BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kualitas Definisi manajemen kualitas dapat dibagi berdasarkan struktur kata yang membentuknya, yaitu : Menurut James A.F. Stonner (Management 6th Edition, 2007), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Ordway Tead (Human Nature And Management, 2008), definisi manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi didalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Membicarakan tentang definisi kualitas dapat berbeda makna dari setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung dari konteksnya. Ada tiga orang pakar yang paling populer ditingkat internasional yaitu : (Drs.Zulian Yamit,M.Si,2004 p-7) W.Edward Deming : mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen

2 9 Philips B. Crosby : Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan, dan kesesuaian terhadap persyaratan Joseph M. Juran : Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi Definisi manajemen kualitas menurut Vincent Gazperzs (2009), manajemen kualitas (Quality Management) atau manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management = TQM) didefisinikan sebagai satu cara meningkatkan kinerja secara terus menerus (continuosly performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Menurut ISO 8402 (Quality Vocabulary), mendefinisikan manajemen kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakan kualitas, tujuan-tujuan, dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat alat seperti perencaanaan kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality assurance), dan peningkatan kualitas (quality improvement), penjelasan mengenai alat-alat bantu manajemen kualitas dapat dilihat dibawah ini: Perencanaan kualitas (quality planning), adalah penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.

3 10 Pengendalian kualitas (quality control), adalah teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Jaminan kualitas (quality assurance), adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu. Peningkatan kualitas (quality improvement), adalah tindakantindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi Isu-isu Utama dalam Manajemen Kualitas Menurut Vincent Gazpersz (2009), berikut ini adalah isu-isu yang utama dalam penerapan manajemen kualitas di dalam suatu organisasi atau perusahaan: 1. Siklus pengembangan produk seharusnya dipersingkat melalui perencaaan partisipatif, rekayasa bersamaan (concurrent engineering), dan pelatihan kepada perencana mengenai metode dan alat-alat manejemen kualitas. 2. Hubungan pemasok seharusnya diperbaiki. Jumlah pemasok seharusnya dikurangi. Suatu hubungan kerja sama (teamwork

4 11 relation) seharusnya ditetapkan berdasarkan rasa saling percaya. Lama kontrak seharusnya diperpanjang sehingga bersifat hubungan jangka panjang. 3. Pelatihan seharusnya berorientasi pada hasil bisnis, bukan pada alat. Tujuan utama pelatihan seharusnya mengubah perilaku karyawan dan bukan sekedar melatih atau mendidik. Sebagai contoh, pelatihan dalam peningkatan kualitas seharusnya didahului oleh tugas menangani suatu proyek peningkatan kualitas. Misi pelatihan seharusnya membantu tim peningkatan kualitas (quality improvement team) menyelesaikan proyek-proyek peningkatan kualitas (quality improvement projects) Perbedaan Pandangan Tentang Manajemen Kualitas Manajemen kualitas memiliki perbedaan pandangan jika dilihat dan dibandingkan dengan pandangan tradisional dan pandangan modern. Tabel dibawah ini merupakan perbedaan cara pandang manajemen kualitas dari sisi pandangan tradisional dan pandangan modern menurut Vincent Gaspersz (2009) Pandangan Tradisional Memandang kualitas sebagai isu teknikal. Usaha peningkatan kualitas dikoordinasikan oleh manajer kualitas. Memfokuskan kualitas pada fungsi atau departemen produksi. Produktivitas dan kualitas merupakan sasaran yang Pandangan Modern Memandang kualitas sebagai isu bisnis. Usaha peningkatan kualitas diarahkan oleh manajemen puncak. Kualitas mencakup semua fungsi/ departemen dalam organisasi. Produktivitas dan kualitas merupakan sasaran yang

5 12 bertentangan. Kualitas didefinisikan sebagai konformans (conformance) terhadap spefisikasi atau standar. Membandingkan produk terhadap spesifikasi. Kualitas diukur melalui derajat nonkonformans (nonconformance), menggunakan ukuran-ukuran kualitas internal. Kualitas dicapai melalui inspeksi secara intensif terhadap produk. Beberapa kerusakan atau kecacatan diizinkan jika produk telah memenuhi standar kualitas minimum. Kualitas adalah fungsi terpisah dan berfokus pada evaluasi produk. Pekerja dipermalukan apabila menghasilkan kualitas yang jelek. Hubungan dengan pemasok bersifat jangka pendek dan berorientasi pada biaya/ harga pembelian yang murah. bersesuaian, karena hasil-hasil produktivitas dicapai melalui peningkatan atau perbaikan kualitas. Kualitas secara tepat didefinisikan sebagai persyaratan untuk memuaskan kebutuhan pengguna produk atau pelanggan. Membandingkan produk terhadap kompetisi dan terhadap produk terbaik di pasar. Kualitas diukur melalui perbaikan proses/ produk dan kepuasan pengguna produk atau pelanggan secara terus menerus, menggunakan ukuran-ukuran kualitas berdasarkan pelanggan. Kualitas ditentukan melalui desain produk dan dicapai melalui teknik pengendalian yang efektif, serta memberikan kepuasan selama masa pakai produk (product life cycle). Cacat atau kerusakan dicegah sejak awal melalui teknik pengendalian proses yang efektif (zero defect orientation). Kualitas adalah bagian dari setiap fungsi dalam semua tahap dari siklus hidup produk (product life cycle). Manajemen bertanggung jawab untuk kualitas. Hubungan dengan pemasok bersifat jangka panjang dan berorientasi pada kualitas. Tabel 2.1. Perbedaan Pandangan Tentang Manajemen Kualitas

6 Tentang ISO ISO (International Organization for Standarization) merupakan badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan Internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa (Suardy, 2001). ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. ISO merupakan badan non pemerintahan yang beranggotakan 140 badan standar nasional dan didirikan di Switzerland pada tahun Awal berdirinya ISO karena adanya Technical barries to trade yang disebabkan oleh ketidakseragaman standar diberbagai negara, dan karena kalangan industri telah lama membutuhkan standar dunia untuk membantu mewujudkan perdagangan internasional. Standar mutu ISO pertama kali diterbitkan pada tahun 1987, direvisi pada tahun 1994, dan diterbitkan kembali pada versi terbaru tahun Standar terbaru ini mengenai ISO 9000:2000 Standards. ISO bertujuan untuk meningkatkan standar perdagangan barang dan jasa Internasional, dan meningkatkan kerjasama dibidang intelektual, pengetahuan, teknologi, dan aktivitas ekonomi serta untuk memudahkan perdagangan internasional dengan menyediakan satu kumpulan standar agar masyarakat dunia mengakui dan mematuhinya (Suardy, 2001).

7 14 Ada berbagai macam seri dari ISO 9000 yang memiliki standar, pedoman, dan laporan yang terangkum di dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari : ( Suardi, 2003, p ) ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen Mutu ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan Sejarah Pendirian ISO ISO 9000 merupakan kumpulan standar proses mengenai Sistem Manajemen Mutu dan bukan merupakan standar produk. ISO 9000 memiliki standar, pedoman, dan laposan teknis yang terangkum di dalam ISO 9000 series. ISO 9000:2000 sendiri terdiri dari beberapa bagian yang memuat tentang sistem manajemen mutu, diantaranya ISO 9001:2000 dan ISO 9004:2000 ( Standar ISO 9000 untuk Sistem Manajemen Kualitas atau Quality Management System (QMS) adalah struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur-prosedur, proses-proses, dan sumber-sumber daya untuk penerapan manajemen kualitas. ISO 9000 adalalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa pemasok akan memberikan produk (barang dan / atau jasa) yang memenuhi

8 15 persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana pemasok dikontrak untuk memasok produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh pemasok (Vincent Gasperz, 2001). ISO 9000:2000 merupakan dasar dan kosakata sistem manajemen mutu yang berisi tentang pemahaman standar dan definisi istilah-istilah dasar dalam ISO 9000:2000 series, sedangkan bagian ISO 9001:2000 berisi persyaratan sistem manajemen mutu dan pedoman untuk pengingkatan kinerja sistem manajemen mutu Perubahan ISO 9000:1994 ke ISO 9000:2000 ISO 9000 telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali dan ini merupakan revisi yang ketiga yaitu dari ISO 9000:1994 ke ISO 9000:2000. Penerbitan kembali revisi dari standar ISO 9000 ini telah menunjukkan adanya perubahan-perubahan, diantaranya adalah penggabungan ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003 menjadi IS saja. Sedangkan ISO 9001 yang semula berjumlah 20 elemen, disederhanakan menjadi 4 elemen saja, yaitu tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, manajemen proses, serta pengukuran dan analisis peningkatan (Vincent. G, 2001). Model sistem manajemen mutu ISO 9001 versi 2000 berdasarkan pendekatan proses yang menganut pola Plan (menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan agar hasilnya sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi) Do (Implementasi Prosesnya) Check (memantau dan mengukur proses serta produk terhadap kebijakan, sasaran dan persyaratannya) Act (melakukan tindakan perbaikan kinerja proses secara berkesinambungan) => P-D-C-A, penekanan pada

9 16 pelanggan, dan peningkatan berkesinambungan (continual improvement). Selain perubahan-perubahan tersebut, ada satu lagi perubahan yang sangat penting, yakni penekanan pada peranan dan tanggung jawab manajemen puncak terhadap sistem mutu. Pada ISO 9001:2000 sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip yang dikenal dengan Delapan Prinsip Manajemen Mutu. Prinsip-prinsip ini dapat digunakan sebagai suatu kerangka kerja (framework) yang membimbing organisasi menuju peningkatan kinerja Pengertian ISO 9001:2000 Menurut Suardy, R (2001). ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu (Quality Management System) yang di dalamnya menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain penelitian dari suatu sistem manajemen mutu, bertujuan untuk menjamin bahwa pemasok akan memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana organisasi (pemasok) yang dikontrak bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi. Menurut Vincent Gaspersz, ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena di dalamnya tidak ada kriteria penerimaan produk ataupun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan suatu Sistem Manajemen Mutu sehingga perusahaan yang telah mengimplementasikan dan

10 17 memperoleh sertifikasi ISO dapat menyatakan bahwa sistem manajemen mutunya telah memenuhi standar internasional, bukan produk berstandar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO 9001 : Bagamanapun diharapkan, meskipun tidak selalu, produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen mutu internasional akan berkualitas baik (standar). ISO 9001:2000 berisi persyaratan standar Sistem Manajemen Mutu yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai dan merupakan standar internasional yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu Sistem Manajemen Mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (Barang dan/ Jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 terutama harus dilandaskan pada komitmen dari manajemen puncak yang memiliki wewenang dalam menjelaskan sasaran yang ingin diraih oleh perusahaan. Untuk mencapai komitmen dan sasaran tersebut, diperlukan struktur personel yang merencanakan dan mengawasi penerapannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjuk wakil manajer yang berfungsi sebagai penghubung antara manajemen perusahaan dan badan sertifikasi serta memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu diterapkan dengan semestinya. Selanjutnya dibentuk tim ISO yang berfungsi sebagai tim perancang yang bertugas untuk menentukan tujuan penerapan, menyetujui rencana, mengevaluasi laporan, dan memutuskan perubahan yang diperlukan. Mereka inilah

11 18 yang menjalankan dan bertanggung jawab terhadap sistem manajemen mutu yang diterapkan di organisasi. Model proses dari ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menjabarkan sistem manajemen organisasi sebagai berikut: 1. Sistem Manajemen Mutu (Klausul 4 dari ISO 9001:2000) 2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000) 3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000) 4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000) 5. Analisis, pengukuran dan peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000) ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar. Prinsipprinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Prinsip ini dikenal dengan nama delapan prinsip manajemen mutu Langkah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001): Tahap Persiapan Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.

12 19 Tahap Pengembangan Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu. Tahap Implementasi Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya. Tahap Audit Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur. Tahap Sertifikasi Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.

13 20 Sedangkan tahapan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali bidang SDMO mengenai langkah perolehan sertifikasi ISO 9001:2000 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2.1 Langkah perolehan sertifikasi ISO 9001:2000

14 21 Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, pada tahap ini manajer masing-masing bidang berkomitmen bahwa akan membantu para pegawainya dalam mengurus segala sesuatu yang berhubung dengan ISO 9001:2000, dan turut serta menjalankannya sesuai dengan standar ISO 9001:2000 yang berlaku. 2. Membentuk komite pengarah atau koordinator ISO 9001:2000, pada tahap ini manajer dimasing-masing bidang akan membentuk suatu tim kecil beserta koordinatornya guna mengawasi proses pengimplementasian ISO 9001:2000 di bidangnya masing masing. 3. Mempelajari sistem kualitas ISO 9001:2000, pada tahap ini tim yang sudah terbentuk akan mengevalusi semua materi termasuk klausul ISO 9001:2000 dan menyesuaikan dengan kebutuhan di masing masing bidang yang bersangkutan. 4. Melakukan pelatihan terhadap semua staff organisasi, pada tahap ini setelah tim yang terbentuk sudah selesai mengevaluasi ISO 9001:2000 dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan di masing masing bidang, maka proses selanjutnya adalah melakukan training kepada semua pegawai di masing masing bidang sekaligus memperkenalkan ISO 9001:2000 untuk dapat dijalankan di bidangnya masing masing. 5. Memulai management review, pada tahap ini pihak manajemen melakukan sejumlah kajian mengenai ISO 9001:2000 yang telah

15 22 dievaluasi bersama dan yang telah diajarkan kepada pegawai di masing-masing bidangnya, tahapan ini guna menemukan jika adanya prosedur yang tidak cocok untuk diterapkan dan perlu dievaluasi ulang. 6. Identifikasi kebijakan dan prosedur, pada tahap ini sejumlah koreksi dilakukan terhadap perubahan yang ada, disesuaikan kembali sesuai dengan prosedur yang benar. 7. Implementasi sistem kualitas ISO 9001:2000, pada tahap ini sistem ISO 9001:2000 sudah siap untuk diimplementasikan, hanya butuh satu langkah lagi yaitu pengecekan ulang yang dilakukan oleh audit internal. 8. Audit kualitas internal perusahaan, pada tahap ini masing masing bidang melakukan proses audit dengan menggunakan metode crosscheck di bidangnya masing-masing, dalam hal ini sebagai contoh misalnya di bidang SDMO, sub bidang administrasi SDMO mengaudit sub bidang pengembangan organisasi, sub bidang pengembangan organisasi mengaudit sub bidang pengembangan kompetensi, sub bidang pengembangan kompetensi mengaudit sub bidang administrasi SDMO. 9. Memilih registrar, pada tahap ini suatu organisasi maupun perusahaan yang sudah menyiapkan semua materi yang diperlukan guna sertifikasi ISO 9001:2000 akan memanggil pihak dari luar dari suatu badan sertifikasi yang terakreditasi.

16 Registrasi, proses sertifikasi yang dilakukan oleh badan sertifikasi, jika semua persyaratan yang disiapkan sesuai dengan yang ditetapkan oleh ISO 9001:2000, maka organisasi ataupun perusahaan yang bersangkutan berhasil menerima sertifikasi ISO 9001: Delapan Prinsip Manajemen Mutu Menurut ISO 9000:2000, yaitu mengenai kosakata dan dasar sistem manajemen mutu, ISO 9001:2000 disusun berdasarkan kepada delapan prinsip manajemen mutu. Delapan prinsip manajemen mutu yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001 : 2000 itu adalah : Prinsip 1 : Fokus pada Pelanggan Organisasi / perusahaan tergantung pada pelanggan mereka, yang merupakan kunci untuk meraih keuntungan dan pandangan mereka menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus mengerti keinginan pelanggan sekarang dan yang akan datang, berusaha memenuhi kebutuhan (persyaratan) pelanggan dan berusaha melebihi harapan (ekspetasi pelanggan) Prinsip 2 : Kepemimpinan Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari perusahaan (organisasi). Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan organisasi.

17 24 Prinsip kepemimpinan berkaitan erat dengan manajemen yang saling melengkapi, dalam arti bahwa kepemimpinan berkaitan dengan inovasi, inisiatif dan bagaimana memotivasi perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan sedangkan manajemen berkaitan dengan sistem, pengendalian, prosedur, kebijakan, dan struktur. Dengan demikian kinerja pemimpin (leader) adalah memiliki kemampuan memotivasi orang lain agar terinspirasi dalam mewujudkan visinya, menarik orang lain bukan mendorong orang lain, untuk terlibat dalam pencapaian sasaran perusahaan Prinsip 3 : Keterlibatan Personel Keterlibatan personel pada semua tingkatan membawa manfaat bagi perusahaan dimana karyawan diberikan kesempatan dalam merencanakan, menerapkan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dengan adanya kebebasan dan kewenangan dalam melakukan pekerjaan, karyawan akan memiliki rasa memiliki perusahaan dan tanggung jawab dalam memecahkan masalah. Hal ini bukan berarti karyawan dibiarkan memutuskan caranya dalam melakukan segala sesuatu, melainkan pemberian kebebasan sesuai dengan standar lingkup kerja karyawan yang akan memicu karyawan untuk aktif dalam melihat peluang untuk peningkatan kompetensi, pengetahuan, dan pengalaman. Hal ini dapat dilakukan dengan perekrutan SDM (Sumber Daya Manusia) yang tepat, memberikan pelatihan, kemudian memberikan tingkat tanggung jawab dan wewenang yang sesuai.

18 Prinsip 4 : Pendekatan Proses Standar ISO mengembangkan pemakaian pendekatan proses pada masa pembuatan, penerapan dan peningkatan sistem manajemen mutu yang efektif. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi berbagai persyaratan pelanggan. Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin, dan peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan. Suatu proses mengkonversi input terukur ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi Prinsip 5 : Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen Pendekatan sistem terhadap manajemen baru dapat dilakukan jika pendekatan proses telah diterapkan. Dengan kata lain, pendekatan sistem terhadap manajemen adalah kumpulan pendekatan proses yang merupakan identifikasi, pemahaman, pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan dengan efektif dan efisien Prinsip 6 : Peningkatan Berkesinambungan Pada peningkatan berkesinambungan (Continual Improvement) berbeda dengan peningkatan terus-menerus (Continuous Improvement), pada peningkatan berkesinambungan peningkatan dilakukan pertama kali kemudian distabilkan terlebih

19 26 dahulu dan dibuatkan standar sehingga mampu memasuki peningkatan kedua dan seterusnya, pada peningkatan terus menerus peningkatan dilakukan terus menerus setelah terjadi penyempurnaan melalui revisi Prinsip 7 : Pembuatan keputusan Berdasarkan Fakta Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berlandaskan analisis data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien Prinsip 8 : Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah. 2.4 Interpretasi Klausul ISO 9001: Ringkasan Interpretasi Elemen-elemen Persyaratan Klausul ISO 9001:2000 Menurut Vincent Gasperz, 2001, p , Berikut adalah tabel elemenelemen persyaratan klausul ISO 9001:2000 disertai ringkasan tindakan manajemen untuk memenuhi persyaratan klausul ISO 9001:2000.

20 27 Klausul Sub-Klausul Tindakan Manajemen 4. Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan Umum Mengungkapkan hal-hal yang dikerjakan melalui proses (say what you do) 4.2 Persyaratan Dokumentasi Menulis hal-hal yang penting Manual Mutu Membuat petunjukpetunjuk yang tersedua bagi pengguna Pengendalian Dokumen Menyimpan dokumendokumen itu agar tetap berlaku (tidak usang) sepanjang dibutuhkan Catatan Mutu Mengidentifikasi catatancatatan mutu yang dibutuhkan dan memelihara menyimpan catatan-catatan itu 5. Tanggung Jawab Manajemen 5.1. Komitmen Manajemen Merumuskan visi dan menunjukkan komitmen 5.2. Fokus pelanggan Mendefinisikan kebijakan tentang mutu 5.3 Kebijakan Mutu Membuat penugasan untuk memberikan kualitas barang dan jasa 5.4. Perencanaan Menjamin agar setiap orang dalam organisasi memperoleh informasi yang relevan 5.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi 5.6 Peninjauan Ulang Manajemen Mengukur kemajuankemajuan yang dicapai Melakukan peningkatanpeningkatan (Improvements)

21 28 Klausul Sub-Klausul Tindakan Manajemen 6. Manajemen Sumber Daya 6.1 Penyediaan Sumber Daya Menyediakan sumbersumber daya untuk sistem dan memuaskan pelanggan. 6.2 Sumber Daya Manusia Menyiapkan orang-orang agar mereka dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik 6.3 Infrastruktur Memelihara berbagai fasilitas dan peralatan proses yang ada 6.4 Lingkungan Kerja Menciptakan dan memelihara tempat kerja yang baik 7. Reaslisasi produk 7.1 Perencanaan Realisasi Produk 7.2 Proses yang Terkait dengan Pelanggan Identifikasi Persyaratan yang Terkait dengan Produk Peninjauan Ulang Persyaratan yang Terkait dengan Pelanggan Menentukan langkahlangkah proses sejak awal Menentukan langkahlangkah proses sejak awal Memahami secara jelas tentang kebutuhan pelanggan Komunikasi Pelanggan Menjamin bahwa pelanggan memperoleh informasi dan mendengarkan kebutuhan mereka 7.3 Desain dan Pengembangan

22 29 Klausul Sub-Klausul Tindakan Manajemen Perencanaan Desain dan Pengembangan Input Desain dan Pengembangan Output Desain dan Pengembangan Peninjauan Ulang Desain dan Pengembangan Verifikasi Desain dan Pengembangan Validasi Desain dan Pengembangan Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan Menciptakan suatu rencana desain Mengetahui hal-hal apa yang sedang didesain Mengidentifikasi ukuranukuran keberhasilan Meninjau ulang pekerjaan Menguji (verifikasi) bahwa hal-hal yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang dijanjikan Menjamin bahwa semua itu berlangsung atau bekerja dengan baik Meneliti dengan cermat setiap perubahan yang terjadi 7.4 Pembelian Proses Pembelian Mengevaluasi Pemasok Informasi Pembelian Mengetahui apa yang diinginkan untuk dibeli Verifikasi produk yang dibeli 7.5 Ketentuan Produksi dan Pelayanan Ketentuan Pengendalian Produksi dan Pelayanan Menguji (verifikasi) produk yan dibeli Mengendalikan Proses Jika tidak memungkinkan untuk memeriksa produk, maka perlu memeriksa proses Mengaitkan spesifikasi-

23 30 Klausul Sub-Klausul Tindakan Manajemen spesifikasi terhadap pekerjaan Validasi dari Proses untuk Pengoperasian Produksi dan Pelayanan Menunjukkan apakah item dapat diterima atau ditolak Memelihara jalur dari apa yang diberikan sehingga mampu menelusur kembali Identifikasi dan Kemampuan Telusur (Traceability) Tidak merusak barangbarang milik pelanggan Hal Milik Pelanggan Menjaga dan memelihara produk agar selalu berada dalam kondisi yang baik Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk keputusan penerimaan / penolakan produk Penjagaan / Pemeliharaan Produk 7.6 Pengendalian Peralatan dan Pengukuran Menggunakan peralatan itu dalam lingkungan yang tepat / sesuai Memeriksa peralatan kalibrasi 8. Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan 8.1 Umum Mengidentifikasi prosesproses pengukuran yang penting 8.2 Proses yang Terkait dengan Pelanggan Menggunakan data guna meyakinkan suatu jaminan terhadap kesesuaian produk dan sistem manajemen mutu, serta meningkatkan terus

24 31 Klausul Sub-Klausul Tindakan Manajemen menerus efektifitas dari sistem Kepuasan Pelanggan Memelihara kepuasan pelanggan Audit Internal Melakukan audit mutu internal Melaporkan hasil-hasil audit kepada mereka yang berwenang atau bertanggung jawab Pengukuran dan Pemantauan Proses- Proses pengukuran dan Pemantauan Produk 8.3 Pengendalian Produk Nonkonformans Memeriksa guna meyakinkan bahwa masalah telah ditetapkan Memeriksa produk terhadap persyaratanpersyaratan Memisahkan barangbarang yang tidak sesuai agar tidak tercampur dengan barang-barang yang baik 8.4 Analisis Data Mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterpretasikan tentang hal yang berarti terkait dengan informasi itu 8.5 Peningkatan Melakukan peningkatan berkesinambungan Peningkatan Berkesinambungan Mengidentifikasikan masalah aktual dan masalah potensial yang ada Tindakan Korektif Menentukan mengapa masalah itu bisa terjadi

25 32 Klausul Sub-Klausul Tindakan Manajemen Tidakan Pencegahan Menetapkan akar dan masalah Tabel 2.2 Ringkasan Interpretasi Elemen-elemen Persyaratan Klausul ISO 9001:2000 Sumber : Garpercz Vincent, ISO 9001 and Continual Quality Improvement, 2005 Menurut Suardy, Rudi, R,2001,p. 60. Berikut adalah persyaratan klausul ISO 9001 : 2000 yang telah disesuaikan dengan requirements delapan prinsip manajemen mutu yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Delapan Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Fokus Pada Pelanggan 5.1 Komitmen Manajemen (a) 5.2 Fokus Pelanggan Delapan Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001: Wakil Manajemen (c) Tinjauan Masukan (b) Tinjauan Keluaran (b)

26 Penyediaan Sumber Daya (b) 7.2 Proses yang berhubungan dengan Pelanggan (Semua) Properti Pelanggan Kepuasan Pelanggan 8.4 Analisis Data Peningkatan Berkesinambungan Tindakan Perbaikan Kepemimpinan 5. Tanggung Jawab Manajemen (Semua) 6. Pengelolaan Sumber Daya (Semua) 8.5 Peningkatan (Semua) Keterlibatan Personel Tanggung Jawab dan Wewenang Komunikasi Internal Kompetensi, Kepedulian, dan Pelatihan 6.4 Lingkungan Kerja Tindakan Perbaikan Tindakan Pencegahan Pendekatan Proses 4. Sistem Manajemen Mutu (semua) Tanggung Jawab dan Wewenang 6.1 Penyediaan Sumber Daya (a) 7. Realisasi Produk (Semua) Pemantauan dan Pengukuran Proses Delapan Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000

27 34 Pendekatan Sistem terhadap Manajemen 4 Sistem Manajemen Mutu (Semua) 5 Tanggung Jawab Manajemen (Semua) 6 Pengelolaan Sumber Daya (Semua) 7 Realisasi Produk (Semua) 8 Pemantauan, Analisis, dan Peningkatan (Semua) Peningkatan Berkesinambungan 4.1 Persyaratan Umum (d,e, dan f) 5.1. Komitmen Manajemen 5.3. Kebijakan Mutu (b dan e) Wakil Manajemen (b) 5.6. Tinjauan Manajemen (Semua) 6.1. Penyedeiaan Sumber Daya (a) 8.1 Umum (c) 8.5 Peningkatan (Semua) Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta 5.6. Tinjauan Manajemen (Semua) 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok 7.4. Pembelian Tabel 2.3 Hubungan antara 8 Prinsip Manajemen Mutu dengan ISO 9001:2000

28 Manfaat Sertifikasi ISO 9001:2000 Untuk Perusahaan Menurut Vincent Gaspersz (2001) Manfaat dari penerapan ISO 9001:2000 adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi secara sistematik. 2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 dapat meningkatkan image perusahaan dan telah siap bersaing dalam memasuki pasar global. 3. Perusahaan yang telah besertifikat ISO 9001:2000 akan dicari oleh pelanggan potensial yang mempunyai bidang usaha yang sama sebagai pemasok mereka, dengan cara menghubungi lembaga registrasi. Maka hal ini berarti membuka kesempatan pasar baru bagi perusahaan. 4. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik. 5. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan. 6. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh staf perusahaan melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi kerja yang terdefinisi dengan baik.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Audit Operasinal 2.1.1 Pengertian Audit Operasional Audit operasional merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan untuk menilai efisiensi dan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak Analisis Sistem Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Farida Pulansari Teknik Industri FTI-UP Veteran Jawa Timur Abstrak Sertifikasi ISO 9000 mutlak

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Manajemen Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian kualitas ditinjau dari definisi

Lebih terperinci

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 Hendang Setyo Rukmi Ambar Harsono Boga Kascaryanjati Teknik Industri Institut Teknologi Nasional hendang@itenas.ac.id

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan perubahan barang dan jasa (Suardi,2001). ISO dapat

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan perubahan barang dan jasa (Suardi,2001). ISO dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Pendirian ISO ISO ( International Organization for Standarization ) merupakan badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Perkembangan Mutu Kata mutu memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian mutu dapat ditinjau dari definisi

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Manajemen Mutu Dalam usaha lebih memahami sistem manajemen mutu perlu dijabarkan pengertiannya. Adapun pengertiannya adalah seperti di bawah ini. 2.1.1 Pengertian Mutu

Lebih terperinci

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PT WASKITA KARYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG Oleh : Ir. Ida Bagus Rai Adnyana, MT. Ir. I Gusti Ketut Sudipta,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kualitas 2.1.1 Pengertian Dasar Dari Kualitas Menurut Gaspersz, definisi kualitas adalah konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

MIA APRIANTHY ( )

MIA APRIANTHY ( ) OLEH: I PUTU WIDHARMADI (122080050) ACHMAD ANWARUDIN (122080002) MIA APRIANTHY (122080076) KELOMPOK II PENDAHULUAN Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu Fokus utama sebuah organinsasi adalah memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemberian jaminan mutu pada produk

Lebih terperinci

ISO Nur Hadi Wijaya

ISO Nur Hadi Wijaya ISO 9001 Nur Hadi Wijaya ISO 9000 Pengertian ISO : The Internasional Organization for Standardization Standar Syarat dasar ISO 9000 Kalibrasi & Pengukuran Memegang peran utama ISO 9000 Sistem Manajemen

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia perdagangan. Bahkan krisis ekonomi di Indonesia yang berkepanjangan membuat persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Perkembangan, dan Sistem Manajemen Mutu Untuk lebih mengenal dan memahami tentang apa itu mutu, berikut ini dijabarkan mengenai pengertian, perkembangan, dan sistem

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO 14001 SECARA BERSAMAAN Sumito Abstrak ISO seri 9000 tentang sistem manajemen mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi internasional (ISO) pada tahun

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA International Organization for Standardization (ISO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA International Organization for Standardization (ISO) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. International Organization for Standardization (ISO) 1. Pengertian ISO (International Organization for Standardization) ISO 9001:2000 adalah suatu standar

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen

Lebih terperinci

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Manajemen Mutu Terpadu DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Biaya dan Pangsa Pasar Hasil yang diperoleh dari Pasar Perbaikan reputasi Peningkatan volume Peningkatan harga Perbaikan Mutu Peningkatan Laba Biaya yang

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Mutu Definisi mutu dari beberapa pakar mutu diantaranya : 1. Philip B. Crosby Mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan, seperti jam tahan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Hadiwiardjo & Wibisono (2000 : 17) mutu, sebagaimana yang diinterpretasikan oleh ISO 9000, merupakan perpaduan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Manajemen Mutu Dasar sistem manajemen mutu adalah merupakan uraian proses kerja yang harus dilaksanakan secara berurutan, konsisten dan sesuai dengan prosedur

Lebih terperinci

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9. STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar

Lebih terperinci

Definisi Taufiqur Rachman 1

Definisi Taufiqur Rachman 1 Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Manajemen Mutu Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut Gaspersz (2008:268) yaitu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka 2.1.1 Kualitas 2.1.1.1 Pengertian Dasar Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi dari yang konvesional sampai yang lebih strategik.

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) 1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 TQM Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya. Menandakan terjadinya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam blog yang ditulis oleh Rosianasfar (2013), kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat

Lebih terperinci

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK Desain Produk : Dwi Purnomo www. agroindustry.wordpress.com Setelah membaca bab ini,diharapkan: Memahami arti dan pentingnya peranan mutu suatu produk Mengetahui batasan mutu produk

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Fandy Tjiptono & Gregorius (2007:308), Mutu suatu produk

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Fandy Tjiptono & Gregorius (2007:308), Mutu suatu produk BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Konsep Mutu 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Fandy Tjiptono & Gregorius (2007:308), Mutu suatu produk adalah kondisi fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat memberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini dikemukakan teori-teori dan penjelasan-penjelasan yang digunakan untuk pengolahan data dan proses analisa terhadap permasalahan yang dihadapi. 2.1. PENGERTIAN TQM/ MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap dibentuk karena ada tujuan yang ingin dicapai, termasuk bisnis, dalam hal ini perusahaan. Perusahaan selalu melakukan usaha atau aktivitas baik dalam

Lebih terperinci

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM STIE Dewantara MKUAL-02 Pendahuluan Dewasa ini iklim perekonomian dunia tampak semakin kurang menentu, dan perubahan yang terjadi akhir-akhir ini justru banyak yang

Lebih terperinci

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) DENNY HARIANTO NIM : 1401026015123456798900- KELAS : XXXIII - D MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan dalam melakukan penelitian, batasan terhadap penelitian serta sistematika penulisan laporan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

MUTU. Disusun: Ida Yustina

MUTU. Disusun: Ida Yustina MUTU Disusun: Ida Yustina 1 PERUBAHAN PARADIGMA DALAM MANAJEMEN (DAFT) Paradigma Lama Organisasi Vertikal Paradigma baru Organisasi Pembelajar Kekuatan-kekuatan Organisasi Pasar Tenaga Kerja Teknologi

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU TERPADU

MANAJEMEN MUTU TERPADU MANAJEMEN MUTU TERPADU DIKLAT TEKNIS PELAYANAN PRIMA TURWELIS Widyaiswara Madya Badikltda Jabar www.themegallery.com Nama : Dra. Turwelis, S.Pd Tempat/tgl Lahir : Bandung, 26 Pebruari 1964 Jabatan : Widyaiswara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

Pengertian Total Quality Management (TQM)

Pengertian Total Quality Management (TQM) Pengertian Total Quality Management (TQM) Untuk memahami Total Quality Management, terlebih dahulu perlu dijabarkan pengertian kualitas (quality), dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management).

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data, observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Persyaratan telah tertulis dalam kebijakan perusahaan (baik pada

Lebih terperinci

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Abstract Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya implementasi TQM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mutu 2.1.1 Definisi Mutu International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan mutu sebagai totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras Persyaratan ISO 9001:2008 Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Model ISO 9001:2008 2 1 Pendekatan Proses Digunakan dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan efektifitas SMM. Proses adalah suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI POKOK BAHASAN 1. Perlunya PT Melaksanakan Manajemen Kualitas 2. Pemahaman dan Landasan PMPT 3. Bentuk Dasar PMPT 4. Perkembangan Penerapan Konsep PMPT 5. Tuntutan

Lebih terperinci

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga diperlukan pemikiran yang lebih kritis atas pemanfaatan secara optimal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000. konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 1. Pengertian Mutu Mutu merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dibukanya Asean Free Trade Area (AFTA) persaingan di diunia industri mengalami peningkatan khususnya di kawasan Asia tenggara. Peningkatan tersebut menuntut

Lebih terperinci

PengantarTeknikIndustri

PengantarTeknikIndustri LOGO Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret PengantarTeknikIndustri Pendahuluan Sistem Kualitas - 2 Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. E-mail : ekop2003@yahoo.com atau eko@uns.ac.id HP atau WA :

Lebih terperinci

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KUALITAS PROYEK 1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan

Lebih terperinci

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 113 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan a. Terdapat 6 tahapan sistem informasi sumber daya manusia dalam departemen HRD, dimana di dalamnya terdapat SOP (di dalam SOP tertuang persyaratanpersyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Kualitas/Mutu Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dengan penilaian atas biaya, mutu dan waktu. Kualitas menurut ISO 8402 adalah keseluruhan ciri dan karakteristik

Lebih terperinci

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas 1 PENGANTAR TIN420 Sistem Manajemen Kualitas Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : TIN-420 Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas Kelas/Seksi : 10 Kode Nama Dosen : 6623 Taufiqur Rachman E-mail

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur 2.1.1 Pengertian Pengawasan Kualitas Pengawasan kualitas menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. abstrak kualitas telah didefinisikan oleh dua pakar penting bidang kualitas yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. abstrak kualitas telah didefinisikan oleh dua pakar penting bidang kualitas yaitu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KONSEP KUALITAS MUTU Kualitas telah menjadi isu kritis dalam persaingan modern dewasa ini, dan hal itu telah menjadi beban tugas bagi para manajer menengah. Dalam tataran

Lebih terperinci

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik persaingan dengan kompetitor lokal maupun asing. Hal tersebut dapat dilihat dengan ada-nya

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin pesat dan kompleks, pemimpin perusahaan tidak dapat melakukan pengendalian

Lebih terperinci

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI Latar Belakang Pengembangan agroindustri memandang pengendalian mutu sangat strategis karena : Mutu terkait dengan kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Dasar Kualitas Produk dan jasa berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen ( kepuasan pelanggan). Untuk mengetahui apa yang di

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN ADE IMAN SANTOSO 1 Maret 2017 PT. CATUR DAYA SOLUSI 1 SIKLUS P-D-C-A Organization and its context (4) Plan Support & Operation (7, 8) Do Customer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna

BAB II LANDASAN TEORI. dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Di dalam suatu lembaga organisasi sangat dibutuhkan manajemen. Demikian pula dengan lembaga pendidikan yang dalam setiap pelaksanaannya sangat membutuhkan suatu manajemen,

Lebih terperinci

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

ISO 1001 By: Ryan Torinaga ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I : Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Walaupun Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi yang berlangsung sejak pertengahan tahun 1997 lalu, namun dunia usaha di Indonesia masih terus

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian.

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian. DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i ABSTRACT...ii PRAKATA...iii-vi DAFTAR ISI...vii-xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Penelitian...1-3 1.2 Identifikasi Masalah...3 1.3 Maksud

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu Pencapaian mutu yang akan dicapai memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota perusahaan. Dalam hal ini mutu memiliki pengertian berbeda mulai dari yang

Lebih terperinci

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA PELATIHAN BIMTEK dan JABFUNG PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN TERAMPIL UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA 23-25 OKTOBER 2017 UNSRI PALEMBANG andi.setiawan@fmipa.unila.ac.id

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN #2 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menerapkan

Lebih terperinci