1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN
|
|
- Ridwan Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari [masukan hari penandatanganan] tanggal [masukkan tanggal penandantangan], oleh dan antara: 1. Koperasi Mapan Indonesia, suatu koperasi simpan pinjam yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berdomisili di Jl. Bulungan No. 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh perorangan yang disebutkan di halaman tanda tangan, bertindak dalam hal kedudukannya selaku Pengurus dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Koperasi Mapan Indonesia (untuk selanjutnya disebut sebagai KMI ); dan 2. Seorang penerima pinjaman dengan identitas dan detail yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini yang telah mengisi dan menyerahkan kepada KMI Formulir Aplikasi Pinjaman Mapan bersama dengan Perjanjian ini (untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Pinjaman ). (KMI dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) KMI dan Penerima Pinjaman telah sepakat dan mengikat diri untuk mengadakan Perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut. Pasal 1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN 1. Maksud KMI: Memberikan pinjaman kepada Penerima Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini. 2. Penilaian dan Persetujuan: KMI akan melakukan penilaian terhadap permohonan pinjaman berdasarkan Formulir Aplikasi Pinjaman dan/atau berdasarkan sumber informasi lain yang didapatkan dari pihak ketiga. a. Jika disetujui: i. KMI akan mengirimkan rincian nilai pinjaman yang disetujui ( Pinjaman ) kepada Penerima Pinjaman melalui SMS, , atau notifikasi melalui aplikasi Mapan. ii. Penerima Pinjaman kemudian wajib untuk memberikan konfirmasi kembali kepada KMI untuk menyetujui atas Pinjaman tersebut paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima iii. rincian tersebut. Paling lambat 7 (tujuh) hari setelah diterimanya konfirmasi dari Penerima Pinjaman, KMI akan mencairkan pinjaman. Rincian Pinjaman dan cara pencairan ditentukan di Lampiran 1. b. Untuk pihak Penerima Pinjaman yang belum menjadi anggota KMI, Formulir Aplikasi Pinjaman Mapan juga mencakup permohonan untuk menjadi anggota KMI dan penilaian yang akan dilakukan mencakup pemenuhan persyaratan untuk menjadi anggota KMI. Untuk menghindari keraguan, jika KMI menyetujui permohonan Pinjaman, maka pihak Penerima Pinjaman tersebut juga disetujui untuk dan diangkat menjadi anggota KMI. c. Jika (i) KMI tidak menyetujui dan menolak permohonan Pinjaman, (ii) KMI tidak menerima konfirmasi atas diterimanya Pinjaman sebagaimana disebutkan pada ayat 2.a.ii di atas, atau (iii) Penerima Pinjaman menolak atas Pinjaman yang disetujui KMI, maka Perjanjian ini menjadi batal dan tidak ada kewajiban bagi KMI untuk memberikan Pinjaman. Halaman 1
2 Pasal 2 JANGKA WAKTU, PEMBAYARAN KEMBALI, DAN PENGAKHIRAN/PEMBAYARAN LEBIH AWAL PINJAMAN 1. Jadwal Pembayaran Penerima Pinjaman wajib membayar kembali seluruh jumlah Pinjaman kepada KMI sesuai dengan jadwal, jumlah, dan cara pembayaran yang tertera pada Lampiran I Perjanjian ini. 2. Kebijakan KMI: Ganti Jadwal Pembayaran a. Kondisi: KMI hanya akan mempertimbangkan permintaan perubahan atau perpanjangan jadwal pembayaran (dua-duanya selanjutnya disebut sebagai Jadwal Pembayaran Baru ) jika Penerima Pinjaman, dengan iktikad baik, mengajukan permohonan tersebut kepada KMI dengan dasar sebagai berikut: i. Penerima Pinjaman sedang dalam keadaan darurat sehingga menghalangi kemampuannya untuk membayar Pinjaman; ii. Penerima Pinjaman sungguh-sungguh tidak memiliki uang atau aset yang dapat dijual untuk membayar Pinjaman; dan/atau iii. Penerima Pinjaman telah telat melakukan pembayaran Pinjaman selama sekurangkurangnya 60 (enam puluh) hari b. KMI dapat menyetujui atau menolak permohonan akan Jadwal Pembayaran Baru sesuai dengan diskresinya