NICHIREN DAIBOSATSU NAMU HONGE KOSO NO.10 JULI Oleh: Shami Josho S.Ekaputra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NICHIREN DAIBOSATSU NAMU HONGE KOSO NO.10 JULI Oleh: Shami Josho S.Ekaputra"

Transkripsi

1 NO.10 JULI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NAMU HONGE KOSO NICHIREN DAIBOSATSU Oleh: Shami Josho S.Ekaputra Seluruh para Bodhisatva ini bertubuh keemasan dengan 32 tanda dan dilengkapi dengan kegemerlapan tiada tara, semuanya telah berdiam sebelumnya dalam ruang tidak terbatas dibawah dunia saha ini. Seluruh Bodhisatva ini ketika mendengar Sang Sakyamuni Buddha sedang berkhotbah, semua meloncat keluar dari dunia bawah. Diantara kelompok para Bodhisatva_itu terdapat 4 guru terkemuka. Yang pertama bernama Visishtakaritra, kedua bernama Anantakaritra, ketiga bernama Visudhakaritra, dan keempat bernama Supratishthitakaritra (Bab.XV,Bodhisattva Muncul Dari Bumi, Saddharma Pundarika Sutra). S alah satu bagian Tri Ratna adalah Sangha. Sangha Nichiren Shu terdiri dari para Bhiksu / Bhiksuni, Shami/Shamini, dan Umat Biasa, yang dipimpin oleh Nichiren Shonin, sebagai Pendiri dari Nichiren Shu. Pemahaman mengenai Sangha di Nichiren Shu berbeda dengan berbagai macam sekte lainnya, jika di sekte agama Buddha lainnya, Sangha hanya terdiri dari para Bhiksu/Bhiksuni dan tidak mencakupi umat awam. Disini jelas terdapat jarak antara tingkatan para Bhiksu / Bhiksuni dan umat biasa. Nichiren Shu mempunyai konsep bahwa semua mahluk hidup, baik para Bhiksu / Bhiksuni dan umat biasa adalah sama tanpa perbedaaan, hanya tugas dan fokus penyebarluasan Dharma yang berbeda. Pada dasarnya semua orang yang percaya kepada Saddharma Pundarika Sutra dan menyebarluaskan Dharma ini merupakan bagian dari Sangha. Saddharma Pundarika Sutra dibagi atas dua bagian yakni : 1. Ajaran Sementara (Shomon) dari Bab.1-14 dan Ajaran Pokok (Honmon) Bab Pembabar Dharma: Ajaran Sementara (Shomon) 1

2 No.10 / Juli 2005 dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni dalam sejarah, sedangkan Ajaran Pokok (Honmon) dibabarkan oleh Buddha Pokok Kekal Abadi. 3. Murid Yang Mendengarkan Dharma : Ajaran Sementara mencakupi para murid sementara (Shakke) sedangkan Ajaran Pokok mencakupi para murid pokok (Honge). Mereka yang melaksanakan Saddharma Pundarika Sutra pada masa akhir dharma ini adalah Murid Pokok (Honge) dari Buddha Pokok Kekal Abadi, yang telah melatih dirinya sejak 500 asamkheya kalpa koti yang tak terhingga. Pemimpin dari para Bodhisattva Honge adalah Nichiren Shonin, sebagai perwujudan kelahiran kembali dari Bodhisattva Visistakaritra, yang menerima langsung pewarisan dharma dari Buddha Pokok Sakyamuni di Gunung Gridhrakuta. Ini adalah prinsip pokok yang harus dipegang teguh dan sepenuh hati oleh seluruh umat Nichiren Shu. Nichiren Shonin yang lahir pada tanggal 16 pebruari 1222 di Kaminato, Chiba Jepang, sejak berusia 15 tahun telah masuk dalam kebhiksuan di Kuil Seichoji. Setelah melalui pembelajaran selama lebih kurang 32 tahun, Beliau menemukan inti sari dari ajaran seumur hidup Buddha Sakyamuni, yang dibabarkan dalam Saddharma Pundarika Sutra (Myoho Renge Kyo). Sebagaimana yang dibabarkan dalam sutra bahwa Sutra ini akan tersebarluaskan pada masa 500 tahun ke lima setelah kemoksaan Sang Buddha, dan Nichiren Shonin lahir pada awal masa akhir dharma. Pada tanggal 28 April 1253, Nichiren Shonin menegakkan prinsipprinsip Kebenaran Ajaran Buddha melalui Penyebutan Odaimoku Namu Myoho Renge Kyo dan mendirikan Nichiren Shu. Perjuangan Beliau untuk menyebarluaskan ajaran Sesungguhnya mendapatkan begitu banyak rintangan dan penganiayaan dari para penguasa dan sekte-sekte lainnya. Jadi sungguhlah tidak berlebihan, jika kita sebagai murid beliau harus menunjukkan rasa penghormatan atas perjuangan dan pengorbanannya untuk memberikan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia. Nichiren Shonin berjuang untuk menyelamatkan negaranya dari kehancuran akibat dari pemfitnahan dharma dan menentang dharma yang sesungguhnya. Beliau dengan welas asih menyampaikan risalah Rissho Ankoku-ron (Menciptakan Perdamaian dengan menegakkan Ajaran Buddha Sesungguhnya). Pada tanggal 1 April 2005 ini, Nichiren Shu seluruh dunia memulai kampanye "Rissho Ankoku-ron" selama 18 tahun yang akan berakhir pada peringatan kelahiran Nichiren Shonin ke-800, tahun Untuk itu kita perlu mendukung dan menyebarluaskan program ini diseluruh Indonesia. Pada masa akhir dharma, hanya Saddharma Pundarika Sutra yang Ket.Risalah "Rissho Ankoku-ron" mampu menyelamatkan seluruh umat manusia dari segala penderitaan dan mencapai Jalan Penerangan Agung. Nichiren Shonin sebagai pemimpin dari Bodhisattva Muncul dari Bumi, murid utama dari Buddha Pokok Sakyamuni, berjuang bersama-sama dalam kesatuan Sangha antara para bhiksu/bhiksu dan umat awam. Dasar utama dari Sangha adala Itai Doshin (Berbedabeda badan, namun satu tujuan), tanpa dasar ini maka sebuah Sangha tidak akan berfungsi dengan baik dan bahkan mungkin menimbulkan kekacauan dari Sangha itu sendiri. Itai Doshin bukan kepada manusia atau figur tertentu dalam Sangha, tetapi Itai Doshin kepada Keinginan luhur dari Sang Buddha dan Nichiren Shonin yakni Kosenrufu mewujudkan Perdamaian Dunia dan Kebahagiaan dengan menyebarluaskan Odaimoku Namu Myoho Renge Kyo. Itai Doshin seperti ini adalah Itai Doshin yang selaras dengan Sang Buddha dan alam semesta. Seluruh anggota Sangha hendaknya menyadari hal ini, bekerjasama dan saling menghormati antar sesama umat, umat dan bhiksu/ bhiksuni. Para bhiksu / bhiksuni 2

3 No.10/ Juli 2005 bertugas untuk memberikan bimbingan untuk pencerahan pikiran dan jiwa, memberikan semangat dan ketenangan kepada umat melalui ajaran Sang Buddha, sedangkan sebaliknya umat biasa mau membantu dan bersama-sama Bhiksu / Bhiksuni menyebarluaskan Dharma ini. Ini adalah bentuk kerjasama dan Itai Doshin untuk mencapai tujuan yang satu. Umat awam yang sehari-harinya bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga juga berkewajiban bersama-sama menjaga kelangsungan Sangha atau susunan, dapat memberikan dana paramita yang bisa menunjang perkembangan dari Sangha itu sendiri. Dana Paramita adalah salah satu dari Enam Paramita yang dilaksanakan oleh seorang Bodhisattva. Menyumbang kepada Sangha, tidak dilihat dari ukuran besar atau kecilnya nilai materi, tetapi lebih kepada besar atau kecilnya kesungguhan hati. Jadi seberapa besar atau kecil Dana Paramita yang diberikan tergantung pada kesungguhan hati masingmasing umat, selain itu Dana Paramita tidak hanya mencakup sumbangan berupa materi saja, tetapi juga termasuk sumbangan pikiran, tenaga dan hukum. Para Bhiksu / Bhiksuni memberikan Dana Paramita berupa Hukum (Fuse Hose) dan Pikiran (Fuse Muise) sedangkan, umat awam kebanyakan memberikan sumbangan berupa materi dan tenaga (Fuse Zaise), kerjasama kedua hal ini akan menciptakan sinergi yang baik dalam Sangha. S angha Nichiren Shu Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang drastis, semakin bertambahnya umat dan daerah yang harus ditangani, membuat fungsi dan tugas Sangha menjadi sangat penting, dan tentu saja kebersamaan untuk mencapai tujuan. Fungsi penyebarluasan selain menjadi tugas dan tanggungjawab para Bhiksu/ bhiskuni juga merupakan tugas dari para umat awam, karena dalam Saddharma Pundarika Sutra dikenal dengan istilah Guru Dharma. Guru Dharma adalah orang-orang mau belajar dan menyebarluaskan Sutra ini dan seluruh umat yang percaya hendaknya mendisplinkan diri dalam belajar dharma dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi warga yang baik di masyarakat dan keluarga juga berarti telah menyebarluaskan Dharma. Jadi Menyebarluaskan Dharma berarti bertingkah laku, perbuatan baik hati, pikiran dan badan berdasarkan ajaran Sang Buddha. Nilai-nilai O daimoku harus disebarluaskan terutama dalam keluarga, masyarakat dan negara sehingga pada akhirnya kedamaian dan kebahagiaan akan tercipta. Nilainilai O daimoku adalah Nilai-nilai maitri karuna, cinta kasih, saling hormat menghormati dan mengerti orang lain. Bagi kita menjaga hati kepercayaan adalah hal yang utama. Hati kepercayaan yang baik berarti memiliki prilaku dan perbuatan yang sesuai dengan Dharma. M engingat akan janji pada masa lampau yang jauh dan keinginan luhur dari Nichiren Shonin, maka saya dengan penuh tulus hati ingin mengambil bagian dari perjuangan untuk menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra. Pada tanggal 26 Juni 2005, saya mengikuti Upacara "Tokudo Shiki", yaitu Upacara Pentabhisan sebagai seorang calon bhiksu (Shami), yang dilaksanakan oleh YM.Bhiksuni Myosho Obata, YM.Bhiksu Tomikawa, dan YM.Bhiksu Kakimoto. Ini adalah langkah awal dan perjalanan yang panjang untuk mewujudkan kebhiksuan didalam susunan Nichiren Shu Indonesia. Upacara selanjutnya yang harus diikuti adalah "Docho" di Kuil Seichoji, Jepang dan "Shingyo Dojo" selama 35 hari di Gn.Minobu. Waktu antara Tokudo Shiki dan Docho selambatlambatnya 3 tahun, dan dari Docho sampai mengikuti "Shingyo Dojo" adalah 10 tahun. Saya menyadari tugas sebagai Shami sangat berat, oleh karena itu kerjasama antara seluruh umat merupakan sebuah keharusan untuk terwujudnya sebuah Sangha yang akan mampu membawa Jalan Pencerahan bagi seluruh umat manusia dan mahluk hidup. Marilah kita bersama-sama antara para Bhiksu/bhiksuni, Shami/Shamini dan umat awam bekerjasama dengan satu tujuan agung yakni Kosenrufu, menyebarluaskan Dharma ini keseluruh Indonesia. Marilah kita jaga Sangha ini agar Hukum ini dapat lestari dan terus membawa manfaat bagi umat manusia. Gassho. 3

4 No.10 / Juli 2005 Bimbingan Oleh: YM.Bhiksuni Myosho Obata (Bhiksuni Pembimbing Indonesia) BUTSUDAN (Rumah Buddha) H ari ini, Saya ingin memberitahukan anda mengenai Butsudan atau Rumah Buddha. Mungkin beberapa anggota sudah mengetahui hal ini. Butsudan adalah seperti rumah Buddha, dan di atas altar didirikan Dai Mandala, Sang Buddha, Nichiren Daishonin dan para jiwa leluhur kita. Butsudan juga menunjukkan kepada kita tentang Dunia Buddha. Biasanya Butsudan berbentuk kotak persegi, tetapi terdapat banyak jenis dan bentuk dari Butsudan. Tidak menjadi masalah apapun bentuknya, ukurannya atau warna dari Butsudan, yang terpenting adalah ketulusan hati kita kepada Sang Buddha dan lainnya. Kemudian, Saya ingin memberitahukan kepada anda sekalian kenapa kita harus mempunyai sebuah Butsudan. Butsudan adalah wujud dari hati kepercayaan kita. Butsudan yang ada dirumah berarti ajaran Buddha begitu dekat dengan keluarga kita. Butsudan menunjukkan kedekatan keluarga kita dengan ajaran Buddha. Sebagai tambahan, Butsudan juga menunjukkan kepada kita hubungan antara Sang Buddha, Nichiren Daishonin, dan keluarga kita, termasuk jiwa leluhur kita, dan menunjukkan Dunia Buddha yang mana termasuk dalamnya Nichiren Daishonin dan para jiwa leluhur kita. Dan, Butsudan adalah jendela antara Dunia Buddha dan Dunia Saha. Jika kita mempunyai Butsudan dirumah, kita dapat melihat Sang Buddha, Nichiren Daishonin, dan para jiwa leluhur kita, kapan saja kita mau. Ketika duduk didepan Butsudan, kita dapat melihat orangtua kita, leluhur kita, dan jiwa nenek moyang yang tinggal didalam Dunia Buddha, dan kita dapat sepenuhnya mewujudkan welas asih dan maitri karuna dari Sang Buddha. Bagaimanapun, kita tidak hanya harus percaya ajaran Buddha tidak hanya di kuil saja tetapi juga di rumah. Sebagai wujuk kesungguhan dan penghormatan kepada ajaran Buddha, kita harus meletakkan hati kepercayaan kita kepada ajaran Buddha dalam pelaksanaan seharihari. Untuk melaksanakan hati kepercayaan kita sehari-hari, kita membutuhkan Butsudan di rumah untuk dipersembahkan kepada Sang Buddha. Kemudian, saya akan menjelaskan tentang pengertian dari secangkir air bersih, cahaya lilin, dupa, dan bunga. Ketika tangan kita kotor, kita mencucinya dengan air. Air mempunyai kekuatan untuk membersihkan. Ajaran Sang Buddha mempunyai kekuatan yang sama untuk membuat pikiran kita menjadi bersih. Secangkir air berarti memuji Sang Buddha dengan air, yang mempunyai kekuatan sama, dan untuk menghilangkan kekacauan dalam pikiran kita. Dan menyalakan lilin, menerangi, menghancurkan kegelapan dan membuat orang menjadi nyaman. Dapat dikatakan bahwa lilin adalah simbol dari Kebijaksanaan Sang Buddha. Ia menerangi dan menghancurkan semua penderitaan. Mempersembahkan dupa berarti memberikan keharuman kepada Sang Buddha dan juga membersihkan diri kita dengan keharumannya. Ini juga dapat dikatakan mempersembahkan dupa adalah simbol dari maitri karuna Sang Buddha. Keharuman dupa menghancurkan segala macam rintangan yang ada. Sebagai tambahan, keduanya cahaya lilin dan keharuman dari dupa menyebar bagaikan penyebaran dari ajaran Sang Buddha. Mempersembahkan bunga berarti memberikan keindahan dan perhiasan kepada Sang Buddha. Gassho. 4

5 No.10/ Juli 2005 Seri Pelajaran Mahayana DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN ( BAGIAN. II ) 3. Perkataan Benar P mengatakan erkataan Benar berarti tidak dibenarkan untuk sesuatu yang tidak benar, memfitnah, mencaci-maki, mengucapkan kata-kata kasar dan kotor. Pepatah umum mengatakan, bahwa Kuman memasuki tubuh kita melalui mulut; bencana muncul melalui mulut juga. Pemuda Yang Kehilangan Domba Yongmae, seorang pemuda yang menggembala domba. Pemuda ini memang terkenal iseng dan suka membuat onar dengan menceritakan hal-hal yang adakalanya tidak masuk di akal sama sekali. Pada hari pertama menggembala domba, terbetik dalam pikirannya untuk membuat onar penduduk kampungnya, maka menjelang tengah hari dengan tergopoh-gopoh dia berlari turun gunung memasuki kampungnya dengan berseru, Tolong...tolongg..., ada gerombolan serigala yang memangsa domba-dombaku. Mendengar teriakan yang histeris tersebut, maka cukup banyak penduduk yang keluar dengan membawa berbagai perkakas dan berlari ke gunung bermaksud membantu Yongmae mengusir gerombolan serigala tersebut. Sesampainya di gunung, terlihat domba-domba dengan tenang masih merumput, dan menyaksikan ekspresi tersebut, Yongmae melepaskan ketawanya dengan bergulingguling di rumput saking senangnya berhasil membohongi hampir seluruh penduduk kampungnya. Beberapa minggu kemudian, Yongmae mengulangi kembali aksinya yang dimana juga berhasil mengelabui penduduk kampungnya. Sampai suatu hari pada saat sedang menggembala, terlihatlah dengan mata kepala dia sendiri, serombongan serigala rakus muncul dari semaksemak. Dengan pucat pasi, Yongmae berlari seperti dikejar setan ke kampungnya. Sampai suaranya habis berteriak untuk meminta bantuan, tetapi penduduk kampung yang merasa sudah kapok diberlakukan oleh Yongme, tidak mempercayainya dan hanya menebis dengan mengatakan, Yongmae...Yongmae...mau aksi apalagi sih..., kami tak mungkin dapat Anda kelabui tiga kali. Sudah sana kembali. Akhirnya Yongmae sambil menangis kembali ke gerombolan dombanya dan menemukan hampir sebagian besar domba gembalaanya telah menjadi santapan gerombolan serigala kelaparan tersebut. 4. Perbuatan Benar P erbuatan Benar adalah tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, dan tidak bermabukmabukan. Disamping tindakan pasif untuk menjauhi perbuatan jahat, kita juga seharusnya secara aktif melakukan perbuatan baik. Dengan melakukan perbuatan baik akan mengembangkan karakter seseorang, yaitu pengendalian diri dan kesadaran akan hak orang lain. Perbuatan menghargai makhluk hidup sekecil apapun akan menghasilkan buah karma yang baik, bukan karena kebaikan makhluk itu untuk membalas kita, tetapi karena kebaikan hati nurani kita sendiri yang sanggup menimbulkan kasih yang setulusnya. Murid Yang Menolong Semut Guru Hui-gan yang memiliki waskita mata surgawi [divyacakshu/ dibbacakkhu] merasa sedih sekali pada suatu hari karena mengetahui bahwa muridnya, Li-chang yang baru berusia 19 tahun harus meninggal satu bulan lagi karena karma buruk masa lalu yang dibuatnya. Beliau tidak menceritakan hasil penglihatannya tersebut agar tidak membuat Li-chang bersedih, melainkan menasehatkan muridnya untuk pulang ke rumah 5

6 No.10 / Juli 2005 orangtuanya, berkumpul selama 40 hari dengan alasan sudah lama sekali tidak menjenguk orangtuanya. Dengan demikian diharapkan, Lichang dapat menghabiskan hari-hari terakhirnya bersama orangtuanya. Li-chang mematuhi dan melakukan perjalanan menembus hutan yang memakan waktu cukup lama juga. Di tengah perjalanan, Li-chang menemukan satu koloni (berjumlah jutaan) semut terperangkap dalam genangan air dan berada di tengah-tengah batu yang dikelilingi oleh air banjir. Li-chang dengan sigap dan spontan mencari dahan kayu yang banyak dan dibuatkan sebagai jembatan, sehingga seluruh semut berikut telur-telur semut yang belum menetas dapat diseberangkan ke tempat yang kering oleh para semut pekerja. Sesudah menolong semutsemu itu, dia melanjutkan perjalanan lagi pulang ke rumah orangtuanya. Setelah melewati masa 40 hari sebagaimana ijin yang diperolehnya dari gurunya, Li-chang kemudian muncul di hadapan gurunya yang terkejut melihat kedatangannya tanpa kekurangan apapun. Guru Hui-gan mencoba melihat kembali dengan mata surgawinya dan mendapatkan bahwa muridnya akan hidup sampai umur 91 tahun, jadi umurnya telah diperpanjang. Guru Hui-gan menanyakan apa yang telah dilakukannya selama perjalanan dan juga menjelaskan hasil waskitanya. Li-chang hanya bisa menjawab tidak melakukan apa-apa. Guru Hui-gan mencoba melihat perjalanan muridnya ini, dan kemudian menjadi maklum bahwa muridnya telah menolong jutaan makhluk hidup dengan tulus dan penuh kasih sehingga menggetarkan para Bodhisattva yang diliputi Kasih Sayang, dimana secara tidak langsung telah memperpanjang usianya. Guru Hui-gan berucap terima kasih kepada Bodhisattva. 5. Mata Pencaharian Benar M ata Pencaharian Benar berkaitan dengan adanya lima jenis perdagangan yang harus dihindarkan [micchavanijja / mithayavanijya] karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, yaitu: (1) berdagang senjata yang mematikan [sattha-vanijja / sastra-vanijya] (2) berdagang makhluk hidup [sattavanijja / sattva-vanijya] (3) berdagang daging [mamsa-vanijja / mamsa vanijya] (4) berdagang minuman memabukkan [majja-vanijja / madya-vanijya] (5) berdagang racun [visa-vanijja / visa vanijya] Sering kita membaca di koran mengenai berbagai tindak peperangan yang menyebabkan musnahnya penduduk suatu kota hanya karena penggunaan senjata yang mematikan. Perdagangan makhuk hidup termasuk manusia telah menyebabkan berbagai penderitaan, belum lagi berbagai penyakit yang mudah menyerang hewan peliharaan seperti kasus sapi gila di Eropa, kasus virus burung di Hong Kong, dan kasus flu babi di Malaysia, dimana semuanya itu menimbulkan kerugian yang cukup besar hanya untuk mencegah bertambahnya korban manusia, dengan jalan mematikan secara massal hewan peliharaan tersebut, mulai dari pemberian gas beracun, dipukul, dikubur hidup-hidup, dibakar hidup-hidup dan berbagai pembasmian kejam lainnya. Kasuskasus tersebut juga menyebabkan banyak pedagang daging terpaksa gulung tikar karena tidak terdapatnya pasokan daging, dan berkurangnya niat pembeli yang takut terjangkit virus hewan peliharaan tersebut. Berbagai kejahatan sudah sering kita dengar yang ditimbulkan oleh karena seseorang itu sedang mabuk minuman keras ataupun habis menegak pil, ganja, morfin yang membuat kesadaran seseorang itu menjadi rendah seperti binatang. Demikian juga berbagai kasus bunuh diri dengan meminum racun ataupun kasus kematian korban yang diracuni sering juga terpampang dalam berbagai koran harian. 6. Usaha Benar U saha Benar adalah suatu usaha yang dilakukan terus menerus untuk membersihkan diri dan mengembangkan kebaikan, dimana terdapat empat ruas, yaitu : (1) Untuk kejahatan yang tidak muncul, biarlah tidak muncul. (2) Untuk kejahatan yang muncul, biarlah lenyap. (3) Untuk kebaikan yang tidak muncul, biarlah muncul. (4) Untuk kebaikan yang muncul, biarlah berlanjut. Penyesalan sering datang terlambat sesudah kita menyadari perbuatan yang tidak seharusnya kita lakukan. Tidak ada penyesalan yang timbul sebelum perbuatan itu dilakukan. Manusia memang lemah karena tertutup oleh berbagai kebodohan yang tanpa disadarinya akan menyeretnya ke ruang penderitaan yang tidak akan habis disesalinya. Kasep Penjaga Kereta Kasep, seorang penjaga rel kereta api sudah lama melakukan tugasnya dan sangat disukai orang karena sikapnya yang ramah dan sopan. Namun ada satu sifat jelek Kasep yang sulit dihilangkannya, yaitu sering meminum arak untuk menghangatkan tubuhnya pada malam yang dingin. Bersambung Ke Hal. 15 6

7 No.10/ Juli 2005 Buku "Writing Of Nichiren Shonin" Doctrine 2 Edited by George Tanabe.Jr, Compiled by Kyotsu Hori Terbitan : Nichiren Shu Overseas Propagation Promotion Association, Tokyo - Japan Diterjemahkan oleh Sidin Ekaputra,SE TOKI NYUDO DONO GO-HENJI "CHIBYO-SHO" Pengantar: D itulis pada tanggal 26 bulan enam tahun Koan Ke-1 (1278) di Gunung Minobu, naskah asli dari surat ini, dikenal sebagai Chibyo-sho (Risalah Untuk Penyembuhan Penyakit), sekarang disimpan di Kuil Nakayama Hokekyoji di Propinsi Chiba. Ini ditulis untuk membalas surat dari Toki Jonin, yang menyumbangkan sebuah pakaian musim panas melalui Shijo Kingo, ketika mengunjungi Nichiren Shonin di Gunung Minobu, dan meminta Nichiren untuk melaksanakan sebuah upacara doa untuk menghilangkan wabah penyakit agar tidak tersebarluas. Dikatakan bahwa penyakit fisik dapat disembuhkan dengan obat-obatan; penyakit kejiwaan tidak dapat disembuhkan tanpa hati kepercayaan yang benar kepada Saddharma Pundarika Sutra, Nichiren menyatakan bahwa hanya melalui O'daimoku, intisari dari bagian pokok Saddharma Pundarika Sutra, dapat menyelamatkan para pemfitnah Dharma Sejati, mereka yang telah memenuhi dunia ini. Secara khusus, Beliau menyatakan, ketika kita berusaha menyebarluaskan penyebutan O'daimoku pada Masa Akhir Dharma ini, kita akan dihadapkan pada kesulitan jauh lebih besar dibandingkan yang dihadapi oleh Maha Guru T ien-t ai dan Dengyo. Menurut Nichiren, semakin besar kesulitan yang dihadapi oleh Ia dan murid-muridnya menunjukkan bahwa munculnya secara Nyata ajaran keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran berlawanan dengan ajaran Teori yang dianut oleh T ien-t ai dan Dengyo, dan ini menunjukkan ajaran kebenaran dari bagian pokok. Ini merupakan keunikan dari ajaran Nichiren Buddhisme. Nichiren Shonin memasukkan penafsiran Beliau sendiri mengenai ajaran keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran Nyata dan menyebut penafsiran T ien-t ai dan Dengyo sebagai Teori. Berdasarkan pada Nyata ini sebagai penafsiran dari keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran, Nichiren Shonin menemukan jalan untuk menyelamatkan semua umat manusia dengan cara meletakkan hati kepercayaan kepadanya dan menyebut O'daimoku. 7

8 No.10 / Juli 2005 Surat Balasan Kepada Tuan Toki (Risalah Untuk Penyembuhan Penyakit) Berdasarkan penjelasan dalam suratmu bahwa wabah penyakit telah tersebarluas. Dikatakan bahwa manusia mempunyai dua jenis penyakit. Pertama, Tubuh kita menjadi sakit. Tubuh kita terdiri dari Empat Elemen: Tanah, Air, Api dan Angin. Setiap satu dari ke Empat Elemen itu mempunyai 101 penyakit, jadi jumlah keseluruhan tubuh kita mempunyai 404 penyakit. Penyakit fisik ini tidak perlu tergantung pada Sang Buddha untuk sembuh. Tidak ada penyakit fisik yang tidak dapat diobati, apalagi oleh para dokter terkenal seperti Jisui, Rusui, Jivaka dan P ien-ch fieh. Kedua, Pikiran kita menjadi sakit di semua bagian. Dimulai dengan Tiga Racun; Keserakahan, Kemarahan, dan Kebodohoan, penyakit dalam pikiran kita berjumlah sebanyak 84,000. Meskipun kedua jenis mahluk surgawi dan Tiga Petapa atau Enam Guru bukan Buddhisme di India, tidak akan dapat menyembuhkan mereka, demikian juga para ahli pengobatan yang terkenal dan bijaksana dari Negeri Kuno China seperti Shen-nung dan Kaisar Kuning. Penyakit kejiwaan dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti dangkal, dalam, berat dan ringan permasalahan didalam pikiran orang biasa yang berada dalam Enam Dunia Rendah dalam tingkatan kemajuan spiritualitas (Neraka, Kelaparan, Binatang, Kemarahan, Manusia dan Surga / Dewa) semuanya dapat disembuhkan dengan ajaran Hinayana, vinaya, dan para guru Sutra Agama, Hinayana dan Sekte Hinayana seperti Kusha (Dharma Agung Rahasia), Jojitsu (Penyelesaian Kebenaran), dan Ritsu (Aturan). Bagaimanapun, ketika orang-orang Hinayana yang terbelenggu oleh ajaran Hinayana dan bermaksud melawan ajaran Mahayana Buddhisme atau mencoba untuk menjadi sama dengan negara-negara Mahayana, atau walaupun mereka tidak ingin melawan ajaran Mahayana Buddhisme, mereka (Hinayana Buddhis) dan negara mereka akan mendapatkan berbagai macam penyakit. Ketika mereka mencoba untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan mereka dengan pengertian dari ajaran Hinayana Buddhisme, mereka hanya akan menambah permasalahan mereka sebagai akibat dari penyembuhan itu. Hanya para pelaksana sutra Mahayana yang dapat menyembuhkan mereka. Demikian hal juga, ketika penganut berbagai sutra-sutra sementara Mahayana seperti Sutra Karangan Bunga (Kegonkyo), Pembabaran Sutra Dalam dan Rahasia (Gejimmitsu-kyo), Sutra Kebijaksanaan (Hannyakyo), dan Sutra Buddha Matahari (Dainichi-Kyo) yang terpaku pada pendapat mereka, menganggap bahwa kepercayaan mereka sama atau lebih unggul dari Saddharma Pundarika Sutra, dan ketika para penguasa menerima mereka tanpa melihat lebih jelas lagi siapa mereka, penyakit kejiwaan seperti ke Tiga Racun pun bermunculan. Semakin kuat mereka berusaha untuk menyembuhkan penyakit itu dengan segala pengertian dan pemahaman mereka atas sutra-sutra itu, maka permasalahannya menjadi semakin besar. Meskipun mereka berusaha menyembuhkan diri dengan Saddharma Pundarika Sutra, itu tidak akan berhasil. Ini bukan karena disebabkan Sutranya tidak baik tetapi lebih disebabkan oleh manusia yang mencoba mengunakannya. Saddharma Pundarika Sutra terdiri dari dua bagian: Bagian Teori (Bagian Pertama) dan Bagian Pokok (Bagian Kedua). Perbedaaan diantara kedua bagian ini bagaikan air dan api atau langit dan bumi. Lebih besar lagi perbedaan antara sutra sebelum Saddharma Pundarika Sutra dan Saddharma Pundarika. Meskipun terdapat perbedaan antara Sutra Sebelum Saddharma Pundarika Sutra dan Bagian Teori dari Saddharma Pundarika Sutra, juga terdapat beberapa persamaan diantara mereka. Sutra Sebelum Saddharma Pundarika Sutra membabarkan Delapan Ajaran (Empat Metode Ajaran dan Empat Doktrin), yang merupakan ajaran sempurna mempunyai kesamaan dengan apa yang dibabarkan dalam Bagian Teori. Konsep yang dibabarkan oleh Sang Buddha dalam Sutra Sebelum Saddharma Pundarika Sutra dan Bagian Teori Saddharma Pundarika Sutra, tidaklah sepenuhya sama: Buddha dengan Badan yang lebih rendah, Badan Unggul, Badan Kebajikan dan Badan Dharma. Meskipun demikian itu semua masih membicarakan tentang Buddha yang sama, yang mencapai KeBuddhaan dibawah Pohon Bodhi di Buddhagaya pada umur 30 8

9 No.10/ Juli 2005 tahun. Sekarang, mengenai perbedaan antara Bagian Pokok dan Bagian Teori yaitu; Buddha pembabar adalah Buddha Abadi yang telah mencapai KeBuddhaa pada Masa Lampau yang Abadi, dengan Buddha dalam sejarah yang mencapai KeBuddhaanNya dalam hidup ini di Buddhagaya. Perbedaaan diantara kedua bagian ini sangat jelas, bagaikan antara seorang laki-laki umur 100 tahun dan seorang bayi. Tidak hanya mengenai Buddha Pembabar saja tetapi juga para muridmuridnya juga berbeda bagaikan air dan api. Beberapa hal lainnya sepeti Tanah Buddha antara Empat Tanah yang dibabarkan dalam bagian Teori dan Tanah Cahaya Abadi dan Suci dalam bagian Pokok! Perbedaaan ini sangat sulit dilukiskan. Mereka yang mencampurkan kedua hal itu, Bagian Teori dan Pokok, adalah seperti orang yang tidak dapat membedakan antara api dan air. Sang Buddha telah membuat perbedaan yang jelas diantara kedua bagian itu, tetapi sejak lebih dari tahun sejak KemoksaanNya, tidak seorangpun di India, China, Jepang dan seluruh dunia (Jambudvipa) dapat dengan jelas membedakannya. Hanya T ien-t ai di China dan Dengyo di Jepang sedikit melihat perbedaaan diantara mereka, tetapi mereka tidak menjelaskan secara jelas Bunga Teratai Tendai (T ient ai) hukum, ajaran yang penting diantara bagian Pokok dan Teori. Betapapun, sekiranya Maha Guru T ien-t ai dan Dengyo mengetahui hal ini dalam pikiran, mereka tidak dapat menjelaskannya dengan jelas karena: (1) Waktunya belum tiba, (2) Kemampuan orang-orang untuk memahaminya belum matang, dan (3) Mereka tidak dipercayakan oleh Sang Buddha untuk membabarkan ajaran ini. Sekarang, kita sudah memasuki Masa Akhir Dharma, waktu ketika Maha Bodhisattva Muncul Dari Bumi seperti Bodhisattva Visistakaritra akan menyebarluaskan ajaran dari Bagian Pokok Saddharma Pundarika Sutra. Masa Akhir Dharma, adalah waktunya bagi ajaran Bagian Pokok tersebarluaskan. Sekalipun, jika orang-orang yang percaya kepada Buddhisme Hinayana, Semi Mahayana, atau Bagian Teori Saddharma Pundarika Sutra, mereka menyebarkan ajaran ini tanpa sedikit kesalahanpun juga, hal itu tidak ada gunanya sama sekali. Ini sama seperti sebuat obat musim semi tidak ada gunanya di musim gugur. Sekalipun jika dapat digunakan di musim gugur, efektifitasnya tidak terlalu berguna di musim semi dan panas. Berapa banyak manfaat yang mereka dapatkan ketika mereka, Hinayana dan Semi Mahayana Buddhisme dan para penganut Bagian Teori, akan menjadi bingung dengan perbedaan antara Hinayana dan Mahayana Buddhisme atau Sementara dan Sesungguhnya. Lebih lagi, para penguasa pada masa lampau telah menaruh kepercayaan kepada ajaran tersebut, membangun kuil untuk mereka dan menyumbang setiap bagian tanah pertanian, ini tidak hanya, tidak dapat dimaafkan tetapi juga menghancurkan dasar dari kepercayaan mereka untuk melalaikan ajaran mereka. Oleh karena itu, mereka sangat marah terhadap mereka yang mengkritik sutra mereka, dan mereka memfitnah Dharma Sejati dan menghukum pelaksana dari Saddharma Pundarika Sutra Penguasa Jepang mempunyai berbagai macam alasan untuk mempercayai para pendusta dan menghukum pelaksana Dharma Sejati. Mereka berpihak kepada mayoritas, dan tidak mampu merubah Dharma itu yang telah dianut oleh penguasa masa lalu, kebodohan mereka sendiri, dan mereka menghina pelaksana Dharma Sejati. Sebagai hasilnya, para pelindung Dharma seperti Raja Surga Brahma, Indra, Matahari dan Bulan, dan Empat Raja Langit, menghukum negara ini, menyebabkan munculnya Tiga Bencana dan Tujuh Malapetaka, yang mengerikan, yang belum pernah dilihat sebelumnya. Inilah kenapa wabah penyakit menyebar tahun lalu, tahun ini, dan jaman Shoka ( ). Pertanyaan: Kamu mengatakan bahwa wabah penyakit menyebar di Jepang karena negara ini menghukum pelaksana Saddharma Pundarika Sutra, sehingga para dewa pelindung meninggalkan negara ini. Jika begitu, kenapa tidak hanya mereka yang tidak percaya kepada Saddharma Pundarika Sutra saja tetapi murid-muridmu juga menderita atau bahkan meninggal karena bencana ini? Jawab: Pertanyaanmu sangat rasional dan menarik, tetapi kita tidak bisa hanya melihat satu sisi saja. Kebajikan dan Kejahatan, sejak awal selalu bertentangan namun tidak dapat dipisahkan. Melihat dari cara pandangan demikian, kita melihat bahwa ajaran sutra sementara sebelum Saddharma Pundarika Sutra dan dasar dari 9

10 No.10 / Juli 2005 sekte Buddhis, menyatakan bahwa Bodhisattva yang berada pada tingkatan kedua dari peringkat tertinggi (togaku: setara dengan Penerangan) mempunyai kebajikan tanpa keburukan. Bagaimanapun, berdasarkan doktrin keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran yang didasarkan pada Saddharma Pundarika Sutra, bahwa setiap pikiran kita dilengkapi dengan kebajikan dan keburukan. Meskipun Bodhisattva dari tingkatan tertinggi (myogaku: Penerangan Indah) mempunyai iblis / keburukan dalam pikiran. Dharma Sejati yang secara alami terdapat dalam pikiran kita muncul sebagai dewa pelindung Saddharma Pundarika Sutra seperti Raja Surga Brahma dan Indra, sedangkan kebodohan pokok yang secara alami ada dalam pikiran kita menjadi Raja Iblis Surga Ke-Enam. Dewa Kebajikan tidak menyukai manusia iblis, dan para iblis membenci manusia kebajikan. Pada Masa Akhir Dharma, iblis secara alami menguasai setiap bagian tanah dan batu atau rumput dan semak. Dewa kebajikan, yang melindungi para pelaksana Dharma Sejati sangat sedikit dan orang suci dan bijaksana sangat sulit ditemui. Oleh karena itu, sungguh rasional bahwa lebih banyak orang-orang yang bukan murid-murid Nichiren seperti para Buddhis Tanah Suci, para guru Shingon, Zen dan para bhiksu Ritsu yang jatuh sakit dan mati karena serangan wabah penyakit. Bagaimanapun, aku tidak tahu mengapa, tetapi lebih sedikit murid-muridku dibanding dari sekte lain yang menderita sakit dan mati. Aku ingin tahu jika mungkin ini karena para pengikut yang sedikit jumlahnya atau karena mempunyai hati kepercayaan yang kuat. Pertanyaan: Apakah terdapat suatu keadaan yang sama dimasa lampau, dimana wabah penyakit tersebarluas seperti hari ini di Jepang? Jawab : Sepanjang masa pemerintahan Kaisar Sujin, penguasa kesepuluh, jika dihitung dari Kaisar Jimmu; sejenis wabah penyakit menyebar dan menyebabkan lebih dari separuh populasi menderita sakit dan mati karenanya. Kaisar untuk pertama kalinya meminta setiap propinsi agar memuja kepada Dewa Amaterasu, dan bencana itu dapat diatasi. Kemudian, Dia disebut Kaisar Sujin (Memuja Dewa). Kejadian ini terjadi sebelum Buddhisme diperkenalkan ke Jepang. Tiga Kekaisaran, ke-30, 31, 32, mengalami kematian karena cacar dan wabah penyakit. Berdoa kepada para dewa tidak dapat membantu pada waktu itu. Pada masa lalu, pada masa pemerintahan ke-30, Kaisar Kimmei, Negara Korea Paekche mengirimkan kepada penguasa Jepang, tidak hanya sutra-sutra Buddhis, vinaya dan bhiksu juga sebuah rupang tembaga Buddha Sakyamuni. Soga Iname dan kelompoknya mendesak agar memuja Sang Buddha, tetapi pihak kerajaan seperti Mononobe Okoshi dan orang-orangnya menolak untuk memuja Sang Buddha, karena akan menyebab para dewa-dewi Jepang marah dan akan menghancurkan negara. Sedangkan Kaisar tidak mampu melihat dengan jernih tentang hal ini, Tiga Bencana dan Tujuh Malapetaka yang pada masa lalu melanda, pun terjadi dan menyebabkan banyak orang yang mati karena wabah penyakit. Memanfaatkan situasi ini, Mononobe dan kelompoknya menyarankan agar kaisar menghancurkan rupang Buddha itu untuk mendapatkan kebahagiaan, dan mereka tidak hanya menjadi anti para bhiksu-bhiksuni Buddhis, tetapi juga membakar rupang tembaga Buddha Sakyamuni itu dalam kobaran api. Kuil Buddha yang dibangun oleh Soga Iname juga dibakar habis. Segera setelah itu, gerakan anti Buddhis yang dipimpin oleh Mononobe Okoshi, dengan kaisar berada disampingnya memusnahkan Buddhisme. Pemimpin Buddhis, Iname, juga meninggal karena sakit. Sesudah itu, Buddhisme mulai bangkit kembali dibawah perlindungan dari Soga Umako dan seorang putri kerajaan (seorang keponakan Umako, yang kemudian menjadi Kaisar Suiko). Ketika wabah penyakit kembali tersebar, gerakan anti Buddhis yang dipimpin oleh Mononobe Moriya menyatakan: Tiga Kaisar telah meninggal ketika mereka memuja Sang Buddha. Ayah saya juga, mati karena penyakit. Kamu perlu tahu bahwa Pangeran Shotoku, Soga Umako, dan mereka yang mendukung Buddhisme adalah musuh dari orangtuaku. Mereka adalah musuh masyarakat. Beberapa ribu orang termasuk Pangeran Anahobe dan Putri Yasube membentuk sebuah kelompok, tidak hanya untuk menghancurkan kuil-kuil Buddhis dan rupang, tetapi juga terlibat dalam perang sipil. Pada akhirnya Moriya kehilangan hidupnya. Setelah 35 tahun sejak Buddhisme diperkenalkan ke Jepang, Tiga Bencana dan Tujuh Malapetak datang silih berganti setiap tahunnya. Ketika Mononobe Moriya terbunuh oleh Soga Umako dan Dewa Shinto telah 10

11 No.10/ Juli 2005 dikalahkan oleh para Buddha, bencana dan malapetaka tibatiba berhenti. Tiga Bencana dan Tujuh Malapetaka yang terjadi setelah periode itu kebanyakan disebabkan oleh kebingungan antara ajaran sebenarnya dan palsu dari Buddhisme. Kemudian bencana dan malapateka ini hanya melanda sedikit orang, beberapa propinsi, beberapa tempat, mereka yang telah melawan kebenaran, memfitnah Dharma Sejati atau beberapa hal mengenai itu. Bagaimanapun, Tiga Bencana dan Tujah Malapetaka sejak 30 tahun ini, sama sekali tidak disebabkan oleh kegusaran dan kekacauan tetapi semata-mata karena seluruh orang di Jepang membenci Nichiren. Oleh karena itu, orangorang disetiap propinsi, negeri, daerah dan perdesaan membawa perasaan kemarahan yang belum pernah didengar pada masa lalu dan mereka menganiaya diriku, Nichiren. Ini adalah untuk pertama kalinya bagi orang biasa, yang belum memadamkan ilusi dalam pikiran dan keinginan, dan masih membawa kebodohan yang melekat. Ketika orang-orang bodoh berdoa kepada dewa, para Buddha, dan Saddharma Pundarika Sutra untuk perlindungan, bencana yang mereka alami akan semakin bertambah. Lima Aksara dari Dharma Agung, inti dari Bagian Pokok Saddharma Pundarika Sutra, dapat berhadapan dengan bencana dan malapetaka jika seandainya seseorang menaruh hati kepercayaan kepadanya, tetapi inilah alasan kenapa Sang Buddha secara khusus mempercayakannya kepada pelaksana Saddharma Pundarika Sutra. Analisa terakhir, oleh karena itu, bencana dan malapetaka yang terjadi sejak periode Shoka ( ) tidak akan pernah berhenti sebelum kebenaran diungkapkan dan kepalsuan dari Dharma Buddha dihancurkan dalam diskusi umum di masyarakat. Sepuluh Objek, Sepuluh tingkatan meditasi dibabarkan dalam Maka Shikan dari Maha Guru T ient ai belum pernah dilaksanakan sejak itu. Pada masa Maha Guru Miao-le dan Dengyo, sedikit orang yang melaksanakan hal itu. Karenanya tidak ada seorangpun yang melawan mereka. Maka Shikan mengatakan bahwa Tiga Rintangan dan Empat Iblis akan menganggu para pelaksana Buddhisme, tetapi mereka tidak akan membuat rintangan bagi yang melaksanakan sutra sementara." Mereka (Tiga Rintangan dan Empat Iblis) itu sedang terjadi pada diriku, Nichiren, pelaksana Saddharma Pundarika Sutra, satu persatu terjadi, dan Tiga Rintangan dan Empat Iblis ini jauh lebih kuat dibandingkan pada waktu Maha Guru T ien-t ai dan Dengyo. Terdapat dua cara meditasi dalam ajaran keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran. Pertama adalah cara Teori, dan kedua adalah cara Nyata. Maha Guru T ien-t ai dan Dengyo melaksanakan yang pertama. Saya, Nichiren, sekarang melaksanakan yang kedua. Itu sebabnya metode pelaksanaanku adalah yang terunggul, kesulitan menimpa diriku begitu kerasnya. Apa yang Maha Guru T ien-t ai dan Dengyo sebarluaskan didasarkan pada ajaran keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran yang dibabarkan dalam bagian Teori Saddharma Pundarika Sutra, sedangkan apa yang Saya, Nichiren, sebarluaskan keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran adalah didasarkan pada Bagian Pokok Saddharma Pundarika Sutra. Perbedaan diantara keduanya adalah sama seperti perbedaan antara langit dan bumi. Ingatlah hal ini, terutama pada saat hidup akan berakhir. Miliki hati kepercayaan yang mendalam dalam Saddharma Pundarika Sutra dan teruslah menyebut O'daimoku, yang merupakan cara meditasi yang benar, yang didasarkan Nyata ajaran keberadaan terkandung dalam sekejap pikiran. Dengan hormat, Tanggal 26 bulan enam Nichiren (tanda tangan) Catatan: Saya telah menerima sumbanganmu, sebuah baju musim panas, yang kamu percayakan kepada Shijo Kingo untuk mengantarkan kesini. Tolong beritahukan kepada setiap orang bahwa Aku telah menerima sumbangan yang didasarkan pada catatan yang dibuat oleh Shijo Kingo. Artikel yang diberikan oleh Tuan Ota, telah diterima sesuai dengan catatan dari Tuan Toki. Mengenai aspek lain dalam surat ini, Aku telah menuliskan untuk Shijo Kingo, jadi kamu dapat meminjam dan membacanya. 11

12 No.10 / Juli 2005 CERITA TENTANG NICHIJI SHONIN (Salah Satu Dari Enam Murid Utama Nichiren Daishonin) Oleh:YM.Bhiksu. Shoryo Tarabini Redaksi :: Cerita ini Sambungan dari bulan lalu edisi Juni Gagal melakukan hukuman mati kepada Nichiren Daishonin, kemudian Ia dibuang ke Pulau Sado dari tanggal 10 Oktober 1271 sampai 13 Maret Nissho Shonin yang berdiam di Kamakura dan menjaga para penganut dan murid selama gurunya dibuang ke Pulau Sado. Dibawah tekanan dan penganiayaan dari pemerintah, mereka terus berusaha mempertahankan gerakan ajaran Saddharma Pundarika Sutra. Pada saat itu adalah saat yang sangat sulit bagi para murid dan penganut, mereka dijuluki kriminal dan sering mendapatkan penganiayaan dan hinaan. Hal ini terungkap dalam tulisan Nichiren Daishonin, Onfurumai Gosho. Beliau mengambarkan bahwa banyak murid dan pengikutnya yang tidak tahan menghadapi tekanan dari pemerintah, bahkan 99 dari 100 orang tidak dapat mempertahankan hati kepercayaannya. Nichiro Shonin dan empat orang lainnya telah ikut dipenjarakan ketika Nichiren Daishonin dibuang ke Pulau Sado. Beberapa murid dan pengikut mengambil resiko dan mempertaruhkan nyawa mereka secara diam-diam mengunjungi gurunya, di Pulau Sado, mereka antara lain Nichimyo Shonin dan Shijo Kingo. Meskipun Nichiro Shonin berada dipenjara, namun sekali waktu ia secara diam-diam keluar dari penjara dengan cara menyakinkan sipil penjara akan niatnya dan mengunjungi gurunya di Pulau Sado (Setelah itu ia akan kembali ke Kamakura, dan kembali ke penjara lagi). Juga ketika Nichiren Daishonin mendapatkan pengampunan dari Shogun, Nichiro Shonin yang membawa sertifikat itu ke Pulau Sado dan bersama-sama kembali ke Kamakura. Selama masa yang berat itu di Pulau Sado, Nichiji Shonin menemani gurunya sejak tiba di Tsukahara dan sampai gurunya dipindahkan ke Jibutsudo di Ichinosawa, menemani dan melayani Nichiren Daishonin selama dua tahun di pengasingan, bersama dengan teman dekat dan seniornya, Nikko Shonin. Bersamasama mereka bertahan terhadap segala penderitaan, kekurangan makanan, air, obat-obatan dan resiko dibunuh oleh penduduk setempat. Selama waktu itu, bersama-sama mereka menyaksikan sebagian dari kejadian yang paling bersejarah dalam hidup Nichiren Daishonin seperti debat di Tsukahara, penulisan sebagian besar tulisan utama seperti Kaimoku Sho, Sado Gosho, Kito Sho, Kanjin Honzon Sho, Shoho Jisso Sho, Nyosetsu Shugyo Sho dan Kembutsu Mirai Ki. Mereka juga ada disana ketika gurunya, Nichiren Daishonin menulis mandala Gohonzon yang pertama yang melambangkan sepuluh dunia sebagai objek pemujaan agung. Nichiji Shonin adalah seorang sarjana Tendai dan penulis Ket.Rupang Nichiji Shonin yang aktif dan terbesar diantara para murid-murid Nichiren Daishonin. Tinggal dan melayani gurunya dengan setia dan dalam waktu yang lama, dengan latar belakang yang luas tentang doktrin Buddhisme dan filosofi Tendai, Nichiji Shonin secara penuh dapat menguasai pengajaran Nichiren Daishonin. Mungkin karena alasan ini dan pengabdiannya yang tak berhenti dan letih melayani gurunya dari tahun ke tahun, karena itu ia ditugaskan sebagai salah satu dari Enam Murid Utama Nichiren Daishonin. Contoh lain kepercayaan yang dalam Nichiren Daishonin terhadap Nichiji Shonin adalah adanya dua tulisan yang ditulis oleh Nichiji Shonin, dan telah ditandatangani 12

13 No.10/ Juli 2005 oleh Nichiren Daishonin, ini telah dibuktikan keasliannya yakni Ji Myohokke Monto Sho (Tanya Jawab Mengenai Hati Kepercayaan dalam Saddharma Pundarika Sutra) dan Seigu Monto Sho (Tanya Jawab antara Orang arif bijaksana dan orang bodoh). Setelah kembali dari Pulau Sado, dan mengikuti Nichiren Daishonin untuk berkunjung ke Gunung Minobu, Nichiji Shonin kembali melayani gurunya. Ia juga kemudian ikut aktif dalam menyebarluaskan ajaran Nichiren Daishonin bersama-sama teman lamanya, Nikko Shonin. Besarnya jumlah para bhiksu dan kuil yang mengalihkan hati kepercayaan kepada ajaran Nichiren Daishonin sebagai hasil dari penyebarluasan ajaran, sebuah kampanye dari sekte Tendai untuk mengusir dan mengambil alih tanah-tanah mereka yang mengikuti Nichiren Daishonin pun dimulai. Empat orang bhiksu yakni Nikko Shonin, Nichiji Shonin, Jibu-bo Kenshu dan Shoken mengirimkan sebuah petisi protes kepada KeShogunan Kamakura, yang disebut Shijukuin Moshi-jo. Bagaimanapun tekanan tidak berhenti sama sekali. Meskipun menghadapi begitu banyak tekanan, Nichiji Shonin tidak mengurangi upaya penyebarluasannya. Kemudian berkat perlindungan dari keluarga Matsuno, ia mendirikan sebuah Hokke-do (Aula Saddharma Pundarika Sutra) yang kemudian menjadi Kuil Ren ei-ji. Jumlah para murid Nichiji Shonin juga meningkat dengan pesat termasuk Jibu-bo, Daibu-bo, Nikkyo, Nichi en, Nittatsu, Nisshin dan lainnya. Pada tanggal 8 september 1282, Nichiren Daishonin mengalami sakit keras dan meninggalkan Gunung Minobu untuk terapi penyembuhan di sumber air panas Hitachi. Karena sakit yang semakin parah, membuat perjalanan ke sana terpaksa ditunda dan berhenti di kediaman pengikut awam Ikegami Munenaka (Sekarang, sebelah selatan, Tokyo) istirahat dan berusaha menyembuhkan penyakitnya. Pada tanggl 18 september, Nichiren Daishonin mengetahui bahwa Ia tidak mungkin melanjutkan perjalanan dan waktu memasuki Nirvana telah dekat. Pada tanggal 25 September, Ia memanggil para murid-muridnya untuk berkumpul dan menyelesaikan ceramahnya dalam Rissho Ankokuron. Pada tanggal 8 Oktober, Ia menetapkan Enam Murid UtamaNya sebagai mereka yang bertanggungjawab atas penyebarluasan ajarannya yakni; Nissho Shonin, Nichiro Shonin, Nikko Shonin, Niko Shonin, Nitcho Shonin dan Nichiji Shonin. Hanya berselang satu minggu dan pada pagi hari tanggal 13 Oktober, semua murid-murid dan penganut berkumpul disekitarnya dan Ia memasuki Nirvana. Didalam ruangan gurunya, mereka menempatkan Maha Mandala Gohonzon sesuai dengan yang diminta oleh Nichiren Daishonin bersamaan dengan rupang Buddha Sakyamuni berdiri yang dipersembahkan oleh Tuan Ito ketika Beliau dibuang ke semenanjung Izu pada tahun Mereka semua berkumpul dengan sejumlah murid dan penganut dan membaca sutra dan Odaimoku. Pada jam 08:00 pagi, Nichiren Daishonin meninggal dunia dan pada waktu itu sebuah bel kecil berbunyi. Juga dikatakan terjadi gempa bumi kecil ketika Nichiren Daishonin memasuki Nirvana. Beberapa hari kemudian, setelah acara kremasi selesai. Berdasarkan permintaan dari Nichiren Daishonin; Nissho Shonin, Nichiro Shonin, Nikko Shonin dan Nichiji membawa abu gurunya kembali ke Gunung Minobu. Nichiji Shonin tinggal di Gunung Minobu. Pada 100 hari meninggalnya Nichiren Daishonin, sebuah upacara dilaksanakan yang dihadiri oleh seluruh murid di Kuil Kuonji. Pada waktu itu disetujui untuk melakukan penjagaan makam dari Nichiren Daishonin. Nichiji mendapat waktu jaga setiap bulan mei. Juga pada waktu itu, setiap murid mendirikan sebuah tempat tinggal mereka masing-masing ketika mereka tinggal di Gunung Minobu. Kediaman Nichiji Shonin yang kemudian hari menjadi Kuil Kubo-no-bo. Pada peringatan 7 tahun meninggalnya Nichiren Daishonin, Nichiji Shonin, Nichijo Shonin, Nichigyo Shonin dan Nichimyo Shonin bertemu untuk berdiskusi tentang permintaan seorang pemahat buddhis terkenal di Kamakura, Nippo Shonin untuk membuat rupang dari guru mereka, Nichiren. Mereka memutuskan mempercayai pemahat itu untuk mengerjakan proyek itu. Setelah selesai, maka rupang itu diabadikan di Kuil Ikegami Honmonji. Didalam rupang itu, ditaruh sebuah kotak tembaga yang berisi barang-barang peninggalan Nichiren Daishonin. Sebuah tongkat hossu yang terbuat dari rambut ibunda Nichiren Daishonin diletakkan disebelah tangan kanan rupang. Sebagaimana yang terdapat di foto, tanda tangan Nichiji Shonin juga dapat dilihat dibagian bawah rupang tersebut. 24 tahun setelah meninggalkan Pulau Sado bersama dengan gurunya, Nichiji Shonin melakukan upacara peringatan kematian ke-13, Nichiren Daishonin. Pada tahun yang sama 1295, ketika Nichiji berumur 45 tahun, Ia melakukan perjalanan untuk menyebarluaskan ajaran Saddharma Pundarika Sutra keseluruh dunia. Catatan awal tentang perjalanannya tercatat dalam Buletin Nichiren 13

14 No.10 / Juli 2005 Shu tahun Keinginannya untuk menyebarluaskan Dharma keluar negeri didasarkan pada keinginan Nichiren Daishonin untuk menyebarluaskan ajaran ini keseluruh Jepang, China dan kembali ke India. Dalam Betto Gobo Gohenji, Nichiren Daishonin menuliskan, KeinginanKu adalah agar ke tujuh aksara Namu Myoho Renge Kyo dapat tersebarluaskan ke seluruh Jepang, dan tanah China.. kemudian dalam Kangyo Hachiman Sho dikatakan, Bulan muncul dari barat dan menuju ke arah timur. Buddhisme menyebar dari daratan Gasshi (India). Matahari terbit dari timur. Buddhisme Jepang akan kembali ke daratan Gasshi. Atas gagasan itulah, maka Ia berkeinginan secepatnya tiba di India untuk memenuhi keinginan dari gurunya. Ia memulai perjalanannya dengan jalan kaki kearah utara daerah Ainu, Jepang bagian Timur laut, kemudian ia menaiki perahu menuju ke pantai daerah Amur. Setelah dari sini, kita tidak mengetahui lagi kemana arah perjalanannya. Terdapat sejumlah teori dan legenda yang muncul seputar perjalanan Nichiji Shonin. Ini juga termasuk bahwa beberapa kuil yang didirikannya di daerah Amur, Manchuria dan China. Bahkan baru-baru ini, para ahli sejarah telah menemukan jejak-jejak Nichiji Shonin di negeri China, termasuk Kuil Rikkaji dikota Senka, sebelah barat Beijing adalah kuil dimana Nichiji Shonin tinggal dan menyebarkan Dharma di negeri China. Namun setelah sejumlah sarjana ikut meneliti, masih terdapat keraguan besar mengenai kebenaran dari teori itu, sampai saat ini kita tidak mengetahui apa dan bagaimana serta dimana Nichiji Shonin tinggal secara pasti. Meskipun begitu, Nichiji Shonin adalah seorang individu yang unik dalam sejarah Buddhisme Jepang, yang mana selama berabadabad banyak bhiksu berpergian ke negeri China untuk belajar Buddhisme, dan setelah kembali ke Jepang dengan membawa banyak sutra, seni budaya, tradisi dan doktrin, namun lain halnya dengan Nichiji Shonin. Lebih dari enam puluh bhiksu yang terkenal pergi ke negeri China untuk belajar Buddhisme dan memperkenalkannya ke Jepang, ini meliputi Eisai, pendiri sekte Zen di Jepang, pergi ke negeri China pada tahun 1167 dan guru Zen, Dogen pada tahun Kamakura juga mencatat bahwa para bhiksu seperti Doryu, pendiri Kuil Kenchoji dan Sogen, pendiri Kuil Enkakuji. Banyak juga para bhiksu besar dari negeri China datang ke Jepang untuk menyebarkan dan membantu perkembangan ajaran Buddha diseluruh Jepang. Pertukaran para bhiksu ini berlangsung secara pesat juga sepanjang periode Mongol dalam sejarah China (Dinasti Yuan, ). Bahkan seorang murid Ryokan Gokurakuji, Enshu, melakukan perjalanan untuk belajar Buddhisme ke China. Berbeda dengan mereka semua, Nichiji Shonin, ia ingin memenuhi keinginan dari Nichiren Daishonin agar ajaran Saddharma Pundarika Sutra tersebarluas dan kembali ke India dan negeri China. Dengan keinginan hati seperti inilah Ia berangkat ke China. Rute normal ke negeri China pada jaman itu adalah melewati jalur pelabuhan Hakata, di Pulau Kyushu. Namun, Nichiji Shonin pertama pergi ke Hiraizumi di Propinsi Mutsu didaerah utara Pulau utama Honshu (Sekarang, daerah administratif Iwate), berhenti pertama kali di Chusonji, sebuah Kuil Tendai terkenal, untuk mengumpulkan informasi perjalanan ke China, kemudian ia meneruskan perjalanan kedaerah selanjutnya (sekarang, Yamagata, Akita dan daerah administratif Aomori). Sepanjang perjalanan itu ia menyebarkan ajaran Odaimoku Namu Myoho Renge Kyo. Ia berhasil mendirikan banyak sekali kuil-kuil dalam daerah ini, seperti Kuil Hourei in di Kuroishi dan Rengeji di kota Aomori. Dikatakan juga bahwa ia kemudian berpergian ke pelabuhan Tosa di semenanjung Tsugaru dan menyeberang ke Tsugaru di Ezo (Hokkaido) dimana, ia telah mendirikan Kuil Myou ouji di Ishizaki dalam kota Hakodate, Kuil Hokkeji di Matsumae, dan Kuil Myokenji di daerah Todohokke. Nichiji Shonin secara intensif menyebarluaskan ajaran kepada para penduduk asli Ainu, yang kemudian membantu ia menyeberang lautan Jepang utara ke daerah Manchuria. Sepanjang perjalanan itu Nichiji Shonin telah bertemu dengan banyak orang dan bahaya. Bahkan pada waktu itu di Jepang, berpergian seperti itu akan banyak melewati daerah tidak berpenghuni, dan menghadapi bahaya perampok dijalanan. Sungguh sebuah hal yang berat, dimana kita harus bepergian ke negera yang tidak dikenal dan dengan bahasa yang tidak kita kenal pula. Namun, Nichiji Shonin adalah seorang individu yang berani, mempunyai keinginan yang kuat untuk menyebarluaskan ajaran Buddha. Ia mengatakan dalam tulisannya bahwa ia tidak mempunyai rasa takut akan bahaya apapun, sekali ia telah mengenakan jubah Buddha, dan bahkan berkeinginan mengorbankan hidupnya untuk menyebarluaskan Saddharma Pundarika Sutra. Nichiji Shonin tidak hanya dikatakan sebagai misionaris Buddha pertama yang meninggalkan Jepang untuk menyebarkan ajaran bagi Nichiren Shu tetapi juga bagi seluruh sekte di negeri Jepang. Kita hendaknya mempunyai hati dan semangat yang sama seperti Nichiji Shonin. Keinginan yang luas dan bersemangat untuk 14

15 No.10/ Juli 2005 menyebarluaskan ajaran Nichiren Shu Buddhisme, untuk menjawab keinginan dari Nichiren Daishonin. Nichiren Daishonin mengatakan dalam surat Itten Shikai Kai Ki Myoho atau Seluruh umat manusia di empat penjuru dunia harus kembali ke Hukum gaib Myoho Renge Kyo. Mengambil semangat dari Nichiji Shonin, marilah kita semuanya melakukan penyebarluasan Dharma Odaimoku kepada seluruh teman, keluarga dan orang lain, sehingga setiap orang dapat mencapai Penerangan dan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya, menciptakan Tanah Buddha yang damai dan suci. Gassho. Daftar Pustaka 1. Densetsu to Shijitsu no Hazama de - Mankou no Arano ni Kieta Nichiren-so, Nichiji no Jiseki wo Megurru Tabi no Hatashite kara, Goino Sadao, Nippon oyobi Nipponjin, no.1586, pp.77-87, Sambungan dari Hal. 6 tetap masih sadar dan tidak perlu khawatir. Pada suatu malam, hujan turun dengan lebatnya, dan kereta api agak terlambat dari jadwalnya. Untuk menghilangkan kekesalannya menunggu, Kasep mulai mengeluarkan botol araknya sampai, tanpa disadarinya, telah hampir dihabiskannya setengah botol minuman arak tersebut. Walaupun telah ditegur oleh Kepala Peron, tapi Kasep tetap meyakinkan bahwa dia masih sadar dan tidak perlu khawatir. Tiba-tiba muncullah suara kereta api dari dua arah yang berlawanan, rel harus segera diarahkan. Kepala peron dengan panik segera menuju arah belakang untuk menutup palang kendaraan 2. A Dictionary of Buddhist Terms and Concepts, NSIC, Tokyo, Kaigai Dendo no So - Nichiji Shonin, Matsumura Jugon, Shobo no.57, Nichiren Shu Shimbun-Sha, January Manual of Nichiren Buddhism, Senchu Murano, Nichiren Shu Headquarters, Tokyo, Nichiji Shonin-Den no Shuhen, Hara Kensho, Shobo no.57, Nichiren Shu Shimbun-Sha, January Nichiji Shonin no Kaigai Dendo - Senka Shutsdo Ihin to Sono Kagakuteki Nenpyo Sokutei, Mitomo Ryojun, Osaki Gakuho, pp , Rissho University, Tokyo, Nichiji Shonin no Moko- Toko wo Kangaeru, Nakao Takashi, Shobo no.57, Nichiren Shu Shimbun-Sha, January Nichiji Shonin no Tairikutoko- Senka Shutsudo Ibutsu wo Chushin toshite, Maejima Shinji, Seibun-do Shinkosha, Tokyo, Nichiji Shonin Senka Ibutsu no Gaiyo, Saijo Gisho, Nichiren Shu Shimbun Report, Tokyo 10. Nichiji Shonin to Eiteiji, Nozawa Yoshimi, Shobo no.57, Nichiren Shu Shimbun-Sha, January Nichiren Jiten, Miyazaki Eishu, Tokyo-do Shuppan, Tokyo, Nichiren Shonin no Ayumareta Michi, Ichikawa Chiko, Suishobo, Tokyo, Nichiren to Sono Deshi, Miyazaki Eishu, Heirakuji Shoten, Kyoto, Nippon Bukkyo no Tairiku Shishutsu, Shimada Gyokei, Nichiren Shu Kyoho, Tokyo, Februa, Sado Rekishi Bunka Shirizu II: Nichiren Shonin to Sado, Tanaka Keiichi, Nakamura Shoten, Tokyo, Takanabe Nitto to Tairikuzan Suijoin, Fuijoka Kentaro, Fukuoka Ken Chiki-shi Kenkyu-jo: Kenshi Dayori, No. 110, Interview with Rev. Gisho Saijo, a researcher and expert on the history of Nichiji Shonin, Nichiren Shu Shimbun, Tokyo, October 2001 umum agar tidak melewati jalur kereta api, dan meminta Kasep untuk melakukan tugasnya mengarahkan rel yang di depan. Kasep sambil tertawa berkata, Tenang saja Pak, tidak perlu tergopoh-gopoh. Kepala Peron menegaskan kembali agar segera memperhatikan pekerjaannya, dan akhirnya dengan perlahan Kasep mulai bangkit dan menuju tempatnya bekerja. Kepala Peron dengan cepat berlari ke arah belakang, sedangkan Kasep masih tenang berjalan dan bermaksud meneguk lagi seteguk arak untuk menghangatkan badannya sambil kemudian mengenakan jas hujannya. Dengan santai dia memegang lampu petromak dan berjalan menyusuri rel kereta, namun baru melangkah tiba-tiba terdengar suara pluit kedatangan kereta api. Kasep mulai tergopohgopoh berlari ke depan dengan sekuat tenaga, namun semuanya sudah terlambat. Kedua kereta api tersebut saling menghantam gerbong masing-masing seperti dua naga yang sedang bertarung. Berbagai jeritan dan isakan penumpang terdengar histeris bercampur benturan suara keras yang memekakkan telinga. Sesudah bencana tersebut berakhir, Kasep tidak berhasil ditemukan. Tetapi pada malam berikutnya, orang-orang melihat Kasep duduk di pinggiran kereta api sambil memegang petromak dalam keadaan tidak sadar, sambil melambaikan petromaknya dan berteriak, Kenapa tidak saya lakukan,...kenapa tidak saya lakukan,...kenapa... BERSAMBUNG 15

16 No.10 / Juli 2005 Tiga Badan Sang Buddha Oleh:YM.Bhiksu Shokai Kanai (Kepala Bhiksu Kuil Nichiren Shu Buddhist LA USA) Bukan hanya terdapat seorang Buddha Sakyamuni saja, tetapi terdapat banyak Buddha lainnya, seperti Buddha Amitabha, dan Dainichi. B u d d h a Amitabha dipuja disekte Jodo-shu Betsuin, Nishi-Hongwanji Betsuin, dan Higashi Honganji Betsuin. Kamu tahu hari kelahiran Buddha Amitabha? Saya adalah seorang bhiksu tetapi saya tidak tahu tanggal kelahirannya. Di Kuil Koyasan, anggota yang memuja Buddha Dainichi atau Maha Vairocana Buddha. Apakah mereka tahu tanggal hari kelahiran dari Buddha Vairocana? Saya pikir mereka tidak mengetahuinya. Saya yakin kalian semua juga tidak ada yang tahu. Saya akan memberitahukan kepada kalian kenapa kita tidak mengetahui tanggal kelahiran Buddha Amitabha dan Maha Vairocana Buddha. Tetapi, akan saya beritahukan jawabannya pada akhir ceramah ini. Hari ini, saya ingin membicarakan tentang Tiga Badan Buddha. Istilah Badan tidaklah untuk dipahami secara bertentangan antara badan dan jiwa. Perkataan Badan adalah penjelmaan, ini adalah tiga kekayaan dari Buddha. Mereka adalah Ojin, Ho-jin, dan Hos-shin atau mereka dapat disebut Nirmana-kaya, Samboga-Kaya, dan Dharma-kaya dalam bahasa sansekerta. Yang pertama, adalah Badan perwujudan disebut Ojin atau Nirmana-Kaya. Buddha mewujudkan dirinya dalam dunia ini sebagai Buddha Sakyamuni dalam sejarah. Sama seperti kita, ia lahir, tumbuh, dan mencapai Penerangan, mengajarkan kita berbagai ajaran, dan meninggal. Kedua, adalah Badan Kebajikan / Penghargaan disebut Ho-jin atau Sambhoga-kaya. Kenapa ini disebut Badan Kebajikan? Karena Ia dapat menjadi seorang Buddha sebagai hasil dari pelaksanaan maitri karuna sebagai seorang Bodhisattva dan berjanji untuk menyelamatkan seluruh mahluk. Sebuah contoh yang bagus adalah Buddha Buddha Baisyajaraja (Raja Obat - Yakuo Butsu) Amitabha. Kadangkadang, saya sedikit bingung tentang apakah Buddha Buddha. Amitabha adalah seorang Buddha Sakyamuni, Amitabha, dan yang utuh atau ia masih seorang Dainichi semuanya adalah Buddha. Bodhisattva. Karena ia mengucapkan Tetapi mereka secara mendasar 48 janji, ia tidak dapat menjadi memiliki kekayaan yang berbedabeda. Sakyamuni melambangkan seorang Buddha sampai seluruh mahluk mencapai KeBuddhaan. Badan Perwujudan, Amitabha Ketiga, adalah Badan simbol dari Badan Kebajikan, dan Dharma (Sifat Sejati) disebut Dainichi adalah simbol Badan Hosshin atau Dharma-kaya. Dapat Dharma. Tiga Badan Buddha ini dikatakan bahwa Buddha Dainichi diinterpretasikan dalam banyak atau Maha Vairocana Buddha adalah pengertian lainnya. Hosshin. Badan Dharma dari Buddha Saya akan menjelaskan adalah lambang Kebenaran Mutlak tentang Tiga Badan dari Buddha seperti halnya Maha Vairocana Sakyamuni. Perlu kalian ketahui 16

17 No.10/ Juli 2005 bahwa hanya Buddha Sakyamuni yang terdapat dalam sejarah yang pernah lahir ke dunia saha ini. Ia lahir, tumbuh, dan mencapai Penerangan, mengajarkan ajaran mendalam sebagai Buddha, menjadi tua dan meninggal pada usia 80 tahun. Ia adalah Ojin Orang yang mempunyai badan fisik seperti halnya kita. Bagaimanapun, ketika bayi Buddha itu lahir pada tanggal 8 april, ia belumlah menjadi seorang Buddha. Sebagaimana kita ketahui, ia hidup sebagai seorang pangeran di Istana Kapila dan kemudian meninggalkan rumahnya untuk menjadi seorang petapa. Setelah enam tahun melaksanakan pertapaan dan meditasi, Ia mencapai Penerangan. Ia menjadi seorang Buddha. Jadi ini disebut Badan Kebajikan Buddha setelah Ia mencapai Penerangan. Perlu diketahui, bahwa ia tidak hanya melaksanakan enam tahun pertapaan dan meditasi untuk membuat Gautama menjadi seorang Buddha. Selama masa kalpa yang tak terhingga pada masa lampau, ia adalah seorang Bodhisattva dan melaksanakan janjinya untuk menjadi seorang Buddha dan melaksanakan banyak maitri karuna kepada orang lain untuk dapat menjadi seorang Buddha. Terdapat banyak cerita tentang kehidupan masa lampaunya seperti ia pernah menjadi seekor ikan, harimau dan pingiun sekalipun. Sebagai hasil dari janji dan pelaksanaan ini, Ia menjadi Buddha Sakyamuni. Ini adalah aspek lain dari Tiga Badan Buddha Sakyamuni. Lebih lagi, Buddha Sakyamuni dapat mencapai Penerangan dari Dharma atau Kebenaran Sejati. Dharma ini sudah ada jauh sebelum Gautama Siddhartha mencapai Penerangan. Ini adalah konsep yang sama bahwa hukum gravitasi bumi ada jauh sebelum kemudian ditemukan oleh Isaac Newton dengan memperhatikan jatuhnya sebuah apel ke tanah. Tetapi tanpa Buddha Sakyamuni, kita tidak mungkin akan tahu tentang Dharma dan kita juga tidak akan tahu tentang Buddha Amitabha dan Buddha Vairocana. Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma, sehingga Buddha Sakyamuni juga adalah Perwujudan dari Kebenaran Sejati, Dharma. Ini disebut Hosshin, atau Badan Dharma dari Buddha Sakyamuni. Bagaimanapun, hanya Buddha Sakyamuni yang mempunyai Tiga Badan secara lengkap dan utuh. Sekarang, kembali ke pertanyaan tentang hari lahir Buddha Amitabha dan Buddha Vairocana. Mereka bukanlah Buddha yang terdapat dalam sejarah. Mereka tidak pernah lahir kedunia ini. Oleh karenanya, mereka tidak mempunyai tanggal lahir. Tidak lahir berarti tidak mati. Buddha yang ada dalam sejarah, Buddha Sakyamuni lahir pada tanggal 8 april dan meninggal pada tanggal 15 pebruari. Jika ada awal pasti ada akhir. Dharma tidak pernah lahir dan mati. Dharma adalah Abadi. Meskipun Badan Perwujudan dari Buddha adalah tidak kekal, Badan Dharma adalah abadi. Dalam istilah Kristen, Dharma Kristen sudah ada sebelum Tuhan menciptakan pria dan wanita. Dharma akan tetap ada meskipun hari penghakiman Tuhan telah tiba. Pengertian lain dari Tiga Badan Buddha adalah bahwa Buddha Sakyamuni dalam sejarah adalah Ojin atau Badan Perwujudan. Semua Sutra-sutra yang kita baca adalah Hosshin, karena Sutra berisi Dharma. Sutra yang kita baca di kuil dan rumah adalah sama seperti Badan Dharma dari Buddha. Maka itu, kalian hendaknya tidak membuang sutra itu atau meletakkannya ditempat yang kotor. Kita mesti menjaga buku gongyo kita dengan penuh rasa hormat. Dan juga Badan Kebajikan dari Buddha, adalah diri kita semua, sebab pada masa mendatang kita semua akan menjadi Buddha sebagai hasil dari pelaksanaan kita. Pengertian terakhir dari Tiga Badan dari Buddha adalah sangat penting untuk kita. Ini menyadarkan kita bahwa kita memiliki ke Tiga Badan Buddha tersebut. Sebagai contoh, Badan fisik kita adalah Badan Dharma. Pikiran kita adalah Badan Kebajikan, dan Perilaku kita adalah Badan Perwujudan. Bibit Buddha itu terdapat dalam diri kita sama seperti bunga terdapat dalam benihnya. Dengan hal yang sama, bunga memerlukan sinar matahari yang hangat agar dapat tumbuh, demikian juga Bibit Buddha kita juga memerlukan kekuatan dari luar untuk menariknya agar dapat berkembang. Kekuatan ini adalah penyebutan Nembutsu bagi para penganut Buddha Amitabha, Zazen bagi para anggota Zen, menyebut go-hogo bagi para anggota Kuil Koyasan dan Odaimoku, judul suci untuk para pengikut Nichiren Shu yang berisi semuanya. Bagaimanapun caranya Tiga Badan dari Buddha ini ditafsirkan, Buddha Sakyamuni mengungkapkan kepada kita bagaimana caranya untuk mencapai KeBuddhaan. Mari kita menyatakan penghormatan kita kepada Buddha Sakyamuni. Mari kita letakkan tanggan kita dalam Gassho (anjali) dan mengulang janji kita sebagai seorang Buddhis. Saya menaruh hati kepercayaan didalam Buddha Saya menaruh hati kepercayaan didalam Dharma Saya menaruh hati kepercayaan didalam Sangha Namu Myoho Renge Kyo Namu Myoho Renge Kyo Namu Myoho Renge Kyo 17

18 No.10 / Juli 2005 Seri Penjelasan Saddharma Pundarika Sutra Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai Sumber Acuan: Buku "The Lotus Sutra" By Senchu Murano Diterjemahkan oleh: Sidin Ekaputra,SE BAB V PERUMPAMAAN TENTANG OBAT-OBATAN RINGKASAN Dalam bab sebelumnya, Sang Buddha mengajarkan bahwa pemahaman akan membantu hati kepercayaan. Pemahaman beserta hati kepercayaan akan mengundang tindakan. Dalam bab ini, Ia mengajarkan bahwa hati kepercayaan menjadi cara untuk mempertahankan ajaran. Ketika hati kepercayaan dan pelaksaan ajaran telah menjadi kokoh, seseorang akan mampu memperoleh kebijaksanaan Buddha. Ia menghubungkannya dengan cerita tentang hujan yang sama dan tumbuhtumbuhan yang berbeda. PERUMPAMAAN TENTANG TUMBUHAN OBAT-OBATAN (P. 105, Paragraph ke-4 - P. 106, Paragraph ke-2) Ada berbagai macam pohon dan rerumputan termasuk tumbuhan obat-obatan yang tumbuh di semak belukar, hutan, gunung, jurang, dan lembah. Semua tumbuh-tumbuhan ini berbeda dalam hal ukuran, nama, dan bentuk. Mereka semuanya diliputi awan gelap. Hujan mulai turun. Akar-akar kecil, sedang, dan besar, batang pohon, ranting, dedauanan, dan rerumputan semuanya tersirami. Begitu pula dengan pohon-pohon rendah dan tinggi, tak peduli ukurannya besar, sedang, ataupun kecil. Semua tanaman dan pepohonan menerima jumlah air yang kurang lebih sama dari hujan yang turun dari awan yang sama, dan tumbuh berbeda-beda sesuai jenisnya masingmasing. Mereka menghasilkan bunga dan buah-buahan yang berbeda-beda meski mereka tumbuh di tanah yang sama dan mendapatkan air dari hujan yang sama. PENJELASAN: Sang Buddha adalah bagaikan awan. Sang Buddha muncul di dunia ini adalah sama bagaikan awan besar muncul di angkasa. Meski Ia membabarkan Dharma sama rata kepada dewa-dewi, manusia, dan mahkluk hidup lainnya, mereka semua menanggapi dan memahami ajaran Sang Buddha dengan sikap yang berbeda-beda. Tetapi mereka tetap mampu menghidupkan ajaran tergantung kemampuan, karakter, dan keahlian masing-masing individu. Salinan Saddharma Pundarika Sutra dan Komentar Nichiren Di dunia ini, ada begitu banyak ras, kebudayaan, kebiasaaan, dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Sang Buddha Abadi menerima semua perbedaan tersebut dan mengajarkan ajaran yang berbeda kepada masing-masing individu untuk memaksimalkan pemahaman mereka. Bagi sebagian orang, ini kedengarannya seperti suatu diskriminasi, tapi dalam kenyataannya, inilah yang disebut sebagai kesetaraan dan kasih sayang sejati. Akar, batang pohon, ranting, dan dedaunan dari pohon-pohon dan rerumputan. (P.105, L.23 - L.24) Akar melambangkan hati kepercayaan, sedang batang 18

19 No.10/ Juli 2005 pohon - ajaran; cabang/ranting - pelaksanaan yang kokoh, dan dedaunan - Kebijaksanaan Buddha Akar pepohonan dan rerumputan akan menghasilkan batang, ranting, dan daun, sama halnya dengan kepercayaan akan menghasilkan pelaksanaan ajaran. Hati kepercayaan dan pelaksanaan ajaran yang kokoh akan membantu kita menggapai kebijaksanaan Buddha. Bila seseorang memiliki hati kepercayaan, ia secara alamiah akan memelihara ajaran. Jika seseorang tidak memiliki kepercayaan atas peraturan yang ada dalam suatu komunitas seperti peraturan lalulintas, ia akan merasa tidak nyaman mentaati aturan tersebut. Tetapi begitu anda percaya terhadap keselamatan melalui kepercayaan, anda akan dengan mudah melaksanakan ajaran seperti penyebutan Odaimoku setiap harinya dalam Buddhisme Nichiren. Sama seperti batang yang berasal dari akar, ketika batang tersebut tumbuh sedikit demi sedikit, ranting dan cabang muncul disana sini. Ranting melambangkan kepercayaan dan pelaksanaan yang kokoh. Ketika kepercayaan anda menjadi kuat dan pelaksanaan menjadi stabil dan berkesinambungan, kritik orang lain dan hasrat anda sendiri tidak akan lagi menjadi gangguan; maka anda pun akan memperoleh Kebijaksanaan Buddha seperti halnya ranting menghasilkan dedaunan. Yang kecil, sedang, dan besar... (P.105, L.23) Di taman Anda terdapat berbagai tanaman bunga, semaksemak, dan pohon dalam ukuran yang berbeda-beda. Perbedaan jenis tumbuhan, ukuran, dan warna inilah yang membuat taman Anda terlihat indah. Demikian pula halnya dengan umat manusia. Ada bermilyar-milyar orang dengan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Sama pula halnya dengan masyarakat. Ada begitu banyak variasi perbedaan. Kesemuanya inilah yang membuat sutu masyarakat kokoh dan bisa berkembang. (Mereka) semuanya diliputi awan gelap, dan kemudian disirami oleh tetesan hujan secara bersamaan. (P.105, L.21) Aku tidak membeda-bedakan mereka, apakah mereka terpandang atau hina, apakah mereka melaksanakan atukah melanggar ajaran, apakah mereka menjalani kehidupan bhikku ataukah tidak, apakah mereka punya pandangan yang benar ataukah salah, apakah meraka pintar ataukah bodoh. (P.111, L.22 - L.27) Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma kepada semua mahkluk hidup secara merata sama seperti hujan yang menyirami seluruh permukaan bumi. Akan tetapi, mereka yang mendengar Dharma akan menerimanya secara berbedabeda tergantung dari kemampuan dan kapasitas mereka masing-masing. Oleh karena itulah, Sang Buddha membabarkan berbagai jenis ajaran untuk tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Tetapi Dharma sejati Sang Buddha adalah agar semua orang mencapai Kebijakan Buddha. Setelah mendengar ajaran-ajaran ini, mereka mencapai kedamaian dalam kehidupannya sekarang, (P.106, L.27-28) Bab-bab bagian akhir dari Saddharma Pundarika Sutra mengungkapkan bermacam-macam cara untuk memperoleh kepuasan material. Akan tetapi, tidak berarti kalau Anda melaksanakan sutra ini, anda tidak akan mendapatkan kesulitan atau rintangan. Kedamaian berhubungan dengan masalah pikiran atau jiwa, tidak berhubungan dengan keadaan sekitar atau lingkungan. Nichiren Shonin dikucilkan ke Pulau Sado. Ia ditempatkan di Tsukahara Sammaidô, dengan dikelilingi oleh kuburan yang berselimutkan salju tebal. Ia bahkan hampir tidak memiliki cukup makanan. Tapi meski Beliau menghadapi lingkungan dan keadaan yang sedemikian mengerikan, ia dengan bangga menyatakan, Akulah orang terkaya di negeri Jepang! Buddhisme bukanlah dimaksudkan menjadi alat untuk megumpulkan harta benda, tapi untuk mencari Kebenaran. Di kehidupan mendatang, mereka akan terlaihr kembali di tempattempat yang baik. (P.106, L.28 - L.29) Bab 16 dari Saddharma Pundarika Sutra mengungkapkan tentang kehidupan yang kekal abadi, oleh karena itu kita mungkin saja terlahir kembali di tempat yang lebih baik daripada saat ini setelah kematian. Akan tetapi,kita seharusnya tidak hanya berharap bisa terlahir di tempat yang lebih baik, kita seharusnya berharap dapat terbebas dari penderitaan melalui hati kepercayan yang kokoh dan pelaksanaan yang berkelanjutan. Seperti yang dikatakan oleh Sang Buddha pada akhir dari bab ini: Belajar dan laksanakanlah secara terus menerus, dan kalian semua akan menjadi Buddha. (P.114, Last two lines) Saddharma Pundarika Sutra mengajarkan kita untuk berjuang demi tujuan-tujuan kita terus menerus dan bukannya untuk untuk medapatkan harta materi secara tiba-tiba. Gassho. Namu Myoho Renge Kyo 19

20 No.10 / Juli 2005 KAMPANYE O'DAIMOKU KECHIEN Oleh. YM.Bhiksu Hoyu Maruyama Dalam rangka perayaan 750 tahun peringatan presentasi dari Rissho Ankoku-ron (Risalah Untuk Mencapai Perdamaian Melalui Penyebaran Ajaran Sesungguhnya) pada tahun 2009 dan Ulang Tahun ke-800, Nichiren Shonin pada tahun Nichiren Shu melaksanakan peluncuran kampanye 18 tahun Rissho Ankoku Odaimoku Campaign yang dimulai pada tanggal 1 april Prinsip dasar yang melandasi kampanye ini adalah sesuai dengan program kerja dari Konferensi Pusat Perencanaan Penyebarluasan di Kantor Pusat Shumuin, yang telah diikuti oleh para administrasi setempat dan telah didiskusi oleh 11 daerah (Daerah Kyoku). Prinsip dasar itu adalah : Senantiasa mentaati segala ajaran Nichiren Shonin, dan selalu ingat akan misi dari seorang Bodhisattva Muncul Dari Bumi, murid dari Buddha Pokok Abadi, marilah kita mempersembahkan diri kita untuk mewujudkan segala keinginan ideal dari Rissho Ankoku (Menegakkan Ajaran Sesungguhnya dan Menyebarkan Perdamaian Keseluruh Dunia) dan mewujudkan Tanah Buddha dengan cara penyebaran Odaimoku dan menaburkan Bibit KeBuddhaan didalam pikiran semua mahluk hidup (Geshu Kechien) Lima Dasar dari Kampanye ini adalah: 1. Odaimoku sebagai Bibit Kebuddhaan. 2. Pendidikan, pengajaran kepada setiap orang sebagai pembawa Dharma. 3. Damai dalam pikiran, damai dalam masyarakat, damai seluruh dunia. 4. B e r u s a h a m e n y e l e s a i k a n permasalahan dalam masyarakat saat sekarang ini. 5. Bekerjasama dengan seluruh umat Buddha diseluruh dunia. A d a p u n penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari kampanye ini, harus mengikuti pertunjuk sebagai berikut: 1. Odaimoku sebagai Bibit KeBuddhaan: Marilah kita menaburkan Bibit K e B u d d h a a n didalam pikiran semua mahluk hidup, sampai saat pemanenan. Melalui penyebarluasan Odaimoku, marilah kita mencoba untuk mewujudkan Pencapaian KeBuddhaan bagi semua orang, masyarakat, dan negara. 2. Pendidikan, pengajaran kepada setiap orang sebagai Pembawa Dharma; Para Bhiksu / Bhiksuni memperdalam hati kepercayaannya, mempersembahkan diri mereka dalam penyebutan Odaimoku, menyebarluaskan Odaimoku dan mengunakan segala usaha agar semua orang mempunyai hubungan dengan Sang Buddha. Para umat awam harus menjalani hidup dalam hati kepercayaan dan menyebarluaskan Odaimoku kepada orang lain. 3. Damai dalam pikiran, damai dalam masyarakat, dan damai di dunia: Marilah kita mempunyai sebuah pikiran yang sehat, membangun keluarga yang bahagia, menegakkan masyarakat yang aman dan kehidupan sosial yang aktif, dan mewujudkan Perdamaian Dunia dengan menyebut Odaimoku. 4. Berusaha menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat saat sekarang ini; 20

21 No.10/ Juli 2005 Marilah kita lebih memperhatikan kehidupan bermasyarakat, nilai kehidupan setiap orang, dan meletakkan pelaksanaan yang ideal dari Bakku Yoraku (mencabut penderitaan dan memberikan kebahagiaan) 5. Bekerjasama dengan umat Buddhis diseluruh dunia; marilah kita membangun pondasi bagi perdamaian dengan mewujudkan kerjasama dengan seluruh umat Buddhist dan organisasi di negara Asia dan seluruh dunia, dan melakukan dialog dengan kelompok agama lainnya. Kampanye ini secara nyata akan dimulai pada tahun Selama dua tahun ini; , kita akan melaksanakan publikasi mengenai prinsip-prinsip dari kampanye ini dan pengumpulan dana untuk kampanye. Kampanye Rissho Ankokuron (Menegakkan Kebenaran dan Menciptakan Perdamaian Negara) adalah kampanye luar atau fisik sedangkan Odaimoku Geshu Kechien (Menaburkan Bibit KeBuddhaan dengan Odaimoku) adalah kampanye dalam (kejiwaan), yang diarahkan kepada hati kepercayaan. Rancangan pengembangan dan perencanaan Nichiren Shu ini telah diluncurkan pada tanggal 1 April 2005, dan kampanye ini akan selesai pada tahun 2022, bertepatan dengan ulang tahun ke 800, Nichiren Shonin. Selama periode 18 tahun kampanye ini, tidak hanya melakukan presentasi Rissho Ankoku-ron (1260) tetapi juga peringatan 750 tahun Empat Penganiayaan Besar: Penganiayaan Mat subagayatsu tahu 1260, Pembuangan ke Semenanjung Izu tahun 1261, Penganiayaan Komatsubara tahun 1264 dan Hukum Mati Tatsuno kuchi tahun Gassho. Namu Myoho Renge Kyo. Perberkatan Gedung "Nerio" ANEKA PERISTIWA NICHIREN SHU (Liputan Aneka Berita Nichiren Shu Indonesia dan Luar Negeri) Nichiren Shu Los Angeles Gedung Koichi dan Toyo Nerio baru saja selesai dibangun pada bulan Agustus tahun lalu dan rak nokotsu dan butsudan dari Jepang selesai dipasang pada tanggal 14 April Segera setelah itu keramik lantai segera dipasang. Pemberkatan gedung baru ini dan pembukaannya dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Mei Para tetangga yang telah banyak membantu dan mengawasi pembangunan kuil ini juga diundang untuk hadir. Butsudan baru yang dibuat tersebut, dilengkapi dengan pot bunga untuk ukuran 15 inch, tinggi 19 inch dan 1/2 inch untuk lebarnya, dan kedalaman 15 inch. Ruang meja itu dapat memuat enam buah pot bunga. Seekor Gajah datang ke Little Tokyo Federasi Buddhist Los Angeles melaksanakan acara rutin Hanamatsuri yang memperingati kelahiran Buddha Sakyamuni pada tanggal 10 April di Pusat Culture Communication di Little Tokyo, LA. Dimeriahkan dengan pawai 53 chigo (Anak Buddha dengan pakaian tradisional Jepang, pakaian kekaisaran) berjalan mengelilingi Little Tokyo bersama dengan seekor gajah. Gajah tersebut sebagai pelambang dari mimpi dari Ratu Maya yang bermimpi tentang seekor gajah putih yang masuk kedalam kandungannya, yang kemudian beliau mengandung Bayi Buddha pada tahun yang lalu. Sebuah Altar Suci Hanamatsuri yang didekorasi dengan bunga-bungaan diletakkan diatas gajah, didalam altar itu terdapat sebuah rupang Bayi Buddha. Inilah sebuah ciri khas dari Hnnamatsuri. Tiga Chigo (cucu dari Mrs.Seiko Horiuchi's) dari Kuil Nichiren Shu Los Angeles berjalan dengan gajah tersebut. Gassho. Parade Gajah menyusuri Little Tokyo,LA dalam perayaan Hanamatsuri 21

22 No.10 / Juli 2005 Kuil Nichiren Shu Jodo-e, London By Rony Eerebout, Belgium Pada tanggal 12 Desember 2004, sebuah upacara rutin Jodo-E telah dilaksanakan di kuil Hofuzan Jogyoji, Nichiren Shu London - Inggris. Pada hari itu kita melaksanakan peringatan Pencapaian Penerangan Agung dari Pangeran Siddhartha Gautama, pada usia 35 dan menjadi Buddha Sakyamuni. Upacara ini dilakukan dengan perayaan lilin juga. Umat Nichiren Shu dari beberapa tempat di Inggris dan Eropa datang untuk mengikuti perayaan ini di Kuil London. Upacara ini dipandu oleh YM.Bhiksu Shoryo Tarabini, dan ikut juga bergabung YM.Bhiksu Kangyo Noda dan 2 orang bhiksu dari Jepang, YM.Bhiksu Kanshin Mochida dari Kantor Pusat Administrasi Nichiren Shu, dan YM.Bhiksu Eiyu Ishii dari Kuil Choshoji di Tokyo, dan seorang Bhiksu dari Jerman, YM.Bhiksu Kyokei Ono. Bagi saya sendiri ini adalah kali pertama mengikuti upacara didalam sebuah Kuil Nichiren Shu. Saya sangat senang akan segala keindahan dan kesucian dari upacara ini. Banyak lilin diletakkan di altar, dan tempat lainnya, hal ini membuat suasana menjadi hangat dan menyenangkan. Acara dimulai dengan persembahan lilin kepada Buddha, kemudian membaca Saddharma Pundarika Sutra. Dalam ceramahnya, YM.Bhiksu Tarabini menceritakan tentang cerita kehidupan dan Penerangan dari Sang Buddha Sakyamuni. Upacara ini juga merupakan yang terakhir kali bagi YM.Bhiksu Tarabini yang akan pindah ke Itali dan datangnya ::: Bhiksu Nichiren Shu Bergabung Dalam Pawai Perdamaian di New York, Amerika Serikat ::: 23 anggota dari Asosiasi Pemuda Nichiren Shu dan 7 anggota dari Grup Rissho Heiwa-no-kai bergabung dalam sebuah pawai Anti Nuklir di New York pada tanggal 1 Mei Peserta dalam pawai ini berjumlah lebih dari orang turun kejalan-jalan kota selama dua jam menyusuri jalan sepanjang setengah kilometer. Peserta dari Jepang termasuk para korban bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki berjumlah sekitar peserta. YM.Bhiksu Noda, sebagai Kepala Bhiksu ke-5 di kuil ini. Sungguh sebuah perasaan yang mengharukan dan mengembirakan. Suasana penuh keakraban diantara para bhiksu dan umat sangat terasa disini. Perasaan gembira ketika penyebutan Odaimoku menyergap sanubari setiap orang. Pada akhirnya ini merupakan sebuah perjalanan bersama-sama ke suatu tempat yang belum pernah kita pergi. Saya sendiri akan selalu belajar Saddharma Pundarika Sutra. Marilah kita belajar ajaran Saddharma Pundarika Sutra dan menyatukan hati kita dengan Nichiren Daishonin. Gassho. Foto (kiri) : Rony Eerebout, Belgium, menerima Gohonzon dari Ym.Bhiksu Shoryo Tarabini di Kuil Jogyo-ji, London - Inggris. 22

23 No.10/ Juli 2005 Seri Pengenalan Kuil-Kuil Nichiren Shu (Menjelajahi Kuil-Kuil Nichiren Shu di seluruh Jepang dan Dunia) Oleh: Sidin Ekaputra,SE KUIL JAKKO-ZAN RYUKO-JI Nama Resmi: Jakkozan Ryukoji Sekte: Nichiren Shu Buddhisme Didirikan tahun: 1337 Bhiksu Pendiri: Nippo Objek Pemujaan Utama: Rupang Nichiren dan Stupa Odaimoku Alamat: 13-37, Katase 3-chome, Fujisawa, Kanagawa Website: Luas Kuil: 16,000 Meter Persegi Lokasi: 5,500 meter sebelah barat stasiun Kamakura Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di kuil: 70 menit Biaya Masuk: Gratis Waktu Buka: Buka sepanjang tahun Acara Tahunan: September: Upacara Peringatan Nichiren No Telepon: Tempat Istirahat: Tidak tersedia Ket. (Atas) Kuil Jakko-Zan Ryuko-Ji tampak dari depan, (Bawah) Peta Kuil dimulai dari Stasiun Kamakura Ringkasan Sejarah T anah tempat kuil ini berdiri pada jaman dulu adalah tempat untuk pelaksanaan hukuman mati bagi para penjahat pada masa periode Kamakura ( ), dan monumen untuk peringatan mengenai itu berdiri disebelah kiri dari pintu gerbang kuil bagian luar. Nichiren ( ), pendiri Nichiren Shu, sewaktu di Kamakura pernah tinggal disini selama 20 tahun dan bergiat untuk penyebaran Buddhisme, yang menekankan 23

24 No.10 / Juli 2005 pentingnya Saddharma Pundarika Sutra. Penyebaran Saddharma Pundarika Sutra menjadi sangat keras karena Beliau sering melakukan kritik terhadap doktrin berbagai sekte. Kritiknya yang keras tidak hanya menimbulkan permusuhan dari kalangan sekte Buddhis lainnya tetapi juga dari pemerintah Shogun. Sebagai hasilnya, Beliau harus mengalami empat kali penganiayaan selama berada di Kamakura, dan terakhir kalinya, Ia akan dihukum mati dengan dipancung pada tahun 1271 ketika Shogun tidak bisa menerima ajaran yang dibabarkannya. Pada tanggal 12 september 1271, Nichiren dibawa kedaerah ini untuk pelaksanaan hukuman mati (Sekarang tanah tempat berdirinya Kuil). Tak seorangpun meragukan bahwa ia pasti akan mati pada saat itu. Tetapi, ketika algojo akan memancung lehernya dengan pedang, menurut sejarah terjadilah sebuah peristiwa yang mengemparkan yaitu terdengar suara guntur yang luar biasa kerasnya mengetarkan seluruh daerah tersebut disertai kilat yang menyambar, akibatnya sang algojo sangat terkejut dan takut untuk memenggal leher Nichiren. Semua orang terkejut akan keajaiban yang terjadi dan mereka memperkirakan bahwa semua ini terjadi karena Nichiren. Seorang kurir dikirim ke kantor Shogun untuk memberitahukan kejadian itu. Ketika mereka berangkat ke daerah itu melalui sungai Yukiai, yang berjarak meter dari sebelah timur kuil, mereka bertemu dengan seorang utusan dari Tokimune Hojo ( ), yang merupakan Bupati Wilayah Delapan. Pesuruh bupati tersebut ingin menyampaikan agar pelaksanaan hukuman itu jangan dilaksanakan, dan secara kebetulan bertemu dengan kelompok dari keshogunan. Oleh karena itu sungai tersebut diberi nama Yukiai-gawa, atau Sungai Bertemu. Pelaksanaan hukum mati ditiadakan, sebagai gantinya, Nichiren akhirnya diasingkan ke Pulau Sado, yang merupakan daerah pantai Propinsi Niigata (Beberapa orang mengatakan bahwa sang bupati memberikan pengampunan itu karena istrinya sedang dalam keadaan hamil) Enam puluh enam tahun kemudian, seorang bhiksu bernama Nippo, bhiksu Nichiren Shu datang ketempat bersejarah ini, dan membuat sebuah kuil untuk memperingati Nichiren, dimana dalam kuil ini ditempatkan sebuah rupang Nichiren yang ia ukir sendiri. Pada mulanya kuil ini hanya kecil saja, tetapi akhirnya mendapatkan dukungan yang luar biasa dari masyarakat dan akhirnya bangunan kuil terus diperluas dan diperindah. Tetapi pada tahun 1923, sebuah gempa bumi besar terjadi di daerah Kanto yang menghancurkan semua bangunan kuil, aula dan pagoda lima tingkat. Semua orang akhirnya bersatu padu membangun kembali kuil ini. Kuil ini tergolong satu diantara 44 Kuil yang terpenting dari Nichiren Shu. Ket. Hondo atau Aula Utama, juga disebut Shikigawa-do 1. Hondo atau Aula Utama, juga disebut Shikigawa-do Aula utama kuil saat ini berukuran 29 x 32 meter, dibangun kembali pada tahun 1818 dan salah satu yang paling besar di Kamakura. Shikigawa menyumbangkan sebuah karpet yang terbuat dari kulit yang diatasnya terdapat rupang Nichiren yang sedang menunggu pelaksanaan hukuman mati. Sejak Bhiksu Nippo membangun kuil ini maka tempat ini disebut shikigawa-do. Pada saat sekarang, batu untuk memperingati Shikigawa itu diletakkan dibagian tengah aula sebagai bentuk penghargaan kepadanya. Berbeda dengan kuil lain seperti Zen, didalam aula utama Kuil Nichiren Shu terdapat banyak hiasan yang menghiasi langit-langit maupun struktur lainnya, hiasan itu diukir oleh orang-orang yang menghormati Nichiren. Pada altar utama terdapat sebuah stupa Odaimoku yang mengukir aksara Namu 24

25 No.10/ Juli 2005 Myoho Renge Kyo disamping kelompok rupang lainnya, ini adalah ciri khas dari semua Kuil Nichiren Shu. Didalam sebuah ruangan yang lebih kecil terdapat enam buah rupang dari Enam Murid Utama Nichiren. Tidak sama dengan kuil Nichiren Shu lainnya, pintu kuil ini selalu terbuka dan pengunjung dapat masuk kedalam aula utama dan jika terdapat upacara sembahyang dapat melihat secara dekat semua rupang yang ada. 2. Pagoda Lima Tingkat Bagian sebelah kanan dari bangunan aula utama atau sekitar lima puluh langkah terdapat sebuah Pagoda. Ini adalah satu-satunya pagoda yang ada di Propinsi Kanagawa yang dibangun pada tahun 1910 oleh seorang arsitek yang khusus menangani bangunan kuil dan tempat suci dan merupakan sebuah perusahaan kontruksi yang Ket.Tempat Suci Shichimen Daimyojin terkemuka di Jepang pada saat sekarang ini. Pagoda ini dibuat dari kayu pohon keyaki zelkova dan pagoda ini selamat dari bencana gempa bumi besar di Kanto yang terjadi pada tahun Bangunan Pagoda pada awalnya adalah bangunan suci bagi para penganut Hindu di India. Pagoda Jepang sejak dulu terkenal m e m p u n y a i kemampuan tahan terhadap gempa bumi dan para sarjana saat sekarang mengalami kebingungan akan hal ini, mengapa bangunan kayu tinggi ini dapat begitu stabil. Diseluruh Jepang, terdapat kurang lebih 500 pagoda yang dibangun berabad-abad lalu, dan sering diguncang oleh gempa bumi, dan hanya sedikit diantaranya yang Ket.Pagoda Lima Tingkat roboh. Beberapa diantaranya seperti, Pagoda Toji yang terletak didekat stasiun Kyoto, mempunyai ketinggian 55 meter dan yang paling tinggi, berdiri tahun Pagoda Horyuji di Nara dibangun pada tahun 607 dan merupakan bangunan kayu yang paling tua strukturnya di dunia. Sedangkan pagoda China kebanyakan terbuat dari batu, Jepang membangun pagoda dengan bahan kayu dan desain mereka sendiri. Mereka memperluas bagian atapnya dan didalam pagoda itu tidak terdapat tangga yang menghubungkan antara satu lantai dengan lantai lainnya. Pagoda di kuil ini, rupang Nichiren dan beberapa orang lainnya diabadikan ditempat ini, dan terletak dilantai dasar. 3. Tempat Suci Shichimen Daimyojin 25

26 No.10 / Juli 2005 Ket. Bussharito atau stupa Buddha B erjarak 80 langkah dari sisi sebelah kiri aula utama terdapat sebuah tempat suci shinto yang disebut Shichimen Daimyojin. Ini adalah dewa pelindung kuil dan sebuah contoh penyatuan kepercayaan yang khas di Jepang. Shichimen Daimyojin adalah juga dewa pelindung Kuil Kuon-ji yang berada di Propinsi Yamanashi, kuil pusat dari Nichiren Shu, dan oleh karena itu ini adalah merupakan bagian darinya. Sejarah mengatakan bahwa terdapat seorang wanita muda yang berpakaian indah sering terlihat dimanapun ketika Nichiren sedang membabarkan Saddharma Pundarika Sutra, ketika berada di Kuil Kuonji dan dengan bersemangat mendengarkan penjelasan Beliau. Suatu hari, Nichiren bertanya kepada wanita muda tersebut, siapakah dia? Kemudian dia mengatakan bahwa ia adalah dewi yang tinggal di sebuah kolam dekat Gunung Shichimen dan datang dengan maksud untuk mendapatkan keselamatan dari segala perbuatan buruk dan penderitaannya dengan mendengarkan Saddharma Pundarika Sutra. Sesungguhnya, Nichiren telah mengenal dia, karena pada suatu saat, Nichiren menaruh sebuah pot bunga didepannya dan bayangan yang terpantul didalam pot bunga itu adalah sebuah ular naga berwarna merah. Nichiren kemudian meminta ia untuk kembali ke kolam tempat asalnya dan meminta ia untuk menjadi dewa pelindung Kuil Kuonji, Gunung Minobu. Dia pun pada akhirnya kembali ke tempatnya semula dan sejak saat itu Ia atau ular naga merah itu menjadi dewa pelindung Kuil Kuon-ji, dan menjaga bagian barat daya (yang dipercaya sebagai pintu Gerbang Setan) dari Kuil. 4. Bussharito atau stupa Buddha B erada dibagian lebih tinggi dari Shichimen D a i m y o j i n, disebuah tempat dikelilinggi hutan, tempat ini sangat baik untuk memandang ke arah laut, disini terdapat sebuah Bussharito putih, yang dibangun pada bulan Juli 1970 oleh Nittatsu Fujii ( ), seorang pengikut Nichiren Shu yang sangat kaya, ini dibangun untuk memperingati hari ulang tahun ke-700 dari Nichiren. Bentuk stupa ini mengunakan model Siam / Thailand. Busshari secara harafiah berarti barang peninggalan atau abu Buddha dan Bussharito adalah sebuah stupa untuk menyimpan Busshari. Pada bagian selatan yang menghadap ke arah Enoshima terdapat sebuah areal yang sangat indah. Tanah yang membentang luas yang meliputi bukit-bukit yang indah begitu luas dan berwarna warni seakan memamerkan keindahannya. Enoshima yang hijau membentang bagaikan permata diatas lautan biru yang membentang, ditaburi perahu-perahu dan kapal-kapal yang tak terbilang menaklukan ombak, sebuah pemandangan pergunungan yang indah tak terputus-putus, yang dengan tenang mempesona, begitu romantisnya. Jauh berbeda dengan keadaan saat sekarang ini, bukit-bukit yang berselimut hijau berlawanan dengan pantai Enoshima yang indah, tetapi terdapat begitu banyak bangunan berjejer dengan kontruksi yang jelek dan Gunung Fuji diselimuti oleh polusi yang semakin tebal 5. Daisho-in atau Ruang Tamu. M enghubungkan antara tempat ini dengan Aula Utama terdapat sebuah koridor kayu. Bangunan yang digunakan ini disebut Sericulture Istana yang terletak di Propinsi Nagano. 26

27 No.10/ Juli 2005 Melalui sumbangan dari para pengikut Nichiren, istana ini telah dipindahkan ke sini pada tahun 1923, tidak lama sesudah terjadinya gempa bumi Kanto. 6. Gua Suci Nichiren. P ada malam hari sebelum Nichiren m e n j a l a n i hukuman pancung pada tanggal 12 September 1271, ia bermalam di dalam gua ini, yang terletak 7 meter dari tebing curam disebelah barat daya dari tempat ini. Mengunakan kayu penyangga, gua ini tetap dijaga dengan baik oleh Kuil dan disebut Gua Suci Nichiren. 7. Myokendo M yoken adalah s e o r a n g bodhisattva Dipper atau Bodhisattva Sudrsti (skt). Pada masa lalu, para navigator mempercayai Dipper seperti sebuah kompas, setelah para pedagang mendapatkan keuntungan melalui transportasi laut, maka mereka mulai memuja Dipper sebagai dewa atau bodhisattva perjalanan atau disebut Myoken Bosatsu. Myoken juga dihormati sebagai dewa penyembuhan. Bodhisattva ini sudah ada lama sebelum Nichiren, oleh karena itu Myoken juga sangat dekat hubungannya dengan Kuil sekte Nichiren. 8. Lokasi Tempat Hukuman L okasi ini adalah sebuah tanah lapang terletak disebelah kiri gerbang bagian depan. Disini pernah dilaksanakan hukuman pancung bagi leibh dari sepuluh ribu penjahat berabad-abad yang lalu. Sebuah Gorinto ( menara lima unsur) telah disumbangkan oleh para pengikut Nichiren untuk memperingati peristiwa Hukuman pancung Nichiren (Tatsunokuchi) Acara Tahunan U pacara peringatan untuk Nichiren dilakukan setiap tanggal september setiap tahunnya. Kuil menyediakan makanan berupa kue beras dengan wijen kepada para pengunjung, sebagai sebuah tanda peringatan untuk Bhiksuni Joeiji, yang pernah memberikan kue yang sama kepada Nichiren dalam perjalanannya menuju lokasi hukuman pancung. Kue ini disebut Botamochi di Jepang dan pada umumnya berisi kacang manis. Bagaimanapun, kue ini tidak mengunakan gula tetapi hanya wijen, hal ini sama seperti ketika Bhiksuni Joeiji memberikan kue tersebut kepada Nichiren. Menurut sejarah ketika bhiksuni ini memberikan Botamochi nya kepada Nichiren, tidak ada tempat untuk menaruh kue tersebut. Sehingga ia mengunakan pot masaknya atau Nabebuta. Melihat hal tersebut, Nichiren mengukir sebuah mandala diatas penutup kayu yang keras, yang kemudian hari ini dikenal dengan sebutan Nabebuta mandala dan telah dijaga sebagai pusaka dari kuil. Gassho. Ket.(Kiri) Gua Suci Nichiren, (Kanan) Peta bangunan dalam kompleks kuil 27

TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251

TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 1 TOKI NYUDO DONO GO-HENJI CHIBYO-SHO WNS Doct.2 Hal.251 PENGENALAN Ditulis pada tanggal 26 bulan enam tahun Koan Ke-1 (1278) di Gunung Minobu, naskah asli dari surat ini, dikenal sebagai "Chibyo-sho"

Lebih terperinci

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) 1 SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung) Pengenalan Surat ini dikirimkan kepada Ota Jomyo, ditulis pada tanggal 8 bulan empat tahun Koan Ke-4 (1281) di Minobu. Keaslian dari surat

Lebih terperinci

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO 1 PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh : Rev.Shoryo Tarabini (Kepala Kuil Nichiren Shu London Inggris ) Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association

Lebih terperinci

TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO)

TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) TIGA HUKUM RAHASIA AGUNG (SAN DAI HI HO) Oleh: YM.Bhiksu Shokai Kanai (Kepala Kuil Los Angeles Nichiren Shu Buddhist Temple, USA) Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website : www.pbnshi.or.id

Lebih terperinci

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO 1 MISAWA SHO Pengenalan Sebuah surat ditulis pada tahun Kenji ke-4 (1278) oleh Nichiren Shonin dari Gunung Minobu, yang dialamatkan kepada Tuan Misawa, Propinsi Suruga (Sekarang Shizuoka). Ini merupakan

Lebih terperinci

Riwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug

Riwayat Buddha Niciren Daisyonin. Vihara Vimalakirti - Curug Riwayat Buddha Niciren Daisyonin Vihara Vimalakirti - Curug Nama kecil beliau adalah Zennicimaro lahir dari keluarga nelayan (Kasta Candala) pada tanggal 16 Februari 1222. Ayahnya bernama Nikuna Syigetada

Lebih terperinci

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA NICHIREN SHU, NICHIREN SHOSHU DAN SOKA GAKKAI Oleh : YM.Bhiksu Shoryo Tarabini Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website

Lebih terperinci

HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO)

HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) 1 HAKII SABURO-DONO GO-HENJI (SURAT BALASAN KEPADA SABURO-DONO) Pengenalan Surat dari Nichiren Shonin ini dikirimkan kepada Hakii Saburo Sanenaga dari Ichinosawa di Pulau Sado pada tanggal 3 Agustus tahun

Lebih terperinci

Kyo Ki Ji Koku Sho (29)

Kyo Ki Ji Koku Sho (29) 1 Kyo Ki Ji Koku Sho (29) Pengenalan Kyo Ki Ji Koku Sho adalah risalah diskusi pertama dari Nichiren Shonin yang membahas Lima Prinsip Dalam Penyebarluasan, sebuah ajaran dari Saddharma Pundarika Sutra

Lebih terperinci

HO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO

HO ONJO SHO (RISALAH BALAS BUDI) HO ONJO SHO 1 HO ONJO SHO PENDAHULUAN Setelah mendengar kabar tentang kematian GuruNya, Dozen-bo, Nichiren Shonin menulis risalah ini sebagai tanda balas budi bagi guru dan mendoa jiwanya. Menurut surat pengantar

Lebih terperinci

Kita sebagai penganut Nichiren

Kita sebagai penganut Nichiren NO.05 Pebruari 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Penjelasan Terperinci dari Saddharma Pundarika Sutra Akan Pencapaian Kesadaran Buddha Bagi Kaum Wanita (Dari Brosur, Pemikiran akan Hak Asasi

Lebih terperinci

NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI"

NAMU HON-BUTSU BUDDHA SAKYAMUNI NO.08 MEI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NAMU HON-BUTSU "BUDDHA SAKYAMUNI" Oleh: Sidin Ekaputra, SE Sejak Aku mencapai KeBuddhaan, Kalpa-kalpa yang telah Aku lalui, Adalah beribu-ribu

Lebih terperinci

1. Dua Dokumen Perpindahan Nichiren Shoshu mengakui bahwa Nikko Shonin, salah satu dari enam murid utama

1. Dua Dokumen Perpindahan Nichiren Shoshu mengakui bahwa Nikko Shonin, salah satu dari enam murid utama Isu-Isu Mengenai Klaim Dari Nichiren Shoshu 1 1. Dua Dokumen Perpindahan Nichiren Shoshu mengakui bahwa Nikko Shonin, salah satu dari enam murid utama Nichiren Daishonin, telah ditunjuk sebagai ahli waris

Lebih terperinci

Kaimoku Sho (98) KAIMOKU SHO (98)

Kaimoku Sho (98) KAIMOKU SHO (98) 1 KAIMOKU SHO (98) PENDAHULUAN "Kaimoku-sho" ditulis pada bulan dua tahun Bun'ei ke-sembilan (1272), ketika Nichiren Shbnin berusia 50 tahun, ketika itu salju menutupi Aula Sammaido Hall di Tsukahara,

Lebih terperinci

Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih

Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih NO.01 OKTOBER 2004 Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Sang Buddha Memberikan Kereta Pedati Besar Dengan Sapi Jantan Putih O Artikel Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura OO Ilustrasi Oleh: Hiroshige

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Sang Buddha. Vegetarian&

Sang Buddha. Vegetarian& Vegetarian& Sang Buddha T: Beberapa waktu lalu, saya mendengar seorang guru yang lain mengatakan, Sang Buddha makan sepotong kaki babi dan Ia menderita diare. Apakah ini benar? Apakah ini benar-benar tercatat

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Surat Petrus yang kedua

Surat Petrus yang kedua 1 Surat Petrus yang kedua Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah Kode Pelajaran : SYK-P02 Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh: Sidin Ekaputra,SE

NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh: Sidin Ekaputra,SE NO.09 JUNI 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA DHARMA AGUNG NAMU MYOHO RENGE KYO Oleh: Sidin Ekaputra,SE S addharma Pundarika Sutra (Myo Ho Reng Kyo, Jpn) merupakan sutra yang dibabarkan oleh

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang Kisah tentang Yesus Kristus Ini adalah kisah nyata mengenai Yesus Kristus yang datang ke dunia sebagai seorang bayi dan bertumbuh dewasa. Tetapi Ia lebih dari sekedar manusia biasa. Ia adalah Anak AlLah.

Lebih terperinci

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa 1 Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa Sujud kepada Guruku, Manjushri yang belia! Yang melihat dan membabarkan pratityasamutpada (saling

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Lebih terperinci

TATSUNOKUCHI PENGANIAYA AN. Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura NO.12 SEPTEMBER 2005 :: BODHISATTVA HACHIMAN SEBAGAI DEWA PELINDUNG ::

TATSUNOKUCHI PENGANIAYA AN. Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura NO.12 SEPTEMBER 2005 :: BODHISATTVA HACHIMAN SEBAGAI DEWA PELINDUNG :: NO.12 SEPTEMBER 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA PENGANIAYA AN TATSUNOKUCHI Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura :: BODHISATTVA HACHIMAN SEBAGAI DEWA PELINDUNG :: N ichiren Shõnin memuja Dewa

Lebih terperinci

Gereja Melayani Orang

Gereja Melayani Orang Gereja Melayani Orang Beberapa orang mengunjungi sebuah katedral yang indah. Mereka mengagumi keindahan, arsitektur dan harta kekayaannya. Pemimpin-pemimpin gereja setempat itu mengatakan kepada tamu-tamu

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.

Lebih terperinci

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan 354 2 Petrus 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus kepadamu semua yang telah menerima iman yang sama harganya dengan yang kami telah terima. Kamu menerima iman itu karena Allah dan Juruselamat

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula Ikuti Polanya Bila saudara mau membangun sebuah rumah, apakah yang pertama-tama saudara lakukan? Sebelum saudara dapat memulai pembangunan itu, saudara harus mempunyai suatu rencana. Saudara harus menentukan

Lebih terperinci

"Bodhisattva Muncul dari Bumi"

Bodhisattva Muncul dari Bumi NO.17 PEBRUARI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Nichiren Shonin Dan Semua Orang Yang Mempertahankan O daimoku Adalah "Bodhisattva Muncul dari Bumi" Oleh: YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi

Lebih terperinci

Yeremia, Laki-laki yang Menangis

Yeremia, Laki-laki yang Menangis Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yeremia, Laki-laki yang Menangis Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Jonathan Hay Disadur oleh: Mary-Anne S. Diterjemahkan

Lebih terperinci

Apakah Jati Diri Sesungguhnya Dari Nichiren Daishonin?

Apakah Jati Diri Sesungguhnya Dari Nichiren Daishonin? Apakah Jati Diri Sesungguhnya Dari Nichiren Daishonin? Oleh : H.G.Lamomt Perhimpunan Buddhis Nichiren Shu Indonesia Nichiren Shu Indonesia Buddhist Association website : www.pbnshi.or.id email: DPN@pbnshi.or.id

Lebih terperinci

YOUR SEASON OF BREAKTHROUGH #4 MUSIM TEROBOSAN ANDA #4 DOUBLE PORTION OF BREAKTHROUGH TEROBOSAN DOBEL PORSI

YOUR SEASON OF BREAKTHROUGH #4 MUSIM TEROBOSAN ANDA #4 DOUBLE PORTION OF BREAKTHROUGH TEROBOSAN DOBEL PORSI YOUR SEASON OF BREAKTHROUGH #4 MUSIM TEROBOSAN ANDA #4 DOUBLE PORTION OF BREAKTHROUGH TEROBOSAN DOBEL PORSI PEMBUKAAN: Hari ini kita akan melanjutkan seri khotbah Your Season of Breakthrough atau Musim

Lebih terperinci

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary) Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang

Lebih terperinci

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR As-Saffat 37:107 Assalamu alaikum! Kitab Suci Al-Qur an memberikan deskripsi ilustrasi mengenai kepatuhan kepada Firman dari Allah di dalam hidup Ibrahim. Kita harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN

MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN NO.06 Maret 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA MENGENAL KESESATAN DALAM PIKIRAN Oleh: YM.Bhiksu.Kanshin Mochida Hari ini, untuk memperdalam hati kepercayaan kita, ada sebuah cerita Buddhis

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Empat Puluh Tahun Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat Puluh Tahun Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh: Widi

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Yakobus yang menuliskan kitab ini adalah saudara Tuhan Yesus, bukan rasul Yakobus. Yakobus juga adalah saudara Yudas, penulis

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Perumpamaan tentang Pemisahan Domba dan Kambing (ke 32) 40 Perumpamaan Yesus dalam 7 Kategori: VI. Allah Menyatakan Diri-Nya adalah Hakim dan

Perumpamaan tentang Pemisahan Domba dan Kambing (ke 32) 40 Perumpamaan Yesus dalam 7 Kategori: VI. Allah Menyatakan Diri-Nya adalah Hakim dan Ringkasan Khotbah 9 Maret Tahun TUHAN 2013 40 Perumpamaan Yesus dalam 7 Kategori: VI. Allah Menyatakan Diri-Nya adalah Hakim dan Tentang Akhir Zaman: Perumpamaan Tentang Domba dan Kambing (Perumpamaan

Lebih terperinci

Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian?

Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian? Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian? Kematian orang yang dikasihi membawa dukacita, penyesalan, keinginan untuk mendapat kesempatan yang kedua, dan sering kali berbagai pertanyaan.

Lebih terperinci

ORANG PALING BIJAKSANA

ORANG PALING BIJAKSANA NO.16 JANUARI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA ORANG PALING BIJAKSANA Oleh: YM.Bhiksu Jun ichi Nakamura K etika tahun pelajaran baru dimulai, setiap orang kelihatan bersemangat, bersinar

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA 1. Raja Sudhodhana mengundang 108 pertapa/brahmana, diantara 108 pertapa itu ada 8 orang pertapa bijak 2. Salah satu orang bijak adalah Kondanya 3.

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA. Artikel oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi oleh Hiroshige Katsu

PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA. Artikel oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi oleh Hiroshige Katsu NO.21 JUNI 2006 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Pembabaran Pertama Sang Buddha Artikel oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura Ilustrasi oleh Hiroshige Katsu S etelah Buddha Sakyamuni mencapai penerangan

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1 BAPTISAN ROH KUDUS Pengantar Sebagai orang Kristen, pernahkah Anda merindukan kuasa rohani yang lebih besar dalam hidup Anda? Kuasa yang lebih besar untuk melawan dosa? Kuasa yang lebih besar untuk menceritakan

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur. book Bakti Kepada Bakti Kepada Orangtua merupakan paduan ajaran klasik Buddha yang inspiratif dengan tampilan modern yang atraktif, sehingga merupakan sarana efektif untuk: membelajarkan sifat luhur sejak

Lebih terperinci

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman) Suatu hari, Tuhan menunjukkan visi mengenai masa depan kepada seorang anak kecil yang bernama Sa-rang di Korea, suatu negara kecil di Asia. [Tambahan

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #9 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria KEPASTIAN KEDATANGAN KRISTUS Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). KEPASTIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815

Lebih terperinci

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9). Berbahagialah Orang yang Mati dalam Tuhan (Wahyu 14 : 13) Alkitab mencatat Henokh adalah orang yang hidupnya bergaul dengan Tuhan selama ± 365 Tahun (Kejadian 5 : 23-24). Henokh tidak melalui proses kematian

Lebih terperinci

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra SUTRA 42 BAGIAN [ ] B. Nyanabhadra RAJA MING DINASTI HAN Tahun 28-75 Mimpi tentang makhluk memancarkan cahaya kuning KASYAPA MATANGA & DHARMARATNA Tahun 67 dari India ke Luoyang Menerjemahkan Sutra 42

Lebih terperinci

: Para Pengantin Yahushua

: Para Pengantin Yahushua 144.000: Para Pengantin Yahushua Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-nya dan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman jemaat Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus. Salam

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga

APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga. Doa Azarya dan nyanyian Yahudi tiga APOCRYPHA DARI ALKITAB KING JAMES 1611 www.scriptural-truth.com Doa Azarya DOA AZARYA & lagu Yahudi tiga Doa Azarya nyanyian Yahudi tiga {1:1} mereka berjalan di tengah-tengah api, memuji Allah berkat

Lebih terperinci

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

Tiga Sumpah Agung. Hal 1. Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Empat puluh Tahun

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Empat puluh Tahun Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Empat puluh Tahun Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh: Widi

Lebih terperinci

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Lesson 2 for October 8, 2016 Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Pertentangan dimulai. Pertentangan

Lebih terperinci

SPIRITUAL TRANSFORMATION #2 TRANSFORMASI ROHANI #2 PRAYER AND FASTING FOR TRANSFORMATION DOA DAN PUASA UNTUK TRANSFORMASI

SPIRITUAL TRANSFORMATION #2 TRANSFORMASI ROHANI #2 PRAYER AND FASTING FOR TRANSFORMATION DOA DAN PUASA UNTUK TRANSFORMASI SPIRITUAL TRANSFORMATION #2 TRANSFORMASI ROHANI #2 PRAYER AND FASTING FOR TRANSFORMATION DOA DAN PUASA UNTUK TRANSFORMASI Minggu ini kita masuk pada bagian kedua dari seri khotbah Spiritual Transformation

Lebih terperinci

OTORITAS ORANG PERCAYA

OTORITAS ORANG PERCAYA Level 2 Pelajaran 6 OTORITAS ORANG PERCAYA Oleh Andrew Wommack Di sesi hari ini saya ingin bahas mengenai otoritas yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orang percaya. Dalam pembahasan ini, kita

Lebih terperinci

KEJADIAN 12:1-3, 13:14-17

KEJADIAN 12:1-3, 13:14-17 BAB 2: ABRAHAM 22 ADA SEORANG LAKI-LAKI YANG BERNAMA ABRAHAM YANG TINGGAL DI ANTARA ORANG-ORANG PENYEMBAH BERHALA. ABRAHAM TIDAK PERCAYA BAHWA BERHALA ADALAH TUHAN. ABRAHAM TAHU BAHWA TUHAN ADALAH SANG

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). Kesaksian Kitab Suci. Kepastian Kedatangan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Maillot

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus] a

1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus] a Surat Paulus kepada jemaat Efesus 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus] a yaitu kalian yang percaya penuh kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-nya: Salam dari Paulus, rasul

Lebih terperinci

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Salah satu ayat yang paling serius di dalam Alkitab adalah ketika Yahushua mengucapkan: Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat

Lebih terperinci

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI PEMBUKAAN: Hari ini kita akan masuk dalam sebuah seri kotbah Natal berjudul God s Divine Favor atau Anugerah Tuhan yang

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin Kalender Doa April 2015 Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin Di seluruh dunia pertolongan bagai kaum wanita yang sangat miskin sedang berlangsung. Banyaknya kampanye untuk menyediakan vaksin, obat malaria,

Lebih terperinci

Cahaya Terang Odaimoku Menerangi Dunia

Cahaya Terang Odaimoku Menerangi Dunia NO.11 AGUSTUS 2005 PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA Cahaya Terang Odaimoku Menerangi Dunia Oleh YM.Bhiksu Jun-ichi Nakamura O bjek Pemujaan Nichiren Shu, Yang Paling Dipuja, adalah yang biasa

Lebih terperinci

DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS

DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS Dikutip dari buku: Roh Kudus Oleh Billy Graham Penerbit: Lembaga Literatur Baptis ISBN 979-9043-14-X Hal. 194-207 DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS Menghujat Roh Kudus (Injil Matius 12:22-32) Semua dosa

Lebih terperinci