STUDI BANDING PERFORMA MESIN TURBOFAN CF6-80C DENGAN RB H YANG DIGUNAKAN PADA PESAWAT BOEING
|
|
- Yandi Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI BANDING PERFORMA MESIN TURBOFAN CF6-80C DENGAN RB H YANG DIGUNAKAN PADA PESAWAT BOEING BISMIL RABETA Program Studi Teknik Penerbangan, Universitas Suryadarma, Jakarta. ABSTRACT Today, application of turbofan engine become a best choice in aircraft propulsion especially for commercial aircraft. This reason caused the turbofan engine has a high efficiency fuel consumption rather than turbojet engine and it can also operated in high velocity rather than turboprop engine. B has two type of gas turbine engine, they are CF6-80C series and RB H series, both of them surely have not similar in engine performance. The engine performance classified in specific fuel consumption (SFC), specific thrust (f/m o, ), fuel/air ratio (f), efficiency thermal,( ߟ) efficiency propulsion ߟ), efficiency total ߟ) ) where each others have interrelated and interaction. This research do the comparison study about performance of both engine where usually use in B aircraft as engine propulsion with altitude feet in operation condition. The result of comparison produce that specific fuel consumption turbofan engine RB series higher than turbofan engine CF6-80C. Keywords: Specific fuel consumption (SFC), specific thrust (f/m o, ), fuel/air ratio (f), efficiency thermal,( ߟ) efficiency propulsion ߟ) ), efficiency total ߟ) ). PENDAHULUAN Mesin turbofan merupakan mesin terpopuler yang banyak digunakan pada pesawat komersil untuk angkutan jarak menengah dan jauh. Penggunaan mesin jenis ini sangat efisien sekali dikarenakan mesin ini lebih ekonomis dari jenis pendahulunya yaitu mesin turbojet dan juga dapat beroperasi pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan mesin turboprop. Mesin turbofan terintegrasi dengan teknologi-teknologi modern yang memanfaatkan aliran massa udara yang besar untuk menghasilkan thrust atau gaya dorong yang berbeda dengan turbojet, selain itu aliran massa udara tersebut masuk kedalam intake / inlet mesin yang dibagi menjadi dua bagian yaitu aliran dingin (cool airflow) dan aliran panas (hot airflow), sehingga mesin jenis ini memiliki sebuah parameter yang tidak dimiliki oleh jenis mesin turbin gas lainnya yaitu By Pass Ratio. Pada pesawat B digunakan dua jenis mesin turbofan yang yaitu series CF6-80C dan series RB h. Kedua mesin yang digunakan pada pesawat tersebut tentunya memiliki karakteristik dan performa yang berbeda. Untuk mendapatkan masing-masing performa mesin tersebut dapat dihitung secara aerotermodinamika. Pada penelitian ini dilakukan analisis performa kedua mesin turbofan tersebut. Performa mesin yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah penggunaan bahan bakar spesifik atau specific fuel consumption (S), specific thrust (F/m 0 ), perbandingan massa bahan bakar terhadap massa udara atau fuel air ratio (f), efficiency thermal( T ), efficiency propulsi ( P ) dan overall efficiency atau efisiensi total ( 0) dimana satu sama lain saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Hal ini berguna untuk mengetahui perubahan parameter mesin turbofan terhadap performa mesin secara keseluruhan apabila beroperasi pada suatu ketinggian. 80
2 METODE Temperatur stagnasi atau temperatur total didefenisikan sebagai temperatur yang dicapai ketika suatu aliran fluida steady terhenti secara adiabatik (tidak terjadi kehilangan panas). Jika T t adalah temperatur total, T adalah temperatur statis dan V adalah kecepatan aliran, maka pengangguran Hukum I Termodinamika untuk gas sempurna adalah ௧ + ܥ/(2 ). Hubungan persamaan diatas dengan bilangan mach adalah : /ඥ... atau ܯ ௧ ቀ1 + ܯ (2.1) Tekanan stagnasi atau tekanan total P t didefinisikan juga sebagai tekanan yang dicapai oleh suatu aliran fluida steady yang terhenti secara adiabatik dan reversibel (isentropik) dimana ௧ ቀ௧, sehingga ܯ ௧ ቀ1 + 2 (2.2) Penggunaan lambang ߨ adalah untuk perbandingan tekanan total, ti untuk perbandingan, dan d menunjukkan diffuser (inlet). Kemudian c untuk compressor, b untuk burner (ruang bakar), t untuk turbin, n untuk nozzle, dan f untuk fan. ௧௨ ௧௧௨ ௫ ௫ ௧௨௧௧ ௦௨ ௫ (2.3) ௧௨ ௧௧௨ ௫ ௫ ௧௨௧௧ ௦௨ ௫ (2.4) Karena tidak semua aliran udara masuk melalui core engine, maka terdapat pengecualian pada aliran free stream yaitu aliran fan : 1. Defenisi untuk perbandingan terdapat temperatur total dan perbandingan tekanan total dari free stream adalah : 1 + ܯ (2.5) ߨ ቀ1 + ܯ /( ) (2.6) Sehingga temperatur total dan tekanan total dari free stream dapat ditulis sebagai berikut: ௧ ௧ ௧ ߨ 2. ఒ didefinisikan sebagai perbadingan entalpi C p T t yang keluar dari ruang bakar dengan entalpi ambient C p T 0. ఒ ௨௫௧ ൫ ൯௨ ௫௧ ൫ ൯ (2.7) HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Siklus Real Turbofan Analisis siklus untuk mesin turbofan yang mengalami kerugian (losses) menggunakan beberapa asumsi, yaitu : 1.Fluida yang mengalir sebelum masuk ruang bakar adalah gas sempurna dengan K c, R c, C pc yang konstan 2.Fluida yang mengalir setelah keluar dari ruang bakar juga sempurna dengan K t, R t,c pt yang kosntan. 3.Semua komponen adiabatik (selama proses berlangsung tidak terjadi perpindahan panas) dan tanpa pendinginan turbin. 4. Efisiensi pada kompresor, fan dan turbin adalah efisiensi politropik yaitu ec, ef, dan et. Untuk mempermudah analisis, maka penomoran pada mesin real turbofan dapat dilihat pada gambar 1. dan diagram T-s untuk aliran core engine dan fan pada gambar 2. 81
3 Gambar 1. Penomoran pada Mesin Real Turbofan [2] Untuk daerah fan stream, maka gaya dorong yang dihasilkan adalah : ܨ ( ଽ ) + ܣ ଽ ( ଽ ) ಷ ಷ ( ଽ ) + భ ಷ ( ଽ ) dimana, ܣ ଽ ( ଽ ) ܣ ଽ ଽ ଽ ଽ ܣ ଽ ൬1 ൰ ଽ ܣ ଽ ଽ ൬1 + ൰ ଽ ൬1 ൰ ቂ ଽ ଽ ( ଽଽ ) ቃ ଽ భ భ భ ቀ1 భ Gambar 2. Diagram T-s [2] భ ቆ భ భ ಷ ಷ ቆ భ (3.8) ܯ + ቇ sehingga, భ భ భ sama seperti pada mesin turbofan yang ideal, maka pada daerah fan stream, kecepatan pancaran gas dinyatakan sebagai berikut : ቀ భ భ (3.9) ܯ ଽ ܯ ଽ ቀ భ ( )/ ൨ భ (3.10a) dimana, భ మ య భ ߨ భ భ మ భయ ߨ ߨ ߨ భ (3.10b) ቇ 82
4 భ (3.11a) ቀ భ భ ( షభ)/ dimana భ (3.11b) untuk daerah core engine, gaya dorong (thrust) yang dihasilkan adalah : ) ଽ ( ܣ + ) 1 ( ଽ ଽ ܨ ቀ + ܯ ቀ1 di mana ቀ1 ቀ1 ቀ ቀ1 ( ) ቀ1 మ ቀ1 ቀ / / / ቀ1 Dalam hubungan antara perbandingan massa yang mengalir dengan fuel/air ratio (f), maka dapat dinyatakan 1 + pada penomoran 0 sampai 9 terdapat komponen kompressor (c) dan turbin (t), sehingga ቂ(1 + ) + (1 + ܯ ݐ Maka pada mesin turbofan dengan kerugian-kerugian didapat: ቂ(1 + ) + (1 + ܯ ( (3.12 ݐ Perbandingan fuel/air ratio pada ruang bakar dinyatakan sebagai: (3.13) Kecepatan pancaran gas untuk core engine adalah : dimana ቀ (3.14) ଽ ܯ ଽ ܯ ቀ )/ ( ൨ (3.15a) మ య ర ఱ మ య ర ఱ (3.15b) ߨ ௧ ߨ ߨ ߨ ߨ ߨ Perbandingan temperatur statik gas pancaran kelaur nozzle dengan temperatur statik udara bebas dinyatakan sebagai berikut : (3.16) dimana : / ( / ) ( షభ)/ మ య ర ఱ మ య ర ఱ ߨ ௧ ߨ ߨ ߨ ߨ ߨ ఒ ௧ (3.17) Keseimbangan power antara turbin, kompresor, dan fan dimana terdapat hubungan efisiensi mekanik ߟ) )pada komponen tersebut adalah : ܥ (௧ଷ ௧ ) + ܥ (௧ଷ ௧ ) ) ௧ହ ௧ (௧ସ ܥସ ߟ Persamaan di atas kemudian dibagi dengan m c, C pc,tt2 dan dengan menggunakan defenisi dari perbandingan temperatur, perbandingan bahan bakar,(ߙ) terhadap udara, serta by pass ratio maka : + ൫ ߙ ൯ ߟ (1 + ݐ 1 ݎ ߣ Sehingga penyelesaian untuk perbandingan temperatur turbin adalah : ௧ 1 ఎ ( )ఛ + ഊ (3.18) 1 ߙ Untuk komponen turbin dan kompresor perbandingan tekanan dan temperatur 83
5 serta efisiensi dapat diketahui sebagai berikut : Perbandingan tekanan pada turbin : ௧ /( ) ߨ ௧ (3.19) Efisiensi turbin dalam hubungannya dengan efisiensi politropik untuk turbin : ఛ భ ఛ (3.20) Perbandingan temperatur pada kompresor: ߨ ( )/ (3.21) Efisiensi kompresor dapat dicari dengan persamaan : గ ( షభ)/ ߟ ఛ (3.22) Begitu juga untuk fan, perbandingan temperatur serta efisiensinya dapat dicari dengan persamaan berikut ini : ߨ ( )/ (3.23) గ ( షభ)/ / ߟ ఛ (3.24) Sedangkan gaya dorong spesifik (specific thrust) untuk mesin turbofan adalah penggabungan gaya dorong spesifik pada core engine dan fan stream, dapat dilihat dibawah ini : ఈ ቂ(1 + ) ܯ + 1 ߙ+ 9/0 9/ ݐ ߙ+ ቀ భ ܯ + భ భ / (3.25) / / భ Persamaan untuk penggunaan bahan bakar spesifik (specifik fuel consumption) adalah sebagai berikut : (3.26) / ቀ / atau S ( ఈ) / Efisiensi Termal ( ߟ) dapat dicari dengan persamaan dibawah ini : ߟ మ ( )( / ) మ ఈ( భ / ) మ ( ఈ) మ ൧ (3.27) Begitu pula untuk efisiensi propulsi ߟ) ) mesin turbofan : ߟ ቂ( )( / ) ఈ( భ / ) మ ( ఈ) ቃ (3.28) ( )( / ) మ ( ఈ) మ sehingga efisiensi total (overall efficiency, ) untuk mesin turbofan adalah sebagai ߟ berikut : ߟ ߟ ߟ (3.29) Untuk memahami proses yang terjadi pada siklus ideal dan siklus real pada mesin turbofan maka komponen figure of merit dan semua perbandingan temperatur (t) dan perbandingan tekanan disetiap komponen mesin turbofan (ߨ) dapat dilihat dalam referensi [1]. Analisis Perbandingan Antara Mesin CF6-80C dengan RB H Pada analisis ini dilakukan perbandingan mesin turbofan antara CF6-80C dengan RB H. Untuk melakukan perbandingan tersebut perlu dilengkapi data data yang sesuai dengan tingkat perkembangan teknologi yang ada untuk tiap-tiap komponen pada fan, kompresor, ruang bakar (combustion chamber), turbin (turbine), nozzle dan diffuser berdasarkan tingkat keempat [1]. Adapun beberapa asumsi yang digunakan dalam perhitungan untuk kedua mesin adalah sebagai berikut [1] : 84
6 a. Altitude ft, Sebagai acuan ketinggian pesawat terbang bermesin turbofan. b. T c. k c atau ߛ 1,4 d. k t atau ߛ ௧ 1.33 e. C pc 0,240 Btu/(lbm. R) f. C pt 0,276 Btu/(lbm. R) g. g c 13,174 lbm/(lbf.sec) /ݑݐܤ h. h i. ߨ ௫ 0.09 j. ߨ 0.96 k. ߨ 0.99 l. ߨ 0.99 m n o. ௧ 0.89 p. ߟ 0.99 q. ߟ 0.99 r ଽ Dalam melakukan perhitungan untuk siklus ideal mesin turbofan, satuan yang digunakan adalah British sistem dimana satuan ini digunakan pada dunia penerbangan. Perhitungan Mesin Turbofan CF6-80C Data yang diperoleh dari mesin turbofan jenis ini adalah : 5.31 ߙ 1.7 ߨ 27.4 ߨ ௧ସ 3600 Dengan menggunakan persamaan yang ada dalam referensi [1] maka diperoleh : ߛ ܥ ( 778,16 ݔ (0,24 0,4 ߛ 1,4.ݐ 53,36. ௧ ߛ ௧ ܥ ( 778,16 ݔ ( ௧ ߛ ௧ 1.33.ݐ 53, ݔ ݔ ݔ 1.4 ߛඥ ݏ ݐ 968,2 ݏ/ݐ 774,6 0,8 ݔ 986,2 ܯ 1 + ߛ ܯ 2 0,8 ݔ 1 + 0,2 1,128 ߨ షభ 1,128 ଷ,ହ 1,5243 < 1 ܯ 1 ߟ 0,99 ߟ ௫ ߨ ߨ 3600 ݔ ఒ ௧௧ସ 0,276 10, ݔ 0,240 ߨ 27,4 ଷ.ହ௫.ଽ 2,8608 ߨ ߟ 27,4 ଷ.ହ 2,8608 1,5749 1, ,64% ߨ ( )/( ) 1,7 /(ଷ,ହ௫,ଽ) 1,1875 ߨ ߟ ( ) ఒ ఛ ఛ h ߟ ( ) ఒ 1,7 ଷ.ହ % 88,2 % 100 ݔ 1,1875 2,8608 ݔ 1,128 10,6154 0,0337 0,99 ݔ , ݔ 0,24 ௧ 1 ఎ ( )ఛ [ + )ߙ )] ഊ 1,,ଽଽ(,ଷଷହ),ହସ 10,7043 [2, ,31(1,1875 0,2081,ଷଷ/(,ଷଷ௫, ଽ) /[( ) ] ௧ 0,7043 ߣ ௧ ߨ ௧ 1 ௧ ߟ 1 0, ௧ 1 0, ,82 %, ଽ ௧ଽ ߨ ߨ ߨ ߨ ߨ ௧ ߨ 0,99 ݔ 0,2081 ݔ 0,96 ݔ 27,4 ݔ 0,99 ݔ 1,5243 ݔ 0,9 7,3599 ଽ ඨ 2 ൬ ௧ଽ ൰ ܯ ௧ ߛ ଽ ଽ ௧ଽ గ ௧ ( షభ ) ቀ ௧ଽ ( ) ඨ 2 ቀ7,3599,ଷଷ,ଷଷ 0,33 1,9708 0,7043 ݔ 10,6154 ܥ ௧ ܥ 3,9622 9,3076,ଷଷ,ଷଷ 0,240 0,276 ଽ ܯ ඩ ߛ ௧ ௧ଽ 53,29 ݔ 1,33 1,9708ඨ ߛ (3,9622) 53,36 ݔ 1,4 3,8212 0,99 ݔ 1,7 ݔ 0,99 ݔ 1,5243 ݔ 0,9 ߨ ߨ ߨ ߨ 2,2858 ଽ ඨ ܯ ቀ భ భ ( )/ ൨ ට,ସ (2,2858/ଷ,ହ )1,154 భ భ ఛ ఛ ( షభ) ቀ భ భ ଽ ට భ ܯ, ௫, ହ భ, ହ య,ఱ 1,0561 1,154ඥ1,05611,
7 1 ܨ ܯ ଽ ൦(1 + ) 1 + ܯ ߙ + (1 + ) ߙ + ߙ ଽ ଽ ௧ଽ ଽ 1 ߛ ൪ ൮ ଽ ܯ 1 ଽ ቍ 968,2 3,8212 ݔ 0,8 ൬1, ,174 ݔ 6,31 + 1, ,29 3,9622 0,1 53,36 3,8212 1,4 ൰ 968,2 ݔ 5,31 + ൬1,1859 0,8 32,174 ݔ 6,31 + 1,0561 0,1 1,1859 1,4 ൰ 4,7690(3, ,3829) 69,6713 /( sec ) ߛ ݎh 0,0337 ݔ 3600 ܨ (ߙ + (1 0, ,6731 ݔ 6,31 3,2263 ܨ 11,2829/5,31 1,5050 (1 + ) ଽ ൨ ܯ(ߙ + (1 ଽ ߙ + ܯ 2 ߟ (1 + ) ቀ ଽ + ߙ ቀ ଽ ܯ(ߙ + (1 ( 0,8 ݔ 6,31 1,18659 ݔ + 5,31 3,8212 ݔ 0,8(1,0337 ݔ 2 0,8 ݔ 6,31 1,1859 ݔ 5,31 + 2,437 ݔ 1, ,91 % α మ [ ]ቀ ߟ ୟ మ αቀ భ ୟ మ మ ( α) ౙ ୦ 968,2 3,8212 ݔ (1, ,8 ݔ 6,31 1,18659 ݔ 5,31 ) 778,16 ݔ ݔ 0,0337 ݔ 32,174 ݔ 2 55,92% 25,11 % 0,5592 ݔ 0,4491 ߟ ߟ ߟ Perhitungan Mesin Turbofan RB Data yang diperoleh dari mesin turbofan jenis ini adalah : 5.24 ߙ 1.42 ߨ 28.4 ߨ ௧ସ 3600 Dengan menggunakan persamaan yang ada dalam referensi [1] maka diperoleh : ߛ ܥ ( 778,16 ݔ (0,24 0,4 ߛ 1,4.ݐ 53,36. ௧ ߛ ௧ ܥ ( 778,16 ݔ ( ௧ ߛ ௧ 1.33.ݐ 53, ݔ ݔ ݔ 1.4 ߛඥ ݏ ݐ 968,2 ݏ/ݐ 774,6 0,8 ݔ 986,2 ܯ 1 + ߛ 1,128 0,8 ݔ + 0,2 1 ܯ 2 ߨ షభ 1,128 ଷ,ହ 1,5243 < 1 ܯ 1 ߟ 0,99 ߟ ௫ ߨ ߨ ఒ ௧௧ସ 3600 ݔ 0,276 10, ݔ 0,240 ߨ 28,4 ଷ.ହ௫.ଽ 2,8635 ߨ ߟ 28,4 ଷ.ହ 2,8935 1,6014 1, ,57% ߨ ( )/( ) 1,42 /(ଷ,ହ௫,ଽ) 1,123 ( ) ߨ ߟ 1,42 ଷ.ହ 85,66% 100% ݔ 1,123 ఒ ఛ ఛ 2,8935 ݔ 1,128 10,6154 0,0335 0,99 ݔ ߟ h ସ 390 ݔ 0,24 10,6154 ( ) ௧ 1 ఎ ( )ఛ [ + )ߙ )] ഊ 1 1, ,99(1,0335) 10,6154 0, ௧ 1 + ൫ ߙ ൯൧ (1 + ) ఒ ߟ, 1 [2, ,24(1,123,ଽଽ(,ଷଷହ),ହସ 10,7363 0,2539,ଷଷ/(,ଷଷ௫, ଽ) /[( ) ] ௧ 0,7363 ߣ ௧ ߨ ௧ 1 ௧ ߟ 1 0, ௧ 1 0, ,59%, ଽ ௧ଽ ߨ ߨ ߨ ߨ ߨ ௧ ߨ 0,99 ݔ 0,02539 ݔ 0,96 ݔ 28,4 ݔ 0,99 ݔ 1,5243 ݔ 0,9 9,3076 ଽ ඨ 2 ൬ ௧ଽ ൰ ܯ ௧ ߛ ଽ ଽ గ ௧ ( షభ ) ቀ ௧ଽ ( ) ඨ 2 ቀ9,3076,ଷଷ,ଷଷ 0,33 2,1167 0,7363 ݔ 10,6154 ܥ ௧ ܥ 3,9078 9,3076,ଷଷ,ଷଷ 0,240 0,276 ଽ ܯ ඩ ߛ ௧ ௧ଽ 53,29 ݔ 1,33 2,1167ඨ ߛ (3,9078) 53,36 ݔ 1,4 4,
8 ௧ଽ ߨ ߨ ߨ ߨ 0,99 ݔ 1,42 ݔ 0,99 ݔ 1,5243 ݔ 0,9 1,9093 ଽ ඨ ܯ ቀ భ భ ( )/ ൨ ට,ସ (1,9093/ଷ,ହ )1,0072 ଽ భ ( షభ ) ቀ ௧ଽ ଽ ଽ ට భ ܯ 1,123 ݔ 1,128 1,1119 1,9093ଷ,ହ 1,0072 1,11191, ܨ ܯ ଽ ൦(1 + ) 1 + ܯ ߙ + (1 + ) ߙ + ߙ + 1 ௧ଽ ଽ 1 ߛ ൪ ൮ ଽ ܯ 968,2 ݔ 5,24 1,1119 0,1 + ൬1,0621 0,8 + 32,174 ݔ 1,0621 1,4 ൰ 6,24 4,8225(3, ,5236) 57,9013 /( sec ) ݎh 0,0335 ݔ 3600 ܨ (ߙ + (1 0, ,9013 ݔ 6,24 3,4829 ܨ 8,5236/5,24 2,1412 (1 + ) ଽ ൨ ܯ(ߙ + (1 ଽ ߙ + ܯ 2 ߟ (1 + ) ቀ ଽ + ߙ ቀ ଽ ܯ(ߙ + (1 ( 0,8 ݔ 6,24 1,0621 ݔ + 5,24 4,0757 ݔ 0,8(1,0335 ݔ 2 0,8 ݔ 6,24 1,0621 ݔ + 5,24 4,0757 ݔ 1, ,12 % ୟ మ [ ]ቀ ߟ ୟ మ αቀ భ ୟ మ మ ( α) ౙ ୦ ( 0,8 ݔ 6,24 1,0621 ݔ + 5,24 4,0757 ݔ (1, ,2 778,16 ݔ ݔ 0,0335 ݔ 32,174 ݔ 2 57,96% 23,25 % 0,5796 ݔ 0,4012 ߟ ߟ ߟ Perbandingan Hasil Perhitungan + ଽ ଽ 1 ଽ ቍ 968,2 4,0757 ݔ 0,8 ൬1, ,174 ݔ 6,24 + 1, ,29 3, ,36 4, ,2 ݔ 5, ,174 ݔ 6,24 ߛ 0,1 0,4 ൰ Dari perhitungan untuk kedua mesin turbofan diatas pada bagian 4.1 dan 4.2 dapat dibandingkan pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Mesin Turbofan CF6-80C & RB Perbandingan CF6-80C RB Specific fuel consumption (SFC or S) (lbm/hr)/lbf Specific Thrust (F/m0) ൬/( sec )൰ Fuel/Air ratio (f) ( ߟ) Efficiency Thermal (%) Efficiency ߟ) Propulsion ) (%) 0,2759 0, , ,9013 0,0337 0, ,92 57,96 44,91 40,12 % Efficiency Total ߟ) ) (%) 22,11 23,25 % 87
9 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis kedua jenis mesin adalah sebagai berikut : a. Untuk pemilihan mesin turbofan dilihat dari segi performa specific fuel consumption maka mesin turbofan RB H adalah pilihan yang tepat. b. Apabila harga bypass ratio (ߙ) mesin turbofan mengalami peningkatan maka harga specific fuel consumption (S) akan mengalami penurunan. c. Apabila pemilihan mesin turbofan dilihat dari segi efficiency total ߟ) )maka mesin turbofan RB H adalah yangpaling terbaik karena efisiensi mesin tersebut memiliki harga yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Mattingly, Jack D., Elements of Gas Turbine Propulsion. Internal Edition : McGraw-Hill [1] Kroes, Michael J. & Thomas W.Wild, Aircraft Powerplant Mechanic Handbook, 7th ed. New York : Mc Graw-Hill [2] 88
ANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING
ANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING 737-300 Sri Mulyani Jurusan Teknik PenerbanganSTT Adisutjipto Yogyakarta Jl. Janti Blok R- Lanud Adi-Yogyakarta Srimulyani042@gmail.com ABSTRAK Jenis mesin
Lebih terperinciPENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE
PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING
ANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING 737-300 Sri Mulyani Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta srimulyani042@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENGINE TURBOPROP ROLLS-ROYCE TP400-D6 PADA KONDISI CHOKED DAN UNCHOKED. Skripsi
ANALISIS KINERJA ENGINE TURBOPROP ROLLS-ROYCE TP400-D6 PADA KONDISI CHOKED DAN UNCHOKED Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana strata I SUGENG BUDIONO 02050033 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3
ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 Afdhal Kurniawan Mainil (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Bengkulu ABSTRACT This study focused on the performance analysis of a turbofan engine
Lebih terperinciAssalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai engine atau mesin yang digunakan pada pesawat terbang, yaitu CFM56 5A. Kita
Lebih terperinciANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3
ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 Afdhal Kurniawan Mainil (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Bengkulu ABSTRACT This study focused on the performance analysis of a turbofan engine
Lebih terperinciBAB 9. ENGINE dan LANDING GEAR
BAB 9. ENGINE dan LANDING GEAR 9.1. PEMILIHAN ENGINE ENGINE Fungsi utama engine adalah memberikan gaya dorong. Aircraft engine dibagi menjadi dua tipe, yaitu piston engine dan jet engine. Keduanya mempunyai
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN ENGINE PERFORMANCE CFM56-3C1 PADA TEST CELL FACILITY DENGAN PARAMETRIC CYCLE ANALYSIS OF REAL ENGINE.
ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN ENGINE PERFORMANCE CFM56-3C1 PADA TEST CELL FACILITY DENGAN PARAMETRIC CYCLE ANALYSIS OF REAL ENGINE Skripsi Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3
ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 Muhammad Takdir, Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH
ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinciBAB II SISTEM TENAGA GAS
BAB II SISTEM TENAGA GAS Pendahuluan Pada gambar. terlihat skema mesin pembakaran dalam bolak-balik dimana mesin tersebut terdiri dari piston/torak yang bergerak didalam silinder yang dilengkapi dengan
Lebih terperinciDesain Awal Alat Penukar Panas (Heat Exchanger) Untuk Pengering Tandan Kosong Sawit Menggunakan Flue Gas Boiler Dengan Diameter Pipa 2 Inch
Desain Aal Alat Penukar Panas (Heat Exchanger) Untuk Pengering Tandan Kosong Sait Menggunakan Flue Gas Boiler Dengan Diameter Pipa 2 Inch Ridian Praijaya Putra Departemen Teknik Mesin, FT UI, Kampus UI
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SUDU KOMPRESOR AKSIAL PADA MESIN TURBOPROPELER PT6A-27 DENGAN PUTARAN POROS RPM
PERANCANGAN ULANG SUDU KOMPRESOR AKSIAL PADA MESIN TURBOPROPELER PT6A-27 DENGAN PUTARAN POROS 36750 RPM Arif Luqman Khafidhi 2016 100 109 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. I Made Arya Djoni, MSc. Latar
Lebih terperinciPRINSIP KERJA GAS TURBIN ENGINE TURBOFAN
PRINSIP KERJA GAS TURBIN ENGINE TURBOFAN DISUSUN OLEH : NAMA : IRWANSYAH NIM : 16050032 KELAS : TP A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUCIPTO TEKNIK PENERBANGAN 2017 A. PENGERTIAN MESIN TURBO FAN Mesin turbofan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinci2.1 Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine)
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine) Mesin turbin gas adalah suatu mesin thermal yang fluidanya adalah udara dan bahan bakar yang proses pembakaran fluidanya terjadi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR
49 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR Bambang Setiawan *, Gunawan Hidayat, Singgih Dwi Cahyono Program Studi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas
BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II INJAUAN PUSAKA 2.. Sistem Kerja dan Start urbin Gas Penggerak mula yang digunakan pada system ini adala motor diesel. Motor diesel ini diubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan
Lebih terperinciUdara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Instalasi Turbin Gas Instalasi turbin gas merupakan suatu kesatuan unit instalasi yang bekerja berkesinambungan dalam rangka membangkitkan tenaga listrik. Instalasi
Lebih terperinciBab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar
Bab II Ruang Bakar Sebelum berangkat menuju pelaksanaan eksperimen dalam laboratorium, perlu dilakukan sejumlah persiapan pra-eksperimen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pedoman
Lebih terperinciBAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap
BAB V TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan.
Lebih terperinciSkripsi. Oleh: ARDIAN RAMA PUTRA Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai gelar sarjana strata I
PENGARUH NILAI EXHAUST GAS TEMPERATURE TERHADAP PERFORMA MESIN TURBIN GAS JENIS TURBOFAN CFM56-3C1 DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PARAMETRIC CYCLE ANALYSIS (PARA) Skripsi Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK
PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke fluida kompresibel yang berfungsi untuk menaikkan tekanan. Kompresor biasanya bekerja dengan perbedaan
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FT. USU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : TERMODINAMIKA TEKNIK I KODE / SKS : TKM 205 / 4 SKS DESKRIPSI SINGKAT : Membicarakan konsep dan definisi termodinamika,temperature,
Lebih terperinciMODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Lebih terperinciDengan mengetahui bahwa massa jenis es balok pada temperatur 0 C adalah 916,2 kg/m 3, maka massa es balok:
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA. PERHITUNGAN Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kalor yang di lepaskan oleh air yang berada didalam ice bank dan kalor yang diterima oleh es sehingga
Lebih terperinciKAJI TEORITIK PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN TIPE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR JUPITER MX 135cc
KAJI TEORITIK PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN TIPE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR JUPITER MX 135cc Arthur Yanny Leiwakabessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura Ambon Email : arthur.leiwakabessy@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo
B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1. Perhitungan Performance Pada perhitungan performance engine dan pengetesan CFM56-3C1 dilakukan di test cell, untuk melihat kelayakan terbang dan performance suatu engine.
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur
TERMODINAMIKA TEKNIK Modul ke: HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir Fakultas 03TEKNIK Program Studi Teknik Mesin 1 Sistem termodinamika volume atur 2. Sistem volume
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN DAYA DORONG ( THRUST POWER ) ENGINE P&W JT8D 217A PADA PESAWAT BOEING MD 82
ANALISA PERHITUNGAN DAYA DORONG ( THRUST POWER ) ENGINE P&W JT8D 7A PADA PESAWAT BOEING MD 8 Tugas Akhir/Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan studi pada jenjang Strata ( S ),
Lebih terperinciBab ii Kajian Pustaka 5
Bab II Kajian Pustaka... 6 2.1 Teori Mesin Turbin Gas... 6 2.1.1 Prinsip Kerja... 6 2.1.2 Mesin Turbin Gas pada Sistem Propulsi Pesawat Udara... 7 2.1.3 Jenis-Jenis Mesin Turbin Gas pada Pesawat Udara...
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika
38 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk., yang berlokasi di Wisma Indah Kiat, Jl. Raya Serpong km
Lebih terperinciGbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan
Lebih terperinciSESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT
SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Studi ini mempelajari perilaku variabel ekonomi makro terhadap yield obligasi pemerintah Indonesia seri FR 16, FR 30 dan FR 36. Dimana masing-masing dari seri obligasi pemerintah
Lebih terperinciPENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR
PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR Arif Kurniawan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Jl.Raya Karanglo KM. 2 Malang 1 Jurusan Teknik Mesin, FTI-Teknik Mesin
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL
Jurnal Dinamis Vol I, No 7, Juni 21 ISSN 216-7492 PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL Mahadi Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori. Gambar 2. 1 Turbin Gas [12]
BAB II Dasar Teori 2.1 Turbin Gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: kompresor, ruang bakar, dan turbin (gambar 2.1). Sistem ini dapat berfungsi sebagai pembangkit
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A
BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A 3.1 Teori Dasar APU Auxiliary Power Unit (APU) merupakan mesin turbin gas yang berfungsi sebagai supporting engine pada pesawat. APU tergolong dalam jenis turboshaft,
Lebih terperinciSIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA TINGKAT PERTAMA KOMPRESOR DALAM INSTALASI TURBIN GAS DENGAN DAYA 141,9MW MENGGUNAKAN CFD FLUENT 6.3.
1 SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA TINGKAT PERTAMA KOMPRESOR DALAM INSTALASI TURBIN GAS DENGAN DAYA 141,9MW MENGGUNAKAN CFD FLUENT 6.3.26 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyimpanan Energi Termal Es merupakan dasar dari sistem penyimpanan energi termal di mana telah menarik banyak perhatian selama beberapa dekade terakhir. Alasan terutama dari penggunaan
Lebih terperinci: ENDIKA PRANNANTA L2E
TUGAS AKHIR SARJANA Uji Pengaruh Perubahan Saat Penyalaan (Ignition Timing) Terhadap Prestasi Mesin Pada Sepeda Motor 4 Langkah Dengan Bahan Bakar Premium dan LPG (Bi-Fuel) Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciExercise 1c Menghitung efisiensi
Exercise 1 In a Rankine cycle, steam leaves the boiler 4 MPa and 400 C. The condenser pressure is 10 kpa. Determine the cycle efficiency & Simplified flow diagram for the following cases: a. Basic ideal
Lebih terperinciBUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR TERMODINAMIKA DASAR. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Termodinamika Dasar
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR TERMODINAMIKA DASAR oleh Tim Dosen Mata Kuliah Termodinamika Dasar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Maret 2016 DAFTAR ISI PENGANTAR BAB 1 INFORMASI UMUM 4 BAB 2
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air
Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin
Lebih terperinciKOMPRESOR. Perancangan Alat Proses. Abdul Wahid Surhim 2015
KOMPRESOR Perancangan Alat Proses Abdul Wahid Surhim 205 Rujukan Campbell, J. M. 992. Gas Conditioning and Processing: Equipment Modules, Volume 2. Hanlon, Paul C. 200. Compressor Handbook. McGraw- Hill
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinciSIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL
SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK
BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header
Lebih terperinciBAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I
BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I Bab ini hanya akan membahas Sistem Tertutup (Massa Atur). Energi Energi: konsep dasar Termodinamika. Energi: - dapat disimpan, di dalam sistem - dapat diubah bentuknya
Lebih terperinciSETENGAH ABAD PERKEMBANGAN MOTOR TURBIN GAS
SETENGAH ABAD PERKEMBANGAN MOTOR TURBIN GAS Dalam artikel pendahulu PROPULSI, telah dipaparkan mengenai perkembangan sistem propulsi pesawat terbang sejak tahap awal dengan Gnome rotary engine, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Sistem refrigerasi kompresi uap paling umum digunakan di antara
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS
UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS Rio Arinedo Sembiring 1, Himsar Ambarita 2. Email: rio_gurky@yahoo.com 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sumatera
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25%
PERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25% DOSEN PEMBIMBING Prof.Dr.Ir. I MADE ARYA DJONI, MSc LATAR BELAKANG Material piston Memaksimalkan
Lebih terperinciTERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) Termodinamika Lanjut Brawijaya University 2012 TERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI Dr.Eng Nurkholis Hamidi; Dr.Eng Mega Nur Sasongko Program Master
Lebih terperinciANALISA KINERJA PULVERIZED COAL BOILER DI PLTU KAPASITAS 3x315 MW
ANALISA KINERJA PULVERIZED COAL BOILER DI PLTU KAPASITAS 3x315 MW Andrea Ramadhan ( 0906488760 ) Jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia email : andrea.ramadhan@ymail.com ABSTRAKSI Pulverized Coal (PC)
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN APLIKASI REFRIGERASI SIKLUS GAS PADA KENDARAAN DENGAN STUDI KASUS PADA GRAND LIVINA 2007
Prosidin g SN AT IF Ke-3 T ahun 2016 ISBN: 978-602-1180-33-4 KAJIAN KELAYAKAN APLIKASI REFRIGERASI SIKLUS GAS PADA KENDARAAN DENGAN STUDI KASUS PADA GRAND LIVINA 2007 Rianto Wibowo Program Studi Teknik
Lebih terperinciII HUKUM THERMODINAMIKA I
II HUKUM THERMODINAMIKA I Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan hukum thermodinamika I tentang konservasi energi, serta mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor bakar salah satu jenis mesin pembakaran dalam, yaitu mesin tenaga dengan ruang bakar yang terdapat di dalam mesin itu sendiri (internal combustion engine), sedangkan
Lebih terperinciPengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda
Pengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda Sudjud Darsopuspito Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo Surabaya
Lebih terperinciTURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI
TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat
Lebih terperinciAnalisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas
Lebih terperinciEvaluasi Performa Lube Oil Cooler pada Turbin Gas dengan Variasi Surface Designation dan Reynolds Number
Evaluasi Performa Lube Oil Cooler pada Turbin Gas dengan Variasi Surface Designation dan Reynolds Number Siti Duratun Nasiqiati Rosady 1), Bambang Arip Dwiyantoro 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik
Lebih terperinciTermodinamika. Energi dan Hukum 1 Termodinamika
Termodinamika Energi dan Hukum 1 Termodinamika Energi Energi dapat disimpan dalam sistem dengan berbagai macam bentuk. Energi dapat dikonversikan dari satu bentuk ke bentuk yang lain, contoh thermal, mekanik,
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo
B107 Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo Muhammad Ismail Bagus Setyawan dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciLTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu
NERACA ENERGI DAN EFISIENSI POMPA Oleh Rizqi Pandu Sudarmawan [0906557045], Kelompok 3 I. Neraca Energi Pompa Bila pada proses ekspansi akan menghasilkan penurunan tekanan pada aliran fluida, sebaliknya
Lebih terperinciAnalisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik Ika Shanti B, Gunawan Nugroho, Sarwono Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies
PEMBAHASAN 1. Mean Effective Pressure 2. Torque And Power 3. Dynamometers 4. Air-Fuel Ratio (AFR) and Fuel-Air Ratio (FAR) 5. Specific Fuel Consumption 6. Engine Effeciencies 7. Volumetric Efficiency 1.
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN MODIFIKASI SISTEM PEMBAKARAN DAN MENGGUNAKAN KONVERTER KIT SEDERHANA
UJI PERFORMANSI MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN MODIFIKASI SISTEM PEMBAKARAN DAN MENGGUNAKAN KONVERTER KIT SEDERHANA Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL
PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memproleh Gelar Sarjana Teknik IKHSAN
Lebih terperinciEfisiensi Mesin Carnot
Efisiensi Mesin Carnot Efisiensi mesin carnot akan dibahasa pada artikel ini. Sebelumnya apakah yang dimaksud dengan siklus carnot? siklus carnot adalah salah satu lingkup dari ilmu thermodinamika, yang
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika
III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk., yang berlokasi di Wisma Indah Kiat, Jl. Raya Serpong Km 8
Lebih terperinciPERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI
PERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGUJIAN PERBANDINGAN UNJUK KERJA ANTARA SISTEM AIR-COOLED CHILLER
TUGAS SARJANA PENGUJIAN PERBANDINGAN UNJUK KERJA ANTARA SISTEM AIR-COOLED CHILLER MENGGUNAKAN REFRIGERAN R-22 DENGAN REFRIGERAN HCR-22, PADA TEMPERATUR KELUAR KONDENSOR 28 S.D 29 C, DAN ANALISA PRESSURE
Lebih terperinciUNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI
2002 Dianta Mustofa Posted 2 November, 2002 Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Oktober 2002 Dosen : Prof Dr. Ir. Rudy C Tarumingkeng (Penanggung
Lebih terperinciPemodelan Jumlah Uang yang Beredar Menggunakan Regresi Komponen Utama. Money Supply Modelling Using Principal Component Regression
Pemodelan Jumlah Uang yang Beredar Menggunakan Regresi Komponen Utama Money Supply Modelling Using Principal Component Regression Desi Yuniarti Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawaraman Abstract
Lebih terperinciANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Sudiadi 1), Hermanto 2) Abstrak : Suatu Opsi untuk meningkatkan efisiensi
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO PERHITUNGAN PERFORMA ALAT PENUKAR KALOR AIR PREHEATER A DAN B TIPE ROTARY LAP UNIT 1 PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR
UNIVERSITAS DIPONEGORO PERHITUNGAN PERFORMA ALAT PENUKAR KALOR AIR PREHEATER A DAN B TIPE ROTARY LAP UNIT 1 PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUGAS AKHIR ADITYA MAHENDRA SASMITA 21050112083011 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi pengambilan data merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode pengambilan data, ilmu tentang bagaimana cara-cara dalam pengambilan data. Dalam bab ini dijelaskan
Lebih terperinciBAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR
BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR Untuk mengenalkan aspek-aspek refrigerasi, pandanglah sebuah siklus refrigerasi uap Carnot. Siklus ini adalah kebalikan dari siklus daya uap Carnot. Gambar 1.
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN. 4.1 Siklus Gabungan (dual combustion Cycle) Pada Turbocharger ini memakai siklus gabungan yang disebut juga
BAB IV PERHITUNGAN 4.1 Siklus Gabungan (dual combustion Cycle) Pada Turbocharger ini memakai siklus gabungan yang disebut juga Dual Combustion Cycle, karena siklus ini lebih mendekati siklus yang sebenarnya
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN. Skripsi ini telah memenuhi persyaratan. dan siap untuk diujikan. Disetujui pada tanggal....desember 2008
LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan siap untuk diujikan Disetujui pada tanggal...desember 2008 Pembimbing utama Pembimbing pendamping Drs. Sukoco, MPd.,MT. Muhamad Ardi Cahyono,
Lebih terperinciGambar 1. Motor Bensin 4 langkah
PENGERTIAN SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dengan menggunakan pretest dan postest. Pretest dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Adapun penelitian ini menggunakan model desain penelitian quasi eksperimen. Penelitian menggunakan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen
Lebih terperinciBagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex
BAB 7 SISTEM REFRIGERASI TABUNG VORTEX 7.1 Pendahuluan Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Rangque pada tahun 1931 yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch. Tabung vortex adalah salah satu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,
Lebih terperinciBAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk
BAB V ANALISA AKHIR Ada dua jenis analisa pokok pada bab ini yang didasari dari hasil pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk disain mesin yang telah diterapkan berdasarkan
Lebih terperinci