E M D E V E P O MEMBANGUN TATA KELOLA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT MENURUT KRITERIA PROPER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "E M D E V E P O MEMBANGUN TATA KELOLA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT MENURUT KRITERIA PROPER"

Transkripsi

1 D E V E L P O E M N T MEMBANGUN TATA KELOLA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (COMMUNITY DEVELOPMENT MENURUT KRITERIA PROPER Tim Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK), (PSdK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

2 Lebih Baik Berpagar Piring Dari Pada Berpagar Beton

3 Mengapa Perusahaan Perlu Melaksanakan CSR?

4 Dari Single ke Triple Bottom Line Mainstreaming your social responsibility

5 Dari Welfare State ke Welfare Pluralism Kesejahtera an Sosial Pemerintah Swasta Mewujudkan kesejahteraan sosial tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah melainkan juga masyarakat dan pelaku bisnis Masyarakat Sipil

6 CSR: Not Only Shared Profit but also part of social risk management Move beyond person to person activity to Institutional action

7 Tangga Tipologi Corporate Social Responsibility Carrol,1996

8 Big Idea: Creating Shared Value

9 Dari CSR ke CSV

10 Jenis Program 3 Pilar pemberdayaan Karitatif/Donasi Membangun Motivasi Infrastruktur Meningkatkan Kapasitas Pengembangan Kapasitas Memberi Kesempatan Pemberdayaan (pendampingan dan memberikan kesempatan)

11 Jenis Program dalam CSR JENIS CONTOH Charity Bantuan cuma-cuma dr perusahaan: sembako saat hari raya, sunatan massal, pengobatan gratis, dll Infrastructure Bangunan fisik yang digunakan untuk fasilitas publik: jalan raya, gedung sekolah, jembatan, dll Meningkatan kapasitas individu/masyarakat, tetapi Capacity Building tidak ada kelanjutannya: pelatihan, studi banding, dll Community Help the people to help themseleves memfasiltasi Development masyarakat untuk mendukung penghidupan Empowerment berkelanjutan, hingga mereka bisa mandiri

12 PROPER HIJAU TATA KELOLA (GOVERNANCE) PROPER EMAS INOVASI* DAN KUALITAS** PROGRAM COMDEV * Inovasi proses produksi dan comdev. Konsep inovasi tidak hanya menciptakan Barang atau model yang baru, melainkan juga mengadopsi sistem baru **Pengukuran kualitas program berdasarkan enam indikator (confident, inclusive, organized, cooperative, influential, sustainability)

13 Apa yang dinilai? Dalam Comdev, aspek yang hendak dinilai berkaitan dengan: TATA KELOLA (governance) dan INOVASI PROGRAM (Hijau: fokus di governance). Tata kelola berhubungan dengan sistem yang dikembangkan oleh perusahaan untuk mengorganisir proses perumusan program CSR/Comdev (perencanaan-pelaksanaan-monev). Inovasi program berkaitan dengan pilihan jenis kegiatan yang bersasaran pada pemberdayaan dan menjamin kehidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood).

14 Apa yang dinilai? Penilaian hijau berbasis pada dokumen, dan dokumen yang baik tentu didukung tata kelola kelembagaan yang baik juga (ada komitmen/ kebijakan, unit khusus, SDM, peraturan/ SOP, dst). Dokumen yang komprehensif disusun bersamaan dengan proses pelaksanaan kegiatan, tidak bisa dibuat (dikebut) menjelang pengumpulan dokumen Proper.

15 Corporate Social Responsibility: Analisis Institusi Proper Regulation Norm, Value and Culture Regulasi yang terkait Institutional capacity dengan pengaturan CSR Sistem norma, nilai dan baik nasional dan lokal. Ada dua pendekatan yakni; hard and soft kebudayaan masyarakat Kapasitas kelembagaan di lokasi industri perusahaan; Komitmen (policy) Struktur organisasi Daya dukung finansial Proper Tata kelola

16 Kebijakan Struktur organisasi COMMITMENT TOP LEVEL Leadership commitment to mainstreaming CSR ASSESS Assess risks, opportunities and impacts across Global Compact issue areas Keuangan Pemetaan Sosial Hak paten COMMUNICATE progress and strategies, and engage with stakeholders for continuous improvement Publikasi DEFINE Define goals, strategies and policies Perencanaan Partisipatif Rencana Strategis Penghargaan MEASURE Measure and monitor impacts and progress towards goals Partisipasi stakeholders Rencna Kerja (Tahunan) IMPLEMENT Implement strategies and policies through the company and across the company s value chain Konsistensi dengan perencanaan Rapid response program Care after program Program, indikator, waktu, Anggaran, sasaran Kemitraan Sumber: diolah dari Global Compact

17 Memahami DRKPL Aspek Pengembangan Masyarakat

18 1. Apa program comdev yang diajukan untuk menjawab DRKPL? 2. Dimana dilaksanakan? 3. Apa kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat dan penyelamatan lingkungan, yang disertai dengan bukti pengukurannya oleh pihak independen?

