FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG"

Transkripsi

1 FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG ARIF MASHURI HIDAYAT & IKA LISTIQOWATI Alumni dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Peengetahuan Sosial FKIP Universitas Tadulako Alamat arif_mashuri@yahoo.com & ikalistiqowati@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang Faktor Pendorong dan Penarik serta Keadaan Sosial Ekonomi Transmigran Di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong. Metode penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan teknik random sampling. Adapun populasi dalam penelitian 670 KK dan kemudian diambil 0% dari banyaknya KK, sehingga dari hasil perhitungan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 67 KK. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mendorong masyarakat transmigran bermigrasi ke Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong ialah masyarakat transmigran ingin merubah kehidupan sosial ekonomi dan keadaan sosial ekonomi masyarakat transmigran dapat disimpulkan bahwa dari kehidupan sosial sudah baik dilihat dari hubungan interaksi antar masyarakat lokal dan pemerintah terjalin dengan baik melalui hubungan kerja sama dalam bidang sosial ekonomi. Begitu pun kehidupan ekonomi masyarakat transmigran sudah cukup baik dilihat dari segi penghasilan, pangan, bangunan rumah, kesehatan, dan pendidikan, meskipun ada sebagian kecil masyarakat transmigran mengalami kehidupan kurang baik. Kata Kunci: Transmigran, faktor pendorong dan sosial ekonomi I. Pendahuluan Kehidupan manusia yang selalu berpindahpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya sudah mulai dari sejak awal

2 Arif Mashuri Hidayat & Ika Listiqowati, Faktor Pendorongan dan Penarik... kehidupan. Perpindahan yang dilakukan oleh manusia cenderung untuk mencari tempat yang lebih baik dari yang sebelumnya, yaitu tempat yang lebih aman dan dapat meningkatkan taraf hidupnya. Perpindahan sekelompok manusia dari suatu tempat ke tempat yang lainnya sekarang ini biasa disebut migrasi, imigrasi, transmigrasi dan sebagainya. Di Indonesia sendiri transmigrasi sudah dilakukan sejak diterapkannya politik etis atau politik balas budi pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia pada awalnya mempunyai tujuan agar negara jajahannya mendapat kehidupan lebih baik. Pulau Jawa sebagai pulau utama pengirim transmigrasi merupakan pulau yang keadaan wilayahnya subur. Namun, ketimpangan pertumbuhan penduduknya yang tidak seimbang dengan luas wilayahnya menyebabkan masalah kepadatan penduduk. Kondisi ini kemudian berdampak pada mata pencaharian dan kurangnya lapangan pekerjaan bagi penduduknya. Kenyataan tersebut kemudian mendorong pemerintah untuk memindahkan sebagian penduduk Pulau Jawa ke pulaupulau yang jarang penduduknya di indonesia. Etnis Jawa yang biasa disebut dengan orang jawa sebenarnya cenderung tidak tertarik untuk melaksanakan Migrasi. Orang jawa melakukan Migrasi karena disebabkan oleh faktorfaktor tertentu dan bukan atas kemauan pribadi. Astrini (99:) menyatakan bahwa Dalam sejarah penyebaran penduduk di Indonesia, tampaknya orang jawa menduduki posisi paling rendah dibandingkan dengan suku BugisMakasar, Minangkabau ataupun Tapanuli Selatan misalnya, tingkat mobilitas orang jawa belumlah seberapa. Perpindahan penduduk yang dilakukan oleh orang Jawa berkaitan erat dengan kondisi keadaaan wilayah tempat mereka berasal. Orang Jawa lebih cenderung dipindahkan oleh pemerintah (transmigrasi) dari pada pindah dari tempat tinggalnya atas keinginan sendiri. Kemauan mereka pindah disebabkan oleh beberapa faktor seperti: Lahan yang semakin sempit, kurangnya lapangan pekerjaan, atau karena diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupan keluarga mereka dengan diberi bantuanbantuan dari pemeritah. Lokasi transmigrasi yang baru pada umumnya masih berupa kawasan hutan belantara, keadaan tersebut memaksa para transmigran untuk berusaha menyesuaikan diri dan memulai 85

3 Jurnal GeoTadulako Vol. No. 6 Juli Desember 05 kehidupannya dengan lingkungan yang baru. Oleh karena itu penulis tertarik mengangkat judul tentang Faktor Pendorong dan Keadaan Sosial Ekonomi Transmigran di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah () Faktorfaktor pendorong dan Penarik Transmigran bermigrasi ke desa Kotaraya Kec. Mepanga Kab. Parigi Moutong, () Bagaimana keadaan kehidupan sosial ekonomi para Transmigran di Desa Kotaraya Kec. Mepanga Kab. Parigi Moutong. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah () Untuk menjelaskan faktorfaktor pendorong para Transmigran yang melakukan transmigrasi ke Desa Kotaraya Kec. Mepanga Kab. Parigi Moutong, () Untuk menjelaskan keadaan kehidupan sosial ekonomi para Transmigran di Desa Kotaraya Kec. Mepanga Kab. Parigi Moutong. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: () Menjadi perbandingan bagi pihak terkait khususnya pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat () Menjadi bahan perbandingan bagi pemerintah kecamatan dalam usaha membangaun daerah dengan cara menggali potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. II. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, menurut Tika (005: 8 ) Penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 006:0). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh para transmigran yang ada di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigimoutong dengan jumlah transmigran 670 KK. Menurut Arikunto (00: ), dalam pengambilan samp el penelitian, apabila subjeknya kurang dari 00, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 05% atau 05% atau lebih. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa Kotaraya. Untuk mempermudah 86

4 Arif Mashuri Hidayat & Ika Listiqowati, Faktor Pendorongan dan Penarik... peneliti dalam pengambilan sampel dan juga menghemat biaya, waktu, dan tenaga, maka dihitung dari jumlah KK (populasi) para transmigran sebanyak 670 KK. Kemudian diambil 0% dari banyaknya KK, Sehingga dari hasil perhitungan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 67 KK. Jenis data penelitian mencakup data primer yang bersumber langsung dari masyarakat transmigran dengan teknik pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualiatif, yakni dengan cara menguraikan atau menjelaskan data yang telah dikumpulkan dan dipresentasekan. III. Hasil dan Pembahasan.. Hasil Penelitian Berikut paparan hasil angket yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap masyarakat transmigran di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong untuk lebih jelasnya untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini: Untuk mengetahui faktor pendorong dan kondisi sosial ekonomi masyarakat transmigran di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat dari tingkat pendidikan keluarga, interaksi masyarakat dan tingkat pendapatan masyarakat. Tabel. Pendidikan Formal Terakhir No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 5 Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi 9 65,67 6,,,8 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel. di atas menunjukan bahwa persentase tertinggi adalah responden belum mengeyam pendidikan sebanyak 87

5 Jurnal GeoTadulako Vol. No. 6 Juli Desember 05 (65,67%) Jiwa, dan persentase terendah terdapat pada tamat PT (Perguruan Tinggi) terdiri dari (,8%) Jiwa. Tabel. Latar Belakang Melakukan Transmigrasi No Latar Belakang Melakukan Transmigrasi Frekuensi Persentase (%) 5 Diminta pemerintah untuk ditransmigrasikan Keinginan sendiri dan meminta jadi transmigrasi Tidak mempunyai lahan tempat tinggal Ingin merubah kehidupan sosial ekonomi Ingin merasa aman dan hidup jauh dari Konflik ,96 8,6,99 58,,9 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel. di atas menunjukan bahwa ratarata responden terdiri dari 9 (58,%) ingin merubah kehidupan sosial ekonomi, diminta pemerintah untuk ditransmigrankan dikemukakan 6 (8,96%) responden, tidak mempunyai lahan tempat tinggal dikemukakan oleh (,99%) respon den, 9 (8,6%) menjawab menjadi transmigran atas keinginan sendiri, dan ingin merasa aman dan hidup jauh dari konflik (,9%). Tabel. Berdasarkan Pekerjaan Mereka di Daerah Asal No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Petani Pegawai Wirasuwasta 65 97,0,99 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel. di atas menunjukan bahwa ratarata reponden terdiri dari 65 (97,0%) jiwa berkerja sebagai petani, dan responden yang berkerja sebagai wiraswasta terdiri dari (,99%) jiwa. Tabel. Kepemilikan Lahan Pertanian di Daerah Asal 88

6 Arif Mashuri Hidayat & Ika Listiqowati, Faktor Pendorongan dan Penarik... No Kepemilikan Frekuensi Persentase (%) Miliki sendiri Keluarga Sewa 0 5 5,9 77,6 7,6 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Berdasarkan tabel. diatas menunjukan bahwa ratarata responden yang terdiri dari 5 (77,6%) KK status kepemilikan lahan pertanian milik keluarga, adapun responden yang status kepemilikan lahan pertanian mereka sewa yaitu terdiri dari 5 (7,6%) KK. Tabel.5 Luas Lahan Pertanian di Daerah Asal No Luas Frekuensi Persentase (%) 0,5 0,75 ha,75 ha,75 ha ha < 6 8 7,9,88 56,7,9 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Berdasarkan tabel.5 diatas menunjukan bahwa ratarata responden memiliki lahan pertanian seluas,75 ha terdiri dari 8 (56,7%) Jiwa dan ada pula yang memiliki lahan pertanian di atas ha terdiri dari (,9%) Jiwa. Berdasarkan angket menunjukan bahwa semua responden menerima bantuan dari pemerintah kepada transmigran di Desa Kotaraya berupa lahan perkarangan seluas 0,5 ha beserta rumah ukuran 7 x m, luas lahan pertanian ha (sawah), luas lahan pertanian 0,75 ha dan bantuan bahan pokok (beras, gula, garam, vitsin dan lainlain) peralatan dapur dan peralatan pertanian. Tabel.6 Hubungan Interaksi Dengan Masyarakat Setempat Dan Masyarakat Lokal No Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Cukup Baik 6 5 9,5 7,6 Kurang Baik Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 89

7 Jurnal GeoTadulako Vol. No. 6 Juli Desember 05 Tabel.6 di atas menunjukan bahwa ratarata responden terdiri dari 6 (9,5%) responden menjawab, hubungan interaksi mereka dengan masyarakat setempat dan masyarakat lokal baik, dan di kemukakan oleh 5 (7,6%) responden menjawab, hubungan interaksi mereka dengan masyarakat setempat dan masyarakat lokal cukup baik. Tabel.7 Hubungan Masyarakat Dengan Pemerintah 90 No Kategori Frakuensi Persentase (%) Baik Cukup Baik Kurang Baik 65 97,0,99 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel.7 di atas menunjukan bahwa ratarata responden terdiri dari 65 (97,0%) responden menjawab, hubungan mereka dengan pemerintah baik dan responden yang menjawab, hubungan mereka dengan pemerintah cukup baik terdiri dari (,99%). Berdasarkan angket yang dibagikan kepada responden menunjukan bawah semua responden menjawab, mereka menerima bantuan lain yang di berikan pemerintah seperti beras, terigu, telur, BLSM (bantuan langsung sementara masyaraka t), serta anakanak mereka yang mengikuti jenjang pendidikan SD dan SMP. Tabel.8 Pemanfaatan Lahan Perkarangan yang Disediakan No Pemanfaatan lahan perkarangan Frekuensi Persentase (%) Dijadikan lahan pertanian Dijadikan lahan untuk industri Dibangun bangunan untuk usaha Dibiarkan saja 9 6,69,8, 9,0 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel.8 di atas menunjukan bahwa ratarata responden menjadikan lahan perkarangan ini sebagai lahan pertanian

8 Arif Mashuri Hidayat & Ika Listiqowati, Faktor Pendorongan dan Penarik... dikemukakan oleh (6,69%) responden dan sebagian dari responden memanfaatkan lahan pertanian untuk lahan industri tahu dan tempe, industri roti yang terdiri dari (,8%) responden, perkarangannya. Tabel.9 Pertanian Yang Menunjang Penghasialan Yang Berkerja Sebagai Petani No Jenis Tanaman Pertanian Frekuensi Persentase (%) 5 Padi Kakao Cengkeh Kelapa Tanaman lainnya 6 9,0,99 5,97 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel.9 di atas menunjukan bahwa ratarata responden yang terdiri dari 6 (9,0%) jiwa menjawab, tanaman yang paling menunjang hasil pertanian adalah padi dan sebagian responden terdiri dari (,99%) jiwa menjawab tanaman yang menunjang hasil pertanian adalah kakao. Tabel.0 Pendataan RataRata Responden Dalam Bulan No Jumlah penghasilan Frekuensi Persentase (%) Rp Rp Rp Di atas Rp , 6 6 8,96, 8,8 0,90 Jumlah Sumber hasil pengelolaan data primer 05 Tabel.0 diatas menunujukan ada responden yang berpenghasilan cukup tinggi diatas Rp terdiri dari (0,90%) Jiwa dan ada. responden terdiri dari 6 (8,96%) jiwa berpenghasilan rendah berkisar Rp

9 Jurnal GeoTadulako Vol. No. 6 Juli Desember 05.. Pembahasan Sesuai dengan rumusan masalah, maka dalam penelitian ini akan dipaparkan faktor yang mendorong transmigran bermigrasi dan keadaan sosial ekonomi para transmigran di Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moautong. Tabel. menunjukkan bahwa responden berjenjang pendidikan tamat SD (Sekolah Dasar) terdiri dari (6,%) jiwa, tamat SMP (Sekolah Menengah Pertama) terdiri dari 9 (,%) jiwa, tamat PT (Perguruan Tinggi) terdiri dari (, 8%) jiwa, bahkan sebanyak (65,67%) jiwa tidak mengikuti jenjang pendidikan. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden masih sangat rendah, jenjang pendidikan SD yang mereka ikuti tanpa melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, disebabkan karena kurangnya pemahaman dari orang tua tentang pendidikan, rendahnya penghasilan mendorong mereka untuk berhenti bersekolah dan memilih untuk membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan hidup. Alasan responden menjadi transmigran di daerah ini memiliki latar belakang yang berbedabeda hal ini ditunjukan pada Tabel. menunjukan bahwa responden terdiri dari 9 (8,6%) menjawab menjadi transmigran atas keinginan sendiri, diminta pemerintah untuk ditransmigrankan dikemukakan 6 (8,96%) responden, tidak mempunyai lahan tempat tinggal dikemukakan oleh (,99%) responden, ingin merubah kehidupan sosial ekonomi di kemukakan 9 (58,%) responden, dan ingin merasa aman dan hidup jauh dari konflik (,9%) responden. Pekerjaan yang mereka tekuni hanya menggarap lahan yang sangat sempit ini dapat di buktikan pada tabel. menunjukan bahwa ratarata responden memiliki lahan pertanian seluas,75 ha terdiri dari 8 (56,7%) jiwa, responden memiliki lahan pertanian seluas,75 ha terdiri dari 6 (,88%) jiwa, responden memiliki lahan pertanian seluas 0,5 0,75 ha terdiri dari (7,9%) jiwa, dan ada pula yang memiliki lahan pertanian di atas ha terdiri dari (,9%) jiwa. Lahan pertanian yang mereka kelolah di daerah asal sebagian besar bukan miliki pribadi melainkan di sewa ataupun milik keluarga, hanya sebagian kecil yang memiliki lahan sendiri, hal ini dibuktikan dengan tabel.5 diatas menunjukan bahwa ratarata responden yang terdiri dari 5 (77,6%) jiwa status kepemilikan lahan pertanian milik keluarga, responden yang terdiri dari 0 (,9%) 9

10 Arif Mashuri Hidayat & Ika Listiqowati, Faktor Pendorongan dan Penarik... jiwa status kepemilikan lahan milik sendiri, adapun responden yang status kepemilikan lahan pertanian mereka sewa yaitu terdiri dari 5 (7,6%) jiwa.hal inilah yang mendorong para transmigran barsedia untuk melakukan transmigrasi di Desa Kotaraya. Transmigran tidak dipindah begitu saja dengan pemerintah namun, transmigan di beri bantuan. Hasil angket yang di bagikan kepada responden bahwa semua responden menerima bantuan dari pemerintah kepada transmigran di Desa Kotaraya berupa lahan perkarangan seluas 0,5 ha beserta rumah ukuran 7 x m, luas lahan pertanian ha (sawah), luas lahan pertanian 0,75 ha dan bantuan bahan pokok (beras, gula, garam, vitsin dll) peralatan dapur dan peralatan pertanian. Hal inilah yang menyebabkan para transmigran tertarik untuk melakukan transmigrasi di Desa Kotaraya. Penghasilan yang diperoleh dirataratakan tiap bulan sebagai mana ditunjukan pada Tabel.0 menunjukan responden terdiri dari 6 (8,96%) jiwa berpenghasilan Rp , responden yang berpenghasilan Rp dari (,%) Jiwa, responden yang berpenghasilan Rp terdiri dari 6 (8,8%) jiwa, meskipun ada diantara responden yang berpenghasilan cukup tinggi diatas Rp terdiri dari (0,90%) Jiwa. IV. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:. Faktor yang mendorong responden menjadi transmigran di Desa Kotaraya ialah mereka ingin merubah kehidupan ekonomi. Semua responden yang berkerja sebagai petani di daerah asalnya, pekerjaan yang mereka tekuni hanya menggarap lahan yang sangat sempit bahkan lahan pertanian yang mereka kelolah pun sebagian besar bukan miliki pribadi melainkan di sewa ataupun milik keluarga yang hasil dari pertanian mereka bagi dengan anggota keluarga, hal ini yang menyebabkan perekonomian di daerah asal kurang baik.. Faktor penarik yang menyebabkan para transmigran sangat tertarik untuk melakukan transmigrasi di Desa Kotaraya ialah pemerintah memberikan bantuan yang berupa lahan pekarangan seluas 0,5 ha beserta rumah ukuran 7 x m, luas lahan pertanian ha (sawah), luas l ahan pertanian 0,75 ha dan bantuan bahan 9

11 Jurnal GeoTadulako Vol. No. 6 Juli Desember 05 pokok (beras, gula, garam, vitsin dll) peralatan dapur dan peralatan pertanian.. Keadaan sosial ekonomi masyarakat transmigran yang sudah tinggal tahun di daerah ini. Sejak awal mereka tinggal di daerah ini, mereka memiliki taraf kehidupan ekonomi yang sama sesuai dengan bantuan yang di berikan pemerintah. Kehidupan sosial masyarakat transmigran sudah baik dilihat dari hubungan interaksi antar masyarakat lokal dan pemerintah terjalin dengan baik melalui hubungan kerja sama dalam bidang sosial ekonomi. Begitu pun kehidupan ekonomi masyarakat transmigran sudah cukup baik dilihat dari segi penghasilan, pangan, bangunan rumah, kesehatan, dan pendidikan, meskipun ada sebagian kecil masyarakat transmigran mengalami kehidupan kurang baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Astrini. (99). Kultur Migrasi Dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri Mereka Yang Berhasil Menembus Malangke dan Parigi dalam Majalah Perspektif No.VI: 8 9

MINAT SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BOLANO LAMBUNU UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI

MINAT SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BOLANO LAMBUNU UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI MINAT SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BOLANO LAMBUNU UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI NI KETUT EKA YULIANTI & SAMUEL S. PATAMPANG Alumni dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE UNTUK MENANGGULANGI ABRASI DI PANTAI SARI DESA TOLAI BARAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Ketut Rediasti No. Stb A 351 10 052 Diajukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan (Hadari Nawawi dalam Pabundu Tika, 2005:2).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transmigrasi di Indonesia dikenal sebagai upaya untuk memindahkan penduduk dari daerah asal yang padat penduduknya ke daerah baru yang jarang penduduknya untuk

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara yang sedang melaksanakan pembangunan selalu dihadapkan pada masalah penduduk dan peningkatan pendapatan penduduk. Kedua permasalahan di atas merupakan suatu hal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Kecamatan Telaga berjarak 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa perlu untuk diperbincangkan. Karena transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan sawah memiliki arti penting, yakni sebagai media aktivitas bercocok tanam guna menghasilkan bahan pangan pokok (khususnya padi) bagi kebutuhan umat manusia.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH Zulwida Rahmayeni Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: rzulwida.mm@gmail.com

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 2 (2) (2013) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BENCANA ABRASI DENGAN PENANGGULANGANNYA DI DESA

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. senantiasa mengalami perubahan melalui pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. senantiasa mengalami perubahan melalui pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sumberdaya yang selalu berubah dari waktu ke waktu, yaitu secara kuantitas dan kualitasnya. Secara kuantitas, sumberdaya manusia senantiasa

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK 4.1 Lama Tinggal Pada umumnya, penduduk bertempat tinggal di suatu daerah mulai dari lahir sampai dewasa. Akan tetapi ada juga penduduk yang tinggal dari lahir sampai setelah

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN METODE MENGAJAR GURU GEOGRAFI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR GEOGRAFI DI MAN TOMINI

TINJAUAN PENGGUNAAN METODE MENGAJAR GURU GEOGRAFI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR GEOGRAFI DI MAN TOMINI TINJAUAN PENGGUNAAN METODE MENGAJAR GURU GEOGRAFI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR GEOGRAFI DI MAN TOMINI IIS SUSANTI & AMIRUDDIN Alumni dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu

Lebih terperinci

INTERAKSI antar etnis di DESA ARGAKENCANA. Skripsi

INTERAKSI antar etnis di DESA ARGAKENCANA. Skripsi INTERAKSI antar etnis di DESA ARGAKENCANA (Suatu penelitian di Desa Argakencana Kecamatan Toili Kabupaten Banggai) Skripsi Diajukan sebagai Persyaratan Ujian Sarjana Jurusan Sejarah Prodi Pendidikan S1

Lebih terperinci

MIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial

MIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial MIGRASI DARI JAWA TENGAH KE JAWA TIMUR MASA KOLONIAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Kolonial Dosen Pengampu: Drs. Mudji Hartono, M.Hum. (REVISI) Disusun oleh: Arief Wibowo

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH BUKITTINGGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH BUKITTINGGI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH BUKITTINGGI Zulwida Rahmayeni Universitas Putra Indonesia YPTK Jl. Raya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan hasil alam, kondisi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang berhubungan dengan Partisipasi Petani dalam Kebijakan Optimalisasi dan Pemeliharaan JITUT 5.1.1 Umur (X 1 ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Desa Cisaat terletak di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 125.625 Ha. Desa Cisaat berbatasan dengan Jalan Raya Cisaat di sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal dasar pembangunan yang perlu digali dan dimanfaatkan secara tepat dengan memperhatikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan (Pabundu Tika, 2005 : 2). Sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis menggunakan metode yang akan membantu penulis untuk mempermudah pengerjaan penulisan skripsi ini maka penulis

Lebih terperinci

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Luas Wilayah Kecamatan Taluditi Kecamatan Taluditi merupakan salah satu dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Kecamatan

Lebih terperinci

ORIENTASI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

ORIENTASI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT 1 Antologi Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013 ORIENTASI PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT Oleh : L. Octa Rolina *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie (100-101) suatu konsepsi ke arah penerbitan bidang filsafat secara luas mengemukakan pengertian metodologi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

SEJARAH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRASI RANTAU RASAU TAHUN SKRIPSI

SEJARAH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRASI RANTAU RASAU TAHUN SKRIPSI SEJARAH SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRASI RANTAU RASAU TAHUN 1967-1999 SKRIPSI OLEH : SUMARNI I1A113018 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS JAMBI 2017 ABSTRAK Sumarni, 2017.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini

III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini 24 III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif, karena penelitian ini bermaksud menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana gambaran pendapatan

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) BAB VIII INDIKATOR MAKRO DAERAH 8.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Esensi pembangunan pada hakikatnya adalah upaya untuk peningkatan kualitas manusia itu sendiri dilihat dari berbagai dimensi. Salah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia adalah negara agraris dimana mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Berbagai hasil pertanian diunggulkan sebagai penguat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Moh. Pabundu Tika (2009:76) penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain

BAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain dalam satu negara. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk secara permanen dari pulau

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN...

BAB II METODOLOGI PENELITIAN... DAFTAR ISI SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan... 3 1.3. Dasar Hukum...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data diperoleh dari penelitian lapangan melalui wawancara langsung terhadap petugas Kelurahan Sukabumi Indah mengenai Pendistribusian RASKIN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Kondisi Geografis Desa Suka Damai merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Gereudong Pase, Kabupaten Aceh Utara. Ibu kota kecamatan ini berada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, dengan majunya sistem perekonomian yang mendorong tingginya biaya kehidupan dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup akan sandang,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam hal ekonomi rumah tangga mereka. Banyak petani padi sawah khususnya. di pedesaan yang masih berada dalam garis kemiskinan.

I. PENDAHULUAN. dalam hal ekonomi rumah tangga mereka. Banyak petani padi sawah khususnya. di pedesaan yang masih berada dalam garis kemiskinan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Luasnya lahan pertanian di Indonesian pada kenyataannya belum mampu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN TANAH DI SUMATERA BARAT *

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN TANAH DI SUMATERA BARAT * DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN TANAH DI SUMATERA BARAT * Oleh : Aladin Nasution DISTRIBUSI PEMILIKAN TANAH PERTANIAN Pemilikan tanah mempunyai arti penting bagi masyarakat pedesaan karena merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sumadi Suryabrata (2009:76), metode penelitian deskriptif adalah metode yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sumadi Suryabrata (2009:76), metode penelitian deskriptif adalah metode yang 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sumadi Suryabrata (2009:76), metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. lokasi penelitian, yaitu di KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN

BAB III PENYAJIAN DATA. lokasi penelitian, yaitu di KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini penulis akan memaparkan data yang penulis peroleh dari lokasi penelitian, yaitu di KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. Adapun data yang penulis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan seutuhnya yaitu tercapainya kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan tersebut dapat tercapai bila seluruh kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung oleh ketersediaannya air yang cukup merupakan faktor fisik pendukung majunya potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang selaras, serasi dan berkesinambungan serta mengatur hubungan antara

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 75 PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG Cucu Kodir Jaelani 1 1) Badan Pelaksana Penyuluhan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN*

DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN* DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN* Oleh : Chaerul Saleh DISTRIBUSI PEMILIKAN DAN PENGUSAHAAN LAHAN PERTANIAN Dalam pemilikan lahan pertanian memperlihatkan kecenderungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu permasalahan di dalam suatu kegiatan penelitian. Metode yang berhubungan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Menurut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa pembangunan bertujuan untuk menaikan mutu kehidupan. Azas pembangunan yaitu

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI Endah Tri Wijayanti Prodi DIII Keperawatan, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kuisioner adalah untuk mengetahui ketepatan waktu, jumlah, jenis, tepat (sasaran),

III. METODE PENELITIAN. kuisioner adalah untuk mengetahui ketepatan waktu, jumlah, jenis, tepat (sasaran), III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner kepada kelompok petani yang menerima subsidi pupuk. Tujuan penyebaran

Lebih terperinci

pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia masih merupakan Negara agraris (pertanian) oleh karenanya prioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Kolonial Belanda. Kolonisasi yang dijalankan di Indonesia pada awal

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Kolonial Belanda. Kolonisasi yang dijalankan di Indonesia pada awal 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolonisasi adalah bagian migrasi dari program politik etis yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Kolonisasi yang dijalankan di Indonesia pada awal abad 20

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO 1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Sukajadi. Kecamatan Sukajadi merupakan salah satu kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dititikberatkan pada pertumbuhan sektor-sektor yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tujuan pembangunan pada dasarnya mencakup beberapa

Lebih terperinci

CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN

CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN Widia Prestika 1, Ridwan Ahmad 2, Ade Irma Suryani 2 Widia Prestika ( NPM:10030209),

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

URBANISASI DAN TRANSMIGRASI

URBANISASI DAN TRANSMIGRASI 1 URBANISASI DAN TRANSMIGRASI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 24 APRIL 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 2, No 1, Januari 2015 Halaman 1-12 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang dijelaskan: Menurut Sukardi (2008: 166) Penelitian korelasi adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PULAU BARRANG LOMPO

SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PULAU BARRANG LOMPO Sukri Nyompa, Nasiah, Fadhillah Nurlaely Syam/ Sosial Ekonomi Keluarga dan Pelaksanaan 568 SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PULAU BARRANG LOMPO Sukri Nyompa 1, Nasiah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU Febriana. M. Pagisi 1 Euis Karningsih 2 Abduh. H. Harun 3 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Husaini Usman (2008:129), metode deskriptif merupakan suatu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian memerlukan metode untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Penggunaan metode dalam

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani Identitas petani merupakan suatu tanda pengenal yang dimiliki petani untuk dapat diketahui latar belakangnya. Identitas

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA Elfi Manya Sari *, Reni Asmara Ariga ** * Mahasiswa Fakustas Keperawatan USU ** Dosen Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III METODE PENEITIAN BAB III METODE PENEITIAN A. Metode Penelitian Pada sebuah penelitian terdapat sesuatu metode atau cara yang bersifat ilmiah yang di perlukan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Menurut Surakhmad

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun

Lebih terperinci

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan masyarakat tani di Indonesia, yang sebagian besar dilakukan oleh penduduk yang tinggal

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : DATA UMUM : Demografi DATA SATUAN TAHUN 2015 SEMESTER I TAHUN 2016 I. Kependudukan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I BANYAKAN TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I BANYAKAN TAHUN PELAJARAN JURNAL HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I BANYAKAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 The Correlation Between Background Knowledge And

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu dampak dari adanya krisis ekonomi adalah melonjaknya angka pengangguran. Belum pulihnya perekonomian dan timpangnya perkembangan suatu wilayah

Lebih terperinci