Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia"

Transkripsi

1 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 215

2 Daftar Isi Latar Belakang Program Peta Cluster Pendekatan Menyeluruh Hasil Program sampai dengan Desember 215 Mengukur Dampak Program Pemantauan Hasil Program Hasil Rehabilitasi Pertanian Hasil Program Peningkatan Gizi Hasil Program Utama Praktik Pertanian yang Baik dan Sistem Transfer Teknologi Pelatihan Utama untuk Staf dan Penyuluh Pelatihan untuk Petani Kakao Pertanian Ramah Iklim dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Integrasi Nutrisi dan Sensitivitas Jender Praktik Nutrisi yang Baik Pengikutsertaan Perempuan di SCPP Organisasi Petani, Akses Pasar dan Sertifikasi Kelompok dan Organisasi Petani Sertifikasi untuk Petani berskala kecil Teknologi Informasi Komunikasi untuk Sertifikasi dan Ketertelusuran Fasilitas Pembiayaan Agribisnis Terpadu Pelatihan Literasi Keuangan Kolaborasi dengan Institusi Keuangan Penguatan Koperasi Manajemen Pemangku Kepentingan dan Platform Jaringan Peran dan Dukungan Pemerintah Laporan Keuangan Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 3

3 Latar Belakang Program 1 PEKA SCPP - SECO CPQP 1 - IDH STMF - IDH 4 CPQP 2 - IDH GNP - EKN FASE II AFF - SECO READ - IFAD GP - SCPP MCA - I Sejak awal Program SCPP, saat ini Program telah berkembang menjadi program yang berdampak tinggi dan pengembangan dengan jangkauan yang luas yang memenuhi tujuan pembangunan dari donor dan tujuan dari mitra sektor swasta. Menciptakan lingkaran kebajikan (virtuous cycle) dari praktik pertanian yang akan meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan dan mengarah ke penerapan cara bertani, perbaikan gizi dan pengelolaan keuangan petani yang lebih baik. Program ini telah menjadi nilai standar, bukan saja di Indonesia, namun di seluruh dunia untuk pendekatannya, metodologi, dan yang paling penting, dampak terhadap keluarga petani. Secara rinci, Program ber-evolusi dalam tiga tahap perkembangan dengan tahap ke-empat yang direncanakan di mulai pada April 216: tahap pertama (12. petani di 5 kabupaten) tahap kedua (6. petani di 19 kabupaten) tahap ketiga (98. petani di 29 kabupaten) tahap keempat (13. petani di 5 kabupaten) PEKA (21-212): Swisscontact menerima pendanaan dari Economic Development Facility (EDFF), dikelola oleh World Bank, berdasarkan dari pengalaman Swisscontact di proyek sebelumnya di Indonesia bagian timur dan Sumatera Utara untuk memperluas kegiatan kakao di 5 kabupaten di Aceh untuk memberi manfat kepada 12. petani. SCPP SECO ( ): SCPP dimulai secara resmi pada tanggal 1 Januari 212, sebagai kelanjutan dari Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh (PEKA) di Aceh, berkembang ke. CPQP 1 IDH ( ): Tiga perusahaan swasta menyatakan minat mereka untuk bekerja sama dengan Swisscontact di, yang pada akhirnya IDH berdiri sebagai mitra dana tambahan ke SECO. 4 5 STMF-IDH and CPQP2-IDH ( ): Komitmen lebih lanjut dari IDH adalah menambahkan dua perusahaan swasta dan memperluas jangkauan proyek ke. GNP EKN ( ): Desember 212, the Embassy of the Kingdom of Netherlands (EKN) atau Kedutaan Belanda bergabung dengan Program dengan modul Praktik Gizi yang Baik (Good Nutrition Practices), menambahkan nilai yang besar untuk kegiatan-kegiatan Program dalam meningkatkan kesejahteraan petani. 6 7 AFF SECO ( ): Maret 214, SECO memperluas komitmen kepada SCPP dengan mengintegrasi Agribusiness Financing Facility (AFF) atau Fasilitas Pembiayaan Agribisnis sebagai komponen untuk mefasilitasi Akses ke Keuangan, terutama tabungan dan pinjaman, kepada petani dan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola keuangan pribadi mereka. SCPP II (216-22): READ IFAD ( ): Januari 215, Swisscontact dan IFAD memulai kolaborasi untuk meneruskan memperkuat kapasitas kelembagaan, kepimpinan dan akses ke pasar untuk petani kakao di Tengah. 8 9 GP-SCPP MCA 1 ( ): Maret 215, konsorsium yang dipimpin oleh Swisscontact dan Millenium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia) menandatangani kemitraan yang dinamakan Green Prosperity Sustainable Cocoa Production Program (GP-SCPP) dengan tujuan keseluruhan untuk mengurangi angka kemiskinan dan emisi gas rumah kaca dari sektor kakao di Indonesia. Selama finalisasi laporan perkembangan tahunan 215, SECO menyetujui perpanjangan dan memperluas proposal dari Swisscontact sampai 22 dan 13. petani skala kecil (smallholder). Negosiasi dengan donor umum lainnya dan sektor swasta masih terus berjalan. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia 4 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 5

4 Investing in rural people Aceh Barat Daya Aceh Tenggara Aceh Tengah Tengah Tenggara Toli-Toli Buol Banggai 25 1 Mamasa Polewali Mandar Luwu Luwu Utara Luwu Timur Kolaka Utara Kolaka Timur Tenggara Sumba Barat Daya 13 Ende Sikka Flores Timur Sumatera Barat Peta Cluster Provinsi Kabupaten Mitra Sektor Swasta Barat Nusa Tenggara Timur Selatan Selatan 6 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 7

5 Pendekatan Menyeluruh Praktik Pertanian Terbaik dan Sistem Alih-Teknologi Integrasi Nutrisi dan Sensitivitas Jender Koordinasi dan platform jaringan Rp Organisasi Petani, Akses ke Pasar, dan Sertifikasi Pembiayaan Bisnis Pertanian Terpadu 8 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 9

6 Hasil Program sampai dengan Desember 215 Mengukur Dampak Program Kemiskinan dan malnutrisi adalah topik yang menyertai SCPP di seluruh area implementasi program. Di beberapa provinsi dimana SCPP beroperasi, tingkat keterlambatan perkembangan anak anak dan malnutrisi lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Ini adalah tantangan yang berdampak kepada masyarakat pedesaan di Indonesia, menurunkan Produktivitas pertanian, mempengaruhi perkembangan kesehatan anak, dan memperburuk kemiskinan. Penyebab hal ini bisa terjadi di tingkat keluarga karena kurangnya pengetahuan tentang praktik nutrisi yang baik, yang juga berdampak terhadap diversifikasi tanaman. Salah satu tujuan SCPP adalah mengevaluasi peningkatan pendapatan petani yang berpartisipasi berdasarkan dari produksi kakao mereka. Perhitungannya hanya bagi mereka para petani yang telah meningkatkan hasil panen setidaknya 75% dibandingkan dengan studi data dasar (baseline). Oleh karena itu, sampai sekarang dari sebanyak petani kakao (43%) telah meningkatkan pendapatan tahunan setidaknya 75% dari kegiatan pertanian kakao. peningkatan pendapatan bersih petani tahunan USD 7,586,444 Sampai akhir 215, Program dapat melaporkan kenaikan pendapatan bersih petani tahunan USD , yang didasari oleh peningkatan rata-rata hasil panen dari seluruh petani binaan SCPP dan harga pasar yang stabil sejak tahun 212. Rata-rata USD 128/petani/ tahun net peningkatan pendapatan dari kakao, yang berasal dar dukungan program SCPP selama dua hingga lima tahun. Untuk memahami tingkat kemiskinan penerima manfaat Program, SCPP menggunakan Progress Out of Poverty Index (PPI) - Indeks Kemiskinan yang dikembangkan oleh Grameen Foundation, yang digunakan di 45 negara. Dengan mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner sederhana, SCPP dapat memperkirakan pendapatan harian anggota keluarga dan jika jatuh di bawah garis kemiskinan nasional (Rp /hari) dan dua garis kemiskinan internasional USD 1,25/hari dan USD 2,5/hari. Pemantauan Hasil Program Banyak dari petani yang memulai menanam pohon kakao di tahun 199 di saat kakao di Indonesia berada di masa kejayaannya. Sejak itu tidak banyak pohon yang ditanam kembali, dan hal tersebut mengundang hama dan penyakit sehingga mengakibatkan hasil panen yang lebih kecil dan penghasilan yang rendah. Hanya dengan menerapkan GAP (Praktik Pertanian yang Baik), petani dapat mengembalikan mata pencaharian mereka melalui sambung samping/ sambung pucuk atau meremajakan kembali pohon yang sudah berumur. Saat memantau hasil/outcome, SCPP menyadari betapa pentingnya ada tindaklanjut setelah pelatihan. Jika petani merasa disemangati staf lapangan selain kabar keberhasilan petani lainnya, hal ini akan menumbuhkan motivasi mereka untuk mulai merawat kebun-kebun yang sudah berumur, sehingga hasil panen meningkat dan juga pendapatan mereka. SCPP terus memantau pendekatannya dengan sering melakukan kunjungan lapangan dan mengumpulkan data berkala. Sampai akhir tahun 215, Program telah mengumpulkan data dasar bergulir (rolling data) dari petani yang dilatih dan petani data post-line (data paska intervensi) (31% sampel survei setelah dukungan Program kepada petani). Data dianalisis secara teratur untuk memberikan gambaran dari perubahan praktik dan strategi dari petani kemudian membaginya dengan mitra dan/atau publik sebagai bagian dari upaya SCPP untuk berbagi pengetahuan. Produktivitas Pertanian Peningkatan produktivitas petani 721 kg/ha/tahun Salah satu hasil paling penting menunjukkan peningkatan produktivitas petani sebesar 721 kg/ha/ tahun. Data-data tersebut diambil dari survei petani yang dilakukan setidaknya 18 bulan setelah pembinaan tahap pertama, dibandingkan dengan sampel data dasar sebesar 429 kg/ha/ tahun, yang dikumpulkan selama sesi pertama pelatihan. Sesuai dengan perbandingan langsung, berdasarkan dari sampel survei awal (11%), promosi produksi kakao berkelanjutan SCPP telah menghasilkan, antara lain, peningkatan produktivitas rata-rata sebesar 68%. Keluarga Keluarga petani petani hidup hidup di dibawah garis kemiskinan USD USD 1,25/hari 1,25/hari -- Baseline Baseline vs. vs. Post-line Post-line Aceh Barat Selatan Tengah Tenggara Sumatra Barat SCPP Aceh Perbandingan Data Baseline dan Post-line per Provinsi Perbandingan Data Baseline dan Post-line per Provinsi Tengah Tenggara Selatan Barat Sumatra Barat SCPP Angka Kemiskinan - USD 1,25/hari 18% 16% 14% 12% 1% 8% 6% 4% 2% 11% 6% 17% 1% 7% 4% 11% 8% 9% 6% 1% 7% 1% 7% kg/ha/tahun % 18% 16% 14% 12% 1% 8% 6% 4% 2% Ukuran sampel (%) % Baseline USD 1,25/hari Post-line USD 1,25/hari Baseline Post-line Sampel % 1 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

7 Hasil Program sampai dengan Desember 215 Hasil Program sampai dengan Desember 215 Hasil Rehabilitasi Pertanian Banyak pertanian kakao di Indonesia yang sudah melebihi batas produktivitas tertingginya (pohon berumur 15-2 tahun) dan perlu di rehabilitasi, ditanam kembali dan/atau diremajakan. Oleh karena itu, ketersediaan dan akses untuk bahan tanam yang diperbarui sangat penting untuk meningkatkan produksi yang menurun. Selain pelatihan-pelatihan, SCPP mendukung petani dan organisasi yang memiliki prestasi baik dalam pendirian pembibitan kakao, Penyediaan bahan bangunan, polybag, paket pupuk untuk pemula dan terkadang sejumlah benih dan entres awal jika tidak tersedia. Sejak tahun 212, SCPP telah berhasil mendirikan 45 pembibitan dengan kapasitas tahunan 1,85 juta bibit. Jumlah bibit tersebut mencakup kebutuhan 45. perkebunan (ukuran rata-rata 1 hektar dengan 8 pohon) dengan rata- rata penanaman kembali minimal 5% per tahun untuk menjaga perkebunan memproduksi hasil yang tinggi secara kontinu di masa depan. Untuk merekomendasikan klon terbaik yang cocok untuk area (implementasi) dan mengamankan ketersedian entres berkualitas tinggi, perkebunan klonal didirikan. Karena mengelola pembibitan dan kebun klonal membutuhkan banyak perhatian dan perencanaan yang baik, tim lapangan fokus pada bantuan teknis dan pemantauan berkala. Sesuai hasil pelaporan GAP (Praktik Pertanian yang Baik), sampai dengan akhir tahun 215, SCPP telah mencapai sebagai berikut: 2,616 hektar ditanam kembali Total hektar perkebunan yang telah diremajakan sambung samping atau sambung pucuk dengan bahan tanam yang lebih baik. Rata-rata petani telah menyambung sampingkan sekitar 8 pohon kakao (atau rata-rata 1 % dari jumlah perkebunan mereka) berdasarkan survei akhir SCPP; 18,681 hektar direhabilitasi Total hektar perkebunan yang telah ditanam kembali dengan bibit berkualitas tinggi mencapai yang dihasilkan oleh pembibitan hasil binaan Program; 7,465 hektar diremajakan Total hektar perkebunan yang telah direhabilitasi dengan melakukan GAP (Praktik Pertanian yang Baik) dan menghasilkan setidaknya 75 kg/ha/ tahun. Hasil Progam Peningkatan Gizi Diet yang seimbang adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan gizi sehingga mengurangi tingginya tingkat keterlambatan pertumbuhan dan kekurangan vitamin dan mineral. Untuk mengukur kandungan zat gizi, Program telah memakai Individual Dietary Diversity Score (IDDS) atau Skor Keanekaragaman Makanan, catatan sederhana makanan selama 24 jam, yang mencerminkan asupan makanan dari setiap peserta pelatihan Praktik Gizi yang Baik (Good Nutrition Practices - GNP), yang kebanyakan perempuan, yang dicatatkan sebelum dan sesudah pelatihan. Ini adalah alat untuk memantau dampak Program dan membandingkan asupan gizi antar area implementasi SCPP dengan proyek-proyek nasional dan internasional lainnya. Program berasumsi dengan meningkatnya IDDS dari peserta, kandungan zat gizi yang diperoleh keluarga juga meningkat, terutama ketika Program melibatkan anggota rumah tangga yang mempunyai tugas untuk menyiapkan makanan. Hasil terbaru menunjukkan peningkatan asupan makanan bergizi. Studi kualitatif untuk memahami alasan peserta untuk mengikuti makanan dan cara makan yang direkomendasikan akan dilakukan pada tahun 216. Namun, tanpa akses ke sayuran dan makanan bergizi, petani dan keluarganya memiliki opsi terrbatas untuk meningkatkan kualitas asupan makanan mereka. Oleh karena itu, selain peningkatan pengetahuan, SCPP juga mendukung pendirian kebun sayur rumahan, menyediakan starter kit (alat bantu untuk memulai usaha) termasuk pembatas/pagar, dan pupuk. Hasil panen sayur-mayur digunakan oleh rumah tangga petani untuk mempersiapkan hidangan lezat penuh nutrisi dan panen berlebih dijual atau dibagi dengan tetangga. SCPP telah berhasil meningkatkan jumlah luas kebun rata-rata 26% dan memotivasi banyak petani untuk memiliki kebun sayur sendiri rumah tangga petani kakao dilatih GNP (42% dari jumlah keseluruhan) mendirikan 1,71 juta meter persegi perkebunan sayur bergizi - setara dengan 213 lapangan sepak bola. mendirikan 1.71 juta m perkebunan sayur bergizi = lapangan sepak bola Perbandingan Baseline dan Post-line Survey Kebun Kakao Perbandingan IDDS - Baseline vs. vs. Post-line Aceh Barat Selatan Tengah Tenggara Sumatra Barat SCPP Skor IDDS N/A IDDS Baseline IDDS Post-line 12 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

8 Farmer Field School Farmer Field School Hasil Program sampai dengan Desember 215 Hasil Program sampai dengan Desember 215 Hasil dari Program Utama Dari segi hasil (output) yang telah dicapai, SCPP telah mencapai target yang direncanakan, dengan beberapa catatan penting dari keseluruhan pencapaian sejak tahun 212 (untuk tahun 215 dalam tanda kurung) telah diterapkan sebagai berikut: Farmer Field School = $ 59,386 (13,367) Petani dilatih GAP 4,177 (18,383) petani dilatih GNP 3,319 (27,123) 1,933 (456) 732 (219) 45 (11) 11 petani dilatih GFP Kelompok Tani Kakao Penyuluh pembibitan Platform jaringan (Cocoa Producer Groups) antara sektor Petani skala kecil (smallholder farmer) dilatih selama 8 hari di Sekolah Lapang Petani (Farmer Field School) mengenai Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices - GAP), penanganan paska panen, manajemen pertanian yang profesional, manajemen pembibitan, dan sertifikasi. Sekitar 18,8% perempuan berpartisipasi. pencapaian hasil (output) hingga saat ini partisipasi perempuan Anggota rumah tangga (satu anggota keluarga) petani kakao skala kecil dilatih Praktik Gizi yang Baik (Good Nutrition Practices - GNP) dengan 78,1 % perempuan yang berpartisipasi. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari: 2 hari setelah pelatihan GAP-FFS dan 1 hari diselenggarakan oleh kelompok pada musim panen beberapa minggu setelah pelatihan pertama. pencapaian hasil (output) hingga saat ini partisipasi perempuan Anggota keluarga yang dipilih menerima pelatihan GAP dan GNP ditambah dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan pengelolaan keuangan pribadi di Praktik Keuangan yang Baik (Good Financial Practices - GFP) dengan 57,8% perempuan berpartisipasi. pencapaian hasil (output) hingga saat ini partisipasi perempuan Cocoa Producer Groups (CPG) didukung dalam pembentukan dan manajemen kelompoknya. Termasuk mengikutsertakan 16,6% perempuan pada posisi kepemimpinan CPG. pencapaian hasil (output) hingga saat ini partisipasi perempuan Penyuluh (pertanian, nutrisi, dan keuangan) dari Swisscontact, sektor swasta, dan lembaga pemerintah yang berpartisipasi dalam modul-modul pelatihan SCPP telah menjadi pelatih utama. pencapaian hasil (output) hingga saat ini Pembibitan untuk bahan tanam memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 1,85 juta bibit berkualitas tinggi dan sekitar 987. bibit kakao telah diproduksi dan didistribusikan/ ditanam pada tahun 215 di Sumatera dan. pencapaian hasil (output) hingga saat ini SCPP mendukung Cocoa Sustainability Partnership (CSP) atau Kemitraan Kakao Berkelanjutan dan mempromosikan forum regional di 6 provinsi. Dan juga menjadi anggota PISAgro, Grow Asia, ICCO, dan bermitra dengan World Cocoa Foundation (WCF). 99% 18.8% 13% 78.1% 11% 57.8% 97% 16.6% 92% 99% 1% pencapaian hasil (output) hingga saat ini 14 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

9 119 Praktik Pertanian yang Baik dan Sistem Transfer Teknologi Pelatihan Utama untuk Staf dan Penyuluh Dengan ekspansi ke daerah-daerah baru dan topik untuk meningkatkan dampak dari Progam dan memastikan keberlanjutan, adanya kebutuhan untuk menciptakan modul dan manual baru untuk para pelatih dan materi pendukung lainnya untuk petani, anggota keluarga mereka, dan organisasi tani. Oleh karena itu, manual Praktik Pelatihan yang Baik (Good Training Practices - GTP) dikembangkan dan pelatihan-pelatihan utama diadakan sepanjang semester kedua tahun 215. SCPP secara berkala mengadakan Pelatihan Utama untuk sektor swasta dan staf lapangan SCPP dan penyuluh pemerintah untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan fasilitasi untuk mampu memberikan pelatihan yang bermanfaat bagi para petani. Keterlibatan penyuluh adalah upaya dari Program untuk mendorong pemerintah untuk mengadopsi modul demi keberlanjutan Program. Selama Pelatihan Utama, peserta belajar tentang praktik budidaya pertanian yang baik, manajemen pembibitan, cara mengevaluasi perkebunan kakao, teknik melakukan pembinaan untuk kelompok tani kakao dan lainnya. Peserta dari Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers - ToT) merasakan bahwa Pelatihan Utama sangat bermanfaat bagi mereka. Staf lapangan yang tadinya kurang percaya diri, kini pengetahuannya bertambah dan menjadi lebih percaya diri dalam melatih petani seputar hal-hal teknis. Selama 215, SCPP melatih 219 pelatih utama yang 199 dari pesertanya adalah PNS dan 2 berasal dari sektor swasta. Hasil ini telah melampaui target untuk tahun 215 seperti yang ditunjukkan diagram di bawah ini. Penyuluh Utama Pemerintah dan dan Sektor Swasta Tahun 215 Kumulatif Target Hasil Target Hasil Pemerintah Sektor Swasta 16 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

10 Praktik Pertanian yang Baik dan Sistem Transfer Teknologi Praktik Pertanian yang Baik dan Sistem Transfer Teknologi Pelatihan untuk Petani Kakao Climate-Smart Agriculture (Pertanian Ramah Iklim) dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Mengadakan pelatihan kepada petani tetap menjadi kegiatan inti dari Program. Dikarenakan tahun 215 adalah tahun terakhir dari tahap SCPP saat ini, Program bekerja untuk memastikan pencapaian target di area implementasi. Selain Pelatihan Utama, SCPP juga menyediakan pelatihan bagi Petani Andalan (Key Farmers - KF) sehingga mereka lebih siap sebelum memulai Sekolah Lapang Petani (Farmer Field School - FFS). Selama periode pelaporan, Program telah menjalankan Pelatihan untuk Pelatih mengenai GAP, GNP, dan Praktik Keuangan yang Baik dan topik-topik yang penting lainnya. Grafik menunjukkan jumlah petani andalan yang mengikuti setiap ToT sejak Program dimulai tahun petani andalan yang di seleksi (dengan perhitungan ganda untuk setiap ToT berbeda) telah dilatih, 34%-nya adalah peserta perempuan. Setelah petani andalan dilatih, mereka menjalankan FFS bersama-sama dengan penyuluh dan staf lapangan. Pada tahun 215, petani (termasuk Petani Andalan) dilatih GAP. Jumlah total petani kakao yang menerima pelatihan dari SCPP sejak awal Program menjadi petani (dengan 18,8% peserta perempuan). Rata-rata petani menerima 8 hari pelatihan GAP dalam berbagai modul seperti pemangkasan, praktik pasca-panen, dan kualitas (penyortiran, fermentasi, dan pengeringan) dan manajemen pestisida. Kegiatan-kegiatan FFS meningkatkan antusiasme petani untuk merawat perkebunan kakao mereka. Pada sesi terakhir FFS, peserta petani menyepakati rencana tindak lanjut dalam kelompok mereka untuk memastikan keberlanjutan serta para anggota kelompok yang menjalankan hasil pelatihan SCPP secara berkesinambungan. 2, 1,8 1,6 1,4 1,2 1, GAP Good Agriculture Practices 129 1,696 6, 5, 4, 3, 2, 1, GFP Good Financial Practices Petani Andalan pada Modul ToT Petani Andalan pada Modul ToT GNP Good Nutrition Practices 1, Perempuan Perempuan Group and Cooperative Development Laki-laki ICS, Traceability and Certification Laki-laki Peserta Peserta Pelatihan Sekolah Lapang GAP GAP Tahun Kumulatif Target Hasil Target Hasil 2,59 2,49 1,36 1,958 12, 11,167 48, 48,219 Post-Harvest and Market Access Jumlah emisi yang dihemat 5,795 Tco2e/ MT per tahun dari petani kakao yang didukung SCPP sampai akhir 215 setara dengan perjalanan pulang pergi, kelas ekonomi dari Zurich ke Jakarta. Tco2e/MT kakao Perbandingan Keseluruhan Data Baseline dan Post-line per Provinsi Perbandingan Keseluruhan Data Baseline dan Post-line per Provinsi Aceh.462 Barat Selatan Baseline Emisi gas rumah kaca dari pertanian mengeluarkan lebih dari 15% dari total emisi global, dengan Indonesia menjadi satu di antara sepuluh negara paling tertinggi dalam pengeluaran emisi di dunia. Angka ini masih terus meningkat, terutama karena penggunaan dan penyalahgunaan pupuk kimia yang berlebih, ekspansi lahan-lahan baru yang mengakibatkan penggundulan hutan, populasi penduduk yang meningkat, perubahan preferensi pola makan (memilih memakan daging dibandingkan sayur mayur). Meskipun kakao, dibudidayakan secara tumpang sari di perkebunan kecil, adalah tanaman yang ramah lingkungan dibandingkan misalnya tanaman monokultur dan tanaman perkebunan kelapa sawit atau karet, ada peluang besar untuk mengurangi kadar CO2 yang dikeluarkan di tingkat pertanian. Program memulai dengan menyarankan aplikasi bahan tanam kimia yang tepat, dan berlanjut dengan menunjukkan pentingnya tanah yang subur dan pohon pelindung selama pelatihan GAP. Ketika petani menggunakan pupuk dengan benar, bahan organik dalam tanah akan meningkat dan pada saat bersamaan dengan menanam pohon pelindung seperti yang disarankan, akan mengakibatkan secara keseluruhan jejak karbon dari produksi kakao akan berkurang secara signifikan. Selain itu, modul baru Tengah Post-line Tenggara Sumatra Barat 15, Seluruh Provinsi tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam sebagai bagian dari Praktik Lingkungan yang Baik sedang dikembangkan dan bertujuan untuk mengurangi dampak dari pertanian kakao terutama yang dekat dengan kawasan dilindungi. SCPP adalah proyek pertama di Indonesia, yang memantau GHG/emisi gas rumah kaca dari setiap kebun yang terdaftar sebagai bagian dari Program. Untuk mengukur emisi gas rumah kaca, dua metodologi yang berbeda telah diuji, masing-masing menggunakan faktor yang berbeda dan mengarah ke hasil yang berbeda..756 Menggunakan kalkulasi yang sederhana, SCPP mendapatkan evaluasi dari data CocoaTrace bahwa emisi yang dilepas adalah tco2e /MT kakao yang diproduksi sebelum mengikuti pelatihan SCPP dan setelah didukung oleh program SCPP bisa mengurangi emisi sampai.756 Tco2e/MT kakao yang diproduksi. Ini adalah penurunan yang signifikan yang mencapai 38% jika memperhitungkan peningkatan hasil panen dari petani kakao yang dibina oleh SCPP. SCPP berbagi metodologi dan kalkulasi, termasuk data dasar dan nilai dampak, kepada mitra dan jaringan seperti CSP dan PISAgro dan berharap bisa menyusun metode umum untuk menghitung gas emisi rumah kaca di sektor kakao. Petani Kakao 59,386 Survei Total tco2e tc2e/kebun tc2e/ Hektar tc2e/ Kakao Baseline (32%) 42, Post-line (17%) 37, Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 5,795-14% -2% -38% 18 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

11 Nutrisi dan Integrasi Kesetaraan Jender Praktik Pelatihan Nutrisi yang Baik Tanpa nutrisi yang baik, manusia tidak bisa mencapai potensi mereka dengan maksimal. Ketika status gizi masyarakat meningkat, ini akan membantu memutus siklus kemiskinan antar-generasi, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang luas, dan mengarah ke berbagai manfaat bagi individu, keluarga, masyarakat dan negara. Nutrisi yang baik, singkatnya, adalah pendorong penting untuk pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, mengakhiri segala bentuk malnutrisi pada tahun 23 adalah salah satu target baru SDG, dan hanya dapat diatasi jika pemangku kepentingan dan sektor terkait terlibat. Di masa mendatang SCPP bertujuan untuk menjangkau seluruh keluarga petani kakao yang terlibat dalam Program untuk membantu menanggulangi tingginya tingkat malnutrisi. Pelatihan interaktif termasuk masalah kekurangan gizi setempat dan hubungannya dengan pentingnya diet seimbang untuk seluruh keluarga, pemberian makanan anak-anak yang tepat di 1. hari pertama kehidupan mereka dan seterusnya, ASI eklusif pada enam bulan pertama, dan yang terakhir, pengelolaan kebun rumah dan kolam ikan. Meningkatkan kemampuan keluarga petani kakao, petani unggulan, swasta dan staf SCPP sektoral, penyuluh pemerintah, dan posyandu untuk lebih memastikan bahwa kesadaran malnutrisi menyebar di luar komunitas pertanian kakao. Kedepannya, rekomendasi nutrisi SCPP akan berbeda untuk setiap daerahnya sesuai dengan preferensi masing-masing. Di wilayah yang miskin atau tanpa akses ke laut dan sungai, pengelolaan kolam ikan tengah dilakukan. Kegiatan baru GNP ini dirancang setelah meneliti wilayah yang kurang asupan protein dan telah diujicobakan di dua daerah: Selatan dan Tengah. Peserta Pelatihan Sekolah Lapang GNP Tahun 215 Kumulatif Target Hasil Target Hasil 45, 4, 35, 3, 25, 2, 32, 31,392 15, 1, 5, 9,6 2,4 14,3 4,38 8, 8,785 Perempuan Laki-laki Program ini memperluas kegiatan GNP untuk semua bidang dan telah melatih anggota rumah tangga dalam pelatihan GNP dan 76.2% peserta adalah perempuan pada tahun 215. Hal ini menggenapkan angka total peserta pelatihan GNP sejak komponen nutrisi dijalankan mulai Desember 212 kepada 4,177 rumah tangga yang sedikit melebihi target. 2 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

12 Nutrisi dan Integrasi Kesetaraan Jender Nutrisi dan Integrasi Kesetaraan Jender Pengikutsertaan Perempuan dalam SCPP Pertanian sering disalahpahami sebagai kegiatan yang didominasi laki-laki, dan hal yang sama berlaku untuk pertanian kakao, karena melibatkan banyak pekerjaan fisik. Pada kenyataannya, pertanian kakao adalah usaha keluarga. SCPP menyadari pentingnya keterlibatan perempuan di pertanian kakao, sehingga selalu mencoba mengikutsertakan perempuan di seluruh aktivitas dan posisi. Mengacu pada tingkat kesetaraan teori Longwe, Program mencapai tujuan tersebut melalui lima tingkat kesetaraan, yaitu kesejahteraan, akses, kesadaraan, partisipasi dan kontrol: 1% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% % Pemangkasan ringan 4 6 Pemangkasan bentuk 9 91 Sanitasi sisa pemangkasan 5 5 Pembagian Pembagian Kerja Kerja Pertanian Kakao dalam dalam Keluarga Keluarga Membuat Kompos Memupuk 4 6 Panen Perempuan Sambung samping Laki-laki Sambung pucuk bibit 5 5 Mengangkat biji ke rumah Mengeringkan biji Menyemprot pestisida 9 91 Menjual biji kakao Kesejahteraan: Program mengasumsikan dan memastikan bahwa perempuan di area sasaran memperoleh akses yang setara terhadap sumber daya seperti pasokan makanan, pendapatan dan perawatan medis. Kegiatan ini terkait dengan GNP. Dalam rumah tangga yang dominasi oleh laki-laki, keterlibatan laki-laki dalam pelatihan GNP (21,9%) meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi yang lebih baik dan seimbang untuk seluruh anggota keluarga dan memberikan kesempatan bagi anggota keluarga perempuan untuk menghabiskan lebih banyak dana untuk makanan yang lebih sehat dengan mengubah pola makan sesuai yang diperlukan; Akses: Menyadari bahwa pertanian di Indonesia sering dianggap sebagai sektor yang di dominasi oleh laki-laki, Program melihat pentingnya memberikan kesempatan yang sama untuk perempuan untuk meningkatkan akses ke sektor. Sehingga, selama kegiatan pembentukan kelompok, SCPP mendorong keanggotaan serta kepemimpinan perempuan dalam kelompok. Selain itu, untuk memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan, Program mensyaratkan setidaknya 2% responden perempuan di survei awal dan kunjungan lapangan; Kesadaraan: Program ini merancang dan meningkatkan kesadaraan tentang isu-isu kesetaraan jender bagi petani, anggota keluarga petani, kelompok tani dan masyarakat sekitar karena program percaya bahwa ini akan memberikan pemahaman lebih baik tentang peran berbeda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kakao. Isu kesetaraan jender menjadi bagian dari modul Praktik Perilaku Sosial yang Baik (Good Social Practice - GSP) dimana penerima manfaat akan dilatih, dan yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Selain itu, studi jender akan dilaksanakan untuk menganalisa peran perempuan dan laki-laki di area sasaran dalam kegiatan yang terkait dengan pertanian kakao; Partisipasi: Sejalan dengan mekanisme di atas, SCPP terus melakukan upaya untuk melibatkan perempuan dalam kegiatan pelatihan; menyasar peserta perempuan supaya lebih banyak ikut dalam pelatihan GAP, GNP dan GFP. Pada tahun 215, partisipasi perempuan mencapai 2.49 (18%) dari di antara peserta GAP dan ICS. Sedangkan untuk pelatihan GNP dan GFP, peserta pelatihan perempuan masing-masing mencapai 76% dan 59%. Secara kumulatif, rata-rata partisipasi perempuan dalam kegiatan pelatihan adalah 46% sejak tahun 212 sampai 215. Berdasarkan dari jumlah sasaran, Program berjalan sesuai rencana dan bisa mempromosikan keterlibatan perempuan sepanjang kegiatan-kegiatan Program di level individu, dalam keluarga petani kakao skala kecil; Kontrol: Pada tingkat kelompok, Program menekankan peran penting perempuan di dalam kelompok tani seperti ketua kelompok, bendahara, dan sekretaris. SCPP juga mendorong perempuan untuk memegang posisi pengambil keputusan di dalam CPG (16,5%) dan organisasi petani (3%), termasuk 4% dari perempuan menjadi kepala CPG. Ini menciptakan jalur penting bagi perempuan untuk didengarkan suaranya dan partisipasi dari perempuan dalam fungsi kontrol dalam pengambilan keputusan di komunitas mereka. 22 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

13 Organisasi Petani, Akses Pasar dan Sertifikasi Kelompok Tani dan Organisasi Untuk menjamin keberlanjutan Program, SCPP bekerjasama dengan Cocoa Producer Group (CGP) atau Kelompok Tani yang ada dan yang baru dan kelompok tani seperti koperasi. Pengembangan kapasitas dan bantuan teknis secara berkesinambungan memberdayakan mereka agar lebih erat dan mandiri. Pada tahun 215, Program memfasilitasi pendirian 465 CPG yang baru di dan Sumatera. Sejak Program berjalan pada tahun 212, Program telah mencatat CPG, atau sekitar 97% dari keseluruhan target Program. Salah satu dari banyak koperasi yang telah diberdayakan oleh SCPP adalah Koperasi Perkebunan Kakao Bireuen (KPKB). Pada bulan Oktober 215, KPKB mampu mendapatkan kesepakatan dengan PT. Piplitin Cocoa, pabrik pengolahan kakao di Jakarta, untuk memasok biji kakao fermentasi berkualitas tinggi dengan harga Rp. 5./kg dua kali lipat dari harga kakao konvensional non-fermentasi. Progam mendorong KPKB untuk menggunakan sebagian dari premi mereka untuk tetap menjadi organisasi yang aktif bagi anggotanya dan menjadi teladan bagi petani-petani kakao di Bireuen: dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota, dan hasilnya didistribusikan dari anggota ke anggota. Melihat kemajuan yang luar biasa dan potensi pasar yang menjanjikan, banyak koperasi mulai mengubah manajemen pertanian mereka dan memakai klon unggul untuk produksi kakao berkualitas tinggi yang keberlanjutan. Semua inisiatif dan upaya bersama ini bisa bisa menarik pasar baru lainnya, yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi keamanan keuangan yang stabil untuk jangka panjang bagi petani. Kelompok Tani Dampingan Tahun 215 Kumulatif Target Hasil Target Hasil 2, 1,8 1,6 1,4 1,2 1, , 1, Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

14 Organisasi Petani, Akses Pasar dan Sertifikasi Organisasi Petani, Akses Pasar dan Sertifikasi Sertifikasi untuk Petani Skala Kecil (Smallholder Farmer) Sertifikasi perkebunan dan sistem ketertelusuran (traceability) adalah salah satu alat untuk memastikan petani telah menerima dukungan dalam hal peningkatan kapasitas dan kesadaran lingkungan. Petani, yang telah mematuhi standar sertifikasi, menikmati manfaat dari produksi yang lebih tinggi, lingkungan kerja dan keluarga yang lebih baik, serta akses yang lebih mudah ke pasar. Swisscontact sangat mendukung organisasi petani sebagai pemegang sertifikat, karena menjadi nilai tawar organisasi dalam menegosiasikan harga yang lebih baik, menciptakan nilai tambah di masyarakat, memberikan manfaat bukan hanya untuk petani kakao. Dibantu oleh SCPP, organisasi petani mengambil alih tanggung jawab untuk sertifikasi sebagai bagian dari strategi keberlanjutan (exit strategy). Ini merupakan upaya Program memastikan keberlanjutan jangka panjang. Selama tahap pertama SCPP ( ), petani (59% dari target yang direncanakan) telah disertifikasi oleh UTZ atau berlabel sertifikasi Rainforest Alliance. Pada tahun 215, Program mendukung petani, diorganisir oleh dua koperasi, dengan sertifikasi pertanian di Aceh dengan sertifikat UTZ. Di Tenggara, Program berkolaborasi dengan ADM Cocoa (sekarang menjadi Olam Cocoa) untuk memungkinkan sertifikasi bagi petani di Tenggara dengan sertifikat UTZ. Di Selatan, dimana sertifikasi diadakan oleh organisasi petani dan/atau perusahaan petani, jumlah sertfikasi Rainforest Alliance meningkat pada tahun 215 menjadi petani. Program telah memulai proses sertifikasi di Barat dengan BT Cocoa melalui Nestlé Cocoa Plan dan saat ini sedang menyiapkan petani di Mamuju untuk audit eksternal. Di kabupaten Polman, SCPP telah memulai kolaborasi baru dengan Barry Callebaut melalui Nestlé Cocoa Plan, dan pelatihan petani akan dimulai pada tahun 216. Barry Callebaut telah mensertifikasi lebih dari 7. petani di salah satu kabupaten di Barat dan baru-baru ini mendistribusikan sejumlah premi sertifikat UTZ ke pedagang yang terlibat dan ketua kelompok tani. Peluang untuk pertanian kakao di Indonesia sangat besar dan masa depan sektor kakao di negara ini bergantung pada produktivitas pertanian kakao serta mata pencaharian petani dan komunitas mereka, kata Richard Fahey, Vice President untuk Cocoa Asia Pacific dari Barry Callebaut. Pembayaran premi untuk kakao bersertifikat memberikan insentif yang berarti bagi petani untuk meningkatkan kualitas biji kakao dalam memenuhi permintaan pasar untuk keberlanjutan sumber penghasil kakao dan coklat. Teknologi Informasi Komunikasi untuk Sertifikasi dan Ketertelusuran Untuk dapat menangani tugastugas seperti sertifikasi, Program dan Sistem Manajemen Internal menggunakan CocoaTrace, dikembangkan oleh PT. Koltiva. CocoaTrace digunakan oleh pemangku kepentingan di setiap tingkatan. Petani mendapatkan kartu identitas bertanda QR code dan digunakan saat menjual produk bersertifikat dan dapat ditelusuri. Pembeli memindai (scan) kartu, memeriksa profil petani termasuk data perkebunan dengan lokasi yang tepat, mencatat transaksi langsung ke dalam sistem dan mencetak faktur. Proses yang serupa dilakukan jika biji dijual oleh petani atau unit pembeli kepada pemegang sertifikat, koperasi, gudang, atau eksportir. Penghitungan premi sertifikasi dan ketelusuran berdasarkan transaksi yang tercatat di CocoaTrace. Laporan dan peta rantai pasokan tersedia daring (online) untuk koperasi dan pembeli. Perangkat lunak ini telah sepenuhnya digunakan selama distribusi premium di Tenggara tahun 215, pengenalan produk ini ke wilayah lain direncanakan pada tahun 216. Versi Android applikasi ini dipergunakan untuk mengumpulkan data lapangan secara digital, selain mengurangi kesalahan pada saat menyalin formulir kertas dan menyelamatkan pohon. Semua staf lapangan dilengkapi dengan tablet, kamera, GPS, dan mengumpulkan data dari semua petani dan perkebunan. Pada tahun 215, SCPP memulai memetakan perkebunan di area tertentu dengan memakai polygon mapping, alih-alih titik GPS seperti sebelumnya, yang pada akhir tahun ini mencapai 4.89 pekebunan polygon. Hal ini menjadikan Program mampu memetakan batas lahan, mengukur luas perkebunan dari hanya mengestimasi saja selain memantau kedekatan perkebunan tersebut dengan kawasan lahan yang dilindung. Penghitungan premi sertifikasi dan ketelusuran berdasarkan transaksi yang tercatat di CocoaTrace. Laporan dan peta rantai pasokan tersedia daring (online) untuk koperasi dan pembeli. 26 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

15 Fasilitas Pembiayaan Agribisnis Terpadu Pelatihan Literasi Keuangan 215 adalah tahun yang sukes untuk AFF. Bagian dari AFF dapat melanjutkan pelatihan untuk petani dan mengintensifkan kolaborasi dengan bank. AFF konsisten dikenal sebagai sumber pengetahuan bagi bank dan perusahaan asuransi. Manajer Pengembangan dan Penelitian AFF mendukung pengembangan materi pelatihan dan studi dan meningkatkan kapasitas staf pelaksana SCPP melalui pelatihan. Sejak tahun 214, anggota rumah tangga petani kakao dilatih Pengelolaan Keuangan Pribadi (Praktik Keuangan yang Baik/Good Financial Practices GFP), yang memberikan bimbingan dalam perencanaan arus kas dan pencatatan, pinjaman dan tabungan. Anggota rumah tangga yang mengelola keuangan rumah tangga ditargetkan untuk berpartisipasi dalam pelatihan anggota rumah tangga, 57,8% peserta perempuan, telah dilatih pada tahun 215, mengejar ketertinggalan dari tahun sebelumnya. Modul pelatihan disampaikan selama pelatihan satu hari. Pelatihan diadakan oleh fasilitator lapangan SCPP berkolaborasi dengan tiga Business Development Service Providers (BDSP) atau Penyedia Layanan Pengembangan Bisnis. Peserta pelatihan Sekolah Lapang GFP Peserta pelatihan Sekolah Lapang GFP Tahun 215 Kumulatif Target Hasil Target Hasil 35, 3, 25, 2, 15, 11,7 16,8 15, 17,522 1, 5, 11,7 11,115 15, 12,797 Perempuan Laki-laki Kolaborasi dengan Institusi Keuangan Kolaborasi dengan Institusi Keuangan terjalin pertama kalinya. Ada dua strategi. Sementara AFF melakukan pendekatan kepada bank di kantor pusat, hal serupa dilakukan tim program di tingkat regional. Pihak Bank secara rutin diundang dalam pelatihan GFP untuk memberikan informasi produk keuangan. Pada awalnya, para petani diduga akan mengalami kesulitan dalam mencerna materi, namun tidak disangka, ternyata banyak dari mereka membuka rekening tabungan pada saat pelatihan berlangsung dan menanyakan persyaratan untuk pinjaman. 28 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

16 Integrated Agribusiness Financing Facility (AFF) Fasilitas Pembiayaan Agribisnis Terpadu (AFF) Penguatan Koperasi Ada hasil yang menarik saat penguatan koperasi, terutama di Aceh dan Tenggara, yaitu: 5 koperasi di Sumatera dan mendapatkan 7 pinjaman dari 3 peminjam yang berbeda (perbankan, penyedia kredit dan pemeran rantai nilai), dengan jumlah 1,6 miliar Rupiah (kira-kira 8, USD). Jumlah berkisar sekitar 5 sampai 45 juta dan dana tersebut digunakan untuk modal kerja, terutama untuk perdagangan biji kakao dan satu contoh untuk investasi truk untuk bisnis perdagangan kakao dari koperasi tersebut; 1 kegiatan distribusi premium diadakan pada bulan April, dimana 1,9 miliar Rupiah (kira-kira 147,8 USD) sertifikasi premi dan ditambah dengan 3 juta Rupiah dibayarkan kepada petani, koperasi, tempat pembeli. Dua kegiatan telah direncanakan pada awal tahun 216. Ini menunjukkan bahwa sektor swasta berkomitmen untuk membeli biji bersertifikat dari petani kakao yang didukung oleh Program. Model bisnis ini adalah salah satu opsi untuk menghasilkan pendapatan dalam menjaga keberlangsungan hidup koperasi; 1 koperasi telah meningkatkan jumlah anggota dari 39 ke 916, terutama karena keberhasilan petani memperoleh premi yang dibayarkan. Lebih dari 2.2 MT kakao bersertifikat telah terjual, pembayaran premi diharapkan dibayar pada kuartal kedua tahun 216; 6 dari 7 pinjaman yang tersedia, dipakai sebagai modal kerja untuk kegiatan usaha kakao. Ini menunjukkan tidak hanya prioritas petani dan model bisnis yang bermanfaat, tetapi juga menunjukkan bahwa pembentukan koperasi sebagai penyedia jasa keuangan (sebagaimana dimaksud) tidak cocok dengan strategi anggota koperasi. 3 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

17 Manajemen Pemangku Kepentingan dan Platform Jaringan Peran dan Dukungan Pemerintah SCPP melibatkan pemerintah daerah dan pusat dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya. Pada saat ini, Program berkonsultasi dengan Kementrian Pertanian dan Kementrian Dalam Negeri. Keterlibatan di tingkat nasional memberikan masukan dan saran untuk meningkatkan pelaksanaan Program. Di tingkat lokal, Program bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menjalankan kegiatan Program. Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, SCPP merekrut penyuluh pemerintah daerah untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan di luar lingkaran rumah tangga petani kakao. Sepanjang tahun, SCPP mendukung pembangunan lintas jaringan (networking plaform) termasuk: Forum dan Mimbar (Platform) Nasional Bersama dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) Program telah berada di lini depan dalam memberikan masukan bagi program gerakan nasional pengembangan kakao, Program Produksi Kakao Berkelanjutan (PPKB). CSP memimpin diskusi intensif dengan Kementrian Pertanian untuk menawarkan para anggota keahlian untuk pelaksanaan PPKB. Antara Januari dan Juni 215, Program mendukung CSP untuk meresmikan kerjasama dengan Kementrian Pertanian melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang memungkinkan CSP untuk mendapatkan posisi yang sah untuk berkoordinasi dengan pemerintah berkaitan dengan PPKB. Lokakarya IFAD Asia Pacific Dari tanggal 26 sampai dengan tanggal 29 Oktober 215, IFAD mengadakan Asia Pacific Workshop di Bali, dihadiri oleh pemimpin dan pemerintah, sektor swasta, dan mitra pembangunan dari negara di wiliayah Asia Pasifik. Lokakarya memberikan landasan untuk pertukaran Selatan-Selatan. Tema lokakarya adalah Inovasi untuk Transformasi Pedesaan dimana pembicara dengan latar belakang yang berbeda tetapi masih ada hubungannya dengan tema dari lokakarya. Swisscontact, diwakili oleh Country Director yang diundang untuk berbicara mengenai Menghidupkan Kembali Pengusaha Pedesaan. Selain aktif terlibat dalam seminar, Program membuka stan pameran selama acara. Pertemuan dan Lokakarya ICCO Swisscontact adalah anggota dari dewan konsultasi di dalam forum kakao dunia, diwakili oleh Program Director SCPP. Dewan Konsultasi bekerjasama satu dengan yang lain untuk pembentukan pedoman umum formulasi dan implementasi dari perencanaan pembangunan kakao nasional dan platform kemitraan publik-swasta nasional. Ketua dari dewan CSP, Swisscontact, melobi International Cocoa Organization (ICCO) untuk menjadi mimbar kemitraan publik-swasta Indonesia, diterima oleh Pemerintah Indonesia dan ICCO. Forum dan Platforms Regional Bekerjasama dengan CSP, Program bekerja untuk mendirikan dan menguatkan kapasitas forum kakao regional. Sampai dengan akhir Desember 215, Program memfasilitasi pendirian lima forum regional di dan Sumatera. Program menyediakan dukungan operasional kepada forum selama satu tahun setelah pendirian sementara mengadvokasi kepada pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana untuk biaya operasional forum. 32 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan

18 Laporan Keuangan Total Dana dari ,788,16 CHF Total Pembelanjaan dari Total Dana dari Masing-masing Donor % 3% EDFF/PEKA (21-212) 6,81,387 CHF 1 WEHU ( ) 4,89,317 CHF 2 4% PRIVATE SECTOR ( ) 4,274,724 CHF 3 IDH ( ) 2,653,71 CHF 4 1% 6% 12% % WEIF ( ) 1,473,588 CHF MCA-I (215) 988,61 CHF 5 7 EKN ( ) 1,41,645 CHF IFAD (215) 296,313 CHF 6 8 7% EDFF/PEKA WEHU Sektor Swasta IDH WEIF EKN MCA-I IFAD Total Dana Total Dana dari Masing-masing Donor per Tahun EDFF/PEKA 1,567,725 3,566,48 1,667,182 WEHU 1,158,778 1,27,14 1,272,64 1,188,759 CHF WEIF 648, ,476 CHF IDH 785,677 62, , ,54 CHF EKN 62,74 431,49 59,713 46,819 CHF IFAD 296,313 CHF MCA-I 988,61 CHF PRIVATE SECTOR TOTAL 623,75 833, ,445 1,825,839 1,567,725 3,566,48 4,297,416 3,137,578 4,44,136 6,174,771 CHF CHF 34 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tahunan 215

19 Swisscontact Indonesia Country Office Gedung The VIDA Lantai 5 Kav. 1-4 Jl. Raya Perjuangan, No. 8 Kebon Jeruk 1153 Jakarta Barat Indonesia Telp Faks Swisscontact - SCPP Gedung Graha Pena Lantai 11 Kav Jl. Urip Sumoharjo, No. 2 Makassar 9234 Selatan Indonesia Telp. Faks Swisscontact - SCPP Sumatera Komplek Taman Setiabudi Indah Jl. Chrysant, Blok E, No. 76 Medan 2132 Sumatera Utara Indonesia Telp Faks

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao

Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao cara melakukannya Desain Produk I Beberapa Limitasi Edisi #2 Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia

Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tengah Tahunan (Bi Annual) 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tengah Tahunan (Bi Annual) 215 1 Daftar Isi Latar Belakang

Lebih terperinci

Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia

Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 2014 Daftar Isi 4 6 8 12 22 12 24 14 26 15 16 17 Wilayah Implementasi SCPP Latar Belakang dan Pendekatan Pencapaian Program sampai 2014 Praktik

Lebih terperinci

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI PENGELOLAAN KAKAO LESTARI Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, MCA-Indonesia membangun kemitraan publik-swasta dan dengan lembaga swadaya masyarakat

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat

Lebih terperinci

Membangun pasar kopi inklusif

Membangun pasar kopi inklusif Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan

Lebih terperinci

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website

Lebih terperinci

PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN

PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN UPAYA MENINGKATKAN MENABUNG Mengapa menggunakan pedagang kakao sebagai agen menabung dan bagaimana caranya? Edisi #2 Kantor

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI

Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI 2 Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI: Kemitraan

Lebih terperinci

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun

Lebih terperinci

PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM

PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM 1 Desember 2016 Putri Mumpuni Gender and Community Development Specialist - Swisscontact 1 1 Facts & Figures 2015 1000+ Employees

Lebih terperinci

swisscontact Cerita sukses petani kakao

swisscontact Cerita sukses petani kakao swisscontact Cerita sukses petani kakao Bustami Muhammad Sabar, petani kakao dari Aceh Barat Daya dan peserta sekolah lapang yang di adakan oleh Swisscontact, telah berhasil meningkatkan produksi kakaonya

Lebih terperinci

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat Manisnya potensi gula kelapa SNV yakin program ini bisa meningkatkan kehidupan ribuan petani gula kelapa di Indonesia. Gula kelapa memiliki

Lebih terperinci

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014 Journal The Field Travel Rekap Inti Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone Sulawesi Selatan, 10 November 2014 2 Kemitraan 3 Pengalaman 6 Pemerintah-Swasta Langsung Komitmen yang Kuat

Lebih terperinci

swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao

swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao Prakata Keberlangsungan produksi kakao telah menjadi perhatian dunia saat ini. Dengan banyaknya tantangan yang memperburuk produktivitas kakao

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR World Bank PNPM Support Facility (PSF) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, lantai 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Journal The Field Travel Presiden Jokowi Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)

Lebih terperinci

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU 1 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU 2 3 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Proyek Kemakmuran Hijau atau Green Prosperity Project adalah sebuah proyek yang dinaungi Compact Indonesia dengan Millenium Challenge Corporation (MCC)

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN

Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH KEMITRAAN Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau Apakah Hibah Kemitraan? Hibah Kemitraan adalah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan masa depan hutan Menabur benih untuk masa depan yang lebih baik SNV menyadari besarnya dampak ekonomi dan lingkungan dari pembangunan sektor kelapa sawit

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian mengenai strategi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan, maka prioritas strategi yang direkomendasikan untuk mendukung

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau. Hibah Pengelolaan Sumber

Fasilitas Kemakmuran Hijau. Hibah Pengelolaan Sumber Fasilitas Kemakmuran Hijau Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau HIBAH PSABM 2 Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Fasilitas

Lebih terperinci

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN Di sela-sela pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-13 di Kuala Lumpur baru-baru ini,

Lebih terperinci

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Peta Jalan Lahan Gambut APRIL-IPEWG Versi 3.2, Juni 2017 Kelompok Ahli Gambut Independen (Independent Peatland Expert Working Group/IPEWG) dibentuk untuk membantu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pembentukan. Lembaga. Wali Amanat. PERATURAN MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN f Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.07/2017

Lebih terperinci

Daftar Isi. ii iii/iv vi/vii Penyusun Budi Christiana. Desain Gary Aiman Rendy Syahputra Roy Prasetyo Tammi Suryani

Daftar Isi. ii iii/iv vi/vii Penyusun Budi Christiana. Desain Gary Aiman Rendy Syahputra Roy Prasetyo Tammi Suryani Daftar Isi Penyusun Budi Christiana Kontributor: Kuwat Karyadi Swisscontact Program Team Christina Sulistyo Rini Denny Herlambang Slamet Zeth Lapomi Desain Gary Aiman Rendy Syahputra Roy Prasetyo Tammi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Tabel dan Daftar Gambar Daftar Singkatan/Daftar Istilah Kata Pengantar/Tentang SCPP.

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Tabel dan Daftar Gambar Daftar Singkatan/Daftar Istilah Kata Pengantar/Tentang SCPP. Daftar Isi Penyusun Budi Christiana Kontributor Kuwat Karyadi Swisscontact Program Team Zeth Lapomi Disain Rendy Syahputra Roy Prasetyo Tammi Suryani Foto Irfan Saputra Megi Wahyuni Rendy Syahputra Roy

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao.

adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao. Kisah Sukses Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan KATA PENGANTAR Program Produksi Kakao Berkelanjutan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

Profil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis

Profil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis Profil Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis Siapa Kami Nilai Nilai Kami Swisscontact adalah sebuah yayasan swasta Swiss dan beroperasi secara independen untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

Lebih terperinci

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Bayangkan jika limbah diubah menjadi sumber energi Masih banyak rumah tangga dan dunia usaha di Indonesia yang memiliki akses terbatas untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact Oleh : Arief Setyadi Persyaratan Gender dalam Program Compact Perempuan Bekerja Menyiangi Sawah (Foto: Aji) Program Compact memiliki 5 persyaratan pokok, yakni: 1. Analisis ERR di atas 10%, 2. Analisis

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia

Lebih terperinci

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM. PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Pembelajaran Pada Portofolio Pertanian Berkelanjutan (Community-Based Sustainable Agriculture)

Pembelajaran Pada Portofolio Pertanian Berkelanjutan (Community-Based Sustainable Agriculture) GREEN PROSPERITY PROJECT Pembelajaran Pada Portofolio Pertanian Berkelanjutan (Community-Based Sustainable Agriculture) DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN PENERIMA HIBAH JENDELA-2 PSDABM MCA- INDONESIA DI BOGOR

Lebih terperinci

PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP)

PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP) FLIPCHARTMODUL PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP) www.swisscontact.org/indonesia LEMBAR BALIK MODUL PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PETANI (PSMP) Alat Bantu Pelatihan bagi Fasilitator dan Co-Fasilitator

Lebih terperinci

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA The Business and Investment Forum for Downstream Palm Oil Industry Rotterdam, Belanda, 4 September 2015 Bismillahirrohmanirrahim 1. Yang Terhormat

Lebih terperinci

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE 1. Persoalan apa yang akan diselesaikan? Pertumbuhan produktivitas di negara-negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa ketahanan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai Studi Kelayakan Hutan Rakyat Dalam Skema Perdagangan Karbon dilaksanakan di Hutan Rakyat Kampung Calobak Desa Tamansari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Lebih terperinci

SNV Indonesia. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations

SNV Indonesia. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations SNV Indonesia Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations Kerjasama antara... Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Stichting

Lebih terperinci

BUKTI DARI PEDESAAN INDONESIA

BUKTI DARI PEDESAAN INDONESIA Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat http://pnpm support.org/village capacity 2010 SERI RINGKASAN STUDI KAPASITAS DESA DALAM MEMELIHARA INFRASTRUKTUR: (NOVEMBER 2010) 2 Ringkasan Biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data Statistik dan Tren Organik 2015 yang diterbitkan Lembaga Riset Pertanian Organik atau FiBL (Forschungsinstitute for Biologischen Landbau) dan Federasi Internasional

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Desi Kusumadewi Senior Program Manager Landscape & Commodities IDH, The Sustainable Trade Initiative

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2015 SUMBER DAYA ALAM. Perkebunan. Kelapa Sawit. Dana. Penghimpunan. Penggunaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Grant Program Manager For Community-Based Natural Resources Management Grant Lot GPM1: Sumatra & Kalimantan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN

PROYEK MODERNISASI PENGADAAN PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah booklet final.indd 1 booklet final.indd 2 PROYEK MODERNISASI PENGADAAN Pengantar Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium

Lebih terperinci

[ nama lembaga ] 2012

[ nama lembaga ] 2012 logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Nelayan (Koleksi Bank Dunia ) Foto: Curt Carnemark 4 Berinvestasi untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan 1.1 Karakteristik Utama Tantangan Lingkungan

Lebih terperinci

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia IFAD/R. Grossman Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia Kemiskinan perdesaan di Indonesia Indonesia telah melakukan pemulihan krisis keuangan pada tahun 1997 yang

Lebih terperinci

13 MODEL BISNIS UNTUK KOPERASI PETANI KAKAO

13 MODEL BISNIS UNTUK KOPERASI PETANI KAKAO Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia 13 MODEL BISNIS UNTUK KOPERASI PETANI KAKAO Pemegang Sertifikat I Perdagangan Biji Kakao I Dukungan Pendaftaran Tanah I Bisnis Pupuk Eceran I Tabungan I Penyediaan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Meningkatkan akses terhadap sanitasi Mengubah tantangan menjadi peluang Kondisi sanitasi di kota-kota kecil di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Lebih terperinci

Profil. Yayasan Swiss untuk Kerja Sama Teknis

Profil. Yayasan Swiss untuk Kerja Sama Teknis Profil Yayasan Swiss untuk Kerja Sama Teknis Siapa kami Nilai - nilai kami Swisscontact adalah sebuah yayasan swasta dari Swiss yang beroperasi secara independen untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Menyelesaikan Desentralisasi Pesan Pokok Pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia kurang memiliki pengalaman teknis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBANGUN DASAR KERANGKA PENGAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Apa» Kemitraan dengan Ratah

Lebih terperinci

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) dari Proyek

Lebih terperinci

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya Yayasan Temasek Laporan Singkat Tahun 2015/2016 1 Menghubungkan Masyarakat dan Budaya Membangun Masa Depan Bersama di Asia Laporan Singkat Yayasan Temasek Tahun 2015/2016 Lembaran Baru Sejak Mei 2007,

Lebih terperinci

Pe n g e m b a n g a n

Pe n g e m b a n g a n Potensi Ekonomi Kakao sebagai Sumber Pendapatan Petani Lya Aklimawati 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 9 Jember 68118 Petani kakao akan tersenyum ketika harga biji kakao

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan No.60, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN. Pangan. Gizi. Ketahanan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara BRIEF No. 76 Seri Agroforestry and Forestry in Sulawesi (AgFor Sulawesi) Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara World Agroforestry Centre/Tim AgFor Sultra Temuan-temuan

Lebih terperinci

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat. Mamasa, 15 Oktober 2015

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat. Mamasa, 15 Oktober 2015 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Mamasa, 15 Oktober 2015 Tujuan Program Hibah PSDABM 1) Meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada

Lebih terperinci

Program Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)

Program Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Millennium Challenge Account-Indonesia Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi Program Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) Proyek Kemakmuran Hijau Program Hibah Pengelolaan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Isi Penyusun Budi Christiana Kuwat Karyadi Zul Fadhli Kontributor: Swisscontact Program Team Christina Sulistyo Rini Dirk Lebe Denny Herlambang Slamet Kunto Binawan Ubat Romaida Siregar Private

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Hari Pangan Sedunia 2015 Perlindungan Sosial dan Pertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pedesaan

Hari Pangan Sedunia 2015 Perlindungan Sosial dan Pertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pedesaan Hari Pangan Sedunia 2015 Perlindungan Sosial dan Pertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pedesaan Catatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep perlindungan sosial kepada guru dan siswa. Catatan ini dikembangkan

Lebih terperinci