swisscontact Cerita sukses petani kakao

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "swisscontact Cerita sukses petani kakao"

Transkripsi

1 swisscontact Cerita sukses petani kakao Bustami Muhammad Sabar, petani kakao dari Aceh Barat Daya dan peserta sekolah lapang yang di adakan oleh Swisscontact, telah berhasil meningkatkan produksi kakaonya dari semula 400 kg per hektar per tahun menjadi kg per hektar per tahun melalui penerapan budidaya tanaman yang tepat dan teknik sambung samping.

2 R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat for Economic Affairs SECO Kingdom of the Netherlands Cocoa Astuty Arif Juma ali Sonda Hamzah Nurlan Yayuk Wahida

3 TM swisscontact SCPP Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan Sepatah Kata Menjelang tahun ketiganya sejak 1 Januari 2012, Program Produksi Kakao Berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan SCPP atau Sustainable Cocoa Production Program telah melakukan beberapa pencapaian yang nyata di tingkat petani kakao. Program didanai oleh Swisscontact dengan dukungan dari Pemerintah Swiss melalui SECO (Swiss Secretariat for Economic Affairs), IDH (The Sustainable Trade Initiative) dari Belanda dan Kedutaan Kerajaan Belanda (Embassy of the Kingdom of the Netherlands) serta dari sektor swasta antara lain Armajaro, ADM Cocoa, Cargill, Mars dan Nestlé. Program ini juga menyertakan kerjasama yang erat dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dibawah payung Nota Kesepahaman dengan Swisscontact untuk menjalankan kegiatan program di Indonesia termasuk juga hubungan kerja yang erat dengan instansi pemerintah setempat. Sejauh ini Program telah berhasil menciptakan perubahan yang dapat digunakan sebagai bukti pencapaian Program melalui testimoni dari beberapa petani kakao penerima manfaat Program yang telah mampu meningkatkan produktivitas tanaman kakaonya setelah mengikuti Sekolah Lapang Kakao yang di berbagai target wilayah melalui SCPP. Selain itu, para petani kakao atau anggota keluarga petani kakao yang mendapat pelatihan tentang peningkatan nutrisi melalui pembuatan taman gizi pun telah mampu menunjukkan kemajuannya. Sampai dengan akhir tahun 2013, Program telah berhasil melatih sebanyak lebih dari 32,000 petani kakao mengenai Praktek Pertanian Terbaik dan pelatihan nutrisi bagi 8,000 keluarga petani kakao yang tersebar di 17 kabupaten di 6 provinsi di seluruh Indonesia termasuk Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Kisah sukses dari beberapa petani yang sudah dilatih tersebut kami rangkum dalam "Coklat Kakao Cocoa". Harapannya, semoga testimoni dari para petani sukses tersebut dapat memotivasi petani kakao lainnya khususnya petani yang tergabung dalam Program SCPP untuk mengikuti jejak keberhasilan rekan-rekannya tersebut. Agar tujuan peningkatan ekonomi dan peningkatan kesehatan masyarakat kakao sebagai tujuan utama Program bisa tercapai secara menyeluruh. bisa tercapai secara menyeluruh. Salam hangat, Manfred Borer Program Director SCPP

4 1

5 Semangat& Keuletan etan Kunci Kesuksesan ASTUTY TUTI SUDARSO (49) adalah alumnus Sekolah Lapang Kakao di Kabupaten Aceh Tenggara melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan (SCPP). Tidak hanya dikenal sebagai petani kakao sukses didaerahnya, kesuksesan beliau dalam usaha budidaya kakao telah membawanya sampai ke Sulawesi untuk berbagi kiat sukses dengan petani lainnya. Pada tahun 2000, dengan pengetahuan yang terbatas, saya mulai menanam kakao dan menjadi orang pertama di daerah tempat tinggal saya yang menanam kakao. Dikarenakan tertarik dengan tingginya harga penjualan biji kakao, saya berharap bisa membantu perekonomian keluarga. Sampai pada suatu hari, saya dengar bahwa Swisscontact datang ke daerah tempat tinggal saya dengan program pengembangan kakaonya, saya langsung tertarik dan mendaftarkan diri untuk menjadi petani andalan. Saya sangat bersyukur akhirnya saya diterima sebagai petani andalan dan mengikuti pelatihan TOT (Training of Trainers) yang diadakan oleh Swisscontact selama 12 hari. Pengetahuan yang didapat saat TOT seperti PsPSP (Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi dan Pemupukan), teknologi sambung samping langsung saya terapkan di kebun. Setelahnya perubahan nyata pun dapat dilihat dan kebun saya dijadikan kebun percontohan bagi teman peserta sekolah lapang lainnya, karena sulit untuk meyakinkan petani jika mereka tidak menyaksikan sendiri bahwa pengetahuan yang diberikan oleh Swisscontact saat sekolah lapang adalah pengetahuan yang sangat bermanfaat dan harus diterapkan. Saya sangat gembira dengan hasil positif yang dihasilkan dari program ini, khususnya dengan peningkatan produksi yang terjadi di kebun saya yang awalnya hanya bisa panen sekitar 1,5 ton per hektar per tahun, sekarang bisa menghasilkan 5,4 ton per tahun dari sekitar 1,5 hektar kebun kakaonya. Saat ini saya tidak hanya menjual biji kakao tetapi usaha saya berkembang menjadi usaha pembibitan dan simpan pinjam. Dari hasil tersebut saya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolah-kan anak-anak saya sampai ke perguru-an tinggi. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscontact atas program penyuluhan kakaonya yang sangat bermanfaat dan merubah kehidupan saya dan keluarga. Terlebih saat saya terpilih diantara ribuan petani kakao di Aceh untuk berbagi pengalaman dengan petani lainnya mengenai kiat menanam kakao di acara Pertemuan Majelis Umum Cocoa Sustainability Partnership (CSP pada tanggal 12 Desember 2012 lalu di Makassar. Tidak hanya meningkatkan perekonomian keluarga, namun saya juga mendapat pengakuan sosial dari menanam kakao berkat Swisscontact. Semoga program serupa tetap berlanjut sehingga akan lebih banyak lagi muncul petani-petani kakao yang sukses. Astuty Tuti Sudarso, SCPP-ID , Desa Sepakat Segenap, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara - Aceh 2

6 3

7 Motivator Pemberi Harapan ap MUHAMMAD ARIF (38) adalah alumnus Sekolah Lapang Swisscontact dan ADM Cocoa di Desa Mokupa, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara. Menjabat sebagai Ketua Gabungan Kelompok Tani Maminasae, ia juga dipercaya sebagai pengurus delapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang terdiri dari 173 petani kakao, kepemimpinannya menginspirasi anggota kelompoknya. Sebelum Swisscontact melalui Program Pengembangan Kakao Berkelanjutan dan ADM Cocoa dengan Program SERAP datang ke Desa Mokupa, para petani kakao di daerah saya menghadapi banyak hambatan dikebun yakni serangan hama dan penyakit sehingga banyak petani yang putus asa dan mulai beralih ke komoditas lain. Untungnya, pada bulan September 2012, Swisscontact dan ADM Cocoa datang dan mengadakan pelatihan Sekolah Lapang yang berfokus pada peningkatan manajemen kebun, penanganan pasca panen, manajemen hama terpadu serta penguatan kelompok. Langsung setelah mendapatkan pelatihan, saya memotivasi para anggota kelompok untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapat saat SL seperti teknologi sambung samping dengan mengajak merehabilitasi tanaman tua dan melaksanakan PsPSP (Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi, Pemupukan) untuk memaksimalkan pertumbuhan buah kakao. Pelajaran yang paling berharga yang kami dapat dari Sekolah Lapang adalah bagaimana cara merubah pola pikir teman-teman petani di kelompok Maminasae, sekarang mereka termotivasi lagi dan akan tetap menanam kakao. Juga, dengan adanya jaminan kerjasama dengan pembeli tetap dari ADM Cocoa yang menawarkan harga premium untuk biji kakao fermentasi lebih tinggi Rp dari harga biji asalan yang berharga sekitar Rp hal ini merupakan dorongan tambahan bagi petani untuk selalu menjual biji kakao fermentasi. Dan ini merupakan impian dari para petani kakao, yakni kerja keras mereka terbayar dengan harga jual biji kakao yang tinggi. Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Swisscontact dan ADM Cocoa untuk Program Kakaonya. Harapan kami untuk bisa menghasilkan lebih banyak lagi dan meningkatkan kualitas kakao jadi memungkinkan yang artinya tujuan untuk menjadi petani kakao sukses dan bisa meningkatkan perekonomian daerah bisa cepat tercapai. Muhammad Arif, SCPP-ID 90440, Desa Mokupa, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur - Sulawesi Tenggara 4

8 5

9 Kakao& Prestasi ao& JUMA ALI (41) adalah petani kakao sukses yang berasal dari suku Mandar yang menerima pelatihan Sekolah Lapang Kakao yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Nestlé di tahun 2012 didaerah tempat tinggalnya di Kabupaten Majene. Keberhasilan beliau dari usaha kakao tidak hanya ditandai dengan peningkatan ekonomi keluarganya namun juga dari tidak sedikitnya perolehan penghargaan yang diterimanya sebagai petani kakao teladan yang diberikan oleh berbagai instansi selama ini. Beliau mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan kakao daerah, sebagai pengakuan atas kerja kerasnya beberapa penghargaan telah diterima antara lain terpilih sebagai Petani Teladan di seluruh kabupaten Majene dari Bupati Majene pada tahun 2011 dan sebagai Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dari Pemerintah Sulawesi Barat pada tahun Juma ali, ayah dari empat orang anak ini, mulai menanam kakao sejak ia masih remaja di lahan kakao milik keluarganya seluas 1,5 hektar dimana diatasnya ditanami pohon kakao. Dua puluh tahun yang lalu, beliau menjadi petani kakao karena tergiur dengan harga kakao yang tinggi yang diterima oleh petani untuk komoditas kakao dibandingkan harga kopi atau kemiri. Mengetahui hal ini, ia berharap ia dapat meningkatkan ekonomi keluarganya dengan menanam kakao walau dengan pengetahuan terbatas. Tanpa diduga dari kebunnya tersebut menghasilkan sampai dengan 2 ton per tahunnya. Sayangnya hal itu tidak berlangsung lama karena serangan hama dan penyakit yang menyerang. Hama dan penyakit seperti Penggerek Buah Kakao (PBK), penyakit pembuluh kayu dan busuk buah merusak hampir seluruh kebun yang menyebabkan turunnya produksi. Saat mengalami masa sulit seperti itu, saya sangat lega saat mengetahui bahwa pemerintah mengadakan program Gerakan Nasional (Gernas) pada tahun 2009, dan kemudian dilanjutkan dengan kedatangan Swisscontact dan Nestle dengan program bantuan pengembangan kakaonya ke desa. Dengan antusias, saya mengikuti sekolah lapang tersebut dimana saya diberikan materi antara lain penerapan Praktek Pertanian pasca panen yang baik, Manajemen Hama Terpadu, penggunaan sarana produksi yang bertanggung jawab, teknik sambung samping dengan klon unggulan S1 dan S2 untuk memperbaiki mutu kakao. Saya juga mendapat materi bagaimana cara mengorganisir dan memperkuat kelompok. Hal ini membuat kelompok kami mendapat penghargaan sebagai Kelompok Tani Berprestasi dari Kementerian Pertanian dapat lebih diberdayakan lagi untuk bekerja lebih selaras dalam meningkatkan produksi kakao kami. Saat ini, saya sangat bersyukur atas apa yang telah saya raih melalui menanam kakao. Bagi saya, 20 tahun berkecimpung di dunia kakao merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Saya bisa meraih keuntungan secara ekonomi dan sosial. Kebun kakao saya pun terlihat sangat terawat dan bahkan mampu menghasilkan 2 ton per tahun. Juma ali, SCPP-ID , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene - Sulawesi Barat 6

10 7

11 Meraih Masa Depan SAMPE SONDA (63) adalah salah satu Petani Andalan Program Produksi Kakao Berkelanjutan yang diadakan oleh Swisscontact dan PT. MARS di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Program yang memberikan pelatihan Sekolah Lapang Kakao ini diperuntukkan bagi para petani kakao guna meningkatkan kapasitas petani kakao dalam penerapan budidaya terbaik tanaman kakao serta peningkatan manajerial organisasi petani dan keuangan. Keterlibatannya didalam Program Produksi Kakao Berkelanjutan yang difasilitasi oleh Swisscontact dan MARS bermula dari posisinya sebagai ketua kelompok Tani Paese II. Sehingga belliau terpilih untuk mengikuti kegiatan Training of Trainers (ToT) pada tanggal 6 12 Oktober tahun 2012 lalu. Setelah mengikuti ToT, beliau menjadi Petani Andalan (Key Farmer) dan bersama dengan Fasilitator Lapang dari Swisscontact memfasilitasi kegiatan Sekolah Lapang (SL) di daerah tempat tinggalnya. Selain membimbing petani di kelompok, saya juga rutin menerapkan PsPSP yang saya peroleh sewaktu ToT di kebun sehingga produksinya lebih meningkat dibandingkan sebelum mengikuti kegiatan pelatihan dan memfasilitasi kegiatan SL. Untuk mengendalikan gulma di kebun saya sudah mengurangi penggunaan herbisida dan beralih menggunakan mesin babat karena terinspirasi dengan perlakuan demoplot yang ada di daerah saya. Selain itu saya juga kerap melakukan pertemuan kelompok untuk membahas masalah-masalah yang muncul untuk kemudian dipecahkan bersama-sama. Kegiatan kelompok lainnya adalah pemasaran bersama (penjualan biji basah) kepada PT. Mars dengan membuat jadwal panen secara bersama. Untuk menambah pemasukan keluarga, saya juga menjadi penyedia entris di daerah tempat tinggal saya khususnya untuk kegiatan program Gernas dari Pemerintah di Kabupaten Luwu Timur. Saya mengucapkan terima kasih kepada Swisscontact dan PT. MARS untuk program pengembangan kakaonya di Luwu Utara. Dengan ilmu dan pengetahuan yang berharga yang diberikan selama pelatihan, saya optimis dapat meningkatkan produktivitas kakao di kebun saya lebih tinggi lagi. Dan dengan kemampuan saya ini saya juga bisa membantu teman-teman petani kakao lainnya untuk mengolah kebun kakao sesuai dengan yang direkomendasikan untuk hasil yang lebih maksimal. Sampe Sonda, SCPP-ID , Desa Lumbewe, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur - Sulawesi Selatan 8

12 9

13 Kakao ao Meningkatkan Ekonomi HAMZAH (58) adalah alumnus sukses Sekolah Lapang yang diadakan oleh Swisscontact dan CARGILL pada tahun 2012 dari Desa Matampauli di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Harapan Baru beliau membawahi anggota sebanyak 30 orang petani kakao. Saya menanam kakao sejak tahun 1987 dimana saat itu saya masih aktif sebagai anggota TNI. Diatas lahan seluas 1 hektar yang terbagi atas dua lokasi saya menanam sekitar pohon kakao. Sebelum sekolah lapang, kebun kakao saya menghasilkan 1 ton per hektar per tahun. Tahun 2011 kebun saya mendapat sertifikasi dari Dinas Perkebunan, karena kebun saya dinilai memiliki pohon yang sehat dan berhasil saat dicoba praktek sambung samping. Namun saya masih belum puas dan ingin lebih meningkatkan lagi produksi di kebun kakao saya, sehingga saya mengikuti sekolah lapang (SL) yang diselenggarakan oleh Swisscontact dan CARGILL pada tahun Setelah sekolah lapang, saya merawat kebun saya dengan rutin (minimal 2-3 jam di kebun). Kemudian saya juga menerapkan manajemen kebun yang tepat sebagaimana direkomendasikan pada saat SL yakni penerapan PsPSP (Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi dan Pemupukan) untuk mengatasi hama PBK. Saya juga melakukan sambung samping untuk merehabilitasi tanaman kakao yang sudah berumur dengan klon unggulan S1 dan S2. Hasilnya sangat menggembirakan dengan menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik sebanyak 70-80%. Panen pun meningkat menjadi 2 ton per hektar per tahun. Keuntungan lainnya adalah karena kebun saya sudah disertifikasi, buah kakao nya sudah ditunggu hasilnya saat ini oleh pedagang untuk dibeli dengan harga Rp.25,000 untuk biji asalan kering yang dijemur selama tiga hari. Dari pohon kakao, selain menjual buah saya juga menjual entris untuk menambah pemasukan keluarga. Pemasukan yang saya dapat dari kakao saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, membiayai anak yang sedang kuliah jurusan pertanian kakao dan Alhamdulillah dari kakao saya juga sudah bisa membeli mobil. Terima kasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Swisscontact dan CARGILL untuk program pengembangan kakaonya sehingga saya dan masyarakat petani kakao di Desa Matampauli dapat meningkatkan produksi kakao kami. Dan tentunya impian memperbaiki taraf kehidupan ekonomi dan menjadi petani kakao yang sukses bisa segera terwujud. Hamzah, SCPP-ID , Desa Mattampa Walie, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone - Sulawesi Selatan 10

14 11

15 Demi Kakao Beralih Profesi NURLAN (49) adalah peserta Sekolah Lapang Kakao yang diselenggarakan oleh Swisscontact dengan kontribusi dana dari Armajaro pada bulan Juni 2013 yang lalu di Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso. Beliau beralih profesi dari tukang kayu menjadi petani kakao melihat potensi kakao yang sangat menjanjikan. Tahun 2010 saya mulai menanam kakao di lahan keluarga yang seluas 1,5 hektar dan ditanami sekitar 900 pohon. Setelah satu tahun banyak pohon yang rusak dan gagal berbuah karena pengetahuan tentang pertanian kakao yang terbatas. Saya hampir putus asa saat itu. Kemudian saya belajar dari teman petani kakao lainnya mengenai teknik sambung samping, hasilnya pada bulan April 2013 kebun kakao saya mampu memproduksi pertama kali. Dari sekitar 500 pohon kakao yang saya tanam saya bisa menghasilkan sebanyak 110 kg buah kakao. Sedangkan sisa 400 pohon lainnya masih berupa pohon muda. Melihat hasil yang cukup menggembirakan itu, saya termotivasi untuk lebih meningkatkan hasil produksi kakao di kebun. Alhasil saya berhenti menjadi tukang kayu dan serius menekuni budidaya kakao. Saya pun kemudian mengikuti kegiatan Sekolah Lapang (SL) yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Armajaro. Ilmu yang saya peroleh saat SL seperti PsPSP (Panen Sering, Pemangkasan, Sanitasi, dan Pemupukan), pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik dan cara mengendalikan hama langsung saya terapkan di kebun. Beberapa waktu kemudian hasilnya langsung dapat dilihat dengan berkurangnya penyakit busuk buah yang menyerang sebagian tanaman kakao saya. Terima kasih saya ucapkan kepada Swisscontact dan Armajaro untuk program pengembangaan produksi kakaonya yang sangat bermanfaat dan bisa meningkatkan motivasi saya dan petani kakao lainnya untuk tetap menanam kakao. Harapan saya, semoga kami petani kakao tetap dibimbing agar produksi kakao tetap berlanjut dan perekonomian kami para petani kakao kecil bisa lebih meningkat. Nurlan, SCPP-ID 70211, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso - Sulawesi Tengah 12

16 13

17 Taman Gizi Untuk Keluarga YAYUK IRAWATI (45) adalah alumnus dari Sekolah Lapang Petani Program PEKA (Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh) yang dilaksanakan di tahun 2011 di Desa Ingin Jaya, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Beliau dilibatkan kembali di Program Swisscontact melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan untuk komponen peningkatan nutrisi yang didanai oleh Kedutaan Kerajaan Belanda (EKN). Karena kemampuan organisasinya beliau terpilih sebagai Ketua Kelompok dan mengikuti pelatihan ToT (Training of Trainers) program Nutrisi, dan akhirnya terpilih untuk memfasilitasi Sekolah Lapang Nutrisi yang diadakan untuk 24 peserta perempuan yang tergabung didalam 'Kelompok Kamboja' yang terdiri dari alumnus dan juga istri dari alumnus peserta pria program PEKA di Kabupaten Aceh Tamiang. Ibu dari dua orang anak ini mengemukakan keinginannya untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi, taman gizi serta manfaat dan penerapannya adalah yang mendorongnya untuk berpartisipasi pada program ini. Semenjak itu berbagai macam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi hijau, kacang panjang, tomat, cabai sudah ditanam disekitar rumahnya. Sampai saat ini saya sudah panen tiga kali dari kebun saya sendiri. Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sisanya saya jual di pasar. Beberapa waktu yang lalu, saya bisa menjual sebanyak 10 kg kangkung dengan harga Rp per kilonya, sawi hijau dengan harga Rp dan sayuran kacang panjang dengan harga Rp per kilo. Pemasukan yang saya dapat cukup untuk membeli keperluan dapur dan lainnya. Selain di pekarangan rumah, saya bersama para ibu anggota 'Kelompok Kamboja' juga menanam sayuran di kebun percontohan nutrisi milik kelompok. Seminggu sekali kami datang secara bergantian untuk merawat kebun tersebut. Hasilnya sangat menggembirakan. Sayuran hasil panen kami jual di pasar. Sampai saat ini kami sudah mengumpulkan uang sebanyak Rp yang akan kami gunakan untuk membeli benih sayuran dan sisanya ditabung untuk modal kelompok. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscontact dan Kedutaan Kerajaan Belanda untuk program nutrisinya di desa kami. Karena melalui program yang sangat bermanfaat ini, kami sekarang mengerti tentang bagaimana gizi baik untuk perorangan dan keluarga. Selain itu kami juga sekarang tahu bagaimana merawat taman gizi yang hasilnya menjadi sumber makanan yang terpercaya untuk keluarga dan bahkan juga bisa untuk menambah pemasukan keluarga. Karena itu saya berharap akan lebih banyak ibu-ibu yang terinspirasi dengan kesuksesan para peserta Sekolah Lapang Nutrisi ini sehingga aktifitas kami bisa dicontoh dan diaplikasi oleh mereka di keluarganya. Sehingga pada akhirnya peningkatan ekonomi, tingkat kesehatan yang lebih baik serta keluarga yang bahagia dan masyarakat yang sejahtera pun bisa tercapai secara keseluruhan. Yayuk Irawati, SCPP-ID 25005, Desa Ingin Jaya, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang - Aceh 14

18 15

19 Penghasilan Tambahan WAHIDA (32) adalah alumnus sukses Sekolah Lapang Nutrisi yang diselenggarakan pada akhir tahun 2012 oleh Swisscontact di daerah tempat tinggalnya di Desa Tenri Pakkua, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang didukung oleh Kedutaan Kerajaan Belanda (Embassy of the Kingdom of the Netherlands EKN). Setelah mengikuti Sekolah Lapang yang terdiri dari 12 kali pertemuan dari Swisscontact dan EKN, saya langsung mempraktekan pengetahuan yang saya dapatkan dengan menanami lahan disekitar rumah saya dengan berbagai macam sayuran antara lain; sawi, kangkung, kacang panjang, tomat, terung, timun, cabai merah dan cabai rawit. Hasilnya sangat menggembirakan karena selain anak-anak saya jadi lebih suka makan sayur karena saya jadi lebih sering memasak sayur, hasil panennya juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jadi, sisa sayur yang tidak dikonsumsi saya jual dipasar. Misalnya, untuk tanaman sawi bisa saya jual dengan harga Rp Rp per kg atau tanaman bayam dengan harga Rp per ikat. Pendapatannya lumayan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Saat ini juga saya sedang mengembang-biakan bibit tanaman sawi, baik sawi putih maupun sawi hijau. Tidak jarang saya membagi bibit yang saya punya dengan teman-teman kelompok dengan harapan mereka juga termotivasi seperti saya untuk tetap merawat taman gizi mereka. Melihat keberhasilan saya banyak ibu-ibu didaerah tempat tinggal saya menjadi tertarik untuk menanami pekarangan rumah mereka dengan sayur-sayuran, karena selain rumah menjadi lebih asri, banyak manfaat lain yang bisa diperoleh. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscontact dan Kedutaan Kerajaan Belanda untuk program nutrisinya yang sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga. Dengan adanya program ini saya menjadi lebih tahu bagaimana memberikan gizi yang terbaik bagi keluarga saya dan juga bisa membantu perekonomian keluarga. Wahida, SCPP-ID , Desa Tenripakua, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone - Sulawesi Selatan 16

20 SCPP Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan Kantor SCPP Jakarta The VIDA Lantai 5, Ruang 01-04, Jl. Raya Perjuangan No. 8 Kebon Jeruk, Jakarta Barat Ph Fax Kantor SCPP Sumatera Komplek Taman Setiabudi Indah I Jl. Chrysant Blok E No. 76, Medan Ph Fax Kantor SCPP Sulawesi Gedung Graha Pena lantai 11, Ruang Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Ph./Fax SCPP Public Relations January 2014

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat

Lebih terperinci

swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao

swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao Prakata Keberlangsungan produksi kakao telah menjadi perhatian dunia saat ini. Dengan banyaknya tantangan yang memperburuk produktivitas kakao

Lebih terperinci

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao

Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao cara melakukannya Desain Produk I Beberapa Limitasi Edisi #2 Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014 Journal The Field Travel Rekap Inti Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone Sulawesi Selatan, 10 November 2014 2 Kemitraan 3 Pengalaman 6 Pemerintah-Swasta Langsung Komitmen yang Kuat

Lebih terperinci

Kisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional

Kisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kementerian Dalam Negeri R Kata Pengantar Daftar Isi Sejak hari pertama program ini diluncurkan, SCPP bersama dengan mitra swastanya tanpa

Lebih terperinci

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Journal The Field Travel Presiden Jokowi Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)

Lebih terperinci

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website

Lebih terperinci

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

[ nama lembaga ] 2012

[ nama lembaga ] 2012 logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani

PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani SCPP Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peranan pertanian antara lain adalah : (1) sektor pertanian masih menyumbang sekitar

Lebih terperinci

PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM

PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM 1 Desember 2016 Putri Mumpuni Gender and Community Development Specialist - Swisscontact 1 1 Facts & Figures 2015 1000+ Employees

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan. salah satu industri primer yang mencakup pengorganisasian sumber daya

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan. salah satu industri primer yang mencakup pengorganisasian sumber daya 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan peningkatan perekonomian dari berbagai sektor misalnya sektor industri, sektor perdagangan, sektor jasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang menjadikan sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor pertanian. Walau termasuk sektor penting, namun sektor pertanian ini masih

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA Perkebunan kakao merupakan salah satu sektor unggulan di bidang pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara dimana sekitar 52% total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris, hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki luas lahan dan agroklimat yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan

Lebih terperinci

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Oleh : Binti Masruroh Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang

Lebih terperinci

PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN

PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN UPAYA MENINGKATKAN MENABUNG Mengapa menggunakan pedagang kakao sebagai agen menabung dan bagaimana caranya? Edisi #2 Kantor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan tradisional yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Disamping produk pangan, produk pertanian lainnya seperti produk komoditas sayuran, sayuran, perikanan,

Lebih terperinci

Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas

Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas Kata Pengantar Anda akan membaca kisah-kisah terbaru dari Swisscontact Sustainable Cocoa Production Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Dengan luas areal tebu yang tidak kurang dari 400.000 ha, industri gula nasional pada saat ini merupakan

Lebih terperinci

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR AgroinovasI SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR Sayuran dan buah merupakan satu dari empat pilar pangan berimbang selain biji-bijian, protein dan sedikit susu yang dianjurkan dalam pemenuhan gizi

Lebih terperinci

Tahun Bawang

Tahun Bawang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar

Lebih terperinci

KAKAO Pengenalan Klon, Rehabilitasi, Peremajaan dan Intensifikasi. Nasaruddin

KAKAO Pengenalan Klon, Rehabilitasi, Peremajaan dan Intensifikasi. Nasaruddin KAKAO Pengenalan Klon, Rehabilitasi, Peremajaan dan Intensifikasi Nasaruddin KAKAO Pengenalan Klon, Rehabilitasi, Peremajaan dan Intensifikasi Nasaruddin Masagena Press 2012 KAKAO Pengenalan Klon, Rehabilitasi,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen kakao terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan pertanian, dalam pemenuhan kebutuhan hidup sektor ini merupakan tumpuan sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanaman kakao lindak di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA Amirudin Pohan dan Yohanes Leki Seran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha) 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian khususnya di sektor perkebunan. Sektor perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Pembangunan pertanian di Indonesia memiliki tujuan yang penting

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara

Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara No. 107 November - Desember 2014 www.bakti.or.id Nurman Sang Penebar Benih Harapan Mendekatkan Parlemen dengan Rakyat Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang menopang kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu terus dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Menurut Ciputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumberdaya lahan dan dan sumber daya manusia yang ada di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumberdaya lahan dan dan sumber daya manusia yang ada di wilayah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perkebunan merupakan salah satu program pembangunan di sektor pertanian yang berperan cukup besar dalam rangka perbaikan ekonomi wilayah termasuk ekonomi

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 36 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pembangunan sebagai upaya terencana untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan penduduk khususnya di negara-negara berkembang senantiasa mencurahkan

Lebih terperinci

Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera Sebagai Penguat Kelembagaan Petani di Sulawesi Tenggara

Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera Sebagai Penguat Kelembagaan Petani di Sulawesi Tenggara Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera Sebagai Penguat Kelembagaan Petani di Sulawesi Tenggara Diany Faila Sophia Hartatri 1), Febrilia Nur Aini 1), dan Misnawi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya sebagian besar adalah petani. Sektor pertanian adalah salah satu pilar dalam pembangunan nasional Indonesia. Dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi pembangunan suatu negara, terutama pada negara berkembang seperti di Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu dari tujuh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani yang sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sektor pertanian dinegara-negara berkembang perannya sangat besar karena merupakan mata pencarian pokok sebagian besar penduduk. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana, dilaksanakan terus-menerus oleh pemerintah bersama-sama segenap warga masyarakatnya atau dilaksanakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor terpenting dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan sektor pertanian dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Subsektor hortikultura merupakan bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peran penting dalam menunjang peningkatan perekonomian nasional dewasa ini. Subsektor ini

Lebih terperinci

Ryke L.S. Siswari *)

Ryke L.S. Siswari *) SDSN CIBUBUR 11 PAGI Mengajarkan Cinta Menanam di Keriuhan Jakarta Ryke L.S. Siswari *) Tidak salah bila Sekolah Dasar Standar Nasional ( SDSN) Cibubur 11 Pagi, Jakarta ditetapkan sebagai terbaik tingkat

Lebih terperinci

3.1. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek

3.1. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek 3.1. Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek Evaluasi dan analisis pencapaian diukur dari indikator yang ditetapkan dalam Renja Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan

Lebih terperinci

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (IPPTP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Pada saat

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) merupakan program yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perhatian masyarakat sehubungan dengan meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan adalah usaha untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi sayuran dan buah buahan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagian penduduk indonesia berprofesi sebagai petani. Perkembangan komoditas

I. PENDAHULUAN. sebagian penduduk indonesia berprofesi sebagai petani. Perkembangan komoditas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang sangat penting karena sebagian penduduk indonesia berprofesi sebagai petani. Perkembangan komoditas pertanian di indonesia

Lebih terperinci

Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Kakao di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Diany Faila Sophia Hartatri 1)

Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Kakao di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Diany Faila Sophia Hartatri 1) Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Kakao di Kabupaten Blitar, Jawa Timur Diany Faila Sophia Hartatri 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Penanganan pascapanen

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 69 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Kerangka berpikir penelitian ini dimulai dengan pendapat Spencer dan Spencer (1993:9-10) menyatakan bahwa setiap kompetensi tampak pada individu dalam

Lebih terperinci

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, oleh sektor

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, oleh sektor 8 II. Tinjauan Pustaka 1.1. Kakao Dalam Usaha Pertanian Dalam percakapan sehari-hari yang dimaksud dengan pertanian adalah bercocok tanam, namun pengertian tersebut sangat sempit. Dalam ilmu pertanian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari guna mempertahankan hidup. Pangan juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao.

adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao. Kisah Sukses Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan KATA PENGANTAR Program Produksi Kakao Berkelanjutan

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar masyarakatnya bergerak dalam bidang pertanian. Sektor pertanian tidak saja sebagai penyedia kebutuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 109 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan hasil analisis data yang telah penulis lakukan dalam penelitian tentang Pengaruh Agribisnis Hortikultura Terhadap Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH 67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk menopang perekonomian nasional. Pembangunan pertanian yang baik untuk Negara Indonesia adalah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang diartikan pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Potensi Daerah Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah terletak pada bagian tengah Provinsi Lampung dengan luas areal seluas 4.789,82 km 2. Kabupaten Lampung Tengah

Lebih terperinci

PENUTUP. Enam. Rangkuman dan Kesimpulan

PENUTUP. Enam. Rangkuman dan Kesimpulan Enam PENUTUP Rangkuman dan Kesimpulan Dari uraian sekaligus analisis hasil penelitian pada bagian Lima, dapat dirangkum sebagai berikut: Dalam sebuah usaha pertanian, petani selalu dihadapkan dengan berbagai

Lebih terperinci

Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan. pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten

Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan. pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten 44 V. Penutup Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali, maka pada bagian penutup ini disajikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang bertempat tinggal di pedesaan. Sektor pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di sektor pertanian suatu daerah harus tercermin oleh kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak ketahanan pangan. Selain

Lebih terperinci

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU Ir. Abdul Fattah, MP, dkk I.Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan sektor pertanian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI PENGELOLAAN KAKAO LESTARI Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, MCA-Indonesia membangun kemitraan publik-swasta dan dengan lembaga swadaya masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya penduduk dan tenaga

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan potensial untuk dikembangkan menjadi andalan ekspor. Menurut ICCO (2012) pada tahun 2011, Indonesia merupakan produsen biji

Lebih terperinci