sendiri. c. Jika KMI menyetujui Jadwal Pembayaran Baru, seluruh biaya keterlambatan yang sudah dikenakan akan tetap termasuk ke dalam jumlah Pinjaman terhutang d. Proses pertimbangan permohonan Jadwal Pembayaran Baru oleh KMI adalah: i. Penerima Pinjaman mengajukan permohonan untuk Jadwal Pembayaran Baru melalui SMS, , atau pemberitahuan melalui aplikasi Mapan ii. KMI akan mengirimkan konfirmasi persetujuan atau penolakan terhadap permohonan akan Jadwal Pembayaran Baru paling lambat 7 (tujuh) hari setelah permohonan diterima. Jika dalam kurun waktu tersebut tidak ada konfirmasi apapun dari KMI, maka berarti permohonan tersebut ditolak. Selama periode pertimbangan permohonan, seluruh biaya keterlambatan dan bunga masih berlaku. iii. Jadwal Pembayaran Baru hanya akan efektif mulai sejak tanggal penandatangan amandemen terhadap Lampiran I Perjanjian ini oleh Para Pihak. Apabila KMI tidak memberikan persetujuan, maka kegagalan Penerima Pinjaman untuk melakukan pembayaran sesuai jadwal yang ditentukan adalah suatu Peristiwa Cidera Janji. 3. Kebijakan KMI: Pembayaran/Pengakhiran Lebih Awal a. Penerima Pinjaman berhak untuk melakukan pengakhiran Perjanjian lebih awal dengan melakukan pembayaran lebih cepat dari jadwal pembayaran yang dinyatakan dalam Lampiran I Perjanjian ini, dengan proses sebagai berikut: i. Menyampaikan pemberitahuan kepada KMI melalui SMS, , atau melalui aplikasi Mapan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sebelum Penerima Pinjaman bermaksud untuk melakukan pengakhiran Perjanjian lebih awal; dan ii. Membayar seluruh jumlah yang harus dibayar yang terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu: - seluruh nilai angsuran Pinjaman yang telah jatuh tempo; - sisa nilai pokok pinjaman yang belum terbayarkan (nilai pokok pinjaman dikurangi dengan bagian hutang pokok dari setiap angsuran yang telah diterima oleh KMI); Halaman 2
3 - bunga 1 (satu) kali angsuran Pinjaman berikutnya; dan - biaya denda atas keterlambatan pembayaran angsuran yang belum dibayarkan dan seluruh biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh KMI dalam kaitannya dengan Perjanjian ini yang belum dibayarkan oleh Penerima Pinjaman, termasuk namun tidak terbatas kepada biaya atas penjaminan yang dibebankan terhadap Pinjaman 4. KMI berhak untuk melakukan pengakhiran Perjanjian lebih awal dengan meminta Penerima Pinjaman untuk melakukan pembayaran atas Jumlah Pembayaran Yang Dipercepat, dan Penerima Pinjaman wajib untuk melakukan pembayaran tersebut dalam waktu paling lambat 1 (satu) hari dari waktu permintaan oleh KMI jika: a. Penerima Pinjaman menganjurkan atau mempengaruhi penerima pinjaman lainnya untuk menanggalkan kewajibannya untuk melakukan pembayaran pinjaman yang diberikan oleh KMI; b. Apabila terdapat suatu informasi yang tidak benar yang diberikanoleh Penerima Pinjaman baik dalam pengisian aplikasi pinjaman atau Perjanjian ini; dan c. Terjadinya Peristiwa Cidera Janji sebagaimana diatur dalam Pasal 5 (Peristiwa Cidera Janji) Perjanjian ini. Pasal 3 PERSYARATAN PENCAIRAN PINJAMAN DAN KEANGGOTAAN 1. Penerima Pinjaman wajib membayar biaya-biaya dan simpanan untuk menjadi anggota KMI jika Pinjaman disetujui oleh KMI. Seluruh biaya-biaya akan dipotong dari Pinjaman dicairkan. 2. Jika Penerima Pinjaman ingin berhenti menjadi anggota KMI, Penerima Pinjaman harus membayarkan seluruh jumlah terutang kepada KMI dengan mengacu kepada ketentuan Pasal 2.3 sebelum berhenti menjadi anggota KMI. 3. Jika Penerima Pinjaman diberhentikan menjadi anggota KMI karena tidak lagi memenuhi syarat keanggotaan, maka Penerima Pinjaman masih harus tetap membayar jumlah terutang kepada KMI sesuai dengan Lampiran I Perjanjian ini. Setelah pembayaran ini terpenuhi, KMI akan mengembalikan seluruh jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib kepada Penerima Pinjaman. PASAL 4 PERNYATAAN DAN JAMINAN OLEH PENERIMA PINJAMAN Penerima Pinjaman dengan ini menyatakan dan menjamin kepada KMI bahwa: 1. Tidak ada cidera janji yang telah atau sedang terjadi berdasarkan suatu perjanjian lain manapun dimana Penerima Pinjaman menjadi salah satu pihak, dan tidak ada perjanjian dengan pihak lain yang menjadi terlanggar karena penandatanganan Perjanjian Pinjaman oleh Penerima Pinjaman. 2. Semua informasi dan dokumen yang disediakan oleh Penerima Pinjaman kepada KMI terkait dengan penandatanganan Perjanjian Pinjaman adalah benar, lengkap, dan tidak menyesatkan dalam segala aspek. 3. Penerima Pinjaman akan melakukan pembayaran kembali dalam Perjanjian ini dengan tidak menggunakan sumber dana yang didapat dengan cara-cara yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku khususnya terkait dengan tindak pidana pencucian uang. Halaman 3
4 PASAL 5 PERISTIWA CIDERA JANJI 1. Peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan Peristiwa Cidera Janji terhadap Perjanjian Pinjaman: a. Jika Penerima Pinjaman, karena sebab apapun juga telah lalai dalam membayar pada tanggal jatuh tempo: (i) seluruh angsuran, atau (ii) jumlah pembayaran lainnya yang wajib dibayar oleh Penerima Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini; b. Jika Penerima Pinjaman lalai dalam mentaati atau melaksanakan suatu janji atau ketentuan di dalam Perjanjian ini; c. Jika Penerima Pinjaman menjadi terdakwa dalam perkara Pidana maupun Perdata, atau dinyatakan tidak mampu membayar, dimohonkan suatu proses kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran hutang, dinyatakan pailit atau terlibat perkara hukum lainnya; d. Jika harta kekayaan Penerima Pinjaman, baik sebagian maupun seluruhnya disita oleh Pengadilan atau instansi pemerintah atau pihak ketiga manapun; e. Jika Penerima Pinjaman telah sengaja memberikan keterangan atau informasi yang tidak benar atau palsu kepada KMI; dan/atau f. Suatu Peristiwa Cidera Janji (atau pelanggaran perjanjian oleh Penerima Pinjaman) terjadi dalam kaitannya dengan (i) perjanjian atau kontrak manapun yang dibuat oleh dan antara Penerima Pinjaman dan KMI atau (ii) perjanjian atau kontrak manapun yang dibuat oleh dan antara Penerima Pinjaman dengan satu atau lebih pihak ketiga. 2. Dalam hal terjadinya Peristiwa Cidera Janji, KMI dapat: a. melaporkan Penerima Pinjaman kepada institusi pemerintahan manapun dalam hal ada pelanggaran dari Penerima Pinjaman akan hal apapun dari Perjanjian ini; dan/atau b. menyebarkan informasi-informasi terkait dengan Pinjaman kepada rekan-rekan kerjanya tanpa persetujuan dari Penerima Pinjaman. PASAL 6 UPAYA-UPAYA DALAM TERJADINYA PERISTIWA CIDERA JANJI 1. Jika terjadi salah satu atau semua hal Peristiwa Cidera Janji sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 Perjanjian ini, KMI memiliki hak untuk melaksanakan salah satu atau lebih upaya-upaya di bawah ini: a b c Menyatakan bahwa seluruh jumlah yang masih terutang dari Penerima Pinjaman, termasuk pinjaman pokok, bunga, dan biaya-biaya lain, berdasarkan Perjanjian ini harus dibayarkan kepada KMI dalam waktu 7 hari sejak terjadinya Peristiwa Cidera Janji. Memberitahu pelanggaran yang dilakukan oleh Penerima Pinjaman kepada Penerima Pinjaman, keluarga dari Penerima Pinjaman, ketua RT dari Penerima Pinjaman, dan pihakpihak lainnya yang dianggap penting (sepanjang diperbolehkan oleh undang-undang). menggunakan uang yang telah dibayarkan oleh Penerima Pinjaman dalam Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tanpa perlu mendapatkan persetujuan dari Penerima Pinjaman untuk membayar kewajiban-kewajiban Penerima Pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman, apabila Penerima Pinjaman telah melalaikan kewajiban dalam waktu 30 (tiga puluh) hari atau lebih. menunjuk pihak lain untuk melakukan penagihan atas Pinjaman kepada Penerima Pinjaman. d e Hak KMI sebagaimana dinyatakan pada Pasal 5.2 Perjanjian ini. 2. KMI dan Penerima Pinjaman dengan ini setuju untuk melepaskan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam hal apapun terkait Perjanjian ini. Halaman 4
