KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KOLAM RENANG
|
|
- Surya Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KOLAM RENANG NAMA : Aji Setiawan NIM : KELAS JURUSAN : 11.D3.01 : TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
2 ABSTRAK Geliat bisnis yang luar biasa dari pengelolaan kolam renang harus diimbangi dengan manajemen yang baik. Penempatan SDM yang tepat, dan pelayanan kepada publik yang tak mengecewakan. Barometer keuntungannya dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang setiap bulannya. Bila bagus dalam tata pengelolaannya, maka bisnis ini akan menjadi bisnis yang sangat menguntungkan. Bahkan akan banyak menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para generasi muda. Kolam renang yang dikelola dengan manajemen yang baik, dan didukung pula dengan pemeliharaan yang baik akan membawa keuntungan yang melimpah. Para pengunjung akan datang lagi, dan merasakan pelayanan yang memuaskan dari pengelola kolam renang. Geliat bisnis yang menantang dari pengelolaan kolam renang membuat saya yakin bisnis ini akan terus mengalir seperti air pancuran yang terus menerus mengucurkan air. Seolah-olah mengatakan kepada kami bahwa bisnis tak akan pernah sepi dari pengunjung. Oleh karena itu, kemampuan manajemen dalam mengelola bisnis ini dalam mengeruk, dan meraup keuntungan akan terlihat dari mereka melayani pengunjung dengan penuh senyuman termanisnya. Kalau sudah begitu, bukankah bisnis kolam renang itu menggiurkan? ISI Ada beberapa hal yang membuat bisnis kolam renang itu menarik bagi saya. Asetnya Utuh Bisnis kolam renang, pada dasarnya adalah bisnis jasa penyewaan property (berupa kolam renang). Dengan mengingat bahwa property (kolam renang) yang disewakan adalah senantiasa dijaga (attended) oleh pemilik atau pegawainya, maka cenderung akan senantiasa 'utuh'. Jadi, tidak sama dengan bisnis 'dagang beras'. Kalau berasnya terjual, maka berasnya 'hilang'/habis, dan pengusaha/pedagang, harus kulakan lagi. Berbeda pula dengan bisnis penyewaan mobil, dimana barang yang disewakan cenderung jatuh harganya cepat sekali, seperti berdagang buah atau sayuran. Jadi, ini titik menarik yang pertama: investasi kita relatif senantiasa utuh (bahkan berkembang seiring dengan kenaikan harga tanah/property). Seapes-apesnya, kolam renang itu sepi, dan bisa dijual kembali dengan nilai jual yang sesuai harga propertynya yang cenderung terus naik dari waktu ke waktu. Murah Biaya Operasionalnya Yang kedua, bisnis ini relatif murah biaya operasionalnya, karena itu bisa dianggap sebagai bisnis jasa-jasa murni, seperti bisnis hotel, salon, tukang cukur, bengkel mobil, penyewaan apartemen, penyewaan lapangan badminton, penyewaan lapangan tenis, atau penyewaan lapangan futsal, seperti itu. Tidak ada biaya kulak yang tinggi seperti toko/mini-mart atau perdagangan pada umumnya.
3 Ujungnya dari biaya operasional yang murah ini nanti apa? Benar sekali: margin keuntungan yang relatif tinggi. Perlu Banyak Tenaga Terampil Yang ketiga, bisnis kolam renang relatif tidak terlalu memerlukan tenaga amat terampil, dan juga tidak memerlukan banyak pegawai. Jadi, lebih mirip penyewaan apartemen saja, atau penyewaan lapangan olah raga (stadion, futsal, badminton, tenis, dlsb). Bisnis hotel, masih memerlukan pegawai dalam jumlah banyak, dengan ketrampilan pelayanan yang tinggi. Salon dan tukang cukur, perlu tenaga penyalon dan penyukur yang handal. Bengkel mobil, idem ditto, perlu montir terampil. Mendapatkan pegawai terampil, ini bisa merupakan kendala kunci bagi enterpreuner. Demikian pula, mengelola pegawai dalam jumlah banyak, itu juga bisa menjadi kendala bagi enterpreuner. Dalam bisnis kolam renang, ini nyaris bukan kendala! Tetap Menyerap Tenaga Kerja Yang keempat,... walau tidak memerlukan tenaga terampil dalam jumlah banyak, kurang lebih cuma seperti toko/mini-mart/mracang, tapi bisnis kolam renang ini tetap menyerap tenaga kerja juga, manajer kolam, lalu pegawai yang bertugas jaga/mengawasi perenang, urusan karcis, memelihara kebersihan/operasional kolam, memelihara kebersihan umum, bisa juga ada pegawai untuk bisnis sampingan bagian penjualan makanan dan toko, juru parkir, dst. Di kolam kita, para guru renang, bisa juga mendapatkan nafkahnya. Bagi seorang 'visioner' di daerah, yang ingin berkontribusi untuk kampung halaman, ini bisa menjadi peluang yang pas. Bayangkanlah, anda punya saudara-saudara, handai taulan, katakanlah, lima orang,... ada yang cuma lulusan SMA, ada yang lulusan perguruan tinggi atau jebolan perguruan tinggi tapi tidak punya keahlian istimewa apa-apa,... ada seorang yang sudah berumur, bisa manajemen dikit-dikit, terpercaya, tapi tidak punya penghasilan yang besar. Sudahlah, bikinkan saja kolam renang, dilatih sedikit oleh spesialis pembuat kolam renang, pasti bisalah menjalankan kolam renang. Lebih bisa daripada harus mengoperasikan, misalnya, bengkel sepeda motor atau perdagangan sembako. Mencari Pelanggannya Tidak Ruwet Yang kelima, kendala usaha biasanya adalah marketing. Membuat 'dagangan', berupa barang atau jasa, itu kadang bisa diatasi dengan lebih mudah, membuka toko, apa susahnya? Membuka bengkel motor, apa susahnya? Tapi, bagaimana mensukseskan pemasarannya? Itu adalah pertanyaan inti enterpreuner yang utama. Nah, ini pula yang sering membuat orang maju-mundur untuk membuat lapangan olahraga (futsal, badminton, tenis, skating, dlsb). Lapangan bisa di-set-up dengan mudah, tapi kemudian kalau tidak ada yang menyewa, bagaimana? Bikin bengkel motor, tapi terus sepi sunyi, sendiri, rugilah bandar...
4 Kolam renang relatif berbeda. Karena ini bukan olah raga permainan, dan ada unsur relaksasi, unsur bermain, yang tinggi, dan juga tidak bersifat musiman, laki-perempuan, segala usia, anak-anak bahkan manula juga bisa,... maka, bila lokasi dipilih dengan baik, memasarkan kolam renang cenderung lebih mudah dibandingkan dengan, misalnya, lapangan badminton. Umumnya, pada weekdays (senin s/d jumat), kolam renang menyasar pasar pelajar, anak -anak sekolah, mulai dari SD sampai SMA. Perguruan tinggi dan taman kanak-kanak sebetulnya bisa disasar juga, walau sekarang ini kurang lazim. Caranya bagaimana? Berbagi-hasil dengan pihak sekolahan atau guru-gurunya. Dengan pola ini, sekolah/guru bergerak sebagai 'pemasar' yang rajin, karena mereka mendapat bagian, yang jumlahnya bisa cukup lumayan. Jadi,... pemilik kolam renang tidak harus menggaji pegawai sales/marketing yang khusus. Di sisi lain, untuk week-end (sabtu s/d minggu), kolam bisa menyasar pasar keluarga atau perenang umum, yang mungkin jumlahnya lebih sedikit, tapi membayar lebih mahal. Biasanya, pada suatu kota kecil, jumlah kolam renang relatif sedikit, sehingga terkenal, seantero kota, tahu akan keberadaan kolam renang itu, tidak perlu gembar-gembor promosi lagi. Di pihak lain, kalau di kota besar, orang cenderung suka dengan kolam renang yang dekat dengan tempat tinggalnya. Jadi, walaupun kolam renang jumlahnya banyak, tapi yang dekat dengan tiap-tiap pemukiman, tidaklah banyak, klop. Jarang sekali kota yang punya substitusi untuk kolam renang, berupa danau, atau sungai, yang bening kencling. Kalau tidak mau membayar lapangan badminton, orang bisa tepak-tepakan di jalan depan rumah. Kalau tidak mau membayar sewa lapangan futsal, orang bisa main futsal di lapangan seadanya, tapi berenang,... kalau tidak di kolam renang, mau dimana? Kadang-kadang tidak mudah mencari alternatif lainnnya. Oleh karena itu, sering kita lihat kolam renang itu berjubel. Di Kolam Renang Bisa Ada Bisnis Sampingannya Yang keenam, bisa ada bisnis ikutan yang juga profitable di kolam renang yang terkelola dengan baik. Berbeda dengan lapangan badminton yang 'relatif sepi', kolam renang biasanya ramai kemrubut, dan biasanya orang berenang mudah lapar (atau haus juga!), sehingga bisnis makanan/minuman bisa jadi bisnis sampingan yang amat menguntungkan. Bisa pula dilirik pendapatan perparkiran, bila areanya memungkinkan. Dengan telah digambarkan segalanya di atas, soal labanya ini sekarang tinggal masalah matematika sederhana saja. Untuk lebih gamblangnya silakan langsung melihat tabel di bawah ini dalam satuan juta rupiah. Untuk Kota Kecil Dengan catatan, bahwa perhitungan laba tersebut tidak memperhitungkan biaya depresiasi.
5 Biaya depresiasi dapat diperkirakan. Lahan depresiasinya nol. Dari investasi Rp. 800 jt - 1M, unsur permesinannya hanyalah sekitar Rp. 50 juta saja, katakanlah didepresiasikan 5 tahun, berarti per tahun Rp. 10 juta. Sisanya bangunan Rp juta, didepresiasikan dalam 15 tahun, nilainya menjadi Rp ,33 juta. Jadi, total depresiasi per tahun adalah Rp ,33 juta. Sehingga, bila dimasukkan unsur depresiasi, keuntungan bersihnya menjadi sekitar Rp juta/tahun. Untuk Kota Besar Bisa kita buat perhitungan yang sama, sehingga figurnya seperti di bawah ini: Apakah ini realistis? Ada kasus riilnya. Belum lama ini, di Jakarta Timur, ada suatu kolam renang yang ditawarkan dengan harga sewa Rp. 30 juta/bulan untuk dioperasikan, dan itu adalah harga yang wajar. Karena apa? Penyewa tentunya tidak menanggung biaya depresiasi, dan sebagai gantinya, mereka membayar biaya sewa. Dengan pendapatan Rp juta, dikurangi biaya-biaya masih ada hasil kotor Rp juta. Dikurangi biaya sewa Rp. 30 juta, masih ada untung bersih Rp juta/bulan. Dengan profil laba seperti ini, bila nilai tanah tidak diperhitungkan, praktis sebenarnya modal sudah kembali ke tangan pemilik kolam renang dalam waktu sekitar 2-3 tahun saja untuk di kota besar, atau 3-9 tahun untuk kota kecil. Dari situ, terlihat bahwa ini adalah bisnis yang menarik. Apalagi dengan mengingat bahwa aset kolam renang itu kurang lebih utuh terus, bahkan meningkat harganya. Perlu pula diingat, apabila yang mengoperasikan adalah handai taulan kita sendiri, maka handai taulan kita itu juga menikmati pendapatan per bulan yang lumayan, dan itu juga suatu keuntungan walaupun kecil. Dalam hal margin profitnya, dapat diperhatikan di sini, kolam yang berukuran lebih besar, yaitu 12x25m, profit marginnya lebih besar secara prosentase dibandingkan kolam yang lebih kecil, dan itulah sebabnya, apabila segala sesuatunya memungkinkan, pengusaha kolam lebih baik membuat kolam yang relatif besar. Demikian pula, lokasi amat menentukan tingkat keuntungan dan pengembalian investasi. Contoh di sini adalah kota besar vs. kota kecil, tapi secara umum bisa dibandingkan lokasi yang pas, dan lokasi yang agak kurang pas. Sekarang segalanya sudah jelas, silakan menimbang-nimbang. Bisnis kolam renang bukanlah bisnis yang buruk. REFRENSI
BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang. Sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri jam kerja
Lebih terperinciMerintis Usaha Warnet
Merintis Usaha Warnet By: Abdul Khair STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Sepertinya istilah Warnet sudah tidak asing lagi di Indonesia, banyak yang sudah tahu kalau Warnet adalah singkatan dari Warung Internet.
Lebih terperinciLAMPIRAN I HASIL WAWANCARA. Waktu : 11 Mei 2016 ( WIB )
LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA A. Hasil Wawancara dengan Pemilik Kolam Pancing Anom Asri (Informan Kunci) Nama Pemilik : Ibu Marlina Siahaan Waktu : 11 Mei 2016 ( 20.56 WIB ) No Pertanyaan Wawancara Jawab
Lebih terperinciBAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah
BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yayasan adalah kumpulan dari sejumlah orang yang terorganisasi dan dilihat dari segi kegiatannya, lebih tampak sebagai lembaga sosial. Sejak awal sebuah yayasan didirikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TEGAL
PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 8 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN TEMPAT OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM
BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan analis mengenai TINJAUAN PELAKSANAAN STRATEGI PEMASARAN PADA Unkl347 Jl. Trunojoyo No. 04 Bandung. Maka
Lebih terperinciBUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA
BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI (PEMILIK USAHA) 1. Lingkungan Internal Aspek Keuangan 1. Berapakah modal awal yang dimiliki untuk menjalankan usaha swalayan ini? 2. Apakah Bapak pernah
Lebih terperinciLAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik.
LAMPIRAN LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 INTERVIEW GUIDE KEPADA INTERNAL PP I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP 1. Apa visi dan misi perusahaan? - Visi perusahaan: Menjadi Distributor Lampu, Kabel Listrik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah menurut UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan bersih lebih dari Rp
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Saat ini dunia olahraga tidak lagi hanya diidentikkan dengan masalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini dunia olahraga tidak lagi hanya diidentikkan dengan masalah jasmani dan kesehatan saja, akan tetapi sudah masuk ke dalam gaya hidup masyarakat bahkan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BELAJAR MENCIPTAKAN PENGHASILAN ONLINE
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BELAJAR MENCIPTAKAN PENGHASILAN ONLINE Karya ilmiah ini dibuat untuk syarat kelulusan matakuliah lingkungan bisnis Disusun oleh: Aditya Chandra Buana 10.12.4603 STMIK AMIKOM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri ritel Indonesia kini semakin semarak. Kehadiran para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan industri ritel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan potensi sumber daya yang jenis maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan perikanan mempunyai
Lebih terperinciPekerjaan. Bab 4. Peta Konsep. Kata Kunci. Jenis pekerjaan Barang Jasa Semangat kerja. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang. Pekerjaan.
Bab 4 Pekerjaan Peta Konsep Pekerjaan Pekerjaan yang Menghasilkan Barang Jenis-Jenis Pekerjaan Mencakup tentang Mencakup tentang Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa Semangat Kerja Terdiri atas Alasan Orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,
Lebih terperinciKewirausahaan I. Berisi tentang merancang strategi pemasaran. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer
Modul ke: Kewirausahaan I Berisi tentang merancang strategi pemasaran. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pengantar: Kisah
Lebih terperinciKARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBANGUN BISNIS KECIL UNTUK KALANGAN MAHASISWA
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBANGUN BISNIS KECIL UNTUK KALANGAN MAHASISWA NAMA : RAZI ALDIDA NIM : 10.01.2703 Kelas : D3 TI-2A JURUSAN DIPLOMA TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciLAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS KELOMPOK HENNY NUR PRATIWI A TRI WAHYUNI A INDRAYANI A
2012 LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS KELOMPOK HENNY NUR PRATIWI A21109304 TRI WAHYUNI A21109294 INDRAYANI A21109261 STUDY KELAYAKAN BISNIS LAPANGAN FUTSAL (NAKAMA FUTSAL ZONE) BAB I PENDAHULUAN Olahraga
Lebih terperinciBISNIS ONLINE TAS CANTIK
BISNIS ONLINE TAS CANTIK Disusun oleh : Nama : ALITTA MARIANA CAHYANI NIM : 10.12.4798 Jurusan : S1/SI-2F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jln. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman ABSTRAK Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia olahraga pada saat ini mengalami kemajuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia olahraga pada saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, banyak masyarakat yang mulai membiasakan diri dengan berolahraga di pagi hari sebelum
Lebih terperinciIndonesian Continuers
2014 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Continuers (Section I Listening and Responding) Transcript Familiarisation Text Bagaimana perayaan Natal? Cukup baik. Kami ke rumah kakek dan nenek.
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan zaman, memasuki abad ke-21 olahraga sepak bola telah dimainkan lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga
Lebih terperinciTugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P
Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Oleh: Henny M Sitorus 071201024 Tetty Sinaga 071201041 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi
Lebih terperinciLAMPIRAN KUISIONER. akan kami gunakan untuk penelitian tentang IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ENTREPRENEURIAL BERDASARKAN TEORI 10 D BYGRAVE PADA
LAMPIRAN KUISIONER Daftar pertanyaan yang kami sampaikan pada Bapak/ Ibu/ Saudara/ i kami harap diisi dengan jujur dan apa adanya karena jawaban Bapak/ Ibu/ Saudara/ i akan kami gunakan untuk penelitian
Lebih terperinciBUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN
BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi
Lebih terperincidiproduksi terbatas itu menjadi nilai tersendiri yang membanggakan. Nah, gaya yang menempel pada atribut bikinan sendiri itu biasanya memang banyak
DISTRO Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Kamu sendiri mungkin punya gaya atau style yang beda dengan temanmu. Makin unik, makin keren.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN
Lebih terperinciBELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL
Makalah Kewirausahaan BELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL Oleh: Sibghotur Rohman NIM. H1E014058 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Lebih terperinciUSAHA SYARIAH: Rumah Berbisnis. Project Kelas Agama Islam 11 Term IV Adika, Adiva, Nanda, Zara
USAHA SYARIAH: Rumah Berbisnis Project Kelas Agama Islam 11 Term IV 2016-2017 Adika, Adiva, Nanda, Zara Masalah yang Ingin Diatasi Angka kemiskinan mencapai 12% atau sekitar 30 juta jiwa Angka pengangguran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis bidang jasa saat ini menunjukkan peningkatan dan kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis bidang jasa saat ini menunjukkan peningkatan dan kemajuan yang sangat baik. Bisnis yang dahulu identik dengan produk barang yang nyata,
Lebih terperinciPELUANG BISNIS RENTAL ALAT MUSIK
PELUANG BISNIS RENTAL ALAT MUSIK HENDY PRATAMA (11.11.5243) 11-S1TI-09 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 1. ABSTRAK Seiring berkembangnya dunia hiburan khususnya di jalur musik, membuka persewaan studio musik dapat
Lebih terperinciStrategi dan Cara Pengembangan Usaha
Modul ke: 09 Widi Strategi dan Cara Pengembangan Usaha Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id 1. Strategi dan Cara Mengembangkan usaha Kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang menyangkut dengan kesehatan tubuh, hobi atau sarana rekreasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepentingan berolahraga pada sebagian masyarakat merupakan hal yang penting yang menyangkut dengan kesehatan tubuh, hobi atau sarana rekreasi. Pada orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat, khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari.
Lebih terperinciPeluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan
Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Membuka usaha bengkel biasanya memerlukan tempat dan lokasi yang strategis dan dan butuh tempat yang luas untuk menampung kendaraan yang akan anda service,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 2/C, 2009 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MALANG NOMOR 6 TAHUN 1989 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN
Lebih terperinciPROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER
PROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER PROFIL MACHO BARBER MACHO! Barber didirikan pada tahun 2008 di Yogyakarta. MACHO! Barber kependekan dari MACHO! Barbershop yaitu tempat potong rambut dan perawatan rambut
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan
BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder Dari interview yang dilakukan pada beberapa hari sebelum survei pada tanggal 14-17 April 2016 di Empire XXI Yogyakarta yang dilakukan oleh peneliti pihak Empire
Lebih terperinciPELUANG BISNIS. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Lingkungan Bisnis. Oleh : Rizka Pramita Sari
PELUANG BISNIS Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh : Rizka Pramita Sari 10.01.2814 PROGRAM MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Latar
Lebih terperinciSELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!
SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!! Temukan beragam artikel seputar pembelajaran matematika, soal-soal psikotes, cpns, dan info-info seputar matematika dengan mengunjungi website kami di Kunjungi website
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Very Very Important Person (VVIP).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kompetisi disegala bidang sekarang ini menjadi hal yang sangat biasa, pelanggan menjadi komponen yang sangat penting dalam eksistensi sebuah lembaga. Jika
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUTIK ONLINE
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUTIK ONLINE Disusun oleh : Nama : Indah ayu puspitasari Nim : 11.12.5464 Kelas : S1 SI 02 PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Bisnis
Lebih terperinciBUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG
BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan
Lebih terperinciMENYUSUN KELAYAKAN USAHA
M O D U L MENYUSUN KELAYAKAN USAHA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PUSAT DATA DAN INFORMASI 2000 MENYUSUN KELAYAKAN USAHA I. PENDAHULUAN II. KAJIAN YANG DIPERLUKAN A. ASPEK
Lebih terperinciPROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN
BAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN A. Sekilas Kelurahan Mlajah 1. Keadaan Geografis Kelurahan
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN
BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang tepat ketika sempitnya lahan di kota-kota besar untuk membangun UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis futsal di Indonesia saat ini sangat pesat. Futsal seakan menjadi pilihan yang tepat ketika sempitnya lahan di kota-kota besar untuk membangun lapangan
Lebih terperinciProposal Kerjasama Usaha
Proposal Kerjasama Usaha Google Marketing Sistem Solusi Jitu Untuk Meningkatkan Omzet Penjualan Perusahaan Anda Writen By Yogi Apriadi yogi.apriadi@gmail.com 0858 6121 2920 ( SMS only ) PENDAHULUAN Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi, dan ketat untuk menarik
Lebih terperinciKARYA ILMIAH tentang PELUANG BISNIS
KARYA ILMIAH tentang PELUANG BISNIS Di Susun oleh Nama : Nanda Syahama El Haq NIM : 11.12.6022 Kelas : I Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, CondongCatur Yogyakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena manusia menjadi perencana, pelaku, pengorganisasian, pengendalian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, pengorganisasian, pengendalian dan penentu
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS DI BIDANG FOTOGRAFI OLEH : ARTHA GILANG SAPUTRA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS DI BIDANG FOTOGRAFI OLEH : ARTHA GILANG SAPUTRA 11.11.5361 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Sekarang ini banyak sekali alat fotografi yang sangat mudah dioperasikan.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG
V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS PERSEWAAN LAPANGAN FUTSAL. Disusun oleh : Nama : Hasan Basri Kelas : 11-S1SI-02 NIM :
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS PERSEWAAN LAPANGAN FUTSAL Disusun oleh : Nama : Hasan Basri Kelas : 11-S1SI-02 NIM : 11.12.5429 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Karya tulis ini dibuat dengan tujuan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 14 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang :
Lebih terperinciMAKALAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS WARNET Oleh : NAMA : Drestantha Candrawinata NIM : 11.12.5644 KELAS : 11-S1SI-04 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Usaha warnet sebenarnya cukup mudah untuk didirikan
Lebih terperinciPeluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak
Peluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak Meninggalkan anak untuk pergi bekerja adalah hal yang sangat berat bagi para orang tua yang memiliki tingkat kesibukan cukup tinggi di luar rumah. Apalagi
Lebih terperinciInisiasi V Strategi Produk & Daur Hidup Produk. Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang telah kami kirimkan menunjukkan pada
Inisiasi V Strategi Produk & Daur Hidup Produk Pendahuluan Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang telah kami kirimkan menunjukkan pada minggu ini kita akan membahas pokok bahasan kelima, yaitu tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Kebutuhan akan hunian dan kantor terus meningkat seiring dengan
Lebih terperinciRahasia Menukar. Hobby Menjadi Uang. Dipublikasikan Oleh :
Rahasia Menukar Hobby Menjadi Uang Dipublikasikan Oleh : www.infodahsyat.com 1 Bagi sebagian orang, hobby membuat mereka tetap bersemangat dan bergairah menikmati hidup. Hampir setiap orang memiliki hobby.
Lebih terperinciHASIL WAWANCARA DENGAN PEMILIK PETERNAKAN BIBIT IKAN LELE JALAN LINCUN BINJAI BARAT ASIO PADA TANGGAL 20 MARET 2015
HASIL WAWANCARA DENGAN PEMILIK PETERNAKAN BIBIT IKAN LELE JALAN LINCUN BINJAI BARAT ASIO PADA TANGGAL 20 MARET 2015 PERTANYAAN 1. Bagaimana anda me-manajemen bisnis peternakan ikan lele ini? apakah sudah
Lebih terperinciPeluang Bisnis Membuka Usaha Warung Makan
Peluang Bisnis Membuka Usaha Warung Makan STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Vebrian Dwi Jeriyanto 11.12.6055 (11.S1.SI.10) Abstrak Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG BISNIS BISNIS LAUNDRY
KARYA ILMIAH TENTANG BISNIS BISNIS LAUNDRY TOMY DWI CAHYONO 08.11.2155 S1 TI-6E S1-JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar sebagaimana halnya bentuk promosi lain seperti sales promotion, direct
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media promosi menjadi salah satu elemen yang penting dalam melakukan pemasaran produk berupa barang maupun jasa, serta memilki peranan yang cukup besar sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis pada sektor wisata semakin meningkat saat ini. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena. ditandai dengan semakin gencarnya ekspansi pembangunan properti dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat. Hal ini ditandai dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUSANA MUSLIM
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUSANA MUSLIM DI SUSUN OLEH : DETA AYU NURAINI 11.11.5224 / 11-S1TI-09 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEMESTER GENAP A B S T R A K S I Peluang Bisnis Busana Muslim Sangat Prospektif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan komoditas yang dibutuhkan oleh hampir setiap orang. Marpaung (2001:13) mengatakan bahwa: Dengan melaksanakan kegiatan kepariwisataan seseorang
Lebih terperinciPROPOSAL/ USULAN : PROPOSAL PENDIRIAN USAHA RUMAH MAKAN PADANG. ASIA UNIVERSITY 500, Lioufeng Rd., Wufeng, Taichung 41354, Taiwan
PROPOSAL/ USULAN Judul Rencana Usaha : PROPOSAL PENDIRIAN USAHA RUMAH MAKAN PADANG ASIA UNIVERSITY 500, Lioufeng Rd., Wufeng, Taichung 41354, Taiwan Nama Penanggung Jawab Martin Flemming Panggabean Student
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bintang empat dan 9 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 12 hotel bintang 1, serta 138 hotel non
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. Khusus di Medan terdapat 4 hotel bintang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik
Lebih terperinciDAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer?
78 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA I. Karakteristik Seorang Informan a. Nama : b. Jenis kelamin : c. Umur : d. Pekerjaan : II. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer 1. Apa promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesibukan masyarakat yang semakin meningkat telah membuat berbagai objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan mereka tersebut. Tempat hiburan
Lebih terperinciPerumahan Menteng Metropolitan, kawasan perumahan
Perumahan Menteng Metropolitan, kawasan perumahan ideal di bagian timur Jakarta, hunian bernuansa artistik lengkap dengan fasilitas modern; paduan yang sempurna untuk kenyamanan dan gaya hidup Anda sekeluarga.
Lebih terperinciPROGRAM LINIER METODE GRAFIK
PROGRAM LINIER METODE GRAFIK Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumbersumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila
Lebih terperinciSIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER
SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening koran di bank (bank deposits) yang jatuh temponya di bawah satu
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA SUKABUMI
LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR : 11 TAHUN 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011-2031 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA SUKABUMI Pola Ruang Kota
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG USAHA BISNIS FOTO COPY
KARYA ILMIAH PELUANG USAHA BISNIS FOTO COPY Nama Kelas : Lina Anggraini : 11-D3MI-02 NIM : 11.02.8032 Jurusan : Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAKSI Usaha ini termasuk usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di
Lebih terperinciResensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR
69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SEMESTER GENAP
TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SEMESTER GENAP STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun oleh : NAMA :Danang Budiyantoro NIM : 10.11.4354 Jurusan Teknik Informatika KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS ANGKRINGAN MODERN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya
Lebih terperinciBab 3. Gambaran umum perusahaan
Bab 3 Gambaran umum perusahaan 3.1 Profil perusahaan PT. Cibodas Golf Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan lapangan golf untuk individu yang hanya hobi bermain maupun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia. Keragaman budaya, kekayaan potensi alam, dan keramah-tamahan masyarakatnya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan
Lebih terperinciJenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR
DEFINISI PASAR PERSAINGAN DAN MONOPOLI Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan
Lebih terperinci