Lampiran Wawancara. Informan 1. : Agus Canny. : Advisor Corporate Marketing. Lokasi : Menara Batavia lt 25. Waktu : 26 Mei 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran Wawancara. Informan 1. : Agus Canny. : Advisor Corporate Marketing. Lokasi : Menara Batavia lt 25. Waktu : 26 Mei 2014"

Transkripsi

1 Lampiran Wawancara Informan 1 Nama Jabatan : Agus Canny : Advisor Corporate Marketing Lokasi : Menara Batavia lt 25 Waktu : 26 Mei 2014 Durasi : 20 menit 1. Dari awal berdirinya, image apa yang hendak dibentuk oleh Jababeka? Dulu ingin dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Itu sejak didirikan 2. Kalau sekarang Pak? Setelah 25 tahun berdiri apakah masih sama? Kalau sekarang Jababeka ingin dikenal sebagai pengembang kawasan, eh, pengembang kota, pengembang 100 kota di Indonesia. 3. Jadi saat awalnya berdirinya ingin dikenal sebagai pengembang industri dan sekarang pengembang kota, Pak? Terjadi evolusi. Tergantung perubahan pasar, tergantung perusahaan, kebijakan negara, tergantung kompetisi, tergantung peluang-peluang. Sekarang di tahun 2014, eh lebih tepatnya di tahun 2013 Jababeka ingin mengembangkan kota, yaitu di 100 kota di Indonesia. 4. Di Jababeka sendiri adakah kegiatan branding yang dilakukan untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat mengenai Jababeka dan brand Jababeka itu sendiri? Ada. L1

2 L2 5. Contohnya apa, Pak? Kira-kira 15 tahun yang lalu, eh 10 tahun yang lalu, positioning Jababeka sebagai kawasan industri karena Jababeka juga memasuki kawasan hunian, maka sedikit demi sedikit digeser dengan cara Jababeka pengembang kota. Asalnya kan Jababeka pengembang kawasan industri. Seiring berjalannya waktu Jababeka juga mengembangkan kawasan hunian dan kawasan komersil dan kawasan non hunian dan non komersial seperti Medical City, Movieland, sehingga apabila Jababeka masih mempertahankan image sebagai kawasan industri, di pasarnya akan susah. Sehingga kita berubah menjadi pengembang kota. Jadi sebelum masuk ke pengembangan 100 kota, kita masuk ke dalam pengembang kota dulu. 6. Itu bagaimana cara mengkomunikasikannya, Pak? Hampir semua sarana komunikasi digunakan, Jababeka pengembang kota, di surat, di logo, di kartu nama. Pengembang kota kan bahasa inggrisnya city developer. (Pak Agus menunjukkan kartu namanya yang sudah dicetak dari 9 tahun yang lalu yang mencantumkan tulisan city developer 7. Untuk tagline sendiri yang beyond property apakah itu dari awal Jababeka berdiri atau tidak? Tidak. Tagline itu baru ada sejak 6 tahun lalu. Itu terinspirasi oleh Pak Darmono saat beliau sedang pergi ke suatu tempat dan ada tulisan beyond construction. Menurut Pak Darmono, kita kan tidak cuma properti saja, ada resort, lahan komersial, President University, SMA President, Infrastruktur, ada Golf. Ada Golf juga di Magelang. Jadi cocok untuk beyond property jadi bukan properti saja. Lebih dari itu. 8. Di Jababeka sendiri dari awal apakah hanya ada corporate marketing atau pernah ada divisi public relations sendiri? Pada awal-awalnya ada divisi PR. Corporate marketing itu ada semenjak saya masuk. Jadi saya yang membangun corporate marketing itu. Sekitar tahun 1998 baru ada corporate marketing. Semenjak ada corporate marketing seluruh sistem persenjataan pemasarannya dipegang satu tangan pada waktu itu. Jadi pada satu pusat.

3 L3 9. Jadi public relations masuk ke dalam corporate marketing? Tidak hanya PR, corporate secretary juga. Hampir semua kehidupan, tata kehidupan di Jababeka ini dikendalikan oleh corporate marketing. Pada waktu itu sangat kuat. Kuat ke atas, kuat ke samping, kuat ke bawah. Tapi setelah ditinggal lima tahun dibangunnya jadi empot-empotan. Kocar-kacir. Dulu eksistensi corporate marketing sangat disengani karena kuat mengendalikan. Setelah saya tinggal 5 tahun lalu ke Borobudur belum ada pengganti saya. Pas ada yang gantiin pada ga kuat. Sekarang saja baru ada Ibu Aris Toh. Tapi itupun baru satu tahun ini. Dia harus merajut kembali kekuatan yang sudah terpencar. 10. Brarti dapat dikatakan untuk output keluar Jababeka mempunyai satu pintu yaitu corporate marketing? Pengambilan keputusan strategisnya ada di corporate marketing. 11. Apakah dulu ada promotion board? Dari dulu sudah ada dan dulu dikendalikan oleh corporate marketing. 12. Kalo untuk logo sendiri, apa arti logo Jababeka? Lingkaran menggambarkan kesempurnaan, sedangkan warna hijau dan gambar daun di dalamnya melambangkan Jababeka yang ingin mengubah kawasan Jababeka yang awalnya gersang menjadi kota yang hijau dan asri. 13. Bagaimana strategi Jababeka dalam meningkatkan brand awareness? Pada zaman dulu dengan iklan, baik media cetak maupun elektronik 14. Bagaimana strategi Jababeka dalam menciptakan brand association dengan brand image yang sudah dan hendak dibentuk oleh Jababeka? Image Jababeka mulai diganti dari awalnya pengembang kawasan industri menjadi pengembang kota. Penggantian tersebut mulai dilakukan dengan mencantumkan pengembang kota atau city developer dalam setiap komunikasi Jababeka, seperti dalam surat dan dalam kartu nama setiap karyawan perusahaan.selain itu, sosok Bapak S.D. Darmono, yaitu founder dan direktur

4 L4 utama PT Jababeka Tbk, juga menjadi icon yang kuat di mata public terutama di mata pemerintah dan investor. 15. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai Jababeka? Pernahkah dilakukan survei? Survei pernah dilakukan dengan bantuan pihak-pihak ketiga dan hasil dari survei itu menyatakan bahwa dalam persepsi masyarakat, Jababeka merupakan kawasan industri yang sangat kuat dan tidak tergoyahkan. Survei dilakukan secara meluas kepada publik. Kepercayaan masyarakat juga bertambah dengan adanya inovasi yang dilakukan Jababeka. 16. Bagaimana loyalitas dari pengguna produk Jababeka maupun investor? Apakah sudah loyal? Saya kira iya ya. Karena hingga saat ini Jababeka masih menjadi rujukan baik bagi pemerintah maupun pihak swasta. Loyalitas investor di Jababeka sangat baik 17. Bagaimana cara Jababeka untuk menjaga loyalitas pengguna produk? Jababeka mempunyai komitmen one stop service untuk pengguna produknya. 18. Terima kasih Pak untuk kesediaannya saya wawancara. Sama-sama

5 L5 Informan 2 Nama Jabatan : Kemala Tampubolon : Patnership Manager Lokasi : Menara Batavia lt 25 Waktu : 19 Mei 2014 Durasi : 20 menit 1) PT Jababeka Tbk tidak mempunyai divisi public relations, lalu bagaimana PT Jababeka Tbk melaksanakan kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh public relations? PT Jababeka Tbk memasukkan fungsi PR ke dalam promotion board seperti kegiatan yang berkaitan dengan media. 2) Apa saja kegiatan branding yang dilakukan PT Jababeka Tbk? CSR, lalu dengan terlibat kepada komunitas sekitar yaitu melalui home industry yang ada di sekitar Kota Jababeka dan hubungan investor dengan cara menghadiri kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan networking (karena kegiatan branding ini dilakukan untuk target market yaitu investor dan calon investor) 3) Apa yang ingin disampaikan PT Jababeka Tbk melalui brand "Jababeka"? Pada awalnya Jababeka ingin dikenal sebangai pengembang kawasan industri. Tapi seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya perusahaan, sekarang Jababeka dikenal sebagai "pengembang kota". 4) Apa arti logo Jababeka? Warna hijau dan daun palmanya menggambarkan Industri yang ramah lingkungan.

6 L6 5) Bagaimana strategi Jababeka dalam meningkatkan brand awareness? Dengan melaksanakan CSR kepada penduduk sekitar yaitu dengan membantu home industry yang ada di penduduk sekitar kota Jababeka. 6) Bagaimana strategi Jababeka dalam menciptakan brand association dengan brand image yang sudah dan hendak dibentuk oleh Jababeka? Saat memperkenalkan Jababeka kepada calon investor, diselipkan mengenai Jababeka yang merupakan pengembang kota, yang tidak hanya fokus pada kawasan industri tetapi sekarang sudah menjadi pengembang kota. 7) Bagaimana persepsi masyarakat mengenai Jababeka? Pernahkah dilakukan survei? Setahu saya belum pernah. Hanya untuk persepsi khalayak dapat dilihat dari produk-produk Jababeka yang telah digunakan. Sudah banyak produk Jababeka yang terjual yang artinya banyak orang yang percaya bahwa Jababeka adalah pengembang kawasan industri, yang sekarang pengembang kota, yang dapat dipercaya. Selain itu inovasi yang dilakukan oleh Jababeka juga membantu untuk menjaga kepercayaan masyarakat. 8) Bagaimana loyalitas dari pengguna produk Jababeka maupun investor? 50% investor di Jababeka merupakan investor lama yang dari dulu sudah memercayakan dananya di Jababeka. Selain itu mereka juga memberitahu kepada rekan-rekan mereka bahwa Jababeka merupakan perusahaan yang tepat untuk menanamkan saham 9) Bagaimana cara Jababeka untuk menjaga loyalitas pengguna produk? Untuk menjaga hubungan baik dan loyalitas, Jababeka mempunyai Jababeka Infrastruktur dengan komitmen One Stop Service dimana para pengguna produk Jababeka dapat meminta bantuan kepada Jababeka dalam hal perijinan dengan pemerintah, perpanjangan kontrak, dan sebagainya. Jadi, para pengguna produk tidak perlu mencari tempat lain untuk mengurusi perijinan. Selain itu, kebutuhan seperti air dan listrik serta pembuangan limbah juga dipenuhi oleh Jababeka sehingga para pengguna produk di

7 L7 Jababeka tidak perlu repot-repot mencari sumber air, listrik, dan tempat pembuangan limbah. 10) Terima kasih Ibu Kemala untuk kesediaanya saya wawancara untuk mengumpulkan data. Sama-sama Carolina

8 L8 Informan 3 Nama Pekerjaan Lokasi Durasi : Haris Suhendra : Corporate Communication Manager Bina Nusantara : Ruang Corporate Communication : 14 menit 1) Menurut Anda, seberapa penting makna sebuah brand bagi perusahaan? Seberapa penting bagi perusahaan yaa, penting banget, biasa aja, penting gitu ya penting sih. Bicara mengenai branding berarti bicara mengenai investasi jangka panjang perusahaan karena bicara mengenai brand, itu bicara bagaimana customer percaya terhadap brand perusahaan itu sendiri dan semakin baik brand perusahaan maka semakin baik pula kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan itu sendiri, jadi dikatakan penting, ya sangat penting dan bahkan menjadi bagian dalam strategi perusahaan bagaimana menjaga kesinambungan jalannya perusahaan itu sendiri, sustainability perusahaan itu terjaga gitu. 2) Apa langkah awal yang tepat untuk mengeluarkan suatu brand ke pasar? Langkah pertama yang dilakukan adalah kita membuat brand strategy, artinya brand strategy itu dilihat dari bagaimana perusahaan ingin menancapkan persepsi brandnya ke publik. Nah, dari situ baru kita akan coba perkenalkan melalui kegiatan branding, baik kegiatan melalui media komunikasi atau lainnya. Ketika orang tahu, baru kita akan lihat seberapa besar brand awareness, seberapa baik brand awareness yang ada di perusahaan itu, kalo orang sudah tahu, kita akan lihat seberapa banyak orang membeli produk brand tersebut. Jadi, orang tahu dulu, kita harus menancapkan bahwa, kita harus memikirkan bagaimana brand awareness nya itu baik atau tidak, seberapa banyak orang tahulah mengenai brand itu sendiri, dari situlah orang akan membeli produk brand itu karena memang dia sudah tahu. Dari situ baru

9 L9 bagaimana brand loyalty itu dibangun karena adanya kepercayaan dari customer terhadap produknya itu sendiri. Jadi, bangun dulu brand awareness nya dari brand awareness nya kita tahu seberapa banyak orang membeli produk brandnya dari situ baru kita dapat melihat seberapa loyal terhadap brand itu sendiri, jadi itu harus dibangun. 3) Menurut pendapat anda, bagaimana suatu perusahaan dapat mempertahankan brand equity? Ya, kalo brand equity berarti ada 4 aspek itu brand awareness, brand association, perceived quality, lalu juga brand loyalty. Lihat dulu, seberapa besar brand awareness, seberapa banyak sih orang yang mengetahui tentang brand itu diukur dulu. Lalu yang kedua, bicara mengenai perceived quality berarti bicara mengenai the quality of produk itu sendiri, bagaimana menjaganya itu ya tentunya perusahaan harus menjaga kualitas dari produk itu sendiri sehingga orang akan mempersepsikan bahwa kualitas brand kita itu baik. Bicara mengenai brand association bicara bagaimana brand kita ini diasosiasikan oleh customer nya kita gitu. Artinya kalo asosiasinya berbeda dengan customer maka customer akan sulit untuk mengingatnya kembali artinya ketika misalnya brand a ini diasosiasikan bahwa brand ini adalah brand minuman sehat tapi kalo customer nya itu tidak mengasosiasikan bahwa minuman itu adalah minuman sehat maka akan sulit bagi perusahaan untuk mengharapkan bahwa customer itu akan beli minuman sehat itu. Jadi contohnya minuman kemasan gitu ya, pasti orang akan identik dengan Aqua gitu ya misalnya, itu bagaimana perusahaan harus bisa mengasosiasikan brand nya dimata customer dan customer konfirm bahwa dia tahu bahwa perusahaan itu melakukan asosiasi terhadap brand nya dia dan di diri nya dia. Trus yang berikutnya mengenai brand loyalty. Nah, dari situ baru, dari brand yang kita beli ini orang loyal nggak terhadap brand kita, mungkin dilihat dari orang membeli lagi atau menggunakannya lagi, nah itu mesti dilihat makanya ada program-program loyalty brand itu untuk mengukur bagaimanasupaya perusahaan ini untuk menjaga brandnya dia supaya dibeli lagi gitu. Nah, perusahaan harus mampu membuat orang tidak hanya membeli sekali tapi

10 L10 dibuatkan reattention, makanya kalo perusahaan bikin program loyalty atau member get member atau sekarang ini lagi nge trend nya kartu member gitu ya, itu sebenarnya satu strategi perusahaan agar customer membeli terus dengan berbagai macam program misalnya diskon, dapat poin, ya gitu gitu ya. Nah, perusahaan harus mampu kearah sana. Dari 4 itu kelihatan bahwa bicara mengenai brand equity bicara mengenai investasi perusahaan kedepan ketika misalnya orang akan membeli berapa pun harga produk itu karena memang equity nya itu sudah baik, orang akan mencarinya. Misalnya gitu kan, iphone gitu kan misalnya, karena brand equity nya sudah baik maka orang berapa pun harganya orang akan beli. Contoh lainnya, kita ngga tahu baju yang kita beli ini, misalnya kayak sering beli H&M, atau Zara, nah salah satu pabriknya ada di Indonesia tapi orang melihat ada brand Zara, nah bagaimana perusahaan itu bisa membuat brand equity nya baik sehingga memiliki nilai jual ketika customer atau orang lain mau beli produk dari brand itu. Yang pasti gini, tadi, perusahaan harus menjaga brandnya dengan berbagai macam kegiatan branding gitu ya, ya kalo berbicara mengenai branding activities atau kegiatan branding kan salah satunya adalah kita mengkomunikasikan melalui media, baik media cetak, media digital maupun media-media atau ruang-ruang yang biasa dia manfaatkan untuk itu. Nah, tadi bicara mengenai brand awareness ya activation nya salah satunya exhibition lalu juga bikin program-program promo gitu ya. Kalo bicara mengenai perceived quality itu tadi, perusahaan harus menjaga kualitas programnya dengan memberikan atau menciptakan program-program baru yang mungkin kualitasnya baik, inovasi sehingga orang mau beli produknya dia. Jadi perusahaan harus menciptakan programnya dia dengan kualitas yang baik, inovatif lah contohnya kayak iphone kan, sebenernya Iphone muncul itu akibat adanya inovasinya dia dan kualitasnya juga baik. Nah, akhirnya orang mempersepsikan bahwa kualitas dari Iphone itu baik, jadi perusahaan ya harus gitu. Yang asosiasi itu tadi, didalam komunikasi, perusahaan harus melakukan asosiasi artinya membuat message, membuat pesan bahwa minuman sehat itu adalah saya, jadi dalam aktivitasnya bagaimana si perusahaan itu mengasosiasikan dirinya sebagai minuman sehat. Misalnya dengan membuat program-program seperti jalan sehat, minum sehat sehari berapa kali, seminar,

11 L11 exhibition. Nah itu harus dicerminkan saat orang mau melakukan kegiatan itu maka orang tahu bahwa minuman itu adalah minuman sehat. Lalu yang loyalty tadi bagaimana perusahaan engage dengan konsumennya. Misalnya kamu punya kartu metro atau sogo, nah diciptakan kartu member. Kartu member itu salah satu cara untuk menjaga loyalitas. Misalnya nanti ada promo member beli 10 dapet 1 atau pembelian ke 11 dapat diskon. Track record itu akan ada di kartu member. Atau dengan komunitas, bikin acara gathering, seminar, acara seperti itulah yang harus perusahaan bangun agar ketika semua sudah tahu, asosiasinya semua sudah dapat, dan orang percaya dengan produk itu trus dia mau beli lagi dan beli lagi, di situlah brand equity terlihat. 4) Terima kasih Pak untuk waktunya Iya, sama-sama.

STRATEGI BRANDING PT JABABEKA TBK DALAM MEMPERTAHANKAN BRAND EQUITY

STRATEGI BRANDING PT JABABEKA TBK DALAM MEMPERTAHANKAN BRAND EQUITY STRATEGI BRANDING PT JABABEKA TBK DALAM MEMPERTAHANKAN BRAND EQUITY Carolina Romauly carolinaromauly@yahoo.com Ulani Yunus Abstrak THE PURPOSE OF THIS STUDY is to find out what the branding strategy by

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan diberikan saran sebagai masukan

Lebih terperinci

DOSEN PENGAMPU. tomi febriyanto

DOSEN PENGAMPU. tomi febriyanto TOMI FEBRIYANTO DOSEN PENGAMPU tomi febriyanto decibeljunkies@yahoo.com https://www.facebook.com/tomifebriyanto @decibeljunkie MEKANISME DAN DESAIN PERKULIAHAN: Kuliah dirancang untuk 12-14 kali pertemuan;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

Analisis Ekuitas Merek pada PT. Sentul City Tbk.

Analisis Ekuitas Merek pada PT. Sentul City Tbk. Analisis Ekuitas Merek pada PT. Sentul City Tbk. Imanuel Gunadi 0700714294 Robert 0700715795 ABSTRAK PT. Sentul City Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan property. Pengertian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jumlah Pengguna Tahun 2012

Lampiran 1 Jumlah Pengguna Tahun 2012 Lampiran 1 Jumlah Pengguna Tahun 2012 No Bulan JumlahPengguna 1 Januari 2012 210 2 Februari 2012 224 3 Maret 2012 215 4 April 2012 300 5 Mei 2012 310 6 April 2012 276 7 Mei 2012 230 8 Juni 2012 258 9 Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini Indonesia telah memiliki 160 Badan Usaha Milik Negara atau yang disingkat BUMN yang berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara (Rafick, 2010: 254).

Lebih terperinci

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta menurut hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini pemasaran memiliki peranan penting terhadap kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semakin ketatnya persaingan dalam pasar global saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat terus melakukan inovasi agar mampu bertahan serta unggul dari para kompetitornya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut: 1. Brand awareness tidak berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar 2. Quality berpengaruh pada kesediaan konsumen

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning INTERVIEW GUIDE A. Company Profil 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Mimikri Invitation? 2. Bagaimana struktur organisasi Mimikri Invitation? 3. Bagaimana logo yang digunakan Mimikri Invitation? 4.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL Petunjuk : Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh perusahaan. No Daftar Pertanyaan Audit Internal Ya Tidak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Data Wawancara Teknik Pengumpulan Data...

DAFTAR ISI Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Data Wawancara Teknik Pengumpulan Data... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATAPENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii vi viii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi brand dalam Bahasa Indonesia adalah merek, berasal dari kata brandr yang memiliki arti to burn. Bangsa Viking memakai kata ini sebagai tanda bakar pada hewan

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keputusan pembelian pada produk notebook Toshiba di Universitas Kristen

BAB V PENUTUP. keputusan pembelian pada produk notebook Toshiba di Universitas Kristen BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian pada produk notebook Toshiba di Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka dapat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analis yang sudah dilakukan di bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal seperti: 1. Brand Awareness di pasaran saat ini berada peringkat kedua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menghadapi tiga tantangan dan peluang utama berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan trend terjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan beberapa saran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu nama atau brand dalam sebuah bisnis menjadi sangat penting. Selain sebagai identitas perusahaan atau produk, brand juga menjadi suatu daya tarik terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri rokok di Indonesia saat ini terbagi menjadi beberapa jenis kategori produk, antara lain Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pariwisata di kota Jakarta semakin berkembang pesat dan cukup menggembirakan. Predikat Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi magnet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi, semua bidang industri saling bersaing untuk memperebutkan pasar. Tingginya tingkat persaingan dalam suatu industri mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingginya tingkat persaingan antar artis semakin hari semakin terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingginya tingkat persaingan antar artis semakin hari semakin terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya tingkat persaingan antar artis semakin hari semakin terlihat jelas, hal ini dapat terjadi tidak hanya dengan artis pendatang baru melainkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indomie adalah merek produk mie instan yang sudah ada sejak lama, bahkan merek ini juga sudah melekat di benak para konsumen mie instan sehingga seringkali dijumpai

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN DALAM PROSES STRATEGI KOMUNIKASI STARBUCKS INDONESIA DALAM MENGKOMUNIKASIKAN LOGO BARUNYA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN DALAM PROSES STRATEGI KOMUNIKASI STARBUCKS INDONESIA DALAM MENGKOMUNIKASIKAN LOGO BARUNYA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN DALAM PROSES STRATEGI KOMUNIKASI STARBUCKS INDONESIA DALAM MENGKOMUNIKASIKAN LOGO BARUNYA 1. Apakah anda mengetahui maksud dari logo baru Starbucks? 2. Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam abad 21 seperti sekarang perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif (competitive rivalry) dalam hal menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1Merek Menurut Undang Undang merek no 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta 1. Strategi customer relations seperti apa yang dilakukan oleh Legend Coffee Yogyakarta? 2. Siapa saja yang menjadi target dari program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1). BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Kilisan mengatakan bahwa Persaingan antara perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah kini semakin ketat. Masyarakat berkembang seiring

Lebih terperinci

Interview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi?

Interview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi? Lampiran 1 : Interview Guide Interview Guide Strategi Promosi 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi? 3. Siapa yang menjadi target audiens

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perusahaan tersebut tercapai sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perusahaan tersebut tercapai sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sosialisasi itu sangat penting dalam perusahaan agar tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut tercapai sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa program sosialisasi yang dilakukan Tutor Time Intercon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi yang memberi pengaruh yang sangat besar terhadap pada para pelaku bisnis, sehingga persaingan di dunia bisnis pun sangat lah ketat, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia, sektor jasa memiliki potensi dan prospek yang cerah di masa depan. Banyak jenis jasa yang masih bisa digali dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya

Lebih terperinci

BRANDING BRAND LOKAL DALAM MEA. Untuk Memenuhi Tugas Materi Khusus Ekonomi OSMARU. Program Studi atau jurusan : S1 Manajemen

BRANDING BRAND LOKAL DALAM MEA. Untuk Memenuhi Tugas Materi Khusus Ekonomi OSMARU. Program Studi atau jurusan : S1 Manajemen BRANDING BRAND LOKAL DALAM MEA Untuk Memenuhi Tugas Materi Khusus Ekonomi OSMARU Program Studi atau jurusan : S1 Manajemen Disusun oleh RADITYA ARIEF PRADANA 4140568243 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat bertahan hidup dan harus mempunyai strategi khusus dalam memasarkan produknya. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT. BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil PT.Fortune Pramana Rancang 3.1.1 Sejarah Perusahaan Ketika jumlah investasi asing meningkat di tahun 1980-an, ada kesempatan berkembang baru untuk komunikasi strategis,

Lebih terperinci

Tabel Matriks Hasil Wawancara

Tabel Matriks Hasil Wawancara Tabel Matriks Hasil Wawancara No. Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3 Faktor Lingkungan Eksternal a. Kebijakan 1. Menurut anda, kebijakan apa saja yang mempengaruhi perkembangan KMC? b. Pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Gambar 1.1 Logo PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong perusahaan untuk mencari celah guna meningkatkan loyalitas pembelian dan memenangkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika suatu persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data berikut merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Pekanbaru, Jln. Tuanku Tambusai No.320 ABC Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan faktor penting dalam sebuah kehidupan. Lingkungan merupakan hal yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah kehidupan makhluk hidup. Keberadaan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya industri jasa perhotelan akan menimbulkan terjadinya persaingan yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu kebutuhan terpenting dari kehidupan. Saat ini air sangat terancam. Saat industri menghasilkan limbah berbahaya yang di buang langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi dewasa ini banyak perusahaan atau instansi yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak terkecuali untuk bisnis jasa

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI 6.1. Kebijakan Pengembangan Investasi di Kabupaten Banyuaesin Konsep dan design arah pengembangan investasi di Kabupaten Banyuasin dibuat dengan mempertimbangkan potensi wilayah

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era reformasi telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat Indonesia termasuk perkembangan media massa yang sangat pesat. Perkembangan industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian merek suatu produk adalah sebuah seni dalam pemasaran. Sebab, merek merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut majalah SWA edisi bulan Januari 2013, lebih dari setengah (55%) konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika dan kawasan

Lebih terperinci

Perusahaan yang dipilih konsumen

Perusahaan yang dipilih konsumen BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Berdasarkan survei kecil yang dilakukan penulis sebelum menentukan pelanggan yang akan menjadi responden, survei yang dilakukan penulis kepada konsumen

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan

1. Kegiatan selama liburan 1. Kegiatan selama liburan Dari 21 responden Surabaya, ternyata paling banyak mengisi waktu liburan dengan menghabiskan waktu dirumah. 5 orang jalan-jalan, dan 4 orang organisasi. Bantu orang tua: 1 Jalan-jalan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pokok manusia terbagi menjadi 3 bagian yaitu sandang, pangan dan papan. Manusia memiliki kebutuhan akan pangan yang terdiri dari makanan dan minuman, semata-mata

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE. Kesehatan Kantor Cabang Utama Yogyakarta?

LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE. Kesehatan Kantor Cabang Utama Yogyakarta? 133 LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE Internal A. Customer Relationship Management 1. Bagaimana manajemen hubungan pelanggan yang diterapkan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Yogyakarta? 2. Bagaimana perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, persaingan di bidang industri semakin ketat dan kompleks baik antara sesama industri besar maupun dengan industri-industri kecil yang bermunculan.

Lebih terperinci

Pertemuan Pertemuan 7 3

Pertemuan Pertemuan 7 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 3 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas merek DESKRIPSI

Lebih terperinci

Jakarta, 06 Agustus Tim GFP

Jakarta, 06 Agustus Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-nya sehingga kami dapat menyelesaikan thesis kami yang berjudul ANALISIS EFEKTIVITAS SALES PROMOTION DAN PENGARUHNYA

Lebih terperinci

KUESIONER. Kurang dari 17 tahun. Peserta BPJS Bukan peserta BPJS

KUESIONER. Kurang dari 17 tahun. Peserta BPJS Bukan peserta BPJS KUESIONER Bagian Berilah tanda centang ( ) yang paling sesuai dengan diri anda Usia saat ini Lebih dari 7 tahun Kurang dari 7 tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Status pendidikan SMA / lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana aktifitas dasar manusia, dimana melalui komunikasi tersebut manusia dapat saling berhubungan satu sama lainya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R " BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak sekali stasiun televisi yang mengudara di Indonesia, baik itu televisi jaringan lokal maupun televisi jaringan nasional. Berbagai stasiun televisi

Lebih terperinci

Gambar 6. Publikasi yang dilakukan oleh RS Royal Taruma dengan narasumber dokter di Radio Dangdut Indonesia L19

Gambar 6. Publikasi yang dilakukan oleh RS Royal Taruma dengan narasumber dokter di Radio Dangdut Indonesia L19 Gambar 6. Publikasi yang dilakukan oleh RS Royal Taruma dengan narasumber dokter di Radio Dangdut Indonesia L19 Gambar 7. Program PR RS Royal Taruma yakni corporate social responsibility (CSR) donor darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, perusahaan perusahaan multinasional saat ini semakin banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi persaingan global.

Lebih terperinci