6.2.a Pembelajaran Kontekstual 6.2.b Pembelajaran Terpadu 6.2.c Pengelolaan Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "6.2.a Pembelajaran Kontekstual 6.2.b Pembelajaran Terpadu 6.2.c Pengelolaan Pembelajaran"

Transkripsi

1 6.2.a Pembelajaran Kontekstual 6.2.b Pembelajaran Terpadu 6.2.c Pengelolaan Pembelajaran Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 1

2 MATERI PELATIHAN 6: Pembelajaran Kontekstual dan Terpadu A. KOMPETENSI 1. Memahami Pembelajaran Kontekstual 2. Memahami Pembelajaran Terpadu 3. Mengelola Pembelajaran konteksual dan Terpadu B. LINGKUP MATERI 1. Pembelaran Kontekstual 2. Pembeajaran Terpadu 3. Pengelolaan Pembelajaran C. INDIKATOR Peserta pelatihan dapat: 1. Menjelasan pengertian pembelajaran kontekstual 2. Menjelaskan langkah pembelajaran kontekstual 3. Merancang pembelajaran kontekstual 4. Menjelaskan pengertian pembelajaran terpadu 5. Menjelaskan langkah langkahh pembelajaran terpadu 6. Merancang sebuah pembelajaran terpadu 7. Mengelola pembelajaran kontekstual dan terpadu di sekolah D. PERANGKAT PELATIHAN 1. Video tentang Pembelajaran Kotekstual dan Terpadu 2. Bahan Tayang a. Pembelajaran Kontekstual b. Pembelajaran kontekstual dan terpadu 3. Lembar Kerja 4. Dokumen Bahan Bacaan a. Pembelajaran Kontekstual b. Pembelajaran Terpadu 5. ATK LCD Video Pembelajaran Laptop Kertas Plano Spidol Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 2

3 6. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI PELATIHAN: ALOKASI WAKTU: JENJANG: 6. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU 8 JP (@ 45 MENIT) SMP Tahap Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Persiapan 1. Pendahuluan : Pengkondisian Peserta Pemaparan 2. Kegiatan Inti Penayangan Video Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat bantu pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnya. Perkenalan Menjelaskan Tujuan dan skenario Pembelajaran Pemberian Motivasi Menjelaskan poin penting Materi Pembelajaran kontekstual dan terpadu Mengemukakan berbagai permasalahan implementasi pembelajaran kontekstual dan terpadu di sekolah, baik fasilitator maupun peserta Menayangkan Video Best Practice Pembelajaran kontekstual dan terpadu di Sekolah Menugaskan peserta untuk memberikan Diskusi dan komentar/tanggapan terhadap Video Video Best Tanya Jawab Practice Pembelajaran kontekstual dan terpadu. Perwakilan peserta diminta untuk menjadi notulen diskusi. Fasilitator menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi peserta terhadap Video Best Practice Ajukanlah pertanyaan/kasus/permasalahan yang terkait dengan pembelajaran kontekstual dan terpadu untuk didiskusikan peserta. Pertanyaan disiapkan oleh fasilitator sebanyak 3 pertanyaan. Meminta Peserta untuk memberikan komentar/tanggapan terhadap Video Best Practice Pembelajaran kontekstual dan terpadu Perwakilan peserta diminta untuk menjadi notulen diskusi. Fasilitator menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi peserta terhadap pertanyaan yang diajukan fasilitator. Kerja Kelompok Peserta dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing 5 orang Masing-masing kelompok membuat penerapan pembelajaran kontekstual dan terpadu yang berbeda. Hasil kerja kelompok dituangkan dalam LK-01 dan kertas plano. Kertas plano yang memuat hasil kerja peserta ditempel di dinding ruang kelas atau menggunakan alat bantu plip 3 menit 5 menit 2 menit 10 menit 5 menit 20 menit 20 menit 10 menit 10 menit 30 menit 10 menit 60 menit Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 3

4 chart Perwakilan peserta berada di posisi dimana hasil kerja kelompok ditempel, sekalis bertugas menjawab pertanyaan dari peserta lain yang data secara bergiliran. Fasilitator memberikan pembahasan, penilaian dan catatan terhadap hasil kerja masing-masing kelompok dan menyampaikannya kepada seluruh peserta. Kerja individu Masing-masing peserta diminta membuatc Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan yang telah disusun di kelompok pada LK-02 di kelompoknya masing-masing. Masing-masing 1 orang perwakilan dari kelompok, mempresentasikan RPP yang telah disusun, sehingga akan ada 8 peserta yang akan tampil. Menilai hasil kerja Fasilitator memberikan pembahasan, penilaian dan peserta catatan terhadap hasil kerja masing-masing individu dan menyampaikannya kepada seluruh peserta. Kerja Kelompok Peserta dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing 5 orang Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus pada pengelolaan pembelajaran 3. Penutup Refleksi Fasilitator meminta peserta untuk memberikan komentar berkanaan dengan pengetahuan baru yang diperoleh, situasi pembelajaran yang dialami peserta, serta rencana tindakan apa yang kemungkinan akan dilakukan berkenaan dengan pembelajaran kontekstual dan terpadu di sekolah. 10 menit 60 menit 45 menit 15 menit 30 menit 15 menit Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 4

5 Materi Pelatihan : 6.2 Pembelajaran Kontekstual dan Terpadu Langkah Kegiatan Inti Pemaparan oleh Instruktur dengan menggunakan PPT Tanya Jawab Pengamatan Tayangan Video Pembelajaran Kontekstual Kerja Kelompok & Individu Presentasi Kelompok (2x) Penguatan 10 Menit 10 Menit 20 Menit 240 Menit 60 menit 15 Menit Diskusi Kelompok Diskusi kelompok tentang Konsep Pembelajaran Kontekstual dan Terpadu. Tugas diskusi kelompok: 1. Diskusi tentang konsep Pembelajaran Kontekstual dan mengisi Lembar Kerja 1 (LK1) 2. Diskusi tentang konsep Pembelajaran Terpadu dan mengisi Lembar Kerja 2(LK 2) 3. Diskusi tentang konsep Pengelolaan Pembelajaran dan memecahkan 4 kasus pembelajaran pada Lembar Kerja 3 (LK 3) Pemaparan hasil diskusi kelompok 1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan pembahas dan penanya, 2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok 3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok Paparan materi Fasilitator menyampaikan tentang Konsep Pembelajaran Kontekstual PTT-6.2.a,Pembelajaran Terpadu PTT-6.2.b dan Pengelolaan Pembelajaran Terpadu PTT-6.2.c Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 5

6 BAHAN TAYANG PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU MATERI PELATIHAN : 6.2 Pembelajaran Komtekstual dan Terpadu A. Pendahuluan Pembelajaran Kontekstual PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 6

7 Pengertian CTL Penerapkan Sikap, Ketrampilan dan pengetahuan siswa dalam memecahkan masalahmasalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan 6 Berkembangnya Fenomena Alam dan Sosial kehidupan membawa dampak dalam pembelajaran IPA dan IPS di kelas secara terpadu (IPA/IPS Terpadu SMP) LATAR BELAKANG Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 7

8 TUJUAN Mampu meghubungkan pembelajaran di kelas dengan konteks kehidupan keseharian dalam rangka membangun makna baru B. KEGIATAN INTI Mari kita simak Video Pembelajaran Terpadu berikut ini Diskusikan kekuatan dan kelemahan pembelajaran ini Gunakan Format Pengamatan Video yang terdapat di Lampiran bahan ajar Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 8

9 Langkah Kegiatan Inti Pemaparan oleh Instruktur dengan menggunakan PPT Tanya Jawab 10 Menit 10 Menit Kerja Kelompok & Kerja Individu 240 menit Presentasi Kelompok (2 x) Penguatan 60 Menit 15 Menit PTT-6.2.a Penilaian Otentik Kontruktivisme Refleksi CTL Bertanya Pemodelan Inkuiri Komunitas Belajar 14 Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 9

10 1. Konstruktivisme (Costructivism) Langkah2: Merumuskan Masalah; Observasi; Menganalisis dan Menyajikan hasil dalam Tulisan, Gambar, laporan dll; Mengomunikasikan atau presentasi pada pembaca, teman, guru, audiens, dll PEMBELAJARAN: Siswa Praktik, Berlatih Secara Fisik, Menulis Karangan, Mendemosntrasikan, Membuat Ide, dll INQUIRY (Menemukan) SIKLUS: Observasi, Bertanya, Mengajukan Hipotesis, Pengumpulan Data, dan Penyimpulan Langkah2: Merumuskan Masalah; Observasi; Menganalisis dan Menyajikan hasil dlm Tulisan, Gambar, laporan dll; Mengomunikasikan atau presentasi pada pembaca, teman, guru, audien, dll 16 Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 10

11 3. Bertanya(Questioning) Mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri. (apa, siapa, mengapa, bagaimana, kapan, di mana, dst)) Masyarakat Belajar (Learning Community) Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Bekerjasama dengan orang lain Berkelompok Berdiskusi PEMBELAJARAN: Pembentukan Kelompok Kecil/Besar, Mendatangkan Pakar, Bekerja dgn Kls Sederajat/ Kls diatasnya, Bekerja dgn Masy, dll Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 11

12 5. Pemodelan (Modelling) MODEL LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG MODEL TERBAIK MODEL CETAK ATAU TERTULIS MODEL SESAMA ATAU ORANG LAIN PEMBELAJARAN: Mencontohkan Berenang Gaya Kupu2, Mendatangkan Pakar di Kelas, Menunjukkan Peta Jadi sbg Contoh, Mendemonstrasikan Penggunaan Termometer, dll Penilaian Autentik (Authentic Assessment) Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa. Dilakukan terintegrasi dengan PBM Penilaian produk atau kinerja. Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan. PEMBELAJARAN: Menilai Presentasi, Demontrasi, Karya, Laporan, jurnal, PR, Hasil Tes, karya tulis,dll 20 Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 12

13 7. Refleksi (Reflection) Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari. Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas, dan pengalaman. Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru PEMBELAJARAN: Menuliskan dalam Jurnal, Kesan, Pesan, Memajang Hasil Karya/ Seni. 21 DISKUSI KELOMPOK Jawablah pertanyaan di bawah ini secara jelas dan tepat. 1. Diskusikan makna dan tujuan pembelajaran kontekstual 2. Identifikasilah kegiatan belajar yang akan muncul pada saat guru menerapkan CTL? 3. Diskusikan karakteristik dan penilaian model pembelajaran kontekstual 4. Identifikasi komponen pembelajaran kontekstual 5. Diskusikan makna penilaian otentik pada pembelajaran kontekstual 6. Diskusikan urutan langkah pembelajaran kontekstual,bagaimana pendapat Anda? 7. Identifikasi perbedaan utama pembelaljaran kontekstual dan non kontekstual 8. Rancanglah sebuah pembelajaran kontekstual di kelas VII SMP berdasarkan latar belakang mata pelajaran yang Anda ampu. Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 13

14 6.2.b Pembelajaran Terpadu PEMBELAJARAN TERPADU Terpadu adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Bermakna pada pembelajaran terpadu artinya, peserta didik akan memahami konsepkonsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami. Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 14

15 Karakteristik Pembelajaran Terpadu 1. Berpusat pada peserta didik 2. Memberi pengalaman langsung pada peserta didik 3. Pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas 4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran 5. Bersifat luwes. 6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik 7. Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. 8. Bermakna, artinya pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki peserta didik Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 15

16 Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi otentik. Aktif, artinya peserta didik perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses penilaian. Wujud lain dari implementasi terpadu yang bertolak pada tema, yakni kegiatan pembelajaran yang dikenal dengan berbagai nama seperti pembelajaran proyek, pembelajaran unit, pembelajaran tematik dan sebagainya. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu MENETAPKAN MATA PELAJARAN YANG AKAN DI BELAJARAKN MEMBUAT MATRIKS ATAU BAGAN HUBUNGAN KOMPETENSI DASAR DAN TEMA MEMPELAJARI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MERUMUSKAN INDIKATOR PEMBELAJARAN YANG DI TURUNKAN DARI KD MENENTUKAN TEMA MENYUSUN SILABUS PEMBELAJARAN TERPADU MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 16

17 CONTOH PEMETAAN KONSEP IPA MODEL MODEL PEMBELAJARAN TEPADU Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula (Fogarty,1991:XV) ada 10 model pembelajaran terpadu, yaitu : 1) Model Terhubung (The Connected Model), 2) Model Jaring Laba-Laba (The Webbed Model), 3) Model Keterpaduan (The Integrated Model), 4) Model Sarang (The Nested Model), 5) Model Penggalan (The Fragmented Model ), 6) Model Terurut (The Sequenced Model), 7) Model Irisan (The Shared Model ), 8) Model Galur (The Threaded Model), 9) Model Celupan (The Immersed Model) 10) Model Jaringan Kerja (The Networked model). Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 17

18 DISKUSI KELOMPOK Jawablah pertanyaan di bawah ini secara jelas dan tepat. Setelah memelajari bahan bacaan pada kegiatan belajar 2 ini, Jawablah pertanyaan berikut ini 1. Diskusikan tentang konsep pembelajaran terpadu 2. Apa makna pembelajaran terpadu 3. Identifikasi karakteristik pembelajaran terpadu. 4. Diskusikan strategi pembelajaran terpadu 5. Apa kelebihan dan kelemahan dari lima model dalam pembelajaran terpadu menurut Forgaty 6. Diskusikan langkah-langkah umum dalam perancangan pembelajaran terpadu,bagimana pendapat Anda 7. Rancanglah sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA/IPS terpadu berdasarkan KI dan KD dalam IPA / IPS Terpadu di Kurikulum c Pengelolaan Pembelajaran PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Tugas pokok kepala sekolah yang berkaitan dengan kepemimpinan pembelajaran yaitu 1.PENDIDIK (Educator) MENELADANI SETIAP TUNTUTAN PERUBAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 18

19 2. PEMIMPIN (leader) VISIONER DAN MENELADANI DALAM MEMBANGUN TATA NILAI KEDISIPLINAN, KEJUJURAN, KREATIF DAN INOVATIF MENJADI BUDAYA SEKOLAH 3.PENGELOLA(manajer) KONSISTEN DALAM PENCAPAIAN VISI MISI SEKOLAH Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 19

20 4. ADMINISTRATOR KEPALA SEKOLAH MERUPAKAN PENANGGUNG-JAWAB KEGIATAN ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 5.PENYELIA (Supervisor) KEPALA SEKOLAH MELAKUKAN OBSERVASI KELAS GUNA MEMBERIKAN PENGARAHAN TEKNIS KEPADA GURU DAN MEMBERIKAN SOLUSI BAGI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN YANG DIALAMI GURU. Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 20

21 KASUS 1 Kasus 2.1 Salah seorang guru di sekolah Anda telah berhasil mengikuti pelatihan pembelajaran kontekstual dan terpadu Guru tersebut mencoba menerapkan hasilnya. Sementara guru lain bukannya mencoba mencari tahu dan belajar darinya tetapi malah mencemoohnya. Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah, agar guru lain mau meniru dan mencoba pembaharuan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru tersebut? KASUS 2 Kasus 2.2 Beberapa guru kelas VII, VIII dan IX telah mengikuti pelatihan pembelajaran kontekstual dan terpadu. Namun hanya guru-guru kelas VII saja yang menerapkan hasil pelatihan, dan tampak tanda-tanda terjadinya peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. Semetara guru-guru kelas VIII dan IX tidak mau menerapkan hasil pelatihannya. Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah agar guru-guru kelas VIII dan IX pun menerapkan hasil pelatihan? Bacalah kasus 3 berikut ini dengan seksama,kemudian diskusikan pemecahan masalah dari pertanyaan kasus 3 tersebut Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 21

22 KASUS Kasus 2.3 Beberapa orang guru mata pelajaran telah berulang kali mengikuti pelatihan pembelajaran kontekstual dan terpadu. Namun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru tersebut tidak menampakkan pembaharuan/tidak terlihat adanya peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. Bagaimana strategi yang sebaiknya dilakukan oleh Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah agar guru-guru yang bersangkutan mau berubah? Bacalah kasus 4 berikut ini dengan seksama,kemudian diskusikan pemecahan masalah dari pertanyaan kasus 3 tersebut KASUS 4 Kasus 2.4 Suatu saat Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah mengujungi sebuah Sekolah Gumati yang relatif lebih maju. Kepala Sekolah Gumati menjelaskan bahwa program dan kegiatan yang selalu dilakukan di sekolah tersebut adalah melaksanakan Pembelajaran kontekstual dan terpadu. Sementara itu Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah yang mengunjungi sekolah tersebut menyadari bahwa di sekolahnya program dan kegiatan semacam itu belum dilaksanakan. Bagaimana strategi yang sebaiknya dilakukan oleh Pengawas Sekolah atau Kepala Sekolah agar guru-gurunya mau melakukan hal yang sama? Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 22

23 Penutup PENGUATAN & REFLEKSI Materi Pelatihan PembelajaranKontekstual dan Terpadu 23

MATERI PELATIHAN 6.2 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

MATERI PELATIHAN 6.2 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MATERI PELATIHAN 6.2 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU Materi Pelatihan Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu 1 MATERI PELATIHAN 6: Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu A. KOMPETENSI 1. Memahami

Lebih terperinci

A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu Pembelajaran Tematik Terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU KSPS 04 Milik Negara Tidak Diperdagangkan PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH SMP Penulis Tim Pengembang Materi KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF A. KOMPETENSI Peserta pelatihan dapat: 1. Memahami secara utuh perubahan pendekatan pembelajaran ke pendekatan tematik integratif. 2. Memahami secara utuh

Lebih terperinci

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lebih terperinci

Condition of Ind. Ind.Condition-1. Ind.Condition-2. The Rural. Ind. Rural Policy. Rulal Educational. Higher Education. Non Formal Ed.

Condition of Ind. Ind.Condition-1. Ind.Condition-2. The Rural. Ind. Rural Policy. Rulal Educational. Higher Education. Non Formal Ed. PENDEKATAN KONTEKSTUAL Oleh : Toto Fathoni, Apakah CTL itu? Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan

Lebih terperinci

Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd.

Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd. Kuiz 1. Contextual 2. Konstruktivisme 3. Inquiry 4. Questioning 5. Learning Community 6. Modeling 7. Refleksi 8. Authentic Assessment 9. Skenario CTL PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Contextual

Lebih terperinci

Standards for Science Teacher Preparation

Standards for Science Teacher Preparation Guru sains di SMP saat ini bukan output S1 Pendidikan IPA Standards for Science Teacher Preparation Memiliki kompetensi dalam biologi, kimia, fisika serta bumi dan antariksa. Guru-guru IPA harus memiliki

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Disajikan pada Kongres Internasional Pendidikan Dasar OLEH DR. ISAH CAHYANI, M.PD. 08122232220 Assalamualaikum Konstruktivisme Refleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dini Herdiani, 2014 Pembelajran Terpadu dalam Kurikulum 2013 di Kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dini Herdiani, 2014 Pembelajran Terpadu dalam Kurikulum 2013 di Kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keberadaan dan kebermaknaan kurikulum akan terwujud apabila ada proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning) PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning) Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Pendidikan Indonesia KONSEP CTL Merupakan Konsep Belajar yang dapat Membantu Guru Mengaitkan

Lebih terperinci

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Bernyanyi : III/2 : 4 x 35 menit Oleh, Desyandri,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SD KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs SENI BUDAYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Seni Budaya - SMP i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

ISSN : X UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 4 MAKASSAR MELALUI MODEL UNIT LEARNING TIPE INTEGRATED. Samad, A.

ISSN : X UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 4 MAKASSAR MELALUI MODEL UNIT LEARNING TIPE INTEGRATED. Samad, A. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 4 MAKASSAR MELALUI MODEL UNIT LEARNING TIPE INTEGRATED Samad, A. ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

PANDUAN UNTUK INSTRUKTUR NASIONAL PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS JENJANG SMP

PANDUAN UNTUK INSTRUKTUR NASIONAL PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS JENJANG SMP PANDUAN UNTUK INSTRUKTUR NASIONAL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS JENJANG SMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 Diterbitkan oleh: Ba Pengembangan Sumberdaya

Lebih terperinci

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Pendahuluan 11-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan,,,,. Waktu 3x50 menit 11-2 11-3 11-4 Lembar Kegiatan 11.1A 11-5 Lembar Kegiatan 11.1B

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs ILMU PENGETAHUAN ALAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP BAHASA INGGRIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Desain PTK mengacu pada model Kemmis dan M.C. Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rasionalisasi Kurikulum 2013 dipaparkan bahwa perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP 2006 adalah pada terdapatnya pemisahan antara mata pelajaran

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP PADA TEMA ENERGI DALAM TUBUH MENGGUNAKAN METODE 4S TMD

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP PADA TEMA ENERGI DALAM TUBUH MENGGUNAKAN METODE 4S TMD 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di dalam proses belajar mengajar terdapat tiga komponen utama yang terlibat di dalamnya, yaitu pengajar (guru), pembelajar (siswa), dan bahan ajar. Pada

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk

Lebih terperinci

PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA PENDIDIKAN ANAK DINI USIA. Muh. Tawil, *)

PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA PENDIDIKAN ANAK DINI USIA. Muh. Tawil, *) PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA PENDIDIKAN ANAK DINI USIA Muh. Tawil, *) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar PENDAHULUAN Salah satu pendekatan proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain: Latar Belakang Masalah; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Penegasan Istilah.

Lebih terperinci

DASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

DASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. DASAR FILOSOFI Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit), dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i SMP Modul Pelatihan Implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LATAR BELAKANG MAKRO : Kondisi pendidikan secara makro di indonesia dalam lingkup internasional maupun nasional yang masih rendah.

Lebih terperinci

ISSN: Inovasi Kurikulum, Februari 2009, Thn.4 Vol. 1 No: 4

ISSN: Inovasi Kurikulum, Februari 2009, Thn.4 Vol. 1 No: 4 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (Studi Pengembangan pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Gunungkidul)

Lebih terperinci

KONSEP IPS TERPADU KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU

KONSEP IPS TERPADU KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU KONSEP IPS TERPADU KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

Lebih terperinci

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Oleh Nana Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia Makalah Semiloka di Musibanyuasin, Sumsel 7 September 2007 Pengertian Pendekatan Contextual

Lebih terperinci

Apa itu CTL? M n e g n a g p a a p a h a h r a us u s C TL

Apa itu CTL? M n e g n a g p a a p a h a h r a us u s C TL Apa itu CTL? Mengapa harus CTL Pendekatan CTL merupakan Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tsani Fathani, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tsani Fathani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan rangkaian terpadu dari berbagai komponen yang saling berinteraksi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.salah satu komponen tersebut

Lebih terperinci

MODEL CONNECTED (MODEL 2: HOW TO INTEGRATE THE CURRICULA) Muktar Panjaitan Universitas HKBP Nommensen

MODEL CONNECTED (MODEL 2: HOW TO INTEGRATE THE CURRICULA) Muktar Panjaitan Universitas HKBP Nommensen I. Pendahuluan MODEL CONNECTED (MODEL 2: HOW TO INTEGRATE THE CURRICULA) Muktar Panjaitan muktar.panjaitan@gmail.com Universitas HKBP Nommensen Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan

Lebih terperinci

Kelompok Materi : Materi Pokok

Kelompok Materi : Materi Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 87 Materi Pelatihan Alokasi Waktu :. d. Inspirasi Pembelajaran melalui Tayangan Video : JP (90 menit) No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) diajarkan secara terpadu dalam mata pelajaran IPA Terpadu. IPA Terpadu merupakan

Lebih terperinci

Melihat Lebih Jauh Manfaat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared

Melihat Lebih Jauh Manfaat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared Melihat Lebih Jauh Manfaat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared Noeraida, S.Si., M.Pd., Widyaiswara PPPPTK IPA noeraida67@yahoo.co.id Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Makalah disampaikan dalam PPM Workshop Pengembangan

Lebih terperinci

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI Waktu : 3 jam A. PENDAHULUAN Asesmen adalah pengumpulan bukti yang diilakukan secara sengaja, sistematis, dan

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan Ruang lingkup Ekonomi tersebut merupakan cakupan yang amat luas, sehingga dalam proses pembelajarannya harus dilakukan bertahap dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mata pelajaran : Gambar Teknik Kelas/Semester : XI / 2 Materi Pokok/Topik : Pengenalan Tanda Dan Letak Hasil Gambar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006 BAB 1 PENDEKATAN KONTEKSTUAL A. Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan kegiatan belajar. Upaya-upaya tersebut meliputi penyampaian ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perbandingan dan Skala Alokasi Waktu : 1 JP x 30 Menit ( 1 kali pertemuan

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP PGRI TANJUNGPANDAN Kelas / Semester : VII A & B / Gazal Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema : Keadaan Alam dan Aktivitas penduduk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMA/MA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i SMA/MA/SMK Modul Pelatihan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? (Unit 8 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? Pendahuluan Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Lebih terperinci

BAB II KAMAN PUSTAKA. A. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pemahaman Peredaran Darah. mempertinggi, sedangkan kemampuan. artinya kecakapan.

BAB II KAMAN PUSTAKA. A. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pemahaman Peredaran Darah. mempertinggi, sedangkan kemampuan. artinya kecakapan. 8 BAB II KAMAN PUSTAKA A. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pemahaman Peredaran Darah Manusia. Meningkatkan kemampuan siswa merupakan upaya meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa dalam memahami dan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Metodius Makul Guru SDI Rai Ruteng - Manggarai Abstrak: Kenyataan yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1 LATAR BELAKANG MAKRO : Kondisi pendidikan secara makro di indonesia dalam lingkup internasional maupun nasional Kondisi pembelajaran di

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/ MTs PRAKARYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

Persiapan Praktik Mengajar

Persiapan Praktik Mengajar Persiapan Praktik Mengajar I Praktik pembelajaran pada kelas nyata memberikan kesempatan peserta menerapkan hal-hal baru yang dikembangkan pada paket dan sesi sebelumnya Pembelajaran yang berhasil membutuhkan

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi. SILABUS Satuan pendidikan : Kompetensi keahlian : Mata pelajaran : Kelas / semester : Alokasi waktu : Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ruang Lingkup mata pelajaran IPA di SMP menekankan pada pengamatan fenomena alam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, isu-isu fenomena alam tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) : VII/I : Berkomitmen terhadap

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMA/MA DAN SMK/MAK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA/MA DAN SMK/MAK SEJARAH INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN GURU

PANDUAN PELATIHAN GURU SMP/MTs PANDUAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran IPS SMP/MTs UNTUK INSTRUKTUR NASIONAL PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HO-3.1-2 RENN PELKSNN PEMELJRN (RPP) Satuan Pendidikan Mata pelajaran Kelas Semester lokasi Waktu spek : Sekolah Menengah Pertama (SMP) : Prakarya : VII : 1 (satu) : 1 x pertemuan (2 jam pelajaran) : udidaya

Lebih terperinci

Kelompok Materi: MATERI POKOK

Kelompok Materi: MATERI POKOK Modul 2.1 a. Kelompok Materi: MATERI POKOK 1 Materi Pelatihan Belajar Tematik AlokasiWaktu : 2.1. Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2.1. a. Analisis Dokumen : SKL,KI-KD, Silabus,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di SD 1. Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika Dasar-dasar Pembelajaran Fisika Dr. Johar Maknun, M.Si. 08121452201; johar_upi@yahoo.co.id LATAR BELAKANG MAKRO International Education Achievement (IEA) Kemampuan membaca siswa SD menempati urutan 30

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan Nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung SILABUS DAN RPP Prinsip Pengembangan Silabus - Ilmiah: keseluruhan

Lebih terperinci

PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Diana Endah Handayani Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang

PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Diana Endah Handayani Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Diana Endah Handayani handayani.hitam@gmail.com Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang ABSTRAK Kualitas pendidikan sangatlah bergantung pada kesadaran,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya suatu perubahan (inovasi). Perubahan pada hakekatnya adalah sesuatu yang wajar karna itu adalah

Lebih terperinci

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL PERAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan komunikasi siswa dapat mendiskusikan pendapat-pendapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan komunikasi siswa dapat mendiskusikan pendapat-pendapat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya proses komunikasi, yaitu proses penyampian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan (Ambar, 2012:104). Dengan komunikasi siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta yang berlokasi di Jl. Monginsidi No. 40, Banjarsari, Surakarta, pada kelas XI IPA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (24) Sekolah : SMP N 2 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/I Materi : Operasi pada himpunan (Irisan) KD.3 dan KD.4 Alokasi Waktu : 2x40 (Pertemuan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Ary Kristiyani. Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan utama sekolah.

PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Ary Kristiyani. Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL Oleh: Ary Kristiyani A. Pendahuluan Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Dalam proses ini siswa membangun makna dan pemahaman dengan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KONTEKSTUAL DI SD MUHAMMADIYAH 9 MALANG

PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KONTEKSTUAL DI SD MUHAMMADIYAH 9 MALANG JTP2IPS (2018) 03 19-26 http://dx.doi.org/10.17977/um022v3i12018p019 PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KONTEKSTUAL DI SD MUHAMMADIYAH 9 MALANG Efi Nilasari 1, Yudha Adrian 2, Ratno Susanto 3 Diterima 8 November

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hakekat Pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh: Muslim Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN C T L (Contextual Teaching and Learning) MELALUI METODE DEMONSTRASI Rini Budiharti Pendidikan Fisika P.MIPA UNS ABSTRAK Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.3c MODEL PROBLEM BASED LEARNING 2 Model Problem Based Learning 3 Definisi Problem Based Learning : model pembelajaran yang dirancang agar peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci