Majalah kesehatan FKUB volume 1 nomer 2, Juni 2014
|
|
- Hartanti Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penentuan ph dan Temperatur Optimal terhadap Elektroda Selektif Ion (ESI) Merkuri Tipe Kawat Terlapis Bermembran Kitosan pada Sediaan Kosmetik Atikah*, Ema Pristi*, Alvan Febrian*, Dian Novita W* ABSTRAK Penggunaan elektroda selektif ion (ESI) dalam analisis kimia sangat luas, salah satunya digunakan untuk pengujian anion maupun kation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ph dan temperatur optimal ESI merkuri tipe kawat terlapis bermembran kitosan. ESI dibuat dari kawat platina (Pt) yang dilapisi membran yang terbuat dari campuran bahan aktif kitosan-hg, berpendukung polimer polivinylchloride (PVC), dan pemlastis dioktilphtalat (DOP) dalam pelarut tetrahidrofuran (THF) dengan perbandingan 1:3 (b/v). Penentuan pengaruh ph dilakukan dengan mengukur larutan Hg 2+ pada rentang konsentrasi 1x10-8 1x10-1 M pada ph 3-8 menggunakan bufer fosfat. Pengukuran pengaruh temperatur dilakukan dengan mengukur larutan Hg 2+ pada rentang konsentrasi 1x10-8 1x10-1 M pada temperatur o C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESI merkuri tipe kawat terlapis berbasis kitosan memiliki ph optimal pada ph 6 dan memiliki temperatur optimal pada o C. Kata Kunci : Elektroda selektif ion (ESI) tipe kawat terlapis, Kitosan, Membran, Merkuri, Potensiometri. Determination of Optimum Ph and Temperature of Coated Wire Mercury Ion Selective Electrode (CWE Mercury) Using Chitosan Membranes in Cosmetics ABSTRACT Ion selective electrode (ISE) is widely used in analytical chemistry which can use in anion and cation examination. The aim of this study was to determine the optimum ph and temperature of coated wire mercury ion selective electrode (CWE mercury) using membranes made from chitosan as an active material, polyvinyl chloride (PVC) as supporting material mixture, and dioctylphthalate (DOP) with a ratio was dissolved in tetrahydrofuran (THF) solvent (1:3 w/v). In this study, the determination of the ph optimum was done by measuring the potential solution of mercury chloride in the concentration range M at ph range 3-8, and the determination of temperature was done by measuring the potential solution of mercury chloride in the concentration range M at o C. The research results showed that CWE mercury based-chitosan membrane has ph optimum at ph 6 and had optimum temperature at o C. Keywords : Coated wire ion selective electrode (CWE), Chitosan, Membrane, Mercury, Potentiometry. *Program Studi Farmasi, FKUB 112
2 PENDAHULUAN Kosmetik bermerkuri sebenarnya bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, kosmetik ini telah ramai digunakan. Merkuri mampu menghambat produksi melanin. Akibat jumlah melanin kulit berkurang, maka kulit terlihat tampak lebih putih. 1 Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Ion merkuri akan berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim dan protein seluler sehingga mengganggu fungsi enzim dan transport sel. Adanya hambatan dan paparan yang terus menerus oleh merkuri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, hati, dan ginjal. 2 Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan analisis merkuri pada sampel krim kosmetik menggunakan metode potensiometri. Potensiometri adalah salah satu metode analisis tertua yang masih digunakan secara luas. Penerapan potensiometri umumnya melibatkan penggunaan sel elektrokimia yang tersusun atas elektroda pembanding (refference electode), yaitu elektroda yang potensialnya tetap selama pengukuran dan elektroda indikator (indicator electrode), yaitu elektroda yang potensialnya tergantung pada aktivitas ion yang ditentukan. 3 Elektoda indikator yang akan digunakan adalah elektroda yang selektif terhadap ion dimana elektroda inilah yang nantinya mengenali ion-ion merkuri. Keunggulan elektroda selektif ion antara lain adalah sederhana, selektif, cepat, murah dan bila telah dilakukan karakterisasi dapat digunakan untuk analisis tanpa melakukan pemisahan terlebih dahulu. 4 Membran untuk melapisi elektroda selektif ion (ESI) yang akan digunakan adalah kitosan. Kitosan secara luas digunakan untuk menghilangkan ion logam berat. Penelitian tentang kitosan sebagai adsorben ion logam telah banyak dilakukan diantaranya untuk menghilangkan dan membentuk kompleks dengan ion Fe(II), Cu(II), Pb(II), Zn(II), Ni(II), Mn(II), dan Hg(II) untuk mengurangi pencemaran akibat limbah logam berat yang ada. Pemanfaatan lain dari kitosan di antaranya system penghantaran obat (drug delivery), rekayasa jaringan, dan pengawet makanan. 5 Dalam pengujian ESI elektroda indikator harus memenuhi berbagai persyaratan, salah satunya respon harus sedekat mungkin dengan persamaan Nernst. 6 Berbagai sumber menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persamaan Nernst adalah komposisi membran, koefisien selektivitas, ph, ion asing, waktu perendaman, waktu respon, temperatur, limit deteksi, rentang pengukuran, dan usia pakai. Pengukuran potensial menggunakan ESI merkuri memerlukan ph dan temperatur optimal. Menurut Wibratha (2007), untuk sensor kation, ion hidrogen dapat membentuk kompleks dengan bahan aktif sedangkan pada ph alkali konsentrasi ion hidroksida yang sangat tinggi dapat menjadi pengganggu bagi sensor anion. Oleh karena itu, perlu ditentukan kisaran ph optimal agar sensor dapat bekerja tanpa adanya gangguan ion hidrogen. Temperatur optimal juga perlu dipelajari, karena dengan perubahan 10 o C pada temperatur sampel dapat mengubah harga faktor Nernst 1 mv/dekade. Selain itu, dengan adanya panas dari temperatur yang ditingkatkan menyebabkan kondisi membran menjadi tidak stabil dan kaku karena terjadi penurunan secara irreversible ketebalan membran. Berdasarkan uraian di atas, maka pada penelitian ini perlu dipelajari pengaruh ph dan temperatur terhadap ESI merkuri sehingga dapat diaplikasikan dengan baik untuk penentuan kadar merkuri dalam sampel krim kosmetik. BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Pada penelitian ini, rancangan yang digunakan adalah eksperimental laboratorik berdasarkan pada potensiometri yang menggunakan ESI merkuri tipe kawat terlapis bermembran kitosan untuk menentukan ph dan temperatur optimal. ph yang digunakan adalah 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 sedangkan temperatur yang digunakan 20, 30, 40, 50 ( 0 C). Pembuatan Larutan Induk Merkuri Larutan induk merkuri yang akan dibuat yaitu larutan dengan konsentrasi 0,25 M, larutan ini digunakan untuk optimasi perendaman membran. Langkah yang dilakukan adalah melarutkan HgCl.H 2O dengan akuades. Sebanyak 6,7875 g 113
3 HgCl.H 2O dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan ditambahkan akuades sampai garis batas. Pembuatan Larutan Uji Merkuri 1x10-1 1x10-8 M. Pembuatan larutan uji merkuri 1x10-1 1x10-8 M digunakan untuk mengukur harga potensial ESI merkuri tipe kawat terlapis. Larutan induk merkuri 0,25 M diambil sebanyak 40,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan ditambahkan akuades sampai garis tanda batas. Larutan dikocok sampai homogen, dan diperoleh larutan merkuri dengan konsentrasi 1x10-1 M. Larutan uji merkuri 1x10-2 1x10-8 M dibuat dengan pengenceran bertingkat dengan rumus M1 x V1 = M2 x V2. Pembuatan Larutan Bufer Fosfat ph 3-8 Larutan bufer fosfat ph 3 8 dibuat untuk menjadikan larutan yang akan diuji agar mempunyai ph yang diinginkan. Larutan ini dibuat dengan menambahkan NaOH 0,1 M dengan volume tertentu ke dalam larutan H 3PO 4 0,1 M 50,0 ml sampai ph meter menunjukkan ph 3 8. Penambahan volume NaOH 0,1 M berbeda-beda tergantung kebutuhan. Pembuatan Larutan Uji Merkuri 1x10-1 1x10-8 M ph 3-8 Larutan uji merkuri 1x10-1 1x10-8 M diambil sebanyak 5,0 ml dan dimasukkan ke dalam botol sampel. Kemudian larutan dikondisikan pada ph 3-8 dengan penambahan bufer yang sebelumnya telah dibuat sambil distirer agar homogen. Pembuatan Membran Kitosan Kitosan ditimbang sebanyak 1 g dan ditambahkan 40,0 ml asam asetat 3 % (v/v). Kemudian diaduk menggunakan stirer selama 24 jam. Lalu ditambahkan dengan NaOH 0,1 M hingga ph kitosan menjadi ph 5. Komposisi membran yang akan digunakan adalah kitosan : PVC : DOP dengan perbandingan 3 : 39 : 58. Pencampuran yang pertama dilakukan adalah antara kitosan dengan DOP serta ditambahkan PVC dan dilarutkan ke dalam 3,0 ml pelarut THF. Selanjutnya diaduk dengan stirer selama 3 jam sampai diperoleh larutan yang homogen dan tidak terdapat gelembung udara. Pembuatan ESI Merkuri Tipe Kawat Terlapis Bermembran Kitosan Campuran kitosan gel yang telah dibuat sebelumnya dilapiskan pada kawat platina. Kawat platina yang digunakan berukuran 5 cm dengan diameter 0,5 cm. Pertama-tama, ujung kawat dicuci bersih dari kotoran dan lemak menggunakan HNO 3 pekat, akuades, dan alkohol sebanyak 3 kali. Lalu dikeringkan pada suhu ruang. Selanjutnya, campuran membran dilapiskan pada kawat platina dengan cara mencelupkan ujung kawat platina ± 1,5 cm ke dalam campuran membran hingga membran menempel pada kawat. Kemudian membran dikeringkan pada suhu ruang selama 30 menit dan dilanjutkan pemanasan pada suhu 50 o C dalam oven selama 12 jam. Setelah dingin, elektroda direndam larutan merkuri 0,25 M selama 40 menit lalu dibilas dengan akuades dan dikeringkan pada suhu ruang selama menit. Pengukuran ph Optimal pada ESI Merkuri Untuk mengetahui ph optimal ESI merkuri, dilakukan pengukuran larutan merkuri pada berbagai ph pada rentang 3-8 dengan konsentrasi merkuri 1x10-1 1x10-8 M. Besar penyimpangan dari harga faktor Nernst digunakan untuk menentukan ph optimal ESI merkuri berbasis kitosan. Pengukuran Temperatur Optimal pada ESI Merkuri Untuk mengetahui temperatur optimal ESI merkuri, dilakukan pengukuran larutan uji merkuri konsentrasi 1x10-1 1x10-8 M pada temperatur 20, 30, 40, 50 ( o C). Besar penyimpangan dari harga faktor Nernst yang digunakan untuk menentukan temperatur optimal ESI merkuri berbasis kitosan. HASIL Respon terhadap ph 3-8 Respon potensial yang dipengaruhi oleh ph dapat dilihat pada Tabel
4 Faktor Nernst (mv/dekade) faktor Nernst (mv/dekade) Majalah kesehatan FKUB volume 1 nomer 2, Juni 2014 Tabel 1. Pengaruh ph terhadap respon potensial ph Faktor Nernst (mv/dekade) 3 5,5 4 15,8 5 18,1 6 27,5 7 17,8 8 13,7 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ph optimal berada pada ph 6 yang memiliki nilai Nernstian 27,5 mv/dekade. Respon terhadap Temperatur 20, 30, 40, dan 50 ( O C). Respon potensial yang dipengaruhi oleh temperatur dapat dilihat pada Tabel 2. Temperatur ( o C) Tabel 2. Pengaruh temperatur Faktor Nernst (mv/dekade) 20 25, , , ,2 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa temperatur optimal berada pada suhu o C yang memiliki nilai Nernstian 25,5 dan 25,7 mv/dekade. ph Optimal ESI Merkuri Berdasarkan pengukuran potensial, dibuat grafik dengan sumbu y merupakan faktor Nernst (mv/dekade) dan sumbu x merupakan ph. Grafik ditunjukkan pada Gambar ; 15,8 Gambar 1. Pengaruh ph 3-8 3; 5,5 5; 18,1 6; 27,5 7; 17,8 8; 13, ph Series1 batas bawah faktor Nernst teoritis batas atas Temperatur Optimal ESI Merkuri Berikut ini merupakan gambar grafik pengukuran potensial yang dipengaruhi oleh temperatur 20, 30, 40, dan 50 ( o C) dengan sumbu y adalah faktor Nernst (mv/dekade), dan sumbu x adalah temperatur Gambar 2. Pengaruh temperatur o C PEMBAHASAN 20; 25,5 30; 25,7 50; 22,2 40; 15, temperatur (oc) Series1 batas bawah faktor Nernst teoritis batas atas ph Optimal ESI Merkuri Dari Gambar 1 di atas, diketahui ada penyimpangan faktor Nernst dari nilai teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa ph berpengaruh terhadap kinerja ESI merkuri berbasis kitosan. Nilai teoritis dari faktor Nernst dengan ion divalen adalah sebesar 29,5±5 mv/dekade konsentrasi. Sehingga batas minimal dari faktor Nernst adalah 24,5 mv/dekade dan batas maksimal dari faktor Nernst adalah 34,5 mv/dekade. Jadi apabila nilai potensial yang dihasilkan kurang atau melebihi dari batas minimal dan maksimal maka bisa dikatakan bersifat Nernstian. Pada ph asam (3-5) terjadi protonasi gugus NH 2 menjadi NH 3+ sehingga ion H + melimpah sebagai ion kontra dalam larutan dan dalam membran. Kondisi ini pada membran sebagai koion dan ion Hg 2+ pada gugus aktif membran untuk melakukan pertukaran ion dengan ion Hg 2+ pada analit. Menurunnya sifat selektivitas membran akibatnya respon potensial semakin turun, yang ditunjukkan oleh faktor Nernst yang rendah. Pada ph optimal (ph 6) pertukaran ion pada membran mencapai kesetimbangan. 115
5 Pada ph ini, Hg 2+ mulai membentuk [HgOH] + sehingga dalam larutan terdapat ion Hg 2+ juga ion OH -. Karena adanya OH -, kitosan membentuk gugus -NH 2 sehingga ion Hg 2+ yang berikatan pada gugus aktif membran akan semakin banyak, sehingga memungkinkan adanya ikatan kovalen koordinasi dengan Hg 2+ dan kompetisi Hg 2+ dengan H + juga semakin berkurang. Hal ini dalam membran dan larutan sehingga kesetimbangan ion Hg 2+ pada antarmuka membran-larutan semakin cepat tercapai dan respon potensial yang dihasilkan bersifat Nernstian. Pada ph basa (ph 7-8) konsentrasi ion OH - dalam larutan semakin tinggi. Selain itu, saat ph > 7 jumlah ion Hg 2+ semakin berkurang sehingga proses pertukaran ion Hg 2+ pada antarmuka membran larutan tidak sempurna yang mengakibatkan respon potensial tidak Nernstian ditunjukkan pada grafik yang semakin turun. Temperatur Optimal ESI Merkuri Berdasarkan Gambar 2, temperatur optimal berada pada suhu o C. Pada temperatur ini membran memberikan kinerja yang baik karena adanya penambahan energi kinetik, pertukaran ion semakin meningkat sehingga aktivitas ion Hg 2+ dalam membranlarutan mencapai kesetimbangan. Semakin banyak jumlah ion Hg 2+ antara permukaan membran dan ion Hg 2+ dalam larutan analit maka semakin besar pula respon potensial terhadap ESI merkuri, sehingga harga Nernst yang dihasilkan bersifat Nernstian. Pada temperatur yang tinggi (> 40 o C) memberikan energi panas yang berlebih sehingga gerakan ion Hg 2+ untuk berdifusi ke permukaan membran dan berikatan dengan gugus tetap membran semakin cepat, sehingga proses pertukaran ion menjadi kurang sempurna. Kurang sempurnanya pertukaran ion memberikan respon potensial yang rendah. Selain itu, temperatur yang semakin tinggi juga berpengaruh pada fleksibilitas membran. Kondisi membran jadi tidak stabil dan kaku karena terjadi penurunan ketebalan membran secara irreversible. 7 KESIMPULAN Penelitian ini menyimpulkan ph optimal ESI merkuri berada pada ph 6 dengan faktor Nernstian 27,5 mv/dekade. Temperatur optimal ESI merkuri berada pada suhu o C dengan faktor Nernstian 25,5 dan 25,7 mv/dekade. SARAN Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengembangan untuk aplikasi sampel krim kosmetik. Selain itu, perlu dibuat cetakan agar membran yang dibuat memiliki ketebalan yang sama. DAFTAR PUSTAKA 1. Deviana N. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun Medan: FKM Universitas Sumatera Utara Alfian Z. Merkuri: antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Medan: Universitas Sumatera Utara Putra PK. Validasi Metoda Penentuan Kadar Uranium dalam Bahan Bakar Uranium Oksida Menggunakan Metoda Davies-Gray Termodifikasi Secara Titrasi Potensiometri. Jakarta: BATAN Masykur A, Sayekti W, Hajar P. Pembuatan dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion (ESI) Tembaga (II) dengan Pasta Karbon Berbahan Aktif CuS. Surakarta: FMIPA Universitas Sebelas Maret Sonia. Modifikasi Nano Partikel Perak dengan Kitosan Sebagai Pendeteksi Logam Berat. Depok: FMIPA Universitas Indonesia Gandjar IG, Rohman A. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Murray C, Dutcher JR. Effect of Changes in Relative Humidity and Temperature on Ultrathin Chitosan Films. Canada: University of Guelph
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336-CdCl 3
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION CdCl 3 TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS ALIQUAT 336CdCl 3 Shanti Puspitaningrum, Atikah*, Qonitah Fardiyah Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciLaboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, *
KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) Pb(II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS D 2 EHPA SERTA APLIKASINYA PADA PENENTUAN KADAR Pb DALAM AIR LAUT PAOTERE Hardianti*, Wahid Wahab, Maming Laboratorium Analitik,
Lebih terperinciPENGARUH ph, ION ASING TERHADAP KINERJA ESI CdCl 3 - TIPE KAWAT TERLAPIS DAN APLIKASINYA
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 262268, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 11 April 2014, Accepted 14 April 2014, Published online 14 April 2014 PENGARUH ph, ION ASING TERHADAP KINERJA ESI
Lebih terperinciPembuatan dan Optimasi Elektroda Selektif Ion Merkuri Berbasis Kitosan untuk Mengukur Kadar Merkuri dalam Sediaan Kosmetik
Pembuatan dan Optimasi Elektroda Selektif Ion Merkuri Berbasis Kitosan untuk Mengukur Kadar Merkuri dalam Sediaan Kosmetik Imalia Nurrachma Ayuningtyas*, Atikah**, Ema Pristi Yunita***, Alvan Febrian S****
Lebih terperinciPENGARUH PH DAN TEMPERATUR TERHADAP KINERJA SENSOR POTENSIOMETRI RHODAMIN B BERBASIS KITOSAN ABSTRAK
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 64-70 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PENGARUH PH DAN TEMPERATUR TERHADAP KINERJA
Lebih terperinci*Alamat korespondensi, Tel : , Fax : ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.553-559 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. PEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI ABSTRAK
ANALISIS KINERJA ELEKTRODA KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-ASPARTAT SEBAGAI SENSOR ASPARTAT SECARA POTENSIOMETRI Abdul Karim, Abd. Wahid Wahab, Musfirah Jurusan Kimia FMIPA UNHAS, Jl.Perintis Kemerdekaan Km.10
Lebih terperinciJurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.560-566 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF
Lebih terperinciPEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION TIMBAL (II) BERBASIS S-METHYL- N(METHYLCARBAMOYLOXY) THIOACETIMIDATE. Linda Noviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 448-454, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 3 October 2014, Accepted 3 October 2014, Published online 10 October 2014 PEMBUATAN ELEKTRODA SELEKTIF ION TIMBAL
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI RHODAMIN B BERBASIS KITOSAN DENGAN PLASTICIZER DIOKTIL SEBAKAT (DOS) ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 78-84 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 14 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SENSOR POTENSIOMETRI
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN TEMPERATUR TERHADAP KINERJA SENSOR POTENSIOMETRI TIOSIANAT BERBASIS KITOSAN-ALIQUAT 336
MAKALAH PARALEL PARALEL H ISBN : 978-602-73159-8 PENGARUH ph DAN TEMPERATUR TERHADAP KINERJA SENSOR POTENSIOMETRI TIOSIANAT BERBASIS KITOSAN-ALIQUAT 336 Qonitah Fardiyah* 1, Atikah 2, Elkani Vilasari 3
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT. Syafira Ayu Deviana, Qonitah Fardiyah*, Atikah
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 22-28 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 10 January 2013, Published online, 1 February 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA
Lebih terperinciIka Rosemiyani, Qonitah Fardiyah*, Barlah Rumhayati
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.510-516 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 6 September 2013, Accepted, 10 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. PENGARUH ph DAN ION ASING TERHADAP
Lebih terperinciOptimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II)
Optimalisasi dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion Ni(II) Tipe Kawat TerlapisBerbasis D2EHPA untuk Analisis Kadar Logam Ni(II) Nur Hasni 1 *, Wahid Wahab 1, Maming 2 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Deskripsi Topik Penelitian dan Latar Belakang Setiap tahun produksi dan penggunaan surfaktan di dunia mencapai beberapa juta ton, 70% di antaranya adalah surfaktan anionik yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN TEMPERATUR TERHADAP KINERJA ELEKTRODA SELEKTIF ION Cd(II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS D2EHPA ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.539-545 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. PENGARUH ph DAN TEMPERATUR TERHADAP
Lebih terperinciKarakterisasi Elektroda Selektif Ion (ESI) Rodamina B...Kurniati, Atikah, Sulistyarsih
1 KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) RODAMINA B BERMEMBRAN POLIMER CAMPURAN PVC DOP DENGAN KITOSAN SEBAGAI CARRIER CHARACTERIZATION OF RODAMINAE-B ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) WITH MEMBRANE FROM
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH TEMPERATUR DAN ION ASING PADA ELEKTRODA SELEKTIF ION METHANIL YELLOW
66 KAJIAN PENGARUH TEMPERATUR DAN ION ASING PADA ELEKTRODA SELEKTIF ION METHANIL YELLOW Study of Temperature and Foreign Ion on Ion Selective Electrode of Methanil Yellow Dewi Umaningrum *, Dahlena Ariyani,
Lebih terperinciAPLIKASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT BERBASIS PIROPILIT UNTUK PENENTUAN SULFAT PADA MINUMAN. Fajar Rizqy Maulidah, Qonitah Fardiyah*, Atikah ABSTRAK
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 15-21 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 7 January 2013, Accepted, 10 January 2013, Published online, 1 February 2013 APLIKASI ELEKTRODA SELEKTIF ION SULFAT
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi
34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Magister Kimia Terapan Universitas Udayana. 4.1.2 Waktu Penelitian
Lebih terperinciKIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp , UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp. 462-468, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 13 October 2014, Accepted 13 October 2014, Published online 14 October 2014 Pengaruh ph dan Temperatur Terhadap Kinerja
Lebih terperinciKARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) KROMAT TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS KITOSAN
10 KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) KROMAT TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS KITOSAN CHARACTERIZATION OF COATED WIRE ION SELECTIVE ELECTRODE COMPOSED FROM CHITOSAN Dedeh Kurniasih* 1), Atikah 2),
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR)
PENENTUAN KADAR FENOL DALAM AIR MENGGUNAKAN SENSOR FENOL (DETERMINATION OF PHENOL IN WATER USING PHENOL SENSOR) Aulia Ayuning Tyas, Zuhrotul Aini, Wulan Sekilas Wari, Rizal Nur Huda, Ani Mulyasuryani Fakultas
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA
PERBANDINGAN METODE POTENSIOMETRI MENGGUNAKAN BIOSENSOR UREA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENENTUAN UREA Abstrak Khairi Jurusan Kimia FMIPA Unsyiah Banda Aceh, 23111 Telah dilakukan analisis urea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Urea merupakan molekul dari amonia yang dibentuk pada proses deaminasi asam amino dalam hati (Khairi, 2005). Urea juga dikenal dalam istilah carbamide. Pada
Lebih terperinciSENSOR TIMBAL BERBASIS POTENSIOMETRI UNTUK MENDETEKSI KADAR TIMBAL DALAM DARAH
SENSOR TIMBAL BERBASIS POTENSIOMETRI UNTUK MENDETEKSI KADAR TIMBAL DALAM DARAH (POTENTIOMETRIC BASED LEAD SENSOR TO DETECT THE LEVELS OF LEAD IN BLOOD) Eka Novitasari, Ayu R. Anggraeni, Muhiroh, Mokhammad
Lebih terperinciJurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.546-552 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 9 September 2013, Accepted, 30 September 2013, Published online, 7 Oktober 2013. PENGARUH ION ASING TERHADAP KINERJA
Lebih terperinciPemisahan dengan Pengendapan
Pemisahan dengan Pengendapan Reaksi Pengendapan Pemisahan dengan teknik pengendapan membutuhkan perbedaan kelarutan yang besar antara analit dan material pengganggunya. Pemisahan dengan pengendapan bisa
Lebih terperinciPEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT
Chem. Prog. Vol. 7, No. 2. November 2014 PEMANFAATAN ZEOLIT TERAKTIVASI SEBAGAI BAHAN AKTIF SENSOR POTENSIOMETRI ION SULFAT Qonitah Fardiyah 1, Atikah 1 dan Rivaatun Dwi N 1 1 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metoda analisis dengan menggunakan elektroda yang telah dimodifikasi dengan buah pisang dan buah alpukat untuk menentukan kadar parasetamol.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran lingkungan karena logam berat merupakan masalah yang sangat serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan dan juga merupakan salah satu jenis bahan pencemar yang dapat membahayakan kesehatan manusia, ini merupakan
Lebih terperinciKIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp , UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 313-319, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 27 August 2014, Accepted 27 August 2014, Published online 28 August 2014 PENGARUH KONSENTRASI CETYLTRIMETHYLAMMONIUM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciPengaruh karbon aktif terhadap harga faktor Nernst pada pembuatan sensor sulfat berbasis zeolit
J. Sains Dasar 2014 3 (2) 110-117 Pengaruh karbon aktif terhadap harga faktor Nernst pada pembuatan sensor sulfat berbasis zeolit (The effect of activated carbon towards the Nernst factor value in sulphate
Lebih terperinciDESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN ABSTRAK
DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI)- SALISILAT UNTUK ANALISIS ASPIRIN Abd.Wahid Wahab, Ahyar, dan Maria Leri Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin Jl.Perintis Kemerdekaan Km-10 Makassar,90245.Fax.0411-588551
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembuatan Membran 4.1.1 Membran PMMA-Ditizon Membran PMMA-ditizon dibuat dengan teknik inversi fasa. PMMA dilarutkan dalam kloroform sampai membentuk gel. Ditizon dilarutkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : T.M. Reza Syahputra Dinno Rilando Hari / Tgl: Kamis / 24 Maret 2016 Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa/i dapat memahami pengertian dan fungsi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pencemaran belakangan ini sangat menarik perhatian masyarakat banyak.perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas
Lebih terperinciLAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER
LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER Oleh: Khoirun Nisa ( P1337434116078) SEMESTER 1 REGULER B DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2016/2017 LAPORAN INSTRUMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pencemaran logam berat merupakan hal yang sangat berbahaya, baik bagi tubuh maupun bagi lingkungan. Pencemaran logam berat merupakan isu yang sudah lama tersebar
Lebih terperinciTRANSPOR ION TEMBAGA (II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH
J. Ris. Kim. Vol. 1 No. 1, September 2007 TRANSPOR ION TEMBAGA (II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH Olly Norita Tetra, Admin Alif, Hermansyah A dan Emriadi Laboratorium Elektrokimia/Fotokimia, Jurusan
Lebih terperinciSkala ph dan Penggunaan Indikator
Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan metoda analisis menggunaan elektroda pasta karbon untuk penentuan p-nitofenol Secara umum penelitian ini dibagi menjadi
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) TIMBAL (II) TIPE KAWAT TERLAPIS BERBASIS PIROPILIT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 442-448 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 5 September 2013, Accepted, 10 September 2013, Published online 5 Oktober 2013 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ELEKTRODA
Lebih terperinciUntuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam
Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam klorida 0,1 N. Prosedur uji disolusi dalam asam dilakukan dengan cara
Lebih terperinciet al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitosan merupakan senyawa dengan rumus kimia poli(2-amino-2-dioksi-β-d-glukosa) yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitosan serta turunannya sangat bermanfaat
Lebih terperinciPEMBUATAN ESI IODAT MENGGUNAKAN MEMBRAN KITOSAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AKTIF PADA PERMUKAAN BATANG GRAFIT
112 PEMBUATAN ESI IODAT MENGGUNAKAN MEMBRAN KITOSAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AKTIF PADA PERMUKAAN BATANG GRAFIT Preparation of ISE Iodate using Chitosan Membrane as A Supporting Active Agent on Graphite
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Deskripsi Cara Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari tahap penelusuran literatur pendukung, perumusan topik, percobaan secara laboratorium dan penyusunan disertasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Urea adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk secara biologis dalam tubuh makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan (Khairi, 2003). Dalam tubuh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logam krom (Cr) merupakan salah satu logam berat yang sering digunakan dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri pelapisan logam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras yang berasal dari tanaman padi merupakan bahan makanan pokok bagi setengah penduduk dunia termasuk Indonesia. Oleh karena itu, tanaman padi banyak dibudidayakan
Lebih terperinciOptimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) ABSTRAK
Optimalisasi Komposisi Membran Dan Karakteristik Elektroda Selektif Ion Cu(II) Tipe Kawat Terlapis Berbasis D2EHPA Untuk Analisis Logam Cu(II) Lutfiana 1 *, Wahid Wahab 2, Maming 2 Jurusan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH AMOBILISASI ENZIM GLUKOSA OKSIDASE (GOD) PADA ELEKTRODA KAWAT PLATINA
J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 2007, Vol. 13, No. 2, Hal.: 169-174 ISSN 1978-1873 PENGARUH AMOBILISASI ENZIM GLUKOSA OKSIDASE (GOD) PADA ELEKTRODA KAWAT PLATINA Ratu Betta Rudibyani Jurusan P.MIPA,
Lebih terperinciOPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH
J. Ris. Kim. Vol. 5, No. 2, Maret 12 OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH Imelda, Zaharasmi Kahar, Maria Simarmata, dan Djufri Mustafa Laboratorium
Lebih terperinciBab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen
21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri, corong dan labu Buchner, corong
Lebih terperinciPENGGUNAAN KITOSAN DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (LOLIGO PEALLI) UNTUK MENURUNKAN KADAR ION LOGAM Cd DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
Penggunaan Kitosan dari Tulang Rawan Cumi-Cumi (Loligo pealli) untuk Menurunkan Kadar Ion Logam (Harry Agusnar) PENGGUNAAN KITOSAN DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (LOLIGO PEALLI) UNTUK MENURUNKAN KADAR ION
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
Lebih terperinciPEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM
PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM Fe(II) DENGAN ION PENGGANGGU Zn(II) DAN Cd(II) SECARA CYCLIC STRIPPING VOLTAMMETRY MANUFACTURE OF ZEOLITE MODIFIED CARBON PASTE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan logam berat sebagai polutan bagi lingkungan hidup diawali dengan meningkatnya populasi dan industrialisasi dari proses modernisasi manusia dan lingkungan
Lebih terperinciPERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.
