BAB V PERENCANAAN STRUKTUR
|
|
- Handoko Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PERENCANAAN STRUKTUR 5.1. TINJAUAN UMUM Dala perencanaan suatu bangunan pantai harus ditetapkan terlebih dahulu paraeter-paraeter yang berperan dalan perhitungan struktur. Paraeterparaeter tersebut eliputi paraeter geoorfologi dan paraeter hidrooseanografi pantai. Paraeter-paraeter tersebut dapat ditentukan berdasarkan perhitungan pada bab sebelunya aupun dari hasil penelitian dan literatur yang telah ada sebelunya. Paraeter-paraeter yang digunakan dala perencanaan ini adalah : 1. Panjang lokasi perencanaan adalah ± k (Peerintah Kota Pekalongan, Dinas Pekerjaan Uu, 5). Kelerengan dasar pantai, α 1,7 (Badan Penelitian dan Pengebangan Propinsi Jawa Tengah, 4) 3. Gelobang doinan berasal dari arah Utara yang ebentuk sudut sebesar 6 terhadap garis pantai 4. Nilai gelobang signifikan ( 33 ) dan periode gelobang signifikan (T 33 ) adalah : Tinggi gelobang signifikan ( 33 ) 3,711 Periode Gelobang signifikan (T 33 ) 1,3 dt 5. Elevasi uka air laut berdasarkan analisa pasang surut pada bab sebelunya adalah : a. Muka air laut tinggi tertinggi, W adalah + 55 c b. Muka air laut tinggi rata-rata, MW adalah +35 c c. Muka air laut rata-rata, MS adalah ± d. Muka air laut rendah rata-rata, MW adalah -35 c e. Muka air laut randah terendah, W adalah -55 c 6. Dala perencanaan ini digunakan durasi angin selaa 4 ja. al ini dikarenakan intensitas terjadinya durasi angin selaa 4 ja pali sering. 8
2 Untuk perencanan breakwater perlu ditentukan terlebih dahulu spesifikasi breakwater sebagai acuan dala perencanaan selanjutnya. Spesifikasi-spesifikasi tersebut adalah : 1. Breakwater erupakan suberged breakwater lepas pantai yang terdiri dari beberapa segen yang dipisahkan oleh sebuh celah. Breakwater enggunakan konstruksi tupukan batu dengan keiringan dinding 1 : 3. Gelobang transisi aksiu adalah 1 eter 4. Elevasi puncak breakwater didisain,5 eter dibawah perukaan air laut 5. Batu lindung enggunakan batu pecah bersudut kasar sebanyak lapis dengan berat jenis batu, γr,7 Ton/ 3 6. Berat jenis air laut, γw 1,3 Ton/ 3 7. Tingkat kerusakan struktur pada akhir uur rencana (S) adalah (ulai rusak) Potongan elintang breakwater yang direncanakan dapat dilihat pada gabar 5.1. berikut ini : Gabar 5.1. Potongan elintang breakwater 5.. GEOMBANG PECA Sebelu endesain struktur breakwater, terlebih dahulu harus diketahui letak atau kedalaan dari gelobang pecah. Kedalaan gelobang pecah ini sangat penting dala perencanaan letak breakwater. Kedalaan dan tinggi gelobang pecah dapat dihitung dengan enggunakan ruus- ruus pada bab II serta dengan enggunakan bantuan tabel A-1 pada halaan lapiran. Kedalaan dan tinggi gelobang pecah dapat dihitung dengan easukan nilai dari kedalaan dasar laut (h) dengan cara coba- 81
3 coba yang keudian diasukan ke dala ruus-ruus tersebut. Sedangkan untuk nilai tanh(kh), h/, dan n dapat dicari dengan enggunakan tabel A-1. Kedalaan dan tinggi gelobang pecah untuk gelobang signifikan harian ( 33 ) dapat dilihat pada tebel dibawah diana: T 3,711 1,3 detik 165,5 h Tabel 5.1. Perhitungan kedalaan dan tinggi gelobang pecah untuk gelobang signifikan harian ( 33 ) Tabel 5.1. Perhitungan kedalaan dan tinggi gelobang pecah untuk gelobang signifikan harian ( 33 ) Dari tabel tersebut dapat digabarkan sebuah grafik yang enunjukkan hubungan antara kedalaan dasar laut dengan tinggi gelobang. Dari tabel tersebut keudian ditentukan kedalaan gelobang pecah yaitu pada saat tinggi gelobang () saa dengan tinggi gelobang pecah ( b ). Tinggi Gelobang () Kedalaan aut () b 8
4 Gabar 5.. Grafik hubungan antara kedalaan dan tinggi gelobang pecah untuk gelobang signifikan harian ( 33 ) Dari grafik diatas, diketahui gelobang pecah untuk kondisi gelobang signifikan harian ( 33 ) terjadi pada kedalaan (h b ) 3,4 dengan tinggi gelobang pecah ( b ) 3, AY-OUT BREAKWATER Untuk enghindari kerusakan struktur akibat serangan gelobang, suberged breakwater harus ditepatkan pada daerah diana gelobang telah pecah. Dala perencanaan ini breakwater ditepatkan pada kedalaan 3 eter atau pada jarak ± 1 eter dari pantai. Tinggi gelobang pada kedalaan ini adalah sebagai berikut : 1,56T 1,56.1,3 165, 5 165,5 C 16,68 / dt T 1,3 d 3 165,5,1867 d Dari tabel A-1 didapat, 139 K s,4883 C 14,3 1,361 dt T 1,3 / 3 14, 3,139 Arah datang gelobang pada kedalaan 3 dihitung dengan enggunakan persaaan berikut : C sinα C sinα 1,361 o sin α sin 6,75 16,68 o α 4,9 83
5 Koefisien refraksi K r cosα cosα K r o cos 6 cos 4,9 o,686 Tinggi gelobang pada lokasi bangunan K s K r,4883.,686.3,711 1, 43 Berdasarkan konsep Uda et al (1988) untuk suberged breakwater, hubungan antara panjang breakwater ( B ), lebar celah (G B ), dan jarak breakwater dari pantai (X B ) dapat dilihat sebagai berikut : B /X B 1 sapai 3 B /G B > 4 Dengan X B 1, aka B dan G B dapat dihitung dengan enggunakan persaaan diatas. b / X B x1 B B / G B 5 G / 5 B 4 84
6 Gabar 5.3. ayout suberged breakwater ebar puncak breakwater dapat dicari berdasarkan grafik dari Tanaka pada gabar 5.5. di bawah. Dengan tinggi gelobang pada lokasi bangunan sebesar 1.43, dan gelobang transisi aksiu 1 serta puncak bangunan berada pada kedalaan,5 dibawah perukaan air, aka dapat dihitung nilai dari nilai dari koefisien transisi dan elevasi relatif puncak bangunan. t i h c o,5,4 1,43 Sedangkan panjang gelobang pada lokasi breakwater dapat dicari dengan enggunakan ruus berikut : gt πh tanh π diana : panjang gelobang pada kealaan h () T periode gelobang (dt) h kedalaan lokasi () Dengan enggunakan persaaan diatas, panjang gelobang ( ) dapat dicari dengan etode iterasi (coba-coba). Panjang gelobang pada kedalaan 3 adalah 54,8. 85
7 1 : Gabar 5.4. Koefisien transisi untuk gelobang regular pada breakwater tupukan batu (Tanaka 1976) Dari grafik diatas diketahui nilai B/,5. Dengan sebesar 54,8 aka B DIMENSI BREAKWATER APIS INDUNG 1. Berat butir lapis lindung Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Van Der Meer, stabilitas lapis lindung pada kedalaan yang terbatas lebih baik digunakan nilai karakteristik tertinggi dari distribusi tinggi gelobang ( % ) dari pada s. sedangkan nilai dari % / s adalah 1,4. ζ tanα π gt s Untuk gelobang plunging (pada air dangkal) : D % n5 8,7P,18 S N, ζ,5 Untuk gelobang surging (pada air dangkal) : D % n5 1,4 P,13 S N, tanα ζ,5 86
8 Dala perencanaan ini dipakai tipe plunging ζ,9. π.3,711,187 9,18 x1,3 S adalah tingkat kerusakan struktur dengan nilai desain S, dan P adalah faktor pereabilitas sebesar,4 karena struktur yang digunakan adalah struktur batu ala dengan perukaan kasar ,61 N adalah julah dari serangan gelobang pada struktur yaitu : N stror duration ,58 kali kali wave period 1, Sehingga diaeter batu yang dipakai adalah 1,4.3,711,18, 8,7.,4,187 5, 35 1,61D n , Sehingga didapat nilai D n5,35 dengan berat kg 1 kg Untuk kontruksi, dipakai batu dengan diaeter,35 (berat 1 kg) sapai dengan,57 (berat 5 kg).. Tebal lapis lindung Tebal dari lapis lindung dapat diencanakan dengan enggunakan persaaan ruus (SPM, 1984) : t a n. K.D n5 diana : t a tebal lapis lindung () K koefisien dari tebal lapis lindung D n5 diaeter noinal batu (,57 ) n julah dari lapis lindung 87
9 Pada perencanaan ini, koefisien tebal lapis lindung untuk lapis batu ala kasar adalah 1,15 sehingga di dapat : t a.1,15.,57 1, INTI Untuk ukuran dan berat batu inti yang terdapat dibawah lapis lindung enurut SPM (1984) adalah eiliki nilai antara 1/1 sapai dengan 1/15 M 5A dari lapis lindung, dengan nilai : M 1 1 c M 5a ( 1 s/ d 5) 1 kg s/ d kg dari berat tersebut didapat diaeter dengan ukuran : 1/ 3 1 s/ d 5 D n 5 c.16 s/ d, PEINDUNG KAKI 1. Berat butir pelindung kaki Diaeter batu pelindung kaki (D n5 T ) D D n5 A n5t D D n5t D n5 A,57 n 5 T,85, 3 Dengan diaeter batu sebesar,3, aka berat butir batu pelindung kaki 7,9 kg 75 kg. ebar puncak pelindung kaki ebar puncak ber pelindung kaki saa dengan lebar dari tiga butir batu pelindung yang disusun berdapingan (n 3). B n K D n 5T B 3.1,15.,3 1,4 1, 1 88
10 3. Tebal pelindung kaki Untuk tebal lapis ber dengan julah susunan batu, n t n K D n 5T t.1,15.,3,69, 7 89
BAB II KAJIAN PUSTAKA. pelabuhan, fasilitas pelabuhan atau untuk menangkap pasir. buatan). Pemecah gelombang ini mempunyai beberapa keuntungan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Bangunan tanggul pemecah gelombang secara umum dapat diartikan suatu bangunan yang bertujuan melindungi pantai, kolam pelabuhan, fasilitas pelabuhan atau untuk menangkap
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciPerhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Froude
9/0/0 Perhitungan Tahanan Kapal dengan etode Froude Froude enganggap bahwa tahanan suatu kapal atau odel dapat dipisahkan ke dala dua bagian: () tahanan gesek dan () tahanan sisa. Tahanan sisa ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciLampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04
50 Lapiran 1 - Prosedur peodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol sipangan antar tingkat enggunakan progra ETABS V9.04 Pada sub bab ini, analisis struktur akan dihitung serta ditunjukan dengan prosedur
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN STRUKTUR
BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR VI - BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR 6. Tinjauan Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan struktur bangunan pantai yang direncanakan dalam hal ini bangunan pengaman pantai
Lebih terperinciPerencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-280 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek Dzakia Amalia Karima dan Bambang Sarwono Jurusan
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinci1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1
DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinci= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:
1.79. Sebuah bola baja berassa = 50 g jatuh dari ketinggian h = 1,0 pada perukaan horisontal sebuah papan tebal. Tentukan oentu total yang diberikan bola pada papan setelah terpental beberapa kali, bila
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan
Lebih terperinci12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L.
PEMBAHASAN PROBEM SET FISIKA SUPERINTENSIF 07 D 4 E keepatan perpindaha n s AB = 5 k v salan = 54 k/ja v uar = 36 k/ja Jika keepatan - sebuah benda saa dengan nol, aka perpindahan benda saa dengan nol.
Lebih terperinciBAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI
145 BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI 6.1. Perhitungan Struktur Revetment dengan Tumpukan Batu Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan
Lebih terperinciErosi, revretment, breakwater, rubble mound.
ABSTRAK Pulau Bali yang memiliki panjang pantai 438 km, mengalami erosi sekitar 181,7 km atau setara dengan 41,5% panjang pantai. Upaya penanganan pantai yang dilakukan umumnya berupa revretment yang menggunakan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
5 BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan dibutuhkan pustaka yang dijadikan sebagai dasar perencanaan agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan pekerjaan di
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG PADA PANTAI KUWARU, DUSUN KUWARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL
PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG PADA PANTAI KUWARU, DUSUN KUWARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciKAJI ULANG DIMENSI DAN MATERIAL KONTRUKSI PEMECAH GELOMBANG METODE GROIN PADA KONTRUKSI AMPIANG PARAK PESISIR SELATAN
KAJI ULANG DIMENSI DAN MATERIAL KONTRUKSI PEMECA GELOMBANG METODE GROIN PADA KONTRUKSI AMPIANG PARAK PESISIR SELATAN Ahmad Refi 1), aifa Jamilah 2) 1) DosenTeknik Sipil 2) Mahasiswa Tenik Sipil Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.
BAB IV ANALISIS Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan kapal dan data tanah. Data
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Mega Gusti Heka Student, Civil Engineering Departent, University of Sriwijaya, Palebang 30227,
Lebih terperinciBAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI
BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI 7.. Perhitungan Struktur Seawall Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan adalah sebagai
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 03 Sesi NGAN GELOMBANG CAHAYA Cahaya erupakan energi radiasi berbentuk gelobang elektroagnetik yang dapat dideteksi oleh ata anusia serta bersifat sebagai gelobang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Energi atahari sebagai suber energi pengganti tidak bersifat polutif, tak dapat habis, serta gratis dan epunyai prospek yang cukup baik untuk dikebangkan. Apalagi letak geografis
Lebih terperinciKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
1 KESEIMNGN END EGR (Soal abahan Persiapan Ujian Perbaikan) 1. n enyusun 5 buah batang ebentuk huruf R seperti pada gabar. entukanlah Koordinat titik berat tersebut! 2. Ru enyusun 4 buah batang ebentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA Injilia Christy Mamanua Tommy Jansen, A. K. T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Email
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR
MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat
Lebih terperinciPERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN Dari gabar orang bersepeda di atas jelas terlihat bahwa jalan yang dilalui sepeda selalu enyinggung roda sepeda, baik depan aupun belakang asing-asing di titik A dan
Lebih terperinciSOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam
Dapatkan soal-soal lainnya di http://foru.pelatihan-osn.co SOAL OLIPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA
ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA Irnovia Berliana Pakpahan 1) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan
Lebih terperinciPertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012
Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA Ratna Parauba M. Ihsan Jasin, Jeffrey. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email : Parauba_ratna@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI
BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI 5. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN 5.. Perhitungan Diensi Saluran Tersier Saluran tersier tidak direncanakan sebagai jalur navigasi sehingga perhitungan diensi untuk salutan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
STUDI LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG HEXAPOD, TETRAPOD, DAN KUBUS MODIFIKASI Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : NABILLA
Lebih terperincidimana p = massa jenis zat (kg/m 3 ) m= massa zat (kg) V= Volume zat (m 3 ) Satuan massa jenis berdasarkan Sistem Internasional(SI) adalah kg/m 3
Zat dan Wujudnya Massa Jenis Jika kau elihat kapas yang berassa 1 kg dan batu berassa 1 kg, apa ada di benaku? Massa Jenis adalah perbandingan antara assa benda dengan volue benda Massa jenis zat tidak
Lebih terperinciBAB V RENCANA PENANGANAN
BAB V RENCANA PENANGANAN 5.. UMUM Strategi pengelolaan muara sungai ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah pemanfaatan muara sungai, biaya pekerjaan, dampak bangunan terhadap
Lebih terperinciSoal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011)
Soal Latihan (3-11 Noveber 2011) Kerjakan soal-soal berikut selaa 1 inggu untuk elatih keapuan Anda. Kerjakan 2-3 soal per hari. Sebelu engerjakan soal-soal tersebut, sebaiknya Anda engerjakan soalsoal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan
BAB V ANALISIS DATA 5.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ini memerlukan berbagai data meliputi : data frekuensi kunjungan kapal, data peta topografi, oceanografi, dan data tanah.
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperinciSistim Komunikasi 1. Pertemuan 4 Modulasi Sudut
Sisti Kounikasi 1 Perteuan 4 Modulasi Sudut Mudrik Alaydrus Teknik Elektro Fakultas Teknik, UMB udrikalaydrus@yahoo.o 1 Bentuk uu dari sinyal terodulasi sudut: x ( ϑ ( ( t = A os t ϑ (t ( t 1 d ϑ ( t =
Lebih terperinciLampiran 1. Rancangan Pintu Air dari Bahan Fiberglass
LAMPIRAN 60 Lapiran 1. Ranangan Pintu Air dari Bahan Fiberglass 61 Lapiran 1. (lanjutan) 62 Lapiran 2. Ranangan Pintu Air dari Bahan Beton Serat 63 Lapiran 2. (lanjutan) 64 Lapiran 3. Perhitungan Modulus
Lebih terperinciContoh 1. = 3, 75 cm 3 Ditanya : m Jawab : m = ρv = 19,3 x 3,75 = 27,375 gra m
Contoh. Seotong eas yang bentuknya seerti seeda akan di tentukan assanya. Eas di asukkan dala gelas ukur yang sebelunya telah berisi air, seerti gabar. Ternyata, skala yang ditunjukan oleh eukaan air dala
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC
FISIKA KEAS II IPA - KUIKUUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN ANGKAIAN AUS BOAK-BAIK A. AUS BOAK-BAIK a. Persaaan Arus dan Tegangan A Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah
Lebih terperinciPERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM
PERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM PENDAHULUAN Secara umum bumi memiliki luas perairan yang jauh lebih besar dari pada luas daratan. Sebagaimana yang telah diketahui Indonesia memiliki ribuan
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinciBAB X PENUTUP KESIMPULAN
300 BAB X PENUTUP 10.1. KESIMPULAN Dari hasil Perencanaan Pengembangan PPP Tasik Agung Kabupaten Rembang ini yang meliputi analisis data, perhitungan struktur dermaga serta analisis harga pekerjaan, dapat
Lebih terperinciPERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno
PERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno Dosen Pembimbing : Ir.Adi Prawito,MM,MT. ABSTRAK Kabupaten Tuban,tepatnya di desa Jenu merupakan
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan Doc. Nae: AR11FIS01UTS Version : 014-10 halaan 1 01. erak sebuah benda eiliki persaaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t) Seua besaran enggunakan satuan dasar SI.
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum
4 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum PPI Logending Pantai Ayah Kabupaten Kebumen menggunakan bangunan pengaman berupa pemecah gelombang dengan bentuk batuan buatan hexapod (Gambar 2.1). Pemecah gelombang
Lebih terperinciJURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 1, Tahun 2017, Halaan 246-262 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 1, Tahun 2017, Halaan 246-262 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERBANDINGAN
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciOPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X
IATMI 2006-TS-30 PROSIDING, Siposiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 2006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 2006 OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA
ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerusan lokal pada dasar merupakan fenomena yang banyak dialami oleh struktur bangunan air dan terutama di sungai dan daerah pantai. Gerusan dasar tersebut diakibatkan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN
45 BAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian 3.1 Tahapan Penelitian Studi penelitian yang telah dilakukan bersifat eksperimental di Kolam Gelombang Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan FTK, ITS
Lebih terperinciEstimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)
JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
117 BAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN 7.1 ANALISA MASALAH PENUTUPAN MUARA Permasalahan yang banyak di jumpai di muara sungai adalah pendangkalan/penutupan mulut sungai oleh transport sedimen sepanjang
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rahmat Putra Wahyudi, Indra Farni, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, fakultas teknik sipil
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGAMANANAN PANTAI DARI BAHAYA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGAMANANAN PANTAI DARI BAHAYA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2004/2005 MATEMATIKA IPA (P16) D10 UTAMA 24 AGUSTUS 2005
UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 004/00 MATEMATIKA IPA (P6) D0 UTAMA 4 AGUSTUS 00. Kawat sepanjang eter digunakan seluruhnya untuk ebuat kerangka seperti tapak pada gabar. (AB = B = A). Jika panjang batang
Lebih terperinciPENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI
FAKUTAS TEKNIK UNP PENYEAAH SATU FASA TIDAK TEKENDAI JOBSHEET/ABSHEET JUUSAN : TEKNIK EEKTO NOMO : II POGAM STUDI : DI WAKTU : x 5 MENIT MATA KUIAH /KODE : EEKTONIKA DAYA / TEI5 TOPIK : PENYEAAH SATU FASA
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES
PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES I. TUJUAN PERCOBAAN a. Mengukur distribusi tegangan pada kondisi diterinasi 60 oh, ujung saluran terbuka dan Short circuit b. Mengukur distribusi λ/4, λ/2 pada
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Disusun oleh : DHANANG SAMATHA PUTRA L2A DWI RETNO ANGGRAENI L2A Disetujui pada : Hari : Tanggal : November 2009
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN BANGUNAN PANTAI DENGAN MEMPERHATIKAN PERUBAHAN GARIS PANTAI STUDI KASUS PANTAI MUARAREJA TEGAL (Design of Shore Construction Base on Shoreline Change Case
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinci(Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal)
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PELINDUNG PANTAI MUARAREJA, TEGAL (Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal) Disusun Oleh : BRAMUDYA ERSA M L2A 003 036 SASMITO WIHANTORO L2A 003 131
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA II-1
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. UMUM Dalam perencanaan suatu pekerjaan konstruksi dibutuhkan dasar-dasar perencanaan agar dapat diketahui spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciPENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)
Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,
Lebih terperinciPerencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya ABSTRAK PENDAHULUAN
1 Perencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya Ronald Adi Saputro, Suwarno, Musta in Arief Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciPERENCANAAN BREAKWATER PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) TAMBAKLOROK SEMARANG
LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN BREAKWATER PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) TAMBAKLOROK SEMARANG (The Breakwater Design of Tambaklorok Port of Fish Semarang) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademis
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciLEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciI - 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
I ENDHUUN I - I ENDHUUN. injauan Uu ir erupakan sala satu eleen yang sangat epengarui keidupan di ala. eua akluk idup sangat eerlukan air dala proses keidupan dan pertubuannya. ada dasarnya jula volue
Lebih terperinciPersamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis
Bab 2 Persaaan Schrödinger dala Matriks dan Uraian Fungsi Basis 2.1 Matriks Hailtonian dan Fungsi Basis Tingkat-tingkat energi yang diizinkan untuk sebuah elektron dala pengaruh operator Hailtonian Ĥ dapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2
Lebih terperinciBAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
52 BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 5.1. TINJAUAN UMUM Perencanaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta Topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan
Lebih terperinci6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER
6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER Dala intererensi, diraksi, terjadi superposisi dua buah gelobang bahkan lebih. Seringkali superposisi terjadi antara gelobang yang eiliki aplitudo, panjang gelobang
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciDESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER
DESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER Tri Octaviani Sihombing 1021056 Pembimbing : Olga Pattipawaej, Ph.D ABSTRAK Struktur bangunan pantai seperti pelabuhan sebagai sarana transit lalu-lintas yang
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (PENGAMAN PANTAI LABUHAN) DI KABUPATEN SUMBAWA
Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang Erni Yulianti PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (PENGAMAN PANTAI LABUHAN) DI KABUPATEN SUMBAWA Erni Yulianti Dosen Program Studi Teknik Sipil Sumberdaya Air
Lebih terperinciPEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA
EEKTONKA ANAOG Perteuan PEMOTONGAN PADA DUA HAGA TEGANGAN BEBEDA Disebut juga rangkaian pengiris atau slicer. angkaian utk peotongan pada dua harga tegangan yg berbeda ditunjukkan pd gabar (a) berikut.
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
SEEKSI OIMPIDE TINGKT KBUPTEN/KOT 14 TIM OIMPIDE FISIK INDONESI 15 Bidang Fisika Waktu : 18 enit KEMENTRIN PENDIDIKN DN KEBUDYN DIREKTORT JENDER PENDIDIKN DSR DN MENENGH DIREKTORT PEMBINN SEKOH MENENGH
Lebih terperinciDinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus
Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.
Lebih terperinci