Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014
|
|
- Inge Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Journal The Field Travel Rekap Inti Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone Sulawesi Selatan, 10 November Kemitraan 3 Pengalaman 6 Pemerintah-Swasta Langsung Komitmen yang Kuat Untuk Produksi Kakao yang Berkelanjutan Pelatihan Sekolah Lapang SCPP Untuk Produksi Kakao yang Berkelanjutan Pemerintah Swiss melalui Swiss State Secretariat for Economic Affairs - SECO (Sekretariat Swiss untuk Bidang Ekonomi) berkomitment untuk memperkuat daya saing produsen kakao berskala kecil, termasuk di Indonesia. Setelah berjam-jam mengemudi, Duta Besar tiba di Desa Mattaropuli. Tiba di desa tersebut, Duta Besar mengunjungi Pelatihan Pengelolaan Keuangan yang Baik. Komoditas dengan seluas tanah yang hektar untuk lahan kakao berskala kecil di kabupaten Bone. Kakao memberikan kontribusi pendapatan yang penting bagi perekonomian daerah dengan produksi sekitar 18,000 metrik ton.
2 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Direktur Program I Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) Mitra yang terhormat, Pada tanggal 10 November 2014, program SCPP dan pemerintah kabupaten Bone menyambut kedatangan Duta Besar Swiss yang baru H.E. Yvonne Baumann. Bagi kami ini merupakan acara yang membahagiakan yang menandakan pentingnya kemitraan pemerintah dan swasta melalui implementasi SCPP untuk produksi kakao yang berkelanjutan di Indonesia. Duta Besar Baumann mengunjungi pusat pembelajaran Cargill Cocoa Promise di Bone, berinteraksi dengan petani melalui kegiatan sekolah lapang, belajar tentang pertanian kakao, menanam pohon kakao, mengadakan dialog dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk meningkatkan kerjasama di masa depan. Kunjungan Duta Besar ke Bone telah memperkuat usaha dan upaya terpadu terhadap produksi kakao berkelanjutan di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan. Edisi Journal kali ini menceritakan sekilas apa yang kami alami selama kunjungan. Saya mengucapkan terima kasih kepada para mitra dari pemerintah dan swasta atas dukungannya yang berkesinambungan kepada program kami dan petani kakao berskala kecil di Indonesia. Dewan Redaksi Penanggung Jawab Manfred Borer Penerbit Swissctontact Indonesia Redaktur Chandra Manalu, Megi Wahyuni Asisten Redaksi Noval Rahman Desain dan Karya Seni Roy Prasetyo Kontributor Somad bin Yusuf, Haerul Nangngareng, Pemerintah Kabupaten Bone Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL
3 Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Produksi Kakao yang Berkelanjutan Pemerintahan Swiss melalui Swiss State Secretariat for Economic Affairs - SECO (Sekretariat Swiss untuk Bidang Ekonomi) berkomitment untuk memperkuat daya saing produsen kakao berskala kecil, termasuk di Indonesia. Melalui The Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) atau Program Produksi Kakao yang Berkelanjutan bekerjasama dengan Cargill Cocoa Promise, SECO mempromosikan manajemen pertanian kakao yang berkelanjutan, untuk memenuhi permintaan konsumen untuk produk-produk berkualitas tinggi yang dapat dilacak sumbernya dan diproduksi secara ramah lingkungan. SCPP diimplementasikan oleh Swisscontact di 19 kabupaten di 6 provinsi di Indonesia. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan manajemen pertanian kakao dengan menyediakan bantuan teknis kepada petani dan organisasi petani. Program ini memfasilitasi kerjasama dengan pemerintah daerah, pelatihan pelatihan di sekolah lapangan petani, mempromosikan pendirian replikasi pembibitan yang unggul, mempromosikan transparansi dalam rantai pasokan yang berkelanjutan. Untuk mengamati kemajuan program dan untuk memperkuat dukungan pemerintah Swiss terhadap produksi kakao berkelanjutan, pada tanggal 10 November 2014 Duta Besar Swiss untuk Indonesia yang baru ditugaskan, Yvonne Baumann, mengunjungi Kabupaten Bone di Provinsi Sulawesi Selatan. Di Provinsi tersebut, Swisscontact berkolaborasi dengan Mars Sustainable Cocoa Initiative dan dengan Cargill Cocoa Promise, dan bekerjasama erat dengan pemerintah daerah di Kabupaten Bone dan Soppeng. Selama perjalanan satu hari ke Bone, Duta Besar Baumann di temani oleh Konsul Kehormatan Swiss untuk Makassar Julia Pupella. Mewakili Swisscontact, Country Director Swisscontact dan Direktur Program SCPP Manfred Borer, Senior Program Manajer SCPP - Suharman Sumpala dan juga Manajer wilayah Sulawesi SCPP - Haerul Nangngareng hadir untuk memperlihatkan perkembangan program tersebut. Dari pihak Cargill, Manajer Program Berkelanjutan - Camille Paran ditemani oleh tim Program Keberlanjutan Cargill juga turut hadir. Bupati Bone memperkenalkan Duta Besar Baumann kepada alumnus Sekolah Lapangan Pertanian SCPP BONE, 10 NOVEMBER 2014
4 Pengalaman Langsung Pelatihan Sekolah Lapang SCPP Hari Senin yang cerah ketika Duta Besar Baumann dan timnya menuju Kabupaten Bone, terletak sekitar 170 Km Timur Laut dari Makassar. Dalam perjalanan, rombongan sempat rehat sejenak untuk meminum kopi panas dan makan camilan sebelum melanjutkan perjalanan sepanjang jalan-jalan sempit dan berbukit di Pegunungan Cambas di Maros. Setelah empat jam di perjalanan, Duta Besar sampai di Desa Mattaropuli. Pada kesempatan tersebut beliau mengunjungi Pelatihan Praktek Pengelolaan Keuangan yang Baik (Good Financial Practice - GFP), difasilitasi oleh Penasihat Program SCPP untuk Fasilitas Pembiayaan Agribisnis- Roland Pakpahan. Pelatihan Keuangan yang Baik adalah bagian dari Fasilitas Pembiayaan Agribisnis (Agribusiness Financing Facility - AFF) yang merupakan bagian dari SCPP dan Cargill Cocoa Promise dalam upaya untuk mengatasi terbatasnya kapasitas menabung dari para petani dan akses terhadap layanan keuangan di banyak wilayah kerja SCPP. Kelompok Petani Sipakainga sangat beruntung dikunjungi oleh Duta Besar Baumann untuk meninjau pelaksanaan pelatihan. Saat berbaur dengan 16 anggota Kelompok Petani Sipakainga, Duta Besar berdiskusi dengan para anggota kelompok mengenai pemahaman mereka untuk meningkatkan pengelolaan keuangan yang baik dan bagaimana akhirnya membantu petani dalam kegiatan pertanian mereka. Sesudah mengikuti pelatihan GFP, tim mengunjungi Pusat Pembelajaran di Kecamatan Bengo, dimana petani dan pejabat setempat telah menunggu dengan penuh semangat. SCPP dan Cargill Cocoa Promise mendukung penerima manfaat dari program tersebut melalui pembentukan Pusat Pembelajaran dengan berbagai fasilitas seperti demplot, rumah kompos, kebun entres, kebun klonal, dan pembibitan. Pusat Pembelajaran tersebut juga menjadi pusat untuk bertukar pengetahuan, mendapatkan sumber bibit yang unggul dari bahan tanam klonal, dan tempat untuk belajar berbagai modul pelatihan. Tiba di fasilitas pusat pembelajaran, Duta Besar Baumann dan kelompok pengunjung disambut hangat oleh Bupati Bone Dr. H.A. Fahsar M. Padjalangi, M. Si, Wakil Bupati Drs. H. Ambo Dalle, dan kelompok tani. Bupati menghiasi Duta Besar dengan sarung sutra khas Bone di lehernya sebagai bagian dari upacara penyambutan. Sementara, beberapa penari mempersembahkan tarian tradisional dengan mengenakan pakaian tradisional yang menarik. Setibanya di Pusat Pembelajaran Bengo, Duta Besar Baumann dan rombongan disambut secara hangat oleh petani dan pejabat setempat dari Bone. 4 PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL
5 Dikelilingi oleh Surrounded penduduk by setempat excited locals, yang berbahagia, Ambassador Duta Baumann Besar Baumann enthusiastically dengan semangat planted menanam a 5 month bibit top-grafted kakao sambung cacaoseedling untuk pertama for the first kalinya. pucuk berusia 5 bulan time. BONE, 10 NOVEMBER
6 Memperkuat Komitmen untuk Produksi Kakao Berkelanjutan Acara diteruskan dengan pidato dari Bupati Padjalangi. Bupati menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Duta Besar Baumann yang telah mengunjungi Kabupaten yang ia pimpin karena kesempatan seperti itu sangat langka dan merupakan suatu kehormatan untuk menyambut Duta Besar Swiss. Bupati Padjalangi juga menjelaskan bahwa kakao adalah kontributor penting untuk ekonomi lokal, yang mencakup hektar kebun petani kakao berskala kecil dan memproduksi metrik ton per tahun. Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa untuk pemerintah daerah Bone, kunjungan Duta Besar adalah bukti nyata kepedulian dari Pemerintah Swiss dan Swisscontact terhadap pemberdayaan petani kakao untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Pemerintah Bone percaya bahwa kemitraan yang terjalin dapat membawa banyak manfaat dan sinergi yang intensif antara pemerintah lokal dan sektor swasta dalam industri kakao. Dalam tanggapannya, Duta Besar Baumann menyampaikan pidato yang menegaskan komitmen pemerintah Swiss untuk mendukung program kemitraan dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya di Sulawesi dan Sumatra. Duta Besar juga memuji baik kolaborasi antara Swisscontact, Cargill dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bone dalam memfasilitasi Sekolah Lapang untuk meningkatkan pengetahuan petani sehingga meningkatkan kualitas dan produksi kakao. Salah satu anggota tim yang mengunjungi, Konsul Kehormatan Swiss Julia Pupella menambahkan bahwa kerjasama ini sangat bermanfaat bagi mitra rantai suplai dan petani. Ibu Julia menekankan bahwa program tersebut harus terus ditingkatkan di masa depan. Selain itu, Direktur Program SCPP Manfred Borer menyampaikan bahwa dengan intervensi dari program, Swisscontact percaya bahwa petani dapat menghasilkan setidaknya satu ton per hektar per tahun. Setelah selesai dengan acara sambutan, Duta Besar mengunjungi rumah kompos di Pusat Pembelajaran untuk melihat demonstrasi dari Kelompak Tani Jawi-Jawi tentang bagaimana menghasilkan kompos, dan demontrasi sambung pucuk dan sambung samping oleh petani kakao. Kunjungan Pusat Pembelajaran diakhiri dengan penanaman bibit kakao oleh Duta Besar, Bupati Bone, Manajer Program dari Cargill, dan Direktur Program dari SCPP. Setelah penanaman bibit, Duta Besar berpartisipasi dalam diskusi dengan pemangku kepentingan kakao di Bone, petani, instansi pemerintah, dan organisasi tani. Duta Besar Baumann berbincang dengan petani untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang situasi pertanian kakao di Kabupaten, terutama tantangan yang dialami oleh petani kakao berskala kecil. Salah satu petani menyampaikan bahwa Cocoa Pod Borer (CPB) dan Vascular Streak- Die Back (VSD) adalah penyakit dan hama yang umum ditemukan di Kabupaten. Selama diskusi, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bone, Sumardi Nurdin, menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten masih membutuhkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah Swiss dan Cargill untuk mendorong produksi kakao berkelanjutan di Bone. Duta Besar mengakhiri kunjungannya dengan mengunjungi sebuah kebun klonal yang dikelola oleh petani dan kemudian kembali ke Makassar pada pukul 13:30 untuk mengejar penerbangan pada malam hari ke Jakarta. 6 PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL Direktur Program SCPP-Manfred Borer menjelaskan manfaat pengeringan biji kakao kepada rombongan, Idealnya kakao harus dikeringkan selama 5-6 hari. Hal ini memungkinkan asam di kakao menguap dan menghasilkan asam dengan kadar yang rendah, dan kakao yang rasanya unggul
7 Tentang Program Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) adalah kemitraan besar yang terdiri dari Swiss State Secrtariat for Economic Affairs (SECO), Sustainable Trade Initiative (IDH), Kedutaan Kerajaan Belanda (Embassy of the Kingdom of Netherlands (EKN)), Swisscontact, dan perusahaan swasta terkemuka dari sektor kakao termasuk Cargill. Berkerjasama dengan Cargill Cocoa Promise, SCPP diimplementasikan di Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manajemen pertanian kakao dan memberikan bantuan teknis kepada organisasi petani di provinsi ini. Program ini menyediakan antara lain, pelatihan petani di sekolah lapangan, persediaan bibit klonal yang unggul, promosi transparansi dalam rantai pasokan yang berkelanjutan, dan pendirian Pusat Pembelajaran dengan fasilitas kebun klonal. Pendekatan holistik SCPP dilaksanakan melalui kerjasama yang erat dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Bone dan Soppeng, serta dengan Gerakan Nasional Kakao (Gernas Kakao). Praktek Pertanian yang Baik dan Sistem Transfer Teknologi Proses alih pengetahuan dan teknologi baru kepada petani diimplementasikan melalui pelatihan sekolah lapang melalui modul Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices - GAP), pembuatan kebun percontohan, pembibitan, serta pelatihan tentang teknik rehabilitasi dan peremajaan tanaman kakao di Pusat Pembelajaran. TARGET 2015 Target dan Prestasi Petani Kakao Peserta GNP 60 Kebun Pembibitan 200 Kelompok Tani Nutrisi dan Kepekaan integrasi gender Modul Praktek Gizi yang Baik (Good Nutritional Practices - GNP) mempromosikan kebun sayur rumahan, mendukung diet yang seimbang dan makanan yang kaya nutrisi untuk keluarga petani kakao. Program tersebut juga mempromosikan keterlibatan yang aktif bagi peserta perempuan di seluruh komponen. Organisasi Petani, akses ke pasar, dan sertifikasi Organisasi petani mendorong pemberdayaan petani, diseminasi modul pelatihan yang efisien, pembentukan struktur investasi, dan memungkinkan petani untuk mendapatkan nilai tambah dalam rantai pasokan. Program ini juga mendukung peningkatan kualitas proses pengolahan pasca panen melalui sertifikasi dan pelacakan biji kakao. Pembiayaan Agribisnis yang terintegrasi Program meningkatkan akses ke pembiayaan komersial dengan memanfaatkan pendekatan pasar dan fokus pada intervensi yang strategis seperti pembetukan kapasitas petani, penguatan koperasi, promosi tabungan, dan fasilitas-fasilitas di sektor terkait. Manajemen Pemangku Kepentingan dan Platform untuk Jaringan Program konsisten melibatkan lembaga pemerintah, sektor swasta, Cocoa Sustainability Partnership (CSP - Kemitraan Kakao yang Berkelanjutan), dan Partnership for Indonesian Sustainable Agriculture (PISAgro - Kemitraan untuk Pertanian Berkelanjutan di Indonesia), dan organisasi-organisasi internasional. PRESTASI* kg/ha/tahun Produktivitas Pertanian Petani Kakao * Per November Bone ** Survei Postline dimulai Q Peserta GNP Desa Kecamatan Kabupaten 500 Baseline (Data Dasar) Komposisi Pertanian (%) 19 Kebun Pembibitan Area Implementasi Cargill Cocoa Promise Kelompok Petani Tani Kakao 18,9% Petani Perempuan ** Soppeng Postline Pohon Muda Pohon Produktif Pohon berpenyakit/tua Tanaman Lainnya 122 Kelompok Tani 6.7% 75.3% 12% 6.1% 7
8 Cerita Sukses Keluarga Sehat dan Pendapatan Meningkat berkat Kebun nutrisi Dengan adanya kebun nutrisi disekitar rumah saya, sekarang saya bisa dengan mudah mendapatkan makanan yang kaya nutrisi untuk konsumsi keluarga saya. Lagi pula, sayuran yang tidak di konsumsi bisa menjadi sumber penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga saya. Saya bisa menjual sawi hijau dengan harga Rp Rp per kg atau bayam Rp per ikat. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscontact dan Kedutaan Kerjaan Belanda untuk program nutrisi yang bermanfaat di desa kami. Sekarang banyak Ibu-Ibu yang lain di lingkungan saya yang tertarik menanam kebun bernutrisi dengan melihat keberhasilan saya.tidak hanya memberikan kesan penghijauan dan keindahan kepada rumah, tetapi juga membawa banyak manfaat. WAHIDA (32) Alumnus Sekolah Lapangan Gizi dari Desa Tenri Pakkua, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan Perawatan yang Baik akan menghasilkan kakao yang baik Lahan kakao saya kelihatan jauh lebih baik, daun dan buah kakao lebih sehat daripada sebelumnya. Selain itu, saya bisa mengurangi biaya untuk modal berkebun dengan membuat kompos sendiri yang artinya peningkatan pendapatan buat saya. Saya berterima kasih banyak kepada Cargill dan Swisscontact yang telah memberikan pelatihan yang berharga kepada saya. Saya optimis bahwa produktivitas kakao saya bisa mencapai kg per hektar per tahun. Saya juga berharap bahwa harga kakao terus meningkat dan berada di Rp per kg. Sehingga petani bisa menikmati hasil manis dari menanam komoditas yang mendunia. Tentu saja, itu akan menginsipirasi pemuda setempat untuk bersama-sama mempromosikan pertanian kakao untuk penghidupan yang lebih baik. HAJI HARIANTO (31) Pengusaha Kakao Muda yang sukses dari Desa Ujung, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan Swisscontact - SCPP Sumatra Komplek Taman Setia Budi Indah I, Jl. Chrysant Blok E No. 76 Medan Tel.: Swisscontact Indonesia Country Office Gedung THE VIDA Lantai 5, kav , Jl. Raya Perjuangan No. 8, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Tel.: Swisscontact - SCPP Sulawesi Gedung Graha Pena lantai 11, Kav , Jl. Urip Sumoharjo, No. 20 Makassar Tel./Faks:
The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014
Journal The Field Travel Presiden Jokowi Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)
Lebih terperinciPembiayaan Lahan bagi Petani Kakao
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao cara melakukannya Desain Produk I Beberapa Limitasi Edisi #2 Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich
Lebih terperinciCocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra
R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat
Lebih terperinciKomponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga
Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich
Lebih terperinciswisscontact Cerita sukses petani kakao
swisscontact Cerita sukses petani kakao Bustami Muhammad Sabar, petani kakao dari Aceh Barat Daya dan peserta sekolah lapang yang di adakan oleh Swisscontact, telah berhasil meningkatkan produksi kakaonya
Lebih terperinciStok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia
Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website
Lebih terperinciswisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao
swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao Prakata Keberlangsungan produksi kakao telah menjadi perhatian dunia saat ini. Dengan banyaknya tantangan yang memperburuk produktivitas kakao
Lebih terperinciStok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia
Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website
Lebih terperinciMemperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen
RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat
Lebih terperinciPEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM
PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM 1 Desember 2016 Putri Mumpuni Gender and Community Development Specialist - Swisscontact 1 1 Facts & Figures 2015 1000+ Employees
Lebih terperinciPEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN UPAYA MENINGKATKAN MENABUNG Mengapa menggunakan pedagang kakao sebagai agen menabung dan bagaimana caranya? Edisi #2 Kantor
Lebih terperinciProgram Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia
Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 2014 Daftar Isi 4 6 8 12 22 12 24 14 26 15 16 17 Wilayah Implementasi SCPP Latar Belakang dan Pendekatan Pencapaian Program sampai 2014 Praktik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani
PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani SCPP Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan
Lebih terperinciKisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional
Kisah-Kisah Sukses Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kementerian Dalam Negeri R Kata Pengantar Daftar Isi Sejak hari pertama program ini diluncurkan, SCPP bersama dengan mitra swastanya tanpa
Lebih terperinciProgram Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia
Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 215 Daftar Isi Latar Belakang Program Peta Cluster Pendekatan Menyeluruh 212-215 Hasil Program sampai dengan Desember 215 Mengukur Dampak
Lebih terperinciTEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN
TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanaman kakao lindak di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan
Lebih terperinciPIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA
PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA The Business and Investment Forum for Downstream Palm Oil Industry Rotterdam, Belanda, 4 September 2015 Bismillahirrohmanirrahim 1. Yang Terhormat
Lebih terperinci[ nama lembaga ] 2012
logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian
Lebih terperinciMembangun pasar kopi inklusif
Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,
Lebih terperinciSwiss Government Commitment for Promoting Sustainable Cocoa Value Chain in Indonesia
Media release English In Bahasa please see below Swiss Government Commitment for Promoting Sustainable Cocoa Value Chain in Indonesia Mamuju Indonesia, 21 April 2015 Swiss State Secretary for Economic
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya
VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun
Lebih terperinciadalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao.
Kisah Sukses Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan KATA PENGANTAR Program Produksi Kakao Berkelanjutan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati
Lebih terperinciPeran Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera Sebagai Penguat Kelembagaan Petani di Sulawesi Tenggara
Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera Sebagai Penguat Kelembagaan Petani di Sulawesi Tenggara Diany Faila Sophia Hartatri 1), Febrilia Nur Aini 1), dan Misnawi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peranan pertanian antara lain adalah : (1) sektor pertanian masih menyumbang sekitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara
Lebih terperinciRESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan
ABSTRAK Upaya Swisscontact yang dilakukan di dalam negeri, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya manusia, dan mensosialisasikan
Lebih terperinciPENGELOLAAN KAKAO LESTARI
PENGELOLAAN KAKAO LESTARI Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, MCA-Indonesia membangun kemitraan publik-swasta dan dengan lembaga swadaya masyarakat
Lebih terperinciProgram Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia
Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tengah Tahunan (Bi Annual) 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tengah Tahunan (Bi Annual) 215 1 Daftar Isi Latar Belakang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu
Lebih terperinciALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016
SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,
Lebih terperinciPelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada
RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian
Lebih terperinciPEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010
PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir
Lebih terperinciEuropean Union. Potensi rotan ramah lingkungan
European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang
Lebih terperinciPERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi
PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi Outline 1 Gambaran Umum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 2 MEA dalam RKP 2014 3 Strategi Daerah dalam Menghadapi MEA 2015 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 Masyarakat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian subsektor perkebunan mempunyai arti penting dan strategis terutama di negara yang sedang berkembang, yang selalu berupaya: (1) memanfaatkan kekayaan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL
KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan
Lebih terperinciDaftar Isi. Editor Dirk Lebe Zul Fadhli Meg Philips. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Foto Singkatan Pendahuluan
Daftar Isi Editor Dirk Lebe Zul Fadhli Meg Philips Desain dan Grafik Roy Prasetyo Tammi Suryani Irfan Sahputra Rendy Syahputra Foto Irfan Saputra Megi Wahyuni Rendy Syahputra Roy Prasetyo Tammi Suryani
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN
POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERKEBUNAN Jalan Perkebunan No. 7 Makassar Tujuan Penyelenggaraan Perkebunan 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2
BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciPe n g e m b a n g a n
Potensi Ekonomi Kakao sebagai Sumber Pendapatan Petani Lya Aklimawati 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 9 Jember 68118 Petani kakao akan tersenyum ketika harga biji kakao
Lebih terperinciProfil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis
Profil Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis Siapa Kami Nilai Nilai Kami Swisscontact adalah sebuah yayasan swasta Swiss dan beroperasi secara independen untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN
STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan tradisional yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber
Lebih terperinciMengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat
Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat Manisnya potensi gula kelapa SNV yakin program ini bisa meningkatkan kehidupan ribuan petani gula kelapa di Indonesia. Gula kelapa memiliki
Lebih terperinciDUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN
DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL Direktur Jenderal Perkebunan disampaikan pada Rapat Kerja Revitalisasi Industri yang Didukung oleh Reformasi Birokrasi 18
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii iv v vi DAFTAR TABEL vii viii DAFTAR GAMBAR ix x DAFTAR LAMPIRAN xi xii 1 PENDAHULUAN xiii xiv I. PENDAHULUAN 2 KONDISI UMUM DIREKTOAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2005-2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen kakao terbesar
Lebih terperinciDaftar Isi. Private Sector Cargill Team Mars Team. Penyusun Budi Christiana Kuwat Karyadi Zul Fadhli
Daftar Isi Penyusun Budi Christiana Kuwat Karyadi Zul Fadhli Kontributor Abdul Syukur Sialana Ahmad Mudir Alvius Alwi Armyati Christina Sulistyo Rini Denny Herlambang Slamet Fatta La Baasi Mangnoy Muliadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan lingkungan telah mendorong kesadaran publik terhadap isu-isu mengenai pentingnya transformasi paradigma
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Secara umum posisi sektor perkebunan dalam perekonomian nasional
Lebih terperinciProfil. Yayasan Swiss untuk Kerja Sama Teknis
Profil Yayasan Swiss untuk Kerja Sama Teknis Siapa kami Nilai - nilai kami Swisscontact adalah sebuah yayasan swasta dari Swiss yang beroperasi secara independen untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciFasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI
Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI 2 Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI: Kemitraan
Lebih terperinciPengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan
Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara produsen teh terbesar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara produsen teh terbesar di dunia. Pada tahun 2012, Indonesia menempati posisi ke enam dalam produksi teh, posisi ke
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan perekonomian nasional Indonesia salah satunya ditopang oleh sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian penduduk Indonesia. Sektor
Lebih terperinciLapangan Kerja bagi Kaum Muda
Organisasi Perburuhan Internasional Lapangan Kerja bagi Kaum Muda SEBUAH TUJUAN NASIONAL SEKILAS tentang Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda di Indonesia: Sekitar 57 persen dari angkatan kerja muda Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berbasis pada sektor pertanian, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi diimplementasikan di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 2001 berdasarkan UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, yang selanjutnya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32
Lebih terperinciMembangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)
Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Desi Kusumadewi Senior Program Manager Landscape & Commodities IDH, The Sustainable Trade Initiative
Lebih terperinciPOHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk menopang perekonomian nasional. Pembangunan pertanian yang baik untuk Negara Indonesia adalah
Lebih terperinciKetersediaan klon kakao tahan VSD
Alternatif Pengendalian Penyakit VSD (vascular-streak dieback) Melalui Penggantian Tajuk Tanaman Teguh Iman Santoso 1), Sudarsianto 1), dan A. Adi Prawoto 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perkebunan didalam perekonomian di Indonesia memiliki perananan yang cukup strategis, antara lain sebagai penyerapan tenaga kerja, pengadaan bahan baku untuk
Lebih terperinciDUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL Disampaikan Oleh: Depu0 Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Dalam Acara Seminar Penutupan
Lebih terperinci13 MODEL BISNIS UNTUK KOPERASI PETANI KAKAO
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia 13 MODEL BISNIS UNTUK KOPERASI PETANI KAKAO Pemegang Sertifikat I Perdagangan Biji Kakao I Dukungan Pendaftaran Tanah I Bisnis Pupuk Eceran I Tabungan I Penyediaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pada masa ini namun juga bagaimana kemanfaatannya pada masa mendatang. ekonomi sebagai tujuan utama pembangunan.
BAB V PENUTUP Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan di segala bidang pembangunan sudah bukan merupakan pilihan lagi, melainkan kebutuhan dan keharusan. Pembangunan tidak hanya sekedar ditujukan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan
Lebih terperinciKEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN
KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN RENCANA KAWASAN INDUSTRI DESA BALONG DALAM RANGKAIAN FESTIVAL KARTINI IV TAHUN 2016 DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH 16 APRIL 2016 Yang terhormat,
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman
DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Foto-Foto Penelitian... 81 xvi 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan visi dan misi Provinsi Bali tahun 2009, prioritas pembangunan Provinsi Bali sesuai
Lebih terperinciBerkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah
Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah Gayo merupakan daerah dataran tinggi di wilayah tengah
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan sektor pertanian
Lebih terperinciI B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT
I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT Mochamat Bintoro 1 dan Yuslaili Ningsih 2 1 Produksi Pertanian, 2 Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Politeknik Negeri Jember 1 mochamatb17@gmail.com, 2 yuslaili74@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu wilayah untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakatnya, dan pembangunan merupakan suatu
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperinciRenstra BKP5K Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan penyokong utama perekonomian rakyat. Sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciTabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan sektor usaha perkebunan di Indonesia dimotori oleh usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta. Di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sektor pertanian dinegara-negara berkembang perannya sangat besar karena merupakan mata pencarian pokok sebagian besar penduduk. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, di mana perekonomian dunia semakin terintegrasi. Kebijakan proteksi, seperi tarif, subsidi, kuota dan bentuk-bentuk hambatan lain, yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan
Lebih terperinci