BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas hanyalah merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: kompresor, ruang bakar dan turbin. [ 2 ] Turbin gas mengubah energi kalor menjadi energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Pada sistem pembangkit listrik, turbin gas merupakan peralatan pembangkit tenaga, dimana tenaga tersebut didapat dari ekspansi gas berkecepatan tinggi dan kemudian mendorong sudu sudu yang langsung menghasilkan gerak putar pada rotornya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor dan bagian turbin yang diam disebut stator. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, kompresor atau yang lainnya) SejarahTurbin Gas Menurut Dr. J. T. Retaliatta, sistim turbin gas ternyata sudah dikenal pada jaman Hero of Alexanderia. [2] Di bawah ini tertulis sejarah singkat tentang turbin gas : 1. Desain pertama turbin gas dibuat oleh John Barber seorang Inggris pada tahun Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak. Kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantara rantai roda gigi. 2. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. 3. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. 5

2 4. Tahun 1904, Societe des Turbomoteurs di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang instruksinya berdasarkan desain Armen Gaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin. 5. Selanjutnya, perkembangan sistem turbin gas berjalan lambat hingga pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat dengan efisiensi diperoleh sebesar lebih kurang 15 %. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh British Thomson Houston Co pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930). Saat ini sistem turbin gas telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan seperti mesin penggerak generator listrik, mesin industri, pesawat terbang dan lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor diesel untuk pusat tenaga listrik Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas Gas Turbine Generator pada umumnya memiliki tiga komponen penting yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Ketiga komponen tersebut berada pada satu poros. Gambar 2.1 Skema Turbin Gas 6

3 Pertama turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk memutar kompresor dan rotor generator yang terpasang satu poros, tetapi pada saat start up fungsi ini terlebih dahulu dijalankan oleh penggerak mula (prime mover). Penggerak mula ini dapat berupa motor listrik. Setelah kompresor berputar secara terus-menerus, maka udara luar terhisap hingga dihasilkan udara bertekanan. Dimulai dari udara yang dihisap ke dalam inlet housing yang akan disaring di air intake filter untuk menahan kotoran-kotoran atau debu-debu agar tidak ikut masuk ke dalam bagian kompresor. Dewasa ini juga banyak cara untuk dapat mengkondisikan temperatur udara yang masuk ke inlet housing dengan cara menurunkannya agar kerja turbin gas lebih optimal. Cara-cara tersebut antara lain seperti dengan inlet air spray water, inlet air Evaporator, inlet air chiller dan lain sebagainya. Udara yang telah dimampatkan dan bertekanan tinggi tersebut dialirkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Di dalam ruang bakar udara dicampur dengan bahan bakar yang berasal dari gas alam akan terbakar dengan bantuan spark plug atau igniter dan menimbulkan panas yang tinggi dan kecepatan yang tinggi pula. Pada ruang bakar ini pendistribusian udara dari kompresor dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona utama (primary zone), zona kedua (secondary zone) dan zona pendinginan (dilution zone). Udara yang masuk ke zona primer berfungsi untuk membentuk campuran dengan bahan bakar guna menghasilkan gas pembakaran, lalu udara yang masuk ke zona kedua berfungsi untuk menyempurnakan pembakaran dan diatur supaya tidak menghentikan pembakaran, zona pendinginan digunakan karena proses pembakaran dapat menghasilkan temperatur tinggi dalam waktu yang lama, maka perlu diturunkan temperaturnya dengan memanfaatkan udara yang relatif dingin. Hal ini erat kaitannya dengan ketahanan material sudu sudu turbin yang terbatas dalam menerima gas panas hasil pembakaran. Gas hasil pembakaran dengan kecepatan tinggi tersebut mengalir melewati saluran ruang bakar dengan turbin (transition piece) menuju bagian turbin gas. Gas hasil pembakaran tersebut diarahkan oleh nosel sehingga menambah kecepatan putar dari rotor. Gas hasil pembakaran yang keluar nosel langsung menumbuk sudu turbin gas, kemudian gas hasil ekspansi akan dibuang melalui cerobong atau masuk ke dalam Heat Recovery Steam Generator (HRSG). 7

4 2.4. Komponen Pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gas Turbine Generator tipe Mitsubishi M701F merupakan instalasi turbin gas berasal dari manufaktur Jepang, yang bentuk kompresor, ruang bakar dan turbin dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Turbin Gas M701F [4] Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin Gas PLTGU Cilegon No Unit GT1 GT2 1 Serial No. T594 T595 2 Date Nopember 2004 Desember KKS No. 11MBA01AE101 12MBA01AE101 4 Model M701F M701F 5 Rated Capacity kw kw 6 Rated Speed 3000 rpm 3000 rpm 7 Compressor Inlet 30 o C 30 o C Temp. 8

5 Komponen-komponen pada PLTG antara lain: a) Penyaring udara masuk kompresor (Air Intake Filter) Sistem air intake filter terdiri dari saluran masuk udara dan filter. Air Intake filter merupakan tempat untuk proses penyaringan udara yang masuk ke kompresor. Pada sistem penyaringan terdapat filter yang akan menangkap kotoran yang ada di udara. Penyaringan kotoran pada udara bertujuan untuk memenuhi persyaratan kebersihan pada sistem turbin gas. Gambar 2.3 Air Intake Filter [4] b) Kompresor Gambar 2.4 Compressor [4] 9

6 Kompresor berfungsi untuk menghisap udara atmosfer dan mengompresi udara sehingga tekanan menjadi lebih besar yang selanjutnya akan disalurkan ke dalam ruang bakar. Kompresor utama adalah kompesor aksial yang berguna untuk memasok udara bertekanan ke dalam ruang bakar yang sesuai dengan kebutuhan. Disamping untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, udara lebih ini digunakan untuk pendingin dan menurunkan temperatur ruang bakar yang bekerja terus menerus dengan temperatur yang tinggi. Kompresor tipe Mitsubishi M701F ini terdiri atas tujuh belas tingkat. c) Inlet Guide Vanes (IGV) Gambar 2.5 Inlet Guide Vane [4] Inlet Guide Vanes atau yang selanjutnya disebut IGV berfungsi untuk mengatur volume udara yang dikompresikan supaya temperatur keluar turbin gas tetap tinggi. IGV terletak di bagian awal kompresor. IGV bergerak secara rotasi yang sistem kerjanya secara otomatis oleh sistem kontrol pada Gas Turbine. Ketika awal start, posisi IGV menutup 34% 38% kemudian secara bertahap 10

7 membuka seiring dengan meningkatnya beban turbin. Pada beban turbin tertentu IGV membuka penuh dengan posisi 83-92%. Ketika turbin gas stop normal IGV perlahan-lahan akan menutup bersamaan dengan turunnya beban sampai IGV kembali ke posisi awal 34% - 38%. d) Journal Bearing dan Thrust Bearing Journal bearing Fungsi journal bearing adalah sebagai support atau penyangga rotor turbin dari gerakan vertikal dan horizontal yang ditimbulkan dari perputaran rotor. Dengan supply lube oil untuk membentuk lapisan oil antara poros dan bearing. Ada beberapa titik dari rotor turbin yang dipasang journal bearing, yaitu pada sisi keluaran turbin (exhaust) dan sisi inlet compressor. Gambar 2.6 Journal Bearing [4] Thrust Bearing Sesuai namanya bearing ini berfungsi sebagai support atau penyangga rotor turbin dari gerakan axial (maju atau thrust) yang ditimbulkan oleh putaran turbin. Gerakan thrust ini dijumpai pada jenis compressor axial multi stage, kalau pada 11

8 pesawat terbang, thrust ini digunakan untuk gerakan maju, pada turbin gas justru diredam atau dihilangkan dengan thrust bearing. Gambar 2.7 Thrust Bearing [4] e) Ruang bakar Ruang bakar adalah tempat terjadinya pembakaran atau tempat bercampurnya bahan bakar dengan udara. Proses pembakaran itu sendiri menghasilkan gas pembakaran dengan temperatur hingga mencapai 1400 C untuk tipe M701F. Turbin gas tipe M701F menggunakan bahan bakar gas alam. Syarat syarat ruang bakar untuk menghasilkan efisiensi tinggi, antara lain: a. Bahan bakar harus terbakar sempurna sehingga semua energi kimia dapat dikonversikan menjadi energi kalor. b. Kerugian tekanan rendah. c. Distribusi temperatur keluar ruang bakar yang sama. d. Emisi polutan dan asap yang rendah. 12

9 Gambar 2.8 Ruang Bakar [4] Pada turbin gas tipe M701F memiliki 20 ruang bakar (combustor chamber). Letak ruang bakar melingkar dan penomoran ruang bakar sesuai dengan gerak jarum jam. Pada Gb. 2.9 di dalam ruang bakar juga terdapat pemantik (igniter) dua buah yang terdapat di ruang bakar nomor 8 dan 9 dan detektor api (Flame detector) pada ruang bakar nomor 18 dan 19. Gambar 2.9 Susunan Ruang Bakar [4] 13

10 Komponen komponen ruang bakar: Ruang bakar (Combustion chamber) Ruang bakar merupakan tempat terjadinya pembakaran atau tempat bercampurnya bahan bakar dengan udara. Pada gambar 2.9 menunjukkan jumlah ruang bakar ada 20 buah dan pada masing masing ruang bakar terdapat nosel bahan bakar. Pelindung ruang bakar (Combustor basket) Sebagai komponen penutup ruang bakar (Combustion chamber) dan sebagai penampung gas hasil pembakaran dari 20 ruang bakar yang ada pada turbin gas. Nosel bahan bakar Nosel bahan bakar berfungsi sebagai tempat pengabut bahan bakar ke dalam ruang bakar. Nosel pada turbin gas tipe M701F bisa untuk mengabutkan bahan bakar berupa gas alam dan minyak. Namun yang digunakan untuk pembakaran adalah bahan bakar gas alam. Gambar 2.10 Nosel Bahan Bakar [4] Pemantik (Igniter) Merupakan komponen yang berfungsi sebagai alat pemantik nyala api untuk membakar campuran bahan bakar dengan udara. Pemantik bekerja saat awal start turbin gas, setelah terjadi pembakaran maka pemnatik (igniter) akan mati. 14

11 Igniter Flame Detector Gambar 2.11 Pemantik dan Detektor Api [4] Detektor api (Flame Detector) Detektor api merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi nyala api pada ruang bakar yang tidak terdapat pemantiknya. Setelah semua ruang bakar terjadi pembakaran maka detektor api akan menjadi sensor untuk mematikan igniter sehingga untuk proses pembakaran selanjutnya tidak menggunakan pemantik. Tabung Api (Cross flame tube) Berfungsi untuk meratakan nyala api ke ruang bakar dari yang ada igniter ke bagian ruang bakar yang tidak terdapat pemantik atau bisa disebut sebagai pembagi api. Komponen ini diperlukan karena sumber terjadinya pembakaran hanya dari dua buah igniter. Bagian Transisi (Transition piece) Berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas. Bagian transisi merupakan saluran antara ruang bakar dengan turbin. 15

12 Gambar 2.12 Transition Piece [4] f) Silinder dan Rotor Turbin Rotor turbin yang berada di dalam silinder turbin berfungsi untuk membangkitkan energi mekanis dari sumber energi panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Selanjutnya energi mekanis ini digunakan untuk memutar seporos kompresor dan generator listrik sehingga diperoleh energi listrik. Pada type M701F turbin gas memilik empat tingkat. Gambar 2.13 Turbin Silinder [4] 16

13 Gambar 2.14 Rotor Turbin [4] 2.5. Siklus Brayton Siklus Brayton adalah siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas atau mesin turbo jet. Siklus ini merupakan siklus satu-satunya yang dapat beroperasi sebagai motor bakar mesin pembakaran dalam (pemberian kalor ke fluida secara langsung) atau mesin pembakaran luar (pemberian kalor melalui penukar kalor / heat exchanger) sebagaimana siklus Rankine yang merupakan siklus dasar pembangkit daya uap. [8] Turbin gas secara thermodinamika bekerja dengan siklus Brayton. Siklus ini merupakan siklus ideal untuk sistem turbin gas sederhana dengan siklus terbuka. Siklus ini terdiri dari dua proses isobarik (tekanan tetap) dan dua proses isentropik. Udara atmosfer dikompresikan oleh kompresor sehingga terjadi perubahan tekanan dari P1 ke P2 dan kemudian mengalirkannya ke ruang bakar yang didalamnya diinjeksikan bahan bakar sehingga dengan adanya temperatur dan tekanan ruang bakar maka terjadilah pembakaran. Pembakaran berlangsung pada tekanan konstan P2. Proses pembakaran menghasilkan temperatur yaitu T3 yang akan diekspansikan di turbin gas sehingga akan menghasilkan kerja. Kerja yang dihasilkan turbin digunakan untuk memutar kompressor dan memutar 17

14 generator. Sistem turbin gas dapat dilihat pada diagram P-V dan diagram T-S di bawah ini: Gambar 2.14 Urutan Siklus Brayton [3] Gambar 2.15 P-V Diagram dan T-S Diagram [3] Keterangan : = proses turbin gas ideal = proses turbin gas aktual Keterangan Siklus Brayton Ideal : [1 2] Proses Kompresi : Udara luar ( atmosfer ) dimampatkan Udara dimampatkan secara adiabatik yaitu jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang 18

15 keluar dari gas atau masuk ke dalam gas dan menimbulkan perubahan-perubahan variabel, seperti volume mengecil (V1>V2), tekanan membesar (P1<P2). Pada kenyataannya proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna, namun proses adiabatik sering dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi. [2 3] Proses Pembakaran : Bahan bakar ditambahkan/dicampurkan dengan udara bertekanan yang dialirkan melalui diffuser menuju ruang bakar. Fungsi diffuser disini adalah untuk memperlambat kecepatan (velocity) udara sehingga udara bercampur secara sempurna dengan bahan bakar. Proses pembakaran dapat menghasilkan gas bertemperatur K. Temperatur ini terlalu tinggi bagi material ruang bakar ataupun sudu-sudu turbin untuk waktu operasi yang panjang, oleh karena itu selubung dan bagianbagian ruang bakar harus didinginkan dan proses pendinginan ruang bakar dilakukan oleh udara sekunder. Selain itu temperatur gas pembakaran harus diturunkan, penurunan temperatur gas pembakaran dilaksanakan dengan cara mencampur gas pembakaran yang panas dengan udara sekunder yang relatif jauh lebih dingin, hal tersebut terakhir dilaksanakan di dalam zone III yaitu zone pendinginan. [3 4] Proses Ekspansi : Gas hasil proses pembakaran diekspansikan melalui nozzle. Bagian turbin mengubah energi kinetik gas panas hasil pembakaran dari ruang bakar menjadi tenaga putar mekanis. Sebelum udara panas dari ruang bakar digunakan untuk memutarkan turbin, maka temperatur dan tekanannya harus diubah agar mempunyai kecepatan yang tinggi. Untuk mengubah temperatur dan tekanan dari udara panas ruang bakar maka bentuk dari sudu-sudu yang tidak berputar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk nozzle, di dalam nozzle inilah kecepatan udara bertambah dan tekanannya berkurang karena sudut nozzle diarahkan agar sesuai dengan sudu turbin. [4 1] Proses Pembuangan : Gas hasil pembakaran dikeluarkan menuju regenerator (jika ada), melalui suatu sistem exhaust duct (saluran pengeluaran) tetapi jika tidak ada regenerator, 19

16 gas hasil pembakaran langsung dialirkan ke udara bebas dan membuat proses exhaust lancar Rumus Perhitungan 1. Proses kompresi isentropik pada kompresor (S1 = S2) Proses ini merupakan proses kerja kompresor, udara akan dikompresi sehingga tekanan akan bertambah besar. Proses ini juga bisa disebut adiabatis (PV k = c) sehingga Q = 0. Temperatur ideal outlet kompresor (T2 ) [ 1 ] ( 2.1 ) Keterangan : T2 = Temperatur ideal udara keluar kompresor (K) T1 = Temperatur udara ambient (K) P2 = Tekanan keluar kompresor (kg/cm 2 ) P1 = Tekanan masuk kompresor (kg/cm 2 ) k = Rasio panas spesifik Untuk menentukan kerja kompresor (Wk) [ 1 ] Wk = ṁu (h2 h1) ( 2.2 ) Keterangan : Wk = Kerja Kompresor (kw) u = Laju aliran massa udara (kg/s ) h2 = Entalpi pada temperatur keluar kompresor (kj/kg) h1 = Entalpi pada temperatur udara masuk kompresor (kj/kg) 2. Proses Pembakaran (P2 = P3) Bahan bakar ditambahkan/dicampurkan dengan udara bertekanan yang dialirkan melalui diffuser menuju ruang bakar. Pada proses ini terjadi pada tekanan konstan. P V n = c, karena n = 0 maka menjadi PV o = c sehingga P = c dapat dikatakan isobar. 20

17 Untuk panas masuk di ruang bakar (Qin) [ 1 ] Qin = ṁg cpg (T3 T2) ( 2.3 ) Keterangan : Qin g = Panas masuk di ruang bakar (kw) = Laju aliran massa udara ditambah bahan bakar (kg/s) cpg = Panas spesifik gas pembakaran (kj/kg K) T3 = Temperatur gas masuk turbin (K) T2 = Temperatur udara keluar kompresor (K) 3. Proses Ekspansi (S3 = S4) Gas hasil proses pembakaran diekspansikan melalui nozzle. Bagian turbin mengubah energi kinetik gas panas hasil pembakaran dari ruang bakar menjadi tenaga putar mekanis. Proses ini juga bisa disebut adiabatis (PV k = c) sehingga Q = 0. Temperatur Inlet Turbin (T3) [ 1 ] ( 2.4 ) Keterangan : T3 = Temperatur gas masuk turbin (K) T4 = Temperatur gas keluar turbin (K) P3 = Tekanan masuk turbin (kg/cm 2 ) P4 = Tekanan keluar turbin (kg/cm 2 ) k = Rasio panas spesifik Untuk menentukan kerja turbin (Wt) [ 1 ] Wt = ṁg cpg (T3 T4) ( 2.5 ) Keterangan : Wt = Kerja turbin ( kw ) g = Laju aliran massa udara ditambah bahan bakar (kg/s ) cpg = Panas spesifik gas pembakaran (kj/kg K) 21

18 T3 = Temperatur gas masuk turbin (K) T4 = Temperatur gas keluar turbin (K) dimana : ṁg = ṁu + ṁbb 4. Proses Pembuangan (P4 = P1) Gas panas dari turbin dibuang ke udara luar atau disalurkan ke HRSG. Pada proses ini akan terjadi pelepasan panas keluar sistem. Pada proses ini terjadi pada keadaan isobar (P = C) Untuk menentukan efisiensi thermal siklus brayton daya mekaniknya (ηth) [ 1 ] ( 2.6 ) Keterangan : ηth = Efisiensi thermal (%) Qin = Panas masuk di ruang bakar (kw) Qout = Panas dilepaskan turbin gas (kw) g = Laju aliran massa udara dan bahan bakar (kg/s) cpg = Panas spesifik gas pembakaran (kj/kg K) T1 = Temperatur udara ambient (K) T2 = Temperatur udara keluar kompresor (K ) T3 = Temperatur gas masuk turbin (K) T4 = Temperatur gas keluar turbin (K) Karena nilai laju aliran massa gas (ṁg) dan panas spesifik gas pembakaran (cpg) nilainya sama, maka nilai tersebut dapat dihilangkan sehingga persamaannya menjadi: [ 2 ] ( 2.7 ) 22

19 Untuk menentukan efisiensi thermal efektif ditinjau dari daya listrikya (ηte) ( 2.8 ) Keterangan : ηte = Efisiensi thermal efektif (%) Pout = Daya generator (MW) Nkbb = Nilai kalor bahan bakar (kj/kg) bb = Laju aliran massa bahan bakar (kg/s) Siklus sistem turbin gas sebenarnya menyimpang dari siklus yang ideal. Hal tersebut disebabkan karena proses kompresi dan ekspansi tidak terjadi secara ideal. Pada proses kompresi, temperatur outlet kompresor (T2) atau temperatur hasil kompresi selalu lebih besar nilainya daripada temperatur ideal hasil kompresi (T2 ). Sedangkan pada proses ekspansi, temperatur exhaust turbin gas (T4) lebih besar nilainya daripada temperatur idealnya (T4 ). Siklus brayton aktual ini digunakan untuk menentukan efisiensi isentropik pada kompresor dan turbin. Efisiensi Kompresor (ηc) [ 10 ] atau ( 2.9 ) Keterangan : ηc = Efisiensi kompresor ( % ) h2 = Entalpi temperatur udara ideal keluar kompresor (kj/kg) h2 = Entalpi pada temperatur keluar kompresor (kj/kg) h1 = Entalpi pada temperatur udara masuk kompresor (kj/kg) T2 = Temperatur ideal udara keluar kompresor (K) T2 = Temperatur udara keluar kompresor (K) T1 = Temperatur udara ambient (K) 23

20 Untuk menentukan panas spesifik gas pembakaran (cpg) [ 4 ] cpg = ( 2, T3 2 ) + (8, x T3) + 1,0547 ( 2.10 ) Keterangan : cpg = Panas spesifik gas pembakaran (kj/kg K) T3 = Temperatur gas masuk turbin (K) Menentukan efisiensi turbin (ηt) Sebelum menentukan efisiensi turbin, dibutuhkan efisiensi politropik turbin dengan persamaan : [ 3 ] η t = ( 2.11 ) Keterangan : η T = Efisiensi politropik turbin ( % ) P3 = Tekanan masuk turbin ( kg/m 2 ) P4 = Tekanan keluar turbin ( kg/m 2 ) T3 T4 k = Temperatur gas masuk turbin (K) = Temperatur gas keluar turbin (K) = Rasio panas spesifik Nilai dari efisiensi politropik turbin digunakan untuk mencari efisiensi turbin : [3 ] ηt = ( 2.12 ) Keterangan : ηt = Efisiensi turbin ( % ) η T = Efisiensi politropik turbin ( % ) P1 = Tekanan masuk kompresor ( kg/cm 2 ) P2 = Tekanan keluar kompresor (kg/cm 2 ) k = Rasio Panas Spesifik 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk

Lebih terperinci

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)

Lebih terperinci

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR

Lebih terperinci

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros. BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas

Lebih terperinci

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar. 5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara

Lebih terperinci

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Instalasi Turbin Gas Instalasi turbin gas merupakan suatu kesatuan unit instalasi yang bekerja berkesinambungan dalam rangka membangkitkan tenaga listrik. Instalasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun

Lebih terperinci

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap BAB V TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda (biasanya energi mekanik dan energi termal) dari satu sumber bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda (biasanya energi mekanik dan energi termal) dari satu sumber bahan II. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM KOGENERASI 1. Prinsip dasar kogenerasi Kogenerasi merupakan suatu pembangkitan berurutan dua bentuk energi berbeda (biasanya energi mekanik dan energi termal) dari satu sumber

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH TURBIN GAS

TUGAS MAKALAH TURBIN GAS TUGAS MAKALAH TURBIN GAS Di susun oleh: Nama : DWI NUGROHO Nim : 091210342 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2013 0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Turbin adalah mesin penggerak, dimana

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.

Lebih terperinci

Program Studi DIII Teknik Mesin Kelas Kerjasama PT PLN (PERSERO) Fakultas Teknologi Industri. OLEH : Ja far Shidiq Permana

Program Studi DIII Teknik Mesin Kelas Kerjasama PT PLN (PERSERO) Fakultas Teknologi Industri. OLEH : Ja far Shidiq Permana Program Studi DIII Teknik Mesin Kelas Kerjasama PT PLN (PERSERO) Fakultas Teknologi Industri ANALISIS TERMODINAMIKA PENGARUH OVERHAUL TURBINE INSPECTION TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN GAS, STUDI KASUS TURBIN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) http://elektrojiwaku.blogspot.com/ MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Oleh: LATIEF BAHARI (0405.031.023) JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISA EFISIENSI TURBIN GAS UNIT 1 SEBELUM DAN SETELAH OVERHAUL COMBUSTOR INSPECTION DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

ANALISA EFISIENSI TURBIN GAS UNIT 1 SEBELUM DAN SETELAH OVERHAUL COMBUSTOR INSPECTION DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON E K SE R G I Jurnal Teknik Energi Vol 12 No. 2 Mei 2016; 50-57 ANALISA EFISIENSI TURBIN GAS UNIT 1 SEBELUM DAN SETELAH OVERHAUL COMBUSTOR INSPECTION DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,

Lebih terperinci

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar Bab II Ruang Bakar Sebelum berangkat menuju pelaksanaan eksperimen dalam laboratorium, perlu dilakukan sejumlah persiapan pra-eksperimen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pedoman

Lebih terperinci

Turbin Uap BOILER. 1 4 konderser

Turbin Uap BOILER. 1 4 konderser Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh

Lebih terperinci

TURBINE GAS. Oleh : Inisiator Aceh Power Investment

TURBINE GAS. Oleh : Inisiator Aceh Power Investment TURBINE GAS Oleh : Inisiator Aceh Power Investment 1. Pendahuluan Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI 2.1 LINGKUP KERJA PRAKTEK Lingkup kerja praktek perawatan mesin ini meliputi maintenance partner dan workshop improvement special truk dan bus, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain BAB II TEORI DASAR 2.1 PLTG (Open Cycle) Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara tekan. Udara tekan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Motor Bakar Diesel Motor bakar diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaanya bukan dengan nyala api listrik melainkan penyalaan bahan bakar

Lebih terperinci

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (P in ) = 18 kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembangkitan Tenaga Listrik Pusat pembangkit tenaga listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan. Pada pembangkitan tenaga listrik terjadi

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI KERJA TURBIN GAS TIPE GE DI LOT 3 DENGAN PUTARAN 3000 RPM PLTG SICANANG, BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI KERJA TURBIN GAS TIPE GE DI LOT 3 DENGAN PUTARAN 3000 RPM PLTG SICANANG, BELAWAN ANALISA PERFORMANSI KERJA TURBIN GAS TIPE GE DI LOT 3 DENGAN PUTARAN 3000 RPM PLTG SICANANG, BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan

Lebih terperinci

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan

Lebih terperinci

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

SKRIPSI / TUGAS AKHIR SKRIPSI / TUGAS AKHIR ANALISIS PEMANFAATAN GAS BUANG DARI TURBIN UAP PLTGU 143 MW UNTUK PROSES DESALINASI ALBERT BATISTA TARIGAN (20406065) JURUSAN TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Desalinasi adalah proses pemisahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pandangan Umum Tentang Turbin Gas Turbin adalah mesin penggerak mula dimana fluida kerjanya yang menghasilkan energi kinetis diarahkan langsung ke sudu turbin untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah PENGERTIAN SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar

Lebih terperinci

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Penggerak Mula Materi Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Motor Bakar (Combustion Engine) Alat yang mengubah energi kimia yang ada pada bahan bakar menjadi energi mekanis

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai engine atau mesin yang digunakan pada pesawat terbang, yaitu CFM56 5A. Kita

Lebih terperinci

Ardiansyah Lubis NIM. :

Ardiansyah Lubis NIM. : ANALISA PERFORMANSI TURBIN GAS TIPE SIEMENS AG BLOK 2 GT 2.1 KETIKA BEBAN PUNCAK DI PLTG SICANANG BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU) 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU) PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

Perhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas SOLAR SATURN Pada Unit

Perhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas SOLAR SATURN Pada Unit Perhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas SOLAR SATURN Pada Unit Pembangkit Daya Joint Operating Body PERTAMINA PETROCHINA East Java (JOB P-PEJ) Diana Kumara Dewi 1 1 ( Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi

Lebih terperinci

KAJI SISTEM SIKLUS GABUNGAN PEMBANGKIT LISTRIK TURBIN GAS DI PT META EPSI PEJEBE POWER GENERATION 2X40 MW Hasan Basri 1), Gugi Tri Handoko 2) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Termodinamika Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara ditinjau

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat_nya penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini. Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Sistem refrigerasi kompresi uap paling umum digunakan di antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Turbin Air Secara sederhana turbin air adalah suatu alat penggerak mula dengan air sebagai fluida kerjanya yang berfungsi mengubah energi hidrolik dari aliran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendali suhu Pembatasan suhu sebenarnya adalah pada turbin inlet yang terdapat pada first stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu pengapian

Lebih terperinci

PERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI

PERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI PERANCANGAN TURBIN GAS PENGGERAK GENERATOR PADA INSTALASI PLTG DENGAN PUTARAN 3000 RPM DAN DAYA TERPASANG GENERATOR 130 MW SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1 ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1 Ir Naryono 1, Lukman budiono 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERHITUNGAN UJUK KERJA TURBIN GAS SOLAR SATURN PADA UNIT PEMBANGKIT DAYA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ)

PERHITUNGAN UJUK KERJA TURBIN GAS SOLAR SATURN PADA UNIT PEMBANGKIT DAYA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ) PERHITUNGAN UJUK KERJA TURBIN GAS SOLAR SATURN PADA UNIT PEMBANGKIT DAYA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ) TUGAS AKHIR TM 0340 Oleh : Diana Kumara Dewi NRP. 2111 030 008 PROGRAM

Lebih terperinci

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT TUGAS AKHIR PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW Oleh: Bagus Adi Mulya P 2107 030 002 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT PROGRAM DIPLOMA 3 BIDANG KEAHLIAN KONVERSI ENERGI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II INJAUAN PUSAKA 2.. Sistem Kerja dan Start urbin Gas Penggerak mula yang digunakan pada system ini adala motor diesel. Motor diesel ini diubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan

Lebih terperinci

2.1 Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine)

2.1 Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine) 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine) Mesin turbin gas adalah suatu mesin thermal yang fluidanya adalah udara dan bahan bakar yang proses pembakaran fluidanya terjadi

Lebih terperinci

BAB II SISTEM TENAGA GAS

BAB II SISTEM TENAGA GAS BAB II SISTEM TENAGA GAS Pendahuluan Pada gambar. terlihat skema mesin pembakaran dalam bolak-balik dimana mesin tersebut terdiri dari piston/torak yang bergerak didalam silinder yang dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara PERANCANGAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) YANG MEMANFAATKAN GAS BUANG TURBIN GAS DI PLTG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR BELAWAN Tekad Sitepu, Sahala Hadi

Lebih terperinci

pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi

pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Turbin Turbin adalah salah satu mesin pengerak dimana mesin tersebut merupakan pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi kinetis

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor bakar salah satu jenis mesin pembakaran dalam, yaitu mesin tenaga dengan ruang bakar yang terdapat di dalam mesin itu sendiri (internal combustion engine), sedangkan

Lebih terperinci

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Pesawat Tenaga Secara etimologi, pesawat tenaga terdiri dari dua buah suku kata, yakni pesawat dan tenaga. Kata pesawat sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR Untuk mengenalkan aspek-aspek refrigerasi, pandanglah sebuah siklus refrigerasi uap Carnot. Siklus ini adalah kebalikan dari siklus daya uap Carnot. Gambar 1.

Lebih terperinci

ANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK III PT. X, CIKARANG, BEKASI

ANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK III PT. X, CIKARANG, BEKASI ANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK III PT. X, CIKARANG, BEKASI Komarudin 1, Muhammad Rizqi Fauzi Rahman 2 Program Studi Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyimpanan Energi Termal Es merupakan dasar dari sistem penyimpanan energi termal di mana telah menarik banyak perhatian selama beberapa dekade terakhir. Alasan terutama dari penggunaan

Lebih terperinci

Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik

Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik Ika Shanti B, Gunawan Nugroho, Sarwono Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K.

Lebih terperinci

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng MULTIREFRIGERASI SISTEM Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng SIKLUS REFRIGERASI Sistem refrigerasi dengan siklus kompresi uap Proses 1 2 : Kompresi isentropik Proses 2 2 : Desuperheating Proses 2 3 : Kondensasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Pandangan Umum Tentang Turbin Uap Sebagai Pembangkit Tenaga Turbin uap termasuk mesin pembangkit tenaga dimana hasil konversi energinya dimanfaatkan mesin lain untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke fluida kompresibel yang berfungsi untuk menaikkan tekanan. Kompresor biasanya bekerja dengan perbedaan

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK

PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR 49 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR Bambang Setiawan *, Gunawan Hidayat, Singgih Dwi Cahyono Program Studi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3

ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 ANALISA KINERJA ENGINE TURBOFAN CFM56-3 Afdhal Kurniawan Mainil (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Bengkulu ABSTRACT This study focused on the performance analysis of a turbofan engine

Lebih terperinci

TURBIN UAP. Penggunaan:

TURBIN UAP. Penggunaan: Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN UMUM Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja dari motor bakar bensin adalah perubahan dari energi thermal terjadi mekanis. Proses diawali

Lebih terperinci

ANALISA TEMPERATUR UDARA AMBIEN TERHADAP KINERJA TURBIN GAS LM6000 PG DI PLTG SENIPAH KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

ANALISA TEMPERATUR UDARA AMBIEN TERHADAP KINERJA TURBIN GAS LM6000 PG DI PLTG SENIPAH KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR ANALISA TEMPERATUR UDARA AMBIEN TERHADAP KINERJA TURBIN GAS LM6000 PG DI PLTG SENIPAH KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR AHMAD SHALEH NIM:120309167391 PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kogenerasi adalah nama baru untuk teknologi yang sudah dimanfaatkan sejak

TINJAUAN PUSTAKA. Kogenerasi adalah nama baru untuk teknologi yang sudah dimanfaatkan sejak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kogenerasi (Cogeneration) Kogenerasi adalah nama baru untuk teknologi yang sudah dimanfaatkan sejak tahun 1800-an. Dalam pengertian yang lebih luas, kogenerasi adalah produksi bersamaan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prog. Hilsch pada tahun 1947. Tabung vortex menghasilkan

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Diesel Motor bakar adalah mesin kalor dimana gas panas diperoleh dari proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri dan langsung dipakai untuk melakukan kerja mekanis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi pengambilan data merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode pengambilan data, ilmu tentang bagaimana cara-cara dalam pengambilan data. Dalam bab ini dijelaskan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1)

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1) BAB II DASAR TEORI 2.1 HUKUM TERMODINAMIKA DAN SISTEM TERBUKA Hukum pertama termodinamika adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sejarah Tabung Vortex

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sejarah Tabung Vortex BAB II DASAR TEORI 2.1 Sejarah Tabung Vortex Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Ranque pada tahun 1931 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch. Tabung vortex menghasilkan separasi udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pandangan Umum Turbin uap termasuk mesin pembangkit tenaga dimana hasil konversi energinya dimanfaatkan mesin lain untuk menghasilkan daya. Di dalam turbin terjadi perubahan dari

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci