Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi"

Transkripsi

1 Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa i Posisi Uang Beredar (M2) pada i tercatat sebesar Rp3.861,7 T, atau tumbuh 13,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Mei (10,5%;yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut berasal dari komponen Uang Kuasi yang tumbuh 14,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan periode Mei (10,3%;yoy). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pertumbuhan M2 yang meningkat terutama disebabkan oleh pertumbuhan Net Foreign Assets seiring dengan aliran masuk modal asing dan tercermin pada cadangan devisa yang meningkat. Sementara itu, Net Domestic Assets tercatat tumbuh lebih rendah sejalan dengan moderasi permintaan domestik dan perlambatan kredit perbankan. Peningkatan suku bunga perbankan pada i masih terus berlanjut. Rata-rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat 8,29%, 9,11%, 8,98% dan 8,28%, meningkat dibandingkan dengan Mei yaitu masing-masing sebesar 8,17%, 8,74%, 8,82% dan 8,06%. Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit di i tercatat 12,77%, sedikit meningkat dibandingkan dengan Mei sebesar 12,75%. Tabel 1. Uang Beredar ** % yoy ** Uang Beredar Luas (M2) 3, , Uang Beredar Sempit (M1) o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Uang Kuasi 2, , Surat Berharga Selain Saham Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR menggunakan data periode Okt 2013 Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK % (yoy) Mei ** ** Mei ** ** Rupiah 3, , Giro Tabungan 1, , Simpanan Berjangka 1, , Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan 3, , Giro Tabungan 1, , Simpanan Berjangka 1, , Kurs Rp/USD 11, ,969.0 KOMPONEN UANG BEREDAR Uang Beredar (M2) pada i tercatat sebesar Rp3.861,7 T, atau tumbuh 13,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Mei (10,5%;yoy). Peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen Uang Kuasi 1 yang tumbuh 14,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan periode Mei (10,3%;yoy) (Tabel 1). Perkembangan Uang Kuasi tersebut sejalan dengan meningkatnya penghimpunan dana masyarakat di perbankan berupa Dana Pihak Ketiga (DPK) 2. Pada i, penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp3.724,7 T, tumbuh 13,7% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan periode Mei (10,8%;yoy). Peningkatan pertumbuhan penghimpunan DPK tersebut terjadi pada seluruh Jenis Simpanan. Simpanan Berjangka tercatat Rp1.691,6 T, tumbuh 17,8% (yoy), meningkat jika dibandingkan Mei (12,3%;yoy). Sementara itu, Giro mencapai 1 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 2 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. DPK dalam analisis ini dihitung menggunakan konsep moneter yaitu simpanan milik pihak ketiga, baik dalam Rp dan valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk tabungan, giro, dan simpanan berjangka. DPK menurut konsep moneter tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan simpanan milik bukan penduduk. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

2 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) % yoy ** ** Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 3, , Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1, , Aktiva Dalam Negeri Bersih 2, , Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat (9.9) (1.7) Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3, , o/w: Kredit 3, , Lainnya bersih (9.9) (19.0) Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR menggunakan data periode Okt 2013 Tabel 4. Kredit UMKM Bank Umum yoy (%) Mei Mei Total Kredit 3.428, ,5 17,4 16,6 o/w Kredit Produktif 2.455, ,6 19,2 18,4 Skala Usaha Mikro 127,2 130,8 20,5 20,2 Kecil 189,9 194,5 13,1 11,3 Menengah 318,4 325,9 11,7 8,6 Jenis Penggunaan Modal Kerja 461,2 473,9 6,9 10,1 Investasi 174,2 177,3 36,9 15,7 Total UMKM 635,4 651,3 13,8 11,6 Grafik 1. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit % % 9,0 13,00 8,5 BI Rate 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan Kredit (RHS) 12,80 8,0 7,5 7,0 6,5 6,0 5,5 5,0 May Perkembangan Suku Bunga Nov May Nov ,60 12,40 12,20 12,00 11,80 11,60 11,40 Rp856,6 T, tumbuh 11,9% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan Mei (10,5%;yoy) dan Tabungan sebesar Rp1.176,6 T, tumbuh 9,4% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan Mei (8,8%;yoy) (Tabel 2). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perkembangan Uang Beredar (M2) di i tersebut lebih dipengaruhi oleh meningkatnya Net Foreign Assets (NFA). Hal tersebut seiring dengan aliran masuk modal asing yang tercermin pada meningkatnya posisi cadangan devisa dari USD107,1 miliar pada Mei menjadi USD107,7 miliar pada akhir i. Di sisi lain, penyaluran kredit 3 perbankan pada i masih mengalami trend perlambatan sejalan dengan moderasi permintaan domestik. Kredit perbankan tercatat sebesar Rp3.493,5 T, tumbuh 16,6% (yoy), melambat jika dibandingkan Mei (17,4%;yoy) (Tabel 4). Kredit yang disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Umum pada i tercatat sebesar Rp651,3 T, tumbuh 11,6% (yoy), melambat dibandingkan dengan Mei (13,8%;yoy) (Tabel 4). Pangsa Kredit UMKM tersebut mencapai 26,0% dari total kredit produktif 4 pada i. Sementara itu, kredit yang dipergunakan untuk pembiayaan ekspor mencapai Rp61,8 T dengan pangsa mencapai 2,5% dari total kredit produktif. Kredit tersebut tumbuh 22,3% (yoy), melambat jika dibandingkan dengan Mei (23,4%;yoy). Pada i, suku bunga 5 Simpanan perbankan masih terus mengalami peningkatan. Rata-rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat 8,29%, 9,11%, 8,98% dan 8,28%, meningkat dibandingkan dengan Mei yaitu masing-masing sebesar 3 Kredit dalam analisis ini disajikan menggunakan konsep moneter yaitu pinjaman Rp dan valas yang diberikan Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) kepada penduduk (tidak termasuk Pemerintah Pusat). 4 Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk menunjang aktivitas produksi, berupa kredit modal kerja dan investasi 5 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

3 8,17%, 8,74%, 8,82% dan 8,06%. Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit di i tercatat 12,77% sedikit meningkat dibandingkan dengan Mei sebesar 12,75% (Grafik 1). Agustus DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK IK DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

4 Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Miliar Rp) Description Aug 2013 Oct Nov* Des* * Feb* * Apr* May** ** Broad Money (M2) 3.413, , , , , , , , , , , , ,7 Narrow Money (M1) 858,5 880,0 855,8 867,7 856,2 870,5 887,1 842,7 834,5 853,5 880,5 906,7 945,8 Currency Outside Commercial and Rural Banks 347,1 383,9 359,4 360,1 363,8 375,8 399,6 380,1 367,6 377,4 372,3 380,5 381,7 Rupiah Demand Deposits 511,4 496,1 496,4 507,6 492,4 494,6 487,5 462,6 466,9 476,1 508,1 526,3 564,1 Quasi Money 2.543, , , , , , , , , , , , ,1 Time Deposits 1.314, , , , , , , , , , , , ,6 Rupiah 1.116, , , , , , , , , , , , ,9 Foreign Currency 198,7 210,4 221,2 232,8 219,0 208,4 236,9 222,4 213,9 213,9 213,3 229,1 238,7 Savings Deposits 1.023, , , , , , , , , , , , ,0 Rupiah 951,1 978,9 978,5 988,9 988,3 999, , , , , , , ,6 Foreign Currency 71,9 72,7 74,7 80,5 81,1 82,8 84,3 84,3 83,7 84,1 84,7 86,1 84,4 Foreign Currency Demand Deposits 205,5 211,0 219,6 240,8 240,9 258,3 242,4 236,3 236,8 219,6 223,3 241,5 227,5 Securities Other Than Shares 11,6 18,4 20,7 24,4 23,0 24,7 22,8 22,2 21,5 21,9 21,2 22,4 16,8 Factors Affecting Broad Money 3.413, , , , , , , , , , , , ,7 Net Foreign Assets 833,8 849,7 879,5 972,1 955,9 987, , , ,5 987, , , ,1 Net Domestic Assets 2.579, , , , , , , , , , , , ,5 Net Claims on Central Government 330,9 377,1 340,3 342,4 337,2 353,4 406,6 345,7 318,7 308,7 314,2 290,9 325,3 Claims on Central Government 543,8 560,0 564,0 570,8 572,7 581,6 577,5 588,5 586,4 592,4 597,5 585,9 601,7 Liabilities to Central Government 213,0 182,9 223,7 228,3 235,5 228,2 170,9 242,8 267,7 283,7 283,3 295,1 276,3 Claims on Other Sector 3.180, , , , , , , , , , , , ,9 o/w: Claims on Private Sectors 2.798, , , , , , , , , , , , ,8 Loans 2.673, , , , , , , , , , , , ,4 Other Claims 124,2 115,8 120,6 128,4 128,2 143,6 133,5 132,6 138,3 138,1 144,9 141,4 138,4 Shares and Other Equity (693,5) (722,3) (766,3) (848,2) (849,5) (893,8) (920,2) (935,1) (907,8) (901,5) (913,9) (921,2) (966,3) Net Other Items 36,8 41,9 38,7 35,3 36,2 18,5 32,0 32,2 31,7 34,4 23,4 27,2 29,8 Sejak data uari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2013 Aug Okt Nov* Des* * Feb * * Apr * Mei ** ** Rupiah 2.770, , , , , , , , , , , , ,4 Giro 549,8 535,4 533,7 547,1 530,0 535,5 536,5 503,6 509,4 518,0 548,2 566,3 609,8 Tabungan 1.001, , , , , , , , , , , , ,8 Simpanan Berjangka 1.218, , , , , , , , , , , , ,8 Valas 506,6 525,7 549,2 591,1 577,2 589,5 607,4 588,4 576,9 561,0 564,4 602,9 593,3 Giro 215,6 221,5 231,5 255,4 254,9 274,2 260,7 256,0 254,9 238,9 243,9 264,3 246,8 Tabungan 73,5 74,3 76,3 82,0 82,6 84,5 86,7 86,5 85,8 86,2 86,9 88,3 86,8 Simpanan Berjangka 217,5 230,0 241,4 253,7 239,7 230,8 259,9 245,9 236,2 235,9 233,6 250,3 259,8 Total Jenis Simpanan 3.276, , , , , , , , , , , , ,7 Giro 765,4 756,9 765,2 802,6 784,9 809,7 797,2 759,6 764,3 756,9 792,1 830,6 856,6 Tabungan 1.075, , , , , , , , , , , , ,6 Simpanan Berjangka 1.436, , , , , , , , , , , , ,6 Kurs Rp/USD 9.929, , , , , , , , , , , , ,0 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

5 Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan 2013 Agt Okt Nov* Des* * Feb* * Apr* ** Jenis Valuta Rupiah 2.554, , , , , , , , , , , , ,0 Valas 440,6 453,6 485,1 512,6 493,3 531,8 548,0 541,5 518,3 517,9 534,1 537,5 542,5 Jenis Penggunaan KI 697,9 712,9 725,8 748,7 752,0 771,3 794,1 794,9 801,1 806,9 822,4 838,3 849,4 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 101,0 103,8 104,5 105,6 108,6 105,5 114,2 114,4 117,1 117,6 118,6 120,6 122,3 Pertambangan dan Penggalian 37,2 37,3 39,0 39,2 38,3 39,1 40,7 39,9 39,8 39,1 39,6 40,5 39,7 Industri Pengolahan 123,5 127,3 131,2 140,2 138,4 140,1 147,8 151,0 153,5 156,5 161,1 168,3 171,8 Listrik, Gas dan Air Bersih 55,3 56,0 55,7 58,7 60,0 58,1 66,3 66,0 65,5 66,6 66,8 68,5 68,1 Konstruksi 29,4 29,6 33,1 33,0 29,9 32,6 30,8 33,0 33,1 33,7 34,2 35,9 37,1 Perdagangan, Hotel dan Restoran 130,8 132,3 133,2 135,9 139,8 135,4 144,9 144,4 145,7 146,7 148,7 151,6 153,6 Pengangkutan dan Komunikasi 84,9 86,3 88,4 92,5 92,2 92,0 99,8 96,9 96,7 96,4 100,7 105,0 105,4 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 75,8 79,3 79,2 81,0 82,4 81,0 85,6 85,6 86,1 86,9 88,0 91,1 93,4 Jasa-jasa 60,1 61,0 61,4 62,6 62,4 62,6 64,0 63,6 63,7 63,5 64,7 56,8 58,1 KMK 1.419, , , , , , , , , , , , ,2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 62,2 62,0 62,9 68,2 67,7 68,1 72,2 70,9 70,0 73,7 78,1 80,5 81,0 Pertambangan dan Penggalian 70,3 64,5 71,3 73,2 69,4 73,2 84,2 79,2 80,6 77,5 81,7 73,5 73,5 Industri Pengolahan 359,9 372,0 386,8 401,3 397,4 400,2 426,6 419,5 409,9 411,3 415,2 414,5 430,2 Listrik, Gas dan Air Bersih 14,2 16,1 12,2 14,8 13,6 14,5 13,1 18,5 24,2 22,8 22,9 22,0 14,6 Konstruksi 80,2 82,7 85,5 89,7 88,8 88,8 86,1 78,7 79,9 83,3 86,3 86,6 91,7 Perdagangan, Hotel dan Restoran 527,7 538,1 537,2 551,2 554,7 550,3 568,5 556,8 561,8 578,0 589,8 603,0 622,8 Pengangkutan dan Komunikasi 53,6 53,8 56,9 58,9 57,9 58,4 60,1 59,2 57,0 60,0 62,9 65,2 65,0 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 169,6 173,8 176,6 179,5 179,9 179,4 185,7 182,1 180,0 185,4 184,5 200,1 213,7 Jasa-jasa 81,7 84,8 84,3 85,9 87,2 84,6 96,9 89,0 88,7 89,8 92,8 71,6 65,7 KK 877,5 897,1 902,8 917,2 923,3 929,6 935,3 938,7 943,0 946,2 949,8 973,2 985,9 Total 2.994, , , , , , , , , , , , ,5 Kurs Rp/USD 9.929, , , , , , , , , , , , ,0 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5

% yoy. Jan*

% yoy. Jan* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Pertumbuhan Uang Beredar (M2) uari meningkat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.174,2 T, atau tumbuh 14,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh

Lebih terperinci

meningkat % (yoy) Feb'15

meningkat % (yoy) Feb'15 Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ruari Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ruari meningkat. Pada ruari, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.230,7 T,

Lebih terperinci

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% (yoy) Oct'15 Nov'15* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh sebesar 9,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan

Lebih terperinci

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

abungan, baik dalam rupiah giro valuta Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa tember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) tumbuh 12,7 pada tember. Pertumbuhan M2 tersebut melambat dibandingkan dengan bulan

Lebih terperinci

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

% (yoy) Feb'15 Mar'15* Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa et Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada et mengalami peningkatan. Posisi M2 tercatat Rp4.246,3 T, tumbuh 16,3,

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy) Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Desember Uang beredar (M2) Desember tumbuh melambat dibanding ember. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Desember 2016 Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.003,3

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa uari Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada uari tumbuh 7,7% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen engar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,2%

Lebih terperinci

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa Agustus 2015 Likuiditas perekonomian terakselerasi didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh

Lebih terperinci

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Perkembangan Uang Beredar (M2) Perkembangan Uang Beredar (M2) wa ember Uang Beredar (M2) pada ember tumbuh 12,7, stabil dibanding pertumbuhan ember (12,7%;yoy). M1 tumbuh 5,4 melambat dibanding ember (8,6%;yoy), namun Uang Kuasi tumbuh

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1

Lebih terperinci

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan ober Uang Beredar dalam arti luas (M2) yang terdiri dari uang kartal dan dana masyarakat di perbankan, pada

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi * Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa uari 2017 Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada uari 2017. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.938,7 triliun

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian, uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Juli. Pertumbuhan M2 pada Juli tercatat sebesar 8,1% (yoy), lebih

Lebih terperinci

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Maret Likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret tumbuh 7,4% (yoy), Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

M E T A D A T A INFORMASI DASAR M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang : Mempengaruhinya 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

ANALISA JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA TAHUN Desy Tri Anggarini. Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta

ANALISA JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA TAHUN Desy Tri Anggarini. Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta ANALISA JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 Desy Tri Anggarini Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta desy.dra@bsi.ac.id ABSTRACT Money Supply are the monetary system (the Central

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80

Lebih terperinci

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Ekonomi, Moneter dan Keuangan Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k

Lebih terperinci

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007 KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

SURVEI PERBANKAN * perkiraan SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR CAKUPAN DATA

M E T A D A T A INFORMASI DASAR CAKUPAN DATA M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Neraca Analitis Bank Umum dan BPR 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TABEL-TABEL I. UANG DAN BANK I.1. Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya... 2 I.2. Neraca Analitis Otoritas Moneter ( Uang

Lebih terperinci

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE Bagaimana memutus rantai pelemahan kredit & PDB Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah

Lebih terperinci

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA April 2015 Tim Riset SPMD Overview The Fed siap menaikan suku bunga acuan kapan saja yang berpotensi menarik dana tiba-tiba (sudden reversal) dari emerging market termasuk

Lebih terperinci

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq) (%, SBT) (%, qtq) 98.1 39.2 5 85.6 83.4 73.7 78.8 77.9 75 66.7 62.6 25 56.9 24.9 52.9 22.6 5 12.7-15. 31.3-4. -5.2 25 13.7-14.5-25 -18.3 * perkiraan -32.2-5 I II III IV I II III IV I II III IV* SBT Pertumbuhan

Lebih terperinci

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1.

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER November 2013 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 1 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 2 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 3 T i n j a

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

M E T A D A T A INFORMASI DASAR M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Uang Primer 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik Moneter

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Mei 213 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 1 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 2 Indeks 17 1 13 1 9 7 Kadin-Roy Morgan AC Nielsen BI BPS Danareksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan akhir yaitu stablilitas perekonomian nasional sebagaimana diatur sebagai tugas pokok

Lebih terperinci

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq) (%, SBT) (%, qtq) 99.3 0 87.9 39.2 75.3 84.0 73.7 78.8 85.6 84.8 35 56.9 24.9 52.9 60 17.2.1 66.7 12.7 62.6 5 31.3 21.7-4.0-5.2 - -9.0 13.7-15.9-15.0-14.5-25 -18.3-35.8 0 - I II III IV I II III IV I II

Lebih terperinci

I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.4. POSISI PINJAMAN RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1. Bank Persero

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

M E T A D A T A INFORMASI DASAR M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Uang Primer 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik Moneter

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp)

I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp) I.8 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr 1 1. Bank Persero 700,602 703,293 727,086 728,595

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan adanya faktor keanekaragaman masyarakat. Target utama dari kegiatan perbankan adalah

Lebih terperinci

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy) (%) 3.0 Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis 2.7 2.6 2.5 2.5 2.6 2.0 1.6 1.5 1.5 1.0 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2013 2014 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: Bank Indonesia (%, yoy) Grafik 3.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas sektor perbankan dalam suatu negara memegang peranan penting dalam memajukan kehidupan masyarakatnya. Setiap orang dalam melakukan transaksi finansial yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. September 2014-1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t PROFIL INDIKATOR MAKRO FINANSIAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 Pengarah : Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja,DEA Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Penanggung jawab : H.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

Tabel Statistik. Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Tabel Statistik

Tabel Statistik. Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Tabel Statistik Tabel Statistik Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Periode Suku Bunga Pasar Uang Antarbank Tingkat Diskonto SBI 1 Suku Bunga Deposito Berjangka * Suku Bunga

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH Produksi Minyak Mentah Produksi Kondensat Produksi Kendaraan Non Niaga Produksi Kendaraan Niaga Produksi Sepeda Motor Ekspor Besi Baja Ekspor Kayu Lapis Ekspor Kayu Gergajian Penjualan Minyak Diesel Penjualan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan IV-5 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan IV-5 menurun tajam, namun pada triwulan I-6 diperkirakan membaik Suku bunga dana dan kredit pada triwulan IV-5

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan

Lebih terperinci

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar 2016 1

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan II-26 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan II-26 meningkat dibandingkan triwulan I-26 dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-26 Sebagian

Lebih terperinci

I.5 POSISI PINJAMAN/KREDIT RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.5 POSISI PINJAMAN/KREDIT RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.5 POSISI PINJAMAN/KREDIT RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA 2016 Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May 1 1. Bank Persero

Lebih terperinci

Ikhtisar. Kestabilan ekonomi relatif terjaga.

Ikhtisar. Kestabilan ekonomi relatif terjaga. Ikhtisar Kestabilan ekonomi relatif terjaga. Pada April, laju inflasi masih relatif terkendali......, sementara itu nilai tukar sedikit tertekan namun masih terkendali. Perkembangan berbagai indikator

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-2007

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-2007 Laporan Kebijakan Moneter - Triwulan I-27 3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-27 Selama triwulan I-27, kondisi moneter menunjukkan tren yang semakin membaik. Perkembangan yang membaik tersebut

Lebih terperinci

Ikhtisar. Perkembangan ekonomi masih membaik.

Ikhtisar. Perkembangan ekonomi masih membaik. Laporan Bulanan Ekonomi, Moneter, dan Perbankan Mei 2004 Ikhtisar Perkembangan ekonomi masih membaik. Laju inflasi Mei lebih rendah dari April......, sementara nilai tukar melemah. Suku bunga relatif stabil.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Pinjaman Yang Diberikan 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 Perekonomian Kalimantan Selatan triwulan 1-2013 dibandingkan triwulan 1- (yoy) tumbuh sebesar 5,56 persen, dengan

Lebih terperinci

Ikhtisar. Perkembangan ekonomi secara umum masih stabil.

Ikhtisar. Perkembangan ekonomi secara umum masih stabil. Ikhtisar Perkembangan ekonomi secara umum masih stabil. Inflasi kembali mengalami penurunan......, nilai tukar rupiah menguat. Suku bunga instrumen moneter relatif stabil. Perkembangan ekonomi makro sampai

Lebih terperinci

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit 1 No. Jenis Rincian Konsumsi c. Sektor Ekonomi* I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015 Modal Kerja 9.4 63.7 59.2 42.8 Investasi 41.6 32.4 37.7 35.8 Konsumsi -4.3 75.4 28.9 45.7 KPR/KPA 13.3 55.7 9.0 36.6 Kendaraan

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol. 16 No. 08 Agustus 2016 August 2016 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.08 Agustus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional suatu bangsa tercangkup pula pembangunan terhadap struktur ekonominya. Pembangunan ekonomi tersebut tidak terlepas dari keberadaan lembaga

Lebih terperinci

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT A. INFLASI Adalah kecederungan tingkat perubahan harga secara terus menerus, sementara tingkat harga adalah akumulasi dari inflasi inflasi terdahulu. π =

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit 1 No. Jenis Kredit Rincian Kredit a. I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 Kredit Modal Kerja 33.7 70.5 80.9 76.1 Kredit Investasi 53.5 82.0 58.5 45.7 Kredit Konsumsi 6.9 31.8 25.0 14.6 KPR/KPA 24.1 34.2 14.1-14.4

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN I-2003

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN I-2003 1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN I-2003 Tim Penulis Laporan triwulan I-2003, Bank Indonesia Kondisi moneter selama triwulan I-2003 tetap stabil dan terkendali meskipun belum

Lebih terperinci

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)

I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) I.9 POSISI PINJAMAN MODAL KERJA RUPIAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 1 1. Bank Persero

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN Triwulan I-6 Permintaan dan persetujuan kredit baru pada triwulan I-6 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk triwulan II- 6, permintaan maupun persetujuan kredit baru diperkirakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia

Lebih terperinci

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank Manajemen Dana Bank Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank Dengan Peran Perbankan Investasi Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Tabungan Pilihan Investor Dlm Investasi / Pendanaan Pemilik Dana Pemilik Dana menerima

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV SURVEI PERBANKAN Triwulan IV-2006 Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 dan tahun 2007 diperkirakan meningkat Hanya sekitar 37,5% responden yang realisasi kredit barunya di bawah target yang

Lebih terperinci

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX

MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA () Judul Tabel pada Lama Lama Title on Baru I. UANG DAN BANK/MONEY AND BANKING 1 Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang I.1. I.1. Tetap Mempengaruhinya

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA Vol.16 No.05 Mei 2016 May 2016 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.05 Mei 2016 May

Lebih terperinci

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menerapkan BI Rate sebagai salah satu instrumen utama dalam menerapkan kebijakan moneter. Instrumen ini juga menjadi acuan utama oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perkembangan bisnis menuntut perbankan untuk senantiasa selalu memperbaiki kinerjanya. Hal ini dikarenakan perbankan mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang 29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16

Lebih terperinci

Ikhtisar. Kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan. perkembangan. yang membaik. Pada Februari,

Ikhtisar. Kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan. perkembangan. yang membaik. Pada Februari, Ikhtisar Kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan perkembangan yang membaik. Pada Februari, perkembangan harga mencatat deflasi......, nilai tukar yang relatif stabil... Perkembangan beberapa indikator makroekonomi

Lebih terperinci

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN

STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol.15 No.12 Desember 2015 December 2015 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.15 No.12 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian PENJELASAN. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data

Lebih terperinci