Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas. Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 2012
|
|
- Herman Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Operasional Bank Syariah, Gadai Emas dan Murabahah Emas Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 25 April 202
2 2 Operasional Bank Syariah Indonesia
3 OPERASIONAL BANK SYARIAH DEPOSITORS Liquidity Reserve (a) '() '(2) Liability Side Deposit Products Asset Side Financing '(8) Principals + '(7) '(4) Revenue Sharing ISLAMIC BANK Principals Revenue sharing for '(7d) Operational Incomes '(5) Bank '(7c) '(7a) '(6a) '(7e) Non Operational '(6) Operational incomes - Islamic Bank's Cost Incomes Retained Earning Cost of Banking (7g) '(7b) Operations '(7f) Revenue Sharing Business Loss borne Profit from Operational Financing by Islamic Bank '(6b) Profit from Non Operational Financing '(3) REAL SECTOR Operational Financing Non Operational Financing Karaktek deposit dan pembiayaan. Pola-pola pembiayaan Treatment atas return.
4 PERKEMBANGAN TERKINI Indikator Asset PYD NPF Industri CAR Posisi Februari 2 Keterangan (dibandingkan dgn Des 200) BUS - UUS Rp 97,52 T menjadi Rp 45,62 T BPRS Rp 2,74 T menjadi Rp 3,69 T Industri Rp 00,3 T menjadi Rp 49,3 T BUS+UUS Rp 68,2 T menjadi Rp 03,7 T BPRS Rp 2, T menjadi Rp 2,8 T Industri Rp 70,3 T menjadi Rp 06,5 T Gross 3,02 % menjadi 2,83% Net 2,% menjadi 2,83% BUS 6,25% menjadi 6,2% BPRS 27,5% menjadi 25.2% Share Industri 3,23% menjadi 4,05% 4
5 UNIQUE FEATURES 0 0,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 Jan-04 Jul-04 Jan-05 Jul-05 Jan-06 Jul-06 Jan-07 Jul-07 Jan-08 Jul-08 Jan-09 Jul-09 Jan-0 Jul-0 Jan- Jul- Jan-2 Financing UMKM 0 5,000,000 0,000,000 5,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 45,000,000 Feb-06 Jun-06 Oct-06 Feb-07 Jun-07 Oct-07 Feb-08 Jun-08 Oct-08 Feb-09 Jun-09 Oct-09 Feb-0 Jun-0 Oct-0 Feb- Jun- Oct- Working Capital dan Investment Dec-00 Jun-0 Dec-0 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-0 Dec-0 Jun- Dec- Financing to Deposit Ratio Dec-00 Jun-0 Dec-0 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-0 Dec-0 Jun- Dec- NPF
6 LINKAGE OF INSTITUTIONS Baznas Dewan Syariah Nasional IAI Basyarnas Komite Perbankan Syariah Dewan Pengawas Syariah Asosiasi Islamic Insurance/Takaful Bank Syariah Central Bank Investment Certificate UUS Depositors - Publik - Pemerintah BPRS - Asing (terbatas) Lembaga Penjamin BMT LKS non bank Medium and Large Business Lembaga Rating Small and Micro Business Islamic Money Market Islamic Capital (Sukuk) Market Islamic Stock Market
7 FINANCING TO SMEs Bank Umum Konvensional UUS Bank Umum Syariah Existing BPRS New BPRS Calon Pendiri BPR/S Existing BPR Medium and Large Business BMT Small and Micro Business New BPR Pembiayaan SMEs dilakukan oleh: Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah New Investor (Calon Pemilik) Baitul Maal Watamwill (BMT) Existing Community New Community Existing Community New Community
8 8 Gadai Emas
9 FAKTOR PENDORONG AKTIFITAS GADAI EMAS Harga emas dunia cenderung meningkat sejak semester II volatile (>500) Kenaikan harga emas semakin tajam ketika krisis keuangan global /0/999 0/0/2000 Investor domestik melihat peluang kenaikan harga emas sebagai alternatif investasi baru yang menjanjikan return tinggi. Peluang investasi emas dan gadai emas merupakan salah satu layanan perbankan syariah yang paling menarik saat ini. 0/0/200 increasing ( ) 0/0/2002 0/0/2003 0/0/2004 0/0/2005 0/0/2006 stable (<400) 0/0/2007 0/0/2008 0/0/2009 0/0/200 0/0/20 0/0/202
10 FAKTOR PENDORONG AKTIFITAS RAHN EMAS Akibatnya, pembiayaan qardh termasuk untuk gadai emas terus meningkat sejak semester II Aktifitas qardh yang naik tajam terlihat sejak dua tahun terakhir ( ) namun secara umum jumlahnya masih 0% dari total pembiayaan. 0 Fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn dan No. 26/DSN- MUI/III/2002 tentang Rahn emas. Fatwa DSN No. 9/DSN-MUI/IX/2000 tentang Qardh dan No. 79/DSN- MUI/III/20 tentang Qardh dengan menggunakan dana nasabah Dec-00 Jun-0 Dec-0 Jun-02 Dec-02 Jun-03 Porsi Qardh/Total Pembiayaan Dec-03 Jun-04 Dec-04 Jun-05 Dec-05 Jun-06 Dec-06 Tren kenaikan qardh financing Jun-07 Dec-07 Jun-08 Dec-08 Jun-09 Dec-09 Jun-0 Dec-0
11 SUMBER DANA GADAI EMAS Fatwa DSN No. 9/DSN-MUI/IX/2000 tentang Qardh: ada tiga sumber dana Qardh untuk Rahn yaitu: bagian dari modal bank syariah, keuntungan bank syariah yang disisihkan dan, lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaq-nya kepada bank syariah. Qardh dari sumber pertama akan kembali kepada bank syariah, sedangkan Qardh dari sumber kedua dan ketiga bersifat Qardh hassan. Fatwa DSN No. 79/DSN-MUI/III/20 tentang Qardh: bank syariah dapat menggunakan dana nasabah untuk membiayai akad qardh yang merupakan sarana atau kelengkapan transaksi lain yang menggunakan akad Mu awadah (pertukaran dan dapat bersifat komersial). Qardh tidak mendapatkan imbalan namun bank syariah memperoleh income dari administrasi dan ijarah.
12 PRAKTEK QARDH UNTUK GADAI EMAS Nasabah membawa emasnya yang bernilai (X) dan bank syariah memberikan qardh (LTV) senilai (px) dimana (0<p<). Income bank syariah terdiri dari: (i) administration fee, maintenance dan asuransi (A) dan, (ii) variabel ijarah rate (rv) dimana 0<rv<. Pendapatan satu bank syariah dari aktifitas rahn emas ini: Income N n t n 2 n v v... 2 t A A... A... N r X r X r X Pendapatan industri perbankan syariah dari rahn emas: v n Income total N m n A rv X t t n
13 PRAKTEK GADAI EMAS Akad Jumlah Dana (Rp) Keterangan Qardh (untuk Gadai Emas) Ijarah (dari aktifitas Gadai Emas) px (satu kali transaksi gadai emas). NpX (N transaksi gadai emas di industri). Income N... N Income n t t A A... A r X r X... r X total v n N v m 2 n 2 v n n A rv X t t n Bagi Bank Syariah: Dana Qardh adalah dana idle (non produktif). Bagi Client: Dana Qardh biasanya untuk konsumtif. Bagi Ekonomi: Cenderung merupakan dana non produktif bagi perekonomian Income bank syariah dari: administration fee + ijarah. Total income industri dari gadai emas ditentukan oleh: jumlah bank yang terlibat rahn emas, jumlah nasabah rahn emas dan ijarah rate.
14 POTENSI MASALAH KARENA PERGERAKAN HARGA EMAS Market risk: penurunan harga emas yang menyebabkan turunnya investment return pemilik emas. Liquidity risk: sulitnya menjual emas di saat harganya turun. Capital risk: kerugian karena penurunan harga emas dapat menambah kerugian bank dan berpotensi menurunkan CAR. Credit risk: penurunan harga emas berpotensi menunda ditebusnya kembali emas oleh client. Reputation risk: maraknya gadai emas dan berkebun emas berpotensi menurunkan fungsi dan peran utama bank syariah dalam membiayai usaha produktif di sektor riil.
15 DAMPAK EKONOMI GADAI EMAS Akad Manfaat ekonomi Alasan Qardh (untuk Rahn emas) Tidak ada manfaat langsung bagi perekonomian (sektor riil). Client menggunakan dana qardh dari rahn emas umumnya untuk keperluan konsumtif atau berkebun emas. Aktifitas tersebut cenderung bersifat quasi spekulatif. Ijarah (Penyimpanan/pem liharaan emas) Tidak ada manfaat langsung bagi perekonomian (sektor riil). Asumsi: bank syariah tidak akan membeli tempat penyimpanan emas di setiap transaksi gadai emas (operational lease). Aliran dana sewa hanya satu arah (dari client ke bank syariah).
16 P p0 p q0 q LM R LM IS Q DAMPAK EKONOMI RAHN EMAS Dalam kondisi normal, apabila total pembiayaan bank syariah = R maka total pembiayaan (R) bank syariah yang mengalir kepada usaha produktif di sektor riil akan meningkatkan output (q0 ke q) dan menurunkan harga (deflasi) dari p0 ke p. P p0 p2 p q0 q2 q LM LM (R-NpX) LM IS Q Namun demikian, apabila qardh untuk rahn emas mendominasi pembiayaan (NpX) maka total pembiayaan menjadi = (R-NpX). Sehingga terjadi penurunan (kontraksi) pembiayaan bank syariah. Akibatnya, pembiayaan kepada usaha produktif di sektor riil menurun dan output menurun (q ke q2) dan menyumbang kenaikan harga (inflasi) dari p ke p2.
17 Aug- Apr- Dec-0 Aug-0 Apr-0 Dec-09 Aug-09 Apr-09 Dec-08 Aug-08 Apr-08 Dec-07 Aug-07 Apr-07 Dec-06 Aug-06 Apr-06 Dec-05 Aug-05 Apr-05 Dec-04 Aug-04 Apr-04 Dec-03 Aug-03 Apr-03 Dec-02 Aug-02 Apr-02 Dec-0 Aug-0 Apr-0 Dec-00 Sep- Jun- Mar- Dec-0 Sep-0 Jun-0 Mar-0 Dec-09 Sep-09 Jun-09 Mar-09 Dec-08 Sep-08 Jun-08 Mar-08 Dec-07 Sep-07 Jun-07 Mar-07 Dec-06 Sep-06 Jun-06 Mar-06 Dec-05 Sep-05 Jun-05 Mar-05 Dec-04 Sep-04 Jun-04 Mar-04 Dec-03 Sep-03 Jun-03 Mar-03 Dec-02 Sep-02 Jun-02 Mar-02 Dec-0 Sep-0 Jun-0 Mar-0 Dec-00 DAMPAK EKONOMI GADAI EMAS Meningkatnya harga emas telah menurunkan pembiayaan investasi (equity based financing) seperti mudarabah dan musyarakah. Sebaliknya, pembiayaan perdagangan (debt based financing) meningkat. Ratio equity financing Ratio debt financing,800,600,400 Gold price equity based financing ratio Poly. (Gold price) Poly. (equity based financing ratio) 40 35,600,400,200 Gold price debt based financing Poly. (Gold price) Poly. (debt based financing) 85 80,200,000 30,
18 Sep- Aug- Jul- Jun- May- Apr- Mar- Feb- Jan- Dec-0 Nov-0 Oct-0 Sep-0 Aug-0 Jul-0 Jun-0 May-0 Apr-0 Mar-0 Feb-0 Jan-0 POTENSI PENURUNAN CAR INDUSTRI Simulasi skenario penurunan harga emas bulanan sebesar: (a) 0%, (b) 25% dan, (c) 50% menunjukkan potensi penurunan CAR industri apabila harga emas mengalami penurunan CAR actual Pr Gold drops 0% Pr Gold drops 25% Pr Gold drops 50%
19 SE BI UNTUK GADAI EMAS Maksimal 20% dari total financing atau 50% dari modal. Maksimal Rp250 juta per nasabah. Jangka waktu paling lama 4 bulan dan dapat diperpanjang maksimal 2 kali. Nasabah mikro (UMKM) maksimal mendapat Rp50 juta per nasabah, tenor paling lama th dan tidak dapat diperpanjang. Financing to value ratio (FTV) maksimal 80%. Harus mendapat ijin terlebih dahulu dari BI.
20 20 Murabahah Emas
21 PERILAKU HARGA EMAS Periode harga stabil (<$400/ounce) volatile (>500) Periode harga meningkat ($402 sd $563) yaitu sept 2004 april increasing ( ) Periode harga berfluktuasi (>$900) yaitu april 20 sd sekarang /0/999 Investor pastinya menghitung ekspektasi harga emas dan peluang kejadian harga emas. Setiap periode dihitung peluang kejadian dan diketahui ekspektasi harga emas. 0/0/2000 0/0/200 0/0/2002 0/0/2003 0/0/2004 0/0/2005 0/0/2006 stable (<400) 0/0/2007 0/0/2008 0/0/2009 0/0/200 0/0/20 0/0/202
22 y a a y 4 a a PELUANG KEJADIAN DAN EKSPEKTASI HARGA EMAS x 4 x y 4 2 3x 4 x y 2 a 3 a x 2 E 3x 4 ( Vt ) rt Vt r2= r3= y 2 t 4 y t y 3 t 4 y t Interval Harga & Probability per Periode Stable Peluang kejadian Increasing Peluang kejadian Volatile Peluang kejadian < < < > > > y2 E( V2) V t 4 y t y3 E( V3) V t 4 y t 2 3 r y t 4 y t r4= y 4 t4 y t y E( V) V t 4 y t y4 E( V4) V t 4 y t 4
23 27/08/ /07/2004 8/06/2004 4/05/ /04/ /03/ /0/ /2/2003 2//2003 7/0/2003 2/09/ /08/ /07/ /05/ /04/2003 2/03/2003 4/02/2003 0/0/ /2/2002 0// /09/ /08/2002 9/07/2002 4/06/2002 0/05/ /04/2002 0/03/ /0/2002 2/2/200 6//200 2/0/200 07/09/200 03/08/200 29/06/200 25/05/200 20/04/200 6/03/200 09/02/200 05/0/200 0/2/ /0/ /09/2000 8/08/2000 4/07/ /06/ /05/2000 3/03/ /02/2000 2/0/2000 7/2/999 2//999 08/0/999 03/09/999 30/07/999 25/06/999 2/05/999 6/04/999 2/03/999 05/02/999 0/0/999 5/04/20 8/02/20 24/2/200 29/0/200 03/09/200 09/07/200 4/05/200 9/03/200 22/0/200 27// /0/ /08/2009 2/06/2009 7/04/ /02/ /2/2008 3/0/ /09/2008 /07/2008 6/05/2008 2/03/ /0/ // /0/2007 0/08/2007 5/06/ /04/ /02/ /2/ // /09/2006 4/07/2006 9/05/ /03/ /0/ /2/ /0/2005 2/08/2005 7/06/ /04/ /02/2005 3/2/ //2004 0/09/ Feb-2 3-Feb-2 27-Jan-2 20-Jan-2 3-Jan-2 6-Jan-2 30-Dec- 23-Dec- 6-Dec- 9-Dec- 2-Dec- 25-Nov- 8-Nov- -Nov- 4-Nov- 28-Oct- 2-Oct- 4-Oct- 7-Oct- 30-Sep- 23-Sep- 6-Sep- 9-Sep- 2-Sep- 26/08/20 9/08/20 2/08/20 05/08/20 29/07/20 22/07/20 5/07/20 08/07/20 0/07/20 24/06/20 7/06/20 0/06/20 03/06/20 27/05/20 20/05/20 EKSPEKTASI HARGA Ketika harga emas stabil dan kemudian tiba-tiba cenderung meningkat (not persistent), ekspektasi harga emas cenderung turun Ketika harga emas naik secara tetap (persistent), ekspektasi harga emas ke depan cenderung naik Ketika harga emas volatile di level yang sudah tinggi, ekspektasi harga emas ke depan cenderung moderat Actual price (kiri) Expected price (kanan) Actual price (kiri) Expected price (kanan) Actual price (kiri) Expected price (kanan)
24 23/07/2004 4/05/ /03/ /2/2003 7/0/ /08/ /05/2003 2/03/2003 0/0/2003 0// /08/2002 4/06/ /04/ /0/2002 6//200 07/09/200 29/06/200 20/04/200 09/02/200 0/2/ /09/2000 4/07/ /05/ /02/2000 7/2/999 08/0/999 30/07/999 2/05/999 2/03/999 0/0/999 8/03/20 07/0/20 29/0/200 20/08/200 /06/200 02/04/200 22/0/200 3// /09/ /06/2009 7/04/ /02/ //2008 9/09/2008 /07/ /05/ /02/2008 4/2/ /0/ /07/2007 8/05/ /03/ /2/ /0/2006 /08/ /06/ /03/2006 3/0/ // /08/2005 7/06/ /04/ /0/2005 9//2004 0/09/ Feb-2 27-Jan-2 3-Jan-2 30-Dec- 6-Dec- 2-Dec- 8-Nov- 4-Nov- 2-Oct- 7-Oct- 23-Sep- 9-Sep- 26/08/20 2/08/20 29/07/20 5/07/20 0/07/20 7/06/20 03/06/20 20/05/20 RISIKO FLUKTUASI HARGA Ketika harga emas stabil, risiko fluktuasi harga emas juga rendah. Ketika harga emas naik secara tetap (persistent), risiko fluktuasi harga emas juga akan mengikutinya ketika harga emas volatile di level yang sudah tinggi, risiko fluktuasi harga emas cenderung stabil (moderate) ( Var ) V Variance (kiri) Actual price (kanan) t t t4 t t4 y y t (6) Poly. (Variance (kiri)) y y t V Variance (kiri) Actual price (kanan) Poly. (Variance (kiri)) Variance (kiri) Actual price (kanan) Poly. (Variance (kiri))
25 Jan- Jul-0 Jan-0 Jul-09 Jan-09 Jul-08 Jan-08 Jul-07 Jan-07 Jul-06 Jan-06 Jul-05 Jan-05 Jul-04 Jan-04 Jul-03 Jan-03 Jul-02 Jan-02 Jul-0 Jan-0 Jul-00 Jan-00 Jul-99 Jan-99 Oct-0 Apr-0 Oct-09 Apr-09 Oct-08 Apr-08 Oct-07 Apr-07 Oct-06 Apr-06 Oct-05 Apr-05 Oct-04 Apr-04 Oct-03 Apr-03 Oct-02 Apr-02 Oct-0 Apr-0 Oct-00 Nov-0 May-0 Nov-09 May-09 Nov-08 May-08 Nov-07 May-07 Nov-06 May-06 Nov-05 May-05 Nov-04 May-04 Nov-03 May-03 Nov-02 May-02 Nov-0 May Total Number of Early Termination Total Number of Early Termination Jan-99 Jul-99 Jan-00 Jul-00 Jan-0 Jul-0 Jan-02 Jul-02 Jan-03 Jul-03 Jan-04 Jul-04 Jan-05 Jul-05 Jan-06 Jul-06 Jan-07 Jul-07 Jan-08 Jul-08 Jan-09 Jul-09 Jan-0 Jul-0 Jan % Mark up, Y tenor 20% Mark up, Y tenor Stable period Increasing period (6) v o l a t i l e p e r i o d % Mark up, 2 Y tenor 40% Mark up, 2 Y tenor Stable period Increasing period v o l a t i l e p e r i o d
26 HASIL KAJIAN Ketentuan Murabahah emas yang akan ditetapkan oleh Bank Indonesia jangan bersifat permanen namun harus terus di-review berdasarkan tren (pola) harga emas. Variabel-variabel kunci di dalam ketentuan Murabahah emas adalah: (i) margin Murabahah karena menentukan kemungkinan dan frekuensi pelunasan Murabahah emas di awal waktu sebagai akibat dari harga pasar emas yang lebih tinggi daripada harga perolehan emas, (ii) tenor Murabahah emas karena menentukan kemungkinan pelunasan Murabahah emas di awal waktu, (iii) downpayment karena jumlah kontrak Murabahah emas, kemungkinan pelunasan harga emas sebelum jatuh waktu dan profit/loss Murabahah emas dari sisi investor.
27 27 Terima Kasih Thank You Directorate of Islamic Banking, Bank Indonesia MH Thamrin Street #. 2 R. Prawiro Bld, 2-22 Floor, Jakarta 00 Phone : (02) 38753/7774 Fax. (02) / dbps@bi.go.id
Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas
1 Penerapan Hukum dan Etika Bisnis Syariah dalam Transaksi Murabahah Emas dan Gadai Emas Dr. Rifki Ismal Workshop Keuangan Syariah Risk Management International (RMI) Jakarta, 19 April 2012 2 Perbankan
Lebih terperinciPerkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan
1 Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan Rifki Ismal, PhD Kuliah Tamu Magister Kebijakan Publik Universitas Indonesia Jakarta, 22 Mei 2012 2 Kinerja Ekonomi dan Perkembangan Perbankan
Lebih terperinciPerkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan
1 Perkembangan Bank Syariah, Isu Terkini dan Tantangan ke Depan Associate Prof Rifki Ismal, PhD Kuliah Tamu Universitas Ibnu Khaldun Bogor, 18 Mei 2012 2 Kinerja Ekonomi dan Perkembangan Perbankan Syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan perhatian yang serius dan bersungguh sungguh dalam mendorong perkembangan perbankan syariah. Semangat ini dilandasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan gadai emas dan pembiayaan investasi emas pada perbankan syari ah memiliki financial risk yang cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991 yang kemudian diikuti dengan keluarnya
Lebih terperinciRegulasi Pemerintah dalam Akselerasi Ekonomi Islam Menuju Ekonomi Mainstrem
1 Regulasi Pemerintah dalam Akselerasi Ekonomi Islam Menuju Ekonomi Mainstrem Associate Prof Rifki Ismal, PhD Launching dan Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial
Lebih terperinciPOTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
1 POTENSI OBLIGASI SYARIAH BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Dr. Rifki Ismal Asisten Direktur Bank Indonesia Focus Group Dissussion Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, 23 Desember 2013 2 KINERJA EKONOMI DAN
Lebih terperinciBlue Print Pengembangan Perbankan Syariah yang Ke-Indonesiaan
1 Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah yang Ke-Indonesiaan Dr. Rifki Ismal Seminar dan Musyawarah Nasional ASBISINDO Jakarta, 21 Maret 2012 2 Kinerja Ekonomi dan Keuangan di Indonesia KINERJA PEREKONOMIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam menstabilkan perekonomian suatu negara. Bank sebagai lembaga intermediasi yang mempertemukan antara pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun Pada tahun 2012 hingga 2013 UMKM menyumbang kan. tahun 2013 sektor ini mampu 97,16% dari total tenaga kerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi didunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 18 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
X-TRA FIXED RATE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com : MINGGU 05/ 2018 DENOMINASI IDR MLD1654IDR 14-Nov-16 3 Tahun 7.15% 7.15% 7.15% NA NA 2 8.9375% 97.60% MLD17008IDR
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com Kode Produk MLD12 28-Sep-12 28-Sep-17 MLD126
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia, khususnya perbankan syariah, terus mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia, khususnya perbankan syariah, terus mengalami perubahan bentuk dan karakter secara signifikan pada beberapa dekade terakhir. Perubahan kebijakan-kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kinerja dan tingkat perekonomian yang dihasilkan, dimana salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinci1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi emas merupakan investasi yang menjanjikan pada saat ini. Selain nilainya cenderung stabil, emas juga dapat menjanjikan keuntungan di masa yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang undang Nomor 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Modal merupakan salah satu kunci terpenting dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa adanya modal yang memadai, suatu usaha tidak dapat berjalan dengan baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bank syariah pertama berdiri di Indonesia sekitar tahun 1992 di mana didasarkan
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 31 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut McKinsey (2013), perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Saat ini, perekonomian Indonesia berada diurutan keenambelas dan pada 2030, diperkirakan perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Syariah Bank syariah adalah lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba),
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 27 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang kelebihan dana. Berdasarkan pengambilan keputusan, investor dibagi menjadi dua yaitu investor pasif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep ekonomi islam, terutama dalam bidang keuangan yang dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok
Lebih terperinciTINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap
X-TRA BALANCE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com LAPORAN : MINGGU 16 / 2018 DENOMINASI USD Tenor Bila USD LIBOR 3M dibawah TINGKAT KUPON Bila USD LIBOR 3M diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Bank Syariah Menurut Undang undang nomor 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu organisasi jasa yang mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi penyalur dana
Lebih terperinciNo. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sehubungan
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 FOR MORE INFORMATION: Call Center CIMB NIAGA 14041 www.cimbniaga.com PERFORMANCE Product Code Issue Date Maturity
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang kemudian diperkokoh dengan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan utama perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Pada prinsipnya, bank syariah sama dengan
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Undang undang No.10 Tahun 1998 tentang penyempurnaan Undangundang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan merupakan langkah yang baik dalam perkembangan perbankan
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DPbS 25 Januari 2013 Diskusi Keuangan Syariah Jamsostek DR. RIFKI ISMAL Departemen Perbankan Syariah 1 LATAR BELAKANG 1. Meningkatnya jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan dianggap sebagai kemajuan perekonomian suatu bangsa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Potensi ekonomi dapat terwujud dengan melalui pendanaan yang kuat, adapun sumbernya didapatkan dari dalam negeri dan luar negeri. Dana yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian suatu Negara, khususnya di bidang pembiayaan perekonomian. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan sebagai lembaga intermediasi mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah perekonomian agar tumbuh dan berkembang, dan juga sebagai gambaran ekonomi
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan. Perkembangan perbankan syariah di indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan muamalah, keadilan dan kebersamaan dalam berusaha, baik perolehan keuntungan maupun dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dunia semakin cepat dan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah kegiatan investasi (Tahir, 01). Masyarakat melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan yang bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat konvensional adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi dari masyarakat dan korporasi mengakibatkan banyak terdapat jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi bank sebagai lembaga keuangan untuk menyalurkan dana kepada peminjam yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan dan semakin kompleksnya kebutuhan pendanaan baik
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif
Lebih terperinciNo.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
1 No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Sehubungan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diantara berbagai kebijaksanaan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah, bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan salah satu instrumen yang penting dalam ekonomi modern, terutama dalam pembangunan suatu negara di bidang ekonomi. Bank memiliki peran sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3. Bukti Konsultasi Lampiran 4. Pedoman Wawancara Informan Jabatan Lokasi :
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediate atau lembaga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Gambaran Umum Perkembangan Perbankan Syariah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Gambaran Umum Perkembangan Perbankan Syariah Perkembangan dunia ekonomi di akhir tahun 2005, telah memberikan kontribusi yang cukup baik bagi banyak pihak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran pemerintah dalam mencapai kesejahteraan masyarakat yang digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah melalui Bank Sentral. Bank Indonesia
Lebih terperinciI. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang
I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia muncul pada tanggal 1 Mei 1992, yaitu sejak berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI). Pada awalnya bank yang menggunakan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem keuangan merupakan suatu aturan perekonomian di Negara yang berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan lembaga kuangan syariah di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank Indonesia (BI) memprediksi tahun 2016 ini, fundamental ekonomi Indonesia kedepan akan semakin membaik dan lebih kokoh dengan stabilitas yang lebih
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan pada semester kedua tahun 2008 yang bermula dari Amerika Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejauh ini krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 telah membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan bangsa Indonesia. Hampir
Lebih terperinciTINGKAT KUPON MAX. pa gross
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com LAPORAN : MINGGU 47 / 2017 DENOMINASI IDR Tenor MAX. pa gross 1 2 3 4 5 TINGKAT KUPON Min. pa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perusahaan yang bergerak di dunia bisnis memiliki berbagai macam produk yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan. Tujuan didirikannya perusahaan yaitu memperoleh keuntungan
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER I-2017 Group Penanganan Premi Penjaminan Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel dan Gambar...2 Keterangan... 3 I. Jumlah BPR dan BPRS... 4 II. Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an. perkembangan syariah merupakan cita-cita para praktis ekonomi islam pada saat itu, sehingga pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan syariah dan konvensional. Perbankan syariah
Lebih terperinciTINGKAT KUPON MAX. pa gross
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA GROWTH - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 24 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk Penerbitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997. Menurut beberapa pengamat dan analis, krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana
Lebih terperinci