BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG"

Transkripsi

1 BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG A. Profil PT. Harpindo Jaya Semarang PT. Harpindo Jaya Semarang merupakan sebuah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 12 Desember Perusahaan ini bergerak di bidang servis, penjualan suku cadang kendaraan, penjualan dan sewa beli kendaraan bermotor merk Yamaha. Pendiri dan sekaligus pemilik PT. Harpindo Jaya adalah Bpk. Tanto Sugito. Pada mulanya, lokasi PT. Harpindo Jaya hanya terletak di Jl. MT. Haryono No. 1 Semarang. Sekarang ini telah memiliki cabang-cabang atau kantor pembantu di berbagai wilayah Semarang seperti di Ngaliyan. PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan sendiri berdiri pada tahun 2003 yang terletak di Jl. Raya Ngaliyan No. 124 (Komplek Ruko Tirta Ngaliyan 23 A-B 25). Semenjak berdiri sampai sekarang PT. Harpindo Jaya di Ngaliyan dipimpin oleh Bapak Parman. Jasa yang dtitawarkan oleh PT. Harpindo di Ngaliyan sama dengan PT. Harpindo di tempat lain, yaitu melayani jasa servis kendaraan, penyedian suku cadang, penjualan dan sewa beli. 1 PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan juga memiliki beberapa karyawan yang masing-masing mempunyai bagian, seperti bagian persediaan 1 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan tanggal 27 Desember

2 39 barang, bagian penjualan, bagian pengecekan barang, bagian penarikan dan bagian pembengkelan. Produk yang dipasarkan oleh PT. Harpindo Jaya di Ngaliyan adalah kendaraan bermotor Yamaha seperti Vega-R dan Vega RDB, Jupiter Z, Jupiter-ZCW, Scorpio, Nouvo, RX King, Mio dan F1ZRH-CW.. Secara umum, semenjak pendiriannya, PT. Harpindo Jaya Semarang terus mengalami perkembangan, baik aset, karyawan, stok dan penjualan ataupun jasa servis. Perkembangan ini karena keseriusan para karyawan dan pimpinan PT. Harpindo Jaya yang mengedepankan profesionalitas dan memiliki visi bisnis yang tinggi. Bahkan yang semula area pasar penjualan hanya di wilayah Semarang, sekarang telah mengarah untuk memasarkan produk ke seluruh Jawa Tengah dengan membuka dealer-dealer di berbagai tempat. Secara manejerial, PT. Harpindo Jaya telah memberikan jobs deskription yang jelas dan tegas. Masing-masing devisi (bagian) menjalankan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga perusahaan berkembang dengan pesat. Dari beberapa produk jasa yang dipasarkan, ternyata yang paling diminati oleh konsumen adalah jasa sewa beli atau kredit. Sebab para konsumen merasa ringan, hanya dengan uang muka yang tidak terlalu besar, misalnya Rp ,00 dapat mengangsur sepeda motor dengan mudah. Di samping itu akan memberi keuntungan yang besar bagi PT. Harpindo Jaya. Karena pelayanan sewa beli yang paling diminati oleh konsumen dan omzetnya terus bertambah, maka PT. Harpindo Jaya Semarang melakukan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan sebagai penalang dana, yaitu PT.

3 40 Adira Finance. Dengan demikian, pelayanan sewa beli sebenarnya konsumen mengangsur (kredit) dengan PT. Adira Finance walaupun pelayanannya di PT. Harpindo Jaya. 2 B. Dasar Hukum Perjanjian Sewa Beli di PT. Harpindo Jaya Semarang Secara etimologi, sewa beli ialah membeli secara menyicil (mengangsur). Sebelum terbayar lunas, dianggap sebagai menyewa barang yang bersangkutan. 3 Menurut terminologi, sewa beli adalah sebagaimana disebutkan dalam Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 34/KP/II/80 tanggal 1 Peberuari 1980 disebutkan: sewa beli (hire purchase) yaitu jual beli barang di mana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan pelunasan atas harga barang yang telah disepakati bersama dan diikat dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut baru beralih dari penjual kepada pembeli setelah jumlah harga barangnya dibayar lunas oleh pembeli kepada penjual. 4 Seperti di perusahaan-perusahaan pada umumnya yang melayani jasa sewa beli, dasar hukum yang dipakai oleh PT. Harpindo Jaya Semarang yang bekerja sama dengan PT. Adira Finance adalah: 2 Wawancara dengan Bapak Bambang, Supplier PT. Adira Finance, tanggal 28 Desember Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, hlm Ahmad Anwari, Leasing di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987, hlm. 18.

4 41 1. Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1338 ayat (1) yang berbunyi: semua perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. 2. Yurisprudensi (Putusan Mahkamah Agung tanggal 16 Desember 1957). 3. Surat Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 34/KP/II/80 tanggal 1 Pebruari 1980, tentang perizinan kegiatan usaha sewa beli (hire purchase), jual beli dengan angsuran (credit sale) dan sewa (renting). 5 Buku III Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa suatu perjanjian sifatnya terbuka atau menganut azas kebebasan berkontrak. 6 Berarti seseorang atau lembaga atau badan usaha diperbolehkan membuat perjanjian apa saja, baik perjanjian yang sudah diatur dalam Undang-undang maupun membuat perjanjian yang belum diatur. Sering juga disebut sebagai perjanjian jenis baru. Oleh karena itu, pelayanan sewa beli yang dilakukan oleh PT. Harpindo Jaya dan PT. Adira Finance merupakan model perjanjian baru. Pelayanan ini bukan termasuk sesuatu yang aneh karena sudah berkembang di masyarakat bahkan paling banyak diminati. Hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, sekarang ini melayani sewa beli. Sebelum tahun 1980, selain Yurisprudensi, belum ada suatu peraturan yang mengatur tentang sewa beli, sehingga akad ini belum populer. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 5 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan tanggal 27 Desember Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 1994, hlm. 127.

5 42 34/KP/II/80, mulai ada suatu ketentuan yang mengatur tentang perjanjian sewa beli. Surat Keputusan itu pun belum mengatur mekanisme dan prosedurnya secara rinci. Karenanya, dalam praktek sering beraneka ragam cara, ada yang berdiri sendiri dan ada pula yang bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan sebagai penalang dana. 7 Adapun mekanisme dan alur perjanjian sewa beli di PT. Harpindo Jaya Semarang ialah bahwa PT. Adira Finance menalangi biaya pembelian sepeda motor yang akan disewa-belikan kepada pembeli. Selanjutnya PT. Adira Finance-lah yang menyewa belikan kendaraan bermotor tersebut, walaupun teknisnya masih di PT. Harpindo Jaya. Dengan PT. Adira Financelah konsumen melakukan perjanjian sewa beli di PT. Harpindo Jaya. 8 C. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Sepeda Motor di PT. Harpindo Jaya Semarang Prosedur pelaksanaan perjanjian sewa beli kendaraan bermotor di PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan yang bekerja sama dengan PT. Adira Finance adalah: 1. Pembeli harus datang sendiri 2. Pihak PT. Harpindo Jaya akan memberikan keterangan-keterangan mengenai perjanjian sewa beli mengenai model kendaraan, harganya, 7 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan tanggal 27 Desember Wawancara dengan Bapak Bambang, Supllier PT. Adira Finance, tanggal 28 Desember 2004.

6 43 jangka waktu penyicilan maupun surat perjanjiannya dan kesediaan konsumen untuk disurvei. 3. Apabila pembeli menyetujui maka akan diberi formulir permohonan untuk diisi. Setelah diisi kemudian dikembalikan pada penjual dan dilampiri foto copy dan surat keterangan lainnya; seperti foto copy KTP, foto copy Kartu Keluarga dan foto copy rekening listrik dan slip gaji terbaru bagi buruh/karyawan atau PNS. 4. Setelah surat perjanjian sewa beli ditandatangani kedua belah pihak dan segala syarat administrasi sudah dilunasi maka pembeli mendapat kendaraan atau diantar oleh pihak PT. Harpindo Jaya ke rumahnya. 5. Apabila kendaraan tersebut bekas/setengah pakai maka pembeli langsung menerima STNK, sedangkan untuk kendaraan baru, STNK-nya dapat diambil satu bulan kemudian, sedangkan BPKB baru diserahkan apabila angsuran terakhir sudah dibayar lunas. 9 Ketentuan-ketentuan yang dibuat dalam perjanjian sewa beli kendaraan bermotor di PT. Harpindo Jaya Semarang berisi hal-hal sebagai berikut: 1. Mengenai jangka waktu perjanjian sewa beli tersebut, besarnya uang muka serta besarnya angsuran yang harus dibayar setiap bulannya berikut bea jasa atau bunganya. 2. Kedudukan masing-masing pihak selama berlangsungnya sewa beli terhadap obyek perjanjian (sepeda motor). 9 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Ngaliyan, tanggal 27 Desember 2004.

7 44 3. Pembayaran angsuran tepat pada waktu yang ditentukan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan. 4. Besarnya denda yang harus dibayar pembeli apabila ia terlambat memenuhi janjinya. 5. Mengenai pengurusan balik nama kendaraan yang harus melalui penjual serta waktu penyerahan BPKB dari penjual kepada pembeli. 6. Resiko yang harus ditanggung oleh pembeli apabila tidak memenuhi perjanjian, juga apabila kendaraan hilang atau kecelakaan selama berlangsungnya perjanjian. 7. Larangan untuk menjual dan segala tindakan yang mengalihkan kendaraan pada orang lain selama berlangsungnya perjanjian sewa beli tersebut. 10 Hasil wawancara dengan Parman, pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan menyebutkan bahwa karena dalam melakukan perjanjian sewa beli merujuk pada hukum perjanjian atau hukum perikatan dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang menganut sistem terbuka, maka PT. Harpindo Jaya pun membuat prosedur dengan prinsip asalkan tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan dan saling menguntungkan. KUH Perdata menyebutkan bahwa hukum perjanjian menganut kebebasan berkontrak, akan tetapi terhadap kebebasan ini ada pembatasan. Artinya, asal tidak dilarang oleh undang-undang, tidak bertentangan dengan kesusilaan dan 10 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Ngaliyan, tanggal 27 Desember 2004.

8 45 ketertiban umum. Ketiga hal itu merupakan pembatasan terhadap asas kebebasan berkontrak itu. 11 Selanjutnya, bahwa sistem terbuka yang mengandung suatu asas kebebasan membuat perjanjian, dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata lazimnya disimpulkan dalam pasal 1338 ayat (1) yang berbunyi: semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Sedangkan bentuknya bebas karena para pihak dapat membuat perjanjian dengan memilih bentuk yang bebas, yaitu secara lisan/akta di bawah tangan, secara tertulis/akta notaris atau otentik. 12 Begitulah argumentasi Parman berkenaan dengan ragamnya model perjanjian sewa beli di berbagai perusahaan, khususnya mengenai jangka waktu mengangsur. Ia menambahkan bahwa kebebasan menentukan bentuk itu dimungkinkan karena Kitab Undang-undang Hukum Perdata menganut sistem terbuka atau kebebasan berkontrak. Oleh karena itu, maka setiap orang diperkenankan membuat perjanjian terhadap apa saja, sekaligus diberikan kebebasan kepada mereka membuat bentuk dari perjanjian yang dilakukannya. 13 Perjanjian yang dilakukan di PT. Harpindo Jaya Semarang hanya dilakukan secara tertulis saja. Di sini tidak diperlukan saksi, karena prinsipnya saling percaya dan saling menguntungkan. Isi perjanjian sewa beli kendaraan 11 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan, tanggal 27 Desember Gambir Melati Hatta, Beli Sewa Sebagai Perjanjian Tak Bernama; Pandangan Masyarakat dan Sikap Mahkamah Agung Indonesia, Bandung: Alumni, 2000, hlm Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan, tanggal 27 Desember 2004.

9 46 bermotor di PT. Harpindo Jaya Semarang yang pada hakikatnya dengan PT. Adira Finance meliputi:: 1. Judul dari perjanjian tersebut 2. Identitas para pihak 3. Penjelasan mengenai obyek perjanjian yaitu type sepeda motor. 4. Harga kendaraan bermotor secara keseluruhan 5. Besarnya uang muka yang telah dibayar 6. Sisa harga kendaraan yang masih akan diangsur 7. Jangka waktu angsuran 8. Bunga menurun atau bunga rata-rata perbulan 9. Persyaratan/ketentuan yang harus ditaati oleh pembeli dan penjual 10. Tempat dan tanggal dibuatnya perjanjian 11. Tanda tangan dan nama dari kedua belah pihak serta dibubuhi materai 6.000, Adapun ketentuan-ketentuan yang harus disepakati atau konfirmasi persetujuan yang dibuat PT. Adira Finance berisi: 1. Dengan disetujui dan ditandatanganinya aplikasi berarti perjanjian ini sah dan mengikat pada detik tercapainya kata sepakat. 2. Pembatalan akad kredit oleh pemohon (setelah Surat Perjanjian diterbitkan) dikenai biaya sebesar Rp ,00 3. Yang dimaksud dengan Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan penyerahan Hak Milik secara Fiducia dalam perjanjian ini adalah: Wawancara dengan Bapak Bambang, Supplier PT. Adira Finance, tanggal 28 Desember

10 47 a. Barang (kendaraan) dipegang dan digunakan Peminjam dan status Hak Milik barang (kendaraan) berada pada pihak PT. Adira Finance. b. Hak Milik barang akan beralih jika Faktur dan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) atas nama Perjanjian diserahkan pada Peminjam setelah peminjam melunasi seluruh kewajibannya. 4. Peminjam wajib membayar angsuran tepat pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan (jatuh tempo sama dengan pada saat barang/kendaraan diterima). Setiap keterlambatan pembayaran angsuran dilakukan Penagihan oleh Collector PT. Adira Finance dan peminjam wajib membayar denda dan biaya penagihan dengan ketentuan 0,5% kali hari angsuran kali angsuran tiap bulan + Rp 3.000,00. Timbulnya denda karena keterlambatan pembayaran angsuran wajib dibayar bersamaan pada saat pembayaran angsuran periode yang bersangkutan. 5. Keterlambatan atas pembayaran angsuran lebih dari dan atau sama dengan 14 hari diberikan Surat Peringatan. Surat Perintah Tarik dijalankan setelah 14 hari dan dikeluarkannya Surat Peringatan, bila selama jangka waktu tersebut (14 hari) Peminjam belum melaksanakan kewajibannya. Setiap penerbitan surat peringatan peminjam dikenakan biaya administrasi keterlambatan sebesar Rp 3.000, Pembayaran dengan Cheque dan Giro Bilyet dianggap sebagai pembayaran yang syah bila Cheque dan Giro Bilyet tersebut telah diuangkan dan atau dipindahbukukan.

11 48 7. Pelunasan hutang sebelum berakhirnya jangka waktu pinjaman (kredit) dibebani biaya penalty sebesar 3% yang dihitung dari jumlah atas pokok hutang yang akan dilunasinya. 8. Peminjam dilarang untuk; menyewakan, mengalihkan, menjaminkan, menyerahkan penguasaan atau penggunaan atas kendaraan tersebut kepada Pihak Ketiga dengan jalan apapun juga tanpa persetujuan dari pihak Adira Finance. Pelanggaran atas ketentuan ini dapat dikenakan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan atau Pasal 378 KUHP tentang perbuatan curang yang masing-masing dapat dituntut pidana paling lama empat tahun. 9. Pihak PT. Adira Finance atau wakilnya berhak setiap waktu memasuki tempat untuk memeriksa, mengambil, menerima dan menguasai kendaraan bermotor yang menjadi hak milik PT. Adira Finance bila peminjam wanprestasi (ingkar janji). 10. Biaya penarikan kendaraan peminjam yang wanprestasi dibebankan kepada peminjam (dibayar pada saat peminjam akan melunasi seluruh hutangnya) yang besarnya disesuaikan dengan ketentuan PT. Adira Finance. Apabila peminjam tidak mampu untuk melunasi seluruh hutang atau melepaskan hak untuk membeli kembali kendaraannya, maka PT. Adira Finance berhak untuk menuntut kembali kelengkapan asli atas kendaraan tersebut dan Peminjam wajib melengkapinya (bila saat ditarik kondisi kendaraan tidak lengkap sesuai dengan kondisi saat pengiriman dari Dealer).

12 Bila terjadi claim asuransi maka Peminjam wajib mengurus, melengkapi seluruh kelengkapan dokumen dalam asuransi. Pada saat claim tersebut cair maka pihak PT. Adira Finance betindak sebagai penerima uang asuransi dan langsung memperhitungkan dnegan sisa hutang atas kendaraan tersebut. (Penggantian nilai asuransi berupa nilai nominal rupiah yang besarnya disesuaikan dnegan nilai ketentuan). Pada saat menunggu proses claim asuransi cair peminjam wajib membayar angsuran sesuai dengan atau tempo (bila peminjam lalai maka seluruh angsuran berikut denda akan diperhitungkan saat pencairan claim asuransi). 12. Apabila tidak disebutkan lain dalam Konfirmasi Persetujuan ini maka semua ketentuan dan syarat dalam Perjanjian Pembayaran Konsumen dan Surat-surat lain yang telah ditandatangani oleh Peminjam tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya bagi peminjam. 15 Setelah dilaksanakannya perjanjian sewa beli antara pembeli dengan PT. Adira Finance, maka masing-masing mempunyai hak dan kewajiban. Adapun hak kewajiban tersebut adalah: 1. Hak dan kewajiban penjual/pihak kesatu a. Berhak menerima pembayaran angsuran pada waktu yang telah ditentukan (sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian) b. Berhak mengeluarkan surat perjanjian sewa beli, kwitansi, STNK kepada pihak kedua dan kemudian BPKB setelah lunas angsuran. 15 Arsip Akta Konfirmasi Persetujuan dan Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama dengan Penyerahan Hak Miliki Scara Fiducia, 2004.

13 50 c. Berkewajiban menyerahkan dengan baik sebuah sepeda motor berikut STNK kepada pihak kedua dan kemudian BPKB setelah pelunasan angsuran. d. Berkewajiban menjamin pihak kedua bebas dari tuntutan dan gugatan pihak ketiga atas pemilikan tersebut selama berlangsungnya perjanjian. 3. Hak dan kewajiban pembeli/pihak kedua a. Berhak menerima sebuah sepeda motor dengan suatu keputusan penyerahan setelah angsuran yang terakhir. b. Berhak menerima tanda bukti pembayaran, STNK dari pihak kesatu dan BPKB setelah angsuran lunas. c. Berkewajiban membayar angsuran sepeda motor setiap bulan dan tidak melewati tanggal yang telah ditentukan dan disepakati bersama. d. Berkewajiban memelihara dan merawat sepeda motor dengan sebaikbaiknya agar sepeda motor senantiasa dalam keadaan baik. e. Berkewajiban menjalankan dan mentaati segala ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak kesatu maupun pihak yang berwajib. 16 Mekanisme pembayarannya adalah; konsumen membayar sejumlah uang muka untuk type kendaraan tertentu dengan harga yang telah disepakati kepada PT. Harpindo Jaya. Kekurangannya dapat diangsur setiap bulan dengan jangka waktu yang telah disepakati beserta bunganya kepada PT. Adira Finance, karena sebenarnya kendaraan tersebut telah dibeli oleh PT. Adira Finance. 16 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan tanggal 27 Desember 2004.

14 51 Pembayaran uang muka disesuaikan dengan tabel harga untuk kendaraan baru. Kemudian selebihnya dibayar selama beberapa kali angsuran sesuai dengan keinginan penyewa-beli, yaitu; 11 kali, 17 kali, 23 kali, 29 kali, 35 kali dan 47 kali. Besarnya angsuran setiap bulannya tergantung besarnya uang muka dan lamanya mengangsur. Sebagai contoh; untuk sepeda motor Yamaha type Vega-R, harganya Rp ,00. Jika uang mukanya Rp ,00 maka angsurannya tergantung lamanya angsuran; jika mengangsurnya selama 11 bulan, setiap bulannya Rp ,00, jika 17 bulan, setiap bulannya Rp ,00, jika 23 bulan setiap bulannya Rp ,00, jika 29 bulan setiap bulannya Rp ,00 dan jika 35 bulan setiap bulannya ,00. Uang muka tersebut sudah termasuk administrasi dan asuransi. (Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dalam lampiran). 17 Resiko yang dimungkinkan terjadi juga diantisipasi di PT. Harpindo Jaya. Setiap perjanjian sudah barang tentu mengandung resiko, yaitu kewajiban untuk memikul kerugian jika ada sesuatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa kepada benda yang dimaksudkan dalam perjanjian. Karena belum ada suatu peraturan yang mengatur resiko, maka di PT. Harpindo Jaya membuat mekanisme sendiri, yaitu: 1. Setiap kendaraan yang terjual (kendaraan baru) maka kendaraan tersebut memperoleh garansi 4 bulan; artinya dalam jangka waktu 4 bulan tersebut kendaraan dapat diserviskan ke dealer itu secara gratis dan bonus oli mesin. 17 Brosur PT. Harpindo Jaya Semarang, 2004.

15 52 2. Kendaraan bermotor tersebut diasuransikan kecelakaan dan kehilangan, untuk mengantisipasi sebelum lunas terjadi kecelakaan yang berakibat rusak atau musnahnya kendaraan bermotor atau hilangnya kendaraan karena pencurian. 18 Itulah proses perjanjian sewa beli di PT. Harpindo Jaya Semarang termasuk yang di Ngaliyan yang pada hakekatnya dengan PT. Adira Finance sebagai penalang dana. Pada mulanya PT. Harpindo Jaya dalam melayani sewa beli berdiri sendiri, akan tetapi karena pertimbangan lain, sekarang melakukan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan sebagai penalang dana dalam melayani sewa beli. Jadi, dalam operasionalnya, pelayanan sewa beli sepeda motor di PT. Harpindo Jaya Semarang, posisi PT. Harpindo Jaya hanya menyediakan stock barang (sepeda motor) saja, kemudian dibeli oleh PT. Adira Finance. Selanjutnya, dengan PT. Adira Finance-lah konsumen melakukan perjanjian sewa beli. Sedangkan untuk jasa pelayanan lainnya, seperti servise, penjualan suku cadang dan penjualan dengan pembayaran tunai, proses perjanjiannya tetap dengan PT. Harpindo Jaya. Artinya, konsumen sebagai pihak pembeli melakukan pembelian dengan PT. Harpindo Jaya sebagai pihak penjual. 18 Wawancara dengan Bapak Parman, Pimpinan PT. Harpindo Jaya Semarang di Ngaliyan tanggal 27 Desember 2004.

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor Menurut sistem terbuka yang mengenal adanya asas kebebasan berkontrak

Lebih terperinci

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh: KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA Oleh: Ronal Ravianto Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Dasar Hukum Perjanjian Sewa Beli yang Dipakai di PT. Harpindo Jaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI. belum diatur dalam Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar

BAB II TINJAUAN TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI. belum diatur dalam Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar BAB II TINJAUAN TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI A. Pengaturan Sewa Beli di Indonesia Perjanjian sewa beli adalah termasuk perjanjian jenis baru yang timbul dalam masyarakat. Sebagaimana perjanjian jenis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya CV. Asoka Sukses Makmur CV. Asoka Sukses Makmur berlokasi di Jl. Raya Puri Kembangan no.1, Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance). BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE A. Gambaran Umum PT Adira Finance PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) adalah sebuah perusahaan pembiayaan

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR SURAT PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR (SECARA ANGSURAN) Nomer: ---------------------------------- Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK SURAT PERJANJIAN SEWA BELI Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KONTRAK SEWA BELI

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KONTRAK SEWA BELI 65 TINJAUAN YURIDIS Abstrak : Perjanjian sewa beli merupakan gabungan antara sewamenyewa dengan jual beli. Artinya bahwa barang yang menjadi objek sewa beli akan menjadi milik penyewa beli (pembeli) apabila

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN PENYERAHAN. memenuhi seluruh kewajiban yang telah ditentukan oleh Kreditur.

SYARAT-SYARAT PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN PENYERAHAN. memenuhi seluruh kewajiban yang telah ditentukan oleh Kreditur. SYARAT-SYARAT PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN PENYERAHAN HAK MILIK SECARA FIDUCIA. 1. Debitor memberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali kepada Kreditor untuk dan atas nama serta guna kepentingan Debitor,

Lebih terperinci

Contoh Perjanjian Leasing

Contoh Perjanjian Leasing Contoh Perjanjian Leasing Draft Leasing Perjanjian ini dibuat pada hari ini kamis tanggal 19 bulan april tahun 2009 antara : 1. Nama : M.Ridha Ulhaq Jabatan : Direktur PT ASOE NANGGROE FINANCE Alamat :

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA KRISNA FINANCE SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA KRISNA FINANCE SURAKARTA PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA KRISNA FINANCE SURAKARTA HARTINI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURAKARTA ABSTRAK: Salah satu bentuk perjanjian adalah perjanjian

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PASAL 18 AYAT 2 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OPERASIONALISASI PERJANJIAN FINANCIAL LEASING DI PT. SUMMIT OTO FINANCE

BAB III KAJIAN PASAL 18 AYAT 2 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OPERASIONALISASI PERJANJIAN FINANCIAL LEASING DI PT. SUMMIT OTO FINANCE BAB III KAJIAN PASAL 18 AYAT 2 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OPERASIONALISASI PERJANJIAN FINANCIAL LEASING DI PT. SUMMIT OTO FINANCE A. Kajian Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang Perlindungan

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh 36 BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH A. Penerapan Jaminan dalam Pembiayaan Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh pihak BMT Asy Syifa dalam

Lebih terperinci

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF Indonesia Berbisnis Credit Company AKTA KONTRAK IBis 54 Pro Sepeda Motor / Mobil NO : HGP / II / 48 / DPK / 2015 Kami yang bertandatangan dibawah ini : Mewakili Indonesia Berbisnis

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN MAKALAH HUKUM PERIKATAN MENGENAI ANALISIS SENGKETA JAMINAN FIDUSIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan salah satu upaya untuk mencapai

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan masyarakat terlihat pada lembaga yang ada pada masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi maupun hukum. Untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM 1 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM SEWA BELI BARANG ELEKTRONIK PADA PT. BINTANG BERLIAN MULTI SARANA DI KECAMATAN MERLUNG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami pertumbuhan di segala aspek, diantaranya adalah aspek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami pertumbuhan di segala aspek, diantaranya adalah aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami pertumbuhan di segala aspek, diantaranya adalah aspek ekonomi. Kondisi demikian tidak terlepas dari peran pelaku usaha. Pelaku usaha berperan penting

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA SURAT KUASA SURAT PERJANJIAN

BAHASA INDONESIA SURAT KUASA SURAT PERJANJIAN BAHASA INDONESIA SURAT KUASA SURAT PERJANJIAN SURAT KUASA Surat kuasa» pemberian kuasa kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan. Misalnya: menjualkan tanah/rumah mengambilkan wesel/tabungan menandatangani

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK 44 BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK 3.1 Hubungan Hukum Antara Para Pihak Dalam Perjanjian Kartu Kredit 3.1.1

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM. mempunyai sifat riil. Hal ini disimpulkan dari kata-kata Pasal 1754 KUH Perdata

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM. mempunyai sifat riil. Hal ini disimpulkan dari kata-kata Pasal 1754 KUH Perdata 23 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM A. Pengertian Pinjam Meminjam Perjanjian Pinjam Meminjam menurut Bab XIII Buku III KUH Pedata mempunyai sifat riil. Hal ini disimpulkan dari kata-kata

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) Pada hari ini ( ) tanggal [( ) ( tanggal dalam huruf )] ( bulan dalam huruf ) tahun [( ) ( tahun dalam huruf )], kami yang bertanda

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA Kepada : PT. Bonavara Finance Dengan hormat, Kami, Harapah Sambilan, PT NPWP : XX..XX.X-. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus 34 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus Hak ialah sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR Oleh : Firman Floranta Adonara S.H.,M.H.

ASPEK HUKUM SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR Oleh : Firman Floranta Adonara S.H.,M.H. ASPEK HUKUM SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR Oleh : Firman Floranta Adonara S.H.,M.H. I. Pendahuluan Kalau mengamati keadaan jalan-jalan di Indonesia, khususnya kota jember, semakin hari kepadatan jumlah pengendara

Lebih terperinci

BAB III WANPRESTASI TERHADAP OBJEK JAMINAN YANG DISITA SEBAGAI BARANG BUKTI OLEH PIHAK KEPOLISIAN

BAB III WANPRESTASI TERHADAP OBJEK JAMINAN YANG DISITA SEBAGAI BARANG BUKTI OLEH PIHAK KEPOLISIAN BAB III WANPRESTASI TERHADAP OBJEK JAMINAN YANG DISITA SEBAGAI BARANG BUKTI OLEH PIHAK KEPOLISIAN A. Pelaksanaan Perjanjian Pembiyaan Konsumen Pada PT. Federal International Finance Cabang Yogyakarta 1.

Lebih terperinci

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH Halaman 1/15 Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang bertanda tangan dibawah ini: PERJANJIAN ANTARA PT DANA SYARIAH INDONESIA DAN Nomor. I. PT Dana Syariah Indonesia, berkedudukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. namun semua pendapat tersebut mengarah kepada suatu tujuan yaitu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. namun semua pendapat tersebut mengarah kepada suatu tujuan yaitu 23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT A. Pengertian Kredit dan Perjanjian Kredit Di dalam memahami pengertian kredit banyak pendapat dari para ahli, namun semua pendapat tersebut mengarah kepada suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT A. Profil KJKS Maslahat Ummat Semarang 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat Tujuan awal didirikannya Koperasi

Lebih terperinci

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara : PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No.... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... (...-...-...) oleh dan antara : I. PT...., sebuah perusahaan yang diatur dan didirikan berdasarkan dan

Lebih terperinci

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari [masukan hari penandatanganan] tanggal [masukkan tanggal penandantangan], oleh dan antara: 1. Koperasi Mapan Indonesia, suatu

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN 49 PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN Pada hari ini, Senin tanggal empat bulan satu tahun dua ribu sepuluh (04-01-2010), bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Amin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning Bukittinggi Sejak berdirinya Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning bersaing dengan Bank

Lebih terperinci

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Syarat Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 44 BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 4.1 Kedudukan Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Perjanjian yang akan dianalisis di dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari bermacam-macam kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari bermacam-macam kebutuhan dan salah satunya adalah transportasi. Transportasi merupakan kebutuhan yang pokok bagi masyarakat

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH SURAT PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ANTARA BANK ---------------------------------------------- DAN ---------------------------------- Nomer: ----------------------------------

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam BAB V PEMBAHASAN Pengamatan dan observasi / temuan yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Temuan

Lebih terperinci

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 Website :

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 Website : PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH KABUPATEN GROBOGAN Angga Wisnu Firmansyah*, Siti Malikhatun B, Dewi Hendrawati Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB III PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA BAB III PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Perusahaan Berdirinya showroom tidak terlepas dari hal yang dinamakan sejarah begitu pula UD.

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB Form.# Tgl. R Halaman 1 dari 8 Pasal 1 Letak 1.1. Pengembang dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada waktunya menjual dan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI -1- SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Sehubungan dengan amanat Pasal 51 Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering kita mendapati perbuatan hukum peminjaman uang antara dua orang atau lebih. Perjanjian yang terjalin antara dua orang atau

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Bidang Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis ditempatkan pada bagian administrasi keuangan dan umum, karena

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. ( n a m a ), ( u m u r ), ( pekerjaan ), ( alamat lengkap ), ( nomer KTP / SIM ), dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PD BPR Bank Purworejo 1. Profil PD BPR Bank Purworejo PD BPR Bank Purworejo adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat yang seluruh modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh manusia adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. Sejarah Singkat Perusahaan PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual berbagai jenis motor Yamaha, spare part motor yamaha dan juga oli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Uraian Teori Beberapa teori akan dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu pengertian perjanjian, pembiayaan leasing dan teori fidusia. 2.1.1. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL

CONTOH SURAT PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL CONTOH SURAT PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL Pada hari ini ( ------------ ) tanggal [( ------) ( --- tanggal dalam huruf ---)] ( --- bulan dalam huruf ---) tahun [( ----) ( --- tahun dalam huruf ---)], telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari merupakan masalah yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari itikat semangat kebersamaan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masyarakat kita dewasa ini, membeli suatu barang dengan pembayaran diangsur beberapa kali bukan hanya dilakukan oleh golongan ekonomi lemah saja, namun

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. V/No. 5/Jul/2017. TINDAK PIDANA PENGGELAPAN DALAM PERJANJIAN SEWA-BELI KENDARAAN BERMOTOR 1 Oleh : Febrian Valentino Musak 2

Lex et Societatis, Vol. V/No. 5/Jul/2017. TINDAK PIDANA PENGGELAPAN DALAM PERJANJIAN SEWA-BELI KENDARAAN BERMOTOR 1 Oleh : Febrian Valentino Musak 2 TINDAK PIDANA PENGGELAPAN DALAM PERJANJIAN SEWA-BELI KENDARAAN BERMOTOR 1 Oleh : Febrian Valentino Musak 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Perjanjian

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 18 AYAT 2 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OPERASIONALISASI AKAD PERJANJIAN FINANCIAL LEASING DAN REALISASINYA A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensial, yaitu bank. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensial, yaitu bank. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah lembaga pembiayaan mungkin belum sepopuler dengan istilah lembaga keuangan dan lembaga perbankan. Belum akrabnya dengan istilah ini bisa jadi karena dilihat

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio Hasil Wawancara Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Manager Operasional CV. Asoka Sukses Makmur. Hasil wawancara telah kami ringkas dan dokumentasikan seperti di bawah ini : Pertanyaan Kapan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan tipe penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan penelitian melakukan penelaahan terhadap ketentuan hukum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat tamwil Surya Parama Arta. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta a. Menjadi anggota BMT Surya Parama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian Perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak, yang isinya adalah hak dan kewajiban, suatu hak untuk menuntut sesuatu

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia

Lebih terperinci

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL 24 JULI 2008 A. BAGAN PROSEDUR PENJAMINAN RESI GUDANG B. PEDOMAN TEKNIS PENJAMINAN RESI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pengajuan Pembiayaan Murabahah di KSPPS BMT Walisongo Semarang Mekanisme pengajuan pembiayaan murabahah merupakan tahap-tahap yang harus dilalui ketika

Lebih terperinci

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan Perikatan dalam bahasa Belanda disebut ver bintenis. Istilah perikatan ini lebih umum dipakai dalam literatur hukum di Indonesia. Perikatan dalam hal ini berarti

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN FIDUSIA PADA FIF ASTRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

PELAKSANAAN PERJANJIAN FIDUSIA PADA FIF ASTRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA PELAKSANAAN PERJANJIAN FIDUSIA PADA FIF ASTRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Agustina Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik ABSTRAK Fidusia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) PODHO JOYO DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

Perjanjian sewa menyewa TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) { }

Perjanjian sewa menyewa TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) { } Perjanjian sewa menyewa TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) {--------------------------------------------} [, ] PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN 2.1 Perjanjian 2.1.1 Pengertian Perjanjian Definisi perjanjian diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Selanjutnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN 68 PEDOMAN WAWANCARA A. Judul : Penyertaan Akad Wakalah pada Pembiayaan Murabahah (Studi di BNI Syariah Cabang Kendari) B. Identitas Informan : 1. Nama : Aishah 2. Jabatan : Financing

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum untuk Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth 1. Definisi Syarat dan Ketentuan Umum ANGSURAN adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa upaya hukum perusahaan rental mobil akibat wanprestasi yang dilakukan penyewa di Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini berbagai macam usaha dan kegiatan dapat dilakukan dalam rangka untuk memenuhi pangsa pasar di tengah-tengah masyarakat.permintaa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang BAB III PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang PT. BPRS Suriyah Semarang dalam memberikan Produk Pembiayaan, termasuk Pembiayaan Murabahah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang Pembiayaan merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Menyadari

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE CABANG SIAK

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE CABANG SIAK PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE CABANG SIAK RAHMAT WAHYUNI RIKA LESTARI, SH.,M.Hum ULFIA HASANAH, SH.,M.Kn Abstrak The law financial

Lebih terperinci

IJARAH MUNTAHIA BIT TAMLIK Nomor : 0xxxx /PP /CPI /XII /2008. Pada hari ini RABU tanggal yang bertanda tangan dibawah ini :

IJARAH MUNTAHIA BIT TAMLIK Nomor : 0xxxx /PP /CPI /XII /2008. Pada hari ini RABU tanggal yang bertanda tangan dibawah ini : IJARAH MUNTAHIA BIT TAMLIK Nomor : 0xxxx /PP /CPI /XII /2008 Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad/ perjanjian itu (QS. Al-Maidah ayat 1) Pada hari ini RABU tanggal 24 12-2008 yang bertanda tangan

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH

SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ---------------------------------------------------- Pekerjaan : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan 1 Mengisi formulir dan menandatangani

Lebih terperinci

Oleh: IRDANURAPRIDA IDRIS Dosen Fakultas Hukum UIEU

Oleh: IRDANURAPRIDA IDRIS Dosen Fakultas Hukum UIEU ANALISA HUKUM TERHADAP BEBERAPA KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KEANGGOTAAN KARTU KREDIT PERBANKAN DITINJAU DARI SUDUT KUH PERDATA DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: IRDANURAPRIDA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling, BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT A. Pengertian Hukum Jaminan Kredit Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling, zekerheidsrechten atau security of law. Dalam Keputusan

Lebih terperinci

A B S T R A K S I PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI KPI KOPINDO MULTI FINANCE SURAKARTA

A B S T R A K S I PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI KPI KOPINDO MULTI FINANCE SURAKARTA A B S T R A K S I PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI KPI KOPINDO MULTI FINANCE SURAKARTA PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hukum bisnis khususnya lembaga pembiayaan (leasing)

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika. Multi Finance Tbk.

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika. Multi Finance Tbk. PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Cabang Purwodadi) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci