III KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku (input) dalam industri tempe, akan digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut. Teori yang digunakan yaitu teori produksi, teori harga khususnya pengaruh perubahan harga input terhadap penggunaan input, dan dilengkapi juga dengan teori biaya produksi Teori Produksi Perusahaan adalah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa barang dan atau jasa dengan menggunakan sejumlah sumber daya atau input tertentu, kegiatan menghasilkan produk inilah yang disebut dengan produksi (Syahruddin, 1990). Hubungan antara produk dengan input secara matematis yaitu: Y= f (X).(1) dimana Y adalah produk atau output perusahaan sebagai fungsi dari penggunaan input (X). Dalam berproduksi, perusahaan senantiasa memperhatikan komposisi penggunaan input dalam rangka memperoleh produksi yang maksimal atau biaya produksi yang serendah mungkin, sehingga pada akhirnya mendapatkan keuntungan yang maksimal. Perusahaan besar maupun kecil memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang maksimum (profit maximization). Pengertian keuntungan sendiri adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya. Total penerimaan adalah perkalian antara harga jual produk dengan jumlah hasil produksi (Y) yang dihasilkan, sedangkan total biaya adalah perkalian antara harga beli input produksi dengan jumlah input produksi yang digunakan. Secara matematis sederhana keuntungan dapat dituliskan sebagai berikut:

2 Keuntungan = π = Total Penerimaan - Total Biaya = TR - TC = P Y.Y - TVC - TFC = P Y. Y - P X. X - TFC.(2) dimana: TR = Total Revenue ( Total penerimaan) TC = Total Cost (Total biaya) PY = Harga jual produk PX = Harga beli input produksi TFC = Total Fixed Cost (Total biaya tetap) Y = Jumlah output ; X = Jumlah input Persamaan (2) menunjukkan bahwa keuntungan dipengaruhi oleh input produksi. Dalam praktiknya, produsen menggunakan lebih dari satu input, namun untuk penyederhanaan maka dalam penjelasan tersebut diasumsikan bahwa input yang digunakan hanya satu. Bila harga input meningkat, sesuai dengan teori permintaan, maka permintaan akan input menjadi menurun. Akibatnya produksi menjadi berkurang dan pada akhirnya keuntungan perusahaan akan menurun pula Pengaruh Perubahan Harga Input Terhadap Penggunaan Input Pengrajin tempe sebagai perusahaan tentu membutuhkan input dalam menjalankan kegiatan produksinya. Dengan demikian permintaan dari pengrajin tempe adalah input-input yang dibutuhkan untuk memproduksi tempe, seperti kedelai, bahan bakar, ragi, daun pisang, dan tenaga kerja. Permintaan akan inputinput tersebut dikenal sebagai derived demand (permintaan turunan). Hal ini disebabkan permintaan akan input timbul dari permintaan tempe sebagai output dari pengrajin tempe yang diminta oleh konsumen. Jumlah input yang diminta oleh pengrajin tempe, tergantung pada jumlah tempe yang akan diproduksinya. Jumlah tempe yang akan diproduksi tergantung pula pada tingkat keuntungan yang diharapkan pengrajin tempe. Sebagai produsen yang rasional, pengrajin tempe tentu akan menerapkan prinsip profit maximization dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan persamaan (2), untuk mendapatkan keuntungan yang 24

3 maksimum yaitu turunan pertama dari fungsi keuntungan terhadap biaya variabel harus dibuat sama dengan nol, secara matematis yaitu: dπ = P Y. dy - P X = 0 dx dx = dy dx = PX PY atau P Y. MPP - P X = 0 = MPP = Px Py = NPM = P X...(3) Persamaan (3) menunjukkan bahwa untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum atau kondisi yang optimal yaitu rasio harga input dengan output harus sama dengan turunan ouput terhadap input atau harga output dikalikan dengan produksi marginal (NPM) harus sama dengan harga input. Dengan kata lain hasil tambahan dari input yang terakhir harus sama dengan biaya input tambahan. Dapat juga dikatakan rasio harga input (P X ) terhadap harga output (P Y ) harus sama dengan hasil produksi fisik marginal dari input (MPP = dy dx ). Apabila P X meningkat, maka rasio P X dengan P Y menjadi semakin besar sehingga MPP menjadi lebih kecil dari rasio P X dengan P Y. Akibatnya produsen harus melakukan penyesuaian agar tetap mendapatkan keuntungan yang maksimum yaitu dengan mengubah MPP, bukan mengubah P X atau P Y karena diasumsikan produsen berada pada struktur Pasar Persaingan Sempurna (PPS). Adapun asumsi dalam PPS yaitu: (1) Produsen dianggap sebagai pembeli kecil di pasar input, sehingga produsen tidak dapat memengaruhi harga input di pasar; (2) Terdapat banyak produsen sejenis di pasar, sehingga tidak ada kekuatan produsen untuk memengaruhi harga output, dengan demikian produsen sebagai price taker sehingga relatif sulit bagi produsen untuk merubah harga outputnya dan sulit pula produsen memengaruhi perubahan harga input. Dengan demikian ketika P X meningkat, maka produsen melakukan penyesuaian dengan mengurangi jumlah input, dan sebagai akibatnya jumlah output yang dihasilkan menurun pula. Berdasarkan syarat untuk memaksimumkan keuntungan seperti yang ditunjukkan persamaan (3), dapat dilihat bahwa ada tiga faktor yang memengaruhinya yaitu harga hasil produksi atau output (P Y ), harga input (P X ), dan hubungan produksi fisik yang memengaruhi hasil produksi marginal ( dy dx ). 25

4 Penjelasan syarat keuntungan maksimum dapat pula didekati dari kurva produksi dan garis rasio harga input dengan output. Kurva produksi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara penggunaan input dengan output yang diproduksi (persamaan 1). Dengan demikian kurva ini menjelaskan bahwa output yang diproduksi tergantung dari input yang digunakan. Di sisi lain, input yang digunakan dipengaruhi oleh harga input tersebut, hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 3. Y (output) dy 0 dx 0 Y= f (X) dy 1 dx 1 PX1 PY > PX0 PY PX0 PY X (input) PX (Harga input) PX 1 PX 0 Demand X 1 X 0 X (input) Gambar 3. Pengaruh Perubahan Harga Input Terhadap Permintaan Input Sumber : Doll dan Orazem (1984) 26

5 Gambar 3 menjelaskan untuk mendapatkan jumlah penggunaan input yang dapat menghasilkan kondisi yang optimal ( dy = PX dx PY ) dicapai ketika garis rasio harga input dengan output bersinggungan dengan kurva produksi, sehingga didapatlah jumlah penggunaan input yang optimum di X 0. Ketika harga input meningkat menjadi PX 1, maka rasio harga input dengan output akan semakin besar, sehingga kemiringan garis rasio harga akan meningkat. Ketika garis rasio harga setelah adanya peningkatan harga input ini disinggungkan kembali dengan kurva produksi, akan menyebabkan penggunaan input menjadi menurun (X 1 ). Titik-titik yang optimal yaitu ketika garis rasio harga bersinggungan dengan kurva produksi diturunkan ke dalam kurva hubungan antara jumlah penggunaan input dengan harga input, maka akan didapat garis permintaan input yang memiliki slope negatif. Dengan demikian, input produksi merupakan fungsi dari harga input dengan harga output. dy = PX dx PY dy = dx f X = PX PY X = f (P X, P Y )..(4) Uraian di atas menunjukkan ada hubungan antara harga input dengan jumlah input yang diminta. Hubungan antara harga dengan input ini termasuk ke dalam fungsi produksi, salah satu cara untuk menggambarkan fungsi produksi adalah dengan melihat kurva isokuan. Kurva isokuan secara umum menggambarkan kombinasi alternatif antara dua input yang saling bersubstitusi untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Namun kurva isokuan pada pengrajin tempe merupakan kurva isokuan khusus yang sifat antara masingmasing inputnya tidak saling bersubstitusi. Dengan kata lain sifat input pada produksi tempe adalah saling berkomplemen. Untuk lebih jelasnya, Gambar 4 menampilkan ilustrasi kurva isokuan pada pengrajin tempe. 27

6 Tenaga Kerja (Jam) Q tempe TK 1 TK 2 Kedelai (Kg) K 2 K 1 Gambar 4. Kurva Isokuan Pengrajin Tempe Gambar 4 menampilkan perubahan jumlah kedelai (K) yang digunakan pada sumbu X, dan perubahan jumlah jam tenaga kerja (TK) pada sumbu Y untuk menghasilkan tempe dengan jumlah tertentu (Q tempe). Adanya kenaikan harga kedelai membuat jumlah penggunaan kedelai menjadi menurun (dari K 1 menjadi K 2 ). Berdasarkan kurva isokuan, penurunan jumlah kedelai akan menurunkan pula penggunaan jumlah jam tenaga kerja. Hal ini disebabkan sifat kedua input dalam kurva isokuan adalah saling melengkapi atau berkomplemen dan sifat jumlah penggunaan inputnya adalah fixed proportion (proporsi yang tetap). Dengan demikian pada input yang sifatnya saling melengkapi, penurunan jumlah penggunaan suatu input tertentu akibat adanya kenaikan harga input tersebut akan menurunkan jumlah penggunaan input lainnya. Sifat penggunaan input yang saling melengkapi pada produksi tempe dengan jumlah proporsi yang tetap, membuat kegiatan produksi tempe kurang cocok jika dimodelkan dengan menggunakan fungsi produksi. Fungsi produksi cenderung menjelaskan hubungan input yang sifatnya saling bersubstitusi. Kondisi ini sangat berbeda dengan kondisi yang dihadapi pengrajin tempe. Salah satu model yang dapat digunakan untuk menerangkan hubungan input yang penggunaannya saling berkomplemen dan jumlah proporsinya tetap yaitu dengan menggunakan model Linear Programming. Secara umum model LP yang memaksimisasi keuntungan adalah sebagai berikut: 28

7 Optimumkan: dengan batasan: n Z = Cjxj j =1 n j =1 aij. xj ; bi, untuk i = 1,2,3,, m xj 0, untuk j = 1,2,3,, n atau dapat dituliskan secara lengkap sebagai berikut: Optimumkan: dengan batasan: Z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n a 11 x 1 + a 12 x a 1n x n b 1 a 21 x 1 + a 22 x a 2n x n b 2... a m1 x 1 + a m2 x a mn x n b m dan x 1 0, x 2 0, dan x n 0 Keterangan: Z = fungsi tujuan yang dicari nilai optimalnya (maksimal atau minimal) C j = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan xj dengan satu satuan unit n = macam kegiatan yang menggunakan sumberdaya yang tersedia m = macam batasan sumberdaya yang tersedia x j = tingkat kegiatan ke-j a ij = banyaknya sumberdaya i yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran kegiatan j b i = kapasitas sumberdaya i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit kegiatan 29

8 Dari rumus matematis LP tersebut, dapat dikelompokkan tiga komponen yaitu fungsi tujuan, faktor pembatas atau kendala yang juga dinyatakan dengan fungsi linear, dan ada faktor non-negativity, yaitu nilai koefisien a ij pada x j tidak boleh negatif sebab bila nilainya negatif, maka solusi LP tidak akan tercapai. Hasil dari solusi optimum kemudian dapat diketahui pengaruh perubahan parameter terhadap solusi optimum. Analisa perubahan parameter dan pengaruhnya terhadap solusi LP dinamakan post optimality analysis yang menunjukkan bahwa analisa ini terjadi setelah diperoleh solusi optimum, dengan mengasumsikan seperangkat nilai parameter yang digunakan dalam model (Mulyono 1991) Biaya Produksi Perubahan harga input X yang diterima produsen akan memengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan produsen. Biaya dalam bidang produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk mengadakan kegiatan produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang. Komposisi biaya yang terjadi pada suatu usaha disebut struktur biaya. Struktur biaya berdasarkan perilaku biaya dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Proses produksi dalam kelangsungannya mengandung dimensi waktu, sehingga proses produksi ditandai dengan pembagian beberapa jenis waktu. Pembagian biaya menurut waktunya tergantung dari kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan biaya pada periode waktu tertentu. Produksi jangka pendek adalah jangka produksi di mana dijumpai biaya input variabel dan biaya tetap. Produksi jangka panjang adalah jangka produksi di mana semua biaya bersifat variabel (Sudarsono 1995). Fungsi biaya produksi dalam jangka pendek menggambarkan biaya total produksi, yaitu jumlah keseluruhan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak berubah total dengan berubahnya produk, yang termasuk ke dalam biaya tetap misalnya gaji tenaga administratif; penyusutan mesin, gedung dan alat-alat lain. Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang totalnya berubah-ubah dengan berubahnya produk. Biaya variabel diperlukan untuk membiayai input yang habis dipakai sekali dalam proses 30

9 produksi, dengan demikian biaya variabel merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan output, yang bertambah besar dengan meningkatnya produksi dan sebaliknya bertambah kecil dengan semakin menurunnya produksi. Biaya variabel misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan lain-lain. Perilaku kedua jenis biaya ini dapat digambarkan dalam kurva seperti pada Gambar 5. Rp (TC, TFC, TVC) TC b TVC a TFC O Q Keterangan: TC : Total Cost (Biaya Total) TFC : Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total) TVC : Total Variabel Cost (Biaya Variabel Total) Gambar 5. Kurva Biaya Total, Biaya Tetap Total, dan Biaya Variabel Total Sumber : Syahruddin (1990) Kurva TFC sejajar dengan garis horizontal. Sedangkan jarak Oa adalah sama dengan ab, dan diasumsikan kurva biaya berbentuk linear. Kurva biaya total memiliki bentuk seperti pada Gambar 5, karena masing-masing unit tambahan input akan menimbulkan biaya, sehingga biaya total akan semakin bertambah pula. Saat biaya variabel total bebas, dalam artian produsen tidak perlu membayar input variabel, maka kurva biaya total akan berbentuk horizontal. Dengan demikian biaya tidak akan tergantung dengan jumlah output. 31

10 Secara matematis biaya produksi yang dikeluarkan produsen adalah sebagai berikut: TC = TVC + TFC..(5) = P X. X + TFC Berdasarkan persamaan (5), harga input variabel X (P X ) akan memengaruhi biaya total yang dikeluarkan produsen. Kenaikan harga input menyebabkan biaya variabel total meningkat. Bila biaya variabel total naik, pada akhirnya akan menyebabkan biaya total semakin meningkat. Pada uraian sebelumnya, salah satu prinsip produsen adalah memaksimumkan keuntungan. Adanya kenaikan biaya total akibat kenaikan harga input tentu akan memengaruhi keputusan produsen dalam menentukan jumlah input yang akan digunakannya. Hubungan ini dapat dilihat dari Gambar 3. Gambar 6 menunjukkan kenaikan harga input dari P X0 menjadi P X1 mengakibatkan TC dan kemiringannya meningkat pula (TC 0 menjadi TC 1 ). Syarat untuk mendapatkan profit yang maksimum berdasarkan kurva yaitu ketika kurva TVP dan TC berada pada posisi yang sejajar atau jarak antara TC dengan TVP maksimum. Perubahan kemiringan TC berarti terjadi penyesuaian baru untuk untuk mendapatkan profit yang maksimum dari penggunaan input berdasarkan syarat yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan demikian kenaikan harga input menyebabkan penggunaan input untuk memaksimumkan profit menjadi menurun dari X 0 menjadi X 1. Akibatnya pula terjadi penurunan profit seperti yang tergambar pada Gambar 3 bagian B. Hal ini sesuai dengan persamaan (2) yang menunjukkan secara aljabar bahwa apabila P X naik dengan asumsi faktor lain dianggap tetap akan menyebabkan penurunan keuntungan atau profit. 32

11 TVP (Rp) TVP 1 TVP 0 TC 1 (A) TC 0 X 1 X 0 X (input) (Rp) 1 Profit ( ) 0 (B) X 1 X 0 X (input) VMP (Rp) P X1 P X0 (C) Gambar 6. X 1 X 0 X (input) Pengaruh Kenaikan Total Biaya Terhadap Penggunaan Input dan Keuntungan Sumber : Doll dan Orazem (1984) 33

12 Skala Usaha dan Biaya Produksi Analisis biaya jangka panjang sangat penting untuk mengetahui apakah suatu perusahaan beroperasi pada skala usaha yang ekonomis (economies of scale) atau tidak ekonomis (diseconomies of scale). Hal ini karena skala usaha menunjukkan hubungan antara biaya produksi rata-rata dengan perubahan dalam ukuran (size) usaha. Dengan demikian, bila perluasan usaha bertambah, tetap atau berkurang dapat pula mencerminkan bahwa perluasan usaha tersebut diikuti oleh biaya produksi rata-rata yang menurun, tetap atau bertambah. Di dalam membuat keputusan jangka panjang, pengusaha harus mengetahui biaya produksi yang minimum pada berbagai tingkat produksi. Biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang dapat diketahui dengan kurva biaya rata-rata jangka panjang. Kurva yang menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimum pada berbagai tingkat produksi disebut kurva amplop (envelope curve). Kurva ini merupakan kurva biaya rata-rata jangka panjang atau long-run average cost (kurva LRAC), yang melingkupi semua kemungkinan kurva biaya rata-rata jangka pendek. Rp/Q LRAC AC 1 AC n Skala ekonomis AC 2 Skala tidakekonomis Q x Q Gambar 7. Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang Sumber : Sukirno (1985) 34

13 Skala kegiatan produksi dikatakan bersifat skala ekonomis apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi yang menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien. Pada Gambar 7 ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Skala kegiatan produksi bersifat tidakekonomis apabila penambahan kapasitas memproduksi menyebabkan biaya rata-rata menjadi semakin tinggi. Ditunjukkan pada bagian kurva LRAC yang semakin bertambah tinggi setelah produksi melebihi Q x. Telah menjadi prinsip dasar bagi seorang pelaku usaha untuk memaksimalkan keuntungan yang mereka terima (profit maximization). Prinsip ini juga berlaku pada pengrajin tempe dalam kegiatan produksinya Kerangka Operasional Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe, sebagian besar masih dipenuhi dari kedelai impor. Ketergantungan pada kedelai impor yang relatif tinggi (lebih dari 60 persen), membuat harga kedelai cenderung tidak stabil, karena mengikuti pergejolakan ekonomi di negara asal kedelai tersebut. Tahun 2008 harga kedelai impor melonjak tajam lebih dari 100 persen. Hal ini tentu saja berdampak pada kegiatan produksi pengrajin tempe. Terlebih lagi kedelai menjadi bahan baku utama dalam produksi tempe, sehingga adanya kenaikan harga kedelai tentu akan sangat memengaruhi kegiatan produksi pengrajin tempe. Pengrajin tempe sebagai produsen yang rasional akan melakukan penyesuaian input akibat kenaikan harga kedelai, agar tetap mendapatkan keuntungan yang maksimum. Sebenarnya pengrajin tempe selain melakukan penyesuaian input, juga dapat melakukan penyesuaian harga. Namun karena pengrajin tempe berada dalam struktur pasar persaingan sempurna, maka sulit bagi pengrajin untuk langsung menaikkan harga jual tempe ketika harga beli kedelai meningkat. Penyesuaian input yang dilakukan pengrajin yaitu dengan cara mengurangi pemakaian input yang memberikan biaya cukup besar bagi pengrajin. Salah satu 35

14 input tersebut bagi pengrajin tempe adalah kedelai. Namun karena kedelai merupakan input utama yang tidak dapat disubstitusi dengan komoditas lain, maka pengurangan input kedelai diduga akan diimbangi dengan pengurangan penggunaan input lainnya seperti tenaga kerja. Di sentra industri tempe Semanan, Jakarta Barat terdapat tiga skala produksi pengrajin tempe. Pengrajin skala kecil, menengah, dan besar. Akibat perbedaan skala tersebut diduga bahwa struktur biaya dan dampak kenaikan harga kedelai pada tiga skala produksi pengrajin tempe akan berbeda-beda. Struktur biaya pengrajin tempe akan dinalisis dengan memperbandingkan biaya total rata-rata produksi tempe pada tiga skala produksi tempe yang berbeda. Adapun dampak kenaikan harga kedelai dapat dianalisis dengan menggunakan program Linear Interactive Discrete Optimizer (LINDO). Dari hasil analisis struktur biaya dan dampak kenaikan harga kedelai, dapat diketahui skala mana yang paling ekonomis dan berpengaruh terhadap perubahan harga kedelai. Kerangka pemikiran operasional ini dapat dilihat pada Gambar 8 berikut. 36

15 Ketergantungan pada kedelai impor yang relatif tinggi (lebih dari 60 persen) Harga kedelai impor cenderung terus meningkat Dampak kenaikan harga kedelai sebagai input bagi pengrajin tempe Pengrajin tempe sebagai produsen yang rasional akan melakukan penyesuaian input akibat kenaikan harga kedelai, agar tetap mendapatkan profit yang maksimum Skala produksi pengrajin tempe yang berbeda-beda, tergantung jumlah penggunaan kedelai setiap harinya Membandingkan tiga skala produksi pengrajin tempe Analisis struktur biaya (kondisi optimal) Analisis Linear Programming Biaya tetap dan biaya variabel Perubahan harga kedelai sebagai kendala bahanbaku Skala produksi yang paling sensitif terhadap perubahan harga kedelai Penyesuaian skala produksi pengrajin tempe Gambar 8. Diagram Alur Pemikiran Operasional 37

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 4 Ekonomi Mikro Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING VII ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING 7.1. Penentuan Model Linear Programming Produksi Tempe Dampak kenaikan harga kedelai pada pengrajin tempe skala kecil, menengah, dan besar dianalisis dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS III. KERANGKA TEORITIS 3.. Penurunan Fungsi Produksi Pupuk Perilaku produsen pupuk adalah berusaha untuk memaksimumkan keuntungannya. Jika keuntungan produsen dinotasikan dengan π, total biaya (TC) terdiri

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN Kardono -nuhfil V. TEORI PERILAKU PRODUSEN 5.. Fungsi Produksi Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: ) berapa output

Lebih terperinci

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial Beberapa Istilah Penting Biaya Produksi: semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi untuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN Aktivitas usahatani sangat terkait dengan kegiatan produksi yang dilakukan petani, yaitu kegiatan memanfaatkan sejumlah faktor produksi yang dimiliki petani dengan jumlah yang terbatas.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi merupakan suatu proses transformasi atau perubahan dari dua atau lebih input (sumberdaya) menjadi satu atau lebih output

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 8 [15 Januari 2010]

IV METODE PENELITIAN. 8  [15 Januari 2010] IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan industri tempe Semanan, Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Modul 5. Teori Perilaku Produsen Modul 5. Teori Perilaku Produsen A. Deskripsi Modul Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur pikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kelangkaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal ini menjadi masalah utama ketika keinginan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan

Lebih terperinci

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Nuhfil1 6.1. Macam-Macam Biaya Produksi VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis LPG bagi pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor adalah bahan bakar utama dalam proses produksinya. Kerangka pemikiran

Lebih terperinci

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI 5.1. Perilaku Produsen Jika konsumen didefinisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi (pengguna) barang dan jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PENGRAJIN TAHU SUMEDANG SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN HARGA KEDELAI (Studi Kasus: Kecamatan Tanjungsari, Sumedang)

ANALISIS USAHA PENGRAJIN TAHU SUMEDANG SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN HARGA KEDELAI (Studi Kasus: Kecamatan Tanjungsari, Sumedang) ANALISIS USAHA PENGRAJIN TAHU SUMEDANG SEBELUM DAN SETELAH KENAIKAN HARGA KEDELAI (Studi Kasus: Kecamatan Tanjungsari, Sumedang) KIKY FITRIA AMBARWANGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI MC ATC AVC AFC Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Biaya Produksi Slide 2 Biaya adalah dana yang dikeluarkan dalam mengorganisir dan menyelesaikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup teori produksi, konsep efisiensi,

Lebih terperinci

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi adalah kegiatan menghasilkan output dengan berbagai kombinasi input dan teknologi terbaik yang tersedia (Nicholson,

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI -NN- Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi dari bahan- bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP. Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB

MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP. Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB aridarmawan_fia@ub.ac.id Pendahuluan Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan terbatasnya

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI 1 TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan ekonomi suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan keuntungan. 2 Pendapatan Total & Biaya Total Pendapatan Total Jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu alur pemikiran yang bersifat teoritis dengan mengacu kepada teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.

Lebih terperinci

Bab II. Teori Produksi Pertanian Neo Klasik

Bab II. Teori Produksi Pertanian Neo Klasik Bab II. Teori Produksi Pertanian Neo Klasik A. Pengambilan Keputusan Usahatani Dalam pendekatan analisis pengambilan keputusan usahatani neoklasik, petani dipandang sebagai pengambil keputusan yang menentukan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 11Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Perusahaan, Fungsi Produksi Jangka Panjang Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen Memahami Fungsi Produksi Hubungan antara input

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan alur berfikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpress.com LOGO Produksi Kegiatan memproses input menjadi output Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5 Teori Produksi dan Biaya Pertemuan 5 Fungsi Produksi Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan. Short

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Perusahaan ditinjau dari sisi Teori Ekonomi Tidak dibedakan atas kepemilikanya, jenis usahanya maupun skalanya. Terfokus pada bagaimana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal yang berdasar pada teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Terminologi penting dalam teori produksi 1. Fungsi produksi 2. Biaya produksi minimum 3. Jangka waktu analisis 4. Perusahaan dan

Lebih terperinci

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 06FEB. Teori perilaku produsen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 06FEB. Teori perilaku produsen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1 Pengantar ekonomi mikro Modul ke: Teori perilaku produsen Fakultas 06FEB Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1 TEORI PRILAKU PRODUSEN Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Konsep Biaya Tujuan dari perusahaan secara umum adalah memaksimalkan laba Laba total = selisih positif antara penerimaan total dengan biaya total Biaya memberikan peranan penting dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,

III. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan, III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup fungsi produksi dan elastisitas,

Lebih terperinci

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi DIE-FEUI March 13, 2013 1 Beberapa Definisi Ukuran SR vs LR Ilustrasi 2 Biaya dalam jangka pendek Kurva biaya dalam jangka pendek Antara AC dan MC 3

Lebih terperinci

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI Bentuk-bentuk organisasi perusahaan 1. Perusahaan perseorangan a. Dikelola oleh perseorangan b. Banyak yang tidak berbadan hukum c. Jumlahnya sangat

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI Definisi Biaya Produksi Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual

Lebih terperinci

Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi PRODUKSI Menurut Ilmu Ekonomi : produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.

Lebih terperinci

PERTANIAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.

PERTANIAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. TEORI PRODUKSI PERTANIAN Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. Teori Produksi : Untuk melihat hubungan antar input (faktor produksi) Dan, output (hasil poduksi) Teori produksi diharapkan : Menerangkan terjadinya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rinadya Yoghurt yang berlokasi di Bukit Asri Ciomas Blok A5 No. 9, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Supply dan demand keduanya adalah dua kata yang sering digunakan oleh ahli ekonomi. Supply dan demand merupakan kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Menurut

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan 06/1/010 Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi Diskripsi materi: Elastisitas Biaya Marjinal dan Penerimaan Marjinal Utilitas Marjinal Produk Marjinal Analisis Keuntungan Maksimum Matematika

Lebih terperinci

Teori Biaya. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

Teori Biaya. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta Teori Biaya Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta TEORI BIAYA Biaya Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu Struktur Pasar: mengacu

Lebih terperinci

BAB 6 TEORI BIAYA ISLAM

BAB 6 TEORI BIAYA ISLAM BAB 6 TEORI BIAYA ISLAM A. Pendahuluan Dalam ajaran Islam, pemanfaatan sumber daya merupakan sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah. Kegiatan tersebut harus dengan prinsip keadilan tanpa adanya unsur

Lebih terperinci

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO Add your company slogan Biaya Teori Produksi LOGO Asumsi Dalam pembahasan ekonomi, perusahaan selalu diasumsikan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya. Perusahaan yang didirikan tidak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Usahatani didefinisikan sebagai satuan organisasi produksi di lapangan pertanian dimana terdapat unsur lahan yang mewakili

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1 BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 Elastisitas Elastisitas merupakan ukuran kepekaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT) yang berlokasi di Jalan KH Abdul Hamid Km 3, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang,

Lebih terperinci

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah

Lebih terperinci

Konsep Biaya dan Penentuan Kurva Penawaran

Konsep Biaya dan Penentuan Kurva Penawaran PertemuanVI Pada pertemuan VI, mahasiswa diharapkan Konsep Biaya dan Penentuan Kurva Penawaran Memahami perbedaan the short run and the long run Mampu menjelaskan hubungan antara produk perusahaan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi atau memproduksi menurut Putong (2002) adalah menambah kegunaan (nilai-nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang

Lebih terperinci

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI Bab 3 Pelaku Kegiatan Ekonomi Teori produksi Teori produksi adalah suatu gambaran bagaimana produsen berprilaku dalam memproduksi barang dan jasa. Teori produksi menekankan pada efisiensi. Dua konsep utama

Lebih terperinci

Materi 8 Ekonomi Mikro

Materi 8 Ekonomi Mikro Materi 8 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode dan model pasar persaingan sempurna dalam : Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bagian ini menjelaskan mengenai teori-teori ekonomi yang menjadi landasan pemikiran sebagai pendekatan untuk menganalisis dan menjelaskan rumusan masalah dari

Lebih terperinci

Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 3, # 57-61

Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 3, # 57-61 Referensi utama: Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed. 2005 Chapter 3, # 57-61 Perilaku (behaviour) perusahaan Keuntungan perusahaan π = pq C( q) dπ = 0 dq p = mc

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Fungsi Produksi Produksi dan operasi dalam ekonomi menurut Assauri (2008) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia

Lebih terperinci

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel) Biaya Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Konsep biaya dalam ilmu ekonomi Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat

Lebih terperinci

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange OPTIMISASI EKONOMI Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. TEKNIK OPTIMISASI EKONOMI C. OPTIMISASI EKONOMI TANPA KENDALA - Hubungan Antara Nilai Total, Rata-rata

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 06 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Produsen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU PRODUSEN (Analisis Jangka Pendek) 2 Basic Concept Inputs Production Process Outputs Produksi

Lebih terperinci

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya.

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. COST PRODUCTION 1 Pengantar Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05 Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

Lebih terperinci

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq Fungsi biaya Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq Fungsi biaya Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000,

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN Pengertian Biaya Dalam ilmu ekonomi, biaya diartikan semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina PTPN IV Medan, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

9/26/2008 EKONOMI PRODUKSI. Kode PTE-4103 PERTEMUAN KEENAM: MAKSIMISASI 2 INPUT

9/26/2008 EKONOMI PRODUKSI. Kode PTE-4103 PERTEMUAN KEENAM: MAKSIMISASI 2 INPUT EKONOMI PRODUKSI Kode PTE-4103 PERTEMUAN KEENAM: MAKSIMISASI 2 INPUT Rini Dwiastuti 2007 1 1. Introduction Sub-pokok Bahasan 2. The Maximum of a Function 3. Maximizing a Profit Function with Two Input

Lebih terperinci

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun lebih yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan kedalam bentuk

Lebih terperinci

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints :

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints : ANALISA PRODUKSI Fungsi produksi : Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Konsep konsep penting dalam analisa produksi

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition LINEAR PROGRAMMING Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara

Lebih terperinci

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2017/18

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2017/18 PENYUSUN : Ir. HARI DWI UTAMI, MS., M.Appl.Sc., Ph.D. FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2017/18 1 Nama Pratikan :. NIM : EKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN PENYUSUN : Ir. HARI DWI UTAMI,

Lebih terperinci

Gambar 1. Kurva Permintaan

Gambar 1. Kurva Permintaan APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA BIAYA PRODUKSI Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA Kurva biaya produksi adalah: Kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya/ongkos produksi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi Organisasi Produksi TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beruoa barang dan

Lebih terperinci

Materi 6 Ekonomi Mikro

Materi 6 Ekonomi Mikro Materi 6 Ekonomi Mikro Memaksimalkan Laba/Keuntungan Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan metode perhitungan untuk mencapai laba/keuntungan yang maksimal berdasarkan

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar Ekonomi Mikro Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam memasuki industri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

VI ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TEMPE

VI ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TEMPE VI ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TEMPE Setiap kegiatan produksi tidak terlepas dari biaya, begitu pula kegiatan produksi tempe. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi tempe meliputi biaya pembelian

Lebih terperinci

Lecture 3: Graphical Sensitivity Analysis

Lecture 3: Graphical Sensitivity Analysis Lecture 3: Meskipun Program Linear dianggap sebagai model yang deterministic (koefisien-koefisiennya dianggap sudah pasti, konstan, sehingga nilainilai peubah dapat diperkirakan dengan kepastian tinggi;

Lebih terperinci

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi Teori Biaya Produksi Pengantar Ilmu Ekonomi Konsep Biaya Produksi (1) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar input yang dipakai dalam menghasilkan produknya Total

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan, Teori Produksi Biaya Jangka pendek Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI BIAYA/ONGKOS PRODUKSI:

Lebih terperinci

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) PertemuanVII Tujuan Memahami definisi (perfect competition) Menjelaskan bagaimana perusahaan mengambil keputusan dan mengapa terjadi pemberhentian kerja dan

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

Materi 5 Ekonomi Mikro

Materi 5 Ekonomi Mikro Materi 5 Ekonomi Mikro Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran, dan keseimbangan

Lebih terperinci

Fungsi biaya. (teori biaya produksi ) Meet - 8. Hariyatno. Tabel 8.1Biaya total,biaya tetap,dan biaya variabel (Biaya produksi jangka pendek )

Fungsi biaya. (teori biaya produksi ) Meet - 8. Hariyatno. Tabel 8.1Biaya total,biaya tetap,dan biaya variabel (Biaya produksi jangka pendek ) 11/1/211 Fungsi (teori produksi ) Meet - 8 Hariyatno creat BY HRY 6 okt 211 1 Tabel 8.1Biaya total, tetap,dan variabel (Biaya produksi jangka pendek ) Jumlah jumlah Biaya total Biaya Berubah Biaya Biaya

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Kegiatan Belajar 1 A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap)

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang optimasi penggunaan input produksi telah dilakukan oleh beberapa peneliti pada komoditas lain, seperti pada tanaman bawang merah dan kubis.

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT 011215 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Penerapan Riset Operasi Bidang akuntansi dan keuangan Penentuan jumlah kelayakan kredit Alokasi modal investasi, dll Bidang

Lebih terperinci