MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN"

Transkripsi

1 NO.06 Maret 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN Oleh: YM.Bhiksu.Kanshin Mochida Hari ini, untuk memperdalam hati kepercayaan kita, ada sebuah cerita Buddhis yang baik untuk kita renungkan. Pada masa yang lalu di India, terdapat seorang raja yang mempunyai sifat yang sangat pemarah dan jelek serta sangat menyukai peperangan, karena itu semua orang di negara tersebut sangat takut terhadap Beliau dan muak terhadap peperangan. Tetapi Raja itu sangat kuat dan tidak ada seorang pun yang dapat melawan dia. Sementara itu, Sang raja mempunyai istana yang sangat besar. Istana ini sangat luar biasa dan terutama setiap lantainya dilapisi oleh marmer yang indah. Jalan penghubung antar bangunan didalamnya sangat luas dan sangat bagus sekali. Suatu hari sang raja menyuruh dua orang pelukis terkenal untuk melukis gambar yang sesuai disetiap sisi jalan penghubung tersebut. Sang raja memberi mereka waktu satu bulan. Pelukis A segera memulai untuk melukis sebuah gambar di sisi kanan dinding dari penghubung tersebut, Dengan membawa semua jenis cat dan kuas untuk melukis dia memulai lukisannya. Dia berkata kepada pelukis B bahwa dia akan melukiskan pemandangan tentang Tanah Buddha untuk merubah sifat dari sang raja. Pelukis B berkata, saya punya pemikiran yang sama, tetapi jika kamu melukis sebuah lukisan tentang Tanah Buddha, maka saya mesti melukis sesuatu yang berbeda. Beberapa hari kemudian, pelukis B mulai melakukan pekerjaannya, tetapi dia tidak melukis apapun. Malahan dia membawa sebuah batu asahan dan mulai mengosok permukaan dari dinding sebelah kiri. Pelukis A Tanah Buddha berkata kepada dia, Kita tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mempersiapkan hal seperti itu. Jika kamu tidak buru-buru, kamu tidak akan bisa menyelesaikannya sama sekali. Pelukis B berkata, Tidak masalah! kamu tidak perlu khawatir tentang saya. Kamu bekerja sangat keras, karena itu saya harus 1

2 No.006 / Maret 2005 menghaluskan badan dan jiwa dari jalan penghubung ini. Kemudian dia terus menghaluskan permukaan dinding itu siang dan malam. Satu bulan kemudian, sang raja kembali untuk melihat lukisan itu. Pada dinding sebelah kanan dari koridor itu, terdapat sebuah pemandangan yang sangat indah dari Tanah Buddha. Pada pertengahan dari lukisan itu, terdapat sebuah lukisan keadaan yang penuh ketenangan dan kemuliaan yang luar biasa yang dikelilingi oleh para Bodhisattva yang memakai pakaian yang berwarnawarni. Para dewa dewi yang cantik menghiasi keseluruhan dari lukisan itu, dan pada bagian bawahnya, terdapat seluruh golongan dari manusia dan seluruh mahluk hidup dengan tangan terkatup (anjali) dan menghormati Sang Buddha. Sang raja sangat terkagum-kagum, Oh! Ini sangat begitu indah dan luar biasa! Kemudian dia mengarahkan pandangannya ke sisi lain dinding itu, disana tidak terlihat apapun. Disana sama sekali tidak terlihat apapun tetapi hanya ada dinding marmer yang halus, sang raja menjadi sangat marah dan berteriak memanggil para pelukis. Para pengawal kembali dan membawa pelukis B. Pelukis B dengan wajah penuh senyuman datang menghadap, sang raja sangat marah dan berkata, Kenapa kamu tersenyum? apakah kamu tidak takut mati? Pelukis B berkata, Yang mulia, coba letakkan kedua tangan anda dengan sikap anjali dan lihat ke lukisan saya dengan penuh ketenangan. Saya adalah seorang pelukis yang telah dipilih oleh Yang Mulia, tentu saya tidak akan mengecewakan. Bukankah lebih baik mencobanya. Pelukis itu dengan sikap penuh percaya diri mengatakan hal itu kepada sang raja sehingga membuat perasaannya menjadi tenang dan semua orang terlihat begitu tegang dan serius, kemudian sang raja berdiri di depan dinding marmer itu, dan dengan sikap tangan anjali dan dengan tenang membuka matanya. Pada saat itu, sinar matahari masuk melalui jendela dan mengenai lukisan Tanah Buddha dan memantulkan lukisan itu ke dinding sebelah kiri yang bermarmer halus tersebut. Kemudian sang raja melihat pantulan lukisan Tanah Buddha dan dirinya sedang bersujud dibawah lukisan itu dengan seluruh golongan manusia dan seluruh mahluk hidup. Sangat indah sekali Entah bagaimana, air mata menetes mengalir turun di kedua pipinya dan sang raja berkata, Kenapa saya tidak bisa mewujudkan kehidupan seperti itu di dunia ini? Sejak saat itu, sang raja berusaha menghindari terjadinya peperangan, dan tidak seorang pun melihat dia marah lagi atau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Semua orang adalah raja dari dunianya, jadi jika ia marah maka dunianya akan menjadi dunia kemarahan atau jika ia menjadi serakah, maka dunianya akan berubah menjadi dunia keserakahan. Nichiren Shonin berkata, Dunia Neraka mulai dari kebencian ada dalam pikiran kita. Jika pikiran seseorang, sibuk dengan perasaannya, dia tidak akan bisa mewujudkan, dunia yang diinginkan dan mungkin akan kehilangan kemuliaannya bagaikan seorang raja dapat menghancurkan negaranya karena kelalaiannya. Kebalikannya, dalam kisah diatas memberitahukan bahwa untuk mendapatkan mengetahui kesesatan pikiran kita yang sesungguhnya, dimana kita terlebih dahulu harus dapat menerima semua fenomena disekitar kita dengan penuh ketenangan. Berusahalah untuk mendapatkan hal itu sebagai jalan terbaik untuk melihat apa yang seharusnya kita lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Karena itu, berusahalah untuk mendapat ketenangan setiap hari dan mencoba untuk menjaga agar kamu tidak terlalu terbebankan dalam pekerjaan dan emosi untuk sementara waktu setiap hari. Dan gosoklah pikiran dengan batu asahan maitri karuna. Semua ini akan menyadarkan kesesatan pikiran yang ada dalam diri kamu. Bagaikan sebuah kamera yang mengambil sebuah gambar pada suatu saat tertentu, berusahalah mencoba mengambil gambaran mengenai kesesatan pikiran semua orang. Dan dengan sikap tersebut tidak hanya kamu tetapi semua orang disekitar kamu akan mencapai jalan kebahagiaan. Semoga Buddha selalu bersama dengan kita, dan semoga kita dapat mencapai jalan Penerangan Agung dengan segera. SELESAI. Catatan: YM.Bhiksuni Kanshin Mochida adalah Asistant Manager International Affairs Section Missionary Department Nichiren Shu Buddhism 2

3 No.006/ Maret 2005 Bimbingan Oleh: YM.Bhiksuni Myosho Obata (Bhiksuni Pembimbing Indonesia) TIGA RACUN MEMBAKAR Munculnya Buddha di dunia ini adalah untuk satu tujuan,"menyelamatkan semua orang dari api 3 racun (Ketamakan, Kemarahan, dan Kebodohan) dan membimbing mereka untuk mencapai Penerangan Sempurna." Didalam Saddharma Pundarika Sutra, Bab III, Terdapat sebuah cerita perumpamaan, di dalam perjalanan ke Rajagraha, Magadha, Buddha Sakyamuni dan 1000 orang muridnya yang menemani Sang Buddha mampir di Gunung Gayasirsa. Berdiri diatas puncak gunung, mereka memandang sebuah kota yang sedang terbakar. Sang Buddha kemudian mengajarkan sebuah cerita perumpamaan tentang api membakar: Sama halnya dengan kota di bawah yang sedang terbakar dalam kobaran api atau dengan kata lain sama seperti sebuah api penderitaan karena ke tiga racun yang membakar dalam pikiran, menyebabkan semua pengamatan / penglihatan, dan tindakan dari kita sebagai sumber dari kesengsaraan dan penderitaan. Bagaimanapun, ketika kita mengamati setiap hal dengan tepat dan mencoba untuk menghindar dari pemikiran jahat dan tindakan, api racun / iblis dalam pikiran kita akan lenyap." Buddha Sakyamuni Buddha mengajarkan kepada kita terdapat 8 macam penderitaan mahluk. Ke-delapan penderitaan itu adalah penderitaan karena kelahiran, usia tua / proses penuaan, penyakit, kematian, bertemu orang yang dibenci, terpisah dari orang yang tercinta, tidak memperoleh apa yang sedang di cari, dan keterikatan kepada raga / badan dan pikiran. Dan ini semua berasal dari hawa nafsu kita sendiri (api racun). Aku pikir bahwa alasan yang paling mendasar mengapa kita mempunyai banyak permasalahan/ kesulitan yang menimpa manusia di seluruh dunia hari ini, tidak bisa mencari jalan keluar dari permasalahan ini dan membuat dunia penuh dengan keharmonisan adalah karena hawa nafsu kita. Didalam Saddharma Pundarika Sutra dikatakan, Penyebab penderitaan adalah ketamakan. Ketika ketamakan dilenyapkan, tidak ada penyebab penderitaan. Keinginan hati untuk menahan keinginan kita didalam kehidupan sehari-hari dan puas dengan kekurangan. Satu hal yang jelas jika berbagai keinginan kita dan kesengsaraan kita akan terus berkembang ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Untuk itu, kita harus menghentikan segala evaluasi tentang diri kita terhadap orang lain. Sebagai gantinya, kita perlu mengetahui ketergantungan dari setiap orang dan bahwa kita semua tinggal bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain, dunia ini adalah tidak hanya terdiri dari kita, manusia tetapi juga banyak mahluk hidup lainnya seperti binatang dan tumbuhan, benda mati lainnya seperti samudera, pegunungan, sungai dan tanah. Sadari bahwa umat manusia adalah hanya satu bagian dari semua yang ada di alam ini, yang mana semua saling bergantungan satu sama lain dan menjadi satu badan. Oleh karena itu, Aku berpikir bahwa kita perlu menunjukkan rasa hormat kita, kepada semua hal yang ada disekitar kita. Terima kasih, SELESAI. 3

4 No.006 / Maret 2005 Seri Pelajaran Mahayana EMPAT KEBENARAN MULIA (BAGIAN KE-DUA) Redaksi: Bahan ini adalah kelanjutan dari bulan lalu... Sesudah meyakinkan para pertapa yang pada mulanya agak keras kepala untuk dapat menerima ajaran Sang Buddha, akhirnya kelima pertapa tersebut dapat dibimbing dan diberi petunjuk oleh Sang Buddha ke dalam bentuk pemahaman bahwa Kebebasan adalah merupakan pencapaian Nirvana [Nibbana], yaitu bebas dari kelahiran, kelapukan, penyakit, kematian, penderitaan, dan nafsu keinginan. Dalam khotbah Dharma pertama yang dinamakan Pemutaran Roda Dharma [Dharmacakra Pravartana/Dhammacakka Pavattana] Sang Buddha menjelaskan Jalan Tengah [Madhyama Pratipada/ Majjhima Patipada] yang telah Beliau temukan dimana merupakan intisari ajaran Beliau. Beliau mengawali khotbah ini dengan menasihati ke lima pertapa yang waktu itu masih mempercayai cara bertapa menyiksa diri, agar dapat menghindari kemelekatan pada nafsu keinginan inderawi yang rendah [kamasukhallikanuyoga] dan cara bertapa menyiksa diri [attakilamathanuyoga] karena hal tersebut tidak akan membawa Kedamaian dan Kebebasan. Manusia sebagai mahluk hidup memang lemah adanya dimana pada saat kita mati, ke-empat unsur; tanah, air, api, dan udara, saling melebur satu persatu, dan akhirnya menyatu dengan alam semesta. Namun ketika kita hidup, kita berbagi energi yang mampu melakukan segala-galanya, dari sehelai rumput sampai menjadi seekor gajah, tumbuh dan hidup, kemudian yang tidak bisa dihindarkan, tua dan mati. Pemahaman bijaksana akan Kebebasan merupakan kelahiran yang terakhir sehingga akan bebas dari segala penderitaan. Buddha Gautama bersabda: Ia yang telah berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha, dengan bijaksana dapat melihat Empat Kebenaran Mulia, yaitu : dukkha, sebab dari dukkha, akhir dari dukkha, serta Delapan Ruas Jalan Kemuliaan yang menuju pada akhir dukkha. Sesungguhnya itulah perlindungan yang utama. Dengan pergi mencari perlindungan seperti itu, orang akan bebas dari segala penderitaan. (Dhammapada, ). 1. Kebenaran Mulia tentang Adanya Penderitaan Buddha Gautama menemukan bahwa pelenyapan dari penderitaan dimulai dengan mengakui kehidupan di dunia ini penuh dengan penderitaan. Jika direnungi kehidupan ini akan disadari, bahwa dunia penuh dengan penderitaan, baik penderitaan secara fisik maupun penderitaan secara mental. Penderitaan fisik terwujud dalam berbagai bentuk, dimulai saat kelahiran [jati], usia tua [jara], sakit [vyadhi] dan kematian [marana]. Sedangkan penderitaan mental antara lain; orang yang pikirannya diliputi dengan kebencian, merana, berpisah dengan orang yang dicintai, berkumpul dengan orang yang tidak disenangi, tidak tercapai kehidupan yang penuh diliputi oleh berbagai keinginan dan nafsu yang dirasakan oleh Lima Unsur Kemelekatan yang merupakan obyek yang diserap oleh panca indera [pancarammana / pancalambana] yaitu; obyek bentuk (penglihatan), obyek suara (pendengaran), obyek bau (penciuman), obyek rasa (pengecapan, perasaan) dan obyek sentuhan (persentuhan) ; termasuk keinginan akan kekayaan, teman yang menyenangkan, makanan minuman dan ketenaran. Oleh karena itu, memahami keberadaan penderitaan hanyalah satu bagian dari proses. Bagaimana mengakhiri penderitaan, sehingga kita dapat bebas adalah tujuan terakhir tentang penderitaan dalam ajaran Sang Buddha. Jika kita dapat memahami dengan jelas penyebab penderitaan itu dan menemukan jalan untuk mengatasinya, kita akan bebas dari lautan penderitaan yang dalam dan menikmati kebahagiaan sejati dalam kehidupan saat ini. 4

5 No.006/ Maret 2005 Demikian juga terdapat hakekat timbulnya suatu penderitaan yang disebabkan berbagai faktor ketidak-harmonisan, antara lain: - Ketidak-harmonisan antara bendabenda materi dengan diri kita. - Ketidak-harmonisan antara orangorang dengan diri kita. - Ketidak-seimbangan antara tubuh dengan diri kita. - Ketidak-seimbangan antara pikiran dengan diri kita. -Ketidak-harmonisan antara keinginan dengan diri kita. -Ketidak-harmonisan antara pandangan dengan diri kita. -Ketidak-harmonisan antara alam dengan diri kita. Penderitaan dan kebahagiaan pada hakekatnya sering terjadi karena ketidak-harmonisan antara pandangan dengan diri kita sendiri. Sudut pandang negatif sering menimbulkan cara berpikir pesimis, sebaliknya sudut pandang positif akan menghasilkan cara berpikir yang optimis, sebagaimana dapat dihayati pada cerita berikut ini. 2. Kebenaran Mulia tentang Penyebab Penderitaan Sebelum Buddha Gautama menemukan solusi terhadap masalah penderitaan dalam kehidupan ini, maka dihayati dulu penyebab dari penderitaan tersebut. Sebagaimana layaknya seorang dokter yang mengobservasi penyakit pasiennya dan mengidentifikasikan penyebab dari penyakit tersebut sebelum membuka resep obat. Buddha Gautama menemukan, bahwa penyebab langsung penderitaan adalah nafsu keinginan rendah dan kebodohan batin/ketidak-pedulian. Nafsu Keinginan Rendah [trsna/ tanha] Nafsu keinginan rendah merupakan suatu kemauan yang dalam terhadap kesenangan jasmani, rohani dan nafsu keduniawian. Sebagai contoh, setiap orang selalu ingin mencari makanan yang enak, permainan yang baru dan teman yang menyenangkan. Tetapi hal tersebut biasanya tidak memberikan kepuasan yang kekal. Sesudah makanan enak selesai disantap, permainan baru sudah dimainkan, teman yang menyenangkan sudah ketemu, masih saja dirasakan adanya yang kurang. Walaupun demikian tetap saja orang selalu ingin menikmati kembali kesenangan tersebut dalam kesempatan apapun dan sesering mungkin. Orang yang ingin memiliki segala sesuatu tidaklah pernah merasa puas. Seperti anak kecil ketika diajak ke toko mainan, mereka ingin semua mainan menarik yang dapat ditemukannya. Tetapi sebentar saja anak-anak tersebut akan merasa bosan dengan apa yang telah mereka dapatkan dan menginginkan kembali sesuatu yang baru. Kadang kala mereka sampai tidak ingin makan dan tidur hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Walaupun kemudian ketika mereka mendapatkannya, tetap saja kegembiraan mereka tidak berakhir panjang. Kebanyakan mereka juga merasa khawatir akan kehilangan barang mainan kesayangannya yang baru. Sehingga seandainya barang mainan baru tersebut jatuh dan pecah, dimana terpaksa harus dibuang, maka mereka akan merasa kecewa dan sedih. Adakalanya ketika kita sudah mendapatkan sesuatu yang diinginkan masih saja kita menginginkan lebih, sehingga timbul keserakahan. Karena keinginan dan keserakahan, maka orang akan berbohong, menipu dan mencuri untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Keinginan yang tidak dapat dikontrol akan menyebabkan ketagihan, misalnya merokok, minum minuman keras, makan berlebihan, dimana semuanya akan menyebabkan kerusakan mental dan fisik sehingga menimbulkan penderitaan. Selama akar nafsu keinginan rendah masih belum dihancurkan, maka penderitaan akan timbul berulang kali. Buddha Gautama bersabda : Sebatang pohon yang telah ditebang masih akan dapat tumbuh dan bersemi lagi, apabila akar-akarnya masih kuat dan tidak dihancurkan. Begitu pula selama akar nafsu keinginan tidak dihancurkan, maka penderitaan akan tumbuh berulang kali. (Dhammapada, 338) Jika seseorang dihalangi untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, maka akan menimbulkan kemarahan orang tersebut. Keinginan yang dihalangi dapat menimbulkan kebencian dan kemarahan. Sehingga dapat berbalik menjadi caci-maki, pertengkaran mulut dan bahkan perkelahian atau pembunuhan. Semua ini merupakan penderitaan yang mana akan memperkuat ikatan belenggu bagi dirinya sendiri. Buddha Gautama bersabda: Orang yang pikirannya kacau, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja, maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri. (Dhammapada, 349) BERSAMBUNG... 5

6 No.006 / Maret 2005 Buku "Writing Of Nichiren Shonin" Doctrine 2 Edited by George Tanabe.Jr, Compiled by Kyotsu Hori Terbitan : Nichiren Shu Overseas Propagation Promotion Association, Tokyo - Japan Diterjemahkan oleh Sidin Ekaputra,SE HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) Latar Belakang Surat dari Nichiren Shonin ini dikirimkan kepada Hakii Saburo Sanenaga dari Ichinosawa di Pulau Sado pada tanggal 3 Agustus tahun Bun ei Ke- 10 (1273), ketika itu Nichiren Shonin berumur 51 tahun. Surat aslinya telah hilang, tetapi salinan yang dibuat oleh Nikko Shonin masih tersimpan di Kuil Kitayama Hommon-ji. Surat ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Sanenaga, yang telah mengirimkan surat kepada Nichiren Shonin di Pulau Sado, bertanya tentang Buddhisme. Beliau ingin mengetahui, kenapa Nichiren Shonin telah mengalami beberapa kali penganiayaan dan sama sekali tidak berada dalam kedamaian, seperti yang diharapkan dalam Buddhisme, bahwa mereka yang melaksanakan Buddhisme akan mendapatkan kedamaian di dunia dan akan terlahir kembali ditempat yang baik pada masa mendatang. Nichiren Shonin mengutip kalimat dalam Saddharma Pundarika Sutra dan Sutra Nirvana sebagai jawabannya. Nichiren Shonin telah menjawab pertanyaan yang sama dari para muridnya dalam surat Kaimokusho (Membuka Mata Terhadap Ajaran Saddharma Pundarika Sutra). Hal ini menegaskan kembali bahwa mereka yang akan menyebarkan ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra, haruslah melaksanakan tanpa takut akan segala penganiayaan. Oleh karena itu, surat ini dan Kaimokusho adalah dua tulisan Nichiren Shonin yang membabarkan tentang kepercayaannya tentang kenapa para pelaksana Saddharma Pundarika Sutra dihadapkan dengan berbagai penganiayaan dan kesulitan. Berdasarkan kalimat beberapa bab dalam Saddharma Pundarika Sutra seperti Bab.X (Guru Dharma), XIII (Dorongan Untuk Menegakkan Sutra ini) dan XX (Bodhisattva Sadhaparibhuta), bahwa mereka yang menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra pada Masa Akhir Dharma harus menghadapi berbagai penganiayaan. Surat ini menyatakan secara jelas apa yang dikatakan dalam bab-bab tersebut, Nichiren Shonin telah mengalami penganiayaan seperti yang dikatakan dalam sutra, dan bahwa dalam kebajikannya, secara nyata mengalami penganiayaan, ini tidak diragukan lagi bahwa pada masa mendatang akan mencapai KeBuddhaan. Surat ini juga membahas tentang beberapa isu kehancuran dari negara, yang telah dijelaskan oleh Nichiren Shonin dalam Rissho Ankoku-ron" (Risalah untuk menyebarkan kedamaian keseluruh negara dengan menegakkan Dharma yang sesungguhnya.); menghargai keteguhan hati kepercayaan Sanenaga s; dan menjelaskan tentang lima aksara dari Dharma luar biasa adalah Dharma yang sesungguhnya untuk disebarluaskan pada Masa Akhir Dharma sebagai sebuah ajaran yang dapat membimbing semua orang termasuk para iblis Icchantika (tanpa bibit kebuddhaan), untuk mencapai KeBuddhaan. ISI GOSHO Surat kamu telah saya terima. Membaca surat balasan dariku, Saya percaya, segala keraguan mu akan lenyap dalam sekejap bagaikan angin kencang yang menerbangkan awan gelap dan bulan yang indah muncul di langit. Tidak seorangpun, apakah berkedudukan tinggi atau rendah, bagaimanapun, tidak percaya bahwa Saya, Nichiren adalah seorang pelaksana dari Saddharma Pundarika Sutra. Orangorang merasa bimbang kenapa Nichiren, yang mengakui sebagai seorang pelaksana Saddharma Pundarika Sutra harus dihadapi oleh begitu banyak penganiayaan dan kesulitan sedangkan, seperti yang dibabarkan dalam sutra dikatakan bahwa seseorang yang melaksanakan Buddhisme akan mendapatkan kedamaian dalam dunia ini dan akan terlahir kembali dalam sebuah tempat yang lebih baik pada masa mendatang. Oleh Karena hal inilah, maka mereka percaya bahwa mungkin ajaran Nichiren tidak sesuai dengan kebenaran Buddha. Menghadapi berbagai macam kritikan seperti ini dari awal, Saya tidaklah terkejut karenanya, sekalipun Aku dikucilkan dengan penuh kejengkelan oleh para penguasa Jepang, sebab mengenai 6

7 No.006/ Maret 2005 hal ini sudah dibabarkan dalam Saddharma Pundarika Sutra bahwa seseorang yang melaksanakan ajaran Saddharma Pundarika Sutra pada Masa Akhir Dharma akan dihadapi pada berbagai macam kesulitan. Mereka yang mempunyai mata hendaknya melihat dengan baik, apa yang dikatakan oleh sutra. Sebagaimana yang dikatakan dalam Bab X "Guru Dharma"; Pada waktu Sang Buddha masih hidup didunia saha ini, terdapat begitu banyak orang yang membenci sutra ini dengan penuh kecemburuan dan iri hati, apalagi setelah KematianNya. Bab.XIV Pelaksanaan Penuh Kedamaian dikatakan, Sutra ini dimusuhi oleh banyak orang, dan sangat sulit untuk percaya didalamnya. Bab XIII Dorongan Untuk Menegakkan Sutra ini dikatakan, Orang-orang bodoh akan menjelek-jelekannya, menolaknya, dan memukulnya dengan pedang atau tongkat; Beberapa bhiksu-bhiksu dalam dunia iblis akan menjadi cerdik; Beberapa bhiksu lainnya hidup dengan tenang di hutan dengan memakai jubah kesaya yang penuh tambalan. Para bhiksu itu merasa diri sendiri telah melaksanakan jalan sebenarnya, terikat oleh keserakahan untuk keuntungan dan kepentingan diri sendiri. Mereka membabarkan Dharma kepada orang-orang. Mereka dihormati oleh orang-orang di dunia sebagai arahat-arahat yang telah mendapatkan enam kekuatan supranatural; Dalam rangka untuk menjelek-jelekan kita dan memfitnah kita dihadapan orang banyak, mereka akan berkata kepada para Raja, Menteri, Brahman, rakyat dan bhiksu lainnya bahwa pandangan kita adalah salah dan keliru; Para iblis akan merasuki tubuh para bhiksu ini dan ini menyebabkan mereka menyakiti dan menghina kita, para pelaksana Saddharma Pundarika Sutra; dan Mereka akan mengusir kita keluar dari biara-biara dari waktu ke waktu. Sutra Nirvana berkata, Terlihat seorang Icchantika, yang menyatakan dirinya seorang arahat yang tinggal dalam biara yang damai dan menfitnah Buddhisme Mahayana, umat biasa akan mengira bahwa ia seorang arahat dan seorang maha bodhisattva. Sutra ini juga mengatakan, Pada Masa Kepalsuan Dharma setelah Masa Kebenaran Dharma, akan terdapat para bhiksu yang terlihat seolah-olah menjalankan ajaran Buddha dan aturan vinaya, tetapi hanya sedikit membaca dan menghafal sutra, tetapi mereka larut dalam kesenangan makan dan minum, berpikir hanya untuk diri sendiri. Meskipun mereka tetap memakai jubah kesaya untuk seorang bhiksu Buddhis, pikiran mereka seperti seorang pemburu yang sedang mengintai mangsanya sambil mengendap-endap atau seperti seekor kucing yang sedang mencoba menangkap tikus. Paragraf keenam Sutra Nirvana dikatakan: Beberapa Icchantika terlihat seperti seorang arahat. Melihat keadaaan Jepang sekarang ini, yang tercermin dalam cermin bersih dari ajaran Buddha yang sebenarnya, Saya dapat melihat semua hal itu dengan sangat jelas tanpa sedikit keraguan pun. Siapakah mereka yang ditunjukkan dalam kalimat, Beberapa bhiksu lainnya hidup dengan tenang di hutan dengan memakai jubah kesaya yang penuh tambalan?, dan Mereka dihormati oleh orang-orang di dunia sebagai arahat-arahat yang telah mendapatkan enam kekuatan supranatural? dan siapakah yang dimaksud dengan, umat biasa akan mengira bahwa ia seorang arahat dan seorang maha bodhisattva? Bagaimana dengan para bhiksu yang terlihat seolaholah menjalankan ajaran Buddha dan vinaya, tetapi hanya sedikit membaca dan menghafal sutra? Sebagaimana yang ditunjukkan Sang Buddha dalam pembabaran Buddhisme pada awal Masa Akhir Dharma dalam sutra ini melalui Mata BuddhaNya, jika semua manusia iblis itu tidak terwujud saat sekarang, ini berarti bahwa ramalan Sang Buddha adalah salah dan membingungkan orang. Seandainya terjadi seperti itu, siapakah yang akan percaya terhadap ajaran yang dibabarkan para paruh pertama dan kedua dari Saddharma Pundarika Sutra dan ajaran tentang Bibit Buddha Abadi yang dibabarkan dalam Sutra Nirvana di hutan sal? Sekarang Saya, Nichiren untuk membuktikan kebenaran dari kata-kata Buddha sesuai dengan keadaan negeri Jepang saat sekarang, akan menjelaskan kalimat-kalimat dalam sutra tersebut, pernyataan seperti Beberapa bhiksu lainnya hidup dengan tenang di hutan dengan memakai jubah kesaya yang penuh tambalan kalimat ini mengacu kepada kuil sekte Zen, Ritsu dan Tanah Suci seperti Kuil Kencho-ji, Jufuku-ji, Gokuraku-ji, Kennin-ji dan Tofuku-ji. Beberapa kuil tersebut dibangun untuk menghancurkan kuil Sekte Hokke Tendai seperti Kuil Enryaku-ji di Gunung Hiei. Para bhiksu yang terlihat seolah-olah menjalankan ajaran Buddha mengacu kepada para bhiksu yang mengenakan jubah kesaya keemas-emasan dan berkilat-kilat, lima lapis, tujuh lapis atau sembilan lapis (Bhiksu Sekte Ritsu). Umat biasa akan mengira bahwa ia seorang arahat dan seorang maha bodhisattva? mereka adalah Doryu dari Kuil Kencho-Ji, Ryokan dari Kuil Gokuraku-ji, dan Shoichi dari Kuil Tofuku-ji. Masyarakat luas berarti penguasa negara Jepang, dan Orang-orang bodoh berarti seluruh orang di negeri Jepang. Saya tidak bisa mengatakan bahwa Aku percaya dalam Buddhisme sebab Saya adalah orang biasa yang belum mencapai Penerangan, tetapi sebagaimana apa yang Saya ungkapkan, Saya 7

8 No.006 / Maret 2005 dapat memastikan bahwa semua itu benar adanya, bagaikan ketika Aku meletakkan tangan didalam air dan api. Saddharma Pundarika Sutra mengatakan bahwa pelaksana Saddharma Pundarika Sutra akan dijelek-jelekan dan dimaki, difitnah, diserang dengan tongkat atau rotan dan diusir. Mengamati keadaan negeri Jepang yang didasarkan dalam pernyataan sutra ini, Saya tidak melihat seorang pun, kecuali diriku yang mengalami penderitaan karena berbagai macam penganiayaan dan kesulitan sebagaimana yang disebut dalam sutra. Siapakah pelaksana Saddharma Pundarika Sutra seperti yang telah dijelaskan dalam sutra? Musuh-musuh Saddharma Pundairka Sutra seperti yang dijelaskan dalam sutra telah terlihat, namun seorang pelaksana Saddharma Pundarika Sutra yang menderita karena penganiayaan belum ada. Hal ini seperti adanya arah timur tanpa adanya arah barat, atau adanya surga tanpa adanya dunia saha. Jika keadaan memang seperti demikian, maka kata-kata Buddha adalah kebohongan belaka. Apa yang harus kita lakukan?. Mungkin hal ini seperti memuji diri sendiri, tetapi Saya ingin merenungi hal ini untuk menemukan dan membuktikan secara nyata kebenaran Buddha. Kesimpulannya adalah bahwa Aku, Nichiren adalah seorang utusan dari Sang Buddha, pelaksana Saddharma Pundarika Sutra. BERSAMBUNG BUDDHA DAN IBLIS ADA DALAM PIKIRAN MU Oleh : Sidin Ekaputra,SE Sang Buddha selalu mengatakan bahwa, "Setiap mahluk hidup akan mengalami kelahiran, tua, sakit, dan mati." Karena kita lahir maka kita menderita, tetapi Sang Buddha juga mengatakan bahwa, "Dunia Saha ini adalah Tanah Suci Buddha yang Abadi." Derita dan bahagia terkandung dalam kelahiran dan kematian. Tidak semua kelahiran harus menderita dan tidak juga semua kematian itu membawa penderitaan. Menderita atau bahagia tergantung bagaimana kita menyikapi kehidupan dan menjalaninya. Seorang yang kaya dan bergelimbang harta belum tentu bahagia, demikian pula seorang petani yang sederhana belum tentu tidak bahagia. Kebahagiaan tidak diukur dari bentuk fisik, materi, kecantikan, ketenaran, pangkat, status ekonomi dan lainlain, tetapi kebahagiaan diukur melalui seberapa jauh kita mampu mengendalikan pikiran kita sendiri. Pikiran itu adalah kuda liar yang harus ditaklukkan, pikiran seperti sebuah peluru yang harus diarahkan. Pikiran yang tidak terkendali bagaikan pisau yang mampu membunuh pemiliknya. Seringkali penderitaan itu terasa begitu berat karena ia ada dalam pikiran kita, bagaikan bola salju yang bergelinding semakin hari semakin membesar, sehingga sampai akhirnya kita sudah tidak sanggup lagi menerimanya. Inilah sebabnya pada saat sekarang ini banyak orang yang menderita karena pikiran seperti penyakit stress, stroke, darah tinggi, jantung, dan lain-lain. Manusia harus mampu mengalahkan pikirannya sendiri, seperti kata pepatah bahwa, "Musuh yang paling kuat adalah diri sendiri." Orang yang mampu menjadi tuan dari dirinya adalah orang yang bijaksana, mampu bersikap dan melihat segala sesuatu dengan penuh ketenangan dan kedamaian. Saya ada sebuah cerita yang sangat menarik untuk kita simak. Pada suatu masa yang jauh, dinegeri China terdapat seseorang peramal yang sangat terkenal, ia setiap hari memberikan jasa untuk meramal orang-orang tentang segala peruntungan, rejeki, jodoh dan keluarga. Peramal ini mendapat sebuah julukan yang sangat aneh yaitu Peramal Yang Menangis. Beliau seorang wanita yang telah lanjut usia, mendapatkan julukan demikian tentu saja ada sebabnya. Hampir setiap hari orang-orang melihat Ia menangis. Jika hari tidak hujan ia akan menangis tersedu-sedu, demikian juga jika hari hujan, ia juga menangis menatapi nasib. Sungguh aneh. Orang-orang sungguh bingung melihat kelakuannya, karena itu setiap hari ia terus menangis. Pada suatu hari seorang pedagang dari negeri lain melewati kuil tempat nenek tua tersebut berdiam. Seperti halnya orang lain, Ia juga melihat nenek tua itu sedang sedih dan menangis melihat orang-orang yang hilir mudik melewati kuil tersebut. Pedagang itu pun mampir ke kuil itu selain ingin mengetahui peruntungan dirinya juga ingin mengetahui kenapa nenek tua ini terus menangis. Ia pun bertanya kepada nenek tua itu, " Nek, apa yang membuat nenek begitu sedih dan terus menangis?" Nenek tua itu memandang dirinya sekilas, 8

9 No.006/ Maret 2005 dan berkata dengan nada sedih, "Saya mempunyai dua orang anak perempuan. Yang sulung menjual sepatu, dan yang muda menjual payung." "Jika cuaca baik atau tidak hujan, saya sedih sekali karena memikirkan anak yang menjual payung. Payungnya pasti tidak laku, dan jika hujan turun, yang sulung pasti akan gagal karena sepatunya tidak laku. Orang-orang tidak akan ketoko jika hujan." "Karena itu saya sangat sedih memikirkan nasib kedua anak perempuan saya." lanjut nenek tua itu sambil terisak sedih. Pedagang itu tersenyum mendengarkan kata-kata dan alasan kenapa nenek itu bersedih. Ia berpikir sejenak, dan kemudian berkata kepada nenek tua itu. "Nek, coba nenek pikirkan apa yang akan saya katakan berikut ini. Jika cuaca sedang baik, maka pasti putri sulung nenek akan berhasil menjual sepatunya, dan begitu juga jika hujan turun, anak perempuan nenek yang muda pasti akan laku payungnya." "Bukankah, ini sebuah keberuntungan, bahwa di kedua cuaca itu, anak perempuan nenek mendapatkan keuntungan?" Nenek tua itu termenung sebentar, memikirkan kata-kata pedagang itu, kemudian raut wajahnya berubah cerah dan ia pun tertawa dan tersenyum. Sejak saat itu Ia tidak pernah lagi bersedih dan menangis, baik ketika musim hujan maupun musim panas. Cerita diatas mengajarkan kita bahwa sebuah persoalan yang sama akan berbeda akibatnya, jika kita mau merubah cara kita memandangnya. Nenek tua itu terus menangis karena selalu memikirkan hal-hal yang buruk atau negatif tentang keadaan anak perempuannya, sehingga ia melupakan sisi positifnya. Ketika ia merubah cara pandangnya dan melihat bahwa tidak ada hal yang rugi atau menyedihkan, maka perasaan jiwanya pun berubah menjadi gembira. Bukankah ia mendapatkan keberuntungan yang luar biasa, bahwa kedua anak perempuannya bisa memperoleh keuntungan dalam cuaca apapun juga. Sesuatu itu menyenangkan atau tidak tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jika kita bisa mengendalikan pikiran kita kearah yang positif maka segala sesuatunya terasa lebih indah, demikian pula sebaliknya. Satu hal yang pasti bahwa kita harus menjadi Tuan dari Pikiran sendiri, bukan sebagai Budak dari pikiran itu. Buddha dan Iblis itu ada dalam pikiran kita. Ketika kita sadar, maka kita adalah Buddha, demikian pula jika kita tergoda hawa nafsu maka kita adalah Iblis itu sendiri. Mengendalikan pikiran itu bukanlah sesuatu yang mudah, sejak dari kecil kita biasa di ajarkan untuk selalu mengikuti apa yang dipikirkan dan diinginkan. Pikiran kita selalu dikendalikan oleh keinginan nafsu. Selama kita belum mampu menjadi Tuan dari Pikiran, maka kita selalu dihantui oleh penderitaan dan keterikatan. Sang Buddha mengatakan dalam Saddharma Pundarika Sutra bahwa, "Sutra ini adalah obat yang manjur untuk menghancurkan segala kesesatan dan penderitaan kita." Dan juga dalam Bab.II, dikatakan bahwa, "Semua mahluk hidup mempunyai jiwa Buddha karenanya mempunyai potensi untuk mencapai Kesadaran Buddha." Nichiren Daishonin, guru kita dengan penuh welas asih meramu "Obat yang manjur" Saddharma Pundarika Sutra ini dalam tujuh aksara "Namu Myoho Renge Kyo". Apa yang harus saya lakukan agar dapat menjadi Tuan Dari Pikiran? ini sebuah pertanyaan yang bagus, keinginan harus muncul dari dalam diri kita untuk mau keluar dari segala penderitaan. Dalam Nichiren Shu, cara yang mudah agar dapat meraih kebahagiaan mutlak dan menjadi diri sendiri adalah melalui penyebutan Odaimoku "Namu Myoho Renge Kyo". Ambillah obat ini dan minum bersama air hati kepercayaan, maka segala penyakit dalam jiwa kita akan sirna bagaikan embun pagi yang lenyap karena sinar matahari. Hawa nafsu tidak mungkin dimusnahkan, tetapi bisa dikendalikan. Tanpa hawa nafsu, mungkin kita tidak dapat disebut manusia, namun manusia yang terbelenggu oleh hawa nafsu, juga tidak pantas disebut manusia. Prinsip Jalan Tengah yang harus kita laksanakan. Tidak membuang dan Tidak Terbelenggu. Odaimoku, mampu memunculkan potensi KeBuddhaan yang terpendam dalam diri kita, sehingga kualitas Jiwa kita akan meningkat. Odaimoku itu bagaikan air jernih yang dimasukkan kedalam sebuah botol yang kotor, maka kotoran dalam botol itu akan terkikis sedikit demi sedikit menjadi bersih. Sebutlah Odaimoku dengan penuh keyakinan, sebutlah dengan Badan, Hati dan Pikiran. Laksanakanlah ajaran Buddha dengan sebaik mungkin dalam kehidupan sehari-hari, teori tanpa pelaksanaan bukanlah ajaran Buddha. Semoga Semua Mahluk Berbahagia. SELESAI. 9

10 No.006 / Maret 2005 PESAN TAHUN BARU DARI GUNUNG MINOBU Oleh : YM.Bhiksu Nichiko Fuji, Bhiksu Tertinggi Nichiren Shu. Mengamati keadaan dunia saat sekarang ini, mempunyai banyak kemiripan dengan keadaan ketika pendiri kita, Nichiren Shonin hidup. Nichiren Shonin menaruh perhatian yang besar mengenai pemusatan pada ajaran Buddhisme, yaitu melalui penekanan tentang ajaran Buddha sebagai tujuan bagi setiap individu. Jika setiap orang mempunyai tujuan dan keinginannya masing-masing, tidak ada kesatuan pikiran dalam sebuah kelompok dan akibatnya pertengkaran pasti akan terjadi. Ini sangat bertentangan dengan keinginan dalam Buddhisme yakni untuk menyelamatkan semua mahluk hidup. Pendiri kita, Nichiren Shonin mengajarkan bahwa dalam Saddharma Pundarika Sutra dikatakan bahwa, Sang Buddha mengungkapkan tentang pencapaian Penerangan berdasarkan pikirannya, dapat dicapai melalui ajarannya tidak hanya bagi para pengikutnya tetapi juga semua orang dengan keadaan yang berbeda-beda. Beliau juga mengajarkan kita, bahwa Daimoku, Namu Myoho Renge Kyo adalah bibit para Buddha yang dilindungi dengan penuh welas asih oleh Buddha Sakyamuni. Oleh karena itu, pendiri kita dengan penuh welas asih menjelaskan hal ini kepada kita didalam risalahnya Rissho Ankoku-ron (Risalah untuk menyebarkan kedamaian diseluruh negeri melalui penegakkan ajaran yang sebenarnya): kamu harus dengan segera beralih dari kepercayaan yang salah kepada ajaran yang sebenarnya dan kepercayaan dalam Kendaraan Tunggal. Kemudian Bhiksu Tertinggi Nichiren Shu, YM.Bhiksu Nichiko Fuji dunia ini akan menjadi Tanah Buddha. Akankah Tanah Buddha itu musnah? semua isi dunia meliputi seluruh alam semesta akan menjadi Tanah Pusaka. Akankah Tanah Pusaka bisa musnah? Ketika tanah itu tidak musnah dan tidak lenyap, badan kamu akan selamat dan hatimu akan tenang. Percayalah kata-kata ini dan yakinilah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh pendiri kita dalam tulisan ini, kita harus mengingatnya dengan sungguh-sungguh pernyataan ini: Saya tidak hanya percaya mengenai hal ini, tetapi juga berusaha mengoreksi kesalahpahaman orang lain. Melalui pikiran dan badan kita tidak hanya mencoba untuk menjaga hati kepercayaan dalam Saddharma Pundarika Sutra, tetapi juga menyebarluaskannya kepada orang lain. Dunia saat sekarang ini tidak mampu menlenyapkan pertentangan dan pembinasaan satu sama lain, seluruh bangsabangsa didunia menaruh sebuah pedang diatas kepalanya hanya untuk mempertahankan keyakinan dan keinginannya masing-masing. Inilah sebabnya ajaran Saddharma Pundarika Sutra sangat diperlukan didunia ini. Ketika tinggal di Pulau Sado, menjalani hukuman pembuangan, pendiri kita menulis Kanjin Honzonsho (Perenungan Spritual dan Yang Patut DiMuliakan), dikatakan Ketika langit berwarna biru, maka daratan pun menjadi terang. Seperti halnya cahaya yang terang menerangi kegelapan, ketika dunia jatuh dalam kekacauan, seseorang akan lahir untuk membangun kembali dunia ini. Pendiri kita, Nichiren Shonin, menyebut dirinya sebagai utusan dari Sang Buddha, yang berjanji untuk menyebarluaskan Odaimoku Saddharma Pundarika Sutra pada Masa Akhir Dharma dan berjuang dalam lumpur dunia untuk menyelamatkan semua mahluk yang menderita. Membaca dua tulisan dari pendiri kita, Rissho Ankoku-ron dan Kanjin Honzon-sho keduaduanya memberitahukan kita, ketika melaksanakan Saddharma Pundarika Sutra, yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni berdasarkan pikirannya, sebagaimana yang dibabarkan dalam sutra ini, kita akan mendapatkan pengertian mendalam Sang Buddha dan dapat melihat kebenaran tentang dunia ini, dimana semua orang dapat menikmati keselamatan dan kedamaian. Bagaimana kita dapat menyebut diri sebagai murid Nichiren, jika tanpa melaksanakan ajaran dari pendiri kita? SELESAI. Sumber: Nichiren Shu News, Edisi No.146 Pebruary 1,

11 No.006/ Maret 2005 Seri Penjelasan Saddharma Pundarika Sutra Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai Sumber Acuan: Buku "The Lotus Sutra" By Senchu Murano Diterjemahkan oleh: Sidin Ekaputra,SE BAB I PURWAKA RINGKASAN Dalam Bab I, Buddha Sakyamuni sedang duduk tenggelam dalam meditasi yang sangat khusyuk di puncak Gunung Gridhrakuta di Rajgir, India. Saat itu berkumpul para dewa, orang kaya dan miskin, pria maupun wanita, serta mahkluk-mahkluk selain manusia seperti dewa-dewi dalam bentuk hewan, burung, dan ikan. Ini menekankan bahwa Sutra Bunga Teratai adalah diperuntukkan semua mahkluk, bukan hanya bagi manusia, tetapi juga bagi binatang maupun tumbuhan. Hal ini melambangkan kesetaraan dan welas asih. Tiba-tiba Sang Buddha memancarkan seberkas sinar dari lingkaran putih yang terletak diantara alis matanya dan menerangi alam semesta ke arah sebelah timur. Ini bermakna Sang Buddha akan memulai pembabaran sutra penting Mahayana yang disebut Hukum Gaib dari Sutra Bunga Teratai. PENJELASAN *CATATAN: Nomor halaman dan baris acuan adalah sesuai dengan terjemahan Senchu Murano atas Sutra Bunga Teratai. Seperti yang telah Aku dengar*(p.1, L.1) Semua sutra yang ada dimulai dengan kalimat ini. Sutrasutra bukanlah buku yang ditulis oleh Buddha Sakyamuni ataupun catatan seseorang. Mereka adalah kata-kata suci, kalimat-kalimat, p e r u m p a m a a n - perumpamaan yang diturunkan dari mulut ke mulut selama 100 hingga 200 tahun, baru kemudian belakangan ditulis menjadi sutra. Mungkih saja belum ada cara untuk menulis pada jaman Sang Buddha. Pada masa itu, tulisan mungkin saja dianggap tidak menghormati Sang Buddha. Sang Buddha (P.1, L.1) Ada banyak Buddha seperti Sakyamuni, Taho, Amitabha, Mahavairocana, dan lainnya. Dalam bab ini, Buddha yang dimaksud adalah Sakyamuni. Buddha Sakyamuni adalah satu-satunya yang dilahirkan dari orang tua seperti halnya kita, minum susu seperti halnya kita, makan seperti halnya kita. Buddha- Buddha lainnya diungkapkan oleh Buddha Sakyamuni. Tanpa Beliau, kita tidak mengetahui apa-apa tentang Buddha lainnya. Gunung Gradharkuta (P.1, L.1) Disebut juga sebagai Gunung Elang Suci atau Puncak Rajawali. Puncak gunung ini kelihatan bagaikan kepala seekor elang. Kota dari Rumah-Raja (P.1, L.2) India Saat ini adalah Rajgir, Behar, Salinan Saddharma Pundarika Sutra dan Komentar Nichiren Daishonin diantara kata-katanya. dua belas ribu bhiksu agung (P.1, L.2) Hinduisme seringkali menggunakan angka-angka seperti 4, 8, 9 sebagai angka yang sempurna. Empat melambangkan depan, belakang, kiri, dan kanan; delapan berarti empat hal yang disebutkan sebelumnya ditambah dengan keempat sudut; dan sembilan melambangkan delapan hal yang disebut sebelumnya ditambah tengah. Sebuah angka yang merupakan kelipatan 4, 8, atau 9 berarti amat banyak... Arahat (P.1, L.3) Seseorang yang telah bebas dari semua penderitaan dan ilusi. Mereka yang telah mendengarkan Sang Buddha selama kurang lebih 40 tahun dan mengembangkan spritualitas mereka. Sekarang mereka telah siap melangkah lebih jauh untuk mendengarkan Sutra Bunga Teratai. Meski mereka telah terbangun dari 11

12 No.006 / Maret 2005 ilusi-ilusi, mereka tidak mengetahui bagaimana untuk membimbing orang lain ke ajaran terunggul yaitu Sutra Bunga Teratai. Maha-(Kasyapa, Katyayana, Kausthila) (P.1, LL.7-9) Maha berarti agung, ketua, perwakilan dari sebuah kelompok. Nanda (P.1, L.10) = Adik laki-laki Buddha Sakyamuni Ananda (P.1, L.11) = Sepupu Buddha Sakyamuni Rahula (P.1, L.11) = Putra Buddha Sakyamuni Maha-Prajapati Bhiksuni (P.1, L.14) = Ibu Angkat Buddha Sakyamuni Yasodhara Bhiksuni (P.1, L.15) = Istri Buddha Sakyamuni Anuttara-samyak-sambodhi (P.1, L.18) = Kebijaksanaan Buddha Roda Dharma (P. 1, L.19) Roda Dharma menandakan ajaran-ajaran Sang Buddha. Dharma disebarkan dari Buddha kepada A, dari A kepada B, dari B kepada C, dan begitu seterusnya. Ajaran-ajaran ini terus disebarkan dari satu orang ke orang lainnya seperti roda yang berputar abadi. Roda Dharma adalah lambang dari Buddhisme. Roda ini memiliki delapan jari-jari yang masing-masing melambangkan : Pandangan yang Benar, Pikiran yang Benar, Ucapan yang Benar, Perbuatan yang Benar, Penghidupan yang Benar, Usaha yang Benar, Kewaspadaan yang Benar, dan Meditasi yang Benar. Pantai yang Lainnya (P.2, L.5) Pantai ini melambangkan dunia Saha dimana mahklukmahkluk hidup bertempat tinggal, dimana hidup dipenuhi dengan penderitaan. Dalam dunia ini terdapat perputaran kelahiran dan kematian yang tiada batasnya. Sedangkan, Pantai yang Lainnya melambangkan Tanah Buddha, dimana tak ada penderitaan. Juga biasanya disebut Tanah Nirvana dimana tidak lagi terdapat perputaran kelahiran dan kematian. Pantai yang Lainnya dalam bhs. Jepang disebut Hi-gan. Higan adalah suatu upacara peringatan dimana kita mengucapkan rasa terima kasih kita terhadap para leluhur kita. Upacara ini diadakan dua kali dalam setahun pada saat musim semi dan gugur dimana lamanya siang hari dan malam adalah sama panjangnya. Hal ini melambangkan ajaran Buddha tentang JALAN TENGAH (chu tidak melebihi jalan yang satu maupun yang lainnya) Berikut adalah nama-nama kelompok perwakilan yang hadir untuk mendengarkan Sutra Bunga Teratai : Bodhisattva (P.2, L.8) Bodhisattva adalah orang yang menginginkan penerangan bukan hanya untuk dirinya semata tetapi juga untuk orang lain. Seorang Bodhisattva adalah calon Buddha. para dewa (P.2, L.17) Dalam Buddhisme, para dewa tunduk kepada perputaran kelahiran dan kematian. Mereka adalah adalah para dewa pelindung yang harus mengikuti hukum dari Dharma (Myo-ho), mereka juga mendukung para pelaksana Sutra Bunga Teratai. raja naga (P.2, L.25) Semua mahkluk yang hidup di lautan, sungai, dan air; seperti misalnya ikan. raja kimnara (P.2, L.30) atau Pelaksana Dharma raja gandharva (P.2, L.33) Pemain musik yang melayani dewa-dewa pelindung raja-asura (P.3, L.3). Iblis-iblis yang terbang di angkasa dan mencelakai manusia. Bahkan para iblis mengagumi ajaranajaran sang Buddha. raja garuda ( P.3, L.6) Semua mahkluk yang terbang di angkasa, seperti burung-burung. Raja Ajatasatru (P.3, L. 9) Putra Raja Bimbisara dan Ratu Vaidehi. Ketika Raja Ajatasatru menjadi putra mahkota, ia memenjarakan ayah dan ibunya. Karena terhasut oleh Devadatta (yang merupakan sepupu Buddha Sakyamuni), Ajatasatru kemudian membunuh ayahnya dan mengambil tahta Kerajaan. Ajatasatru melambangkan manusia jahat, bersama-sama dengan Devadatta. Akan tetapi, Raja Ajatasatru kemudian menyadari tindakan salahnya dan pada akhirnya menanamkan hati kepercayaan pada Saddharma Pundarika Sutra. bersujud di kaki sang Buddha (P.3, L.11) Tradisi ini merupakan salah satu adat di India untuk menunjukkan rasa hormat kepada kaum bangsawan. Pada saat upacara-upacara agama Buddha, para bhikku dan pendeta membungkuk dalam-dalam dengan dahi menyentuh lantai dan telapak tangan menghadap ke atas. Tindakan ini dimaksudkan untuk menerima telapak kaki sang Buddha di atas telapak tangan mereka, menunjukkan rasa hormat yang dalam kepada sang Buddha. empat jenis kaum penganut (P.3, L.12) Yang dimaksud golongan ini adalah bhiksu (biarawan), bhiksuni (biarawati), upasaka (umat awam pria), and upasika (umat awam wanita). Sang Buddha memancarkan seberkas 12

13 No.006/ Maret 2005 sinar dari lingkaran putih yang terletak di antara kedua matanya...(p.3, L.30). Kenapa Beliau memancarkan seberkas sinar seperti itu dari dahinya? pikir Bodhisattva Maitreya. Menurut saya sang Buddha... hendak membabarkan sebuah ajaran yang luar biasa..., jawab Bodhisattva Manjusri. (P.13, L.15). Dalam kelahiran saya yang terdahulu, saya juga melihat pertanda baik sama seperti ini. (P.13, L.20). Oleh sebab itu, menurut saya sang Tathagata masa sekarang ini juga akan membabarkan sutra Mahayana yang berjudul Hukum Gaib dari Sutra Bunga Teratai. (P.16, L. 28) SEPULUH GELAR SANG BUDDHA (P.13, L.L.28-32) 1.Tathagata : yang berasal dari dunia Kebenaran. 2.Penerima Persembahan: yang patut untuk menerima persembahan. 3.Pencapai Penerangan Sempurna: yang mengetahui segala sesuatu dengan sempurna. 4.Sang Arif Bijaksana dan Pelaksana Sila: yang mampu melihat kebenaran dan berjalan di jalan kebenaran. 5.Pergi dengan Sempurna: yang telah pergi ke dunia Penerangan. 6.Yang Memahami Dunia: yang mengerti dan memahami dunia. 7.Tak Tertandingi: yang tak tertandingi oleh siapapun juga. 8.Pembimbing manusia: yang melatih dan membimbing umat manusia. 9.Guru bagi para Dewa dan manusia: yang mengajar dewa dan manusia 10.Yang disembah oleh dunia: yang disembah dan dipuja oleh manusia di dunia. TIGA KENDARAAN 1. Sravaka (Sho-mon) (P.14, L.3): dimana seseorang mampu memahami Buddhisme dengan mendengarkan, atau dengan logika dan pikiran. 2. Pratyekabuddha (En-gaku) (P.14, L.6): dimana seseorang mampu memahami Buddhisme dengan sendirinya atau seseorang yang mampu menerapkan Buddhisme dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bodhisattva (Bo-satsu) (P.14, L.9) : dimana seseorang berusaha mencapai Penerangan dan berusaha menolong nahkluk lain mencapai Kebuddhaan. EMPAT KESUNYATAAN MULIA (P.14, L.4) : Suatu konsep dasar dalam Buddhisme yang menerangkan penyebab penderitaan serta jalan untuk melenyapkannya. 1. Semua Kehidupan adalah Penderitaan (Dukkha): Dunia ini penuh dengan penderitaan, hidup penuh dengan ketidak puasan; jika kita tidak memiliki cukup uang, kita menderita karenanya; jika kita punya uang lebih dari cukup, kita masih saja tetap khawatir akan kehilangannya. 2. Penyebab penderitaan adalah ilusi / khayalan dan nafsu: Ada begitu banyak orang yang mati setiap harinya. Jika kita tidak mengenal mereka kita tidak akan merasa sedih dan kehilangan, tapi jika kita mengenalnya kita bersedih hati. Ini semua dikarenakan kita memiliki keinginan/hasrat agar mereka hidup lebih lama. 3. Nirvana (Nibbana) adalah alam yang bebas dari penderitaan: Ketenangan pikiran bisa dicapai pada saat kita mampu melenyapkan semua penderitaan dan ketidak puasan. 4. Jalan untuk mencapai penerangan Nirvana adalah denganmelaksanakan Jalan Beruas delapan: 1.Pandangan yang benar, 2.Pikiran yang benar, 3.Ucapan yang benar, 4.Perbuatan yang benar, 5.Penghidupan yang benar, 6.Usaha yang benar, 7.Kewaspadaan yang benar, dan 8.Meditasi yang benar. DUABELAS SEBAB (P.14, L.7) 1. Ketidak-tahuan (moo-my), 2. Tindakan (go), 3. Kesadaran (shake), 4. Fungsi mental dan materi (myshake), 5. Keenam indera (rook-nigh), 6. Kontak (soak), 7. Persepsi (dg), 8. Keinginan/hasrat (Al), 9. Keterikatan (Hs), 10. Keberadaan (u), 11. Kelahiran (Hs), dan 12. Usia tua dan Kematian (ro-shi). ENAMA PARAMITA (P.14, L.9): Keenam latihan yang dijalankan seorang Bodhisattva sehingga mampu mencapai Kesadaran Buddha: 1. Menyumbang / Danna (fuse), 2. Mempertahankan ajaran (jikai), 3. Ketabahan (nin-niku), 4. Berusaha (Sho-jin), 5. Meditasi (zen-jo), dan 6. Kebijaksanaan (chi-e). - SELESAI - 13

14 No.006 / Maret 2005 RIWAYAT HIDUP ENAM MURID UTAMA NICHIREN DAISHONIN (BAG.3) Juzu / Tasbih yang digunakan oleh Nichiren Daishonin NIKO SHONIN ( ) Niko ( ) merupakan anak seorang samurai dari Mobara, Kazusa. Ia sedang menjadi bhiksu pemula di Gunung Hiei pada saat ayahnya bertemu dengan Nichiren Shonin pada tahun Ayahnya begitu terkesan sampai ia membawa Niko kembali dari Gunung Hiei untuk menjadi pengikut Nichiren Shonin. Niko kemudian membabarkan Saddharma Pundarika Sutra di kota kelahirannya Mobara. Tetapi ketika ia mengetahui berita tentang pengasingan Nichiren Shonin, ia mengikuti Beliau ke pulau Sado. Atas alasan inilah ia dikenal sebagai Tuan Sado. Setelah wafatnya Nichiren Shonin, Niko mendirikan kuil Myokoji di Mobara. Pada tahun 1285, ia meninggalkan Mobara dan pergi membantu Nikko di Gunung Minobu. Sayangnya, ia dan Nikko tak mampu mempersatukan perbedaan pendapat di antara mereka sehubungan dengan permasalahan tuan Hakii sehingga akhirnya Nikko pergi pada tahun Niko kemudian seorang diri bertanggung jawab atas Gunung Minobu, tapi ia sering mengadakan perjalanan kembali ke Mobara. Karena alasan inilah, Niko dianggap sebagai pendiri dua garis keturunan: garis keturunan Mobara dan garis keturunan Minobu. Niko menugaskan muridnya, Nisshin untuk mengurusi Gunung Minobu; dan muridnya yang lain, Nisshu untuk mengurus kuil Myokoji di Mobara. Kuil Myokoji saat ini dikenal dengan kuil Sogenji. NITCHO SHONIN ( ) Nitcho ( ) merupakan anak angkat dari salah satu pengikut awam penting Nichiren Shonin, Toki Jonin ( ). Ia adalah bhiksu pemula di kuil Tendai, bernama Guboji di Mama, Shimofusa. Atas rekomendasi ayah angkatnya, Toki Jonin, ia menjadi pengikut Nichiren Shonin pada tahun Ia juga ikut menemani Nichiren Shonin dalam pembuangannya ke pulau Sado. Pada tahun 1278, Nitcho berhasil memenangkan debat melawan kepala bhiksu di kuil Guboji dan tak lama kemudian mengambil alih kuil tersebut. Pada saat itu, Buddhisme Nichiren adalah sekte yang tidak diakui, sehingga kuil Guboji tetap merupakan kuil Tendai, setidaknya begitulah dari sisi formalitasnya. Sayangnya, hubungan antara Nitcho dan Toki Jonin kemudian berakhir. Pada tahun 1292, Nitcho pergi ke Omosu, Kitayana tempat kelahirannya. Di Omosu, ia bergabung dengan Nikko dan membantunya mendirikan kuil Honkonji. Sepeninggal Nitcho, Toki Jonin mentahbiskan dirinya sendiri dan mengambil nama Nichijo. Ia kemudian mendirikan kuil Hokkeji di kediamannya di Wakamiya. Kuil Hokkeji bersebelahan dengan kediaman Ota Jomyo, seorang lagi pengikut awam penting Nichiren Shonin. Putra dari Ota Jomyo menjadi seorang pengikut Nichijo dan diberi nama Nichiko. Ketika Nichijo wafat, Nichiko mengubah kediaman ayahnya di Nakayama menjadi sebuah kuil yang bernama Hommyoji. Pada tahun 1545, Hokkeji dan Hommyoji bergabung menjadi Nakayama Hokekyoji. Di masa sekarang ini, Nakayama Hokekyoji terkenal sebagai lokasi pelatihan pengendalian diri 100 hari yang dikenal sebagai Aragyo. Nichijo juga terkenal karena usahanya mengumpulkan dan mengkatalogkan tulisan-tulisan Nichiren Shonin. Garis keturunan yang dimulai oleh Nichijo juga dikenal sebagai garis keturunan Nakayama. 14

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) 1 SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) Pengenalan Surat ini dikirimkan kepada Ota Jomyo, ditulis pada tanggal 8 bulan empat tahun Koan Ke-4 (1281) di Minobu. Keaslian dari surat

Lebih terperinci

HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO)

HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) 1 HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) Pengenalan Surat dari Nichiren Shonin ini dikirimkan kepada Hakii Saburo Sanenaga dari Ichinosawa di Pulau Sado pada tanggal 3 Agustus tahun

Lebih terperinci

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO 1 PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh : Rev.Shoryo Tarabini (Kepala Kuil Nichiren Shu London Inggris ) Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association

Lebih terperinci

TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251

TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 1 TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 PENGENALAN Ditulis pada tanggal 26 bulan enam tahun Koan Ke-1 (1278) di Gunung Minobu, naskah asli dari surat ini, dikenal sebagai "Chibyo-sho"

Lebih terperinci

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO 1 MISAWA SHO Pengenalan Sebuah surat ditulis pada tahun Kenji ke-4 (1278) oleh Nichiren Shonin dari Gunung Minobu, yang dialamatkan kepada Tuan Misawa, Propinsi Suruga (Sekarang Shizuoka). Ini merupakan

Lebih terperinci

TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO)

TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai (Kepala Kuil Los Angeles Nichiren Shu Buddhist Temple, USA) Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website : www.pbnshi.or.id

Lebih terperinci

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI Oleh : YM.Bhiksu Shoryo Tarabini Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website

Lebih terperinci

Sang Buddha. Vegetarian&

Sang Buddha. Vegetarian& Vegetarian& Sang Buddha T: Beberapa waktu lalu, saya mendengar seorang guru yang lain mengatakan, Sang Buddha makan sepotong kaki babi dan Ia menderita diare. Apakah ini benar? Apakah ini benar-benar tercatat

Lebih terperinci

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

Tiga Sumpah Agung. Hal 1. Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa

Lebih terperinci

Riwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug

Riwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug Riwayat Buddha Niciren Daisyonin Vihara Vimalakirti - Curug Nama kecil beliau adalah Zennicimaro lahir dari keluarga nelayan (Kasta Candala) pada tanggal 16 Februari 1222. Ayahnya bernama Nikuna Syigetada

Lebih terperinci

HO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO

HO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO 1 HO ONJO SHO PENDAHULUAN Setelah mendengar kabar tentang kematian GuruNya, Dozen-bo, Nichiren Shonin menulis risalah ini sebagai tanda balas budi bagi guru dan mendoa jiwanya. Menurut surat pengantar

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Kyo Ki Ji Koku Sho (29)

Kyo Ki Ji Koku Sho (29) 1 Kyo Ki Ji Koku Sho (29) Pengenalan Kyo Ki Ji Koku Sho adalah risalah diskusi pertama dari Nichiren Shonin yang membahas Lima Prinsip Dalam Penyebarluasan, sebuah ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra

Lebih terperinci

Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih

Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih NO.01 OKTOBER 2004 Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih O Artikel Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura OO Ilustrasi Oleh: Hiroshige

Lebih terperinci

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu? TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah

Lebih terperinci

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra SUTRA 42 BAGIAN [ ] B. Nyanabhadra RAJA MING DINASTI HAN Tahun 28-75 Mimpi tentang makhluk memancarkan cahaya kuning KASYAPA MATANGA & DHARMARATNA Tahun 67 dari India ke Luoyang Menerjemahkan Sutra 42

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

Kita sebagai penganut Nichiren

Kita sebagai penganut Nichiren NO.05 Pebruari 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Penjelasan Terperinci dari Saddharma Pundarika Sutra Akan Pencapaian Kesadaran Buddha Bagi Kaum Wanita (Dari Brosur, Pemikiran akan Hak Asasi

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Meditasi Oleh : Taridi (0104510015) KTP Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Kompetensi Dasar Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI"

NAMU HON-BUTSU BUDDHA SAKYAMUNI NO.08 MEI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI" Oleh: Sidin Ekaputra, SE Sejak Aku mencapai KeBuddhaan, Kalpa-kalpa yang telah Aku lalui, Adalah beribu-ribu

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. 5.11.2 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. Setelah Daud mengalahkan Jalut, maka Dawud mencapai puncak kebenaran di tengahtengah kaumnya sehingga ia menjadi seorang lelaki yang paling terkenal di kalangan

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa 1 Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa Sujud kepada Guruku, Manjushri yang belia! Yang melihat dan membabarkan pratityasamutpada (saling

Lebih terperinci

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Suatu hari, Tuhan menunjukkan visi mengenai masa depan kepada seorang anak kecil yang bernama Sa-rang di Korea, suatu negara kecil di Asia. [Tambahan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada Titus

Surat Paulus kepada Titus Titus 1:1-4 1 Titus 1:6 Surat Paulus kepada Titus 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba

Lebih terperinci

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari CHARLES KUMAR Fakir Sang Pencari My Love my Shakti, my Manura Laxmi, this novel is for you and our children Prisha Vajra Valli And Ganadhakshya Kabir Valli 2 Aku laksana seekor anjing yang menunggu tuan

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan Pada suatu waktu, zaman dahulu kala, Bodhisattva terlahir sebagai raja dari kawanan angsa. Ia adalah pemimpin sekelompok besar hewan dan tinggal

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015 Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa

Lebih terperinci

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary) Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang

Lebih terperinci

Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu

Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu NO.07 April 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA RIKKYO KAISHU NICHIREN SHU 28 APRIL 1253, dan 2 TAHUN NICHIREN SHU INDONESIA Oleh: Sidin Ekaputra,SE Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu dimana

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, ) Namo Lokesvaraya Tiga Puluh Tujuh Cara Hidup Seorang Bodhisattva: Ringkasan tentang Sepak terjang Bodhisattva (The 37 Practices of a Bodhisattva: A Summary of How an Awakening Being Behaves) oleh Tog-me

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

OTORITAS ORANG PERCAYA

OTORITAS ORANG PERCAYA Level 2 Pelajaran 6 OTORITAS ORANG PERCAYA Oleh Andrew Wommack Di sesi hari ini saya ingin bahas mengenai otoritas yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orang percaya. Dalam pembahasan ini, kita

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna www.scriptural-truth.com APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE 1611 Sejarah Susanna [dalam Daniel] Susanna Temukan awal Daniel, karena tidak di bahasa Ibrani, bukan narasi Bel dan naga. {1:1} sana tinggal

Lebih terperinci

"KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya."

KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya. "KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya." ALAM menceritakan tentang ALLAH Pada semua benda yang diciptakan kelihatan kesan akan adanya Tuhan. Alam memberi kesaksian tentang Allah.

Lebih terperinci

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) 1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta

Lebih terperinci

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda Sebagaimana sudah menjadi sifat manusia, kita semuanya cenderung menyalahkan orang-orang lain untuk kekurangan-kekurangan

Lebih terperinci

Vajrachedika Prajna Paramita Sutra 普陀觀音堂

Vajrachedika Prajna Paramita Sutra 普陀觀音堂 / Sutra Intan Penerjemah : Pandita Ratna Diterbitkan oleh : Jl. Rungkut Mejoyo Selatan No.1 (Blok AM 39) Surabaya, Indonesia Website : www.guanyintemple.org Email : vhravalokitesvara@gmail.com Dana Sumbangan

Lebih terperinci

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong Musim Semi Hari ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Aiko. Setelah sekitar mungkin 7tahun lebih aku tak pernah melihatnya. Aku percaya mungkin dengan cara aku berpura pura sebagai dirimu, dia masih

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci

Chapter I. Saudaraku,

Chapter I. Saudaraku, Chapter I Michael sedang berbicara dengan para malaikat yang lain. Rupanya di surga, tempat yang kudus, tenang, dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang dialiri susu, telah terjadi kejadian yang menggemparkan,

Lebih terperinci

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) AJARAN-AJARAN GATSAL Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia yang kita temui pada dasarnya sama seperti kita: mereka

Lebih terperinci

Ibadah Dalam Pelayanan

Ibadah Dalam Pelayanan Ibadah Dalam Pelayanan Nenekku pernah mengunjungi seorang wanita dan bersaksi kepadanya tentang Yesus. Wanita itu berteriak kepada Nenek, "jangan sekali-kali kembali ke rumahku! Saya tak ingin mendengar

Lebih terperinci

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus (Sumber bacaaan: Injil Yohanes,16:12-15) Betapa mengagumkan! Allah Bapa adalah Pencipta kita, Allah Putra adalah Penebus

Lebih terperinci

Hubungan Kita Dengan Allah

Hubungan Kita Dengan Allah t I l Hubungan Kita Dengan Allah Kita telah mempelajari bahwa tanggung jawab utama kita sebagai orang Kristen adalah mengasihi Allah. Seperti yang telah kita pelajari dalam Pelajaran 11, kita menuruti

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran book Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang. KARMA Ajaran

Lebih terperinci

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

TUHAN ITU BAIK. Mazmur 145:8-13

TUHAN ITU BAIK. Mazmur 145:8-13 TUHAN ITU BAIK Mazmur 145:8-13 Tuhan itu baik bagi semua orang, adalah sebuah pengakuan iman yang luar biasa, hendak mengatakan bahwa Tuhan bukan Allah se kelompok orang, Tuhan bukan Allah segolongan orang

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para 1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini

Lebih terperinci

Pengembara yang Tersesat

Pengembara yang Tersesat Pengembara yang Tersesat Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dahulu kala ada seorang pengembara yang sering berpergian dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Suatu ketika karena waktu yang sangat terbatas,

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman jemaat Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus. Salam

Lebih terperinci

本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha

本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha 本師釋迦牟尼佛 (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha Hyang Buddha Sakyamuni adalah pendiri agama Buddha, beliau mengajarkan bagaimana manusia melepaskan penderitaannya, mengajarkan hal-hal yang baik dan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan membicarakan Pembahasan No.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula Ikuti Polanya Bila saudara mau membangun sebuah rumah, apakah yang pertama-tama saudara lakukan? Sebelum saudara dapat memulai pembangunan itu, saudara harus mempunyai suatu rencana. Saudara harus menentukan

Lebih terperinci

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Surat Paulus kepada jemaat Kolose 1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Kolose yaitu kalian yang sudah disucikan oleh Allah karena bersatu dengan Kristus Yesus dan

Lebih terperinci

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #21 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #21 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection)

Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection) Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection) Anakku Rheginos 1, beberapa orang ingin menjadi terpelajar. Inilah yang menjadi tujuan hidup mereka ketika mereka memecahkan suatu masalah. Jika

Lebih terperinci

Sila-sila Zhen Fo Zong

Sila-sila Zhen Fo Zong Sila-sila Zhen Fo Zong Jumlah siswa Zhen Fo Zong sampai saat ini telah mencapai 4 juta siswa berdasarkan jumlah sertifikat sarana yang telah diterbitkan. Setiap hari banyak orang yang bercatur sarana dalam

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

MEMPERBAHARUI PIKIRAN (AKAL BUDI)

MEMPERBAHARUI PIKIRAN (AKAL BUDI) Level 2 Pelajaran 3 MEMPERBAHARUI PIKIRAN (AKAL BUDI) Oleh Don Krow Hari ini kita akan bicara mengenai memperbaharui pikiran (akal budi). Saya ingin bacakan 2 ayat. Yang pertama dari Filipi 4:8. Ayat itu

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS. 5.8.1 Nabi Syu aib AS. dan Kaum Madyan Kaum Madyan, kaumnya Nabi Syu aib, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama Aikah di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri dari orang-orang

Lebih terperinci

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #3 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #3 DAMAI SEJAHTERA

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #3 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #3 DAMAI SEJAHTERA SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #3 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #3 DAMAI SEJAHTERA PEMBUKAAN: Bulan ini kita ada dalam seri kotbah Spiritual Fruits that Bring Revival atau Buah Roh yang

Lebih terperinci

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) 1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan

Lebih terperinci

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya.

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya. Letak Zalikan berada di lembah dataran tinggi Tehravim. Saat musim dingin tiba, kabut mulai menyelimuti Zalikan. Membentuk atap halimun yang memisahkan antara masyarakat dan penguasa. Istana kerajaan kokoh

Lebih terperinci

D. ucapan benar E. usaha benar

D. ucapan benar E. usaha benar 1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI PEMBUKAAN: Hari ini kita akan masuk dalam sebuah seri kotbah Natal berjudul God s Divine Favor atau Anugerah Tuhan yang

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Lesson 2 for October 8, 2016 Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Pertentangan dimulai. Pertentangan

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci