BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas mengenai permasalahan yang terjadi pada aplikasi yang menggunakan arsitektur 3 tier dan strategi penanganan masalahnya. 4.1 Identifikasi Masalah Arsitektur 3 tier (Gambar IV-1) terdiri dari user interface tier (contoh: web server) yang menangani masalah tampilan ke client, middle tier yang menangani logika aplikasi, dan database tier yang menangani masalah persistensi data. Aplikasi jenis ini mempunyai ciri distrukturkan sebagai gabungan dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan yang diletakkan di dalam suatu container oleh application server. Berbagai macam service yang diperlukan oleh aplikasi seperti transaksi, persistensi, keamanan, dan konkurensi disediakan melalui container. Dengan cara tersebut, developer dapat menentukan service yang diperlukan oleh komponen secara deklaratif tanpa harus mengubah kode komponen secara langsung. Gambar IV-1 Arsitektur 3 tier Arsitektur jenis ini juga mendukung konfigurasi yang fleksibel seperti partisi dan clustering untuk meningkatkan performa dan skalabilitas. Pengunaan replikasi untuk meningkatkan availabilitas juga dapat diterapkan pada setiap tier tergantung dari kebutuhan aplikasi. Pada aplikasi yang menggunakan arsitektur tiga tier seperti diilustrasikan pada gambar IV-1, interaksi antara client dengan web server dilakukan melalui Internet. Infrastruktur yang mendukung interaksi ini tidak berada di bawah kendali langsung dari penyedia layanan aplikasi yang umumnya hanya mengurusi web IV-1

2 IV-2 tier dan tier berikutnya. Availabilitas dari layanan tersebut dapat ditingkatkan dengan membuat setiap tier tereplikasi. Diantara tier-tier yang disebutkan di atas, middle tier dan database tier merupakan komponen yang paling penting karena middle tier merupakan tempat melakukan komputasi logika aplikasi serta database tier merupakan tempat penyimpanan data persisten. Pada Bab I bagian latar belakang telah dijelaskan mengenai replikasi di middle tier beserta alasan pemilihannya sebagai fokus tugas akhir ini. Satu konsep yang penting yang harus diperhatikan dalam melakukan replikasi adalah suatu transaksi hanya dieksekusi sekali. Contohnya pada online shop dimana pelanggan dapat melihat katalog, memilih item dan memasukkan ke shopping cart, dan pada akhirnya memesan dan membayar dengan kartu kredit. Aktivitas tersebut melibatkan data transaksional (stok, validasi kartu, data pelanggan) yang terletak di berbagai database server. Dalam contoh tersebut, sistem harus menjamin transaksi tersebut hanya dilakukan sekali (sifat atomik) walaupun terjadi kegagalan sistem. Tanpa ada jaminan tersebut, pesanan pelanggan dapat terduplikasi atau dapat kehilangan pesanan tanpa mengetahuinya. Vendor dari application server di middle tier umumnya menyediakan solusi clustering untuk meningkatkan performa (melalui load-balancing ) dan skalabilitas. Sistem yang ter-cluster memungkinkan penggunaan banyak server untuk menangani banyak client yang pada akhirnya akan meningkatkan throughput dari sistem. Permasalahan muncul karena penanganan failover pada cluster system ini terbatas untuk jenis komputasi yang stateless (request yang tidak memodifikasi state yang tersimpan di application server) sedangkan mid-tier server juga membutuhkan penanganan failover untuk komputasi yang stateful. Meskipun masalah penanganan failover untuk komputasi yang stateful dapat diatasi dengan replikasi komputasi di mid-tier, masalah lain muncul di sisi database tier yaitu untuk sistem yang tereplikasi, jika terjadi kegagalan pada middle tier server, backup dapat mengambil alih komputasi dan meneruskan transaksi yang gagal. Namun yang menjadi masalah adalah saat terjadi kegagalan, semua transaksi yang aktif akan dibatalkan oleh database server, meskipun client mungkin telah menerima hasil

3 IV-3 eksekusi request yang merupakan bagian dari transaksi yang batal tersebut. Saat transaksi tersebut dieksekusi oleh backup mid-tier server, mungkin saja eksekusi transaksi ini menghasilkan data yang berbeda dengan transaksi asalnya karena apabila koneksi antara middle tier dengan DBMS terputus, semua lock pada data akan dilepas sehingga ada kemungkinan client lain yang mempunyai prioritas yang lebih tinggi untuk melakukan transaksi daripada backup server melakukan perubahan terhadap data tersebut. AS1 AS2 DBMS AS1: -Start Transaction -Statement A -Statement B -Crash AS2: -Statement C -Statement D -Commit Gambar IV-2 Skenario Permasalahan Permasalahan yang dijelaskan di atas dapat disederhanakan ke dalam skenario sebagai berikut.seperti terlihat pada gambar IV-2,AS1 adalah Application Server pertama yang menjadi master dan AS2 adalah Application Server kedua yang menjadi backup. AS1 memulai transaksi, melakukan statement A dan B, kemudian crash. Reaksi normal DBMS jika terjadi crash pada client adalah melepas lock pada data dan rollback transaksi. Jika DBMS melakukan hal tersebut maka AS2 tidak dapat meneruskan transaksi yang dimulai oleh AS1 dan tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. 4.2 Koneksi dan Transaksi pada JDBC Subbab ini akan menjelaskan bagaimana penanganan koneksi dan transaksi pada JDBC.

4 IV Koneksi API JDBC mendefinisikan interface Connection untuk merepresentasikan koneksi terhadap suatu basis data. Ada dua mekanisme utama untuk koneksi terhadap basis data yaitu menggunakan kelas DriverManager atau kelas DataSource. Contoh koneksi jdbc ke database MySQL dengan menggunakan kelas DriverManager: String username = "testuser"; String password = "testpass"; String url = "jdbc:mysql://localhost/test?user=" + username + "&password=" + password; Class.forName ("com.mysql.jdbc.driver").newinstance (); conn = DriverManager.getConnection (url); Pada connection string di atas dapat ditambahkan parameter tambahan seperti penambahan username dan password untuk otentifikasi Transaksi JDBC tidak menangani secara langsung begin transaction. Agar suatu transaksi dapat dilakukan, parameter autocommit harus di-set menjadi false dengan cara memanggil method setautocommit(false) dari object connection. Untuk commit suatu transaksi dipanggil method commit dari object connection sedangkan untuk rollback akan dipanggil method rollback dari object connection. Ada beberapa tingkat isolasi pada transaksi dalam kasus transaksi yang konkuren. Kemungkinan interaksi di antara transaksi yang konkuren dapat dikategorikan sebagai berikut: - dirty read dapat terjadi jika suatu transaksi diperbolehkan melihat perubahan yang belum di-commit terhadap suatu data. Jika transaksi di-rollback, ada kemungkinan transaksi yang membaca data tersebut mendapatkan data yang salah. - Nonrepeatable read terjadi ketika: a. Transaksi A membaca suatu row b. Transaksi B merubah row yang dibaca oleh A c. Transaksi A membaca row yang sama yang telah diubah oleh B

5 IV-5 - Phantom read terjadi ketika: a. Transaksi A membaca semua row yang memenuhi kondisi WHERE b. Transaksi B menambahkan suatu row yang memenuhi kondisi WHERE c. Transaksi A mengevaluasi ulang kondisi WHERE tersebut dan mendapatkan row tambahan Untuk tugas akhir ini tingkat isolasi yang akan digunakan adalah transaction serializable yang mencegah terjadinya dirty read, nonrepeatable read maupun phantom read. 4.3 Rancangan solusi Untuk memudahkan penulisan,pada subbab ini penggunaan istilah client ditujukan pada middle-tier server dan penggunaan istilah server ditujukan untuk database server. Dari identifikasi masalah pada subbab 4.1 dapat disimpulkan dua masalah penting dalam melakukan replikasi di middle tier yaitu - tidak boleh terjadinya duplikasi dalam pengiriman request dari client ke server - kegagalan di middle tier tidak boleh menyebabkan database server membatalkan transaksi yang sedang berlangsung. Masalah pertama diasumsikan sudah ditangani di application server dan tidak menjadi fokus dalam tugas akhir ini. Untuk menangani masalah kedua yang menjadi fokus dalam tugas akhir ini, diperlukan solusi untuk pembentukan koneksi backup dan solusi dalam penanganan failover. Pendekatan yang dipilih untuk memodelkan replikasi di middle tier dan menangani masalah yang kedua adalah strategi primarybackup. Pemilihan strategi primary-backup disebabkan strategi ini merupakan yang umum dan praktikal digunakan untuk memodelkan replikasi di middle tier [BUD93]. Alasan lainnya adalah karena proses yang terjadi di application server bersifat non deterministik (input yang sama mungkin menghasilkan hasil yang berbeda) sehingga tidak cocok apabila digunakan metode active replication yang mengharuskan server yang bersifat deterministik[sch90].

6 IV Asumsi Ada beberapa asumsi yang harus diberikan dalam pembuatan rancangan solusi: 1. Fail over di sisi client sudah ditangani (backup mengetahui primary crash, mengetahui state terakhir primary dan meneruskan transaksi yang terputus) 2. Tidak ada duplikasi statement yang dikirimkan oleh client ke server (Exactly Once Execution/Transaction) Solusi Koneksi Backup DBMS standar akan memperlakukan setiap koneksi sebagai koneksi yang unik dan tidak berhubungan antara koneksi yang satu dengan koneksi yang lain. Agar suatu client menjadi backup dari client utama (primary), maka client harus memberitahu bahwa koneksi yang akan dibentuk merupakan backup dari koneksi utama. Ada beberapa solusi untuk memberitahu server bahwa koneksi yang akan dibentuk adalah koneksi backup. Solusi pertama adalah menambahkan field baru pada client authentication packet yang berisi id koneksi utama. Pada saat client utama melakukan koneksi ke server, client utama akan menyimpan id koneksi sehingga sebelum client backup melakukan koneksi ke server, client backup dapat meminta id koneksi utama dari client utama yang diperlukan untuk melakukan koneksi ke server. Kelebihan dari solusi ini adalah client backup bebas menentukan client mana yang menjadi primary-nya. Kekurangannya adalah menambah overhead pembentukan koneksi karena ukuran paket diperbesar dengan menambahkan field id koneksi utama, selain itu solusi ini juga mengharuskan perubahan di JDBC driver. Solusi kedua adalah menggunakan field user yang sudah tersedia pada client authentication packet. Field user yang merupakan login name yang dimasukkan ketika client melakukan koneksi ke server dapat dimanfaatkan dengan mengasumsikan bahwa client pertama yang melakukan koneksi dengan nama user tertentu menjadi client primary. Kemudian client lain yang melakukan koneksi dengan nama user yang sama dengan client utama setelah client utama terbentuk akan disebut sebagai client backup. Kelebihan dari solusi ini adalah tidak adanya

7 IV-7 penambahan ukuran paket serta lebih sederhana dari solusi yang pertama. Kelemahannya adalah client backup harus menggunakan login name yang sama dengan client utama. Solusi kedua merupakan solusi yang dipilih karena tidak perlu mengubah protokol dan ukuran paket pada saat handshaking. Selain itu solusi ini dipilih karena umumnya master dan backup dari sistem yang tereplikasi tergabung dalam satu grup dan mempunyai identitas unik yang hanya dimiliki oleh grup tersebut. Field user pada client authentication packet dapat menjadi identitas unik dari suatu grup yang tereplikasi Struktur Data Untuk mengimplementasi solusi kedua pada subbab diperlukan suatu struktur data global (Gambar IV-3) yang menyimpan informasi mengenai nama grup dan koneksi. Struktur data yang dipilih adalah struktur data multimap. Struktur data multimap berbentuk seperti associative array yang berkait dimana key yang berisi nama yang digunakan untuk login dan value-nya berupa linked list yang menyimpan objek THD yang menyimpan informasi mengenai koneksi yang berasosiasi dengan nama sebagai key.

8 IV-8 Key Value1 Value2 Nama-1 THD(Master) THD(Slave) Nama-2 THD(Master) Nama-3 Nama-n Gambar IV-3 Struktur data Multimap Rancangan Penanganan Koneksi Gambar IV-4 Sequence Diagram penanganan koneksi

9 IV-9 Gambar IV-4 menjelaskan mengenai interaksi client, mysqld, dan objek THD ketika terjadi permintaan koneksi baru oleh client. Langkah-langkah yang dilakukan ketika client menginisiasi koneksi ke mysqld sampai server siap menerima query dari client adalah sebagai berikut: - Client melakukan proses handshaking ke server (mysqld) - mysqld akan memanggil fungsi handle_connection_sockets yang memanggil system call accept untuk membentuk koneksi TCP, kemudian menciptakan thread baru dengan fungsi create_new_thread. - Thread baru tersebut memanggil fungsi handle_one_connection yang akan menangani perintah dari client dan mengurus resource koneksi. Dari langkah-langkah yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap koneksi akan ditangani oleh sebuah thread. Informasi di thread primary harus dapat diakses oleh thread backup apabila client primary mengalami kegagalan. Agar informasi di satu thread dapat diakses oleh thread lain, maka harus ada variabel global yang dapat diakses secara bersama-sama. Struktur data multimap pada gambar IV-3 akan digunakan sebagai variabel global yang diakses secara bersama-sama untuk bertukar informasi. Prosedur Insert_THD merupakan prosedur yang ditambahkan sebelum handle_one_connection dan berfungsi untuk mengisi key pada struktur data multimap dengan parameter user kemudian mengkopi objek THD untuk menjadi value Rancangan Solusi Failover Reaksi standar yang dilakukan MySQL server apabila mendeteksi terjadinya pemutusan koneksi adalah membereskan semua informasi mengenai dari memory kemudian mematikan thread yang mengurusi koneksi tersebut. Untuk mencegah suatu transaksi dibatalkan, maka state transaksi tersebut harus tetap disimpan di dalam memory walaupun thread tersebut berhenti sehingga thread lain yang menjadi backup koneksi dapat melihat state tersebut dan melanjutkan koneksi. Untuk mengimplementasikan solusi tersebut dibutuhkan suatu struktur yang menyimpan informasi mengenai jumlah client primary yang ada serta jumlah backup

10 IV-10 dari primary yang bersangkutan sehingga apabila client utama crash, server dapat mengetahui keberadaan backup dan tidak membereskan resource transaksi yang tersimpan di memory. Struktur data yang digunakan untuk mengimplementasikan solusi ini adalah struktur data multimap (Gambar IV-3). Informasi mengenai jumlah client primary dapat dilihat dari jumlah key pada struktur data multimap sedangkan keterkaitan antara primary dan backup dapat dilihat dari value multimap yang berupa linked list, value pertama menyatakan primary dan value-value selanjutnya menyatakan backup dari value pertama. Gambar IV-5 Sequence Diagram Pemutusan Koneksi Gambar IV-5 menjelaskan mengenai interaksi antara client dan objek THD. Kondisi awalnya adalah client sudah terkoneksi ke server dan objek THD sudah terbentuk dan siap berkomunikasi dengan client. Fungsi do_command merupakan fungsi yang membuat thread dalam kondisi blocking dan siap menerima query dari client. Berikut adalah langkah-langkah interaksi antara client dan THD dari client mengirimkan

11 IV-11 perintah; client crash sampai objek THD memutus koneksi dan membereskan resource: - Objek THD siap menerima query dari client dengan memanggil method Do_command() - Client mengirimkan perintah start transaction untuk memulai transaksi dan mengirimkan statement A yang meminta perubahan pada tabel di basis data. - Objek THD akan memanggil fungsi Dispatch_command() yang akan menjalankan query tersebut dan mengirimkan hasilnya kembali kepada client dalam bentuk result set. - Setelah mengirimkan result set ke client, objek THD akan kembali memanggil fungsi do_command() dan membuat thread kembali berada dalam kondisi blocking dan siap menerima perintah selanjutnya dari client. - Client mengalami kegagalan (crash) setelah menerima result set kemudian objek THD mendeteksi kegagalan tersebut dan akan memanggil fungsi close_connection() yang akan membereskan koneksi TCP dan fungsi end_thread() akan memanggil destruktor dari objek THD. Fungsi transfer_state() ditambahkan sebelum fungsi close_connection() dan end_thread() dipanggil. Fungsi tersebut bertujuan untuk mengecek keberadaan koneksi backup dan apabila koneksi backup ditemukan maka akan dilakukan transfer state. State yang ditransfer merupakan member dari objek THD pada tabel III-1. Member-member yang ditransfer adalah kelompok lock, basis data, transaksi, dan handler data.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Fault tolerance merupakan properti sistem yang memungkinkan sistem tersebut tetap beroperasi walaupun terjadi kegagalan pada satu atau beberapa komponennya. Properti fault

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada Tugas Akhir ini. Pembahasan mengenai implementasi dipaparkan pada subbab 5.1 sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada tugas akhir ini. Implementasi akan dibahas pada Subbab 4.1, sedangkan pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur software three tier berkembang pada tahun 1990an untuk mengatasi keterbatasan arsitektur two-tier(client-server). Pada gambar I-1 dapat dilihat bahwa arsitektur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab dua ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari three tier architecture, replikasi, transaksi pada database, TCP, dan JDBC. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FAULT TOLERANT JDBC CONNECTOR PADA DBMS MYSQL UNTUK MENDUKUNG REPLIKASI DI MID TIER PADA ARSITEKTUR THREE TIER

IMPLEMENTASI FAULT TOLERANT JDBC CONNECTOR PADA DBMS MYSQL UNTUK MENDUKUNG REPLIKASI DI MID TIER PADA ARSITEKTUR THREE TIER IMPLEMENTASI FAULT TOLERANT JDBC CONNECTOR PADA DBMS MYSQL UNTUK MENDUKUNG REPLIKASI DI MID TIER PADA ARSITEKTUR THREE TIER LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Satria

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN API UNTUK MENDUKUNG FAULT TOLERANT JDBC CONNECTOR PADA DBMS MYSQL

PENGEMBANGAN API UNTUK MENDUKUNG FAULT TOLERANT JDBC CONNECTOR PADA DBMS MYSQL PENGEMBANGAN API UNTUK MENDUKUNG FAULT TOLERANT JDBC CONNECTOR PADA DBMS MYSQL LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Tania Krisanty / 13504101 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

Database Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Database Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan 14 Database Terdistribusi by: Ahmad Syauqi Ahsan Konsep Basis Data Terdistribusi (1) 2 Sistem Komputasi Terdistribusi adalah sejumlah elemen proses yang terkoneksi melalui jaringan komputer dan saling

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Obejek Penelitian 3.1.1 Sejarah Agen Agen AHS Sabna merupakan tempat untuk melakukan isi ulang air mineral resmi dari brand aqua, selain galon AHS Sabna juga

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

MODUL 6 JDBC (JAVA DATABASE CONNECTIVITY)

MODUL 6 JDBC (JAVA DATABASE CONNECTIVITY) MODUL 6 JDBC (JAVA DATABASE CONNECTIVITY) TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengetahui definisi JDBC dan langkah-langkah standar koneksi database dengan JDBC 2. Praktikan mampu menganalisis suatu kasus dan

Lebih terperinci

MODUL 10 TRANSACTION

MODUL 10 TRANSACTION MODUL 10 TRANSACTION A. TUJUAN Memahami konsep dan urgensi transaksi dalam kehidupan sehari-hari Mampu mengimplementasikan transaksi basis data Mampu menyelesaikan operasi-operasi sensitif dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

Administrasi Basis Data. Transaksi dan Lock. Yoannita

Administrasi Basis Data. Transaksi dan Lock. Yoannita Administrasi Basis Data Transaksi dan Lock Yoannita Mengenal Transaksi dan Lock Transaksi dan lock dipakai untuk menjamin konsistensi dan integritas data. Transaksi adalah sebuah unit kerja logis yang

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Pemrograman JDBC MENGIMPOR PACKAGE JAVA.SQL MEMANGGIL DRIVER JDBC

Langkah-Langkah Pemrograman JDBC MENGIMPOR PACKAGE JAVA.SQL MEMANGGIL DRIVER JDBC Langkah-Langkah Pemrograman JDBC Pada pemrograman Java dengan menggunakan JDBC, ada beberapa langkah yang secara umum harus dilakukan sehingga aplikasi tersebut dapat berinteraksi dengan database server.

Lebih terperinci

J2ME GUI dan Interkoneksi Client Server

J2ME GUI dan Interkoneksi Client Server J2ME GUI dan Interkoneksi Client Server Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Arsitektur Jaringan dgn J2ME 2 Introduction J2ME menyediakan fitur jaringan ke perangkat mobile Sehingga memungkinkan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB III EKSPLORASI INTERNAL MYSQL SERVER

BAB III EKSPLORASI INTERNAL MYSQL SERVER BAB III EKSPLORASI INTERNAL MYSQL SERVER Bab ini akan membahas hasil eksplorasi mengenai sistem internal dari MySQL Server. Hasil eksplorasi terdiri dari arsitektur MySQL Server beserta subsistemnya, penanganan

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menyangkut tentang implementasi dari perancangan yang ada dalam bab 3 meliputi implementasi pengaturan fitur piranti jaringan

Lebih terperinci

Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Komunikasi aplikasi dengan database Aplikasi dan sistem database tidak menggunakan bahasa dan mekanisme yang sama. Sehingga program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Toko SparePart Tunas Muda Variasi adalah nama sebuah bentuk usaha penjualan peralatan dan perlengkapan variasi mobil yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi

Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi Sumber: Fundamentals of Database Systems, Third Edition ch.24, Elmasri Sumber Material: tanzir.staff.gunadarma.ac.id, T. Darmanto & Y. H. Chrisnanto, AmikBandung

Lebih terperinci

BAB IX KONEKSI POSTGRESQL PADA JAVA (Netbeans)

BAB IX KONEKSI POSTGRESQL PADA JAVA (Netbeans) BAB IX KONEKSI POSTGRESQL PADA JAVA (Netbeans) 9.1 Bahasan dan Sasaran 9.1.1 Bahasan - Pada bab kali ini akan membahas tentang koneksi PostgreSQL dengan bahasa pemrograman java. - Selain hal itu akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem pengelolaan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik

Lebih terperinci

Modul Praktikum Sistem Basis Data 2010

Modul Praktikum Sistem Basis Data 2010 BAB XI MENGELOLA TRANSAKSI Dalam penggunaan database, sering terjadi pengaksesan sebuah database oleh beberapa user atau beberapa program pada saat yang bersamaan, oleh karena itu dibutuhkan pengaturan

Lebih terperinci

Pemrograman Web. PHP State, Session dan Cookies. Adam Hendra Brata

Pemrograman Web. PHP State, Session dan Cookies. Adam Hendra Brata Pemrograman Web 4 State, dan Adam Hendra Brata Stateless Statefull State State State = Keadaan Website pada umumnya menggunakan protokol HTTP Pada dasarnya protokol HTTP memiliki sifat stateless Pada interaksiyang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. III.1 Gambaran Global MMORPG

BAB III ANALISIS. III.1 Gambaran Global MMORPG BAB III ANALISIS Bab ini mengemukakan analisis yang dilakukan terhadap MMORPG. Analisis yang dilakukan adalah analisis karakteristik fungsional, analisis karakteristik non fungsional. Setelah itu, akan

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Pemasaran tupperware pada Amalia shop yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Utama Gambar

Lebih terperinci

WAP (3) Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. WAP - The Wireless Application Protocol

WAP (3) Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. WAP - The Wireless Application Protocol WAP (3) The Wireless Application Protocol Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Contents WAP (Review) Interkoneksi WML dengan PHP Interkoneksi dengan Database WAP (Wireless Application Protocol) Internet WAP

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun sistem penjualan online ini ada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun sistem penjualan online ini ada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Sistem Dalam merancang dan membangun sistem penjualan online ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan. Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Ruang Lingkup (Scope) Perangkat Lunak P-ATIS. P-ATIS memproduksi suara dari data-data cuaca terkini yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Ruang Lingkup (Scope) Perangkat Lunak P-ATIS. P-ATIS memproduksi suara dari data-data cuaca terkini yang IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perancangan 1. Tahap System Engineering a. Ruang Lingkup (Scope) Perangkat Lunak P-ATIS P-ATIS memproduksi suara dari data-data cuaca terkini yang berupa teks sebagai informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

MODUL VIII BASIS DATA TRANSACTION

MODUL VIII BASIS DATA TRANSACTION MODUL VIII BASIS DATA TRANSACTION A B C TUJUAN Memahami konsep dan urgensi transaksi dalam kehidupan sehari-hari, Mampu mengimplementasikan transaksi basis data, Mampu menyelesaikan operasi-perasi sensitif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Autentikasi Dalam melakukan pengujian autentikasi berhasil atau tidak, diharuskan connect ke jaringan Wi-Fi dengan SSID UII. Di bawah ini adalah autentikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

Koneksi Client-Server. Ahmad Zainudin

Koneksi Client-Server. Ahmad Zainudin Koneksi Client-Server Ahmad Zainudin http://lecturer.eepis-its.edu/~zai zai@eepis-its.edu Arsitektur Jaringan dengan Android Jaringan operator Air interface Server Base station Internet Client Digunakan

Lebih terperinci

JDBC. Imam Fahrur Rozi

JDBC. Imam Fahrur Rozi JDBC Imam Fahrur Rozi Pokok Bahasan Pengantar JDBC Langkah Penggunaan JDBC Pengantar JDBC JDBC Java Data Base Conec;vity JDBC menyediakan library yang digunakan untuk mengakses RDBMS Class- class dari

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK REPLIKASI DATABASE TERDISTRIBUSI PADA TOKO ONLINE DELTAPHONE JAYAPURA

IMPLEMENTASI TEKNIK REPLIKASI DATABASE TERDISTRIBUSI PADA TOKO ONLINE DELTAPHONE JAYAPURA IMPLEMENTASI TEKNIK REPLIKASI DATABASE TERDISTRIBUSI PADA TOKO ONLINE DELTAPHONE JAYAPURA Mirsan Irianto 1, Marla Sheilamita Shalin Pieter 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan Kampoeng Steak adalah salah satu brand kuliner yang tepat bagi masyarakat local yang ingin merasakan menu steak dengan konsep penyajian yang istimewa

Lebih terperinci

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY Nanang Purnomo 1) - Melwin Syafrizal 2) 1) PT. Lintas Data Prima (LDP)Yogyakarta Jl. Suryatmajan no. 22 Yogyakarta 2) Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor Bengkel motor merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM.

PERANCANGAN SISTEM. BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Setelah melakukan proses analisa sistem maka akan dilakukan proses perancangan sistem yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dianalisa. Perancangan sistem ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi atau instansi,

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi atau instansi, BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. dari sistem yang ada pada Citi Trans Bandung. Analisis yang penulis lakukan ini

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. dari sistem yang ada pada Citi Trans Bandung. Analisis yang penulis lakukan ini BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada pada Citi Trans Bandung.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu 179 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Arsitektur Database Agar komputer client dapat mengakses database pada komputer server, maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain

Lebih terperinci

Koneksi Client-Server. Ahmad Zainudin

Koneksi Client-Server. Ahmad Zainudin Koneksi Client-Server Ahmad Zainudin http://lecturer.eepis-its.edu/~zai zai@eepis-its.edu Arsitektur Jaringan dengan Android Jaringan operator Air interface Server Base station Internet Client Digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

PHP SESSION & COOKIES

PHP SESSION & COOKIES PHP SESSION & COOKIES Pemrograman Web II Ganjil 2015-2016 statelessness (1) HTTP merupakan protokol yang stateless Artinya browser cukup mengirimkan satu kali request untuk mengidentifikasi dirinya Jika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

SHARE DATA & TRANSACTION

SHARE DATA & TRANSACTION SHARE DATA & TRANSACTION 8.1. Shared Data Sharing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membagi suatu file, perangkat dan koneksi internet untuk digunakan secara bersama-sama dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Data adalah sesuatu yang mewakili objek dan peristiwa yang memiliki arti yang sangat penting bagi user (Hoffer et al, 2005). Dalam pengertian yang lain data adalah fakta

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

BASIS DATA TERDISTRIBUSI

BASIS DATA TERDISTRIBUSI BASIS DATA TERDISTRIBUSI Kelompok : 1. Herdi Muzadi R (H1D015018) 2. Theza Gema Sandi (H1D015022) 3. M Fauzan Ramadhan (H1D015039) 4. Butar Butar Ines (H1D015047) 5. Mutiara Dwi A (H1D015058) 6. M Endhyka

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional sistem merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibangun. Fitur fitur tersebut harus memenuhi

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

MANAJEMEN TRANSAKSI. Alif Finandhita, S.Kom

MANAJEMEN TRANSAKSI. Alif Finandhita, S.Kom MANAJEMEN TRANSAKSI Alif Finandhita, S.Kom Konsep Transaksi State Transaksi Implementasi Atomik dan Durabilitas Eksekusi Konkuren Serializability Recoverability Implementasi Isolasi Definisi Transaksi

Lebih terperinci

Manajemen Transaksi A. Konsep Transaksi 1. Membuat Tabel account dengan type Innodb

Manajemen Transaksi A. Konsep Transaksi 1. Membuat Tabel account dengan type Innodb Manajemen Transaksi A. Konsep Transaksi Transaksi adalah sebuah unit dari eksekusi program yang mampu mengakses dan mengupdate berbagai data yang memiliki kaitan logika transaksi itu sendiri dimana dalam

Lebih terperinci

Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP

Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP Muhammad Rizal Efendi 1, *, Leanna Vidya Yovita 1, Hafidudin 2 1 Fakultas Teknik Elektro, UniversitasTelkom.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menjelaskan hasil yang didapatkan selama penelitian yang telah dilakukan berdasarkan perumusan & tujuan penelitian, yaitu: 1) penerapan algoritma density k-means

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 2 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 8 SBD 2 Database Control Concurrency. Jenis Masalah dan Contoh Concurency : Deadlock. Commit. Rollback. Concurrency Control. Concurrency Konkurensi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan 38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Masalah dan Kebutuhan Sistem 3.1.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan kami lakukan dengan melakukan studi literatur

Lebih terperinci

Praktikum MONITORING AND RESOLVING LOCK CONFLICTS. Tujuan :

Praktikum MONITORING AND RESOLVING LOCK CONFLICTS. Tujuan : Praktikum 11 MONITORING AND RESOLVING LOCK CONFLICTS Tujuan : 1. Mampu memahami konsep Locking pada Oracle 2. Mampu memahami cara mendeteksi lock conflicts pada Oracle 3. Mampu mengatasi deadlock Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970. 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS 3.1 Sejarah dan Struktur PT. DASS PT.DASS adalah industry yang bergerak untuk supplay kebutuhan dari suatu perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi penjelasan tentang analisis, identifikasi masalah, perancangan sistem kerangka pemikiran, struktur tabel basis data dan perancangan antarmuka aplikasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle.

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 1 2 3 Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 4 Isilah konfigurasi instalasi yang akan dibuat. Oracle Home Location : biasanya terisi otomatis dgn drive yang paling banyak

Lebih terperinci

MINGGU XI : SQL SERVER

MINGGU XI : SQL SERVER MINGGU XI : SQL SERVER Kompetensi Khusus - Setelah mengikuti perkuliahan ini mampu mengelola data dalam SQL Server melalui C# Persyaratan Khusus - Telah mengambil mata kuliah Sistem Basis Data atau Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Permasalahan Merancang arsitektur sebuah sistem merupakan langkah awal yang kritis. Arsitektur sistem menjadi landasan utama bagaimana nantinya sistem

Lebih terperinci

Perancangan Arsitektur Situs e-commerce

Perancangan Arsitektur Situs e-commerce Perancangan Arsitektur Situs e-commerce Manajemen Pengembangan e-commerce INFORMASI TEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA @ IT- PNJ 1 Lapisan Arsitektur Situs Konseptual logis fisik Source: HC Mayr & A Erkollar,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah sistem dianalisis dan di desain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Perbandingan Ruby on Rails Dengan PHP Berdasarkan Banyak. Baris Program...

DAFTAR TABEL. Perbandingan Ruby on Rails Dengan PHP Berdasarkan Banyak. Baris Program... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i ABSTRACT... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Lama Pada saat ini, Toko Fadhil adalah sebuah toko yang menjual berbagai perlengkapan bayi. Transaksi pembelian yang berjalan masih konvensional, berikut

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online

Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online Prajna Deshanta Ibnugraha Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Bab 4 Pembahasan Dan Hasil Pengujian

Bab 4 Pembahasan Dan Hasil Pengujian Bab 4 Pembahasan Dan Hasil Pengujian 4.1 Implementasi Aplikasi Pada Bab 4 ini akan dijelaskan bagaimana cara kerja aplikasi program untuk pemodelan system registrasi terpadu berbasis web menggunakan web

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi pengintegrasian layanan-layanan informasi perguruan tinggi akan dilakukan dengan menggunakan web services. Setiap layanan akan memiliki independency masing-masing,

Lebih terperinci

PENERAPAN ARSITEKTUR THREE-TIER DENGAN COM+ DALAM PORTAL JURNAL

PENERAPAN ARSITEKTUR THREE-TIER DENGAN COM+ DALAM PORTAL JURNAL PENERAPAN ARSITEKTUR THREE-TIER DENGAN COM+ DALAM PORTAL JURNAL Dimara Kusuma Hakim, Fathul Wahid Laboratorium Sistem Informasi dan Rekayasa Perangkat Lunak (SIRKEL) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Pinjaman Dana Nasabah Pada PT. FIF Group

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Server Server (Sosinsky, 2009:108) adalah sebuah program perangkat lunak yang menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat dijalankan pada sistem

Lebih terperinci

SMH2D3 Web Programming. 7 BAB V PHP SESSION & COOKIES. H a l IDENTITAS. Kajian Teknik pemrograman menggunakan PHP

SMH2D3 Web Programming. 7 BAB V PHP SESSION & COOKIES. H a l IDENTITAS. Kajian Teknik pemrograman menggunakan PHP 7 BAB V PHP SESSION & COOKIES 71 IDENTITAS Kajian Teknik pemrograman menggunakan PHP Topik Penggunaan Library PHP dan teknik lanjutan Web Dinamis Kompetensi Utama 1 Memahami penggunaan Form dan Validasi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI TESIS... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv BAB I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci