BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 A. LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN Program Pembangunan Pertanian pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha di bidang pertanian yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Tujuan pembangunan pertanian adalah : (1) meningkatkan kesejahteraan petani/masyarakat; (2) meningkatnya pendapatan wilayah; (3) meningkatnya pendapatan nasional dan tercapainya keseimbangan perekonomian baik di pusat maupun di daerah. Untuk mewuju dkan tujuan pembangunan pertanian tersebut, sangat diperlukan pengelolaan yang memadai, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang hasilnya akan berguna bagi pengambilan kebijakan bagi para pimpinan di Kementerian Pertanian RI. Guna mencapai pada kondisi tersebut, maka perlu didukung oleh data dan informasi yang berkualitas. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2013 diharapkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian. Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2013, yang meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif, pencapaian sasaran fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk kendala dan rencana tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA

2 B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 1. Tugas Pokok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian. 2. Visi Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan menetapkan visinya, yaitu: Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian 3. Misi Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan citacita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian b. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian c. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian d. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian. C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selama kurun waktu tahun 2013, dan secara umum dapat digunakan sebagai indikator pencapaian kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2

3 D. HASIL YANG DIHARAPKAN Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal, tepat waktu, akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan keputusan, kebijakan, serta penyusunan rencana strategis Kementerian Pertanian dimasa yang akan datang. 3

4 BAB. II ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN A. ORGANISASI Sebagaimana tersebut pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian RI yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dalam menyelenggarakan tugasnya menyelenggarakan fungsi-fungsi : 1. Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi komoditas pertanian; 2. Penyediaan ; 3. Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi hortikultura dan perkebunan; 4. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat. Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal tersebut Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4 (empat) unit yaitu ; 1. Bagian Umum; 2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi; 3. Bidang Data Komoditas; 4. Bidang Data Non Komoditas; Unit kerja Eselon IV terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Subag Kepegawaian dan Rumah Tangga 3. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan 4. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan 5. Sub Bidang Data Prasarana 6. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian 7. Sub Bidang Aplikasi Multimedia 8. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi 9. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer Kelompok jabatan fungsional, di mana terdapat 2 (dua) Koordinator Fungsional yaitu : 1. Koordinator Fungsional Pranata Komputer 2. Koordinator Fungsional Statistik Sedangkan dari aspek sumberdaya manusia, Pusdatin memiliki mandat melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat fungsional pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian. Sedangkan dari sisi internal, 4

5 pusdatin yang didukung oleh 119 orang pegawai secara terus menerus dan berjenjang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya, terutamanya dalam bidang statistik dan sistem informasi. Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian selengkapnya struktur Organisasi Pusdatin adalah sebagai berikut : PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN BAGIAN UMUM SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN RUMAH TANGGA BIDANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BIDANG DATA KOMODITAS BIDANG DATA NON KOMODITAS SUB BIDANG SISTEM JARINGAN KOMPUTER SUB BIDANG APLIKASI SISTEM INFORMASI SUB BIDANG APLIKASI MULTIMEDIA SUB BIDANG DATA TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN SUB BIDANG DATA HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN SUB BIDANG DATA PRASARANA SUB BIDANG DATA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 5

6 Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 119 orang pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Di tahun 2012 pegawai Pusdatin berkurang dikarenakan memasuki masa pensiun 2 orang atas nama : 1. Hadidjah,SH ( pensiun per Oktober 2013) 2. Ir. Sari Sutiyorini,MSI ( pensiun per November 2013) Total pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan bulan desember 117 orang. Hal ini seperti tercantum sebagai berikut : 1. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin didukung oleh 117 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari struktural/staf 73 orang, 24 orang pejabat statistisi dan calon pejabat statistisi dan 20 orang pejabat pranata komputer dan calon pejabat pranata komputer. 2. Berdasarkan pendidikan Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin sampai dengan bulan Desember 2013 mempunyai latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 1 Tabel 1. Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 No. Jenjang Pendidikan Jumlah 1 S3 1 orang 2 S2 25 orang 3 S1 43 orang 4 D3/Sarjana Muda 5 orang 5 SLTA 42 orang 6 SLTP 1 orang Jumlah 117 orang 3 Berdasarkan pangkat/golongan Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 23 orang golongan IV, 77 orang golongan III, dan 17 orang golongan II 6

7 B. SARANA a. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pusdatin sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem informasi pertanian, telah didukung oleh sarana yang cukup memadai, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam hal pengembangan perangkat keras, Pusdatin selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas. Sedangkan dari aspek perangkat lunak, hal yang diutamakan yaitu penertiban penggunaan software yang legal. b. Piranti Keras (Hardware) Ketersediaan perangkat keras (hardware) yang ada di Pusdatin dan dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perangkat yang saat ini digunakan dan dikelola Pusdatin meliputi : - Server - Perangkat utama jaringan komputer berupa core switch, router, fire wall, conten engine, antivirus gateway, bandwidth management. - Backbone jaringan antar gedung berupa jaringan kabel serat optik yang menghubungkan gedung-gedung di kantor pusat dan kompleks Kementerian Pertanian di Pasar Minggu serta perangkat wireless yang menghubungkan kantor pusat dengan kompleks Kementan di Pasar Minggu. - datacenter c. Perangkat Lunak (Software) Ketersediaan perangkat lunak (software) yang merupakan software original (ada lisensi) yaitu sebagai berikut : - windows server enterprice exchange server enteroffice office 2003 pro - office XP Mc Afee antivirus Kaspersky antivirus - Mc Afee antivirus Adobe Photoshop Adobe Premier Adobe After Effect Macromedia MX Macromedia Director

