P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juli Indeks
|
|
- Yandi Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 20 Juli 2011 Indeks Perusahaan di Wisma Atlet 2. Rosa Juga Sebut Ada Aliran Dana ke Anas Itu kan hanya keterangan satu saksi, dan satu saksi itu bukanlah saksi 3. Kasus Wisma Atlet Fee 5 persen mengalir ke senayan 4. PPATK Periksa 11 Perusahaan Terkait nazaruddin 5. Dugaan Suap PPATK : 144 transaksi mencurigakan di rekening Nazar Transaksi Mencurigakan Tak Cuma Soal Wisma Atlet Cetak.kompas.com Rabu, 20 Juli Perusahaan di Wisma Atlet Jakarta, Kompas - Ada sekitar 150 perusahaan yang terkait dengan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang, Sumatera
2 Selatan. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sedang mendalami dan menganalisis informasi tersebut. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengatakan hal tersebut di Jakarta, Selasa (19/7). Penjelasan Yunus itu memperlihatkan perkembangan kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 yang diduga melibatkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Dalam dakwaan untuk terdakwa Manajer PT Duta Graha Indah, Mohammad El Idris, jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, dari nilai proyek Rp 191 miliar, Nazaruddin diduga memperoleh 13 persen, Gubernur Sumatera Selatan (2,5 persen), Komite Pembangunan (2,5 persen), Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (2 persen), dan panitia pengadaan (0,5 persen). Ada juga komisi untuk anggota panitia, pegawai administrasi, dan pelaksana proyek di lapangan. Yunus mengatakan, 150-an perusahaan itu terkait dengan kasus tersebut. Kaitan itu bisa berupa hubungan transaksi atau orang-orang yang disebut dalam dakwaan itu menjadi pengurus, pemegang saham, atau ikut serta dalam proyek tersebut. Sebagian besar informasi berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi, lalu kami carikan data transaksinya. Kami menerima laporan untuk dipahami dan dianalisis. Kami belum membuat laporan resmi, katanya. KPK pun didesak untuk mengusut siapa saja yang menerima aliran dana proyek tersebut, termasuk pemakaian dana dari Nazaruddin dalam lingkup partai untuk kepentingan politik. Kalau politik didanai dengan uang haram seperti itu, artinya itu akan menciptakan lingkaran setan korupsi, kata Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki. Tender proyek pemerintah Belajar dari temuan banyak perusahaan terkait kasus Nazaruddin, Teten meminta pemerintah membatasi hubungan perusahaan milik politikus dengan proses tender dalam proyek pemerintah. Perusahaan milik politikus seharusnya dicegah mengikuti tender pemerintah karena berpotensi memiliki konflik kepentingan. Kalau tidak, tender proyek-proyek pengadaan di pemerintah akan terus dimenangi oleh perusahaan-perusahaan milik pejabat publik dan politikus. Ini praktik lama, katanya. Tidak hanya dalam kasus Nazaruddin, Teten juga meminta pemerintah meneliti semua perusahaan milik politikus dalam kaitan dengan proyek pemerintah. Perlu
3 diatur agar perusahaan milik pejabat publik tidak boleh menjadi rekanan pemerintah. Kalau tidak dibatasi, korupsi dengan modus seperti itu akan terus berlangsung. Perihal keberadaan Nazaruddin, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, Polri serius mencari politikus Partai Demokrat yang meninggalkan Indonesia pada 23 Mei 2011 tersebut. Namun, perlu waktu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan banyak pihak, katanya. Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, secara teknis, Polri dapat melacak keberadaan Nazaruddin melalui nomor telepon yang digunakan Nazaruddin dalam wawancara dengan Metro TV. KPK akan memanggil para petinggi Partai Demokrat dan sejumlah anggota DPR yang disebut terkait kasus dugaan korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang untuk dimintai keterangan terkait Nazaruddin. (FER/RAY/IAM) Vivanews.com Rabu, 20 Juli Rosa Juga Sebut Ada Aliran Dana ke Anas "Itu kan hanya keterangan satu saksi, dan satu saksi itu bukanlah saksi." VIVAnews - Terdakwa suap Mindo Rosalina Manulang mengaku dirinya hanya sebatas karyawan yang dikorbankan oleh atasannya di PT Anak Negeri, Muhammad Nazarudin. "Saya kan di situ (PT Anak Negeri) hanya karyawan, untuk menjalankan itu semua, bukan kapasitas saya untuk memutuskan apapun. Saya dikorbankan," kata Rosa di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 20 Juli Rosa kembali menegaskan bahwa dirinya hanya diperintahkan oleh atasannya untuk melakukan sesuatu yang diputuskan Nazarudin. Termasuk adanya aliran dana wisma atlet kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Saat ditegaskan apakah Anas ikut menerima jatah hasil suap wisma atlet Rosa tak membantahnya. "Memang ada," imbuhnya. Namun Rosa tidak menyebut besaran
4 dana yang diterima Anas itu. Dihubungi terpisah, pengacara Anas, Patra M Zen, enggan berkomentar mengenai pernyataan Rosa itu. Menurutnya, pihaknya masih menunggu perkembangan persidangan. "Itu kan hanya keterangan satu saksi, dan satu saksi itu bukanlah saksi. Jadi tunggu saja proses sidangnya," ujarnya. Rosa didakwa bersama-sama dengan Muhammad El Idris, Manajer Marketing PT Duta Graha Indah; dan Dirut PT DGI Dudung Purwadi telah melakukan memberikan sesuatu kepada pegawai negeri dan penyelenggara negara. Mereka memberikan tiga lembar cek yang seluruhnya senilai Rp3,2 miliar kepada Sesmenpora Wafid Muharam dan empat lembar cek sejumlah Rp4,3 miliar kepada Muhammad Nazaruddin selaku anggota DPR. Uang diterima melalui dua orang staf keuangan Nazaruddin, Yulianis dan Oktarina Furi. (umi) Kompas.com Rabu, 20 Juli 2011 Kasus Wisma Atlet Fee 5 Persen Mengalir ke Senayan JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, bersama mantan anggota Komisi VII DPR, M Nazaruddin, yang merupakan atasannya menyepakati rencana kasar pembagian fee terhadap sejumlah pihak terkait proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang dan gedung serbaguna Sumatera Selatan. Keduanya beserta karyawan PT Permai Group (perusahaan milik Nazaruddin) sepakat untuk memberikan fee kepada DPR sebesar 5 persen dari nilai kontrak proyek, kepada daerah sebesar 4 persen, dan untuk Group Permai sebesar 9 persen. Hal tersebut terungkap dalam dakwaan terhadap Rosa yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (20/7/2011). Rosa terdakwa dalam kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games bersama Nazaruddin, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah. "Terdakwa (Rosa) bertempat di Kantor Group Permai mengadakan pertemuan yang dihadiri M Nazaruddin dan staf PT Permai Group, membicarakan pembagian fee," kata jaksa Agus Salim. Namun, di dalam dakwaan tidak dijelaskan realisasi rencana pemberian fee tersebut. Dakwaan Rosa hanya menyebutkan realisasi pemberian fee untuk Wafid, Nazaruddin, dan sejumlah anggota Komite Pembangunan Wisma Atlet Palembang. Menurut jaksa,
5 PT DGI memberikan fee sebesar dua persen dari nilai kontrak atau Rp 3,2 miliar kepada Wafid setelah PT DGI memperoleh uang muka pembangunan proyek senilai Rp 33 miliar. PT DGI juga memberikan fee sebesar Rp 4,3 miliar dalam bentuk cek kepada Nazaruddin. "Keseluruhan cek diberikan kepada Nazaruddin sebagai bagian dari komitmen pemberian 13 persen," kata Agus. Sementara Rosa, dijatahkan mendapat komisi 0,2 persen dari nilai proyek atas tugasnya mengawal pemenangan PT DGI. Seusai persidangan, jaksa Agus Salim menjelaskan, rencana fee lima persen untuk DPR tersebut merupakan rencana kasar yang dibahas di internal perusahaan Group Permai. "Siapa-siapa saja DPR itu, nanti kami buktikan di persidangan," kata Agus. Rosa sendiri membantah isi dakwaan tersebut. Dia mengaku tidak tahu-menahu soal rencana pembagian fee itu, termasuk fee ke anggota DPR. Rosa juga membantah disebut mendapat jatah 0,2 persen dari nilai kontrak proyek. "Kan sudah saya bilang, saya nggak tahu soal persen-persen itu," kata Rosa. Rosa didakwa melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek pembangunan Wisma Atlet. Dia diduga turut serta dalam pemberian uang suap kepada Wafid dan Nazaruddin. Rosa lantas didakwa melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf b dan atau Pasal 13 Undang- Undang Tentang Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP. Kompas.com Rabu, 20 Maret 2011 Dugaan Suap Wisma Atlet Rosa Didakwa Memberi Suap JAKARTA, KOMPAS.com Mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang didakwa melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan turut serta dalam pemberian suap kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam dan anggota DPR, M Nazaruddin. Suap tersebut diduga berkaitan dengan pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Pembacaan dakwaan terhadap Rosa berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (20/7/2011). "Terdakwa (Rosa) baik bertindak sendiri maupun bersama-sama dengan Mohamad El
6 Idris (Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah/DGI) dan Dudung Purwadi (Direktur Utama PT DGI) melakukan beberapa perbuatan sejenis yang harus dipandang sebagai perbuatan berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan memberi," ujar jaksa penuntut umum, Agus Salim, saat membacakan dakwaan. Menurut jaksa, Rosa selaku anak buah Nazaruddin diperintah atasannya itu untuk mengawal PT DGI agar mendapatkan proyek di Kementrian Pemuda dan Olahraga. Setelah Wafid selaku pengguna anggaran memutuskan untuk mengucurkan bantuan dana Rp 199 miliar ke pembangunan wisma atlet di Palembang, Sumatera Selatan, Rosa memperkenalkan Mohamad El Idris dan Dudung Purwadi selaku perwakilan PT DGI kepada Wafid Muharam. "Terdakwa memperkenalkan El Idris dan Dudung sebagai pihak dari PT DGI kepada Wafid. El Idris dan Dudung mnyampaikan agar DGI bisa berpartisipasi sekaligus memberikan penjelasan company profile," ungkap Agus. Dalam perkanalan tersebut, PT DGI meminta agar diikutsertakan dalam proyek pembangunan wisma atlet. Permintaan tersebut, kata Agus, disanggupi Wafid. "Wafid menyanggupi, akan mempertimbangkan, akan mengurusnya ke daerah," kata Agus. Hingga akhirnya, PT DGI memenangkan proyek dan Rosa dijatahkan menerima fee sebesar 0,2 persen dari nilai proyek Rp 191 miliar. Atas perbuatannya, Rosa didakwa melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf b dan atau Pasal 13 Undang-Undang tentang Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 juncto Pasal 65 Ayat (1) KUHP. Menanggapi dakwaan tersebut, Rosa melalui kuasa hukumnya, Djufri Taufik, akan mengajukan nota keberatan atau eksepsi. Dengan demikian, majelis hakim yang dipimpin Suwidya memutuskan untuk melanjutkan sidang pada Jumat (22/7/2011). Kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games menjerat empat orang sebagai tersangka. Mereka adalah Rosa, El Idris, Wafid, dan Nazaruddin Tempointeraktif.com Rabu, 20 Juli 2011 PPATK Periksa 11 Perusahaan Terkait Nazaruddin TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein menyatakan masih menelisik 11 nama perusahaan terkait tersangka kasus wisma atlet, Nazaruddin. Perusahaan tersebut diduga hanya dijadikan sebagai kendaraan untuk memenangkan tender.
7 "Kita lagi cari 11 transaksi lagi. Itu dari jasa keuangan di bank saja," kata Yunus kepada Tempo, Selasa, 19 Juli Yunus mengaku sudah melaporkan nama-nama perusahaan tersebut, tapi belum ada jawaban hingga saat ini. Perilaku perusahaan ini, kata Yunus, diduga hanya dipakai sebagai kendaraan untuk memenangkan tender. "Dia pakai vehicle company buat main itu," kata Yunus. "Vehicle company itu kendaraan untuk ikut tender. Tender sana menang, tapi di belakangnya dia. Dugaan kita seperti itu." Selanjutnya, lembaganya masih menelisik juga apakah perusahaan tersebut termasuk perusahaan abal-abal. "Bisa saja, PT kan bisa dibeli juga kan. Ini ada duit, kita beli PT kita mau," ujar Yunus. Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan melaporkan transaksi mencurigakan terkait tersangka dugaan kasus suap wisma atlet, Nazaruddin, yang mencapai 144 hingga saat ini. Transaksi ini disebut melibatkan kurang lebih 150 perusahaan. Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka dalam kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI di Jakabaring, Palembang. Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu saat ini berada di Singapura sejak akhir Mei lalu. Dia beralasan sedang berobat. FEBRIANA FIRDAUS Kompas.com Selasa, 19 Juli 2011 Dugaan Suap PPATK: 144 Transaksi Mencurigakan di Rekening Nazar JAKARTA, KOMPAS.com Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membeberkan jumlah transaksi mencurigakan yang dimiliki politisi Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games itu diketahui memiliki 144 transaksi keuangan. Sebelumnya, PPATK menemukan jumlah transaksi mencapai 109. Ketua PPATK Yunus Husein menduga, transaksi itu bukan hanya terkait kasus wisma atlet SEA Games.
8 "144 transaksi itu ada di 16 bank. Saya tidak bisa sebutkan nama banknya. Sudah naik dari 109 menjadi 144, paling banyak perusahaan. Kami dengar dari sumber kami, bukan hanya kasus wisma atlet saja yang mengalir ke 16 bank itu," ujar Yunus di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2011). Nominal terbesar dari 144 transaksi Nazaruddin itu, lanjut Yunus, mencapai Rp 187 miliar. Sekitar Rp 67 miliar di antaranya dilakukan melalui transaksi antarbank. Yunus juga menyebutkan, PPATK menemukan transaksi tunai sebesar Rp 54,7 miliar. Saat ini catatan 109 transaksi sudah diserahkan ke KPK. Menurut dia, pihaknya belum sampai menelusuri dana ke Partai Demokrat. "Nilai transaksi terbesar 187 miliar. Ke partainya saya belum lihat," katanya. Seperti yang diketahui, Nazaruddin diduga mendapat dana fee dari PT DGI senilai Rp 25 miliar untuk kasus tersebut. Ia juga diduga terlibat dalam kasus di Kemendiknas. Sampai saat ini KPK tengah melakukan penelusuran dana yang dimainkan pengusaha muda itu. Meskipun demikian, ia tak hadir dalam beberapa kali pemanggilan KPK. Detik.com Selasa, 19 Juli Transaksi Mencurigakan Nazaruddin Tak Cuma Soal Wisma Atlet Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 144 transaksi atas nama Muhammad Nazaruddin yang dinilai mencurigakan. Ternyata, dari jumlah tersebut tidak semuanya berhubungan dengan kasus suap wisma atlet. "Kayaknya bisa terkait yang lain-lain juga, terbuka. Kami juga mendengar dari sumber kami bukan hanya kasus itu saja," tutur Ketua PPATK, Yunus Husein, di sela workshop 'Perlindungan Whistleblower sebagai Justice Collaborator' di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (19/7/2011). Yunus mengatakan, dari 144 transaksi tersebut dilakukan melalui 16 bank. Namun mengenai perkara lain apa yang menyangkut Nazaruddin, Yunus enggan memberi tahu. "Silakan tanyakan ke KPK," tutur Yunus. PPATK kembali menemukan transaksi mencurigakan terkait Muhammad Nazaruddin. Dari jumlah awal 109 transaksi, kini meningkat menjadi 144 transaksi.
9 "Saya belum lihat detailnya, baru tadi saya di BBM, sudah naik dari 109 menjadi 144, paling banyak perusahaan," tutur Yunus Husein kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jakpus, Selasa, (19/7/2011). Yunus mengatakan, nilai transaksi terbesar dari transaksi-transaksi tersebut adalah 187 miliar di mana 67 miliar di antaranya lewat transaksi antar Bank. Juga terdapat transaksi tunai 54,7 miliar. "Tapi saya tidak bisa menyebutkan bank-nya," terang Yunus. (fjp/lh) Humas PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (INTRAC) (P) / (F) / (E) DISCLAIMER: Informasi ini diambil dari media massa dan sumber informasi lainnya dan digunakan khusus untuk PPATK dan pihak-pihak yang memerlukannya. PPATK tidak bertanggungjawab terhadap isi dan pernyataan yang disampaikan dalam informasi yang berasal dari media massa.
P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli 2011. Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 19 Juli 2011 Indeks 1. Proyek Wisma Atlet Alex Noerdin segera diperiksa 2. Korupsi Kepala Dinas PU Bengkulu dihukum 3,5 tahun 3. Dugaan Suap Wisma
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 9 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPK Akan Panggil Nazaruddin dan Istrinya 2. Diperiksa Kasus Kemendiknas Lalu, Bagaimana Kaitan Nazar-Kasus Sesmenpora? 3. Nazaruddin
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 Agustus 2011 Indeks 1. Dugaan Kasus Korupsi KPK Selidiki 7 Kasus Keterlibatan Nazaruddin 2. Korupsi di Kemenpora Atasan Sesmenpora mengetahui
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 04 Agustus 2011 Indeks 1. Korupsi Wisma Atlet Biaya lobi mengalir ke pejabat 2. Korupsi Pembangunan Jalan Majelis hakim tipikor tolak eksepsi Bupati
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 1 Juli 2011 Indeks 1. Kasus Dugaan Suap Sesmenpora Nazaruddin: Uang mengalir ke Andi dan Anas 2. Dugaan Suap KY minta MA berhentikan sementara Hakim
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 09 Agustus 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Dharmasyara Kejati Sumbar antre untuk periksa Nazaruddin 2. Korupsi Wisma Atlet Menpora
Lebih terperinci1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap
Clipping Service Anti Money Laundering 17 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 18 Oktober 2011 Indeks 1. Kasus Korupsi Djufri Diijinkan Hakim 2. Korupsi Wisma Atlet I Wayan Koster bantah terima uang 3. Diduga Korupsi, Eks Staf
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 24 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 24 Juni 2011 Indeks 1. Periksa Rekening Pejabat 2. Narkotika Bandar kelas kakap dituntut hukuman seumur hidup 3. Jadi Terdakwa, Ketua KPU Mamuju Dinonaktifkan 4.
Lebih terperinciDugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 Desember 2011 Indeks 1. Dugaan Suap Jaksaaa Periksa Sistoyo, kejaksaan tidak temukan keterlibatan jaksa lain 2. KPK Tetapkan Tersangka Korupsi
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 27 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 27 Juni 2011 Indeks 1. Korupsi PLTS Muhaimin persilakan KPK telusuri 2. Nazaruddin: Duit Untuk Pejabat MK Diketahui Partai 3. Suap Wisma Atlet KPK panggil Nazaruddin
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juli 2011. Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 14 Juli 2011 Indeks 1. Korupsi Kas Daerah Mantan bupati Sragen dijebloskan ke penjara 2. Sidang Suap Kemenpora Nazarudddin dan Wafid Muharam terima
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 10 Oktober 2011 Indeks 1. Badan Anggaran KPK Telaah Transaksi Mencurigkan di DPR 2. Kasus Narkotika Terdakwa ffaruk ditangkap saat jalani proses
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 27 September 2011 Indeks 1. Dugaan Suap Wisma Atlet KPK Kembali Periksa Rossa 2. KPK tahan Ketua DPD Demokrat Bengkulu 3. Dadong Kembali Tegaskan
Lebih terperinciAnalisa Kasus Wisma Atlet
Analisa Kasus Wisma Atlet Disusun oleh : Septyarini Dwi Praminingtyas (114674052) S1 Ilmu Administrasi Negara FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011 I. PERMASALAHAN Kasus Wisma Atlet Berawal
Lebih terperinciSaat kasus korupsi terjadi, Hari Sabarno disebut tidak lagi menjabat sebagai Mendagri.
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 12 September 2011 Indeks 1. Kasus Korupsi Mobil Kebakaran Mantan mendagri tuding jaksa tak cermat 2. Penanganan Kasus Korupsi Dana BSM Dinilai Lamban
Lebih terperinciDua Pejabat Pajak Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi
1 P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 3 November 2011 Indeks 1. Dua pejabat Pajak Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi 2. Kejaksaan Bidik Kasus Korupsi Rp 43 Miliar di Dirjen Pajak
Lebih terperinciRosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Hambalang
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 17 November 2011 Indeks 1. Rosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Herlambang 2. Suap di Kemenakertrans Muhaimin arahkan agar uang
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 19 September 2011 Indeks 1. KPK Periksa Duo Nazar-Nazir Untuk Kasus PLTS 2. Direktur Keuangan Merpati Dicekal Mantan dirut merpati, Hotasi Nababan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 11 Agustus 2011 Indeks 1. PD Tepis Ada Aliran Dana Dari Permai Group 2. Kasus Wisma Atlet Rosalina akui ada dana untuk anggota DPR 3. Korupsi Mantan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 05 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 05 Agustus 2011 Indeks 1. Terdakwa Teroris Divonis 2. 32 Anggota DPRD Gunung Kidul 1999-2004 Jadi Tersangka Korupsi 3. Suap Wisma Atlet Dirut PT
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 13 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 13 September 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Mantan direktur utama Merpati dicekal 2. Suap Wisma Atlet Yulianis akui ada uang Rp 30 miliar ke kongres
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 11November 2011 Indeks 1. Kasus Korupsi Bupati Tegal dituntut delapan tahun penjara 2. Kasus Narkoba Tiga polisi dari Polda Metro jaya Disidang
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 24 November 2011 Indeks 1. Penangkapan Anggota DPRD Semarang Duapuluh satu amplop berisi total Rp 40 juta 2. KPK Periksa Syarifuddin Temenggung
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 24 Oktober 2011 Indeks 1. Lengser Sebulan, Bekas Bupati Ditahan 2. Penangkapan Pejabat Kemenakertrans Dadong siap buka-bukaan dipersidangan 3. Penangkapan
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 1 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 1 Juni 2011 Indeks 1. Suap Wisma Atlet Dana dari nazaruddin Seharusnya Dibekukan 2. Korupsi Departemen Sosial Penunjukkan Langsung Lewat Penafsiran 3. Dana Dibobol,
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 09 November 2011 Indeks 1. Korupsi Pilkada Mantan Bupati Nias Selatan Didakwa Suap Anggota KPU 2. Kasus Pembobolan Bank Malinda transfer Rp 21,5
Lebih terperinciSiang Ini KPK Periksa 3 Tersangka Suap Proyek Kementerian Tenaga Kerja
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 06 September 2011 Indeks 1. Siang Ini KPK Periksa 3 Tersangka Suap Proyek Kementrian Tenaga Kerja 2. Polisi Masih Kumpulkan Alat Bukti Kasus Kemendiknas
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 14 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 14 Juni 2011 Indeks 1. Kasus Kemenpora Dua bank BUMN dan 6 swasta lapor transaksi aneh 2. Kasus Suap Kemenpora PPATK minta perbankan tak ragu laporkan transaksi mencurigakan
Lebih terperinciIa akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah penjualan tanah PT Barata Indonesia (persero) pada 2004.
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 21 November 2011 Indeks 1. KPK Periksa Wakil Menteri BUMN Terkait kasus PT Barata 2. Korupsi Dana Bansos Ketua DPRD jadi tersangka 3. Korupsi Mesin
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 November 2011 Indeks 1. Tiga Tersangka Suap Kemenakertrans Hadapi Dakwaan 2. Sidang Kasus Suap Kemenakertrans Nyoman didakwa korupsi bersama
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 21 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 21 September 2011 Indeks 1. PPATK Periksa Rekening Anggota DPR Bila Diminta 2. Ada Transaksi di Atas Rp 500 Juta di Banggar DPR 3. Korupsi Kemsos
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 17 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 17 Oktober 2011 Indeks 1. Korupsi Dana Rp 73 miliar terkatung-katung Pejabat Sudin Olahraga dijebloskan ke rutan 2. Koruptor Buronan Kejaksaan tangkap
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 15 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 15 Juni 2011 Indeks 1. Ada Ribuan Rekening Tak Wajar 2. Korupsi Di Departemen Sosial Bachtiar Chamsyah ungkap peran Amrun Daulay 3. Korupsi Alat Kesehatan 7 Politikus
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 18 Juli 2011 Indeks 1. Penangkapan Bandar Narkoba di Sentul Dua ratus lima puluh ribu ekstasi dikirim dari Belanda 2. Wahid Muharram Bersaksi untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah suatu alat penerima gambar dan suara yang didapat dari sebuah sinyal transmisi, pemancar dan satelit. Televisi merupakan salah satu alat
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 26 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 26 September 2011 Indeks 1. 21 Transaksi Perusahaan Nazar Anas Terungkap 2. KPK Periksa Herman Felani Siang Ini 3. KPK Terlusuri Duit nazaruddin
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 16 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 16 Juni 2011 Indeks 1. Kasus Kedua Bagi Mindo 2. Korupsi Empat anggota DPRD Kota Madiun divonis 1 tahun 3. Dugaan Suap Rosalina akhirnya mengaku kenal Nazaruddin
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 23 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 23 Juni 2011 Indeks 1. Korupsi Jembatan Muara II Kepala Dinas PU Bengkulu dituntut lima tahun penjara 2. Gratifikasi Jefferson Rumanjar kembali jadi tersangka 3.
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 01 Desember Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 01 Desember 2011 Indeks 1. Hanya Angelina yang Disebut Nazaruddin mulai diadili dalam kasus Wisma Atlet 2. Suap Wisma Atlet Perjalanan itu mulai
Lebih terperinciKASUS PENYUAPAN DANA WISMA ATLET SEA GAMES 2011 DI PALEMBANG DAN JAKARTA
KASUS PENYUAPAN DANA WISMA ATLET SEA GAMES 2011 DI PALEMBANG DAN JAKARTA TUGAS AKHIR Disusun oleh : MAYA ACKSARI DEWI NIM : 11.12.5646 KELOMPOK : BAHASA NAMA DOSEN : Drs.Mohammad Idris Purwanta,MM PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering diwacanakan oleh media massa. Korupsi telah menjadi isu lama yang tak kunjung selesai untuk
Lebih terperinciBudi Mulya Bungkam Saat Ditanya Duit Rp 1 M dari Robert Tantular
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 20 Oktober 2011 Indeks 1. Kasus Century Budi Mulya bungkam saat ditanya duit Rp 1 M dari Robert Tantular 2. Suap Kemenakertrans Sadapan KPK akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Pelaksanaan Perlindungan Hukum yang diberikan bagi Justice
72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Pelaksanaan Perlindungan Hukum yang diberikan bagi Justice Collabolator dalam Perkara Pidana Korupsi Tindak Pidana Korupsi merupakan suatu tindak kejahatan yang
Lebih terperinciVONIS KASUS NAZARUDDIN DALAM KACAMATA FILSAFAT HUKUM (Oleh : FERLI HIDAYAT,SH.,SIK.)
VONIS KASUS NAZARUDDIN DALAM KACAMATA FILSAFAT HUKUM (Oleh : FERLI HIDAYAT,SH.,SIK.) Usai majelis hakim memvonis M Nazaruddin, terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Nazar tersenyum lebar. Vonis majelis hakim
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 04 Oktober 2011 Indeks 1. BPK : Ada Aliran Dana Century ke Deputi Gubernur BI 2. Suap di Kemenakertrans Nyoman Tidak Ungkapkan Maksud Pemberian
Lebih terperinciGila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi
Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 29 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 29 Juli 2011 Indeks 1. PPATK : Ada 144 Laporan Transaksi Nazaruddin 2. PPATK Temukan 1600 Transaksi Keuangan Terkait Korupsi 3. Bank Jangan Takut
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014 Sebaran Media. Media online yang terbanyak memberitakan adalah Detik.com (28 berita).
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 18 November 2011 Indeks 1. KPK Pastikan Usust Dugaan Korupsi Muhaimin 2. Tiga Tersangka Korupsi Kemenkes Terancam Dicekal 3. Jaksa Periksa Dua Camat
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 7 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 7 Juni 2011 Indeks 1. Ada Dana ke Nazaruddin 2. Korupsi Ketua KPU Bengkulu Tersangka Korupsi 3. Pemberantasan Korupsi Serahkan kasus Agusrin ke pengadilan lebih tinggi
Lebih terperinciDharnawati Tertipu Nyoman Soal Uang Lebaran Rp 1,5 M Buat Cak Imin
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 05 Oktober 2011 Indeks 1. Kasus Suap Kemenakertrans Dharnawati Tertipu Nyoman Soal Uang lebaran Rp 1,5 M Buat Cak Imin 2. Dugaan Korupsi Kasus Pembobolan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 14 Oktober 2011 Indeks 1. Mafia Hukum Penyuap hakim dituntut 3 tahun 6 bulan penjara 2. Penyeludupan Polisi sita 45 kilogram sabu asal China 3.
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 6 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 6 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Duabelas kejanggalan pada vonis Agusrin 2. Dugaan Suap Atasan Syarifuddin harus diperiksa 3. Kasus Dugaan Suap Syafruddin bebaskan
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni 2011. Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 8 Juni 2011 Indeks 1. Dua Terduga jaringan Teroris Ditangkap Densus 88 2. KPK Masih Tak Temukan Tindak Pidana Century KPK tidak yakin bila penyimpangan yang terjadi
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 14 September 2011 Indeks 1. PPATK Temukan 6 Laporan Mencurigakan di Suap Kemenakertrans 2. Penangkapan Pejabat Kemenakertrans PPATK: Ada transaksi
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 04 Oktober 2011 Indeks 1. KPK Periksa Istri Anggota DPRD Seluma 2. Korupsi Kemenakertrans Diperiksa KPK, Muhaimin Bantah Terima Suap 3. KPK Telusuri
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 21 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 21 Juli 2011 Indeks 1. Wisma Atlet Anggota DPR disebut terima komisi 5 persen 2. Korupsi Dipertanyakan, penghentian kasus korupsi alkes NTT 3. Dugaan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 27 Oktober 2011 Indeks 1. Korupsi Kudus Polisi bentuk tim pemburu Arumdyah 2. Tien Tersangka Kasus Korupsi Proyek Pemutahiran data Ditunggu Penyidik
Lebih terperinciBabak Baru Mafia Pajak?
Babak Baru Mafia Pajak? Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Harian Kompas, 20 Desember 2010 Â Dugaan kasus mafia pajak yang â diledakkanâ mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 13 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 13 Juni 2011 Indeks 1. Kasus Wisma Atlet, Bank Didesak Serahkan Transaksi Mencurigakan 2. Demokrta Minta PPATK Buka Rekening Mencurigakan Anggota DPR 3. Diduga Teroris
Lebih terperinciBendahara umum Partai Demokrat terjerat isu suap. Benarkah uangnya untuk partai?
Bendahara umum Partai Demokrat terjerat isu suap. Benarkah uangnya untuk partai? Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya tetap akan tercium juga. Peribahasa ini tampaknya pas dengan apa yang dialami
Lebih terperinci1 P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 02 November Indeks
1 P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 02 November 2011 Indeks 1. Malinda Dee Dijerat Diancam Hukuman 15 Tahun Penjara 2. Wayan Koster Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi di 5 Universitas
Lebih terperinciPajak Kaji Opsi Serahkan Seluruh Berkas Asian Agri
Pajak Kaji Opsi Serahkan Seluruh Berkas Asian Agri Contributed by Administrator Tuesday, 04 August 2009 Pusat Peraturan Pajak Online Koran Tempo, 4 Agustus 2009 Â JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The Ramon Magsasay Award Foundation, pada 23 juli Namun hal ini tidak bisa menjadi tolak ukur Indonesia telah bebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menjadi sebuah negara yang dianggap berhasil dalam pemberantasan melawan korupsi. Hal ini ditandai dengan adanya penghargaan dari The Ramon Magsasay Award
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 12 Oktober Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 12 Oktober 2011 Indeks 1. KPK Kalah dari Terdakwa Korupsi 2. Kasus Suap Kemenakertrans KPK periksa Plt Bupati Teluk Wondima 3. Nazaruddin Diperiksa
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 21 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 21 Juni 2011 Indeks 1. Kasus Cek Pelawat Dua Politisi PPP Dihukum 15 Bulan 2. Nazaruddin Mulai Sentil Andi Malarageng di Kasus Kemenpora 3. Kasus Korupsi Alkes, Direktur
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 23 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 23 Agustus 2011 Indeks 1. Korupsi Alat Kesehatan Mantan sekretaris menkokesra era Ical dihukum 3 tahun bui 2. Kasus Korupsi Mesin jahit, PK Periksa
Lebih terperinciIrman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg
Irman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg Kasus Suap Pengurusan Gula Impor http://www.rmol.co/read/2016/11/09/267707/irman-gusman-minta-jatah-rp-300-per-kg- RABU, 09 NOVEMBER 2016, 09:07:00 WIB HARIAN RAKYAT
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 22 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 22 Juni 2011 Indeks 1. KPKP Siap bantu Bi Awasi Rekening Pejabat Upaya itu sejalan dengan semangat KPK dalam membernatas segala tindak korupsi 2. Suap Kemenpora Nazar:
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 7 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 7 November 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Kejagung tahan dua pejabat BPOM 2. Penyeludupan Dua terdakwa dituntut 3 tahun penjara 3. Kasus Korupsi
Lebih terperinciKorupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.
Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri. Sejak reformasi, Indonesia makin demokratis. Sayangnya proses demokratisasi itu tak signifikan dengan proses pemberantasan
Lebih terperinciAdnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu
http://www.suarapembaruan.com/home/adnan-buyung-pesimistis-kasus-dhana-bakal-sampai-ke-hulu/17691 Adnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu Kamis, 1 Maret 2012 0:27 Adnan Buyung Nasution
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 6 Juli Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 6 Juli 2011 Indeks 1. Amrun Daulay Ditahan KPK 2. Korupsi Bidang Perkebunan Kalbar dirugikan Rp 70 triliun 3. Dugaan Korupsi Kejagung segera perpanjang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG I. UMUM. Berbagai kejahatan, baik yang dilakukan oleh orang perseorangan maupun oleh korporasi
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 22 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 22 November 2011 Indeks 1. Jaksa Tertangkap KPK Tangani Kasus Penipuan KPK menyita Rp 99,9 juta yang diduga uang suap 2. Dugaan Korupsi Ironis,
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 07 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 07 September 2011 Indeks 1. Uang Rp 1,5 M Hadiah Lebaran Untuk Muhaimin? 2. Korupsi di Kemenakertrans Dadong ungkap aliran dana ke Muhaimin dan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 23 November Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 23 November 2011 Indeks 1. Suap di Kejaksaan KPK usut keterlibatan jaksa lain 2. Penyuapan Jaksa Sidang tuntutan itu lima kali di tunda 3. Kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi pemerintahan maupun perusahaan. Tindakan kecurangan atau fraud dalam perusahaan dapat diartikulasikan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Agustus Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 10 Agustus 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi Pejabat Sudin Olahraga dijebloskan ke rutan 2. Korupsi Wisma Atlet Kisah Robert Tantular dan Muhammad Nazaruddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi yang diikuti dengan Tindak pidana pencucian uang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak pidana korupsi yang diikuti dengan Tindak pidana pencucian uang yang terjadi dewasa ini telah terjadi secara meluas di segala segi kehidupan birokrasi negara
Lebih terperinciDalam dakwaan Sesmenko Kesra, Nama Emir Moeis disebut menerima cek
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 08 Agustus 2011 Indeks 1. Korupsi Alat Kesehatan Keterlibatan Emir Moeis diusut 2. Tidak Mudah KPK Periksa Zulkarnain Karim 3. Korupsi Pengadaan
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 08 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 08 September 2011 Indeks 1. Peran Orang-orang Sekitar Muhaimin Mulai Terkuak 2. Rosa Dituntut 4 tahun 3. Korupsi KRL Pengadilan dinilai tidak berwenang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjangkit yang namanya kecurangan atau istilahnya fraud. Fraud ini terjadi akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tata kelola dan pertanggung jawaban keuangan negara, akan sangat rentan terjangkit yang namanya kecurangan atau istilahnya fraud. Fraud ini terjadi akibat oknum-oknum
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK
Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK Maupun Hasil 3.8 Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK Maupun
Lebih terperinciClipping Service. Anti Money Laundering 28 Juni Indeks
Clipping Service Anti Money Laundering 28 Juni 2011 Indeks 1. Sidang Narkoba Bandar kelas kakap dituntut hukuman seumur hidup 2. Terjerat Kasus Korupsi, Mochtar Tetap Calon Walikota Bekasi 3. Duh! Sudah
Lebih terperincib. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinci12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH
1/10/01 Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 01 FFH The Founding Fathers House (FFH) adalah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang riset dan kajian terhadap kebijakan publik. Lembaga ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa semakin memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Media massa mampu menjadi alat kontrol massa yang paling utama. Hal ini dikarenakan media
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB IV KONSTRUKSI MEDIA
BAB IV KONSTRUKSI MEDIA Setiap pemberitaan di media, secara tidak langsung membentuk sebuah wacana yang akan mengarahkan pola pikir pembacanya. Begitu juga pemberitaan Kompas mengenai penyuapan wisma atlet
Lebih terperinciKEWENANGAN PPATK DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Khairul Mahmul Siregar Marlina ABSTRAK
KEWENANGAN PPATK DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Khairul Mahmul Siregar Marlina ABSTRAK Pendekatan rezim anti pencucian uang, pengejaran uang (follow the money) terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit internal akan melakukan penilaian dengan tujuan untuk menguji dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibuat perusahaan dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciNOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciP P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 22 September Indeks
P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 22 September 2011 Indeks 1. Putusan Suap Wisma Atlet Imbalan dibagikan kepada anggota DPR 2. Anas Dipanggil dalam Kasus Proyek Listrik 3. Pemeriksaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinci