BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. berbasis organisasi non-profit. Nama diet sendiri diartikan sebagai bijak dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. berbasis organisasi non-profit. Nama diet sendiri diartikan sebagai bijak dalam"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Organisasi Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik atau lebih dikenal dengan GIDKP adalah sebuah komunitas yang berkembang menjadi sebuah perkumpulan nasional berbasis organisasi non-profit. Nama diet sendiri diartikan sebagai bijak dalam mengonsumsi. Organisasi ini memang mengusung sebuah kampanye sosial untuk menggunakan material plastik terutama kantong plastik secara lebih bijak. Sadar bahwa menghentikan secara total penggunaan kantong plastik akan berdampak pada sendi-sendi kehidupan terutama dari sisi sosial maupun ekonomi, maka gerakan ini berupaya mengubah pandangan masyarakat dan perlakuannya terhadap kantong plastik dengan harapan masyarakat akan menggunakan plastik dengan lebih bertanggung jawab. Terbentuknya GIDKP di awali pada Oktober 2010, ketika Greeneration Indonesia mengembangkan sebuah kampanye dengan nama Diet Kantong Plastik di kota Bandung. Kampanye Diet Kantong Plastik saat itu bekerja sama dengan salah satu peritel di 6 kota besar dalam penerapan prosedur Diet Kantong Plastik di kasir selama November 2010 November 2011, yang akhirnya dapat mengurangi lembar kantong plastik dan dapat mengumpulkan dana 60

2 61 sukarela dari konsumennya sebesar 117 juta rupiah untuk kegiatan bebersih kota dari kantong plastik di Bogor, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Lalu dari tahun 2011 hingga 2013 tercatat adanya berbagai kegiatan sosialisasi kampanye pengurangan kantong plastik di 10 kota, oleh komunitas masingmasing kota: Aceh, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Gresik, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar. Di awal tahun 2013, lembaga-lembaga pegiat isu kantong plastik: Change.org, Ciliwung Institute, Earth Hour Indonesia, Greeneration Indonesia, Leaf Plus, Indorelawan, Si Dalang, The Body Shop, dan beberapa perwakilan individu, menginisiasi gerakan nasional bersama, bernama Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Tujuan kolaborasi menjadi gerakan bersama tersebut adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia baik secara personal maupun lembaga, dan juga menyatukan dampak dari seluruh kampanye yang dilaksanakan Visi dan Misi Organisasi Dengan tujuan menyelamatkan lingkungan dari bahaya kantong plastik GIDKP memiliki visi dan misi dalam segala aktifitasnya, yaitu : Visi : Indonesia Bebas Kantong Plastik plastik Misi : Mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong

3 Identitas Organisasi Logo adalah pengenal utama yang terpenting dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Logo adalah perwujudan GIDKP yang paling mudah dikenali dan diasosiasikan dengan GIDKP. Penggunaan huruf serif kecil (non caps lock) pada logotype diasiosiasikan dengan sesuatu yang informal namun tetap teratur. Logogram berbentuk penyederhanaan bentuk kantong plastik yang dirampingkan. Logo ini merupakan logo utama Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik yang digunakan oleh setiap pihak yang menerapkan kampanye/aktivitas/gerakan ber- Diet Kantong Plastik Struktur Organisasi PEMBINA 1. Hermien Rosita 2. Agus P. Sari WORKING GROUP 1. Koordinator : Tiza Mafira 2. Spokesperson : Nadine Zamira 3. Anggota : M. Bijaksana Junerosano, dan Christian Natalia(Greeneration Indonesia) Rika Anggraini, Dita Agustia, Maya Bellina (The Body Shop Indonesia) Sudirman Asun (Ciliwung Institute) Gita Syahrani, dan Karina Octaviany (Si Dalang) Verena P. (Earth Hour) Afif Aziz (Change.org) Adithiyasanti S. (LeafPlus) Marsya Anggia, dan Maritta (Indorelawan) PENGURUS/ KOORDINATOR HARIAN Rahyang Nusantara dan Adisa Soedarso KOORDINATOR RELAWAN Fadil Dery (Bandung) Aziza Alaska (Jakarta)

4 Sasaran Strategis GIDKP Dalam upaya terus menetrasi pesan pengurangan penggunaan kantong plastik kepada seluruh lapisan masyarakat, GIDKP tidak mungkin bekerja sendiri. Untuk itu pihak-pihak yang terkait harus dilibatkan. GIDKP mengistilahkan berbagai pihak ini sebagai target khusus atau sasaran strategis yang dalam ranah public relation dikenal dengan istilah public premier 48. Dengan melakukan pendekatan yang lebih intens kepada sasaran strategis atau public premier dari kegiatan kampanye ini maka diharapkan pesan sosial yang dimaksud dapat disampaikan kepada khalayak luas secara lebih efektif dan tepat guna. Terdapat lima pihak yang dijadikan sebagai sasaran strategis GIDKP, yaitu : A. Pemerintah Selaku pengambil keputusan dan penetap berbagai kebijakan, tentu saja peran aktif pemerintah dalam kampanye ini memiliki posisi yang amat krusial. Fungsi Public Relation dalam subtansi Governement Relation nampak jelas dilakukan oleh GIDKP. Keberhasilan kerjasama GIDKP dan pemerintah dapat dilihat ketika pada 2010 pemerintah Kota Bandung mengeluarkan Surat Himbauan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Yang kemudian diikuti pula oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengeluarkan surat seruan No.6 tahun 2013 tentang Gerakan Diet Kantong Plastik pada perhelatan festival Jakarta Great Sale selama sebulan penuh pada Juli Firsan Nova. Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta : Grasindo hal. 8-9

5 64 B. Ritel Sama pentingnya seperti pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan pembatasan dan berbagai kebijakan mengenai kantong plastik, ritel pun berperan penting dalam lingkaran sirkulasi kantong plastik hingga sampai ke tangan masyarakat. Oleh karenanya GIDKP mengajak berbagai peritel untuk turut berperan aktif dalam aksi pengurangan penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja. Saat ini ritel dibawah APRINDO seperti Superindo, Circle K dan Transmart Carefour telah menjalankan berbagai program untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan limbahnya. Program-program yang dijalankan antara lain mengganti kualitas kantong plastik dengan yang lebih ramah lingkungan dan memberikan pilihan untuk menggunakan kardus ketimbang kantong plastik, hingga pemberian benefit dan poin reward jika membawa kantong belanja sendiri. C. Komunitas dan relawan GIDKP turut bekerja sama dengan berbagai komunitas untuk menyebarkan pesan sosial pengurangan kantong plastik. Saat ini tercatat sejumlah komunitas telah bergabung dan aktif turut serta dalam berbagai aktivitas GIDKP. Komunitas yang dimaksud antara lain Asean Reusable Bag Campaign, Earth Hour Indonesia, Ciliwung Institute, Si Dalang, Komunitas Nol Sampah, HiLO Green Community, KOPHI, Leaf Plus, dan yang lainnya. Sementara itu dalam upaya mengajak masyarakat turut

6 65 aktif dalam kegiatan GIDKP secara langsung, GIDKP mengajak masyarakat khususnya kaum muda dalam rentang usia 18 hingga 30 tahun untuk menjadi relawan di berbagai kegiatannya. Perekrutan relawan dilakukan oleh GIDKP melalui situs indorelawan.org. D. Akademisi GIDKP sangat terbuka bagi pada mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada kegiatan pengurangan limbah kantong plastik, untuk itu salah satu sasaran strategis GDIKP adalah para akademisi yang ingin membuat penelitian seputar kegiatan GDIKP. Diharapkan dengan begitu para akademisi dapat menjadi agen perubahan dan meneruskan semangat dan komitmen untuk menjaga lingkungan dan menyebarkan luaskannya kepada tidak hanya orang-orang terdekatnya namun kepada masyarakat yang lebih luas lagi. E. Media Di era kekinian manusia memiliki ketergantungan terhadap sumbersumber informasi. Hal ini menyebebakan berbagai media baik media massa maupun media online memiliki peran yang amat besar dalam penyebaran informasi dan membuatnya menjadi pesan yang viral, memahami akan hal ini GDIKP memaksimalkan penggunaan media online dalam menyampaikan pesan sosial pengurangan kantong plastik ini. GIDKP aktif memberikan informasi seputar kegiatan yang diadakan,

7 66 pengajuan petisi online, informasi-informasi bermanfaat dan kemajuan seputar kampanye pengurangan limbah plastik ini melalui berbagai akun yang dimilikinya : Website : Twitter : Facebook : Pencapaian A. Hasil pencapaian SOP (Standard Operational Procedure) Diet Kantong Plastik di Circle K selama periode November 2010 hingga November 2011 : 1. Jumlah pengurangan kantong plastik sebanyak lembar setara dengan penghematan rupiah sebesar Rp ,- 2. Distribusi tas belanja pakai ulang hingga lebih dari lima ribu lembar setara dengan potensi pengurangan kantong plastik hingga lima juta lembar. 3. Donasi terkumpul dari konsumen Circle K yang memilih menggunakan kantong belanja sendiri sebesar Rp ,- melalui SOP Diet Kantong Plastik. B. Diet Kantong Plastik dan Clean Up Your City telah di implementasikan di lima kota di Indonesia sebagai pertanggungjawaban Donasi GIDKP. C. Peraturan Daerah Kota Bandung D. Surat seruan pemerintah provinsi DKI Jakarta

8 67 E. Bantuan donasi operasional organisasi dari The Body Shop Indonesia untuk bulan Agustus-Desember 2014 sejumlah Rp ,-. F. Lima besar pemenang Klik Hati, sebuah program CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT. Merck Indonesia dengan jumlah donasi sebesar Rp ,- G. Mendapatkan donasi melalui program Kiehl s Gives Nature & The City, program filantropi Kiehl s Indonesia dengan periode donasi dari September hingga November 2014 sejumlah Rp ,- H. Pelaksanaan Focus Group Discussion yang melibatkan pemerintah, ritel dan bisnis, Komunitas dan berbagai sasaran strategis laiinya Program Regular GIDKP A. Operasi Plastik, program GIDKP yang mengajak masyarakat berwisata sekaligus kerja bakti di sungai-sungai yang tercemar sampah plastik. B. Rampok Plastik, sebuah aksi menukar kantong plastik dengan tas pakai ulang. C. Pay For Plastic, upaya mendorong pemerintah dan ritel untuk membuat aturan maupun kebijakan dalam mengurangi kantong plastik. D. Head Bag Mob, aksi massal menukar kantong plastik dan melukis tas kain di kota besar. E. T Shirt Bag Workshop, do it your self project!. Membuat tas daur ulang dari kaos bekas yang sudah tidak terpakai.

9 Program Tahun 2015 A. Melalui mempetisikan Jokowi, Ahok, dan asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia(APEKSI) untuk membuatkan peraturan Diet Kantong Plastik. B. Mempetisikan APRINDO dan APPBI Kami Siap Bayar Untuk Kantong Plastik!. C. Program donasi kasir dan petisi #Pay4Plastic di seluruh toko The Body Shop Indonesia dari Februari hingga Juni D. Edukasi Diet Kantong Plastik, kegiatan pendampingan sebanyak empat kali pertemuan dalam satu bulan di sekolah (SD, SMP, SMA) di Jakarta (tiga sekolah dan Bandung (tiga sekolah) E. Bekerja sama dengan ASEAN Reusable Bag Campaign untuk kampanye pengurangan kantong plastik di lima kota besar di Indonesia yaitu Aceh, Bandung, Bogor, Jakarta dan Makassar. Demi terus menyebarluaskan semangat diet kantong plastik GIDKP juga bekerja sama dengan komunitas Bye Bye Plastic Bags di Bali serta Komunitas Nol Sampah di Surabaya. F. Replikasi kegiatan kampanye Diet Kantong Plastik di kota lain seperti yang dilakukan oleh komunitas Zona bening di Malang dan komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah di Tasikmalaya serta kegiatan diet kantong plastik di Jayapura yang dilakukan oleh SMA PGRI Jayapura. G. Di 2015 ini GIDKP tercatat menerima dua penghargaan. Yaitu sebagai Penggiat dan Pelestari Lingkungan Hidup dari Pemerintah Kota Bandung

10 69 dan penghargaan untuk komunitas dalam upaya pengurangan penggunaan kantong plastik. 4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan Perolehan data hasil penelitian ini berasal dari observasi dan wawancara tak yang dilakukan oleh peneliti dengan ketiga narasumber selama periode Oktober 2015 hingga Januari 2016 di kesempatan yang berbeda-beda. Ketiga narasumber tersebut terlibat aktif dalam penentuan strategi kampanye yang dijalankan oleh GIDKP. Peneliti menyuguhkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber pada poin selanjutnya berdasarkan kutipan langsung maupun tidak langsung Identifikasi Masalah Dan Perencanaan Peneliti membagi pemilihan strategi kampanye GIDKP menjadi empat tahapan, yaitu : identikasi masalah, perencanaan program, pelaksanaan strategi, dan evaluasi serta pencapaian. A. Identifikasi Masalah Bagi GIDKP limbah plastik menjadi permasalahan yang serius bukan hanya karena belum ditegakkannya peraturan pemerintah mengenai penggunaan dan sirkulasi limbah kantong plastik, namun juga dari kurangnya kesadaran masyarakat serta pola pikir yang belum cukup terbuka terhadap masalah ini.

11 70 Seperti yang dijelaskan Tiza Mafira sewaktu ditanya pihak-pihak yang kontra pada gerakan ini, ia menerangkan: Masyarakat yang tidak mau berpikir, tidak mau repot. Seperti debat panjang waktu di Carefour dengan seorang bapak. Banyak masyarakat yang tidak melihat diri mereka sebagai bagian dari solusi. Tapi mereka cuma mau menikmati aja hasilnya biar orang lain yang melakukan, dan itu susah untuk mengganti (pola pikir semacam) itu.. 49 Permasalahan mental ini yang menjadi salah satu alasan mengapa aktifitas edukasi menjadi salah satu program rutin GIDKP. Edukasi dilakukan melalui acara seminar maupun ke sekolah-sekolah atau kegiatan offline lainnya. GIDKP melihat sampah plastik sebagai permasalahan serius, karena meski terlihat kecil namun limbah plastik bisa merusak lingkungan hingga tahap tertentu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nadine Zamira ketika menjawab pertanyaan mengapa fokus gerakan ini hanya kepada kantong plastik : Kita memang mulai dari kantong plastik tapi harapannya dengan pencapaian yang kita dapatkan dapat tereplikasi untuk sampahsampah lainnya. Tapi di dalam regulasipun, sampah seperti plastik dan B3 (seperti baterai) itu pun treatment dan regulasinya pun berbeda jadi walaupun kecil bagian dan porsinya, cuma scoope pekerjaannya luas sekali. Hingga saat ini masih sulit sekali mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan secara khusus mengenai limbah kantong plastik. Melalui berbagai channel, kita masih mencoba mendekati pemerintah semisalnya dengan petisi, pendekatan langsung untuk meregulasikan ini 50 Lebih lanjut ia menerangkan bahwa pendekatan kepada pemerintah yang dilakukan oleh GIDKP untuk membakukan peraturan mengenai kantong plastik 49 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta 50 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta

12 71 ini akan dapat direplikasikan ke limbah-limbah plastik lainnya seperti botol plastik ataupun limbah elektronik. Ia menambahkan bahwa edukasi ke masyarakat memang dianggap penting namun upaya awal yang lebih utama adalah agar gerakan ini dikenal dan diakui oleh pemerintah dan kemudian sebuah regulasi dapat dihasilkan bagi para retailer dan mall. Menyadari bahwa tidak semua lapisan masyarakat dapat langsung menerima pesan kampanye ini maka GIDKP menyentuh kalangan yang lebih mudah di rangkul telebih dahulu, yaitu retailer besar dengan konsumen yang sudah lebih memiliki kesadaran akan isu sosial. Dengan demikian secara tidak langsung GIDKP menjadikan masyarakat dari kalangan menengah keatas sebagai sebagai sasaran strategis yang dituju. Hal ini dibenarkan oleh Tiza Mafira, ia menyampaikan hal ini ketika menjawab pertanyaan peneliti mengenai pengamatan pribadi peneliti akan kegiatan GIDKP yang lebih banyak berfokus pada kalangan menengah keatas dan belum menyentuh pedagang kaki lima yang juga konsumtif dalam memakai kantong plastik: Betul, kita fokus ke kalangan menengah keatas dan sambil memikirkan bagaimana menyentuh kaum yang middle down. Karena yang middle down itu sangat sulit untuk dijangkau. Pemikiran awalnya kita butuh peraturan, kita butuh dialog dengan retailer. Jadi yang paling mudah dilakukan, istilahnya kalo ada pohon ada buah-buahnya yang kita ambil kan buah-buah yang gampang diambil dulu. Kalau kita ke pemerintah, kita bilang kita mau ngatur pedagang kaki lima, kita mau mengatur pasar, kita mau mengatur supaya mereka harus bayar kantong plastik itu kan susah. Karena pemerintah juga pasti gak mau, itu namanya membebani masyarakat kecil. Nanti pedagang pasar untungnya udah kecil, terus pembelinya juga nanti dikenai harga juga untuk plastik

13 72 padahal mereka juga udah pas-pasan, dan itu pasti lebih mudah menimbulkan penolakan masyarakat Lebih jauh ia menambahkan supermarket dan mall selaku retailer sudah jauh lebih siap dan dapat menerima pesan kampanye ini dibandingkan dengan pedagang pasar. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya supermarket yang mulai mengganti kualitas plastiknya dengan biodegradable bag. Meskipun hal tersebut bukanlah solusi yang tepat sebagaimana tujuan dari kampanye GIDKP, namun diakui olehnya hal ini menunjukan ada kampanye terdahulu yang berhasil dilakukan. Ini pun sekaligus membuktikan bahwa retailer besar seperti supermarket dan mall memiliki margin yang cukup untuk menyerap kebijakan. Hal serupa juga dikemukakan oleh Rahyang Nusantara ketika menjawab pertanyaan yang sama yang diajukan kepada Tiza Mafira: Jadi fokus kegiatannya memang masih ke kalangan menengah keatas. Ke kalangan yang memang sudah cukup paham dengan isu ini, karena pendekatan ke kalangan menengah kebawah itu beda. Kita kan beneran harus dari nol. Mereka perlu tahu juga emang kenapa sih kantong plastik, sedangkan orang dari kalangan menengah keatas paling enggak udah tahu bahaya kantong plastik seperti apa. Orang menengah kebawah itu gak peduli sama lingkungan kan, karena kebutuhan premier mereka belum terpehuni jadi boro-boro mereka mikirin bahaya lingkungan 52. Ia mengakui bahwa meski GIDKP sendiri belum mengadakan riset terhadap penggunaan kantong plastik di pasar tradisional dan pedagang kaki lima, namun berdasarkan pengamatannya pribadi kedua retailer tersebut memang cukup banyak mengkonsumsi kantong plastik. Pun demikian GIDKP menurutnya 51 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta 52 Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta

14 73 bermaksud membuat sebuah percontohan terhadapap pengurangan penggunaan kantong plastik, dan sasaran yang lebih mudah disentuh adalah retailer modern seperti mall dan supermarket dengan mayoritas konsumen dari kalangan masyarakat menengah keatas. Sebagaimana yang dijelaskan lebih lanjut olehnya : karena kita mau bikin percontohan dulu dan yang cukup lebih mudah ya kepasar modern dulu. Orang-orang (yang) udah cukup kenal dengan isu ini ya kalangan menengah keatas. Soalnya kalo gak ada percontohan itu akan lebih susah lagi, karena kita kan pinginnya edukasinya orang-orangnya dulu nih bukan retail-nya atau pemerintahnya. Kalau mereka sudah mulai terbiasa nanti juga bakal ngikutin, kan gak mungkin si orang itu belanjanya ke supermarket terus adakalanya mereka ke pasar atau ke warung nah kalo orangnya sudah teredukasi, sudah terbiasa pasti bakal ngikutin di sektor yang lainnya Di sisi lain Government Relations yang dilakukan GIDKP juga cukup intens. Hal ini didasari pemikiran bahwa beberapa kalangan amat bergantung pada pemerintah sebagai pemberi kebijakan dan pengimplementasiannya. Seperti yang diungkapkan Tiza Mafira ketika menuturkan dukungan pemerintah kepada gerakan ini: Ada retailer yang cenderung berpendapat kalau ada peraturannya kita ikutin kok, asal kita jangan disuruh begini sendirian nanti pelanggan kita pada pindah ke toko sebelah. Jadi hambatan di retailer itu pemikiran mereka yang sangat praktis dan mereka cenderung memposisikan diri sebagai market player, kita mengikuti pasar. Kalau pasar mau kantong plastik gratis ya kita ikutin. Kalau pemerintahnya mau plastik berbayar ya kita ikutin. Mereka gak mau melihat diri mereka sebagai agen perubahan, gak banyak yang mau 53. Dengan terus melakukan pendekatan kepada pemerintah, diharapkan kedepannya akan tercipta regulasi mengenai kantong plastik. Disaat yang 53 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

15 74 bersamaan GIDKP terus melakukan pendekatan kepada sasaran startegis lainnya termasuk retailer dan program edukasi kepada masyarakat melalui berbagai channel. B. Perencanaan Setelah melakukan proses fact finding atau identifikasi masalah, GIDKP kemudian melakukan perencanan program. Dalam hal ini, peneliti kembali membagi proses perencanan program menjadi beberapa poin penting antara lain pemetaan khalayak public relations atau yang disebut oleh GIDKP sebagai sasaran strategis, observasi dan group discussion, serta pemilihan media kampanye. 1. Sasaran Strategis Berdasarkan company profile yang dimiliki GIDKP pada awalnya memiliki lima khalayak primer atau yang disebutnya dengan sasaran strategis yaitu pemerintah, ritel, komunitas dan relawan, Akademisi dan media. Tetapi seiring dengan berjalannya program-program yang telah dijalankan serta memperhatikan kondisi yang ada dilapangan, GIDKP merampingkan sasaran strategis yang telah dimiki menjadi tiga objek saja. Hal ini disampaikan oleh Rahyang Nusantara ketika menjawab pertanyaan bagaimana GIDKP merencanakan strategi kampanye yang tepat : Waktu pas pertama sih kita emang ke targetnya dulu, karena kan sasaran kita siapa sih sebenernya kan jadi targetnya emang disitu.

16 75 Waktu itu sih ada lima, waktu awal banget sekarang udah berubah soalnya. Waktu itu lima ada pemerintah, retailer/swasta, komunitas, akademisi sama media itu waktu pas awal banget. Nah, sekarang itu mulai di kelompokan target dan sasaran kita ada di regulasi, edukasi sama fasilitasi. Untuk Regulasi sendiri pemerintahan, berarti kalo kita ingin ada regulasi yang harus kita deketin adalah pemerintahan. Untuk fasilitasi sendiri itu retailer. Karena si retailer ini sendiri yang akan dipercontohkan untuk kantong plastik berbayar itu seperti apa. Kalo edukasi itu komunitas, akademisi sama media juga disitu. Jadi udah lebih fokus 54 Hal senada diungkapkan Tiza Mafira ketika menjawab pertanyaan mengenai perubahan sasaran strategis GIDKP: Jadi tuh tadinya memang itu, yang kamu lihat itu yang lama. Tadinya tuh kita bilang, ya udah deh kita punya lima divisi aja, Government Relations, Grassroot Movement, Retail Outreach, Media outreach, Volunteer organization/management. Cuma akhirnya kita mikir nanti dulu deh kalo media dan volunteer kan mereka adalah seperti tools untuk mencapai tujuan yang mana mereka kita pakai dalam ketiga strategi untuk government, maupun masyarakat begini jadi bukan, seharusnya kategorinya gak seperti itu. Seharusnya kategorinya tiga aja, (yang kita sebut dengan) audience. Audience kita tiga nah kemudian kita menggunakan media, kita (juga) menggunakan relawan untuk mencapai audience tersebut 55 Tidak hanya itu, masyarakat sebagai salah satu sasaran strategis GIDKP pun kemudian dikerucutkan kembali. GIDKP secara tidak langsung membuat program kampanyenya untuk kalangan menengah keatas, sebagaimana pernyataan Nadine Zamira ketika menjawab segmentasi masyarakat sebagai sasaran strategis GIDKP : Mungkin secara publik kita belum mengatakan itu, cuma bisa dibilang secara tidak sadar kita mentargetkan kesana. Karena 54 Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta 55 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

17 76 memang orang-orang yang biasa nongkrong di mall, bisa dibilang adalah trend setter. Jadi kalau mereka sudah bisa mengubah behavior mereka pasti trickle down effect-nya akan kelihatan. Behavior yang di-addopt oleh orang-orang yang sehari-hari nongkrong di mall atau disebut sebagai middle upper atau urbaning itu biasanya akan menular ke segmen-segmen lainnya. Segmen disini bukan hanya orang yang tingkat ekonominya lebih rendah tapi juga orang-orang yang gak peduli. Lagi-lagi seperti analogi akupuntur 56. Rahyang Nusantara pun membenarkan pula pernyataan ini sebagaimana jawaban beliau ketika menerangkan bahwa GIDKP menggunakan berbagai macam chanel termasuk sosial media karena memang target sasarannya adalah masyarakat dari kalangan menengah ke atas. 2. Observasi dan Group Discussion GIDKP melakukan sebuah observasi dan melibatkan hasil survey dalam menentukan sebuah strategi, Meski diakui olehnya bahwa survey yang dilakukan hanya dalam skala kecil berdasarkan pengalaman individu saja. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nadine Zamira sebagai berikut : Ada (observasi), tapi mungkin memang tidak secara spesifik tapi dari pengalaman teman-teman GIDKP masing-masing dan siapa tahu ada masukan. Kaya waktu itu kita pernah bikin headbag mob,itu berdasarkan hasil dari survey yang dilakukan Greeneration bahwa ternyata salah satu alasan mengambil kantong plastik adalah karena mereka lupa dan ketinggalan di rumah, untuk mengkampanyekan faktor lupa itu akhirnya tercetuslah ide headbag mob itu. Jadi memang secara harfiah menggunakan kantong reusable itu dikepala Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta 57 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

18 77 Ditambahkan olehnya hal lain yang dilakukan GIDKP dalam melakukan proses perencanaan strategi kampanyenya adalah mengadopsi kegiatan yang sudah dijalankan dari anggota dalam working group :..Ada juga yang karena memang strategi itu adalah strategi rekanan kita, misalkan ada Si Dalang yang salah satu anggota koalisi kaya LeafPlus yang masuknya banyak di edukasi ke sekolah-sekolah dengan caranya dia adalah membuat workshop T- Shirt Bag. Jadi memanfaatkan sumber daya yang sudah ada jadi T- Shirt bag (workshop) itu juga jadi salah satu cara yang kita gunakan. Jadi memang masih eclectic sih kalo bisa dibilang karena ini GIDKP itu perkumpulan bukan organisasi yang terstruktur sekali jadi banyak strateginya yang bisa dibilang eclectic. Tiza Mafira lebih lanjut menambahkan bahwa dalam menentukan strategi yang tepat GIDKP juga melakukan sebuah diskusi dengan working group sebagaimana yang diutarakannya ketika ditanya bagaimana GIDKP menentukan strategi kampanye yang tepat : Semua strategi dibahas dengan semua anggota. Jadi anggota GIDKP kan ada beberapa organisasi. Kita ini bentuk hukumnya kan perkumpulan, jadi isinya member dan setiap member itu punya suara dalam membentuk si perkumupulan ini mau kemana. Nah, namanya working group lah ya. Nah jadi working group ini memutuskan dengan cara duduk bareng untuk bisa mencapai gerakan yang komprehensif kita harus bisa menjangkau masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha. Jadi tiga elemen itu yang harus selalu ada dan selalu harus tercapai 58. Diskusi dalam forum tersebut melihat kebutuhan dan titik perhatian dari tiap-tiap sasaran strategis, seperti yang disampaikan lebih jauh olehnya :.Ya udah, jadi kita bagi tiga kategori itu aja, abis itu kita pikirkan strategi kita untuk masyarakat seperti apa, strategi kita 58 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

19 78 untuk pemerintah seperti apa. Apa sih yang dipedulikan oleh pemerintah. Kalau mungkin masyarakat pedulinya lingkungan yang bersih atau prestige atau mengikuti trend atau apalah gitu. Kalau pemerintah apa sih yang dipedulikan, mungkin mereka peduli ada anggarannya atau enggak, ada peraturan yang mesti ditegakan kalau retailer kan pedulinya soal yang berbeda. Jadi strategi kita ketiga pihak yang berbeda ini juga berbeda 3. Pemilihan Media Kampanye Banyak dari perusahaan-perusahaan komersial baik swasta maupun pemerintah yang mengangkat isu sosial, kesehatan dan lingkungan sebagai program CSR (Corporate Social Responsible) hal ini tentunya dengan tujuan hasil berupa publisitas dan naiknya citra orgnisasi di mata publik. Sementara organisasi nirlaba melakukan sebuah aktifitas kampanye dengan tujuan yang berbeda. Tujuan yang berbeda ini membuat penggunaan media kampanye yang berbeda pula, hal ini disampaikan oleh Rahyang Nusantara ketika menjawab pertanyaan mengenai keterbatasan dana dan pengaruhnya terhadap pemilihan media kampanye: Karena kita bukan acara yang membutuhkan jumlah media berapa yang meliput, tapi butuhnya impact yang lebih besar daripada itu. Diet Kantong Plastik ini kan bukan event CSR. Makanya dari situ, kegiatannya banyak yang kecil-kecil kaya ke sekolah-sekolah misalkan. Tahun ini (2015) kita ke enam sekolah disitu lebih bisa kita follow up. Setelah programnya beres kita masih bisa tanya ke gurunya dan masih bisa bikin program lanjutan lagi di sekolah itu, karena orang-orangnya homogen (kita ketemu orang-orang yang sama) beda sama kalau kita melakukan (di) Car Free Day terus atau seminar terusmenerus orangnya beda-beda. Mereka tahu, iya. Tapi tergerak belum tentu, itu kita gak bisa ukur Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015 berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta

20 79 Lebih jauh ia pun menjelaskan bahwa secara tidak langsung keterbatasan dana yang sering kali dialami oleh organisasi nirlaba sebagaimana yang dialami oleh GIDKP turut mempengaruhi media kampanye yang dipilih. Dengan dana yang terbatas tersebut pada akhirnya GIDKP harus bijak memilih program yang akan dijalankan, hal ini juga yang akhirnya membuat Rahyang Nusantara sebagai koordinator nasional memutuskan untuk meminimalisir offline event dengan biaya yang besar. Seperti yang ia lanjutkan pada pernyataan sebelumnya sebagai berikut: Mungkin akhirnya karena keterbasan dana kita jarang bikin offline event apalagi yang besar-besar. Terus dulu waktu evaluasi di Greeneration kegiatan (event) yang kaya gitu gak efektif. Orangnya banyak tapi setelah itu gak tau mau ngapain orang-orang itu. Dulu kita pernah bikin Head Bag Mob yang kaya kita nuker kantong plastik bekas terus kita ganti sama tas belanja, mereka lukis terus kita bikin long march. Itu memang secara numbers memang gede terus akhirnya kita bisa bilang bahwa seribu orang sudah teredukasi tentang kantong plastik. Tapi setelah itu kita gak bisa hitung, apa memang seribu tas belanja itu benar-benar digunakan atau ditaruh saja. Itu kan terlalu menghamburkan banyak uang (itu bisa ratusan juta loh acara begitu doang), buang-buang energi, buang-buang waktu, tapi gaungnya seminggu dua minggu. Makanya waktu aku yang mulai pegang (manajemen GIDKP) aku mulai ngurangin event-event yang kaya gitu karena menurutku itu gak efektif Sementara Nadine Zamira mengatakan bahwa hasil dari observasi berdasarkan pengamatan individu anggota working group dan survey yang dilakukan oleh Greeneration, sedikit banyak mempengarahi pemilihan media yang digunakan seperti pernyataannya sebagai berikut : At least generally, kita tahu apa yang dibutuhkan channel-channelnya. Bikin website, terus ada petisi yang kita gunakan lewat Change.org. Jadi memang strategi besarnya bukannya tidak ada tapi istilahnya belum terdokumentasikan secara baik. Sejauh ini strateginya bisa dibilang lebih reaktif dari ide-ide teman-teman yang muncul.

21 80 Strategi besarnya masih jadi pekerjaan rumah yang di 2016 ini kita pingin seriusin 60 Sosial media di era ini turut memainkan peranan dalam penetrasi sebuah pesan kampanye ke masyrakat sebagai targetnya. Hal ini disampaikan Tiza Mafira terkait kebutuhan strategi berbasis media digital, sebagai berikut : Sejujurnya sih untuk sosial media presence kita itu masih agak kurang. Aku kasih tau aja ya angka-angka terkini, jadi media kita tuh di Instagram cuma 625 follower, di Twitter cuma Kayanya masih kurang lah ya. Facebook like-nya cuma ini sih masuknya biasa-biasa aja menurut saya. Cuma memang kita menganggap sosial media itu penting. Nah, masalahnya adalah kalau mau tidak hanya sekedar update sosial media -karena itu cenderung gampang- tapi kalau mau punya strategi sosial media yang bener-bener kenceng itu memang harus ada satu orang yang khusus ngurusin itu dan GIDKP itu belum punya resource itu kita masih pake relawan, masih pake siapa yang kebetulan bisa update. Tapi kalo memang mau serius banget harus ada satu orang yang ngurusin sosial media doang 61. Lebih jauh ia menambahkan keinginan besar GIDKP untuk menjadikan kampanye ini sebuah gerakan yang open source sehingga masyarakat dari manapun dapat melakukan kampanye ini, tentunya dengan data-data yang mudah di dapat dari website GIDKP. Untuk itu saat ini website GIDKP sedang diperbaharui agar kedepannya publik bisa dengan mudah mengakses informasi secara detail dan mencari tahu kontribusi apa yang bisa diberikan masyarakat yang tertarik bergabung dengan gerakan ini. Seperti yang ia sampaikan sebagai berikut : Yang kedua website. Website itu penting banget, sekarang ini kita lagi preventing our website, jadi sekarang lagi direnovasi semuanya di rombak total. Kira-kira mungkin Februari kali baru launching beta. Itu akan jauh lebih interaktif dan jauh lebih informatif tentang kegiatan apa yang bisa diikuti oleh masyarakat dan lebih bisa crowde sourcing 60 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta 61 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

22 81 gitu, kalau misalkan ada kegiatan ini how can you to contribute, how can you participate. Kalo misalkan ada orang yang peduli dengan isu sampah kita bisa kasih semacam menu, mereka bisa melakukan apa saja. Jadi jauh lebih interaktif. Dan kita harapkan website kita ini bisa jadi lebih aktif. Dari situ sebenarnya yang kita harapkan website itu berisi infomasi yang saking banyaknya, saking komprehensifnya orang-orang bisa download aja. Mereka bisa pake kampanye buat di daerahnya masing-masing. Jadi kita ingin ini lebih gerakan yang open source gitu istilahnya. Ini gerakan yang semua orang bisa lakukan dimanapun mereka berada dan mereka bisa lakukan gerakan in sendiri. Dan kita sediakan caranya di website ini 62. Berdasarkan keterangan melalui wawancara peneliti dengan ketiga narasumber diatas, dalam tahap perencanaan dapat disimpulkan bahwa GIDKP belum memiliki proses perencanaan strategi kampanye yang matang dari sudut pandang humas. Meski demikian pemetaan publik yang dilakukan sudah cukup tepat, hanya saja observasi dan survey secara lebih serius bisa diterapkan untuk menghasilkan rancangan kegiatan yang lebih tepat guna. Keputuan GIDKP untuk memaksimalkan fungsi website adalah sebuah langkah cermat mengingat kecenderungan masyarakat di era digital yang selalu terhubung dengan internet, seiring dengan hal tersebut penggunaan sosial media sebagai media kampanye selayaknya turut dimaksimalkan dari apa yang sudah dilakukan saat ini. C. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan strategi kampanye yang dilakukan oleh GIDKP peneliti membaginya ke dalam tiga hal penting yaitu: Government Relation, Community Relations, dan kemitraan. Hal ini didasari atas fokus kegiatan GIDKP yang menitik beratkan program-programnya terhadap tiga khalayak tersebut. 62 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

23 82 1. Government relation Mengurangi limbah kantong plastik dan menganjurkan plastik berbayar tentunya memerlukan kerjasama dengan pemerintah, untuk itu GIDKP menjaga hubungan baiknya dengan pemerintah. Hal ini disampaikan Rahyang Nusantara ketika menjawab pertanyaan apa yang menjadi pertimbangan GIDKP dalam menentukan strategi kampanye yang tepat : Sebenarnya offline event itu kita cukup jarang. Tahun ini (2015) kita cuma seminar doang, tahun lalu bahkan gak ada. Itu sebenarnya karena pekerjaan kita lebih ke advokasi ke pemerintahan. Maksudnya gak semua yang kita keluarkan ke pemerintah bisa (langsung) kita sampaikan ke masyarakat kan. Karena (yang kita minta dari) pemerintah itu regulasi jadi itu lama banget. Kita dari 2010 aja baru bisa gol di kementerian tahun ini 63. Pernyataan serupa diungkapkan oleh Nadine Zamira ketika ditanya apakah ada salah satu dari sasaran strategis yang dimiliki oleh GIDKP yang memiliki peranan lebih signifikan diantara yang lainnya. Ia mengakui bahwa banyak dari kegiatan GIDKP bermain kearah advokasi pada pemerintah, seperti pernyataan yang ia sampaikan: Mungkin ya pemerintahan ini, memang belum bisa dibilang fokus tapi banyak energi yang kita salurkan ke pemerintah. Jadi kita ketemuan, follow up, baik ke pemerintah kota maupun pemerintah pusat. Seperti di Bandung, Februari nanti akan memulai Pay For Plastic. Di gerai-gerai Circle-K sebagai kemitraan GIDKP dalam jangka panjang. Jadi mereka yang tidak membawa kantong belanja sendiri harus membayar untuk kantong plastik Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta 64 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta

24 83 Ia melanjutkan, Government Relations secara intens yang dilakukan oleh GIDKP sejauh ini telah membuahkan hasil yang positif. Di kementerian lingkungan hidup petisi Pay For Plasti sudah di respon dengan baik, bahkan GIDKP telah memiliki jalur langsung kepada dirjen kementerian lingkungan hidup yang mengurus masalah manajemen sampah. Respon positif lain sesungguhnya telah terlihat dari upaya pemerintah pada event Jakarta Great Sale tahun 2013 lalu. Pada pelaksanan event tersebut sempat diberlakukan peraturan bagi tenant yang berpartisipasi agar tidak menggunakan kantong plastik, sayangnya hal tersebut tidak berkelanjutan. Untuk itu ia menegaskan bahwa GIDKP akan konsisten menjaga Government Relations dan memantau setiap progres yang telah dihasilkan antara GIDKP dan pemerintah. Seperti pernyataannya sebagai berikut : Pada 2013 sebenarnya (pemerintah) Jakarta sudah mengeluarkan edaran surat, waktu itu Jakarta Great Sale bahwa dalam semua toko yang ikut dalam event tersebut tidak boleh menggunakan kantong plastik. Tapi implementasinya kurang baik, dan tidak berkelanjutan. Mungkin karena kita juga kurang follow up. Prosesnya memang harus intens, kita ingatkan lagi dan datangi lagi karena jika sudah menjadi peraturan ini akan sangat strategis untuk para retailer dan bisa menjadi sebuah SOP bagi mereka 2. Community Relation Dari segi badan hukum GIDKP berbentuk organisasi, namun pada dasarnya ia adalah perkumpulan dari beberapa organisasi dengan misi yang sama terhadap limbah kantong plastik. Hal ini tentu saja mengharuskan GIDKP menjaga hubungan baiknya dengan komunitas maupun organisasi yang tergabung dalam working group serta para relawan yang tergabung didalamnya. Sebagaimana yang disampaikan Nadine Zamira ketika menjelaskan hal-hal apa

25 84 saja yang sudah dilakukan GIDKP dalam mensosialisasikan pesan ini langsung ke masyarakat : Edukasi itu juga, misalkan kaya kemarin LeafPlus ada kampanye Taman Kota ke sekolah-sekolah terus kaya GIDKP juga ikut buka lapak kaya workshop untuk edukasi mengenai isu kantong plastik. Memanfaatkan komunitas yang sudah ada iya, bikin (strategi) sendiri juga iya 65 Hal senada juga disampaikan Tiza Mafira ketika menjawab harapan GIDKP dalam jangka panjang : Kita bisa bikin konferensi, seminar seperti yang di UI itu kita undang banyak komunitas. Dan kita membangun network dengan komunitas yang memiliki pandangan yang sama, itu sudah achievement banget buat kita karena kekuatan kita di jumlah orang kan 66. GIDKP juga menjaga hubungan baik dengan para relawannya, hal ini dituturkan oleh Nadine Zamira ketika menjawab pertanyaan mengenai kriteria khusus yang ditetapkan oleh GIDKP dalam perekrutan relawannya : Cuma satau aku kita buka rekrutmen kalo ada event yang besar, sambil kita mencoba maintain relawan-relawan yang sudah ada. Kita juga ada gathering, pelatihan, ngumpul-ngumpul, sharing update tentang GIDKP, rencana tahun ini akan seperti apa, bertukar informasi seperti regulasi sudah sampai tahap mana 67. Hal senada disampaikan Rahyang Nusantara ketika menjawab pertanyaan mengenai ada tidaknya fasilitasi yang diberikan GIDKP kepada relawannya yang berupa pelatihan atau training seusai dengan kebutuhan dilapangan: 65 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta 66 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta 67 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta

26 85 Di awal sih kita udah ada satu pelatihan, tiap-tiap enam bulan sekali mereka akan dapat pelatihan terkait sama isu-isu ini sendiri jadi saat jadi relawan mereka sudah tahu oh, ternyata arahannya kesini ya si diet kantong plastik ini-. Pas awal tahun ini kita buat training lagi buat edukator ke sekolah. Jadi mereka dilatih, kaya latihan presentasi, latihan tanya jawab, bikin ice breaking Kemitraan Sebagai sebuah gerakan sosial dengan sasaran strategis yang cukup luas GIDKP tidak hanya melakukan advokasi ke pemerintah, namun juga turut serta melibatkan pihak swasta. Hal ini disampaikan Nadine Zamira melalui pernyataannya sebagai berikut : Menurut aku yang juga menarik adalah kerjasama dengan sektor swasta, pesan diet kantong plastiknya itu dimasukan di dalam programnya Bodyshop juga di toko-toko. Itupun bisa menjadi salah satu pilihan gerakan yang bisa di-support oleh konsumennya Bodyshop. Jadi memang banyak yang kita coba, dan kemarin di working group (discussion) kita harus review lagi semua yang sudah kita lakukan yang mana yang paling strategis dan yang mana yang bisa kita fokusin 69. Selain Bodyshop mitra kuat GIDKP dalam kampanye ini adalah Circle-K. Meski belum ada kerjasama untuk di Jakarta namun di Bandung GIDKP sudah cukup dekat dengan Circle-K. Seperti jawaban Tiza Mafira ketika ditanya perubahan pola penggunaan kantong plastik semenjak adanya gerakan ini : kalau di Bandung dulu udah pernah di Circle-K. sebelum mulai programnya kita hitung dulu, kita minta mereka data berapa kantong plastik yang mereka keluarkan bulan ini atau tahun ini, nanti sewaktu 68 Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta 69 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta

27 86 programnya sudah berjalan kita minta mereka untuk hitung lagi. Pengurangannya sampai delapan juta lembar waktu itu 70 Kerjasama dengan Circle-K selaku mitra dari retailer swasta ini pun disampaikan oleh Rahyang Nusantara ketika menjelaskan awal terbentuknya GIDKP : Awalnya Greeneration berfokus pada masalah sampah (secara umum), namun memang ada satu campaign yang bernama diet kantong plastik dulu lima tahun yang lalu barengan sama Circle-K. Pada saat itu Circle-K (sudah) menerapkan kantong plastik berbayar, setelah satu tahun kita lanjut campaign masalah lainnya 71. D. Evaluasi dan pencapaian Meskipun mengakui bahwa secara strategi GIDKP belum memiliki sebuah rancangan strategi kampanye yang terstruktur namun evaluasi dan review tetap dilakukan seperti yang dijelaskan oleh Nadine Zamira : Kita tiap tahun bikin impact report, itu adalah bagian dari evaluasi kita juga dan hasil dari yang sudah kita capai, itu lumayan ada angkaangkanya 72. Sementara Tiza Mafira menjelaskan bahwa meskipun kegiatannya tidak begitu terarah namun GIDKP tetap berhasil mengukir beberapa pencapaian, hal ini disampaikan beliau ketika menjelaskan harapannya kedepan untuk GIDKP : Harapannya kita ada pengurangan penggunaan kantong plastik tapi kan harus terukur. Yang paling saya bisa bilang itu sebagai pencapaian kampanyenya makin banyak, jadi 2105 dan 2014 meskipun 70 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta 71 Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta 72 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta

28 87 gak begitu terarah tapi kegiatan kita banyak. Kita bisa bikin konferensi, seminar seperti yang di UI itu kita undang banyak komunitas. Dan kita membangun network dengan komunitas yang memiliki pandangan yang sama, itu sudah achievement banget buat kita karena kekuatan kita di jumlah orang kan. Gerakan itu kan harus besar supaya besar. Terus ke pemerintah kita udah punya jalur langsung udah dikenal disana udah diajak merumuskan peraturan itu aja udah achievement yang luar biasa Hambatan Dari wawancara dengan ketiga narasumber, ditemukan enam hambatan yang yang menjadi kendala kampanye GIDKP. Hambatan ini berasal dari faktor internal maupun eksternal organisasi. Berikut transkrip wawancara peneliti dengan ketiga narasumber mengenai hambatan yang dialami GIDKP. A. Belum adanya perencanaan strategi yang terstruktur dengan baik Nadine Zamira membenarkan bahwa GIDKP belum memiliki program dan strategi kampanye yang terstruktur dengan baik, ia menerangkan : Dan mungkin saat ini kita memang menyadari kalau fokus gerakan ini (harus bisa) lebih tertarget dan mengerucutkan kegiatannya. Sejak awal berdirinya banyak yang ingin diraih oleh gerakan ini, advokasi ke pemerintah dan swasta, juga gerakan langsung ke masyarakat. Karena ibaratnya orang yang lagi gemes kan responsive ya, setiap ada kesempatan untuk terlibat kampanye ini terus kita ikutan, misalkan ada workshop ini kita ikutan. Karena setiap itu (kesempatan) adalah opportunity tapi sekarang kita harus lebih strategis lagi 74. Hal serupa juga diungkapkan oleh Tiza Mafira. Selain dari proses pembenahan bentuk hukum organisasi GIDKP yang belum juga rampung, ia 73 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta 74 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta

29 88 membenarkan bahwa kegiatan GIDKP pada 2015 masih banyak terpengaruh dari ajakan dan tawaran yang datang dari berbagai organisasi lainnya di luar baik dari dalam maupun luar working group. Ia mengungkapkan melalui pernyatannya : kita masih coba-coba nih kampanye kaya gini, kaya gitu akhirnya kan kita mikir kayanya kita kebanyakan tanpa tujuan deh dalam arti kita ketarik-tarik ada yang ngajak kesini kita ikut, ajak kesana kita ikut, tapi belum tentu mendukung tujuan akhir kita. Akhirnya kita susun strategi besok-besok kalau ada yang ngajak mau gak buka booth disini, kita liat dulu siapa audience-nya, dimana lokasinya, kita bisa dapat apa dari buka booth disana seperti itu. Terukur gak pencapaiannya. Itu baru pertengahan tahun 2015 kita putuskan begitu. Ini karena gerakan ini organic banget, maksudnya ada saya, ada si ini, si itu jadi kaya gak ada bentukannya. Akhirnya baru pertengahan tahun (2015) kita mau membenahi diri 75. Sehingga GIDKP akhirnya mencoba menyaring tawaran kerjasama yang masuk dan mencoba mengukurnya dengan pencapaian yang didapat. B. Panjangnya birokrasi pemerintah dan dukungan dari kepala daerah Dukungan dari kepala daerah juga dibutuhkan untuk mensukseskan program sosial semacam ini, hal ini disampaikan Nadine Zamira ketika ditanya apa yang menyebabkan progres kampanye GIDKP di Bandung lebih terlihat daripada di Jakarta : Aku rasa peran kepala daerah itu penting banget ya, jadi kalau misalnya (sebuah kota) memiliki kepala daerah yang support itu sangat memudahkan penterjemahan kabawah. Aku yakin di Jakarta sebenarnya gak kekurangan orang-orang yang sudah aware dengan isu 75 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

30 89 menjawab: ini, tapi itu perlu di dukung dengan komitmen dari pemimpinpemimpin kita juga. Jadi harus saling melengkapi 76. Tiza Mafira turut membenarkan hal ini ketika ditanyakan hal yang sama ia Ya itu perlu pemimpin daerah yang punya fungsi juga, Bandung relative lebih mudah karena lebih kecil juga kotanya oleh karena itu lebih sedikit juga urusannya di banding Jakarta. Perda itu udah duluan kan dari 2010, kalo kita di Jakarta saat saya mulai (membuat petisi) 2013 itu. Itu pertama kali ada kampanye kantong plastik 77 Ia kemudian melanjutkan bahwa GIDKP telah melakukan pendekatan yang intens dengan pemerintah. Sejauh ini government relations yang dijalankan sudah cukup baik, bahkan dapat dikatakan GIDKP telah menjadi mitra bagi pemerintah. Tapi hal tersebut tidak menghilangkan begitu saja hambatan dengan birokrasi sebagaimana yang ia jelaskan: Kalau dari pemerintah hambatannya adalah mereka sulit berkoordinasi di dalam pemerintahan sendiri, jadi sulit koordinasi internal. Sebenarnya niatnya sudah ada, setuju, setiap kali kita ketemu mereka bilang, iya bagus nih kegiatannya,. Kita dukung. Gak ada penolakan atau kontroversi dari pemerintah tapi koordinasi di dalamnya sulit karena birokrasinya besar. Untuk bilang A gampang tapi melakukan A dan mengimplementasikannya itu panjang. Jadi hambatannya panjangnya proses dan kita harus sabar dan mau mengikuti prosesnya, kita gak bisa memaksa karena mereka yang punya kuasa. Buat kita pemerintah udah mau dukung aja udah bagus kok, kita positive thingking aja dan kita menjaga hubungan baik dengan pemerintah. Mereka menganggap kita mitra mereka, jadi mereka mau minta apa datang ke kita juga enak. 76 Wawancara dengan Nadine Zamira, Spoke Person GIDKP pada Rabu, 06 Januari 2016 berlokasi di Kantor Pusat GIDKP, JL. R C Veteran, Jakarta 77 Wawancara dengan Tiza Mafira, koordinator umum GIDKP pada Rabu, 23 Desember 2015 berlokasi di Cyber2 Building, Jakarta

31 90 C. Masyarakat di Jakarta yang multi kultur dan demografi yang amat luas Kendala lain yang ditemui GIDKP di Jakarta adalah multi kulturalnya masyarakat di Jakarta, banyaknya pendatang dan luasnya wilayah Jakarta jika dibandingkan dengan Bandung. Hal ini dijelaskan oleh Rahyang Nusantara ketika menjawab pertanyaan tentang perbedaan penerimaan pesan sosial ini oleh masyarakat di Jakarta dan Bandung : Beda sih kalo pola masyarakatnya. Di Jakarta variatif banget, kebanyakan pendatang nah kalo di Bandung asli lah, pendatangnya gak terlalu banyak. Dan memang kecil kan kotanya, gak sebesar Jakarta maksudnya untuk ngaturnya sendiri bisa jadi lebih cukup mudah. Ya itu, mungkin aku gak bisa jawab sih karakteristik kota kenapa bisa berbeda, cuma paling enggak karena di Bandung itu kemana-mana lebih dekat jadi kita lebih gampang untuk berkordinasi kemana-mana 78. Hal tersebut disetujui oleh Tiza Mafira, pluralitas masyarakat Jakarta mengakibatkan demografi sasaran kampanye ini menjadi bermacam-macam dan spesifikasi demografi mutklak diperlukan. Hal ini diutarakannya melalui pernyataan berikut : Benar, bahwa masyarakat Jakarta plural banget. Jadi untuk menentukan satu strategi itu gak bisa. Di Jakarta sendiri aja demografinya udah bermacam-macam. Misalkan, kita buat strategi untuk ibu-ibu arisan, kita buat strategi untuk sosialita, kita buat strategi untuk anak sekolah. Tapi anak sekolah pun yang seumuran itu bedabeda. Tergantung negeri atau swasta atau apa gitu. Jadi mau bikin modul untuk pengajaran ke anak sekolah itu pun harus dipikirkan, -ini sekolah yang apa nih anak-anaknya-. Kalo misalkan sekolahnya yang bagus anak-ankanya lebih interaktif, lebih komunikatif, lebih mau 78 Wawancara dengan Rahyang Nusantara, koordinator nasional GIDKP pada Kamis, 17 Desember 2015berlokasi di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta

Foto sampul oleh: Jawa Pos Desain sampul oleh: Rahyang N. Tim Penyusun oleh: Badan Harian Rahyang Nusantara Adisa Soedarso

Foto sampul oleh: Jawa Pos Desain sampul oleh: Rahyang N. Tim Penyusun oleh: Badan Harian Rahyang Nusantara Adisa Soedarso Foto sampul oleh: Jawa Pos Desain sampul oleh: Rahyang N Tim Penyusun oleh: Badan Harian Rahyang Nusantara Adisa Soedarso Tim pendukung data: Koordinator relawan kota Karunia Nur Idha Kanya Stira Sjahrir

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian melalui observasi dan wawancara di organisasi non profit Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), peneliti dapat menyimpulkan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian Dari Tempat

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian Dari Tempat DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Pedoman Wawancara... 118 Lampiran Transkrip Wawancara... 121 Lampiran Surat Ijin Penelitian... 149 Lampiran Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian Dari Tempat Penelitian... 151

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik adalah gerakan nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Diet memiliki makna BIJAK dalam mengonsumsi.

Lebih terperinci

laporan tahunan gerakan indonesia diet kantong plastik 2015

laporan tahunan gerakan indonesia diet kantong plastik 2015 laporan tahunan gerakan indonesia diet kantong plastik 2015 INDONESIA DITUDUH SEBAGAI PENYUMBANG SAMPAH PLASTIK TERBESAR KEDUA DI DUNIA. Sumber: Plastic waste inputs from land into the oceans (Jambeck

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian masyarakat. Fungsi dari kantong plastik sendiri tidak sebesar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian masyarakat. Fungsi dari kantong plastik sendiri tidak sebesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini, permasalahan dari penggunaan kantong plastik semakin menjadi perhatian masyarakat. Fungsi dari kantong plastik sendiri tidak sebesar efek dari

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR. A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar

BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR. A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar 40 BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menghitung masalah konsumsi

Lebih terperinci

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik Siaran Pers Untuk disiarkan segera Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik Jakarta (27/7). Permasalahan sampah kantong plastik membutuhkan penanganan yang serius. Tahun 2016, setiap harinya,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KANTONG BELANJA PLASTIK TIDAK GRATIS

KEBIJAKAN KANTONG BELANJA PLASTIK TIDAK GRATIS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN KANTONG BELANJA PLASTIK TIDAK GRATIS TUTI HENDRAWATI MINTARSIH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning INTERVIEW GUIDE A. Company Profil 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Mimikri Invitation? 2. Bagaimana struktur organisasi Mimikri Invitation? 3. Bagaimana logo yang digunakan Mimikri Invitation? 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit masalah yang dihadapi manusia. Melalui teknik persuasif, musyawarah,

BAB I PENDAHULUAN. sedikit masalah yang dihadapi manusia. Melalui teknik persuasif, musyawarah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepanjang masa hidupnya manusia tidak bisa lepas dari unsur komunikasi. Layaknya oksigen manusia membutuhkannya selama ia bernafas. Dengan beragam fungsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Interview Guide

LAMPIRAN. Interview Guide LAMPIRAN Interview Guide 1. Bagaimanakah strategi kampanye yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran publik untuk mengurangi penggunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

6 RANCANGAN PROGRAM PENATAAN PKL

6 RANCANGAN PROGRAM PENATAAN PKL 69 6 RANCANGAN PROGRAM PENATAAN PKL Rancangan Program Berdasarkan alternatif strategi yang didapat dari proses analisis AHP, maka diperlukan penjabaran dari strategi berupa program yang dapat menjadi bagian

Lebih terperinci

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange ANALISIS MARKET RESEARCH UNHAS

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange ANALISIS MARKET RESEARCH UNHAS 1. Kegiatan selama liburan Karena jumlah responden terlalu sedikit, kita tidak dapat menganalisis terlalu jauh pola kebiasaan anak-anak UNHAS. Namun yang dapat dilihat dari transkrip, sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

LAMPIRAN. PR : Tapi salah satu tupoksi di Pengelolaan Informasi kan juga mengelola aplikasi-aplikasi di DJMBP?

LAMPIRAN. PR : Tapi salah satu tupoksi di Pengelolaan Informasi kan juga mengelola aplikasi-aplikasi di DJMBP? 122 LAMPIRAN Transkip Wawancara I Narasumber : Dani Supratman, ST, MSi (DS) Jabatan : Fungsional Pranata Komputer Pewawancara : Pujoko Rapiyadi (PR) Tanggal : 29 April 2009 Waktu : Jam Kerja Tempat : Lt.

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan

1. Kegiatan selama liburan 1. Kegiatan selama liburan Dari 21 responden Surabaya, ternyata paling banyak mengisi waktu liburan dengan menghabiskan waktu dirumah. 5 orang jalan-jalan, dan 4 orang organisasi. Bantu orang tua: 1 Jalan-jalan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini masyarakat Indonesia khususnya remaja dan dewasa di kota-kota besar lebih sering berbelanja di retail modern, jika berbelanja kebutuhan bulanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui sesuatu yang nantinya merupakan jawaban dari penelitian ini. Dalam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui sesuatu yang nantinya merupakan jawaban dari penelitian ini. Dalam 39 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Terkait dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini, penulis mengkaji riset dengan cara yang bersifat deskriptif. Penelitian ini perlu dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

Lebih terperinci

Interview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi?

Interview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi? Lampiran 1 : Interview Guide Interview Guide Strategi Promosi 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi? 3. Siapa yang menjadi target audiens

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor

BAB I PENDAHULUAN. ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah

Lebih terperinci

Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1. (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan?

Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1. (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan? L1 Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1 (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan? Jawaban : mencari interest publik yg sedang tren atau diminati pada masanya, lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah memaksa banyak perusahaan untuk mengubah cara mereka berkomunikasi. Pada saat ini mulai ramai dan

Lebih terperinci

PERHATIAN: Anda TIDAK MEMILIKI hak untuk menjual materi ini

PERHATIAN: Anda TIDAK MEMILIKI hak untuk menjual materi ini PERHATIAN: Anda TIDAK MEMILIKI hak untuk menjual materi ini Copyright 2013 http://dellarosa.org ALL RIGHTS RESERVED Tidak ada bagian dalam produk ini yang boleh diperbanyak,disebarkan, disiarkan atau diproduksi

Lebih terperinci

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Pola Jaringan Komunikasi Komunitas Kaskuser Regional Kalimantan Barat di Yogyakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah Tingkat I Gubernur Kalimantan Barat 2012 Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia telah menunjukan geliatnya di tahun 2015, tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Sementara media televisi merupakan salah satu diantara media massa yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup merupakan hal yang wajib dilakukan bagi masyarakat dunia. Hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang masalah dan analisis yang dilakukan dari hasil interview dan observasi, maka peneliti mengambil garis besar peranan Kaskus dalam

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. : Chandra Halim. 1. Darimana anda mengetahui event Kompas Karier Fair ini? akhirnya aku cari tau tentang KKF ini.

DAFTAR LAMPIRAN. : Chandra Halim. 1. Darimana anda mengetahui event Kompas Karier Fair ini? akhirnya aku cari tau tentang KKF ini. L-1 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Narasumber 1 Nama Usia Pekerjaan Lokasi wawancara : Chandra Halim : 26 Tahun : Karyawan : Balai Kartini 1. Darimana anda mengetahui event Kompas Karier Fair

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan dianalis. Bab ini juga memberikan saran terkait dengan masalah yang diteliti untuk pengembangan selanjutnya

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua:3 Ya, kalo aku sih ya diem aja dirumah soalnya dirumah juga kan ada ibu punya took jadi bisa bantu-bantu (D,P,Aktif, Jalan-jalan:5 Kalo traveling, mungkin naik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange. 3. Program exchange yang diketahui ANALISIS MARKET RESEARCH UB

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange. 3. Program exchange yang diketahui ANALISIS MARKET RESEARCH UB 1. Kegiatan selama liburan 7 dari 20 responden mengisi waktu liburannya hanya di rumah saja. 7 responden Sebanyak 4 orang jalan-jalan, dan 4 orang mengurus organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE

LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE Berikut adalah pertanyaan wawancara terkait strategi promosi Yamie Panda Group dalam meningkatkan konsumen 2017, pertanyaan tersebut diambil dari penelitian terdahulu yaitu Strategi

Lebih terperinci

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi?

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? Daftar Pertanyaan Interview Narasumber :1. NOVANDA ( Pemilik KWIK ) 2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) TAHAP PERENCANAAN 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? 2. Siapa sasaran target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat

BAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sampah plastik adalah salah satu komponen terbanyak yang ada dalam sampah yang berbahaya apabila tidak ditindaklanjuti dengan bijaksana dan dukungan dari infrastruktur

Lebih terperinci

Gambar Logo Forum Hijau Bandung

Gambar Logo Forum Hijau Bandung Kota Bandung memiliki potensi menjadi kota lestari, kota yang dibangun oleh manusia kota yang berinisiatif dan bekerja sama dalam melakukan perubahan dan gerakan bersama. Kota lestari dibangun dengan menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada konsumen atau public mengenai keberadaan barang atau jasa yang. buku Komunikasi Pemasaran Modern (2010:16-17) adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada konsumen atau public mengenai keberadaan barang atau jasa yang. buku Komunikasi Pemasaran Modern (2010:16-17) adalah: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam memasarkan suatu barang atau jasa diperlukan komunikasi pemasaran, karena komunikasi pemasaran merupakan suatu proses penyampaian pesan kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan internet di Indonesia berkembang terus dari tahun ke tahun seiring dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun. Hasil riset memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09. Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.00 WIB Bagaimana proses identifikasi wajib retribusi Izin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah sampah adalah sebuah kondisi yang tidak diharapkan keberadaannya dalam suatu Negara, termasuk di Indonesia. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

Lampiran Wawancara. Informan 1. : Agus Canny. : Advisor Corporate Marketing. Lokasi : Menara Batavia lt 25. Waktu : 26 Mei 2014

Lampiran Wawancara. Informan 1. : Agus Canny. : Advisor Corporate Marketing. Lokasi : Menara Batavia lt 25. Waktu : 26 Mei 2014 Lampiran Wawancara Informan 1 Nama Jabatan : Agus Canny : Advisor Corporate Marketing Lokasi : Menara Batavia lt 25 Waktu : 26 Mei 2014 Durasi : 20 menit 1. Dari awal berdirinya, image apa yang hendak

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada dunia modern saat ini mulai banyak peluang yang menggiurkan dalam menjalankan bisnis baru yaitu bisnis coffee shop, khususnya di kota Surabaya juga mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dapat menghasilkan 5,4 juta ton sampah plastik per tahunnya menurut Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

LAMPIRAN Transkrip Interview Guide A. Profil Perusahaan B. Strategi Promosi

LAMPIRAN Transkrip Interview Guide A. Profil Perusahaan B. Strategi Promosi LAMPIRAN Transkrip Interview Guide A. Profil Perusahaan 1. Kapan dan bagaimana proses berdirinya Andrrows Shoe Cleaner? Nama Andrrows sendiri terinspirasi dari teman seperjuangan membangun usaha ini, beliau

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta 1. Strategi customer relations seperti apa yang dilakukan oleh Legend Coffee Yogyakarta? 2. Siapa saja yang menjadi target dari program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media massa sebagai sarana menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan pada saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat dahsyat. Perkembangan media

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange ANALISIS MARKET RESEARCH USU. 3. Program exchange yang diketahui

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange ANALISIS MARKET RESEARCH USU. 3. Program exchange yang diketahui 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua: 2 Jalan-jalan: 5 Dirumah aja:8 Organisasi: 1 Biasanya bantu-bantu orangtua di rumah, atau ikut organisasi kemahasiswaan seperti sekarang ini pekan orientasi

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet yang semakin aplikatif berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet khususnya di Indonesia. Berikut ini tersaji grafik pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :... LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. Latar Belakang Pendidikan 1. Pendidikan terakhir : Cukup 2. Latar belakang pendidikan : Cukup 3. Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Cukup

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia berdampak tidak baik bagi lingkungan. Saat ini adalah dimana terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang mengenakan hijab. Hijab dimasa sekarang tidak lagi dengan warna dan motif yang gelap, seperti warna hitam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah S-O-R adalah singkatan dari Stimulus Organism Response dimana unsur dari model komunikasi ini adalah pesan (Stimulus, S), komunikan (Organism, O), dan efek

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 45 EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Efektivitas akun Twitter @EHIndonesia sebagai media gerakan Earth Hour 2012 dilihat dari perilaku followers akun Twitter

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sangat pesat khususnya di bidang informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sangat pesat khususnya di bidang informasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sangat pesat khususnya di bidang informasi dan komunikasi pada era globalisasi seperti sekarang ini. Teknologi informasi merupakan istilah

Lebih terperinci

Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal.

Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik, nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Kamu sendiri mungkin punya gaya atau style yang beda dengan temanmu. Makin unik, makin keren. Begitu

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk: PERENCANAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS YANG INDEPENDEN PADA SEKTOR RELAWAN Pada tahun 1992, Dewan Perencanaan Sosial Halton bekerjasama dengan organisasi perencanaan sosial yang lain menciptakan Jaringan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal

Hasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal Hasil Wawancara Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal Pertanyaan berdasarkan empathy : 1. Apa perasaan anda saat pertama kali melihat poster garansi kekecewaan ini? 2. Apakah menurut

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.

LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA. : General Manager Divisi Promo PT MNC. : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No. L1 LAMPIRAN 1 TRANSKRIP WAWANCARA Nama Jabatan Lokasi : Nanang Gani : General Manager Divisi Promo PT MNC : Kantor PT MNC, MNC Tower Lanatai 24, Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta Tanggal Tipe : Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam mendukung sektor perekonomian, transportasi merupakan salah satu sarana yang dinilai sangat penting bagi perkembangan ekonomi di berbagai negara, tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sejak tahun 2008, PT Toyota Astra Motor mengarap dunia web 2.0 sebagai salah satu bagian dari Integrated Marketing Communications dengan memanfaatkan social media

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya tentang hasil temuan serta analisa penelitian tentang pelaksanaan program pelatihan TIK di Broadband Learning Center (BLC) pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini di Indonesia banyak berdiri organisasi non-profit atau nirlaba dengan visi dan misinya masing-masing untuk mendukung perubahan pada individu atau komunitas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 20162016 TENTANG PENGURANGAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis DIREKTORI KOST ONLINE Oleh: Nama : Rakhma Shafrida Kurnia NIM : 11.11.5495 Kelas : 11.SITI.12 Kelompok : F SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOMM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel Tanggal 15 Juni 2013 (Pra Penelitian) 1. Mengapa Public Relation memilih menggunggulkan program CSR? Jawab : Corporate Social

Lebih terperinci

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Komite Advokasi Nasional & Daerah BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! 1 Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! Kusuma Putra http://buatnewsletter.com/ 2 Pesan Dari Penulis Hi, saya Kusuma

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI KAMPANYE SOSIAL DIET KANTONG PLASTIK

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI KAMPANYE SOSIAL DIET KANTONG PLASTIK ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI KAMPANYE SOSIAL DIET KANTONG PLASTIK Oleh Liony Agusta NIM: 108300063 Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat membuat tingkat konsumsi terhadap kantong plastik juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Public Relations dalam era globalisasi saat ini memiliki kaitan erat dengan media dalam menjalankan salah satu tugasnya. Reputasi yang dimiliki perusahaan besar

Lebih terperinci