5 Pasal 7 PEMBERITAHUAN Setiap pemberitahuan yang disyaratkan atau diijinkan untuk diberikan kepada Para Pihak dapat dilakukan dalam Bahasa Indonesia dan dianggap telah disampaikan secara sah dan sebagaimana mestinya jika telah dilakukan dengan: a. Surat, jika menggunakan surat atau melalui kurir; b. SMS, jika ke nomor telepon sebagaimana tercantum pada Lampiran I. Jika dikirim dengan pesan elektronik (SMS) maka dianggap diterima pada waktu diterimanya laporan bahwa pesan sudah diterima; c. , jika ke sebagaimana tercantum pada Lampiran I; atau d. Akun aplikasi Mapan, jika ke nomor telepon sebagaimana tercantum pada Lampiran I Pasal 8 PENYELESAIAN SENGKETA DAN HUKUM YANG BERLAKU 1. Penafsiran dan pelaksanaan Perjanjian ini dan segala akibatnya diatur oleh dan ditafsirkan menurut hukum Republik Indonesia. 2. Apabila terjadi perselisihan diantara Para Pihak yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya terlebih dahulu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pasal 9 LAIN-LAIN 1. Perubahan apapun terhadap Perjanjian ini (termasuk Lampiran I) harus mendapat persetujuan dari Para Pihak, kecuali yang disebutkan Pasal Penerima Pinjaman akan membayar semua biaya baik yang timbul saat ini atau yang akan terhutang di kemudian hari sehubungan dengan Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada biaya jasa hukum, yang ditimbulkan oleh KMI sehubungan dengan penyelesaian sengketa/perselisihan antara KMI dan Penerima Pinjaman terkait dengan Perjanjian ini. 3. Semua pembayaran Pinjaman harus dibayar penuh tanpa perjumpaan hutang (kompensasi), atau pemotongan apapun, dan untuk maksud ini Penerima Pinjaman melepaskan ketentuan dalam Pasal 1425 sampai dengan 1435 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 4. Perjanjian ini berlaku efektif dan mengikat KMI dan Penerima Pinjaman terhitung sejak tanggal pencairan Pinjaman kepada Penerima Pinjaman. Dalam hal Penerima Pinjaman telah melunasi seluruh jumlah yang terutang berdasarkan Perjanjian ini, maka Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir. Halaman 5
6 5. Penerima Pinjaman tidak diperkenankan untuk mengalihkan, baik sebagian maupun seluruh hak dan kewajibannya terhadap Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KMI. KMI dapat mengalihkan sebagian maupun seluruh hak dan/atau kewajibannya dalam Perjanjian ini kepada pihak ketiga manapun pada setiap waktu dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Penerima Pinjaman. 6. Bila Penerima Pinjaman meninggal dunia selama periode Pinjaman dan ahli waris dari sang Penerima Pinjaman tersebut dapat menunjukan sertifikat kematian atau bukti sah lainnya, sisa kewajiban Penerima Pinjaman tersebut kepada KMI akan dihapuskan. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing rangkap akan dianggap sebagai yang asli dan semuanya akan dianggap sebagai satu perjanjian yang sama. KOPERASI MAPAN INDONESIA Perwakilan Nama : Jabatan : Penerima Pinjaman Diketahui dan Disetujui oleh: Nama : Nama : Sebagai [Istri/Suami] dari Penerima Pinjaman ` Halaman 6
PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )
PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth
Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum untuk Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth 1. Definisi Syarat dan Ketentuan Umum ANGSURAN adalah suatu
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT
SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT
Living, Breathing Asia SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Dana Bantuan Sahabat telah disetujui. Harap membaca Syarat
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT
SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN
SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,
Lebih terperinciCONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT
CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Umum PermataKTA
Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada
Lebih terperinciFormulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)
Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA UNTUK TRANSAKSI KONTRAK DERIVATIF DALAM SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF Dokumen
Lebih terperinciPERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT
Formulir Nomor IV.PRO.11 PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT Pada hari ini, tanggal.. bulan tahun., bertempat di Kantor Pusat atau
Lebih terperinciPersyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI
Persyaratan dan Ketentuan Dengan menggunakan kartu, berarti Anda telah memahami, menerima, dan terikat pada ketentuan dan syarat yang tercantum berikut ini. Pasal 1. DEFINISI 1.1 BANK MEGA CARD CENTER
Lebih terperinciAKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH
Halaman 1/15 Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang bertanda tangan dibawah ini: PERJANJIAN ANTARA PT DANA SYARIAH INDONESIA DAN Nomor. I. PT Dana Syariah Indonesia, berkedudukan
Lebih terperinciPERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN
49 PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN Pada hari ini, Senin tanggal empat bulan satu tahun dua ribu sepuluh (04-01-2010), bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Amin,
Lebih terperinciPENGAKUAN HUTANG. Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal (duapuluh lima Juni duaribu Pukul
PENGAKUAN HUTANG Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal 25-06-2009 (duapuluh lima Juni duaribu ---------- Pukul Waktu Indonesia Bagian Barat. ---------------------------------------------------------- Berhadapan
Lebih terperinciPERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS
PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC Wikusama Dengan Putra Anggara PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC-Wikusama
Lebih terperinciPerjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy
Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,
Lebih terperinciCONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH
CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ----------------------------------------------------
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN
SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) 1. LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN UMUM PERJANJIAN PINJAMAN TANPA AGUNAN. Berlaku Sejak 1 April 2015
LAMPIRAN 1 SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PERJANJIAN PINJAMAN TANPA AGUNAN Berlaku Sejak 1 April 2015 1. Pengantar dan Definisi 1.1 Sebagaimana digunakan dalam Perjanjian ini, istilah-istilah berikut memiliki
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN SEWA TANAH
SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :.. Tempat, Tgl Lahir :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... Nomor KTP/SIM :.. Dalam hal ini bertindak atas
Lebih terperinciSyarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti
Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace diubah: UU 9-1994 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 49, 1983 (ADMINISTRASI. FINEK. PAJAK. Ekonomi. Uang. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara
Lebih terperinciPasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo
Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH Syarat dan ketentuan umum pemberian fasilitas kredit rumah ini merupakan syarat-syarat
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik
Lebih terperinci1. Apa latara belakang didirikannya Bank Sumut Syariah? 3. Apakah perbedaan sistem bank syariah dengan bank konvensional?
Lampiran 8 PEDOMAN WAWANCARA 1. Apa latara belakang didirikannya Bank Sumut Syariah? 2. Apa saja kegiatan Bank Sumut Syariah? 3. Apakah perbedaan sistem bank syariah dengan bank konvensional? 4. Bagaimana
Lebih terperinciPERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN
PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN Data Diri Perusahaan : PT. Crediton Group Indonesia, berkedudukan Tempo Scan Tower, 32 floors, JL. HR Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesia. Peminjam
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciContoh Perjanjian Leasing
Contoh Perjanjian Leasing Draft Leasing Perjanjian ini dibuat pada hari ini kamis tanggal 19 bulan april tahun 2009 antara : 1. Nama : M.Ridha Ulhaq Jabatan : Direktur PT ASOE NANGGROE FINANCE Alamat :
Lebih terperinciPERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :
PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No.... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... (...-...-...) oleh dan antara : I. PT...., sebuah perusahaan yang diatur dan didirikan berdasarkan dan
Lebih terperinciBENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :
BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL
Lebih terperinciCONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)
CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) Pada hari ini ( ) tanggal [( ) ( tanggal dalam huruf )] ( bulan dalam huruf ) tahun [( ) ( tahun dalam huruf )], kami yang bertanda
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN PERMOHONAN TRANSAKSI REKSA DANA
SYARAT DAN KETENTUAN PERMOHONAN TRANSAKSI REKSA DANA Di bawah ini merupakan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan (selanjutnya disebut "Syarat dan Ketentuan") yang berlaku untuk melakukan pembelian (subscription),
Lebih terperinciRANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN Jln. Suroto No. 9 Yogyakarta 55212 Telepon (0274) 511314, e-mail : kap@jogjakota.go.id; HOT LINE SMS: 08122780001; HOTLINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN GADAI TNAH
SURAT PERJANJIAN GADAI TNAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ---------------------------------------------------- Pekerjaan : ----------------------------------------------------
Lebih terperinciBerikut ini adalah beberapa istilah dalam Syarat dan Ketentuan di bawah ini akan memiliki arti sebagai berikut:
Syarat dan Ketentuan Pendana Terima kasih telah mengunjungi platform kami di www.danain.co.id, kami sebagai penyedia jasa layanan investasi berbasis digital akan selalu berupaya sebaik mungkin dalam memberikan
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH,
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPERSETUJUAN MASTER STOCKIST
PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya
Lebih terperinciCONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN KUASA HIPOTEK
CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN KUASA HIPOTEK SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Umur : Pekerjaan : No. KTP / SIM : Alamat : Telepon : Bertindak
Lebih terperinciCONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH
CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. ( n a m a ), ( u m u r ), ( pekerjaan ), ( alamat lengkap ), ( nomer KTP / SIM ), dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi
Lebih terperinci1.11. Nasabah adalah orang atau individu selaku peminjam Citibank Ready Credit.
DEFINISI Definisi yang dipergunakan dalam Citibank Ready Credit akan dipergunakan juga pada fasilitas RCIP dan/atau RCC dan/atau Money Transfer. 1.1. ATM adalah Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai
Lebih terperincia. nama dan/atau logo Bank; dan b. pernyataan bahwa Bank terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pasal 6
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM LAYANAN PEMBIAYAAN PERDAGANGAN (TRADE FINANCE) DAN JAMINAN (GUARANTEE) GENERAL TERMS AND CONDITIONS TRADE FINANCE AND GUARANTEE SERVICES NO. PASAL SEMULA MENJADI PERATURAN OJK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciKETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB
KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB Form.# Tgl. R Halaman 1 dari 8 Pasal 1 Letak 1.1. Pengembang dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada waktunya menjual dan
Lebih terperinciPerjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy
Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH,
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 62
Lebih terperinciMemperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 09/KPTS/M/1995 TENTANG PEDOMAN PENGIKATAN JUAL BELI RUMAH MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa jual beli rumah yang belum selesai dibangun
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH
BUPATI BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL 24 JULI 2008 A. BAGAN PROSEDUR PENJAMINAN RESI GUDANG B. PEDOMAN TEKNIS PENJAMINAN RESI
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Pajak Reklame merupakan salah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank
Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank Syarat dan Ketentuan Umum Layanan PermataMobile berbasis SMS dari PermataBank (berikut semua lampiran, dan/atau perubahannya
Lebih terperinciPENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL
PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:
Lebih terperinciA. Draft Perjanjian Pinjaman Modal
Lampiran A. Draft Perjanjian Pinjaman Modal Usaha dengan Kreditur Perorangan PERJANJIAN PINJAMAN MODAL USAHA Pada hari ini,, tanggal bulan tahun dilangsungkan penandatanganan Perjanjian Pinjaman Modal
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN KERJASAMA
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Antara dengan Raditya Dika Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :.. Nama Manajemen : Alamat :... Email :. Telp : Fax : Untuk selanjutnya disebut dalam PIHAK PERTAMA Nama :
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember
PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember 1997 1. Definisi a. Kepemilikan Manfaat (Beneficial Ownership) Atas Efek
Lebih terperinciKecuali konteksnya menentukan lain, istilah-istilah dalam Syarat dan Ketentuan di bawah ini akan memiliki arti sebagai berikut:
SYARAT DAN KETENTUAN PENDANA Selamat datang di KoinWorks. terima kasih telah mengunjungi www.koinworks.com. Sebelum menggunakan, mengakses atau memanfaatkan Platform ini, pastikan Anda sudah membaca dengan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
Lebih terperinci!"#$#%&'#(&)*%*(%+#(&,*$-./.(#(&%$#(!#)!0&$*)!#&'#(#&
!"#$#%&'#(&)*%*(%+#(&,*$-./.(#(&%$#(!#)!0&$*)!#&'#(#& Berikut di bawah ini merupakan syarat-syarat dan ketentuanketentuan (selanjutnya disebut "Syarat dan Ketentuan") yang berlaku untuk melakukan transaksi
Lebih terperinciAKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20
AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20 Pada hari ini Senin tanggal 14 (empat belas) Bulan 03 (Maret) Tahun 2017 ( Dua ribu tujuh belas),
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciKecuali konteksnya menentukan lain, istilah istilah dalam Syarat dan Ketentuan di bawah ini akan memiliki arti sebagai berikut:
SYARAT DAN KETENTUAN Selamat datang di www.koinworks.com. Sebelum menggunakan, mengakses atau memanfaatkan Platform ini, pastikan Anda sudah membaca dengan baik seluruh Syarat dan Ketentuan n ini. Syarat
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pembangunan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,
BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa pajak daerah merupakan salah satu sumber
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik
Lebih terperinciKETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf b Undang-Undang
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, Menimbang a. bahwa dengan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG
Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MEDAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN
PEMERINTAH KOTA MEDAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN Menimbang : a. bahwa Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK HOTEL DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE,
1 QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK HOTEL DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf a Undang-Undang
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT
RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT DATA RINGKAS Penjelasan Produk Dana Instant adalah produk fasilitas pinjaman tanpa agunan bagi perorangan yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan. Jenis Produk
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa Pajak Air Tanah merupakan sumber pendapatan daerah
Lebih terperinciSetiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut:
SYARAT & KETENTUAN Safe Deposit Box A. DEFINISI Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut: 1. Anak Kunci
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa filosofi
Lebih terperinciAwal/Kepala Akta Perjanjian Kredit
SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa untuk melindungi kepentingan masyarakat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat,
Lebih terperinciBUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET
BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET PEMERINTAH KABUPATEN SIGI TAHUN 2014 0 BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 45 TAHUN : 2004 SERI : B PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK PARKIR
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 45 TAHUN : 2004 SERI : B PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1973, 2014 KEMENKEU. Pajak. Penyetoran. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242 /PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN
Lebih terperinci