Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang"

Transkripsi

1 Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO 2014 sebagai pengganti Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO 2008 revisi 2012 adalah sebagai berikut : BAB I UMUM PASAL 1 KETENTUAN UMUM 1.1 Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO merupakan landasan operasional, seperti dimaksud dalam butir Pasal 2 Anggaran Dasar APKOMINDO tentang Azas & Landasan. 1.2 Implementasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO akan diatur dalam Peraturan Organisasi (PO). PASAL 2 LAMBANG DAN IDENTITAS APKOMINDO Lambang APKOMINDO seperti diatur dalam Anggaran Dasar pasal 3 ayat 3, terdiri dari bola dunia yang dikelilingi dua orbit electron berbentuk elips sebagai simbol perkembangan teknologi informasi dengan bola dunia sebagai inti yang menggambarkan perkembangan APKOMINDO di Indonesia dan dunia, terdiri dari 4 (empat) warna: merah, biru, kuning, dan tulisan hitam. PASAL 3 PENGGUNAAN NAMA, LAMBANG, DAN IDENTITAS APKOMINDO 3.1 Nama, Lambang, dan Identitas APKOMINDO hanya digunakan untuk kepentingan APKOMINDO. 3.2 Lambang APKOMINDO Daerah adalah Lambang APKOMINDO ditambah nama DPD yang bersangkutan (Contoh terlampir). 3.3 Dalam hal mencetak Lambang APKOMINDO dan APKOMINDO DAERAH, gambar Lambang harus tercetak berdiri sendiri, dan bila dicetak bersamaan Halaman 1/22

2 dengan lambang / logo lainnya, maka bentuk dan ukuran harus lebih besar atau sama besar dengan lambang / logo lainnya. BAB II ORGANISASI PASAL 4 HUBUNGAN DAN JENJANG STRUKTUR APKOMINDO 4.1 Dewan Pengurus Pusat (DPP) adalah pelaksana kebijakan APKOMINDO secara nasional. 4.2 Dewan Pengurus Daerah (DPD) Provinsi adalah perpanjangan tangan DPP dalam mengkoordinasikan kebijakan APKOMINDO di DPD Kabupaten/Kota di masingmasing Provinsi. 4.3 Dewan Pengurus Daerah Kota/Kabupaten adalah pelaksana program kerja APKOMINDO Daerah Kota/Kabupaten. 4.4 Dewan Pengawas APKOMINDO Pusat adalah Dewan Pengawas kinerja Dewan Pengurus Pusat di tingkat nasional. 4.5 Dewan Pengawas APKOMINDO Provinsi adalah Dewan Pengawas kinerja Dewan Pengurus Provinsi. 4.6 Dewan Pengawas APKOMINDO Kabupaten/Kota adalah Dewan Pengawas kinerja Dewan Pengurus Kabupaten/Kota. 4.7 DPP dan DPD dapat mengangkat pelaksana harian sebagai pelaksana dari program kerja dan kebijakan dari DPP / DPD Provinsi / DPD Kota / Kabupaten dan bertanggung jawab kepada masing-masing DPP atau DPD pemberi tugas. 4.8 Pelaksana harian dapat bertindak atas nama DPP / DPD pemberi tugas dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan sesuai surat tugas pengangkatannya. PASAL 5 MUSYAWARAH NASIONAL DAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA 5.1 DPP bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Musyawaran Nasional (MUNAS) dengan membentuk Panitia Pengarah (Steering Commitee) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committe). 5.2 Anggota Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana adalah anggota biasa yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum. 5.3 Panitia Pengarah bertugas memberi pengarahan tentang materi, tempat, waktu dan tata cara penyelenggaraan MUNAS kepada Panitia Pelaksana, dan sekaligus mengawasi dan memantau pekerjaan Panitia Pelaksana. Halaman 2/22

3 5.4 Panitia Pelaksana bertugas melaksanakan MUNAS sesuai dengan arahan yang diterima dari Panitia Pengarah dan menyusun Rencana Pelaksanaan yang terdiri dari: Anggaran Biaya Lokasi dan waktu Materi cetak dan bahan-bahan lainnya Undangan kepada semua peserta MUNAS. 5.5 Peserta MUNAS terdiri dari: Dewan Pengawas Asosiasi Pusat Dewan Pengawas Asosiasi Provinsi Dewan Pengawas Asosiasi Kabupaten/Kota Dewan Pengurus Pusat Dewan Pengurus Daerah Provinsi Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota Peninjau dan undangan lainnya. 5.6 Peserta MUNAS yang memiliki Hak Suara adalah: Seluruh Anggota DPA Pusat masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan DPA Provinsi memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan DPA Kabupaten/Kota memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan Ketua, Sekretaris, Bendahara DPP masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD Provinsi masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD Kabupaten/Kota masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan. 5.7 Hak suara tidak boleh dimandatkan kepada peserta lain yang akan atau sudah memakai hak suaranya. 5.8 Hak suara yang dimandatkan harus dilengkapi dengan surat mandat bermeterai. 5.9 Yang dimaksud dengan quorum untuk memulai MUNAS adalah minimal 2/3 dari jumlah DPD yang terdaftar untuk hadir dan memiliki hak suara yang sah. Apabila di dalam MUNAS quorum tidak tercapai, maka Pimpinan Sidang Sementara akan menunda MUNAS selama sekurang-kurangnya 1 (satu) jam. Setelah penundaan MUNAS dibuka kembali, bila masih belum memenuhi quorum maka MUNAS ditunda untuk ke dua kalinya selama sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit. Setelah penundaan kedua quorum masih belum tercapai, maka MUNAS dianggap sah dan memenuhi quorum dengan jumlah peserta yang hadir pada waktu itu. Sidang Pleno menetapkan MUNAS telah memenuhi quorum dan MUNAS dapat dimulai Sidang Pleno dimulai oleh Panitia Pengarah untuk memilih Pimpinan Sidang. Pimpinan Sidang dipilih dari salah satu peserta MUNAS yang mempunyai hak dipilih dan memilih. Setelah Pimpinan Sidang terpilih, maka Ketua Panitia Pengarah menyerahkan sidang kepada Pimpinan Sidang Sidang Pleno untuk menentukan dan menetapkan Agenda MUNAS Sidang Pleno untuk menentukan dan menetapkan Tata Tertib MUNAS. Halaman 3/22

4 5.13 Pengambilan keputusan semua sidang pada MUNAS mengupayakan musyawarah dan mufakat, apabila musyawarah dan mufakat tidak dapat dilakukan maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak melalui pemungutan suara Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkat MUNASLUB dapat diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Nasional dan diselenggarakan atas permintaan tertulis dari minimal 2/3 DPD Kota/Kabupaten dengan persetujuan tertulis minimal 2/3 anggotanya yang mempunyai hak suara Anggaran untuk penyelenggaraan MUNASLUB tidak mutlak dibiayai oleh kas asosiasi Materi, Rancangan Tatatertib, dan Agenda MUNAS disampaikan ke semua peserta MUNAS 14 hari kalender sebelum tanggal pelaksanaanya. PASAL 6 DEWAN PENGAWAS APKOMINDO PUSAT 6.1 Anggota Dewan Pengawas APKOMINDO (DPA) Pusat seperti yang disebut dalam Anggaran Dasar dikukuhkan dalam Musyawarah Nasional. 6.2 DPA Pusat memilih Ketuanya sendiri selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dikukuhkan. 6.3 Kriteria keanggotaan Dewan Pengawas Asosiasi (DPA) Pusat sebagai berikut: Untuk Pendiri: Tertera dalam akte pendirian APKOMINDO Bersedia untuk menjadi anggota DPA Pusat Untuk Mantan Ketua DPP: Tidak Pernah melanggar AD/ART Periode kepengurusannya tidak pernah dibekukan dan diberhentikan oleh DPA, kecuali telah direhabilitasi dalam MUNASLUB Bersedia untuk menjadi anggota DPA Pusat Untuk Anggota Terpilih: Terdaftar sebagai anggota yang aktif sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dan telah melaksanakan kewajibannya sebagai anggota dengan baik, serta pernah menjadi pengurus di DPP atau DPD APKOMINDO Selama menjalankan tugasnya di APKOMINDO tidak pernah diberhentikan secara resmi Bersedia untuk menjadi anggota DPA Pusat Pemilihan DPA Pusat dari Pendiri, Mantan Ketua DPP, Anggota terpilih dilakukan dengan cara diusulkan oleh DPA Periode berjalan atau oleh Peserta MUNAS dan dimintakan persetujuan MUNAS. Bila usulan tidak disetujui oleh lebih dari ½ peserta MUNAS maka dengan persetujuan MUNAS, DPA Periode berjalan dan/atau Peserta MUNAS dapat mengusulkan nama baru. Halaman 4/22

5 6.4 Bilamana terjadi pelanggaran AD/ART oleh DPP dan perlu segera diambil tindakan korektif, DPA Pusat akan mengundang DPP untuk hadir dalam rapat pleno DPA Pusat yang khusus diadakan untuk mengambil keputusan. Apabila DPP tidak hadir pada undangan tertulis pertama, maka DPA memberikan undangan tertulis ke 2 (dua) dan apabila DPP tetap tidak hadir, maka DPA akan memberikan undangan tertulis ke 3 (tiga) dengan tenggang waktu masing-masing 3 (tiga) hari dan apabila tetap tidak hadir maka rapat pleno DPA dapat mengusulkan untuk diadakannya MUNASLUB. PASAL 7 DEWAN PENGURUS PUSAT 7.1 Ketua Umum dan Sekretaris Jendral dipilih dengan sistem paket dan Bendahara dipilih secara terpisah dalam MUNAS. 7.2 Kriteria untuk dapat menjadi calon Ketua Umum, Sekretaris Jendral, dan Bendahara adalah: Menjadi anggota biasa, sekurang-kurangnya tiga tahun, aktif dan peduli terhadap kegiatan APKOMINDO Menjalankan usahanya di Ibukota Negara Berdomisili di Ibukota Negara atau di kota/ kabupaten penyangga Ibukota Negara Memiliki kecakapan dan kemampuan serta kepemimpinan yang tinggi untuk memajukan APKOMINDO Memiliki kredibilitas, integritas dan loyalitas terhadap APKOMINDO yang tercermin dari aktivitas sehari-hari Khusus untuk calon Ketua Umum harus pernah aktif menjadi pengurus DPP APKOMINDO sekurang-kurangnya 1 (satu) periode Tidak sedang merangkap jabatan pada Organisasi lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan APKOMINDO Para Calon menyerahkan pencalonan dirinya secara tertulis 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pelaksanaan pemilihan Memenuhi persyaratan dan telah direkomendasikan oleh Komisi Peneliti Calon (KPC) Pusat yang terdiri dari: Anggota DPA Pusat kecuali yang mencalonkan diri Anggota DPP kecuali yang mencalonkan diri Ketua DPA Provinsi Ketua DPD Provinsi Ketua DPA Kabupaten/Kota Ketua DPD Kabupaten/Kota. 7.3 Pemilihan Calon Ketua, Sekretaris Jendral dan Bendahara dilakukan dengan melalui: Penelitian Persyaratan para calon oleh Komisi Peneliti Calon (KPC): KPC memeriksa kelengkapan persyaratan sesuai dengan AD/ART APKOMINDO. Halaman 5/22

6 Para Calon yang memenuhi syarat diharuskan memaparkan garis besar rencana kerjanya kepada KPC dalam forum Presentasi dan tanya jawab KPC harus membagikan hasil rekomendasinya paling lambat 30 hari sebelum tanggal pelaksanaan Pemilihan langsung KPC harus merekomendasikan sekurang-kurangnya 2 (dua) pasang Calon Ketua Umum-Sekretaris Jendral dan 2 (dua) Calon Bendahara Pusat Pemilihan Ketua Umum, Sekretaris Jendral dan Bendahara Pusat. Bagi calon yang sudah memenuhi persyaratan AD/ART APKOMINDO: Diadakan dengan pencoblosan Surat Suara oleh Peserta MUNAS yang mempunyai hak suara yang sudah ditentukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Surat Suara pemilihan di MUNAS / MUNASLUB dihitung secara bersama-sama Teknis persiapan dan pelaksanaannya dilakukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan yang khusus ditugaskan untuk melaksanakan pemilihan Bila hasil perhitungan menghasilkan 2 (dua) pemenang atau lebih dengan jumlah suara yang tepat sama maka diadakan pemilihan ulang oleh peserta MUNAS / MUNASLUB. 7.4 Setelah Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara terpilih, maka kepengurusan DPP lengkap harus terbentuk paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dan siap dilantik oleh Dewan Pertimbangan Asosiasi APKOMINDO Pusat. 7.5 Dalam memilih anggota pengurus, Dewan Pengurus Pusat harus mengacu kepada kriteria sebagai berikut: Menjadi anggota biasa, sekurang-kurangnya satu tahun, aktif dan peduli terhadap kegiatan APKOMINDO Memiliki kecakapan dan kemampuan serta kepemimpinan yang tinggi untuk memajukan APKOMINDO Memiliki kredibilitas, integritas dan loyalitas terhadap APKOMINDO yang tercermin dari aktifitas sehari-hari. 7.6 Tugas dan kewajiban DPP APKOMINDO: Melaksanakan tugas-tugas pokok APKOMINDO sesuai dengan AD/ART APKOMINDO Menyelenggarakan MUNAS Melaksanakan program kerja dan kebijakan yang sudah digariskan dalam MUNAS dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Mewakili APKOMINDO dalam tugas yang berskala Nasional dan Internasional. Halaman 6/22

7 7.7 Wewenang DPP APKOMINDO Melantik dan mengukuhkan DPD Provinsi Melantik dan mengukuhkan DPD Kabupaten/Kota bila belum terbentuk DPD Provinsi Meminta DPA Provinsi dan/atau DPA Kabupaten/Kota untuk mengadakan MUSDALUB apabila DPD Provinsi dinilai terbukti melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga Apabila DPA Provinsi dan/atau DPA Kabupaten/Kota tersebut tidak efektif maka DPP dapat melaksanakan MUSDALUB PASAL 8 MUSYAWARAH DAERAH DAN MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA PROVINSI 8.1 DPD Provinsi bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) Provinsi dengan membentuk Panitia Pengarah (Steering Commitee) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committe). 8.2 Anggota Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana adalah anggota biasa yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPD Provinsi 8.3 Panitia Pengarah bertugas memberi pengarahan tentang materi, tempat, waktu dan tata cara penyelenggaraan MUSDA Provinsi kepada Panitia Pelaksana, dan sekaligus mengawasi dan memantau pekerjaan Panitia Pelaksana. 8.4 Panitia Pelaksana bertugas melaksanakan MUSDA Provinsi sesuai dengan arahan yang diterima dari Panitia Pengarah dan menyusun Rencana Pelaksanaan yang terdiri dari : Anggaran Biaya Lokasi dan waktu Materi Cetak dan bahan-bahan lainnya Undangan kepada semua peserta MUSDA 8.5 Peserta MUSDA Provinsi terdiri dari : Dewan Pengurus Pusat Dewan Pengawas Asosiasi Provinsi Dewan Pengawas Asosiasi Kabupaten/Kota Dewan Pengurus Daerah Provinsi Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota Peninjau dan undangan lainnya 8.6 Hak suara Peserta MUSDA Provinsi : DPP mempunyai 3 (tiga) hak suara Seluruh Anggota DPA Provinsi masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan DPA Kabupaten/Kota hanya memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD Provinsi masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan. Halaman 7/22

8 8.6.5 Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD Kabupaten/Kota masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan. 8.7 Hak suara tidak boleh dimandatkan kepada peserta yang akan atau sudah memakai hak suaranya. 8.8 Hak suara yang dimandatkan harus dilengkapi dengan surat mandat bermaterai. 8.9 Yang dimaksud dengan quorum untuk memulai MUSDA Provinsi adalah minimal separuh ditambah satu dari jumlah peserta MUSDA Provinsi yang terdaftar untuk hadir dan memiliki hak suara yang sah. Apabila di dalam MUSDA quorum tidak tercapai, maka Pimpinan Sidang Sementara akan menunda MUSDA selama sekurang-kurangnya 1 (satu) jam. Setelah penundaan MUSDA dibuka kembali, bila masih belum memenuhi quorum maka MUSDA ditunda untuk kedua kalinya selama sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit. Setelah penundaan kedua quorum masih belum tercapai, maka MUSDA dianggap sah dan memenuhi quorum dengan jumlah peserta yang hadir pada waktu itu. Sidang Pleno menetapkan MUSDA telah memenuhi quorum dan MUSDA dapat dimulai Sidang Pleno dimulai untuk memilih Pimpinan Sidang. Pimpinan Sidang dipilih dari salah satu peserta MUSDA yang mempunyai hak dipilih dan memilih. Setelah Pimpinan Sidang terpilih, maka Ketua Panitia Pengarah menyerahkan sidang kepada Pimpinan Sidang Sidang Pleno untuk menentukan dan menetapkan Agenda MUSDA Sidang Pleno untuk menentukan dan menetapkan Tata Tertib MUSDA Pengambilan keputusan semua sidang pada MUSDA mengupayakan musyawarah dan mufakat, apabila musyawarah dan mufakat tidak dapat dilakukan maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak melalui pemungutan suara Musyawarah daerah Luar Biasa Provinsi dapat diselenggarakan apabila ada halhal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Daerah Provinsi dan diselenggarakan atas permintaan tertulis dari minimal 2/3 DPD Kabupaten/Kota yang berada di provinsi tersebut dengan persetujuan tertulis minimal 2/3 anggotanya yang mempunyai hak suara Anggaran untuk penyelenggaraan MUSDALUB tidak mutlak dibiayai oleh kas asosiasi Materi, Rancangan Tatatertib dan Agenda MUSDA disampaikan ke semua peserta MUSDA 14 hari kalender sebelum tanggal pelaksanaannya Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta Peserta MUSDA / MUSDALUB adalah: Dewan Pengurus Pusat Semua Anggota di Provinsi DKI Jakarta atau DI Yogyakarta Peninjau dan undangan lainnya Hak suara peserta MUSDA / MUSDALUB Provinsi DKI Jakarta & DI Yogyakarta DPP mempunyai 3 (tiga) hak suara Setiap Anggota Biasa mempunyai 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan Hak suara tidak boleh dimandatkan kepada peserta lain yang akan atau sudah memakai hak suaranya. Halaman 8/22

9 Hak suara yang dimandatkan harus dilengkapi dengan surat mandat bermeterai. PASAL 9 DEWAN PENGAWAS ASOSIASI PROVINSI 9.1 Dewan Pengawas Asosiasi APKOMINDO Provinsi dikukuhkan dalam Musyawarah Daerah Provinsi dan mendapat mandat untuk memilih ketuanya selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari. 9.2 Kriteria keanggotaan Dewan Pertimbangan Asosiasi (DPA) Provinsi: Untuk Pendiri: Tertera dalam akte atau dokumen pendirian APKOMINDO Provinsi atau Asosiasi Pengusaha Komputer Provinsi / Ibukota Provinsi sebelumnya yang setuju bergabung dengan APKOMINDO Bersedia untuk menjadi anggota DPA Provinsi Untuk mantan Ketua DPD Provinsi: Tidak pernah melanggar AD / ART Periode kepengurusannya tidak pernah dibekukan dan diberhentikan oleh DPA Provinsi atau DPP, kecuali telah direhabilitasi dalam MUSDALUB Bersedia untuk menjadi anggota DPA Provinsi Untuk anggota terpilih: Terdaftar sebagai anggota yang aktif sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dan telah melaksanakan kewajibannya sebagai anggota dengan baik, serta pernah menjadi pengurus di DPP atau DPD APKOMINDO Selama menjalankan tugasnya di APKOMINDO tidak pernah diberhentikan secara resmi Bersedia untuk menjadi anggota DPA Provinsi Pemilihan anggota DPA Provinsi terpilih dilakukan dengan cara diusulkan oleh DPA Provinsi periode berjalan dan dimintakan persetujuan MUSDA. Bila usulan tidak disetujui oleh lebih dari ½ peserta MUSDA maka dengan persetujuan MUSDA, DPA Daerah Periode berjalan dan/atau peserta MUSDA dapat mengusulkan nama baru. 9.3 Dalam hal DPD Provinsi yang baru terbentuk atau yang belum dapat membentuk DPA Provinsi, fungsi DPA Provinsi untuk sementara dilaksanakan oleh DPP. 9.4 Untuk pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan DPD Provinsi, DPA Provinsi akan mengundang DPD Provinsi untuk hadir dalam rapat pleno DPA Provinsi yang khusus diadakan untuk pengambilan keputusan tersebut. Apabila DPD Provinsi tidak hadir pada undangan tertulis pertama, maka DPA Provinsi memberikan undangan tertulis ke 2 (dua) dan apabila DPD Provinsi tetap tidak hadir, maka DPA Provinsi akan memberikan undangan tertulis ke 3 (tiga) dengan Halaman 9/22

10 tenggang waktu masing-masing 3 (tiga) hari dan apabila tetap tidak hadir maka rapat pleno DPA Provinsi dapat mengusulkan untuk diadakan MUSDALUB. PASAL 10 DEWAN PENGURUS DAERAH PROVINSI 10.1 Ketua dan Sekretaris dari Dewan Pengurus Provinsi dipilih dengan sistem paket dan Bendahara Provinsi dipilih secara terpisah dalam MUSDA Provinsi Kriteria untuk dapat menjadi calon Ketua, Sekretaris dan Bendahara Provinsi Menjadi anggota biasa, sekurang-kurangnya tiga tahun, aktif dan peduli terhadap kegiatan APKOMINDO Menjalankan usahanya di Ibukota Provinsi Berdomisili di Ibukota Provinsi Memiliki kecakapan dan kemampuan serta kepemimpinan yang tinggi untuk memajukan APKOMINDO Memiliki kredibilitas, integritas dan loyalitas terhadap APKOMINDO yang tercermin dari aktifitas sehari-hari Khusus untuk calon Ketua harus pernah aktif menjadi pengurus DPP atau DPD Provinsi atau DPD Kabupaten/Kota APKOMINDO sekurangkurangnya 1 (satu) periode Tidak sedang merangkap jabatan pada Organisasi lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan APKOMINDO Memenuhi persyaratan dan telah direkomendasikan oleh Komisi Peneliti Calon (KPC) Provinsi yang terdiri dari: orang perwakilan DPP Anggota DPA Provinsi kecuali yang mencalonkan diri Anggota DPD Provinsi kecuali yang mencalonkan diri Ketua DPA Kabupaten/Kota Ketua DPD Kabupaten/Kota Pemilihan Calon Ketua, Sekretaris dan Bendahara Provinsi dilakukan dengan melalui Penelitian Persyaratan para calon oleh Komisi Peneliti Calon (KPC) Provinsi: KPC Provinsi memeriksa kelengkapan persyaratan sesuai dengan AD dan ART Para Calon yang memenuhi syarat diharuskan memaparkan garis besar rencana kerjanya kepada KPC Provinsi dalam forum Presentasi dan Tanya jawab KPC Provinsi harus membagikan hasil rekomendasinya paling lambat 30 hari sebelum tanggal pelaksanaan pemilihan KPC Provinsi harus merekomendasikan sekurang-kurangnya 2 (dua) pasang Calon Ketua-Sekretaris dan 2 (dua) Calon Bendahara Pemilihan langsung Ketua, Sekretaris dan Bendahara Provinsi bagi calon yang sudah memenuhi persyaratan. Halaman 10/22

11 Diadakan dengan pencoblosan Surat Suara oleh Peserta MUSDA / MUSDALUB yang mempunyai hak suara yang sudah ditentukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Surat Suara pemilihan di MUSDA/MUSDALUB dihitung secara bersama-sama Teknis persiapan dan pelaksanaannya dilakukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan yang khusus ditugaskan untuk melaksanakan pemilihan Bila hasil perhitungan menghasilkan 2 (dua) pemenang atau lebih dengan jumlah suara yang tepat sama maka diadakan pemilihan ulang oleh peserta MUSDA / MUSDALUB yang hadir Setelah Ketua, Sekretaris dan Bendahara Provinsi terpilih, maka kepengurusan DPD Provinsi lengkap harus terbentuk paling lambat dalam waktu 30 (tigapuluh) hari kerja dan siap dilantik oleh Dewan Pengawas APKOMINDO Provinsi Dalam memilih anggota pengurus, Dewan Pengurus Daerah Provinsi harus mengacu kepada kriteria sebagai berikut: Menjadi anggota biasa, sekurang-kurangnya satu tahun, dan aktif dan peduli terhadap kegiatan APKOMINDO Memiliki kecakapan dan kemampuan serta kepemimpinan yang tinggi untuk memajukan APKOMINDO Memiliki kredibilitas, integritas dan loyalitas terhadap APKOMINDO yang tercermin dari aktifitas sehari-hari Tugas dan kewajiban DPD Provinsi: Melaksanakan tugas-tugas pokok APKOMINDO sesuai dengan Pasal 5 Anggaran Dasar APKOMINDO di tingkat Provinsi Menyelenggarakan MUSDA Provinsi Melaksanakan program kerja dan kebijakan yang sudah digariskan dalam MUSDA dan Rapat Kerja Daerah Provinsi Mewakili APKOMINDO dalam tugas yang berskala Daerah Provinsi Wewenang DPD Provinsi: Melantik dan mengukuhkan DPD Kota / Kabupaten Meminta DPA Kabupaten/Kota untuk mengadakan MUSDALUB Kabupaten/Kota apabila DPD Kabupaten/Kota dinilai terbukti melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga. Bila belum terbentuk DPA Kota/Kabupaten, maka DPD Provinsi dapat melaksanakan MUSDALUB.Kabupaten/Kota Khusus DPD Provinsi DKI Jakarta dan DPD Provinsi DI Yogyakarta: Menegur dan menertibkan Anggota Mengangkat dan memberhentikan Anggota. Halaman 11/22

12 PASAL 11 MUSYAWARAH DAERAH DAN MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA APKOMINDO DAERAH KOTA / KABUPATEN 11.1 DPD Kota / Kabupaten bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) Kota / Kabupaten dengan membentuk Panitia Pengarah (Steering Commitee) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committe) Anggota Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana adalah anggota biasa yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPD Kabupaten/Kota Panitia Pengarah bertugas memberi pengarahan tentang materi, tempat, waktu dan tata cara penyelenggaraan MUSDA Kabupaten/Kota kepada Panitia Pelaksana, dan sekaligus mengawasi dan memantau pekerjaan Panitia Pelaksana Panitia Pelaksana bertugas melaksanakan MUSDA Kabupaten/Kota sesuai dengan arahan yang diterima dari Panitia Pengarah dan menyusun Rencana Pelaksanaan yang terdiri dari: Anggaran Biaya Lokasi dan waktu Materi Cetak dan bahan-bahan lainnya Undangan kepada semua peserta MUSDA Peserta MUSDA / MUSDALUB Kabupaten/Kota terdiri dari Dewan Pengurus Pusat Dewan Pengawas APKOMINDO Kabupaten/Kota Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota Anggota APKOMINDO Kabupaten setempat Peninjau dan undangan lainnya Hak Suara MUSDA / MUSDALUB Kabupaten/Kota DPP mempunyai 3 (tiga) hak suara DPD Provinsi mempunyai 3 (tiga) hak suara Setiap Anggota Biasa mempunyai 1 (satu) hak suara dan bisa dimandatkan Hak suara tidak boleh dimandatkan kepada peserta lain yang akan atau sudah memakai hak suaranya Hak suara yang dimandatkan harus dilengkapi dengan surat mandat bermeterai dan dilampiri dengan fotokopi KTA Yang dimaksud dengan quorum untuk memulai MUSDA adalah minimal separuh ditambah satu dari jumlah peserta MUSDA yang terdaftar untuk hadir dan memiliki hak suara yang sah Apabila di dalam MUSDA quorum tidak tercapai, maka Pimpinan Sidang Sementara akan menunda MUSDA selama sekurang-kurangnya 1 (satu) jam. Setelah penundaan MUSDA dibuka kembali, bila masih belum memenuhi quorum maka MUSDA ditunda untuk ke dua kalinya selama sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit. Setelah penundaan kedua quorum masih belum tercapai, maka MUSDA dianggap sah dan memenuhi quorum dengan jumlah peserta yang hadir pada waktu itu Sidang Pleno menetapkan MUSDA telah memenuhi quorum dan MUSDA dapat dimulai. Halaman 12/22

13 11.10 Sidang Pleno dimulai untuk memilih Pimpinan Sidang Pimpinan Sidang dipilih dari salah satu peserta MUSDA yang mempunyai hak dipilih dan memilih. Setelah Pimpinan Sidang terpilih, maka Ketua Panitia Pengarah menyerahkan sidang kepada Pimpinan Sidang Sidang Pleno untuk menentukan dan menetapkan Agenda MUSDA Sidang Pleno untuk menentukan dan menetapkan Tata Tertib MUSDA Pengambilan keputusan semua sidang pada MUSDA mengupayakan musyawarah dan mufakat, apabila musyawarah dan mufakat tidak dapat dilakukan maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak melalui pemungutan suara Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB) dapat diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Daerah Kota / Kabupaten dan diselenggarakan atas permintaan tertulis dari 2/3 jumlah anggota yang memiliki hak suara di Kota / Kabupaten yang bersangkutan Anggaran untuk penyelenggaraan MUSDALUB tidak mutlak dibiayai oleh kas asosiasi Materi, Rancangan Tatatertib, dan Agenda MUSDA disampaikan ke semua peserta MUSDA 14 hari kalender sebelum tanggal pelaksanaanya. PASAL 12 DEWAN PERTIMBANGAN APKOMINDO KABUPATEN / KOTA 12.1 Anggota Dewan Pengawas APKOMINDO Kota / Kabupaten dikukuhkan dalam Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota dan mendapat mandat untuk memilih Ketua DPA Kabupaten/Kota selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari Kriteria keanggotaan Dewan Pengawas APKOMINDO Kota / Kabupaten adalah sebagai berikut: Untuk Pendiri: Tertera dalam akte atau dokumen pendirian APKOMINDO. Daerah Kota/Kabupaten atau Asosiasi Pengusaha Komputer Kota/Kabupaten sebelumnya yang setuju bergabung dengan APKOMINDO Bersedia untuk menjadi anggota DPA Kota / Kabupaten Untuk mantan Ketua DPD: Tidak pernah melanggar AD / ART Periode kepegurusannya tidak pernah dibekukan dan diberhentikan oleh DPA Provinsi atau DPA Kabupaten/Kota atau DPP, kecuali telah direhabilitasi dalam MUSDALUB Bersedia untuk menjadi anggota DPA Daerah Untuk anggota terpilih: Terdaftar sebagai anggota yang aktif sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dan telah melaksanakan kewajibannya sebagai anggota dengan baik, serta pernah menjadi pengurus di DPD APKOMINDO. Halaman 13/22

14 Selama menjalankan tugasnya di APKOMINDO tidak pernah diberhentikan secara resmi Bersedia untuk menjadi anggota DPA Kabupaten/Kota secara tertulis Pemilihan anggota DPA Kabupaten/Kota terpilih dilakukan dengan cara diusulkan oleh DPA Kabupaten/Kota Periode berjalan dan dimintakan persetujuan MUSDA. Bila usulan tidak disetujui oleh lebih dari ½ peserta MUSDA maka dengan persetujuan MUSDA, DPA Kabupaten/Kota Periode berjalan dapat mengusulkan nama baru Dalam hal DPD Kabupaten/Kota yang baru terbentuk atau yang belum dapat membentuk DPA Kabuaten/Kota, fungsi DPA Kabupaten.Kota untuk sementara dilaksanakan oleh DPD Provinsi atau terbentuk Untuk pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan DPD Kabupaten/Kota, DPA Kabupaten/Kota akan mengundang DPD Kabupaten/Kota untuk hadir dalam rapat pleno DPA Kabupaten/Kota yang khusus diadakan untuk pengambilan keputusan tersebut. Apabila DPD Kabupaten/Kota tidak hadir pada undangan tertulis pertama, maka DPA Kabupaten/Kota memberikan undangan tertulis ke 2 (dua) dan apabila DPD Kabupaten/Kota tetap tidak hadir, maka DPA Kota/Kabupaten akan memberikan undangan tertulis ke 3 (tiga) dengan tenggang waktu masing-masing 3 (tiga) hari dan apabila tetap tidak hadir maka rapat pleno DPA Kabupaten/Kota akan maka rapat pleno DPA Kabupaten/Kota dapat mengusulkan untuk diadakan MUSDALUB. PASAL 13 DEWAN PENGURUS DAERAH KOTA / KABUPATEN 13.1 Ketua DPD dan Sekretaris DPD Kabupaten / Kota dipilih dengan sistem paket dan Bendahara DPD Kabupaten / Kota dipilih secara terpisah dalam MUSDA Kabupaten/ Kota Kriteria untuk dapat menjadi calon Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD Kabupaten/ Kota adalah : Menjadi anggota biasa, sekurang-kurangnya tiga tahun, aktif dan peduli terhadap kegiatan APKOMINDO Khusus untuk DPD yang baru terbentuk dikecualikan dari pasal di atas Menjalankan usahanya dan berdomisili di Kabupaten/Kota setempat Memiliki kecakapan dan kemampuan serta kepemimpinan yang tinggi untuk memajukan APKOMINDO Memiliki kredibilitas, integritas dan loyalitas terhadap APKOMINDO yang tercermin dari aktifitas sehari-hari Khusus untuk calon Ketua harus pernah menjadi pengurus DPD APKOMINDO. Bila diperlukan syarat ini dapat diabaikan dengan persetujuan MUSDA/ MUSDALUB Kota/Kabupaten. Halaman 14/22

15 Tidak sedang merangkap jabatan pada Organisasi lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan APKOMINDO Para Calon telah mendapat dukungan tertulis dari minimum 5 Anggota Biasa APKOMINDO, 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pelaksanaan PEMILIHAN Bersedia dicalonkan Memenuhi persyaratan dan telah direkomendasikan oleh Komisi Peneliti Calon (KPC) Kabupaten/Kota yang terdiri dari: orang perwakilan DPP orang perwakilan DPD Provinsi DPA Kabupaten/Kota yang tidak mencalonkan diri DPD Kabupaten/Kota yang tidak mencalonkan diri Untuk DPD Kabupaten/Kota yang baru berdiri, fungsi KPC dilakukan DPD Provinsi atau DPP bila DPD Provinsi belum terbentuk Pemilihan Calon Ketua, Sekretaris dan Bendahara Kabupaten/Kota dilakukan dengan melalui: Penelitian Persyaratan para calon oleh Komisi Peneliti Calon (KPC) Kabupaten/Kota: KPC memeriksa kelengkapan persyaratan Para Calon yang memenuhi syarat diharuskan memaparkan garis besar rencana kerjanya kepada KPC dalam forum Presentasi dan Tanya jawab KPC harus membagikan hasil rekomendasinya paling lambat 30 hari sebelum tanggal pelaksanaan pemilihan KPC harus merekomendasikan sekurang-kurangnya 2 (dua) pasang Calon Ketua-Sekretaris dan 2 (dua) Calon Bendahara Kota/Kabupaten Pemilihan langsung Ketua, Sekretaris dan Bendahara bagi calon yang sudah memenuhi persyaratan Diadakan dengan pencoblosan Surat Suara di MUSDA / MUSDALUB dan dihitung secara bersama-sama Teknis persiapan dan pelaksanaannya dilakukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan yang khusus ditugaskan untuk melaksanakan pemilihan langsung Bila hasil perhitungan menghasilkan 2 (dua) pemenang atau lebih dengan jumlah suara yang tepat sama maka diadakan pemilihan ulang berdasar 1 (satu) suara per peserta MUSDA / MUSDALUB Setelah Ketua, Sekretaris dan Bendahara Kabupaten/Kota terpilih, maka kepengurusan DPD lengkap harus terbentuk paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dan siap dilantik oleh DPD Provinsi Dalam memilih anggota pengurus, Dewan Pengurus Daerah harus mengacu kepada kriteria sebagai berikut: Halaman 15/22

16 Menjadi anggota biasa, sekurang-kurangnya satu tahun, dan aktif dan peduli terhadap kegiatan APKOMINDO Memiliki kecakapan dan kemampuan serta kepemimpinan yang tinggi untuk memajukan APKOMINDO Memiliki kredibilitas, integritas dan loyalitas terhadap APKOMINDO yang tercermin dari aktifitas sehari-hari: 13.6 Tugas dan kewajiban DPD Kabupaten/Kota : Melaksanakan tugas-tugas pokok APKOMINDO sesuai dengan Pasal 5 Anggaran Dasar APKOMINDO Menyelenggarakan MUSDA Kabupaten/Kota Melaksanakan program kerja dan kebijakan yang sudah digariskan dalam MUSDA dan Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota Mewakili APKOMINDO dalam tugas yang berskala Kabupaten/Kota Wewenang DPD Kota/Kabupaten: Menegur dan menertibkan Anggota Mengangkat dan memberhentikan Anggota. PASAL 14 PELAKSANA HARIAN 14.1 Pelaksana Harian sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Direktur Eksekutif atau Seorang Sekretaris Eksekutif Direktur Eksekutif atau Sekretaris Eksekutif dan staff lainnya dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum / Ketua Daerah dengan Surat Keputusan Kriteria Pelaksana Harian / Eksekutif adalah sebagai berikut: Seorang profesional, bukan anggota APKOMINDO Tidak memiliki usaha dan atau kerja rangkap dilingkungan bisnis komputer, maupun perlengkapan dan teknologi Informatika Memiliki kecakapan managerial yang handal dan sanggup melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh DPP/DPD APKOMINDO Tugas-tugas, tanggung jawab dan honor serta fasilitas lainnya untuk Pelaksana Harian / Eksekutif ditetapkan secara terpisah oleh DPP/DPD APKOMINDO setempat. BAB III KEANGGOTAAN PASAL 15 KEANGGOTAAN 15.1 Anggota Biasa adalah Pemilik atau Penanggung jawab Perusahaan seperti yang tertera dalam dokumen legal perusahaan yang bergerak di bidang usaha komputer, perlengkapan komputer, atau jasa yang berkaitan langsung dengan komputer, Halaman 16/22

17 yang memiliki perijinan usaha yang resmi dan sah, sebagaimana diatur dalam peraturan dan Undang-Undang Republik Indonesia. Pemilik perusahaan seperti yang tertera dalam akte pendirian perusahaan dapat mewakilkan secara tetap keanggotaannya kepada eksekutif / kepala cabang Anggota Luar Biasa adalah Pengusaha komputer yang belum memenuhi seluruh kriteria Anggota Biasa APKOMINDO seperti pada pasal 15 butir 1 di atas Anggota Kehormatan adalah tokoh pribadi/perorangan, pejabat pemerintah, organisasi/badan/institusi yang berjasa dan atau turut memajukan organisasi. Anggota kehormatan diangkat oleh Dewan Pengurus pada tingkatan masingmasing. PASAL 16 HAK DAN KEWAJIBAN 16.1 Hak Hak suara adalah hak yang digunakan dalam pengambilan keputusan dalam setiap pertemuan dan rapat-rapat Hak Memilih adalah hak yang digunakan dalam memilih kepengurusan Hak Dipilih adalah hak untuk dipilih menjadi pengurus Hak menyatakan pendapat adalah hak untuk menyampaikan pikiran/pendapat dalam pertemuan dan rapat-rapat Kewajiban Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa wajib membayar iuran yang besarnya ditentukan oleh DPD masing-masing tingkatan dalam Peraturan Organisasi. PASAL 17 KRITERIA ANGGOTA BIASA Anggota Biasa APKOMINDO sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Dasar: 17.1 Pengusaha Pemilik / Direktur Perusahaan yang bergerak di bidang usaha komputer dan perlengkapannya: 17.2 Menjalankan usahanya di Indonesia 17.3 Tertera dalam Akte Pendirian atau Dokumen Legal Perusahaan Memiliki ijin usaha yang resmi dan sah, sebagaimana diatur dalam peraturan dan Undang-Undang Republik Indonesia 17.5 Mendaftarkan diri dan memenuhi persyaratan administratif masing masing DPD APKOMINDO, sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART APKOMINDO Pengusaha/Direktur seperti yang dimaksud dalam pasal 16.1 di atas dapat mewakilkan secara tetap keanggotaannya di APKOMINDO dengan syarat: Pengusaha yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai anggota APKOMINDO di DPD Kabupaten/Kota dimana yang bersangkutan hendak mewakilkan secara tetap. Halaman 17/22

18 Menunjuk Direktur/Eksekutif perusahaan yang bersangkutan atau menunjuk Kepala Cabang sebagai wakil yang bersangkutan di DPD dimana perusahaan yang bersangkutan membuka cabangnya Penunjukan wakil secara tetap harus dilengkapi dengan surat mandat dan pengangkatan sebagai direktur/eksekutif/kepala cabang. PASAL 18 PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA BIASA DAN LUAR BIASA 18.1 Pendaftaran Anggota Biasa dan Luar Biasa dilakukan berdasarkan permohonan secara tertulis kepada DPD APKOMINDO, dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan untuk keperluan tersebut, serta mendapat rekomendasi sekurangkurangnya dari 2 (dua) anggota biasa APKOMINDO Daerah setempat Dalam hal dimana calon anggota berdomisili belum terbentuk DPD Kabupaten/Kota dan belum memenuhi syarat untuk membentuk DPD Kabupaten/Kota maka calon anggota mendaftar ke DPD Kabupaten/Kota terdekat yang memungkinkan 18.3 Calon anggota melampirkan salinan Akte Pendirian atau Dokumen Legal Perusahaan 18.4 Prosedur administrasi lainnya, termasuk besarnya uang Pangkal dan uang iuran ditetapkan oleh DPD masing-masing Keputusan keanggotaan APKOMINDO diterbitkan oleh DPD masing-masing selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah semua persyaratan administrasi dipenuhi Setiap Anggota Biasa dan Luar Biasa yang sudah diterima dan terdaftar akan menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Kartu Tanda Perusahaan Anggota (KTPA) APKOMINDO yang diterbitkan oleh DPP Biaya pembuatan dan pengiriman KTA dan KTPA tersebut dibebankan pada DPP. PASAL 19 PROSEDUR PENGANGKATAN ANGGOTA KEHORMATAN APKOMINDO 19.1 Calon Anggota Kehormatan APKOMINDO dapat diusulkan oleh anggota biasa untuk kemudian diseleksi dan dievaluasi oleh Dewan Pengurus pada tingkatan masing-masing Pengusul calon Anggota Kehormatan mengajukan secara tertulis kepada Dewan Pengurus pada tingkatan masing-masing dengan dilampiri riwayat hidup calon Anggota Kehormatan secara rinci dan penjelasan peran sertanya dalam mendukung APKOMINDO Anggota Kehormatan APKOMINDO yang sudah memperoleh persetujuan dan pengesahan, akan menerima Surat Tanda Keanggotaan APKOMINDO. Halaman 18/22

19 PASAL 20 SANKSI-SANKSI APKOMINDO 20.1 Setiap Anggota yang melakukan tindakan yang merugikan APKOMINDO dan tidak memenuhi kewajibannya sebagai Anggota dapat dikenakan sanksi berupa: Teguran resmi dalam bentuk peringatan tertulis Penghentian pelayanan serta fasilitas dari asosiasi yang semula merupakan haknya sebagai Anggota Pemberhentian sebagai Anggota diumumkan kepada seluruh Anggota Tata cara pembelaan atas sanksi: Anggota yang diberi sanksi berhak mengajukan keberatan kepada DPP Proses pembelaan dilakukan berjenjang dari DPD Kabupaten/Kota, DPD Provinsi, sampai DPP. PASAL 21 PROSEDUR PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN 21.1 Untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan Pemberhentian Keanggotaan, DPD akan mengirim surat panggilan pertama. Apabila yang bersangkutan tidak hadir pada surat panggilan pertama tersebut, maka DPD memberikan panggilan tertulis ke 2 (dua) dan apabila yang bersangkutan tersebut tetap tidak hadir, maka DPD akan memberikan panggilan tertulis ke 3 (tiga) dengan tenggang waktu masing-masing sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari. Apabila yang bersangkutan tersebut tetap tidak hadir maka DPD akan memutuskan pemberhentian tersebut secara sepihak Surat Keputusan Pemberhentian Anggota yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris DPD Kabupaten/Kota dan ditembuskan kepada DPD Provinsi, DPA Provinsi, dan DPP Surat Keputusan Pemberhentian Keanggotaan tersebut harus diberikan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal surat keputusan pemberhentian keanggotaan. PASAL 22 KARTU TANDA ANGGOTA (KTA) 22.1 Kartu Tanda Anggota APKOMINDO ditandatangani oleh Ketua Umum DPP dan Ketua DPD Kabupaten/Kota Pada Kartu Tanda Anggota (KTA) disebutkan jenis Keanggotaan Masa berlaku Kartu Tanda Anggota (KTA) adalah 1 (satu) tahun takwim Khusus untuk Anggota baru, masa berlaku adalah sampai bulan Desember tahun berjalan. Halaman 19/22

20 22.5 Kartu Tanda Anggota (KTA) mencantumkan nama Anggota dan nama Perusahaan. PASAL 23 KARTU TANDA PERUSAHAAN ANGGOTA (KTPA) 23.1 Untuk keperluan aktifitas Asosiasi dan hubungan dengan pihak ketiga, setiap Anggota Biasa dan Luar Biasa akan mendapat Kartu Tanda Perusahaan Anggota (KTPA) APKOMINDO sejumlah Perusahaan milik Anggota yang didaftarkan ke APKOMINDO Pendaftaran Kepemilikan Perusahaan dilengkapi dengan copy Akte Pendirian atau Dokumen Legal Perusahaan Kartu Tanda Perusahaan Anggota (KTPA) APKOMINDO ditandatangani oleh Ketua Umum dan Ketua DPD Kabupaten/Kota Pada Kartu Tanda Perusahaan Anggota (KTPA) disebutkan nama Perusahaan, Anggota dan jenis Keanggotaan Biasa atau Luar Biasa Masa berlaku KTPA mengikuti KTA. BAB IV KEUANGAN, KONTRIBUSI DAN IURAN ANGGOTA PASAL 24 UANG PANGKAL DAN IURAN BULANAN 24.1 Besarnya nilai Uang Pangkal dan Uang Iuran Bulanan ditetapkan oleh masingmasing DPD Kabupaten/Kota Besarnya kontribusi DPD Kabupaten/Kota ke DPD Provinsi dan DPP ditetapkan dalam RAKERNAS atau RAPIMNAS Uang Iuran Bulanan dibayarkan sekaligus minimum untuk masa 12 (dua belas) bulan Untuk memperkuat keuangan DPD, DPD dibenarkan untuk mengadakan upayaupaya lain yang sah, tidak mengikat, tidak bertentangan dengan AD dan ART APKOMINDO serta ketentuan perundangan yang berlaku Jika DPD Kabupaten/Kota tidak bisa melaksanakan hasil RAKERNAS atau RAPIMNAS untuk pembayaran kontribusi, maka DPD Kabupaten/Kota tersebut diberikan teguran tertulis maksimal 3 (tiga) kali oleh DPD Provinsi dan/atau DPP Apabila teguran tertulis tiga (tiga) kali tidak dilaksanakan, maka DPP dan/atau DPD Provinsi menonaktifkan DPD Kabupaten/Kota tersebut sampai diputuskan statusnya pada saat RAKERNAS, RAPIMNAS, atau MUNAS. Halaman 20/22

21 PASAL 25 PENGGUNAAN ASET DAN KEKAYAAN 25.1 Aset dan Kekayaan APKOMINDO Pusat / DPD Provinsi / DPD Kabupaten/Kota hanya dapat digunakan untuk kepentingan APKOMINDO Semua penggunaan Aset dan Kekayaan APKOMINDO harus dapat dipertanggungjawabkan Anggaran biaya kegiatan tahunan APKOMINDO Pusat / Daerah disusun dan disetujui dalam RAKERNAS / RAKERDA. PASAL 26 PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGGUNAAN ASET DAN KEKAYAAN 26.1 Pengawasan atas penerimaan, pengelolaan dan penggunaan Aset dan Kekayaan APKOMINDO dilakukan oleh Dewan Pengawas APKOMINDO 26.2 DPA Pusat atau DPA masing-masing tingkat berhak menunjuk akuntan independen apabila diperlukan untuk melakukan audit keuangan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan DPP / DPD disampaikan pada MUNAS / MUSDA. BAB V PENUTUP PASAL 27 PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA APKOMINDO 27.1 Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diusulkan oleh DPA dan/atau DPP, dilakukan dalam MUNAS/ MUNASLUB dan disetujui oleh minimal 3/4 pemegang hak suara di MUNAS/MUNASLUB Draft Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga harus sudah diterima oleh Anggota, 45 (empat puluh lima) hari sebelum pelaksanaan MUNAS / MUNASLUB. Halaman 21/22

22 PASAL 28 PEMBUBARAN ASOSIASI APKOMINDO didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, tetapi karena satu dan lain hal yang tidak terduga yang menyebabkan APKOMINDO harus dibubarkan, maka: 28.1 Mengacu pada Anggaran Dasar maka DPP harus membentuk Panitia Pembubaran untuk menangani semua masalah hukum, aset dan kekayaan APKOMINDO Pusat Mengacu pada Anggaran Dasar.maka semua penyelesai aset dan kekayaan dilakukan oleh masing-masing DPD Panitia Pembubaran akan melakukan verifikasi terhadap Aset dan kewajiban APKOMINDO Pusat. Ditetapkan Di : Batam. Pada Tanggal : 1 Maret MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA PIMPINAN SIDANG, H. Ridwan : ( ) Ketua merangkap Anggota. H. Hendra Widya : ( ) Sekretaris merangkap Anggota. Komang Purnama : ( ) Anggota. Halaman 22/22

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Dasar APKOMINDO 2014 sebagai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA 1. DEWAN PENGURUS PUSAT (DPP) ASITA 1.1. Pengurus ASITA tingkat Nasional selanjutnya

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 33 Anggaran Dasar Asosiasi Kontraktor

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA BAB I LAMBANG, BENDERA, HYMNE DAN MARS ORGANISASI Pasal 1 Lambang 1. Lambang Organisasi berbentuk lingkaran dengan tulisan Asosiasi Laundry Indonesia dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA Disempurnakan Pada Munas XV - 2010 10 Februari 2010 M U K A D I M A H BAHWA CITA-CITA KEMERDEKAAN INDONESIA YANG DIPROKLAMASIKAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS TAHUN 2003 DISALIN OLEH M. FAISAL ANWAR YB1PR ANGGARAN DASAR ORARI HH AAA SSS III LL L MMM

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN RUMAH TANGGA. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN2011 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR AIR INDONESIA ( GAPKAINDO )

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR AIR INDONESIA ( GAPKAINDO ) ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR AIR INDONESIA ( GAPKAINDO ) 1 BAB I U M U M PASAL 1 LANDASAN PENYUSUNAN Anggaran Rumah Tangga ini disusun dengan berlandaskan Pasal 43 Anggaran Dasar

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal. ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN Anggaran Rumah Tangga ini disusun berlandaskan pada Pasal. 27 Anggaran

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Keanggotaan Himpunan Alumni SB-IPB (HA SB-IPB) terdiri atas: a) Anggota Biasa, b) Anggota

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun lembaga eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah

Lebih terperinci

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KAROSERI INDONESIA HASIL MUNAS USULAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA BAB I KODE ETIK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA BAB I KODE ETIK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA BAB I KODE ETIK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI Pasal 1 Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi AREBI 1) Kode Etik AREBI dan Kaidah Tata Laku Profesi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I IDENTITAS Pasal 1 Lambang

ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I IDENTITAS Pasal 1 Lambang Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I IDENTITAS Pasal 1 Lambang Lambang Organisasi adalah berupa Logo yaitu: (1) Simbol 2 (dua) Anak Panah berbentuk hurup S, mempunyai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 003/ PP.IAI/1418/IV/2014. Tentang

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 003/ PP.IAI/1418/IV/2014. Tentang SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : Kep. 003/ PP.IAI/1418/IV/2014 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN KONFERENSI DAERAH DAN KONFERENSI CABANG IKATAN APOTEKER INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Arti dan lambang Lambang IKA IKOPIN mengacu pada lambang IKOPIN, dengan

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Rumah Tangga FPTI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION. Keputusan Rapat Paripurna Nasional IOF di Jakarta, tanggal 12 Nopember 2011 Nomor :...

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION. Keputusan Rapat Paripurna Nasional IOF di Jakarta, tanggal 12 Nopember 2011 Nomor :... ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION Keputusan Rapat Paripurna Nasional IOF di Jakarta, tanggal 12 Nopember 2011 Nomor :... BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 Indonesia Off-road Federation

Lebih terperinci

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 (1) Berdasarkan satu ketetapan pada Hasil Musyawarah Nasional VIII 20 Mei 2015

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL X ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA SURABAYA, NOVEMBER 2016

MUSYAWARAH NASIONAL X ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA SURABAYA, NOVEMBER 2016 Menimbang KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL X Nomor : 001 / TAP / MUNAS-X / 2016 tentang HASIL SIDANG KOMISI A BIDANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORARI Musyawarah Nasional X Organisasi Amatir

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 DASAR BAB II UMUM. Pasal 2 SYARAT SYARAT MENJADI ANGGOTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 DASAR BAB II UMUM. Pasal 2 SYARAT SYARAT MENJADI ANGGOTA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 DASAR Anggaran Rumah Tangga (ART) ini di susun berdasarkan Pasal 18 Anggaran Dasar Persatuan Golf Indonesia. BAB II UMUM Pasal 2 SYARAT

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret. ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 1. Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 6 adalah sebagai

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA ( AD ASTTI )

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA ( AD ASTTI ) ANGGARAN DASAR ( AD ASTTI ) ANGGARAN DASAR M U K A D I M A H 1 BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU DIDIRIKAN Pasal 1 N a m a 2 Pasal 2 Tempat Kedudukan 2 Pasal 3 Pendirian 2 BAB II AZAS, LANDASAN DAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 BAB I KEANGGOTAAN DAN PERSYARATANNYA Pasal 1 Ketentuan Umum Anggota Akuntan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat UUD 1945 tiada lain adalah

Lebih terperinci

IKATAN ALUMNI CEDS UI

IKATAN ALUMNI CEDS UI ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio itu merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat dan oleh sebab itu telah mendapatkan tempat yang layak

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI Keanggotaan AP2TKILN teridiri dari : ( A P 2 T K I L N ) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Sistem keanggotaan 1. Anggota biasa,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai mata rantai dalam jajaran Industri Pariwisata,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN RUMAH TANGGA Nusantara Corruption Watch (NCW) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA TANAH BUMBU, KALSEL 07 JULI 2012

MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA TANAH BUMBU, KALSEL 07 JULI 2012 KETETAPAN Nomor : 001/TAP/MUNASSUS/2012 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORARI Menimbang Bahwa sebagai tindak lanjut Sidang Pleno Musyawarah Nasional Khusus ORARI, perlu mengeluarkan Ketetapan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya pengabdian kepada bangsa dan negara adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia yang harus dilaksanakan dan dikembangkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA BAB I U S A H A Pasal 1 U s a h a (1) Kegiatan usaha yang diatur dalam Anggaran Dasar HPJI diselenggarakan dengan acuan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA NOMOR : KEP-02/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pra Kongres di Jakarta tanggal 25-26 Oktober 2013 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 IKATAN PEJABAT

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli Page 1 of 21

Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli Page 1 of 21 Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli 2011 Page 1 of 21 Lampiran Surat Keputusan MUNAS III HIMNI Tahun 2011. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA (ASPANJI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA (ASPANJI) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA (ASPANJI) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum 1. Pengusaha pengadaan barang dan jasa ialah badan usaha skala Kecil,

Lebih terperinci

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: 1 :: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota dan Warga [1] Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN

Lebih terperinci

BAB I STATUS PERKUMPULAN. Pasal 1

BAB I STATUS PERKUMPULAN. Pasal 1 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 Indonesia Off-road Federation (untuk selanjutnya disingkat "IOF") adalah Perkumpulan yang merupakan satu-satunya wadah untuk para penggemar otomotif dan/atau non otomotif

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS BAB I Lambang dan Atribut Organisasi Pasal 1 Lambang organisasi ISKA mempunyai unsur-unsur: 1. Bokor: yang tertulis ISKA,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA DAFTAR ISI BAB I U M U M Pasal 1 Landasan Penyusunan Pasal 2 Kode Etik Pasal 3 Lembaga

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI) Disempurnakan Pada Munas XV 2010 10 Februari 2010 M U K A D I M A H BAHWA CITA-CITA KEMERDEKAAN INDONESIA YANG DIPROKLAMASIKAN PADA TANGGAL

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

K O M I S I I N F O R M A S I

K O M I S I I N F O R M A S I K O M I S I I N F O R M A S I PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN TATA TERTIB KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Komisi Informasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari Anggaran Dasar dan oleh karena itu hal-hal yang sudah dijelaskan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA ( PHRI )

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA ( PHRI ) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA ( PHRI ) Disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus I (MUNASSUS) PHRI Jakarta, 16 September 2015 Anggaran Dasar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia

Lebih terperinci

PERSATUAN AHLI KECANTIKAN, PENGUSAHA SALON INDONESIA TIARA KUSUMA

PERSATUAN AHLI KECANTIKAN, PENGUSAHA SALON INDONESIA TIARA KUSUMA ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERSATUAN AHLI KECANTIKAN, PENGUSAHA SALON INDONESIA TIARA KUSUMA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 ANGGOTA 1 / 26 Yang dapat menjadi anggota TIARA KUSUMA adalah : Perorangan yang memiliki

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan: 1. Himpunan Pramuwisata Indonesia disingkat HPI atau Indonesian

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai mata rantai dalam jajaran industri pariwisata,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI) ANGGARAN DASAR ASTTI DAFTAR ISI M U K A D I M A H BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU DIDIRIKAN. Pasal 1 N a m a Pasal 2 Tempat kedudukan Pasal

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 1. Beberapa ketentuan dalam Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Pasal

Lebih terperinci

BAB I KODE ETIK. Pasal 1 KODE ETIK ROC

BAB I KODE ETIK. Pasal 1 KODE ETIK ROC BAB I KODE ETIK Pasal 1 KODE ETIK ROC 1. Anggota ROC Indonesia, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Anggota ROC Indonesia, menjunjung tinggi Pancasila dan UUD1945 3. Anggota ROC Indonesia,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar, pendaftaran untuk menjadi anggota diajukan secara

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) 2014 ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) Mukadimah Didorong oleh hasrat untuk mengabdi

Lebih terperinci

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci