BAB I PENDAHULUAN. sedikit masalah yang dihadapi manusia. Melalui teknik persuasif, musyawarah,
|
|
- Liana Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepanjang masa hidupnya manusia tidak bisa lepas dari unsur komunikasi. Layaknya oksigen manusia membutuhkannya selama ia bernafas. Dengan beragam fungsi dan jenisnya komunikasi secara sadar atau tanpa sadar kita lakukan sehari-hari. Komunikasi pun bahkan dapat menjadi jalan keluar dari tidak sedikit masalah yang dihadapi manusia. Melalui teknik persuasif, musyawarah, public speaking yang baik, atau bahkan sebuah kampanye kehumasan tak jarang masalah-masalah dapat diselesaikan terlebih masalah yang mengandung unsur komunikasi didalamnya. Dalam ranah public relations kita mengenal istilah kampanye public relations sebagai sebuah upaya membuat perubahan dan solusi atas sebuah isu sosial. Dalam artian yang lebih luas kampanye public relations berusaha memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan melalui proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai perubahan sosial. Kampanye public relations tepat menjadi solusi bagi sebuah isu yang berkaitan dengan paradigma dan pola pikir masyarakat akan suatu hal. Indonesia secara umum atau Jakarta secara lebih khusus kini menghadapi sebuah masalah dengan paradigma masyarakat yakni perlakuannya terhadap 1
2 2 sampah khususnya limbah plastik. Berdasarkan pengamatan peneliti masyarakat Indonesia khususnya Jakarta masih kurang peka akan masalah sampah. Rendahnya tingkat disiplin warga dalam membuang sampah pada tempatnya menjadi salah satu faktor sampah menyumbat saluran-saluran air yang bahkan di musim penghujan dapat menyebakan banjir 1. Berdasarkan pengamatan peneliti hampir di berbagai sudut kota Jakarta sampah berserakan dimana-mana, bahkan hingga ke saluran air seperti Banjir Kanal Timur (BKT) dan Pintu Air Manggarai. Jika kita perhatikan sampahsampah tersebut menutup hampir seluruh bagian pintu air, membuatnya terlihat seperti Tempat Pembuangan Akhir ketimbang fungsi utamanya sebagai pengatur debit air. Airnya menjadi keruh nyaris hitam imbas dari kontaminasi berbagai bahan kimia yang terkandung dalam sampah tersebut. Lingkungan sekitarnya pun menjadi telihat kumuh dan jorok. Sungguh sebuah pemandangan yang memprihatinkan, hal ini adalah bukti bahwa kesadaran masyarakat Ibukota untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat minim. 1 Dewi Mardiani (2013, 18 November). Perahu sampah diterjunkan untuk Tangani sampah di KBT. Republika [online]. Diakses pada Kamis 15 Oktober 2015 pukul WIb dari
3 3 Gambar 1.1 : Sibuknya Petugas Bersihkan Sampah di Pintu Air Manggarai (sumber: Liputan 6.com) Disamping menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk daerah sekitar sebagaimana yang terjadi pada warga di sekitaran sungai di daerah Legok dan Pulau Pandan provinsi Jambi 2, sampah yang mengalir disepanjang aliran air ini menjadi penyebab macetnya saluran air pada saat musim hujan sehingga menyebabkan banjir. Sampah yang mencemari Pintu Air Manggarai tersebut juga menjadi faktor gagalnya penerapan moda transportasi air baru yang sempat diperkenalkan pada 2007 lalu yaitu Taksi Air. Selain karena bau sampah menyengat sehingga para penumpang tidak nyaman, baling-baling Taksi Air pun selalu macet akibat tersangkut sampah 3. Permasalahan utama dari sampah yang 2 Teguh Suprayitno (2015, 22 September). Banyak Anak-Anak di Kawasan Legok Terkena Panu. Tribun Jambi [online]. Diakses pada Kamis, 15 Oktober 2015 pukul 15.28WIB dari 3 Ahok : KBT Tidak Dirancang Untuk Waterway (2013, 26 Januari). BeritaSatu.com. [online]. Diakses pada Sabtu 26 Januari 2013 pukul 04.14WIB dari
4 4 menumpuk di dominasi oleh limbah plastik yang amat sukar terurai secara alamiah bahkan hingga bertahun-tahun lamanya. Penggunaan plastik memang sangat lekat pada kehidupan manusia modern sehari-hari. Dari mulai pembungkus permen, wadah berbagai macam makanan dan minuman, kemasan berbagai jenis produk toiletries, bahan utama pembuatan Alat Tulis Kantor (ATK) dan barang-barang rumah tangga, mainan anak-anak, hingga bentuk plastik yang paling sering kita gunakan yaitu kantong plastik serta beragam bentuk produk olahan berbahan dasar plastik lainnya. Fungsi plastik sebagai material utama berbagai kebutuhan manusia modern dianggap lebih ekonomis, praktis, awet dan tahan lama. Sayangnya penggunaan plastik yang amat tinggi tidak diiringi dengan kesadaran akan bahaya limbah yang dihasilkan, padahal menurut berbagai penelitian yang telah di lakukan dampak negatif sampah plastik tidak sebesar fungsinya. Ratusan juta ton plastik yang digunakan di bumi ini, maka ratusan juta ton juga sampah plastik yang dihasilkan dan menjadi polutan utama dunia. Seperti yang dikutip oleh Merdeka.com dari Uber Gizmo bahan dasar plastik yang bersifat stabil, dan sukar diuraikan oleh mikroorganisme menyebabkan manusia terus-menerus memerlukan area untuk pembuangan sampah. Selain itu masih dari sumber yang sama, bagi lingkungan limbah plastik merupakan penyebab berbagai macam pencemaran lingkungan salah satunya kontaminasi sampah dilautan yang
5 5 akhirnya membunuh setidaknya satu juta burung laut dan seratus ribu mamalia laut dan ikan setiap tahunnya 4. Gambar 1.1 Sampah Plastik Ditemukan di Dalam Perut Ikan Laut (Sumber : Limbah plastik yang dibuang sembarangan terbawa oleh air hujan, menyumbat saluran-saluran air, terlilit di pepohonan, tersumbat di tanggul hingga resiko terparah yakni terjadinya kerusakan pada turbin waduk 5. Limbah plastik pun dianggap sebagai penyebab banyaknya kasus kematian terhadap berbagai satwa di alam bebas yang secara tidak sengaja mengkonsumsi limbah plastik karena salah mengiranya sebagai makanan. National Geographic Indonesia bahkan mengatakan pada tahun 2050 nanti akan ada lebih banyak plastik dibandingkan ikan di laut 6. 4 Larensi Mahligai Mustika Rani (2015, 02 Oktober). Larva Kumbang Bisa Uraikan Sampah Plastik Yang Bisa Membahayakan Dunia. Merdeka.com [online]. Diakses pada Kamis, 15 Oktober 2015 pukul 15.46WIB dari 5 Heru Margianto (2010, 17 Oktober). Inilah Bahaya Kantong Plastik. Kompas.com [online]. Diakses pada Selasa, 21 Juli 2015 pukul 04.29WIB dari 6 K. N Rosandrani (2016, 31 Januari). Plastik di Lautan akan lebih banyak Dari Jumlah Ikan pada Tahun 2050 [online]. Diakses pada Selasa, 16 Februari 2016 pukul 21.01WIB dari
6 6 Solusi terhadap masalah limbah plastik kian mendesak dan dibutuhkan, sesungguhnya pemerintah dalam hal ini DPRD DKI Jakarta telah mengeluarkan Perda nomor 3 tahun 2013 tentang pengelolaan sampah warga maupun industri /pemukiman /kawasan komersial, tetapi sayangnya penerapannya masih terasa kurang ke masyarakat. Dengan demikian komunikasi dengan masyarakat menjadi solusi utama yang paling mungkin untuk dilakukan. Komunikasi yang dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, demi merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap kegiatan pengurangan limbah plastik khususnya kantong plastik. Disinilah sebuah kegiatan kampanye public relations diperlukan demi meraih kepercayaan dan perhatian masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dalam jangka waktu tertentu. Pencemaran lingkungan yang kian banyak terjadi di berbagai lokasi di Jakarta merupakan tanda-tanda yang nyata bahwa sebuah perubahan harus dilakukan. Dalam hal ini kampanye public relations dianggap perlu digalakkan dalam upaya pengurangan limbah plastik oleh berbagai komunitas dan organisasi baik yang berorientasi profit maupun tidak. Organisasi dan komunitas tersebut kemudian membuat berbagai kegiatan dengan ide utama merubah persepsi masyarakat bahkan sikap mereka terhadap limbah yang dihasilkan dari produk berbahan dasar plastik terutama kantong plastik.
7 7 Organisasi-organisasi dan komunitas yang dimaksud antara lain adalah Asean Re-usable Plastik Bag Campaign, Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia (APDUPI), Earth Hour Indonesia, Bye-Bye Plastik Bag Bali, Ciliwung Institute. Sementara dari private sector ada Kiehls, The Body Shop Indonesia, HiLo Green Community dan masih banyak lagi. Salah satu organisasi nirlaba penggagas gerakan sosial pengurangan limbah plastik adalah Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). GIDKP adalah sebuah perkumpulan berskala nasional yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Dikarenakan sukarnya pemusnahan sampah plastik, saat ini upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi pemakaian berbagai keperluan sehari-hari yang berbahan dasar plastik (Reduce), menggunakan plastik yang ada secara maksimal dan terus menerus (Reuse), mendaur ulang limbah plastik (Recycle), dan mengganti semua material plastik dengan material yang lebih ramah lingkungan (Replace). Tujuan utama dari GIDKP sendiri bukanlah meniadakan sama sekali penggunaan plastik, tetapi gerakan sosial ini bermaksud mengedukasi masyarakat untuk mengurangi pemakaian kantong plastik dan sebisa mungkin menggunakan kantong belanja sendiri yang dapat digunakan berkali-kali. Gerakan sosial yang pada mulanya diprakarsai oleh Greeneration Indonesia pada 2010 ini memiliki lima sasaran utama yaitu pemerintah (Governmental Affair), retailer (Retail & Business Outreach), komunitas (Grassroot Activation), akademisi (Research and Publication), dan media (Media Relations).
8 8 Mulai berdiri secara independen sejak 2013 dan berstatus badan hukum perkumpulan sejak 2014, GIDKP melalui para relawannya telah banyak melakukan berbagai kegiatan, antara lain: 1. Mendorong kebijakan di pemerintahan yang mengajak masyarakat untuk dapat semakin bijak menggunakan kantong plastik, yang dilakukan melalui kampanye petisi #Pay4Plastic. 2. Berkolaborasi dan berkomitmen bersama para pihak swasta untuk mendorong pengurangan penggunaan kantong plastik, khususnya di lingkup peritel atau distributor. 3. Memperluas penyebaran informasi tentang kantong plastik di media. 4. Mendorong peran aktif civitas akademika untuk melakukan berbagai riset tentang kantong plastik dan dampaknya terhadap manusia dan alam. 5. Mengajak komunitas atau organisasi untuk berpartisipasi melaksanakan dan menyebarluaskan kampanye. Menyadari akan kemajuan teknologi dan perubahan zaman, GIDKP tidak hanya mengandalkan strategi kampanye public relations yang konvensional seperti Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai organisasi terkait, seminar di forum akademis, berkontribusi pada berbagai acara seperti Jakarta Great Sale 2014 dan Jakarta Fashion Week, serta progam sosialisasi langsung ke masyarakat seperti kegiatan Rampok Plastik pada acara ruang publik, tetapi juga strategi komunikasi berbasis digital dengan memanfaatkan website dan media sosial seperti petisi online #Pay4Plastic.
9 9 Mengingat pentingnya sosialisasi pengurangan limbah plastik di masyarakat berdasarkan uraian diatas dan eratnya kaitan ranah public relations dengan kegiatan kampanye yang dimaksud sebagaimana bidang studi yang peneliti ambil, oleh karena itu peneliti membuat penelitian berjudul Strategi Kampanye Public Relations Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Dalam Penggunaan Kantong Plastik Secara Bijak di Jakarta Tahun 2015 yang sekiranya akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1) bidang komunikasi. 1.2 Fokus Penelitian Dalam sebuah gerakan sosial dengan ide utama menciptakan perubahan kognitif masyarakat hingga mampu menggerakannya kepada aksi yang diharapkan, tentu memerlukan berbagai strategi yang efektif dan tepat guna dalam berbagai kegiatan kampanye yang dimaksud. Menurut pengamatan peneliti, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) telah menjalankan beberapa strategi baik yang bersifat konvensional maupun modern (digital) dalam kampanye sosial terkait kegiatan pengurangan limbah plastik. Mengingat luasnya ranah komunikasi, untuk mempersempit penelitian ini cakupannya akan dibatasi hanya mengenai strategi kampanye public relations yang dilakukan oleh sebuah komunitas dan organisasi nirlaba saja. Teori yang akan peneliti gunakan sebagai pembanding hasil temuan di lapangan adalah model perencanaan kampanye public relations yang di usung oleh Scott Cutlip, Allan
10 10 Center, dan Glen Broom 7. Ketiga akademisi asal Amerika tersebut membagi perencanaan dan manajemen program public relations menjadi empat tahapan yaitu mengidentifikasi masalah public relations, perencanaan dan penyusunan program, mengambil tindakan dan mengkomunikasikannya, dan mengevaluasi program. Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana strategi kampanye public relations yang telah dijalankan oleh GIDKP dalam kegiatan kampanye sosial terkait penggunaan kantong plastik secara bijak di Jakarta tahun 2015? Bagaimana kendala yang ditemui dalam proses kampanye public relations yang tersebut diatas? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini tentunya menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dijabarkan diatas, yaitu untuk mengetahui: Berbagai strategi kampanye public relations yang dilakukan oleh GIDKP terkait penggunaan kantong plastik secara bijak di Jakarta tahun Anne Gregory. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relation. Jakarta: Erlangga Hal.35
11 Kendala-kendala yang ditemui oleh GIDKP dalam aktivitas kampanye sosial pengurangan limbah plastik di Jakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Harapan peneliti adalah agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pemerhati ilmu komunikasi serta berguna sebagai bahan pembelajaran khususnya di bidang public relations dalam substansi keilmuan kampanye public relations Manfaat Praktis Penelitian ini sesungguhnya adalah bentuk idealisme dan kontribusi nyata peneliti atas permasalahan sosial yang terjadi disekitar kita. Besar harapan peneliti agar hasil dari penelitian ini dapat merubah cara pandang dan kebiasaan kita dalam menggunakan kantong plastik, dan akhirnya secara bersama-sama kita dapat turut membuat perubahan dalam pengurangan limbah plastik yang setidaknya dapat dimulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian melalui observasi dan wawancara di organisasi non profit Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), peneliti dapat menyimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian masyarakat. Fungsi dari kantong plastik sendiri tidak sebesar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini, permasalahan dari penggunaan kantong plastik semakin menjadi perhatian masyarakat. Fungsi dari kantong plastik sendiri tidak sebesar efek dari
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTIONS
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik adalah gerakan nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Diet memiliki makna BIJAK dalam mengonsumsi.
Lebih terperinciFoto sampul oleh: Jawa Pos Desain sampul oleh: Rahyang N. Tim Penyusun oleh: Badan Harian Rahyang Nusantara Adisa Soedarso
Foto sampul oleh: Jawa Pos Desain sampul oleh: Rahyang N Tim Penyusun oleh: Badan Harian Rahyang Nusantara Adisa Soedarso Tim pendukung data: Koordinator relawan kota Karunia Nur Idha Kanya Stira Sjahrir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini masyarakat Indonesia khususnya remaja dan dewasa di kota-kota besar lebih sering berbelanja di retail modern, jika berbelanja kebutuhan bulanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sampah plastik adalah salah satu komponen terbanyak yang ada dalam sampah yang berbahaya apabila tidak ditindaklanjuti dengan bijaksana dan dukungan dari infrastruktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah sampah adalah sebuah kondisi yang tidak diharapkan keberadaannya dalam suatu Negara, termasuk di Indonesia. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperincikuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Sungai juga menjadi jalan air alami untuk dapat mengalir dari mata air melewati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan kepada konsumen atau public mengenai keberadaan barang atau jasa yang. buku Komunikasi Pemasaran Modern (2010:16-17) adalah:
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam memasarkan suatu barang atau jasa diperlukan komunikasi pemasaran, karena komunikasi pemasaran merupakan suatu proses penyampaian pesan kepada konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, kebutuhan pokok manusia terdiri atas kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan sandang adalah kebutuhan akan pakaian; pangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup temasuk manusia. Padatnya suatu aktivitas yang ada pada suatu lingkungan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung sejak jaman kolonial Belanda identik dengan keindahan dan kenyamanannya, dikenal sebagai kota yang indah, sejuk dan nyaman hingga diberi julukan
Lebih terperincilaporan tahunan gerakan indonesia diet kantong plastik 2015
laporan tahunan gerakan indonesia diet kantong plastik 2015 INDONESIA DITUDUH SEBAGAI PENYUMBANG SAMPAH PLASTIK TERBESAR KEDUA DI DUNIA. Sumber: Plastic waste inputs from land into the oceans (Jambeck
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama sampah yang berupa kantong plastik. seperti di Kenya dan Uganda malah sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada Pasal 1 butir (1) disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau
Lebih terperinciPOLA KONSUMSI MASYARAKAT MENIMBULKAN MASALAH SAMPAH DI KAWASAN PESISIR KAMPUNG BUGIS
POLA KONSUMSI MASYARAKAT MENIMBULKAN MASALAH SAMPAH DI KAWASAN PESISIR KAMPUNG BUGIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang selalu berhubungan dengan konsumsi, apa
Lebih terperincikabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Halaman 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, sekaligus sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan, lingkungan, perilaku
Lebih terperinciPELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK
PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK Ekadina Dzawil Ulya Universitas Negeri Semarang Email : dinadzawil@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai menggalakkan program re-use dan re-cycle atas sampah-sampah yang ada.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah telah menjadi masalah klasik bagi setiap negara karena berkaitan dengan kondisi lingkungan negara itu sendiri. Tidak heran bila banyak negara mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi yang salah satunya berperan penting menjadi sumber pengairan atau irigasi untuk
Lebih terperinciPROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)
PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG Oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) (Untuk memenuhi tugas pengganti UTS mata kuliah Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah meningkatkan taraf kehidupan penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan lingkungan yang bersih masih mendaji sebuah tantangan. Seperti yang kita ketahui bersama masalah yang sampai saat ini paling menonjol ialah
Lebih terperinciSiaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik
Siaran Pers Untuk disiarkan segera Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik Jakarta (27/7). Permasalahan sampah kantong plastik membutuhkan penanganan yang serius. Tahun 2016, setiap harinya,
Lebih terperinciGambar Logo Forum Hijau Bandung
Kota Bandung memiliki potensi menjadi kota lestari, kota yang dibangun oleh manusia kota yang berinisiatif dan bekerja sama dalam melakukan perubahan dan gerakan bersama. Kota lestari dibangun dengan menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciBAB V PENCEMARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG. yang langsung dialirkan pada sungai. Hal tersebut menyeba bkan pe ndangkalan
76 BAB V PENCEMARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Belik merupakan anak Sungai Gajahwong yang mengalir melintasi tiga pedukuhan, yaitu Pedukuhan Karangwuni, Pedukuhan Karanggayam, dan Pedukuhan Kocoran. Sungai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dijaga karena banyak sekali manfaatnya. Lingkungan yang bersih adalah suatu keadaan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR. A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar
40 BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menghitung masalah konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu Wipol melaksanakan sebuah program baru yang diberi nama Aksi Anti Kuman Wipol. Wipol merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari seperti plastik pembungkus permen, makanan, botol air minum, sampo, detergent, kantong plastik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, kini telah menjadi barang yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia, barang-barang berbahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah kantong plastik merupakan limbah yang membahayakan lingkungan karena materialnya sulit terurai oleh alam. Dibutuhkan waktu 80 sampai 200 tahun agar sampah kantong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan merupakan hal yang mendasar dan penting untuk dijaga di dalam kehidupan manusia. Seperti pepatah mengatakan kebersihan adalah pangkal kesehatan, untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dapat menghasilkan 5,4 juta ton sampah plastik per tahunnya menurut Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lebih terperinciBAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo
BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo Kampung Wonorejo merupakan Kampung yang mempunyai masalah pada lingkungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini plastik merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahan plastik disukai karena memiliki sifat praktis, mudah, dan kedap air,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
68 Lampiran Kuisioner 1 : KUESIONER PENELITIAN Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen tentang Prinsip Reduse dan Reuse serta Partisipasi dalam Menggunakan Tas Belanja sebagai Pengganti Kantong Plastik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prasarana kota berfungsi untuk mendistribusikan sumber daya perkotaan dan merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, kualitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman yang kemajuan teknologinya semakin pesat, masyarakat justru melalaikan satu faktor yang pada awalnya hanya merupakan masalah minor, yaitu meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN HARI PEDULI SAMPAH 2015 DAN PENCANANGAN GERAKAN TIGA JARI KELOLA SAMPAH; PILAH, KOMPOS DAN DAUR ULANG MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH
KERANGKA ACUAN HARI PEDULI SAMPAH 2015 DAN PENCANANGAN GERAKAN TIGA JARI KELOLA SAMPAH; PILAH, KOMPOS DAN DAUR ULANG MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 1. Latar Belakang Secara umum pola penanganan sampah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia karena aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia karena aktivitas komunikasi adalah hal mutlak yang yang harus dilakukan manusia untuk dapat menunujukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa contoh penyumbang terbesar pemanasan global saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi ialah tempat tinggal kita bersama yang perlu dijaga dan dilindungi kelestarian lingkungannya. Dari tahun ke tahun bumi kita semakin bertambah panas akibat ulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tas belanja plastik merupakan salah satu benda yang selalu melekat dalam kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP Humas Pemprov DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di berbagai sektor. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,
Lebih terperinciFakta. Apa yang terjadi. Latar belakang. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April
Latar belakang Pencemaran yang sangat akut. Hitam, bau, banyak sampah, eceng gondok, kakus dan limbah industri. Sungai tak ubahnya tempat pembuangan sampah dan limbah industri Fakta Apa yang terjadi Tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Pada faktanya banyak masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di negara berkembang mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mutlak. Peran penting
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta
Lebih terperinciSLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
D. Peran Serta Masyarakat Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di DKI Jakarta Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan, dimana hampir semua aktifitas ekonomi dipusatkan di Jakarta. Hal ini secara tidak langsung menjadi
Lebih terperinciMARI MENGURANGI PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK
MARI MENGURANGI PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK (Oleh : Arsaika Widasati) Lebih baik menggunakan plastik atau tidak, ya? Apa sih bahan-bahan penyusun plastik? Bagaimana nasib plastik setelah selesai kita gunakan?
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang
25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 5. MEMBACA NONSASTRALATIHAN SOAL BAB 5 (4) (3) (2) (1)
SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 5. MEMBACA NONSASTRALATIHAN SOAL BAB 5 1. Ekploitasi spesies binatang dan tumbuhan adalah salah satu penyebab utama kepunahan (1). Perburuan, baik yang dilakukan untuk
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinci2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengamatan peneliti dilingkungan Sekolah SMPN 49 Bandung, para siswa meluangkan waktu senggangnya untuk pergi ke kantin. Mereka pergi sendiri maupun berkelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar ±110 pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Jakarta dipadati oleh 8.962.000 jiwa (Jakarta
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kantong plastik merupakan sebuah hal yang masih sangat sering kita jumpai
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantong plastik merupakan sebuah hal yang masih sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Seperti yang kita ketahui masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada observasi awal di sekolah, ditemukan situasi kegiatan belajar mengajar IPS di kelas masih mengunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Disini peran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. Produksi sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6000
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global warming. Spanduk, billboard, pamflet dan aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan merupakan ibukota dari provinsi Jawa Barat. Bandung juga merupakan kota yang sedang berkembang di Indonesia,
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL
PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL JAKARTA A PERAN PEREMPUAN Perempuan sangat berperan dalam pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya untuk merubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PENGURANGAN SAMPAH MELALUI PENGURANGAN PENGGUNAAN KANTONG BELANJA PLASTIK DAN WADAH/KEMASAN MAKANAN DAN
Lebih terperinciCBDC TFI. Character Building: Kewarganegaraan LAPORAN KEGIATAN MEMBANTU MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN. Identitas Kelompok
CBDC TFI Character Building: Kewarganegaraan LAPORAN KEGIATAN MEMBANTU MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN Membersihkan Lingkungan Demi Kenyamanan Bersama Identitas Kelompok NIM Nama Jabatan (ketua, sekretaris, anggota)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan yang sehat dan sejahtera hanya dapat dicapai dengan lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia seutuhnya sudah tentu tidak terlepas dari tujuan agar kehidupan manusia itu terdapat keserasian, keselarasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa
Lebih terperinciPETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung
PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari keterkaitannya terhadap lingkungan. Lingkungan memberikan berbagai sumberdaya kepada manusia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin meningkat. Kesadaran ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan hidup
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Sejak plastik dipublikasikan di London pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes, plastik menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Plastik
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
+ BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menimbulkan bertambahnya
Lebih terperinciASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT
ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT A. PENDAHULUAN Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah dengan melakukan perubahan bentuk perilaku yang didasarkan pada kebutuhan atas kondisi lingkungan yang bersih
Lebih terperinciHIDUP DENGAN SAMPAH. Masalah Kebersihan. Oleh : Vylda Riezka Febbyana Studi Futuristik
HIDUP DENGAN SAMPAH Seminar Studi Futuristik Oleh : Vylda Riezka Febbyana 15411093 Masalah Kebersihan Kebersihan menjadi hal yang tidak lagi diperbincangkan. Tidak ada lagi yang mempermasalahkan kebersihan
Lebih terperinciLEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA
LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA 1 2 3 4 5 6 7 Lab. Inovasi Nama Instansi/ SKPD Judul Inovasi Telp. Instansi E-mail Instansi Penanggung Jawab Inovasi Deskripsi Inovasi KOTA
Lebih terperinciPOLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman *
1 POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 25 November 2015; disetujui: 11 Desember 2015 Polemik Pengelolaan Sampah Masalah pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu barang atau material sisa yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, perindustrian, perdagangan, pertanian, serta kegiatan lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 1. Cara mengurangi pencemaran lingkungan akibat rumah tangga adalah... Membakar sampah plastik dan kertas satu minggu
Lebih terperinci