Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit"

Transkripsi

1 SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul 10: pembaca via komputer / laptop. 26 pembaca via handphone / tablet. PDF Didownload 48 kali. URL PDF: Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit PERJANJIAN KREDIT Nomor: [nomor] Pada hari ini, jam [jam] ([jam]) Waktu Indonesia Barat, hari [hari], tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]). - Menghadap kepada saya, SWANTE ADI KRISNA, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di [kabupaten / kota], dengan hadirnya saksi saksi yang telah saya, Notaris kenal, dan yang nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta ini. Komparisi Pihak Pertama/Bank Perjanjian Kredit 1. TUAN/NYONYA [NAMA], WARGA NEGARA INDONESIA, LAHIR DI [KABUPATEN / KOTA], PADA TANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]), [JENIS KELAMIN], DIREKTUR UTAMA PT. [NAMA], BERTEMPAT TINGGAL DI [JALAN], RUKUN TETANGGA [RT], RUKUN WARGA [RW], KELURAHAN [KELURAHAN], KECAMATAN [KECAMATAN], KABUPATEN [KABUPATEN / KOTA],

2 2. PEMEGANG KARTU TANDA PENDUDUK NOMOR: [NOMOR KTP], UNTUK SEMENTARA BERADA DI [KABUPATEN / KOTA]; TUAN/NYONYA [NAMA], WARGA NEGARA INDONESIA,LAHIR DI [KABUPATEN / KOTA], PADA TANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]), [JENIS KELAMIN], DIREKTUR UTAMA PT. [NAMA PT], BERTEMPAT TINGGAL DI [JALAN], RUKUN TETANGGA [RT], RUKUN WARGA [RW], KELURAHAN [KELURAHAN], KECAMATAN [KECAMATAN], KABUPATEN [KABUPATEN / KOTA], PEMEGANG KARTU TANDA PENDUDUK NOMOR: [NOMOR KTP], UNTUK SEMENTARA BERADA DI [KABUPATEN / KOTA]; MENURUT KETERANGANNYA DALAM HAL INI BERTINDAK DALAM JABATANNYA TERSEBUT DIATAS, DAN DEMIKIAN BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA SERTA SAH MEWAKILI PERSEROAN TERBATAS PT. [NAMA] BERKEDUDUKAN DAN BERKANTOR PUSAT DI KABUPATEN [KABUPATEN / KOTA], SELANJUTNYA DISEBUT PERSEROAN, YANG ANGGARAN DASAR BERIKUT PERUBAHAN PERUBAHANNYA TELAH DISESUAIKAN DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 (DUA RIBU TUJUH), DENGAN AKTA TERTANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]) NOMOR [NOMOR], DIBUAT DIHADAPAN [NAMA NOTARIS], [GELAR AKADEMIK NOTARIS], NOTARIS DI [KABUPATEN / KOTA], YANG TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN DARI MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, BERDASARKAN SURAT KEPUTUSANNYA TERTANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]) NOMOR [NOMOR SURAT KEPUTUSAN] SERTA TELAH DIUMUMKAN DALAM BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TERTANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]) NOMOR [NOMOR], TAMBAHAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR [NOMOR], DAN TELAH MENGALAMI BEBERAPA KALI PERUBAHAN, TERAKHIR DIRUBAH DENGAN AKTA NOMOR [NOMOR] TERTANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]), YANG DIBUAT DIHADAPAN SAYA, NOTARIS DI [KABUPATEN / KOTA]; selanjutnya disebut Pihak Pertama/BANK. Komparisi Pihak Kedua/Debitur/Penjamin Perjanjian Kredit Tuan/Nyonya [NAMA], Warga Negara Indonesia, lahir di [kabupaten / kota], pada tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]), [jenis kelamin], [Status Perkawinan], [Pekerjaan], bertempat tinggal di [Jalan], Rukun Tetangga [RT], Rukun Warga [RW], Kelurahan [Kelurahan], Kecamatan [Kecamatan], Kabupaten [kabupaten / kota], pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: [Nomor KTP], menurut keterangannya

3 dalam melakukan perbuatan hukum dibawah ini telah mendapat persetujuan dari suaminya Tuan/Nyonya [NAMA], Warga Negara Indonesia, lahir di [kabupaten / kota], pada tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]), [jenis kelamin], [Status Perkawinan], [Pekerjaan], bertempat tinggal sama dengan [Suami/Istri]nya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: [Nomor KTP], yang turut menghadap kepada Saya, Notaris dan Keduanya untuk sementara berada di [kabupaten / kota]; selanjutnya disebut sebagai DEBITUR/PENJAMIN - Premis Perjanjian Kredit -Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. - -Para penghadap tetap bertindak seperti tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu: - - Bank dan Debitur/Penjamin secara bersama-sama selanjutnya disebut Para Pihak, masing-masing bertindak sebagaimana tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu : - Bahwa berdasarkan permohonan kredit dari Debitur kepada Bank secara tertulis pada tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]) yang tujuannya dipergunakan untuk penambahan modal usaha, Bank telah memberikan persetujuan secara tertulis pada tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]) dengan ketentuan-ketentuan pokok yang telah disetujui oleh Debitur, dan sebagaimana yang akan diatur dalam suatu Perjanjian yang selanjutnya disebut sebagai Perjanjian Kredit.

4 Berhubung dengan hal tersebut diatas, Para Pihak telah setuju dan sepakat untuk dan dengan ini membuat Perjanjian Kredit dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 - Fasilitas Kredit (1) Jumlah Fasilitas Kredit a.bank dengan ini memberikan fasilitas kredit kepada Debitur dalam bentuk PINJAMAN TRANSAKSI KOMERSIAL sampai jumlah Rp.[Jumlah Uang],- ([Jumlah Uang]) tidak termasuk jumlah bunga, provisi dan denda serta biaya-biaya lain yang terhutang berdasarkan Perjanjian Kredit, dengan menggunakan nomor rekening atas nama Debitur yaitu nomor [Nomor Rekening] yang ada pada Bank, dan oleh Pihak Bank diberi nomor: b.debitur setuju dan sanggup bahwa Bank setiap waktu berhak untuk mengurangi jumlah fasilitas kredit yang telah diberikan, apabila menurut pertimbangan Bank nilai jaminan tidak mencukupi lagi dan Debitur atau Penjamin tidak bersedia menambah jaminan lagi. (2) Penarikan Fasilitas Kredit Selama jangka waktu berlakunya fasilitas kredit ini, Debitur dapat mengambil atau menggunakan fasilitas kredit ini secara berulang (revolving) dengan menggunakan rekening Pinjaman Transaksi Komersial yang dibuat menurut cara dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank. Semua pengambilan ini akan dimasukkan sebagai pos debet rekening Pinjaman Transaksi Komersial Debitur pada Bank dan jumlah saldo debet tersebut yang berasal dari pengambilan Debitur serta pembebanan bunga, denda, provisi dan biaya-biaya lainnya akan diakui sebagai hutang Debitur kepada Bank. (3). Pembatalan Fasilitas Kredit Yang Belum Ditarik Dalam hal

5 kondisi atau kualitas pinjaman atas nama Debitur yang diperoleh dari Bank atau Kreditur lainnya menurun menjadi Kurang Lancar, Diragukan atau Macet, maka Debitur setuju bahwa Bank berhak untuk membatalkan tanpa syarat atas fasilitas kredit yang belum ditarik oleh Debitur. Pasal 2 - jangka waktu Fasilitas Kredit 1. PERJANJIAN KREDIT INI BERLAKU UNTUK JANGKA WAKTU [ANGKA] ([ANGKA]) BULAN TERHITUNG SEJAK TANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]) SAMPAI TANGGAL [TANGGAL] ([TANGGAL]) [BULAN] [TAHUN] ([TAHUN]), DENGAN PERSETUJUAN BANK, MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN INI DAPAT DIPERPANJANG LAGI APABILA DEBITUR MASIH MEMERLUKANNNYA. PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN KREDIT INI CUKUP TERBUKTI DARI ADANYA PERMOHONAN DARI DEBITUR UNTUK MEMPERPANJANG MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN KREDIT DAN DENGAN ADANYA PERSETUJUAN BANK UNTUK MEMPERPANJANG MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN KREDIT, DAN ATAU PERPANJANGAN TERSEBUT DISETUJUI OLEH PIHAK BANK. BILAMANA PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU FASLITAS KREDIT DISETUJUI BANK, MAKA AKAN ADA PERJANJIAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU YANG DITANDATANGANI PARA PIHAK YANG MANA PERJANJIAN TERSEBUT TIDAK TERPISAHKAN DAN MENJADI SATU KESATUAN DENGAN PERJANJIAN KREDITNYA. 2. DEBITUR DENGAN INI BERJANJI DAN MENGIKATKAN DIRI UNTUK MELUNASI SELURUH HUTANG ATAU PINJAMANNYA SECARA SEKALIGUS TERMASUK PULA BUNGA-BUNGA, DENDA-DENDA DAN BIAYA-BIAYA LAINNYA SELAMBAT-LAMBATNYA PADA TANGGAL TERSEBUT PADA AYAT (1) PASAL INI. APABILA SELEWATNYA TANGGAL TERSEBUT DIATAS DEBITUR MASIH BELUM MELUNASI HUTANG ATAU PINJAMANNYA KEPADA BANK, MAKA DEBITUR DIKENAKAN DENDA SEBESAR [ANGKA] % ([ANGKA] PERSEN) PER BULAN UNTUK TIAP-TIAP HARI KETERLAMBATANNYA YANG DAPAT DITAGIH SEKETIKA DAN SEKALIGUS, DIHITUNG DARI JUMLAH HUTANG ATAU PINJAMANNYA. Pasal 3 - Bunga, Provisi Dan Biaya Administrasi, Biaya-Biaya Lain 1. ATAS JUMLAH HUTANG/ PINJAMAN BERDASARKAN PERJANJIAN KREDIT INI, DEBITUR HARUS MEMBAYAR BUNGA KEPADA BANK SEBESAR [ANGKA] % ([ANGKA]) PER TAHUN YANG DIHITUNG SECARA EFEKTIF BERDASARKAN BAKI DEBET SECARA HARIAN DAN AKAN DIBEBANKAN KE DALAM REKENING PINJAMAN TRANSAKSI KOMERSIAL DEBITUR TIAP-TIAP BULAN OLEH BANK DAN HARUS DIBAYAR LUNAS OLEH DEBITUR KEPADA BANK. DEBITUR SETUJU BAHWA BESARNYA SUKU BUNGA TERSEBUT SETIAP WAKTU DAPAT BERUBAH MENURUT PENETAPAN BANK DISESUAIKAN DENGAN KEADAAN PASAR, DAN PERUBAHAN INI AKAN DIBERITAHUKAN BANK KEPADA DEBITUR, APABILA TERJADI PERUBAHAN SUKU BUNGA PINJAMAN INI, MAKA PERUBAHAN INI

6 DENGAN SENDIRINYA BERLAKU PULA BAGI PERJANJIAN INI. - DEBITUR BERKEWAJIBAN MEMBAYAR PROVISI KREDIT SEBESAR [ANGKA] % ([ANGKA] PERSEN) YANG DIHITUNG DARI JUMLAH KREDIT YANG DITERIMA, YAITU [ANGKA]% X RP.[JUMLAH UANG],- = SEBESAR RP.[JUMLAH UANG],- ([JUMLAH UANG]) YANG HARUS DIBAYAR SEBELUM/SAAT PENCAIRAN KREDIT. DAN BIAYA ADMINISTRASI SEBESAR [ANGKA] %O ([ANGKA] PERMIL) DARI JUMLAH KREDIT YANG DITERIMA YAITU [ANGKA] %O X RP.[JUMLAH UANG],- = SEBESAR RP.[JUMLAH UANG],- ([JUMLAH UANG]). BIAYA TERSEBUT BERLAKU UNTUK TIAP-TIAP PERPANJANGANNYA BILA FASILITAS KREDIT TERSEBUT DIPERPANJANG. - DEBITUR DENGAN INI MEMBERI KUASA KEPADA BANK UNTUK NANTI PADA WAKTUNYA UNTUK MENDEBET REKENING PINJAMAN TRANSAKSI KOMERSIAL DEBITUR PADA TIAP-TIAP TANGGAL [ANGKA] SEHUBUNGAN DENGAN PEMBAYARAN BUNGA, DENDA, SERTA BIAYA-BIAYA LAINNYA DAN ATAU PELUNASAN SEBAGIAN ATAU SELURUH PINJAMAN ATAS NAMA DEBITUR. APABILA KEWAJIBAN PEMBAYARAN TERSEBUT JATUH WAKTU PADA HARI LIBUR NASIONAL ATAU BUKAN MERUPAKAN HARI KERJA BANK, MAKA PENDEBETAN TERSEBUT HARUS DILAKUKAN PADA HARI KERJA TERDEKAT. - PEMBAYARAN POKOK, BUNGA, DENDA HARUS DILAKUKAN DEBITUR DI KANTOR BANK PADA HARI DAN JAM KERJA, DENGAN MENDAPAT TANDA BUKTI PEMBAYARAN YANG SAH. KELALAIAN DEBITUR UNTUK MEMBAYAR PADA TANGGAL DAN TEMPAT SERTA CARA PEMBAYARAN YANG DISEPAKATI, MENJADI TANGGUNG JAWAB DEBITUR. - APABILA PADA SAAT DILAKUKAN PENDEBETAN BUNGA OLEH BANK TERNYATA BAHWA SALDO DEBITUR TIDAK MENCUKUPI, MAKA JUMLAH KEKURANGAN BUNGA YANG TIDAK DAPAT TERBAYAR AKAN DIKENAKAN DENDA SEBESAR [ANGKA] % ([ANGKA] PERSEN) PER BULAN DIATAS SUKU BUNGA KREDIT YANG BERLAKU. - DALAM HAL FASILITAS KREDIT YANG DIPEROLEH OLEH DEBITUR DILUNASI SEBELUM JANGKA WAKTU KREDIT BERAKHIR MAKA AKAN DIKENAKAN BIAYA PERCEPATAN PELUNASAN SEBESAR [ANGKA] % ([ANGKA] PERSEN) DARI PLAFOND KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA DEBITUR OLEH BANK. - SEMUA BIAYA YANG TIMBUL SEHUBUNGAN DENGAN PERJANJIAN KREDIT MENJADI TANGGUNGAN DAN HARUS DIBAYAR DIMUKA OLEH DEBITUR. BIAYA-BIAYA LAIN DIMAKSUD ANTARA LAIN AKAN TETAPI TIDAK TERBATAS KEPADA BIAYA PERSIAPAN, PEMBUATAN DAN PENANDATANGANAN PERJANJIAN KREDIT YANG DIBUAT SECARA NOTARIIL MAUPUN DIBAWAH TANGAN SERTA PERUBAHAN-PERUBAHANNYA, BIAYA PEMBUATAN PERJANJIAN-PERJANJIAN JAMINAN TERMASUK BIAYA PEMASANGAN HAK TANGGUNGAN DAN PENDAFTARANNYA PADA INSTANSI TERKAIT, BIAYA PENGURUSAN ATAU PENERBITAN DOKUMEN JAMINAN PADA INSTANSI YANG TERKAIT TERMASUK BIAYA PERPANJANGAN, PENINGKATAN, PENGGABUNGAN, PEMISAHAN, PEMECAHAN HAK ATAS JAMINAN BERUPA TANAH, BIAYA JASA NOTARIS DAN ATAU PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH. - SERTA BIAYA-BIAYA YANG TIMBUL BERKAITAN DENGAN PERJANJIAN KREDIT INI SAMPAI DENGAN PENYELESAIAN ATAU PELUNASAN OLEH DEBITUR, NAMUN TIDAK TERBATAS PADA BIAYA PENILAI INDEPENDEN DAN PROFESI PENUNJANG LAINNYA YANG DIPERLUKAN, BIAYA PENUTUPAN ASURANSI ATAS BARANG JAMINAN, BIAYA PENAGIHAN HUTANG OLEH BANK KEPADA DEBITUR

7 BERDASARKAN PERJANJIAN KREDIT, BIAYA KONSULTAN HUKUM, BIAYA PERKARA DI DEPAN PENGADILAN DAN BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI, LELANG, PENGAMANAN, PENATAUSAHAAN, DAN PENUNTUTAN HAK BANK BERDASARKAN PERJANJIAN KREDIT INI. DEBITUR SETUJU BAHWA SELURUH BIAYA DAN DENDA YANG DIMAKSUD DALAM PASAL INI MENJADI BEBAN DAN HARUS DIBAYAR OLEH DEBITUR DAN APABILA ADA BIAYA YANG TERLEBIH DAHULU DIBAYARKAN BANK, YANG MENJADI KEWAJIBAN DEBITUR, MAKA DENGAN INI BANK DIBERI KUASA OLEH DEBITUR UNTUK MENGAMBIL PENGGANTIAN JUMLAH-JUMLAH BIAYA TERSEBUT DARI REKENING DEBITUR YANG ADA PADA BANK DAN ATAU DITAMBAHKAN DALAM TAGIHAN PEMBAYARAN/PELUNASAN. DEBITUR MENYETUJUI BAHWA PEMBUKUAN BANK SELALU MENJADI DASAR UNTUK MENETAPKAN JUMLAH HUTANG YANG WAJIB DIBAYAR OLEH DEBITUR KEPADA BANK BERDASARKAN PERJANJIAN KREDIT INI, BAIK JUMLAH POKOK, BUNGA, DENDA, PROVISI DAN BIAYA-BIAYA LAINNYA DAN DEBITUR AKAN MENERIMA BAIK PERHITUNGAN YANG DIBUAT DAN DIBERIKAN OLEH BANK SEBAGAIMANA DIURAIKAN DIATAS, DENGAN TANPA MENGURANGI HAK DEBITUR UNTUK MEMBUKTIKAN SEBALIKNYA, DAN APABILA ADA CATATAN BANK YANG TIDAK BENAR, BANK AKAN MELAKUKAN PEMBETULAN. Pasal 4 - Pernyataan dan jaminan 1. Debitur/Penjamin menyatakan dan menjamin kepada Bank hal-hal sebagai berikut: 2. Bahwa Debitur/Penjamin tidak sedang dan tidak akan dicabut kewenangan bertindaknya menurut hukum dan tidak dalam keadaan pailit serta tidak sedang tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa berupa apapun. - Untuk menjamin pembayaran hutang Debitur kepada Bank menurut sebagaimana mestinya, baik hutang yang tersebut dalam Perjanjian Kredit termasuk perubahannya dan atau penambahannya dan atau pembaharuannya dan atau perpanjangannya yang mungkin ada maupun hutang-hutang yang akan timbul atau dikemudian hari oleh Debitur pada Bank baik karena hutang pokok, bunga, denda, provisi dan biaya-biaya lain sehubungan dengan hutang dimaksud, Debitur dan atau Penjamin dengan ini berjanji dan oleh karena itu mengikatkan diri

8 untuk memberikan jaminan yang disetujui oleh Bank berupa : 1 (satu) bidang Tanah yang diuraikan dalam: - Status Hak : Milik; - Nomor : [nomor]; Desa : [desa]; - Kecamatan : [kecamatan]; Kabupaten : [kabupaten]; - Propinsi : [provinsi]; - Luas : [luas] m² (delapan puluh meter persegi). - Atas Nama : [NAMA]; - demikian berikut dengan bangunan yang telah ada atau bangunan yang akan berdiri di atas tanah tersebut termasuk juga tanaman serta hasil karya yang telah ada dan atau akan ada yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut. 3. Debitur atau Penjamin menyatakan bahwa pemilik

9 barang-barang jaminan adalah pihak-pihak yang namanya tertulis sebagai pemilik barang jaminan pada ayat (2) di atas dan barang-barang jaminan tersebut tidak dijaminkan kepada pihak lain, bebas dari sitaan atau sengketa atau perkara dan beban-beban lain serta hanya dipergunakan sebagai jaminan berdasarkan Perjanjian Kredit ini; 4. Perjanjian-perjanjian untuk jaminan tersebut diatas dan perjanjian-perjanjian lain yang berkaitan dengan pelaksanaan perikatan agunan atau jaminan akan dilakukan dengan Perjanjian tersendiri sesuai peraturan dan Undang-Undang yang berlaku. Perjanjian perikatan agunan tersebut dilakukan setelah penandatanganan akta Perjanjian Kredit ini dan tidak terpisahkan serta menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian Kredit ini, berikut perpanjangan-perpanjangan dan atau perubahannya yang telah dan atau akan dibuat dikemudian hari Fasilitas Kredit yang dinyatakan lunas oleh Bank atau berdasarkan pertimbangan Bank barang-barang jaminan yang sudah tidak diperlukan lagi sebagai jaminan kredit, Debitur setuju bahwa Bank akan mengembalikan bukti-bukti pemilikan barang jaminan dimaksud terutama kepada Debitur dan atau pihak lain yang merupakan pemilik jaminan bilamana Debitur dengan alasan apapun tidak dapat menerima pengembalian dari Bank. Pasal 5 - Pengakhiran Perjanjian dan Kelalaian (1) Menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Perdata, maka ditentukan bahwa : - 1. Debitur setiap waktu berhak untuk melunasi atau mengakhiri Perjanjian Kredit dengan memberitahukan kepada Bank 1 (satu) hari sebelumnya dengan syarat yang diterima oleh Bank. -

10 2. Debitur setuju dan memberi kuasa kepada Bank untuk sewaktu-waktu menarik kembali fasilitas kredit yang diberikan kepada Debitur, jika Bank menilai Debitur karena satu dan lain hal berada dalam keadaan yang tidak tepat atau kurang layak untuk meneruskan fasilitas kredit tersebut dan akan diberitahukan secara tertulis kepada Debitur serta harus dibayar lunas oleh Debitur paling lambat pada tanggal yang ditetapkan kemudian oleh Bank. (2) Menyimpang dari jangka waktu yang ditetapkan pada Pasal 2 tersebut diatas, Debitur setuju dan memberikan kuasa kepada Bank untuk sewaktu-waktu berhak untuk mengakhiri Perjanjian Kredit ini bila : 1. Terjadi perubahan-perubahan resiko atas bentuk kredit tersebut atau timbul kejadian-kejadian lain yang menurut pendapat Bank akan membahayakan kredit tersebut. 2. Debitur tidak membayar pokok pinjaman atau angsuran pokok pinjaman, bunga dan denda pada waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal mana lewatnya waktu saja akan merupakan bukti yang cukup sah bahwa Debitur telah melalaikan kewajibannya Menurut pertimbangan Bank, keadaan keuangan, bonafiditas dan solvabilitas debitur mundur sedemikian rupa sehingga Debitur tidak dapat membayar pinjamannya lagi. 4. Surat pernyataan, surat keterangan atau dokumen-dokumen yang diberikan sehubungan dengan Perjanjian ini dan atau penambahan, perubahan, pembaharuan atau penggantiannya, ternyata tidak benar atau tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya Debitur atau Penjamin meninggal dunia, kecuali jika para ahli warisnya dan atau yang mendapat hak dari padanya dapat memenuhi kewajibannya menurut Hukum atau Undang-Undang dengan mendapat persetujuan Bank (bilamana Debitur atau Penjamin adalah perorangan) Kekayaan Debitur atau Penjamin seluruhnya atau sebagian disita oleh orang atau pihak lain. 7. Barang jaminan tersebut dalam perjanjian kredit ini menjadi hilang atau musnah atau tidak cukup atau berkurang nilainya, disewakan, dijual atau dengan cara lain dilepaskan atau dijaminkan oleh Debitur atau Penjamin kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Bank, atau karena suatu hal berakhirnya penguasaannya atau dinyatakan tidak sah oleh pihak berwenang, maka Debitur atau Penjamin berkewajiban dan bersedia mengganti dengan barang agunan baru yang nilainya oleh Bank dianggap cukup untuk melunasi hutang dan seluruh kewajiban Debitur terhadap Bank. - Bilamana Bank mengakhiri Perjanjian ini, maka semua hutang atau pinjaman Debitur yang dibuat berdasarkan Perjanjian ini dapat ditagih dan wajib dibayar oleh Debitur dengan segera dan

11 sekaligus. - (3) Dalam hal terjadi kejadian-kejadian yang menurut penilaian Bank, Debitur dinyatakan dalam keadaan lalai, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lewat waktu sehingga tidak diperlukan lagi surat peringatan dan atau teguran dari juru sita atau syarat lain yang serupa dan oleh karena itu Debitur atau Penjamin setuju bahwa Bank berhak untuk melaksanakan penyelesaian hutang atau pinjaman Debitur melalui jalur hukum sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu dengan melaksanakan penjualan melalui pelelangan atas jaminan yang dijadikan jaminan pada Bank. Bilamana hasil penjualan tersebut ada kelebihan,maka dikembalikan kepada Debitur dan bilamana tidak mencukupi maka Debitur tetap berkewajiban untuk melunasi kekurangannya selambat-lambatnya pada tanggal yang waktunya ditetapkan oleh Bank. (4) Dalam Hal Debitur lalai melaksanakan suatu kewajiban atau melanggar suatu ketentuan dalam Perjanjian Kredit terutama bilamana Debitur tidak membayar pokok, bunga maupun denda dan atau biaya-biaya lainnya sebanyak 3 (tiga) kali atas kelalaian tersebut bila jaminannya dalam bentuk sertifikat, Debitur/Penjamin setuju bahwa Bank berhak melakukan pemasangan papan pemberitahuan di depan rumah dan atau tanah agunan dengan tulisan Rumah dan atau tanah ini merupakan jaminan pinjaman di [NAMA PT]. Bila jaminan dalam bentuk kendaraan bermotor akan dilakukan pemblokiran pada instansi terkait dan Debitur/ Penjamin setuju dan sanggup atas permintaan Bank untuk menyerahkan barang jaminan tersebut sewaktu-waktu kepada pihak Bank; - Pasal 6 - Ketentuan Lain 1. PERJANJIAN KREDIT INI TIDAK DAPAT DIUBAH ATAU DITAMBAH, KECUALI DENGAN SUATU PERJANJIAN PERUBAHAN ATAU TAMBAHAN YANG DITANDATANGANI OLEH PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN

12 KREDIT DEBITUR SETUJU UNTUK MENGASURANSIKAN SELURUH AGUNAN YANG DISERAHKAN PADA BANK KEPADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG DAPAT DIPERCAYA DAN DIPILIH DEBITUR SENDIRI. BIAYA PREMI ASURANSI MENJADI BEBAN DAN HARUS DIBAYAR DEBITUR SENDIRI. PENUTUPAN RESIKO ASURANSI MINIMAL HARUS PADA HARI YANG SAMA DENGAN PENANDATANGANAN PERJANJIAN KREDIT DAN POLIS ASURANSI AKAN DISATUKAN DENGAN DOKUMEN KREDIT, DAN DISIMPAN OLEH BANK. 3. DEBITUR MENGETAHUI DAN SETUJU BAHWA PENUTUPAN ASURANSI APAPUN, PADA POLISNYA AKAN DIPASANG SYARAT BANKER S CLAUSE YAITU APABILA ADA PEMBAYARAN KLAIM DARI ASURANSI AKAN DITERIMA TERLEBIH DAHULU OLEH BANK UNTUK MEMBAYAR JUMLAH SELURUH HUTANG DEBITUR, APABILA ADA KELEBIHAN AKAN DIKEMBALIKAN PADA DEBITUR, APABILA TERJADI KEKURANGAN MAKA BANK BERHAK MENAGIH KEKURANGANNYA PADA DEBITUR APABILA DEBITUR DENGAN ALASAN APAPUN LALAI ATAU TIDAK MEMASANG ASURANSI YANG DISYARATKAN DALAM PERJANJIAN INI, MAKA JIKA TERJADI RESIKO, MENJADI TANGGUNGAN DEBITUR SENDIRI; Pasal 7 - Domisili Hukum Pelaksanaan Perjanjian Kredit ini serta atas segala akibatnya yang timbul, Para Pihak memilih kedudukan Hukum atau Domisili Hukum yang tetap dan umum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri [Kabupaten / Kota], demikian dengan tidak mengurangi maksud tersebut, Debitur/Penjamin setuju bahwa Bank berhak untuk memohon pelaksanaan atau eksekusi dari perjanjian ini dan atau mengajukan tuntutan hukum terhadap Debitur dan atau Penjamin melalui pengadilan lainnya dalam wilayah Republik Indonesia. Sebagai bukti persetujuan atas semua keterangan, ketetapan dan aturan serta syarat yang diatur dalam Perjanjian ini, para pihak menutup Perjanjian Kredit ini dengan membubuhkan tanda tangan serta cap perusahaan yang resmi dan berlaku sah, serta dihadiri saksi-saksi yang tercantum dibawah ini. - Para Pihak menyatakan dengan ini menjamin kebenaran identitas para pihak sesuai tanda pengenal yang disampaikan kepada Saya, Notaris dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hal-hal tersebut dan selanjutnya para pihak juga menyatakan telah mengerti dan memahami isi akta

13 ini. Akhir Akta Perjanjian Kredit DEMIKIANLAH AKTA INI -Dibuat dan dilangsungkan di [kabupaten / kota], pada hari, tanggal, bulan, tahun dan pukul sebagaimana tersebut pada awal akta ini dengan hadirnya: 1. Tuan/Nyonya [NAMA], Warga Negara Indonesia, lahir di [kabupaten / kota], pada tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]), [jenis kelamin], Direktur Utama PT. [NAMA], bertempat tinggal di [Jalan], Rukun Tetangga [RT], Rukun Warga [RW], Kelurahan [Kelurahan], Kecamatan [Kecamatan], Kabupaten [kabupaten / kota], Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: [Nomor KTP] Tuan/Nyonya [NAMA], Warga Negara Indonesia, lahir di [kabupaten / kota], pada tanggal [tanggal] ([tanggal]) [bulan] [tahun] ([tahun]), [jenis kelamin], Direktur Utama PT. [NAMA], bertempat tinggal di [Jalan], Rukun Tetangga [RT], Rukun Warga [RW], Kelurahan [Kelurahan], Kecamatan [Kecamatan], Kabupaten [kabupaten / kota], Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: [Nomor KTP]. -Keduanya pegawai Kantor Notaris dan bertempat tinggal di [kabupaten / kota], [Provinsi], sebagai para saksi. Akta ini setelah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan para saksi, maka seketika itu juga ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.- -Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. -

14 JADWAL KULIAH MKN UNS Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Baca Akta Perjanjian Kredit selengkapnya Tentang Swante Adi Krisna, S.H. Nama: Pendidikan: Sarjana Hukum: Judul Skripsi: Pembimbing Skripsi: Magister Kenotariatan: Magister Hukum: Magister Hukum Kesehatan: Swante Adi Krisna, SH. Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo - Wisuda tanggal 27 Juli 2011 Tinjauan Yuridis Tentang Pornografi Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi (Studi Putusan 170/Pid/B/2009/PN.Kray di Pengadilan Negeri Karanganyar) Rofikah, SH. MH. dan Budi Setyanto, SH. MH. Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret (MKN UNS) Solo - Tahun 2016-Sekarang, Sedang Menempuh Magister Hukum Universitas Surakarta (MH UNSA) Solo - Tahun 2016-Sekarang, Sedang Menempuh Magister Hukum Kesehatan Universitas Soegijapranata (MHKes UNIKA) Semarang - Tahun , Proposal Thesis Tidak Selesai

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini :

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini : SKRIPSI HUKUM PIDANA Contoh Klausul dalam Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Contoh Klausul dalam Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 7 Jan 2017 (4 months ago) Tanggal

Lebih terperinci

- Para penghadap saya, Notaris kenal

- Para penghadap saya, Notaris kenal SKRIPSI HUKUM PIDANA Contoh Klausul dalam Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Contoh Klausul dalam Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 7 Jan 2017 (about 4 weeks ago)

Lebih terperinci

A. Nama dan identitas pemegang dan pemberi Hak Tanggungan. DAVID ARIAWAN yang bertindak dalam jabatannya selaku Direktur PT.

A. Nama dan identitas pemegang dan pemberi Hak Tanggungan. DAVID ARIAWAN yang bertindak dalam jabatannya selaku Direktur PT. SKRIPSI HUKUM PIDANA APHT Badan Hukum Yang Mengajukan Pinjaman Kredit Ke Bank - Author: Swante Adi Krisna APHT Badan Hukum Yang Mengajukan Pinjaman Kredit Ke Bank Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish:

Lebih terperinci

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan (Inbreng) - Author: Swante Adi Krisna Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan (Inbreng) Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 28 May 2017 (about

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

Dokumen yang dibutuhkan bagi Yang Menyewakan (nyonya Indira Sukamti, Nona Rini Apriliani Tuan Dedi Purwadi)

Dokumen yang dibutuhkan bagi Yang Menyewakan (nyonya Indira Sukamti, Nona Rini Apriliani Tuan Dedi Purwadi) SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Sewa Menyewa Tanah Dengan Hak Membangun Bangunan Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 22 Apr 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 15 Jun 2017, Pukul 8:11

Lebih terperinci

Pengertian Perjanjian Kredit

Pengertian Perjanjian Kredit SKRIPSI HUKUM PIDANA APHT, SKMHT dan Pinjaman Kredit - Author: Swante Adi Krisna APHT, SKMHT dan Pinjaman Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 29 Nov 2016 (one month ago) Tanggal didownload:

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KREDIT No:

PERJANJIAN KREDIT No: LAMPIRAN Lampiran 1 PERJANJIAN KREDIT No: Pada hari ini Berhadapan dengan saya, [ ] notaris di [ ] dengan dihadiri saksi - saksi yang telah saya kenal, notaris kenal, dan yang nama - namanya akan disebutkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA. Nomor: 114/VI.PKMK/A /28/11/2012 ANTARA PT.BANK MANDIRI DENGAN PT.SERJO COAL SEJAHTERA

PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA. Nomor: 114/VI.PKMK/A /28/11/2012 ANTARA PT.BANK MANDIRI DENGAN PT.SERJO COAL SEJAHTERA 94 PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA Nomor: 114/VI.PKMK/A13-0233/28/11/2012 ANTARA PT.BANK MANDIRI DENGAN PT.SERJO COAL SEJAHTERA Pada hari ini, Rabu, tanggal 28 November 2012, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH SURAT PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ANTARA BANK ---------------------------------------------- DAN ---------------------------------- Nomer: ----------------------------------

Lebih terperinci

PENGAKUAN HUTANG. Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal (duapuluh lima Juni duaribu Pukul

PENGAKUAN HUTANG. Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal (duapuluh lima Juni duaribu Pukul PENGAKUAN HUTANG Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal 25-06-2009 (duapuluh lima Juni duaribu ---------- Pukul Waktu Indonesia Bagian Barat. ---------------------------------------------------------- Berhadapan

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth Syarat dan Ketentuan Umum untuk Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth 1. Definisi Syarat dan Ketentuan Umum ANGSURAN adalah suatu

Lebih terperinci

Segi formil : dibuat pembentuk uu Indonesia, dibuat di Indonesia, disusun dalam bahasa Indonesia, berlaku di seluruh wilayah Indonesia

Segi formil : dibuat pembentuk uu Indonesia, dibuat di Indonesia, disusun dalam bahasa Indonesia, berlaku di seluruh wilayah Indonesia SKRIPSI HUKUM PIDANA UUPA Sebagai Dasar Pembentukan Hukum Agraria Nasional - Author: Swante Adi Krisna UUPA Sebagai Dasar Pembentukan Hukum Agraria Nasional Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 27

Lebih terperinci

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 - Pada hari ini, Kamis, tanggal tiga puluh November tahun dua ribu sebelas (30-11-2011), pukul 10.00 WIB (sepuluh nol-nol Waktu Indonesia Barat);-----------------------------

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk

Lebih terperinci

Pluraliitas Hukum Waris

Pluraliitas Hukum Waris SKRIPSI HUKUM PIDANA Hukum Waris Islam - Author: Swante Adi Krisna Hukum Waris Islam Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 25 Apr 2017 (4 weeks ago) Tanggal didownload: 24 May 2017, Pukul 2:09 0 pembaca

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Living, Breathing Asia SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Dana Bantuan Sahabat telah disetujui. Harap membaca Syarat

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC Wikusama Dengan Putra Anggara PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS Antara Penanam Modal BFC-Wikusama

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH Syarat dan ketentuan umum pemberian fasilitas kredit rumah ini merupakan syarat-syarat

Lebih terperinci

Definisi Penggabungan Usaha

Definisi Penggabungan Usaha SKRIPSI HUKUM PIDANA Penggabungan Badan Usaha / Merger - Author: Swante Adi Krisna Penggabungan Badan Usaha / Merger Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 17 Apr 2017 (2 months ago) Tanggal didownload:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepada Bagian Operasi Pasar Uang Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta, 10110

Lampiran 1. Kepada Bagian Operasi Pasar Uang Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta, 10110 Kepada Bagian Operasi Pasar Uang Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta, 10110 Lampiran 1 Perihal : Permohonan Mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank

Lebih terperinci

: Pengajuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Meterai dan ttd

: Pengajuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Meterai dan ttd Lampiran-1 Nomor: Kepada *) Bagian Operasi Pasar Uang Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Perihal : Pengajuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) --------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Hukum Dalam Arti Sempit

Hukum Dalam Arti Sempit SKRIPSI HUKUM PIDANA Ilmu Hukum - Author: Swante Adi Krisna Ilmu Hukum Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 3 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 7 Feb 2017, Pukul 19:46 64 pembaca via komputer

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

Kajian Thd Penegakan Hukum Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Ilegal Berdasarkan UU Kesehatan - Author: Swante Adi Krisna

Kajian Thd Penegakan Hukum Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Ilegal Berdasarkan UU Kesehatan - Author: Swante Adi Krisna SKRIPSI HUKUM PIDANA Kajian Thd Penegakan Hukum Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Ilegal Berdasarkan UU Kesehatan - Author: Kajian Thd Penegakan Hukum Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH

STRUKTUR ORGANISASI. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH --------------------------------------------------------------------------------------------- PEMIMPIN CABANG Pemimpin

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

Muatan yang melanggar kesusilaan

Muatan yang melanggar kesusilaan SKRIPSI HUKUM PIDANA Pasal 27 Jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE: Distribusi, membuat dapat diaksesnya konten tertentu yg Ilegal - Author: Swante Adi Pasal 27 Jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE: Distribusi, membuat

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB Form.# Tgl. R Halaman 1 dari 8 Pasal 1 Letak 1.1. Pengembang dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada waktunya menjual dan

Lebih terperinci

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI Persyaratan dan Ketentuan Dengan menggunakan kartu, berarti Anda telah memahami, menerima, dan terikat pada ketentuan dan syarat yang tercantum berikut ini. Pasal 1. DEFINISI 1.1 BANK MEGA CARD CENTER

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT DATA RINGKAS Penjelasan Produk Dana Instant adalah produk fasilitas pinjaman tanpa agunan bagi perorangan yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan. Jenis Produk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

2. Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau yang MENERIMA HAK ATAS TANAH

2. Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau yang MENERIMA HAK ATAS TANAH SURAT PERNYATAAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH Pada hari ini, tanggal Bulan Tahun Dua Ribu, bertempat di, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Umur : Warga Negara : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 44 BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 4.1 Kedudukan Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Perjanjian yang akan dianalisis di dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat

Lebih terperinci

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan

Lebih terperinci

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari [masukan hari penandatanganan] tanggal [masukkan tanggal penandantangan], oleh dan antara: 1. Koperasi Mapan Indonesia, suatu

Lebih terperinci

Contoh Surat Pengajuan FPJP

Contoh Surat Pengajuan FPJP Lampiran-1 Nomor: Kepada *) Biro Operasi Moneter Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Contoh Surat Pengajuan FPJP Perihal : Permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka

Lebih terperinci

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH Halaman 1/15 Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang bertanda tangan dibawah ini: PERJANJIAN ANTARA PT DANA SYARIAH INDONESIA DAN Nomor. I. PT Dana Syariah Indonesia, berkedudukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL 24 JULI 2008 A. BAGAN PROSEDUR PENJAMINAN RESI GUDANG B. PEDOMAN TEKNIS PENJAMINAN RESI

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR SURAT PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR (SECARA ANGSURAN) Nomer: ---------------------------------- Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

Hukum sebagai pengemban nilai keadilan menurut Radbruch

Hukum sebagai pengemban nilai keadilan menurut Radbruch SKRIPSI HUKUM PIDANA Konsep Teori Keadilan Bermartabat Yang Dijabarkan Dalam Pancasila - Author: Swante Adi Krisna Konsep Teori Keadilan Bermartabat Yang Dijabarkan Dalam Pancasila Oleh: Swante Adi Krisna

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran

Lebih terperinci

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20

AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20 AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20 Pada hari ini Senin tanggal 14 (empat belas) Bulan 03 (Maret) Tahun 2017 ( Dua ribu tujuh belas),

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14 Pada hari ini, Kamis, tanggal tigapuluh satu bulan Januari tahun dua ribu tiga belas (31-01-2013). --------- Menghadap kepada saya, DODDY SAIFUL ISLAM,

Lebih terperinci

PT. Bank Permata Tbk. terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

PT. Bank Permata Tbk. terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan RINGKASAN INFORMASI PRODUK PERMATAKTA PermataKTA adalah Pinjaman Tunai hingga Rp. 300 juta tanpa agunan dari PermataBank yang diberikan ke nasabah individu untuk berbagai keperluan yang bersifat konsumtif

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI DAN PENGAGUNAN NO...

PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI DAN PENGAGUNAN NO... PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI DAN PENGAGUNAN NO... Pada hari ini,., tanggal bulan tahun (tanggal dalam angka), yang bertandatangan dibawah ini : -----------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No...

PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No... ----- Lampiran-1 PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No... Pada hari ini,., tanggal bulan... tahun, yang bertandatangan dibawah ini : --------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1003, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penagihan. Bea Masuk. Cukai. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PMK 111/PMK.04/2013 TENTANG

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PENGAKUAN HUTANG

CONTOH SURAT PENGAKUAN HUTANG CONTOH SURAT PENGAKUAN HUTANG Pada hari ini tanggal ( tanggal, bulan, dan tahun ) Berhadapan dengan saya, ( n a m a, SARJANA HUKUM, Notaris di ( t e m p a t ), dengan dihadiri para saksi yang telah saya,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB) Pada hari ini ( ) tanggal [( ) ( tanggal dalam huruf )] ( bulan dalam huruf ) tahun [( ) ( tahun dalam huruf )], kami yang bertanda

Lebih terperinci

AKTA JAMINAN FIDUSIA. Nomor : Pada hari ini, Pukul. Waktu Indonesia Bagian Barat

AKTA JAMINAN FIDUSIA. Nomor : Pada hari ini, Pukul. Waktu Indonesia Bagian Barat AKTA JAMINAN FIDUSIA Nomor : Pada hari ini, Pukul Waktu Indonesia Bagian Barat. ---------------------------------------------------------- Berhadapan dengan saya, ----------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL (KUK) ANTARA PT BANK SKR JRENG DENGAN PT SKR JOS FINANCE. Nomor...

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL (KUK) ANTARA PT BANK SKR JRENG DENGAN PT SKR JOS FINANCE. Nomor... PERJANJIAN KERJASAMA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL (KUK) ANTARA PT BANK SKR JRENG DENGAN PT SKR JOS FINANCE Nomor... Yang bertanda tangan dibawah ini: ----------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF Indonesia Berbisnis Credit Company AKTA KONTRAK IBis 54 Pro Sepeda Motor / Mobil NO : HGP / II / 48 / DPK / 2015 Kami yang bertandatangan dibawah ini : Mewakili Indonesia Berbisnis

Lebih terperinci

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh: KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA Oleh: Ronal Ravianto Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun

PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA Nomor : 28.- -Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun 2013 (dua ribu tiga belas), pukul 13.50 (tiga belas lewat lima puluh menit) WIB (Waktu

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------- Umur : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai

Lebih terperinci

1.11. Nasabah adalah orang atau individu selaku peminjam Citibank Ready Credit.

1.11. Nasabah adalah orang atau individu selaku peminjam Citibank Ready Credit. DEFINISI Definisi yang dipergunakan dalam Citibank Ready Credit akan dipergunakan juga pada fasilitas RCIP dan/atau RCC dan/atau Money Transfer. 1.1. ATM adalah Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai

Lebih terperinci

Pasal 12 ayat (1) dan (2)

Pasal 12 ayat (1) dan (2) SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS PERBANKAN COMMERCIAL NO. PASAL SEMULA MENJADI PERATURAN OJK YANG DIGUNAKAN 1. Halaman 1 Syarat dan Ketentuan Umum Syarat dan Ketentuan Umum Pasal 20 ayat (1)

Lebih terperinci

PELEPASAN HAK Nomor : Pada hari ini, Senin, tanggal (sembilan Februari duaribu limabelas).

PELEPASAN HAK Nomor : Pada hari ini, Senin, tanggal (sembilan Februari duaribu limabelas). PELEPASAN HAK Nomor : 10. --Pada hari ini, Senin, tanggal 9-2-2015 (sembilan Februari duaribu limabelas). --Mulai pukul 10.00 (sepuluh nol nol) Waktu Indonesia Barat sampai -------------- dengan selesainya

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN Data Diri Perusahaan : PT. Crediton Group Indonesia, berkedudukan Tempo Scan Tower, 32 floors, JL. HR Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesia. Peminjam

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN 49 PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN Pada hari ini, Senin tanggal empat bulan satu tahun dua ribu sepuluh (04-01-2010), bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Amin,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. ( n a m a ), ( u m u r ), ( pekerjaan ), ( alamat lengkap ), ( nomer KTP / SIM ), dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa kebutuhan yang sangat besar dan terus meningkat bagi dunia usaha atas tersedianya

Lebih terperinci

Law is the enterprise of subjecting human conduct to the governance of rules (The Morality of Law, 1971: 106).

Law is the enterprise of subjecting human conduct to the governance of rules (The Morality of Law, 1971: 106). SKRIPSI HUKUM PIDANA - Author: Swante Adi Krisna Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 3 Jan 2017 (about 2 months ago) Tanggal didownload: 4 Mar 2017, Pukul 12:04 106 pembaca via komputer / laptop.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN 87 BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN A. Penyebab Terjadinya Take Over Pembiayaan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Take

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No...

PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No... Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.7/ 36/DPM tanggal 3 Agustus 2005 - Lampiran-1 PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No... Pada hari ini,., tanggal bulan tahun (tanggal

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

Ringkasan Informasi Produk/Layanan /Layanan Kredit Angsuran Berjangka Nama Produk/Layanan Jenis Produk/Layanan Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Angsuran Berjangka PaketMU BEBAS Paket Mitra Usaha yang merupakan gabungan dari produk

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

Lebih terperinci

PermataKTA. Syarat & Ketentuan Umum dan Ringkasan Informasi Produk

PermataKTA. Syarat & Ketentuan Umum dan Ringkasan Informasi Produk PermataKTA Syarat & Ketentuan Umum dan Ringkasan Informasi Produk Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan m dengan ketentuan

Lebih terperinci

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 09/KPTS/M/1995 TENTANG PEDOMAN PENGIKATAN JUAL BELI RUMAH MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa jual beli rumah yang belum selesai dibangun

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN KUASA HIPOTEK

CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN KUASA HIPOTEK CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN KUASA HIPOTEK SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Umur : Pekerjaan : No. KTP / SIM : Alamat : Telepon : Bertindak

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI. - 2 - e. bahwa dalam rangka penagihan bea masuk dan/atau cukai perlu pengaturan khusus dengan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

Lebih terperinci

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. 400 G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana :.. Tahun Anggaran

Lebih terperinci

No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia No.2/27/DPM Tanggal 13 Desember 2000 Perihal Tata Cara

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :.. Tempat, Tgl Lahir :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... Nomor KTP/SIM :.. Dalam hal ini bertindak atas

Lebih terperinci

FORMAT STANDAR PERJANJIAN PENGGUNAAN MODAL (PPM)

FORMAT STANDAR PERJANJIAN PENGGUNAAN MODAL (PPM) FORMAT STANDAR PERJANJIAN PENGGUNAAN MODAL (PPM) TAHUN 2013 PAKET C TIM ADHOC PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA PENGANTAR Berdasarkan Pasal 25 PP51/2009 dinyatakan dengan tegas dalam rangkaian frasa

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa sistem pengupahan yang berlaku sekarang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS KEPADA USAHA MIKRO DAN KOPERASI DI KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit Kehadiran bank dirasakan semakin penting di tengah masyarakat. Masyarakat selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank dapat mengalami kesulitan likuiditas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Lebih terperinci

*36250 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

*36250 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL Copyright (C) 2000 BPHN PP 17/1999, BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL *36250 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL PRESIDEN

Lebih terperinci