SURAT KEPUTUSAN No : Kep.01/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURAT KEPUTUSAN No : Kep.01/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012"

Transkripsi

1 SURAT KEPUTUSAN No : Kep.01/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 T e n t a n g JADWAL ACARA MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (MUNAS VI SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VI SPKEP SPSI, Menimbang : a. Bahwa untuk memperlancar jalannya persidangan selama berlangsungnya MUNAS VI SPKEP SPSI diperlukan adanya Jadwal Acara persidangan untuk menyesuaikan tersedianya waktu dengan materi yang akan dibahas dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. b. Bahwa untuk maksud tersebut, diperlukan adanya keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI, tentang Jadwal Acara MUNAS VI SPKEP SPSI. Mengingat : 1. UU No. 21 Tahun 2000 Jo. Permenakertrans No. 16 Tahun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas V SPKEP SPSI Tanggal Agustus Surat Keputusan Munas V SPKEP SPSI No. Kep. 12/MUNAS V/SPKEP/VIII/2007, tanggal 30 Agustus 2007, tentang komposisi personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Tahun Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI yang membahas rancangan jadwal acara MUNAS VI SPKEP SPSI pada sidang paripurna I, Tanggal 26 Juni M E M U T U S K A N Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG JADWAL ACARA MUNAS VI SPKEP SPSI Pertama : Jadwal acara MUNAS VI SPKEP SPSI adalah sebagaimana termaktub dalam lampiran surat keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini. Kedua : Jadwal acara MUNAS VI SPKEP SPSI, sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini, merupakan pedoman untuk melaksanakan permusyawaratan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Page 1

2 Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 26 Juni 2012 Lampiran surat keputusan Nomor : Kep. 01/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 JADWAL ACARA MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA ( MUNAS VI SPKEP SPSI ) WAKTU KEGIATAN/MATERI PIC SELASA, 26 JUNI Pendaftaran Peserta, Check In Panitia OC Page 2

3 Acara Pembukaan MUNAS VI 1. Pembukaan 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Mengheningkan cipta. 4. Pembacaan panca prasetya SPSI 5. Laporan ketua panitia 6. Sambutan sambutan a. Ketua PP SPKEP SPSI. b. Direktur Utama PT. JAMSOSTEK c. Ketua Umum DPN APINDO d. Presiden DPP KSPSI e. Gubernur Propinsi Jawa Timur f. Menakertrans RI/ Dirjen PHI dan Jamsos (Sekaligus membuka MUNAS VI SPKEP SPSI) 7. Do a penutup Coffee Break Diskusi Panel I Tantangan Perdagangan Bebas dalam Hubungan Industrial dan antisipasi Serikat pekerja Ceramah Umum II Pelaksanan Sistem Jaminan Sosial Nasional Lanjutan Diskusi Panel I Diskusi Panel II Tentang Pelaksanaan Jaminan Sosial Nasional SIDANG-SIDANG PARIPURNA Sidang Paripurna I 1. Pembahasan dan pengesahan jadwal acara. 2. Pembahasan dan pengesahan tata tertib. 3. Pemilihan dan pengesahan pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI Istirahat RABU, 27 JUNI Sarapan Pagi Sidang Paripurna II 1. Laporan pertanggungjawaban PP SPKEP SPSI Masa Bhakti Laporan Pimpinan Daerah dan Pandangan umum atas laporan pertanggungjawaban Coffee Break Lanjutan sidang paripurna II Penjelasan atas pandangan umum 2. Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban dan pernyataan Demisioner Saepul A Nani P H. Moestopo Virgo Solosa Ferri Nuzarli R. Abdullah H. Hotbonar Sinaga Sofyan Wanandi Andi Ghani N Dr. Hary S Muhaimin Iskandar/ Irianto Simbolon Mulyadi. Moderator : Chandra M R. Abdullah Indrasari Tjandraningsih Moderator : H. Moestopo Prop. Hasbalah Th dan Bpk. Anshori PP SPKEP SPSI sbg Pimpinan Sidang Sementara Pimpinan Sidang MUNAS VI Pimpinan Sidang MUNAS VI Sidang Paripurna III mbentukan Pe komisi-komisi. a. Komisi Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga b. Komisi Program Umum Penguatan Organisasi c. Komisi Program Umum Pengembangan Organisasi d. Komisi Rekomendasi Pimpinan Sidang MUNAS VI Page 3

4 Ishoma Sidang komisi-komisi Pemilihan ketua komisi. Pembahasan materi komisi Coffee Break Lanjutan sidang komisi Ishoma Sidang Paripurna IV 1. Laporan hasil sidang komisi 2. Pengesahan hasil sidang komisi Coffee Break Sidang Paripurna V 1. Pencalonan dan pemilihan Ketua Umum PP SPKEP SPSI Masa Bhakti Pembentukan dan pengesahan Tim Formatur 3. Rapat Tim Formatur Istirahat Pimpinan Komisi MUNAS VI Pimpinan Komisi Pimpinan Sidang MUNAS VI KAMIS, 28 JUNI Sarapan pagi Sidang Paripurna VI 1. Laporan hasil Sidang Formatur 2. Pengesahan hasil Sidang Formatur 3. Pelantikan PP SPKEP SPSI Acara Penutupan 1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 2. Mengheningkan Cipta 3. Laporan Panitia Penyelenggara 4. Serah terima jabatan 5. Sambutan Ketua Umum PP SPKEP SPSI Terpilih 6. Sambutan Presiden DPP KSPSI 7. Do a / Penutup Istirahat dan Makan Siang Check Out SURAT KEPUTUSAN No : Kep.02/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 T e n t a n g Pimpinan Sidang MUNAS VI PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (MUNAS VI SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VI SPKEP SPSI Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban jalannya sidangsidang dalam MUNAS VI SPKEP SPSI yang berlangsung di Page 4

5 Tretes, Pasuruan, Jawa Timur, pada tanggal Juni 2012, perlu adanya peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. b. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu adanya surat keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI, tentang peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas V SPKEP SPSI Tanggal Agustus Surat keputusan MUNAS V SPKEP SPSI No. Kep. 12/MUNAS V/SPKEP/VIII/2007, tanggal 30 Agustus 2007, tentang komposisi personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Surat keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 01/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 tentang jadwal acara MUNAS VI SPKEP SPSI. Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI yang membahas rancangan peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI pada sidang paripurna I, pada tanggal 26 Juni M E M U T U S K A N Menetapkan Pertama Kedua Ketiga : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUNAS VI SPKEP SPSI. : Peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI secara lengkap dan terperinci adalah sebagaimana termaktub dalam lampiran surat keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini. : Peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI sebagaimana diktum pertama keputusan ini merupakan pedoman untuk melaksanakan permusyawaratan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 26 Juni 2012 Page 5

6 PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (MUNAS VI SPKEP SPSI) BAB I U M U M Pasal 1 Musyawarah Nasional adalah Musyawarah Nasional VI Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, yang selanjutnya dalam peraturan tata tertib ini disebut MUNAS VI SPKEP SPSI. Pasal 2 MUNAS VI SPKEP SPSI adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi SPKEP SPSI. Pasal 3 MUNAS VI SPKEP SPSI diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat SPKEP SPSI berdasarkan pada : Page 6

7 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI hasil Munas V, tanggal Agustus Surat Keputusan Munas SPKEP SPSI No. 12/MUNAS V/SPKEP SPSI/VIII/2007, tentang komposisi personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Pasal 4 THEMA DENGAN MUNAS VI SPKEP SPSI, KITA PERKUAT KOMITMEN MELAKSANAKAN 4 (EMPAT) PENGUATAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA YANG BAIK DAN BENAR DALAM MEMBANGUN SPKEP SPSI YANG KUAT, MANDIRI, SETARA DAN PROFESIONAL, UNTUK MEMPERJUANGKAN TERWUJUDNYA KEHIDUPAN PEKERJA INDONESIA YANG ADIL, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT Pasal 5 SUB THEMA 1. DENGAN SEMANGAT KEMANDIRIAN, KITA MANTAPKAN KOMITMEN PENGUATAN KEUANGAN, SUMBER DAYA MANUSIA, ADVOKASI, SERTA SOLIDITAS DAN SOLIDARITAS ORGANISASI UNTUK MEWUJUDKAN SPKEP SPSI SEBAGAI PENGGERAK PERUBAHAN SERIKAT PEKERJA DI INDONESIA 2. DENGAN SEMANGAT DEMOKRATISASI, KITA KUATKAN KOMITMEN PERJUANGAN MEMBANGUN SPKEP SPSI YANG MODERN DAN TANGGUH DALAM PERJUANGAN MENEGAKAN KEADILAN 3. DENGAN SEMANGAT KESETARAAN DAN PROFESIONALISME, KITA KUATKAN KOMITMEN PERJUANGAN SPKEP SPSI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN PEKERJA YANG DISEGANI KAWAN MAUPUN LAWAN BAB II KEDAULATAN MUNAS VI Pasal 6 Kedaulatan tertinggi organisasi SPKEP SPSI berada ditangan anggota yang diwakili oleh para peserta MUNAS VI SPKEP SPSI dengan berpegang teguh pada prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. BAB III TUGAS DAN WEWENANG MUNAS VI Pasal 7 Tugas dan wewenang MUNAS VI SPKEP SPSI: 1. Menilai dan mensahkan laporan pertanggungjawaban pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI masa bhakti Mengubah/menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI Page 7

8 3. Membuat dan menetapkan program umum organisasi SPKEP SPSI tahun Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan dan garis-garis besar kebijakan organisasi 5. Memilih Ketua Umum dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI masa bhakti Membentuk komisi verifikasi jika dipandang perlu. BAB IV PESERTA MUNAS VI Pasal 8 P e s e r t a Peserta MUNAS VI SPKEP SPSI, terdiri dari: 1. Pengurus PP SPKEP SPSI masa bhakti Utusan PD SPKEP SPSI yang dibekali surat mandat. 3. Utusan PC SPKEP SPSI yang dibekali surat mandat. 4. Utusan PUK SPKEP SPSI yang dibekali surat mandat. Pasal 9 Hak suara Hak suara dalam MUNAS VI SPKEP SPSI diatur dengan ketentuan: 1. Pengurus PP SPKEP SPSI masa bhakti , masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara. 2. PD SPKEP SPSI masing-masing mempunyai 2 (dua) hak suara. 3. PC SPKEP SPSI masing-masing mempunyai 2 (dua) hak suara. 4. PUK SPKEP SPSI masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara. Pasal 10 Hak Peserta Setiap peserta mempunyai hak-hak sebagai berikut: 1. Hak untuk memilih dan dipilih 2. Hak untuk menyampaikan saran dan pendapat. 3. Hak suara sesuai dengan ketentuan pasal Hak-hak lainnya yang ditetapkan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. Pasal 11 Kewajiban Peserta Setiap peserta berkewajiban untuk : 1. Membawa dan menyerahkan surat mandat 2. Mentaati peraturan tata tertib dan ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI 3. Memelihara suasana tertib serta menjaga kelancaran jalannya persidangan MUNAS VI SPKEP SPSI 4. Mengikuti sidang-sidang dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. 5. Mengisi daftar hadir setiap kali mengikuti sidang-sidang dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. 6. Memakai atribut kepesertaan. 7. Mematuhi kewajiban-kewajiban lainnya yang ditetapkan oleh panitia. Page 8

9 Pasal 12 Peninjau 1. Peninjau adalah tamu undangan (diluar peserta dan panitia MUNAS VI SPKEP SPSI). 2. Peninjau dapat mengikuti sidang-sidang paripurna. 3. Peninjau tidak mempunyai hak suara. 4. Peninjau dapat menyampaikan saran dan pendapat pada sidang komisi. BAB V ALAT KELENGKAPAN MUNAS VI Pasal 13 Alat kelengkapan MUNAS VI SPKEP SPSI ditetapkan sesuai dengan kebutuhan terdiri dari : 1. Pimpinan Sidang Sementara. 2. Pimpinan Sidang. 3. Sidang Paripurna. 4. Pimpinan Komisi 5. Sidang Komisi. 6. Sidang Formatur. Pasal 14 Pimpinan Sidang Sementara Page 9

10 1. Pimpinan sidang sementara dalam MUNAS VI SPKEP SPSI adalah Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode Pimpinan sidang sementara MUNAS VI SPKEP SPSI berwenang untuk : a. Memimpin pembahasan dan mengesahkan Jadwal Acara, Peraturan Tata Tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. b. Memimpin pemilihan dan mengesahkan Pimpinan Sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. Pasal 15 Pimpinan Sidang MUNAS 1. Pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI dipilih dari dan oleh peserta MUNAS VI SPKEP SPSI. 2. Pemilihan pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI dipimpin oleh pimpinan sidang sementara dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. 3. Pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari : a. 1 (satu) orang dari peserta unsur PP SPKEP SPSI b. 4 (empat) orang dari peserta Munas VI SPKEP SPSI, yang terdiri dari 1 (satu) orang unsur PD SPKEP SPSI, 2 (dua) unsur PC SPKEP SPSI dan 1 (satu) orang unsur PUK SPKEP SPSI, dengan komposisi Pimpinan Sidang : - Seorang Ketua merangkap Anggota. - Seorang Sekretaris merangkap Anggota. - 3 (tiga) orang Anggota. 4. Tata cara pemilihan Pimpinan Sidang: a. Pimpinan Sidang dari unsur Pimpinan Pusat ditunjuk oleh Pengurus PP SPKEP SPSI periode b. Pimpinan Sidang dari unsur peserta Munas VI dipilih dari peserta secara aklamasi dipimpin oleh Pimpinan Sidang sementara. 5. Pimpinan Sidang MUNAS VI SPKEP SPSI merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif. Pasal 16 Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang 1. Pimpinan sidang bertugas: a. Memimpin dan Mengarahkan serta menjaga kelancaran jalannya sidang-sidang paripurna sesuai dengan jadwal acara dan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. b. Menampung usul, saran dan pendapat peserta untuk disimpulkan dan selanjutnya ditetapkan menjadi keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI. c. Membentuk dan menetapkan anggota komisi. d. Menseleksi dan menetapkan bakal calon ketua umum menjadi calon tetap sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil MUNAS VI SPKEP SPSI. e. Memimpin pemilihan Ketua Umum dan anggota formatur. f. Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk menyusun dan menetapkan personalia Pengurus PP SPKEP SPSI Periode g. Mengesahkan dan mengukuhkan serta melantik Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode hasil sidang Tim Formatur. h. Membentuk dan menetapkan komisi verifikasi apabila dipandang perlu. 2. Pimpinan sidang berwenang membatasi serta menghentikan pembicaraan yang tidak ada relevansinya dengan materi yang sedang dibicarakan. 3. Menetapkan keputusan-keputusan hasil MUNAS VI SPKEP SPSI. Page 10

11 Pasal 17 Komisi-Komisi 1. Dalam MUNAS VI SPKEP SPSI dibentuk komisi-komisi yang ditetapkan sesuai kebutuhan, terdiri dari: a. Komisi A : Komisi Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga b. Komisi B : Komisi Program Umum Penguatan Organisasi c. Komisi C : Komisi Program Umum Pengembangan Organisasi d. Komisi D : Komisi Rekomendasi 2. Setiap peserta wajib menjadi anggota pada salah satu komisi yang ditetapkan pada ayat (1) diatas. 3. Setiap komisi dipimpin oleh pimpinan komisi yang dipilih dari dan oleh anggota komisi. 4. Pimpinan komisi terdiri dari 2 (dua) orang yang terdiri dari : a. Seorang Ketua merangkap Anggota. b. Seorang Sekretaris merangkap Juru Bicara dan Anggota. 5. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Komisi dilakukan sesaat sebelum dimulainya sidang komisi dengan cara musyawarah mufakat. 6. Masing-masing komisi bertugas untuk membahas secara mendalam materi yang telah disiapkan oleh panitia pengarah serta merumuskan kesimpulan hasil rapat komisi sesuai dengan ruang lingkup masingmasing komisi. 7. Hasil kerja komisi dilaporkan dalam sidang paripurna untuk diadakan penyempurnaan dan persetujuan dari anggota komisi lain dan selanjutnya disahkan oleh Pimpinan Sidang menjadi keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI. BAB VI QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 18 Quorum 1. Setiap jenis sidang dalam MUNAS VI SPKEP SPSI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta anggota sidang. 2. Setiap sidang dalam MUNAS VI SPKEP SPSI dapat dilakukan, apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta yang terdaftar. 3. Apabila peserta yang hadir dalam sidang belum memenuhi ketentuan lebih dari separuh dari peserta yang terdaftar, maka sidang ditunda paling lama 15 menit. 4. Setelah ditunda 15 menit, tetapi jumlah peserta yang hadir belum memenuhi quorum, maka untuk dimulainya persidangan, Pimpinan sidang dapat meminta persetujuan peserta sidang dan pimpinan sidang dapat mengambil keputusan bahwa sidang dinyatakan sah. Pasal 19 Tata Cara Persidangan 1. Setiap peserta berhak untuk berbicara, menyampaikan usul, saran dan pendapat. 2. Setiap peserta yang akan menggunakan hak bicaranya harus terlebih dahulu meminta ijin kepada pimpinan sidang. 3. Pimpinan sidang berhak mengatur giliran dan lamanya waktu berbicara bagi setiap peserta sidang tanpa mengabaikan hak-haknya. 4. Pimpinan sidang berhak memberi peringatan kepada pembicara apabila isi pembicaraan menyimpang dari pokok permasalahan yang sedangn dibicarakan, apabila dipandang perlu, pimpinan sidang dapat menghentikan pembicaraan. Page 11

12 5. Dalam hal anggota pimpinan sidang bermaksud untuk menggunakan hak bicaranya sebagai peserta maka terlebih dahulu memberitahukan kepada pimpinan sidang yang lain dan kepada peserta sidang. Pasal 20 Tata Cara Pengambilan Keputusan 1. Keputusan-keputusan yang diambil dalam setiap sidang, dilakukan melalui cara musyawarah untuk mencapai mufakat. 2. Apabila cara musyawarah tidak mencapai mufakat, maka pengambilan keputusan ditempuh dengan cara pengambilan suara terbanyak. 3. Keputusan melalui pemungutan suara dinyatakan sah apabila memperoleh suara mayoritas (50 % + 1) dari jumlah peserta sidang yang hadir. 4. Setiap keputusan yang dihasilkan dalam persidangan, dibuat berita acara lengkap dan ditandatangani oleh seluruh pimpinan sidang. BAB VII LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PP SPKEP SPSI DAN DEMISIONER Pasal Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam sidang paripurna MUNAS VI SPKEP SPSI. 2. Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode tahun dinyatakan demisioner setelah laporan pertanggungjawaban dinyatakan diterima oleh peserta MUNAS VI SPKEP SPSI dan disyahkan serta ditetapkan dalam suatu surat keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI. BAB VIII PERSYARATAN MENJADI KETUA UMUM DAN PENGURUS TATA CARA PEMILIHAN DAN KOMPOSISI PERSONALIA PP SPKEP SPSI MASA BAKTI Pasal 22 Syarat Calon Ketua Umum dan Pengurus 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Telah mempunyai pengalaman menjadi pengurus Pimpinan Pusat, atau Pimpinan Daerah, atau Pimpinan Cabang, atau Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI sekurangkurangnya 5 (lima) tahun. 3. Mempunyai wawasan yang luas tentang Serikat Pekerja. 4. Mempunyai kewibawaan/berdedikasi tinggi. 5. Mempunyai kecakapan untuk mengurus organisasi. 6. Mempunyai kemampuan dan waktu untuk kegiatan organisasi. 7. Sehat Jasmani dan Rohani. 8. Setia kepada Organisasi dan taat kepada AD/ART. Pasal 23 Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan 1. Calon ketua umum mengisi formulir kesediaan menjadi ketua umum yang disediakan oleh panitia. Page 12

13 2. Ketua umum Pimpinan Pusat SPKEP SPSI dipilih secara langsung, dari dan oleh peserta MUNAS VI SPKEP SPSI. 3. Pemilihan ketua umum dilakukan dengan cara pemungutan suara. 4. Calon Ketua Umum yang memperoleh suara mayoritas (50 % + 1) ditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih. 5. Dalam hal calon ketua umum hanya ada satu/tunggal, maka calon ketua umum secara aklamasi dinyatakan sah sebagai ketua umum terpilih. 6. Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI yang lainnya, ditunjuk dan ditetapkan oleh Tim Formatur. Pasal 24 Struktur dan Komposisi Personalia PIMPINAN PUSAT SPKEP SPSI Periode Komposisi personalia pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode tahun , ditetapkan oleh Tim Formatur berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga hasil MUNAS VI SPKEP SPSI. BAB IX TIM FORMATUR Pasal 25 Tim Formatur 1. Tim Formatur MUNAS VI SPKEP SPSI berjumlah 7 (tujuh) Orang Yang terdiri dari : a. 1 (satu) Orang Ketua Umum terpilih sebagai Ketua Tim Formatur. b. 1 (satu) Orang dari unsur pengurus PP SPKEP SPSI demisioner. c. 2 (dua) Orang dari unsur Pimpinan Daerah. d. 2 (dua) Orang dari unsur Pimpinan Cabang. e. 1 (satu) Orang dari unsur Pimpinan Unit Kerja. 2. Tata cara Pemilihan Tim Formatur diatur sebagai berikut : a. Anggota Formatur dari unsur Pimpinan Pusat ditunjuk oleh pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Demisioner. b. Anggota Formatur dari unsur PD SPKEP SPSI ditunjuk melalui musyawarah antar PD SPKEP SPSI yang hadir, dipimpin oleh pimpinan sidang. c. Anggota Formatur dari unsur PC SPKEP SPSI ditunjuk melalui musyawarah antar PC SPKEP SPSI yang hadir, dipimpin oleh pimpinan sidang. d. Anggota Formatur dari unsur PUK SPKEP SPSI ditunjuk melalui musyawarah antar PUK SPKEP SPSI yang hadir, dipimpin oleh pimpinan sidang. Pasal 26 Wewenang dan Keputusan Tim Formatur 1. Tim formatur bertugas dan berwenang untuk menunjuk, menyusun dan menetapkan komposisi Personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI masa bhakti secara musyawarah mufakat melalui sidang formatur dengan mempedomani AD-ART hasil MUNAS VI SPKEP SPSI. 2. Hasil sidang Tim Formatur dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Formatur. 3. Keputusan Tim Formatur dilaporkan dalam sidang paripurna MUNAS VI SPKEP SPSI untuk selanjutnya ditetapkan sebagai keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI yang dinyatakan sah dan tidak dapat diganggu gugat. Page 13

14 BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal Hal-hal yang berkaitan dengan segala kegiatan MUNAS VI SPKEP SPSI yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini, akan diatur dan diputuskan dalam sidang paripurna MUNAS VI SPKEP SPSI. 2. Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 26 Juni 2012 Page 14

15 SURAT KEPUTUSAN No : Kep.03/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 T e n t a n g PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (MUNAS VI SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VI SPKEP SPSI Menimbang : a. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya sidang sidang dalam MUNAS VI SPKEP SPSI yang berlangsung di Tretes, Jawa Timur, pada tanggal Juni 2012, perlu adanya pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. b. Bahwa oleh karena itu, perlu ditetapkan satu keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI, tentang pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas V SPKEP SPSI Tanggal Agustus Surat keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 01/ MUNAS VI/SPKEP SPS/VI/2012, Tanggal 26 Juni 2012, tentang jadwal acara MUNAS VI SPKEP SPSI. 3. Surat Keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 02/ MUNAS VI/SPKEP SPS/VI/2012, Tanggal 26 Juni 2012, tentang peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI yang membahas pemilihan pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI pada sidang paripurna I, pada tanggal 26 Juni M E M U T U S K A N Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PIMPINAN SIDANG MUNAS VI SPKEP SPSI. Pertama : Personalia pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI, terdiri dari : 1. VIRGO H. SOLOSSA ( Ketua merangkap anggota) 2. AKHMAD SOLEH S.H. ( Sekretaris merangkap anggota ) Page 15

16 3. TRI PUSPITAL ( Anggota ) 4. JODI SIAHAAN ( Anggota ) 5. SUBIYANTO S.H. ( Anggota ) Kedua Ketiga : Tugas dan wewenang pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI, sebagaimana diatur dalam peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 26 Juni 2012 SURAT KEPUTUSAN No : Kep.04/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 T e n t a n g PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIMPINAN PUSAT SPKEP SPSI PERIODE Page 16

17 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VI SPKEP SPSI Menimbang : a. Bahwa berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI hasil MUNAS V SPKEP SPSI, tanggal Agustus 2007, Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode tahun , berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban hasil kerja selama periode masa baktinya dalam sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. b. Bahwa laporan pertanggungjawaban termasuk laporan keuangan MUNAS VI SPKEP SPSI, yang disampaikan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI, telah memenuhi seluruh ketentuan organisasi SPKEP SPSI. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas V SPKEP SPSI Tanggal Agustus Surat Keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 02/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012, tanggal 27 Juni 2012, tentang peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. 3. Surat Keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 03/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012, Tanggal 27 Juni 2012, tentang pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. Memperhatikan : Tanggapan dan pandangan umum peserta dalam sidang paripurna MUNAS VI SPKEP SPSI yang membahas laporan pertanggung jawaban dan laporan keuangan PP SPKEP SPSI periode M E M U T U S K A N Menetapkan Pertama : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN LAPORAN KEUANGAN PP SPKEP SPSI, PERIODE : Menerima dan mensahkan Laporan pertanggungjawaban PP SPKEP SPSI periode Kedua : Laporan pertanggungjawaban PP SPKEP SPSI periode sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini, secara terperinci adalah sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini. Page 17

18 Ketiga : Laporan pertanggungjawaban sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini, lebih lanjut dipergunakan sebagai acuan dan pedoman untuk menyusun program umum PP SPKEP SPSI periode Keempat : Dengan diterima dan disahkannya laporan pertanggungjawaban, maka pengurus PP SPKEP SPSI periode dinyatakan demisioner. Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 27 Juni 2012 S U R A T K E P U T U S A N No : Kep. 05/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 T e n t a n g PEMBENTUKAN KOMISI KOMISI DALAM MUNAS VI SPKEP SPSI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VI SPKEP SPSI Menimbang : a. Bahwa MUNAS VI SPKEP SPSI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi berwenang untuk mengambil keputusankeputusan organisasi yang strategis dan mendasar untuk kelangsungan hidup organisasi SPKEP SPSI. Page 18

19 b. Bahwa agar organisasi mampu menjawab berbagai tantangan dimasa mendatang dan aspirasi dari seluruh perangkat organisasi dapat dibahas secara mendalam dan musyawarah berjalan secara tertib dan lancer sehingga berhasil guna dan berdaya guna demi kelangsungan hidup organisasi, maka MUNAS VI SPKEP SPSI perlu membentuk komisi komisi yang bertugas, membahas penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI, mengevaluasi dan menyusun Program Umum Organisasi, Peraturan Organisasi dan Rekomendasi SPKEP SPSI periode c. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan satu keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI tentang Pembentukan komisi komisi dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas V SPKEP SPSI Tanggal Agustus Surat Keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 02/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012, tanggal 27 Juni 2012, tentang peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. 3. Surat Keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 03/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012, tanggal 27 Juni 2012, tentang pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VI SPKEP SPSI, yang membahas pembentukan komisi-komisi dalam MUNAS VI SPKEP SPSI pada tanggal 27 Juni M E M U T U S K A N Menetapkan Pertama Kedua Ketiga : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KOMISIKOMISI DALAM MUNAS VI SPKEP SPSI. : Komisi Komisi dalam MUNAS VI SPKEP SPSI terdiri dari : Komisi A : Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komisi B : Komisi Program Umum Penguatan Organisasi. Komisi C : Komisi Program Umum Pengembangan Organisasi Komisi D : Komisi Rekomendasi. : Menugaskan kepada masing-masing komisi untuk menyusun dan menetapkan komposisi personalia pimpinan komisi, melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan tata tertib MUNAS VI SPKEP SPSI. : Hasil kerja komisi, wajib disampaikan dalam sidang paripurna MUNAS VI SPKEP SPSI. Page 19

20 Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 27 Juni 2012 SURAT KEPUTUSAN No : Kep.06/MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012 T e n t a n g ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SPKEP SPSI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VI SPKEP SPSI Menimbang : a. Bahwa musyawarah nasional SPKEP SPSI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi berwenang untuk mengubah, menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD - ART SPKEP SPSI). b. Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD - ART SPKEP SPSI) sebagai pedoman pokok dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, fungsi dan peran serta kebijakan organisasi SPKEP SPSI hasil MUNAS V SPKEP SPSI tanggal Agustus 2007, perlu dirubah dan disempurnakan. Page 20

21 c. Bahwa oleh karenanya, perlu ditetapkan satu keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD-ART SPKEP SPSI). Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas V SPKEP SPSI Tanggal Agustus Surat keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 03/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012, tanggal 27 Juni 2012, tentang pimpinan sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. 3. Surat keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI Nomor : Kep. 05/ MUNAS VI/SPKEP SPSI/VI/2012, tanggal 27 Juni 2012, tentang pembentukan komisi komisi dalam MUNAS VI SPKEP SPSI. Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam sidang paripurna MUNAS VI SPKEP SPSI yang membahas hasil kerja Komisi A : Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, pada tanggal 27 Juni M E M U T U S K A N Menetapkan Pertama : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SPKEP SPSI. : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD- ART SPKEP SPSI) secara terperinci adalah sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini. Kedua : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD - ART SPKEP SPSI) sebagaimana dimaksud dalam dictum pertama keputusan ini merupakan pedoman pokok organisasi visi, misi, tujuan, fungsi dan peran serta kebijakan organisasi SPKEP SPSI. Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Tretes, Jawa Timur Pada tanggal : 27 Juni 2012 Page 21

22 ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (SPKEP SPSI) Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Pembukaan Bahwa masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah cita-cita proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang dapat diwujudkan dengan pembangunan nasional yang didalamnya menuntut peran aktif pekerja dan suasana hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan Bahwa peran aktif pekerja dalam pembangunan nasional dapat diwujudkan dengan mencerdaskan kehidupan pekerja indonesia dan kebebasan berserikat serta dihapuskannya segala macam penindasan terhadap kaum pekerja Indonesia Bahwa sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, maka pembentukan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah untuk melindungi, membela dan memperjuangkan, hak-hak dan kepentingan pekerja demi terwujudnya kehidupan pekerja Indonesia dan keluarganya yang adil, sejahtera, dan bermartabat, Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan penguatan sumber daya manusia, advokasi, keuangan, soliditas organisasi dan solidaritas demi terwujudnya kesetaraan pelaku hubungan industrial. Page 22

23 Atas dasar cita-cita luhur pekerja Indonesia dengan berpedoman kepada konstitusi negara dan Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia, tanggal 20 Pebruari 1973, maka disepakati bersama untuk mengembangkan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut: BAB I NAMA, BENTUK, IKRAR dan ATRIBUT Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia disingkat SPKEP SPSI. SPKEP SPSI berbentuk Federasi Pasal 2 Bentuk Pasal 3 Ikrar dan Atribut 1. Ikrar Panca Prasetya SPKEP SPSI merupakan janji organisasi SPKEP SPSI. 2. SPKEP SPSI mempunyai atribut organisasi berupa : Bendera SPKEP SPSI, Seragam Organisasi, Mars dan Lagu perjuangan dan Kartu Tanda Anggota. 3. Ikrar Panca Prasetya SPKEP SPSI, Atribut organisasi lebih lanjut diatur secara rinci dalam Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI. BAB II AZAS, SIFAT, IDEOLOGI PERJUANGAN DAN HALUAN ORGANISASI SPKEP SPSI Pasal 4 Azas SPKEP SPSI berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 Sifat SPKEP SPSI bersifat Bebas, Terbuka, Mandiri, Demokratis, Profesional dan Bertanggung Jawab Pasal 6 Ideologi Perjuangan SPKEP SPSI dalam melaksanakan peran dan fungsinya dilandasi ideologi perjuangan sosial ekonomi yang berketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 7 Haluan Organisasi Page 23

24 Haluan perjuangan organisasi SPKEP SPSI : a. Membangun kesetaraan pelaku hubungan industrial b. Membangun budaya kemitraan pelaku hubungan industrial c. Membangun budaya berunding dengan itikad baik yang konstruktif dan produktif d. Membangun budaya taat azas BAB III PENDIRIAN, KEDUDUKAN dan AFILIASI Pasal 8 Pendirian 1. SPKEP SPSI adalah kelanjutan dari Serikat Buruh Farmasi dan Kimia, Federasi Buruh Seluruh Indonesia (SBFK-FBSI) yang didirikan pada tanggal 20 Februari 1973 dan dikembangkan berdasarkan keputusan Munaslub pada tanggal Juli 2001 dan terakhir diputuskan berdasarkan keputusan Munas VI tanggal Juni SPKEP SPSI didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan Pasal 9 Kedudukan 1. Pimpinan Pusat SPKEP SPSI berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia. 2. Pimpinan Daerah SPKEP SPSI berkedudukan di Ibu kota Propinsi. 3. Pimpinan Cabang SPKEP SPSI berkedudukan di Kabupaten/Kota. 4. Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI berkedudukan di Perusahaan. Pasal 10 Afiliasi 1. SPKEP berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. 2. SPKEP SPSI dapat bekerjasama dan atau berafiliasi dengan Serikat Pekerja Internasional sejenis, sepanjang tidak bertentangan dengan garis perjuangan organisasi SPKEP SPSI dan Undang-Undang yang berlaku. BAB IV VISI DAN MISI ORGANISASI Pasal 11 Visi Terwujudnya kemerdekaan berserikat bagi kaum pekerja Indonesia yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, profesional, setara dan bertanggung jawab Pasal 12 Misi Page 24

25 Mewujudkan kehidupan pekerja Indonesia dan keluarganya yang adil, sejahtera, dan bermartabat serta terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan bekeadilan dengan cara : 1. Mencerdaskan kehidupan pekerja Indonesia 2. Menghapuskan penindasan terhadap kehidupan pekerja Indonesia, 3. Memperjuangkan, melindungi, membela hak-hak dan kepentingan pekerja Indonesia BAB V TUJUAN, FUNGSI dan USAHA Pasal 13 Tujuan SPKEP SPSI bertujuan : 1. Mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan , demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. 2. Melindungi dan membela Hak dan kepentingan Pekerja. 3. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya. 4. Menumbuhkembangkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas diantara sesama kaum pekerja. 5. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan. 6. Berperan aktif dalam membangun solidaritas perjuangan pekerja nasional dan internasional untuk mewujudkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal 14 Fungsi 1. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja. 2. Lembaga perundingan mewakili pekerja. 3. Pelindung dan pembela hak-hak dan kepentingan pekerja. 4. Wadah pembinaan dan wahana peningkatan pengetahuan pekerja. 5. Wahana peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. 6. Wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan. 7. Wakil pekerja dalam lembaga-lembaga ketenagakerjaan. 8. Wakil untuk atas nama anggota baik didalam maupun diluar pengadilan 9. Pembina kader-kader bangsa untuk menunjang pembangunan nasional secara professional, disiplin, terampil, produktif dan berwawasan kebangsaan. 10. Mitra yang aktif dalam proses pengambilan keputusan politik ketenagakerjaan serta sebagai kontrol sosial terhadap kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Pasal 15 Usaha Untuk mancapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, SPKEP SPSI Menjalankan berbagai usaha, sebagai berikut : 1. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan nasional untuk mengisi kemerdekaan. 2. Mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sesuai dengan tuntutan jaman. Page 25

26 3. Memperjuangkan perbaikan upah dan pendapatan yang layak sesuai dengan kebutuhan hidup dan kemajuan perekonomian. 4. Memperjuangkan jaminan sosial yang luas sesuai dengan tuntutan kebutuhan. 5. Mengadakan kerjasama dengan serikat pekerja serikat pekerja internasional untuk kemajuan organisasi. 6. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah, untuk kemajuan organisasi. 7. Memperjuangkan peningkatan mutu syarat-syarat, kondisi dan kepastian kerja yang adil dan bertanggung jawab. 8. Menyelenggarakan pendidikan bidang ketenagakerjaan dalam rangka memperluas pengetahuan, ketrampilan dan perilaku, meningkatkan kemampuan tenaga kerja baik dalam berorganisasi maupun dalam kerja. 9. Mendorong terbentuknya dan berkembangan koperasi pekerja dan usaha-usaha lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan jaminan sosial. BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 16 Anggota 1. SPKEP SPSI beranggotakan pekerja dan serikat pekerja-serikat pekerja di perusahaan industri barang dan jasa sektor-sektor Kimia, Energi, Pertambangan dan Industri penunjangnya serta Industri barang maupun Jasa lainnya. 2. Ruang lingkup, tata cara dan ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 17 Hak Anggota Anggota mempunyai hak : 1. Memilih dan dipilih. 2. Mengajukan saran-saran dan pendapat demi kemajuan organisasi baik secara lisan maupun tulisan. 3. Mendapatkan pembelaan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi. 4. Membela dan dibela dalam sidang organisasi. 5. Mendapatkan pembinaan, perlindungan dan pembelaan dari organisasi. 6. Mendapatkan perlakuan yang sama dari organisasi. 7. Mendapatkan peningkatan kehidupan yang sejahtera, adil dan bermartabat. Pasal 18 Kewajiban Anggota Anggota mempunyai kewajiban : 1. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI serta keputusan-keputusan organisasi. 2. Membayar uang pangkal dan uang iuran organisasi sesuai dengan ketentuan. 3. Ikut membina dan memelihara rasa memiliki organisasi dengan jalan turut serta mengembangkan dan meningkatkan kehidupan organisasi. Page 26

27 4. Menghadiri rapat, pertemuan dan sidang organisasi serta kegiatan lain yang diselenggarakan oleh organisasi. 5. Melaksanakan tugas-tugas organisasi dengan penuh tanggung jawab. 6. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi. 7. Mematuhi keputusan keputusan hasil rapat organisasi. 8. Mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada perangkat organisasi diatasnya apabila dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial akan menyerahkan kepada/ menggunakan jasa pihak lain. 9. Membuat surat pernyataan melepaskan haknya untuk mendapatkan pembelaan dari organisasi, apabila setelah berkonsultasi dengan perangkat organisasi ternyata tetap berpendirian untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada pihak lain/menggunakan jasa pihak lain. BAB VII KEDAULATAN, MUSYAWARAH dan RAPAT Pasal 19 Kedaulatan Kedaulatan tertinggi organisasi berada ditangan anggota dan dilakukan sepenuhnya melalui musyawarah menurut jenjang organisasi Pasal 20 Musyawarah 1. Musyawarah Nasional (Munas) 2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 3. Musyawarah Daerah (Musda) 4. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) 5. Musyawarah Cabang (Muscab) 6. Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) 7. Musyawarah Unit Kerja (Musnik) 8. Musyawarah Unit Kerja Luar Biasa (Musniklub) 1. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) 2. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) 3. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) 4. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) 5. Rapat Kerja Unit Kerja (RAKERNIK) Pasal 21 Rapat-Rapat BAB VIII TUGAS dan WEWENANG MUSYAWARAH Pasal 22 Munas Page 27

28 1. Munas SPKEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota SPKEP SPSI dan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat nasional. 2. Munas dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. 3. Munas diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat. 4. Peserta Munas SPKEP SPSI adalah: a. Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Daerah SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI 5. Tugas dan wewenang Munas : a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggungjawaban pengurus Pimpinan Pusat. b. Mengubah, menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI, c. Membuat dan menetapkan Program Umum Organisasi. d. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan dan garis-garis besar kebijakan organisasi e. Memilih Ketua Umum dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Pusat. f. Membentuk Komisi Verifikasi apabila dipandang perlu Pasal 23 Munaslub 1. Munaslub adalah Musyawarah Nasioanl Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi ditingkat nasional dalam keadaan darurat. 2. Munaslub dapat diselenggarakan atas permintaan secara tertulis dari sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah Pimpinan Daerah dan atau 2/3 jumlah Pimpinan Cabang di seluruh Indonesia. 3. Munaslub diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat. 4. Pelaksanaan Munaslub diputuskan melalui Rapimnas. 5. Peserta, tugas dan wewenang Munaslub sama dengan Munas. Pasal 24 Musda 1. Musda SPKEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota SPKEP SPSI dan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat daerah/propinsi. 2. Musda dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. 3. Musda diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah. 4. Peserta Musda SPKEP SPSI adalah: a. Pengurus Pimpinan Daerah SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Pusat SPKEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI 5. Tugas dan wewenang Musda: a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Pimpinan Daerah. b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di wilayah kerjanya dan tidak bertentangan dengan AD/ART. c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja daerah sebagai penjabaran program umum organisasi. d. Memilih ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Daerah. Page 28

29 Pasal 25 Musdalub 1. Musdalub adalah Musyawarah Daerah Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi di tingkat daerah dalam keadaan darurat. 2. Musdalub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pimpinan Cabang dan atau 2/3 Pimpinan Unit Kerja di satu Propinsi. 3. Musdalub diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah. 4. Pelaksanaan Musdalub diputuskan melalui rapat Pengurus Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang. 5. Peserta tugas dan wewenang Musdalub sama dengan Musda. Pasal 26 Muscab 1. Muscab SPKEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota dan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat Kab./Kota (cabang). 2. Muscab dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. 3. Muscab diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang. 4. Peserta Muscab SPKEP SPSI adalah: a. Pengurus Pimpinan Cabang SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Daerah SPKEP SPSI 5. Tugas dan wewenang Muscab a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Pimpinan Cabang. b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di wilayah kerjanya dan tidak bertentangan dengan AD/ART. c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja cabang sebagai penjabaran program kerja daerah. d. Memilih Ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Cabang. Pasal 27 Muscablub 1. Muscablub adalah Musyawarah Cabang Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi di tingkat cabang dalam keadaan darurat. 2. Muscablub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Pimpinan Unit Kerja. 3. Muscablub diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang. 4. Pelaksanaan Muscablub diputuskan melalui rapat Pengurus Pimpinan Cabang dan PUK. 5. Peserta, tugas dan wewenang Muscablub sama dengan Muscab. Pasal 28 Musnik 1. Musnik adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota dan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat unit kerja. 2. Musnik dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali. 3. Musnik diselenggarakan oleh Pimpinan Unit Kerja. 4. Peserta Musnik SPKEP SPSI adalah: Page 29

30 a. Pengurus Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI b. Seluruh anggota atau perwakilan dengan surat mandat c. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI 5. Tugas dan wewenang Musnik: a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Unit Kerja b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di tingkat unit kerja dan tidak bertentangan dengan AD/ART c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja unit sebagai penjabaran program kerja cabang. d. Memilih Ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Unit Kerja Pasal 29 Musniklub 1. Musniklub adalah Musyawarah Unit Kerja Luar Biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi ditingkat unit dalam keadaan darurat 2. Musniklub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota, melalui komisariat atau perwakilan anggota yang disampaikan kepada PUK dan perangkat organisasi diatasnya. 3. Perangkat organisasi diatasnya wajib melakukan verifikasi atas kebenaran permintaan Musniklub. 4. Perangkat organisasi diatasnya wajib membuat kesimpulan hasil Verifikasi. 5. Peserta, tugas dan wewenang Musniklub sama dengan musnik. BAB IX TUGAS dan WEWENANG RAPAT Pasal 30 Rapat Pimpinan Nasional 1. Rapimnas adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi diantara dua Munas. 2. Rapimnas dipimpin oleh Pimpinan Pusat. 3. Peserta Rapimnas adalah: a. Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Daerah SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI 4. Rapimnas dianggap syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari Pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang. 5. Rapimnas berwenang untuk: a. Mengevaluasi, mengembangkan dan menyempurnakan Program Umum Organisasi. b. Menetapkan keputusan-keputusan organisasi yang strategis dan berdampak luas. c. Menetapkan pelaksanaan Munaslub d. Membahas dan untuk selanjutnya menetapkan keputusan organisasi yang bersifat mengikat dalam bentuk pengukuhan pemecatan atau rehabilitasi nama baik. 6. Keputusan Rapimnas dianggap syah apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta yang hadir. Pasal 31 Rakernas Page 30

31 1. Rakernas adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program umum organisasi hasil munas. 2. Rakernas dilaksnakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan. 3. Rakernas dipimpin oleh Pimpinan Pusat. 4. Peserta Rakernas adalah: a. Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Daerah SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI 5. Rakernas mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanan program umum organisasi untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi secara nasional. Pasal 32 Rakerda 1. Rakerda adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja daerah hasil Musda. 2. Rakerda dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan. 3. Rakerda dipimpin oleh Pimpinan Daerah. 4. Peserta Rakerda SPKEP SPSI adalah: a. Pengurus Pimpinan Daerah SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Pusat SPKEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI 5. Rakerda mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan program kerja daerah yang sejalan dengan keputusan Rakernas untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi di satu propinsi. Pasal 33 Rakercab 1. Rakercab adalah forum konsultasi, informasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja cabang hasil Muscab. 2. Rakercab dilaksanakan sekurang-kurannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan. 3. Rakercab dipimpin oleh Pimpinan Cabang. 4. Peserta Rakercab SPKEP SPSI adalah: a. Pengurus Pimpinan Cabang SPKEP SPSI b. Utusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI c. Utusan Pimpinan Daerah SPKEP SPSI 5. Rakercab mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaaan program kerja Cabang yang sejalan dengan keputusan Rakerda untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi di satu Kabupaten/Kota. Pasal 34 Rakernik Page 31

32 1. Rakernik adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja Unit hasil Musnik. 2. Rakernik dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan. 3. Rakernik dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja. 4. Peserta Rakernik SPKEP SPSI adalah: a. Pengurus Pimpinan Unit Kerja b. Seluruh anggota c. Utusan Pimpinan Cabang SPKEP SPSI 5. Rakernik mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan program kerja unit yang sejalan dengan keputusan Rakercab untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi di tingkat Unit Kerja. BAB X STRUKTUR ORGANISASI dan KEPENGURUSAN Pasal 35 Struktur Organisasi Struktur organisasi SPKEP SPSI secara vertikal ditetapkan sebagai berikut: 1. Tingkat Unit Kerja dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi satu atau beberapa unit badan usaha yang sama dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja, disingkat PUK SPKEP SPSI. 2. Tingkat Cabang dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi wilayah kab./kota dipimpin oleh Pimpinan Cabang, disingkat PC SPKEP SPSI. 3. Tingkat Daerah dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi 1 (satu) propinsi atau yang dipersamakan dengan itu dipimpin oleh Pimpinan Daerah, disingkat PD SPKEP SPSI. 4. Tingkat pusat dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi wilayah Republik Indonesia dipimpin oleh Pimpinan Pusat, disingkat PP SPKEP SPSI. 5. Mengingat wilayah dan demi efektifitas organisasi, maka khusus untuk wilayah DKI Jakarta tidak dibentuk Pimpinan Cabang. 6. Dalam hal terjadi pemekaran daerah, atau atas dasar kebutuhan organisasi didaerah tertentu maka dapat dibentuk Pimpinan Cabang/Pimpinan Daerah Care Taker. Pasal 36 Susunan Kepengurusan Sesuai dengan struktur organisasi secara vertical, maka kepengurusan SPKEP SPSI disusun sebagai berikut : 1. Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI (PUK SPKEP SPSI) : a. Dibentuk bilamana sedikitnya mempunyai 10 (sepuluh) orang anggota pekerja di perusahaan yang bersangkutan b. Pengurus Unit Kerja Unit Kerja diangkat dan dipilih oleh dan dari anggota didalam Musyawarah Unit Kerja (MUSNIK) c. Pengurus Pimpinan Unit Kerja berjumlah ganjil sebanyak-banyaknya 11 (sebelas) orang d. Bagi perusahaan dengan area kerja tertentu, jumlah pengurus disesuaikan dengan kebutuhan sebanyak-banyaknya 45 (empat puluh lima) orang. Page 32

PERATURAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA AUTOMOTIF MESIN DAN KOMPONEN FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA NOMOR : 001/SPAMK FSPMI/IV/2015

PERATURAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA AUTOMOTIF MESIN DAN KOMPONEN FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA NOMOR : 001/SPAMK FSPMI/IV/2015 PERATURAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA AUTOMOTIF MESIN DAN KOMPONEN FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA NOMOR : 001/SPAMK FSPMI/IV/2015 TENTANG PERMUSYAWARATAN ORGANISASI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA NOMOR : KEP-02/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL

Lebih terperinci

PANCA PRASETYA FEDERASI SERIKAT PEKERJA ROKOK TEMBAKAU MAKANAN MINUMAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

PANCA PRASETYA FEDERASI SERIKAT PEKERJA ROKOK TEMBAKAU MAKANAN MINUMAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA PANCA PRASETYA FEDERASI SERIKAT PEKERJA ROKOK TEMBAKAU MAKANAN MINUMAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA 1. KAMI ANGGOTA FEDERASI SERIKAT PEKERJA ROKOK TEMBAKAU MAKANAN MINUMAN SERIKAT PEKERJA SELURUH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia MUKADIMAH Bahwa guna mengisi dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, yang berdasarkan

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Bahwa untuk mencapai cita-cita Kemerdekaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014 TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL III DHARMA WANITA PERSATUAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI SERIKAT PEKERJA KAHUTINDO. Pembukaan

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI SERIKAT PEKERJA KAHUTINDO. Pembukaan Lampiran : Keputusan MUNAS-IV FSP KAHUTINDO Nomor : KEP-06a/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 Tanggal : 3 Agustus 2009 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI SERIKAT PEKERJA KAHUTINDO Pembukaan Dengan

Lebih terperinci

RAPIMNAS SERIKAT PEKERJA KIMIA ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA SURAT KEPUTUSAN NO : 01/RAPIMNAS/SPKEP SPSI/XII/2013

RAPIMNAS SERIKAT PEKERJA KIMIA ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA SURAT KEPUTUSAN NO : 01/RAPIMNAS/SPKEP SPSI/XII/2013 RAPIMNAS SURAT KEPUTUSAN NO : 01/RAPIMNAS/SPKEP SPSI/XII/2013 TENTANG JADWAL ACARA RAPIMNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, RAPIMNAS Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA NOMOR : KEP-06a/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA INDONESIA ( A S P P H A M I ) M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA INDONESIA ( A S P P H A M I ) M U K A D I M A H ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA INDONESIA ( A S P P H A M I ) M U K A D I M A H Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka kemerdekaan rakyat Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

KETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI

KETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI KETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVINSI IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA JAWA TENGAH 2014 Pasal 1 NAMA Musyawarah ini dinamakan Musyawarah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016 SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016 T e n t a n g PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH PROVINSI IKATAN MOTOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA Disempurnakan Pada Munas XV - 2010 10 Februari 2010 M U K A D I M A H BAHWA CITA-CITA KEMERDEKAAN INDONESIA YANG DIPROKLAMASIKAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Kriteria Keanggotaan Yang dapat diterima menjadi anggota harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebebagai berikut

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai mata rantai dalam jajaran industri pariwisata,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

Lebih terperinci

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa perjuangan Bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan sejak 17 Agustus 1945 telah memasuki tahap yang makin memerlukan optimalisasi potensi bangsa,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Dasar APKOMINDO 2014 sebagai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA 1. DEWAN PENGURUS PUSAT (DPP) ASITA 1.1. Pengurus ASITA tingkat Nasional selanjutnya

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia Keputusan No. 002/Munas-6/IROPIN/II/2016 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Refraksionis Optisien Indonesia yang

Lebih terperinci

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N P E M B U K A A N BAHWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, YANG DICETUSKAN RAKYAT INDONESIA MERUPAKAN PUNCAK PERJUANGAN PERGERAKAN NASIONAL DAN TITIK AWAL UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA KEMERDEKAAN,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT PEKERJA AUTOMOTIF MESIN DAN KOMPONEN FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA PERIODE 2011 ~ 2016 1 ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA AUTOMOTIF MESIN DAN KOMPONEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

Lebih terperinci

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM I-7 BAB II ASAS, SIFAT, DAN TUJUAN I-8 BAB III PEMBENTUKAN I-10 BAB

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 131, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3989) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012 ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012 BAB I NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 1) Organisasi ini bernama Aliansi Masyarakat

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL (APERNAS) PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa, Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain terpenuhinya hak dasar

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA PENDAHULUAN Organisasi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi diusulkan pada Seminar Forum Komunikasi Pembinaan Perpustakaan Perguruan Tinggi se

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I )

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I ) LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS (MUNASSUS) ASPANJI Nomor : 05/MUNASSUS/ASPANJI/X/2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I ) PEMBUKAAN Bahwa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA DAN FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI, PERTAMBANGAN, MINYAK, GAS BUMI DAN UMUM (AD SP KEP DAN FSP KEP)

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA DAN FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI, PERTAMBANGAN, MINYAK, GAS BUMI DAN UMUM (AD SP KEP DAN FSP KEP) ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA DAN FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI, PERTAMBANGAN, MINYAK, GAS BUMI DAN UMUM (AD SP KEP DAN FSP KEP) P E M B U K A A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Bahwa sesungguhnya

Lebih terperinci

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO

Lebih terperinci

K E P U T U S A N NOMOR : KEP-438/MEN/1992 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN SERIKAT PEKERJA DI PERUSAHAAN MENTERI TENAGA KERJA R.

K E P U T U S A N NOMOR : KEP-438/MEN/1992 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN SERIKAT PEKERJA DI PERUSAHAAN MENTERI TENAGA KERJA R. MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA K E P U T U S A N MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-438/MEN/1992 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN SERIKAT PEKERJA DI PERUSAHAAN MENTERI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000

UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000 UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kemerdekaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul,

Lebih terperinci

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Tata tertib ini yang dimaksud dengan : 1. Musyawarah Nasional II Persatuan

Lebih terperinci

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi

Lebih terperinci

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat sehingga telah mendapatkan tempat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Kegiatan Amatir Radio

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA BAB I LAMBANG, BENDERA, HYMNE DAN MARS ORGANISASI Pasal 1 Lambang 1. Lambang Organisasi berbentuk lingkaran dengan tulisan Asosiasi Laundry Indonesia dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN KERJA

Lebih terperinci

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Laboratorium Kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air Indonesia menyatakan:

Lebih terperinci

TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) PROVINSI LAMPUNG. Pasal 1 NAMA DAN STATUS

TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) PROVINSI LAMPUNG. Pasal 1 NAMA DAN STATUS TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) Pasal 1 NAMA DAN STATUS 1. Nama Rapat ini adalah Musyawarah Provinsi (MUSPROV) Dewan Pimpinan Cabang Himpunan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA Edisi 2007, cetakan pertama 2007 Indonesian Institut e of Arc hitects... Member Institute of ARCASIA (Architects Regional Council Asia) National Section of UIA (Union Internationale des Architectes) Founder

Lebih terperinci

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA *48766 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 24 TAHUN 1999 (24/1999) TENTANG PENGESAHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA ( PHRI )

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA ( PHRI ) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA ( PHRI ) Disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus I (MUNASSUS) PHRI Jakarta, 16 September 2015 Anggaran Dasar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/005/X/2016

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/005/X/2016 K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/005/X/2016 Tentang PERATURAN TATA TERTIB KONAS DAN PEMBENTUKAN PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KESATUAN BURUH KEBANGSAAN INDONESIA DISINGKAT KBKI

ANGGARAN DASAR KESATUAN BURUH KEBANGSAAN INDONESIA DISINGKAT KBKI ANGGARAN DASAR KESATUAN BURUH KEBANGSAAN INDONESIA DISINGKAT KBKI PEMBUKAAN Bahwa untuk menjamin terpilihnya kedaulatan rakyat serta tegaknya kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2007 TANGGAL : 19 Juni 2007 ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA" Bahwa Veteran

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Bangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Lebih terperinci

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD)

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI DAFTAR ISI M U K

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KONGRES I ISKINDO NOMOR : KEP.003/KONGRES I/VI/2015 TENTANG PENGESAHAN TATA TERTIB KONGRES I ISKINDO

KEPUTUSAN KONGRES I ISKINDO NOMOR : KEP.003/KONGRES I/VI/2015 TENTANG PENGESAHAN TATA TERTIB KONGRES I ISKINDO KEPUTUSAN KONGRES I ISKINDO NOMOR : KEP.003/KONGRES I/VI/2015 TENTANG PENGESAHAN TATA TERTIB KONGRES I ISKINDO Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Kongres I ISKINDO, Panitia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE Halaman 1 dari 24 ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA bahwa pembangunan nasional adalah merupakan suatu manifestasi dari rasa syukur kepada

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA DAERAH JAWA BARAT LOKAL GARUT PANITIA MUSYAWARAH LOKAL Jalan Pembangunan No. 6 Phone (0262) 241682, Garut 44151 Rek Giro No. 4410038818 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS TAHUN 2003 DISALIN OLEH M. FAISAL ANWAR YB1PR ANGGARAN DASAR ORARI HH AAA SSS III LL L MMM

Lebih terperinci