PASAR PAKAIAN BAYI DI ARAB SAUDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PASAR PAKAIAN BAYI DI ARAB SAUDI"

Transkripsi

1 PASAR PAKAIAN BAYI DI ARAB SAUDI 1. Pendahuluan. Dari berbagai jenis komoditi ekspor Indonesia ke Arab Saudi, pakaian jadi menduduki rangking tertinggi dengan nilai ekspor pada tahun 1999, 2000 dan 2001 masing-masing sebesar US$ 116,6 juta, US$ 129,6 juta dan US$ 128,1 juta. Pakaian jadi merupakan komoditi ekspor Indonesia yang nilai ekspornya dapat ditingkatkan lagi dengan cepat ke pasar Arab Saudi. Dari berbagai jenis pakaian jadi, maka pakaian bayi merupakan produk yang paling potensial pasarnya. Pakaian bayi yang diperdagangkan di Arab Saudi adalah : : Pakaian bayi dari kain rajut katun : Pakaian bayi dari kain rajut sintetis : Pakaian bayi dari kain rajut bahan tekstil lainnya : Pakaian bayi dari kain tenun wool : Pakaian bayi dari kain tenun katun : Pakaian bayi dari kain tenun sintetis : Pakaian bayi dari kain tenun bahan tekstil lainnya. 2. Potensi Pasar. Potensi pasar pakaian bayi di Arab Saudi cukup besar ditinjau antara lain dari : 2.1. Pendapatan Masyarakat Jumlah penduduk Arab Saudi sebesar 22.7 juta orang diantaranya 7 juta orang adalah pendatang asing. Pendapatan perkapita pada tahun 2001 sebesar US$ 8, Dengan makin berkembangnya sektor swasta maka penduduk dengan penghasilan menengah ke atas semakin besar Jumlah kelahiran bayi. Jumlah anak usia dibawah 1 (satu) tahun diseluruh wilayah Arab Saudi adalah 573,951 anak, terdiri dari 278,096 bayi laki-laki dan 295,855 bayi wanita. Jumlah tersebut termasuk bayi dari para pendatang asing. Dari catatan rumah sakit, setiap tahunnya diseluruh wilayah Arab Saudi terjadi sekitar 270,951 kelahiran bayi baru Produksi pakaian bayi Dalam Negeri Walaupun Industri Pakaian jadi Arab Saudi berkembang cukup pesat serta menjamurnya pengusaha penjahitan/tailor, namun perusahaan yang memproduksi pakaian bayi sangat terbatas dan umumnya bergabung dengan produksi pakaian jadi lainnya. 1

2 3. Karakteristik Pasar 3.1. Segmentasi pasar Konsumen di Arab Saudi dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonominya (tingkat pendapatan / incomenya). a. Konsumen berpenghasilan tinggi dan menengah Yang termasuk golongan ini adalah para anggota keluarga kerajaan, keluarga pejabat negara, keluarga para pengusaha, orang asing berpenghasilan tinggi dan menengah, visitor atau turis berpenghasilan tinggi dan menengah. Bagi golongan ini harga bukan faktor yang mempengaruhi pembelian mereka. Pertimbangan pembelian lebih kepada kesan dan penampilan barangnya. Golongan ini lebih mementingkan kualitas dan Merk terkenal. b. Konsumen berpenghasilan rendah Yang termasuk golongan ini adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah, penduduk yang mendapat subsidi Pemerintah, pekerja asing berpenghasilan rendah dan Visitor berpenghasilan rendah (umumnya waktu musim haji). Golongan ini lebih menyenangi datang ke toko-toko diskon atau pasar-pasar yang menawarkan pakaian bayi dengan harga murah. Mereka kadang juga datang ke-mall-mall apabila ada penjualan diskon. Penjualan diskon besar-besaran terjadi pada bulan Juni- Agustus (liburan panjang) dan bulan Ramadhan atau akhir tahun kalender serta libur musim haji. c. Faktor Geografis Penduduk di kota Jeddah, Riyadh, Mekkah, Madinah, Al-khobar, Dammam dan Dhahran mempunyai daya beli tinggi dan tertarik akan mode. Sedangkan pada kota-kota yang lebih kecil, penduduk senang dengan harga yang relatif murah dengan mode yang tidak terlalu ketinggalan. Mereka membeli pakaian bayi untuk keperluan bayinya sendiri atau sebagai hadiah untuk sahabat/keluarga yang melahirkan bayi baru d. Faktor Usia penduduk Antara tahun l980 dan l997 tingkat pertumbuhan penduduk adalah 4,5%/tahun. Diproyeksikan dari tahun l998 sampai tahun 2015 tumbuh sekitar 3,1%/tahun. Pada tahun 2000, penduduk berusia dibawah 25 tahun sekitar 11,3 juta orang dimana sekitar 5,2 juta orang diantaranya berusia dibawah l4 tahun. Usia dibawah 1 tahun 2

3 ada sebanyak 573,951 anak. 56% penduduk Arab Saudi atau sebanyak 12,7 juta orang adalah pria. Gambaran umum penduduk Arab Saudi adalah banyaknya orangorang muda yang sedang tumbuh, sehingga menciptakan dinamika pasar yang berkembang cepat terutama terhadap barang-barang untuk keperluan orang muda seperti Mode pakaian, Fastfood, perlengkapan permainan, komputer (hardware dan software) dan mobil. 4. Karakteristik produk dan harga 4.l. Diferensiasi dan disain Iklim gurun di Arab Saudi dimana musim dingin sangat dingin ( mencapai 3 derajat celcius) dan musim panas sangat panas ( mencapai 52 derajat celcius) serta pendapatan per-kapita masyarakat yang cukup tinggi mendorong konsumen membeli pakaian bayi yang berkualitas dan disesuaikan kondisi iklim pada waktu itu. a. Pakaian bayi laki-laki. Setelah lepas dari kain popok, pakaian bayi yang dikenakan antara lain model : - pakaian bayi terusan : - lengan pendek dengan kaki pendek. - lengan pendek dengan kaki panjang. - lengan panjang dengan kaki panjang untuk jenis ini umumnya menggunakan bahan kain rajut plain atau kain rajut handuk atau kain rajut bulu. Yang paling banyak dicari dari bahan 100% katun. - Pakaian bayi tidak terusan : - T-shirt lengan pendek atau panjang. - Celana pendek atau panjang Untuk jenis ini umumnya menggunakan bahan kain rajut plain atau kain tenun plain. Yang paling banyak dicari dari bahan 100% katun. - Asesoris yang dikenakan adalah tutup kepala, tutup telapak tangan, kaos kaki. - Celana popok bayi anti tembus air, umumnya selalu dikenakan pada bayi. Model pakaian senantiasa mengikuti model terbaru, dengan gambar Disney character atau gambar kartun yang sesuai, gambar binatang hidup/manusia dihindari. Warna umumnya lembut terutama biru muda, kuning, putih, hijau. 3

4 4.2. Harga 5. Jalur Perdagangan b. Pakaian bayi wanita Model pakaian bayi wanita, tidak terlalu berbeda dengan pakaian bayi laki-laki. Bahan kain yang digunakan juga sama. Perbedaan pada desain pakaian yang bernuansa untuk wanita, misalnya berpita, bordir atau asesoris lainnya. Gambar-gambar dipilih kartun disney character atau kartun lainnya yang disenangi wanita. Warna umumnya lembut, merah muda, pink, hijau, kuning,putih. Untuk menentukan harga penjualan, beberapa yang dipertimbangkan antara lain : - Harga FOB - Biaya pengiriman. - Bea masuk - Fee untuk Commision Agent. - Biaya penjualan. - Profit. Importir umumnya mengambil keuntungan sekitar 30%, toko pakaian eceran sekitar 50% sedangkan Dept. Store atau toko khusus pakaian bayi sekitar 100%-150%. Pada musim diskon/sale, Toko khusus dan Dept.store memberi potongan sampai 70%, sedangkan toko eceran menberi potongan sekitar 10%-30%. Pengadaan pakaian bayi berasal dari impor atau dari produsen lokal dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari importir / pedagang besar, pemilik toko atau perorangan. Perusahaan importir / pedagang besar mengimpor langsung atau mengambil dari produsen pakaian bayi dalam negeri dan menjualnya ke Departemen store, supermarket, toko khusus pakaian bayi, toko eceran atau bahkan kadang langsung ke konsumen akhir. Pemilik toko ( Departemen store, supermarket atau toko pakaian ) juga sering mengimpor langsung dan menjual langsung ke konsumen. Dalam Sistem perdagangan yang berlaku, terdapat unsur perusahaan Commission agent (pedagang perantara). Dalam rangka impor, peranan perusahaan Commission Agent sangat penting. Pada banyak keadaan Perusahaan Commission Agent berperan mempertemukan pertama kali antara eksportir di luar negeri dengan importir/ pedagang besar Arab Saudi. Importir/pedagang besar Saudi umumnya sudah sibuk dalam operasional bisnisnya serta mereka juga langsung menerima penawaran-penawaran dari luar negeri, Namun tawaran-tawaran dari luar negeri yang masuk sering di respon lambat. Hal ini karena mereka selalu 4

5 membanding-banding harga penawaran serta mempertanyakan ke-bonafiditasan perusahaan-perusahaan dari luar negeri tersebut, akibatnya keputusan pembelian atas penawaran melalui korespondensi sering dirasakan lambat. Kondisi ini yang membuat peranan Perusahaan Commission Agent menjadi sangat penting, karena dapat lebih mudah menembus dan menjadi jembatan sekaligus "guarantor" bagi perusahaan Arab Saudi tersebut. Perusahaan Commission Agent di Arab Saudi cukup berkembang dengan baik dan umumnya menarik fee sekitar 5% untuk pakaian jadi dari total transaksi. Pendeknya rantai distribusi menyebabkan tingkat persaingan harga menjadi sangat ketat. Oleh karena itu untuk memperoleh keuntungan (profit) yang baik maka pengusaha Arab Saudi sangat aktif mencari langsung ke sumber-sumber pasokan barang di negara-negara yang memberikan harga kompetitif. Dari skema jalur distribusi dibawah ini dapat dilihat peranan masing-masing unsur : JALUR DISTRIBUSI PAKAIAN BAYI Commission Agent Eksportir / Produsen Lokal Importir / Pedagang Besar Dept. Store/toko khusus/pedagang Eceran Konsumen Perorangan Re-ekspor Importir / Pedagang besar (wholesaler), Dept.store/Toko khusus/pedagang eceran dan perorangan berperan melakukan re-ekspor untuk melayani buyer luarnegeri utamanya dari negara-negara Afrika dan anggota GCC. Dalam penjualan eceran, toko (Dep. store, supermarket dan toko khusus) mempunyai peranan penting. Umumnya toko pakaian bayi dapat dibagi dalam beberapa macam : a. Toko khusus pakaian bayi. b. Toko pakaian jadi, yang juga menjual pakaian bayi. c. Department store yang mempunyai counter pakaian bayi. d. Supermarket yang mempunyai counter pakaian bayi. 6. Akses Pasar Pasar Arab Saudi adalah pasar yang bebas. Arab Saudi tidak menerapkan pembatasan kuantitas. 5

6 Dalam memasuki pasar Arab Saudi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 6.1 Dokumen dan prosedur Setiap barang yang masuk Arab Saudi harus disertai : a. Surat Keterangan Asal Barang. b. Faktur (commercial invoice) yang menyebutkan antara lain nama dan alamat eksportir dan importirnya, uraian barang dan komposisinya termasuk merek, nama kapal atau penerbangan, tanggal berangkat dan tiba, nama pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar barang, berat dan nilai barang, jumlah dan harga barang perunit, nomor L/c, asuransi dsbnya. c. Bill of Lading atau airway bill. d. Sertifikat perusahaan pelayaran atau penerbangan e. Dokumen asuransi, jika barang yang dikirim termasuk biaya / ongkos muat diasuransikan. f. Surat Keterangan Asal Barang, Faktur, Bill of Lading dan dokumen lainnya harus dilegalisir terlebih dahulu oleh : - Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. - KADIN Komite Timur Tengah/OKI di Jakarta Bea Masuk Bea masuk untuk pakaian bayi rata-rata adalah 20 %. Bebas Bea Masuk dapat diberikan kepada produk Pakaian bayi yang berasal dari negara anggota GCC, sepanjang dari perusahaan yang 51% modal perusahaan dimiliki warga negara teluk dan nilai tambahnya tidak boleh kurang dari 40% dari biaya produksi Standar kualitas. Pada dasarnya, semua jenis pakaian bayi dapat masuk ke pasar Arab Saudi. Standar untuk pakaian bayi belum ada. Standar yang ada adalah untuk standar mutu kain untuk pakaian jadi. Ketentuan standar dapat di peroleh dengan membeli di Kantor Pusat SASO dengan alamat : SAUDI ARABIA STANDARDS ORGANIZATION ( SASO) Information Center P.O. Box 85245, Riyadh KSA Tel : , ext. 1380, 1381, Fax : membership@saso.org.sa Homepage : 6

7 Pemesanan dokumen standar dengan mencantumkan nomor standarnya. Harga per-dokumen antara SR 30.- sampai SR 50,- 7. Produksi pakaian bayi dalam negeri Industri Pakaian jadi di Arab Saudi berkembang cukup pesat, sampai dengan tahun 2000 jumlah pabrik mencapai sekitar 63 pabrik. Pakaian bayi diproduksi oleh 3 pabrik yang juga memproduksi pakaian jadi lainnya. Besarnya nilai produksi tidak diketahui. Pemasarannya terutama pasar lokal. 8. Posisi Pakaian bayi buatan Indonesia Total nilai impor pakaian bayi oleh Arab Saudi pada tahun l999 dan 2000 masingmasing adalah sebesar US$ 52,165,340.- dan US$ 53,907,750.- yang meliputi 7 jenis ( No. HS). Posisi pakaian jadi Indonesia adalah sebagai berikut : a. Memiliki pangsa pasar rata-rata sebesar 5,9% b. Dari 7 jenis pakaian bayi di pasar, Indonesia memasok 3 jenis. c. Gambaran posisi 3 jenis pakaian bayi dari Indonesia pada tahun 2000 seperti dibawah ini : No H.S Nilai ( US$ 000 ) Pangsa ( % ) Harga CIF ( US$ / Kg ) Negara Pesaing India, China, Inggris China, Spanyol, Italia India ,20 5,17 India, Spanyol, Inggris ,30 2,18 India, China, Spanyol, Italia , ,24 7,76 India,China, Italia Keterangan : : Pakaian bayi dari kain rajut katun : Pakaian bayi dari kain rajut sintetis : Pakaian bayi dari kain rajut bahan tekstil lainnya : Pakaian bayi dari kain tenun wool : Pakaian bayi dari kain tenun katun : Pakaian bayi dari kain tenun sintetis : Pakaian bayi dari kain tenun bahan tekstil lainnya. 3 Jenis pakaian bayi asal dari Indonesia yang masuk pasar Arab Saudi adalah pakaian bayi dari kain tenun katun (HS ), pakaian bayi dari kain tenun sintetis (HS ) dan pakaian bayi dari kain tenun bahan tekstil lainnya (HS ). 7

8 Jenis pakaian bayi Indonesia yang terbanyak masuk pasar adalah pakaian bayi dari kain tenun bahan tekstil lainnya (HS ) yang nilainya mencapai US$ 2,065, Untuk jenis ini pangsa pasar Indonesia sebesar 7,76%. Untuk jenis pakaian bayi ini merupakan pasar terbesar di Arab Saudi yaitu sekitar US$ 26,634, Diantara negara pesaing yang memasok pasar, produk Indonesia memiliki daya saing tertinggi dengan harga CIF per-kg hanya US$ 4,24.-. Negara yang paling mendekati harga Indonesia adalah dari India yaitu US$ 6,04.-/kg. Harga buatan China ternyata cukup mahal yaitu US$ 11,23.-/kg. Produk termahal adalah dari Perancis yaitu US$ 23,47.-/kg. Melihat kondisi pasar ini, maka produk pakaian bayi jenis ini mempunyai peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Perlu dicatat, bahwa negara pesaing Indonesia rata-rata hanya memiliki pangsa pasar antara 7% s/d 9%. Untuk pakaian bayi dari kain tenun katun (HS ) Indonesia memiliki pangsa pasar cukup besar yaitu 10,20% dengan nilai US$ 330, Pasar Arab Saudi untuk jenis ini relatif kecil yaitu hanya US$ 3,241, Dengan harga CIF US$ 5,17.-/kg, harga Indonesia adalah yang paling rendah dibandingkan harga dari negara pesaing. Yang terdekat adalah harga CIF asal India yaitu US$ 5,19.-/kg. Diperkirakan jenis pakaian bayi ini berkualitas menengah kebawah, mengingat harga buatan negara Eropa seperti dari Spanyol, Inggris, Italia dan Perancis antara US$ 17.-/kg s/d US$ 43.-/kg yang umumnya produk bermerk terkenal. Pakaian bayi dari kain tenun sintetis buatan Indonesia memiliki pangsa pasar paling kecil diantara semua negara pesaing utama yaitu hanya 2,18%. Dengan harga CIF US$ /kg menunjukkan produk buatan Indonesia yang masuk pasar berkualitas rendah. Pesaing terdekat Indonesia yaitu India dan China mempunyai harga lebih mahal yaitu masing-masing US$ 4.36/kg dan US$ 4,36/kg. Dapat dibandingkan harga Indonesia dan harga termahal buatan negara pesaing yaitu Italia dan Perancis yaitu masing -masing US$ 45.92/kg dan US$ 44.80/kg. Pangsa pasar terbesar pakaian bayi jenis ini adalah Spanyol yaitu 15,38%. Mengingat total impor Arab Saudi untuk jenis ini cukup besar yaitu US$ 18,922,400.-, maka Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkan ekspor produk jenis ini. Pakaian bayi dari kain katun dengan bahan tekstil lainnya (HS ) memiliki pasar terbesar di Arab Saudi yaitu US$ 26,634, Produk buatan Indonesia memiliki pangsa pasar 7,76% dengan nilai US$ 2,065, Demikian pula negara pesaing Indonesia lainnya rata-rata hanya memiliki pangsa pasar sekitar 7% s/d 9%. Pesaing Indonesia terdekat adalah India dengan harga CIF US$ 6,04/kg dibandingkan harga Indonesia yaitu US$ 4,24/kg. India memiliki pangsa pasar 9,74% yang merupakan pangsa pasar terbesar untuk produk ini. Harga termahal adalah buatan Perancis yaitu US$ 23,47/kg. Ditinjau dari besarnya pasar serta harga buatan Indonesia yang paling rendah diantara negara pesaing, maka untuk produk ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Dari 7 Jenis pakaian bayi di pasararab Saudi, Indonesia masih belum tercatat mengekspor pakaian bayi dari kain rajut katun, pakaian bayi dari kain rajut sintetik, pakaian bayi dari kain rajut dengan bahan tekstil lainnya dan pakaian bayi dari kain 8

9 tenun wool, dimana nilai impor Arab Saudi untuk jenis-jenis tersebut seluruhnya mencapai US$5,109, Pesaing Produk pakaian bayi di senantiasa mengikuti trend mode yang terakhir. Pakaian bayi dengan merk terkenal maupun merk baru semakin banyak masuk pasar terutama buatan negara-negara berkembang. Pasar terbuka di Arab Saudi mendorong para pedagang menjual barang dengan dua kutub ekstrem yaitu menjual pakaian bayi dari merk terkenal dengan harga mahal, atau menjual dari merk baru dengan harga rendah. Untuk produk bermerk terkenal maka saingan Indonesia adalah dari Italia, Perancis dan Inggris sedangkan untuk produk bermerk baru atau merk belum dikenal, saingan Indonesia adalah China, India, Thailand, Turki dsbnya. Perkembangan akhir-akhir ini adalah semakin banyak pakaian bayi dengan merk internasional terkenal yang diproduksi oleh China, India, Thailand dan Philipina di pasar Arab Saudi. Untuk pakaian bayi dengan merk yang sama, harga buatan China dan India paling rendah dibandingkan harga buatan Indonesia, Thailand dan Philipina. Namun demikian kualitas kain dari pakaian bayi buatan Indonesia, Thailand dan Philipina masih lebih baik dari buatan China dan India. 10. Strategi promosi produk Indonesia Untuk mempromosikan pakaian bayi ke Arab Saudi, perlu diketahui karakteristik permintaan serta cara memasuki pasarnya. Konsumen pakaian bayi adalah orang tua yang memiliki bayi serta mereka yang membeli sebagai barang hadiah/kado. Oleh karena itu pemasaran pakaian bayi dalam bentuk : - stelan pakaian bayi. - Kado setelan pakaian bayi dalam kemasan cantik, dilengkapi asesoris barang keperluan bayi seperti handuk, shampho, sabun, sisir, bedak bayi, parfum dsbnya. Dari pengamatan, pakaian bayi umumnya diimpor oleh bermacam pedagang yaitu : 1. Langsung oleh Importir / Pedagang besar yang merangkap distributor. 2. Oleh perusahaan Commission Agent mewakili importir, 3. Oleh pengusaha pemilik toko pakaian ( dep. store,toko khusus ). 4. Oleh pedagang Inang-inang, baik orang Saudi maupun non-saudi. Pakaian bayi yang di impor oleh pedagang besar, kemudian disalurkan ke tokotoko, baik toko khusus, Dep.Store, super market, toko pakaian umum. 9

10 Indonesia dikenal sebagai produsen pakaian bayi berkualitas cukup tinggi, desain yang menarik dan harga yang relatif murah. Bagi pedagang Arab Saudi maka pertimbangan harga masih sangat dominan, hal ini karena di dorong oleh persaingan ditingkat retail yang ketat. Pembelian pakaian bayi umumnya tidak dalam jumlah besar sekaligus untuk suatu jenis dan desain tertentu. Hal ini adalah memang sesuai dengan kondisi pasar Arab Saudi yang selalu berusaha memberi penawaran yang luas kepada konsumen. Oleh karena itu, maka sasaran promosi disarankan untuk lebih ditujukan kepada pengusaha Importir pedagang besar/wholesaler, kepada Chainlink stores (supermarket/department store/ Toko khusus) dan perusahaan Commission Agent. Mengingat sebagian Importir pakaian bayi juga pemilik toko, maka mereka memiliki keinginan-keinginan dari para eksportir, yaitu antara lain : a. Barang yang diterima buyer, 100 % sesuai desain dan mutu yang diminta. b. Harga yang kompetitif. c. Tepat waktu pengirimannya. d. pembayaran dengan L/C dengan tenggang waktu. e. pelayanan yang baik dalam bertransaksi, dengan memberikan data dan sampel seperti diminta serta segera mengatasi bila terjadi klaim. Bentuk promosi kepada mereka adalah : - Membangun kontak-kontak dan pertemuan langsung one on one, yaitu : * Korespondensi (mengajukan tawaran atau menjawab segera Inquiries) * Mengadakan kunjungan ke Arab Saudi ( Kunjungan individual, Kunjungan Misi dagang, Ikut Pameran di Arab Saudi). * Menerima kedatangan pengusaha Arab Saudi di Indonesia (Kunjungan individual, Kunjungan Misi Dagang, kunjungan ke- pameran di Indonesia). Dari pengalaman, peranan Perusahaan / pedagang perantara (Commission Agent) sangat penting dalam membuka jalur pertama kepada importir / pedagang besar yang sebenarnya. Oleh karenanya kedatangan mereka ke Perusahaan Indonesia, perlu dilayani dengan sebaik- baiknya. - Pendekatan pemasaran diarab Saudi dapat dilakukan yaitu : * Menunjuk 1 (satu) agen untuk seluruh pasar Arab Saudi * Menunjuk 3 (tiga) agen untuk wilayah Barat (Jeddah), Wilayah Tengah (Riyadh) dan wilayah Timur ( Al-Khobar/Dammam). * Salah satu diatas, ditambah negara disekitarnya. 10

11 Luasnya wilayah Arab Saudi, perbedaan tradisi, terbukanya pasar dengan volume tidak begitu besar untuk masing-masing jenis barang, maka menunjuk tiga agen pemasaran untuk tiga wilayah yaitu Jeddah, Riyadh, Al- Khobar/Dammam adalah yang paling menguntungkan. - Mengingat persaingan antar pengusaha Arab Saudi di pasar Arab Saudi sangat ketat, maka mereka cenderung mencari barang berkualitas dengan harga kompetitif, dimana bila pada waktu barangnya masuk pasar menghadapi barang lain dengan harga murah, mereka masih dapat menjualnya. ( Pakaian bayi asal China, India, Thailand, Philipina banyak yang berharga murah, Khusus untuk produk China, India tidak saja murah namun kualitas dan desain makin baik). Oleh karena itu, faktor harga akan sangat penting sebagai pertimbangan pembelian. Para pedagang datang ke Indonesia dengan membawa referensi harga dari berbagai negara. Untuk produk-tertentu harga dari China dan India sebagai referensi pembelian. Dari pengamatan, Beberapa pedagang besar hanya mempertahankan harga barangnya selama 3 (tiga) bulan, selanjutnya di jual diskon agar sirkulasi barang tetap lancar. - Secara terfokus, promosi lewat media massa baik media cetak maupun televisi (dalam bahasa inggris dan arabic), terutama untuk pakaian jadi yang perlu ditonjolkan untuk suatu musim penjualan tertentu,misalnya bulan Ramadhan, menghadapi musim dingin, dsbnya. Promosi ini tetap diarahkan untuk mengundang perhatian para importir dan pemilik toko Khusus pakaian bayi. 11. Kesimpulan 1. Pasar pakaian bayi Arab Saudi cukup besar, nilai impor pakaian bayi pada tahun 2000 mencapai US$ 53,9 juta meliputi 7 jenis pakaian. Pangsa pasar Indonesia sebesar 5,9 % yang mencapai nilai US$.2,8 juta yang meliputi 3 jenis pakaian bayi yaitu adalah : - Pakaian bayi dari kain tenun katun - Pakaian bayi dari kain tenun sintetis. - Pakaian bayi kain tenun dengan bahan tekstil lainnya. 2. Pembelian pakaian bayi oleh konsumen dengan tujuan untuk digunakan untuk bayinya sendiri atau untuk diberikan sebagai kado/hadiah. 3. Pertimbangan utama pembelian pakaian bayi adalah desain, harga, nyaman dan aman. Akhir-akhir ini Merk menjadi salah satu pertimbangan utama. Pesaing utama Indonesia adalah China, India, Thailand, Philipina, Portugal dan Spanyol. 11

12 4. Harga CIF Indonesia umumnya lebih rendah dari negara pesaing utama, oleh karena itu peluang Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar masih terbuka luas. 5. Untuk meningkatkan pemasaran, maka sasaran promosi diarahkan kepada pengusaha importir / pedagang besar (wholesaler) dan pengusaha Chainlink store. Untuk penetrasi pemasaran yang mantap dan terus-menerus, perusahaan Commision Agent di Arab Saudi perlu dimanfaatkan sebaikbaiknya. 12. Rekomendasi Untuk meningkatkan pangsa pasar maka perlu dilakukan sbb : * Produsen / Eksportir pakaian bayi Indonesia perlu Aktif melakukan pendekatan kepada Importir / pedagang besar, pemilik departemen store dan Chain-link store, untuk menawarkan dan mencari solusi bagi peningkatan pembelian dari Indonesia. Pendekatan dengan cara : - korespondensi terlebih dahulu - pertemuan langsung di Arab Saudi atau di Indonesia, sebaiknya 2-3 bulan sebelum musim penjualan. Atperindag Arab Saudi dapat dimintakan bantuannya untuk mengatur oneon-one meeting dengan para importir Arab Saudi atau ikut pameran TPT di Arab Saudi. * Produsen / eksportir Indonesia agar mulai memanfaatkan perusahaan Commission Agent dalam usaha bertemu dengan importirnya langsung. Perusahaan Commission Agent ini paling mudah untuk dihubungi dan mereka sudah lebih mengetahui calon pembelinya. Selain itu disebabkan karena adanya kecenderungan dari importir Arab Saudi untuk menjadikan perusahaan Commission Agent ini sebagai penjamin dalam transaksi-transaksi awal. * Permintaan barang / inquiry pakaian bayi dari Arab Saudi baik yang diterima melalui telpon, fax, surat dan sebagainya agar secara cepat di jawab dan di manfaatkan dengan sungguh sungguh. Riyadh, 18 Oktober 2002 Atase Perindustrian dan Perdagangan KBRI Riyadh, Arab Saudi 12

PASAR BUKU TULIS DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan

PASAR BUKU TULIS DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan PASAR BUKU TULIS DI ARAB SAUDI 1. Pendahuluan Pasar buku tulis Arab Saudi berkembang pesat sejalan perkembangan sektor pendidikan dan bisnis. Sektor pendidikan dan bisnis memperoleh perhatian besar dari

Lebih terperinci

PASAR BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI

PASAR BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI PERHATIAN PASAR BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI UNTUK PASAR ARAB SAUDI DAN TIMUR TENGAH PRODUSEN DAN EKSPORTIR FURNITURE BERUPA : 1. BARANG JADI. 2. BARANG SETENGAH JADI. 3. KOMPONEN FURNITURE DAN PRODUK

Lebih terperinci

PASAR PAKAIAN JADI DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan

PASAR PAKAIAN JADI DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan PASAR PAKAIAN JADI DI ARAB SAUDI 1. Pendahuluan Pakaian jadi merupakan komoditi ekspor potensial ke Arab Saudi. Data BPS-Indonesia menunjukkan bahwa diantara berbagai jenis komoditi ekspor Indonesia ke

Lebih terperinci

PASAR FURNITURE DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan

PASAR FURNITURE DI ARAB SAUDI. 1. Pendahuluan PASAR FURNITURE DI ARAB SAUDI 1. Pendahuluan Furniture merupakan komoditi ekspor potensial ke Arab Saudi. Diantara berbagai jenis komoditi ekspor Indonesia ke Arab Saudi, Furniture menduduki rangking ke

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI 2 KATA PENGANTAR 3 PETA SAUDI ARABIA Pemilihan Negara 5 2. Profil Saudi Arabia 8

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI 2 KATA PENGANTAR 3 PETA SAUDI ARABIA Pemilihan Negara 5 2. Profil Saudi Arabia 8 ITPC Jeddah Consulate General of The Republic of Indonesia Jeddah Al-Mualifin street, Al-Rehab District/55, PO. Box 10, Jeddah 21411, Arab Saudi Telp. : +966-2-671 1271 Fax : +966-2-673 0205 MARKET BRIEF

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016 Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok lokasi usaha ritel dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

SOSIALIASI PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 82,83 DAN 84 TAHUN 2012

SOSIALIASI PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 82,83 DAN 84 TAHUN 2012 SOSIALIASI PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 82,83 DAN 84 TAHUN 2012 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno-Hatta Cengkareng, 28 Januari 2012 Permendag No.82/M-DAG/PER/12/2012

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6 Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9 Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha

Lebih terperinci

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1551 2015 KEMENDAG. Impor. Tekstil. Produk Tekstil. Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/M-DAG/PER/10/2015 TENTANG KETENTUAN

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 02/01/31/Th.XVI, 2 Januari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2013 MENCAPAI 921,44 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan

Lebih terperinci

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI CARA MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL 1. EXPORT 2. IMPORT 3. LICENCING 4. WARALABA 5. JOINT VENTURE 6 FOREIGN DIRECT 6. FOREIGN DIRECT INVESTMENT RISIKO YANG DIHADAPI SUATU NEGARA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama November 2015, Nilai Ekspor US$ 106,27 Juta dan Impor US$ 87,33 Juta Selama November 2015, total ekspor senilai US$ 106,27 juta, naik US$ 21,06 juta

Lebih terperinci

- Strategi Barang Lebih Murah Donatello menawarkan produk berkualitas rata-rata atau rendah dengan harga yang jauh lebih murah.

- Strategi Barang Lebih Murah Donatello menawarkan produk berkualitas rata-rata atau rendah dengan harga yang jauh lebih murah. BAB 6 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Untuk meningkatkan penjualan sepatu wanita Donatello, penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : Faktor-faktor prioritas yang mempengaruhi konsumen dalam membeli

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI MENCAPAI US$ 2,11 MILYAR No. 14/02/32/Th.XVII, 16 Februari Nilai ekspor Jawa Barat mencapai

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XVI, 3 Februari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013 MENCAPAI 953,15 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhanpun juga berkembang seiring jaman. Banyak produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhanpun juga berkembang seiring jaman. Banyak produkproduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan industri semakin melaju pesat. Sarana pemenuhan kebutuhanpun juga berkembang seiring jaman. Banyak produkproduk baru yang bermunculan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.226, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Persyaratan. Kain. Pakaian Bayi. SNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/M-IND/PER/2/2014 TENTANG PEMBERLAKUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 36/09/31/Th.XIII, 5 September 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JUNI 2011 SEBESAR 941,89 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perlambatan ekonomi global berdampak hampir di semua negara sehingga berpengaruh terhadap target pencapaian jangka panjang, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka setiap individu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka setiap individu melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan akan kebutuhan hidup memacu setiap manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka setiap individu melakukan berbagai usaha agar kebutuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH No. 69/12/72/Th.XVIII, 01 Desember 2015 Selama Oktober 2015, Nilai Ekspor US$ 85,21 Juta dan Impor US$ 71,73 Juta Selama Oktober 2015, total ekspor senilai

Lebih terperinci

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

2. Ekspor Produk DKI Jakarta BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 28/06/31/Th. XVII, 1 Juni EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL MENCAPAI 1.022,66 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 35/10/31/Th. XI, 1 Oktober NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JULI SEBESAR 641,62 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER No.68/11/32/Th.XVII, 16 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$2,23 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3 Proses dan Prosedur Ekspor Pertemuan ke-3 PROSES PERDAGANGAN EKSPOR Kegiatan ekspor: Upaya seorang pengusaha dlm memasarkan komoditi yg dikuasainya ke negara lain atau bangsa asing, dg mendapatkan pembayaran

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2014 51/09/13/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2014 I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2014 MENCAPAI US$198,5 JUTA Nilai ekspor Sumatera Barat bulan mencapai US$198,5

Lebih terperinci

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG Oleh : Ermina Miranti 1 Meskipun tak putus didera masalah, hingga saat ini Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia masih memainkan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.777, 2012 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Pemberlakuan SNI. Zat Warna Azo. Formaldehida. Kain Pakain Bayi. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/M-IND/PER/7/2012

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL

PEDOMAN PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL Lampiran 7. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2011 Tanggal : 30 Desember 2011 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lebih terperinci

Industri dan Rantai Perdagangan

Industri dan Rantai Perdagangan Sesi Kedua Industri dan Rantai Perdagangan Handout BAGAIMANA INDONESIA DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN DALAM HAL MUTU, VARIASI, DAN KUALITAS EKSPOR IKAN HIAS LAUT? Negara-negara berikut men-supply

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 10/03/31/Th.XIII, 1 Maret 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER SEBESAR 838,64 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

Merancang dan Mengelola Jaringan Nilai dan Saluran Pemasaran

Merancang dan Mengelola Jaringan Nilai dan Saluran Pemasaran STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA Merancang dan Mengelola Jaringan Nilai dan Saluran Pemasaran Definisi jaringan nilai adalah sistem kemitraan dan aliansi yang diciptakan suatu perusahaan untuk memperoleh,

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 36/11/31/Th.XII, 1 November EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS SEBESAR 731,61 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017 48/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2017 mencapai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 03/03/53/Th. XIV, 1 Maret 2011 Total Nilai Ekspor Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 sebesar 35,937 juta US$, dengan volume sebesar 151,994 ribu ton. Angka sementara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016 No. 44/08/36/Th.X, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI NAIK 12,20 PERSEN MENJADI US$889,48 JUTA Nilai ekspor Banten pada Juni naik 12,20 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2015 50/08/13/Th. XVIII, 18 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$172,8JUTA Nilai ekspor Sumatera Barat bulan mencapai US$144,1 juta, terjadi

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 25/06/31/Th. XVIII, 1 Juni NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL MENCAPAI 988,78 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Kecenderungan impulse buying merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Menurut Ma ruf dalam penelitian Divianto (2013 : 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pekerjaan, selain itu industri pakaian menjadi sumber pendapatan utama.

BAB I PENDAHULUAN. banyak pekerjaan, selain itu industri pakaian menjadi sumber pendapatan utama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu industri yang memiliki peran penting di Indonesia yaitu pada sektor manufaktur dari produk pakaian. Melalui industri pakaian dapat tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XIX, 1 Februari 2017 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER MENCAPAI 715,18 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 34/08/31/Th. XVII, 3 Agustus EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JUNI MENCAPAI 1.119,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 54/12/31/Th. XVIII, 1 Desember NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER MENCAPAI 1.055,64 JUTA DOLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

Layanan Manajemen Jasa Angkut

Layanan Manajemen Jasa Angkut Pemimpin Logistik Baru Layanan Manajemen Jasa Angkut Bringing Personal Service to Your Supply Chain Sebuah pabrik harus menyuplai situsnya di Amerika Selatan. Distributor harus mengirimkan suku cadangnya

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 46/10/31/Th. XVII, 1 Oktober EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS MENCAPAI 999,53 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning ini dilakukan dengan tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning ini dilakukan dengan tujuan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memahami kebutuhan dan keinginan serta

Lebih terperinci

Jenis Penanaman Modal : PMDN PMA. Skala Bisnis : Mikro Menengah (UU 20/2008) Kecil Besar

Jenis Penanaman Modal : PMDN PMA. Skala Bisnis : Mikro Menengah (UU 20/2008) Kecil Besar FORMULIR ISIAN PESERTA PENERIMA PENGHARGAAN PRIMANIYARTA TAHUN 2013 I. PROFIL PERUSAHAAN Nama Perusahaan : NPWP : SIUP : TDP : SITU atau ijin lainnya : Jenis Penanaman Modal : PMDN PMA Skala Bisnis : Mikro

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2013 7 No. 09/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2013 Nilai Ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita yang akan diberi nama Dista. Dista merupakan bisnis distro khusus untuk balita yang memberikan pelayanan pembungkus

Lebih terperinci

Workshop Selling and Financing BAB 1 PENDAHULUAN

Workshop Selling and Financing BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Berkembangnya dunia bisnis dan perdagangan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter yang diawali sekitar pertengahan tahun 1997. Hal ini

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 26/07/31/Th.XIII, 1 Juli 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL 2011 SEBESAR 822,45 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR No. 02/11/62/Th. X, 1 November Selama tember, Nilai Ekspor US$ 45,90 Juta dan Impor US$ 7,23 Juta Selama tember, total ekspor senilai US$ 45,90 juta, turun US$ 15,83 juta

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 18/05/31/Th. XVIII, 2 Mei NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 943,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 No. 54/09/34/Th.XVII, 16 September 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015. BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.09/02/32/Th.XVIII, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$2,15 MILYAR

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 16/04/31/Th. XIX, 3 April NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI NAIK 9,70 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui DKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditi andalan

BAB I PENDAHULUAN. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditi andalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditi andalan Provinsi Jawa Barat yang dikenal masyarakat sejak zaman Hindia Belanda (tahun 1860). Melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH No. 56/10/72/Th.XVIII, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Agustus 2015, Nilai Ekspor US$ 42,49 Juta dan Impor US$ 53,06 Juta Selama Agustus 2015, total ekspor senilai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI No.20/32/Th.XVIII, 01 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$ 1,97 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.25/05/32/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,12 MILYAR Nilai ekspor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. KESIMPULAN Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling terkait mendukung perlunya integrasi ke hulu agar perusahaan mendapatkan pasokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan bebas, merupakan perekonomian yang menuju kepada persaingan ketat. Kemajuan itu perlu

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/05/31/Th. XVII, 4 Mei EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 1.119,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 . 04/01/34/Th.XIX, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016 No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 13,14 PERSEN MENJADI US$757,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 13,14 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 . 24/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 A EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 No.64/09/33/Th.XI, 15 September PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH AGUSTUS MENCAPAI US$ 562,99 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah bulan mencapai US$ 562,99

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Pertanian Volume 1 No. 1, Mei 2003 : 90-95

Analisis Kebijakan Pertanian Volume 1 No. 1, Mei 2003 : 90-95 CUPLIKAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 70/MPP/Kep/2/2003 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Pasal 1 Dalam keputusan ini

Lebih terperinci

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Hasil tangkapan di PPS Belawan idistribusikan dengan dua cara. Cara pertama adalah hasil tangkapan dari jalur laut didaratkan di PPS Belawan didistribusikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 No. 72/12/34/Th.XVII, 16 Desember 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015 49/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2015 mencapai

Lebih terperinci