PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN"

Transkripsi

1 RENSTRA RENCANA STRATEGIS PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Kanpus Kementerian Pertanian, Gedung D, Lantai IV Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan Telp/Fax. (021)

2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi Umum SDM Sarana Anggaran Metodologi Data dan Informasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Potensi dan Permasalahan Potensi Permasalahan BAB II ORGANISASI, TUPOKSI, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Struktur Organisasi Tupoksi Uraian Tugas Bagian Umum Bidang PSI Bidang Data Komoditas Bidang Data Non Komoditas Kelompok Jabatan Fungsional Jenis Layanan Data dan Informasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembinaan SDM Statistik dan Sistem Informasi Administrasi Jabatan Fungsional Visi Misi Tujuan Sasaran Strategis 60 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pertanian Arah Kebijakan dan Strategi Pusdatin Arah Kebijakan Strategi Kegiatan Pusdatin. 68 BAB IV PENUTUP.. 77 LAMPIRAN... 78

3 Matriks Kinerja dan Pendanaan Pusdatin Tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sistem Jaringan Informasi Pertanian (Daerah-Pusat) Bagan Aliran Data Pertanian (Tradisionil) Jaringan Pelayanan Informasi dan Pengetahuan Kementerian Pertanian

4 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah- Nya sehingga Rencana Strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ini dapat diselesaikan. Perencanaan strategis merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi pada masa sekarang ini. Perencanaan strategis adalah serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat oleh pimpinan puncak untuk diimplementasikan kepada seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Seiring dengan kebutuhan tersebut, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam penanganan statistik dan sistem informasi pertanian secara terus menerus berusaha melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan kegiatan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Wujud kongkret upaya tersebut yaitu dengan telah disusunnya Rencana Strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, tahun 2015 sampai dengan 2019, yang berisikan tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran serta kegiatan-kegiatan baik di bidang statistik maupun sistem informasi pertanian. Akhirnya, semoga rencana strategis ini bermanfaat dan menjadi langkah awal yang baik dalam penyusunan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Amien. Jakarta, Juli 2015 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Ir. M. Tassim Billah, MSc i

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Pertanian terus dituntut untuk berperan dalam peningkatan laju perekonomian nasional melalui peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat serta pengentasan kemiskinan. Selain itu, sektor pertanian juga memiliki kontribusi yang tidak langsung berupa efek pengganda (multiplier effect), yaitu berkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi. Dampak pengganda tersebut relatif besar sehingga sektor pertanian layak dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional. Pada masa krisis ekonomi global tahun 2008, sektor pertanian terbukti lebih tangguh bertahan dan mampu pulih lebih cepat dibandingkan sektor-sektor lain, sehingga berperan sebagai penyangga pembangunan nasional. Peran tersebut terutama dalam penyediaan kebutuhan pangan pokok, perolehan devisa, penyedia lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Sektor pertanian juga menjadi andalan dalam pengembangan kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian. Pertumbuhan di sektor pertanian yang terus positif dan konsisten, berperan dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Keberhasilan pembangunan pertanian tidak lepas dari kebijakan dan pelaksanaan program pembangunan pertanian yang memfokuskan pada upaya mengatasi dampak krisis, melalui implementasi Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis sebagai Grand Strategy pembangunan pertanian. Terlepas dari keberhasilan yang telah dicapai, tantangan pembangunan pertanian saat ini dan mendatang dirasakan semakin berat. Disamping masih adanya masalah yang belum terselesaikan dari kegiatan pembangunan yang lalu, telah timbul pula masalah baru sebagai konsekuensi perubahan lingkungan strategis global dan domestik dan masalah yang timbul akibat krisis ekonomi yang dialami saat itu. Beberapa permasalahan pembangunan yang masih perlu mendapat prioritas dalam pelaksanaan pembangunan pertanian mendatang adalah pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing, penanggulangan pengangguran dan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. 1

6 Dewasa ini kinerja instansi pemerintah semakin menjadi sorotan masyarakat, terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah pun diharuskan untuk mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat selaku stakeholders. Salah satu wujud upaya untuk mengetahui dan meningkatkan kinerja pemerintah, yaitu adanya kewajiban bagi unitunit kerja di instansi pemerintah untuk selalu membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Laporan Keuangan Kementerian Pertanian. Selanjutnya melalui penyusunan LAKIP dan Laporan Keuangan Kementerian Pertanian tersebut, pihak-pihak yang berkepentingan akan mengetahui keberhasilan atau kegagalan instansi yang bersangkutan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara program dan anggaran dalam pelaksanaan sistem manajemen pemerintahan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) selaku institusi yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian yang telah tertuang dalam Rencana Strategi Kementerian Pertanian, menyusun suatu strategi organisasi dalam bentuk Rencana Strategis yang komprehensif, yaitu memuat visi, misi, tujuan, serta sasaran yang terukur. Renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun berlandaskan Renstra Kementerian Pertanian tahun Rencana Strategis Pusdatin ini diharapkan mampu untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas organisasi selama 5 (lima) tahun ke depan, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien. Perumusan Rencana Strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian periode tahun 2015 sampai dengan 2019 ini dilakukan melalui berbagai tahapan dan pembahasan yang sangat intens yang dimulai dari: 1. Perumusan visi dan misi organisasi 2. Menyusun rencana kegiatan tahunan berikut sasarannya, serta 3. Merumuskan strategi implementasi 4. Mengidentifikasi potensi, peluang dan tantangan organisasi 2

7 Secara garis besar, kegiatan yang tercantum dalam Rencana Strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, yang pada dasarnya berfungsi dalam menunjang pembangunan pertanian terdiri dari: 1. Program Pengembangan Statistik Pertanian, yang meliputi: a) Pengembangan metodologi b) Pengumpulan data c) Analisis data d) Publikasi data dan informasi 2. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanian, yang meliputi: a) Pengembangan sistem aplikasi b) Pengembangan infrastruktur jaringan c) Pengembangan multimedia 3. Program Pembinaan Kelembagaan dan SDM, yang meliputi: a) Koordinasi, sosialisasi dan advokasi b) Peningkatan SDM administrasi, statistik dan komputer c) Administrasi umum 1.2 Kondisi Umum Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada para pengguna data dan informasi pertanian baik kepada pimpinan maupun para pelaku sistem agribisnis dan usaha-usaha lainnya. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung: Sumber Daya Manusia Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem informasi dan statistik pertanian. Ada tiga sasaran penting yang ingin dicapai dari pengembangan SDM Kementerian Pertanian, yaitu: 1) Mengembangkan kemampuan penguasaan Analisis Statistik, Sistem Informasi (SI) dan pengetahuan di bidang teknologi informasi (TI) 2) Mengembangkan keterampilan melalui kursus, magang dan pelatihan 3) Mengembangkan kemampuan team work 3

8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian memiliki tugas untuk melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian. Untuk itu disusun program dan kegiataan yang terfokus dalam pengembangan kemampuan penguasaan statistik dan teknologi informasi melalui pendidikan dan pelatihan serta magang sehingga diperoleh tingkat kemampuan mahir atau terampil dan memiliki kreativitas serta motivasi tinggi dalam melakukan tugas pokok selaku individu maupun anggota team work di bidang komputer maupun statistik. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dalam melaksanakaan tugasnya didukung oleh 119 orang pegawai dengan keragaman sebagai berikut: A. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung oleh 75 orang PNS struktural/staf, 23 orang pejabat statistisi dan 21 orang pejabat pranata komputer B. Berdasarkan pendidikan Berdasarkan pendidikan terakhir, terdapat 3 orang S3, 23 orang S2, 57 orang S1, 4 orang D3, 31 orang SLTA, 1 orang SLTP C. Berdasarkan pangkat/golongan Berdasarkan golongan ruang, terdapat 26 orang golongan IV, 82 orang golongan III, 11 orang golongan II D. Berdasarkan usia Distribusi data usia pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dapat dirinci sebagai berikut : a) Usia < 25 tahun : - b) Usia tahun : 30 orang c) Usia tahun : 33 orang d) Usia tahun : 51 orang e) Usia tahun : 5 orang E. Berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 56 orang yang memiliki jenis kelamin laki-laki, dan 63 orang yang memiliki jenis kelamin perempuan 4

9 Sarana Sarana yang dimiliki Pusat Data dan Sistem Informasi terdiri dari sarana perangkat keras dan perangkat lunak yang mudah diakses secara bersama baik dari dalam maupun dari luar Kementerian Pertanian. Perangkat keras yang tersedia terdiri dari Server, Distribution Switch, Access Switch, Switching Data Center, Firewall/Security, Access Point, Router, dan Bandwith Controller. Sedangkan software yang tersedia terdiri dari Software Office (Offcie Profesional, Office Standard, Office Sharepoint), Software Exchange Server, Software SQL Server, Software Windows Server, dan Windows Web Server. Selain itu, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juga dilengkapi dengan Lab Komputer yang terdiri dari 40 unit komputer beserta peralatan pendukungnya yang dapat digunakan untuk pelatihan, magang, workshop dan kegiatan teknologi informasi lainnya Anggaran Dalam melaksanakan tugas pokok sehari-hari, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan dana anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berupa anggaran rutin pembangunan. Anggaran yang dikelola Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dari tahun terdiri dari Anggaran Satker. Rincian pagu anggaran antara lain : No Tahun APBN

10 1.2.4 Metodologi Dalam rangka meningkatkan kualitas data pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah melakukan berbagai upaya dalam perbaikan metode pengumpulan data mulai dari perbaikan metodologi pengumpulan data untuk sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan. Dalam pelaksanaan pengembangan metode pengumpulan data, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selalu menjalin kerjasama dengan unit eselon I lingkup Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik dan dinas-dinas yang membidangi pertanian. Beberapa metode pengumpulan data yang telah dikembangkan dan diujicobakan antara lain: 1) Metode Pengumpulan Data Tanaman Pangan Metodologi pengumpulan data tanaman pangan telah disusun oleh Biro Pusat Statistik pada tahun 1975 dan telah mengalami beberapa kali penyempurnaan yaitu tahun 1984, 1987, dan 1995 yang dilakukan oleh BPS dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pada tahun 2003 Pusat Data dan Informasi Pertanian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan BPS melakukan penyempurnaan Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan dan Hortikultura dan pada tahun 2007 dilakukan pemisahan Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan dengan Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura. Disamping itu, pada tahun , Pusat Data Pertanian bekerjasama dengan JICA, Ditjen Tanaman Pangan dan BPS serta Dinas Pertanian Jawa Barat melakukan pengembangan metode pengumpulan data padi. Uji coba dilakukan di Kabupaten Sukabumi dan Serang dan kemudian diperluas ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada Tahun Pusat Data dan Informasi Pertanian melakukan uji coba di Sumatera Utara. Sejalan dengan hal tersebut telah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti BPS dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Perbaikan metode tanaman pangan telah terjadi perubahan baru berupa pedoman pengupulan data tahun 2012 dan metode frame ubinan terbaru yang telah 6

11 mempertimbangkan variabel luas baku sawah dan jumlah rumah tangga tani. 2) Metode Pengumpulan Data Hortikultura a) Pengumpulan data hortikultura sejak tahun 2007 dilakukan dengan menggunakan buku pedoman pengumpulan data hortikultura (SPH) yang telah terpisah dengan metode pengumpulan data tanaman pangan. Pada tahun 2008 s.d 2010 telah disosialisasikan ke seluruh petugas ke seluruh Indonesia melalui kegiatan Refreshing Hortikultura. b) Pengembangan metode pengumpulan data luas panen dan produktivitas hortikultura, yaitu metode rumpun counting untuk sayuran dan pohon amatan untuk buah-buahan. Sebagai tahap awal tahun 2001 dilakukan uji coba di Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2002 diujicobakan di Provinsi Jawa Tengah. Untuk melihat efektifitas metode rumpun counting dilakukan studi komparatif dengan true value (populasi) di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo Provinsi Jawa Tengah pada tahun Sedangkan di luar Jawa dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat, Bengkulu dan Sumatera Barat, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi. Dalam uji coba tersebut di atas dilakukan pengumpulan data pada 10 komoditas unggulan, yaitu 5 komoditas sayuran yang terdiri dari cabe merah, tomat, bawang merah, kubis dan kentang, sedangkan 5 komoditas buah-buahan terdiri dari mangga, manggis, jeruk, pisang dan rambutan. Secara berturut-turut pada tahun telah dilakukan sosialisasi untuk seluruh Dinas Pertanian Provinsi di Indonesia. Tahun dilakukan implementasi pengumpulan data produktivitas hortikultura. Tahun dilakukan implementasi bekerjasama dengan BPS dan Ditjen Hortikultura untuk komoditas cabe dan bawang merah serta beberapa komoditas buah-buahan, tanaman hias dan obat-obatan di beberapa propinsi sentra baik di Jawa maupun Luar Jawa. 7

12 3) Metode Pengumpulan Data Perkebunan Pada tahun 2003 dikembangkan metodologi pengumpulan data produktivitas perkebunan teh, karet dan lada. Pada tahun 2004 penyempurnaan metode produktivitas dengan uji coba untuk komoditas karet di Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk luas areal di Provinsi Sumatera Selatan. Pada tahun 2005 dilakukan sosialisasi dan advokasi metode pengumpulan data perkebunan tersebut di Provinsi Papua, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan NTT. Pada tahun 2007 dilakukan penyempurnaan PSP 2006 menjadi PSP berbasis e-form dan telah disosialisasikan di 14 provinsi pada tahun Kemudian sosialisasi dilanjutkan di beberapa propinsi lainnya melalui kegiatan refreshing petugas pengumpulan data perkebunan pada tahun 2011 dan Pada tahun 2013 dilakukan pengembangan metode pengumpulan produktivitas (uji petik) perkebunan yang dilaksanakan di propinsi Jawa Timur dan Jambi untuk komoditas karet, kelapa sawit, kopi dan tembakau. 4) Metode Pengumpulan Data Peternakan Dalam rangka melakukan penyempurnaan metode pengumpulan data peternakan, Kementerian Pertanian memperoleh bantuan Technical Assistenace dari FAO melalui Proyek Strengthening The Livestock Statistical Information System. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan Ditjen Peternakan dan FAO telah mengembangkan metode pengumpulan data peternakan dengan pendekatan survei rumah tangga. Uji coba metode telah dilakukan di Jawa Timur, DKI dan NTB pada tahun 2002 dan 2003 sebagai model area dan beberapa provinsi sebagai replikasi uji coba. Perbaikan dilakukan secara berkelanjutan melalui kerjasama antara BPS dan Kementerian Pertanian pada tahun 2005 telah dilakukan perbaikan data peternakan diikuti dengan survei peternakan nasional (SPN 2008), pendataan sapi potong dan kerbau 2011 serta ST Selain itu telah dikembangkan sistem pelaporan elektronik dengan fasilitas internet yang disebut e-form peternakan. 8

13 5) Metoda pengumpulan data Lahan 6) Metode survey kesejahteraan petani Pada tahun dikembangkan metodologi survey kesejahteraan petani. Metode yang dikembangkan adalah wawancara ke petani sampel terpilih dengan kerangka sampel berbasis agroekosistem sub sektor. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi komponen pendapatan dan pengeluaran rumah tangga sampel. Komponen pendapatan meliputi pendapatan dari usaha pertanian dan non pertanian, sementara komponen pengeluaran meliputi pengeluaran untuk konsumsi pengan dan non pangan serta pengeluaran untuk usaha tani maupun non pertanian Data dan Informasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dalam melaksanakan visi dan misinya ditunjang oleh sumber daya data dan informasi, yakni data prasarana pertanian, data komoditas pertanian, dan data sosial ekonomi pertanian. A. Basisdata 1) Basisdata Prasarana Pertanian Data prasarana pertanian meliputi basisdata lahan, basisdata hulu sektor pertanian, basisdata sumberdaya manusia (SDM) dan kelembagaan pertanian. Jenis data-data yang tersedia saat ini adalah sbb: No Basisdata Variabel Sumber Data Periode 1 Lahan Lahan pertanian (sawah dan bukan sawah) dan lahan non pertanian BPS, BPN, PU 2 Hulu Benih/bibit Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Perkebunan, Ditjen Peternakan tahunan Tahunan 9

14 Pupuk dan Pestisida Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahunan Alat Mesin Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, BPS Tahunan Iklim BMKG, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Litbangtan Tahunan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Kesehatan Hewan Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Perkebunan, Ditjen Peternakan Bulanan, tahunan Dampak Perubahan Iklim (DPI) Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Perkebunan Bulanan, tahunan 3 SDM dan Kelembagaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Rumah Tangga Petani BPS Tahunan Kelompok Tani (POKTAN) dan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan Penyuluh Pertanian BPPSDMP Tahunan Penduduk dan Kemiskinan Sektor Pertanian BPS Tahunan 2) Basisdata Komoditas Data statistik pertanian yang telah tersedia di Kementerian Pertanian dikelompokkan berdasarkan sub sektor yang ada, yakni sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan. 10

15 Ketersediaan data menurut sektor tersebut digolongkan ke dalam beberapa indikator, seperti luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas masing-masing sub sektor, serta data populasi untuk sub sektor peternakan. Data yang tersebar di berbagai sumber data dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan penatan secara sistematis dan terpadu dalam basisdata. Penyajian data statistik pertanian bervariasi antar sub sektor baik format maupun sifat datanya. Frekuensi penyajiannya dalam interval bulanan, kuartalan dan tahunan. Jenis data-data yang tersedia saat ini adalah sbb: 1. Sumber Daya Data Komoditas Pertanian No Variabel Sumber Data Periode 1 Produksi, Luas Panen, Produktivitas Tanaman Pangan 2 Produksi, Luas Panen, Produktivitas Hortikultura 3 Produksi, Luas Areal, Produktivitas Perkebunan 4 Produksi, Populasi Peternakan 5 Produksi, Luas Panen, Luas Areal, Produktivitas, Populasi level Kabupaten BPS BPS Ditjen Perkebunan Ditjen Peternakan Dinas Kab./Kota, Dinas Provinsi 6 Produksi Daging Dinas Kab./Kota, Dinas Provinsi (eform nak) 7 Jumlah Rumah Tangga Petani Hasil ST 2013 (BPS) 8 Pendapatan Petani Hasil ST 2013 (BPS) Bulanan, Tahunan Bulanan, Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Bulanan 10 Tahunan 10 Tahunan 2. Publikasi/Output Bidang Data Komoditas No Jenis Publikasi Periode Terbit 1 Buletin Produksi Padi Bulanan 11

16 2 Buletin Produksi Palawija Triwulanan 3 Outlook Komoditas Tanaman Pangan Tahunan 4 Statistik Data Peternakan Level Kabupaten Tahunan 5 Statistik Data Tanaman Pangan Level Kabupaten Tahunan 6 Statistik Data Hortikultura Level Kabupaten Tahunan 7 Statistik Data Perkebunan Level Kabupaten Tahunan 8 Outlook Komoditas Peternakan Tahunan 9 Buletin Produksi Daging Triwulanan 10 Outlook Komoditas Hortikultura Tahunan 11 Buletin Produksi Cabe Triwulanan 12 Buletin Produksi Bawang Merah Triwulanan 13 Outlook Komoditas Perkebunan Tahunan 14 Statistik Pertanian Tahunan 15 Buku Saku Statistik Pertanian Tahunan 16*) Analisis Profil Petani (Hasil ST 2013) Tahunan 17*) Analisis Pendapatan Petani (Hasil ST 2013) Tahunan Keterangan : *) Dipublish tahun ) Basisdata Sosial Ekonomi Pertanian Basisdata sosial ekonomi pertanian meliputi basisdata indikator makro sektor pertanian, basisdata PDB, basisdata harga dan basisdata konsumsi. Jenis data-data yang tersedia saat ini adalah sbb: No. Basisdata Variabel Sumber Data Periode 1 Indikator Volume dan Nilai BPS Bulanan, Makro Ekspor-Impor tahunan sektor komoditas pertanian pertanian 12

17 Indeks Harga Konsumen (IHK) BPS Bulanan, tahunan dan Inflasi Investasi BKPM Triwulanan, tahunan Nilai Tukar Petani per sub BPS Bulanan, tahunan sektor 2007=100 Upah Buruh BPS Bulanan Pertanian (nominal dan riil) Persetujuan Bank Indonesia Bulanan Kredit, Posisi dan suku bunga kredit 2 PDB sektor PDB BPS Triwulan, tahunan pertanian 3 Harga komoditas Harga Komoditas Pertanian Kementerian Perdagangan, Bulanan, tahunan pertanian P2HP dan BPS 4. Konsumsi Konsumsi rumah tangga per kapita dan ketersediaan per kapita BPS dan BKP- Kementan Tahunan 13

18 B. Analisis Data Dalam meningkatkan ketersediaan informasi yang diperlukan bagi para pengguna, di samping menyajikan data statistik, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian melakukan analisis terhadap data yang tersedia menjadi hasil analisis yang lebih informatif. Analisis data sektor pertanian diarahkan untuk mengetahui trend, pangsa (kontribusi) dan pertumbuhan dari data yang ada. Hasil analisis data secara periodik dipublikasikan dalam bentuk buletin, baik bulanan maupun triwulanan dan semesteran yang secara periodik didistribusikan kepada seluruh unit kerja di lingkup Kementerian Pertanian. Hasil analis data tersebut antara lain: 1) Analisis Produk Domestik Bruto (PDB) 2) Analisis Investasi 3) Analisis Ekspor Impor 4) Analisis Harga 5) Analisis Nilai Tukar Petani (NTP), IHK, Inflasi 6) Analisis Kinerja Perdagangan 7) Analisis konsumsi C. Publikasi Dalam rangka mempublikasikan dan menyebarkan data/statistik dan informasi pertanian telah disiapkan dalam bentuk media cetak dan media elektronik. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik yang telah ada antara lain melalui: 1) Multimedia Statistik Pertanian 2) Multimedia Pusdatin 3) Portal Multimedia Pertanian 4) Portal e-petani 5) Forum Komunikasi 6) SMS Center 7) Aplikasi Berbasis Mobile 8) Website/homepage Kementerian Pertanian 14

19 Sedangkan penyebarluasan informasi melalui media cetak yang telah ada dalam bentuk buku/majalah dengan judul antara lain: 1) Buku Statistik Pertanian, terbit tiap tahun 2) Buku Outlook Komoditi Pertanian (Tanaman Pangan, Peternakan, Hortikultura, Perkebunan) terbit tiap tahun 3) News Letter, terbit bulanan 4) Leaflet Web Site 5) Leaflet Pusdatin 6) Buku Saku Sektor Pertanian, terbit tiap tahun 7) Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian, terbit setiap bulanan dan triwulanan 8) Profil Setjen, terbit tiap tahun 9) Buku Data Iklim dan Alat Mesin Pertanian 10) Buku Data Benih, Pupuk dan OPT 11) Buku Data Penduduk dan Kemiskinan 12) Buletin Harga Beberapa Komoditas, terbit setiap bulan 13) Buletin Harga Internasional, terbit per semester 14) Buku Statistik Harga Produsen dan Konsumen 15) Buku Statistik Tenaga Kerja 16) Buku Statistik Makro Sektor Pertanian 17) Buku PDB Sektor Pertanian 18) Buletin Konsumsi Pangan, terbit triwulanan 19) E- Katalog Pusdatin Dalam rangka mempublikasikan dan menyebarkan data/statistik dan informasi pertanian telah disiapkan hasil publikasi dalam bentuk hardcopy (media cetak) dan softcopy yang bisa diakses melalui website Kementerian Pertanian yang beralamat di dan website Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dengan alamat Jenis publikasi dan periode penerbitan sebagai berikut : 15

20 Publikasi/Output Sub Bidang Data Prasarana Pertanian No Jenis Publikasi Periode Terbit 1 Buku Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian 2 Buku Statistik Penduduk dan Kemiskinan Sektor Pertanian 3 Buku Statistik Iklim, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) Tahunan Tahunan Tahunan 4 Buku Statistik Sarana Pertanian Tahunan 5 Buku Statistik SDM dan Kelembagaan Pertanian Tahunan 6 Buku Statistik Lahan Pertanian Tahunan 7 Analisis Tenaga Kerja, Penduduk dan Kemiskinan Sektor Pertanian Tahunan 8 Analisis Data Hulu Sektor Pertanian Tahunan 9 Analisis Data lahan Pertanian Tahunan Publikasi/Output Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian No Jenis Publikasi Periode Terbit 1. Buletin Analisis Perkembangan Harga Bulanan Komoditas Pertanian 2. Buletin Analisis Harga Internasional Triwulanan Komoditas Pertanian 3. Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian Bulanan 4. Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulanan 5. Buletin Ekspor Impor Komoditas Pertanian Triwulanan 6. Buletin Konsumsi Pangan Triwulanan 7. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Semesteran Pertanian 8. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian Triwulanan 9. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian Tahunan 10. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahunan 11. Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahunan 16

21 Publikasi/Output Bidang Data Komoditas No Jenis Publikasi Periode Terbit 1 Buletin Produksi Padi Bulanan 2 Buletin Produksi Palawija Triwulanan 3 Outlook Komoditas Tanaman Pangan Tahunan 4 Statistik Data Peternakan Level Kabupaten Tahunan 5 Statistik Data Tanaman Pangan Level Kabupaten Tahunan 6 Statistik Data Hortikultura Level Kabupaten Tahunan 7 Statistik Data Perkebunan Level Kabupaten Tahunan 8 Outlook Komoditas Peternakan Tahunan 9 Buletin Produksi Daging Triwulanan 10 Outlook Komoditas Hortikultura Tahunan 11 Buletin Produksi Cabe Triwulanan 12 Buletin Produksi Bawang Merah Triwulanan 13 Outlook Komoditas Perkebunan Tahunan 14 Statistik Pertanian Tahunan 15 Buku Saku Statistik Pertanian Tahunan 16*) Analisis Profil Petani (Hasil ST 2013) Tahunan 17*) Analisis Pendapatan Petani (Hasil ST 2013) Tahunan Keterangan : *) Dipublish tahun Teknologi Informasi dan Komunikasi Sumber daya teknologi informasi yang dimiliki Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian terdiri dari: 17

22 a. Infrastruktur Sistem Jaringan Informasi Sejak tahun 1996, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah mulai merancang interkoneksi jaringan komputer lingkup Kementerian Pertanian pusat. Secara bertahap dilanjutkan dengan membangun interkoneksi antara instansi pusat dan daerah dengan memanfatkan fasilitas internet secara leased line selama 24 jam. Fasilitas ini didukung dengan adanya infrastruktur sistem jaringan informasi yang terdiri dari: - Backbone Backbone Kementan menggunakan fiber optic single mode antar gedung lingkup kantor pusat dengan kecepatan transfer data 10 Gbps/second yang dihubungkan ke distribution switch di masing-masing gedung. Sedangkan backbone yang ada di Pasar Minggu dan Ditjen PSP masing-masing menggunakan fiber optic single mode dengan kecepatan transfer data 20 Mbps/second dan 10 Mbps/second yang dihubungkan ke distribution switch utama di masing-masing gedung. Hingga tahun 2013 sudah lebih dari 3000 node yang terhubung ke dalam jaringan Kementerian Pertanian. Selain itu tersedia juga fasilitas WiFi/Hotspot di kantor pusat Kementerian Pertanian. - Bandwidth Peningkatan bandwidth seiring dengan peningkatan jumlah user yang terhubung ke jaringan Kementerian Pertanian. Pada tahun 2013 ini bandwidth yang disediakan di lingkup Kementerian Pertanian adalah sebesar 2x50 Mbps Internasional dan 2x200 Mbps IIX/lokal (load balanced). - Perangkat Jaringan TIK yang dimiliki diantaranya Switching, Firewall, Router, Converter, Wifi/Access Point, Access door, CCTV, LCD Monitor, Rak Server, AC Ruang Data Center, Alat Pemadam Kebakaran. - Ruang Data Center Ruang Data Center dilengkapi dengan Access Door, CCTV, Alat Pemadan Kebakaran, UPS, dan Genset sebesar 150 kva. Ruang Data Center terdiri dari 4 (empat) ruangan yaitu Ruang Development, Ruang Device, Ruang Server, dan Ruang Panel. Ruang Development adalah ruangan yang digunakan untuk pengembangan aplikasi. Ruang Device adalah ruangan yang digunakan untuk menyimpan dan menata peralatan jaringan sekaligus monitoring kinerja peralatan jaringan. Ruang Server adalah ruangan yang digunakan untuk menempatkan server dan storage Kementerian Pertanian. Ruang Panel adalah ruangan yang digunakan untuk menempatkan dan mengontrol perangkat perlistrikan. 18

23 - Disaster Recovery Center (DRC) DRC yang dimiliki Kementan saat ini dilengkapi dengan Bandwidth 5 MBps, server 2 unit, storage 3 TB, dan perangkat pendukung Switch, SAN Switch, router, serta UPS. b. Sistem Informasi Manajemen Untuk menunjang dan memperlancar kegiatan operasional administrasi Kementerian Pertanian, dan dalam rangka mewujudkan manajemen modern telah dibangun beberapa sistem informasi manajemen diantaranya: 1) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ; 2) Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV); 3) Sistem Informasi Penyuluh Pertanian (SIMLUH); 4) Sistem Informasi Monitoring Anggaran Satker (SIMONAS); 5) Sistem Informasi Monitoring Kehadiran (SIMABSEN); 6) Sistem Informasi Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN); 7) Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD); 8) Sistem Pengajuan Proposal Kegiatan Online (e-proposal); 9) Aplikasi Pendaftaran CPNS Online; 10) Aplikasi Perkantoran (e-office). c. Sistem Informasi Pertanian Guna memperlancar kegiatan operasional penyajian data dan sistem informasi pertanian, Pusdatin membangun berbagai jenis piranti lunak sistem informasi, seperti : 1) Sistem Formulir Elektronik (e-form); 2) Sistem Basisdata Statistik Pertanian (BDSP); 3) Sistem Basisdata Ekspor Impor; 4) Sistem Basisdata Konsumsi; 5) Sistem Basisdata PDB; 6) Sistem Basisdata Nilai Tukar Petani (NTP); 7) Sistem Basisdata Tenaga Kerja; 8) Sistem Basisdata Hulu; 9) Sistem Basisdata Lahan; 10) Sistem Basisdata Harga; 11) Sistem Basisdata Peraturan Perundangan; 12) Sistem Informasi Geografi (SIG); 13) Sistem Informasi Percepatan Data; 14) Sistem Perizinan Online; 15) Portal e-petani; 19

24 d. Situs Web Kementerian Pertanian Situs web Pertanian dikembangkan sejak tahun 1996 oleh Pusat Data Pertanian (Pusdata) yang saat ini menjadi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin). Seiring dengan perubahan struktur organisasi saat ini situs web Kementan menyajikan berbagai jenis informasi sektor pertanian dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Kementan. Situs web Kementan dapat diakses melalui alamat dan mulai tahun 2014 mulai menggunakan domain baru yaitu pertanian.go.id. Dengan demikian situs web Kementan akan menggunakan alamat yang diharapkan dapat mengikuti dinamika organisasi dan perubahan struktur organisasi di lingkup Kementan. e. Situs Web Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Situs web Pusdatin dikembangkan dan dikelola sejak tahun Pada awal pengembangannya situs web Pusdatin menyajikan berbagai informasi statistik sektor pertanian dan terus ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang cepat. Dengan demikian informasi yang disajikan melalui situs web Pusdatin akan semakin lengkap, cepat diakses dan mudah diperoleh oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat pertanian. Salah satu layanan unggulan Pusdatin adalah informasi publikasi seperti Newsletter, Buletin Harga, Indikator Makro, Outlook dan lain sebagainya. f. Aplikasi Multimedia Pertanian Aplikasi multimedia pertanian adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu dan memudahkan penyampaian informasi kepada seluruh stakeholder khususnya masyarakat pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penyampaian informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk manual seperti dokumen, brosur, leaflet, banner maupun elektronik seperti audio, video dan animasi. Untuk memudahkan jangkauan akses dan kecepatan penyampaian informasi bisa memanfaatkan media informasi atau TIK seperti internet, radio, televisi dan media elektronik lainnya. Dengan media internet yang semakin cepat dan murah memudahkan penyampaian informasi tanpa dibatasi jarak, ruang dan waktu. Materi yang dikemas meliputi materi pengetahuan, edukasi, sosialisasi dan pelatihan baik teknis maupun non teknis yang ditujukan bagi masyarakat pertanian sehingga mudah dicerna dan diimplementasikan. 20

25 1.3 Potensi dan Permasalahan Potensi Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan data dan informasi bagi pengguna, ternyata masih banyak kendala yang dihadapi oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, terutama dalam menyajikan data yang berkualitas, seperti tingkat akurasi, ketepatan dan kecepatan penyajian data. Seringkali data statistik produksi suatu komoditas pertanian menurut data meningkat namun dalam kenyataan di lapang ketersediaan justru menipis yang ditandai meningkatnya harga komoditas tersebut. Untuk memahami permasalahan yang ada, maka bisa dilihat dari: A. Lingkungan Eksternal 1. Peluang (Opportunity) a. Tingginya kebutuhan data dan informasi yang berkualitas. Dalam era yang kompetitif saat ini, hampir semua organisasi baik organisasi nirlaba maupun organisasi bisnis menentukan rencana strategis guna mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi di masa mendatang. Sementara dalam menentukan rencana strategis yang efektif sangat ditentukan oleh data dan informasi yang berkualitas sebagai dasar. Tidak terkecuali Kementerian Pertanian yang pada dasarnya dalam pembangunan pertanian diarahkan menuju sasaran tercapainya kesejahteraan petani, maka tersedianya data dan informasi yang berkualitas baik sisi hulu maupun hilir sangat dibutuhkan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai peluang yang besar untuk turut berpartisipasi mensukseskan pembangunan pertanian melalui penyediaan data dan informasi yang berkualitas. b. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi Di sektor agribisnis masing-masing kelompok pelaku usaha memiliki ketimpangan yang tajam dalam mengakses informasi. Akibatnya terjadi perbedaan yang besar dalam tingkat profitabilitas yang diperoleh masing-masing kelompok tersebut. 21

26 Petani on farm pada umumnya paling menderita dengan margin keuntungan paling kecil, sementara keuntungan paling besar dinikmati oleh pedagang besar yang pada umumnya bukan petani. Hal ini karena pedagang besar mampu mengakses informasi secara cepat, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat segera direspon. Kementerian Pertanian, dalam hal ini Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian harus mampu mengurangi kesenjangan akses informasi yang terjadi. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi merupakan peluang yang besar untuk memfasilitasi para pelaku agribisnis pada posisi tawar yang sama dengan menyediakan sistem informasi yang mudah diakses oleh para pelaku tersebut. c. Adanya potensi mengintegrasikan data dan informasi pusat dan daerah. Otonomi daerah menyebabkan semakin meningkatnya kompetisi antar daerah dalam memperdagangkan sumberdaya yang dihasilkan termasuk produk pertanian, juga dalam menarik minat investor untuk datang ke daerah tersebut. Dalam upaya meningkatkan daya saing, daerah membutuhkan informasi yang ada di pusat sebagai pintu gerbang pertama informasi, pada sisi lain pusat memerlukan data sumberdaya yang dimiliki oleh daerah sebagai dasar dalam perencanaan. d. Kebijakan dalam pelaksanaan Inpres No. 3 Tahun 2003 mengenai E-Government. Lembaga pemerintah diharuskan menyediakan layanan on line sistem dalam upaya menciptakan good government, yaitu untuk meningkatkan pelayanan pada publik. E-Goverment, dalam pelaksaannya melalui 4 tahap : 1. Penyajian Web Site Interaksi (Komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah) 2. Menggunakan fasilitas internet/komputer 22

27 3. Transaksi (Transaksi melalui internet/komputer) 4. Transformasi (Segala tata cara pemerintahan dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi) 2. Hambatan (Threats) a. Kelembagaan pengelola data di daerah tidak seragam. Otonomi Daerah menyebabkan kelembagaan di daerah menjadi beragam. Dinas di daerah tidak lagi terbagi ke dalam sub sektor melainkan gabungan beberapa sub sektor, bahkan gabungan dari sektor, seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan. Kondisi ini paling tidak menghambat dalam melakukan koordinasi dalam melakukan kegiatan perstatistikan. Disamping itu struktur kelembagaan di daerah banyak mengalami perubahan, sementara masalah perstatistikan kurang menjadi prioritas, sehingga struktur fungsional yang mengelola perstatistikan semakin mengecil bahkan cenderung tidak jelas. b. Kurangnya dukungan dan komitmen pimpinan terhadap masalah perstatistikan dan sistem informasi. Daerah menempatkan prioritas tinggi terhadap kegiatan yang mempunyai konstribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sementara kegiatan perstatistikan dianggap tidak mempunyai konstribusi secara langsung terhadap PAD, akibatnya kegiatan perstatistikan sering diabaikan. Upaya peningkatan kualitas data yang dilakukan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian melalui berbagai kegiatan yang dilakukan setiap tahun, seringkali kurang mendapat respon yang memadai, terutama karena daerah tidak menyediakan anggaran untuk kegiatan tersebut. c. Kurangnya kompetensi pengelola perstatistikan di daerah. Otonomi Daerah tidak saja menyebabkan semakin beragamnya kelembagaan di daerah, juga wilayah yang ada menjadi bertambah (mekar). Pemekaran wilayah tidak sejalan dengan sumberdaya manusia yang tersedia baik secara kualitas maupun 23

28 kuantitas. Beberapa wilayah, terutama di tingkat kecamatan tidak memiliki petugas pengumpul data. Demikian pula di tingkat kabupaten dan provinsi pemekaran wilayah dan semakin beragamnya kelembagaan yang ada, menyebabkan tenaga pengelola perstatistikan seringkali diisi oleh tenaga yang tidak memiliki kompetensi perstatistikan. Akibatnya berbagai langkah untuk memperbaiki perstatistikan dan sistem informasi sangat lambat mencapai kemajuan. d. Pengelola perstatistikan kurang terpadu. Pengelolaan perstatistikan pada berbagai tingkatan masih belum terkoordinasi secara baik. Kegiatan perstatistikan banyak yang tumpang tindih satu dengan yang lain dan cenderung berjalan sendiri-sendiri. Akibatnya kemampuan sumberdaya yang ada tidak fokus dalam upaya meningkatkan kualitas perstatistikan yang ada saat ini. B. Lingkungan Internal 1. Kekuatan (Strength) a. Tersedianya jaringan komputer dan sistem informasi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian memiliki fasilitas jaringan komputer dan sistem informasi yang memadai. Fasilitas ini sangat menunjang tercapainya pelayanan yang efektif dan efisien atas kebutuhan data dan informasi yang diperlukan pengguna. b. Memiliki eksistensi kelembagaan yang kuat. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unit eselon II di bawah Menteri Pertanian dengan pembinaan administrasi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian mempunyai posisi tawar yang strategis untuk melakukan pengelolaan data yang baik. Dengan kedudukannya yang tidak dipengaruhi oleh unit eselon I, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian akan mampu melakukan pengelolaan data secara obyektif, tanpa memiliki konflik kepentingan terhadap keragaan data yang disajikan. Posisi ini merupakan kekuatan untuk menjadi penyedia 24

29 data yang berkualitas bagi penyusunan rencana strategis pembangunan pertanian. c. Dukungan pimpinan Komitmen pimpinan untuk menjadikan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai organisasi yang berkompeten dalam perstatistikan dan sistem informasi, merupakan modal dasar yang dapat digunakan dalam melaksanakan tugas fungsinya. Konsolidasi internal dengan memberikan pendidikan formal setingkat Strata 2 di bidang statistik dan sistem informasi pada sebagian besar tenaga pelaksana di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian merupakan langkah yang nyata dalam membangun kompetensi. d. Kualitas sumberdaya manusia Kondisi tenaga pelaksana di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagian besar berpendidikan Strata 1 dan Strata 2, baik dalam bidang manajemen, statistik dan sistem informasi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai organisasi yang berkompeten dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai penyedia data dan informasi bagi stakeholders. 2. Kelemahan/Kendala (Weakness) a. Tidak memiliki hubungan struktural dengan daerah. Sebagai penyedia data dan informasi bagi stakeholders (pengambil kebijakan, dunia usaha dan masyarakat), Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian memiliki kelemahan tidak memiliki hubungan struktural dengan daerah. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan untuk menyediakan data yang berkualitas, yaitu akurat, cepat dan obyektif (tidak bias). Kualitas data yang disajikan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, sangat tergantung kualitas data dari sumber data yang ada di eselon I, BPS dan instansi lainnya, tetapi kurang dapat menentukan kualitas data yang diinginkan. 25

30 b. Belum bakunya metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data beberapa sub sektor yang ada di sektor pertanian (sub sektor perkebunan, peternakan dan hortikultura) masih dinilai belum baku. Keadaan ini menjadi kelemahan untuk menyediakan data yang berkualitas, karena dengan metode pengumpulan data yang tidak baku menyebabkan pengumpulan data yang di lakukan oleh petugas di lapang menjadi bias. c. Kurangnya respon, empati dan jaminan dalam pelayanan data dan informasi. Dalam melayani kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan pengguna, kecepatan untuk memberikan pelayanan dan menjamin kualitas data dan informasi sesuai permintaan masih relatif kurang. Untuk itu perlu pembinaan secara berkala terhadap tenaga pelaksana yang berhubungan langsung dengan pengguna untuk menjadikan pelayanan sebagai budaya (culture) Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam mengelola sumberdaya teknologi informasi yaitu: 1. Keterbatasan jumlah dan kemampuan SDM pengelola TIK; 2. Belum lengkapnya aturan pendukung untuk penerapan sistem informasi; 3. Belum ada standarisasi basisdata untuk mendukung terintegrasinya basisdata; 4. Belum ada standarisasi aplikasi dan keamanan sistem; 5. Belum lengkapnya SOP dan SOP yang sudah ada belum dilaksanakan secara penuh; 26

31 BAB II ORGANISASI, TUPOKSI, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No : 61/Permentan/OT.140/10/2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah unsur pendukung Kementerian Pertanian yag berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. 2.1 Struktur Organisasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2010 Berdasarkan Permentan Nomor 61 Tahun Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai Tugas Pokok melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan Fungsi : 27

32 1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian 2. Penyediaan dan pelayaan data informasi non komoditas pertanian 3. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian, dan 4. Pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Uraian Tugas Pembagian Bidang Kerja di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1. Bagian Umum; 2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi; 3. Bidang Data Komoditas; 4. Bidang Data Non Komoditas; 5. Kelompok Jabatan Fungsional Bagian Umum Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan rencana dan program, dan anggaran; b. Pelaksanaan urusan keuangan; c. Pelaksanaan urusan kepegawaian; d. Pelaksanaan urusan ortala, kehumasan dan rumah tangga. Bagian Umum terdiri dari: 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 2. Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga. 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan pelaksanaan kegiatan, serta pelaksanaan urusan keuangan. 28

33 Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program kerja, dan anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan standar kerangka acuan/tor, standar harga satuan dan format sebagai bahan acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran; 2) Menyiapkan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penyusunan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran dan penetapan kinerja; 3) Menyiapkan usulan bahan dokumen rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, penetapan kinerja; 4) Menyiapkan bahan diseminasi dokumen rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran dan penetapan kinerja. c. Melakukan urusan keuangan pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan usulan pejabat pengelola keuangan; 2) Melakukan urusan sekretariat unit akuntansi kuasa pengguna anggaran (UAKPA) 3) Menyiapkan bahan laporan keuangan/sai; 4) Melakukan urusan pembayaran gaji lembur pegawai 5) Menyiapkan bahan penyusunan Juklak/Juknis dan kegiatan pelaksanaan anggaran. d. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja pelaksanaan kegiatan bulanan pusat, yang kegiatannya meliputi: 29

34 1) Mengumpulkan jadwal pelaksanaan kegiatan dari setiap bagian/bidang; 2) Mensinkronkan jadwal pelaksanaan kegiatan; 3) Memantau pelaksanaan kegiatan. e. Melakukan Pengujian dan Penerbitan SPM, meliputi : 1) Meneliti usulan Surat Permintaan Pembayaran (SPP); 2) Memeriksa keabsahan dokumen pendukung SPP; 3) Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA; 4) Memeriksa kebenaran atas tagihan yang menyangkut pihak yang dibayar, nilai tagihan, jadwal pembayaran; f. Melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan; 2) Menyusun bahan laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan; g. Menyiapkan bahan usulan revisi untuk diteruskan dan diproses ke Kementerian Keuangan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan dan mengkaji bahan pendukung revisi; 2) Menyusun dokumen untuk pengajuan revisi. h. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; i. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; j. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Pusat; 30

35 k. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 2. Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan organisasi dan tata laksana, kehumasan dan rumah tangga. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: a. Menyiapkan bahan usulan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai; b. Melakukan urusan kepegawaian pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan usulan mutasi meliputi kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian dan pensiun pegawai; 2) Menyiapkan bahan usulan dan memantau usulan pengurusan kartu Taspen, Askes, Karsu dan Karis; 3) Menyiapkan bahan evaluasi daftar hadir dan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai; 4) Menyiapkan bahan usulan pemberian cuti dan perizinan yang berhubungan dengan kepegawaian; 5) Menyiapkan bahan dan melakukan bimbingan dan disiplin pegawai; 6) Menyiapkan bahan usulan proses ke Tim Pembina Etika dan Disiplin Pegawai Kementerian Pertanian; 7) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kepegawaian (SIMPEG); 8) Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN); 9) Menyiapkan bahan usulan dan memantau kesejahteraan pegawai. c. Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai pusat, yang kegiatannya meliputi: 31

36 1) Menganalisa kebutuhan pengembangan pegawai; 2) Menyiapkan penyusunan rencana pengembangan pegawai; 3) Menyiapkan bahan dan mengusulkan pengembangan pegawai; 4) Mengevaluasi pelaksanaan pengembangan pegawai. d. Melakukan urusan rumah tangga pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan penyelenggaraan rapat koordinasi internal pusat; 2) Menerima tamu dan memberikan pelayanan kepada pimpinan; 3) Menyiapkan bahan usulan perbaikan dan pemeliharaan peralatan kantor; 4) Menyiapkan bahan usulan pemeliharaan dan biaya operasional kendaraan dinas; 5) Menyiapkan pelaksanaan pemeliharaan keamanan, kebersihan dan ketertiban serta kerapihan kantor; 6) Menyiapkan bahan kebutuhan alat tulis kantor (ATK); 7) Menyiapkan bahan usulan dan memproses perjalanan dinas pimpinan. e. Melakukan urusan perlengkapan pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyusun rencana kebutuhan barang; 2) Menyiapkan bahan usulan kebutuhan barang; 3) Menerima, mencatat dan mendistribusikan barang; 4) Melakukan inventarisasi barang; 5) Menyiapkan bahan usulan penghapusan barang; 6) Menyiapkan bahan laporan barang/simak BMN; 7) Melakukan urusan sekretariat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) f. Melakukan urusan surat menyurat pusat, yang kegiatannya meliputi: 32

37 1) Melakukan koreksi, mencatat, memberi nomor, dan mengirim surat keluar; 2) Menerima, mencatat, dan mengagendakan surat masuk serta mendistribusikan sesuai disposisi Pimpinan; 3) Melakukan pengiriman dan penerimaan berita melalui faksimili; 4) Memantau tindaklanjut surat sesuai disposisi dari Pimpinan. g. Melakukan urusan kearsipan pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pengolahan data base elektronisasi arsip/dokumen; 2) Melakukan pemberkasan, penyimpanan dan penataan arsip/dokumen; 3) Melakukan pemeliharaan dan perawatan arsip/dokumen; 4) Melakukan penilaian arsip/dokumen; 5) Menyiapkan bahan usulan penyusutan arsip/dokumen. h. Melakukan urusan kelembagaan, ketatalaksanaan, kehumasan, reformasi birokrasi, dan pengembangan pelaksanaan budaya kerja pusat, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan rancangan rapat koordinasi ketatalaksanaan, kerjasama, dan kehumasan; 2) Menyiapkan bahan dan melaksanakan hubungan dan kerjasama dengan unit eselon I lingkup Kementerian Pertanian dan mitra kerja terkait lainnya; 3) Menyiapkan bahan penyusunan analisis jabatan dan beban kerja; 4) Menyiapkan bahan rancangan penyempurnaan dan evaluasi organisasi dan tata kerja; 33

38 5) Menyiapkan bahan rancangan penyempurnaan dan evaluasi rincian tugas pekerjaan Eselon IV; 6) Menyiapkan bahan dan menghimpun peraturan bidang kehumasan dan perundang-undangan; 7) Menyiapkan bahan penyusunan dan evaluasi sistem dan prosedur kerja; 8) Menyiapkan bahan penyusunan dokumen dan pelaksanaan reformasi birokrasi; 9) Menyiapkan bahan pengembangan pelaksanaan budaya kerja aparatur. i. Melakukan urusan Sekretariat Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer Kementerian Pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Meneliti dan mencatat kelengkapan dan kebenaran berkas yang dipersyaratkan dalam usulan penetapan angka kredit; 2) Membuat jadwal sidang tim penilai; 3) Memfasilitasi penyelenggaran rapat dan sidang tim penilai; 4) Mengadministrasikan penilaian prestasi kerja; 5) Menyiapkan konsep berita acara hasil penilaian tim penilai; 6) Mengusulkan penetapan angka kredit; 7) Membuat konsep keputusan penetapan angka kredit; 8) Mendistribusikan hasil penilaian angka kredit kepada pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer; 9) Membuat data base pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer; j. Memantau dan menyusun laporan perolehan angka kredit pejabat fungsional Statistisi dan Pranata Komputer. 1) Menyiapkan konsep berita acara hasil penilaian tim penilai; 34

39 2) Mengusulkan penetapan angka kredit; 3) Membuat konsep keputusan penetapan angka kredit; 4) Mendistribusikan hasil penilaian angka kredit; 5) Membuat data base pejabat fungsional; 6) Memantau dan menyusun laporan perolehan angka kredit pejabat fungsional; k. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; l. Melakukan penyusunan, penyajian dan pendokumentasian laporan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga; m. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga Bidang Pengembangan Sistem Informasi Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta pengelolaan sistem jaringan komputer b. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta sosialisasi aplikasi sistem informasi c. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan aplikasi multimedia dan website. Bidang Pengembangan Sistem Informasi terdiri dari: 1. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer; 2. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi; 3. Sub Bidang Aplikasi Multimedia. 35

40 1. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta pengelolaan sistem jaringan komputer. Kegiatannya meliputi : a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer. b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, sistem jaringan komputer yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan identifikasi kebutuhan sistem jaringan komputer; 2) Menyiapkan bahan analisis kebutuhan sistem jaringan komputer; 3) Menyiapkan bahan rencana kebutuhan piranti lunak dan buku referensi sistem jaringan komputer. c. Melakukan program pembinaan Sistem Jaringan Komputer, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan identifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan para pengguna sistem jaringan komputer; 2) Menyiapkan bahan analisis kinerja perangkat dan sistem jaringan komputer; 3) Menyiapkan bahan rencana sosialisasi pemanfaatan sistem jaringan komputer. d. Menyiapkan bahan pengembangan pelaksanaan kegiatan Sistem Jaringan Komputer, yang kegiatannya meliputi : 1) Menyiapkan sarana dan bahan peracangan sistem jaringan komputer; 2) Menyiapkan sarana dan bahan pengembangan sistem jaringan komputer; 3) Menyiapkan sarana dan bahan ujicoba, implementasi dan integrasi sistem jaringan komputer; 36

41 4) Menyiapkan sarana dan bahan perawatan sistem jaringan komputer; 5) Menyiapkan sarana dan bahan back up data dan software berikut source programnya. e. Menyiapkan bahan pengelolaan kegiatan dalam Sistem Jaringan Komputer, yang kegiatannya meliputi : 1) Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi penerapan dan pemanfaatan sistem jaringan komputer; 2) Menyiapkan bahan koordinasi penerapan dan pemanfaatan sistem jaringan komputer; 3) Menyiapkan bahan inventarisasi perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung sistem jaringan komputer; 4) Menyiapkan bahan pedoman pengoperasian dan penggunaan sistem jaringan komputer; 5) Meyiapkan sistem operasional prosedur (SOP) sebagai pedoman pengoperasian dan penggunaan sistem jaringan komputer. f. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; g. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer; h. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer. 2. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan program pembinaan dan pengembangan, serta sosialisasi aplikasi sistem informasi. Kegiatannya meliputi: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi; b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, Aplikasi Sistem Informasi yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan identifikasi kebutuhan aplikasi sistem informasi; 37

42 2) Menyiapkan bahan analisis kebutuhan aplikasi sistem informasi; 3) Menyiapkan rencana kebutuhan piranti lunak dan buku referensi untuk operasional pengembangan sistem informasi. c. Melakukan program pembinaan Aplikasi Sistem Informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan identifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan para pengguna aplikasi sistem informasi; 2) Bahan rencana sosialisasi pemanfatan aplikasi sistem informasi. d. Menyiapkan bahan pengembangan Apllikasi Sistem Informasi yang kegiatannya meliputi : 1) Menyiapkan paket piranti lunak untuk kegiatan pengembangan sistem informasi; 2) Menyiapkan sarana uji coba, implementasi dan integrasi sistem informasi; 3) Menyiapkan bahan dan sarana perawatan sistem informasi; 4) Menyiapkan bahan pedoman pengoperasian dan penggunaan aplikasi sistem informasi. e. Menyiapkan bahan pengelolaan kegiatan dalam Aplikasi Sistem Informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi Aplikasi Sistem Informasi; 2) Menyiapkan bahan koordinasi penerapan Aplikasi Sistem Informasi. f. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; g. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Subbidang Aplikasi Sistem Informasi; h. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Subbidang Aplikasi Sistem Informasi. 3. Sub Bidang Aplikasi Multimedia Sub Bidang Aplikasi Multimedia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan program pembinaan dan pengembangan, serta sosialisasi aplikasi multimedia dan website. 38

43 Kegiatannya meliputi: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Sub Bidang Aplikasi Multimedia; b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, Aplikasi Multimedia, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan identifikasi kebutuhan aplikasi multimedia dan website; 2) Menyiapkan bahan analisis kebutuhan aplikasi multimedia dan website; 3) Menyiapkan rencana kebutuhan piranti lunak dan buku referensi operasional pengembangan sistem multimedia dan website. c. Melakukan penyiapan sarana penunjang kegiatan pengembangan sistem multimedia dan website, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan paket piranti lunak untuk kegiatan pengembangan sistem multimedia dan website; 2) Menyiapkan sarana uji coba, implementasi dan integrasi sistem multimedia website; 3) Menyiapkan bahan dan sarana perawatan sistem multimedia dan website; 4) Menyiapkan bahan pedoman pengoperasian dan penggunaan aplikasi multimedia dan website. d. Melakukan penyiapan bahan pengembangan pelaksanaan kegiatan Aplikasi Multimedia dan Website, yang kegiatannya meliputi : 1) Menyiapkan bahan idetifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan aplikasi multimedia dan website; 2) Menyiapkan bahan sosialisasi pemanfaatan aplikasi multimedia dan website. e. Menyiapkan bahan sosialisasi dalam pelaksanaan kegiatan Aplikasi Multimedia dan Website yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan aplikasi multimedia dan website; 39

44 2) Menyiapkan bahan koordinasi penerapan aplikasi multimedia dan website. f. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; g. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bidang Aplikasi Multimedia; h. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Aplikasi Multimedia; i. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; j. Melakukan penyusunan, penyajian dan pendokumentasian laporan kegiatan Sub Bidang Aplikasi Multimedia; k. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Aplikasi Multimedia Bidang Data Komoditas Bidang Data Komoditas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi tanaman pangan, peternakan, hortikultura dan perkebunan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Data Komoditas menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan, dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi tanaman pangan; b. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan, dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi peternakan; c. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan, dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi hortikultura; d. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan, dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi perkebunan; 40

45 Bidang Data Komoditas terdiri dari: 1. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan; 2. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan. 1. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: a.) Menyusun rencana dan program Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan; b.) Melakukan pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi Tanaman Pangan dan Peternakan, meliputi: data tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Mengumpulkan dan mengelola data luas panen, produksi dan produktifitas tanaman pangan level Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional; 2) Mengumpulkan dan mengelola data populasi, produksi, pemotongan ternak, pemasukan dan pengeluaran ternak level Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional; 3) Mengumpulkan dan mengelola data tanaman pangan dan peternakan lainnya yang diperlukan dalam mendukung pengambilan kebijakan pembangunan tanaman pangan dan peternakan. c.) Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan penggunaan sarana dan pengelolaan perstatistikan dan database tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan pelatihan perstatistikan Tanaman Pangan dan Peternakan bagi Petugas Pusat dan Daerah; 41

46 2) Menyiapkan bahan pelatihan Pedoman Pengumpulan Data Tanaman Pangan dan Peternakan bagi Petugas Pusat dan Daerah; 3) Menyiapkan bahan pelatihan Pedoman Operasional e-form Tanaman Pangan dan Peternakan bagi Petugas Pusat dan Daerah. d.) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi, sosialisasi, dan implementasi metodologi perstatistikan dan database tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi dan sosialisasi e-form Tanaman Pangan; 2) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi dan sosialisasi e-form Peternakan. e.) Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian kegiatan perstatistikan dan database tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik Tanaman Pangan untuk updating program BDSP dan Buku Statistik Pertanian yang terbit setiap tahun; 2) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik Peternakan untuk updating program BDSP dan Buku Statistik Pertanian yang terbit setiap tahun. f.) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan perstatistikan dan database tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perstatistikan Tanaman Pangan berupa kegiatan pengawasan dan pengendalian periode bulanan, triwulanan dan semesteran; 2) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perstatistikan peternakan berupa kegiatan pengawasan dan pengendalian periode bulanan, triwulanan dan semesteran. g.) Menyiapkan sumber daya manusia dalam pelayanan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 42

47 1) Merancang kebutuhan sumber daya manusia untuk mendukung pelayanan data perstatistikan Tanaman Pangan dan Peternakan; 2) Menyiapkan sumber daya manusia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kemapuan dalam penguasaan perstatistikan Tanaman pangan dan Peternakan. h.) Menyiapkan materi pelayanan dan publikasi data, serta informasi tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan materi pelayanan data kepada pimpinan lingkup kementerian Pertanian dan pengguna data lainnya; 2) Menyiapkan bahan publikasi rutin berupa Buku Statistik Pertanian, Buku Saku Statistik Pertanian, Outlook komoditas Tanaman pangan dan Peternakan. i.) Menyiapkan bahan koordinasi dan sosialisasi sistem pelayanan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Ditjen Tanaman Pangan dalam rangka membahas Angka ramalan I, angka ramalan II, Angka ramalan III, Angka ramalan Sementara dan angka Tetap. 2) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Ditjen Peternakan dalam rangka membahas kegiatan Verifikasi dan validasi Data Peternakan. j.) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan, database, dan pelayanan database tanaman pangan dan peternakan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan Tanaman pangan periode Triwulanan dan tahunan; 2) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan Peternakan periode Triwulanan dan tahunan. k.) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; l.) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan; 43

48 m.) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan. 2. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi hortikultura dan perkebunan. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: a. Menyusun rencana dan program Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan. b. Melakukan pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi data Hortikultura dan Perkebunan, yang kegiatannya meliputi: 1) Mengumpulkan dan mengelola data luas panen, Produksi dan Produktifitas komoditas hortikultura dan perkebunan level kab/kota per Provinsi dan Nasional; 2) Mengumpulkan dan mengelola Data Hortikultura dan Perkebunan lainnya yang diperlukan dalam mendukung pengambilan kebijakan pembangunan Hortikultura dan Perkebunan. c. Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan penggunaan sarana dan pengelolaan perstatistikan dan database hortikultura dan perkebunan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan pelatihan perstatistikan Hortikultura dan Perkebunan bagi petugas Pusat dan Daerah; 2) Menyiapkan bahan pelatihan Pedoman Pengumpulan data Hortikultura dan Perkebunan bagi Petugas Pusat dan Daerah; 3) Menyiapkan bahan pelatihan Pedoman Operasional e-form Hortikultura dan Perkebunan bagi petugas Pusat dan Daerah. d. Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi, sosialisasi, dan implementasi metodologi perstatistikan dan database hortikultura dan perkebunan, yang kegiatannya meliputi : 44

49 1) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi dan sosialisasi e-form Hortikultura; 2) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi dan sosialisasi e-form Perkebunan. e. Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian kegiatan perstatistikan dan database Hortikultura dan Perkebunan, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik hortikultura untuk updating program BDSP; 2) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik perkebunan untuk updating program BDSP. f. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan perstatistikan dan database Hortikultura dan Perkebunan yang kegiatannya meliputi : 1) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perstatistikan hortikultura berupa kegiatan pengawasan dan pengendalian periode bulanan, triwulanan dan tahunan; 2) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perstatistikan perkebunan berupa kegiatan pengawasan dan pengendalian periode bulanan, triwulanan dan tahunan. g. Menyiapkan sumber daya manusia dalam pelayanan data dan informasi Hortikultura dan Perkebunan, yang kegiatannya meliputi: 1) Merancang kebutuhan sumber daya manusia untuk mendukung pelayanan data perstatistikan hortikultura dan perkebunan; 2) Menyiapkan sumber daya manusia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan dalam penguasaan perstatistikan hortikultura dan perkebunan. h. Menyiapkan materi pelayanan dan publikasi data, serta informasi Hortikultura dan Perkebunan, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan materi pelayanan data kepada pimpinan lingkup Kementerian Pertanian dan pengguna data lainnya; 2) Menyiapkan bahan publikasi rutin berupa Buku Outlook Komoditas Hortikultura dan perkebunan. 45

50 i. Menyiapkan bahan koordinasi dan sosialisasi sistem pelayanan data dan informasi Hortikultura dan Perkebunan yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Ditjen Hortikultura dalam rangka membahas Angka sementara dan angka tetap; 2) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Ditjen Perkebunan dalam rangka membahas kegiatan verifikasi dan validasi data Perkebunan dan pembahasan Angka sementara dan angka tetap. j. Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan, database, dan pelayanan database Hortikultura dan Perkebunan yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan hortikultura periode Triwulanan dan tahunan; 2) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan perkebunan periode Triwulanan dan tahunan. k. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; l. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan; m. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan Bidang Data Non Komoditas Bidang Data Non Komoditas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, penyediaan dan pelayanan data informasi lahan dan sarana pertanian serta data ekonomi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Data Non Komoditas menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan, dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi lahan dan sarana pertanian; 46

51 b. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan, dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi sosial ekonomi pertanian; Bidang Data Non Komoditas terdiri dari: 1. Sub Bidang Data Prasarana Pertanian; 2. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian. 1. Sub Bidang Data Prasarana Sub Bidang Data Prasarana Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi lahan dan sarana pertanian, meliputi: data lahan, data irigasi, data teknologi pertanian, data sumber daya manusia pertanian meliputi: data tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, kemiskinan, dan data iklim, serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, serta pupuk dan pestisida. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Sub Bidang Data Prasarana. b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi lahan dan sarana pertanian, yang kegiatannya meliputi: data lahan, data irigasi, data teknologi kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, kemiskinan, dan data iklim, kemiskinan, serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, serta pupuk dan pestisida. c. Melakukan pengumpulan dan pengelolaan data serta informasi sarana dan prasarana pertanian meliputi: 1) Menyiapkan rencana kerja pelaksanaan pengumpulan data dan informasi data sarana dan prasarana; 2) Menyiapkan rencana kerja pelaksanaan pengelolaan data dan informasi data sarana dan prasarana. d. Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan penggunaan sarana dan pengelolaan perstatistikan 47

52 dan database lahan, irigasi, iklim, teknologi pertanian, sumber daya manusia pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan rencana kerja dan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan penggunaan sarana dan pengelolaan perstatistikan dan data base lahan; 2) Menyiapkan bahan pelatihan perstatistikan indikator sosial dan ekonomi pertanian bagi petugas pusat; 3) Menyiapkan bahan pelatihan pedoman pengumpulan data survei kesejahteraan petani bagi petugas pusat dan daerah; 4) Menyiapkan perencanaan sarana dan prasarana yang diperlukan pegawai dalam meningkatkan kemampuan pegawai. e. Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi, sosialisasi, dan implementasi metodologi perstatistikan dan database lahan, irigasi, iklim, teknologi pertanian, sumberdaya manusia pertanian (tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, dan kemiskinan), serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, dan pupuk dan pesetisida, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan penyusunan bahan (data dan analisis) terkait koordinasi; 2) Menyiapkan dokumen dan materi terkait advokasi, sosialisasi dan implementasi metodologi perstatistikan dan data sarana dan prasarana pertanian. f. Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian kegiatan perstatistikan dan database lahan, irigasi, iklim, teknologi pertanian, sumberdaya manusia pertanian (tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, dan kemiskinan), serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, dan pupuk dan pestisida, yang kegiatannya meliputi : 1) Menyiapkan penyusunan pelaksanaan pengumpulan data dan perstatistikan sarana dan prasarana; 2) Menyiapkan penyusunan pelaksanaan pengolahan atau analisis data dan perstatistikan sarana dan prasarana; 3) Menyiapkan penyusunan pelaksanaan penyajian data dan perstatistikan sarana dan prasarana. 48

53 g. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan perstatistikan dan database lahan, irigasi, iklim, teknologi pertanian, sumberdaya manusia pertanian (tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, dan kemiskinan), serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, dan pupuk dan pestisida, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan; 2) Menyiapkan jadwal palang pada masing-masing kegiatan; 3) Melaporkan hasil-hasil pelaksanaan terkait realisasi fisik dan keuangan pada masing-masing kegiatan per triwulan. h. Menyiapkan sumber daya manusia dalam pelayanan data dan informasi sarana dan prasarana pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Merancang kebutuhan sumber daya manusia untuk mendukung pelayanan data perstatistikan database lahan dan prasarana pertanian; 2) Menyiapkan sumber daya manusia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan dalam penguasaan perstatistikan database lahan dan prasarana pertanian. i. Menyiapkan materi pelayanan dan publikasi data, serta informasi sarana dan prasarana pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan materi pelayanan data kepada pimpinan lingkup Kementerian Pertanian dan pengguna data lainnya; 2) Menyiapkan bahan publikasi rutin berupa buku OPT/Situasi Penyakit Hewan dan bencana alam, Buku Statistik Pupuk, Pestisida dan benih/bibit, Buku Statistik Penduduk dan Kemiskinan, Buku Statistik Iklim dan Alsintan, Buku Statistik Tenaga kerja dan Buku Analisis Data Lahan. j. Menyiapkan bahan koordinasi dan sosialisasi sistem pelayanan data dan informasi sarana dan prasarana pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan koordinasi dengan eselon I lingkup Kementerian Pertanian terkait organisme penggangu tanaman (OPT), pupuk, pestisida, benih, alsin dan lainnya; 49

54 2) Menyiapkan bahan koordinasi dengan BPS terkait data tenaga kerja, jumlah penduduk dan lahan; 3) Menyiapkan bahan koordinasi dengan BPN terkait data lahan; 4) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Kementerian PU terkait data infrastruktur sumberdaya air. k. Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan, database, dan pelayanan database lahan, irigasi, iklim, teknologi pertanian, sumber daya manusia pertanian (tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, dan kemiskinan), serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, dan pupuk dan pestisida, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan; 2) Menyusun bahan laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan. l. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; m. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bidang Data Prasarana; n. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Data Prasarana. 2. Sub Bidang Sosial Ekonomi Pertanian Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi ekonomi pertanian, meliputi : data nilai tukar petani, produk domestik bruto, investasi, ekspor dan impor pertanian, pembiayaan, konsumsi, kesejahteraan, serta moneter. a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Sub Bidang Sosial Ekonomi Pertanian. b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi Sosial Ekonomi Pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Mengumpulkan dan mengelola data Nilai Tukar Petani (NTP), Produk Domestik Bruto (PDB), Investasi, Volume dan nilai 50

55 ekspor dan impor komoditas pertanian, Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi, kredit dan suku bunga; 2) Mengumpulkan dan mengelola data konsumsi perkapita, penyediaan dan penggunaan komoditas pertanian, ketersediaan perkapita komoditas pertanian dan data harga komoditas pertanian; 3) Mengumpulkan dan mengelola data sosial ekonomi pertanian lainnya yang diperlukan dalam mendukung pengambilan kebijakan pembanguan pertanian. c. Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan penggunaan sarana dan pengelolaan perstatistikan data sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Manyiapkan bahan pelatihan perstatistikan data sosial ekonomi pertanian bagi petugas pusat; 2) Menyiapkan bahan pelatihan Pedoman pengumpulan data Survei Kesejateraan Petani bagi Petugas pusat dan daerah. d. Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi, sosialisasi dan implemetasi metodologi perstatistikan data sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi dan sosialisasi data makro pertanian, harga komoditas pertanian dan konsumsi; 2) Menyiapkan bahan koordinasi, advokasi dan sosialisasi survei kesejahteraan petani. e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian kegiatan perstatistikan sosial ekonomi pertanian yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data ekspor-impor komoditas pertanian, IHK dan Inflasi dan NTP setiap bulan untuk updating data dan penyusunan buletin Indikator Makro Sektor Pertanian yang terbit setiap bulan; 2) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data harga komoditas pertanian setiap bulannya untuk updating data dan penyusunan Buletin Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian setiap bulan; 51

56 3) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data ekspor-impor komoditas pertanian dan PDB setiap triwulan updating data dan penyusunan Buletin Ekspor-Impor Pertanian yang terbit setiap triwulan; 4) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data konsumsi setiap triwulan untuk updating data dan penyusunan Buletin Konsumsi Pangan yang terbit setiap triwulan; 5) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data harga internasional komoditas pertanian untuk penyusunan Buletin Analisis Perkembangan Harga Internasional sektor pertanian yang terbit setiap triwulan; 6) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik data makro untuk updating data dan penyusunan Buku Statistik Makro Sektor Pertanian yang terbit setiap triwulan dan tahunan; 7) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik data harga untuk updating data dan penyusunan Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian yang terbit setiap tahunan; 8) Melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian statistik data konsumsi untuk updating data dan penyusunan Buku Statistik Konsumsi yang terbit setiap tahunan. f. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan perstatistikan sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perstatistikan data makro sektor pertanian berupa kegiatan pengawasan dan pengendalian periode bulanan, triwulanan dan semesteran; 2) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perstatistikan data harga dan konsumsi berupa kegiatan pengawasan dan pengendalian periode bulanan, triwulanan dan semesteran; g. Menyiapkan sumber daya manusia dalam pelayanan data dan informasi sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi : 52

57 1) Merancang kebutuhan sumber daya manusia untuk mendukung pelayanan data perstatistikan sosial ekonomi pertanian; 2) Menyiapkan sumber daya manusia untuk mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan dalam penguasaan perstatistikan sosial ekonomi pertanian. h. Menyiapkan materi pelayanan dan publikasi data, serta informasi sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan materi pelayanan data kepada pimpinan lingkup Kementerian Pertanian dan pengguna data lainnya; 2) Menyiapkan bahan publikasi rutin berupa Buku Statistik Makro Sektor Pertanian, Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian, Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian, Buku Statistik Konsumsi Pangan, Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian Bulanan dan Triwulanan, Buletin Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian Bulanan, Buletin Analisis Konsumsi Pangan, Buku Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian, dan Buku Analisis PDB Sektor Pertanian. i. Menyiapkan bahan koordinasi dan sosialisasi sistem pelayanan data dan informasi sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan koordinasi dengan Eselon I lingkup Kementerian Pertanian dan BPS terkait data ekspor-impor komoditas pertanian, PDB sektor pertanian dan data konsumsi. 2) Menyiapkan bahan koordinasi dengan BPS, Kementerian Perdagangan, dan Pasar Induk Kramat Jati dalam rangka penyediaan data IHK dan Inflasi, serta data harga komoditas pertanian. 3) Menyiapkan bahan koordinasi dengan BKPM terkait data investasi, dan dengan Bank Indonesia terkait data suku bunga dan kredit sektor pertanian. j. Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan dan pelayanan data sosial ekonomi pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan makro sektor pertanian dan harga periode bulanan, triwulanan dan tahunan; 53

58 2) Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan perstatistikan konsumsi pangan periode triwulanan dan tahunan. k. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya; l. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan Sub Bidang Sosial Ekonomi Pertanian; m. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bidang Sosial Ekonomi Pertanian Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap jabatan fungsional: 1. Statistisi. Statistisi mempunyai tugas melakukan penyediaan data pertanian, analisis dan pengembangan statistik, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang lainnya. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah : a. Melakukan penyediaan statistik pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan kegiatan sensus dan survei di bidang pertanian; 2) Mengkaji hasil kegiatan sensus dan survei di bidang pertanian; 3) Mengkaji, membuat dan mengevaluasi metoda estimasi statistik dalam rangka penyusunan kegiatan sensus, survei dan observasi di bidang pertanian; 4) Melakukan inovasi metoda statistik dalam rangka penyusunan kegiatan sensus, survei dan observasi; 54

59 5) Merancang dan membuat metoda analisis statistik hasil sensus, survei, kompilasi data dan observasi di bidang pertanian; 6) Mengikuti pendidikan formal maupun pelatihanpelatihan statistik. b. Melakukan analisis dan pengembangan statistik, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan analisis statistik lintas sektoral; 2) Memberikan konsultasi dan pengarahan statistik dalam rangka penyusunan statistik pertanian; 3) Menyusun indikator dan ukuran-ukuran statistik pertanian. c. Melakukan pengembangan profesi, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan dan membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang statistik; 2) Menyiapkan bahan dan membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang statistik; 3) Menyiapkan bahan dan membuat karya tulis/karya ilmiah yang disebarluaskan melalui media masa; 4) Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan statistik; 5) Melakukan penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang statistik. d. Melakukan kegiatan penunjang lainnya, yang kegiatannya meliputi: 1) Menyiapkan bahan dan melakukan pengajaran/pelatihan di bidang statistik; 2) Mengikuti dan berperan serta dalam seminar/lokakarya/ konferensi; 55

60 3) Melaksanakan kegiatan dan terlibat dalam keanggotaan Tim Penilai Jabatan Fungsional Statistisi. 2. Pranata Komputer Pranata Komputer mempunyai tugas melakukan kegiatan operasional teknologi informasi, implementasi teknologi informasi, implementasi sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi, penyusunan sistem informasi dan pengembangan profesi serta kegiatan pendukung lainnya. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah : a. Melakukan kegiatan operasional teknologi informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pengoperasian komputer; 2) Melakukan perekaman data; 3) Melakukan pemasangan dan pemeliharaan sistem komputer dan sistem jaringan komputer; b. Melakukan kegiatan implementasi teknologi informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pemrograman dasar, menengah, dan lanjutan; 2) Melakukan penerapan sistem operasi komputer. c. Melakukan kegiatan implementasi sistem informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan implementasi sistem komputer dan program paket; 2) Melakukan implementasi database; 3) Melakukan implementasi sistem jaringan komputer. d. Melakukan kegiatan analisis dan perancangan sistem informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan analisis sistem informasi; 2) Melakukan perancangan sistem informasi; 3) Melakukan perancangan sistem komputer; 4) Melakukan perancangan dan pengembangan database; 5) Melakukan perancangan sistem jaringan komputer. 56

61 e. Melakukan kegiatan penyusunan kebijakan sistem informasi, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan perencanaan dan pengembangan sistem informasi; 2) Melakukan perumusan visi, misi dan strategi sistem informasi. f. Melakukan kegiatan pengembangan profesi pendukung, yang kegiatannya meliputi: 1) Melakukan pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang teknologi informasi; 2) Melakukan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan teknologi informasi; 3) Melakukan penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang teknologi informasi; 4) Melakukan pengajaran/pelatihan di bidang teknologi informasi; 5) Mengikuti dan berperan serta dalam seminar/lokakarya/ konferensi; 6) Melaksanakan tugas keanggotaan dalam organisasi profesi. 7) Melaksanakan tugas dalam Tim Penilai Jabatan Pranata Komputer Jenis Layanan Data dan Informasi Pusdatin melayani kebutuhan data dan informasi sektor pertanian yang meliputi data dan informasi produksi dan konsumsi, perdagangan dan pemasaran dalam maupun luar negeri, data sumberdaya dan kelembagaan, serta data administrasi termasuk informasi terkini mengenai peraturan perundangan yang berlaku di sektor pertanian. Sebagian data dan informasi telah tersedia dalam media elektronik yang dapat diakses melalui situs web Kementan dan Pusdatin. Situs web Kementerian Pertanian dikembangkan oleh 57

62 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sejak tahun 1996, berisi berbagai jenis informasi sektor pertanian. Manfaat penyebarluasan informasi tidak saja dirasakan oleh pengguna jasa informasi di kota-kota besar tetapi juga di pedesaan. Situs web ini dapat pula dimanfaatkan sebagai fasilitas komunikasi timbal balik antara pengguna jasa informasi. Disamping itu tersedia pula data dalam media cetak seperti buku statistik pertanian, buletin, dan newsletter Teknologi Informasi dan Komunikasi Layanan teknologi informasi yang diberikan adalah: 1. Pengembangan jaringan komputer dan perangkatnya serta konsultasi pemecahan masalah yang berkaitan dengan jaringan komputer, perangkat lunak dan perangkat keras komputer; 2. Kementerian Pertanian; 3. Pemanfaatan Data Center; 4. Fasilitas Berbagi Dokumen dan Pengetahuan (file/knowledge sharing); 5. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE); 6. Pengembangan sistem informasi; 7. Pengembangan situs web dan multimedia pertanian; 8. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografi; 9. Pengembangan office automation Pembinaan SDM Statistik dan Sistem Informasi Pusdatin memberikan layanan di bidang statistik dan sistem informasi bagi SDM lingkup Pertanian di pusat dan daerah. Layanan peningkatan kemampuan dalam bidang statistik meliputi pelatihan metodologi pengumpulan data, melakukan analisis statistik dan teknik penyajian data. Layanan peningkatan kemampuan dalam bidang sistem informasi melalui pemanfaatan komputer dan piranti lunak lainnya meliputi pengoperasian sistem informasi serta pengembangan sistem informasi dan aplikasi statistik. Pelatihan dapat diselenggarakan di Pusdatin atau di lokasi tertentu atau dapat juga dalam bentuk magang individual di Pusdatin Administrasi Jabatan Fungsional Pusdatin memberikan pelayanan administrasi dan pembinaan bagi jabatan fungsional statistisi dan pranata komputer di lingkup 58

63 kementerian pertanian. Layanan administrasi meliputi penyiapan bahan penetapan angka kredit dan penilaian angka kredit sampai dengan penyiapan usulan pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jenjang jabatan fungsional. Dalam rangka pembinaan jabatan fungsional, Pusdatin menyelenggarakan sosialisasi tentang jabatan fungsional. 2.3 Visi Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas maka Visi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah "Menjadi Sumber Data dan Informasi Pertanian yang Lengkap, Akurat, Tepat Waktu dan Terpercaya Untuk Mendukung Pembangunan Pertanian". 2.4 Misi Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang Berdasarkan Visi tersebut maka Misi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yaitu : 1. Mengembangkan Metodologi Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data dan Informasi Pertanian; 2. Melakukan Pengumpulan, Pengolahan, Penyajian dan Penyebaran Data dan Informasi Pertanian; 59

64 3. Membangun dan Mengembangkan Jaringan Sistem Informasi Pertanian; 4. Membina Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Bidang Statistik dan Sistem Informasi Pertanian. 2.5 Tujuan Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari penyataan misi adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan adalah selama 5 (lima) tahun ( ). Oleh karena itu, penetapan tujuan harus dapat menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit kerja dalam suatu organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya akan terjadi iklim yang kondusif serta mendorong terjadinya sinergisme. Adapun tujuan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 2. Mengembangkan metodologi dan sistem pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian yang baku 3. Membangun sistem informasi pertanian yang mampu mendukung penyediaan dan penyebarluasan data dan informasi pertanian 4. Membina kelembagaan yang kuat dalam bidang pelayanan data dan sistem informasi pertanian 5. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang pelayanan data dan sistem informasi pertanian 2.6 Sasaran Strategis Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu sehingga mudah dalam pengukurannya. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menetapkan Integrasi sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019, yaitu terwujudnya peningkatan pelayanan data dan sistem informasi pertanian bagi 60

65 seluruh stakeholders melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pertanian. Adapun sasaran yang ingin dicapai Pusdatin dalam 5 tahun adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya data yang berkualitas, yaitu lengkap, akurat, tepat waktu dan terpercaya 2. Mudahnya aksesibilitas data dan informasi oleh pengguna 3. Meningkatnya kualitas infrastruktur jaringan dan sistem informasi pertanian 4. Tersedianya sumber daya manusia perstatistikan dan sistem informasi yang berkualitas 61

66 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Sesuai dengan arah kebijakan yang tertuang di dalam Renstra Kementerian Pertanian , Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian lebih meningkatkan penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam memperkuat daya saing sektor pertanian dalam menghadapi tantangan global. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juga ingin memperkuat jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan pertanian. 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pertanian Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, pengelolaan data dilakukan oleh seluruh unit eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) mengkoordinasikan pengelolaan data dan sistem informasi pertanian baik internal Kementerian Pertanian maupun berkoordinasi dengan ekternal seperti BPS, BMKG, PU, Lapan, BI, BKPM, BIG dll. Pusdatin juga merupakan data center yang mengelola database dan mendistribusikan informasi ke pengguna. Dalam memberikan pelayanan data dan informasi pertanian, sesuai dengan Inpres No: 3 Tahun 2003 mengenai E-Government, Kementerian Pertanian sudah memberikan pelayanan informasi dengan system on-line, dimana hampir sebagian besar informasi pertanian saat ini telah dapat diakses melalui website Kementerian Pertanian ( Disamping untuk mengakses informasi pertanian, masyarakat juga dapat menyampaikan informasi melalui website yang sama. Disamping memperoleh informasi secara on-line, pengguna dan masyarakat juga dapat memperoleh informasi pertanian melalui publikasi yang secara rutin diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Sebagian dari terbitan tersebut juga dapat diakses dari website Kementerian Pertanian dalam bentuk E-book. 62

67 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Pusdatin Arah Kebijakan Pengembangan dan Penyelenggaraan Statistik Pertanian Peningkatan pemanfaatan dan penyebaran informasi pertanian/agribisnis dilakukan melalui : 1) Peningkatan penyebaran informasi produksi komoditas pertanian dalam negeri untuk menunjang kegiatan ekspor, serta informasi mengenai jumlah dan mutu komoditas pertanian yang tersedia. 2) Peningkatan penyebaran informasi pasar luar negeri melalui pemanfaatan internet dan jejaring sosial yang ada saat ini. 3) Peningkatan penyelenggaraan komunikasi atau pertukaran data/informasi secara elektronik. 4) Peningkatan kemampuan sistem informasi pertanian/agribisnis agar mampu menjangkau pedesaan dan bahkan daerah terpencil agar mampu mengatasi kesenjangan dalam peroleh informasi (digital divide) Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi Pertanian Pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi dan statistik pertanian dilaksanakan untuk mempercepat pembangunan pada semua sub sektor pertanian agar menjadi lebih produktif dan efisien, mempercepat peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, serta mempercepat proses pembaharuan. Ada tujuh aspek kebijakan yang harus mendapat perhatian dalam pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi dan statistik pertanian, yaitu: 1) Pembangunan sistem informasi dan statistik pertanian yang terencana dan sesuai dengan program Kementerian Pertanian. 2) Membangun keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan antara pusat dan daerah, yang mendorong kepada persamaan persepsi dalam kebutuhan informasi dan pembangunan sistem informasi, serta kemudahan akses dan komunikasi data satu sama lain. 63

68 3) Menyusun standar acuan untuk perangkat keras, piranti lunak, format/struktur dan klasifikasi data, sumberdaya manusia dan adanya pembakuan sistem dan prosedur. 4) Membangun sistem keamanan dan reliabilitas perangkat keras, piranti lunak, jaringan telekomunikasi yang bisa menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi. 5) Pengembangan sistem yang mengacu kepada sistem terbuka yang berbasis internet sehingga informasi yang dihasilkan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan masyarakat khususnya petani dan pelaku agribisnis. 6) Perlu diciptakan suasana kerjasama antar pengguna menuju keterbukaan yang saling menguntungkan, sehingga mampu menciptakan sinergi antar pemerintah, antar masyarakat, dan antar pemerintah dan masyarakat. 7) Secara terus menerus akan meningkatkan jangkauan jaringan dan eksibilitas informasi pertanian sampai ke daerah terpencil sekalipun Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Bidang Statistik dan Sistem Informasi Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang mampu memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai teknologi informasi serta metodologi pengumpulan dan analisis data statistik dilaksanakan melalui: 1) Penyelenggaraan berbagai program pelatihan bidang teknologi informasi dan metode statistik baik di pusat maupun di daerah. 2) Peningkatan kemampuan (mutu dan kapasitas) penyelenggaraan pelatihan teknologi informasi dan metode statistik yang diselenggarakan sehingga mampu melayani kebutuhan pelatihan seluruh jajaran pertanian. 3) Penyelenggaraan pelatihan bagi para pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer. 4) Peningkatan kegiatan sosialisasi atau pemasyarakatan sistem informasi untuk menciptakan lingkungan pertanian yang 64

69 memanfaatkan informasi dalam segala bentuk pengambilan keputusan Pembinaan Kelembangaan Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Pengembangan penataan dan pengelolaan kelembagaan sistem informasi dilakukan melalui : 1) Penyempurnaan dan pemantapan tatanan organisasi yang berkembang terus sesuai dengan bertambah besarnya aktivitas sistem informasi pertanian, serta meningkatnya intensitas pembangunan pertanian. 2) Peningkatan koordinasi antar pengguna untuk meningkatkan efisiensi, menghindari terjadinya berbagai bentuk duplikasi kegiatan dan untuk menstimulasi terjadinya sinergi dalam penyelenggaraan sistem informasi pertanian di seluruh jajaran pertanian. 3) Penempatan dan pemasyarakatan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku pembina sistem informasi, selaku pengelola data/informasi pertanian, serta sebagai simpul bagi pertukaran informasi antar pengguna. 4) Mengawal penyelenggaraan/implementasi sistem informasi yang ada pada unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian. 5) Sinkronisasi program dan kegiatan unit-unit pengelola data/informasi yang ada di unit-unit Eselon I dan yang ada di daerah dengan program dan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 6) Sinkronisasi Program dan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dengan lembaga-lembaga penyelenggara sistem informasi dan statistik eksternal terkait seperti : Badan Pusat Statistik, Badan Administrasi Kepegawaian Negara, Kementerian Perdagangan, BI, Kementerian Keuangan, Bappenas, Bakosurtanal, BPPT serta lembaga-lembaga lainnya baik di dalam maupun di luar negeri seperti FAO. 65

70 3.2.2 Strategi Strategi Dasar Strategi peningkatan pelayanan data dan sistem informasi harus dilakukan terpadu lintas fungsional guna mengarah pada: 1. Peningkatan kualitas data, yaitu lengkap, akurat, tepat waktu dan terpercaya. 2. Peningkatan aksebilitas data dan informasi bagi pengguna. 3. Peningkatan interaksi setiap pelaku usaha yang ada dalam sistem agribisnis. 4. Peningkatan kemudahan komunikasi bagi seluruh karyawan maupun pengguna. Strategi dasar yang ditempuh dalam rangka peningkatan pelayanan data dan informasi antara lain: 1) Satu data satu pintu; Satu data dimaksudkan bahwa Kementerian Pertanian hanya mempublikasikan satu macam angka untuk variabel, indikator dalam waktu tertentu. Satu pintu artinya data dan informasi pertanian telah disepakati bersama oleh unit-unit eselon I terkait sebelum dipublikasikan keluar melalui Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2) Sentralisasi konsep; seluruh kegiatan pengelolaan data menggunakan suatu pedoman yang telah ditetapkan secara sentralisasi, sedangkan operasional pungumpulan, pengolahan, dan penyajian data dilaksanakan secara terdistribusi dengan menerapkan sistem jaringan informasi terpadu. Dalam rangka menghindari adanya duplikasi dan tidak tertanganinya kegiatan-kegiatan pengembangan statistik dan sistem informasi, yaitu dengan membagi habis seluruh kegiatan yang dibutuhkan sesuai dengan tugas fungsional masing-masing unit kerja data dan statistik di Kementerian Pertanian. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan akan tercapai efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia. 66

71 3) Konsolidasi internal dengan membangun infrastruktur yang menunjang pelaksanaan kerja, membangun budaya kerja dan pelayanan terhadap seluruh jajaran yang ada dalam organisasi. 4) Koordinasi kemitraan; untuk membangun kerjasama di bidang perstatistikan dan sistem informasi pertanian dengan tujuan saling mendukung, menunjang dan melengkapi Strategi Operasional Strategi operasional dalam peningkatan pelayanan data dan informasi adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan pengumpulan data yang berkualitas 2) Peningkatan penyajian data dan informasi 3) Peningkatan penyebaran data dan informasi 4) Peningkatan kemampuan SDM Secara rinci Strategi Operasional yang diterapkan di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah sebagai berikut: a. Peningkatan pengumpulan data yang berkualitas Dalam rangka peningkatan pengumpulan data tidak saja menyangkut jumlah data yang dikumpulkan, tetapi juga kualitas data menjadi prioritas yang perlu dilakukan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membangun dan menyempurnakan metodologi pengumpulan data. 2) Membangun jaringan pengumpulan data dengan sumber data di daerah. 3) Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola data baik di pusat maupun daerah. b. Peningkatan penyajian data dan informasi Dalam rangka meningkatkan penyajian data dan informasi, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Peningkatan pemahaman kebutuhan data dan informasi pengguna. 2) Membangun metode penyajian yang menjadikan data menjadi informasi yang mudah dimanfaatkan pengguna. 67

72 3) Meningkatkan hubungan yang harmonis dengan pengguna data dan sistem informasi. c. Peningkatan penyebaran data dan informasi Dalam rangka peningkatan penyebaran data dan informasi perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membangun sistem informasi yang memudahkan pengguna mengakses informasi yang ada di Kementerian Pertanian. 2) Meningkatkan produk-produk informasi dan menyebarkannya kepada pengguna. 3.3 Kegiatan Pusdatin Pengembangan Statistik Pertanian Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan statistik sektor pertanian, yang akan diklasifikasikan berdasarkan sub sistem hulu, sub sistem on-farm, sub sistem hilir, dan sub sistem penunjang, yang meliputi sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, dan statistik penunjang sektor pertanian seperti PDB, ekspor impor, investasi, ketenaga kerjaan, dan nilai tukar petani. Berbagai upaya dalam rangka meningkatkan keterpaduan dan akurasi data pertanian, Pusdatin melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan BPS dan instansi terkait dalam pengumpulan dan penyajian data statistik pertanian. Disamping itu, dilakukan pula penyempurnaan dan pengembangan metodologi pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penyajian data. Berdasarkan naskah kesepakatan kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan BPS, telah disepakati adanya satu kesatuan sistem pengelolaan data sektor pertanian dan memiliki metode serta tata cara pengumpulan data yang baku dan menjadi acuan bersama dalam penyelenggaraan statistik pertanian masing-masing unit instansi. Sensus Pertanian yang dilakukan setiap kali 10 tahun, perlu diikuti dengan survei perusahaan sektor pertanian, survei harga sektor pertanian, nilai tukar petani, struktur ongkos, Susenas, ekspor-impor sektor pertanian, PDB dan PDRB sektor pertanian tiap tahunnya. 68

73 Untuk menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu, obyektif, konsisten dan lengkap serta memberikan pelayanan yang prima kepada para pengguna baik pimpinan lingkup Kementerian Pertanian, dunia usaha maupun masyarakat luas tentang statistik pertanian, maka disusun beberapa kegiatan pokok pengembangan statistik pertanian, yaitu : 1) Pengembangan metodologi pengumpulan data. 2) Pengumpulan data dan penyediaan basis data. 3) Melakukan analisis data. 4) Penyebarluasan data dan informasi pertanian dalam bentuk publikasi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Secara rinci dapat dilihat pada uraian dibawah ini : Pengembangan Metodologi Pengumpulan Data Ketidakakuratan data dapat disebabkan oleh kesalahan pengambilan sampel selain kesalahan manusia (human error). Kegiatan pengembangan metodologi pengumpulan data ditujukan untuk memperoleh data yang akurat dan refresentatif yang menggambarkan situasi sebenarnya dan secara statistik dapat dipertanggungjawabkan. Metode pengumpulan data yang baku diperlukan untuk menyamakan variable yang dikumpulkan dan data yang dihasilkan akan dapat diperbandingkan antar daerah dan antar waktu. Kegiatan Pengembangan Metode Pengumpulan Data masih akan difokuskan untuk memperoleh metode yang aplikabel, yang meliputi : a) Metode Pengumpulan Data Tanaman Pangan b) Metode Pengumpulan Data Hortikultura c) Metode Pengumpulan Data Perkebunan d) Metode Pengumpulan Data Peternakan Sementara itu metode untuk pengumpulan data non komoditas (penunjang) juga akan dilakukan secara bertahap baik oleh Pusdatin sendiri maupun bekerjasama dengan institusi lainnya seperti BPS. Metoda pengumpulan data non komoditas (penunjang) yang akan dikembangkan seperti : a) Metode Pengumpulan Data Tenaga kerja pertanian 69

74 b) Metode Pengumpulan Data pendapatan petani c) Metode Pengumpulan Data konsumsi komoditas pertanian d) Metode Pengumpulan Data harga komoditas pertanian e) Metode Pengumpulan Data distribusi dan kebutuhan komoditas pertanian f) Metode Pengumpulan Data lahan g) Metode Pengumpulan Data sarana dan prasarana pertanian Pengumpulan Data dan Penyediaan Basis Data Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peningkatan efisiensi, produktifitas dan efektifitas pengelolaan agribisnis melalui penyediaan data yang lengkap dalam bentuk basis data yang mudah untuk diakses secara terbuka oleh pengguna. Kegiatan Pengumpulan Data dan Penyediaan Basis data ditujukan untuk dapat melengkapi seluruh kebutuhan akan data komoditas pertanian dan data non komoditas (penunjang), yaitu : a) Data statistik agribisnis hulu b) Data statistik usaha tani (on-farm) c) Data statistik agribisnis hilir d) Data statistik penunjang dan jasa Melakukan Analisis Data Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung para pengambil kebijakan atau perencana dalam penyusunan perencanaan di bidang pertanian. Dukungan data dan informasi pertanian yang lengkap yang disertai hasil analisis dan proyeksi kedepan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah. Jenis analisis yang akan dilakukan seperti : a) Analisis keragaan data tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan b) Analisis Harga Komoditas Pertanian c) Analisis Ekspor-Impor Komoditas Pertanian d) Analisis Situasi dan Prospek Komoditas Pertanian (outlook komoditas tanaman pangan, hotrikultura, perkebunan dan peternakan) e) Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian 70

75 f) Analisis Investasi sektor pertanian g) Analisis Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian h) Analisis Penyerapan Tenaga Kerja sektor pertanian i) Analisis Kesejahteraan Petani j) Analisis Data Konsumsi k) Analisis Data Hulu sektor pertanian l) Analisis Data Lahan m) Analisis Data Sensus Pertanian 2013 Penyebarluasan Publikasi Statistik Dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna data, maka disamping tersedia data dalam basis data, juga akan diterbitkan publikasi yang berguna untuk memberikan informasi kepada stakeholder yang terkait dengan pertanian seperti pemerintah sebagai pengambil kebijakan, pengusaha/swasta dan petani sebagai pelaku dan dunia pendidikan dan peneliti. Publikasi dimaksudkan untuk menyebarluaskan data dan informasi dan memberikan kemudahan pada pengguna untuk memperoleh informasi. Publikasi yang akan diterbitkan akan dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok berdasarkan media yang digunakan, yaitu: 1. Media Cetak, yaitu publikasi yang berupa buku, leaflet dan brosur yang berupa barang cetakan. Publikasi cetakan yang akan diterbitkan secara rutin yaitu : a. Buku Statistik Pertanian, berupa buku saku dalam Bahasa Inggris dan dalam Bahasa Indonesia. b. Buku outlook tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. c. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian, Statistik Harga, Statistik Konsumsi, Statistik Data Hulu, Statistik Tenaga Kerja Pertanian, Statistik Lahan Pertanian. d. Bulletin, yang berisikan ulasan terhadap suatu data, misalnya bulletin PDB, Bulletin NTP, Bulletin harga komoditas pertanian, dan lain-lain. 71

76 e. News Letter, yaitu publikasi yang menyajikan berita tentang aktivitas yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. f. Buku Pedoman Pengumpulan Data, di bidang statistik dan bidang sistem informasi yang merupakan buku acuan untuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan data mulai dari tingkat lapangan sampai data tersebut diolah oleh pusat, dan juga pedoman untuk pengoperasian sistem informasi. 2. Media Elektronik, yaitu informasi yang dipublikasikan melalui media elektronik seperti CD dan akses database melalui internet Pengembangan Sistem Informasi Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan operasional kantor sehari-hari, guna menunjang penerapan e-government di Kementerian Pertanian. Dengan program ini diharapkan dapat ditingkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, transparansi serta aksesibilitas publik terhadap data/informasi. Program Pengembangan Sistem Informasi ini, mencakup tiga kegiatan utama sebagai berikut : 1) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi 2) Pengembangan Infrastruktur Jaringan Informasi 3) Pengembangan Aplikasi Multimedia Program Pengembangan Sistem Informasi yang utama dapat dilihat pada uraian di bawah ini : 1. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Kegiatan utama Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi diarahkan untuk menyediakan paket-paket aplikasi yang dibutuhkan untuk menunjang proses administrasi/manajemen perkantoran, mengelola data teknis pertanian dan menyediakan sistem yang dibutuhkan untuk para analis maupun perencana, serta masyarakat luas pada umumnya. Paket aplikasi yang dikembangkan sebagian besar diarahkan menggunakan teknologi berbasis web sehingga pengelolaan dan operasionalnya diharapkan bisa lebih sederhana. 72

77 Paket aplikasi yang dikembangkan, secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama adalah paket aplikasi sistem informasi manajemen, baik penyempurnaan yang sudah ada maupun pengembangan sistem baru. Yang termasuk ke dalam kelompok ini diantaranya : a. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) b. Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) c. Sistem Informasi Perlengkapan (SIMKAP) d. Sistem Informasi Keuangan (SIMKEU) e. Sistem Informasi Pengawasan (SIMWAS) Kelompok kedua adalah sistem informasi teknis pertanian. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok kedua ini diantaranya adalah : a. Basis data Statistik Pertanian (BDSP) b. Basis data Ekspor Impor Komoditas Pertanian c. Sistem Informasi Geografis (SIG) d. Formulir Elektronik (e-form) e. Basis data Perundangan f. Sistem Informasi Petani (e-petani) g. Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (SIMLUH) h. e-office i. Sistem Informasi Program PUAP (SIM PUAP) 2. Pengembangan Infrastruktur Jaringan Informasi Kegiatan pengembangan infrastruktur jaringan informasi diarahkan untuk menyediakan sistem jaringan komputer yang mampu mendukung berjalannya sistem informasi dan pertukaran data di lingkup Kementerian Pertanian. Sistem jaringan komputer ini harus memiliki kinerja yang baik, mencakup kecepatan akses, keamanan, kemudahan perawatan dan kemudahan pengembangan. Beberapa kegiatan yang termasuk ke dalam kegiatan utama ini diantaranya adalah : a. Perawatan dan penataan sistem jaringan komputer b. Pengembangan sistem jaringan komputer 73

78 c. Pengelolaan domain deptan.go.id, IP IDNIC dan AS Number Kementerian Pertanian Inovasi pemanfaatan teknologi baru merupakan salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pengembangan infrastruktur jaringan informasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi baru bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya dan lingkup internal pada khususnya. 3. Pengembangan Multimedia Kegiatan utama dalam Kegiatan pengembangan Multimedia adalah pengembangan sistem pembelajaran berbasis elektronik (e-learning) dan penyusunan CD Multimedia. Materi yang dapat dikemas dalam CD multimedia diantaranya meliputi profil organisasi, metodologi, panduan, juklak/juknis, materi pelatihan dan teknologi tepat guna. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk menyempurnakan dan mengembangkan situs web Kementerian Pertanian, Portal Pertanian dan portal pendukung lainnya, serta aplikasi layanan masyarakat lainnya yang berbasis web. Beberapa kegiatan yang termasuk ke dalam kegiatan utama ini diantaranya adalah : a. Penyempurnaan dan pengembangan situs web Kementerian Pertanian b. Pengembangan aplikasi multimedia dan portal pendukung lainnya c. Perawatan dan pengembangan aplikasi monitoring berbasis web Kegiatan lain yang termasuk dalam kegiatan pengembangan Multimedia adalah pengembangan sistem e-petani. Kegiatan yang terakhir ini adalah dalam rangka menyediakan fasilitas transaksi bagi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi internet. Selain itu, untuk menunjang keberhasilan program ini perlu dilakukan kegiatan-kegiatan penunjang. Kegiatan penunjang yang perlu dilakukan adalah sosialisasi pemanfaatan teknologi, sosialisasi sisdur, serta menyusun dan menyebarluaskan leaflet atau buku saku yang berisi tentang produk/sistem yang tersedia, panduan singkat tentang pemanfaatan sistem/paket aplikasi, informasi pemanfaatan produk baru 74

79 di bidang teknologi informasi, dan spesifikasi standar untuk pengadaan peralatan teknologi informasi Secara rinci, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Program Pengembangan Sistem Informasi adalah sebagai berikut : 1) Mengembangkan sistem basis data pertanian. 2) Mengembangkan dan menyempurnakan formulir elektronik untuk percepatan pelaporan. 3) Mengembangkan sistem basis data administrasi. 4) Mengembangkan sistem informasi geografis. 5) Mengembangkan sistem manajemen pengetahuan. 6) Mengembangkan aplikasi multimedia dan portal pendukung lainnya. 7) Menyempurnakan situs web Kementerian Pertanian. 8) Menerapkan sistem e-procurement melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE). 9) Mengembangkan dan menyempurnakan sistem pembelajaran berbasis elektronik. 10) Menyusun CD Multimedia. 11) Melakukan sosialisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat penerapan e-government. 12) Melakukan penataan dan perawatan pada infrastruktur sistem jaringan computer. 13) Mengembangkan sistem jaringan computer. 14) Melakukan inovasi pemanfaatan teknologi baru. 15) Melakukan sosialisasi sistem dan prosedur yang berkaitan dengan komputerisasi. 16) Menyusun dan meyebarluaskan leaflet atau buku saku panduan singkat pemanfaatan aplikasi sistem informasi, software otomasi perkantoran dan produk teknologi informasi Penunjang Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung pelayanan data dan informasi melalui peningkatan kualitas SDM dan Sarana yang dilakukan melalui : 75

80 1) Pelatihan bagi statistisi dan pranata komputer (pengelola data dan informasi), baik di pusat maupun di daerah. 2) Penyelenggaraan forum komunikasi statistik dan sistem informasi. 3) Penyelenggaraan FGD upaya peningkatan ketersediaan dan kualitas data pertanian secara nasional. 4) Melakukan koordinasi perencanaan statistik dan sistem informasi. 5) Pengembangan pedoman penyelenggaraan perstatistikan dan sistem Informasi. 6) Sosialisasi berbagai metode pengumpulan data, analisis dan penyajian data dan penyediaan sarana peralatan komputer dan jaringan komunikasi informasi. 7) Pembinaan Petugas Pengelola Program dan Kegiatan. 8) Sosialiasi jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Statistisi. 9) Peningkatan kemampuan administrasi, statistik dan komputer. 76

81 BAB IV PENUTUP Tercapainya tujuan dan sasaran, yang terkait dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan pada tahun oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi dan komitmen dari pimpinan dan pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian serta mitra kerja baik di tingkat Pusat seperti BPS dan unit Eselon I lingkup Kementerian Pertanian maupun di tingkat daerah propinsi dan kabupaten seperti Dinas Propinsi dan Dinas Kabupaten lingkup pertanian dalam hal pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pertanian secara akurat, tepat waktu, lengkap dan obyektif berdasarkan hasil keragaan pembangunan pertanian di wilayah masing-masing. Renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat dimungkinkan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan melalui revisi sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi dan metodologi pengelolaan statistik pertanian di masa mendatang. 77

82 LAMPIRAN Matriks Kinerja dan Pendanaan Pusdatin Tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sistem Jaringan Informasi Pertanian (Daerah-Pusat) Bagan Aliran Data Pertanian (Tradisionil) Jaringan Pelayanan Informasi dan Pengetahuan Kementerian Pertanian 78

83 Matriks Kinerja dan Pendanaan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA Program/Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Lokasi Target Alokasi (dalam juta rupiah) Program : Sasaran Program (Outcome): Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis - Meningkatnya Kualitas Layanan Data dan Sistem Informasi Pertanian 70% 72% 75% 77% 80% Lainnya Kementerian Pertanian Indikator Kinerja Program : - Persentase Kepuasan Pengguna Layanan Data dan Sistem Informasi Pertanian 70% 72% 75% 77% 80% Kegiatan : Sasaran Kegiatan (Output) 1 : Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian - Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas pertanian serta jumlah dan/atau kapasitas sistem informasi yang tersedia bagi seluruh stakeholders dipusat dan daerah Indikator Kinerja Kegiatan : - Laporan Data Komoditas Pertanian (laporan) Laporan Data Non Komoditas Pertanian (laporan) - Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian (sistem) Pembinaan dan Pengembangan SDM Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian (orang) - Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (bulan Layanan) Pengembangan Database Petani (Database) Monitoring Data Penggilingan Padi Tahun Berjalan (laporan)

84 Sistem Jaringan Informasi Pertanian Daerah - Pusat SDM Itjen Ketahanan Pangan Setjen Masyarakat Bakor/Bapel-luh BKP Peternakan Database Jaringan Kantor Pusat Jaringan Internet Dinas Propinsi Dinas Kabupaten Prasarana dan Sarana Pertanian Perkebunan Pengolahan & Pemasaran Litbang Karantina Pertanian Tanaman Pangan UPT Hortikultura 1

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA 2012 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETRAIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TA. 2011 Kata Pengantar Sesuai dengan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN : 2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN. Kegiatan Program. Rencana Tingkat Uraian Indikator Kinerja Satuan Capaian

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN : 2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN. Kegiatan Program. Rencana Tingkat Uraian Indikator Kinerja Satuan Capaian RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN : 2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN No. Sasaran Rencana Kegiatan Uraian Indikator Tingkat Program Rencana Tingkat Uraian Indikator Kinerja Satuan 1. Pembinaan dan Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Perencanaan Strategi Informasi 4.1.1 Departemen Pertanian Unit organisasi Departemen Pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Struktur Organisasi Departemen

Lebih terperinci

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (Permentan No.30 Tahun 2011) A. BAGIAN ORGANISASI 1. Subbagian Evaluasi Organisasi Subbagian Evaluasi

Lebih terperinci

REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 REKAPITULASI PEMANTAUAN RISIKO PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 Eselon-I : SEKRETARIAT JENDERAL Eselon-II : PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN No./output KEGIATAN/KELUARAN KEGIATAN TITIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DIAGRAM ALIRAN DATA YANG DIHIMPUN PUSDATIN

DIAGRAM ALIRAN DATA YANG DIHIMPUN PUSDATIN PUSDATIN Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Pertanian Dengan dikeluarkannya Inpres No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Strategi Nasional Pengembangan e-government menuntut setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertanian sebagai instansi pemerintah dengan visi. pembangunan pertanian di era pasca reformasi ini adalah terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertanian sebagai instansi pemerintah dengan visi. pembangunan pertanian di era pasca reformasi ini adalah terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Departemen Pertanian sebagai instansi pemerintah dengan visi pembangunan pertanian di era pasca reformasi ini adalah terwujudnya pertanian tangguh untuk kemantapan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan merupakan salah satu cara untuk mencapai keadaan tersebut,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Ditjen PPHP merupakan salah satu unit kerja Eselon I dibawah

BAB III METODOLOGI. Ditjen PPHP merupakan salah satu unit kerja Eselon I dibawah 83 BAB III METODOLOGI 3.1. Gambaran Umum Pada sub bab ini, akan dijabarkan mengenai latar belakang, visi dan misi, tujuan dan sasaran, struktur organisasi, dan tugas dan fungsi dari masing-masing instansi

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan salah satu bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi. Agribisnis subsektor ini mempunyai

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 205 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO 2 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) BPS PROVINSI GORONTALO TAHUN 205 Tujuan I: Meningkatkan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-11/M.EKON/08/ 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim global, krisis pangan dan energi dunia, harga pangan dan energi meningkat, sehingga negara-negara

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 003 TAHUN 2002 TENTANG URAIAN TUGAS BAGIAN, BIDANG, SUBBAGIAN, DAN SEKSI PERWAKILAN BPS DI DAERAH KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan daerah dalam era globalisasi saat ini memiliki konsekuensi seluruh daerah di wilayah nasional menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi secara langsung

Lebih terperinci

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH Visi merupakan pandangan ideal yang menjadi tujuan dan cita-cita sebuah organisasi.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS KABUPATEN SERUYAN TAHUN 202 BPS KABUPATEN SERUYAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BPS KABUPATEN SERUYAN TAHUN 202 Tujuan I: Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik

Lebih terperinci

Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 REVIU BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Penetapan Kinerja Kementerian/Lembaga disampaikan dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 111 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan dari analisa dan interprestasi perencanaan strategis SI/TI di DJMBP dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagi berikut : 1.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03//Permentan/OT.140/1/2011 TANGGAL : 31 Januari 2011 PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG 1. 2.1. Profil Singkat Badan Pusat Statistik Kota Magelang BPSadalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No.

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No. BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Instansi 3.1.1 Sejarah Berdiri Kementerian Pertanian terdiri dari beberapa unit Eselon I dengan tujuan struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci