Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah yang Ke-Indonesiaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah yang Ke-Indonesiaan"

Transkripsi

1 1 Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah yang Ke-Indonesiaan Dr. Rifki Ismal Seminar dan Musyawarah Nasional ASBISINDO Jakarta, 21 Maret 2012

2 2 Kinerja Ekonomi dan Keuangan di Indonesia

3 KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA Economic Performance: The average economic growth is more than 5% in the last 5 years and GDP of 2011 was 6.5%. Q GDP is predicted to be 6.5%. Inflation rate is around 7% in the last 2 years. Last year it was 3.79% YoY and february 2012 was recorded 3.56% (YoY) with the target of 4.5% +/- 1%. Exchange rate is relatively stable at around Rp8,500- Rp9500/USD with the external pressure of the European economic crisis. Balance of payment is predicted still surplus with the national reserves of USD112 billion (6.3 months of import). 3

4 BANKING & FINANCE IN INDONESIA Banking Performance Indicators: CAR of the industry is far above 8%. Non performing loan is less than 5%. Banking credit grows 23.7% YoY (January 2012) with the investment credit grows 38.1% YoY, working capital credit grows 20.2% YoY and consumption credit grows 20.3% YoY. Islamic Banking Performance Indicators: A high growth of Islamic banking industry: 37.9% (the last 5 Y) and 2011 was recorded 48.35% (yoy). A high Financing to Deposit Ratio (FDR): 88.6% (Dec 2011). A low Net Non Performing Financing (NPF): 2.52% (Dec 2011). Investment based financing is 33% while debt based financing is only 67% of the total financing (Dec 2011). 4

5 PERKEMBANGAN TERKINI Indikator Asset PYD NPF Industri CAR Posisi Desember 11 Keterangan (dibandingkan dgn Des 2010) BUS - UUS BPRS Industri Rp 97,52 T menjadi Rp 145,46 T Rp 2,74 T menjadi Rp 3,34 T Rp 100,3 T menjadi Rp 148,8 T BUS+UUS Rp 68,2 T menjadi Rp 102,65 T BPRS Rp 2,1 T menjadi Rp 2,55 T Industri Rp 70,3 T menjadi Rp 105,2 T Gross 3,02 % menjadi 2,52% Net 2,11% menjadi 1,34% BUS 16,25% menjadi 14,6% BPRS 27,5% menjadi 23.5% 5 Share Industri 3,23% menjadi 3,82%

6 POTENTIAL OF DEVELOPMENT 6 Domestic Market: Penduduk muslim terbesar di dunia (227 juta); Kekayaan alam yang dapat mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi dan keuangan; Budaya sosial Indonesia ttg bagi hasil (maro, mertelu) sangat sejalan dengan prinsip bagi hasil dlm perbankan syariah; Hasil riset & survey Bank Indonesia menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap bank syariah (89% menerima prinsip syariah) Islamic banking orientation for real sector is very suitable for Indonesian economic development Pembiayaan proyek pemerintah (MP3EI) Pembiayaan ke korporasi Konversi bank umum menjadi bank syariah dan bank syaria baru Pengelolaan dana pemerintah oleh bank syariah

7 7 Mainstream of the Indonesian Islamic Banking Industry

8 MAINSTREAM OF THE INDONESIAN IB Sharia and Islamic Banking Mainstream Sharia based Islamic Economics together with selective Sharia Compliance (applicable and undoubtful) Real sector oriented Islamic banking operation with the domination of investment based contracts. Domestic oriented Islamic banking without ignoring the potential to capture foreign markets Living in the same level of playing field with conventional banking.

9 9 Unique Features of the Indonesian Islamic Banking

10 LINKAGE OF INSTITUTIONS Baznas Dewan Syariah Nasional IAI Basyarnas Komite Perbankan Syariah Dewan Pengawas Syariah Asosiasi Islamic Insurance/Takaful Bank Syariah Central Bank Investment Certificate UUS Depositors - Publik - Pemerintah BPRS - Asing (terbatas) Lembaga Penjamin BMT LKS non bank Medium and Large Business Lembaga Rating Small and Micro Business Islamic Money Market Islamic Capital (Sukuk) Market Islamic Stock Market

11 FINANCING TO SMEs Bank Umum Konvensional UUS Bank Umum Syariah Existing BPRS New BPRS Calon Pendiri BPR/S Existing BPR Medium and Large Business BMT Small and Micro Business New BPR Pembiayaan SMEs dilakukan oleh: Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah New Investor (Calon Pemilik) Baitul Maal Watamwill (BMT) Existing Community New Community Existing Community New Community

12 Financial Service Authority (OJK) Perbankan Lembaga Keuangan Non Bank Pasar Keuangan Otoritas Fiskal Pemerintah Otoritas Sektor Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Moneter Bank Indonesia 12 Pembangunan Ekonomi Indonesia

13 Coordination Among 3 Authorities OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS MONETER OTORITAS FISKAL Proyek-proyek Bank Syariah pemerintah Bank Indonesia Unit Usaha Bank Proyek Infrastruktur Syariah BPR Perbankan Pemerintah Pendidikan BPRS Kesehatan Dana Pensiun aliran dana Sosial Pegadaian LKNB syariah Asuransi Non Bank Sektor Produktif Pemetaan Aktifitas Ekonomi Reksadana Industri per wilayah Obligasi Multifinance Agriculture per proyek pemerintah aliran dana Perdagangan per tenor Pasar Obligasi Pasar per skala usaha Obligasi Pasar saham Keuangan Korporasi Proyek Swasta 13

14 14 Blue Print of the Indonesian Islamic Banking Industry

15 BLUE PRINT PERBANKAN SYARIAH Mewujudkan perbankan syariah yang handal, efisien dan menjadi pilihan utama masyarakat yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan (visi 2020) 7 Pilar Pengembangan SDM berkualitas tinggi 2 Aliansi strategis yang sinergis 4 Regulasi dan Supervisir yg efektif 6 Pemberdayaan nasabah yang efektif 1 Infrastruktur yang mendukung 3 Pengembangan Produk dan Pasar 5 Struktur Perbankan yang efektif 7 Legal foundations, related regulatory standards, standard setting, and fatwas Syariah Akhlaq Ukhuwah Aqidah

16 PARADIGMA KEBIJAKAN 1. Directed Market Driven; mengarahkan preferensi pasar sehingga terbangun industri perbankan syariah yang sehat, kuat dan konsisten terhadap prinsip syariah. 2. Fair Treatment, membangun persaingan industri perbankan syariah yang sehat sesuai karakteristiknya dan pace of development. 3. Gradual & Sustainable Approach, prioritas dan fokus pengembangan berdasarkan situasi dan kondisi serta dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. 4. Sharia Compliance, pengaturan industri dan pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan prinsip syariah 5. Professional, setiap upaya pengembangan didasarkan kepada pertimbangan keahlian dan tata kelola yang baik. 16

17 ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN Expansive and prudent; Mempersiapkan ketentuan kondusif yang mendukung pertumbuhan dengan memperhatikan prinsip syariah dan kehati-hatian serta didukung oleh sistem pengawasan yang efektif; Innovative, educative and comprehensive; Memberikan jasa pelayanan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui pengembangan produk dengan dukungan edukasi publik yang memadai; Internationally qualified and domestic oriented; Mengarahkan kepada penguasaan pasar domestik dengan kualitas operasional internasional; Selected open; Mendukung pembangunan ekonomi nasional dengan mengundang investor internasional disamping investor domestik dengan memperhatikan prinsip keadilan dan kesetaraan. Human capital investment; Mendukung pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas, kompetensi dan akhlak yang baik 17

18 PROSPEK PERBANKAN SYARIAH Asumsi dasar: Tingkat Inflasi selama 2 tahun terakhir sebesar 7% dan tetap terjaga pada level single digit. Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi tetap tinggi atau pada kisaran di atas 5%. Nilai tukar Rupiah yang tetap stabil pada kisaran Rp8500- Rp9000/USD. Kinerja perbankan syariah tetap baik tercermin dari pertumbuhan tahunan yang tinggi, FDR tinggi, NPF rendah dan CAR yang terjaga di atas 8%. Sosialisasi dan edukasi berjalan baik, pasar keuangan (pasar sukuk, dll) terus berkembangan dan mendukung kinerja sektor riil. 18

19 PROSPECT IN Total aset Total DPK Total Pembiayaan Pesimis* Moderat* Optimis* Nopember 2011* * triliun Rp 240 Pesimis* Moderat* Optimis* Nopember 2011* Total aset Total DPK Total Pembiayaan

20 PROSPECT IN 2012 Proyeksi Growth 2012 (%) Total aset Total DPK Total Pembiayaan Pesimis Moderat Optimis Nopember Pesimis 82% Moderat Optimis Nopember % 46% 57% 66% 55% 47% 54% 70% 50% % % Total aset Total DPK Total Pembiayaan

21 May-01 May-02 May-03 May-04 May-05 May-06 May-07 May-08 May-09 May-10 May-11 May-12 May-13 May-14 May-15 May-01 May-02 May-03 May-04 May-05 May-06 May-07 May-08 May-09 May-10 May-11 May-12 May-13 May-14 May-15 PROSPECT UNTIL ,000, ,000, ,000,000 Actual Total asset of Islamic Banks Prediction Total asset dan simpanan tumbuh secara organik maupun non organik hingga ,000, ,000, ,000, ,000,000 0 Organik (aset side): bertambahnya jumlah pembiayaan. Non organik: bertambahnya alternatif outlet pembiayaan. 900,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 DPK aktual DPK forecast ACTUAL PROJECTION Organik (liability side): bertambahnya jumlah deposan. Non organik: bertambahnya jumlah bank sehingga deposan bertambah 200,000, ,000,000 0

22 Oct-01 Oct-02 Oct-03 Oct-04 Oct-05 MARKET SHARE Oct-06 Oct-07 Oct-08 Oct-09 Oct-10 Oct-11 Oct-12 Oct-13 Oct-14 Oct-15 Oct-16 Market share terus tumbuh dengan kecepatan yang melambat hingga Market share Desember 2011 = 3,8%. Market share 5% insya Allah awal Market share 20% insya Allah antara Antara Market Share Islamic Banks 10 Awal

23 HUMAN RESOURCES Asumsi-asumsi Proyeksi Permintaan SDM adalah dari BUS, UUS dan BPRS. Supply SDM adalah lulusan S1, S2 dan S3 syariah PTN, PTS, PTIA. Jumlah prodi (program S1, S2, S3) syariah yang harus dibuka. Jumlah dosen yang dibutuhkan dengan asumsi 10 dosen per prodi. 120, ,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Demand* Supply** Jml Prodi*** Proyeksi SDM Perbankan Syariah Demand* Supply** Jml Prodi*** Jml dosen ,324 3, , ,661 4, , ,389 5, , ,900 7, , ,926 11, ,978 18, ,175 31, ,408 56, , ,075 Required Actions Kerjasama antara pemerintah (Diknas), regulator, bank syariah untuk pemenuhan supply, penyediaan tenaga pendidik dan text book. Meningkatkan kualitas pendidik dengan program studi lanjutan.

24 PROYEKSI NASABAH Asumsi-asumsi Proyeksi Jumlah Nasabah Pertambahan jumlah DPK Pertambahan jumlah BUS sd Proyeksi di-drive oleh pola historical. Industri mendekati maturity stage di th 2020 (slower pattern). Jumlah Nasabah* Biaya promosi** Dec Dec Dec Dec Dec Dec * juta nasabah, **miliar Rp Jumlah Nasabah Dec 2010 Dec 2012 Dec 2014 Dec 2016 Dec 2018 Dec 2020 Required Actions Integrated socialization Product inovation, penambahan fasilitas dan jaringan. Robust funding dan financing strategies dari bank syariah.

25 PROYEKSI PEMBIAYAAN SMEs Asumsi-asumsi Proyeksi Pembiayaan SMEs 70%-80% pembiayaan BS adalah ke SMEs. Modal SMEs minimal Rp Proyeksi total asset BS Jumlah minimal tenaga kerja SMEs adalah 5 orang. Pembiayaan SMEs (triliun Rp) Usaha SMEs (unit) SDM SMEs (orang) Dec ,335 Dec ,899 Dec ,363 Dec ,756 Dec ,052 Required Actions Kerjasama dengan Depnakertrans Kerjasama dengan Depkop dan lembaga pemerintah terkait. Robust funding dan financing strategies dari bank syariah.

26 TANTANGAN KE DEPAN Tantangan mikro/makro: Krisis eropa yang dapat berimbas (langsung/tidak) ke stabilitas perekonomian DN. Pembentukan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang mengambil alih fungsi pemeriksaan dan pengawasan bank syariah. Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun dengan kesepakatan: satu kesatuan ekonomi, pertahanan dan budaya. Stabilitas sosial politik (Pemilu 2014) yang akan berdampak kepada kinerja perekonomian. Stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia. 26

27 AKHIR PRESENTASI Terima kasih atas perhatian anda 27

Regulasi Pemerintah dalam Akselerasi Ekonomi Islam Menuju Ekonomi Mainstrem

Regulasi Pemerintah dalam Akselerasi Ekonomi Islam Menuju Ekonomi Mainstrem 1 Regulasi Pemerintah dalam Akselerasi Ekonomi Islam Menuju Ekonomi Mainstrem Associate Prof Rifki Ismal, PhD Launching dan Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jakarta,

Lebih terperinci

Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas

Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas 1 Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas Dr. Rifki Ismal Workshop Keuangan Syariah Risk Management International (RMI) Jakarta, 19 April 2012 2 Perbankan

Lebih terperinci

Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan

Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan 1 Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan Rifki Ismal, PhD Kuliah Tamu Magister Kebijakan Publik Universitas Indonesia Jakarta, 22 Mei 2012 2 Kinerja Ekonomi dan Perkembangan Perbankan

Lebih terperinci

Peran OJK dalam Sistem Ekonomi dan Lembaga Keuangan

Peran OJK dalam Sistem Ekonomi dan Lembaga Keuangan 1 Peran OJK dalam Sistem Ekonomi dan Lembaga Keuangan Associate Prof. Dr. Rifki Ismal Temu Ilmiah Regional Universitas Padjadjaran Bandung, 11 April 2012 2 Penerapan Otoritas Keuangan di Negara-Negara

Lebih terperinci

GENERAL BANKING SYSTEM

GENERAL BANKING SYSTEM 1 GENERAL BANKING SYSTEM Associate Professor Rifki Ismal, PhD Muamalat Institute Management Officer Development Program Jakarta, 16 Februari 2013 2 Manusia dan Aktifitas Ekonomi MANUSIA DAN AKTIFITAS EKONOMI

Lebih terperinci

Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas. Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 2012

Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas. Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 2012 Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 202 2 Operasional Bank Syariah Indonesia OPERASIONAL BANK SYARIAH DEPOSITORS Liquidity

Lebih terperinci

The Special Quality of Islamic Economics for Indonesian Economy

The Special Quality of Islamic Economics for Indonesian Economy 1 The Special Quality of Islamic Economics for Indonesian Economy Dr. Rifki Ismal Temu Ilmiah Nasional KSEI SCEI Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekan Baru, 15-17 Maret 2012 2 Islamic Economic

Lebih terperinci

Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan

Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan 1 Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan Associate Prof Rifki Ismal, PhD Kuliah Tamu Universitas Ibnu Khaldun Bogor, 18 Mei 2012 2 Kinerja Ekonomi dan Perkembangan Perbankan Syariah

Lebih terperinci

Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini, Kebijakan Pengembangan dan Outlook Industri

Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini, Kebijakan Pengembangan dan Outlook Industri 1 Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini, Kebijakan Pengembangan dan Outlook Industri Dr. Rifki Ismal Stadium General Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati - Cirebon Cirebon, 28 Desember

Lebih terperinci

Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini dan Blue Print Industri

Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini dan Blue Print Industri 1 Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini dan Blue Print Industri Dr. Rifki Ismal BSM Leaders Vision: Sharia Economics Days (second) Better Ways for Better Indonesia: A Step for Sharia Leaderpreneurs

Lebih terperinci

Kemajuan Perbankan Syariah dan Tantangan SDM di Masa Datang

Kemajuan Perbankan Syariah dan Tantangan SDM di Masa Datang 1 Kemajuan Perbankan Syariah dan Tantangan SDM di Masa Datang Associate Prof Rifki Ismal, PhD Kuliah Tamu Politeknik Bandung Bandung, 9 Juni 2012 2 Kinerja Ekonomi dan Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN KESIAPAN PENDIDIKAN TINGGI EKONOMI ISLAM: PELUANG DAN TANTANGAN

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN KESIAPAN PENDIDIKAN TINGGI EKONOMI ISLAM: PELUANG DAN TANTANGAN 1 PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN KESIAPAN PENDIDIKAN TINGGI EKONOMI ISLAM: PELUANG DAN TANTANGAN Rifki Ismal Assisten Direktur Bank Indonesia Workshop Nasional Rancang Bangun Kurikulum Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN FISKAL ISLAM

KEBIJAKAN FISKAL ISLAM 1 KEBIJAKAN FISKAL ISLAM Associate Prof. Rifki Ismal, PhD SIES Universitas Padjadjaran Bandung, 3 Juni 2012 2 FALAH DAN MAQASID AL SHARIA ISLAM DAN EKONOMI ISLAM Aqidah is the core relationship between

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) (www.jawapos.com), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) (www.jawapos.com), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Syariah (LKS) atau secara global di kenal sebagai Institution of Islamic Finance, mencakup lembaga bank dan nonbank. Berdasarkan penilaian Global

Lebih terperinci

CAPITA SELECTA OTORITAS JASA KEUANGAN

CAPITA SELECTA OTORITAS JASA KEUANGAN 1 CAPITA SELECTA OTORITAS JASA KEUANGAN Rifki Ismal Islamic Banking Branch Manage Course Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta, 23 November 2013 2 Penerapan Otoritas Jasa Keuangan di

Lebih terperinci

SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA Posisi 30 September 2017 Kondisi Perbankan Syariah Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dengan tingginya pertumbuhan Aset, Pembiayaan yang Disalurkan (PYD),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perubahan zaman perkembangan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perubahan zaman perkembangan dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan zaman perkembangan dunia usaha dalam segala bidang seakan tidak pernah pupus, baik itu di bidang, perdagangan, manufaktur, maupun sektor jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http//www.bi.go.id.pada Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http//www.bi.go.id.pada Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh

Lebih terperinci

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia Roadmap Keuangan Syariah Indonesia 2015-2019 Keselarasan Nilai Ekonomi Syariah Nilai-nilai ekonomi syariah memiliki kesamaan dengan nilai-nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia 7 Keselarasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bank syariah pertama berdiri di Indonesia sekitar tahun 1992 di mana didasarkan

Lebih terperinci

Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini, Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan

Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini, Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia: Perkembangan Terkini, Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Oleh: Rifki Ismal, PhD. Departemen Perbankan Syariah BANK INDONESIA Training of Trainers Dosen/Pengajar Ekonomi,

Lebih terperinci

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kebutuhan akan SDM Unggul

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kebutuhan akan SDM Unggul Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kebutuhan akan SDM Unggul Oleh: Drs. H. Rizqullah Thohuri, MBA Disampaikan pada Workshop on Redesigning of Undergraduate Programs Curriculum Program Studi

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi Islam: Solusi bagi Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi

Sistem Ekonomi Islam: Solusi bagi Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi 1 Sistem Ekonomi Islam: Solusi bagi Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Rifki Ismal, PhD Asisten Direktur Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia Festival Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

POTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

POTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR 1 POTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Dr. Rifki Ismal Asisten Direktur Bank Indonesia Focus Group Dissussion Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, 23 Desember 2013 2 KINERJA EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan yang bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat konvensional adalah

Lebih terperinci

Jakarta, 11 Oktober Departemen Perbankan Syariah OJK

Jakarta, 11 Oktober Departemen Perbankan Syariah OJK Jakarta, 11 Oktober 2017 Departemen Perbankan Syariah OJK 2 Agenda Ekonomi dan Keuangan Syariah Global Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Indonesia Kondisi Hukum Perbankan Syariah di Indonesia

Lebih terperinci

Latar Belakang. Daftar Isi. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Perkembangan Perbankan Syariah Nasional Akselerasi, Peluang dan Tantangan

Latar Belakang. Daftar Isi. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Perkembangan Perbankan Syariah Nasional Akselerasi, Peluang dan Tantangan PERBANKAN SYARIAH 1 Latar Belakang Daftar Isi Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Perkembangan Perbankan Syariah Nasional Akselerasi, Peluang dan Tantangan 2 Latar Belakang Amanah dari UU No.7/1992

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini, globalisasi ekonomi merupakan hal yang harus dihadapi oleh suatu negara apabila negara tersebut ingin memiliki keunggulan bersaing. Globalisasi ekonomi sudah dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan perhatian yang serius dan bersungguh sungguh dalam mendorong perkembangan perbankan syariah. Semangat ini dilandasi

Lebih terperinci

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah

Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah Penyediaan SDM yang Handal Sebagai Fondasi Perkembangan Perbankan Syariah Disampaikan pada Seminar Awal tahun Masyarakat Ekonomi Syariah 2010 Pokok Bahasan : Overview SDM Perbankan Syariah Studi Kasus

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKSELERASI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

KEBIJAKAN AKSELERASI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH KEBIJAKAN AKSELERASI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH 2008 Latar belakang 1. Kebijakan dual banking system pada tahun 1992 masih belum tercermin dalam realitas karena dalam kenyataan karena sampai saat ini

Lebih terperinci

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 UIKA Bogor, 15 Maret 2016 Departemen Perbankan Syariah AGENDA I. Pendahuluan II. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah III. Kondisi dan Isu Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan persaingan Bank Syariah Global 2013-2014, enam negara Islam mengalami pertumbuhan pasar perbankan secara signifikan. Enam negara tersebut adalah Qatar,

Lebih terperinci

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah Bogor, 6 November 2017 Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Agenda Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Global Nasional Dasar Hukum

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PENGATURAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51/POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN,

POKOK-POKOK PENGATURAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51/POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, POKOK-POKOK PENGATURAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51/POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK Departemen Penelitian dan

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa i Posisi Uang Beredar (M2) pada i tercatat sebesar Rp3.861,7 T, atau tumbuh 13,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Mei (10,5%;yoy). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Bank Syariah saat ini telah memberikan kontribusi dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai dari berdiri Bank Syariah

Lebih terperinci

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan AGENDA I. Pendahuluan II. III. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah Kondisi dan Isu Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan utama perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Pada prinsipnya, bank syariah sama dengan

Lebih terperinci

SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016

SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016 SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Indonesia Services

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank Indonesia (BI) memprediksi tahun 2016 ini, fundamental ekonomi Indonesia kedepan akan semakin membaik dan lebih kokoh dengan stabilitas yang lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data Council of Islamic Banks and Financial Institutions

I. PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data Council of Islamic Banks and Financial Institutions I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri keuangan Islam mengalami perkembangan yang pesat di seluruh dunia. Berdasarkan data Council of Islamic Banks and Financial Institutions (CIBAFI) awal tahun 2005,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka islamic division di bank tersebut. Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa

BAB I PENDAHULUAN. membuka islamic division di bank tersebut. Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan Islam dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat di dunia. Hal ini ditunjukkan dengan makin banyaknya bankbank yang menerapkan konsep syariah.

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai

Lebih terperinci

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Prof. Dr. Sri Adiningsih Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Pontianak, 26 Oktober 2016 RAKERNAS PERBARINDO

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Modal merupakan salah satu kunci terpenting dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa adanya modal yang memadai, suatu usaha tidak dapat berjalan dengan baik.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND LAPORAN USD FIXED INCOME FUND Untuk memperoleh kinerja investasi yang menarik melalui investasi yang strategis dan selektif pada instrument pendapatan tetap bermata uang dollar AS dengan toleransi risiko

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah

Lebih terperinci

Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan,

Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan, Program Kegiatan API Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan, serta mengacu kepada tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan, maka ke-enam pilar API sebagaimana diuraikan di depan akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997. Menurut beberapa pengamat dan analis, krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undangundang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin banyak bermunculannya Perbankan syariah ataupun Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia saat ini, yaitu seiring dengan diberlakukannya Undang-undang No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis perbankan syariah pada tahun 2015 memasuki fase menurun. Pertumbuhan aset yang sempat mencapai 49% pada tahun 2013 mengalami penurunan drastis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tahun 2009 merupakan tahun terjadinya krisis global mulai berdampak pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara maju pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, bank memiliki peran penting dalam perekonomian. Mediasi keuangan pada sektor perbankan tentu sangat penting bagi setiap negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah menjadi salah satu sektor yang mempunyai peran besar dalam perekonomian suatu negara, karena fungsi dari bank adalah sebagai perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran perbankan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia dipengaruhi oleh perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

OUTLOOK PERBANKAN SYARIAH Dr. Mulya E. Siregar Asisten Gubernur, Bank Indonesia

OUTLOOK PERBANKAN SYARIAH Dr. Mulya E. Siregar Asisten Gubernur, Bank Indonesia OUTLOOK PERBANKAN SYARIAH 2014 Dr. Mulya E. Siregar Asisten Gubernur, Bank Indonesia SEMINAR AKHIR TAHUN PERBANKAN SYARIAH 2013 BANK INDONESIA JAKARTA, 16 DESEMER 2013 Look on the global Islamic finance

Lebih terperinci

Mengenal Otoritas Jasa Keuangan

Mengenal Otoritas Jasa Keuangan Mengenal Otoritas Jasa Keuangan 1. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN OJK Perkembangan Industri Keuangan Konglomerasi Jasa Keuangan Perlindungan Konsumen Amanat UU Proses globalisasi dalam sistem keuangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dalam menjaga kualitas tingkat bagi hasil yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dalam menjaga kualitas tingkat bagi hasil yang diberikan kepada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri keuangan syariah Indonesia telah memasuki dekade ketiga sejak diperkenalkan sistem perbanakan syariah dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menguntungkan

Lebih terperinci

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai tahun 1980an Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana masyarakat mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Pembiayaan APBNP 2017 masih didukung oleh peran utang Pemerintah Pusat. Penambahan utang neto selama bulan Agustus 2017 tercatat sejumlah Rp45,81 triliun, berasal dari penarikan pinjaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa kehancuran bagi perekonomian negara Indonesia serta akibatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. membawa kehancuran bagi perekonomian negara Indonesia serta akibatnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Krisis keuangan yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 yang melanda kawasan Asia Tenggara, akhirnya melanda Indonesia dan dampaknya sangat terasa sejak awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran pemerintah dalam mencapai kesejahteraan masyarakat yang digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah melalui Bank Sentral. Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini yang semakin maju tentunya sangat membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Untuk memenuhi

Lebih terperinci

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH PENGERTIAN Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat ini, perekonomian Indonesia berada diurutan keenambelas dan pada 2030, diperkirakan perekonomian

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah juga merupakan salah satu hal yang cukup berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah juga merupakan salah satu hal yang cukup berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama tahun 2012, perbankan syariah Indonesia mengalami tantangan yang cukup berat dengan mulai dirasakannya dampak melambatnya pertumbuhan perekononomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena sering diwacanakan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat, stakeholder, pemerintah maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi..., Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi..., Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awal keberadaan bank syariah di Indonesia ditandai dengan pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Keluarnya UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Salah satu instrumen investasi berjangka yang masih cukup diminati masyarakat Indonesia saat ini adalah deposito. Deposito adalah simpanan yang penarikannya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Utang Pemerintah Pusat berperan dalam mendukung pembiayaan APBNP 2017. Penambahan utang neto selama bulan September 2017 tercatat sejumlah Rp40,66 triliun, berasal dari penerbitan Surat

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Danareksa tidak terlepas dari institusi pasar modal yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2015 mengalami perlambatan, yaitu sebesar 4,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,02% (Berita Resmi Statistik No.16/02/Th.XIX,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa penghimpunan dana dengan berbagai jenis skema maupun

BAB I PENDAHULUAN. berupa penghimpunan dana dengan berbagai jenis skema maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor penggerak kegiatan perekonomian. Kegiatan kegiatan lembaga sebagai penyedia dan penyalur dana akan

Lebih terperinci

Dukungan OJK dalam Membangun Perekonomian Indonesia. Deputi Komisioner Pengawasan IKNB 2 Otoritas Jasa Keuangan Jakarta 3 Mei 2016

Dukungan OJK dalam Membangun Perekonomian Indonesia. Deputi Komisioner Pengawasan IKNB 2 Otoritas Jasa Keuangan Jakarta 3 Mei 2016 Dukungan OJK dalam Membangun Perekonomian Indonesia Deputi Komisioner Pengawasan IKNB 2 Otoritas Jasa Keuangan Jakarta 3 Mei 2016 Topik Bahasan PERKEMBANGAN SEKTOR JASA KEUANGAN PERBANKAN PASAR MODAL DAN

Lebih terperinci

KINERJA LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA. Dian Indah Cahyani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AAS Surakarta

KINERJA LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA. Dian Indah Cahyani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AAS Surakarta KINERJA LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Dian Indah Cahyani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AAS Surakarta Email:dian.indahc@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study is to see the performance

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan. Pertama, pada periode keseluruhan (2008.I 2012.IV) perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan sangat penting peranannya dalam perekonomian suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam industri perbankan sendiri, bank memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik pembiayaan untuk badan usaha, kegiatan pemerintah maupun perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. baik pembiayaan untuk badan usaha, kegiatan pemerintah maupun perorangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan pembiayaan di Indonesia tiap tahunnya semakin meningkat, baik pembiayaan untuk badan usaha, kegiatan pemerintah maupun perorangan. Fenomena tersebut

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Yth. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian pengaruh Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia

Lebih terperinci

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Figur Data Kota Surakarta Tahun KEUANGAN & PERBANKAN Finance & Banking 10 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 244 Keuangan Pendapatan asli daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 meningkat sebesar 13,49 % dari 298,4 milyar menjadi 335,16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah hampir 20 tahun, perbankan syariah sebagai salah satu lembaga keuangan syariah menjadi bagian dalam struktur ekonomi Indonesia. Perbankan syariah memang masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci