BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PROFIL PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan Masyarakat kini sudah mulai menyadari arti pentingnya kesehatan, apalagi didukung dengan program pemerintah menuju Indonesia Sehat Namun, biaya pengobatan ternyata semakin mahal, hal ini dikarenakan obat obatan konvensional (berdasarkan resep dokter) harganya kian melambung. Selain itu, dampak negatif dari obat tersebut terhadap tubuh di masa mendatang, membuat masyarakat mulai berpikir untuk mencari pengobatan alternatif, dan kembali ke cara yang alami. Cara ini, atau biasa disebut pengobatan tradisional yang dikenal dengan istilah pengobatan alternatif dan komplementer, lebih disukai karena harga obatnya yang relatif lebih murah, lebih aman dan hampir tidak ada efek sampingnya. Hal ini diperkuat dengan sugesti masyarakat Indonesia terhadap tanaman obat yang memiliki khasiat penyembuh berbagai penyakit dari sejak jaman nenek moyang. Sebenarnya pengetahuan mengenai tanaman obat di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke 5 dan sudah dipahami oleh masyarakat luas secara turun temurun. Namun, ketika bangsa kita dijajah oleh Belanda, maka masuklah pengetahuan baru mengenai ilmu pengobatan modern yang biasa disebut dengan istilah pengobatan konvensional, dan akhirnya pengobatan tradisional lama kelamaan ditinggalkan. Padahal jika kita pelajari dari hasil penelitian, Indonesia memiliki 940 jenis tanaman obat dari jenis tanaman yang ada di Indonesia. Saat ini, tanaman obat yang dimanfaatkan baru sebanyak 180 jenis. Jumlah ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan hasil penelitian. Melihat peluang ini, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan untuk melestarikannya atau bahkan menjadikan tanaman obat sebagai peluang bisnis. Salah satunya adalah dengan mengembangkannya menjadi kegiatan Agrobisnis. 1

2 Peluang inilah yang diambil oleh bapak Toto Suhendro sebagai pemilik Istana Tanaman Obat Togapuri atau lebih senang kalau disebut sebagai Pengelola amanah dari Tuhan. Pada dasarnya, beliau memiliki hobi bercocok tanam, dan gemar melakukan perjalanan ke tempat tempat yang asri. Inilah yang menjadi latar belakang pendirian wisata Agro Togapuri. Selain itu, pada tahun 1991, beliau pernah mengalami sakit kronis yang sangat bergantung dengan obat dari dokter dan akhirnya bisa sembuh melalui terapi pengobatan tradisional. Dari sinilah dimulai ketertarikan beliau untuk mengembangkan tanaman obat, yang juga dijadikan tempat bermain beliau untuk mendapatkan kawan bermain dan membuat alat permainan di kurva kedua kehidupan beliau. Mengapa? Menurut pengamatan beliau, kebutuhan manusia hidup ada tiga hal, yaitu: tempat bermain, kawan bermain, dan alat bermain. Kurva kehidupan beliau yang pertama telah dilewati selama 32 tahun sebagai karyawan sebuah BUMN di Bandung. Dan saat ini beliau telah pensiun, sehingga inilah yang dimaksud dengan memasuki kurva kehidupan yang kedua. Sejak pensiun itulah beliau mengembangkan tanaman obat ini di atas lahan seluas sekitar m 2, di Dusun Lebakjawa, Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, didirikanlah Istana Tanaman Obat Togapuri untuk pengembangan wawasan masyarakat terhadap tanaman obat. Adapun nama Togapuri berasal dari kata TOGA (=Tanaman Obat KeluarGA) atau (TOto dan keluarga) dan PURI yang berarti istana. Disebut istana karena, semua tanaman yang berkhasiat obat diperlakukan istimewa bagaikan raja dan ratu di istananya. Istana ini dibangun sejak tanggal 10 April 2003 dan mulai dibuka untuk kunjungan tamu pada bulan Desember Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas terhadap layanan kesehatan alternatif secara holistik dan terpadu dibuka klinik di Jl. Taman Margawangi No. 168 Margacinta Bandung Perjalanan dan pengembangan usaha Togapuri ini, terutama Wisata Agronya dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut. 2

3 Awal pembangunan Istana Tanaman Obat Soft Launching Pembangunan mushola, taman dan sarana olah raga Istana Tanaman Obat Togapuri pertama di buka Pembangunan klinik, lapangan catur dan perbaikan lahan parkir Tahun 2006 (1067 pengunjung) Grand Launching April April 2003 Desember 2004 (120 pengunjung) Tahun 2005 (969 pengunjung) Gambar 1.1 Perjalanan Usaha Istana Tanaman Obat Togapuri Wisata agro Togapuri dibuka secara ekslusif, artinya para pengunjung yang akan datang kesana harus melakukan reservasi terlebih dahulu, dengan minimal jumlah tamu dalam rombongan sebanyak 20 orang. Pada awal dibuka, sebanyak 120 tamu berkunjung ke Togapuri. Saat ini, rata rata pengunjung yang datang per bulan 3 kali dengan masing masing rombongan sekitar 40 orang dan jumlahnya senantiasa ada peningkatan Lingkup Bidang Usaha Togapuri terus berupaya agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta perlu diselaraskan dengan visi, misi dan tujuan usaha. Untuk itu, Togapuri memiliki berbagai bidang usaha yang berbasis tanaman obat, meliputi bisnis wisata kebun tanaman obat (wisata agro), simplisia dan bibit tanaman obat, minuman instan dan kapsul, makanan dan minuman khas Togapuri (kantin), serta klinik pengobatan holistik terpadu yang alami. Berbagai jenis bisnis Togapuri ini dapat dilihat pada gambar

4 Gambar 1.2 Lingkup Bidang Usaha Togapuri A. Wisata Agro Kebun Tanaman Obat Wisata agro ini terletak di Desa Cilembu, kabupaten Sumedang, dengan nama Istana Tanaman Obat Togapuri. Selain dapat menikmati keindahan alam sambil belajar tanaman obat, di sana terdapat pula fasilitas untuk berbagai acara pertemuan dan olah raga. Istana Tanaman Obat Togapuri terbagi ke dalam lima area dengan berbagai fasilitas yang tersedia, yaitu: 1. Area Layanan Publik Area ini merupakan tempat yang disediakan untuk umum, fasilitas yang tersedia di area ini diantaranya tempat parkir, toilet umum, bale sehat (poliklinik) dan ruang tunggu. Selain itu, tempat ini dilengkapi juga dengan taman bunga yang bertingkat. 2. Area Kebun Produksi Area ini adalah area kebun tanaman obat yang digunakan untuk memproduksi simplisia, yang kemudian dapat diolah menjadi kapsul ataupun minuman instan. Di area ini dilengkapi juga dengan rumah pupuk dan tempat istirahat tamu yang bangunannya berbentuk bangunan khas Jawa (atap joglo). Pupuk yang digunakan adalah hasil olahan pupuk kandang dari limbah 4

5 tanaman. Hal ini untuk menjaga agar tanaman obat tetap alami dan aman dikonsumsi. 3. Area Layanan Tamu Di area layanan tamu tersedia fasilitas rumah tinggal (Bale Indung), dapur umum, rumah pembibitan, musholla (Bale Agung), ruang pertemuan (Pendopo) dan arena bermain keluarga seperti ayunan, prosotan, jungkatjungkit dan jembatan long spiral. 4. Area Taman Kahuripan Area ini merupakan taman koleksi tanaman obat. Taman ini memiliki filosopi tersendiri. Dibuat dengan 5 tingkatan yang menggambarkan perjalanan hidup manusia mulai dari balita hingga lansia. Di taman ini terdapat sekitar 200 jenis koleksi tanaman obat dan akan terus bertambah. 5. Area Sahabat Alam Ini merupakan salah satu area bermain yang cenderung lebih bersahabat dengan alam, seperti camping ground. Selain itu, area ini juga dilengkapi dengan sarana untuk berolah raga seperti lapangan voli, basket dan badminton. Pelayanan di Togapuri bersifat eksklusif, sebelum berkunjung, tamu perlu melakukan reservasi, sehingga tamu rombongan yang berkunjung hari itu, hanya pengunjung yang telah melakukan reservasi. Untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan yang berkunjung ke Kebun Wisata Togapuri, disusunlah beberapa program acara yang menarik. Program ini bersifat customized, disesuaikan dengan permintaan dari para pengunjung. Paket wisata yang ditawarkan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu Paket Wisata Sehari dan Paket Khusus. Paket wisata sehari menawarkan layanan seminar kebun pengetahuan mengenai jenis jenis tanaman obat beserta khasiatnya, makanan dan minuman khas Togapuri serta diagnosa berbagai penyakit. 5

6 Sedangkan untuk paket wisata khusus, biasanya ditawarkan bagi para pelanggan yang bermalam di kebun Togapuri. Layanannya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan tamu. Yang unik adalah fasilitas penginapan yang ditawarkannya, berupa tidur di tenda yang menjadi daya tarik tersendiri bagi keluarga yang ingin menikmati suasana berkemah di alam terbuka. Kedua jenis paket yang ditawarkan ini juga bisa bersifat customized. Tamu bisa saja mengatur acara wisatanya sendiri dengan melakukan koordinasi dengan pihak Togapuri terlebih dahulu. Dari kelima bisnis yang ada, Wisata Agro ini merupakan core business dari Togapuri. Bisnis ini juga merupakan wadah dari keempat bisnis lainnya, maksudnya adalah apapun bisnis yang dimiliki Togapuri saat ini dapat diselenggarakan pula di tempat Wisata Agro yang dimilikinya. B. Simplisia dan Pembibitan Tanaman Obat Simplisia merupakan bagian tanaman berkhasiat obat yang telah dikeringkan sebagai bahan baku obat. Bentuknya dapat berupa tanaman, buah, daun, biji, bunga, akar, kulit pohon yang sudah kering. Biasanya simplisia ini dijual per kilogram dengan harga yang beragam. Selain itu, berbagai jenis bibit tanaman obat disediakan bagi para tamu kebun yang ingin menanam tanaman obat di rumah mereka. Beberapa jenis bibit tanaman obat ini diperoleh dari kebun tanaman obat di berbagai daerah. C. Minuman Instan dan Kapsul Minuman instan ini terbuat dari ekstrak tanaman obat yang merupakan hasil olahan dari simplisia. Produk ini dibuat dalam bentuk serbuk bergula yang dikemas dalam kemasan plastik seperti pegagan, mahkota dewa, jahe merah, dan temulawak. Harga yang ditawarkan untuk setiap bungkusnya adalah Rp , satu bungkusnya terdiri dari 18 sachets. Selain itu, dibuat pula dalam bentuk serbuk tanpa gula yang dikemas dalam kapsul. Kapsul kapsul ini dijual per botol, 6

7 satu botol terdiri dari 30 kapsul. Harga yang ditawarkan untuk produk kapsul ini Rp 400,00 sampai dengan Rp 500,00 per kapsul. Semua produk ini sudah terdaftar di DEPKES. D. Makanan dan Minuman Khas Togapuri (Kantin) Makanan dan minuman khas Togapuri ini hanya akan diperoleh di kebun wisata tanaman obat yang terletak di desa Cilembu. Yang membuatnya khas adalah, bahan dasar yang digunakan merupakan tanaman obat yang terdapat di kebun. Beberapa menu minumannya diantaranya adalah: 1. Wedang Pegagan/Mahkota Dewa/ Jahe 2. Jus kesehatan yang terdiri dari buah buahan dan sayuran. Sedangkan menu makanannya yang khas adalah: 1. Pepes Teri Daun Sambung Nyawa 2. Sayur Lodeh Mahkota Dewa 3. Trancam Herbal 4. Sambal Togarasa, dll. Makanan dan minuman ini biasanya termasuk ke dalam paket wisata yang telah ditawarkan. E. Klinik pengobatan holistik terpadu Klinik ini merupakan pengobatan secara holistik terpadu dengan menggunakan berbagai metode. Untuk diagnosa penyakit, metode yang digunakan diantaranya adalah Iridologi, Kinesiologi, dan Phytobiophysic. Sedangkan untuk terapinya biasanya dengan cara seperti berikut ini: obat obatan herbal, pijat getar syaraf, energi prana/reiki dan hipnoterapi. Klinik holistik Togapuri ini terletak di Istana Tanaman Obat Togapuri di Desa Cilembu Kabupaten Sumedang dan di Jl. Taman Margawangi No. 168 Margacinta Bandung. Biasanya klinik di daerah Cilembu baru akan buka bila ada pengunjung 7

8 yang datang melalui reservasi, sedangkan klinik yang bertempat di Margacinta jadwal prakteknya setiap hari Rabu. Keberadaan klinik ini juga sudah terdaftar di DEPKES Visi, Misi, Tujuan, Logo, dan Motto Sebagai sebuah usaha, Togapuri telah menyusun visi, misi, tujuan dan program kerja dari usahanya tersebut Visi Togapuri merupakan suatu usaha yang berbasis tanaman obat. Untuk mendukung usahanya tersebut disusunlah suatu visinya seperti berikut: Menjadi pusat budidaya, bisnis dan wisata agro berbasis tanaman obat serta lokasi terapi holistik yang terkemuka di wilayah bumi Priangan Timur Misi Sedangkan untuk mencapai visi tersebut, disusunlah misi sebagai berikut: 1. Memperkenalkan dan menggali kearifan tradisional dari nenek moyang berupa menyelenggarakan budidaya dan pengolahan hasil panen tanaman berkhasiat obat sebagai upaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan mengatasi berbagai penyakit. 2. Menggali berbagai jenis tanaman berkhasiat obat yang mempunyai nilai ekonomis sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan di dalam mengelola kebun dan menjalankan bisnis tanaman obat. 3. Melestarikan pupuk dan pestisida alami serta memanfaatkannya sebagai upaya untuk menghasilkan produk yang alami. Di sisi lain, dapat melestarikan lingkungan agar senantiasa alami (bebas bahan kimia) serta membantu Program Pemerintah menuju Indonesia bebas pupuk dan pestisida kimia pada tahun 2010 yang akan datang. 8

9 4. Melestarikan keindahan alam dan mengembangkan potensi wilayah sebagai anugerah Tuhan sang Pencipta alam berupa pengembangan wisata agro berbasis tanaman berkhasiat obat. 5. Memberdayakan sumber daya manusia di lingkungan sekitar kebun agar berdayaguna dan berhasilguna sehingga dapat membantu program Pemerintah dalam hal menanggulangi pengangguran, kemiskinan dan kebodohan. 6. Memberikan layanan kesehatan masyarakat secara holistik dan terpadu dengan menggunakan bahan obat yang alami Tujuan Selain dari visi dan misinya, usaha ini didukung pula dengan tujuan yang mulia, yaitu keberadaan Togapuri dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya di bidang kesehatan jasmani dan rohani serta dapat meningkatkan wawasan dibidang tanaman obat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Program Kerja Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, maka disusunlah program sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan kegiatan budidaya dan bisnis tanaman obat serta agrowisata berbasis tanaman obat. 2. Menyelenggarakan diklat tentang budidaya toga, baik bagi penduduk sekitar kebun maupun masyarakat luas sebagai upaya untuk memperkenalkan berbagai jenis toga dan khasiatnya serta cara membudidayakannya. 3. Melakukan bimbingan teknis terhadap budidaya toga di halaman/pekarangan rumah penduduk sekitar kebun sebagai upaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. 9

10 4. Melakukan bimbingan teknis untuk memproduksi toga yang mempunyai nilai ekonomis untuk dikembangkan menjadi bisnis toga bagi penduduk sekitar kebun maupun siapa saja yang berminat sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian keluarga. 5. Memfasilitasi pembentukan kelompok petani toga sebagai wahana untuk mengembangkan budidaya dan bisnis tanaman obat. 6. Memfasilitasi penelitian tentang tanaman obat bagi yang memerlukan baik dari kalangan ilmiah/akademisi dalam rangka menyusun skripsi, tesis, disertasi maupun dari kalangan praktisi dan petani. 7. Mengolah limbah kotoran hewan maupun sampah dari tumbuhan untuk dijadikan pupuk alami. 8. Menggalakkan penanaman tanaman hias dan bunga yang berkhasiat obat sebagai upaya untuk mendukung keindahan dan keasrian lingkungan desa sekitar kebun (bunga matahari, bunga pagoda, mawar, melati, kenanga, cempaka, tapakdara, saliyara, jengger ayam, kastuba, kembang bokor, kembang telang, portulaka, patah tulang, blustru, bunga kenop, bungur, ekor kucing, kecubung, jombang, kumis kucing, kemuning, adas, dll). 9. Mengolah dan memasarkan hasil kebun berupa ekstrak tanaman obat dan minuman segar untuk kesehatan dan kebugaran. 10. Menyelenggarakan kegiatan konsultasi dan terapi kesehatan secara holistik dan terpadu dengan menggunakan bahan obat yang alami Logo dan Motto Bentuk logo Togapuri ini memiliki makna sebagai satu kesatuan dari tumbuhan. Gambar daun pada bagian atas logo memiliki makna tersendiri, yaitu daun merupakan bagian penting dari tanaman yang menyerap energi matahari untuk kemudian diproduksi menjadi sumber energi bagi Gambar 1.3 Logo Togapuri tanaman itu sendiri. Selain itu, daun dari tanaman obat 10

11 merupakan bagian yang paling banyak digunakan untuk obat. Gambar daun juga merupakan bentuk gunungan dalam dunia pewayangan yang melambangkan sebuah kerajaan, istana, dunia atau bisa bermakna sebuah kehidupan. Kemudian tulisan TOGAPURI yang huruf hurufnya menyerupai bentuk batang, menggambarkan bagian batang dari suatu tanaman. Sedangkan Togapuri sendiri artinya sudah dijelaskan sebelumnya pada bagian sejarah perusahaan. Dan yang terakhir tulisan kecil yang berada di bagian paling bawah dari logo dengan tulisan Istana Tanaman Obat menggambarkan akar dari tumbuhan itu sendiri. Jadilah logo di atas merupakan suatu kesatuan dari tumbuhan yang terdiri dari daun, batang dan akar. Selain logo seperti yang telah diuraikan di atas, Togapuri juga memiliki motto, yaitu Cinta Alam Sehat Alami. Artinya, Togapuri punya komitmen yang kuat untuk senantiasa mencintai alam dengan cara membudidayakan tanaman, merawat tanaman, merawat lingkungan dan alam sekitar agar alam dapat memberikan kesehatan baik lahir maupun batin kepada siapapun yang berada di Togapuri Kerjasama Togapuri sebagai suatu usaha menyadari bahwa dirinya tidak dapat berdiri sendiri, untuk itu diadakan kerjasama dengan berbagai lembaga dan organisasi seperti berikut: a) Dinas Pertanian Sumedang b) Roemah Obat Saritoga Bandung c) Kelompok Tani Jakarta dan Yogyakarta d) Balitro Bogor dan Lembang e) Klinik Sinergi Alam Jakarta f) SMPN 1 Cimanggung Sumedang g) Karang Taruna Tunas Mekar Cilembu 11

12 Selain itu, sebagai wujud dari visi dan misi Togapuri dengan fokus pembinaan generasi muda, dibukalah SMP Terbuka. SMP Terbuka ini merupakan hasil kerjasama Togapuri dengan Karang Taruna Cilembu dari SMPN 1 Cimanggung yang berlangsung sejak awal tahun SMP Terbuka diselenggarakan bagi anak anak warga sekitar Cilembu yang tidak mampu membayar biaya sekolah. Di sekolah ini, mereka tidak perlu membayar biaya sekolah, karena biayanya ditanggung oleh pihak Togapuri. Sekolahnya pun diselenggarakan di Kebun Wisata Agro Togapuri. Materi yang mereka terima pun sangat beragam, selain dari mata pelajaran umum, disisipkan pula mata pelajaran pertanian, tanaman obat, seni suara, catur, dan motivasi. Saat ini, ada beberapa anak didik yang telah mengikuti berbagai kompetisi seperti: lomba calung, lomba matematik, baca Al Qur an dan beberapa kegiatan lomba olah raga Struktur Organisasi Saat ini, Togapuri masih dikelola secara langsung oleh pemiliknya, atau bisa disebut juga one man show. Struktur organisasinya pun masih sederhana, seperti pada gambar 1.4 berikut: Gambar 1.4 Struktur Organisasi 12

13 Menurut pemilik Togapuri, struktur organisasi ini masih perlu ada perbaikan dan pengembangan, disesuaikan dengan pertumbuhan bisnis itu sendiri Sumber Daya Sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan modal penting yang dapat membantu perusahaan untuk bertahan dan berkembang. Sumber daya yang penting untuk dimiliki adalah sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sumber daya teknologi. Berikut adalah uraian sumber daya yang dimiliki oleh Togapuri Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang dimiliki Togapuri saat ini masih terbatas, bahkan bisa dikatakan one man show, karena pemilik masih ikut terlibat langsung dalam berbagai kegiatan operasional. Sumber daya manusia tersebut terdiri dari pemilik, yaitu bapak Toto Suhendro, pengelola bapak Toto Suhendro dan ibu Danar Suhendro, dibantu pula oleh 4 orang tenaga operasional kebun sebagai karyawan tetap. 1 orang berpendidikan tingkat SMA, 1 orang berpendidikan SMP, dan 2 orang lainnya berpendidikan SD. Selain 4 orang karyawan tetap, terdapat pula 9 orang karyawan tidak tetap. Sumber daya manusia ini sendiri berasal dari masyarakat sekitar kebun, di desa Cilembu Kab. Sumedang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kebun. Ke depannya, memang akan dibutuhkan tenaga berpendidikan dan ahli di bidang perkebunan dan bidang lainnya yang bersangkutan. Sejak bulan November 2006 telah dilakukan proses rekrutmen melalui iklan Harian Suara Merdeka dengan klasifikasi lulusan D3/S1 jurusan pertanian. Setelah proses rekrutmen ini selesai, pada triwulan I/2007 akan dilanjutkan dengan rekrutmen untuk tenaga khusus yang menangani keuangan. Untuk menangani berbagai acara, telah dilakukan penjajagan dengan beberapa Event Organizer. 13

14 Komposisi Karyawan Tetap dan Tidak Tetap 31% 69% Karyawan tetap Karyawan tidak tetap Gambar 1.5 Pie Chart Komposisi Karyawan Togapuri Sumber Daya Teknologi Sumber daya teknologi yang dimiliki oleh Togapuri memang tergolong sederhana, namun beberapa teknologi tersebut memang digunakan untuk mempertahankan konsep alami dari Togapuri. Seperti teknologi yang digunakan untuk pengeringan tanaman obat sehingga menjadi simplisia, kemudian pembuatan minuman instan, jamu jamuan, dll yang semuanya dikelola dengan teknologi sederhana, dan masih termasuk ke dalam industri rumah tangga. Teknologi ini merupakan ilmu terapan yang padat karya sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja tanpa pendidikan tinggi. Dengan demikian, banyak sumber daya manusia di sekitar kebun yang dapat dimanfaatkan dan sekaligus dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran. Untuk peralatan yang digunakan di klinik, ada beberapa yang menggunakan teknologi modern seperti penggunaan teknologi akupuntur dari ADVANCE, kemudian peralatan terapi phytobiophisyc dan iridologi Sumber Daya Finansial 14

15 Sumber daya finansial seluruhnya diperoleh dari modal pemilik, yaitu Bapak Toto Suhendro. Laporan keuangannya pun masih ditulis secara sederhana dan manual. Keuntungan yang diperoleh pun masih digunakan untuk pengembangan infrastruktur Togapuri Tantangan Bisnis Bisnis tanaman obat saat ini berada dalam tahap pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya berbagai produk dari tanaman obat yang bermunculan. Pertumbuhan ini, dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan keinginan untuk kembali ke alam (Back to Nature). Dalam menjalankan bisnis yang berbasis tanaman obat ini, Togapuri pun menghadapi berbagai tantangan bisnis. Bisnis agrowisatanya sendiri menghadapi tantangan dari kompetitor yang sudah lebih dulu berdiri dan juga tantangan mendatang dengan munculnya kompetitor baru. Namun, jika dilihat peluangnya masih besar, karena agrowisata tanaman obat sendiri terbilang masih jarang. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Togapuri terus melakukan perbaikan kualitas pelayanan dan infrastruktur penunjang wisata. Untuk produk simplisia, ekstrak tanaman obat dan bibit tanaman obat, tantangan yang dihadapi adalah kompetitor yang sudah lebih dulu ada dan kompetitor yang akan datang, terutama kompetitor dari luar negeri. Saat ini, produk produk tanaman obat yang dikemas dalam bentuk kapsul, serbuk bergula maupun simplisia dari negeri tetangga seperti Cina, Malaysia dan Korea sudah mulai memasuki pasar Indonesia. Kualitas dan harganya pun tidak kalah dengan produk lokal. Disamping tantangan yang datang dari kompetitor, tantangan juga datang dari konsumen dan ketersediaan sumber daya. Seperti misalnya, permintaan untuk produk simplisia yang tidak dapat dipenuhi oleh Togapuri karena keterbatasan sumber daya dari tanaman obat itu sendiri. Selain itu, ada beberapa tanaman obat yang sebenarnya banyak sekali tumbuh di Indonesia sebagai gulma namun, karena kita kurang peduli maka bangsa lain yang 15

16 mempatenkannya secara internasional. Contohnya: tanaman sambung nyawa yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit kanker, tumor, prostat, hipertensi, dan asam urat, telah dipatenkan oleh Korea. Sedangkan bisnis klinik terapi holistik milik Togapuri, merupakan bisnis terbaru dari jajaran bisnis Togapuri lainnya. Pengobatan holistik kini memang sedang menjadi tren dan sudah menjadi gaya hidup berobat masyarakat kelas menengah ke atas (Koran Tempo, Minggu/10 Desember 2006, 5). Namun yang menjadi tantangan di bisnis ini adalah harus bersaing dengan pengobatan konvensional dan pengobatan alternatif lainnya yang telah muncul dan populer lebih dulu. Masalah lainnya ada pada legalitas, menurut sebagian orang, pengobatan alternatif ini perlu ditertibkan dan mendapatkan surat ijin praktek (Koran Tempo, Minggu/10 Desember 2006, 7). Untuk hal yang satu ini, telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No tahun 2003 tentang Pengobatan Tradisional. Inti dari keputusan menteri tersebut telah mengatur bahwa setiap pengobatan tradisional harus terdaftar dan mendapatkan pembinaan dari Dinas Kesehatan setempat serta organisasi profesi terkait. Untuk menjawab tantangan tersebut, Bapak Toto selaku pelaku bisnis klinik yang juga berprofesi sebagai pengobat tradisional, ikut aktif dalam organisasi pengobat tanaman obat yang bernama ASPETRI (Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia) yang merupakan mitra pemerintah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam hal pembinaan dan rekomendasi untuk perijinannya. Bahkan beliau saat ini menjabat sebagai ketua ASPETRI wilayah Jawa Barat untuk periode kepengurusan Keberadaan kliniknya pun kini sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. 16

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1. Proses Bisnis Utama Proses bisnis merupakan suatu proses yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan produk/jasa. Pada bagian ini digambarkan proses bisnis Togapuri secara keseluruhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan yang sehat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga RINGKASAN EJEN MUHAMADJEN. Analisis Kelayakan Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Netty Tinaprilla,MM Taman Sringanis merupakan wujud kepedulian terhadap

Lebih terperinci

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak) Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak) Slogan back to nature membuat masyarakat berbondong-bondong memanfaatkan produk bersumber alam dalam upaya menjaga kesehatan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah semua spesies tumbuhan baik yang sudah ataupun belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan obat (Hamid et al. 1991). Tumbuhan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Misalnya saja ada berbagai jenis tumbuhan yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup manusia terbagi menjadi dua, yaitu kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Roemah Kopi adalah sebuah cafe yang menggunakan konsep etnik Indonesia sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan ini bisa menjadi daya tarik bagi

Lebih terperinci

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS PKMK-2-4-1 JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS Felix Yanwar, Heru Supriyanto, Lanjar Setiawan PS Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki kepentingan yang besar terhadap sektor pertanian. Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia yang dilihat dari

Lebih terperinci

pemanfaatan TOGA dengan hasil luaran berupa modul pemanfatan dan penggunanan TOGA dan produk minuman instan. Tim menyusun dan melaksanakan beberapa

pemanfaatan TOGA dengan hasil luaran berupa modul pemanfatan dan penggunanan TOGA dan produk minuman instan. Tim menyusun dan melaksanakan beberapa RINGKASAN Tumbuh-tumbuhan telah menjadi sumber penting sebagai pengobatan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Penggunaan tumbuh-tumbuhan untuk penyembuhan kemungkinan adalah bentuk pengobatan tertua di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia, dan menduduki urutan kedua setelah Brazil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak potensi alam baik di daratan maupun di lautan. Keanekaragaman alam, flora, fauna dan, karya cipta manusia yang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB)

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB) V GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB) 5.1 Sejarah Perusahaan Pusat Studi Biofarmaka merupakan suatu lembaga yang meneliti dan mengembangkan tanaman biofarmaka. Pusat Studi Biofarmaka

Lebih terperinci

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL

PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL PENERAPAN CPOTB DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI RAMUAN HERBAL Sumani1), Aris Wuryantoro2), Yuli Kuswardani3) 1,2,3 FKIP, Universitas PGRI Madiun Email: sumani.ikipae@gmail.com, allaam_71@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Sandra dan Kemala (1994) mengartikan tumbuhan obat sebagai semua tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang belum dibudidayakan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI Dewi Mustikaningtyas 1, Wiyanto 2, Noor Aini Habibah 3 1,3 Jurusan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara terbesar ketiga yang mempunyai hutan tropis terluas di dunia dan menduduki peringkat pertama di Asia Pasifik. Hal ini membuat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah lembaga permanen dan tempat terbuka yang bersifat umum. Museum memiliki fungsi sebagai tempat atau sarana untuk merawat, menyajikan, menyimpan, melestarikan

Lebih terperinci

IbM Pengembangan Industri Kreatif Sirup Jamu Sehat untuk Pemberdayaan Posdaya di Kabupaten Sidoarjo

IbM Pengembangan Industri Kreatif Sirup Jamu Sehat untuk Pemberdayaan Posdaya di Kabupaten Sidoarjo IbM Pengembangan Industri Kreatif Sirup Jamu Sehat untuk Pemberdayaan Posdaya di Kabupaten Sidoarjo Djoko Agus Purwanto*, Achmad Toto Poernomo*, Febri Annuryanti* *Departemen Kimia Farmasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi, hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya. Sejak zaman dahulu, manusia khususnya masyarakat Indonesia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring waktu berlalu, kondisi dunia bisnis yang kian kompetitif membuat banyak perusahaan harus mengatasi beratnya kondisi tersebut dengan membuat strategi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Warung Jamu Ginggang Deskripsi mengenai profil konsumen Warung Jamu Ginggang merupakan salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Perusahaan Awalnya pada tahun 1865 PT Tambi merupakan perusahaan perkebunan milik pemerintah Hindia Belanda yang disewakan kepada pengusaha-pengusaha swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan tropis terkaya di dunia setelah Brazil dan masih menyimpan banyak potensi sumber daya alam hayati sebagai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi

Lebih terperinci

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK) IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK) Uswatun Chasanah 1), Dian Ermawati 2), Andri Tilaqsa 3) 1,2,3) Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta penggerak ekonomi masyarakat. Pada tahun 2010, pariwisata internasional tumbuh sebesar 7% dari 119

Lebih terperinci

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014 PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014 SISTEMATIKA GAMBARAN UMUM KOTA PEKALONGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap orang. Makanan menjadi sumber energi untuk melakukan segala aktivitas, karena dalam makanan terdapat komposisi

Lebih terperinci

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE www.segorogunung.com B. LATAR BELAKANG MASALAH Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah Timur wilayah Solo. Disertai

Lebih terperinci

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50 % dari total penduduk indonesia adalah wanita (BPS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan masyarakat global untuk back to nature memberi dampak meningkatnya kebutuhan produk- produk yang berbahan dasar alami. Salah satunya adalah jamu. Jamu

Lebih terperinci

C. Program. Berdasarkan klaim khasiat, jumlah serapan oleh industri obat tradisional, jumlah petani dan tenaga

C. Program. Berdasarkan klaim khasiat, jumlah serapan oleh industri obat tradisional, jumlah petani dan tenaga C. Program PERKREDITAN PERMODALAN FISKAL DAN PERDAGANGAN KEBIJAKAN KETERSEDIAAN TEKNOLOGI PERBAIKAN JALAN DESA KEGIATAN PENDUKUNG PERBAIKAN TATA AIR INFRA STRUKTUR (13.917 ha) Intensifikasi (9900 ha) Non

Lebih terperinci

PROFIL USAHA KRIPIK TALES

PROFIL USAHA KRIPIK TALES PROFIL USAHA KRIPIK TALES SARI MURNI ALAMI A. Pendahuluan SARI MURNI ALAMI adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. SARI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) membawa perubahan pada pola konsumsi obat dari yang berbahan kimiawi, ke obat-obatan yang terbuat

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

IbM Kelompok Tani Buah Naga

IbM Kelompok Tani Buah Naga IbM Kelompok Tani Buah Naga Wiwik Siti Windrati, Sukatiningsih, Tamtarini dan Nurud Diniyah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA 5.1 Sejarah Perkembangan PT. Floribunda Semula PT. Floribunda merupakan sebuah rumah peristirahatan bagi pemiliknya, Reane Tambayong pada tahun 1984. Lokasi PT. Floribunda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Penelitian Penyusunan strategi pemasaran dapat dimulai dengan melakukan proses segmentasi untuk memahami karakter pelanggan, kemudian memilih target pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting

Lebih terperinci

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) Lampiran 1. Prosedur Wawancara A. BIODATA DIRI PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) 1. Nama Responden :. 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : P/L 4. Tempat Lahir : Desa ini/luar desa 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-rempah yang disediakan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya merupakan amanat yang dipercaya Allah SWT kepada umat manusia. Allah SWT memerintahkan manusia untuk menjaga

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com

Lebih terperinci

USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG

USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG K A R Y A I L M I A H USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG OLEH SOFIAN TSAURI ROHMANI 10.11.3943 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG Pendahuluan Dizaman era globalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional telah ada di Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat- obatan modernnya dikenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini pengobatan secara alami menggunakan tanaman obat sedang menjadi tren di tengah masyarakat kita. Bahkan sekarang Pemkot Surabaya secara rutin melombakan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci

KUNJUNGAN DAN PELATIHAN PUSAT PEMBELAJARAN MORINGA ORGANIK INDONESIA

KUNJUNGAN DAN PELATIHAN PUSAT PEMBELAJARAN MORINGA ORGANIK INDONESIA KUNJUNGAN DAN PELATIHAN PUSAT PEMBELAJARAN MORINGA ORGANIK INDONESIA Pusat Pembelajaran Moringa Organik Indonesia (selanjutnya disebut PP-MOI) adalah sarana pembelajaran bagi masyarakat luas yang berkeinginan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SIMPLISIA KERING SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PETANI JAHE DI DESA TAMANSARI, KECAMATAN KERJO, KABUPATEN KARANGANYAR BIDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tenaga medis dan tehnologi kesehatan yang diciptakan.

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega diversity untuk tumbuhan obat di dunia dengan keanekaragaman hayati tertinggi ke-2 setelah BraziRismawati. Dari 40 000 jenis

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan sumberdaya alam tersebut salah satunya tercurah pada sektor pertanian. Berbagai macam komoditas

Lebih terperinci

PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT

PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT Disampaikan oleh : TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Produk yang ditawarkan berupa atraksi wisata, tempat hiburan, sarana

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN TANAMAN TOGA DENGAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN TANAMAN TOGA DENGAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE) Judul : Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIAMIK) Online di Sekolah Tinggi Agama Islam Qomaruddin Gresik Pembimbing I : Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom Pembimbing II : Fetty Tri Anggraeny,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang sangat potensial untuk menemukan

Lebih terperinci

ALAMAT RUMAH: Jalan Taman Kini Balu 3 No. 12 RT 07 RW 02 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang

ALAMAT RUMAH: Jalan Taman Kini Balu 3 No. 12 RT 07 RW 02 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang ALAMAT RUMAH: Jalan Taman Kini Balu 3 No. 12 RT 07 RW 02 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang RUKO MEDOHO PERMAI Jalan medoho permai no 9 semarang Alamat Kios 2: Pasar Johar Jalan Mpu Tantular, D-42

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini prospek pengembangan produk tanaman obat semakin meningkat, hal ini sejalan dengan perkembangan industri obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan

Lebih terperinci

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tanpa terkecuali sehingga peran makanan sangat besar bagi kehidupan manusia itu sendiri. Terdapat berbagai jenis

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR Sri Marwanti, Pardono Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang membahas mengenai permasalah yang ada terkait dengan sebuah objek. Adanya permasalahan menimbulkan beberapa pertanyaan, yang akan dibahas untuk menghasilkan solusi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat menyediakan pekerjaan bagi

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat menyediakan pekerjaan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pengangguran di Indonesia semakin banyak karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat menyediakan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR Oleh : Surya Yuliawati A14103058 Dosen : Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Saat ini wanita selalu ingin terlihat cantik, glamour, modis dan modern. Tak dapat dipungkiri setiap wanita selalu mendambakan kecantikan fisik tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii i ii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii RINGKASAN... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Judul Penelitian... 1 1.2 Latar Belakang Masalah... 1 1.3 Rumusan Masalah... 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berbeda jauh dengan konsep penyembuhan secara modern.

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berbeda jauh dengan konsep penyembuhan secara modern. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha-usaha perlindungan diri dan penyembuhan penyakit sudah diupayakan sejak dulu kala. Salah satu pengetahuan mendasar manusia dan masyarakat saat itu mencegah dan

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sekilas Mengenai Industri Jamu di Indonesia Jumlah perusahaan jamu yang bergabung dalam industri jamu sampai sekarang ini sebanyak 587 GP Jamu. Sedangkan jumlah pengrajin

Lebih terperinci

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013).

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013). BAB II OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta Bisnis usaha kuliner di Yogyakarta dewasa ini semakin berkembang. Hal ini didukung semakin brekembangnya pendatang baik yang menetap

Lebih terperinci