MUTIARA INDAH SARI NIP:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MUTIARA INDAH SARI NIP:"

Transkripsi

1 STRUKTUR PROTEIN Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP:

2 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN II. IKATAN PEPTIDA PADA PROTEIN III. URUTAN ASAM AMINO DITENTUKAN OLEH GEN IV. TINGKAT STRUKTUR PROTEIN IV.1. STRUKTUR PRIMER IV.2. STRUKTUR SKUNDER IV.3. STRUKTUR TERSIER IV.4. STRUKTUR KUARTERNER V. KESIMPULAN...16 DAFTAR KEPUSTAKAAN... 17

3 STRUKTUR PROTEIN I. PENDAHULUAN Semua protein pada semua spesies mulai dari bakteri sampai manusia dibentuk dari 20 asam amino yang sama dan tidak berubah selama evolusi. Keaneka ragaman fungsi yang diperantarai oleh protein dimungkinkan oleh keanekaragaman susunan yang mungkin dapat dari 20 jenis asam amino ini sebagai unsur pembangun. 1 Pada protein terdapat empat tingkat struktur yang berbeda yaitu : Struktur primer, struktur skunder, struktur tersier, struktur kuartener. Terdapat faktor yang dapat mengkuatkan yang menstabilkan struktur skunder, tersier dan kuartener ini. Sifat umum semua protein mencakup hambatan pada konformasi atau susunan spasialnya oleh ikatan kovalen dan nonkovalen. 2.3 II. IKATAN PEPTIDA PADA PROTEIN ASAM AMINO PEMBENTUK MOLEKUL PROTEIN Asam amino merupakan unit dasar struktur protein. Suatu asam amino α terdiri dari gugus amino, gugus karboksil, atom H dan gugus R tertentu yang semuanya terikat pada

4 atom karbon α. Atom karbon ini disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).gugus R menyatakan rantai samping 1,4 Susunan tetrahedral dari empat gugus yang berbeda terhadap atom karbon α menyebabkan asam amino mempunyai aktivitas optik. Dua bentuk bayangan cermin disebut isomer L dan isomer D. Protein hanya terdiri dari asam amino L. Sehingga tanda isomer optik dapat diabaikan. Daalm pembahasan protein selanjutnya asam amino yang dimaksud adalah isomer L, kecuali bila ada penjelasan. 1 Umunya pada protein ditemukan 20 jenis rantai samping yang bervariasi dalam ukuran, bentuk. Contohnya asam amino yang paling sederhana adalah glisin, hanya mempunyai satu rantai hidrogen sebagai rantai samping. Asam amino alanin, dengan gugus metil sebagai rantai samping 1

5

6

7 Tabel 1. Names, symbols, chemical structures and hydrophobicity indices of the 20 amino acids found in proteins. They are arranged in the order as discussed above. Note: The hydrophobicity index tells the relative hydrophobicity among amino acids. More positive value indicates stronger hydrophobicity. Hydrophilic amino acids have negative

8 values. In a protein, hydrophobic amino acids are more likely to be located in the protein interior, whereas hydrophilic amino acids are more likely to face the aqueous environment. ASAM AMINO BERIKATAN MELALUI IKATAN PEPTIDA Pada protein, gugus karboksil α asam amino terikat pada gugus amino α asam amino lain dengan ikatan peptida/ ikatan amida secara kovalen membentuk rantai polipeptida Pada pembentukan suatu dipeptida pada dari dua asam amino terjadi pengeluaran satu molekul air. 1,3,4 Ikatan peptida sangat stabil dan hidrolisis kimia memerlukan kondisi yang snagt ekstrim. Dalam tubuh, ikatan peptida diuraikan oleh enzim proteolitik yang disebut protease atau peptidase 3 Banyak asam amino berikatan melalui ikatan peptida membentuk rantai polipeptida yang tidak bercabang. Asam Amino di dalam suatu protein disebut residu asam amino. Residu asam amino pada salah satu ujung rantai memiliki sebuah gugus amino bebas dan pada rantai yang lain memiliki gugus karboksil bebas. Berdasarkan kesepakatan, ujung amino diletakkan pada awal rantai polipeptida, 1,3

9 Gambar. 1. Formation of the peptide bond by condensation reaction. III. URUTAN ASAM AMINO PROTEIN DITENTUKAN OLEH GEN Pada tahun 1953, Frederick Sanger menentukan urutan asama mino insulin, suatu hormon protein. Ini merupakan pertama kali diperlihatkan bahwa protein mempunyai urutan asam amino yang tepat. Diperlihatkan juga bahwa bahwa insulin terdiri hanya dari asam amino L yang saling berhubungan melalui ikatan peptida antara gugus amino α dan gugus karboksil α. 1 Rangkaian penelitian pada akhir tahun 1950 an dan awal 1960 an mengungkapkan bahwa urutan asam amino dalam protin ditentukan secara genetik. Urutan nuklotida dalam DNA, suatu molekul herediter, menentukana urutan nukleotida komplementer dalam RNA, yang akhirnya menentukan urutan asam amino dalam suatu protein. Tiap rangkaian 20 asam amino disandi oleh satu atau lebih urutan tiga nukleotida tertentu 1

10 Perubahan urutan asam amino dapat mengakibatkan gangguan fungsi protein dan menimbulkan penyakit. Penyakit yang bersifat fatal seperti anemia sel sabit dan fibrosis kistik disebabkan oleh perubahan satu asam amino dalam satu protein 1 Amino Acid Codons alanine GCA, GCC, GCG GCU arginine AGA, AGG, CGA CGC, CGG, CGU asparagine AAC, AAU aspartate GAC, GAU cysteine UGC, UGU glutamate GAA, GAG glutamine CAA, CAG glycine GGA, GGC, GGG GGU histidine CAC, CAU isoleucine AUA, AUC, AUU leucine CUA, CUC, CUG CUU, UUA, UUG methionine AUG tryptophan UGG phenylalanine UUC, UUU proline CCA, CCC CCG, CCU serine UCA, UCC UCG, UCU AGC, AGU threonine ACA, ACC ACG, ACU lysine AAA, AAG tyrosine UAU, UAC valine GUA, GUC GUG, GUU 3 IV. TINGKAT STRUKTUR PROTEIN

11 Gambar 2. Struktur Protein IV.1. STRUKTUR PRIMER Struktur primer suatu protein semata adalah urutan linear asam aminoyang disatukan oleh ikaatn peptida yang mencakup lokasi setiap iakatn disulfida. Tidak terjadi percabangan rantai. 2,3,4 Jumlah rangkaian protein yang diketahui sedemikian besarnya dan terus bertambah dengan cepat sehingga data rangkaian tersebut tidak mungkin dicatat dalam bentuk cetakan tetapi kini disimpan di dlam database elektronik rangkaian protein yang bisa diakses lewat Internet 2

12 IV. 2. STRUKTUR SKUNDER Daerah di dalam rantai peptida dapat membentuk struktur reguler, berulang, dan lokal yang tejadi yang terjadi akibat adanya ikatan hidrogen antara atom-atom ikatan peptida Ini berhubungan dengan dengan pengaturan kedudukan ruang residu asamamino yang berdekatan dengan urutan linear. Daerah tersebut yang terkenal dengan struktur skunder mencakup α heliks, β sheet, loop. 1,2,3 α HELIKS Pada suatu α heliks, terbentuk ikatan hidrogen antara masing-masing atom oksigen karbonil pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke atom nitrogen amida pada suatu ikatan peptida 4 residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida. Jika tulang punggung polipeptida ini terpilin dengan jumlah yang sama akan terbentuk struktur coil atau heliks (ulir) reguler di mana masing-masing ikatan peptida dihubungkan dengan ikatan hidrogen ke ikatan residu asam amino di depannya dan 4 asam amino dibelakangnya dalam urutan primer. 2,3 Berbagai tipe heliks yang terbentuk lewat pemilinan denagn taraf dan arah yang berbeda digambarkan oleh jumlah (n) residu aminoasil perputaran dan jumlah tonjolan / pitch (p) atau jarak perputaran yang dibentuk heliks sepanjang sumbunya. Heliks polipeptida yang terbentuk dari asam amino kiral (chiral ) akan memperlihatkan kiralitas, yaitu helisk tersebut bisa dominan kanan atau kiri. 2

13 Gambar 3. helix conformations. (a) The ideal right-handed helix. C: green; O: red; N: blue; H: not shown; hydrogen bond: dashed line. (b) The right-handed helix without showing atoms. (c) the left-handed helix. Prolin Dapat Menekuk α Heliks Rantai sisi residu asam amino pada heliks mengarah ke luar dari sumbu sentral.rantai sisi yang berukuran besar atau rantai yang sisi dengan muatan yang saling tolak menolak dapat mencegah terbentuknya α heliks. Residu prolin menghambat struktur α heliks pada protein karena residu prolin menimbulkan hambatan geometrik akibat adanya struktur cincin dan karena pada ikatan peptida,nitrogen tidak mengandung atom hidrogen yang diperlukan untuk membentuk ikatan hidrogen Prolin hanya pas untuk putaran pertama α

14 heliks. Pada bagin lain, residu prolin akan menimbulkan tekukan (bend). Namun tidak semua tekukan dalam α heliks disebabkan prolin. Tekukan kerap terjadi pula pada residu Gly. 2,3 Ikatan Hidrogen dan Kekuatan Van Der Waals Menstabilkan α heliks Mengingat α heliks memiliki energi yang paling rendah dan merupakan konformasi yang paling stabil bagi rantai polipeptida, susunan spasial ini akan terbentuk secara spontan. Stabilitas α heliks terutama terjadi akibat pembentukan ikatan hidrogen dengan jumlah semaksimal mungkin. Nitrogen peptida bekerja sebagai sebagai donor hidrogen,dan oksigen karbonil residu yang dalam barisan letaknya nomer empat dari belakang di dalam pengertian struktur primer bekerja sebagai aseptor hidrogen Interaksi Van der Waals juga memberikan stabilitas tambahan. Atom yang dikemas kuat pada initi α heliks mengadakan kontak van der Waals antara satu sama lain melintasi sumbu heliks tersebut 2,4,5 α Heliks Dapat Bersifat Amfipatik Meskipun sering terdapat pada permukaan protein, α heliks dapat pula terbenam seluruhnya atau sebagian dalam bagian interior protein. Heliks yang bersifat amfipatik suatu kasus yang istimewa dimana residu bergeser antara hidrofobik dan hidrofilik sekitar setiap tiga atau empat residu, terdapat pula keadaan dimana α heliks berhadapan dengan dengan lingkungan polar atau nonpolar. Heliks yang amfipatik terdapat dalam lipoprotein plasma samping dalam hormon polipeptida tertentu, dalam bisa (venom), antibiotik, glikoprotein virus HIV dan protein kinase yang diregulasi oleh kalmodulin. 2

15 Gambar 4. The amphipathic helix structure of CAP18, which is a molecule capable of binding to the endotoxin of bacteria. (a) Amino acid sequence of the amphipathic part of CAP18. Hydrophobic residues are boxed with red lines. (b) The 3D structure determined by nuclear magnetic resonance. Hydrophobic residues are located on the lower side. PDB ID = 1LYP. β SHEET

16 Konformasi reguler yang kedua terdaapt pada lembaran yang terlipat struktur β atau β pleated sheet. Simbol β menunjukkan bahwa struktur ini merupakan struktur reguler kedua yang dijelaskan.. Istilah lembaran terlipat (pleated sheet) menunjukkan penampakkan stuktur tersebut kalau dilihat dari pinggir atas. 1,2 Berbeda dengan kumparan α heliks, β sheet terbentuk melalui ikatan hidrogen antara daerah linier rantai polipeptida. Ikatan hidrogen ini terjadi antara oksigen karboil dari satu ikatn peptida dan nitogen dari ikatan peptida lainnya. Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara dua ranati polipeptida yang terpisah atau antara anatara dua daerah pada sebuah rantai tunggal yang melipat sendiri. Pelipatan ini sering melibatkan sering melibatkan 4 struktur asam amino yang dikenal sebagai β turn. 2,3 Gambar 5. The sheet structure found in RNase A. This figure shows only the backbone atoms, excluding hydrogens. RNase A contains a single peptide chain, which makes a turn at the junction (not shown) between 4 and 6. Therefore, the two strands are anti-parallel.

17 IV. 3. STRUKTUR TERSIER Struktur tersier menggambarkan pengaturan ruang residu asama mino yang berjauhan dalam urutan linier dan pola ikatan-ikatan disulfida. 1. Merupakan konformasi tiga dimensi keseluruhannya. Istilah Struktur tersier mengacu pada hubungan spasial antar unsur struktur skunder. pelipatan polipeptida pada suatu domain biasanya terjadi tanpa tergantung pada pelipatan domain lainnya. Stuktur tersier menjelaskan hubungan antara domain ini, cara dimana pelipatan protein dapat menyatukan asam amino yang letaknya terpisah dalam pengertian struktur primer, dan ikatan yang menstabilkan konformasi ini. 2,4 Bentuk protein globular melibatkan interaksi antara residu asam amino yang mungkin terletak sangat jauh satu sama lain pada urutan primer ranati polipeptida dan melibatkan α heliks dan β sheet.interaksi nonkovalen antara rantai sisi residu asam amino penting untuk menstabilkan struktur tersier dan terdiri dari interaksi hidrofobik dan elektrostatik serta ikatan hidrogen 2,3,5 Interaksi hidrofobik sangat penting bagi struktur protein. Asam amino hidrofobik cenderung berikaatn dibagian dalam protein protein globuler tempat asam amino tidak berkontak denagn air, sedang asam amino hidrofilik biasanya terletak di permukaan protein tempat asam amino berinteraksi dengan air sekelilingnya. 3 IV. 4. STRUKTUR KUARTERNER

18 Menggambarkan pengaturan subunit protein dalam ruang. 1 Protein dengan dua atau lebih rantai polipeptida yang terikat oleh kekuatan nonkovalenakan memperlihatkan struktur kovalen. Dalam protein multimerik ini, maing-masing rantai polipeptida disebut protomer atau subunit. 2 Subunit tersebut disatukan oleh jenis interaksi nonkovalen yang sama yang berperan dalam stuktur tersier yaitu interaksi elektrostatik dan hidrofobik serta ikatn hidrogen. Protein yang tersusun dari dua atau empat subunit masing-masing disebut protein dimerik atau tetramerik 2,3,5 V. KESIMPULAN Berbagai protein yang berbeda dapat diciptakan dari hanya 20 asam amino yang umum, karena asam amino dapat saling berikatan dalam banyak kombinasi yang berbeda. Perbedaan dalam urutan asam amino di sepanjang rantai polipeptida menyebabkan pembentukan struktur tiga dimensi yang berbeda. Sifat-sifat struktural protein dianggap berada dalam empat buah susunan: primer, Sekunder, tersier, dan (hanya untuk protein oligomerik) kuaterner. Struktur primer, rangkaian asam amino dikode dalam gen. Struktur skunder dan tersier yang berkenaan dengan konformasi protein yang keberadaannya dimungkinkan lewat ikatan peptida, ditentukan oleh

19 stuktur primer. Struktur skunder menjelaskan menjelaskan pelipatan rantai polipeptida menjadi multiplikasi motif terikat terikat hidrogen seperi struktur α heliks, β sheet. Struktur tersier berkenaan dengan hubungan antar domain struktural skunder dan antar residu yang letaknya terpisah jauh dalam pengertian struktur primer. Struktur kuartener yang hanya terdapat dalam protein dengan dua atau tiga rantai polipeptida (protein oligomerik) menjelaskan titik kontak dan hubungan lainnya antara polipeptida atau subunit ini DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. Stryer Lubert. Biochemistry 4 th.egc Murray R K, et al. Harper s Biochemistry 25 th ed. Appleton & Lange. America 2000 : Mark Dawn B, PhD, Marks Allan MD, Smith Collen M, PhD. Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah Pendekatan Klinis, 2000 : Champe Pamela C, Harvey Richard A. Lippincott s Illustrated. Biochemistry, 2 nd 1994: 13-23

20 5. Satyanarayana U,Dr. Biochemistry. Books And Allied (P) Ltd, Calcutta

Saya telah melihat cara membuat strand dna ini di internet dan akhirnya,,,, inilah hasilnya

Saya telah melihat cara membuat strand dna ini di internet dan akhirnya,,,, inilah hasilnya Untuk menghasilkan bahan 3D saya ini, bahan yang telah saya gunakan adalah kertas berwarna, dawai, double tape, gabus dan pelekat. Bahan-bahan ini merupakan bahan yang mudah untuk dicari dan semestinya

Lebih terperinci

V. GENETIKA MIKROORGANISME

V. GENETIKA MIKROORGANISME V. GENETIKA MIKROORGANISME Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang membahas tentang sifat-sifat yang diturunkan oleh suatu organisme. Penelaahan genetika secara serius pertama kali dilakukan oleh Gregor

Lebih terperinci

KROMOSOM, GEN, DAN DNA

KROMOSOM, GEN, DAN DNA KROMOSOM, GEN, DAN DNA Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara kromosom, gen, dan DNA Menjelaskan proses replikasi, transkripsi, dan translasi Membuat peta pikiran tentang kromosom,

Lebih terperinci

PERANAN TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM DALAM REAKSI ENZIMATIS

PERANAN TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM DALAM REAKSI ENZIMATIS PERANAN TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM DALAM REAKSI ENZIMATIS Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN......... 1 II. ISI................ 1 II. 1. ENZIM KATALISATOR PROTEIN YANG

Lebih terperinci

T25 Oktober 2013 Kelas Reguler Sore Prodi Agroteknologi UMBY Dosen : Tyastuti Purwani

T25 Oktober 2013 Kelas Reguler Sore Prodi Agroteknologi UMBY Dosen : Tyastuti Purwani T25 Oktober 2013 Kelas Reguler Sore Prodi Agroteknologi UMBY Dosen : Tyastuti Purwani DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: SUHERMAN, Ph.D Perkembangbiakan Makhluk Hidup Aseksual ; keturunannya berkembang menjadi

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI The Central Dogma of Molecular biology Replikasi DNA: adalah proses penggandaan pita DNA dengan menggunakan DNA tetua sebagai cetakan; Proses ini berlangsung

Lebih terperinci

STRUKTUR DNA DAN RNA

STRUKTUR DNA DAN RNA STRUKTUR DNA DAN RNA MATERIAL GENETIKA Informasi genetika dari organisme dibawa dalam bentuk molekul DNA yang pada beberapa makhluk / organisme dalam bentuk RNA yang kemudian akan dipindahkan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DAN POHON FILOGENETIK

BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DAN POHON FILOGENETIK BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DAN POHON FILOGENETIK 2.1 Klasifikasi Makhluk Hidup Sistem klasifikasi organisme memiliki dua pandangan besar yaitu sistem klasifikasi Fenetik dan Filogeni. Sistem klasifikasi

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Protein

Struktur dan Fungsi Protein Struktur dan Fungsi Protein Protein merupakan makromolekul yang sangat serbaguna pada makluk hidup dan melakukan fungsi yang sangat vital dalam seluruh sistem biologis Proteins disusun oleh 20 jenis asam

Lebih terperinci

Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik

Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik Pustaka: Glick, BR and JJ Pasternak, 2003, Molecular Biotechnology: Principles and Applications of Recombinant DNA, ASM Press, Washington DC, hal. 23-46

Lebih terperinci

II. BAHAN GENETIK DAN EKSPRESI GEN

II. BAHAN GENETIK DAN EKSPRESI GEN A. Latar Belakang A.1. Bahan Genetik II. BAHAN GENETIK DAN EKSPRESI GEN DNA: Deoxyribo Nucleic Acid, merupakan bahan dasar genetik yang terbentuk dari tiga komponen yaitu: 1. Basa, yang merupakan bahan

Lebih terperinci

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah Indikator 30 1. Fase-fase sintesis protein: 1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom 2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai 3) RNAd dibentuk di dalam inti oleh DNA 4) Asam amino berderet sesuai dengan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Proses pembentukan protein

II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Proses pembentukan protein 5 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Srukur Proein Proein merupakan bagian yang sanga pening pada seiap makhluk hidup. Proses unuk mendapakan proein dinamakan dengan ranslasi. Seiap makhluk hidup memiliki kode geneik

Lebih terperinci

MUTASI GEN. Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen

MUTASI GEN. Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen MUTASI GEN Perubahan Struktur dan Ekspresi Gen Mutasi : Mutasi >< Perubahan Fisiologi Perubahan pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan ekspresinya Terjadi perubahan pada tingkat metabolisme Perubahan

Lebih terperinci

METABOLISME PROTEIN/ ASAM AMINO. Dr.Yahwardiah Siregar,PhD Dr. Hidayat

METABOLISME PROTEIN/ ASAM AMINO. Dr.Yahwardiah Siregar,PhD Dr. Hidayat METABOLISME PROTEIN/ ASAM AMINO Dr.Yahwardiah Siregar,PhD Dr. Hidayat PENCERNAAN PROTEIN Sebagian besar zat makanan harus dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI GANGGUAN POWER QUALITY (PQ) MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE SEQUENCE ALIGNMENT (MSA)

KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI GANGGUAN POWER QUALITY (PQ) MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE SEQUENCE ALIGNMENT (MSA) Sidang Tesis KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI GANGGUAN POWER QUALITY (PQ) MENGGUNAKAN METODE MULTIPLE SEQUENCE ALIGNMENT (MSA) Telah diseminarkan SITIA 2011, 25 Mei 2011 Agus.S, Adi.S, Mauridhi.H.P Electrical

Lebih terperinci

Metabolisme Protein - 2

Metabolisme Protein - 2 Protein Struktur asam amino Asam amino essensial Metabolisme asam amino Pengaruh hormon dalam metabolisme asam amino Anabolisme asam amino Katabolisme asam amino Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan

Lebih terperinci

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino. Protein Struktur asam Asam essensial Metabolisme asam Pengaruh hormon dalam metabolisme asam Anabolisme asam Katabolisme asam Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan rangka karbon asam menjadi zat

Lebih terperinci

MAKALAH PROTEIN. Oleh : Galih Widi Astuti. Fahmi Nur Hidayat ( ) Iga Nur Azizah ( ) Linda Anggi Febri Yani.

MAKALAH PROTEIN. Oleh : Galih Widi Astuti. Fahmi Nur Hidayat ( ) Iga Nur Azizah ( ) Linda Anggi Febri Yani. MAKALAH PROTEIN Oleh : Galih Widi Astuti Fahmi Nur Hidayat (14312241041) Iga Nur Azizah (14312241042) Linda Anggi Febri Yani Adha Luthfi Asri Maharani UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BIOMOLEKUL II PROTEIN

BIOMOLEKUL II PROTEIN KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya

Lebih terperinci

MAKALAH BIOKIMIA ASAM AMINO DAN PROTEIN DISUSUN OLEH: : Devi Andriani NPM : : Pendidikan Biologi

MAKALAH BIOKIMIA ASAM AMINO DAN PROTEIN DISUSUN OLEH: : Devi Andriani NPM : : Pendidikan Biologi MAKALAH BIOKIMIA ASAM AMINO DAN PROTEIN DISUSUN OLEH: Nama : Devi Andriani NPM : 1413024023 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 DAFTAR ISI HALAMAN

Lebih terperinci

ASAM AMINO. Asam amino: Asam karboksilat yang mempunyai gugus amino pada atom α dari posisi gugus - COOH

ASAM AMINO. Asam amino: Asam karboksilat yang mempunyai gugus amino pada atom α dari posisi gugus - COOH Asam amino: Asam karboksilat yang mempunyai gugus amino pada atom α dari posisi gugus - CH ASAM AMIN Atom C-α ialah atom asimetrik kecuali R ialah atom H Memutar bidang cahaya terpolarisasi atau bersifat

Lebih terperinci

TRANSLASI. Sintesis Protein

TRANSLASI. Sintesis Protein TRANSLASI Sintesis Protein TRANSLASI TRANSLASI : adalah proses penterjemahan informasi genetik yang ada pada mrna kedalam rantai polipeptida/protein Informasi genetik pada mrna berupa rangkaian basa atau

Lebih terperinci

Struktur dan fungsi protein

Struktur dan fungsi protein Struktur dan fungsi protein dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas kedokteran Universitas Lampung Protein Berasal dari kata Yunani (proteos) : yang utama >50%

Lebih terperinci

Struktur dan fungsi protein

Struktur dan fungsi protein Struktur dan fungsi protein dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor Matakuliah Ilmu Biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Lampung Protein Berasal dari

Lebih terperinci

Asam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes

Asam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes Asam Amino, Peptida dan Protein Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes Pendahuluan Protein adalah polimer alami terdiri atas sejumlah unit asam amino yang berkaitan satu dengan yg lainnya Peptida adalah oligomer

Lebih terperinci

Pentingnya Proses Translasi Akhir Protein dalam Ekspresi Genom dan Fitur Pelipatan Protein dan Penyambungan Intein

Pentingnya Proses Translasi Akhir Protein dalam Ekspresi Genom dan Fitur Pelipatan Protein dan Penyambungan Intein Pentingnya Proses Translasi Akhir Protein dalam Ekspresi Genom dan Fitur Pelipatan Protein dan Penyambungan Intein Anggota : Lia Indraswari B1J006116 Rr. Indri Mayasari B1J006118 Dwiwiyati Nurul. S B1J006122

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mrna yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga sering

Lebih terperinci

BAB IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV Hasil dan Pembahasan BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab ini akan membahas hasil PCR, hasil penentuan urutan nukleotida, analisa in silico dan posisi residu yang mengalami mutasi dengan menggunakan program Pymol. IV.1 PCR Multiplek

Lebih terperinci

Bab. Materi Genetik. Peta Konsep. Pengertian gen dan alel. Gen dan alel. Fungsi gen dan alel DNA. DNA dan RNA RNA. Penggolongan kromosom

Bab. Materi Genetik. Peta Konsep. Pengertian gen dan alel. Gen dan alel. Fungsi gen dan alel DNA. DNA dan RNA RNA. Penggolongan kromosom Bab 3 Materi Genetik Bab 3 Materi Genetik Peta Konsep Gen dan alel Pengertian gen dan alel Fungsi gen dan alel DNA dan RNA DNA RNA Materi genetik Kromosom Penggolongan kromosom Jumlah kromosom Sintesis

Lebih terperinci

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen

Lebih terperinci

BAHAN PENYUSUN GENETIK

BAHAN PENYUSUN GENETIK Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agribisnis Pertemuan Ke 4 BAHAN PENYUSUN GENETIK Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id

Lebih terperinci

PENGATURAN EKSPRESI GEN

PENGATURAN EKSPRESI GEN PENGATURAN EKSPRESI GEN Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN........... 1 II. STRUKTUR DNA.................. 2 III. EKSPREI GEN.......... 3 IV. PENGATURAN EKSPRESI GEN

Lebih terperinci

Enkripsi Pesan dengan DNA dan Penyembunyiannya

Enkripsi Pesan dengan DNA dan Penyembunyiannya Enkripsi Pesan dengan DNA dan Penyembunyiannya Muhammad Anwari Leksono - 13508037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

REMEDIAL BIOLOGI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN

REMEDIAL BIOLOGI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN REMEDIAL BIOLOGI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2009-2010 1. Remedial adalah Kegiatan Pengulangan Ujian Semester bagi Peserta Didik yang tidak mencapai angka KKM pada kegiatan Ujian Semester

Lebih terperinci

Asam amino dan Protein

Asam amino dan Protein Asam amino dan Protein Protein berasal dari kata Yunani Proteios yang artinya pertama. Protein adalah poliamida dan hidrolisis protein menghasilkan asam- asam amino. ' suatu protein 2, + kalor 22 + 22

Lebih terperinci

Nama dan NIM anggota kelompok. Anindita Dyah Sinta (B1J006022) Sulistiyani (B1J006026) Arifatus Sholikhah (B1J006028) K39-SPP-06 RINGKASAN

Nama dan NIM anggota kelompok. Anindita Dyah Sinta (B1J006022) Sulistiyani (B1J006026) Arifatus Sholikhah (B1J006028) K39-SPP-06 RINGKASAN Menjelaskan mengapa proses post-translational dari protein adalah satu komponen yang penting dari tahapan ekspresi genom, dan menguraikan fitur kunci dari lipatan protein, pengolahan protein oleh pembelahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mempelajari karakter protein IgG dari kolostrum sapi yang divaksin dengan vaksin AI H5N1. Standar yang digunakan sebagai pembanding pada penghitungan ukuran

Lebih terperinci

PROTEIN I GEDE SUDIRGAYASA PENDAHULUAN

PROTEIN I GEDE SUDIRGAYASA PENDAHULUAN PROTEIN I GEDE SUDIRGAYASA PENDAHULUAN Kemungkinan sempat terlintas pertanyaan dalam pikiran kita bahwa bagaimana kita yang berawal dari zigot yang kita ketahui hanya berupa satu sel mampu tumbuh besar

Lebih terperinci

PROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan

PROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan PROTEIN Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan 2-2015 Contents Definition Struktur Protein Asam amino Ikatan Peptida Klasifikasi protein Sifat fisikokimia Denaturasi protein Definition Protein adalah sumber asam-asam

Lebih terperinci

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA Aulia Dwita Pangestika A2A014018 Fakultas Kesehatan Masyarakat DNA dan RNA DNA sebagai senyawa penting yang hanya ada di mahkluk hidup. Di mahkluk hidup senyawa ini sebagai master kehidupan untuk penentuan

Lebih terperinci

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino

Lebih terperinci

Komponen penting dalam kehidupan. Makromolekul. 90% (termasuk air) Karbohidrat Lipid Protein Asam Nukleat

Komponen penting dalam kehidupan. Makromolekul. 90% (termasuk air) Karbohidrat Lipid Protein Asam Nukleat ASAM NUKLEAT Makromolekul Komponen penting dalam kehidupan Sel 90% (termasuk air) Karbohidrat Lipid Protein Asam Nukleat ASAM NUKLEAT Friedrich Miescher (Swiss, 1844-1895) Suatu polimer nukleotida yg berperanan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HIDDEN SEMI MARKOV MODEL DENGAN DISTRIBUSI DURASI STATE EMPIRIS UNTUK PREDIKSI STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN TOTO HARYANTO

PENGEMBANGAN HIDDEN SEMI MARKOV MODEL DENGAN DISTRIBUSI DURASI STATE EMPIRIS UNTUK PREDIKSI STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN TOTO HARYANTO PENGEMBANGAN HIDDEN SEMI MARKOV MODEL DENGAN DISTRIBUSI DURASI STATE EMPIRIS UNTUK PREDIKSI STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN TOTO HARYANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ii PERNYATAAN

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

Konformasi dan Keisomeran

Konformasi dan Keisomeran Konformasi dan Keisomeran Tujuan Umum: memahami fakta bahwa adanya berbagai struktur yang BERBEDA, walaupun rumus molekulnya SAMA Tujuan khusus: memahami adanya berbagai jenis keisomeran mampu membedakan

Lebih terperinci

METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO. Ika Puspita Dewi

METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO. Ika Puspita Dewi 1 METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO Ika Puspita Dewi 2 Pembahasan Pencernaan protein dan absorbsi asam amino Metabolisme asam amino Sintesis asam amino 3 PENCERNAAN PROTEIN DAN ABSORBSI ASAM AMINO Digesti

Lebih terperinci

PREDIKSI STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL PADA IMBALANCED DATA DIAN PUSPITA SARI

PREDIKSI STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL PADA IMBALANCED DATA DIAN PUSPITA SARI PREDIKSI STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL PADA IMBALANCED DATA DIAN PUSPITA SARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi. bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A,

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 2. BAHAN DAN KODE GENETIK Bahan Genetik Deoxyribonucleic acid (DNA) ditemukan tahun 1869. Pada saat itu fungsi belum diketahui. Selanjutnya diisolasi dari nukleus berbagai

Lebih terperinci

Mekanisme Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh Manusia

Mekanisme Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh Manusia Mekanisme Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh Manusia Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan baku energi, pembentukan dan perbaikan sel, sintesis hormon, enzim,

Lebih terperinci

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial PROTEIN KEGUNAAN 1. Zat pembangun dan pengatur 2. Sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N 3. Sumber energi Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino

Lebih terperinci

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering

Lebih terperinci

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012 DFR ISI HLMN JUDUL 1 DFR ISI 2 DFR GMBR 3 DFR BEL 4 BGIN ISI I. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 5 II. persepsi 5 III. Pemahaman Konsep 5 a. DN 6 b. Struktur DN 6 c. RN 7 d. Sintesa Protein 8 e.

Lebih terperinci

HANDOUT MAKROMOLEKUL PROTEIN

HANDOUT MAKROMOLEKUL PROTEIN HANDOUT MAKROMOLEKUL PROTEIN PROTEIN Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama ) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer

Lebih terperinci

Asam Amino dan Protein

Asam Amino dan Protein Modul 1 Asam Amino dan Protein Dra. Susi Sulistiana, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas 2 unit kegiatan praktikum, yaitu pemisahan asam amino dengan elektroforesis kertas dan uji kualitatif Buret

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga EKSPRESI GEN Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga Mengalirnya informasi dari DNA menuju protein tidak dapat berjalan secara langsung. Pertama DNA akan digunakan sebagai model / cetakan dalam sintesis

Lebih terperinci

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat ASAM NUKLEAT ASAM NUKLEAT Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi

Lebih terperinci

Struktur Sel. Kompetensi: 1. Memahami komponen dasar sel, struktur dan fungsinya, 2. Membedakan sel prokariot dan eukariot

Struktur Sel. Kompetensi: 1. Memahami komponen dasar sel, struktur dan fungsinya, 2. Membedakan sel prokariot dan eukariot Materi kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Struktur Sel Kompetensi: 1. Memahami komponen dasar sel, struktur dan fungsinya, 2. Membedakan sel prokariot

Lebih terperinci

K46-SPP-02. Describe how an amino acid becomes attached to a trna and outline the processes

K46-SPP-02. Describe how an amino acid becomes attached to a trna and outline the processes ANGGI ANGRAENI AMY PUTRI W FEBRI DAMAYANTI B1J006078 B1J006080 B1J006082 K46-SPP-02 Describe how an amino acid becomes attached to a trna and outline the processes that ensure that combinations are formed

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BAHAN GENETIK DNA RNA DEFINISI Genom Ekspresi gen Transkripsi Translasi Kromosom eukaryot Protein Histon dan Protamin Kromosom prokaryot DNA plasmid Asam

Lebih terperinci

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Oleh: Fatchiyah dan Estri Laras Arumingtyas Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Universitas Brawijaya Malang 2006 2.1.Pendahuluan Era penemuan materi

Lebih terperinci

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu DNA DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyribosenucleic acid) yaitu: 1. gula 5 karbon (deoksiribosa)

Lebih terperinci

Protein. Oleh: Suyatno, Ir. MKes.

Protein. Oleh: Suyatno, Ir. MKes. Protein Oleh: Suyatno, Ir. MKes. http://suyatno.blog.undip.ac.id. e-mail: suyatno@undip.ac.id Bagian Gizi - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Pendahuluan Kata protein diperkenalkan

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi

Lebih terperinci

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas Asam Amino dan Protein Tri Rini Nuringtyas Protein Molekul yg sangat vital untuk organisme terdapt di semua sel Polimer disusun oleh 20 mcm asam amino standar Rantai asam amino dihubungkan dg iktn kovalen

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Oleh: Aria Fransisca Bashori Sukma 141810401023 Dosen Pembimbing Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si NIP. 197306012000032001

Lebih terperinci

SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI. Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI. Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Dalam menghasilkan keturunan baru, informasi genetic diwariskan

Lebih terperinci

Struktur Sel. Materi kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP.

Struktur Sel. Materi kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Materi kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Struktur Sel KEANEKARAGAMAN BENTUK KEHIDUPAN DI ALAM Jasad hidup di alam: non seluler dan seluler Non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggandaan dan penyediaan asam amino menjadi amat penting oleh karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA PANGAN No. BAK/TBB/SBG213 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 25 BAB I PROTEIN Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen kedua terbesar setelah air. Fungsi protein di dalam tubuh: 1.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Agus Hery Susanto (2012) Bahan Ajar Biologi Molekuler, Fak. Biologi Unsoed 1

BAB I. PENDAHULUAN. Agus Hery Susanto (2012) Bahan Ajar Biologi Molekuler, Fak. Biologi Unsoed 1 BAB I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi pokok bahasan mengenai ruang lingkup dan perkembangan Biologi Molekuler serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain, tinjauan sekilas tentang sel yang meliputi

Lebih terperinci

Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul

Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 10 No1, April 2014, hal 49-54 Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul Yurio Windiatmoko, Ema Carnia, Isah Aisah Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Struktur dan komponen Sel

Struktur dan komponen Sel Materi kuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agribisnis Pertemuan ke 2 Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Struktur dan komponen Sel DNA KEANEKARAGAMAN BENTUK KEHIDUPAN DI ALAM Jasad hidup di alam: non uler dan

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

KODE GENETIK DAN MUTASI

KODE GENETIK DAN MUTASI KODE GENETIK DAN MUTASI Sjarif Hidajat Effendi Ridha K. T. Juli 2012 BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN BANDUNG DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus infeksi bakteri semakin meningkat setiap tahunnya. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotika yang sesuai. Namun terdapat penyalahgunaan antibiotika

Lebih terperinci

Terdiri dari : senyawa organik C H O dan N

Terdiri dari : senyawa organik C H O dan N PROTEIN Adalah : makromolekul yg terbanyak di dalam sel hidup dan merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Terdiri dari : senyawa organik C H O dan N Berdasarkan fungsinya protein di kelompokkan mjd

Lebih terperinci

Kawalatur Expresi Gen Gene Expression and Regulation

Kawalatur Expresi Gen Gene Expression and Regulation Kawalatur Expresi Gen Gene Expression and Regulation A. Sintesis Protein a) Kod Genetik * Maklumat dalam gen dibawa dalam bentuk kod= kod genetik. * jujukan asid nukleik pada mrna dibaca mengikut kodon=

Lebih terperinci

Replikasi Gen Ekspresi genetik

Replikasi Gen Ekspresi genetik SEJARAH PENEMUAN BAHAN GENETIK Replikasi Gen Ekspresi genetik Pertemuan ke 4 1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan Mendel 1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie van

Lebih terperinci

Organisasi DNA dan kode genetik

Organisasi DNA dan kode genetik Organisasi DNA dan kode genetik Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila DNA terdiri dari dua untai

Lebih terperinci

RESUME JURNAL The Structural Basis Of Large Ribosomal Subunit Function oleh Widayu Mutiya Ramadhani ( )

RESUME JURNAL The Structural Basis Of Large Ribosomal Subunit Function oleh Widayu Mutiya Ramadhani ( ) RESUME JURNAL The Structural Basis Of Large Ribosomal Subunit Function oleh Widayu Mutiya Ramadhani (24020115140122) Jurnal ini berjudul Kegunaan Struktur Dasar dari Sub-Unit Besar Ribosom. Jurnal ini

Lebih terperinci

Air adalah wahana kehidupan

Air adalah wahana kehidupan Air Air adalah wahana kehidupan Air merupakan senyawa yang paling berlimpah di dalam sistem hidup dan mencakup 70% atau lebih dari bobot semua bentuk kehidupan Reaksi biokimia menggunakan media air karena

Lebih terperinci

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya SINTESIS PROTEIN Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya Sintesis Protein Proses dimana kode genetik yang dibawa oleh gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino SINTESIS PROTEIN EKSPRESI GEN Asam nukleat

Lebih terperinci

Protein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN

Protein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN Protein Kuliah Biokimia ke-3 PS Teknologi Hasil Pertanian Univ.Mulawarman Krishna P. Candra, 2015 PROTEIN Protein berasal dari kata latin Proteus (penting) Makromolekul yang dibentuk dari satu atau lebih

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Protein

Struktur dan Fungsi Protein Modul 2 Struktur dan Fungsi Protein Dr.Dadan Rosana, M.Si. M ahasiswa super, kini saatnya kita membahas mengenai protein yang memegang peranan kunci dalam semua proses biologis. Kaitannya dengan Kegiatan

Lebih terperinci

Rangkaian Ekspresi Gen

Rangkaian Ekspresi Gen TRANSKRIPSI Ekspresi Gen Gen berekspresi dengan cara mengendalikan. sifat organisme Pengendalian dilakukan melalui pembentukan enzim/protein yang berperan dalam proses metabolisme Pengendalian pembentukan

Lebih terperinci

Gambar 1. Contoh Double helix

Gambar 1. Contoh Double helix DNA (deoxyribose nucleic acid) merupakan komponen penyusun kehidupan. Zat inilah yang membuat lebah adalah seekor lebah dan kanguru adalah kanguru. DNA adalah apa yang membuat tiap-tiap individual (apapun

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada IV. DISTRIBUSI PROTEIN KE MITOKONDRIA DAN KLOROPLAS

Universitas Gadjah Mada IV. DISTRIBUSI PROTEIN KE MITOKONDRIA DAN KLOROPLAS IV. DISTRIBUSI PROTEIN KE MITOKONDRIA DAN KLOROPLAS 1. DISTRIBUSI PROTEIN KE MITOKONDRIA DAN KLOROPLAS Mitokondria dan kloroplas adalah organela yang berisi DNA, ribosom dan semua komponen yang diperlukan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Replikasi DNA

PEMBAHASAN Replikasi DNA PEMBAHASAN A. Replikasi DNA Ketika sebuah sel menyalin satu molekul DNA, setiap untai berfungsi sebagai pola cetakan untuk menyusun nukleutida-nukleutida menjadi satu untaian komplementer yang baru. Nukleutida-nukleutida

Lebih terperinci

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

BAB VIII SENYAWA ORGANIK BAB VIII SENYAWA ORGANIK Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan mikromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa serta kegunaannya. Sebagian besar zat yang ada di sekitar kita merupakan

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN MODEL MEMBRAN

STRUKTUR DAN MODEL MEMBRAN STRUKTUR DAN MODEL MEMBRAN Ebta Narasukma Anggraeny, S. Farm., M.Sc., Apt. Ebta Narasukma Anggraeny, S. Farm., Apt. The cell membrane (also called the plasma membrane or plasmalemma ) is one biological

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti EKSPRESI GEN Dyah Ayu Widyastuti Ekspresi Gen Gen sekuen DNA dengan panjang minimum tertentu yang mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida, atau RNA (mrna, trna, rrna) Ekspresi Gen Enam tahapan

Lebih terperinci

Sintesa protein (ekspresi gen)

Sintesa protein (ekspresi gen) 1. SINTESA PROTEIN Sintesa protein (ekspresi gen) Merupakan proses dimana DNA mengekspresikan gen nya Secara umum melibatkan dua tahap yaitu TRANSKRIPSI dan TRANSLASI Pada eukaryot, pengendalian ekspresi

Lebih terperinci

Nama : Abed Nego Silaban. Kelas XII IPA 1 UJI KOMPETENSI. A. Pilihan Ganda

Nama : Abed Nego Silaban. Kelas XII IPA 1 UJI KOMPETENSI. A. Pilihan Ganda Nama : Abed Nego Silaban Kelas XII IPA 1 UJI KOMPETENSI A. Pilihan Ganda 1. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai mutasi adalah... a. Mutasi hanya terjadi pada kromosom kelamin b. Mutasi terjadi

Lebih terperinci

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed Siklus Krebs dr. Ismawati, M.Biomed Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme amfibolik Katabolisme memproduksi molekul berenergi tinggi Anabolisme memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis

Lebih terperinci

MAKALAH ASAM AMINO. (Tugas Biokimia) Oleh : Nurul Cahyani

MAKALAH ASAM AMINO. (Tugas Biokimia) Oleh : Nurul Cahyani MAKALAH ASAM AMINO (Tugas Biokimia) Oleh : Nurul Cahyani 1413024036 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 A. Sifat asam basa asam amino dan sifat

Lebih terperinci

BIOKIMIA Struktur & Fungsi Biomolekul

BIOKIMIA Struktur & Fungsi Biomolekul BIOKIMIA Struktur & Fungsi Biomolekul Oleh : Yohanis Ngili Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

Metabolisme asam nukleat II

Metabolisme asam nukleat II Metabolisme asam nukleat II Merupakan proses metabolisme informasi, yang berbeda dgn metabolisme-metabolisme yang telah dipelajari sebelumnya: metabolisme intermediate ensim berperanan dlm setiap reaksi

Lebih terperinci