B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN"

Transkripsi

1 B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Blitar melaksanakan 8 (delapan) urusan pilihan yaitu Urusan Kelautan dan Perikanan, Urusan Pertanian, Urusan Kehutanan, Urusan energi dan sumber daya mineral, Urusan Pariwisata, Urusan Industri, Urusan Perdagangan dan Urusan Ketransmigrasian. 1. Urusan Kelautan dan Perikanan Urusan kelautan dan perikanan pada tahun 2014 dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan. Urusan kelautan dan perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (86,33%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi dari masing-masing SKPD diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (89,00%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pembangunan Balai Benih Ikan (DAK dan Pendamping DAK) b) Pendampingan Sertifikasi hak atas Tanah pembudidaya ikan c) Pendampingan Pelestarian dan pengembangan Program anti kemiskinan (APP) d) Pembangunan jalan produksi di kawasan minapolitan (Silpa DAK 2012 dan 2013) e) Peningkatan Produktifitas budidaya perikanan f) Pemantauan dan temu teknis pengendalian serangan penyakit pada ikan g) Optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI) LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 209

2 Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya pembangunan Balai Benih Ikan (DAK dan Pendamping DAK) b) Terlaksananya pendampingan Sertifikasi hak atas Tanah pembudidaya ikan c) Terlaksananya pendampingan Pelestarian dan pengembangan Program anti kemiskinan (APP) d) Terlaksanaya pembangunan jalan produksi di kawasan minapolitan (Silpa DAK 2012 dan 2013) e) Terlaksananya peningkatan Produktifitas budidaya perikanan f) Terlaksananya pemantauan dan temu teknis pengendalian serangan penyakit pada ikan g) Terlaksananya optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI) 2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Pengembangan Perikanan Tangkap mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (61,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Optimalisasi SDM dan kelembagaan kelompok kelautan dan perikanan b) Pendataan dan pelaporan produksi perikanan, tangkap dan potensi pesisir dan PUD c) Pengembangan dan Peningkatan produksi Sumberdaya perairan umum darata (DAK dan pendampingan DAK) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya optimalisasi SDM dan kelembagaan kelompok kelautan dan perikanan b) Terlaksananya pendataan dan pelaporan produksi perikanan, tangkap dan potensi pesisir dan PUD LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 210

3 c) Terlaksananya pengembangan dan peningkatan produksi sumberdaya perairan umum darat (DAK dan pendampingan DAK) 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 206,752,131 (98,83%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Introduksi dan promosi hasil perikanan b) pameran kontes ikan hias c) Optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias d) Pendampingan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya introduksi dan promosi hasil perikanan b) Terlaksananya pameran kontes ikan hias c) Terlaksananya optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias d) Terlaksananya pendampingan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) 4) Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan pulaupulau kecil Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan pulau-pulau kecil mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (33,19%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Inventarisasi kawasan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Blitar. b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan kelautan dan perikanan dalam RPJMD Kabupaten Blitar diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 211

4 Tabel 4.49 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan 2014 No Indikator Target Capaian 1 Ketersediaan fasilitas pelayanan pemasaran TPI 2 buah 1 buah 2 Peningkatan sarana pemasaran bergerak 1 buah 4 buah 3 Peningkatan pengadaan peralatan penstabil mutu ikan 7 unit 8 unit 4 Peningkatan kualitas ikan yang dipasarkan 80% 70% 5 Peningkatan sarana pengolahan ikan - 1 unit 6 Peningkatan jumlah produk olahan ikan Meningkatnya jumlah kapal yang ada di kolam labuh 60 kapal 36 kapal Bertambahnya jumlah produksi 8 perikanan tangkap perairan umum daratan Jumlah laporan pendataan 9 perikanan tangkap, potensi pesisir dan perairan umum daratan Fungsional PPI Tambakrejo % capaian pendataan potensi kelautan 15% - 12 % peningkatan produksi: - Nila (benih) 15 15,8 - Gurami (benih) Lele (benih) % peningkatan produksi: - Nila Gurami Lele Koi % peningkatan produksi ikan di Kawasan Minapolitan: - Koi Gurami Lele Nila Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 212

5 Potensi perikanan di Kabupaten Blitar terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budidaya konsumsi, dan budidaya ikan hias. Untuk ikan hias sudah tidak diragukan lagi bahwa Kabupaten Blitar merupakan pusat budidaya ikan koi yang sudah sangat terkenal sehingga hasil budidayanya pun telah menjadi komoditi ekspor. Produksi ikan koi di Kabupaten Blitar pun meningkat 13,06% dari tahun Perkembangan produksi ikan koi dan ikan hias lainnya disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.50 Perkembangan Produksi Ikan Hias Tahun No Jenis Ikan Produksi (Ekor) Koi Gapi Oskar Barbir Cupang Plati Akara Moli Rainbow Lalia Manvis Koki Ikan Hias Lain Jumlah Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 Secara umum produksi ikan hias di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan sebesar 11,45%. Sebagian besar mengalami peningkatan produksi, hanya beberapa jenis ikan hias mengalami penurunan produksi seperti Moli dan Manvis. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 213

6 Selain Ikan Koi, perikanan budidaya konsumsi juga menjadi primadona di Kabupaten Blitar dengan beberapa unggulan seperti nila, gurami dan lele. Produksi perikanan budidaya ini mengalami fluktuasi jumlah produksi di masing-masing jenis ikan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor alam, penyakit ikan, dan lain-lain. Perkembangan produksi perikanan budidaya konsumsi tahun 2014 disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.51 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun No Jenis Ikan Volume (Ton) Nila 5.709, , ,4 2. Gurami 88, , ,5 3. Lele 1.444, ,7 4. Mas 44,4 34,8 20,8 5. Tawes 12,2 10,9 4,4 6. Mujair 13,6 11,9 3,9 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan, 2015 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa produksi tertinggi adalah ikan Nila, disusul oleh Gurami dan Lele. Pada tahun 2014, produksi Lele dan Nila mengalami penurunan yang cukup signifikan, karena petani beralih pada pengembangan Gurami karena permintaan yang lebih besar, sehingga produksi Gurami pada tahun 2014 meningkat. Kabupaten Blitar juga memiliki potensi perikanan laut, meskipun produksinya tidak sebanyak kota-kota atau kabupatenkabupaten di pesisir utara, karena Kabupaten Blitar terletak di pesisir Samudra Indonesia yang ombaknya cukup besar. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 214

7 Tabel 4.52 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Laut Tahun No Jenis Ikan Produksi (Ton) Cakalang Selar Kembung Lemuru Tongkol Kerapu Kuwe 968 1,721 8 Tengiri Kakap Merah Hiu Layang Lemadang Gurita Udang Barong Cendro Pari Bawal Putih Alu-Alu Madidihang Cumi-cumi Ikan Lain Rumput Laut Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 Perikanan laut sangatlah tergantung pada musim dan cuaca, sehingga tidak dapat dipastikan jumlah produksinya. Selain ikan, juga dihasilkan rumput laut, walaupun rumput laut ini bukan hasil budidaya namun produksinya cukup besar. Terdapat tiga jenis rumput laut yang berkembang di pesisir Kabupaten Blitar, tetapi hanya satu jenis yang dipasarkan secara komersial yaitu dikirimkan ke industri di luar kota (Gresik). LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 215

8 c) Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi oleh urusan kelautan dan perikanan adalah : 1) Mutu induk gurame yang kurang baik, banyak terjadi inbreeding sehingga kwalitas benih menurun 2) Sulit mengubah kebiasaan nelayan untuk dapat meningkatkan kualitas ikan yang dipasarkan Solusi yang dapat dilakukan adalah : 1) Memperbaiki kualitas induk gurame 2) Sosialisasi dan kelompok percontohan 2. Urusan Pertanian Urusan pertanian pada tahun 2014 dilaksanakan oleh beberapa SKPD yaitu: (a) Dinas Pertanian; (b) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K); (c) Dinas Kehutanan dan Perkebunan; dan (d) Dinas Peternakan. Secara keseluruhan urusan pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (86,36%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi dari masing-masing SKPD diuraikan sebagai berikut: a. Dinas Pertanian Dinas Pertanian melaksanakan urusan pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (90,94%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: 1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 216

9 sebesar Rp (90,16%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Pendamping Anti poverty Program (APP) Pertanian dengan Terlaksananya pendampingan Kegiatan APP Provinsidengan bantuan 45 buah handsprayer. b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (98,03%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah b) Gelar potensi produk unggulan pertanian/perkebunan Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Partisipasi Gelar GAP Hortikultura tingkat Provinsi di Malang 1 kegiatan b) Terselenggaranya Gelar Potensi Unggulan Pertanian Kab. Blitar di Kantor Dinas Pertanian 1 kegiatan c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (90,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pengadaan sarana & prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna b) Teknologi Pengembangan Perbenihan c) Pengelolaan Laboratorium Pertanian LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 217

10 Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Pemberian bantuan sarana teknologi tepat guna ke kelompok tani dan pengadaan alat untuk aset sebanyak 11 Handtractor, 4 pompa air, 2 kultivator, 50 Ph meter, 1 Power Threser,1 kendaraan roda 3 dan aset 1 combine harvester. b) Diklat teknologi perbanyakan tanaman alpukat untuk penangkar benih hortikultura beserta Orientasi Petugas dan Penangkar Hortikultura ke Jawa Tengah terhadap 3 klp penangkar c) Pengadaan peralatan pengukur unsur untuk Laboratorium Pertanian sebanyak alat penguji unsur NPK, lemari asam beserta diklat teknik pengoperasiannya d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (96,98%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pendampingan SLPTT Padi, Jagung dan Kedelai b) Pengembangan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman hias c) Pengembangan agribisnis tanaman buah-buahan dan biofarmaka d) Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan e) Pengembangan Budidaya Kacang-kacangan f) Pendaftaran Varietas Komoditas Hortikultura Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Pendampingan operasional pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT : Padi Ha di 461 Klp, Jagung Ha di 40 Klp) b) Pengembangan budidaya tanaman hias Phylodendron kepada 1 kelompok tani LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 218

11 c) Tersalurnya bantuan sarana bibit, pupuk dan alat pertanian untuk budidaya tanaman melon kepada 5 Klp tani d) Terlaksananya Pembinaan dan Studi Banding Klp Penangkar Benih Padi kepada 4 kelompok penangkar e) Demplot budidaya kacang tanah varietas unggul sebanyak 12 hektar f) Pendaftaran dan sertivikasi Varietas Unggul Lokal (1 komoditi Nanas) 2) Capaian Kinerja Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar telah mendapatkan penghargaan atas beberapa prestasi di bidang pertanian, diantaranya Juara I Lomba Buah Unggul di Tingkat Nasional dengan komoditi unggulan Alpukat Si Jago dari Kecamatan Ponggok. Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor pertanian dalam RPJMD Kabupaten Blitar diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.53 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Pertanian) 2014 No Indikator Target Capaian 1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. % peningkatan hasil agribisnis/produksi: - Padi : ton ton ton - Jagung : ton ton ton - Kedele : ton ton ton - Cabe : ton ton ton - Kentang : 180 ton 219 ton 853 ton - Durian : 874 ton 946 ton ton - Manggis : 703 ton 761 ton 527 ton - Nanas : ton ton ton LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 219

12 No Indikator Target Capaian 2 - Belimbing : ton ton ton - Pisang : ton ton ton b. Penyediaan dan pengembangan bibit unggul tan. Pangan dan hortikultura c. Peningkatan dukungan infrastruktur pertanian - 1. peningkatan jumlah jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani : 35,4 km - Peningkatan panjang jalan usaha tani : 8,2 km - 4. Penambahan jumlah embung 3 unit - penambahan jumlah gedung BPP : 6 unit - Peningkatan kawasan percontohan komoditi : 1 komoditas - Peningkatan standar mutu produk : 3 komoditas - Peningkatan pemasaran produk komoditi (Promosi) : 3 komoditas 3 komoditas 4 komoditas (padi, jagung, melon, Phylodendron) 9,2 km 10,1 km 8,5 km 20,2 km 6 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 komoditas 2 komoditas 2 komoditas 1 komoditas (kacang tanah) 2 komoditas (nanas dan Alpukat) 2 komoditas (nanas dan melon) Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal a. % Peningkatan petani yang mendapat pelatihan teknologi / Sekolah Lapang : 772 kelompok tani ( 5 %) b. % Peningkatan Alsintan yang dihibahkan kepada 938 kelp tani 36 unit SLPTT : Padi Ha di 461 Klp, Jagung Ha di 40 Klp 11 Handtractor, 4 pompa air, 2 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 220

13 No Indikator Target Capaian kelompok tani : unit (5 %) Sumber : Dinas Pertanian, 2015 kultivator, 50 Ph meter, 1 Power Threser, 1 kendaraan roda 3 dan aset 1 combine harvester. Jumlah total 73 Alsintan Pertanian merupakan penyokong utama bagi perekonomian Kabupaten Blitar, dengan kontribusi sebesar 43,86% pada PDRB Kabupaten Blitar. Kontribusi terbesar di sektor pertanian adalah dari sub sektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar 18,39%. Produksi sub sektor tanaman bahan makanan juga mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 4,87%. Sebagai sektor basis, sektor pertanian di Kabupaten Blitar didukung oleh ketersediaan lahan yang cukup luas yang digunakan sebagai lahan pertanian. Luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar mencapai 71,61% dari keseluruhan luas Kabupaten Blitar yang seluas Ha. Lahan pertanian terbagi menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan pertanian non sawah. Lahan pertanian non sawah sebagian besar merupakan tegal/kebun, selain itu juga dimanfaatkan untuk ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang penggembalaan, tambak/kolam/empang, dan hutan negara. Luasan untuk masing-masing jenis lahan tergambar pada gambar berikut ini: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 221

14 Gambar 4.3 Penggunaan Lahan di Kabupaten Blitar (Ha) Sawah 20% Non Pertanian 28% Non Sawah 52% Sumber : Dinas Pertanian, 2015 (diolah) Lahan sawah di kabupaten Blitar terbagi menjadi 3 jenis lahan, yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan dan sawah pasang surut. Sawah dengan irigasi merupakan jenis sawah yang terbanyak di Kabupaten Blitar yaitu seluas Ha. Sedangkan luas lahan sawah tadah hujan dan pasang surut masing-masing adalah Ha dan 287 Ha. Adapun lahan non sawah terbagi dalam beberapa jenis lahan sebagai berikut : Tabel 4.54 Penggunaan lahan Non Sawah di Kabupaten Blitar (dalam Hektar Bilangan Bulat) No Penggunaan Lahan Luas 1 LahanBukanSawah a. Tegal/kebun b. Ladang/Huma c. Perkebunan d. Ditanamipohon/hutanrakyat e. Padang penggembalaan/padangrumput 18 f. Sementaratidakdiusahakan 124 g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) LahanBukanPertanian (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai, dll) Jumlah Sumber : BPS dan Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2015 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 222

15 Lahan seluas 124 Ha yang tidak diusahakan saat ini tidak digunakan sebagai lahan pertanian, namun sementara oleh masyarakat dieksplorasi untuk tambang pasir besi. Suatu saat nanti masih memungkinkan untuk kembali dikembangkan sebagai lahan pertanian. Dengan modal dasar luas lahan pertanian yang lebih dari 70% dari luas keseluruhan Kabupaten Blitar serta kesuburan tanahnya, maka tidak mengherankan jika sektor pertanian merupakan kontributor tertinggi pada PDRB Kabupaten Blitar dengan produk tanaman pangan, sayur dan buah. Berikut gambaran produksi tanaman pangan, sayur dan buah-buahan di Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun : a. Tanaman Pangan Utama Tabel 4.55 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Utama (Ton) KOMODITI TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2015 Bila dilihat perkembangannya, produksi pertanian tanaman pangan padi pada tahun 2014 naik jika dibandingkan 2013 sebesar 3,66% hal ini memberi indikator bahwa program peningkatan ketahanan pangan melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 berhasil mendongkrak produktivitas. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 223

16 Jagung mengalami kenaikan produksi sebesar 7,19% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut karena naiknya produktivitas sebagai indikator keberhasilan Program SLPTT, juga kenaikan luas tanam sebesar ha dibandingkan tahun 2013 yang terjadi pada areal non sawah atau hutan terutama di daerah Bakung dan Wates. Komoditi lain yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 adalah kedelai sebesar 5,50%. Keadaan tersebut didukung Program SLPTT, harga kedelai yang stabil sehingga petani bersemangat dalam budidaya kedelai yang menghasilkan produktivitas yang lebih baik dari pada tahun Komoditi pada tahun 2014 yang mulai berkembang kembali adalah kacang tanah dan ubi jalar. Hal tersebut disebabkan diperkenalkannya bibit unggul kedua tanaman tersebut lewat kegiatan demo plot. b. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Luas panen, rata-rata produksi tanaman sayuran dan buah semusim di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 disajikan pada tabel 5 sebagai berikut: No Tabel 4.56 Rata-rata Produksi Sayuran dan Buah Semusim Uraian Kubis KacangPanjang Cabe Besar Cabe Kecil Tomat Rata-rata Produksi (Ku/Ha) 223,70 143,29 129,17 62,38 149, Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) ,43 174,83 186,84 55,42 200,30 Produksi (Kuintal) LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 224

17 No Uraian Terung Buncis Ketimun Bayam Jamur Melon Semangka Kentang Bawang Merah Rata-rata Produksi (Ku/Ha) 217,63 129,04 184,15 29,50 5,96 kg/m 2 253,59 205,16 183,33 138,00 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar, Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) kg ,28 112,08 184,50 43,23 2,81 kg/m 2 322,01 207,77 243,74 94,83 Produksi (Kuintal) kg Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa produksicabe kecildan cabe besar tahun 2014 produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun Hal ini disebabkan tingginya harga cabe kecildan besar membuat petani lebih semangat menanam,disamping itu terdapat kegiatan pengembangan cabe besar dan kecil dari Dinas Pertanian untuk lebih meningkatkan produktivitas per hektarnya. Sentra cabe kecil di Kecamatan Binangun, Wates dan Kademangan sedangkan cabe besardi Kecamatan Wonotirto dan Panggungrejo. Sedangkan komoditas lainnnya hanya terjadi sedikit penurunan atau kenaikan dan cenderung stabil produksinya sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan sayuran di Kabupaten Blitar. c. Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahunan Produksi buah-buahan tahunan seperti alpukat, rambutan, manggis, dan lain-lain sepanjang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini : LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 225

18 Tabel 4.57 Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahunan No Alpukat Uraian Belimbing Jeruk Siam Manggis Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Melinjo Durian Duku/langsap Petai Rata-rata Produksi (Kg/phn) 21,06 16,82 19,37 61,69 0,79 kg/* 11,44 14,57 kg/* 61,48 16,54 kg/* 19,22 44,74 27,69 30, Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Kg/phn) Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar, Tahun 2015 * = rumpun 41,83 22,44 20,64 29,73 1,00 kg/* 27,24 30,85 kg/* 133,22 23,82 kg/* 16,03 65,12 65,59 61,94 Produksi (Kuintal) Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa unggulan Kabupaten Blitar yaitu produksi nanas tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 karena kembali stabilnya harga nanas dan terdapat pengembangan kawasan nanas yang dulu hanya di kecamatan ponggok berkembang di kecamatan Nglegok dan Gandusari. Unggulan lain Kabupaten Blitar adalah alpukat, mengalami peningkatan produksi signifikan dibandingkan 2013 mencapai 112%. Hal ini terutama karena pembinaan dari petugas pertanian dan kegiatan dari Dinas Pertanian pada pengembangan alpukat Varietas Si Jago dari Ponggok. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 226

19 Komoditas lain yang dikembangkan Dinas Pertanian sehingga produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 adalah durian.hal tersebut karena adanya pembinaan dan Kegiatan Pengembangan Agribisnis Durian Varietas unggul lokal yaitu durian Badugol dari kecamatan Talun yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan durian lain. Sedangkan produksi tertinggi pada pisang yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 karena harga bagus sehingga budidaya lebih intensif. b. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) BP4K melaksanakan urusan pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (95,88%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: 1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (99,20%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik b) Monitoring Evaluasi Penyusunan RDKK c) Pelatihan Teknologi Pengendalian OPT Tanaman Lombok Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik kepada 1 kelompok Tani LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 227

20 b) Terlaksananya pendampingan penyusunan RDKK bagi kel. Tani di 22 Kecamatan c) Terlaksananya pelatihan bagi petani tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu sebanyak 220 petani b) Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (99,57%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan Management Pemasaran b) Pelatihan Pemasaran Hasil Pertanian Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya pelatihan manajemen pemasaran bagi petani sebanyak 110 peserta b) Terlaksananya pelatihan pemasaran hasil selama 4 hari c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi pertanian/perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi pertanian/perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (99,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna b) Penyebarluasan Informasi Teknologi melalui media cetak dan Elektronik c) Penerapan teknologi Pengolahan Limbah pertanian/ Perkebunan d) Dem Farm Usaha Tani Terpadu e) Pelatihan Teknologi Terapan Tanaman Padi Sistem SRI LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 228

21 Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya praktek pengoperasian teknologi tepat guna 1 lokasi b) Tersebarnya Informasi Teknologi Pertanian di Kab. Blitar melalui : siaran radio dan TV, sebanyak 24 kali ; 8 kali c) Terlaksananya pelatihan pengolahan limbah kakao bagi petani kakao di 1 lokasi d) Terlaksananya Dem Farm usaha tani terpadu dengan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan kambing di 4 lokasi e) Pelatihan Teknologi Terapan Tanaman Padi Sistem SRI selama 6 hari d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (95,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) SLPT Organik b) Intensifikasi Lahan Pekarangan dan Lahan Kering untuk Pengembangan Komoditas Kakao c) Pelatihan Alat Pengolah Tanah dengan Mekanisasi d) Peningkatan Kualitas Bahan Baku melalui penguatan kelembagaan kelompok Petani Tembakau dengan melaksanakan Pelatihan pelatihan (DBHCHT) e) Peningkatan Kualitas Bahan Baku melalui Bantuan Sarana dan Prasarana Panen dan Pasca Panen (DBHCHT) f) Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Mendorong Ekonomi Daerah Melalui Bantuan Sarana Prasarana SLPTT Tembakau dan Dem Pengembangan Area Tembakau (DBHCHT) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : a) Terlaksananya budidaya tanaman cabai secara organik di 1 Lokasi LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 229

22 b) Intensifikasi Lahan Pekarangan dan Lahan Kering dengan Pengembangan Komoditas Kakao seluas batang/20 Ha c) Terlaksananya pelatihan dan pemberian bantuan Hibah Handstraktor,Gerobak, Sumur bor beserta perlengkapannya ( 6 kelompok) d) Terlaksananya Kegiatan SLPTT Tembakau, Dem Pengembangan Area Tembakau, Pelatihan Penanganan Panen adan pasca panen tembakau, pelatihan Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati serta pelatihan penguatan kelembagaan Kel. tani tembakau sebanyak 12 kel tani sub tembakau e) Terlaksananya SLPTT Tembakau,Dem pengembangan area tembakau dan pelatihan penanganan panen dan pasca panen tembakau sebanyak 10 kelompok f) Terlaksananya SLPTT tembakau, Dem Pengembangan area tembakau, dan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati kepada sebanyak 10 kel petani tembakau e) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Pemberdayaan Penyuluh Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (94,16%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan b) Penilaian Teladan Tingkat Kabupaten c) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Penyuluh Pertanian d) Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K Model e) Pelatihan Strategi Identifikasi dan Pemetaan Produk Unggulan Kecamatan f) Pelatihan Strategi dan Pengembangan Penyuluhan di Era Globalisasi LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 230

23 Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : a) Terlaksananya penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan serta program penyuluhan tingkat kabupaten sebanyak 190 orang b) Terlaksananya penilaian teladan PPL PNS, THL, PS dan Kel.Tani tingkat kabupaten sebanyak 12 orang c) Terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas SDM Penyuluh dan THL TB PP selama 6 hari d) Terciptanya BP3K Model di wilayah Kabupaten Blitar (1 unit BP3K) e) Terlaksananya pelatihan strategi identifikasi dan pemetaan produk unggulan kecamatan sebanyak 175 peserta f) Terlaksananya pelatihan strategi dan pengembangan penyuluhan di era globalisasi sebanyak 175 peserta f) Pemberdayaan Masyarakat Tani Urusan Pemberdayaan Masyarakat Tani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (99,35%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani b) PENAS Tani c) Pelatihan Pengolahan Diversifikasi Pangan bagi Kelompok Wanita Tani d) Pelatihan Pengolahan Produk Pertanian/Perkebunan bernilai tambah e) Pelatihan Peningkatan Kualitas Mutu Hasil Pertanian Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya pelatihan bagi wanita tani dalam rangka pemberdayaan kelompok wanita tani sebanyak 176 peserta b) Terkirimnya peserta untuk mengikuti PENAS Tani sebanyak 15 orang LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 231

24 c) Terlaksananya pelatihan pengolahan diversifikasi pangan bagi kelompok wanita tani sebanyak 176 wanita tani d) Terlaksananya pelatihan pengolahan produk pertanian bernilai tambah selama 4 hari e) Terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas mutu hasil pertanian selama 6 hari 2) Capaian Kinerja Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar mendapatkan penghargaan atas prestasi diantaranya sebagai Penyuluh Pertanian Teladan Tingkat Nasional. Capaian Kinerja urusan pertanian yang dilaksanakan oleh BP4K dalam RPJMD Kabupaten Blitar diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.58 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Penyuluh Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan) Tahun 2014 No Indikator Target Capaian 1 2 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/ pertanian a. Peningkatan penyebaran 24 jam Talk informasi penyuluhan 32 jam show, 8 jam melalui ekspos TV b. Pelayanan informasi penyuluhan melalui 17 BPP 17 BPP teknologi cyber-extension c. Jumlah LKMA yang terbentuk 60 LKMA 60 LKMA Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal a. Penumbuhan penyuluh swadaya 58 orang 58 orang b. Pembinaan pada P4S 29 P4S 29 P4S c. Jumlah kelompok tani yang 1807 kel tani 1807 kel tani LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 232

25 No Indikator Target Capaian mendapatkan pelatihan d. Pendampingan bagi kelompok tani dalam rangka kemitraan antara kelompok tani dengan pengusaha e. Pembangunan BPP Kecamatan 3 Penumbuhan dan Pengembangan POSLUHDES Sumber : BP4K, kel tani 1807 kel tani 14 unit 1 BPP 5 Unit 5 Unit c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan Urusan Pertanian khususnya sub sektor Perkebunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (69,48%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: 1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (88,44%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Sekolah Lapang Pengoahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Komoditas Kakao b) Bimbingan Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Kakao Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya SL-PPHP Kakao 1 Kelompok b) Terlaksananya bintek pengendalian OPT Kakao 3 Kelompok LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 233

26 b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (54,45%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Promosi dan pengembangan Pemasaran Produk Perkebunan dengan Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya promosi produk perkebunan sebanyak 2 komoditi. c) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (44,69%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Operasional Pendapatan Kebun Dinas b) Pengembangan Tanaman Kenanga c) Demplot Intensifikasi Tanaman Kopi Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya pemeliharaan kebun Dinas b) Tersedianya bibit tanaman kenanga sebanyak batang dan Tersedianya pupuk kompos sebanyak Kg. c) Terlaksanya pelatihan petani kopi ke 75 orang d) Program peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (81,43%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau Melalui Bimbingan Teknis Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tembakau (OPT) Tembakau LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 234

27 b) Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Tembakau c) Penanganan Panen dan Pasca Bahan Baku Melalui Pemberian Bantuan Peralatan Pasca Panen d) Pelatihan Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku e) Standarisasi Kualitas Bahan Baku Melalui Pemberian Bantuan Bibit Tembakau f) Penguatan Kelembagaan kelompok Tani Tembakau Melalui Peningkatan SDM di Bidang Penerapan Teknologi Sarana Prasarana Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya bimtek pengamatan dan pengendalian OPT di Kab.Blitar kepda 120 orang b) Terlaksananya sekolah lapangan PHT Tembakau pada 4 kelompok c) Terlaksananya pengadaan peralatan pasca panen Tembakau sebanyak 433 buah d) Terlaksananya pelatihan panen dan pasca panen Tembakau 2 kelompok e) Tersedianya bibit tanaman Tembakau sebanyak Batang f) Terlaksananya pelatihan petani Tembakau kepada 50 orang e) Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Pembinaan Lingkungan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (68,90%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Bantuan Sarana Prasarana Prouksi LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 235

28 b) Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Bantuan Handsprayer dan Pompa Air Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya pengadaan sarana produksi hand traktor 2 unit, pompa air 4 unit, cultivator 6 unit (12 Unit) b) Terlaksananya pengadaan handsprayer 92 buah dan pompa air 11 buah (103 buah) 2) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor perkebunan dalam RPJMD Kabupaten Blitar diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.59 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Perkebunan) Tahun 2014 No Indikator Target Capaian 1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. Jumlah petani agribisnis b. % peningkatan hasil agribisnis c. % Peningkatan produktivitas tanaman 9,50 10,60 agribisnis d. % peningkatan penyediaan bibit unggul tanaman 11,67 12,95 perkebunan e. % tanaman perkebunan yang terserang hama dan penyakit 8,60 8,25 f. % capaian program pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan 75,68 77,76 g. % penurunan tanaman perkebunan yang terserang hama penyakit 8,6 7,9 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 236

29 No Indikator Target Capaian h. % capaian program ekstensifikasi perkebunan 90,35 90,85 i. % peningkatan jumlah petani yang melakukan 5,45 6,09 ekstensifikasi perkebunan j. % capaian program intensifikasi perkebunan 88,50 88,75 k. % peningkatan jumlah petani yang melakukan 11,50 12 intensifikasi perkebunan l. % jumlah petani komoditi perkebunan yang melakukan diversifikasi 89,90 90 m. % capaian optimalisasi pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana 75 76,23 perkebunan n. % peningkatan penanganan pasca panen 22,63 23 o. % peningkatan standar mutu produk 15,31 16,50 p. % Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna yang 9,98 9,90 ramah lingkungan q. % Peningkatan pemasaran produk komoditi 13,75 14 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 menghasilkan Perkebunan Kabupaten Blitar mengahsilkan beberapa jenis tanaman produksi seperti tebu, tembakau, kenanga, cengkeh, kopi, dll. Berikut ini disajikan data luas areal lahan serta hasil produksi perkebunan rakyat selama tahun , yaitu : LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 237

30 Tabel 4.60 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten Blitar Tahun NO. JENIS TANAMAN I. TANAMAN SEMUSIM LUAS AREAL (Ha) TAHUN 2013 TAHUN 2014 PRODUKSI (Ton) LUAS AREAL (Ha) PRODUKSI (Ton) 1. Tebu 6.825, , , ,00 2. Tembakau Lokal 400,00 260,00 475,00 588,00 3. Tembakau Virginia 91,00 124,12 42,00 67,55 4. Tembakau Somphoris 320,00 224,00 225,00 247,50 II. TANAMANTAHUNAN 1. Kenanga 513, ,50 565, ,00 2. Cengkeh 1.926,40 678, ,40 748,49 3. Kopi 2.252, , , ,53 4. Kakao 4.006, , , ,20 5. Kelapa , , , ,10 JUMLAH , , , ,37 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan atau perkembangan produksi tanaman perkebunan relatif konstan, karena peningkatan dan penurunan produksi masing-masing komoditi tidak terlalu signifikan rata-rata pertumbuhan adalah 1,03%. d. Dinas Peternakan Dinas Peternakan melaksanakan urusan pertanian khususnya sub sektor peternakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (86,85%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 238

31 1) Program dan Kegiatan a) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (98,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak b) Monitoring, evaluasi, pelaporan dan pemantauan Hewan Qurban Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Tersedianya sarana pencegahan dan pemberantasan penyakit menular ternak sebanyak 8 kali sosialisasi, pelayanan kesehatan 562 ekor b) Tersedianya sarana pengawasan pemantauan hewan qurban di 248 lokasi (9636 ekor) b) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (96,03%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat b) Pengembangan Agribisnis Peternakan (PIK) c) Sosialisasi, Monitoring, Pengawasan Peredaran dan Penggunaan Obat Hewan d) Sosialisasi Kredit dan Kemitraan Usaha Peternakan serta Monitoring Bantuan Pemerintah (Kredit, Hibah) e) Monitoring Pelaksanaan UKL/UPL bidang Peternakan f) Pengawasan Mutu Pakan Ternak g) Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminasia LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 239

32 Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Tersedianya bibit ternak kambing PE ke kelompok peternak kambing PE sebanyak 12 paket (246 ekor) b) Terlaksanakannya pelatih teknis peternakan dan bantuan ternak, alat kepada kelompok ternak sebanyak 5 kelompok/ pelatihan, 1 kelompok magang. c) Terlaksanakannya sosialisasi, monitoring dan pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan sebanyak 72 lokasi d) Terlaksanakannya kegiatan sosialisasi dan kemitraan usaha peternakan serta monitoring bantuan pemerintah (kredit, hibah) sebanyak 250 peserta e) Terlaksananya kegiatan monitoring, bimbingan pelaksanaan UKL/UPL pada usaha peternakan kepada 86 kelompok ternak f) Tersedianya sarana pengawasan mutu pakan ternak (jumlah sampel yang diawasi) 713 Sampel g) Terlaksananya kegiatan bimtek penyusunan ransum pakan ternak sebanyak 180 orang c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (43,28%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan b) Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah c) Fasilitasi Tempat Pengumpulan Susu (DAK dan Pendamping DAK) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 240

33 a) Terbangunnya fasum di pasar hewan terpadu sebanyak 2 Unit b) Tersedianya wadah bagi peternak burung untuk melaksanakan promosi d) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp dan dapat direalisasikan sebesar Rp (98,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna b) Pemeriksaan kebuntingan sapi betina produktif c) Sosialisasi pemotongan ternak dan pemeriksaan produk pangan dan non pangan asal hewan d) Sosialiasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Inseminasi Buatan e) Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang Rumah Potong Hewan f) Pemberdayaan Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) tersedianya bahan pemeriksaan lab. Pakan sebanyak 1 paket bahan lab dan 1 unit alab lab b) Tersedianya sarana kegiatan pemeriksaan kebuntingan sapi betina produktif c) Tersedianya produk PAH yang ASUH (jumlah sampel PAH yang diperiksa) sebanyak 277 sampel d) Terlaksananya kegiatan sosialisasi monitoring dan evaluasi kegiatan Inseminasi Buatan sebanyak 60 orang e) Tersedianya sarana dan prasarana di RPH sebanyak 1 paket peralatan LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 241

34 f) Tersedianya dana pemeliharaan gedung kantor (lab kesmavet) 2) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor peternakan dalam RPJMD Kabupaten Blitar diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.61 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Peternakan) Tahun 2014 No Indikator Target Capaian 1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. Jumlah kelompok ternak binaan Meningkatnya produksi usaha peternakan a. Ternak Besar b. Ternak Kecil c. Unggas d. Peningkatan produksi daging e. Peningkatan Produksi Telur f. Peningkatan Produksi susu Meningkatnya pemasaran dan kualitas hasil-hasil peternakan 3 (Peningkatan pengembangan 1 2 informasi pasar dan distribusi pasar hewan) 4 Peningkatan usaha peternakan berbasis teknologi tepat guna a. Jumlah pelayanan pada laboratorium pakan b. JJumlah peternak (kelompok ternak) yang dilatih c. Jumlah kelahiran hasil IB Pencegahan masuknya penyakit ternak di Kab. Blitar (Jumlah kasus penyakit ternak 40 kasus 36 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 242

35 No Indikator Target Capaian yang dicegah) Peningkatan pelayanan dan 6 pencegahan kesehatan hewan (Jumlah hewan yang dilayani untuk pencegahan) Peningkatan pengawasan 7 perdagangan ternak (Jumlah ternak yang diawasi) Peningkatan pengawasan mutu 8 pakan dan bahan asal hewan (Jumlah sampel yang diawasi) Peningkatan pembinaan 9 peternakan (Jumlah kelompok peternak yang dibina) Pengawasan/pembinaan 10 penggunaan obat hewan (Jumlah Poultry Shop yang diawasi) Sumber : Dinas Peternakan, Jenis ternak di Kabupaten Blitar cukup beragam, mulai hewan ternak besar, hewan ternak kecil dan unggas dengan unggulan ayam petelur. Tabel dan gambar berikut secara berturut-turutmenyajikan perkembangan populasi dan produksi peternakan : Tabel 4.62 Perkembangan Populasi Ternak tahun 2012 s/d tahun 2014 No URAIAN SAT S a p i Potong Ekor Sapi Perah Ekor Kerbau Ekor K u d a Ekor B a b i Ekor Kambing Ekor D o m b a Ekor Ayam Ras Petelor Ekor Ayam Bukan Ras Ekor Ayam Ras Pedaging Ekor LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 243

36 No URAIAN SAT I t i k Ekor Entok Ekor Kelinci Ekor Puyuh Ekor Merpati Ekor Sumber : Dinas Peternakan, 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa populasi ternak di Kabupaten Blitar pada tahun 2014, utamanya pada beberapa produk ternak andalan seperti sapi potong, dan sapi perah mengalami peningkatan populasi rata-rata sebesar 1%. Sedangkan untuk ayam ras petelor dan pedaging mengalami penurunan populasi. Populasi ayam petelur turun sebesar 4,99%,sedangkan populasi ayam ras pedaging cukup tinggi yaitu sebesar 16,04%. Penurunan populasi yang mengakibatkan penurunan produksi ini disebabkan oleh rendahnya harga jual daging dan telur di bawah BEP sedangkan harga pakan ternak yang mayoritas berbahan baku impor mengalami kenaikan. Selain itu juga adanya persaingan garha dari kabupaten/kota lain membuat peternak mengurangi populasi. Langkah yang ditempuh Dinas Peternakan adalah melaksanakan pembinaan dalam penyusunan ransum, monitoring peredaran obat hewan serta pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak strategis sehingga diharapkan usaha peternakan dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dari peternakan tersebut dihasilkan produk berupa daging, susu dan telur. Kabupaten Blitar merupakan produsen telur yang tidak saja menguntungkan para pengusaha/produsen melainkan juga dinikmati pula oleh masyarakat pada umumnya yakni para pekerja, dan secara tidak langsung oleh Pemerintah Kabupaten Blitar melalui peranannya dalam menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Blitar. Disamping telur yang berasal dari ayam ras, cukup banyak pula LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 244

37 telor itik yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Blitar. Produk lain yang dihasilkan dari sektor perternakan ini adalah daging dan susu. Berikut ini gambaran produksi hasil peternakan di Kabupaten Blitar : Grafik 4.4 Perkembangan Produksi Ternak Kabupaten Blitar (TON) , , ,786 62,578 62,045 60,500 43,073 31,881 32,501 Daging Susu Telur Sumber : Dinas Peternakan Kab. Blitar, 2015 Berkurangnya populasi ternak tentu saja berakibat pada menurunnya produksi ternak, sebagaimana dapat kita lihat bersama bahwa produksi daging dan telur mengalami penurunan. Dalam hal perkembangan industri peternakan di Kabupaten Blitar khususnya yang berskala kecil, resume laporan dari kredit perbankan menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada investasi industri peternakan. Jumlah unit usaha pemohon kredit meningkat sebesar 23% dari 86 unit usaha pada tahun 2013 menjadi 106 unit usaha pada tahun Sementara dari nilai investasi mengalami perkembangan sebesar 0,09% yaitu dari Rp ,- pada tahun 2013 menjadi Rp ,- pada tahun Bidang peternakan di Kabupaten Blitar memang memiliki daya tarik tersendiri bagi investor, mengingat potensinya yang cukup besar dan sumber daya yang mendukung. Dengan perhatian LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 245

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD 0-06 BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI NO II URUSAN PILIHAN PERTANIAN Program Pengembangan Agribisnis Kinerja Program Meningkatnya aktivitas ekonomi regional

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.03.3.03.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan 1.02.03.3.03.1.11 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 1.02.03.3.03.1.11.24 Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR 1. NO. PROGRAM /KEGIATAN PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ALOKASI BIAYA KELUARAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA A. Program dan Indikasi Kegiatan Program merupakan instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN 2018-2021 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA No Tujuan OPD Indikator Tujuan Sasaran OPD Indikator Sasaran (impact) Program/ Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015 Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian 2016- Kabupaten Bandung TUJUAN SASARAN INDIKATOR AWAL PROGRAM/KEGIATAN 2.01 1 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Instansi Visi : Dinas, : Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat dan Produktif Melalui Pembangunan, Kelautan dan yang Berwawasan agribisnis dan Berbasis Sumberdaya lokal Misi 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2016 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor

Lebih terperinci

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN

PEMERINTAH KABUPATEN POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Lahan Pertanian (Sawah) Luas (km 2 ) Lahan Pertanian (Bukan Sawah) Luas (km 2 ) 1. Irigasi Teknis 15.250 1. Tegal / Kebun 30.735 2. Irigasi Setengah Teknis

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya benda

Lebih terperinci

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b. 30 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PERTANIAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 146

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 146 1 PERTANIAN TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kelompok Tani yang menerapkan teknologi dan informasi pertanian dan perkebunan melalui sekolah lapang Penerapan Pertanian dan Perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 14 tahun 2011 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Magetan nomor 61 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN Meningkatkan Ketersediaan Beras 10.036 Ton, Jagung 463 Ketersediaan utama Ketahanan Ton, Kedelai 6.806 Ton, Daging Ketersediaan, Utama (Food Availability) (food availability) (/Perkebuna n) 24.547 Ton,

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN

Lebih terperinci

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN 4.2 URUSAN PILIHAN 4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3

Lebih terperinci

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM 1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Nama SKPD : Dinas Pertanian Lembar... Dari... Kode Urusan/Bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcame)/Kegiatan

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN POHON KINERJA DINAS PERTANIAN II 1. Meningkatnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan 2. Mengembangkan Kegiatan Agribisnis menuju usaha tani modern 3. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi Sebagai penjabaran Visi Pemerintah Kabupaten Lamandau yaitu Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Terlaksananya

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG

Lebih terperinci

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD SASARAN RPJMD Meningkatnya produktivitas PDRB ADHB usaha masyarakat, koperasi, UMKM berbasis pertanian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Ranperda APBD Tahun 2012 Nomor Tanggal : : 19 Desember 2011 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1

RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1 (2 (3 (4 (5 (6 (7 (8 (9 (10 (11 (12 (13 (14 1 Peningkatan Sarana dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang BAB I PENDAHULUAN Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 INSTANSI : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR NO URAIAN SASARAN KEGIATAN RENCANA PROGRAM INDIKATOR TINGKAT URAIAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN 1 2 3 4

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I Tahun Anggaran : 2014 : Provinsi Banten 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Fasilitasi Obatobatan Hewan Pengadaan

Lebih terperinci

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5. NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 57/Permentan/KU.430/7/2007 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT Peranan dan kinerja agribisnis dalam pembangunan ekonomi Faktor produksi utama sektor pertanian di NTB adalah lahan pertanian. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018

Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018 1 Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 Tahun 24 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 3 : ( ) Pertanian : ( ) Dinas Perkebunan Prov. Jatim Nomor Urut 3 4 4 PENDAPATAN DAERAH 3,6,65, 3,98,993,446. Bertambah /(Berkurang) 5(=4-3) 6 8,368,446..56 4 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,6,65,

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA Kode Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 204 dan Prakiraan Maju Kabupaten Agam Indikator Program/Kegiatan Rencana Tahun 204 (Tahun Berencana)

Lebih terperinci

TABEL V.28 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

TABEL V.28 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA Kode TABEL V.28 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun Kabupaten Agam Indikator Program/Kegiatan (1) (2) (3)

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Pemalang Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Pemalang terdiri atas 14 (empat belas) kecamatan dan 222

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013-2018 DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017 Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Tahun 2013-2018 1 KATA PENGANTAR Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci