KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA (TKW) YANG PERNAH BEKERJA KE LUAR NEGERI DAN DAMPAK REMITENSI TERHADAP KELUARGA TKW DI KECAMATAN SEPULU
|
|
- Fanny Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA (TKW) YANG PERNAH BEKERJA KE LUAR NEGERI DAN DAMPAK REMITENSI TERHADAP KELUARGA TKW DI KECAMATAN SEPULU Rifa Agustini Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang ABSTRAK Kata Kunci: Karakteristik Tenaga Kerja wanita,pemanfaatan Remitensi, Dampak Remitensi Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi oleh perkembangan ekonomi.berkaitan dengan masalah perekonomian nasional, tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, harga kebutuhan pokok yang senakin mahal, beban tanggungan keluarga dan sulitnya mencari pekerjaan, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi kehidupan masyarakat, seperti minimnya kesempatan kerja di kecamatan Sepulu yang pada akhirnya akan mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran. Permasalahan Tenaga Kerja wanitadi kecamatan Sepulu yaitu kondisi perekonomian keluarga Tenaga Kerja wanita yang tidak menentu saat ini dan semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk(1) Mengetahui karakteristik Tenaga Kerja wanita di kecamatan Sepulu yang termotivasi bekerja di luar negeri.(2) Mengetahui alokasi pemanfaatan remiten oleh keluarga Tenaga Kerja wanita selama dan setelah bekerja di luar negeri.(3) Mengetahui dampak remitensi Tenaga Kerja wanita terhadap kondisi ekonomi Tenaga Kerja wanita di daerah asal.(4)mengetahui hubungan antara remiten dan transformasi pekerjaan Tenaga Kerja Wanita di kecamatan Sepulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Survey yaitu pengumpulan data dilakukan dengan wawancara.alat pengumpul data yang pokok menggunakan pedoman wawancara terhadap responden berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.sampel sebanyak 88 orang.analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan perhitungan persentase,tabulasi silang dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Karakteristik Tenaga Kerja wanita di Kecamatan Sepulu Meliputi Tingkat pendidikan, yang rata- rata pendidikan Tenaga Kerja wanita samapai tamat SD, Tingkat Pendapatan, Pendapatan Kepala keluarga di daerah asal Rp Rp Beban tanggungan keluarga antara 4-6 orang.jenis pekerjaaan selama di luar negeri sebagai buruh pabrik, pengasuh anak, pembantu rumah tangga dan penjaga toko. Dan Motivasi Tenaga Kerja wanita bekerja diluar negeri yaitu untuk membiayai pendidikan anak, Untuk memenuhi kebutuhan pokok.(2).pemanfaatan remiten oleh keluarga di daerah asal selama Tenaga Kerja wanita bekerja di luar negeri dimanfaatkan untuk membiayai pendidikan anak dan Setelah Tenaga Kerja wanita kembali kedaerah asal digunakan untuk membangun rumah.(3).dampak remitensi dapat dilihat dari bentuk bangunan rumah Tenaga Kerja wanita di daerah asal,setelah menjadi Tenaga Kerja wanita diluar negeri ada sebagian bentuk rumah Tenaga Kerja wanita yang mengalami
2 perubahan.(4).terdapat hubungan atara remiten dan transformasi pekerjaan Tenaga Kerja wanita di kecamatan Sepulu. Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Departemen Tenaga Kerja setempat hendaknya lebih memperhatikan proses pengiriman Tenaga Kerja wanita keluar negeri yang menyangkut kemudahan-kemudahan persyaratan, mempersingkat waktu tunggu pemberangkatan dan meringankan biaya. 1.PENDAHULUAN Masalah jumlah tenaga kerja setiap tahun selalu bertambah seiring dengan berkembangnya teknologi dan pertumbuhan penduduk.laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi oleh perkembangan ekonomi,akan menimbulkan masalah bagi kehidupan masyarakat, seperti minimnya kesempatan kerja yang ada sehingga dapat menimbulkan banyaknya pengangguran. Hal ini jika tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah pada khususnya dan dari masyarakat pada umumnyaakan mengakibatkan dampak yang akan memperparah citra bangsa Indonesia Jumlah tenaga kerja dari tahun ke tahun semakin meningkat berdasarkan data dari badan pusat statistik KabupatenBangkalan tahun 2005 jumlah Tenaga Kerja wanitadi Kecamatan Sepulu berjumlah 287 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah Tenaga Kerja wanitaberjumlah 356 jiwa.faktor yang mendorong peningkatan jumlah Tenaga kerja wanita adalah meningkatnya kebutuhan ekonomi keluarga.rata-rata keluarga Tenaga Kerja wanitadi daerah asal berprofesi sebagai petani dan nelayan, dengan beban tanggungan keluarga < dari 4 orang.pendapatan yang diperoleh oleh kepala keluarga Tenaga Kerja wanita dirasa kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga karena harga kebutuhan pokok yang semakin mahal. Permasalahan Tenaga Kerja wanita di kabupaten Bangkalan Khususnya kecamatan Sepulu yaitu pendapatan kepala keluarga Tenaga Kerja wanitayang kurang mencukupi kebutuhan pokok keluarga, dan semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di dalam negeri terutama bagi wanita yang sebagian besar memiliki pendidikan yang rendah, serta sebagian besar pendapatannya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kebanyakan dari wanita-wanita yang ada di desa Bangsereh dan Klapayan memiliki pekerjaan sebagai pedagang. Hasil dari berdagang belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. Sehingga masyarakat mengambil keputusan untuk menjadi Tenaga kerja di negara lain. Negara yang menjadi tujuan utama Tenaga Kerja wanitayaitu Arab Saudi, dan yang kedua Malaysia. Arab saudi menjadi tujuan utama karena banyaknya sanak famili ataupun tetangga yang bekerja di sana sehingga Tenaga Kerja wanitaberkesimpulan akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan dengan bantuan sanak famili atau pun tetangganya Rumusan Masalah Bagaimanakah karakteristik Tenaa kerja Wanita di Kecamatan Sepulu yang termotivasi bekerja diluar negeri? Bagaimanakah alokasi pemanfaatan remiten oleh keluarga TKWselama bekerja dan setelah bekerja di luar negeri di Kecamatan Sepulu? Bagaimanakah dampak remitensitenaga Kerja wanitaterhadap kondisi ekonomi keluarga TKWdi daerah asal? Apakah ada hubungan antara Remitensi dan transformasi pekerjaan TKWdi kecamatan Sepulu?
3 2.Tinjauan Pustaka Tenaga Kerja wanitadalam proses pembangunan mempunyai peranan yang sangat penting dan potensial untuk dikembangkan. Hal ini tidak saja secara de fakto jumlah penduduk wanita lebih besar dari pada jumlah penduduk pria.melainkan karena kehadiran mereka sangat membantu bagi upaya peningkatan taraf kesejahteraan keluarga. Secara lengkap usiatenaga Kerja Wanita adalah seluruh jumlah penduduk yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja dan jika mereka berpartisipasi dalam aktivitas tersebut Karakteristik Tenaga Kerja Wanita terdiri dari: 1.Jenis Pekerjaan Kepala Keluaraga Di daerah asal 2.Umur TKW 3.Jumlah Pendapatan Kepala Keluarga di daerah Asal 4. Jenis Pekerjaan TKW di luar Negeri 5.Jumlah Pendapatan TKW di luar Negeri 6.Beban Tanggungan Keluarga TKW Remitensi. Manfaat Remiten bagi kehidupan rumah tangga pelaku mobilitas di daerah asal, Curson (dalam Marhadi, 2002:34) mengelompokkan kegunaan remiten dalam enam tujuan pokok, yaitu (1) Untuk membantu kehidupan ekonomi keluarga yang tinggal di kampung halaman. (2) Membiayai keperluan peringatan siklus keluarga. (3) Membiayai calon pelaku mobilitas potensial untuk bermobilitas ke negara tujuan. (4) Membayar hutang. (5) Untuk keperluan investasi dan (6) Untuk perencanaan setelah masa pensiun. Migran bermaksud akan kembali menetap di daearah asal. 3.Tahap Pengumpulan Data Rancangan penelitian merupakan kerangka dasar dalam penelitian untuk menemukan pemecahan. Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaanya penelitian ini termasuk penelitian survey karena pengambilan data dilakukan dengan wawancara.data yang diperlukan dalam penelitian ini: Karakteristik Tenaga Kerja Wanita, besar remiten yang diterima oleh keluarga di daerah asal, pemanfaatan remiten selama dan setelah Tenaga Kerja Wanita bekerja di luar negeri.analisis dengan teknik tabulasi silang dan juga Chi-Square 4.Kesimpulan 1. Karakteristik Tenaga Kerja wanita di kecamatan Sepulu yang pernah bekerja diluar negeri adalah mereka yang berada pada kelompok umur produktif, dan rata-rata berpendidikan SD, sebagian besar tidak memiliki pendapatan yang tetap sebelum bekerja di luar negeri.dan memiliki tanggungan antara 3-6 orang. 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Karakteristik Tenaga Kerja wanita untuk bekerja diluar negeri meliputi, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan beban tanggungan keluarga. 3. Pemanfaatan Remiten oleh keluarga di daerah asal selama menjadi Tenaga Kerja Wanita adalah sebagian besar untuk biaya pendidikan anak dan setelah menjadi Tenaga Kerja wanita sebagian besar digunakan untuk membangun rumah.
4 4. Dampak remiten terhadap keluarga Tenaga Kerja Wanita di kecamatan Sepulu yaitu adanya factor positif dengan adanya perubahan pada bangunan rumah yang bersumber dari remiten 5. Hubungan antara remiten dengan transformasi pekerjaan antara lain: - Pendapatan Tenaga Kerja Wanita sangat berpengaruh pada suatu jenis pekerjaan Tenaga Kerja wanita. Jenis pekerjaan Tenaga Kerja wanita yaitu sebagai pelayan toko, pengasuh, pembantu rumah tangga dan buruh pabrik. Yang paling dominan yatu sebagai pembantu rumah tangga yang pendapatannya lebih besar dari pada pekerjaan yang lain.tenaga Kerja wanita yang berpenghasilan antararp Rp (Perbulan) rata sebagai pelayan toko, Tenaga Kerja wanita yang berpenghasilan Rp Rp (perbulan) rata-rata sebagai pengasuh dan Tenaga Kerja Wanita yang penghasilannya Rp Rp (perbulan) ratarata sebagai pembantu rumah tangga. Hal ini memiliki kecenderungan bahwa Tenaga Kerja wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga adalah pekerjaan yang berat dibanding pekerjaan yang lain sehingga pendapatannya pun lebih besar. - Besarnya kiriman menunjukkan kuatnya ikatan antara Tenaga Kerja wanita dengan keluarga. Ini disebabkan karena remiten erat kaitannya dengan pertimbangan waktu, harapan, kewajiban dan tanggung jawab para Tenaga Kerja Wanita terhadap keluarga di daerah asal. Remiten juga merupakan salah satu instrument perubahan sosial ekonomi di masyarakat, disamping itu dengan mempelajari remiten akan memperjelas pengertian tentang masalah-masalah pilihan dan kompromi yang berkaitan dengan alokasi waktu dan sumber-sumber ekonomi.hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga Kerja Wanita yang berpenghasilan Rp Rp perbulan mengirimkan uang sebesar Rp Rp perbulan, bagi mereka yang berpenghasilan sebesar Rp Rp perbulan mengirimkan uang sebesarrp Rp perbulan. Selanjutya bagi Tenaga Kerja Wanita yang berpenghasilan Rp Rp perbulan.akan mengirimkan uang sebesar Rp Rp perbulan.kondisi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingginya tingkat pendapatan dengan uang yang dikirim ke daerah asal.disini juga mencerminkan rasa tanggung jawab mereka terhadap keluarga di daerah asal. - Hubungan pemanfaatan hasil kerja dengan pendapatan erat kaitannya karena mereka kembali ke daerahnya masing-masing membawa uang yang dapat digunakan untuk keperluan mereka. di daerah penelitian frekuensi yang paling besar adalah yang berpenghasilan antara Rp Rp /bulan umumnya dipergunakan membangun rumah dan membeli perabotan, Tenaga Kerja Wanita yang berpenghasilanrp Rp digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan Tenaga Kerja wanita yang berpenghasilan Rp Rp digunakan untuk biaya pendidikan. - Jumlah tanggungan keluarga juga berpengaruh terhadap jumlah kiriman ke daerah asal.. Remiten antara /bulan rata-rata beban tanggungan keluarga di daerah asal 1-3 orang, sedangkan remiten /bulan beban tanggungan antara 4-5 orang dan Remiten> /bulan mempunyai beban tanggungan > 6 orang.semakin sedikit beban tanggungan maka remiten juga semakin sedikit begitu juga sebaliknya semakin banyak jumlah tanggungan maka remiten juga semakin besar. - Jenis pekerjaan Tenaga Kerja wanita mempunyai hubungan yang signifikan denganremiten.remiten antara /bulan umumnya bekerja sebagai pelayan toko, bagi mereka yang mengirimkan /bulan rata-rata
5 sebagai pengasuh dan Tenaga Kerja wanita yang mengirimkan > yaitu sebagai pembantu rumah tangga. Jumlah remiten yang dikirim oleh para Tenaga Kerja wanita ke daearah asal umumnya karena kesadaran Tenaga Kerja wanita terhadap tanggung jawab keluarga yang ditinggalkan. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan remiten di daerah asal sebagian besar digunakan untuk biaya pendidikan sebesar 27,3, hal ini menunjukkan begitu pentingnya pendidikan dan para Tenaga Kerja wanita juga menyadari akan hal itu, mereka sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya
6 5.Daftar Pustaka Amirin, Tatang,M Metode Analisis DataMakalah untuk penataran metodoiogi penelitian UII. Yogyakarta: UII Arikunto, Suharsimi Prosedur penelitian(suatu pendekatan praktik). Jakarta: Rineka Cipta Astuti, Sri Remitensi dan sosial ekonomi keluarga daerah asal (suatu kajian tenagakerjawanita di desa Kananga dan Basabou. Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB). Skipsi tidak diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Geografi FMIPA UM Binarto Geografi Kota. Jakarta : GhaIia Indonesia Budijanto Demografi.Malang: Jurusan Pendidikan geografi FMIPA UM Budiarto Aspek Demografi Tenaga Kerja. Jakarta:CV Akademika Presindo Darsuno, Rahmad.1998.Karakteristik Pekerja Wanita. Medan: Sinar Harapan Doejani Geografi Desa Kota.Bandung: P.T AIumni Husin, Mohammad Berbagai hal yang melatar belakangi Tenaga Kerja Wanita Bekerjadiluar Negeri di Daerah Pinggiran Kabupaten Sampang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:Program Studi Pendidikan Geografi FMIPAUniversitas Negeri Malang Purwanto, Edi dkk.2008.pedoman Penulisan dan Proses Penyusunan Skripsi dan KKL. Malang:UniversitasNegeri Malang. Tidak diterbitkan Hadi, Sutrisno Statistik 2. Jakarta: IP3ES Iraswari & Tamrin.1994.Potret Buruh Perempuan. Bandung: Akatiga Kasriyono, FaisaI Demografi Tenaga Kerja. Medan: Sinar Harapan Mantra MobiIitas SirkuIer dan Pembangunan di Daerah AsaI. Warta Demografi:33 Mardalis Metode Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara Raharji,Yufita Beberapa DiIema Wanita Bekerja. Jakarta: Prisma (halaman 45-46) Sembiring.1985.Demografi.Jakarta:PT Ekasa Dinamika Surahmad.1998.Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: LP3ES
2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sulitnya memperoleh lapangan kerja saat ini menimbulkan berbagai dampak mulai dari pengangguran, kemiskinan, hilangnya rasa percaya diri, dan stres. Bahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan
Lebih terperinciDAMPAK MIGRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP
DAMPAK MIGRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP *Eliza Umami Universitas Negeri Malang Jl Semarang no. 5 Malang E-mail: elizaumami_lgeo2010@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu dampak dari adanya krisis ekonomi adalah melonjaknya angka pengangguran. Belum pulihnya perekonomian dan timpangnya perkembangan suatu wilayah
Lebih terperinciMIGRASI INTERNASIONAL DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI KELUARGA MIGRAN DI DESA SERAH, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 429 MIGRASI INTERNASIONAL DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI KELUARGA MIGRAN DI DESA SERAH, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR 1) Dian Retno Intan, 2) Yayuk Yuliati 1) Mahasiswa Program Pasca Sarjana,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Tidak terkecuali di Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB VI PEMANFAATAN REMITAN
49 BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 6.1 Jumlah dan Alokasi Penggunaan Remitan Migrasi Internasional Remitan merupakan pengiriman uang ke daerah asal, seperti diungkapkan Connel (1979) dalam Effendi (2004), menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Teori Kuznet pembangunan di Negara sedang berkembang identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal pembangunan namun disertai dengan timbulnya
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI Endah Tri Wijayanti Prodi DIII Keperawatan, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lebih terperinciPERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH
PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH TUGAS AKHIR TKP 481 Oleh : ASTRID EKANINGDYAH L2D000400 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara berkembang menjadi negara maju. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah
Lebih terperinciFERTILITAS MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BANJARKEMUNING KABUPATEN SIDOARJO. Singgih Susilo 1.
FERTILITAS MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BANJARKEMUNING KABUPATEN SIDOARJO Singgih Susilo 1 E-mail: singgih.susilo.fis@um.ac.id Abstrak: Masalah kependudukan masih didominasi oleh jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciPada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian
31 Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian dilatar belakangi oleh alih fungsi lahan. Lalu, perpindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sektor penting yang berfungsi bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang kian hari kian bertambah. Pertanian adalah seluruh kegiatan manusia dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN KECENDERUNGAN BERMIGRASI INTERNASIONAL
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN KECENDERUNGAN BERMIGRASI INTERNASIONAL SKRIPSI Oleh Sri Hakasa Hari Biyantoro NIM 000810101233 ILMU EKONOMI DAN STUDI
Lebih terperinciBAB V FAKTOR PENYEBAB PEREMPUAN DESA MELAKUKAN MIGRASI INTERNASIONAL
31 BAB V FAKTOR PENYEBAB PEREMPUAN DESA MELAKUKAN MIGRASI INTERNASIONAL Lee (1984) dalam teorinya Dorong-Tarik (Push-Pull Theory) berpendapat bahwa migrasi dari desa ke kota disebabkan oleh faktor pendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang berada dikawasan Asia Tenggara dan memiliki peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar setelah
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keterbatasan kesempatan kerja di Indonesia secara umum membuat beberapa kelompok sosial dan masyarakat terpinggirkan karena minimnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan
Lebih terperinciBAB III DATA HASIL PENELITIAN DI DESA ARJOWILANGUN KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG
BAB III DATA HASIL PENELITIAN DI DESA ARJOWILANGUN KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG A. Gambaran Umum Desa Arjowilangun 1. Letak Geografis Desa Arjowilangun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Lebih terperinciMEDIA INFORMASI PENELITIAN No. 180, Th. Ke 28 OKTOBER - DESEMBER Kehidupan Para Gelandangan di Yogyakarta Ditinjau dari Mobilitas Sosial Ekonomi
MEDIA INFORMASI PENELITIAN No. 180, Th. Ke 28 OKTOBER - DESEMBER 2004 Kehidupan Para Gelandangan di Yogyakarta Ditinjau dari Mobilitas Sosial Ekonomi oleh Salamah* Intisari Penelitian ini dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS
BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS 3.1 Analisis Keterkaitan Ruang Perencanaan Dengan Hinterland KAB/KOTA 3.1.1 Analisis Struktur Penduduk 3.1.1.1 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut
Lebih terperinciMIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh
MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh K. Yunitha Aprillia Ida Bagus Made Astawa, I Gede Astra Wesnawa *) Jurusan Pendidikan Geografi,Undiksha Singaraja
Lebih terperinciVIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan
300 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan peramalan tentang dampak kebijakan migrasi terhadap pasar kerja dan
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari
GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ISTRI SELAMA HAMIL DITINJAU DARI DARI PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN SUAMI TENTANG KEHAMILAN DI POLINDES SAKURA DESA LAM GEU EU KECAMATAN PEUKAN BADA ACEH
Lebih terperinciBoks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat
Boks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat Latar Belakang Tenaga Kerja Indonesia terus memberikan sumbangan yang signifikan dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Menurut
Lebih terperinciTINGKAT PENDAPATAN DAN SEBARAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) BERDASARKAN NEGARA TUJUAN, STUDI DI DESA ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG.
TINGKAT PENDAPATAN DAN SEBARAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) BERDASARKAN NEGARA TUJUAN, STUDI DI DESA ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Singgih Susilo Universitas Negeri Malang E-mail: singgih.susilo.fis@um.ac.id
Lebih terperinciDistribusi Variabel Berdasarkan Tingkat Analisis, Jenis data, Variabel, dan Skala Pengukuran
Distribusi Variabel Berdasarkan, Jenis data, Variabel, dan Skala Pengukuran No 1. Individu Umur Umur dihitung berdasarkan ulang tahun Demografi yang terakhir (berdasarkan konsep demografi). Pencatatan
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015
2 Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015 (Jurnal) Oleh: Aditya Murdani 0853034003 Pembimbing 1 Pembimbing 2 Pembahas : Drs. I Gede Sugiyanta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir
Lebih terperinciProfil Pekerjaan yang Layak INDONESIA
Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Ringkasan Selama 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan sosial dan politik luar biasa yang telah membentuk latar belakang bagi pekerjaan layak di negeri
Lebih terperinciVI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH
59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah terjadi sejak dahulu kala. Kemiskinan sangat terkait dengan kepemilikan modal, kepemilikan lahan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penduduk yang timbul akibat mortalitas, fertilitas, migrasi serta mobilitas social.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Sosial Demografi Demografi merupakan ilmu yang memepelajari struktur dan proses di suatu wilayah. Demografi menurut PhilipM.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan
Lebih terperinciKarakteristik Mobilitas Tenaga Kerja Wanita Asal Kabupaten Ponorogo
Karakteristik Mobilitas Tenaga Kerja Wanita Asal Kabupaten Ponorogo Oleh: Asis Riat Winanto Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo Abstrak: Krisis ekonomi yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan dengan penduduk yang terkena dampak pembangunan dari area terpadu di Desa Ngringo, Kabupaten Karanganyar.
Lebih terperinciFAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG
FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG ARIF MASHURI HIDAYAT & IKA LISTIQOWATI Alumni dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciKORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO
1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Lebih terperinciV. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi
131 V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 5.1. Migrasi Internal Migrasi merupakan salah satu faktor dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja adalah dua hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk menjadi potensi terjaminnya ketersediaan
Lebih terperinciMOTIF, PERSEPSI, DAN PENGALAMAN TENAGA KERJA MADURA
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/ilkom.v11i2.3334 MOTIF, PERSEPSI, DAN PENGALAMAN TENAGA KERJA MADURA Wispandono, Netty Dyah Kurniasari, Eni Sri Rahayu, Deni Setya Yuherawan ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciMASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA. Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1.PENDAHULUAN Dari hasil sensus penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Kerja Luar Negeri atau sering kita dengar dengan sebutan TKW (Tenaga Kerja Wanita) atau TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ). TKW dan TKI adalah istilah untuk tenaga
Lebih terperinciPERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN
PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Ufik Taufik (ochenkgrabes@yahoo.co.id) H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia banyak industri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dari dulu sampai sekarang tetap saja menjadi negara berkembang. Adanya pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, HIPOTESIS. Menurut Bintarto (1998:6) geografi penduduk mempelajari sebaran penduduk dipermukaan bumi
I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Penduduk 1.1 Pengertian Menurut Bintarto (1998:6) geografi penduduk mempelajari sebaran penduduk dipermukaan bumi dan memberikan
Lebih terperinciKESEMPATAN KERJA DI PEDESAAN SULAWESI SELATAN*
KESEMPATAN KERJA DI PEDESAAN SULAWESI SELATAN* Oleh : Chaerul Saleh Dalam tulisan ini pengukuran jenis dan besarnya kapasitas penyerapan tenaga per jenis kegiatan dicoba didekati dengan data jumlah tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja merupakan salah satu diantara banyak permasalahan yang ada di Indonesia. Seiring bertambahnya jumlah penduduk,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berada di bawah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk yang dialami oleh negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik sebesar 1,49% pada tahun 2015 dengan
Lebih terperinciPEMETAAN POTENSI TENAGA KERJA DI KOTA PEKANBARU TAHUN
PEMETAAN POTENSI TENAGA KERJA DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2011-2015 Sri Maryanti, Rita Wiyati dan Muhammad Thamrin Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, 28265, Indonesia Telp: 0761-52581 Email:ssrimaryanti@yahoo.com
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. di desa Maja Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013 maka
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian secara keseluruhan tentang upaya pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga nelayan di desa
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini
24 III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini bermaksud menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana gambaran pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara sedang berkembang adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.
1 PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, tetapi
Lebih terperinciKEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN
KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN Winarni Dosen STIKES Aisyiyah Surakarta Prodi D III Kebidanan Latar belakang ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENGANGGURAN DAN SETENGAH MENGANGGUR DI JAWA BARAT. Oleh : Wahyu Eridiana*) ABSTRAK
PENGANGGURAN DAN SETENGAH MENGANGGUR DI JAWA BARAT Oleh : Wahyu Eridiana*) ABSTRAK Jawa Barat, saat ini menjadi propinsi yang paling besar jumlah penduduknya di Indonesia. Demikian pula dari segi laju
Lebih terperinciPEMANFAATAN REMITEN PELAKU MOBILITAS INTERNASIONAL TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
PEMANFAATAN REMITEN PELAKU MOBILITAS INTERNASIONAL TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA (Studi Kasus Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar)
Lebih terperinciPEMBANGUNAN MINAPOLIS DAN HINTERLAND KAWASAN MINAPOLITAN
1 PEMBANGUNAN MINAPOLIS DAN HINTERLAND KAWASAN MINAPOLITAN Ratna Wahyu Utami 1, Satti Wagistina 2, Bagus Setiabudi Wiwoho 3 1 Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang 2 dan 3 Dosen Geografi Universitas
Lebih terperinciUPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA MAJA KECAMATAN KALIANDA. Muhammad Rido 1) Budiyono 2) Yarmaidi 3)
1 UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA MAJA KECAMATAN KALIANDA Muhammad Rido 1) Budiyono 2) Yarmaidi 3) This research aims to assess the efforts of the needs fulfillment on
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL KELUARGA BURUH MIGRAN DENGAN PERTAMBAHAN ASSET RUMAH TANGGA
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL KELUARGA BURUH MIGRAN DENGAN PERTAMBAHAN ASSET RUMAH TANGGA RELATIONSHIP BETWEEN INTERNAL FACTORS OF MIGRANT LABOUR FAMILY WITH HOUSEHOLDS ASSETS ADDED Lia Mutiara Setia
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI GITAR DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2003 DAN TAHUN 2008
ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI GITAR DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2003 DAN TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Kesempatan Kerja Penduduk terbagi menjadi penduduk usia kerja dan bukan usia kerja. Penduduk usia kerja terdiri atas angkatan kerja(15-64 tahun) dan bukan angkatan kerja(
Lebih terperinciSOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )
SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program
Lebih terperinciANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN
ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN Adi Setiyanto PENDAHULUAN Tenaga kerja merupakan motor penggerak dalam pembangunan ekonomi. Tenaga kerja sebagai sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan dengan pertambahan aktivitas yang ada di kota, yaitu khususnya dalam kegiatan sosial-ekonomi. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia bekerja dalam berbagai jenis pekerjaan, seperti sebagai pekerja di pabrik, pengasuh anak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi wilayah atau regional merupakan salah satu bagian penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian
Lebih terperinciTabel 1.1 Mata pencaharian para TKI sebelum Menjadi TKI di Kecamatan Terisi No. Mata Pencaharian Jumlah Persen (%) JUMLAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan yaitu dari negara agraris menuju negara industri. Di mana diharapkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Fisik Pasar Tempel Lima Tahun Terakhir
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Perkembangan Fisik Pasar Tempel Lima Tahun Terakhir Perkembangan fisik Pasar Tempel dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan memberikan sumbangan devisa negara yang cukup besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, namun jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia bagi tenaga kerja sangatlah minim. Tenaga
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografi dan Topografi Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki luas sebesar 7551 Ha (BPS, 2015). Kecamatan Wonosari terbagi menjadi 14
Lebih terperinciINDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP
INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP (Studi Kasus: Industri Besar-Sedang Di Kota Cilacap) TUGAS AKHIR Oleh: ANI KURNIATI L2D 001 403 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciLATAR BELAKANG KRISIS EKONOMI PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN KASUS PEMBUNUHAN KEKERASAN PADA ANAK KASUS PENJUALAN BAYI KOMUNIKASI SUAMI DAN ISTRI
TINGKAT KETAHANAN MENTAL IBU MUDA KELUARGA MISKIN PERKOTAAN DALAM MENGHADAPI KESULITAN EKONOMI (Studi Kasus Di Kota Bandung dan Indramayu) OLEH ANNE HAFINA NANDANG RUSMANA AHMAD YANI LATAR BELAKANG KRISIS
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. menjadi pemicu berbagai masalah, baik masalah dibidang ekonomi maupun
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN Jumlah penduduk yang besar merupakan modal dasar pembangunan akan menjadi kenyataan apabila pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk, selain itu
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH
ANALISIS MOBILITAS PERMANEN TENAGA KERJA PT. PERTAMINA (PERSERO) DI KELURAHAN KOMPERTA KECAMATAN PLAJU KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang
4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan
Lebih terperinciMOBILITAS TENAGA KERJA KE MALAYSIA SERTA SUMBANGAN REMITAN TERHADAP EKONOMI KELUARGA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR
MOBILITAS TENAGA KERJA KE MALAYSIA SERTA SUMBANGAN REMITAN TERHADAP EKONOMI KELUARGA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat
Lebih terperinciPENGANGGURAN DAN SETENGAH MENGANGGUR DI JAWA BARAT
PENGANGGURAN DAN SETENGAH MENGANGGUR DI JAWA BARAT Oleh ; Wahyu Eridiana Abstract Jawa Barat saat ini menjadi propinsi yang paling besar jumlah penduduknya di Indonesia. Demikian pula dari segi laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan pembangunan di Indonesia membawa banyak kemajuan disegala sektor kehidupan, baik itu bidang sosial, ekonomi, pendidikan, pertanian, teknologi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk diperlukan adanya program Keluarga Berencana dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kependudukan pada dasarnya terkait dengan kualitas, kuantitas dan mobilitas penduduk (BKKBN, 2011). Dilihat dari sisi kuantitas penduduk Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan
Lebih terperinciBAB I ABSTRAK. Wali Aya Rumbia, Hubungan antara Pendidikan dan Pendapatan Migran. Kembali di Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau.
BAB I ABSTRAK Wali Aya Rumbia, Hubungan antara Pendidikan dan Pendapatan Migran Kembali di Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Pendidikan dan Pendapatan
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI
Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 21 Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang mempunyai wilayah seluas 632,26 Km 2 yang pada tahun 2002
Lebih terperinciToko buku..., Putu Arya Djuanta, FIB UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, sumber informasi tercetak seperti buku dan majalah telah menjadi kebutuhan masyarakat. Keberadaan buku dan majalah dapat dikatakan sudah melekat dengan keseharian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO. Nevy Farista Aristin
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO Nevy Farista Aristin Universitas Lambungmangkurat Email: nepharistin@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciDINAMIKA KEHIDUPAN NELAYAN ( Studi Kasus Di Desa Girisa Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo )
DINAMIKA KEHIDUPAN NELAYAN ( Studi Kasus Di Desa Girisa Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo ) Awin Miyodu, Dr. Rauf A Hatu M.Si, Ridwan Ibrahim S.Pd.,M.Si PROGRAM STUDI SOSIOLOGI ABSTRAK Jurnal Yang
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan bukti bahwa pemerintah belum mampu mengatasi masalah pengangguran di dalam negeri. Fenomena ini tampil sebagai solusi
Lebih terperinciBAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA
BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA 3.1. Pengertian Demografi Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau negara, maka perlu didalami kajian demografi.
Lebih terperinciORIENTASI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
1 Antologi Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013 ORIENTASI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT Oleh : L. Octa Rolina *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak perekonomian daerah yang mampu memproduksi barang dan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha skala rumah tangga pada dasarnya merupakan salah satu penggerak perekonomian daerah yang mampu memproduksi barang dan jasa yang menggunakan bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian. Dari segi kuantitas atau jumlah penduduk, hasil Sensus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kependudukan dalam pembangunan di Indonesia, terutama yang menyangkut kuantitas dan kualitas penduduk merupakan hal yang harus menjadi perhatian. Dari segi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk konsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk konsumsi manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh, Myanmar, Kamboja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian
Lebih terperinci