KLASIFIKASI MINYAK BUMI
|
|
- Widyawati Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KLASIFIKASI MINYAK BUMI
2 Karena setiap lapangan minyak menghasilkan minyak mentah yang berbeda, maka perlu adanya suatu klasifikasi untuk menentukan golongan-golongan minyak mentah sehingga dapat diperoleh satu gambaran mengenai produk-prodk yang sekiranya dapat dihasilkan dari setiap golongan minyak mentah 2
3 Berdasarkan Grafitas API (Berat Jenis) Merupakan klasifikasi yang paling sederhana Jika gravitas API minyak mentah tinggi atau berat jenis mentah rendah, maka ada kecenderungan bahwa minyak mentah tersebut mengandung fraksi ringan dalam jumlah yang sangat besar Minyak mentah dengan gravitas 35 o API biasanya lebih berharga daripada minyak mentah dengan gravitas 30 o API. 3
4 Berdasarkan gravitas API atau berat jenis, minyak mentah dibagi ke dalam lima jenis meinyak mentah yaitu: 1) Minyak mentah ringan 2) Minyak mentah ringan sedang 3) Minyak mentah berat sedang 4) Minyak mentah berat 5) Minyak mentah sangat berat 4
5 Berdasarkan Kandungan Malam dan Aspal Pada permulaan perkembangan industri minyak bumi ternyata bahwa minyak mentah dari Pennsylvania mengandung malam parafin dan tidak mengandung minyak aspal Minyak mentah dari California mengandng aspal dan tidak mengandung malam parafin Minyak mentah dari Mid continent mengandung baik malam parafin maupun aspal. 5
6 Sehingga berdasarkan kandungan malam parafin dan aspal minyak mentah dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu: 1) Minyak mentah dasar parafin 2) Minyak mentah dasar aspal (naften) 3) Minyak mentah dasar campuran atau tengahan Sebagian besar minyak mentah, sekitar 90% termasuk dalam golongan minyak mentah dasar campuran, sedang 10% lainnya termasuk dalam golongan minyak mentah dasar parafin dan aspal. 6
7 Dengan semakin banyak ditemukannya lapangan minyak baru, ternyata ada beberapa minyak bumi yang kaya akan senyawa aromat, sehingga timbul golongan dasar minyak mentah yang baru yaitu golongan dasar aromat Minyak mentah juga diberi nama lapangan atau daerah dimana minyak mentah itu ditemukan, misalnya minyak mentah Minas, minyak mentah Duri, minyak mentah Ranau, minyak mentah Lirik, minyak mentah Sumatera Selatan, minyak mentah Kawengan, minyak mentah Ledok, minyak mentah Tanjung dan lainnya. 7
8 Berdasarkan Komposisi Kimia Klasifikasi ini diajukan oleh Sanchen, yang mempunyai daerah antara 250 o C -300 o C, seperti terlihat pada tabel. Komposisi fraksi o C Golongan %parafin %naften %aromat %malam %aspal Parafin , Par-naft Naften Par-naft-arm Naft - arm ,6 Sedikit 0, , (Van Nes dan Van Western, 1951) Kesulitan dalam klasifikasi ini adalah bahwa fraksi yang mendidih di atas 200 o C, molekul-molukulnya jarang terdapat dalam keadaan murni tetapi dalam gabungan. 8
9 Menurut US BUREAU Of MINES Merupakan klasifikasi yang banyak digunakan saat ini Sebagai dasar klasifikasi digunakan gravitas API fraksi kunci nomer 1 dan 2, yang diperoleh dengan alat distilasi Hample Standar. Fraksi kunci nomer 1 adalah fraksi minyak bumi yang mendidih pada suhu antara o F atau antara o C pada tekana 1 atm Fraksi kunci nomer 2 mendidih pada suhu antara o F atau o C pada tekanan 40 mmhg. Fraksi kunci nomer 1 termasuk dalam fraksi kerosin, sedang fraksi kunci nomer 2 termasuk dalam fraksi minyak pelumas 9
10 Terdapat sembilan kemngkinan golongan dasar minyak mentah Gravitas API Golongan dasar Fraksi knci no1 Fraksi knci no 2 1. parafin-parafin 2. Parafin-parafin 3. Parafin-naften 4. Tengahan-parafin 5. Tengahan-tengahan 6. Tengahan-naften 7. Naften-parafin 8. Naften-tengahan 9. Naften-naften > 40 > 40 > < 33 < 33 < 33 > < 20 > < 20 > < 20 Meskipun secara teoritis ada sembilan golongan dasar minyak mentah, tetapi dalam praktek hanya ada tujuh golongan dasar minya mentah saja yang dikenal Dua golongan dasar minyak mentah yang belum pernah dijumpai sampai sekarang adalah 3 dan 7 10
11 Menurut Distribusi Atom Karbon Diajukan oleh Van Nes dan Van Westen yang didasarkan atas distribusi karbon parafinik, naftenik, dan aromatik dalam minyak mentah Digunakan diagram segitiga dengan ketiga titik sudutnya masing-masing menunjukkan seratus persen karbon parafin C P, seratus persen karbon aromat C A, seratus persen karbon naftenik C N. 11
12 % C A Kalimantan I Venezuale Kalimantan II Timur tengah Pennsylvania Grosny % C P % C N Distribusi karbon beberapa minyak (van Nes dan Van Westen, 1951) 12
13 Klasifikasi Berdasarkan Faktor Karakterisasi Diajukan oleh Watson dari UOP yang mendefinisikan faktor karakterisasi Watson K sebagai : T K 3 B S T B semula didefinisikan sebagai titik didih rerata molal, kemudian berubah menjadi titik didik rerata kubik, dan akhirnya menjadi titik didih rerata tengahan dalam o R, dan S adalah berat jenis pada 60 o F/60 o F. Klasifikasi ini juga berlaku untuk fraksi minyak bumi lurus (straight run fractions). Adapun golongannnya: 1) Minyak mentah dasar parafin : K > 12,1 2) Minyak mentah dasar tengahan : K = 11,5 12,1 3) Minyak mentah dasar naften : K = 10,5 11,45 4) Minyak mentah dasar aromat: K <10,5 13
14 Berdasarkan Indeks Korelasi Dikembankan oleh HM Smith dari US Bureau of Mines Juga berlaku untuk fraksi minyak bumi Indeks diperoleh dengan cara menlukiskan kebalikan titik didih rerata volumetik suatu fraksi terhadap berat jenis pada 60 o F/60 o F di dalam suatu diagram referensi dimana di dalam diagram itu terdapat garis-garis untuk setiap jenis hidrokarbon. Untuk senyawa HC parafin normal garis ini diberi angka nol, sedangkan untuk benzen diberi angka
15 Berdasarkan garis dijabarkan persamaan empiris: I.K. = 473,7 S 456,8 + 48,640/K I.K. : indeks korelasi, S gravitas jenispada 60 o F/60 o F dan K adalah titik didih rerata dalam K. I.K. : 0-15 HC parafin dominan I.K. : HC naften atau campuran HC parafin dominan I.K. > 50 HC aromat dominan 15
16 Klasifikasi Lainnya Klasifikasi berdarsarkan kandungan belerang Digolongkan menjadi: 1) Minyak mentah dengankandngan rendah (< 0,1%) 2) Minyak mentah dengan kandngan sedang (0,1-1%) 3) Minyak mentah dengan kandngan tinggi (> 1%) Selain itu dapat digoongakn dalam minyak mentah masam (sour crude) dan minyak mentah manis (sweet crude) tidak didasarkan kandungan belerang, tetapi kandungan hidrogen sulfid. Batas kandngan hidrogen sulfid adalah 0,05ft 3 /100 galon minyak mentah 16
17 Terima kasih 17
SIFAT-SIFAT FISIS MINYAK BUMI
SIFAT-SIFAT FISIS MINYAK BUMI Titik Didih Rerata Fraksi Minyak Bumi Banyak sifat- sifat fisis senyawa hidrokarbon murni yang dapat di korelasikan dengan berat jenis (specific grafity) dan titik didih normal.
Lebih terperinciKOMPOSISI MINYAK BUMI
KOMPOSISI MINYAK BUMI Komposisi Elementer Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling banyak terkandung
Lebih terperinciA. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi
A. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi Istilah minyak bumi diterjemahkan dari bahasa latin (petroleum), artinya petrol (batuan) dan oleum (minyak). Nama petroleum diberikan kepada fosil hewan dan tumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Minyak bumi terutama terdiri dari campuran senyawa-senyawa hidrokarbon yang sangat kompleks, yaitu senyawa-senyawa organik yang mengandung unsurunsur karbon dan hidrogen. Di samping
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pelajaran : SMA Kelas/Semester : X/2 Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : Hidrokarbon : Minyak Bumi : 2 x 45 menit Standar Kompetensi
Lebih terperinciEKSTRAKSI ASPHALTENE DARI MINYAK BUMI
EKSTRAKSI ASPHALTENE DARI MINYAK BUMI Adharatiwi Dida Siswadi dan Gita Permatasari Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7460058
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal
Lebih terperinciPROSES PEMISAHAN FISIK
PROSES PEMISAHAN FISIK Teknik pemisahan fisik akan memisahkan suatu campuran seperti minyak bumi tanpa merubah karakteristik kimia komponennya. Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan sifat fisik tertentu
Lebih terperinciAPAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON?
APAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON? Oleh: Didi S. Agustawijaya dan Feny Andriani Bapel BPLS I. Umum Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks, sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minyak bumi merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks, sebagai gabungan antara senyawa hidrokarbon (unsur karbon dan hidrogen) dan nonhidrokarbon (unsur oksigen,
Lebih terperinciBAB IV UJI MINYAK BUMI DAN PRODUKNYA
BAB IV UJI MINYAK BUMI DAN PRODUKNYA 1. Densitas, berat jenis, dan Grafitas API Densitas minyak adalah massa minyak per satuan volume pada suhu tertentu. Berat jenis adalah perbandingan antara rapat minyak
Lebih terperinciMAKALAH KIMIA PEMISAHAN
MAKALAH KIMIA PEMISAHAN Destilasi Bertingkat DISUSUN OLEH : Nama :1. Shinta Lestari ( A1F014011) 2. Liis Panggabean ( A1F014018) 3. Dapot Parulian M ( A1F014021) 4. Wemiy Putri Yuli ( A1F014022) 5. Epo
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal
Lebih terperinciPENGGUNAAN ZEOLIT Y SINTESIS SEBAGAI PENYARING MINYAK BUMI ASAL DlURI RIAU
PENGGUNAAN ZEOLIT Y SINTESIS SEBAGAI PENYARING MINYAK BUMI ASAL DlURI RIAU Emrizal Mahidin Tamboesai Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam, Universitas Riau emrizaltamboesai@gmail.
Lebih terperinciAspal merupakan bahan perkerasan untuk jalan raya. Tentu "penghuni" jurusan Teknik Sipil mengenalnya. Mari kita bahas bersama mengenai aspal.
Pengertian Aspal Aspal merupakan bahan perkerasan untuk jalan raya. Tentu "penghuni" jurusan Teknik Sipil mengenalnya. Mari kita bahas bersama mengenai aspal. Pengertian Aspal adalah bahan yang bersifat
Lebih terperinci1. Densitas, Berat Jenis. Gravitas API
UJI MINYAK BUMI DAN PRODUKNYA 2 1. Densitas, Berat Jenis dan Gravitas API Densitas minyak adalah massa minyak persatuan volume pada suhu tertentu. Berat spesifik atau rapat relatif (relative density) minyak
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciKimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT
Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT Pendahuluan Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu
Lebih terperinciAddres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1
ALKANA Rumus umum alkana: C n H 2n + 2 R (alkil) = C n H 2n + 1 Alkana Adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh) A. Alkana 1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin).
Lebih terperinciMINYAK BUMI DAN GAS ALAM
2013 MINYAK BUMI DAN GAS ALAM Di susun Oleh : Nama : RUSMIYATI NPM : 0221 12 326 1i Akuntansi Universitas Pakuan 1.Latar Belakang Penulisan MAKALAH MENGENAI MINYAK BUMI DAN GAS ALAM BAB 1 PENDAHULUAN Sumber
Lebih terperinciPengolahan Minyak Bumi
Primary Process Oleh: Syaiful R. K.(2011430080) Achmad Affandi (2011430096) Allief Damar GE (2011430100) Ari Fitriyadi (2011430101) Arthur Setiawan F Pengolahan Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak bumi adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspal adalah material perekat berwarna coklat kehitam hitaman sampai hitam dengan unsur utama bitumen. Aspal merupakan senyawa yang kompleks, bahan utamanya disusun
Lebih terperinciGeokimia Organik 5. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi - Pembentukan Minyak Bumi - Pentingnya Waktu dan Suhu dalam Pembentukan Minyak Bumi
Geokimia Organik 5. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi - Pembentukan Minyak Bumi - Pentingnya Waktu dan Suhu dalam Pembentukan Minyak Bumi - Migrasi Hidrokarbon - Komposisi Minyak Bumi - Terbentuknya
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )
LEMBARAN SOAL 6 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
83 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA FISIK DAN KIMIA BBM PERTAMINA Data Fisik dan Kimia tiga jenis BBM Pertamina diperolah langsung dari PT. Pertamina (Persero), dengan hasil uji terakhir pada tahun
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5
TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling
Lebih terperincikimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran
K-13 kimia K e l a s XI MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan pembentukan minyak bumi. 2. Memahami fraksi-fraksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minyak Bumi Minyak bumi atau crude oil adalah senyawaan hidrokarbon yang terdapat di dalam bumi, terdiri dari gas, cair, dan padatan. Minyak bumi berwarna hitam
Lebih terperinciBab 10 MINYAK BUMI. A. Komponen Minyak Bumi
Bab 10 MINYAK BUMI A. Komponen Minyak Bumi Minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang strategis, mulai kegiatan memasak, bahan kendaraan bermotor, tenaga listrik sampai pada bahan dasar
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciSIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER METANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**)
SIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER METANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**) isana_supiah @uny.ac.id ABSTRAK Sifat-sifat fisik suatu sistem dapat dipelajari dengan menentukan besaran termodinamik sistem itu. Campuran
Lebih terperinciPengantar Edisi Kedua
Pengantar Edisi Kedua Edisi pertama Chemistry of Petrochemical Processes (Ilmu Kimia Proses Petrokimia) ditulis dengan tujuan untuk mengenalkan kepada pembaca melalui pendekatan sederhana mengenai beragam
Lebih terperinciKARYA ILMIAH DEWI SARTIKA
PENENTUAN PERSEN VOLUME FRAKSI MINYAK MENTAH (CRUDE PETROLEUM) DENGAN METODE DISTILASI SECARA ASTM D-86 DI PT. PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU KARYA ILMIAH DEWI SARTIKA 062409068 PROGRAM
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dewasa ini permasalahan krisis energi cukup menjadi perhatian utama dunia, hal ini disebabkan menipisnya sumber daya persediaan energi tak terbarukan seperti minyak bumi
Lebih terperinciAtom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.
SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,
Lebih terperinciSenyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti
Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PEMBUATAN AVTUR (AVIATION TURBINE) BERDASARKAN ANALISA SIFAT FISIK DAN KIMIA MINYAK MENTAH (CRUDE OIL) DI PT PERTAMINA RU II DUMAI
EVALUASI PROSES PEMBUATAN AVTUR (AVIATION TURBINE) BERDASARKAN ANALISA SIFAT FISIK DAN KIMIA MINYAK MENTAH (CRUDE OIL) DI PT PERTAMINA RU II DUMAI PROCESS EVALUATION OF CREATING AVTUR (AVIATION TURBINE)
Lebih terperinciBAB VIII SENYAWA ORGANIK
BAB VIII SENYAWA ORGANIK Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan mikromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa serta kegunaannya. Sebagian besar zat yang ada di sekitar kita merupakan
Lebih terperinciDISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) Disusun oleh: Dinna Rizqi Awalia Dr. Danu Ariono Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik
Lebih terperinciSIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER 1-PROPANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**)
SIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER 1-PROPANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**) isana_supiah @uny.ac.id ABSTRAK Sifat-sifat fisik suatu sistem dapat dipelajari dengan menentukan besaran termodinamik sistem itu. Besaran
Lebih terperinciBAB III PROSES PEMBAKARAN
37 BAB III PROSES PEMBAKARAN Dalam pengoperasian boiler, prestasi yang diharapkan adalah efesiensi boiler tersebut yang dinyatakan dengan perbandingan antara kalor yang diterima air / uap air terhadap
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kimia memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat dikarenakan industri kimia banyak memproduksi barang mentah maupun barang jadi untuk mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Buku Teks Kimia SMA Kelas X 1. Identitas Buku Teks Kimia SMA Kelas X Buku yang menjadi obyek penelitian peneliti adalah buku teks kimia SMA kelas X jilid 1 materi
Lebih terperinciSIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER ETANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**)
SIFAT TERMODINAMIK SISTEM BINER ETANOL-AIR*) Oleh: Isana SYL**) ABSTRAK Sifat-sifat fisik suatu sistem dapat dipelajari dengan menentukan besaran termodinamik sistem itu. Campuran dapat bersifat ideal
Lebih terperinciGambar 4.1. Perbandingan Kuantitas Produk Bio-oil, Gas dan Arang
Persentase hasil BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Persentase Plastik dan Cangkang Sawit Terhadap Kuantitas Produk Pirolisis Kuantitas bio-oil ini menunjukkan seberapa banyak massa arang, massa biooil, dan
Lebih terperinciMENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN
MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN oleh Lilis Harmiyanto *) ABSTRAK Di dalam proses distilasi untuk memisahkan gas-gas dengan cairannya perlu pengaturan
Lebih terperinciTitik Leleh dan Titik Didih
Titik Leleh dan Titik Didih I. Tujuan Percobaan Menentukan titik leleh beberapa zat ( senyawa) Menentukan titik didih beberapa zat (senyawa) II. Dasar Teori 1. Titik Leleh Titik leleh adalah temperatur
Lebih terperinciKesetimbangan Fasa Bab 17
14.49 Pada diagram fase dibawah ini kesetimbangan cair uap digambarkan sebagai T terhadap xa pada tekanan konstan, tentukan fase-fase dan hitunglah derajat kebebasan dari daerah yang ditandai. Jawab: Daerah
Lebih terperinciBAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)
BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y
Lebih terperinciINDUSTRI MINYAK BUMI
INDUSTRI PENGILANGAN MINYAK BUMI A. Teori Pengertian Minyak Bumi Minyak bumi adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Distilasi dan Titik Didih Nama : Agustine Christela Melviana NIM : 11210031 Tanggal Percobaan : 19 September 2013 Tanggal Pengumpulan Laporan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Perlakuan Terhadap Sifat Fisik Buah Pala Di Indonesia buah pala pada umumnya diolah menjadi manisan dan minyak pala. Dalam perkembangannya, penanganan pascapanen diarahkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH
IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH I. TUJUAN Mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon alifatis dan aromatis. Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi
Lebih terperinciWUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas
WUJUD ZAT 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas 1.1 Jumlah Fasa (P) Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Jumlah Fasa
Lebih terperinciTeknik Reservoir dan Cadangan Migas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2015 Teknik Reservoir dan Cadangan Migas HALAMAN JUDUL SMK / MAK Kelas XI Semester I i DISKLAIMER (DISCLAIMER) Penulis : Editor Materi : Editor
Lebih terperinciALKOHOL H H H H H C C OH. H H H H ETANA ETANOL OH sebagai gugus pengganti (gugus fungsi)
Yunita Maimunah ALKHL H H H H H C C H H C C H H H H H ETANA ETANL H sebagai gugus pengganti (gugus fungsi) a Alkohol H RH R untuk rantai C, metanol CH 3 H, Etanol C 2 H 5 H Etanol adalah alkohol yang terdapat
Lebih terperinciI Sifat Koligatif Larutan
Bab I Sifat Koligatif Larutan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menjelaskan dan membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. Pernahkah
Lebih terperinciHIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA
Modul 3. 10. IDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Standar Kompetensi Mengkomunikasikan Senyawa idrokarbon dan Kegunaannya Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa hidrokarbon
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan
Lebih terperinciHeri Rustamaji Teknik Kimia Unila
PRODUK MINYAK BUMI Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila Penggolongan Produk Jadi Ada beberapa cara penggolongan produk jadi yang dihasilkan oleh kilang minyak. Diantaranya produk jadi kilang minyak dapat
Lebih terperinciUPAYA MEMPERPANJANG PEMAKAIAN MINYAK BUMI
UPAYA MEMPERPANJANG PEMAKAIAN MINYAK BUMI Rosdiana Mu in Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Abstrak Harus disadari bahwa minyak bumi sebagai bahan galian sebagaimana bahan-bahan
Lebih terperinciBAHAN BAKAR BENSIN RAMAH LINGKUNGAN
BAHAN BAKAR BENSIN RAMAH LINGKUNGAN A.S. Nasution dan Oberlin Sidjabat PPPTMGB LEMIGAS Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230 Telepon: (021) 7394422 Ext. 1559/1518 Fax
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Special Boiling Point
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Special Boiling Point Special Boiling Point (SBP) terdiri dari campuran senyawa hidrokarbon parafinik, naftenik dan sedikit aromatik. Pelarut ini berasal dari feedstock naphtha
Lebih terperinciBAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prasarana jalan berkaitan erat dengan pertumbuhan pembangunan di berbagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prasarana jalan berkaitan erat dengan pertumbuhan pembangunan di berbagai sendi kehidupan manusia karena merupakan fasilitas yang sangat vital dalam mendukung pergerakan
Lebih terperinciPilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.
1 Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
Lebih terperinciRESIDU DAN FRAKSI-FRAKSI PETROLEUM CAIR
RESIDU DAN FRAKSI-FRAKSI PETROLEUM CAIR Fraksi-fraksi cair dari petroleum adalah nafta ringan, nafta berat, minyak-tanah, dan solar. Produk bawah dari unit distilasi adalah residu. Campuran-campuran ini
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Kilang PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan. pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan oleh Presiden
LATAR BELAKANG Kilang PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995. Sumber bahan baku yang diolah di PT. PERTAMINA
Lebih terperinciHIDROKARBON AROMATIK
HIDROKARBON AROMATIK Benzena, toluena, xilena (BTX), dan etilbenzena adalah hidrokarbon aromatik dengan pemakaian sangat luas untuk produksi bahan petrokimia. Bahan aromatik ini sangat penting sebagai
Lebih terperinciSifat-sifat Fisis Larutan
Chapter 7a Sifat-sifat Fisis Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1
Lebih terperinciALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran
ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konstruksi Perkerasan Lentur Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan itu berfungsi untuk
Lebih terperinciKeputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 169 tanggal 9
Bab L Pcndahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Pusdiklat Migas Cepu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS) Cepu adalah pelaksana di bidang pengcmbangan diklat perminyakan
Lebih terperinciPRE-TREATMENT MINYAK BUMI
Makalah Teknologi Minyak Bumi dan Petrokimia PRE-TREATMENT MINYAK BUMI Disusun oleh: KELOMPOK 2 Hevi Wulandari 1204103010013 Des Al-Nizar 1204103010015 Faria Insyira 1204103010016 Linda Hayani 1204103010020
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Salah satu dari golongan palem yang dapat menghasilkan asam oleat adalah kelapa sawit (Elaenisis guineensis jacq) yang terkenal terdiri dari beberapa varietas, yaitu termasuk dalam
Lebih terperinci12/12/ Bahan Bakar Padat/Cair. Menunjukan bahwa: - Pembakaran teoritis dari 1 mol C memerlukan 1 mol oksigen dan memberikan 1 mol CO 2
1/1/01.1 Bahan Bakar Padat/Cair Menunjukan bahwa: C + O CO 1 mol 1 mol 1 mol H + ½ O H O 1 mol ½ mol 1 mol + O O 1 mol 1 mol 1 mol Dengan memperhatikan suatu bahan bakar yang mempunyai komposisi yang didefinisikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. teori tumbuh-tunbuhan (Hofer,1966), senyawa-senyawa organik penyusun minyak
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Bumi 2.1.1 Teori Pembentukan Minyak Bumi Menururt teori pembentukan minyak bumi, khususnya teori binatang engler dan teori tumbuh-tunbuhan (Hofer,1966), senyawa-senyawa
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN
Lebih terperinciKIMIA FISIKA HIDROKARBON NOMOR KODE/SKS : / 2 SKS MKA Terkait: PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR (1 SKS)
KIMIA FISIKA HIDROKARBON NOMOR KODE/SKS : 11302002 / 2 SKS MKA Terkait: PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR (1 SKS) Dosen: Dr. Ir. Yos. Sumantri, MT. Dr. Suranto, ST., MT. Dr. Boni Swadesi, ST., MT Kristiati
Lebih terperinciHUKUM RAOULT. campuran
HUKUM RAOULT I. TUJUAN - Memperhatikan pengaruh komposisi terhadap titik didih campuran - Memperlihatkan pengaruh gaya antarmolekul terhadap tekanan uap campuran II. TEORI Suatu larutan dianggap bersifat
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL
METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode pengujian ini membahas ketentuan persiapan dan tata cara pengujian kadar air
Lebih terperinciKimia Organik Pertemuan 1
Kimia Organik Pertemuan 1 Hidrokarbon Isomer struktur Alkana Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Contoh senyawa HC: minyak tanah,
Lebih terperinciBAB V PERHITUNGAN KIMIA
BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung
Lebih terperinciUH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A
UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A Catatan : Boleh menggunakan kalkulator, tetapi bukan kalkulator hp atau sejenisnya. 1.. Larutan 1 molal NaOH (Ar Na = 23 g/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1
Lebih terperinciGambar 1.Diagram Alir Fraksinasi Arus Kaya Heksana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Industri minyak atsiri merupakan salah satu industri yang sangat berkembang di Indonesia. Industri ini sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu, dan masih berkembang
Lebih terperinciMINYAK BUMI DAN PETROKIMIA
MINYAK BUMI DAN PETROKIMIA Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam. 2. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun
Lebih terperinciPerhatikan gambar diagram P-T berikut:
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis 2. Adanya
Lebih terperinciISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH
PKMI--7- ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH Ria Amiriani, Ria Yunisa Primasari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
Lebih terperinciL A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd
L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id LARUTAN Zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yang dapat berupa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab yang keempat ini mengulas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisa pembahasannya. Hasil penelitian ini nantinya akan dipaparkan olahan data berupa grafik
Lebih terperinciKegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.
Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lemak dan Minyak Minyak dan lemak tidak berbeda dalam bentuk umum trigliseridanya, tetapi hanya berbeda dalam bentuk (wujud). Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan titik lelehnya.
Lebih terperinciBAB 6 BAHAN POLYMER Part 1
BAB 6 BAHAN POLYMER Part 1 Polymer Pengantar Polymer: bahan organik dengan ciri molekul raksasa yang memiliki berat molekul lebih besar dari 10.000 g/g.mol, bahkan dapat mencapai 1.000.000 g/g.mol. Poly
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Instrumen tes diagnostik model mental berupa
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Pembangunan di bidang industri kimia di Indonesia semakin pesat perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan didirikannya beberapa pabrik kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan
Lebih terperinci3. jangan membakar dekat dengan dedaunan kering atau benda mudah terbakar
Tips menggunakan paraffin bahan bakar padat atau parafin seringkali digunakan oleh para tentara yang sedang bertugas di hutan - hutan dan para pencinta alam pun sering kali menggunakannya. bentuknya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri,
Lebih terperinci