BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kubis atau kol atau engkol yang kita kenal sekarang pada mulanya merupakan tumbuhan liar dari daerah sub tropik. Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia kecil, terutama tumbuh di daerah Great Britain dan Mediteranian. Asal usul tanaman kubis budidaya diduga berawal dari kubis liar (Brassica olerasea var sylvestris) yang tumbuh di sepanjang Pantai Laut Tengah, Inggris, Denmark dan sebelah utara Prancis Barat, serta Pantai Glamourgan (Rukmana, 1994). Kubis liar tersebut ada yang tumbuh sebagai tanaman biennial dan ada juga yang perennial. Kubis yang telah dibudidayakan dibuat menjadi tanaman annual. Untuk memperoleh bijinya, kubis tersebut dibiarkan tumbuh sebagai tanaman biennial (Annonimous, 2006). Pracaya (2001) menyebutkan bahwa, secara umum kubis dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Namun demikian, pertumbuhannya akan ideal bila ditanam pada tanah liat berpasir yang mengandung bahan organik. Selama hidupnya kubis memerlukan air yang cukup tetapi tidak boleh berlebihan. Di Indonesia pada umumnya kubis banyak ditanam di dataran tinggi meter diatas permukaan laut (dpl). Tapi setelah diketemukan kultivar atau varietas yang tahan panas, tanaman kubis dapat diusahakan di dataran rendah meter di atas permukaan laut walaupun hasilnya tidak sebaik yang ditanam di dataran tinggi (Rukmana, 1994).

2 Biasanya kubis dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Untuk mendapat hasil yang maksimum, kubis harus sudah dipanen apabila kropnya telah keras. Tanda ini biasa dirasakan dengan memegang atau menekan krop kubis tersebut (Pracaya, 2001). Sebagaimana telah diketahui, bahwa harga produk hortikultura, baik sayuran, buahbuahan, maupun tanaman hias sangat ditentukan oleh mutunya. Penilaian terhadap mutu sesungguhnya sangat bersifat kualitatif dan sulit untuk dikuantifikasi. Pada sayuran, mutu ditentukan oleh kesegaran, warna daun, dan ada/tidaknya lubanglubang bekas serangan hama (Zulkarnain, 2009). Menurut Utama (2001), perlakuan-perlakuan pascapanen adalah bertujuan memberikan penampilan yang baik dan kemudahan-kemudahan untuk konsumen, memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan. Sukses penanganan pascapanen memerlukan koordinasi dan integrasi yang hati-hati dari seluruh tahapan dari operasi pemanenan sampai ke tingkat konsumen untuk mempertahankan mutu produk awal. Beberapa tahapan perlakuan umum pascapanen antara lain adalah pre-sorting, pencucian, pelilinan, pengendalian penyakit, pengendalian insekta, dan grading. 2.2 Landasan Teori Teori Biaya Produksi Rosyidi (2006) menyatakan bahwa tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin. Maka persoalan biaya produksi sangat penting diketahui karena laba merupakan selisih antara penerimaan dan biaya (selisih antara revenue dan cost). Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk menghasilkan output. Produksi dapat

3 dilaksanakan apabila tersedia faktor-faktor produksi. Sudah barang tentu pula bahwa semua faktor produksi itu tidak diperoleh secara cuma-cuma melainkan harus dibeli karena tidak ada satu faktor produksi pun yang merupakan barang bebas, semuanya adalah barang ekonomi yang jumlah atau tersedianya adalah langka sehingga untuk mendapatkannya tentu harus dilakukan pengorbanan dengan cara pembelian. Jelasnya, biaya produksi adalah nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output. Case dan Fair (2007) menyatakan bahwa biaya total (total cost) disusun oleh biaya tetap dan biaya variabel. Fixed cost adalah biaya untuk fixed resources. Dengan demikian, karena perusahaan tidak dapat mengubah-ubah jumlah sumber itu dalam proses produksinya, fixed cost itu pun akan tetap saja besarnya tidak peduli berapa pun jumlah output yang dihasilkan, misalnya sewa, asuransi, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan barang-barang modal, gaji dan sebagainya. Sedangkan variable cost merupakan biaya untuk pembelian variable resources. Besarnya variable cost akan berubah-ubah seiring dengan berubahnya jumlah output yang dihasilkan. Biaya variabel akan naik jika jumlah output yang dihasilkan bertambah dan akan turun jika jumlah output yang dihasilkan berkurang. Menurut Case dan fair (2007), dalam membahas biaya tetap harus dibedakan antara biaya tetap total (TFC) dan biaya tetap rata-rata (AFC). Biaya tetap total (TFC) adalah biaya yang tidak berubah sesuai output, meskipun outputnya nol. Sedangkan biaya tetap rata-rata (AFC) adalah biaya tetap untuk setiap satuan output yang dihasilkan, yang didapat dari pembagian biaya tetap total (TFC) dengan jumlah unit output (q). Sewaktu output meningkat, biaya tetap rata-rata turun karena kita membagi angka yang tetap dengan kuantitas yang lebih besar dan lebih besar lagi.

4 Biaya variabel total (TVC) adalah jumlah biaya yang beragam sesuai dengan tingkat output yang dihasilkan. Untuk memperoleh output lebih banyak, suatu perusahaan menggunakan input yang lebih banyak pula. Biaya output tambahan tergantung langsung pada berapa input tambahan yang diperlukan dan berapa banyak biayanya. Rosyidi (2006) menyatakan bahwa biaya variabel rata-rata atau AVC adalah besarnya biaya variabel untuk setiap satuan output yang dihasilkan. AVC ini diperoleh dengan cara membagi biaya variabel dengan jumlah output. Adapun biaya total produksi atau lebih dikenal total cost (TC) merupakan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen berkaitan dengan proses produksi sebagai aktivitas utama untuk menghasilkan suatu produk. Dalam jangka pendek total cost sangat ditentukan oleh input-input produksi baik secara kuantitas maupun kualitas (Sarnowo et al, 2011). Sedangkan biaya rata-rata (Average cost = AC) menurut Putong (2002) adalah rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel. Dimana AC = TC/q atau AC = AFC + AVC. Sukirno (2001) mengatakan bahwa, ada beberapa konsep biaya dalam ekonomi, yaitu : 1. Biaya tetap total (Total fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan keluaran perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan tidak mampu menghindari atau mengubahnya bahkan apabila produksinya nol. 2. Biaya variabel total (Total variable Cost) adalah biaya yang tergantung pada tingkat keluaran yang dipilih dengan kata lain biaya ini berubah-ubah mengikuti kesibukan usaha tersebut.

5 3. Biaya total (Total Cost) adalah penjumlahan biaya total tetap dan biaya variabel total. 4. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost) adalah biaya tetap total dibagi kuantitas keluaran. Ketika keluaran naik, biaya tetap rata-rata menurun karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas keluaran yang semakin besar. 5. Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost) adalah biaya variabel total dibagi kuantitas keluaran. 6. Biaya total rata-rata ( Average Cost) adalah biaya total dibagi dengan kuantitas keluaran. ATC sama juga dengan jumlah biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata 7. Biaya Marginal (Marginal Cost) adalah naiknya biaya total yang diakibatkan oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Biaya marginal mencerminkan perubahan biaya variabel serta menghitung biaya masukan tambahan yang diperlukan untuk memproduksi masing-masing unit keluaran berikutnya. 8. Biaya kesempatan adalah biaya atau pengeluaran yang harus dilakukan untuk memperbanyak produksi dengan mengorbankan produksi barang yang lain. Dengan kata lain semakin banyak suatu barang (misalnya barang industri), maka biaya kesempatan (yaitu penurunan produksi pertanian) untuk memperoleh satu unit tambahan barang tersebut menjadi semakin besar.

6 Packing House Operation Pengertian Packing House operation adalah persiapan yang dilakukan yang mungkin hanya pada tanaman dalam jumlah terbatas dan dipersiapkan untuk pasar tertentu. Setelah panen tanaman hortikultura harus dibersihkan, disortir, dan biasanya dikemas jika mereka akan dijual dipasar untuk menjaga produk tetap segar. Biasanya prosedur ini berlangsung di rumah pengemasan dari berbagai jenis, baik itu tempat tinggal kecil atau tempat pengemasan berukuran besar dengan peralatan otomatis. Packing house cenderung menjadi titik fokus untuk industri hortikultura local dan pusat informasi dapat juga dimanfaatkan untuk kemasan komoditas yang berbeda dalam musim yang berbeda. Selain itu packing house juga bertujuan untuk menyiapkan bahan sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menginginkan produk yang berkualitas, perkelasan produk yang disesuaikan dengan tuntutan pasar dan dapat digunakan sebagai tempat penampungan produk sementara sebelum dipasarkan agar produk terjaga kualitasnya. Untuk ekspor produk segar, packing merupakan bagian penting dari operasi pada saat seleksi, penilaian dan pengendalian mutu yang disiplin. Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan packing house meliputi : Operasi Peralatan dan fasilitas Lokasi Desan dan bahan kontruksi Manajemen

7 Regresi Linear Berganda Persamaan matematika yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut dengan persamaan regresi (Hamang, 2005). Menurut Soleh (2005) secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana dengan satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package Service Solutions). Model regresi yang digunakan untuk menyatakan pengaruh beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat disebut model regresi linear berganda. Wibowo (2012) menyatakan bahwa dalam penggunaan analisis ini ada beberapa hal yang bisa dibuktikan seperti bentuk dan arah hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen, serta dapat mengetahui nilai estimasi atau prediksi nilai masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya jika suatu kondisi terjadi. Kondisi tersebut adalah naik turunnya nilai masingmasing variabel independen itu sendiri yang disajikan dalam model regresi. Uji Beda Rata-Rata Independent Sample T Test Independent Sample T Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Test ini biasanya digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independen terhadap satu atau lebih variabel dependen (Trihendradi, 2011)

8 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikiran untuk memudahkan dalam penjelasan masalah. Dalam kegiatan pengelolaan diperlukan sumber daya yang merupakan input dalam proses produksi, yang pada akhirnya akan menghasilkan output. Begitu pula dengan kegiatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor yang juga memerlukan berbagai macam input seperti hasil panen, tenaga kerja, dan peralatan. Pengelolaan pasca panen dapat dilakukan dengan menggunakan packing house dan tanpa menggunakan packing house. Biaya pengelolaan pasca panen produk sayuran kubis ekspor ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk mengelola produk sayuran kubis setelah panen. Biaya pengelolaan tersebut terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Banyaknya sayuran kubis yang dihasilkan dari pengelolaan pasca panen baik itu yang menggunakan packing house maupun yang tidak menggunakan packing house, dikaitkan dengan harga jual akan menghasilkan penerimaan bagi pengusaha. Penerimaan merupakan pendapatan kotor karena masih terdapat biaya produksi di dalamnya. Setelah penerimaan tersebut dikurangi dengan biaya produksi maka diperoleh pendapatan bersih pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor. Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan mampu mempengaruhi besar pendapatan petani. Untuk itu perlu diketahui apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak.

9 Selain itu, adanya perbedaan besar biaya produksi dan jumlah produksi antara yang menggunakan packing house dan tanpa menggunakan packing house akan menyebabkan besar pendapatan petani tersebut berbeda pula. Untuk itu perlu diketahui apakah perbedaan pendapatan tersebut signifikan atau tidak. Skema kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1. Pengelolaan pasca panen Sayuran kubis ekspor Menggunakan Packing house Tanpa Menggunakan Packing House Biaya produksi Komposisi Biaya produksi Biaya Produksi Produksi Harga Jual Penerimaan Penerimaan Pendapatan Pengelolaan Pasca panen Pendapatan Pengelolaan Pasca Panen Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Keterangan : : Menyatakan hubungan : Menyatakan pengaruh : Menyatakan perbandingan

10 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Proses pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor di daerah penelitian adalah pembersihan, pencucian, sortasi, grading, pelilinan, dan pengemasan. 2. Biaya pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor yang menggunakan packing house lebih rendah daripada pengelolaan pasca panen yang tidak menggunakan packing house di daerah penelitian. 3. Pendapatan pengelolaan pascapanen sayuran kubis ekspor yang menggunakan packing house lebih tinggi daripada pengelolaan pasca panen yang tidak menggunakan packing house di daerah penelitian 4. Ada pengaruh yang signifikan antara biaya pengemasan dengan pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor baik yang menggunakan packing house maupun yang tidak menggunakan packing house di daerah penelitian. 5. Ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan pengelolaan pasca panen sayuran kubis ekspor yang menggunakan packing house dan tanpa menggunakan packing house di daerah penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada TINJAUAN PUSTAKA Agroindustri Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05 Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

Lebih terperinci

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI 5.1. Perilaku Produsen Jika konsumen didefinisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi (pengguna) barang dan jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI 1 TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan ekonomi suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan keuntungan. 2 Pendapatan Total & Biaya Total Pendapatan Total Jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpress.com LOGO Produksi Kegiatan memproses input menjadi output Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN Pengertian Biaya Dalam ilmu ekonomi, biaya diartikan semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi

Lebih terperinci

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya.

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. COST PRODUCTION 1 Pengantar Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Nuhfil1 6.1. Macam-Macam Biaya Produksi VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan, Teori Produksi Biaya Jangka pendek Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI BIAYA/ONGKOS PRODUKSI:

Lebih terperinci

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: Pilihan Ganda Hal 226 1. Yang manakah dari yang berikut digolongkan sebagai biaya tetap? a. Sewa Pabrik. 2. Biaya marjinal akan mulai meningkat pada ketika... b. Biaya Produksi Total Mencapai Maksimum.

Lebih terperinci

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI Bab 3 Pelaku Kegiatan Ekonomi Teori produksi Teori produksi adalah suatu gambaran bagaimana produsen berprilaku dalam memproduksi barang dan jasa. Teori produksi menekankan pada efisiensi. Dua konsep utama

Lebih terperinci

Biaya Produksi dalam jangka pendek

Biaya Produksi dalam jangka pendek Biaya Produksi dalam jangka pendek Dalam jangka pendek, ada satu faktor produksi yang dapat dirubah, sementara faktor produksi yang lain tetap Keseluruhan jumlah biaya produksi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi Teori Biaya Produksi Pengantar Ilmu Ekonomi Konsep Biaya Produksi (1) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar input yang dipakai dalam menghasilkan produknya Total

Lebih terperinci

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI Bentuk-bentuk organisasi perusahaan 1. Perusahaan perseorangan a. Dikelola oleh perseorangan b. Banyak yang tidak berbadan hukum c. Jumlahnya sangat

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI -NN- Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi dari bahan- bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 Elastisitas Elastisitas merupakan ukuran kepekaan

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5 Teori Produksi dan Biaya Pertemuan 5 Fungsi Produksi Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan. Short

Lebih terperinci

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel) Biaya Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Konsep biaya dalam ilmu ekonomi Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA BIAYA PRODUKSI Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA Kurva biaya produksi adalah: Kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya/ongkos produksi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Ekonomi 3.1.1.1 Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktorfaktor produksi dengan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1 BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong

Lebih terperinci

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Supply dan demand keduanya adalah dua kata yang sering digunakan oleh ahli ekonomi. Supply dan demand merupakan kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Menurut

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 4 Ekonomi Mikro Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO Add your company slogan Biaya Teori Produksi LOGO Asumsi Dalam pembahasan ekonomi, perusahaan selalu diasumsikan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya. Perusahaan yang didirikan tidak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

DAMPAK RELOKASI TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL KERIPIK BELUT

DAMPAK RELOKASI TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL KERIPIK BELUT DAMPAK RELOKASI TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL KERIPIK BELUT Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta TAHUN 2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah, yaitu sekitar India, Pakistan sampai

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Produksi Penelitian ini akan mengukur bagaimana dampak penggunaan faktorfaktor produksi terhadap risiko produksi yang ditunjukkan dengan adanya variasi hasil produksi.

Lebih terperinci

Tahun Bawang

Tahun Bawang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Konsep Biaya Tujuan dari perusahaan secara umum adalah memaksimalkan laba Laba total = selisih positif antara penerimaan total dengan biaya total Biaya memberikan peranan penting dalam

Lebih terperinci

Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi PRODUKSI Menurut Ilmu Ekonomi : produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.

Lebih terperinci

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. FUNGSI BIAYA Macam-macam Biaya : Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Kegiatan Belajar 1 A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap)

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 06FEB. Teori perilaku produsen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 06FEB. Teori perilaku produsen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1 Pengantar ekonomi mikro Modul ke: Teori perilaku produsen Fakultas 06FEB Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1 TEORI PRILAKU PRODUSEN Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur pikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku (input) dalam industri tempe, akan digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut.

Lebih terperinci

Bab 8 Teori Biaya. Ekonomi Manajerial Manajerial

Bab 8 Teori Biaya. Ekonomi Manajerial Manajerial Bab 8 Teori Biaya 1 Ekonomi Manajerial Manajerial 2 Karakteristik Biaya 1. Biaya Eksplisit: Pengeluaran aktual untuk mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan produksi 2. Biaya

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Makassar, 24 Februari 2017 Hormat Kami. Penulis

Kata Pengantar. Makassar, 24 Februari 2017 Hormat Kami. Penulis Kata Pengantar Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Teori Biaya sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sayuran terpenting dalam spesies ini. Tanaman ini dikenal sebagai petsai (bahasa Mandarin, yang berarti sayuran putih), dan di AS dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange OPTIMISASI EKONOMI Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. TEKNIK OPTIMISASI EKONOMI C. OPTIMISASI EKONOMI TANPA KENDALA - Hubungan Antara Nilai Total, Rata-rata

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI

Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 Irsalina Nuraini 135130045 Fasta Argadinata 135130046 Kartika Ayu Damayanti 135130047 Aghnes Larasati 135130048 Amaliya Nur Sa

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB ANALISIS BIAYA PRODUKSI Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. KONSEP BIAYA PRODUKSI C. BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK - Biaya total - Biaya rata-rata - Biaya marjinal

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Judul PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.04 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosoemarto,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Organisasi Produksi Usahatani Menurut Rivai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal

Lebih terperinci

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206)

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206) LOGO Teori Biaya Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206) Total Revenue, Total Cost, dan Profit Total Revenue Jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan produk (jasa)-nya. Total Cost Nilai pasar dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian serta akses masyarakat

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

PBAB II URAIAN TEORITIS

PBAB II URAIAN TEORITIS PBAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Endang Puspasari (1999) skripsi yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kecil di Pasar Pagi Wonosobo. Fakultas Ekonomi. Universitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu alur pemikiran yang bersifat teoritis dengan mengacu kepada teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP TENTANG TEORI BIAYA PRODUKSI DAN STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. Dosen pembimbing: Imahda Khari Furqon, M.IE

MAKALAH KONSEP TENTANG TEORI BIAYA PRODUKSI DAN STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. Dosen pembimbing: Imahda Khari Furqon, M.IE MAKALAH KONSEP TENTANG TEORI BIAYA PRODUKSI DAN STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Dosen pembimbing: Imahda Khari Furqon, M.IE Disusun oleh : 1. Hermansyah 2. Tri Damayanti 3. Insani Sabarwati 4. Iis Alifatul

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Hortikultura Komoditas hortikultura termasuk produk yang mudah rusak (perishable product), dimana tingkat kerusakan dapat terjadi dari masa panen hingga pascapanen dan pada saat

Lebih terperinci

Penanganan Hasil Pertanian

Penanganan Hasil Pertanian Penanganan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi FTP UB Penanganan Hasil Pertanian (1) Penanganan saat panen Penanganan segera setelah panen Penanganan pasca

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk dalam keluarga Leguminoceae dan genus Arachis. Batangnya berbentuk

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI Definisi Biaya Produksi Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Menurut Assauri (2008:18), istilah manajemen

Lebih terperinci

Teori Produksi dan biaya produksi

Teori Produksi dan biaya produksi Teori Produksi dan biaya produksi Pertemuan ke-tujuh Pengantar Ilmu Ekonomi Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-7 Perusahaan dalam sudut pandang teori ekonomi Fungsi produksi Teori produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kol Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool sedangkan kubis berasal dari Bahasa inggris yaitu cabbage. Kubis yang juga disebut

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis) ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis) Oleh : Andi Maulana 1, Dini Rochdiani 2, Muhamad Nurdin Yusuf 3 13 Fakultas

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang optimasi penggunaan input produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti pada komoditas lain, seperti pada tanaman bawang merah dan kubis.

Lebih terperinci

Teori Biaya. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

Teori Biaya. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta Teori Biaya Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta TEORI BIAYA Biaya Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi

Lebih terperinci

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial Beberapa Istilah Penting Biaya Produksi: semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan Kecamatan Telaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen 4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan mampu bertahan di habitat tumbuhnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.

III. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat. 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional 1. Konsep Dasar Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

Lebih terperinci

Gambar 1. Kurva Permintaan

Gambar 1. Kurva Permintaan APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Kelurahan Sindang Barang dan Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan

Lebih terperinci

DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS, CICURUG, SUKABUMI. Oleh: ASEP JONI KARTER F SKRIPSI

DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS, CICURUG, SUKABUMI. Oleh: ASEP JONI KARTER F SKRIPSI SISTEM PENANGANAN PASCA PANEN PETSAI (Brassica pekillensis L.) DI SUB TERMINAL AGRIBISNIS, CICURUG, SUKABUMI Oleh: ASEP JONI KARTER F01495102 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi adalah kegiatan menghasilkan output dengan berbagai kombinasi input dan teknologi terbaik yang tersedia (Nicholson,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENAWARAN APEL

VII ANALISIS PENAWARAN APEL VII ANALISIS PENAWARAN APEL 7.1 Analisis Penawaran Apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Pada penelitian ini penawaran apel di Divisi Trading PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dijelaskan dengan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI MC ATC AVC AFC Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Biaya Produksi Slide 2 Biaya adalah dana yang dikeluarkan dalam mengorganisir dan menyelesaikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan alur berfikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013 ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KUBIS (Brassica oleracea) DI DESA SUKOMAKMUR KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Rini Utami Sari, Istiko Agus Wicaksono dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

THE COST OF PRODUCTION

THE COST OF PRODUCTION 1 THE COST OF PRODUCTION Apa Biaya itu? 2 Total cost jumlah yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan input (faktor produksi Cost of raw material Cost of labour Cost of overhead Total

Lebih terperinci

VI ANALISIS RISIKO HARGA

VI ANALISIS RISIKO HARGA VI ANALISIS RISIKO HARGA 6.1 Analisis Risiko Harga Apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembudidayaan tanaman hortikultura

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu

Lebih terperinci

Teori Biaya Produksi

Teori Biaya Produksi Teori Biaya Produksi Abd. Jamal, S.E., M.Si http://abdjamal1966.wordpress.com abdjamal@doctor.com abdjml@aim.com Konsep Biaya Biaya (cost) dihadapi oleh berbagai komponen, seperti : manajer, politisi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi merupakan suatu proses transformasi atau perubahan dari dua atau lebih input (sumberdaya) menjadi satu atau lebih output

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Sejumlah peneltian terdahulu diambil untuk memperkuat penelitian ini dan sekaligus sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun penelitian tersebut

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia diperuntukan sebagai lahan pertanian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia diperuntukan sebagai lahan pertanian, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang berkembang pada sektor agraris. Sebagian besar wilayah Indonesia diperuntukan sebagai lahan pertanian, dan sebagian besar penduduknya

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lahan Pasir Pantai Lahan pasir pantai merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah pasir mudah mengalirkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio). III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C

Lebih terperinci

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani I. Pendahuluan Setiap kegiatan pada proses produksi dalam usahatani menimbulkan pengorbanan hasil yg diperoleh Korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak ada petualang dunia, tanaman cabai (Capsicum sp) tidak akan dikenal oleh. sebagai salah satu daerah dari benua Asia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak ada petualang dunia, tanaman cabai (Capsicum sp) tidak akan dikenal oleh. sebagai salah satu daerah dari benua Asia. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Tanaman Merah. Tanaman cabai merah untuk pertama kali diketemukan oleh petualang duniabernama Christophorus Columbus pada tahun 1490. Kemungkinan kalau tidak ada petualang

Lebih terperinci