Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 4 Hasil dan Pembahasan"

Transkripsi

1 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menyangkut tentang implementasi dari perancangan yang ada dalam bab 3 meliputi implementasi pengaturan fitur piranti jaringan dalam implementasi sistem warnet berdasarkan volume based dan time based access, serta sebuah web dan database lokal. 4.1 Implementasi Sistem Dalam implementasi sistem ini akan dibuat sebuah sistem yang telah dirancang pada Bab 3 meliputi sistem yang akan dikelola oleh administrator, operator, member dan guest Administrator Pada Bab 3 telah dirancang sebuah activity diagram, administrator warnet dapat melakukan pengelolaan mikrotik dan web lokal warnet. a. Mikrotik Pada proses ini seorang administrator melakukan konfigurasi jaringan warnet yang akan digunakan. Dalam konfigurasi sistem yang dibangun ini menggunakan fitur captive portal/ hotspot gateway yang disediakan oleh mikrotik. Administrator menggunakan aplikasi winbox untuk mengkonfigurasi mikrotik. Berikut gambaran umum dalam konfigurasi mikrotik: 59

2 60 Gambar 4.1 Konfigurasi Interface Gambar 4.1 adalah konfigurasi dasar pengalamatan interface yaitu interface jaringan lokal dan ke modem sesuai Tabel 3.1. Gambar 4.2 Konfigurasi Routing Gambar 4.2 adalah merupakan konfigurasi routing sederhana untuk jaringan lokal nantinya dapat berkomunikasi dengan jaringan internet. Gambar 4.3 Hotspot Setup 1 Gambar 4.3 dapat dijelaskan bahwa fitur hotspot akan dijalankan pada jaringan lokal diwarnet disesuaikan pada topologi pada Gambar 3.15.

3 61 Gambar 4.4 Hotspot Setup 2 Gambar 4.4 adalah alamat jaringan interface lokal mikrotik yang digunakan sebagai alamat hotspot gateway agar pengguna dapat berkomunikasi dengan jaringan internet Tabel 3.1. Gambar 4.5 Hotspot Setup 3 Gambar 4.5 adalah range alamat ip yang diberikan pada komputer user yang akan menggunakan akses internet sesuai dengan alamat jaringan pada Tabel 3.1. Gambar 4.6 Hotspot Setup 4 Gambar 4.6 adalah import certificate SSL dimana pada pembuatan sistem ini tidak menggunakan fitur SSL certificate.

4 62 Gambar 4.7 Hotspot Setup 5 Gambar 4.7 adalah pemberian SMTP server yang digunakan dalam jaringan lokal. Tetapi dalam pembuatan sistem ini tidak menggunakan SMTP server. Gambar 4.8 Hotspot Setup 6 Gambar 4.8 adalah pengaturan DNS server yang digunakan user untuk mengakses internet. Pada pembuatan sistem akan dibangun sebuah DNS server lokal memanfaatkan fitur yang diberikan mikrotik. Gambar 4.9 Hotspot Setup 7

5 63 Gambar 4.9 adalah pemberian nama DNS lokal yang telah dibuat. Namun, dalam pembuatan sistem ini tidak diberi nama karena DNS server yang digunakan tidak hanya DNS server lokal tetapi menggunakan server DNS milik google Gambar 4.8. Gambar 4.10 Hotspot Setup 8 Gambar 4.10 adalah account user untuk menggunakan akses internet melalui hotspot gateway. Gambar 4.11 Hotspot Setup 9 Gambar 4.11 adalah sebuah profile server hotspot yang telah terbuat dari beberapa langkah pada Gambar 4.1 sampai dengan 4.11.

6 64 Gambar 4.12 Hotspot Setup 10 Gambar 4.12 adalah konfigurasi dari server hotspot dimana login yang digunakan tiap user menggunakan protokol HTTP CHAP. Gambar 4.13 Service List Gambar 4.13 adalah pengaturan beberapa service yang aktif dalam mikrotik dan service API dijalankan dalam mikrotik karena digunakan untuk menghubungkan data yang ada dalam mikrotik dengan web dan database lokal warnet.

7 65 b. Pengaturan Account Gambar 4.14 Account Administrator Gambar 4.14 merupakan pengaturan group account untuk mengakses mikrotik, administrator warnet diberikan akses penuh untuk mikrotik. Gambar 4.15 Account Operator dan Member Gambar 4.15 merupakan pengaturan group account untuk mengakses mikrotik, operator dan member warnet diberikan akses

8 66 write, operator dan member dapat menggunakannya untuk melakukan konfigurasi account member dalam mikrotik menggunakan web lokal. c. Backup Konfigurasi Dalam sebuah konfigurasi jaringan diperlukan sebuah backup konfigurasi untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan dan mengurangi resiko pengaturan ulang yang cukup memakan waktu. Gambar 4.16 Backup Konfigurasi Mikrotik Gambar 4.16 adalah beberapa file backup konfigurasi mikrotik. File backup ini dapat dipindah ke PC dan dapat direstore sewaktuwaktu apabila mikrotik mengalami masalah tanpa harus konfigurasi ulang mikrotik. d. Manajemen Warnet Berbasis Web Administrator warnet berhak memanajemen warnetnya berbasis web yang berfungsi sebagai alat bantu dalam sistem volume based dan time based access yang menggunakan fitur yang disediakan perangkat jaringan yaitu mikrotik hotspot gateway.

9 67 Gambar 4.17 Login Administrator Sesuai dalam tahap perancangan bab 3 Gambar 3.12, Gambar 4.17 adalah login untuk mengakses halaman administrator, username dan password terdapat dalam Tabel 3.3. Apabila username dan password tidak sesuai dengan isi dalam Tabel 3.3 maka halaman administrator tidak tertampil. Gambar 4.18 Halaman Administrator Gambar 4.18 merupakan halaman awal milik administrator dalam web lokal warnet seperti flowchart pada Gambar 3.12 data session member yang ada dalam mikrotik untuk dimasukkan dalam database lokal warnet. Melihat dan menghapus data user yang telah menggunakan akses internet. Melihat dan menghapus data session yang telah tersimpan dalam database. Melihat dan menghapus kritik dan saran yang diberikan user pada warnet. Melihat dan menghapus laporan harian yang diberikan operator tiap hari. Melihat data

10 68 member yang terdaftar memiliki account dalam warnet. Melihat dan mengatur data member yang melakukan topup account lewat transfer rekening. Melihat data keseluruhan member yang telah melakukan topup account. Melihat data history topup account tiap member Operator Pada Bab 3 telah dirancang sebuah flowchart dimana operator warnet melakukan pengelolaan data member dan warnet melalui sebuah web lokal warnet seperti pada Gambar Berdasarkan flowchart pada Gambar 3.13, seorang operator akan melakukan proses antara lain: melihat data session tiap member, manajemen account member pendaftaran baik volume based dan time based, topup account member transaksi tunai, dan pelaporan kondisi harian warnet menggunakan web lokal. a. Manajemen Warnet Web Lokal Seorang operator warnet melakukan tugas memanajemen warnet berbasis web dimana website ini berfungsi sebagai media perantara antara data dalam mikrotik dengan database lokal warnet yang dibuat pada Tabel 3.2. Gambar 4.19 Login Operator

11 69 Gambar 4.19 adalah login untuk mengakses halaman operator, username dan password adalah data yang terdapat dalam Tabel 3.6. Apabila username dan password tidak sesuai dengan isi dalam Tabel 3.6 maka halaman manajemen untuk operator tidak tertampil. Gambar 4.20 Halaman Operator Gambar 4.20 merupakan halaman operator dalam pengelolaan warnet meliputi melihat dan merubah data member, pendaftaran member volume based/ time based access, melihat data username yang telah terpakai, pelaporan harian operator tentang kondisi warnet apabila ada masalah User Ada dua tipe user pengguna dalam warnet yaitu member dan guest. Gambar 4.21 Halaman User Sisi Member

12 70 Pada Gambar 4.21 merupakan halaman web lokal warnet pada sisi user. Berdasarkan flowchart pada Gambar 3.11 yaitu user ada dua yaitu member dan guest dimana seorang member dapat melihat status penggunaan berdasarkan account yang dimiliki, mengajukan proses topup account dengan pembayaran transfer rekening dan mengubah password account serta memberikan kritik dan saran pada warnet Gambar 3.4. Sedangkan guest hanya diberikan hak untuk memberikan kritik dan saran dalam sistem warnet. 4.2 Pengujian Sistem Pada tahap pengujian sistem kali ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem berjalan dengan sebuah kasus dimana ada seorang user yang mendaftar menjadi member dengan memilih volume atau timed based yang telah disediakan oleh warnet. Dalam penerapan volume maupun time based access maka seorang member yang memilih volume based diberi quota sebesar 1 GB dan member berdasarkan time based diberi waktu akses internet hanya 30 menit. Gambar 4.22 Halaman Login Internet Gambar 4.22 adalah halaman awal login untuk user yang ingin mengakses internet diwarnet. Halaman login tersebut adalah milik

13 71 hotspot gateway mikrotik. Apabila user yang menginginkan akses internet harus memiliki account untuk menggunakan akses internet dalam warnet. User yang belum terdaftar menjadi member diberikan kesempatan untuk mendaftar terlebih dahulu baik volume based maupun time based melalui pengajuan pendaftaran account pada operator untuk mendaftar. Gambar 4.23 Operator Login Gambar 4.23 adalah halaman login untuk operator dalam memanajemen warnet dengan database lokal warnet yang ada. Setelah user melakukan pendaftaran pada operator maka yang dilakukan seorang operator adalah memasukkan data tersebut kedalam mikrotik menggunakan web lokal warnet. Gambar 4.24 Pendaftaran Member Volume Based Pada Gambar 4.24 adalah form pendaftaran member volume based yang dilakukan oleh operator. Data berupa nama lengkap, alamat, username, password, pilihan paket volume based, dan

14 72 pembayaran akan masuk dalam database pada tabel pendaftaran. Data username, password dan paket akan masuk juga kedalam mikrotik yaitu pada hotspot user, kode program dapat dilihat pada Lampiran Kode Program 3. Kode program 3 tersebut berjalan menggunakan service API milik mikrotik supaya data yang dimasukkan dalam web akan masuk dalam database dan mikrotik dalam pemanfaatan hotspot gateway mikrotik. Gambar 4.25 Member Volume Based Mikrotik Pada Gambar 4.25 adalah pengaturan mikrotik hotspot user yang diberikan batasan volume based sebesar 1 GB hasil dari pendaftaran Pada Gambar 4.24, mikrotik mengenal dalam bentuk Byte maka 1 GB = Byte.

15 73 Gambar 4.26 Pendaftaran Member Time Based Pada Gambar 4.26 adalah form pendaftaran member time based yang dilakukan oleh operator. Data berupa nama lengkap, alamat, username, password, pilihan paket time based, dan pembayaran akan masuk dalam database pada tabel pendaftaran. Data username, password dan paket akan masuk juga kedalam mikrotik yaitu pada hotspot user, kode program dapat dilihat pada Lampiran Kode Program 2. Kode program 3 tersebut berjalan menggunakan service API milik mikrotik supaya data yang dimasukkan dalam web akan masuk dalam database dan mikrotik dalam pemanfaatan hotspot gateway mikrotik. Gambar 4.27 Member Time Based Mikrotik

16 74 Pada Gambar 4.27 adalah pengaturan mikrotik hotspot user yang diberikan batasan time based sebesar 14 hari hasil dari pendaftaran Pada Gambar 4.26, mikrotik akan memberikan batasan time based 14 hari waktu member login dalam menggunakan internet. Gambar 4.28 Internet Login 1 Gambar 4.28 adalah tampilan login untuk mengakses internet. User yang datanya sudah dimasukkan dalam user hotspot gateway mikrotik dapat melakukan koneksi internet sesuai batasan berdasarkan time based atau volume based yang telah dipilih. Gambar 4.29 Status Volume Based

17 75 Gambar 4.30 Status Time Based Pada Gambar 4.29 dan 4.30 adalah status dari member baik volume based dan time based yang telah melakukan login. Waktu koneksi yang telah didaftarkan operator pada Gambar 4.24 dan Gambar 4.26 adalah selama 14 hari untuk time based dan 1 GB untuk volume based apabila waktu telah habis maka koneksi internet akan terputus secara otomatis. Gambar 4.31 Status Time Based Limit Pada Gambar 4.31 adalah apabila member yang memiliki time based account sudah mencapai batas kuota maka pada saat login menggunakan internet akan muncul pesan tersebut. Gambar 4.32 Status Volume Based Limit

18 76 Pada Gambar 4.32 adalah apabila member yang memiliki volume based account sudah mencapai batas kuota maka pada saat login menggunakan internet akan muncul pesan tersebut. Member dapat melakukan proses apabila kuota account limit telah sampai pada batasannya, member dapat melakukan proses topup account dengan pembayaran manual datang ke warnet atau transaksi antar rekening, dapat merubah password serta melihat status penggunaan berdasarkan diagram level 2 Gambar 3.5 dan 3.7. Gambar 4.33 Ubah Password dan Topup Member Manual Berdasarkan Gambar 4.33 adalah halaman milik operator yang mempunyai fungsi dalam mengatur data member dan guest berupa data session, topup account member, ubah password member seperti diagram level 2 Gambar 3.5 dan Gambar 3.7, data ubah password dan topup akan dilakukan melalui web dengan koneksi kedalam database lokal dengan data yang sama di mikrotik seperti Gambar 3.16 menggunakan service API mikrotik dan menggunakan Kode Program 4 pada lampiran berupa data session yang terdapat dalam mikrotik yang diambil, dapat digunakan untuk melihat besar data atau waktu yang telah digunakan saat mengakses internet, yang dimasukkan kedalam database pada tabel datauser.

19 77 Gambar 4.34 Ubah Password dan Topup Member Transfer Berdasarkan Gambar 4.34 adalah halaman milik member yang mempunyai fungsi dalam mengatur data member account miliknya berupa data session, topup account member, ubah password member seperti diagram level 2 Gambar 3.5 dan Gambar 3.7, data ubah password dan meminta proses topup akan dilakukan melalui web dengan koneksi kedalam database lokal dengan data yang sama di mikrotik seperti Gambar 3.16 dengan Kode Program 6 pada Lampiran yang dilakukan oleh member tersebut. Data berupa no rekening transfer untuk topup account akan dimasukkan kedalam database lokal terlebih dahulu Gambar 3.10, untuk selanjutnya administrator atau operator akan melakukan proses topup pada account member tersebut apabila transfer antar rekening sudah berhasil. Gambar 4.35 Kritik dan Saran Member dan Guest

20 78 Pada Gambar 4.35 adalah tampilan halaman member maupun guest yang diberikan untuk warnet dan dimasukkan dalam database lokal warnet sesuai dengan diagram level 2 Gambar 3.8 dan flowchart 3.11 Kode Program 6 pada Lampiran. Gambar 4.36 Laporan Harian Operator Pada Gambar 4.36 adalah laporan harian yang diberikan operator tiap harinya untuk dimasukkan dalam database lokal warnet dan akan diolah oleh administrator seperti diagram level 2 Gambar 3.9 dan flowchart 3.13 dengan Kode Program 8 pada Lampiran. 4.3 Analisis Sistem Ada beberapa langkah analisis sistem yang dilakukan dalam perancangan dan penerapan warnet berdasarkan volume based dan time based access Analisis Volume Based dan Time Based Access Dalam perancangan dan analisa sistem warnet berdasarkan volume based dan time based access menggunakan fitur piranti jaringan yaitu

21 79 hotspot gateway mikrotik sebagai media authentication, authorization, dan accounting dalam menentukan volume maupun time based pada Gambar Data user yang ada dalam user hotspot menggunakan metode autentikasi HTTP CHAP sehingga saat user membuka web browser dan melakukan koneksi dengan internet akan dimasukkan dalam sebuah login page hotspot milik mikrotik sebagai media authentication. Saat user telah melakukan login menggunakan akunnya dan proses authorization dapat melakukan koneksi akan mengurangi dari volume atau time miliknya yang merupakan tahap accounting. User dapat melihat status penggunaan yang telah terpakai baik itu volume maupun time yang telah terpakai melalui web server lokal warnet ditunjukkan pada sesuai rancangan Gambar 3.16 yang data session yang telah sesuai dengan yang ada pada user pada hotspot gateway mikrotik menggunakan API mikrotik dengan Kode Program 4 pada Lampiran. Gambar 4.37 Skema User Time Based/ Volume Based Web server lokal warnet berfungsi sebagai interface yang terhubung dengan database lokal warnet berisi tentang data-data user dalam mikrotik hotspot gateway yang telah menggunakan sistem volume based dan time

22 80 based access yang diambil dari mikrotik menggunakan API service mikrotik yang diaktifkan dalam mikrotik seperti pada Gambar 4.13 dan dalam web server terdapat satu class program web untuk dapat berhubungan dengan mikrotik Klasifikasi sistem: Dalam penelitian tentang perancangan dan penerapan warnet berdasarkan volume based dan time based access menggunakan tipe deterministik sistem dimana operasi input dan output yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/diketahui dengan pasti. Dalam hal ini sistem warnet didasarkan pada masukan user yaitu berupa data user dan pilihan user dalam memilih time atau volume based access dan fitur piranti jaringan sendiri melakukan tugasnya sesuai dengan masukan dari pengguna sistem itu sendiri yaitu metode autentikasi autorisasi dan accounting pada setiap data member yang telah terdaftar dalam user hotspot gateway mikrotik Metode Sistem: Dalam penelitian tentang perancangan dan penerapan warnet berdasarkan volume based dan time based access menggunakan metode sistem blackbox approach, sistem yang input dan output dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau terdefinisi. Metode ini hanya dimengerti pihak dalam (administrator atau pemilik warnet) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Dalam hal ini user melakukan pendaftaran, memilih jenis paket, melakukan topup account, history topup account, menggunakan internet berdasarkan jenis paket dan melihat status account yang dimiliki, dan

23 81 administrator maupun operator yang menjadi pengelola sistem yang ada dan dibahas pada subbab Perbandingan Sistem: Dalam penelitian tentang perancangan dan penerapan warnet berdasarkan volume based dan time based access dilakukan perbandingan antara sistem lama dan yang baru. Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Lama-Baru No Sistem Warnet Lama Sistem Warnet Baru 1 Tipe koneksi Client-Server Tipe koneksi Client-Server 2 Berbasis desktop application Berbasis web 3 Instalasi Client dan Server Instalasi Server 4 Tidak ada batasan volume dan time based access Terdapat batasan volume dan time based access Tidak terdapat backup Terdapat database backup 5 database user khusus user Tidak dapat berpindah Dapat berpindah operating 6 operating system disisi client system disisi client Pencatatan berdasarkan waktu Pencatatan berdasarkan saat 7 komputer login user login untuk menggunakan akses internet. 8 Pencatatan pada PC billing Pencatatan pada piranti jaringan dan database lokal warnet Tabel 4.1 merupakan perbandingan antara sistem warnet yang telah ada dengan sistem akses internet yang dibuat pada warnet berdasarkan volume based dan time based access. Ada beberapa kekurangan dari sistem baru yang telah dirancang pada penelitian kali

24 82 ini. Kekurangan sistem yang baru tersebut adalah baik operator maupun administrator memerlukan waktu untuk menyesuaikan dengan sistem yang baru karena berbeda dari sisi aplikasi dalam menjalankan sistem yang baru.

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

Pemanfaatan API pada Perangkat Hotspot Gateway dalam Pembuatan Sistem Akses Internet Berdasarkan Volume Based dan Time Based Access Berbasis Web

Pemanfaatan API pada Perangkat Hotspot Gateway dalam Pembuatan Sistem Akses Internet Berdasarkan Volume Based dan Time Based Access Berbasis Web Pemanfaatan API pada Perangkat Hotspot Gateway dalam Pembuatan Sistem Akses Internet Berdasarkan Volume Based dan Time Based Access Berbasis Web LAPORAN PENELITAN Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom. Sri Winarso

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan berkembangnya internet menjadi salah satu alat untuk mengakses informasi tersebut.

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER. IP Hotspot Mikrotik

TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER. IP Hotspot Mikrotik Nama : Zulian Fajar Ardianto NIM : 13111109 Kelas : 22/Malam Prodi : Teknik Informatika Tanggal : 10 Juni 2015 TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER IP Hotspot Mikrotik A. Fitur pada Hotspot Mikrotik Hotspot

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

Representative Service Support Center Website,

Representative Service Support Center Website, Setting Hotspot pada Mikrotik Setting Hotspot pada Mikrotik Router OS sangat mudah dikonfigurasi. Sistem autentikasi hotspot biasa digunakan ketika kita akan menyediakan akses internet pada areal publik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaksesan internet dengan Wi-fi/hotspot di lokasi-lokasi tertentu seperti kafe, mall, warnet, dan tempat lainnya sudah menjadi gaya hidup saat ini. Bagi penyedia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Setelah dilakukan perancangan sistem RADIUS pada PC Router yang bertindak sebagai server, dihubungkan dengan layanan aplikasi web private cloud computing yang berada di web

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi khususnya di bidang komputer membuat masyarakat tidak bisa lepas dari internet. Perkembangan internet yang pesat membuat banyak tempat-tempat

Lebih terperinci

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program

Lebih terperinci

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik Oleh : Muhammad Rifqi PUSAT SISTEM DAN SUMBERDAYA INFORMASI UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA 2014 SK Rektor UGM No43./2011 1. Penamaan AP di seluruh UGM adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi dan internet yang terus berkembang menyebabkan pertukaran informasi ikut berkembang, sehingga pertukaran informasi maupun transaksi informasi dapat diakses dimana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung.

Lebih terperinci

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE 1. Siapkan sebuah PC serta virtual machine yang sudah terinstall Windows XP [client] dan Mikrotik [router]. 2. Setting vmnet, pada XP virtual gunakan vmnet2,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru yang dibangun, dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page Bayu Lesmana Putra bayu.lesmana@raharja.info Abstrak Router Mikrotik merupakan router yang memiliki fitur lengkap. Salah satu fitur yang cukup populer dan banyak

Lebih terperinci

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 67-79 ISSN: 0854-4743 SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Gesit Singgih

Lebih terperinci

Konfigurasi Jaringan Hotspot Pada MikroTik RouterOS

Konfigurasi Jaringan Hotspot Pada MikroTik RouterOS Konfigurasi Jaringan Hotspot Pada MikroTik RouterOS System Hotspot Hotspot digunakan untuk melakukan autentikasi pada jaringan local. Autentikasi yang digunakan berdasarkan pada HTTP atau HTTPS protocol

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: FreeRadius, Hotspot, MikroTik, Radius, Server.

ABSTRAK. Kata kunci: FreeRadius, Hotspot, MikroTik, Radius, Server. ABSTRAK Kebutuhan masyarakat di perkotaan akan internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, internet digunakan untuk keperluan pribadi hingga bisnis. Tempat yang sudah menyediakan fasilitas hotspot tidak

Lebih terperinci

INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER

INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER Alfa Ziqri INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER alfa@hackermail.com Abstrak UserManager merupakan fitur AAA server yang dimiliki oleh Mikrotik. Sesuai kepanjangan AAA (Authentication, Authorization dan

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia internet telah berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi masyarakat pada zaman ini. Layanan

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Upgrade Versi RouterOS MikroTik dan User Manager Pada Mikrotik RB750 default RouterOS adalah versi 3.30. RouterOS akan di-upgrade menjadi versi 4.17 karena versi ini

Lebih terperinci

PANDUAN ADMIN MIKROTIK RB751U-2HnD DENGAN USER MANAGER VERSI 5 (Setting JogjaBolic)

PANDUAN ADMIN MIKROTIK RB751U-2HnD DENGAN USER MANAGER VERSI 5 (Setting JogjaBolic) TOPOLOGI JARINGAN Beberapa alternatif topologi jaringan yang dapat diterapkan 1. Modem Speedy RB751U-2HnD Access Point Hotspot UTP dari Modem Speedy ditancap ke Ether1 RB. UTP dari POE AP Hotspot ditancap

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI

BAB III IMPLEMENTASI 10 BAB III IMPLEMENTASI 3.1 Topologi Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.2 Konfigurasi 1. Konfigurasi Modem Via Winbox a) Buka winbox untuk masuk ke Routerboard 11 Gambar 3.2 Tampilan Winbox b) Lalu klik Connect,

Lebih terperinci

Sistem Autentikasi Hotspot Menggunakan Radius Server Mikrotik Router

Sistem Autentikasi Hotspot Menggunakan Radius Server Mikrotik Router INFORMATICS FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS, Vol. 2, No. 1, Desember 2017, 43-50 E-ISSN: 2548-3412 43 Sistem Autentikasi Hotspot Menggunakan Radius Server Mikrotik Router Herman Kuswanto 1,* 1 Teknik Informatika;

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema Hotspot

Gambar 1. Skema Hotspot BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Server Jaringan Server merupakan suatu pelayan untuk user pada sebuah jaringan yang dibangun dimana server memberikan layanan berupa penyampaian request dari user ke tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua sistem perhitungan manajemen input output barang di perusahaan berkembang dilakukan

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan pengujian dari sistem yang dibuat. Implementasi dan pengujian sistem ini meliputi lingkungan hardware dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Peningkatan jumlah pengguna internet dewasa ini berdampak positif pada media konektifitas internet. Tuntutan mobilitas yang tinggi membuat banyak orang beralih menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN. 3.1 Prosedur Perancangan Topologi Jaringan. Topologi jaringan komputer nirkabel yang akan digunakan penulis

BAB 3 PERANCANGAN. 3.1 Prosedur Perancangan Topologi Jaringan. Topologi jaringan komputer nirkabel yang akan digunakan penulis BAB 3 PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan 3.1.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan komputer nirkabel yang akan digunakan penulis yaitu topologi dengan konsep portal, dimana konsep dari topologi ini ialah

Lebih terperinci

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Fungsi Acces Point. 12:01 Network Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga

Lebih terperinci

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS MOCHAMMAD TAUFIQ http://opiq.jardiknas.net/ / Tutorial kali ini saya ingin membahas bagaimana mudahnya membangun router+hotspot authentikasi menggunakan Mikrotik OS.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Autentikasi Dalam melakukan pengujian autentikasi berhasil atau tidak, diharuskan connect ke jaringan Wi-Fi dengan SSID UII. Di bawah ini adalah autentikasi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Single Sign-On Pada Administrasi Jaringan Menggunakan Squid dan Autentikasi LDAP di GUCC

Perancangan Sistem Single Sign-On Pada Administrasi Jaringan Menggunakan Squid dan Autentikasi LDAP di GUCC Perancangan Sistem Single Sign-On Pada Administrasi Jaringan Menggunakan Squid dan Autentikasi LDAP di GUCC PENDAHULUAN Untuk membantu berbagai macam pekerjaan dan tugas, aplikasi web sangat populer digunakan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6. PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berjalan diatas protokol HTTP. Proses implementasi ini tidak berjalan apabila tidak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RANCANGAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN METODE SECURE SOCKET LAYER (SSL) PADA BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN

IMPLEMENTASI RANCANGAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN METODE SECURE SOCKET LAYER (SSL) PADA BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN IMPLEMENTASI RANCANGAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN METODE SECURE SOCKET LAYER (SSL) PADA BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN Reza Aditya M. Ukhwarizman Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

SISTEM AUTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS

SISTEM AUTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS SISTEM AUTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Mukhammad Andri Setiawan 1, Gesit Singgih Febyatmoko 2 Cisco Networking Academy,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat lunak dari sistem penelusuran barang menggunakan barcode 3.1. Gambaran Alat Sistem yang akan direalisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi manajemen dalam sebuah perguruan tinggi sebagai penunjang segala aktifitas transaksi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya sistem

Lebih terperinci

MANAJEMEN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN SERVER RADIUS

MANAJEMEN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN SERVER RADIUS MANAJEMEN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN SERVER RADIUS Raymond Powers Tenggario; Jonathan Lukas Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 DASAR HUKUM... 2 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.4 KELUARAN... 3 SIMAR... 4 2.1 DEFENISI... 4 2.2 MANFAAT... 4 2.3 FLOWCHART...

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pada hasil penelitian berjudul Perancangan Aplikasi Sistem Billing untuk Warnet Prabayar didapatkan bahwa dengan menggunakan sistem pembayaran yang dilakukan

Lebih terperinci

SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM

SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM bidang TEKNIK SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM TARYANA SURYANA, AHMAD AMARULLAH Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

Fery Rosyadi

Fery Rosyadi User Manager Sebagai Radius Server Wireless & DHCP Fery Rosyadi fery@feryrosyadi.net http://feryrosyadi.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Prosedur Menjalankan Program Winbox Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Gambar 1 Tampilan Login Winbox Sebagai langkah

Lebih terperinci

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik) Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 125-130 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tampilan hasil program baik hasil program dari sisi admin dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecanggihan dunia teknologi informasi yang berkembang pesat memiliki dampak yang luas kepada setiap individu. Setiap orang dapat bersosialiasi dan memberikan akses

Lebih terperinci

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

Konfigurasi Awal Router Mikrotik 4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 4.4.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik Perangkat lunak menggunakan mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB751U-2HnD. Sebelum melakukan konfigurasi pada router

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii HALAMAN REKOMENDASI SIDANG... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan 44 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Kebutuhan akses internet sangat berperan dalam produktifitas kineja pegawai dalam melakukan pekerjaan, namun sering dijumpai pegawai yang mengeluh karena koneksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA Dana Pensiun PERTAMINA yang berlokasi di Jakarta mempunyai area kerja 4 lantai dalam menjalankan tugasnya, tiap lantai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

Cara Install User Manager Di MikroTik

Cara Install User Manager Di MikroTik User Manager adalah salah satu fitur user management di mikrotik atau yang disebut aplikasi RADIUS Server, yang bisa kita aplikasikan untuk managemen user : Hotspot user. PPP (PPtP/PPPoe) user. DHCP user.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan 38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Masalah dan Kebutuhan Sistem 3.1.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan kami lakukan dengan melakukan studi literatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahapan ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

MEMABANGUN HOTSPOT KANTOR MENGGUNAKAN

MEMABANGUN HOTSPOT KANTOR MENGGUNAKAN MAKALAH MEMABANGUN HOTSPOT KANTOR MENGGUNAKAN MIKROTIK DISUSUN OLEH : NAMA : ANALD NOVIANDI KELAS : N3 SORE NIM : 1220305091 PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN KOMPUTER JARINGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pamasukan Kas Pada Top Diesel yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1 Tampilan Form Koneksi Server

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Manajemen User Hotspot Menggunakan Mikrotik Php Api Berbasis Web Di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah

Rancang Bangun Sistem Manajemen User Hotspot Menggunakan Mikrotik Php Api Berbasis Web Di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Rancang Bangun Sistem Manajemen User Hotspot Menggunakan Mikrotik Php Api Berbasis Web Di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Khoirul Anwar*, Muhammad Fairuzzabadi, dan Marti Widya Sari Program Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Distro Online Berbasis Web yang dibangun: 1. Tampilan Halaman Beranda Halaman

Lebih terperinci

How to Build 2 Radius Server Hotspot in 1 Router. Mikrotik User Meeting 2016

How to Build 2 Radius Server Hotspot in 1 Router. Mikrotik User Meeting 2016 How to Build 2 Radius Server Hotspot in 1 Router Mikrotik User Meeting 2016 Perkenalan diri IRFAN DIVI ZIANKA - PELAJAR SMKN 1 KOTA BEKASI. - ALUMNI PESANTREN NETWORKERS 2015/2016. SERTIFIKASI ( MTCNA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN Sebelum merancang sebuah sistem, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem, apa yang harus dilakukan sistem untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Rancangan IV.1.1. Halaman Login Halaman login merupakan halaman awal yang ditampilkan pada saat pengguna membuka aplikasi. Halaman ini merupakan acuan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1.Gambaran Umum Sistem Integrasi antara Moodle dan Hangouts bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

63 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berjalan diatas protocol HTTP. Proses implementasi ini menggunakan tools pendukung

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pembuatan VLAN, pengujian terhadap pembuatan monitoring bandwith dan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pembuatan VLAN, pengujian terhadap pembuatan monitoring bandwith dan BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap aplikasi pada PC Router yang telah selesai dibuat. Dimulai dari Pengujian terhadap authentifikasi, pengujian terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum telah mengalami kemajuan yang pesat. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi, hal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan, sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING) PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING) Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi Dengan Metode WP (Weighted Product) dapat

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Di Indonesia, tempat yang paling populer untuk mengakses internet adalah warung internet (warnet). Untuk dapat mengakses internet di warnet, pengguna (user) harus membayar biaya sewa. Maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Berjalan Setiap proses pembuatan sistem, pasti berdasarkan permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis

Lebih terperinci