II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
|
|
- Leony Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah, yaitu sekitar India, Pakistan sampai Palestina. Sejak zaman dulu bawang merah ini menjadi andalan manusia (di samping bawang putih), untuk kesejahteraan dan pengobatan sehingga selalu dilambangkan pada barang-barang peninggalan sejarah. Sampai kini pun masih banyak digunakan untuk pengobatan dan juga sebagai bumbu penyedap (Wibowo, 1999). Kedudukan tanaman bawang merah dalam tata nama atau sistematika tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Liliales : Liliaceae : Allium : Allium ascalonicum L. atau Allium cepa var. ascalonicum Spesies bawang merah yang banyak ditanam di Indonesia terdiri dari 2 macam, yaitu bawang merah biasa atau shallot alias syalot dan bawang merah sebenarnya atau disebut bawang bombay, bawang timur alias onion (Rukmana, 1994).
2 Bawang merah merupakan tanaman semusim berbentuk rumput yang tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai cm dan membentuk rumpun. Akarnya berbentuk akar serabut yang tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah, bawang merah tidak tahan kering (Rukmana, 1994). Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) sangat beragam, beberapa jenis mudah berbunga, menghasilkan biji dapat disilangkan dengan bawang bombay sedangkan yang lain jarang berbunga. Ketika baru terinisiasi tangkai bunganya padat tetapi setelah mencapai panjang cm tangkai berongga karena heterozigot. Keturunan dari biji tidak sama dengan tetuanya sehingga tanaman biasanya diperbanyak dengan umbi, populasi tanaman umumnya mencapai 300 ribu tanaman/ha (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Tiap kuntum bunga terdiri atas 5-6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari yang berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah seperti berbentuk segitiga (Rukmana, 1994). Pada pangkal umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah cakram ini tumbuh akar-akar serabut yang tidak terlalu panjang. Sedang di atas cakram, diantara lapisan kelopak daun yang membengkak terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Lalu di bagian cakram terdapat mata tunas utama yang nantinya dari bagian ini dapat muncul bunga. Tunas yang akan menjadi tempat tumbuhnya bunga ini disebut tunas apical, sedangkan tunas-tunas lain yang dapat tumbuh jadi tanaman baru disebut tunas lateral (Wibowo, 1999).
3 Akar bawang merah dapat mencapai kedalaman cm. Menurut Weaver dan Burner, secara individu jumlah perakaran tanaman bawang dapat mencapai akar. Diameter akar bervariasi antara 0,5-2 mm, akar cabang tumbuh dan terbentuk antara 3-5 akar (Wibowo, 1999). Dataran rendah cocok untuk membudidayakan tanaman bawang merah atau brambang (shallot). Ketinggian tempat terbaik untuk tanaman bawang merah adalah di bawah 800 di atas permukaan laut (dpl). Namun sampai ketinggian m dpl, tanaman bawang merah masih dapat tumbuh (AAK, 2005). Tanah yang sesuai untuk tanaman bawang merah adalah tanah yang mempunyai ph sekitar 5,5-7,0. Tanah yang terlalu masam dengan ph < 5,5 tidak cocok untuk bawang merah. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman bawang merah adalah tanah lempung berpasir atau lempung berdebu. Jenis tanah ini mempunyai aerasi dan drainase yang baik karena mempunyai perbandingan yang seimbang antara fraksi liat, pasir dan debu (Rahayu dan Berlian, 2006). Masalah terpenting dalam budidaya bawang merah adalah hama dan penyakit. Hama dan penyakit ini tidak pandang bulu, mulai dari akar, umbi, batang, daun bahkan ujung daun pun diserang. Salah satu penyakit yang paling berbahaya bagi bawang merah adalah cendawan Perenospora destructor, yang menyebabkan penyakit umbun upas yang sering disebut penyakit blorok (Wibowo, 1999). Bawang merah di dataran rendah lebih cepat panen dibandingkan dengan di dataran tinggi. Ciri tanaman siap panen adalah leher batang mengeras dan daun menguning. Panen dilakukan pada saat cuaca cerah dan tanah kering. Panen
4 dilakukan dengan cara mencabut tanaman, kemudian dijemur untuk mendapatkan kadar air umbi 80% ( Bawang merah dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik, penurun tekanan darah, kolesterol, serta penurun kadar gula dalam darah. Dengan peranannya terhadap insulin serta untuk meningkatkan vitalitas ( Landasan Teori Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi dengan efektif dan efisien sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan yang maksimal mungkin (Suratiyah, 2006). Faktor produksi dalam usaha pertanian mencakup tanah modal dan tenaga kerja. Tanah merupakan faktor kunci dalam usaha pertanian. Dalam tanah dan sekitar tanah banyak lagi faktor yang harus diperhatikan. Katakan luasnya, topografinya, kesuburannya, keadaan fisiknya, lingkungannya, lerengnya dan lain sebagainya. Dengan mengetahui semua keadaan mengenai tanah, usaha pertanian dapat dilakukan dengan baik (Daniel, 2002). Analisis usahatani merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan suatu usahatani secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Penilaiaan aspek usahatani merupakan penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar, 2004).
5 Dalam usahatani dibutuhkan masukan yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan tanaman, seperti pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, sewa tanah dan upah tenaga kerja. Biaya tersebut dibutuhkan setiap saat sehingga masalah ini sering menimbulkan resiko yang sangat besar pada petani, kalau biaya tidak dapat dipenuhi secara tepat waktu ataupun tepat jumlah maka akibatnya adalah produksi atau hasil yang dicapai tidak sesuai harapan (Daniel, 2002). Menurut Soekartawi (1999), bahwa dalam melakukan usaha pertanian seorang pengusaha atau petani dapat memaksimumkan keuntungan dengan Profit Maximization dan Cost Minimization. Profit maximization adalah mengalokasikan input seefisien mungkin untuk memperoleh output yang maksimal, sedangkan cost minimization adalah menekankan biaya produksi sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kedua pendekatan tersebut merupakan hubungan antara input dan output produksi yang tidak lain adalah fungsi produksi. Dimana pertambahan output yang diinginkan dapat ditempuh dengan menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan. Istilah faktor produksi sering juga disebut dengan korbanan produksi, karena faktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input. Macam faktor atau input ini, berikut jumlah dan kuantitasnya perlu diketahui oleh seorang produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan faktor produksi (input) dan produk (output). Hubungan antara input dengan output ini disebut dengan factor relationship (FR).
6 Dalam rumus matematis, FR ini ditulis dengan : Y = f(x 1,X 2,,X n ) Dimana : Y = Produk atau variabel yang dipengaruhi oleh faktor produksi X X = Faktor produksi atau variabel yang mempengaruhi Y (Soekartawi, 1994) Dalam proses produksi pertanian, maka Y dapat berupa produksi pertanian dan X dapat berupa lahan, tenaga kerja, modal atau menajemen. Namun demikian dalam prakteknya, keempat faktor produksi tersebut belum cukup untuk dapat menjelaskan Y. Faktor - faktor sosial ekonomi lainnya, seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat keterampilan dan lain-lain juga berperan dalam mempengaruhi tingkat produksi. (Soekartawi,1994) Fungsi produksi yang sering dipakai dalam bidang pertanian adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan dependent, yang dijelaskan (Y) dan yang lain disebut independent yang menjelaskan (X). Penyelesaian antara hubungan Y dan X adalah dengan cara regresi dimana variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X. dengan demikian kaidah-kaidah dari regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas. (Soekartawi,1994)
7 Ada tiga alasan fungsi produksi Cobb-Douglas lebih dipakai oleh peneliti : 1. Penyelesaian fungsi ini relative mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain. Fungsi Cobb-Douglas dapat dengan mudah ditransfer ke dalam bentuk linear. 2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas. 3. Besaran elastisitas sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale. (Soekartawi,1994) Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. 2. Biaya tidak tetap (variable cost), yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. (Soekartawi, 1995). Pendapatan atau income petani adalah hasil penjualan dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi dan sektor ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di pasar faktor produksi. Harga faktor produksi di pasar ditentukan oleh tarik-menarik antara penawaran dan permintaan (Kadiriah, 1994). Pendapatan bersih adalah selisih pendapatan total tunai dengan total pengeluaran tunai. Pendapatan bersih suatu usaha dinyatakan dalam bentuk jumlah rupiah. Tujuan petani dalam berusahatani pada masyarakat yang telah memasuki sistem pasar adalah untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya (Simajuntak, 2004).
8 Ada beberapa jenis pendapatan berdasarkan sumbernya, yaitu: 1) Gross dan Net income 2) Pendapatan tenaga kerja petani adalah pendapatan pengelola ditambah upah tenaga kerja petani. 3) Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah pendapatan pengelola ditambah upah tenaga kerja petani dan anggota keluarga yang dihitung. (Prawirokusumo, 1999). Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan pengukuran dengan berbagai kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata target yang telah ditentukan (Kasmir dan Jakfar, 2004). Pada analisis ekonomi usaha, data penerimaan biaya dan pendapatan usaha sangat perlu diketahui. Penerimaan usaha adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual yang berlaku saat ini. Sedangkan biaya usaha adalah Semua pengeluaran yang dipergunakan baik mempengaruhi ataupun tidak mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan pendapatan usaha merupakan selisih antara penerimaan usaha dan pengeluaran (Soekartawi, 1995). Analisis ekonomi dilakukan untuk menghitung sejauh mana usaha yang telah dijalankan memberi keuntungan. Keuntungan usaha tersebut baru dapat diperoleh apabila semua biaya usaha yang telah dikeluarkan dapat ditutupi oleh hasil penjualan dari kegiatan produksi yang telah dilakukan (Daniel, 2002).
9 2.3. Kerangka Pemikiran Usahatani adalah kombinasi dari faktor-faktor produksi (lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Usahatani bawang merah merupakan salah satu usaha hortikultura sayur-sayuran yang memiliki prospek yang cerah karena bawang merah merupakan bumbu masakan yang sangat dikenal dan dibutuhkan oleh masyarakat setiap harinya sebagai pelengkap bumbu dapur. Agar usahatani bawang merah dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan beberapa input produksi yang dapat menunjang kegiatan usahatani tersebut yang terdiri dari lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Ada beberapa masalah yang dihadapi petani bawang merah dalam penyediaan input produksi, salah satunya adalah distribusi input produksi yang kurang lancar akibat sarana transportasi ke sentra produksi bawang merah yang kurang memadai. Produksi bawang merah akan meningkat apabila penggunaan input produksi sudah optimal sehingga produktivitas bawang merah juga akan meningkat. Namun yang menjadi masalah secara umum, petani kita hanya mempunyai skala usaha dan modal yang kecil. Akibatnya produksi dan produktivitas belum optimal. Harga yang sangat fluktuatif menyebabkan penerimaan petani rendah. Konsekuensinya adalah pendapatan bersih dari usahatani bawang merah tidak dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap total pendapatan keluarga.
10 Untuk mengetahui sebuah usahatani merupakan pendapatan utama dalam keluarga, maka harus diketahui seberapa besar kontribusi/tambahan pendapatan usahatani dan juga bersifat kontinuitas dalam memberikan pendapatan keluarga. Berdasarkan besar pendapatan bersih yang diterima oleh petani bawang merah pada akhir musim tanam, dapat dilihat kelayakan usahatani bawang merah secara ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan penerimaan dengan biaya lebih besar dari atau sama dengan 1) satu maka ( usahatani layak diusahakan sedangkan apabila lebih kecil dari satu (<1) maka tidak layak untuk diusahakan secara ekonomi.
11 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema kerangka pemikiran berikut ini: Petani Usahatani Bawang Merah Faktor Produksi: Lahan Bibit Pupuk Pestisida Tenaga Kerja Produksi Harga Jual Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan Usahatani Analisis Kelayakan Layak Tidak Layak Skema 1: Kerangka Pemikiran Analisis Usahatani Bawang Merah Keterangan: Ada hubungan Ada pengaruh
12 2.4. Hipotesis Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka dapat diuraikan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1) Tingkat produktivitas bawang merah di daerah penelitian tergolong tinggi. 2) Faktor produksi (lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di daerah penelitian. 3) Biaya produksi, penerimaan dan pendapatan bersih usahatani bawang merah di daerah penelitian untuk setiap strata bervariasi. 4) Usahatani bawang merah layak diusahakan di daerah penelitian 5) Pendapatan dari usahatani bawang merah memberikan kontribusi dominan terhadap total pendapatan keluarga.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia Tengah, yaitu sekitar India, Pakistan sampai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang optimasi penggunaan input produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti pada komoditas lain, seperti pada tanaman bawang merah dan kubis.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk dalam keluarga Leguminoceae dan genus Arachis. Batangnya berbentuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan tanaman bawang merah dalam tata nama atau sistematika tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta; subdivisio : angiospermae; kelas
Lebih terperincihingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales, famili liliaceae, genus Allium,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman yang berasal
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Bawang Merah Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Liliaceae. Bawang merah tergolong tanaman semusim atau setahun yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Warisno (2010) tanaman jagung termasuk dalam famili graminae, dengan sistematika (taksonomi) sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,
Lebih terperinciMENGKAJI HASIL DAUN BAWANG MERAH PADA JARAK TANAM BERBEDA.
MENGKAJI HASIL DAUN BAWANG MERAH PADA JARAK TANAM BERBEDA. OLEH: I PUTU DHARMA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR. 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Bawang Merah. ada didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bawang yang ada didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim yang membentuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Menurut Rahayu dan Berlian (1999) tanaman bawang merah dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio : Plantae : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengalaman sejarah banyak ditemukan bukti-bukti yang mengisahkan
Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberap ribu tahun lalu. Dalam pengalaman sejarah banyak ditemukan bukti-bukti
Lebih terperinciSubdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.
B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family: Liliales, Genus Allium,SpeciesAllium
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 1. Klasifikasi Menurut Rahayu, Estu dan Berlian (2006) Tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam golongan berikut : Divisi Subdivisi Class
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim
12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bawang yang ada didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Ekonomi 3.1.1.1 Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktorfaktor produksi dengan produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau Manihot esculenta termasuk familia Euphorbiaceae, genus Manihot yang terdiri dari 100 spesies. Ada dua tipe tanaman ubi kayu yaitu tegak (bercabang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Bawang Prei Bawang prei merupakan tanaman semusim yang berbentuk seperti rumput. Sistem perakarannya termasuk dalam akar serabut yang terpencar kesemua
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bawang Merah Tanaman bawang merah (Allium Sp) merupakan sayuran rempah dan dipanen bagian umbinya yang merupakan umbi lapis dan digunakan untuk konsumsi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Komoditas Bawang Merah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Komoditas Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang merupakan anggota Allium yang paling banyak diusahakan dan memiliki nilai ekonomis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan Usahatani Suratiyah (2006), mengatakan bahwa usahatani sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lahan Pasir Pantai Lahan pasir pantai merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah pasir mudah mengalirkan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Ekonomi 3.1.1. Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Karenanya, kebutuhan masyarakat
PENDAHULUAN Latar Belakang Bawang merah merupakan tanaman yang cukup populer di masyarakat. Karena biasa digunakan sebagai bumbu penyedap rasa. Selain itu, bawang merah dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani tomat dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Linnaeus pada 1753 dalam bukunya Species Plantarum (Linneaus dalam Stern, : Monocotyledoneae
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Bawang Merah 2.1.1. Klasifikasi Tanaman bawang merah pertama kali diklasifikasikan oleh Carolus Linnaeus pada 1753 dalam bukunya Species Plantarum (Linneaus dalam Stern,
Lebih terperinciMenurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili
Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Buah Naga Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhijus),
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman bawang merah Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub divisio: Angiospermae, Class: Monocotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman bawang merah Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub divisio: Angiospermae, Class: Monocotyledonae, Ordo: Liliaceae, Family: Liliales, Genus: Allium,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku Liliaceae. Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku Liliaceae. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan, yaitu daerah sekitar India, Pakistan sampai Palestina
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Klasifikasi bawang merah menurut Pitojo ( 2003 ) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi: Angiospermae; Kelas: Monocotyledoneae; Ordo:
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka
5 II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tanaman Semangka Berdasarkan klasifikasinya, tanaman semangka termasuk : Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka a. Bayam Bayam adalah sayuran daun daerah tropik berbentuk perdu atau semak yang telah lama dikenal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang berbedabeda. Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang
Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta
Lebih terperinci. II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai
. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang analisis produksi sehingga akan sangat membantu dalam mencermati masalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut van Steenis (2003) klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi : Angiospermae; Kelas : Monocotyledonae;
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Botani dan Kandungan Gizi Tanaman Bawang Merah. dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merupakan umbi sejati seperti
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani dan Kandungan Gizi Tanaman Bawang Merah Bawang merah adalah tanaman semusim yang memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom:
TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae; Class: Monocotyledoneae; Ordo: Liliaceae;
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Melon a. Agronomi tanaman melon Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia curcubitaceae atau suku timun-timunan dan termasuk
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 5 Khasiat Buah Khasiat Cabai Merah.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Cabai Merah Keriting Cabai merah keriting atau lombok merah (Capsicum annum, L) merupakan tanaman hortikultura sayur sayuran semusim untuk rempah-rempah yang diperlukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dan pengganti antibiotik, menurunkan tekanan darah, kolestrol serta penurunan
PENDAHULUAN Latar Belakang Bawang merah adalah salah satu komoditi unggulan di beberapa daerah di Indonesia, yang digunakan sebagai bumbu masakan dan memiliki kandungan beberapa zat yang bermanfaat bagi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bawang merah (Allium ascalonicum Linn) merupakan tanaman
26 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum Linn) merupakan tanaman sayuranyang diklasifikasikan dalam kelas Monocotyledonae, ordo Aspergales, familyalliaceae dan genus
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu adalah/singkong yang juga disebut Kaspe, dalam bahasa Latin disebut Manihot Esculenta Crantz, merupakan tanaman yang banyak yang mengandung karbohidrat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal yang berdasar pada teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Allium ascalonicum, L) atau dikalangan internasional. menyebutnya shallot merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bawang merah (Allium ascalonicum, L) atau dikalangan internasional menyebutnya shallot merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Dalam bahasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. Menurut Sunarjono (1989), bawang merah merupakan salah satu sayuran
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bawang Merah Menurut Sunarjono (1989), bawang merah merupakan salah satu sayuran yang hanya digunakan sbagai bumbu dapur untuk melezatkan masakan, hingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. uji perbandingan. Komparasi juga merupakan salah satu metode penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komparasi Komparasi adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, yang kemudian dilakukan analisis dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Bawang Merah. Menurut Sunarjono dan Soedomo (1983), klasifikasi tanaman bawang merah
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Bawang Merah Menurut Sunarjono dan Soedomo (1983), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Merode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi adalah bagian integral dari pembangunan nasional dan sangat terkait dengan tujuan pendidikan pada umumnya, yakni dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang ada didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bawang yang ada didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah daerah tropis dan dapat juga tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L) termasuk dalam keluarga rumput rumputan. tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, kedudukan tanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budidaya Perikanan Pengertian budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Sedangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang efisiensi dan pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi sehingga akan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup fungsi produksi dan elastisitas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya yang tidak terlalu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu semenanjung Malaysia, Thailand, Myanmar dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciwirausaha manajer dan wirausaha social engineer. Para pelaku wirausaha bisn
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keragaman budaya. Selain keragaman budaya, penduduk Indonesia juga memiliki beragam mata pencaharian, mulai dari bidang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bawang merah adalah salah satu komoditas unggulan di beberapa daerah di Indonesia, yang digunakan sebagai bumbu masakan dan memiliki kandungan beberapa zat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,
PENDAHULUAN Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu produk pertanian yang penting bagi ketahanan pangan nasional. Selain pangsa pasarnya yang terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi ditinjau dari sisi pemenuhan konsumsi nasional, sumber
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berpengaruh terhadap pembangunan negara. Pertanian merupakan salah satu bagian dari bidang agribisnis. Saragih dan
Lebih terperinci