8 - Visual Studio. Net Cristal report Arc View Arc MS - Art GIS - HP Opernview d. Laboratorium Komputer Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah 40 unit dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink 24 port dan dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke jaringan komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan laboratorium tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan komputer yang berbasis web. e. Jaringan Komputer di Kantor Pusat Upaya untuk meningkatkan kinerja Pusdatin khususnya dalam hal pengembangan jaringan komunikasi, sehingga alir komunikasi data dari daerah ke pusat, demikian pula sebaliknya dapat berjalan dengan lancar, maka Pusdatin telah merancang interkoneksi jaringan komputer antara instansi pusat dan daerah dengan memanfaatkan fasilitas internet. Saat ini unit kerja yang berlokasi di kantor pusat Kementerian Pertanian telah terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan serat optik, sedangkan antar lantai pada setiap gedung telah terhubung dengan menggunakan kabel Un-Shield Twisted Pair. Kompleks Kantor Pertanian di Pasar Minggu juga telah terhubung ke dalam satu jaringan komputer. Antara kantor pusat dengan kompleks kantor pertanian di Pasar Minggu sudah dihubungkan ke dalam satu jaringan komputer dengan teknologi wireless menggunakan microwave. Di Kementerian Pertanian telah tersedia koneksi ke jaringan internet secara leased line yang menghungkan jaringan komputer di Kementerian Pertanian selama 24 jam dengan bandwidth 5 Mbps. Hingga saat ini sudah lebih dari unit komputer terhubung dalam jaringan ini. f. Perpustakaan Pusdatin Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin telah tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik (3.092 buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku), pertanian (550 buku) dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu pertanian, matematika dan kamus (210 buku). 8

9 Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka bahan dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data pertanian yang direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2011 kedalam basisdata pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas internet oleh para pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi pula CD-nya. Terdapat 122 buah CD sebagai pelengkap bahan pustaka yang dapat diakses oleh para pengguna jasa perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk mengakses datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis, melalui Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA). C. ANGGARAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan. Berdasarkan DIPA pagu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2013 nomor /2013 tanggal 5 Desemebr 2012 sebesar Rp ,- (Lima puluh tiga milyard seratus lima puluh delapan juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) Selengkapnya keragaan anggaran Pusdatin selama kurun waktu 5 tahun terakhir seperti disajikan pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Perkembangan Anggaran Pusdatin tahun No. Tahun Jumlah Anggaran Realisasi % , , Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Kenaikan anggaran di Pusdatin dari tahun 2012 ke tahun

10 D. CAKUPAN KEGIATAN Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2013 tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi. Adapun dalam pelaksanaannya, DIPA Pusdatin tahun 2013 dikelola oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini yang ditunjuk yaitu Kepala Bagian Umum. Untuk kegiatan tahun 2013 kegiatan di bagi dalam beberapa output. Masingmasing output memiliki beberapa sub output yang disesuaikan dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun sebelumnya. RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian. Adapun rincian output sesuai dengan RKP dibandingakan dengan TA 2012 adalah sebagai berikut : kode Output TA 2012 TA Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi 002 Laporan Pembinaan, Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi 003. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi 20 laporan 10 laporan 7 laporan 10 laporan 11 Laporan 11 Laporan 004. Pelatihan dan Pengembangan SDM orang orang 006. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 007. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan 7 dokumen 9 dokumen 7 laporan 7 laporan 010. Alat Pengolah Data dan Multimedia 65 unit 161 unit 994. Layanan Perkantoran 12 bulan 12 bulan 995. Kendaraan bermotor - 3 unit 997 Peralatan dan fasilitas perkantoran - 50 unit 10

11 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi a. Laporan Penyusunan Data PDB b. Laporan Survei Data Kesejahteraan petani 2013 c. Laporan Pengelolaan data pertanian tanaman pangan dan peternakan level kab/kota d. Laporan Publikasi Data statistik Pertanian e. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan Peternakan f. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura g. Laporan pengukuran produktivitas perkebunan h. Laporan pengembangan metode konversi bawang merah i. Laporan Pengelolaan data komoditas hortikultura dan perkebunan j. Laporan Upaya percepatan penyediaan data dan kualitas data tanaman pangan berkesinambungan pada skala nasional 2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi a. Laporan Analisis Harga Komoditas Pertanian b. Laporan Analisis Indikator makro sektor pertanian c. Laporan Analisis dan Penataan Data Konsumsi d. Laporan pengumpulan data lahan berbasis peta e. Laporan Analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian f. Laporan penataan data hulu sektor pertanian g. Laporan Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja, Penduduk dan kemiskinan h. Laporan penataan dan analisis data lahan pertanian 3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi a. Laporan penataan dan pengelolaan infrastruktur TIK b. Laporan perancangan dan pengembangan sistem komunikasi dan kolaborasi c. Laporan Penyusunan dan penerapan SOP Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi d. Laporan pengembangan website dan multimedia e. Laporan pengawalan unit pelayanan informasi pertanian di daerah f. Laporan pengembangan sistem informasi manajemen g. Laporan pengembangan sistem informasi pertanian h. Laporan Penyelenggaraan lomba web lingkup Pertanian 11

12 4. Pelatihan dan Pengembangan SDM a. Implementasi dan Pengawalan e-form Peternakan b. Bimtek pemanfaatan e-form hortikultura c. Bimtek penggunaan alat GPS untuk pengukuran areal perkebunan d. Laporan pengawalan operasional LPSE ( e-procurement) e. Peningkatan kualitas SDM f. Pembinaan pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer g. Bimtek pengukuran produktivitas hortikultura h. Bimtek metodologi area frame i. Bimtek pengembangan metode konversi satuan produksi tanaman hias j. Sosialisasi kegiatan perstatistikan 1. Sosialisasi buku pedoman survei dan pelaksanaan survei data kesejahteraan petani 2. Workshop kegiatan outlook komoditas perkebunan dan hortikultura 3. Pelaksanaan pelatihan pengukuran produktivitas perkebunan 4. Workshop hasil pengkuran produktivitas perkebunan 5. Pelaksanaan pelatihan pengembangan metode konversi bawang merah 6. Workshop hasil konversi bawang merah 7. Workshop pengelolaan data hortikultura dan perkebunan 8. Workshop analisis indikator makro 9. Workshop penataan data konsumsi 10. Pelatihan data lahan berbasis peta 11. Workshop hasil analisis kinerja perdagangan 12. Workshop hasil analisis penataan data tenaga kerja,penduduk dan kemiskinan 13. Workshop sistem jaringan komputer 14. Workshop sistem informasi manajemen 15. Workshop sistem informasi pertanian 16. Pelaksanaan HIPI 17. Workshop website 18. Workshop perbaikan metode pengumpulan data pertanian (FGD) 19. Forum komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian 5. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran a. Dokumen Administrasi Kegiatan b. Dokumen Penyusunan program dan Rencana Kerja Tahunan c. Dokumen Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan satker d. Dokumen Penyusunan laporan SAI dan laporan keuangan e. Dokumen Penyusunan laporan SABMN f. Dokumen Pelaksanaan hibah aset g. Dokumen pelaksanaan penghapusan BMN h. Dokumen Pengelolaan dan pembinaan kepegawaian 12

13 6. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Laporan Penyusunan laporan dan monitoring evaluasi kegiatan b. Laporan Penyusunan News Letter c. Laporan dukungan teknis rapat pimpinan d. Laporan pelaksanaan layanan perpustkaan dan kearsipan e. Laporan penyelenggaraan pameran pusdatin f. Laporan kerjasaman antar instansi pemerintah dan luar negeri 7. Alat Pengolah Data dan Multimedia 8. Layanan Perkantoran a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 9. Kendaraan Bermotor 10. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 13

14 A. REALISASI KEUANGAN BAB. III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN Pada tahun anggaran 2013 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker dengan jumlah sebesar Rp ,- rupiah murni Adapun realisasi perbelanja berdasarkan laporan Keuangan SAI adalah sebagai berikut : No. Belanja Pagu Realisasi % 1 Pegawai , ,70 2 Barang , ,- 93,01 3 Modal , ,- 93,20 Total , ,- 92,70 Realisasi per output adalah sebagai berikut : 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi dengan pagu sebesar Rp ,- tersealisasi sebesar Rp atau sebesar 97,56 persen sisa mati sebesar Rp Yang terdiri dari : a. Laporan Penyusunan Data PDB dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,28 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Laporan Survei Data Kesejahteraan petani 2013 dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,40 persen sisa mati sebesar Rp ,- c. Laporan Pengelolaan data pertanian tanaman pangan dan peternakan level kab/kota dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 91,17 persen sisa mati sebesar Rp ,- d. Laporan Publikasi Data statistik Pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 91,26 persen sisa mati sebesar Rp ,- e. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan Peternakan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,63 persen sisa mati sebesar Rp ,- 14

15 f. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 86,25 persen sisa mati sebesar Rp ,- g. Laporan pengukuran produktivitas perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp atau sebesar 72,76 persen sisa mati sebesar Rp ,- h. Laporan pengembangan metode konversi bawang merah dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 85,54 persen sisa mati sebesar Rp ,- i. Laporan Pengelolaan data komoditas hortikultura dan perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 76,41 persen sisa mati sebesar Rp ,- j. Laporan Upaya percepatan penyediaan data dan kualitas data tanaman pangan berkesinambungan pada skala nasional dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 99,31 persen sisa mati sebesar Rp ,- 2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi dengan pagu sebesar Rp ,- tersealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,10 persen sisa mati sebesar Rp ,-. Yang terdiri dari : a. Laporan Analisis Harga Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 93,47 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Laporan Analisis Indikator makro sektor pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,68 persen sisa mati sebesar Rp ,- c. Laporan Analisis dan Penataan Data Konsumsi dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,81 persen sisa mati sebesar Rp ,- d. Laporan pengumpulan data lahan berbasis peta dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,17 persen sisa mati sebesar Rp ,- e. Laporan Analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 94,83 persen sisa mati sebesar Rp ,- f. Laporan Analisis dan Penataan Data SDM Pertanian, penduduk, kemiskinan dan kelembagaan petani dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 98,22 persen sisa mati sebesar Rp ,- 15

16 g. Laporan penataan data hulu sektor pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 99,26 persen sisa mati sebesar Rp ,- h. Laporan analisis dan penataan data tenaga kerja, penduduk dan kemiskinan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,74 persen sisa mati sebesar Rp ,- i. Laporan penataan data data lahan pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 93,67 persen sisa mati sebesar Rp ,- 3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi dengan pagu sebesar Rp ,- tersealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,66 persen sisa mati sebesar Rp ,-. Yang terdiri dari : a. Laporan penataan dan pengelolaan infrastruktur TIK dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 89,89 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Laporan perancangan dan pengembangan sistem komunikasi dan kolaborasi dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 82,77 persen sisa mati sebesar Rp ,- c. Laporan Penyusunan dan penerapan SOP Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,47 persen sisa mati sebesar Rp ,- d. Laporan pengembangan website dan multimedia dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 87,34 persen sisa mati sebesar Rp ,- e. Laporan pengawalan unit pelayanan informasi pertanian di daerah dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 97,01 persen sisa mati sebesar Rp ,- f. Laporan pengembangan sistem informasi manajemen dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,92 persen sisa mati sebesar Rp ,- g. Laporan pengembangan dan perawatan sistem informasi pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 83,50 persen sisa mati sebesar Rp ,- 16

17 h. Laporan pengembangan dan pengawalan website dan multimedia dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,83 persen sisa mati sebesar Rp ,- i. Laporan Penyelenggaraan lomba web lingkup Pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,54 persen sisa mati sebesar Rp ,- 4. Pelatihan dan Pengembangan SDM dengan pagu sebesar Rp ,- tersealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 89,42 persen sisa mati sebesar Rp ,-. Yang terdiri dari : a. Implementasi dan Pengawalan e-form Peternakan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,10 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Bimtek pemanfaatan e-form hortikultura dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 86,07 persen sisa mati sebesar Rp ,- c. Bimtek penggunaan alat GPS untuk pengukuran areal perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,08 persen sisa mati sebesar Rp ,- d. Laporan pengawalan operasional LPSE ( e-procurement) dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 94,08 persen sisa mati sebesar Rp ,- e. Peningkatan kualitas SDM dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,89 persen sisa mati sebesar Rp ,- f. Pembinaan pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 97,43 persen sisa mati sebesar Rp ,- g. Bimtek pengukuran produktivitas hortikultura dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 83,95 persen sisa mati sebesar Rp ,- h. Bimtek metodologi area frame dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,67 persen sisa mati sebesar Rp ,- i. Bimtek pengembangan metode konversi satuan produksi tanaman hias dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 75,80 persen sisa mati sebesar Rp ,- j. Sosialisasi kegiatan perstatistikan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,29 persen sisa mati sebesar Rp ,- yang terdiri dari : 17

18 1. Sosialisasi buku pedoman survei dan pelaksanaan survei data kesejahteraan petani dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 98,73 persen sisa mati sebesar Rp ,- 2. Workshop kegiatan outlook komoditas perkebunan dan hortikultura dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 69,85 persen sisa mati sebesar Rp ,- 3. Pelaksanaan pelatihan pengukuran produktivitas perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 78,60 persen sisa mati sebesar Rp ,- 4. Workshop hasil pengkuran produktivitas perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 73,14 persen sisa mati sebesar Rp ,- 5. Pelaksanaan pelatihan pengembangan metode konversi bawang merah dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 81,05 persen sisa mati sebesar Rp ,- 6. Workshop hasil konversi bawang merah dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 76,96 persen sisa mati sebesar Rp ,- 7. Workshop pengelolaan data hortikultura dan perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 61,94 persen sisa mati sebesar Rp ,- 8. Workshop analisis indikator makro dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 99,17 persen sisa mati sebesar Rp ,- 9. Workshop penataan data konsumsi dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,30 persen sisa mati sebesar Rp ,- 10. Pelatihan data lahan berbasis peta dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,00 persen sisa mati sebesar Rp ,- 11. Workshop hasil analisis kinerja perdagangan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,33 persen sisa mati sebesar Rp ,- 12. Workshop hasil analisis penataan data tenaga kerja,penduduk dan kemiskinan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,02 persen sisa mati sebesar Rp ,- 13. Workshop sistem jaringan komputer dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 82,06 persen sisa mati sebesar Rp ,- 18

19 14. Workshop sistem informasi manajemen dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 98,11 persen sisa mati sebesar Rp ,- 15. Workshop sistem informasi pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,34 persen sisa mati sebesar Rp ,- 16. Pelaksanaan HIPI dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,49 persen sisa mati sebesar Rp ,- 17. Workshop website dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 95,92 persen sisa mati sebesar Rp ,- 18. Workshop perbaikan metode pengumpulan data pertanian (FGD) dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 88,81 persen sisa mati sebesar Rp ,- k. Forum komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 96,33 persen sisa mati sebesar Rp ,- 5. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran dengan pagu sebesar Rp ,- tersealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 83,18 persen sisa mati sebesar Rp ,-. Yang terdiri dari : a. Dokumen Administrasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 90,66 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Dokumen Penyusunan program dan Rencana Tahunan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 77,45 persen sisa mati sebesar Rp ,- c. Dokumen Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan satker dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 80,30 persen sisa mati sebesar Rp ,- d. Dokumen Penyusunan laporan SAI dan laporan keuangan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 71,59 persen sisa mati sebesar Rp ,- e. Dokumen Penyusunan laporan SABMN dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 93,88 persen sisa mati sebesar Rp ,- 19

20 f. Dokumen Pelaksanaan hibah aset dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 65,85 persen sisa mati sebesar Rp ,- g. Dokumen pelaksanaan penghapusan BMN dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,39 persen sisa mati sebesar Rp ,- h. Dokumen Pengelolaan dan pembinaan kepegawaian dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 90,30 persen sisa mati sebesar Rp ,- i. Dokumen Penyusunan renstra Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 97,04 persen sisa mati sebesar Rp ,- 6. Laporan Kegiatan dan Pembinaan dengan pagu sebesar Rp ,- tersealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 82,82 persen sisa mati sebesar Rp ,-. Yang terdiri dari : a. Laporan penyusunan laporan dan monitoring evaluasi kegiatan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 85,00 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Penyusunan News Letter dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 90,24 persen sisa mati sebesar Rp ,- c. Laporan dukungan teknis rapat pimpinan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 84,70 persen sisa mati sebesar Rp ,- d. Laporan pelaksanaan layanan perpustakaan dan kearsipan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 97,84 persen sisa mati sebesar Rp ,- e. Laporan Penyelenggaraan Pameran Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 90,92 persen sisa mati sebesar Rp ,- f. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 52,03 persen sisa mati sebesar Rp ,- 7. Alat Pengolah Data dan Multimedia dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 92,83 persen sisa mati sebesar Rp ,- 20

21 8. Layanan Perkantoran a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 90,28 persen sisa mati sebesar Rp ,- b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 89,71 persen sisa mati sebesar Rp ,- 9. Layanan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 99,97 persen, sisa mati sebesar Rp ,- 10. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 99,97 persen, sisa mati sebesar Rp ,- Realisasi anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan 31 Desember 2013 dengan pagu sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (92,70%) sehingga terdapat sisa mati sebesar Rp ,- (7,30%) Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ; Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif Parameter Pagu Realisasi Sisa Keuangan (Rp.) , , ,- Keuangan (%) 100 % 92,70% 7,30% Fisik (%) 100 % 100 % 0 % 21

22 B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK KEGIATAN PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi Tujuan a. Laporan Penyusunan Data PDB Sektor Pertanian Di sektor pertanian, PDB terbagi atas sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, perikanan, dan kehutanan, dimana perhitungan PDB menggunakan pendekatan produksi. Dari nilai PDB dapat diketahui perkembangan kinerja yang dicapai oleh setiap sub sektor pendukung pertanian secara menyeluruh mulai dari aktivitas pertanian dari sisi on farm sampai dengan aktivitas pasca panen (off farm). Untuk melengkapi informasi tentang kinerja masing-masing sub sektor pertanian, diperlukan juga informasi perkembangan kinerja dari beberapa komoditas atau kelompok komoditas yang merupakan unggulan sektor pertanian. Untuk itu Pusdatin bekerja sama dengan BPS berupaya untuk menyajikan data PDB sektor pertanian yang dirinci menurut sub sektor dan komoditas/kelompok komoditas, dilengkapi dengan PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh informasi yang selengkapnya tentang posisi sektor pertanian terhadap sektor-sektor lainnya serta kontribusinya dalam mendukung perekonomian Indonesia. Tujuan: 1. Melakukan penyusunan data PDB per sub sektor dan komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian tahun 2010 s/d Melakukan analisis PDB sektor pertanian. Sasaran: Tersedianya informasi tentang kinerja sektor pertanian secara menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan on farm maupun off farm 22

23 Output: 1. Buletin PDB sektor pertanian Triwulan 1 sampai dengan triwulan IV tahun 2013, berisi analisis data PDB sektor pertanian berdasarkan lapangan usaha per triwulan tahun 2012 sd 2013, 2. Data PDB sektor pertanian yang mencakup PDB sektor pertanian yang dirinci menurut sub sektor, kelompok komoditas, beberapa komoditas unggulan, data PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan data PDB sektor perdagangan berbasis pertanian tahun , 3. Buku Analisis PDB Sektor Pertanian tahun 2013, berisi hasil analisis data PDB sektor pertanian, sektor industri pengolahan pertanian dan sektor perdagangan pertanian beserta hasil analisis kinerja masing-masing sektor dan keterkaitan antar sektor yang menunjukkan kinerja pertanian secara menyeluruh dari hulu sampai hilir, 4. Penyempurnaan Database PDB sektor Pertanian, berisi data-data PDB atas dasar harga berlaku, Kontribusi PDB, PDB atas dasar harga konstan (2000) dan laju pertumbuhan PDB, 5. Laporan Akhir Kegiatan Penyusunan Data PDB sektor pertanian Tahun Outcome: 1. Tersedianya data PDB sektor pertanian yang dirinci menurut sub sektor pendukungnya, kelompok komoditas atau komoditas unggulan pertanian, PDB industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian. 2. Tersebar luasnya informasi serta digunakannya data PDB sektor pertanian dan hasil analisisnya oleh Eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Informasi tersebut menjadi bahan masukan dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan pertanian terkait kinerja masing-masing Eselon I. Permasalahan: 1. Struktur biaya yang digunakan untuk menghitung PDB sektor pertanian sebagian besar masih menggunakan hasil pengolahan Sensus Pertanian 2003 dan hasil analisis tahun Data Industri Besar dan Sedang serta data Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga tahun 2011 masih merupakan data estimasi. 3. Tidak semua indeks harga industri menurut 5 dijit KBLI tersedia, sehingga banyak KBLI yg menggunakan indeks harga sejenis yang 23

24 mendorong adanya bias mengingat pergerakan dapat berbeda walaupun tidak terpaut banyak 4. Naik turunnya pertumbuhan pada 5 dijit KBLI selain dari pertumbuhan industri itu sendiri juga dari migrasi komoditi-komoditi yang sejenis yang berasal dari KBLI lain menyebabkan pertumbuhannya sangat fluktuatif. 5. Beberapa data pendukung, seperti data produksi periode triwulanan menurut komoditas untuk sub sektor perkebunan dan peternakan, serta data pertambahan berat menurut komoditas dan kelompok umur untuk sektor peternakan belum tersedia secara lengkap Pemecahan masalah: 1. Dengan adanya hasil sensus pertanian tahun 2013, diharapkan dalam penyusunan PDB di tahun yang akan datang dapat menggunakan data struktur ongkos usaha tani terbaru dari hasil sensus pertanian tersebut. 2. Perlu adanya peningkatan kerja sama antara Pusdatin, Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik dalam penyediaan data pendukung PDB pertanian, baik data primer maupun data sekunder. 3. Memberikan saran kepada BPS untuk dapat menyebarluaskan data dasar dan pendukung penyusunan PDB lebih lengkap dan tepat waktu. Kesimpulan : 1. Penyempurnaan penyusunan PDB sektor pertanian (termasuk industri pengolahan dan perdagangan bebasis pertanian) dari hulu sampai hilir mmberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 22,98 persen pada tahun 2010 dan menjadi 22,60 persen pada tahun Kontribusi tertinggi tahun 2012 adalah kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) sebesar 10,68 persen terhadap PDB Indonesia, disusul PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian sebesar 7,58 persen dan PDB sektor perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian sebesar 4,34 persen. 2. Secara umum laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masingmasing kelompok komoditi dalam lingkup Kementerian Pertanian menghasilkan pertumbuhan yang positif selama tahun 2010 sampai 2012, kecuali industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki bebrasis pertanian pada tahun 2010 dan 2012 serta industri pupuk, kimia dan barang dari karet pada tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan. 3. Sub sektor pertanian yang memiliki kontribusi tertinggi adalah tanaman bahan makanan termasuk didalamnya sub sektor tanaman 24

25 pengan dan hortikultura mencapai 6,97 persen, disusul sektor perkebunan mencapai 1,94 persen dan sektor peternakan mencapai 1,77 persen terhadap PDB Indonesia pada tahun Kontribusi Sektor Industri dan Perdagangan berbasis pertanian (off farm) sangat didukung oleh peranan dan pertumbuhan sektor pertanian (on farm) sehingga proses pembinaan sektor pertanian dari hulu menjadi sangat penting. Saran 1. Penyempurnaan penyusunan PDB Pertanian yang menjadi lingkup binaan Kementerian Pertanian perlu dilakukan evaluasi terhadap cakupannya sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) Kementerian Pertanian sehingga dapat diperoleh gamabran kinerja sektor pertanian yang tepat. 2. Dengan akan adanya perubahan tahun dasar PDB atas dasar harga konstan 2000 menjadi tahun 2010 pada tahun 2014, maka Kementan melalui Pusdatin telah mengusulkan agar publikasi rutin PDB oleh BPS dapat dirinci pada Tabama menjadi padi, palawija dan hortikutura. 3. Diperlukan koordinasi dan kerjasama antara Pusdatin, Eselon I lingkup Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik dalam perbaikan penyusunan data PDB pertanian selanjutnya. Koordinasi dan kerjasama ini sebaiknya dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan sehingga dapat diperoleh gambaran kinerja sektor pertanian secara lengkap dan menyeluruh. b. Laporan Survei Data Kesejahteraan Petani 2013 Peranan sektor pertanian sebagai penyedia utama pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012, sektor pertanian dalam arti sempit telah memberikan kontribusi sebesar 10,68 persen dalam pembentukan PDB Indonesia atau setara Rp. 880,17 trilyun (Angka Sangat Sementara). Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja lebih dari 40 persen tenaga kerja terserap di sektor pertanian dari total tenaga kerja Indonesia. Meskipun pertanian menjadi sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, tetapi kehidupan para petani sebagai penyangga sektor pertanian ternyata masih belum menggembirakan dan tingkat kesejahteraan petani masih rawan. Hasil Sensus Pertanian 2013 (ST- 2013) menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga usaha pertanian di semua sub sektor menunjukkan penurunan dari tahun

26 Penurunan tertinggi terjadi pada sub sektor hortikultura yaitu sebesar 37,4%, diikuti sub sektor peternakan 30,26%, perkebunan 9,61% dan tanaman pangan 5,24%. Penurunan jumlah tersebut juga menyebabkan menurunnya jumlah rumah tangga usaha pertanian gurem sekitar 25,07% dibandingkan ST Jumlah rumah tangga usaha pertanian pengguna lahan juga menurun sebesar 15,35%. Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka pembangunan sektor pertanian saat ini dan di masa mendatang sudah seharusnya difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian terutama petani di perdesaan. Hal ini juga merupakan salah satu target utama kementerian pertanian. Dalam rangka mendukung target peningkatan kesejahteraan petani tersebut, maka diperlukan informasi tentang tingkat kesejahteraan petani berdasarkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu survei. Pusdatin pada tahun 2013 melakukan Survei Kesejahteraan Petani di beberapa lokasi sampel dengan tipe agroekosistem tertentu untuk mengetahui kondisi kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian. Tujuan: 1. Menyempurnakan buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani 2. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe agroekosistem yang berbeda di wilayah sampel 3. Melakukan analisis hasil survey kesejahteraan petani Sasaran: 1. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani yang telah disempurnakan 2. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan petani di wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang berbeda Output: 1. Buku Pedoman dan Kuesioner Survei Kesejahteraan Petani Buku Pedoman Survei berisi tentang konsep definisi indikatorindikator yang digunakan dalam pengumpulan data yang dituangkan dalam kuesioner, tata cara pengisian formulir update sampel, formulir sampel dan kuesioner survei serta tata cara wawancara dan editing. 26

27 Kuesioner yang dihasilkan adalah (1) formulir update sampel (SKP2013.US), (2) formulir daftar sampel (SKP2013.DS) dan (3) kuesioner survei (SKP2013.S). 2. Analisis Hasil Survei Kesejahteraan Petani Analisis tersusun meliputi analisis karakteristik rumah tangga, analisis pendapatan rumah tangga, analisis pengeluaran rumah tangga dan analisis kesejahteraan rumah tangga pertanian. 3. Laporan Akhir Kegiatan Laporan akhir kegiatan berisi ringkasan dari pelaksanaan kegiatan survei kesejahteraan 2013 pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan, output yang dicapai, kendala yang dihadapi dan rencana tindak lanjut kegiatan survei kesejahteraan petani. Permasalahan: 1. Pelaksanaan survei yang bertepatan dengan tahun pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 membuat jadwal petugas survei menjadi lebih padat. 2. Adanya istilah dan satuan lokal yang digunakan di wilayah survei yang tidak tercakup dalam konsep definisi buku pedoman, sehingga ada isian yang belum sempurna dalam kuesioner survei. 3. Adanya perbedaan persepsi petugas dalam pengisian kuesioner survei mengenai konsep definisi beberapa hal, seperti satuan tenaga kerja dalam HOK, dst. 4. Proses validasi dan entri data yang lebih lama dari jadwal sehingga mempengaruhi tahapan berikutnya dalam pengolahan dan analisis data Pemecahan masalah: 1. Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan petugas di wilayah survei terkait jadwal pelaksanaan survei. 2. Melakukan supervisi dalam rangka pemeriksaan dokumen untuk mengkoordinasikan hasil pengumpulan data petugas yang masih belum sempurna. 3. Melakukan penjadwalan ulang terkait validasi, entri, pengolahan dan analisis data untuk meminimalisir keterlambatan yang terjadi dalam penyelesaian setiap tahapan kegiatan. Kesimpulan 1. Sektor pertanian masih menjadi sumber pendapatan utama bagi rumah tangga pertanian di wilayah survei. Kondisi ini merupakan tantangan dalam pembangunan pertanian secara umum. 27

28 Persentase pendapatan rumahtangga petani yang berasal dari usahatani di Kabupaten Bangli sebesar 67,75% dan Kabupaten Sambas sebesar 51,95%. 2. Pada tahun 2011 proporsi rata-rata pendapatan rumah tangga dari usaha pertanian di Sambas sebesar 70,55% bergeser menjadi 51,95% di tahun Sebaliknya di Bangli pada tahun 2011 proporsi rata-rata pendapatan rumah tangga dari usaha pertanian sebesar 63,48% naik menjadi 67,75% di tahun Pada usahatani di wilayah survei dengan agroekosistem jeruk dan sapi potong, dihasilkan produktivitas tenaga kerja per tahun sektor pertanian tahun 2013 adalah lebih rendah dibandingkan non pertanian. 4. Indeks Gini yang dihasilkan, menunjukkan pendapatan di Kabupaten Bangli lebih merata dibandingkan di Kabupaten Sambas. Jika dibandingkan tahun 2011, di Bangli tampak terjadi perubahan mengarah lebih baik yaitu terjadi penurunan nilai G dari 0,39 di tahun 2011 menjadi 0,35 di tahun Namun secara kategori tidak terjadi perubahan. Sebaliknya di Sambas terjadi kenaikan nilai G dari 0,42 di tahun 2011 menjadi 0,47 di tahun 2013, walaupun juga tidak mengubah kategorinya. 5. Pendapatan rumahtangga petani sebagian besar masih digunakan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi yaitu sebesar 74,04% di Kabupaten Bangli dan 76,14% di Kabupaten Sambas. Proporsi pengeluaran rumah tangga pertanian untuk usaha di wilayah survei pada tahun 2011 dan 2013 secara umum mengalami peningkatan. Sebaliknya pengeluaran untuk konsumsi mengalami penurunan baik di Bangli dan Sambas. 6. Berdasarkan pendekatan kesejahteraan rumah tangga petani yang digunakan dalam survei ini maka diperoleh hasil sebagai berikut : Secara umum NTPRP Kabupaten Bangli menunjukan sejahtera, demikian juga di Kabupaten Sambas. Pendapatan yang dapat dibelanjakan dibandingkan dengan standar MDGs-PBB sebesar Rp ,-/kapita/bulan, secara umum di kedua kabupaten survei lebih tinggi. 7. Bila dibandingkan dengan garis kemiskinan (GK) tahun 2013 (BPS), dimana kabupaten Bangli Rp ,-/kapita/bulan dan kabupaten Sambas sebesar Rp ,-/kapita/bulan, maka secara umum di kedua kabupaten survei telah berada di atas garis kemiskinan Saran 1. Survei Kesejahteraan Petani perlu untuk terus dilanjutkan terkait pemantauan petani panel beberapa tahun ke depan (re-survei). 28

LAPORAN TAHUNAN TA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

LAPORAN TAHUNAN TA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN LAPORAN TAHUNAN TA. 2012 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Januari 2013 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN TA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

LAPORAN TAHUNAN TA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN LAPORAN TAHUNAN TA. 2011 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Januari 2012 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA 2012 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETRAIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TA. 2011 Kata Pengantar Sesuai dengan

Lebih terperinci

REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 Eselon-I : SEKRETARIAT JENDERAL Eselon-II : PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN No./output KEGIATAN/KELUARAN KEGIATAN TITIK

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN : 2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN. Kegiatan Program. Rencana Tingkat Uraian Indikator Kinerja Satuan Capaian

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN : 2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN. Kegiatan Program. Rencana Tingkat Uraian Indikator Kinerja Satuan Capaian RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN : 2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN No. Sasaran Rencana Kegiatan Uraian Indikator Tingkat Program Rencana Tingkat Uraian Indikator Kinerja Satuan 1. Pembinaan dan Jumlah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TA. 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TA. 2012 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TA. 2012 2013 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN DAFTAR ISI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perencanaan Kinerja adalah suatu proses penetapan kegiatan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor Pertanian memegang peranan yang cukup strategis bagi sebuah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor Pertanian memegang peranan yang cukup strategis bagi sebuah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Pertanian memegang peranan yang cukup strategis bagi sebuah negara. Peran sektor pertanian sebagai penyedia bahan makanan utama merupakan peran strategis terkait

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Puji Syukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN RENSTRA RENCANA STRATEGIS PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 2015-2019 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Kanpus Kementerian Pertanian, Gedung D, Lantai IV Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 205 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO 2 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) BPS PROVINSI GORONTALO TAHUN 205 Tujuan I: Meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN ANGGARAN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN ANGGARAN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2013 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 30 November 2016

Revisi ke 08 Tanggal : 30 November 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 08 Desember 2016

Revisi ke 06 Tanggal : 08 Desember 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 07 Tanggal : 24 Desember 2014

Revisi ke : 07 Tanggal : 24 Desember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSDATIN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSDATIN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSDATIN TAHUN 2013 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.02-0/2013 DS 2887-2051-5773-8818 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Perencanaan Strategi Informasi 4.1.1 Departemen Pertanian Unit organisasi Departemen Pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Struktur Organisasi Departemen

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH TA. 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH TA. 2014 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH TA. 2014 2015 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TA. 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TA. 2010 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TA. 2010 2011 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 16 Februari 2017

Revisi ke 07 Tanggal : 16 Februari 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 Program Kerja 2017 Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 05 Tanggal : 6 Nopember 2014

Revisi ke : 05 Tanggal : 6 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

bulelengkab.bps.go.id

bulelengkab.bps.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS KABUPATEN SERUYAN TAHUN 202 BPS KABUPATEN SERUYAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BPS KABUPATEN SERUYAN TAHUN 202 Tujuan I: Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri Laporan Tahunan SMK-PPNegeri Sembawa / 205 BAB. I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.02-0/AG/2014 DS 9802-8163-0908-0385 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w s. go.id PERKEMBANGAN INDEKS PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG 2011 2013 ISSN : 1978-9602 No. Publikasi : 05310.1306 Katalog BPS : 6102002 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 19 Nopember 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 19 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : ISI FORM D *Semua Informasi Wajib Diisi *Mengingat keterbatasan memory database, harap mengisi setiap isian dengan informasi secara general, singkat dan jelas. A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014 BADAN SAR NASIONAL JAKARTA, MARET 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii iii BAB I PENDAHULUAN....

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 2016 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha BPPI Kementerian Peran KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN, PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2017

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2017 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2017 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2. Program : Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 20 Nopember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 20 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 19 September 2017

Revisi ke 05 Tanggal : 19 September 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Dalam pengukuran kinerja telah kami buat pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran. 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan Untuk melihat

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

II I I I I

II I I I I KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPS KOTA PALOPO Tahun 2015-2019 Rancangan Teknokratik Renstra BPS Kota Palopo Tahun 2015-2019 ii Kata Pengantar Undang-undang No. 16 tahun 1997 dan Peraturan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci