Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu"

Transkripsi

1 NO.07 April 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA RIKKYO KAISHU NICHIREN SHU 28 APRIL 1253, dan 2 TAHUN NICHIREN SHU INDONESIA Oleh: Sidin Ekaputra,SE Pada 752 tahun yang lalu adalah waktu dimana Nichiren Shonin berjanji kepada langit dan bumi untuk melenyapkan kegelapan yang menyelimuti dunia ini dengan menyebarluaskan O daimoku. Pada tanggal 28 April tahun Kencho ke-5 (1253), seorang bhiksu muda berjalan menaiki puncak bukit Asahigamori di Gunung Kiyosumi daerah Kominato, Propinsi Awa (Sekarang Propinsi Chiba), Jepang. Beliau berdiri menghadap matahari yang mulai terbit di samudera Pasifik dan dengan suara yang indah, mulai menyebut Namu Myoho Renge Kyo, Namu Myoho Renge Kyo, Namu Myoho Renge Kyo.. Bhiksu muda itu adalah pendiri kita, Nichiren Shonin; ketika itu Beliau telah berusia 32 tahun. Menghadap ke arah matahari pagi yang indah dengan angin sepoi-sepoi lautan Pasifik menerpa wajah, Beliau berjanji akan menyelamatkan negaranya dan seluruh umat manusia dari kehancuran, penderitaan serta membimbing umat manusia mencapai Nirvana. Tempat tinggal Nichiren Shonin berada dipinggir pantai, karena orangtuanya adalah seorang nelayan. Dalam beberapa tulisannya, 1

2 No.007 / April 2005 ia menyebutkan bahwa Ia lahir di keluarga Chandala. Chandala (Ghandaran dalam bahasa India) berarti kasta yang paling rendah, karena mempunyai mata pencaharian dari membunuh binatang seperti para nelayan, peternak, penjagal dan lain-lain. Kediaman Beliau terletak didaerah Kataumi, desa Tojo yang berada diantara wilayah Nagasa dan Propinsi Awa. Sistem kasta memang tidak berlaku di negara Jepang seperti India, namun secara tingkat sosial Nichiren Shonin berasal dari keluarga yang miskin. Sebuah keberuntungan bahwa orangtuanya adalah bekas seorang samurai sehingga masih mempunyai sedikit pengaruh dan relasi dengan beberapa keluarga bangsawan. Nichiren Shonin yang ketika kecil bernama Yakuo-Maro, pergi belajar di Kuil Seicho-ji pada usia 12 tahun. Pada waktu itu belum ada sistem pendidikan seperti saat sekarang, sehingga kuil-kuil buddhis atau shinto adalah tempat untuk menuntut ilmu, dan untuk dapat menjadi murid harus mempunyai hubungan atau koneksi dengan para bangsawan. Semasa kecil Yakuo- Maro seorang yang sangat cerdas dan pintar, berbagai pertanyaan yang ingin beliau temukan antara lain; Diantara sekian banyak sutra-sutra Buddha pasti terdapat sebuah Sutra yang merupakan Raja dari seluruh sutra yang ada? dan Buddha mana yang seharus kita puja dan sesuai dengan masa akhir dharma?. Setelah belajar dibawah bimbingan Dozen-bo dan menjadi Bhiksu dengan nama Zeshobo Rencho. Ia berjanji, Aku akan menjadi guru dari Buddhisme dan mencapai Kesadaran Buddha serta menyelamatkan seluruh mahluk hidup. Kemudian setelah menempuh pembelajaran yang panjang, mempelajari semua sekte buddhis yang ada dan seluruh sutrasutra Buddha, bahkan ajaran Konghucu, dan lain-lain, Beliau sampai pada sebuah kesimpulan bahwa, S a d d h a r m a Pundarika Sutra adalah Raja dari segala Sutra, sebagaimana yang tertera dalam Bab.XXIII, dan Hanya Buddha Sakyamuni Abadi b e r d a s a r k a n Bab.XVI, Saddharma Pundarika Sutra yang seharusnya dipuja pada masa akhir dharma. Beliau menyadari bahwa untuk menyelamatkan umat manusia pada masa sekarang, tidak lain hanya melalui kepercayaan kepada Saddharma Pundarika Sutra dengan penyebutan Odaimoku Namu Myoho Renge Kyo. Nichiren Shonin membuktikan Saddharma Pundarika Sutra dalam pelaksanaan dengan badannya, untuk menyelamatkan negara dan umat manusia dari penderitaan. Saddharma Pundarika Sutra dapat menyelamatkan seluruh umat manusia pada masa akhir dharma dan mencapai Kesadaran Buddha karena merupakan ajaran sesungguhnya dari Buddha Sakyamuni Abadi. Pada Bab III Perumpamaan Saddharma Pundarika Sutra, Sang Buddha menyatakan, Sekarang, Triloka ini adalah milikku. Seluruh mahluk hidup adalah anak-anakku, terdapat begitu banyak penderitaan di dunia ini. Hanya Aku yang dapat menyelamatkan seluruh mahluk hidup. Triloka adalah bumi dan seluruh isinya, dimana kita tinggal, dan Buddha Sakyamuni Abadi berjanji untuk menyelamatkannya. Oleh karena itu, seluruh mahluk hidup di Triloka ini adalah anak-anak dari Buddha Sakyamuni Abadi. Pada hari ini, 28 April 1253, Beliau menganti namanya menjadi Nichiren (Nichi berarti Matahari, Ren berarti Teratai) yang bermakna bagaikan sinar matahari yang akan melenyapkan segala kegelapan dan bunga teratai yang tetap putih bersih tanpa ternoda oleh air yang kotor. Nama ini diambil mengacu pada Saddharma Pundarika Sutra, Bab.XXIII menyatakan,"..seperti 2

3 No.007/ April 2005 halnya sang surya yang indah yang mampu menyirnakan semua kegelapan, maka begitu jugalah Hukum Saddharma Pundarika Sutra ini, yang mampu memusnahkan segala kegelapan yang nista." Kemudian Beliau berprasetya, Aku akan menjadi tiang, mata, dan bahtera bagi negeriku, pernyataan ini disebut sebagai Tiga Janji Agung Nichiren Shonin, dan kita menyebutnya Rikkyo Kaishu, atau hari berdirinya Nichiren Shu dan penyebaran ajaran Nichiren Buddhisme. Nichiren Shonin dalam keinginan untuk menyelamatkan seluruh negeri dari kehancuran karena kesesatan dan pelaksanaan ajaran yang salah dari berbagai sekte yang ada, membuat sebuah tulisan yang dikirimkan kepada KeShogunan Kamakura berjudul Rissho Ankoku-ron (Risalah untuk menyelamatkan negara dan menciptakan kedamaian melalui penegakkan ajaran Buddhisme yang sesungguhnya). Kenapa Nichiren Shonin mengucapkan Tiga Janji Agung itu. Nichiren Shonin menerima secara penuh Buddha Sakyamuni Abadi sebagai satu-satunya Buddha yang harus kita puja dan mampu menyelamatkan penderitaan seluruh mahluk hidup di dunia ini, Dia adalah majikan, guru dan juga orangtua kita. Nichiren Shonin berkeinginan menjadi tiang dari hati kepercayaan seluruh orang di Jepang dan dunia, mata untuk memimpin seluruh umat manusia dan bahtera untuk menyelamatkan manusia dari lautan penderitaan. Nichiren Shonin ingin menghancurkan semua kegelapan dalam hati semua manusia di masa Mappo. Hanya melalui penyebarluasan Odaimoku yang mampu mewujudkan seluruh keinginan Beliau, inilah hati dari Kosenrufu (Mewujudkan perdamaian dunia melalui ajaran Buddhisme yang sesungguhnya). 28 April 2003 merupakan hari yang penting karena adalah hari berdirinya Nichiren Shu Indonesia dan untuk pertama kali ajaran Nichiren Buddhisme yang sesungguhnya dan sesuai dengan keinginan hati Nichiren Shonin tersebarluaskan di Indonesia. Ini adalah hari Rikkyo Kaishu untuk menyebarkan ajaran Nichiren Buddhisme yang sebenarnya di bumi nusantara. Berpuluh-puluh tahun ajaran Nichiren Buddhisme telah mengalami distorsi dari makna dan hati yang sesuai dengan pendiri kita. Saatnya sekarang kita mewujudkan hakikat Kosenrufu yang sebenarnya. Sekarang waktunya untuk menegakkan pemujaan yang sejati kepada Buddha Sakyamuni Abadi yang didasarkan pada Bab.XVI Jangka Waktu Hidup Sang Tathagata, Saddharma Pundarika Sutra dan penyebarluasan Odaimoku Namu Myoho Renge Kyo. Sebagaimana Janji luhur dan agung dari guru kita, maka kita sebagai murid-murid Beliau hendaknya dapat melakukan hal yang sama. Kita hendaknya dapat menjadi tiang dari negara dan masyarakat kita melalui pelaksanaan hati kepercayaan yang kuat kepada Saddharma Pundarika Sutra, Kita juga harus mampu menjadi mata bagi keluarga, masyarakat dan negara untuk melihat kebenaran dan keadilan, kita juga harus bisa menjadi Bahtera melalui Kendaraan Tunggal untuk menyeberangi lautan penderitaan tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain. 2 tahun sudah berdirinya Nichiren Shu di Indonesia. Sekarang Nichiren Shu Indonesia telah mempunyai susunan di Propinsi Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Hal ini bagaikan sinar matahari yang terbit di ufuk timur dan memusnahkan kegelapan dan kesesatan dan seperti sinar bulan yang memberitahukan arah bagi perjalanan kita ditengah kegelapan malam. Kosenrufu tidak hanya menjadi sebuah kata-kata belaka tetapi juga harus menjadi jalan hidup kita. Kosenrufu dimulai dari dalam diri kita, keluarga, tetangga, masyarakat dan negara serta kemudian keseluruh dunia. Semoga semua umat Nichiren Shu Indonesia dapat menemukan Kesejatian dirinya, menyadari tugas kejiwaan, dan mampu menjadi manusia yang luhur sebagaimana cita-cita Nichiren Shonin. Selamat Ulang Tahun Nichiren Shu Indonesia ke-2. Semoga semua mahluk berbahagia. Namu Myoho Renge Kyo, Namu Myoho Renge Kyo, Namu Myoho Renge Kyo. SELESAI. 3

4 No.007 / April 2005 Sebuah Hal Yang Penting Dalam Buddhisme KENAPA KITA HARUS MELAKSANAKAN UPACARA PERINGATAN BAGI LELUHUR? Oleh: YM.Bhiksu Chishin Hirai, Honolulu Hawaii Tidak peduli agama apapun yang kamu jalankan, semua orang pasti setuju bahwa bagaimanapun keluarga itu adalah bagian yang terpenting. Menurut mu siapakah keluarga itu? Siapa saja anggota keluargamu? Kamu dapat mengatakan bahwa keluarga adalah mereka yang dekat denganmu seperti suami, istri, orangtua, kakak,adik dan anak-anak. Tetapi bagaimana jika definisi keluarga itu diperluas mencakup kakek nenek, cucu, paman, bibi, keponakan, dan sepupu. Kamu pasti setuju bahwa mereka semua itu adalah bagian dari keluargamu. Namum banyak orang tidak merasakan demikian, dan mereka hanya dekat dengan keluarga yang terlihat oleh mereka saja. Bagaimana perasaanmu, jika ketika kamu sudah meninggal, dan anggota keluarga lain seperti kemenakan, sepupu atau saudara jauh tidak merasakan kehilangan atau tidak merasa jasa baik yang telah kamu berikan kepada mereka?. Bagaimana pendapatmu tentang mereka yang telah meninggal seperti orangtua, kakek nenek, nenek moyang dan leluhur lainnya? Semua pasti akan menyetujui bahwa semua Seluruh anggota keluarga hadir dalam upacara peringatan bagi para leluhur itu adalah bagian dari keluarga. Kamu akan berpikir bahwa nenek moyang itu juga bagian dari keluargamu?. Semua dari kita semua pasti suatu saat akan kehilangan orang tua, pada waktu yang lain akan kehilangan suami, istri, kakak, adik dan anak. Menurutmu setelah mati apakah mereka tetap bagian dari keluargamu? Menurut pandangan Buddhisme, mereka semua itu adalah keluargamu baik masih hidup maupun telah meninggal. Tidak peduli apa pun yang terjadi, hubungan keluarga ada untuk selamanya. Orangtua mu, kakek nenek, nenek moyang, bibi dan paman melakukan segala sesuatunya sebaik apa yang telah kamu lakukan untuk anak-anak mu, cucu, kemenakan dan sepupu. Kita ada saat ini adalah karena usaha dari keluarga kita pada generasi-generasi yang lalu. Jika terdapat sebuah garis yang hilang dalam keluarga, mungkin kita tidak akan pernah lahir didunia ini. Kita tidak pernah hidup sendiri, terpisah dari masa lalu dan masa depan. Kita terhubung secara permanen antara masa lampau dan masa akan datang dari keluarga kita. Ini adalah sebuah tanggungjawab bagi kita untuk memperhatikan dan peduli kepada generasi masa lalu keluarga kita yang telah meninggalkan kita, berbuatlah yang terbaik dan sampaikan hal ini kepada keturunan kita. Jika seseorang tidak memperdulikan orangtua mereka, mereka tidak juga akan dipedulikan oleh anak-anaknya pada masa mendatang. Anak-anak kita belajar dari contoh yang kita tunjukkan. Sehingga semua keluarga adalah Bersambung ke Hal.18 4

5 No.007/ April 2005 Bimbingan Oleh: YM.Bhiksuni Myosho Obata (Bhiksuni Pembimbing Indonesia) NICHIREN DAISHONIN DAN KUIL SEICHO-JI Pada tanggal 16 Pebruari, kita memperingati hari kelahiran dari Nichiren Daishonin. Sebab itu, saya ingin memberitahukan kepada kalian tentang kelahiran dan masa kecil dari Nichiren Daishonin. Hari ini, Saya ingin memberitahukan kamu tentang bagaimana kehidupan Nichiren Shonin di Kuil Seichoji. Pada tanggal 12 mei 1233, Zen-nichi-maro meninggalkan kampung halamannya di Kominato dan berjalan melewati jalanan setapak menuju bagian dari Kuil Seichoji bersama ayahnya dan Beliau masuk untuk pertama kali ke sekolah Kuil Seichoji di Gunung Kiyosumi. Sebagaimana para murid baru, Beliau juga dipenuhi dengan segala impian dan pengharapan yang tinggi. Kuil Seichoji adalah sebuah kuil dari Sekte Ten-Dai, sebuah sekte yang terkenal akan ajaran rahasia dari Shingon. Objek pemujaan utamanya adalah Bodhisattva Akasagarbha (Kokuzo Bosatsu). Makna nama dari Bodhisattva ini adalah gudang pusaka yang tiada batas dimana dipenuhi oleh kebijaksanaan yang luar biasa bagaikan langit yang luas. Dikatakan bahwa jika seseorang berdoa kepada Bodhisattva ini, akan diberkati oleh keberuntungan, kebajikan dan kebijaksanaan besar. Dan kepala Bhiksu disini adalah Guru Dozen-bo, seseorang yang sangat percaya kepada Buddha Amitabha. Guru Dozen menerima Zen-nichi- maro sebagai murid baru dan memberikan nama Yaku-O-Maro. Kemudian, Beliau mulai pelajarannya, tidak hanya mengenai dasar-dasar dari ajaran Buddha, tetapi juga ajaran Konghucu dipelajari dengan baik. Ajaran Konghucu, yang mana dibawa ke Jepang dari China, dipelajari sebagai bahan pelajaran bagi seluruh siswa. Selama empat tahun, Yaku-O-Maro dengan penuh semangat mempelajari berbagai macam ajaran Buddha dan Konghucu, berusaha untuk menemukan jawaban dalam dirinya, tetapi ia hanya menemukan semakin banyak pertanyaan. Khususnya mengenai begitu banyaknya ajaran yang berbeda-beda, begitu banyak pelaksanaan yang berbeda yang dihubungkan dengan objek pemujaan Buddhis. Terdapat begitu banyak sutra, Ia berkata, Tetapi diantara semua ini, pasti terdapat sebuah ajaran Buddha yang sesungguhnya. Yang mana adalah Raja dari Sutra? Setelah bertekad untuk menemukan jawabannya, Yaku-O-Maro akhirnya menjadi seorang Bhiksu pada tanggal Bodhisattva Akasagarbha (Kokuzo Bosatsu) 8 oktober 1237, dan diberinama bhiksu Ze-Sho-bo Rencho. Beliau telah berumur 16 tahun. Rencho, beliau terkenal sangat tekun dalam pembelajarannya, berjanji untuk membaca semua bahan-bahan ajaran yang terdapat di perpustakaan Kuil Seichoji dengan harapan dapat menemukan ajaran sesungguhnya. Tetapi pembelajarannya semakin membuat ia bertambah bingung. Bersambung ke Hal.12 5

6 No.007 / April 2005 Seri Pelajaran Mahayana EMPAT KEBENARAN MULIA (BAGIAN KE-TIGA) Redaksi: Seri Pelajaran Mahayana ini kelanjutan dari edisi bulan lalu Kebodohan batin [moha] Keinginan atau kemauan seperti sebatang pohon besar yang memiliki banyak cabang. Ada cabang keserakahan, cabang kebencian dan cabang kemarahan. Buah yang muncul dari cabang tersebut adalah buah penderitaan, tetapi bagaimana pohon keinginan ini masih bisa tumbuh? Dimana pohon tersebut dapat tumbuh? Jawabannya adalah pohon tersebut berakar pada ketidakpedulian atau kebodohan batin. Pohon tersebut tumbuh karena ketidak-pedulian atau kebodohan batin kita sendiri. Tanpa disadari maka hal tersebut akan menggeroti batin kita ke alam yang menyedihkan bagaikan karat yang timbul dari besi itu sendiri. Sang Buddha bersabda : Bagaikan karat yang timbul dari besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri. Begitu pula perbuatanperbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelanggarnya ke alam yang menyedihkan. (Dhammapada, 240). Kebodohan batin merupakan suatu kondisi ketidak-mampuan untuk melihat inti kebenaran dari segala sesuatu sebagaimana seharusnya. Terdapat banyak sekali kebenaran di dunia ini yang tidak dipedulikan oleh orang karena keterbatasan pengertian dan pengetahuan yang dimilikinya. Ini terdapat sebuah cerita yang menarik untuk mengambarkan tentang kekotoran batin seseorang. Mari kita simak cerita berikut. Harta atau Tenggelam Ada suatu cerita menarik yang dapat menggambarkan situasi ini. Dimana dalam suatu perahu yang sedang akan tenggelam, orang-orang semua berusaha menyelamatkan diri tanpa peduli akan harta bendanya lagi. Namun dalam perahu tersebut terdapat seseorang yang masih sibuk mengikatkan segala harta bendanya ke seluruh badannya tanpa memperdulikan perahu yang akan tenggelam tersebut. Teman-temannya yang sudah sampai ke tepian, berteriak agar dia membuang segala hartanya dan menyelamatkan dirinya. Namun hal itu ditolak mentah-mentah dan dia tetap mementingkan harta emasnya yang berat, sehingga akhirnya menenggelamkan dirinya bersamaan dengan tenggelamnya harta emas yang diikatkan ke seluruh badannya. Begitulah kita sulit sekali mempercayai sesuatu yang belum terbukti sebagaimana adanya, dan selalu berpegang teguh akan keyakinan sendiri tanpa peduli terhadap sekeliling kita. Ilmu fisika membuktikan, bahwa terdapat suara yang tidak dapat didengar dan gelombang cahaya yang tidak dapat dilihat. Orang mungkin tidak sadar adanya gelombang radio atau sinar ultra violet, kalau tidak ada alat khusus yang ditemukan untuk membolehkan mereka mengobservasi hal tersebut. Sejauh manusia masih tetap dilandasi ketidak-pedulian terhadap segala sesuatu yang menyangkut kehidupan di dunia ini, mereka akan tetap menderita yang disebabkan oleh kesalah-pengertian dan pikiran ilusi (maya) mereka. Apabila manusia telah mengolah pikiran mereka dan memperoleh kebijaksanaan dari belajar, pemikiran yang benar dan meditasi yang benar, maka mereka akan melihat Kebenaran sebagai suatu Kebenaran. Mereka akan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Mereka akan mengerti penderitaan dan ketidak-kekalan dalam kehidupan ini, hukum Sebab Akibat dan Empat Kebenaran Mulia. Dengan mengalahkan nafsu keinginan rendah dan kebodohan batin serta selalu mengarahkan batin ke Kebebasan Sejati, mereka akan memperoleh kebahagiaan dan Pencerahan seperti yang dilakukan oleh Sang Buddha sekitar 2500 tahun yang lalu. Buddha Sakyamuni bersabda: Mereka yang senantiasa sadar, tekun melatih diri siang dan malam, selalu mengarahkan batin ke nibbana, maka semua kekotoran batin dalam dirinya akan musnah. (Dhammapada, 226) 6

7 No.007/ April 2005 Sang Buddha Sakyamuni mengajarkan, Semua perbuatan tidaklah kekal. Karma buruk juga tidak kekal dan tidak memiliki sifat diri yang mendasar. Jika kita berhenti menciptakan karma buruk dan terus menerus melakukan karma baik, suatu hari kita akan bebas dari penderitaan dan mencapai kebahagian. Sebagaimana suatu gelas berisi air garam yang apabila dituangi terus dengan air tawar, maka akan hilanglah rasa asin pada air gelas tersebut. 3. Kebenaran Mulia tentang Pelenyapan Penderitaan Kesadaran pertapa Gautama akan pelenyapan penderitaan, sehingga memperoleh Pencerahan Sempurna sebagai Buddha pada usia 35 tahun, membuktikan usaha Beliau mencari Kebenaran bisa berhasil. Selama enam tahun, pertapa Gautama mengalami usaha yang sia-sia dalam mencari solusi terhadap masalah penderitaan makhluk hidup. Beliau juga telah mencoba berbagai cara bertapa dari para guru pertapa untuk melenyapkan penderitaan yang ternyata mereka juga belum berhasil. Hingga akhirnya Beliau menemukan solusi masalah kehidupan tersebut dengan caranya sendiri. Keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha [Sraddha/Saddha] Setelah menyadari Kebenaran dengan usaha Beliau sendiri, Buddha Sakyamuni menawarkan kepada semua orang yang siap untuk mendengarkan. Kura - Kura dan Ikan Ada suatu cerita kuno mengenai kura-kura dan ikan. Kurakura dapat tinggal di darat dan juga di laut, sedangkan ikan hanya tinggal di laut. Pada suatu hari, ketika kurakura kembali dari perjalanannya di darat, dia menceritakan kepada ikan tentang pengalamannya. Dia menjelaskan, bahwa segala makhluk hidup berjalan dan tidak ada yang berenang. Ikan tersebut menolak untuk percaya bahwa ada jalan yang kering di daratan, karena ikan tidak pernah mengalami hal tersebut. Sama seperti manusia yang belum mengalami pelenyapan penderitaan, tetapi bukan berarti bahwa tidaklah mungkin untuk melenyapkan penderitaan. Seorang pasien haruslah mempunyai kepercayaan terhadap dokter yang berpengalaman, kalau tidak dia tidak akan menebus obatnya di apotik, sebagaimana resep yang diberikan oleh dokter tersebut, sehingga sakitnya tidak bisa disembuhkan. Demikian juga kita harus mempercayai ajaran Buddha Sakyamuni yang telah memperlihatkan jalan untuk melenyapkan penderitaan. Pelenyapan Penderitaan Pelenyapan penderitaan merupakan tujuan utama Ajaran Buddha Sakyamuni. Hal tersebut dapat dialami oleh setiap orang dimanapun mereka berada. Sebagai contoh, apabila keserakahan dan kemarahan muncul di dalam pikiran akan menyebabkan ketidakbahagiaan. Apabila perasaan serakah dan marah tersebut telah lenyap, maka pikiran akan bahagia dan damai. Untuk melenyapkan penderitaan secara tuntas, seseorang harus menghilangkan nafsu keinginan rendah, kebencian dan kebodohan batin. Inilah yang disebut Kebenaran Mulia Ketiga, yaitu Pelenyapan Penderitaan. Mungkin Anda akan merasa bergidik, apabila mendengar kata `pelenyapan dimana seolah-olah Ajaran Buddha Sakyamuni menganjurkan agar semua hal-hal duniawi harus lenyap dari diri Anda, sehingga Anda tidak bebas untuk berkeluarga, mencari uang, memiliki kedudukan yang tinggi dan menikmati kesenangan hidup duniawi. Semua kekhawatiran tersebut tidaklah benar adanya. Ajaran Buddha Sakyamuni adalah suatu ajaran yang bertujuan untuk mencari Kebahagiaan. Ajaran Buddha Sakyamuni tidak menolak kehidupan normal, tetapi hanya menolak kehidupan yang berlebihan akan kemelekatan terhadap kenikmatan materi duniawi yang rendah saja. Sehingga apabila Anda mempercayai Ajaran Buddha Sakyamuni, masih dapat berkeluarga, bekerja untuk mencari nafkah, dan hidup sebagaimana kehidupan normal. Dalam salah satu Sutra diuraikan, bahwa terdapat seorang umat awam yang bernama Vimalakirti yang sudah menikah dan sangat kaya. Akan tetapi dia tidak menjadi budak nafsu keinginan materi. Di dalam Sutra, ia digambarkan, Meskipun menjalankan kehidupan berumah tangga, dia tidak memiliki keterikatan pada tiga jenis alam; meskipun menikah, dia selalu melatih kehidupan suci BERSAMBUNG 7

8 No.007 / April 2005 MARILAH KITA TIDAK MELUPAKAN TUJUAN UTAMA DARI PENDIRI KITA, NICHIREN SHONIN Oleh YM.Bhiksu Tansei Iwama, Kepala Administrasi Nichiren Shu Pusat Tahun lalu, banyak orang yang kehilangan hidupnya karena berbagai macam bencana, baik di Jepang maupun diseluruh dunia. Saya bergabung bersama kalian semua berdoa dengan sungguh hati bagi mereka yang mengalami musibah. Kita juga berdoa untuk kesembuhan dan kebangkitan kembali dari para korban penyakit dan bencana baik secara phisik maupun mental. Tidaklah berlebihan jika kita mengatakan bahwa hari ini kita hidup dalam dunia hidup dan mati. Meskipun demikian, kita harus selalu mengingat ajaran dari pendiri kita, Nichiren Shonin, yang mengatakan bahwa, Dari semua kekayaan dan keberuntungan, Hidup adalah yang paling utama. Ketika kita mendapatkan keuntungan dapat terlahir sebagai manusia dan bertemu dengan ajaran Buddha, makna dari sebuah kehidupan dapat kita lihat dari empat cara pandang: 1. HidupKu bukanlah milik diriku. Ini adalah merupakan karunia dari langit dan bumi, kurnia besar dari para Buddha, yang diberikan kepadaku dan membuat diriku menjadi hidup. 2. HidupKu adalah Terbatas. Terimalah ini dengan serius dan rendah hati, aku harus hidup setiap saat untuk diriku dan orang lain. 3. HidupKu adalah saling berhubungan satu sama lain. Menelusuri kembali asal mula manusia, kita akan menemukan bahwa semua manusia berhubungan satu sama lain. YM.Bhiksu Tansei Iwama Hidupku adalah kelanjutan dari nenek moyang / leluhur dan akan dilanjutkan oleh keturunanku. 4. HidupKu dapat terlahir kembali Sebagaimana yang dibabarkan dalam Saddharma Pundarika Sutra, setiap kehidupan akan mengalami kelahiran kembali melalui masa lampau, sekarang dan akan datang. Nichiren Shonin berkata, Myo berarti Kesadaran. Ketika kita percaya dalam Saddharma Pundarika Sutra, hidup kita akan hidup kembali dalam kehidupan yang luar biasa karena karunia kebajikan dari Buddha Sakyamuni Abadi. Dengan begitu kita akan menyadari bahwa hidup ini akan cepat berlalu, kenyataannya, kita dapat berganti pada kehidupan abadi sebagaimana Buddha Abadi dan selanjutnya terus bersinar melampau masa lampau, sekarang dan akan datang. Seseorang yang dalam kehidupan lampau dan telah berlindung pada Buddha Abadi adalah profil dari para penganut Nichiren Shu yang menyebut Odaimoku Namu Myoho Renge Kyo Tahun Heisei Ke-33 adalah peringatan hari kelahiran pendiri kita, Nichiren yang ke-800. Melihat kepada tahun yang penuh kesan ini, pada masa mendatang, kita sebagai Nichiren Buddhis harus melihat fakta bahwa pendiri kita, Nichiren selalu melihat dunia ini dan orangorang yang tinggal didalamnya dan Ia meninggalkan ajaran Odaimoku untuk kita dalam pelaksanaan Saddharma Pundarika Sutra untuk disebarluaskan tidak hanya di negeri Jepang saja, tetapi juga keseluruh dunia sehingga tercipta dunia yang damai dan murni. Kita, sebagai pengikut Nichiren, harus melakukan hal yang terbaik untuk mencapai tujuan dan keinginannya. Nichiren Shonin melaksanakan dengan badannya dalam tugas penyebarluasan dengan dasar penghargaan terhadap kehidupan yang menjadi dasar ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra. Semua para pengikut harus mempunyai hati kepercayaan yang kuat kepada Odaimoku dan menyebarkan mulai dari keluarga dan masyarakat disekitar kita. Kita harus mengikuti langkah dan jejak dari pendiri kita, Nichiren yang melakukan perjalanan tanpa henti sedikitpun untuk Kosenrufu. SELESAI 8

9 No.007/ April 2005 Buku "Writing Of Nichiren Shonin" Doctrine 2 Edited by George Tanabe.Jr, Compiled by Kyotsu Hori Terbitan : Nichiren Shu Overseas Propagation Promotion Association, Tokyo - Japan Diterjemahkan oleh Sidin Ekaputra,SE HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) -BAGIAN 2- Redaksi: Gosho ini lanjutan dari edisi bulan lalu.... ISI GOSHO Lagipula, di dalam Bab XX Bodhisattva Sadaparibhuta Saddharma Pundarika Sutra, Sang Buddha menceritakan tentang kehidupannya pada masa lampau: Pada suatu masa, terdapatlah seorang Bodhisattva yang bernama Sadaparibhuta. Ia menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra dengan penuh semangat meskipun mendapat penganiayaan. Sutra ini menguraikan bagaimana orang-orang jahat menjelek-jelekan, mencaci maki dan menganiaya dia dengan mengunakan tongkat kayu atau potongan kayu, dan melemparkan batu kearahnya. Kutipan sutra ini untuk memperlihatkan tentang pelaksanaan pada masa lampau Sang Buddha, dan memberikan dorongan kepada mereka yang akan menyebarluaskan Sutra ini pada Masa Akhir Dharma. Menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra, Bodhisattva Sadaparibhuta mendapatkan penganiayaan dan diserang dengan tongkat dan batu, tetapi ia memperoleh Kesadaran Buddha dengan segera. Ketika Aku menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra, rumahku di Matsubagayatsu dibakar, dan Aku diserang oleh Tojo Kagenobu di Komatsubara, dibuang ke semanjung Izu, dan diasingkan ke Pulau Sado. Oleh karena itu, tanpa keraguan Aku pasti akan mencapai KeBuddhaan pada masa mendatang. Bahkan Empat Yang Terpercaya (Empat orang yang dikategori sebagai Bodhisattva, mereka para Buddhis yang menjadi pembimbing setelah kemoksaan Sang Buddha) sepanjang Masa Kebenaran Dharma dan Masa Persamaan Dharma mendapat berbagai kemalangan ketika mereka mencoba untuk menyebarluaskan sutra ini. Sebagai contoh, Bodhisattva Deva, pewaris Dharma langsung ke-20, telah dibunuh secara kejam, dan penerus ke-25, Arya Simha telah dipenggal oleh seorang raja jahat. Buddhamitra, pewaris langsung Dharma ke-8, menyebarluaskan dengan membawa bendera merah didepan pintu gerbang istana selama 12 tahun sedangkan Bodhisattva Nagarjuna, pewaris ke-13, melakukan hal yang sama selama 7 tahun. Di China, Tao-sheng dihukum buang ke Gunung Sushan karena ia menegaskan bahwa semua orang dapat mencapai KeBuddhaan; Fa-tsu telah dikucilkan sebab ia menyebarluaskan dengan bersemangat di Chang-an; Guru Tripitaka Fatao mendapatkan cacat diwajahnya dan diusir karena mengkritik Kaisar Hui-Tsung dari Dinasti Sung; Hui-yuan telah di hukum karena mengkritik kebijakan Anti Buddhis yang dilakukan oleh Kaisar Wu dari Chou Utara. Mahaguru T ien-tai terlibat perdebatan yang sengit dengan para guru agama; 3 dari selatan dan 7 dari utara dalam menegakkan ajaran barunya, dan Mahaguru Dengyo di Jepang harus berdebat melawan 6 sekte Buddhis di Nara sepanjang pemerintahan Kaisar Kammu. Diterima atau tidaknya para guru Buddhis ini tergantung dari apakah pandangan mereka diterima oleh raja yang bijaksana atau ditolak oleh raja yang bodoh; maka ini bukan karena penyebarluasan ajaran sesuai atau tidak dengan kehendak Buddha. Keadaan ini sudah berlangsung selama Masa Kebenaran Dharma (Saddharma) atau Masa Persamaan Dharma (Pratirupadharma), apalagi ketika Masa Akhir Dharma! Aku, Nichiren mendapatkan kecaman dari KeShogunan Kamakura demi Saddharma Pundarika Sutra. Ini adalah sebuah kebahagiaan terbesar yang pernah terjadi pada diriku; hal ini seperti menukar sebuah potongan kayu atau batu yang tidak berharga dengan potongan emas dan perak. Bagaimanapun, ada hal yang membuat Aku prihatin. Didalam Sutra Raja Yang Baik Hati (Ninno-Kyo) atau Manusendra diramalkan bahwa: Tujuh bencana akan pasti terjadi, ketika orang suci 9

10 No.007 / April 2005 meninggalkan suatu negeri. Tujuh bencana berarti terjadi kekacauan dan peperangan serta kekeringan yang akan menyengsarakan orang banyak. Sutra Kemuliaan Keemasan (Konkomyo-kyo), dikatakan: Ketika seorang raja mengikuti orang jahat dan dengan kebodohan menghukum orang berbudi luhur, pergerakkan matahari, bulan dan bintang akan terganggu, atau perubahan angin dan musim hujan tidak akan sesuai dengan waktunya. Siapakah mereka yang dikatakan dalam sutra sebagai Orang jahat yang diikuti oleh sang raja? Mereka adalah para bhiksu seperti Doryu, Ryokan, dan Shoichi yang disebutkan diatas. Siapakah yang dikatakan dalam sutra sebagai menghukum orang berbudi luhur?" Mereka adalah yang diusir dari biara-biara berulang kali seperti yang dinyatakan dalam Bab.XIII Dorongan Untuk Menegakkan Sutra Ini, Saddharma Pundarika Sutra. Ketidakteraturan didalam bergeraknya gejala alam mengacu pada gejala aneh yang terjadi dilangit dan bencana alam diatas bumi yang telah sering terjadi dua puluh tahun terakhir ini. Jika kutipan kalimat dari Sutra Raja Yang Baik Hati (Ninno-kyo) dan Sutra Kemuliaan Keemasan (Konkomyo-kyo) ini benar, hukum pembuangan yang Aku, Nichiren terima adalah suatu pertanda kemusnahan dari negeri ini. Disamping itu, mengenai hal ini sebelum Aku dihukum pembuangan, telah disampaikan dalam risalah Rissho Ankoku-ron atau Risalah Menyebarkan Kedamaian Keseluruh Negeri Dengan Menegakkan Ajaran Yang Sesungguhnya kepada KeShogunan. Oleh karena itu, tidak terdapat sedikitpun keraguan mengenai hal ini. Ini sungguh sesuatu yang sangat disayangkan, bahwa dengan menganiaya pelaksana Saddharma Pundarika Sutra, negeri ini akan jatuh dalam bencana nasional dan hal ini sangat memperihatinkan Nichiren. Setelah tahun setelah Kemoksaan Sang Buddha. Dharma Buddha telah disebarluaskan oleh para Bodhisattva seperti Nagarjuna dan Vasubandhu di India sepanjang tahun Masa Kebenaran Dharma (Saddharma). Ajaran yang mereka sebarkan bukanlah ajaran Mahayana yang sesungguhnya, tetapi hanya ajaran Hinayana dan Mahayana Sementara. Maha Guru T ien-t ai yang lahir di negeri China pada Masa Persamaan Dharma (Pratirupadharma), mengkritik doktrin sesat dari tiga guru selatan dan tujuh guru utara dan menjelaskan tentang Saddharma Pundarika Sutra sebagai Yang Tertinggi diantara semua Sutra Buddha. Didalam perbandingan keunggulan sutra, T ien-t ai menegakkan sebuah teori baru tentang Lima Periode Pengajaran, dimana ini dibuat untuk menyempurnakan ajaran tentang Saddharma Pundarika Sutra. Didalam pelaksanaan dan perenungan, Ia membuktikan bahwa gejala keberadaan terdapat dalam sekejap pikiran dari semua orang, mereka yang belum tercerahkan. Sehingga, seluruh orang di China menyebut Beliau sebagai Buddha Kecil dan menghormati Beliau. Bagaimanapun, mengenai Tiga Susun Ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra, beliau hanya menyebarkan dua Dharma sempurna yakni Kebijaksanaan dan Meditasi tanpa pengajaran Ajaran Yang Sempurna. Maha guru Dengyo yang muncul di Jepang sekitar tahun setelah kemoksaan Sang Buddha. Beliau mengkritik kesalahan pemahaman terhadap Buddhisme yang dilakukan oleh Enam Sekte Buddhisme di Nara, 200 tahun setelah Buddhisme pertama kali diperkenalkan di Jepang pada masa pemerintahan Kaisar Kimmei. Lebih dari itu, untuk pertama kali, Ia menyebarluaskan Ajaran Yang Sempurna, yang mana tidak dilakukan oleh T ien-t ai. Ini adalah ajaran agung dan sempurna dari Kuil Enryakuji di Gunung Hiei. Selama lebih dari tahun setelah kemoksaan Sang Buddha, Buddhisme tersebarluas di India, China dan Jepang, terdapat banyak kuil di negara-negara itu. Bagaimanapun, tidak terdapat satu kuil pun yang pernah menempatkan Buddha Sakyamuni yang telah mencapai Penerangan Agung sejak masa lampau yang abadi, sebagaimana yang diungkapkan didalam bagian pokok dari Saddharma Pundarika Sutra, dan tak seorangpun pernah menyebarkan Dharma Utama yang terdiri dari lima aksara Myo, Ho, Ren, Ge Kyo, yang telah diberikan kepada Bodhisattva Muncul dari Bumi, para murid dari Buddha Sakyamuni Sejati dan Abadi. Meskipun didalam sutra dikatakan bahwa, Sutra ini akan tersebarluas pada awal Masa Akhir Dharma, tetapi tidak tersebarkan dinegara manapun. Apakah ini berarti bahwa waktu yang tepat untuk penyebarluasan belum tiba? Atau, Apakah karena kemampuan dari orang-orang untuk memahami belum matang? Sang Buddha membabarkan dalam Bab.XXIII Kehidupan Lampau Bodhisattva Baisyajaraja Saddharma Pundarika Sutra dikatakan, Sebarkanlah Sutra ini keseluruh dunia pada awal 500 tahun ke lima setelah kemoksaanku, agar ia tidak musnah. Mahaguru T ien-t ai menjelaskan ini dalam Hokke Mongu (Kata-kata dan Ungkapan dalam Saddharma Pundarika Sutra), Dharma yang luar biasa ini akan tersebarluaskan pada periode 500 tahun kelima. Mahaguru Dengyo mengatakan dalam risalahnya Melindungi Negara bahwa, Masa Kebenaran Dharma dan Masa Persamaan Dharma telah berlalu, dan pada Masa Akhir Dharma, ketika Ajaran Kendaraan Tunggal Saddharma Pundarika Sutra 10

11 No.007/ April 2005 akan tersebarluaskan, adalah begitu dekat ditangan. Kutipan kalimat dalam sutra dan komentar ini mengarah pada awal permulaan dari Masa Akhir Dharma sebagai waktu dimana Saddharma Pundarika Sutra akan tersebarluaskan. Seorang Brahman di India menprediksikan bahwa, Buddha akan muncul pada 100 tahun kemudian dan cendikiawan Kongfucu di Negeri China meramalkan, Buddhisme akan diperkenalkan di negeri China tahun kemudian. Meskipun ramalan ini dibuat oleh orang biasa, tetapi terbukti kebenarannya, apalagi jika hal itu dibuat oleh para guru suci seperti T ien-t ai dan Dengyo? Apalagi katakata emas dari Buddha Sakyamuni dan Buddha Prabutharatna! ini tidak diragukan lagi bahwa waktu bagi Saddharma Pundarika Sutra untuk tersebarluaskan telah tiba, dan Buddha Sakyamuni dan Lima Aksara dari Dharma Luar Biasa akan diterima diseluruh penjuru dunia. Namun demikian, meskipun mereka yang sudah sering mendengarkan pengajaran Buddhisme yang penting dari Aku, Nichiren, mungkin saja meninggalkan hati kepercayaan ketika mereka melihat begitu banyak penyiksaan dan penganiayaan yang dialami. Anda mendengarkan hukum ini hanya sekali dua kali, dan juga hanya sekali waktu saja, kamu masih menjaga hati kepercayaan didalam Saddharma Pundarika Sutra. Hal ini pasti karena adanya hubungan yang erat dari masa lampau. Mahaguru Miao-lo menyatakan dalam Hokke Monguki (Catatan tambahan atas kalimat dan ungkapan dalam Saddharma Pundairka Sutra); Jika seseorang pada Masa Akhir Dharma, hanya sebentar mendengarkan Saddharma Pundarika Sutra dan menaruh hati kepercayaan didalamnya, hal ini disebabkan karena ia mempunyai hubungan yang dekat sutra itu yang didengarnya pada masa lampau. Ia juga mengatakan dalam Makashikan fugyoden guketsu (Catatan tambahan atas Pengertian yang mendalam dan Konsentrasi Yang benar); Tanpa adanya hubungan yang erat dalam kehidupan lampau, seseorang yang tidak dilahirkan pada masa kehidupan Sang Buddha atau Masa Kebenaran Dharma tetapi hanya terkait pada akhir dari Masa Persamaan Dharma tidak akan dapat menerima Saddharma Pundarika Sutra, Sutra Yang Terunggul diantara seluruh sutra. Dalam Bab.XVIII Kebajikan Karena Gembira Mendengarkan Sutra Ini dalam Saddharma Pundarika Sutra dibabarkan; Seseorang yang telah melayani 10 trilyun para Buddha di masa lampau dapat terlahir sebagai seorang manusia dan dapat mempunyai hati kepercayaan dalam Saddharma Pundarika Sutra. Sutra Nirvana juga mengatakan bahwa, Seseorang yang telah dilahirkan di dunia iblis (Masa Akhir Dharma) setelah kemoksaan Sang Buddha dan dapat mempunyai hati kepercayaan dalam Sutra Nirvana adalah seseorang yang telah melayani para Buddha bagaikan banyaknya pasir di sungai Hiranyavati pada masa lampau." Ajatasatru adalah seseorang yang sangat jahat, yang telah membunuh ayahnya dan memenjarakan ibunya, tetapi ketika Sang Buddha membabarkan Sutra Nirvana, ia hadir mendengarkan pembabarannya dan mempunyai kesempatan juga mendengarkan pembabaran Saddharma Pundarika Sutra. Kemudian karena itu, tidak hanya penyakit tumor yang menulari tubuhnya, dalam kaitannya dengan karma membunuh ayahnya, telah musnah dengan segera, tetapi juga ia, yang seharusnya telah mati, telah dapat hidup selama lebih dari 40 tahun lagi. Bahkan dengan segera sang raja, yang dikenal sebagai orang tidak mempunyai hati kepercayaan, setelah menerima ajaran Sang Buddha dapat memasuki tingkatan Shoju dalam Jalan KeBodhisattvaan. Devadatta, seorang keponakan Sang Buddha, adalah orang yang dikenal sebagai orang yang telah melukai Sang Buddha. Oleh karena itu, Devadatta dikatakan bahwa adalah mustahil untuk dapat diselamatkan dalam pembabaran sutra sebelum Saddharma Pundarika Sutra. Namun, pada Bab.XII Devadatta Saddharma Pundarika Sutra, dibabarkan bahwa ia akan menjadi Raja Surgawi Buddha (Tathagata Devaraja) pada masa mendatang. Merenungkan hal-hal tersebut diatas, Aku menyakini bahwa orangorang biasa didalam Masa Akhir Dharma yang melakukan sedikit atau banyak karma buruk. Ya atau tidak seseorang itu dapat mencapai KeBuddhaan tidak tergantung pada besar atau kecilnya karma buruk yang dibuat tetapi tergantung pada ada atau tidaknya hati kepercayaan kepada Saddharma Pundarika Sutra. Sebagai seorang anggota keluarga prajurit, kamu tentu selalu berhadapan dengan perbuatan membunuh orang lain, yang mana dalam Buddhisme hal tersebut sangat dilarang. Hal ini membuat kamu seperti seorang yang jahat. Jika kamu tidak dapat meninggalkan keluargamu dan keluar dari masyarakat, bagaimana kamu dapat menghindari diri, jatuh dalam Tiga Dunia Buruk seperti Neraka? Kamu sebaiknya memikirkankan hal ini secara mendalam. Saddharma Pundarika Sutra membabarkan bahwa orang-orang biasa yang penuh dengan karma buruk dan keterikatan hawa nafsu dapat mencapai KeBuddhaan. Oleh karena itu, kamu juga dapat mencapai KeBuddhaan tanpa perlu merubah dirimu sebagai orang biasa atau orang jahat. T ien-t ai mengatakan 11

12 No.007 / April 2005 dalam Hokke Mongu (Kata-kata dan Ungkapan dalam Saddharma Pundarika Sutra); Sutra yang dibabarkan sebelum Saddharma Pundarika Sutra memberikan kemungkinan pencapaian KeBuddhaan kepada orangorang yang mempunyai kebajikan luhur tetapi tidak untuk orang jahat; bagaimanapun, keduanya baik orang yang berkebajikan atau orang jahat dapat mencapai KeBuddhaan didalam Saddharma Pundarika Sutra. Miao-lo menyatakan dalam Hokke Monguki (Catatan tambahan Kata-kata dan Ungkapan dalam Saddharma Pundarika Sutra) bahwa, Ajaran Sempurna dari Saddharma Pundarika Sutra menjelaskan bahwa meskipun bertentangan dapat menjadi selaras, tetapi Tiga Ajaran lainnya (Pitaka, Umum dan Pengajaran Berbeda) menjelaskan bahwa bertentangan adalah bertentangan, dan selaras adalah selaras, yang dengan jelas memisahkan antara kebajikan dan kejahatan. Kamu harus berpikir keras tentang arti semua ini. Aku bermaksud menulis tentang pertanyaan bahwa apakah seseorang itu dapat atau tidak mencapai Penerangan dari sutrasutra sementara, selain Saddharma Pundarika Sutra, tetapi aku sedikit khawatir terhadap mereka yang hanya memiliki sedikit pengetahuan dasar Buddhisme, yang hanya mengerti sebatas nama dan jumlah ajaran saja. Meskipun demikian, ada beberapa murid saya, yang telah aku ajarkan secara garis besar mengenai hal itu. Kamu bisa menanyakan tentang hal tersebut kepada mereka. Kemudian, aku akan menulis surat kepadamu lagi. Tanggal 3 bulan 8 Tahun Bun-ei ke-10 Surat Balasan Kepada Tuan Nambu Rokuro Saburo di Propinsi Kai Hormat Saya, Nichiren (Tanda tangan) Catatan tambahan : Para muridku seperti Chikugo-bo Ben-ajari dan Daishin-ajari sedang berada di Kamakura. Bisakah kamu untuk bertemu dan bertanya kepada mereka? Aku telah memberitahukan kepada mereka tentang ajaran yang penting didalam pikiranku. Mereka kurang lebih telah memahami ajaran tertinggi Saddharma Pundarika Sutra yang belum tersebarluas di Jepang sehingga mereka dapat menjelaskan apa yang kamu ingin ketahui dan pelajari. Sambungan dari Hal. 05 Akhirnya, dalam keputusasaan, ia memasuki tempat suci dari kuil dewa pelindung. Disini, dalam keheningan dan kegelapan dari aula suci, Ia berlutut dihadapan altar dari Kokuzo Bosatsu dan berdoa untuk mendapatkan berkah dan bimbingan. Selama 21 hari, ia berdoa dan berpuasa, mengucapkan sebuah janji dihadapan dewa bahwa ia akan belajar semua ajaran dari semua sekte sampai ia mengerti ajaran Buddha yang sesungguhnya. Sebagai hasilnya, Ia mendapatkan berkah dari Bodhisattva itu untuk menjadi orang yang paling bijaksana dan berpengetahuan diseluruh Jepang. Setelah dua puluh satu hari berakhir, usaha Rencho yang melelahkan, seorang teman, yang berfungsi untuk menjaga para bhiksu muda, bergegas ke tempat suci tersebut untuk menemui beliau. Tetapi Rencho tidak ada disana. Ia ada diluar bangunan diatas tanah, terjatuh tidak sadarkan diri, jubahnya terletak didekat rumpun bambu ternoda oleh darah yang ia muntahkan sebagai akibat dari ketegangan yang besar yang ia alami. Segera, temannya merawat beliau sehingga ia sadar. Tetapi, dengan segera, Rencho membuka matanya, tersenyum dan badan dan jiwanya telah menjadi bersih setelah melewati hari-hari yang berat. Melalui usaha yang tekun dalam belajar, Beliau mulai dapat melihat perbedaan diantara semua sutra. Pengetahuan ini didasarkan kepada Pusaka Permata, hal dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama, diperoleh dari Sutra Nirvana dimana dikatakan, Bersandar kepada Dharma, dan tidak kepada orang. Kemudian, Seperti seorang laki-laki yang tidak pernah disesatkan oleh orang pintar. Bagian kedua, "Diperoleh dari pengamatannya sendiri, dimana harus bersandar pada alasan, bukti tertulis, dan bukti yang diperoleh dari pengalaman." Setelah memperoleh pengetahuan ini, Rencho merasa bahwa apa yang ia peroleh sangat sedikit di Gunung Kiyosumi. Untuk pembelajarannya, ia berkeinginan untuk pergi ke kota besar Kamakura. SELESAI. 12

13 No.007/ April 2005 Seri Penjelasan Saddharma Pundarika Sutra Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai Sumber Acuan: Buku "The Lotus Sutra" By Senchu Murano Diterjemahkan oleh: Sidin Ekaputra,SE BAB II UPAYA KAUSALYA RINGKASAN Buddha Sakyamuni bangkit dari samadhinya dan mulai membabarkan kebijaksanaan yang mendalam dan tak terukur dari para Buddha. Ajaran-ajaran dalam bab ini dapat diringkas menjadi empat poin utama : 1. Semua hal yang kita rasakan dengan kelima indera kita hanyalah bersifat sementara. Mereka terwujud dalam seribu cara yang berbeda-beda, dan kesemuanya sama pentingnya dalam hubungan keberadaan timbal balik. Akan tetapi, semua hal tersebut senantiasa berubah, sementara mereka hadir dalam keharmonisan satu dengan lainnya di seluruh alam semesta ini. Semua tercakup dalam hukum Kebenaran. 2. Oleh karena itulah, semua mahkluk adalah perwujudan dari Kebenaran (Kebijaksanaan Buddha) dan memiliki jiwa Buddha. 3. Sang Buddha muncul di dunia untuk membabarkan Kebenaran. Para Buddha telah muncul untuk menyadarkan semua mahkluk akan jiwa Buddha mereka, mempraktekkan jalan Bodhisattva, dan pada akhirnya mencapai penerangan. 4. Karena orang-orang pada awalnya tidak m a m p u m e m a h a m i K e b e n a r a n akibat pikiran mereka tertutup oleh gaya hidup keduniawian, Sang Buddha mengajarkan b e r b a g a i ajaran menurut k e m a m p u a n mereka masingmasing. Seperti ajaran untuk orang-orang kaum Sravaka (Shomon), Pratyekabuddha (Engaku), dan Bodhisattva (Bosatsu). Akan tetapi, semua ajaran sementara inilah yang membimbing semua mahkluk kepada Kebenaran dari Kendaraan Tunggal, ajaran Saddharma Pundarika Sutra. Maka dari itu, ajaran sementara dan ajaran sesungguhnya adalah tak terpisahkan. PENJELASAN samadhi (P.23, L.2): Pemusatan pikiran pada satu objek tunggal. Dalam bab ini, samadhi berarti meditasi yang mendalam. Buddha Sakyamuni bangkit dari Salinan Saddharma Pundarika Sutra dan Komentar Nichiren meditasinya yang mendalam dan akan mulai mengungkapkan Dharma penting yang telah lama dinantinanti. Kebijaksanaan dari para Buddha (P.23, L.3): Kebijaksanaan untuk menyadari ketiga kebenaran dari semua fenomena: kesetaraan, perbedaan, dan keseluruhan. Contohnya: 1. Semua mahkluk hidup adalah setara karena mereka semua memiliki jiwa Buddha dan mampu untuk mencapai Kebuddhaan; 2. Semua orang berbeda dalam hal ras, jenis kelamin, pendidikan, latar belakang, umur, dll.; 3. Oleh karena itulah, kita harus memandang semua hal secara menyeluruh. Dharma sesuai dengan kemampuan semua mahkluk hidup (P.23, L.12): 13

14 No.007 / April 2005 Sang Buddha selalu membabarkan ajaran-ajarannya sesuai dengan kemampuan pemahaman dari masing-masing pendengarnya. ajaran sementara yang tak terhitung (P.23, L.18): ajaran sementara berarti memberitahukan ketidakbenaran untuk menuntun orang lain menuju kebenaran. Lebih lanjut lagi, sebuah kebohongan menandakan pemberitahuan ketidakbenaran demi keuntungan dan manfaat dari pendengar. paramita (P.23, L.20): Mengacu kepada penyeberangan pantai kelahiran dan kematian ini menuju pantai seberang Nirvana. paramita pengertian/wawasan (P.23, L.20): Adalah salah satu paramita yang berarti pemahaman menyeluruh atas ketiga cara pandang berbeda: ku, ke dan chu. Kenyataan dari semua hal (P.24, L.7): Adalah menyadari sepenuhnya cara pandang ku, ke dan chu, dan juga menyadari proses bagaimana sesuatu terbentuk di masa lalu, sedang berlangsung di masa sekarang, dan akan terwujud di masa mendatang. Sebagai contoh, sebatang pohon di masa lalu, kemudian sekarang menjadi sebuah meja, dan akan menjadi kayu bakar di masa mendatang. Sepuluh Nyo-ze (P.24, LL.8-12): Buddha Sakyamuni menganalisa kebenaran universal dalam berbagai macam cara. Salah satu dari cara tersebut adalah dengan Sepuluh Nyo-ze dalam Bab 2, Upaya Kausalya dari Saddharma Pundarika Sutra. Ia memilah-milah hakekat dari semua hal menjadi sepuluh bagian untuk mengamati tampilan, hakekat dasar, fisik, kekuatan, kegiatan, sebab pokok dan jodoh, efek, akibat, dan kesatuan dari kesembilan faktor tersebut dalam setiap hal. Setiap orang memiliki wajah. Ekspresi muka seseorang berubah sesuai dengan apa yang ia rasakan pada saat tertentu. Sebagai contoh, mimik yang lembut mencerminkan ketenangannya. Wajah yang marah mencerminkan perasaan marahnya. Sifat kelembutan dan kemarahan terdapat dalam tubuh dan pikiran seseorang. Semua tubuh fisik memiliki penampilan/rupa dan pikiran. Nyoze-so berarti penampilan yang demikian, Nyoze-Sho berarti hakekat dasar yang demikian, dan Nyoze-tai berarti perwujudan fisik suatu hal yang demikian ; oleh karena itu, semua hal memiliki berbagai penampilan/rupa, karakteristik, dan tubuh fisik. Anda bisa saja berpikir bahwa benda seperti meja atau kursi tidak memiliki hakekat terpendam karena mereka tidak memiliki pikiran. Akan tetapi mereka punya, tergantung dari bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Sebuah kursi kayu dapat memiliki perasaan atau sifat hangat, sedangkan kursi besi memiliki sifat dingin. Es adalah dingin, api adalah panas, dan begitu pula dengan semua hal lainnya. Semua hal juga memiliki kekuatan dan kegiatannya masingmasing. Lantai memiliki kekuatan untuk menahan tubuh kita dan perabotan. Pilar memiliki kekuatan untuk menahan atap dan langitlangit. Kekuatan, maka dari itu, hadir dalam benda-benda itu. Ketika kekuatan ini muncul ke permukaan, ia menjadi kegiatan/aktivitas. Nyozeriki berarti kekuatan potensial yang demikian, sedang Nyoze-sa berarti interaksi yang demikian. Seorang pria dikatakan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada seorang wanita, sehingga ia mampu mengangkat sekarung beras sendirian. Seorang wanita dikatakan memiliki kekuatan yang lembut, sehingga ia mampu merawat pasien lebih baik daripada seorang pria. Ketika segala sesuatu terjadi, selalu ada sebab pokok/utama atau Nyoze-in dan jodoh lingkungan atau Nyoze-en. Tindakan menyalakan sebatang korek api adalah sebab pokoknya, tetapi tergantung dari apakah anda menyalakannya di air atau di udara akan memberikan hasil yang berbeda. Ketika anda menyalakan korek api di udara, akan timbul api yang dapat membakar benda lain, Nyoze-ka ; dan makanan bisa dimasak, yakni Nyoze-ho. Jika korek api dinyalakan dalam air, korek tersebut tidak akan pernah meyala karena jodoh lingkungannya salah. Hukum sebab akibat tidak selamanya membawa hasil yang sama. Sebagai contoh, meski benih-benih ditanam pada saat bersamaan, ada benih yang dapat tumbuh dan ada pula yang tidak, tergantung dari faktor lingkungan sekitarnya. Oleh karena itulah, kita harus mempertimbangkan dampak lingkungan kita dengan seksama. Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas terkandung secara sama dalam semua mahkluk. Yakni Nyoze Hon Matsu Ku Kyo To. Jika kesemua faktor ini selaras satu dengan yang lainnya, akan ada kebahagiaan dan kedamaian. Dalam kenyataannya tidak selalu demikian, karena meski sebab langsungnya baik, hasilnya mungkin saja buruk. Meski seseorang memiliki sifat baik, tapi jika ia tidak menunjukkannya kepada orang lain, ia tidak akan diterima dengan baik oleh orang lain. Ini adalah contoh ketidak-selarasan. Maka dari itu, Sepuluh Nyoze menunjukkan kenyataan dari semua hal. Cobalah untuk menerapkan ajaran yang demikian ini dalam kehidupan sehari-hari anda. 14

15 No.007/ April 2005 TIGA CARA UNTUK MEMANDANG SESUATU Kenapa kita mengulang penyebutan: "Nyozeso, Nyoze-tai,...Nyozehonmatsu-kukyoto? " Karena ada tiga cara berbeda untuk memandang sesuatu. Antara lain kesetaraan (ku), perbedaan (ke), dan keseluruhan (chu). Hal ini didasarkan pada ajaran T ein-t ai Tiga Jenis Kebenaran; ku, ke, dan chu. Menurut ajaran ini, tidak ada satupun hal yang hadir (ku) dengan sendirinya karena semua hal hadir secara sementara (ke) tergantung dari keberadaan hal lainnya; oleh karena itu, kita harus memandang semua hal secara menyeluruh (chu). Mari kita ambil sebuah meja sebagai perumpamaan. Sebuah meja haruslah memiliki permukaan datar yang ditopang oleh keempat kakinya. Jika saya melepaskan masing-masing kaki ini, benda tersebut tidaklah lagi disebut sebagai meja; hanyalah sepotong papan kayu. Oleh karena itu, benda-benda seperti meja, hanya hadir bersifat sementara. Sebuah contoh lain: Saya ada hari ini karena orang tua saya ada. Saya juga ada karena udara, air, panas, makanan, dan orang lain. Jika tidak ada udara, air, makanan, atau orang lain, saya tidak mungkin ada. Maka dari itu saya ada sementara karena ada udara, air, makanan, dan orang lain. Cara lain untuk memandang semua hal dengan 3 cara berbeda, sesuai ajaran Sang Buddha, semua orang adalah sama/setara (ku) karena semua orang memiliki jiwa Buddha, tetapi semua orang juga berbeda (ke) karena ada orang yang bijak dan bodoh, ada yang kaya dan miskin, pria dan wanita. Wanita memiliki keistimewaan karena mampu melahirkan sedangkan pria tidak. Kita semua adalah setara tetapi berbeda-beda (chu). Meski semua orang memiliki sebuah hidung, mulut, dan mata (ku), bentuk kesemuanya itu berbeda-beda sama halnya seperti sisik jari (ke). Oleh sebab itulah kita adalah setara tetapi berbeda-beda (chu). Orang tua mencintai anakanaknya sama rata (ku), tetapi cara mereka memperlakukan anak laki-laki berusia 18 tahun akan dengan sendirinya berbeda dengan perlakuan terhadap anak perempuan berusia 2 tahun (ke). Jika sang orang tua memberi mereka berdua makanan dalam jumlah yang sama, hal ini justru tidaklah wajar. Orang tua mencintai anaknya sama rata, tetapi mereka akan memperlakukan masing-masing anak berbeda sesuai usia, jenis kelamin, dan minat sang anak. Orang tua yang bijaksana memperlakukan anak-anaknya secara menyeluruh untuk tiap-tiap individu (chu). Oleh karena itu, perdamaian dan kebahagiaan tidak akan pernah terwujud jika kita hanya memaksakan kesetaraan semata atau perbedaan semata. Kita harus mampu meyadari persamaan dalam perbedaanperbedaan, dan perbedaan-perbedaan dalam kesetaraan. Mengetahui perbedaan tiap-tiap orang, tetapi tetap menghormati minat, bakat, pendidikan, serta kondisi fisik mereka adalah jalan menuju perdamaian dan harmoni. Untuk mengingatkan diri kita atas ajaran inilah, kita mengulang bait terakhir dari bab Hoben-pon sebanyak tiga kali. UPACARA "TIGA PENOLAKAN DAN TIGA PERMOHONAN" Pada permulaan Bab. dua, Buddha Sakyamuni berkata bahwa Ia tidak akan berkatakata lagi tentang kebenaran tertinggi yang dicapai oleh para Buddha karena hal ini terlampau sukar untuk dipahami selain oleh Buddha. Akan tetapi, Sariputra, murid terbijak diantara kesemua murid Buddha Sakyamuni, bersikeras untuk mendengar Dharma tersebut dan tiga kali mengajukan permohonan kepada Sang Buddha untuk membabarkan Saddharma Pundarika Sutra. Penolakan Pertama Sakyamuni: Tidak lagi, Sâriputra, Aku akan berkata karena Dharma yang dicapai oleh Buddha adalah Kebenaran yang tertinggi, yang langka untuk didengar, dan yang sulit untuk dimengerti. (P.24, L.4) Permohonan Pertama Sâriputra: Jelaskanlah semua ini! Kenapa Anda begitu tinggi memuji Dharma ini? (P.28, L.4) Penolakan Kedua: Tidak,tidak, tidak akan Aku lakukan. Jika Aku melakukannya, semua dewa dan manusia di dunia akan ketakutan dan kebingungan. (P.29, L. 17) Permohonan Kedua: Jelaskanlah! Jelaskanlah! (P.29, L.25) Penolakan Ketiga: Tidak. Jika Kulakukan, semua dewa, manusia, dan asura di dunia akan ketakutan dan kebingungan dan bhiksu-bhiksu yang tinggi hati akan terjatuh dalam lubang yang amat dalam. (P.30, L.4) Permohonan Ketiga: Yang Dimuliakansedunia! Babarkanlah Dharma ini, babarkanlah Dharma ini! (P.30, L.18) Dengan itu, Sâriputra meyakinkan Sang Buddha untuk membabarkan Kebenaran Tertinggi Engkau memohon kepadaku tiga kali dengan begitu bersemangat. Bagaimana mungkin akan Kubiarkan Dharma ini tidak terbabarkan? (P.31, L. 8) 5,000 Orang yang Sombong Pergi Pada saat itu, orangorang sombong yang mengira bahwa mereka telah memahami Kebenaran tertinggi pergi meninggalkan tempat itu: 15

HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO)

HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) 1 HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) Pengenalan Surat dari Nichiren Shonin ini dikirimkan kepada Hakii Saburo Sanenaga dari Ichinosawa di Pulau Sado pada tanggal 3 Agustus tahun

Lebih terperinci

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) 1 SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) Pengenalan Surat ini dikirimkan kepada Ota Jomyo, ditulis pada tanggal 8 bulan empat tahun Koan Ke-4 (1281) di Minobu. Keaslian dari surat

Lebih terperinci

Riwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug

Riwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug Riwayat Buddha Niciren Daisyonin Vihara Vimalakirti - Curug Nama kecil beliau adalah Zennicimaro lahir dari keluarga nelayan (Kasta Candala) pada tanggal 16 Februari 1222. Ayahnya bernama Nikuna Syigetada

Lebih terperinci

TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO)

TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai (Kepala Kuil Los Angeles Nichiren Shu Buddhist Temple, USA) Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website : www.pbnshi.or.id

Lebih terperinci

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO 1 MISAWA SHO Pengenalan Sebuah surat ditulis pada tahun Kenji ke-4 (1278) oleh Nichiren Shonin dari Gunung Minobu, yang dialamatkan kepada Tuan Misawa, Propinsi Suruga (Sekarang Shizuoka). Ini merupakan

Lebih terperinci

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO 1 PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh : Rev.Shoryo Tarabini (Kepala Kuil Nichiren Shu London Inggris ) Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association

Lebih terperinci

TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251

TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 1 TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 PENGENALAN Ditulis pada tanggal 26 bulan enam tahun Koan Ke-1 (1278) di Gunung Minobu, naskah asli dari surat ini, dikenal sebagai "Chibyo-sho"

Lebih terperinci

HO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO

HO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO 1 HO ONJO SHO PENDAHULUAN Setelah mendengar kabar tentang kematian GuruNya, Dozen-bo, Nichiren Shonin menulis risalah ini sebagai tanda balas budi bagi guru dan mendoa jiwanya. Menurut surat pengantar

Lebih terperinci

Kyo Ki Ji Koku Sho (29)

Kyo Ki Ji Koku Sho (29) 1 Kyo Ki Ji Koku Sho (29) Pengenalan Kyo Ki Ji Koku Sho adalah risalah diskusi pertama dari Nichiren Shonin yang membahas Lima Prinsip Dalam Penyebarluasan, sebuah ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra

Lebih terperinci

Kita sebagai penganut Nichiren

Kita sebagai penganut Nichiren NO.05 Pebruari 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Penjelasan Terperinci dari Saddharma Pundarika Sutra Akan Pencapaian Kesadaran Buddha Bagi Kaum Wanita (Dari Brosur, Pemikiran akan Hak Asasi

Lebih terperinci

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa 1 Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa Sujud kepada Guruku, Manjushri yang belia! Yang melihat dan membabarkan pratityasamutpada (saling

Lebih terperinci

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI Oleh : YM.Bhiksu Shoryo Tarabini Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website

Lebih terperinci

NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI"

NAMU HON-BUTSU BUDDHA SAKYAMUNI NO.08 MEI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI" Oleh: Sidin Ekaputra, SE Sejak Aku mencapai KeBuddhaan, Kalpa-kalpa yang telah Aku lalui, Adalah beribu-ribu

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih

Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih NO.01 OKTOBER 2004 Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih O Artikel Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura OO Ilustrasi Oleh: Hiroshige

Lebih terperinci

Kaimoku Sho (98) KAIMOKU SHO (98)

Kaimoku Sho (98) KAIMOKU SHO (98) 1 KAIMOKU SHO (98) PENDAHULUAN "Kaimoku-sho" ditulis pada bulan dua tahun Bun'ei ke-sembilan (1272), ketika Nichiren Shbnin berusia 50 tahun, ketika itu salju menutupi Aula Sammaido Hall di Tsukahara,

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

Tiga Sumpah Agung. Hal 1. Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #31 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #31 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan membicarakan Pembahasan No.

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa

Lebih terperinci

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #21 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #21 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Sang Buddha. Vegetarian&

Sang Buddha. Vegetarian& Vegetarian& Sang Buddha T: Beberapa waktu lalu, saya mendengar seorang guru yang lain mengatakan, Sang Buddha makan sepotong kaki babi dan Ia menderita diare. Apakah ini benar? Apakah ini benar-benar tercatat

Lebih terperinci

Pertobatan Sejati Suatu Syarat

Pertobatan Sejati Suatu Syarat Pertobatan Sejati Suatu Syarat Agama Menjamin Kebahagiaan Keluarga. Agama keluarga adalah satu kuasa yang ajaib. Tingkah laku suami terhadap istri dan istri terhadap suami akan membuat kehidupan rumah

Lebih terperinci

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya.

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya. Xb4 Perumpamaan tentang Kerajaan Allah 64 Perumpamaan tentang Penabur Matius 13:1-23, Markus 4:1-20, Lukas 8:4-15 1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau dan mulai pula mengajar

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada Titus

Surat Paulus kepada Titus Titus 1:1-4 1 Titus 1:6 Surat Paulus kepada Titus 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba

Lebih terperinci

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

SAUDARA BELAJAR BERJALAN SAUDARA BELAJAR BERJALAN Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Letakkan Tangan Saudara di dalam Tangan Allah Sudahkah Iblis Berusaha untuk Menjatuhkan Saudara? Apakah Saudara Menderita karena Kristus?

Lebih terperinci

Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection)

Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection) Risalah tentang Kebangkitan (The Treatise on Resurrection) Anakku Rheginos 1, beberapa orang ingin menjadi terpelajar. Inilah yang menjadi tujuan hidup mereka ketika mereka memecahkan suatu masalah. Jika

Lebih terperinci

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra SUTRA 42 BAGIAN [ ] B. Nyanabhadra RAJA MING DINASTI HAN Tahun 28-75 Mimpi tentang makhluk memancarkan cahaya kuning KASYAPA MATANGA & DHARMARATNA Tahun 67 dari India ke Luoyang Menerjemahkan Sutra 42

Lebih terperinci

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary) Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang

Lebih terperinci

MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN

MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN NO.06 Maret 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN Oleh: YM.Bhiksu.Kanshin Mochida Hari ini, untuk memperdalam hati kepercayaan kita, ada sebuah cerita Buddhis

Lebih terperinci

Sukacita atas ciptaan Allah

Sukacita atas ciptaan Allah Sukacita atas ciptaan Allah Maka Allah melihat segala yang dijadikan- Nya itu, sungguh amat baik. (Kej. 1:31) Allah tetap dan terus-menerus berkarya melalui ciptaan-nya, melalui pelestarian alam jagat

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #34 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Setan disebut bapa segala dusta. Yahushua sendiri menyatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia

Lebih terperinci

Makna Esoterik Tantra Rumus Metode. Hitung Napas Vajra

Makna Esoterik Tantra Rumus Metode. Hitung Napas Vajra Makna Esoterik Tantra Rumus Metode Mahaguru leluhur Tantra aliran putih, Gambopa bersabda: Menguasai konsentrasi hati dan pikiran adalah jalan sama dimana dilalui oleh para Buddha Bodhisattva. Aku menganggap

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES 1611 www.scriptural-truth.com Doa Azarya DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga Doa Azarya nyanyian Yahudi tiga {1:1} mereka berjalan di tengah-tengah api, memuji Allah berkat

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus (Sumber bacaaan: Injil Yohanes,16:12-15) Betapa mengagumkan! Allah Bapa adalah Pencipta kita, Allah Putra adalah Penebus

Lebih terperinci

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah pelajaran

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

Ayub adalah seorang hamba Allah yang luar biasa. Hal itu tercermin pada riwayat hidupnya di pasal 1 dan perkataannya di pasal

Ayub adalah seorang hamba Allah yang luar biasa. Hal itu tercermin pada riwayat hidupnya di pasal 1 dan perkataannya di pasal Lesson 13 for December 24, 2016 Ayub adalah seorang hamba Allah yang luar biasa. Hal itu tercermin pada riwayat hidupnya di pasal 1 dan perkataannya di pasal 29-31. Tabiat Ayub. Bagaimana Ayub berbaur

Lebih terperinci

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Lesson 2 for October 8, 2016 Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Pertentangan dimulai. Pertentangan

Lebih terperinci

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10 1 Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10 Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Padang gurun dan padang kering akan bergirang,

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan TAHN B - Hari Minggu Biasa X 28 Juni 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Keb.1:13-15;2:23-24) Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan Allah tidak menciptakan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #27 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Yakobus yang menuliskan kitab ini adalah saudara Tuhan Yesus, bukan rasul Yakobus. Yakobus juga adalah saudara Yudas, penulis

Lebih terperinci

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9). Berbahagialah Orang yang Mati dalam Tuhan (Wahyu 14 : 13) Alkitab mencatat Henokh adalah orang yang hidupnya bergaul dengan Tuhan selama ± 365 Tahun (Kejadian 5 : 23-24). Henokh tidak melalui proses kematian

Lebih terperinci

Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui

Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui Dunia sedang berada dibawah masa pemerintahan Paus Francis I, raja ke-8 dan yang terakhir, sejak dia dinobatkan menjadi penguasa mutlak

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 12 Februari 2017 Antifon Pembuka Pengantar Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.

Lebih terperinci

KEJADIAN 12:1-3, 13:14-17

KEJADIAN 12:1-3, 13:14-17 BAB 2: ABRAHAM 22 ADA SEORANG LAKI-LAKI YANG BERNAMA ABRAHAM YANG TINGGAL DI ANTARA ORANG-ORANG PENYEMBAH BERHALA. ABRAHAM TIDAK PERCAYA BAHWA BERHALA ADALAH TUHAN. ABRAHAM TAHU BAHWA TUHAN ADALAH SANG

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, ) Namo Lokesvaraya Tiga Puluh Tujuh Cara Hidup Seorang Bodhisattva: Ringkasan tentang Sepak terjang Bodhisattva (The 37 Practices of a Bodhisattva: A Summary of How an Awakening Being Behaves) oleh Tog-me

Lebih terperinci

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

SEKOLAH SESUDAH INI. Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka. SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang

Lebih terperinci

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies 62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab

Lebih terperinci

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu.  Tetapi Pelajaran Empat Yesus Itu Adalah Hakim Agung Menurut Alkitab Allah akan mengadakan suatu hari pengadilan, pada hari kiamat, ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS. 5.4.1 Nabi Hud AS. dan Kaum Ad Kaum Ad bertempat di daerah Al-Ahqaf terletak di antara Yaman dan Oman dengan ibukota Iram dan termasuk suku yang tertua sesudah kaum Nabi Nuh serta terkenal dengan kekuatan

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna www.scriptural-truth.com APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE 1611 Sejarah Susanna [dalam Daniel] Susanna Temukan awal Daniel, karena tidak di bahasa Ibrani, bukan narasi Bel dan naga. {1:1} sana tinggal

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #36 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #7 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

"KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya."

KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya. "KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya." ALAM menceritakan tentang ALLAH Pada semua benda yang diciptakan kelihatan kesan akan adanya Tuhan. Alam memberi kesaksian tentang Allah.

Lebih terperinci

ORANG PALING BIJAKSANA

ORANG PALING BIJAKSANA NO.16 JANUARI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA ORANG PALING BIJAKSANA Oleh: YM.Bhiksu Jun ichi Nakamura K etika tahun pelajaran baru dimulai, setiap orang kelihatan bersemangat, bersinar

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Tugas Seorang Suami Seorang pemuda yang bahagia dengan cepat pulang ke rumah untuk memberitahukan orang tuanya kabar baik bahwa pacarnya telah berjanji untuk menikahinya. Tetapi sang ayah, daripada menanggapi

Lebih terperinci

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) 1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan

Lebih terperinci

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR As-Saffat 37:107 Assalamu alaikum! Kitab Suci Al-Qur an memberikan deskripsi ilustrasi mengenai kepatuhan kepada Firman dari Allah di dalam hidup Ibrahim. Kita harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu? TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Suatu hari, Tuhan menunjukkan visi mengenai masa depan kepada seorang anak kecil yang bernama Sa-rang di Korea, suatu negara kecil di Asia. [Tambahan

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Surat Paulus kepada jemaat Kolose 1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Kolose yaitu kalian yang sudah disucikan oleh Allah karena bersatu dengan Kristus Yesus dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG. Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG. Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG 2.1 Pengertian Religi Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada yang melakukan secara sungguh-sungguh, namun tidak orang yang

Lebih terperinci

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) AJARAN-AJARAN GATSAL Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia yang kita temui pada dasarnya sama seperti kita: mereka

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #28 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #28 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci