ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN PADA SUATU PERUSAHAAN JASA SERTIFIKASI ISO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN PADA SUATU PERUSAHAAN JASA SERTIFIKASI ISO"

Transkripsi

1 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN PADA SUATU PERUSAHAAN JASA SERTIFIKASI ISO M. F. Dwi Hastuti Alumni Program MM STIE Perbanas Jakarta The growth of industry increases the competition amongst players within the industry. In order to survive in the industry, every company has to keep and improve its service quality to its customers not just its products. Some problems relate to service quality and customer satisfaction in PT PSB Certification will be analyzed in this paper. It is found that the strong correlation between service quality and customer satisfaction. The customers from services industry perceive that the reliability dimension is the most important factor. While, the customers from manufacture industry much more consider the responsiveness. On the other hand, tangibles dimension is perceived as not important by all respondents. It seems that PT PSB Certification does not yet meet its customers' expectation on service quality. It is suggested that PT PSB Certification must improve its service quality. Keywords: service quality, customer satisfaction, servqual PENDAHULUAN Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tak terhindarkan dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat khususnya di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Dalam era ini, semua perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun jasa sangat membutuhkan kemampuan baru agar dapat berhasil dan kompetitif (Kaplan dan Norton, 1996). Salah satu cara yang ditempuh perusahaan jasa agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya adalah dengan memberikan pelayanan berkualitas yang memenuhi tingkat kepentingan pelanggan. Bila kualitas layanan yang dinikmati para pelanggan ternyata berada di bawah yang mereka harapkan, mereka akan kehilangan minat terhadap produk jasa perusahaan tersebut. Demikian halnya bila sebaliknya yang terjadi, mereka akan cenderung memakai kembali produk jasa tersebut. Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan tetapi harus dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan. Karena itu, dalam 1

2 merumuskan strategi dan program pelayanan, perusahaan harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan mempertahankan komponen kualitas pelayanan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi sample penelitian adalah perusahaan jasa sertifikasi ISO PT PSB Certification yaitu salah satu perusahaan jasa sertifikasi ISO di Indonesia yang merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing, anak perusahaan dari PSB Certification Pte. Ltd yang berkantor pusat di Singapore. Produk dari PT PSB Certification meliputi jasa sertifikasi ISO9000 (Quality Management System), ISO14000 (Environmental), ISO/TS (Automotive), HACCP (Hazzard Analysis Critical Control Points), OHSMS (Occupational, Health and Safety Management System), ISMS (Information Security Management System) dan QMET (Quality Maritime Education and Training). Saat ini terdapat kurang lebih sekitar 29 badan sertifikasi ISO di Indonesia, oleh karena itu usaha dalam bidang ini akan semakin menemui banyak saingan. Untuk itulah PT PSB Certification tentunya sangat mengutamakan kepuasan pelanggan dalam menjalankan usahanya. Tetapi apakah pelayanan tersebut telah mencapai hasil yang maksimal atau dengan kata lain apakah pelanggan terpuaskan dengan pelayanan PT PSB Certification? Dalam paper ini akan dilakukan survei tiga masalah pokok yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan PT PSB Certification. Pertama, seberapa besarkah tingkat kualitas pelayanan dari PT PSB Certification? Kedua, Sampai dimanakah tingkat kepuasan pelanggan pada PT PSB Certification? Terakhir, Apakah ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan pada PT PSB Certification? KAJIAN KEPUSTAKAAN Secara garis besar konsep service atau jasa mengacu pada tiga lingkup definisi utama: industri, output atau penawaran, dan proses (Johns, 1999). Dalam konteks industri, istilah jasa digunakan untuk menggambarkan berbagai sub-sektor dalam kategorisasi aktivitas ekonomi, 2

3 seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel, personal services, kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. Dalam lingkup penawaran, jasa dipandang sebagai produk intangible yang output-nya lebih berupa aktivitas ketimbang objek fisik. Contohnya, makanan di restoran dan pesawat di jasa penerbangan). Dalam lingkup ini Gummesson (1987) mendefinisikan jasa sebagai something which can be bought and sold out but which you cannot drop on your feet. Definisi ini menekankan bahwa jasa bisa dipertukarkan namun kerapkali sulit dialami atau dirasakan secara fisik. Sebagai proses, jasa mencerminkan penyampaian jasa inti, interaksi personal, kinerja (performance) dalam arti luas, serta pengalaman layanan. Kotler (2000) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Walaupun demikian, produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Maksudnya, ada produk jasa murni (seperti master of ceremony (MC), pengacara, guru olah vokal, dan babysitter), ada pula jasa yang membutuhkan produk fisik sebagai persyaratan utama (misalnya gudang atau jasa pergudangan, komputer dan peripheralnya dalam jasa warnet, dan makanan di restoran). Karakteristik Jasa Empat karakteristik utama jasa yang membedakan dari barang dinamakan paradigma IHIP: Intangibility, Heterogeneity, Inseparability, dan Perishability (Lovelock & Gummesson, 2004). a. Intangibility Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian (Berry, 1980): (1) sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasakan; 3

4 dan (2) sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, dirumuskan atau dipahami secara rohaniah. b. Heterogeneity/Variability/Inconsistency Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya terdapat banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut diproduksi. c. Inseparability Barang biasanya diproduksi terlebih dahulu kemudian dijual, baru dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. d. Perishability Perishability berarti jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu datang, dijual kembali, atau dikembalikan (Edgett & Parkinson, 1993; Zeithaml & Bitner, 2003). Perspektif Kualitas Kualitas jasa atau kualitas layanan (service quality) berkontribusi signifikan bagi penciptaan diferensiasi, positioning, dan strategi bersaing setiap organisasi pemasaran, baik perusahaan manufaktur maupun penyedia jasa. Perspektif pengukuran kualitas bisa dikelompokkan menjadi dua jenis: internal dan eksternal. Kualitas berdasarkan perspektif internal diartikan sebagai zero defect ( doing it right the first time atau kesesuaian dengan persyaratan), sedangkan perspektif eksternal memahami kualitas berdasarkan persepsi pelanggan, ekspektasi pelanggan, kepuasan pelanggan, sikap pelanggan dan customer delight (Sachdev & Verma, 2004). 4

5 Lewis & Booms (1983) merupakan pakar yang pertama kali mendefinisikan kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi ini, kualitas jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan demikian, ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa: jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dirasakan/dipersepsikan (perceived service) (Parasuraman, et al., 1985). Apabila perceived service sesuai dengan expected service, maka kualitas jasa bersangkutan akan dipersepsikan baik atau positif. Jika perceived service melebihi expected service, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih jelek dibandingkan expected service, maka kualitas jasa dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Dimensi Kualitas Jasa Melalui serangkaian penelitian terhadap berbagai macam industri jasa, Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) berhasil mengidentifikasi lima dimensi pokok kualitas jasa: a. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. b. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. c. Assurance (jaminan), yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para 5

6 pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. d. Emphaty (empati), yaitu perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam oeprasi yang nyaman. e. Tangibles (bukti langsung), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. Model kualitas jasa yang paling populer dan hingga kini banyak dijadikan acuan dalam riset manajemen dan pemasaran jasa adalah model SERVQUAL (singkatan dari service quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985, 1988, 1990, 1991, 1993, 1994) dalam serangkaian penelitian mereka terhadap enam sektor jasa: reparasi peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon interlokal, perbankan ritel, dan pialang sekuritas. Model ini dikembangkan untuk membantu para manajer dalam menganalisis sumber masalah kualitas dan memahami cara-cara memperbaiki kualitas jasa. Model yang dikenal pula dengan istilah Gap Analysis Model ini berkaitan erat dengan model kepuasan pelanggan yang didasarkan pada ancangan diskonfirmasi (Oliver, 1997). Ancangan ini menegaskan bahwa bila kinerja pada suatu atribut (attribute performance) meningkat lebih besar daripada harapan (expectations) atas atribut bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas jasa akan positif dan sebaliknya. Kepuasan Pelanggan Pembeli akan puas setelah pembelian tergantung pada kinerja tawaran sehubungan dengan harapan pembeli. Dalam Kotler (2000) kepuasan didefinisikan sebagai A person s feelings of pleasure or disappointment resulting from comparing a product s perceived performance (or outcome) in relation to his or her expectations. Atau dapat diterjemahkan kepuasan adalah 6

7 perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitas pelayanan perusahaan jasa sertifikasi ISO sebagai variabel bebas (X), sedangkan variabel tidak bebasnya (Y) adalah kepuasan pelanggan mengenai layanan tersebut. Adapun indikator-indikator yang akan digunakan dalam mengukur tingkat kualitas pelayanan jasa sertifikasi ISO adalah: (1) Kemampuan petugas melaksanakan jasa (2) Kecepatan dan ketanggapan petugas dalam memberikan jasa (3) Keramahan dan kesopanan petugas serta sifat dapat dipercaya (4) Kepedulian petugas dalam memberikan pelayanan (5) Penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor pelayanan Model Penelitian Model penelitian ini adalah menggunakan analisis uji Koefisien Korelasi Berperingkat Spearman (Spearman Rank Correlation Coefficient). Sebelum dilakukan uji Koefisien Korelasi Berperingkat Spearman, terlebih dahulu data dari variabel kepuasan (Y) dan variabel kualitas (X) yang didapatkan dari penyebaran melalui kuesioner harus diuji reliabilitas dan validitasnya. Kualitas pelayanan Kepuasan pelanggan 7

8 Populasi dan sampel Penelitian ini dilakukan di PT PSB Certification di mana para pelanggan jasa sertifikasi ISO dari PT PSB Certification akan menjadi populasi dalam penelitian ini. Metode penarikan sampel yang dipergunakan adalah non probabilitas dengan penarikan sampel purposive (purposive sampling). Sedangkan kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel tersebut adalah pelanggan yang telah memperoleh sertifikat ISO. Jumlah sampel yang digunakan ditentukan sebanyak 52 klien. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, data yang didapatkan adalah data ordinal. Setelah data dikumpulkan, analisis dilanjutkan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) program versi 13.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Ada beberapa pendekatan tes validitas yaitu: face, valifity, content validity, criterion validity, dan construct validity (Newman, 2000). Untuk dapat lulus uji validity, nilai r (corrected item-total correlation) harus positif dan lebih besar atau sama dengan 0,3 (Masrun, 1972) dan data tersebut dianggap reliabel jika nilai α lebih besar atau minimal sama dengan 0,7 (Guilford dan Ruchter, 1973). Pengukuran statistik Cronbach s alpha akan digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas melalui program SPSS. Rumus Alpha Cornbach reliability coefficients (α) adalah sebagai berikut: α = N S 2 - S i 2 N 1 S 2 Di mana: α N : Koefisien reliabilitas : jumlah anggota sampel 8

9 S 2 S i 2 : varians dari total kuesioner : varians dari item individu Uji hipotesis asosiasi nonparametrik Spearman Rank Correlation Coefficient akan digunakan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kedua variabel. Rumus dari Spearman Rank Correlation Coefficient adalah sebagai berikut r s = d i 2 n ( n 2 1 ) Di mana: r s : Koefisien Korelasi Spearman d i 2 n : Jumlah perbedaan antara dua variabel : jumlah sampel atau data Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi r. Pedoman tersebut, memberikan arti kuat atau tidaknya hubungan yang terjadi. Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Korelasi Tingkat hubungan ,199 Sangat rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat kuat Uji Signifikansi Model Untuk mengetahui apakah nilai koefisien regresi secara statistik berarti atau tidak maka dilakukan pengujian hipotesis untuk uji hipotesis nonparametrik Spearman Rank Correlation Coefficient adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi 0 H 1 = Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi tidak 0 H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0 9

10 Jika signifikan level > 0,05, maka H 0 diterima dan jika signifikan level < 0,05, maka H 0 ditolak. HASIL PENELITIAN Analisis Kualitas Pelayanan Berikut adalah diagram analisis deskriptif tingkat kualitas pelayanan: Gambar 1. Diagram Importance Tangibles Reliability Responsiveness Importance Em ph aty Assurance Analisis deskriptif kualitas pelayanan dari segi importance: a. Nilai minimum untuk importance adalah 3,95 yaitu pada tangibles. b. Nilai tengah adalah 4,36 yaitu pada assurance. c. Nilai maksimum adalah 4,65 yaitu pada responsiveness. Dari hasil di atas, klien PT PSB Certification menganggap bahwa dimensi responsiveness adalah dimensi yang paling penting di antara dimensi-dimensi yang lain dan dimensi tangibles sebagai dimensi yang dianggap paling tidak penting. 10

11 Gambar 2. Diagram Performance Tangibles Reliability Responsiveness Performance Em ph aty Assurance Analisis deskriptif kualitas pelayanan dari segi performance: a. Nilai minimum untuk performance adalah 3,55 yaitu pada tangibles. b. Nilai tengah adalah 3,88 yaitu pada assurance. c. Nilai maksimum adalah 4.16 yaitu pada reliability. Dari hasil di atas, klien PT PSB Certification menganggap bahwa dimensi reliability adalah dimensi yang kualitas pelayanannya paling memuaskan di antara dimensi-dimensi yang lain dan dimensi tangibles sebagai dimensi yang kualitas pelayanannya paling tidak memuaskan. Gambar berikut ini adalah gabungan dari dua diagram yaitu importance dan performance. Dari gambar berikut dapat terlihat gap antara importance dan performance dari masing-masing dimensi. 11

12 Gambar 3. Diagram Importance Performance Tangibles4 Reliability Responsiveness 5 Importance Performance Em ph aty 4 4Assurance Analisis Kepuasan Pelanggan Berikut adalah diagram analisis deskriptif tingkat kepuasan pelanggan: Gambar 4. Diagram Kepuasan Pelanggan Tangibles Reliability 0.00 (0.10) (0.20) (0.30) (0.40) (0.48) (0.39) (0.50) (0.60) (0.59) (0.50) (0.48) Responsiveness Kepuasan Em ph aty Assurance Analisis deskriptif kepuasan pelanggan: a. Nilai minimum untuk kepuasan pelanggan adalah yaitu pada emphaty. 12

13 b. Nilai tengah adalah yaitu pada assurance. c. Nilai maksimum adalah yaitu pada tangibles. Dari gambar 4., gap paling besar antara kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terjadi pada dimensi emphaty, sementara gap paling kecil terdapat pada dimensi tangibles. Semakin besar gap maka kepuasan pelanggannya semakin kecil. Namun pada dimensi tangibles, meskipun gapnya paling kecil, namun nilai kepuasannya tidak terlalu besar karena tidak mencapai angka 4 seperti dimensi reliability atau responsiveness. Hal ini terjadi karena harapan klien terhadap dimensi tangibles tidak terlalu tinggi dan kinerja yang mereka rasakan pun tidak terlalu puas, sehingga meskipun gapnya kecil tidak berarti klien merasa puas. ANALISIS BERDASARKAN JENIS INDUSTRI Kualitas Pelayanan Gambar berikut adalah diagram analisis deskriptif tingkat kualitas pelayanan berdasarkan type of industry: Gambar 5. Diagram Kualitas Pelayanan Berdasarkan Type of Industry Tangibles Reliability Responsiveness Manufacturing Services Em ph aty Assurance Tingkat kualitas pelayanan untuk manufacturing: Nilai minimum adalah 3,93 pada dimensi tangibles. Nilai tengah yaitu 4,36 pada dimensi assurance. 13

14 Nilai maksimum adalah 4,71 pada dimensi responsiveness. Tingkat kualitas pelayanan untuk services: Nilai minimum adalah 4,00 pada dimensi tangibles. Nilai tengah adalah 4,34 pada dimensi assurance. Nilai maksimum adalah 4,60 pada dimensi reliability. Dari hasil di atas, tingkat kualitas pelayanan yang dianggap paling tidak penting baik untuk manufacturing maupun services terdapat pada dimensi tangibles. Sementara tingkat kualitas pelayanan yang paling penting bagi perusahaan manufacturing adalah pada dimensi responsiveness, dan bagi perusahaan services pada dimensi reliability. Kepuasan Pelanggan Berikut adalah diagram analisis deskriptif tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan type of industry: Gambar 6. Diagram Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Jenis Industri Tangibles Reliability Responsiveness Manufacturing Services Em ph aty Assurance Tingkat kepuasan pelanggan untuk manufacturing: Nilai minimum adalah 3,50 pada dimensi tangibles. Nilai tengah yaitu 3,88 pada dimensi assurance. Nilai maksimum adalah 4,16 pada dimensi responsiveness. 14

15 Tingkat kepuasan pelanggan untuk services: Nilai minimum adalah 3,71 pada dimensi emphaty. Nilai tengah adalah 3,87 pada dimensi assurance. Nilai maksimum adalah 4,35 pada dimensi reliability. Dari hasil di atas, tingkatan untuk setiap dimensi antara nilai ekspektasi klien terhadap kualitas pelayanan dengan kepuasan yang mereka rasakan hampir semuanya berada pada tingkatan yang sama. Hal ini bisa dilihat pada nilai tengah dan nilai maksimum pada kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan pada perusahaan manufacturing sama-sama berada pada dimensi assurance dan dimensi responsiveness dan pada perusahaan services sama-sama berada pada dimensi assurance dan reliability. ANALISIS BERDASARKAN TOTAL EMPLOYEES WITHIN COMPANY Kualitas Pelayanan Berikut adalah diagram analisis deskriptif tingkat kualitas pelayanan berdasarkan total employees within company: Gambar 7. Diagram Kualitas Pelayanan Berdasarkan Total Employees Within Company 5.00 Reliability Tangibles 3.85 Responsiveness > Em ph aty 4.06 Assurance Berdasarkan gambar 7. di atas: 15

16 a. Pada jumlah karyawan orang, nilai kualitas pelayanan maksimum adalah 4,66 pada dimensi reliability. b. Pada jumlah karyawan orang, nilai kualitas pelayanan maksimum adalah 4,70 pada dimensi reliability. c. Pada jumlah karyawan , nilai kualitas pelayanan adalah 4,50 pada dimensi responsiveness. d. Pada jumlah karyawan >1000, nilai kualitas pelayanan maksimum adalah 4,92 pada dimensi responsiveness. Kepuasan Pelanggan Berikut adalah diagram analisis deskriptif tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan total employees within company: Gambar 8. Diagram Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Total Employees Within Company Reliability Tangibles Responsiveness > Em ph aty 3.69 Assurance Berdasarkan gambar 8. di atas: a. Pada jumlah karyawan orang nilai kepuasan pelanggan maksimum adalah 4,21 pada dimensi reliability. 16

17 b. Pada jumlah karyawan orang, nilai kepuasan pelanggan maksimum adalah 4,18 pada dimensi reliability. c. Pada jumlah karyawan , nilai kepuasan pelanggan adalah 3,94 pada dimensi responsiveness. d. Pada jumlah karyawan >1000, nilai kepuasan pelanggan maksimum adalah 4,58 pada dimensi responsiveness. Sama seperti pada analisis berdasarkan type of industry, analisis berdasarkan total employee within company pun memiliki dimensi yang sama pada nilai kualitas pelayanan maksimum dan kepuasan pelanggan maksimum. Namun kepuasan paling tinggi terdapat pada perusahaan dengan jumlah karyawan di atas seribu orang dengan nilai kepuasan 4,58. KINERJA SECARA KESELURUHAN (Overall Performance) Kualitas Pelayanan Secara keseluruhan, berdasarkan penilaian dari responden kualitas pelayanan yang diharapkan oleh responden ada pada tingkat 4,35 dari skala 5. Berdasarkan nilai tersebut, dapat dilihat bahwa klien PT PSB Certification mempunyai harapan yang tinggi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT PSB Certification. Kepuasan Pelanggan Berdasarkan penilaian dari responden, nilai kepuasan pelanggan yang dirasakan oleh responden secara keseluruhan berada pada tingkat 3,87 dari skala 5. Berdasarkan nilai tersebut, dapat dilihat bahwa performance PT PSB Certification di dalam memberikan kualitas pelayanan kepada kliennya masih jauh dari harapan kliennya. Karena harapan berada pada tingkat 4,35 sementara kinerja berada pada tingkat 3,87. Selain itu, tidak ada satu pun 17

18 dari hasil analisis yang menunjukkan nilai kepuasan pelanggan sama atau melebihi nilai kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan atau bisa disebut meet expectation. Pengujian Hipotesis Tabel 2. Korelasi antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan Correlations Spearman's rho KUALITAS PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N KUALITAS KEPUASAN PELAYANAN PELANGGAN ** ** Keputusan Signifikan level (0,0000) < 0,05 maka H 0 ditolak. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan pada PT PSB Certification. KESIMPULAN Nilai kepuasan pelanggan yang dirasakan oleh responden secara keseluruhan berada pada tingkat 3,87. Berdasarkan nilai tersebut, dapat dilihat bahwa performance PT PSB Certification di dalam memberikan kualitas pelayanan kepada kliennya masih jauh dari harapan kliennya karena rata-rata harapan berada pada tingkat 4,35. Berdasarkan type of industry (manufacturing dan services), ada kesamaan persepsi tingkat kualitas pelayanan yang dianggap paling tidak penting adalah pada dimensi tangibles. 18

19 Sementara tingkat kualitas pelayanan yang paling penting bagi perusahaan manufacturing pada dimensi responsiveness, dan bagi perusahaan services pada dimensi reliability. Berdasarkan total of employee within company, rata-rata setiap jenis perusahaan memiliki kepuasan yang cukup tinggi, nilai kepuasan tertinggi terdapat pada perusahaan dengan jumlah karyawan di atas 1000 orang. Pada tingkat kualitas pelayanan dimensi yang paling penting adalah reliability dan responsiveness, sementara yang dianggap paling tidak penting adalah dimensi tangibles. Sedangkan pada tingkat kepuasan pelanggan, dimensi reliability dan responsiveness dianggap sebagai dimensi yang memberikan kepuasan paling besar. Tidak ada satupun dari hasil analisis yang nilai kepuasan pelanggannya sama atau melebihi nilai kualitas pelayanan yang diharapkan oleh klien. Sehingga bisa dikatakan kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT PSB Certification belum meet dengan harapan klien. Pelayanan yang diberikan PT PSB Certification belum maksimal dan kemampuan PT PSB Certification untuk dapat mengerti keinginan kliennya juga belum maksimal. Hasil dari analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan sebesar 94% artinya hubungannya searah sehingga jika kualitas pelayanan semakin baik maka kepuasan pelanggan juga semakin meningkat. SARAN Mengingat kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, maka diharapkan PT PSB Certification selalu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya. PT PSB Certification hendaknya memberikan pelatihan-pelatihan mengenai service quality delivery kepada semua karyawan yang berhubungan langsung dengan klien. Karena berdasarkan hasil pengamatan penulis, belum pernah sekali pun karyawan diberikan pelatihan yang berhubungan dengan service quality. 19

20 Perusahaan agar lebih memperhatikan kualitas pelayanan dari dimensi tangibles karena meskipun dimensi tersebut rata-rata oleh setiap perusahaan dianggap tidak terlalu penting namun klien tetap memperhatikan mengenai kualitasnya pelayanannya. Peningkatan kualitas pelayanannya dapat berupa peningkatan individual attention terhadap klien-klien perusahaan dan pemberian motivasi kepada karyawan untuk dapat lebih mengerti kebutuhan klien. PT PSB Certification diharapkan agar mengadakan evaluasi atas standar kualitas pelayanannya karena berdasarkan overall performance tingkat kepuasan pelanggan hanya berada pada angka 3,87. Selain itu dapat juga diadakan penelitian lebih mendalam mengapa tidak ada satupun dari dimensi-dimensi yang mewakili variabel penelitian yang nilai kepuasan pelanggannya melebihi ekspektasi klien. PT PSB Certification hendaknya selalu melakukan survei tentang kualitas pelayanan yang telah diberikan, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan klien ataukah belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Hal ini penting untuk mengantisipasi perubahanperubahan ekspektasi pelanggan terhadap kualitas pelayanan PT PSB Certification. REFERENSI Berry, L. Leonard, Valerie A. Zeithaml & Parasuraman (1991). Marketing Service: Competing Through Quality, New York: Free Press Dajan, Anto (1986). Pengantar Metode Statistik Jilid II. Edisi ke-2, Jakarta: LP3ES Irawan, D. Handi (2003). Indonesian Customer Satisfaction-Membedah Strategi Kepuasan Pelanggan Merek Pemenang ICSA, Jakarta: Elex Media Komputindo Kaplan, S. Robert & David P. Norton (2001). The Strategy-Focus Organization: How Balanced Scorecard Companies Thrive in the New Business Environment, Harvard Business School Press 20

21 Kotler, Philip (2000). Marketing Management The Millenium Edition, New Jersey: Prentice Hall Kotler, Philip & Gary Amstrong (2001). Principles of Marketing, Ninth Edition, New Jersey: Prentice Hall Levitt, Theodore, (1983). The Globalization of Markets, Harvard Business Review, May- June, pp Masrun (1972). Reliabilitas dan Cara Penentuannya, Yogyakarta: Gajah Mada University Press Newman, W. Lawrence (2000). Social Research Method Qualitative and Quantitative Approach, Needham Height: A Pearson Education Company Purnama, Lingga C.M. (2002). Strategic Marketing Plan, Edisi ke-3, Gramedia, Indonesia Rangkuti, Freddy (2003). Measuring Customer Satisfaction Tehnik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN JP, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Remenyi dkk., (1995). Effective Measurement & Management of IT Costs & Benefits, London: Butterworth-Heineman Ltd. Suharyadi & Purwanto S.K (2004). Statistika: Untuk Ekonomi & Keuangan Modern, Edisi ke- 1, Jakarta: Salemba Empat Supranto, J. (1993). Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran, Edisi ke-5, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Tjiptono, Fandy (2005). Pemasaran Jasa, Edisi ke-1, Malang: Bayumedia Publishing Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra (2004). Service, Quality & Satisfaction, Edisi ke-1, Yogyakarta: Andi 21

22 Zeithaml, A. Valerie & Mary Jo Bitner (2003). Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm, Third Edition, New York: McGraw-Hill 22

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti, dikarenakan begitu kayanya alam Indonesia dengan keindahan yang tiada habisnya

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. untuk memenuhi permintaan dan penawaran. (Khisty & Lall, 2005)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. untuk memenuhi permintaan dan penawaran. (Khisty & Lall, 2005) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pergerakan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), pengertian konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan yang ada di kantor bersama Samsat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Karakteristik Jasa Jasa mempunyai banyak arti, mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MIGRASI PRABAYAR DI WILAYAH PT PLN (Persero) RAYON KROYA

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MIGRASI PRABAYAR DI WILAYAH PT PLN (Persero) RAYON KROYA ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MIGRASI PRABAYAR DI WILAYAH PT PLN (Persero) RAYON KROYA Irmawati Sahedhy Noor SK Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta irmawatifeust@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 2, 75 82 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN ANTARA JASA YANG DIHARAPKAN DENGAN JASA YANG DITERIMA PADA BENGKEL MOTOR (Studi kasus Bengkel Motor AHASS di Bekasi)

ANALISIS KESENJANGAN ANTARA JASA YANG DIHARAPKAN DENGAN JASA YANG DITERIMA PADA BENGKEL MOTOR (Studi kasus Bengkel Motor AHASS di Bekasi) ANALISIS KESENJANGAN ANTARA JASA YANG DIHARAPKAN DENGAN JASA YANG DITERIMA PADA BENGKEL MOTOR (Studi kasus Bengkel Motor AHASS di Bekasi) Oleh : Kurniawati Mulyanti Abstrak This study discusses the existence

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SKRIPSI Disusun Oleh : DEDY DOUGLAS HARIANJA J 2 E 0 0 8 0 1 6 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TERHADAP MUTU PELAYANAN DENGAN KONSEP SERVQUAL DI STIKIM

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TERHADAP MUTU PELAYANAN DENGAN KONSEP SERVQUAL DI STIKIM DELIMA Vol.5 No.1 Januari Juni 2017 p ISSN = 2337-8158 e ISSN = 2580-295X HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TERHADAP MUTU PELAYANAN DENGAN KONSEP SERVQUAL DI STIKIM Siti Rafika Putri *

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 77 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty Politeknik Negeri Media Kreatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga layanan internet banking serta telephone banking (Hart dan Smith,1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga layanan internet banking serta telephone banking (Hart dan Smith,1998). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Perbankan adalah industri yang tidak hanya melakukan kegiatan simpan pinjam tetapi juga terkait dengan jasa misalnya memberikan saran tentang investasi dan

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014

Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE-PERFORMANCE MATRIX SEBAGAI DASAR PERBAIKAN STRATEGI PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA SIAK PEKANBARU Satriardi Program

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M. MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.Si Oleh: Eko Sandhi Purnomo 7101406059 Fariza Budi Murtiawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Jasa Sebagai salah satu bentuk produk, jasa juga bisa didefinisikan secara berbedabeda. Gummesson (1987), misalnya mendefinisikan jasa sebagai something which can be

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Kuesioner tahap I (Uji Coba) Kuesioner tahap I ini dibagikan kepada 30 responden. Hasil kuesioner yang didapat terhadap penilaian terhadap

Lebih terperinci

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL Ali Rokhman hhtp://arokhman.blog.unsoed.ac.d Sumber utama: Tjptono, Fandy (2008), Service Management, Penerbit ANDI, Yogyakarta Dasar Singkatan Service Quality

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA Juni Trisnowati Surakarta ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of tangibles, reliability

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE ENELITIAN 4.1 Jenis/Desain enelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang bersifat analisis deskriptif dengan rancangan metode Service Quality (Servqual) yang ditujukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa dengan Pendekatan Metode Servqual (Studi Kasus pada Pusat Pelatihan Bahasa dan Budaya CILACS UII, Yogyakarta) Hendy Ahmad Febrian 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi membawa dampak yang besar bagi pekembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA WARNET GAME ONLINE NEXIA SURABAYA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA WARNET GAME ONLINE NEXIA SURABAYA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA WARNET GAME ONLINE NEXIA SURABAYA Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap kepuasan nasabah. Adapun yang menjadi objek kajian adalah service recovery sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN... PENGARUH FAKTOR KEHANDALAN (X 1 ), KETANGGAPAN (X 2 ), KERAMAHAN (X 3 ), KOMUNIKASI (X 4 ), MENGERTI NASABAH (X 5 ) DALAM KUALITAS LAYANAN BAGIAN PRIORITAS TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK CENTRAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang dirasakan memiliki arti dan makna mendalam, sehingga manusia menggelar acara acara untuk merayakan

Lebih terperinci

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP JASA PELAYANAN KESEHATAN (Menggunakan Metoda Performance Importance Analysis Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sumedang) PRIMA NAOMI ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Yogya Kembali Yogyakarta)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Yogya Kembali Yogyakarta) PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Y.Sudaryanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Abstract This research is aimed to describe how service quality influences customer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TENTANG KUALITAS LAYANAN CALL CENTER PT GARUDA INDONESIA

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TENTANG KUALITAS LAYANAN CALL CENTER PT GARUDA INDONESIA 1 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TENTANG KUALITAS LAYANAN CALL CENTER PT GARUDA INDONESIA Nidia Ardina, Eva Andayani Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DALAM SISTEM PENGAJARAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN CSI (Studi Kasus: Jurusan X Universitas Y) Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari tiga bahasan utama yaitu jasa atau layanan (service), kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari tiga bahasan utama yaitu jasa atau layanan (service), kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Wacana strategi bersaing menjadi topik sentral dalam beberapa dekade terakhir, khususnya dalam menghadapi era globalisasi. Wacana tersebut tidak bisa dilepaskan

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata Subandi Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. yang valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan

BAB 3 METODOLOGI. yang valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan 47 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan

Lebih terperinci

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 30-34 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam

Lebih terperinci

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN EKSPEKTASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Rozalina Novianty 1 Lina Sugiyanto 2 Istiana Wijayanti Mala 3 Universitas Soerjo Ngawi Korespondensi : roza_nov@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN HASIL KERJA PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYAN DI WARALABA ALFAMART CILEGON. Anita Dyah Juniarti

HUBUNGAN HASIL KERJA PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYAN DI WARALABA ALFAMART CILEGON. Anita Dyah Juniarti HUBUNGAN HASIL KERJA PEGAWAI DENGAN KUALITAS PELAYAN DI WARALABA ALFAMART CILEGON Anita Dyah Juniarti Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hasil kerja pegawai dengan kualitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

BAB II LANDASAN TEORI. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Kualitas Pelayanan 2.1.1 Definisi Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,lingkungan yang memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) 1 PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) Oleh Kukuh Mulyanto, S.S.,S.E.,M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode mixed method design sequence karena pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif digunakan secara terpadu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Abdul Zahir 1, Saddang Saputra 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1 abdulzahir86@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan suatu negara besar dengan letak yang strategis dalam peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MENGENAI KUALITAS LAYANAN FIRST MEDIA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MENGENAI KUALITAS LAYANAN FIRST MEDIA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MENGENAI KUALITAS LAYANAN FIRST MEDIA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS ANALYSIS OF CUSTOMERS SATISFACTION REGARDING THE SERVICE QUALITY OF FIRST

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Kualitas jasa merupakan isu strategik bagi setiap organisasi pemasaran, terlepas dari bentuk produk yang dihasilkan. Kualitas menurut ISO 9000 adalah derajat atau

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di NN Laundry, Jakarta Selatan)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di NN Laundry, Jakarta Selatan) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di NN Laundry, Jakarta Selatan) ANALYSIS OF SERVICE QUALITY EFFECT TOWARD CUSTOMER SATISFACTION

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan teknologi komunikasi sehingga berkembangnya pendidikan dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang baik menjadi

Lebih terperinci

BABS SIMPULAN DAN SARAN

BABS SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka pada bagian akhir dari seluruh analisis dalam penyusunan skripsi ini penulis akan memberikan simpulan

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen ABSTRAK Perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti perhotelan memerlukan faktorfaktor pendukung untuk menarik minat para konsumen agar mau menggunakan jasa yang ditawarkan. Kualitas pelayanan jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA Oleh Purwatiningsih Dosen AMIK Cipta Abstraksi Peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut: apakah

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN DIMENSI BANKING SERVICE QUALITY DENGAN METODE SERVICE QUALITY (Studi Kasus di Bank X ) *

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN DIMENSI BANKING SERVICE QUALITY DENGAN METODE SERVICE QUALITY (Studi Kasus di Bank X ) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas 04 Vol.2 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN DIMENSI BANKING SERVICE QUALITY

Lebih terperinci

BAB V SIMP ULAN DAN SARAN

BAB V SIMP ULAN DAN SARAN BAB V SIMP ULAN DAN SARAN BAB5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap harapan dan persepsi konsumen, maka diambil simpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135 Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135 EVALUASI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA EVALUATION OF COSTUMER SATISFACTION WITH PHARMACEUTICAL

Lebih terperinci

STEFANUS YULIANTO E FAKULTAS TEKNIK INDUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG INTISARI

STEFANUS YULIANTO E FAKULTAS TEKNIK INDUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG INTISARI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CV. SMARTPHONE COMMUNITY DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS STEFANUS YULIANTO E12.2008.00288

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelanggan Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kepuasan Menurut Kotler ( 1995, p46 ), kepuasan adalah tingkat kepuasan perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja ( hasil ) yang dia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain menjadi ikon makanan murah dan tempat pariwisata, Bandung juga

BAB I PENDAHULUAN. Selain menjadi ikon makanan murah dan tempat pariwisata, Bandung juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selain menjadi ikon makanan murah dan tempat pariwisata, Bandung juga terkenal akan produk sepatu. Cibaduyut merupakan salah satu sentra industri sepatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Mursid (2010:26), menyatakan bahwa pengertian dari Pemasaran yaitu pemasaran tidak lain daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen

Lebih terperinci