BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah suatu alat penerima gambar dan suara yang didapat dari sebuah sinyal transmisi, pemancar dan satelit. Televisi merupakan salah satu alat yang dapat memberikan berbagai macam informasi baik berita, feature, iklan dan informasi lainnya yang dapat dikonsumsi secara spontan, transparan dan cepat. Berita adalah segala sesuatu yang terikat waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita terbaik adalah hal hal yang menarik, yang menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya. Program Berita adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media secara periodik. Pengertian penyajian fakta dan kejadian di dalam berita bersifat objektif. Liputan gambar dari kejadian biasanya diambil dengan memperhatikan hal-hal yang sekiranya tidak terlalu membuat shock. Namun, objektivitas semacam ini masih tergantung subjektivitas peliputan. Dari pengertian-pengertian diatas, Peneliti ingin mengambil contoh berita awal kasus wisma atlet yang kini sedang hangat di beritakan. Kasus suap yang terjadi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)

2 2 awalnya tercium dari hasil penyadapan yang dilakukan oleh tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyadapan dilakukan antara Direktur Utama PT Duta Graha Indah, Dudung dengan Manajer Marketing PT Duta Graha Indah M El Idris melalui percakapan telepon. "Kami tahu karena ada pembicaraan Dudung dengan El Idris. Dari komunikasi itu akan memberikan sesuatu itu. Dari sana kita kembangkan," ujar penyidik KPK Hery Muryanto dalam persidangan Tipikor, Rabu (28/9/2011). Hery menjelaskan, usai mendapat informasi dari hasil penyadapan, pihaknya melakukan pengumpulan data terkait proyek yang dibicarakan dalam percakapan telepon tersebut. Setelah itu, lanjutnya, KPK melakukan pengintaian kepada Rosa dan El Idris. Hingga akhirnya diketahui melakukan pertemuan di kantor Kemenpora. "Kita hanya dapat tanda, itu proyek Rp. 191 milyar di Sumatera Selatan. Kita dapatkan info memang ada proyek pembangunan wisma atlet," papar Hery. Usai melakukan penyadapan dan pengumpulan data, lanjut Hery, pihaknya melakukan pengintaian kepada Rosa dan El Idris yang mendatangi gedung Kemenpora dengan membawa map hijau yang diduga berisi cek. "Map hijau dibawa El Idris kita menduga itu cek. Saya tidak lihat langsung tapi Aprizal (Penyelidik KPK) yang dilantai 1 yang melihat. Saya menunggu di lantai tiga (Kemenpora)," paparnya. Setelah mendapat info El Idris dan Rosa turun, dirinya langsung berinisiatif masuk ke dalam ruang kerja Wafid, menanyakan kepada Wafid terkait map hijau yang dibawa oleh El Idris. "Saya dan penyelidik lain, berinisiatif masuk ke Pak Wafid. Seingat saya Pak

3 3 Wafid menenangkan diri dulu. Saya tanya map hijau itu ditaruh dimana. Cek ditaruh di atas meja berdasarkan keterangan pak Idris," katanya. Kemudian Wafid masuk ke ruang di sebelahnya yang tak lain ruangan staf Wafid yang bernama Poniran. "Saya ikuti Poniran, ternyata cek sudah berada di luar ruangan Poniran, ada di taman. Saya tanya ke Idris benar map ini yang dikasih ke Pak Wafid. Dijawab iya," katanya. 1 Persoalan kasus suap wisma atlet yang ditayangkan antara METRO TV dan TV ONE, dimana keduanya memiliki kepemilikan latar belakang yang berbeda ideologi dan sudut pandang. contoh saja, soal pemberitaan lumpur lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Dimana terjadinya luapan lumpur tersebut terjadi karena kesalahan perusahaan milik Aburizal Bakrie yang sekaligus pemilik media Televisi TV ONE, dalam pemberitaan tersebut, TV ONE kerap kali menayangkan kejadian luapan tersebut mencitrakan sebuah pemberitaan yang biasa saja, tetapi di dalam pemberitaan METRO TV kerap kali menayangkan kedramatisan dan bencana besar yang terjadi di Sidoarjo 2010, Jawa Timur. Beda lagi dalam pemberitaan kasus suap wisma atlet yang di hadirkan saksi Angelina Sondakh, kedua stasiun televisi tersebut tampak menampilkan informasi persidangan yang sama, yakni memberikan frame atau bingkai akan kemungkinan karut-marutnya para petinggi dalam partai Demokrat, sebuah partai yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono menempati kursi kepresidenan untuk kedua kalinya. 1 Okezone.com, Susi Fatimah Okezone, Rabu, 28 September :58 wib.

4 4 Soal kesamaan frame dalam berita ini bukan dilantaran pemilik media METRO TV oleh Surya paloh dan pemilik TV ONE oleh Aburizal Bakrie sama-sama membangun citra pemberitaan dengan cara bersikap kritis terhadap pemerintah sekarang. Namun yang juga kepemilikan partai politik Golongan Karya ( Golkar ) Aburizal Bakrie dan Partai Nasional Demokrat ( NasDem ) Surya Paloh ini, mereka menempatkan diri sebagai media yang Oposisi atau independen dalam pemberitaan. Saat ini, kasus suap wisma atlet semakin memanas, setelah Nazaruddin yang sekarang sebagai tersangka menyebutkan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Partai Demokrat Periode ini mempunyai keterlibatan kasus suap wisma atlet. Peneliti sangat berharap lahirnya stasiun televisi di Indenesia bisa memberikan informasi atau berita-berita yang dapat mendewasakan cara berpikir masyarakat Indonesia, namun bila melihat fenomena yang kerap terjadi, Peneliti sulit untuk menemukan media informasi yang independen yang jauh dari politisasi kepentingan kelompok tertentu yang pada akhirnya akan mengaburkan objektifitas informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Dalam dunia jurnalistik, memang sangat sulit untuk menemukan objektifitas berita atau informasi yang disampaikan oleh media. Dari latar belakang di atas, maka Peneliti tertarik untuk mengangkat tema Bagaimana konstruksi pemberitaan persidangan kasus suap Wisma Atlet di METRO TV dan TV ONE.

5 Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana konstruksi pemberitaan persidangan kasus suap Wisma Atlet di METRO TV dan TV ONE Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan persidangan kasus suap Wisma Atlet di METRO TV dan TV ONE Manfaat Penelitian Manfaat Akademis : Penelitian ini di harapkan dapat di jadikan refrensi tambahan bagi penelitian selanjutnya sehingga mampu memberikan hasil yang lebih berkualitas tentang persepsi khalayak terhadap kasus Suap Wisma Atlet dimana ada keterkaitanya dengan petinggi partai politik di Indonesia dalam pemberitaan antara TV ONE dengan METRO TV, kerena peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini.

6 Manfaat Praktis : Penelitian ini di harapkan menjadi masukan bagi anggota partai politik dan pemilik media massa, tentang kesadaran hukum terhadap persoalan dan keindependenan dalam menentukan isu berita bagi stasiun televisi. Dengan sadarnya arti pentinganya sebuah kebenaran dan keindependenan dalam pemberitaan media massa, khalayak juga dapat di suguhkan dengan berita-berita yang real dan jelas tanpa adanya kecurangan atau latar belakang kepentingan kelompok maupun pemilik media massa dalam pemberitaan media massa.