19 Pahami Indikator DRKPL COMDEV Bagaimana? Pemenuhan Indikator DRKPL COMDEV tidak hanya menjadi tanggungjawab CSR Department DRKPL COMDEV mensyaratkan adanya dampak lingkungan dalam programnya dan harus ada pengukuran kuantitatif mengurangi dampak lingkungan (oleh pihak independen)

20 ADISIONALITAS Penilaian yang dilakukan meliputi: Penilaian Kewajiban yang diatur dalam Peraturan Penilaian Praktik Umum Penilaian Hambatan Pelaksanaan Investasi Penilaian Investasi

21 Penilaian Kewajiban yang Diatur dalam Peraturan UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 dan PP No. 47 Tahun 2012 Pasal 2 menyatakan bahwa perusahaan wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dilakukan pada masyarakat setempat (Ring 1). 1). Oleh sebab itu perusahaan harus menunjukkan program pengembangan masyarakat / Comdev di Ring 2 yang berkontribusi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Pe Perlu rlu pernyataan pernyataan yang ditandatangai pemerintah setempat (misal: Kades/Lurah) di wilayah Ring 1 bahwa Perusahaan sudah melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat di wilayah Ring 1 tersebut.

22 Menyertakan hasil absolut: klaim dampak negatif lingkungan hidup (pencemaran air, udara, tanah, suara, menambah keanekaragaman hayati) yang dikurangi atau dihilangkan melalui aktivitas pengembangan masyarakat. Hasil absolut ini harus dilakukan oleh pihak independen dan laporan kajiannya harus dilampirkan. Contoh: Program mengganti listrik dari mesin disel menjadi pembangkit listrik mikro hidro untuk mendukung UMKM. Maka hasil absolut dampak lingkungan adalah hilangnya C02 dari penggunaan BBM untuk mesin disel

23 Penilaian Praktik Umum Program Comdev yang dijalankan memiliki tingkat keunikan yang tinggi (level internasional, nasional, provinsi, kab/kota) Dibuktikan melalui publikasi melalui buku, jurnal atau paper yang dipresentasikan di forum akademis tingkat nasional dan internasional. Publikasi ini harus dilampirkan.

24 Penilaian Hambatan Investasi Program Comdev yang dilaksanakan membutuhkan pembiayaan yang besar, namun karena partisipasi masyarakat lebih tinggi menjadikan program tersebut tetap dilaksanakan, dan nilai partisipasi masyarakat melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Partisipasi masyarakat: tenaga, barang, tempat, harus dikonversi dalam bentuk uang. Perlu bukti bahwa kontribusi masyarakat lebih besar daripada pembiayaan perusahaan legalitas: ditandatangani oleh ketua pengelola program masyarakat yang diketahui pemerintah setempat.

25 Penilaian Hambatan Investasi Selain tingginya partisipasi masyarakat, program pengembangan masyarakat juga memperkuat kohesi sosial sehingga tumbuh dan berkembang rasa kebersamaan dalam kehidupan masyarakat, serta mendorong masyarakat menjadi warga aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan

26 Penilaian Investasi Perusahaan menunjukkan adanya manfaat program secara signifikan kepada masyarakat yang ditunjukkan dengan adanya kajian Social return on investment 50 % penerima program Income generating activities mampu meningkatkan/penambahan pendapatan minimal setara dengan nilai UMK. Perlu bukti kajian social return on investment dari lembaga yang kredibel (universitas / lembaga penelitian (misal:lipi) / NGO).

27 INOVASI Penilaian inovasi terdiri atas 3 bagian: dimensi disain, dimensi pengguna dan dimensi produk/servis. Dimensi disain terdiri dari: penambahan alat/komponen, perubahan subsisten, dan perubahan sistem. Dimensi pengguna terdiri dari: pengembangan dan perubahan penerima. Dimensi produk/servis terdiri dari: perubahan dalam pelayanan produk dan perubahan dalam rantai nilai (value chain). Pada masing-masing dimensi dan rinciannya, selalu ditunjukkan program Comdev yang berkontribusi secara sosial-eknonomi-budaya, pemberdayaan masyarakat, sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan dampak lingkungan. Kontribusi terhadap pengurangan dampak lingkungan harus dilakukan oleh pihak independen dan hasil kajiannya dilampirkan.

28 INOVASI DIMENSI DISAIN Penambahan alat/komponen Apakah perusahaan memperkenalkan alat atau komponen inovasi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam program Comdev? Perubahan subsistem Apakah ada perubahan subsistem dalam kegiatan masyarakat yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan?

29 INOVASI Perubahan sistem Apakah perusahaan mampu melakukan perubahan keseluruhan aktivitas masyarakat sehingga dampak terhadap lingkungan dapat dikurangi atau dihilangkan?

30 INOVASI DIMENSI PENGGUNA Pengembangan Apakah masyarakat penerima program mampu berkreasi melahirkan inovasi yang mengurangi dampak terhadap lingkungan hidup? Perubahan penerima Apakah program inovasi yang ada dalam program Comdev mampu merubah perilaku masyarakat yang lebih berorientasi pada penyelamatan lingkungan hidup?

31 INOVASI DIMENSI PRODUK/SERVIS Perubahan dalam pelayanan produk Apakah inovasi program yang diterapkan dalam Comdev mampu meningkatkan keunggulan kompetitif dan pada saat yang sama mengurangi dampak lingkungan hidup

32 INOVASI Perubahan dalam rantai nilai (value chain) dalam Comdev dikontekstualisasikan siklus/sistem kehidupan masyarakat yang ramah lingkungan Apakah ada program Comdev yang mampu mengubah value chain aktivitas masyarakat yang ramah lingkungan?

33 KEGIATAN Penerima Manfaat (orang) N-1 % Keberhasilam Dana Penerima Manfaat (orang) N-2 % Keberhasilam Dana Penerima Manfaat (orang) N -3 % Keberhasilam Dana Penerima Manfaat (orang) % Keberhasilam NO Dana HASIL, DANA PENERIMA MANFAAT TAHUN N

34 KOMPONEN PENILAIAN ASPEK PENGEMBANGAN MASYARAKAT 6,5 Publikasi 3,5 Hubungan eksternal 3 hubungan internal 17 monitoring 13 implementasi 8 renja 9,5 renstra 23 Sosial mapping 5 dana 8,5 Struktur 3 Kebijakan

35

36 1. Kebijakan Pengembangan Masyarakat (CD) Kriteria a. Terdapat kebijakan tertulis mengenai pengembangan masyarakat (CD) di unit yang dinilai b. Terdapat sistem tata kelola program pengembangan masyarakat (CD) N 2 1 Penjelasan Isu yg menjadi fokus perhatian CSR. Menjawab permasalahan di sekitar lingkungan perusahaan. Harus ditandatangani oleh pimpinan tertinggi di unit. Operasionalisasi dari kebijakan. Dalam bentuk SOP/TKO. Tidak harus SOP unit (boleh SOP milik pusat)

37 Kelembagaan CSR: Etalase Komitmen

38 Gambar Struktur Organisasi Model Regional CSR Manager CDO Region 1 Unit 1 (?) Unit 2 (?) Unit 3 (?) CDO Region 2 Unit 4 (?) CDO Region 3

39 Gambar Struktur Organisasi Model Sektoral Manager CSR Dept. Studi Dept. Program Lead Pendidikan Lead Kesehatan Lead Ekonomi Lead Infrastruktur Lead Budaya Dept. Monev

40 Gambar Struktur Organisasi Model kewilayahan Lead CSR administrasi Program CDO Wilayah 1 CDO Wilayah 2 CDO Wilayah 3

41 Gambar Struktur Organisasi model dukungan konsultan Lead CSR Administrasi CDO Program CDO Consultant CDO Wilayah 1 CDO Wilayah 2 CDO Wilayah 3 Assistant CDO Consultant Assistant CDO Consultant Assistant CDO Consultant

42 Gambar struktur organisasi model kombinasi Manager CSR Dept. Study Dept. Program Dept. Monev Lead pendidikan Lead Kesehatan Lead Ekonomi Lead Infrastruktur Lead Budaya Asisten Lapangan Wilayah 1 Asisten Lapangan Wilayah 2 Asisten Lapangan Wilayah 3

43 2. Struktur dan Tanggung Jawab Kriteria a. Terdapat struktur yang secara tertulis memiliki tugas dan fungsi khusus untuk melaksanakan pengembangan masyarakat (CD) N 5 Penjelasan Harus struktur di unit yang secara khusus mengemban tugas untuk melaksanakan CSR/CD sebagai tugas utama (main job), bukan tugas sampingan. Minimal 2 orang yang ada dalam struktur itu. Dilengkapi dengan jobs description untuk menjelaskan bahwa tugas utama struktur ini berkaitan dengan CSR/CD.

44 2. Struktur dan Tanggung Jawab Kriteria N Penjelasan a. Kualifikasi sumberdaya Sertakan CV yang dilengkapi dengan foto manusia yang melaksanakan kopi/scan ijazah S.1 dan/atau sertifikat pengembangan masyarakat 3 pelatihan yang relevan dengan CD. (tingkat pendidikan dan CV yang disertakan harus sesuai dengan pelatihan yang relevan nama-nama yang ada dalam struktur. dengan pengembangan Sertifikat pelatihan yang dilampirkan masyarakat/cd). dalam durasi 3 tahun terakhir. b. Rasio jumlah sumberdaya manusia di unit/bagian yang 0,5 khusus melaksanakan pengembangan masyarakat (CD) dengan keseluruhan sumberdaya manusia di unit yang dinilai.

45 Matriks Pengembangan SDM Pengelola CSR Berdasar SKKNI Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Dasar Menengah Lanjut Membangun relasi sosial Memanfaatkan sumberdaya lokal Mengembangan kesadaran perubahan lebih baik Kompetensi Umum Mengembangkan kapasitas sbg fasilitator Meningkatkan aksesibilitas pemangku kepentingan Membangun visi kepemimpinan masyarakat Membangun jejaring kemitraan Membangun solidaritas sosial Mengembangkan kapasitas kelembagaan masy & pemerintahan lokal Memperkuat posisi tawar masyarakat Kompetensi Inti Merancang perubahan kehidupan Mengelola pembelajaran masyarakat Mempersiapkan kader pemberdayaan Mengembangkan kemandirian masyarakat Mengelola konflik Mengembangkan sistem kontrol sosial Kompetensi Pilihan Mengembangkan inovasi pemberdayaan Penerapan inovasi pemberdayaan

46 3. Alokasi Dana Pengembangan Masyarakat (CD) Kriteria a. Realisasi dana pelaksanaaan pengembangan masyarakat (CD) selama 3 tahun berturut-turut. b. Menyampaikan data perbandingan dana pengembangan masyarakat (CD) dengan laba unit satu tahun terakhir N 2 3 Penjelasan Menyebutkan jumlah dan alokasi dana yang diperinci berdasar sektor (lihat contoh). Laba yang dimaksud tidak perlu yang sudah diaudit oleh auditor, boleh estimasi laba, yang penting harus laba di unit yang bersangkutan.

47 Contoh Realisasi Dana CD 3 Tahun Berturut-turut Jenis * Donasi/Charity Infrastruktur Pengembangan Kapasitas Pemberdayaan 2016*: Jumlah dana yang sudah dialokasikan sampai dengan periode pengiriman dokumen Proper Hijau.

48 Perencanaan the challenge for business is not so much to define CSR, as it is to understand how CSR is socially constructed in a specific context and how to take this into account when business strategies are developed (Ahlbäck Karin, 2012)

49 Tahapan Penyusunan Program Social Mapping, Renstra Perusahaan, Perumusa n Visi Misi CSR/CD Perumusa n Tujuan & Sasaran Perumusa n Program & Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Program & Kegiatan Identifikasi sumber & Penyusunan Anggaran RPJMD/Des, dll Perumusan Program & Kegiatan

50 4. Perencanaan: a. Social Mapping (Pemetaan Sosial) Kriteria N Penjelasan a. Memiliki dokumen pemetaan sosial yang disusun maksimal 4 tahun terakhir. Social mapping boleh dilakukan oleh siapa saja, yang 0,5 penting isinya harus mencakup aspek-aspek sebagaimana dalam Permen. b. Memiliki dokumen pemetaan sosial yang diperbarui (update) 1 tahun terakhir Update dokumen dimaksudkan 0,5 untuk kontekstualisasi dengan potensi dan kebutuhan masyarakat, serta rencana kerja tahunan CSR/CD.

51 Social Mapping...lanjutan... Kriteria Nilai Dokumen pemetaan social mencakup substansi berikut ini a. Pemetaan aktor (stakeholders) dan jaringan hubungan antaraktor yang terdiri dari individu, kelompok, dan organisasi b. Deskripsi posisi sosial dan peranan sosial aktor dalam kehidupan masyarakat c. Analisis derajat kekuatan (power) dan kepentingan (interest) aktor d. Identifikasi mekanisme/forumforum yang menjadi sarana yang digunakan masyarakat dalam membahas kepentingan

52 Social Mapping...lanjutan... Kriteria e. Deskripsi potensi penghidupan berkelanjutan yang mencakup: potensi sumberdaya manusia, potensi sumberdaya alam, modal sosial, modal keuangan, kondisi infrastruktur publik. f. Analisis kebutuhan masyarakat untuk mendukung penghidupan berkelanjutan Nilai g. Deskripsi jenis jenis kerentanan (vulnarability) dan kelompok rentan. 2.5 h. Deskripsi masalah sosial 2.5 i. Rekomendasi program pengembangan masyarakat (CD) 2.5

53 4. Perencanaan: b. Renstra dan Renja 1. Perencanaan Strategis / Renstra (5 tahun) Kriteria a. Proses penyusunan Renstra melibatkan pihak-pihak terkait (masyarakat, pemerintah, perusahaan lain) N 3 Penjelasan Bukti keterlibatan pihak terkait dalam wujud notulen (MoM) kegiatan pembahasan Renstra, yang bisa dilengkapi dengan daftar hadir, foto, dll.

54 Renstra...lanjutan... Kriteria b. Perencanaan strategis pengembangan masyarakat (CD) mencakup substansi berikut ini: i. Visi, Misi, dan Tujuan pengembangan masyarakat ii. Analisis isu strategis pengembangan masyarakat Nilai 1 1 iii. Program jangka panjang yang dirinci program 1 tahunan iv. Indikator program yang terukur 1 v. Kebutuhan anggaran untuk pembiayaan program 0.5 vi. Target sasaran program (individu dan/atau, 1 kelompok dan/atau organisasi vii. Program menjawab kebutuhan kelompok rentan 1

55 4. Perencanaan: b. Renstra dan Renja 2. Perencanaan Kerja / Renja (1 tahun) Kriteria N Penjelasan a. Proses Bukti keterlibatan pihak penyusunan terkait dalam wujud Renja melibatkan 3 notulen (MoM) kegiatan pihak-pihak pembahasan Renstra, terkait yang bisa dilengkapi (masyarakat, dengan daftar hadir, foto, pemerintah, dll. perusahaan lain)

56 Renja...lanjutan... Kriteria b. Program yang dideskripsikan dalam kegiatankegiatan c. Indikator kegiatan yang terukur d. Jadwal pelaksanaan kegiatan e. Anggaran masing-masing kegiatan f. Target sasaran kegiatan (individu dan/atau, kelompok dan/atau organisasi) Nilai

57 Tabel Rencana Kerja Rencana Kerja Tahun 2016 Nama Program Indikator Anggaran Jadwal Target Sasaran

58 5. Implementasi Implementasi Aspek Penilaia Kriteria n a Kesesuaian implementasi dengan rencana kerja (Renja) 1. Program dan kegiatan 2. Indikator kegiatan 3. Jadwal pelaksanaan kegiatan 4. Anggaran masing-masing kegiatan 5. Target sasaran program (individu dan/atau, kelompok dan/atau organisasi) b Implementasi program dan kegiatan yang tidak direncanakan c Partisipasi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program dan kegiatan Nilai

59 Implementasi Sebagai bagian tatakelola CSR, perusahaan harus memiliki dokumen laporan pelaksanaan per program/kegiatan, yang menjadi dasar analisis sesuai dengan indikator implementasi ini. Laporan pelaksanaan program/kegiatan menjadi dokumen penting untuk memantau proses dan hasil program CSR yang dilaksanakan perusahaan dari waktu ke waktu, sekaligus mempermudah transformasi pengetahuan jika terjadi perubahan staf yang mengelola program CSR.

60 6. Monitoring dan Evaluasi Kriteria Nilai a. Memiliki sistem tata kelola monitoring dan evaluasi pengembangan masyarakat (CD) 1 b. Partisipasi pihak-pihak terkait dalam monitoring dan evaluasi 3 c. Memiliki bukti tertulis proses dan hasil monitoring secara berkala 1 d. Memiliki dokumen evaluasi yang disahkan oleh pimpinan tertinggi di unit yang dinilai 1

61 e. Dokumen evaluasi mencakup substansi berikut ini 1. 75% Program dan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan % Indikator kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam rencana kerja tahunan % pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan jadwal dalam rencana kerja tahunan % realisasi anggaran sesuai dengan alokasi anggaran dalam rencana kerja tahunan % penerima program dan kegiatan sesuai dengan target sasaran dalam rencana kerja tahunan 1

62 Nama Program Perencanaan Implementasi Keterangan Perencanaan Implementasi Keterangan Nama Program Deskripsi Indikator

63 6. Bukti-bukti perbaikan program dan kegiatan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi 1 7. Memiliki indeks kepuasan masyarakat terkait dengan program pengembangan masyarakat (CD) 1 8. Lahirnya institusi ekonomi dan atau institusi sosial, keberlanjutan institusi dan perkembangan institusi sebagai dampak program pengembangan masyarakat (CD) 2 9. Kelompok sasaran menerapkan pengetahuan/ketrampilan yang diperoleh dalam program pengembangan masyarakat (CD) 10 Kelompok sasaran mampu menyebarluaskan pengetahuan/ketrampilan kepada pihak-pihak lain (individu, kelompok, organisasi) 1 1

64 Care After Program Nama Pelatihan : Tanggal Pelaksanaan : Nama Peserta Bukti Jadwal Agung Wisnu Diseminasi Pengetahuan Nama Kegiatan/ Pelatihan Tempat/tanggal Penyelenggara Bukti

65 7. Hubungan Sosial (internal dan eksternal) Kriteria Nilai a. Hubungan Kerja 1. Adanya serikat pekerja Memiliki perjanjian kerja bersama (PKB) Memiliki sistem tata kelola penyelesaian perselisihan hubungan kerja. 4. Catatan perselisihan hubungan kerja 2 tahun terakhir Menunjukkan penurunan perselisihan hubungan kerja 2 tahun terakhir 0.5 1

66 Hubungan Sosial...lanjutan... Kriteria Nilai b. Hubungan Eksternal 1. Memiliki sistem tata kelola penyelesaian konflik dengan pihak-pihak terkait (masyarakat dan atau pemerintah). 2. Memiliki catatan konflik dengan pihak-pihak terkait (masyarakat dan atau pemerintah) 2 tahun terakhir. 3. Menunjukkan bukti penurunan konflik dengan pihak-pihak terkait selama 2 tahun terakhir

67 Aspek Penilaian Kriteria Nilai 8. Publikasi dan Penghargaan Menunjukkan inovasi di bidang pengembangan masyarakat dalam waktu dua tahun terakhir a. Inovasi didiseminasi melalui jurnal internasional atau buku dengan ISBN b. Inovasi didiseminasi melalui jurnal ilmiah nasional c. Memperoleh penghargaan dalam bidang pengembangan masyarakat minimal dari pemerintah di tingkat Kabupaten/Kota atau lembaga non pemerintah

68 Foto. Tegus S

69 PROPER HIJAU TATA KELOLA (GOVERNANCE) PROPER EMAS INOVASI* DAN KUALITAS** PROGRAM COMDEV * Inovasi proses produksi dan comdev. Konsep inovasi tidak hanya menciptakan Barang atau model yang baru, melainkan juga mengadopsi sistem baru **Pengukuran kualitas program berdasarkan enam indikator (confident, inclusive, organized, cooperative, influential, sustainability)

70 DEFINISI PENGEMBANGAN MASYARAKAT Program pengembangan masyarakat yang ideal adalah program yang mendorong masyarakat mampu menyelesaikan masalah kehidupaannya sehari-hari berbasis potensi lokal dengan membangun kesepakatan bersama dan pada saat yang sama turut aktif dalam menyelesaikan masalah global

71 Social Innovation? Apa yang dimaksud Inovasi Sosial? Konsep inovasi sosial terkait dengan ide baru, organisasi baru atau cara baru yang digunakan untuk mengatasi masalah sosial atau mengoptimalkan potensi suatu masyarakat. Jenis inovasi sosial Radikal ; ide, organisasi dan cara belum pernah digunakan dalam wilayah tersebut Incremental ; ide, organisasi dan cara baru merupakan pengembangan dari model-model yang sudah pernah ada, revitalisasi atau modifikasi

72 Ruang Lingkup Inovasi

73 Data Social Mapping/ Social Baseline Study Perencanaan Partisipatif Implementasi Pilot Project Lahirnya Organisasi masyarakat Keberlanjutan organisasi

74 Tahapan Inovasi Sosial

75 CONFIDENT (Kepercayaan Diri) INCLUSIVE (Keterbukaan) ORGANIZED (Terorganisir) COOPERATIVE (Keterbukaan Antarpihak) INFLUENTIAL (Kemampuan Mempengaruhi) SUSTAINABILITY (Keberlanjutan) DIMENSI PENGUKURAN KUALITAS PROGRAM COMDEV

76 DIMENSI 1 CONFIDENT/ Kepercayaan diri, baik secara individu maupun kolektif PROGRAM MAMPU MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI KARENA ADANYA PENGETAHUAN BARU, KETERAMPILAN DAN KEYAKINAN UNTUK MENCIPTAKAN PERUBAHAN APA PERUBAHAN YANG TERJADI? BUKTI KONDISI SEBELUM PROGRAM (BASELINE STUDY) PROGRAM BUKTI KONDISI SESUDAH PROGRAM (IMPACT EVALUATION)

77 DIMENSI 2 INCLUSIVE (Keterbukaan) PERUSAHAAN MEMBERI PELUANG SELURUH LAPISAN MASYARAKAT UNTUK MENJADI SASARAN PROGRAM, TETAPI TETAP MEMILIKI KEBERPIHAKAN KEPADA KELOMPOK MARGINAL. PENERIMA MANFAAT TIDAK DIDOMINASI OLEH ELIT DESA ATAU KELOMPOK MAYORITAS, PROGRAM MEMBERI PELUANG PARTISIPASI KELOMPOKKELOMPOK MINORITAS, RENTAN ATAU KURANG BERUNTUNG

78 DIMENSI 3 ORGANIZED (Teroganisir) PENGELOLAAN PROGRAM MEMBENTUK KONSENSUS BERSAMA ANTAR KELOMPOK DAN MENUMBUHKAN SOLIDARITAS UNTUK MENCIPTAKAN KEHIDUPAN BERSAMA SECARA BERKELANJUTAN. PROGRAM MAMPU MENGEMBANGKAN KOHESI SOSIAL SEHINGGA MENDORONG GERAKAN KOLEKTIF UNTUK MAJU BERSAMA.

79 DIMENSI 4 COOPERATIVE (Keterbukaan dan kerjasama antarpihak) PROGRAM MEMBERIKAN KESEMPATAN BERBAGAI PIHAK UNTUK TURUT BERPARTISIPASI DALAM KESELURUHAN TAHAPAN PROGRAM. PROGRAM MENGEMBANGKAN KERJASAMA LINTASAKTOR, BAIK DENGAN MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN SESAMA PERUSAHAAN.

80 DIMENSI 5 INFLUENTIAL (Kemampuan mempengaruhi) PROGRAM MEMBERIKAN DAMPAK TERHADAP PENCIPTAAN KEHIDUPAN YANG BERKELANJUTAN DENGAN MENGOPTIMALKAN SEMUA POTENSI YANG ADA (sumberdaya alam, sumberdaya manusia, modal sosial, infrastruktur, modal ekonomi/keuangan)

81 DIMENSI 6 SUSTAINABILITY (Keberlanjutan) PROGRAM DAPAT DIPASTIKAN TETAP BERLANJUT MESKIPUN PERUSAHAAN TIDAK LAGI MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP PROGRAM. PERSUAHAAN MENGEMBANGKAN SISTEM PENILAIAN UNTUK MEMANTAU TINGKAT KETERGANTUNGAN PENERIMA PROGRAM.

82 KONTRIBUSI DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN BERAPA JUMLAH PENERIMA MANFAAT YANG BERSTATUS MISKIN? BERAPA JUMLAH PENERIMA MANFAAT YANG MISKIN MAMPU BERUBAH MENJADI TIDAK MISKIN? NAMA PROGRAM JUMLAH PENERIMA YANG MISKIN INDIKATOR JUMLAH PENERIMA KEMISKINAN YANG MANFAAT YANG TELAH DIGUNAKAN BERHASIL BERUBAH MENJADI TIDAK MISKIN

83 PENILAIAN DENGAN COMPASS SUSTAINABILITY Penialian terhadap keluaran dan dampak program yang dilihat dari aspek nature (lingkungan), sosial, ekonomi, dan wellbeing/kesejahteraan. Setiap program dinilai kontribusinya terhadap penyemalatan lingkungan (planet) dan sekaligus kontribusinya terhadap pengembangan/pemberdayaan masyarakat (people).

84 Mainstreaming your social responsibility

Jakarta, 26 September 2017

Jakarta, 26 September 2017 Oleh: Krisdyatmiko Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL - UGM Jakarta, 26 September 2017 Mengapa Perusahaan Perlu Melaksanakan CSR? Dari Single ke Triple Bottom Line Mainstreaming

Lebih terperinci

KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT

KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT COMMUNITY DEVELOPMENT Kebijakan Community Development 1. Terdapat kebijakan tertulis mengenai pengembangan masyarakat di unit yang dinilai (2) 2. Terdapat sistem tata kelola

Lebih terperinci

Evaluasi Proper 2012 sektor energy Bahruddin Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM

Evaluasi Proper 2012 sektor energy Bahruddin Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM Evaluasi Proper 2012 sektor energy Bahruddin Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM bahruddin_psap@ugm.ac.id The World Business Council for Sustainability Development (WBCSD) Komitmen berkelanjutan

Lebih terperinci

Bahruddin, Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL, UGM.

Bahruddin, Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL, UGM. Bahruddin, Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL, UGM bahruddin_psap@ugm.ac.id/jamil_bahruddin@yahoo.com Sumber: tomfishburne.com Potretisusosialdalambisnisdi Indonesia Hambatan Industri

Lebih terperinci

Capaian sektor tambangdalamproper 2012 aspek Comdev. Bahruddin 02/05/2013

Capaian sektor tambangdalamproper 2012 aspek Comdev. Bahruddin 02/05/2013 Bahruddin Program Studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, FISIPOL, UGM bahruddin_psap@ugm.ac.id Capaian sektor tambangdalamproper 2012 aspek Comdev 1 Nilai rata-rata aspek comdev proper 2012 120,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan, Fisipol, UGM, yaitu Peran PROPER (Program Penilaian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan, Fisipol, UGM, yaitu Peran PROPER (Program Penilaian BAB 1 PENDAHULUAN A. Judul Judul skripsi yang diajukan peneliti dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fisipol, UGM, yaitu Peran

Lebih terperinci

Laporan Evaluasi Program

Laporan Evaluasi Program PERTAMINA Laporan Evaluasi Program dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Community Development PT. PERTAMINA (PERSERO) Terminal BBM Boyolali 2017 EXECUTIVE SUMMARY Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

KRITERIA HIJAU DAN EMAS

KRITERIA HIJAU DAN EMAS SEKRETARIAT PROPER KRITERIA HIJAU DAN EMAS 2016 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup PENILAIAN HIJAU DAN EMAS NO. KOMPONEN PENILAIAN NILAI 1 Dokumen Ringkasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

FORM USULAN PERBAIKAN KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) HIJAU DAN EMAS

FORM USULAN PERBAIKAN KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) HIJAU DAN EMAS KESEPAKATAN : FORM USULAN PERBAIKAN KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER 2012-2013 KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) HIJAU DAN EMAS A. KRITERIA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN 1. Kebijakan

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan), yang dalam Pedoman ini disebut BADAN, adalah badan hukum publik yang dibentuk dengan

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan

Lebih terperinci

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009)

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009) ABSTRAK KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan yang mendasar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya berdampak pada sistem

Lebih terperinci

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02 No. Urut 05 ASESMEN MANDIRI SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02 Lembaga Sertifikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat 2013 Nomor Registrasi Pendaftaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan, dimana nilai perusahaan dijadikan indikator bagi investor untuk pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL 1. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi BAB 4 P E N U T U P Kata Pengantar Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Bab 4 Berisi : Gorontalo di susun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Kesimpulan dari hasil penyusunan Gorontalo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, karena itu harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Menghapuskan kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan saja. Laporan

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tahun 2016-2020 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI TAHUN 2016-2020 KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persoalan lingkungan sudah menjadi persoalan yang menarik dan menjadi isu sentral bagi negara-negara di dunia. Semenjak tahun 1980-1990, wacana CSR

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility PPMJ

Corporate Social Responsibility PPMJ Corporate Social Responsibility PPMJ Latar Belakang Rangkaian Tragedi Lingkungan dan Kemanusiaan : Minamata (Jepang), Bhopal (India), Chernobhyl (Uni soviet), Shell (Nigeria), Grasberg (Indonesia), Ok

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

KRITERIA DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

KRITERIA DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROPER 2014 KETENTUAN UMUM DRKPL adalah makalah yang berisi deskripsi secara ringkas dan jelas tentang

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Implementasi perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara umum perjanjian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Isu mengenai lingkungan bukan lagi merupakan suatu isu yang baru. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada Research Development Roadmap 2016-2020 Pusat Studi Regional Universitas Gadjah Mada Isu-Isu Isu Internasional Isu Nasional Sustainable cities and communities Wilayah dan Kota Wilayah Infrastruktur Daya

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Signal Theory Teori sinyal atau signal theory menjelaskan mengenai bagaimana manajemen mampu memberikan sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan yang akan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan masyarakat merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha (swasta dan koperasi), serta masyarakat. Pemerintah dalam hal ini mencakup pemerintah

Lebih terperinci

ASPEK PENILAIAN NILAI

ASPEK PENILAIAN NILAI ASPEK PENILAIAN KRITERIA b) pencapaian yang telah diperoleh; dan c) hal-hal yang membedakan perusahaan dengan perusahaan yang lain yang sejenis. b. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ) Status SML Jelaskan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P 4108100055 IKHTISAR Menjadikan galangan kapal menjadi industri yang mampu menerapkan konsep industri hijau.

Lebih terperinci

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Setyo Budiantoro Manager Pilar Pembangunan Ekonomi, Sekretariat TPB/SDGs Kementerian PPN/Bappenas Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs

Lebih terperinci

Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Perlindungan Keanekaragaman Hayati Perlindungan Keanekaragaman Hayati SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2014 Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) Keanekaragaman organisme yang menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PPM) PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ESDM NO 41 TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada Research Development Roadmap 2016-2020 Pusat Studi Regional Universitas Gadjah Mada Isu-Isu Isu Internasional Isu Nasional Sustainable cities and communities Wilayah dan Kota Wilayah Infrastruktur Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2012-2017 DISCLAIMER: Draft ini diedarkan dalam mailing list DosenUGM dalam rangka mensukseskan Pemilihan Dekan di lingkungan UGM Tahun 2012. Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan serta keberlanjutan suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI BNI CSR/PKBL: Section The Opportunity for NGO s Funding Penabulu Meeting Jakarta, 03 July 202 Oleh: Leonard T. Panjaitan (Manager Corporate BNI) E mail: leonardpanjaitan@gmail.com, leonard.tiopan@bni.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) masih menjadi fokus utama dalam pengembangan usaha di Indonesia

Lebih terperinci

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017 PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2017 PROGRAM BANTUAN DANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STAIN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2017 A.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori II.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, BAN-PT sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan akuntansi lebih sering digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan LAMPIRAN 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan 25 26 27 28 PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Peningkatan Kesadaran Hukum Pelaku Usaha Kecil

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM Deputi Meneg PPN/Kepala Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Rakornas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Signaling Theory Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Esistensi suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat.

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Konseptualisasi CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-1 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN

Lebih terperinci

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hingga saat ini, relasi antara Pemerintah Daerah, perusahaan dan masyarakat (state, capital, society) masih belum menunjukkan pemahaman yang sama tentang bagaimana program CSR

Lebih terperinci