A B PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi. Dasar Teori Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan
Lebih terperinciDESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION UNTUK LOGAM TIMBAL(II) (ESI-Pb(II)) MENGGUNAKAN IONOFOR p-t-butilkaliks[4]arena
DESAIN ELEKTRODA SELEKTIF ION UNTUK LOGAM TIMBAL(II) (ESI-Pb(II)) MENGGUNAKAN IONOFOR p-t-butilkaliks[4]arena Awaluddin IP 1, Abd.Wahid Wahab 2, dan Maming 2 1 Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciAdsorpsi Pb 2+ dan Cu 2+ Menggunakan Kitosan-Silika dari Abu Sekam Padi
Valensi Vol. 3 No. 2, November 2013 (88-92) ISSN : 1978-8193 Adsorpsi Pb 2+ dan Cu 2+ Menggunakan Kitosan-Silika dari Abu Sekam Padi Ani Mulyasuryani*, Barlah Rumhayati, Chandrawati Cahyani, Soebiantoro
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciTITRASI POTENSIOMETRI
TITRASI PTENSIMETRI TITRASI PTENSIMETRI I. TUJUAN PERCBAAN Menentukan titik ekivalen secara potensiometri. II. DASAR TERI Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinciTHE PREPARATION OF AN IODATE SELECTIVE ELECTRODE USING SILVER IODATE AS THE ACTIVE AGENT IN A CHITOSAN SUPPORT
284 Indo. J. Chem., 27, 7 (3), 284-288 THE PREPARATION OF AN IODATE SELECTIVE ELECTRODE USING SILVER IODATE AS THE ACTIVE AGENT IN A CHITOSAN SUPPORT Perancangan Elektroda Selektif Ion Iodat Menggunakan
Lebih terperinciPENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN SEBAGAI ION CARRIER
PENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN ASAM p-t-butilkaliks[]arena-tetrakarboksilat SEBAGAI ION CARRIER Andi Dzulviana
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2012 di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung. Karakaterisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciPERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)
PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Agustus 2015. Ekstraksi hemin dan konversinya menjadi protoporfirin dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dari elektroda Ag/AgCl yang telah dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan dan waktu pembuatan.
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama sintesis kitosan yang terdiri dari isolasi kitin dari kulit udang, konversi kitin menjadi kitosan. Tahap ke dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dopamin adalah salah satu senyawa katekolamin yang paling signifikan dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi fungsi otak (Deng, 2011).
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fisik dan Kimia Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan
dan kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan. Rumus untuk perhitungan TSS adalah sebagai berikut: TSS = bobot residu pada kertas saring volume contoh Pengukuran absorbans
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara adalah permasalahan besar yang harus dihadapi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara adalah permasalahan besar yang harus dihadapi pada saat ini karena udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan makhluk hidup, terutama manusia.
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Secara garis besar penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu pembuatan kertas dengan modifikasi tanpa tahap penghilangan lemak, penambahan aditif kitin, kitosan, agar-agar, dan karagenan,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2012
LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 0 Pengaruh Penambahan KH PO 4 Pada Pembuatan Elektroda Selektif Ion Fosfat sebagai Pengganti Metode Spektrofotometri Dalam Penentuan Fosfat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September
33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi inhibisi produk dari kitosan yang berasal dari cangkang rajungan sebagai inhibitor korosi baja karbon dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini diawali dengan mensintesis selulosa asetat dengan nisbah selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Polusi air oleh bahan kimia merupakan problem seluruh dunia. Ion logam berat adalah salah satu yang sangat berbahaya karena sangat toksik walaupun dalam jumlah
Lebih terperinci