swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao"

Transkripsi

1 swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao

2

3 Prakata Keberlangsungan produksi kakao telah menjadi perhatian dunia saat ini. Dengan banyaknya tantangan yang memperburuk produktivitas kakao seperti hama, penyakit, pohon yang berumur tua, dan pengalihan lahan kakao menjadi komoditas lain serta urbanisasi, banyak petani yang berpikir ulang untuk melanjutkan memproduksi kakao. Di satu sisi, tantangan tersebut mengakibatkan produktivitas dan pendapatan yang rendah bagi para petani. Dan di lain sisi, petani yang berumur faktanya juga menghambat keberlanjutan sektor kakao. Di sebagian besar negara penghasil kakao, termasuk Indonesia, rata-rata umur petani kakao adalah 50 tahun. Ditambah lagi dengan pengaturan pedesaan yang kurang menarik, dimana sebagian besar lahan kakao berada, telah menciptakan kesan bahwa sektor kakao kurang menarik bagi para generasi muda saat ini. Swisscontact bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Sekretariat Negara Urusan Ekonomi Swiss (SECO), dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda (EKN) dan the Sustainable Trade Initiative (IDH) dalam menjalankan Program Produksi Kakao Berkelanjutan (SCPP). Program juga dijalankan dalam bentuk kemitraan dengan ADM Cocoa, Armajaro, Barry Callebaut, Cargill, Ecom, MARS and Nestlé. SCPP menyediakan peningkatan kapasitas petani melalui berbagai macam modul yang berasal dari manual pelatihan terbaik yang dikembangkan oleh organisasi. Petani ditingkatkan kapasitasnya dalam praktek budidaya pertanian terbaik, manajemen kebun, memperoleh serti kasi kebun, asupan gizi baik, pengetahuan keuangan, akses ke Insitusi Keuangan dan jaringan ke harga pasar yang sesuai. Diantara ribuan penerima manfaat program SCPP, petani kakao muda telah mendapat perhatian tersendiri. Hasilnya, mereka telah membuat perubahan di kebun mereka dan juga di masyarakat sekitarnya. Buklet kali ini mengangkat kesuksesan para petani muda SCPP melalui testimoni mereka yang sebenarnya. Petani muda sekarang mampu meningkatkan produktivitas kakao mereka dengan mengaplikasi metode SCPP yang yang sudah teruji yang diperoleh selama Sekolah Lapang. Selain itu, pelatihan nutrisi telah memberikan manfaat yang berlipat bagi keluarga mereka. Tidak hanya mereka sekarang bisa meningkatkan status gizi keluarga mereka, namun juga mulai bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan melalui penjualan sayur-sayuran. Semua cerita dikumpulkan dari lapangan dan ditampilkan di Coklat Kakao Cocoa Edisi Kedua dengan harapan bahwa cerita tersebut bisa memotivasi petani lain untuk mengikuti jejak sukses para petani SCPP yang sudah berhasil. Dan juga untuk menginspirasi generasi muda agar mulai menanam kakao. SCPP berusaha untuk menjadi bagian dari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan membantu untuk menjaga keberlanjutan kakao nasional dan masa depan sektor kakao secara keseluruhan. H. Harianto (31), halaman#1 Halmi (32), halaman#3 M. Takdir (30), halaman#5 Nuhariani (31), halaman#7 Sri Wahyuni (33), halaman#9 Musto (38), halaman#11 Nuridah (20), halaman#13 Asman (27), halaman#15

4 01 Haji Harianto Soppeng, Sulawesi Selatan

5 Perawatan Baik menghasilkan Kakao Baik Sekarang kebun kakao saya kelihatan lebih baik, daun dan buah kakaonya tumbuh lebih sehat dari sebelumnya. Bahkan, saya bisa mengurangi biaya untuk pembelian bahan produksi pertanian yang artinya menambah penghasilan saya. Saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Cargill dan Swisscontact untuk pelatihannya yang sangat bermanfaat. Saya optimis produktivitas kakao saya bisa mencapai 800 kg per hektar per tahun. Saya juga berharap agar harga kakao tetap naik dan bisa mencapai 50 ribu rupiah per kilogram. Sehingga para petani bisa menikmati lagi manisnya menanam komoditas dunia. Dan tentunya, bisa menginspirasi pemuda lokal untuk bersama-sama memajukan perkebunan kakao demi kehidupan yang lebih baik HAJI HARIANTO (31) adalah pengusaha kakao muda yang sukses dari desa Ujung di kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Diantara sesama teman petani kakao, Harianto terkenal sebagai pelaku kakao muda yang gigih dan memiliki motivasi tinggi didaerahnya. Tidak hanya memiliki usaha jual beli kakao, tetapi ia juga merawat kebun kakaonya sendiri. Didorong keinginan untuk meningkatkan produktivitas kebunnya, Harianto pun mendaftar untuk ikut sekolah lapang yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Cargill di desanya pada bulan Juni Saya baru berumur tiga belas tahun saat orang tua saya mengajari saya bagaimana menanam kakao secara tradisional. Saya diajari untuk merawat pohon kakao seperti pohon-pohon lainnya, yakni dibiarkan tumbuh setinggi-tingginya. Pada saat itu, hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga saya. Bahkan di tahun 1998, saat harga kakao mencapai puncaknya, orang tua saya bahkan mampu mengirim saya ke Mekah untuk beribadah haji. Beberapa tahun kemudian, orang tua saya kemudian mewariskan kebun kakao seluas 3 hektar yang per hektarnya ditanami 900 pohon untuk saya rawat. Tetapi saya belum merasa puas dengan produksi tahunan di kebun saya yang hanya mencapai 600 kilogram per hektarnya. Mata saya pun terbuka, saya sadar bahwa saya masih kurang pengetahuan dan keahlian dalam budidaya kakao untuk membantu saya mengatasi masalah dan meningkatkan produktivitas di kebun. Saat Swisscontact dan Cargill datang ke desa saya dengan program intervensinya, saya pun segera bergabung ke satu kelompok tani. Sekelompok petani termasuk saya menerima pelatihan intensif didalam dan diluar kebun untuk meningkatkan produktivitas kakao kami demi perekonomian yang lebih baik. Segera setelah pelatihan, saya sadar apa yang salah di kebun saya. Pohon kakao saya tidak memiliki suplai nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang maksimal. Saya membuat pupuk organik dari kulit buah kakao dan sisa-sisa dedaunan yang ditumpuk dan ditutup dengan tutup plastik didalam lubang yang digali disekitar pohon kakao. Setelah diberikan pupuk organik, saya melihat bahwa kebun saya kelihatan lebih terawat. Saya juga memilih untuk menggunakan pestisida nabati dibandingkan dengan pestisida kimia dan ternyata efektif untuk mengurangi serangan hama dan penyakit di kebun saya 02

6 03 Halmi Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara

7 Manfaat Berlipat melalui SCPP dan SERAP Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada ADM Cocoa dan Swisscontact untuk semua program yang dijalankan di desa saya. Banya petani kecil yang telah merasakan manfaat dari mempraktekan teknik-teknik yang dipelajari dari sekolah lapang. Sekarang, kebun kakao saya adalah salah satu dari kebun yang sudah disertifikasi UTZ di Kolaka Timur. Saya berharap dalam waktu dekat saya bisa menikmati manfaat premium sebagai pemilik kebun bersertifikasi sehingga impian memiliki kehidupan yang lebih bahagia, sehat dan sejahtera dengan menanam kakao bisa tercapai segera HALMI (32), pemuda gagah dari Dangia di kabupaten Kolaka Timur di Sulawesi Tenggara adalah seorang petani kakao yang sukses. Halmi adalah lulusan sekolah Lapang ADM Cocoa dan Swisscontact pada tahun Selama masa pelatihan, Halmi menerima berbagai ilmu dan kahlian manajemen kebun untuk peningkatan produktivitas kakao. Dimulai dengan menanam kakao di lahan seluas satu hektar, saat ini ia memiliki 4,5 hektar lahan yang dibeli dari hasil menanam kakao. Saya sebenarnya baru dalam menanam kakao. Dimulai tahun 2009 dimana saya membantu merawat kebun keluarga saya yang seluas satu hektar. Saat itu, kebun kami adalah salah satu yang menerima bantuan dari program pemerintah. Orang tua saya meminta saya untuk merehabilitasi sekitar 900 pohon kakao yang sudah berumur dengan teknik sambung samping. Sayangnya, produksi kakao masih saja rendah dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keahlian merawat kebun dengan pohon yang sudah di sambung samping. Dari satu hektar lahan kami hanya memproduksi 500 kilogram per tahun. Bahkan dengan harga jual 20 ribu rupiah per kilogram saat itu, penghasilan tersebut masih kurang. Saya terus berkata pada diri saya sendiri bahwa saya harus meningkatkan produksi kakao saya. Saya sangat gembira mendengar bahwa ADM Cocoa dan Swisscontact memfasilitasi sekolah lapang bagi petani di desa saya. Saya pun segera mendaftar. Saya bahkan terpilih sebagai ketua kelompok untuk mengawasi 30 petani yang tergabung dalam kelompok tani 'Tani Makmur III'. Setelah pelatihan, saya dengan rutin mengaplikasi teknik yang direkomendasikan di kebun saya. Menurut saya, menanam kakao itu gampanggampang susah. Khususnya setelah rehabilitasi, perawatan rutin sangat dibutuhkan karena pohon yang tumbuh cepat. Saya pergi ke kebun setiap hari untuk mengawasi, memangkas, membersihkan, memanen dan kegiatan lainnya untuk menjaga agar kebun saya tetap terawat. Hasilnya, saya bisa memproduksi 1-1,3 ton per hektar per tahun. Sekarang, saya lebih termotivasi lagi untuk menanam kakao dan telah memperluas lahan kakao saya hingga seluas 4,5 hektar. Selain itu, program kerjasama dengan ADM Cocoa yang telah membantu untuk memberikan jaminan harga premium untuk biji kakao fermentasi sekitar 10% lebih tinggi dari biji kakao asalan. Ini memotivasi petani untuk menjual biji fermentasi. Saya kira ini adalah impian setiap petani yakni kerja kerasnya dibayar dengan harga kakao yang lebih tinggi. Saya juga menanam pohon kelapa diantara pohon kakao saya. Teknik ini diperkenalkan saat sekolah lapang untuk menghindari pohon kakao dari sinar matahari yang berlebihan. Hal ini mendatangkan manfaat ganda bagi kami. Disamping sebagai tanaman peneduh, kelapa juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga saya, khususnya saat kakao mengalami musim trek. Program juga memberikan pelatihan nutrisi bagi keluarga petani kakao. Pelatihan tersebut merangsang kami untuk membudidayakan sayur-sayuran dilahan disekitar rumah untuk pengadaan bahan makanan yang terpercaya. Sekarang, kami bisa meningkatkan status gizi kami dengan pemahaman yang meningkat tentang penyediaan makanan yang proporsional dan sebagai sumber pendapatan ekstra dengan penjualan sayursayuran 04

8 05 Muhammad Takdir Majene, Sulawesi Barat

9 Setia Menanam Kakao Saya sangat bersyukur atas program dari Nestlé dan Swisscontact di desa kami. Sekarang kebun saya kelihatan lebih terawat dan bisa memproduksi 500 kilogram per tahun dari lahan seluas 0,5 hektar. Kemajuan seperti ini membuat kami para petani muda merasa lebih termotivasi untuk membudidayakan kakao dan berkeinginan untuk menjadikan kakao sebagai usaha keluarga untuk menjamin keberlangsungan kakao lokal dan sektor kakao Indonesia secara keseluruhan MUHAMMAD TAKDIR (30), adalah petani kakao muda dari desa Ulidang kabupaten Majene di provinsi Sulawesi Barat. Seperti kebanyakan anak didaerahnya, Takdir belajar secara tradisional keahlian menanam kakao dari orang tuanya dan para tetangganya. Di tahun 2013, bersama dengan anggota lain dari kelompok tani Sinar Lemo-lemo, ia menerima pelatihan intensif melalui sekolah lapang yang diadakan oleh Swisscontact dan Nestlé. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas di tahun 2001, Takdir diwariskan oleh orang tuanya lahan kakao seluas 0,5 hektar. Kebunnya hanya ditanami sebanyak 300 pohon dikarenakan lokasinya yang berbatu dan berbukit-bukit. Sebelum ikut sekolah lapang, Takdir tidak tahu bagaimana merawat kebunnya. Dengan pengetahuan yang terbatas, pohon kakao dikebunnya tumbuh hingga 4 meter. Takdir juga menggunakan sarana produksi dengan tidak semestinya dengan menggunakan pestisida dalam jumlah berlebihan untuk mengurangi hama dan penyakit. Perlakuan tersebut berdampak terhadap kondisi kebun yang menjadi buruk dan mengakibatkan penurunan hasil panen. Syukurnya, Nestlé dan Swisscontact hadir di desa kami dengan program sekolah lapangnya. Pelatihan tersebut mengajarkan kami tentang berbagai teknik budidaya kakao yang benar seperti teknik perawatan, rehabilitasi, pengembangan pembibitan serta mengatasi hama dan penyakit dan penanganan pasca panen. Tidak lama setelah pelatihan, saya sadar bahwa apa yang saya lakukan di kebun saya salah. Segera saja saya memotong cabangcabang yang tinggi untuk perawatan yang lebih mudah dan agar pohon kakao mendapat cahaya matahari yang cukup. Saya menggunakan pestisida organik buatan saya sendiri untuk mengurangi pemakaian bahan kimia di kebun. Saya juga melakukan sambung samping pada pohon-pohon kakao tua saya untuk diremajakan kembali dengan klon unggulan S1 dan S2. Pelatihan juga menyarankan kami untuk mengintegrasikan kakao dengan tanaman cabai untuk penghasilan tambahan. Tanaman cabai adalah tanaman yang mudah dirawat dan tidak membahayakan tanaman kakao. Hasil tambahan tersebut bahkan cukup untuk membeli beberapa bahan makanan walaupun nilai ekonomisnya tidak setinggi kakao 06

10 07 Nurhariani Mamuju, Sulawesi Barat

11 Sumber Penghasilan Tambahan Terbaik Setelah melihat keberhasilan saya menanam dan menjual sayur-sayuran, para ibu lainnya juga mulai membangun kebun mereka. Sekarang hampir 80% keluarga di desa saya sudah menanam sayur-sayuran disekitar rumah mereka. Saya berterima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Kerajaan Belanda dan Swisscontact untuk program nutrisinya yang memungkinkan saya untuk mendapatkan suplai sayursayuran yang sehat dan bervariasi dari sekitar rumah kami. Saya bahkan bisa menghasilkan pemasukan tambahan dari penjualan sayur-sayuran tersebut. Ini merupakan bantuan yang sangat bermanfaat bagi peningkatkan perekonomian keluarga saya. Saya berharap keluarga lain juga bisa merasakan manfaat yang sama NURHARIANI (31), adalah istri dari lulusan program sekolah lapang SCPP dari desa Sinyonyoi di kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Nurhariani ikut berpartisipasi di sekolah lapang nutrisi yang diadalan bagi keluarga petani kakao. Program ini dilaksanakan oleh Kerajaan Belanda dan Swisscontact pada bulan November 2013 yang lalu. Selama sekolah lapang, ia terpilih sebagai ketua dari kelompok nutrisi 'Belantara Maju' untuk membantu 36 anggotanya. Saya sangat senang saat suami saya memberitahukan saya tentang sekolah lapang nutrisi yang diadakan bagi para istri atau keluarga lulusan sekolah lapang kakao SCPP. Saya segera meminta suami saya untuk mendaftarkan saya sebagai salah satu pesertanya. Tanpa diduga, saya terpilih sebagai ketua kelompok untuk membantu anggota kelompok saya yang seluruhnya wanita. Selama sekolah lapang kami menerima pelatihan bagaimana menyediakan makanan yang proporsional dan bergizi bagi keluarga kami. Kami juga diajari tentang gizi bagi kelompok rentan dan bagaimana membentuk kebun di rumah untuk suplai bahan makanan yang terpercaya. Setelah pelatihan, saya menanam berbagai macam sayuran seperti kangkung, sawi, bayam, kacang panjang dilahan seluas 300 m2 disekitar rumah saya. Sejak Desember 2013, saya sudah panen bayam dan kangkung lebih dari 10 kali, sawi sebanyak 6 kali dan kacang panjang 3 kali. Selain untuk dikonsumsi keluarga, saya juga menjual sayur-sayuran tersebut ke pedagang sayuran lokal secara teratur. Pedagang sayuran lebih suka membeli sayur-sayuran dari peserta program SCPP karena sayurannya yang organik. Sampai saat ini, pendapatan saya dari penjualan sayur-sayuran hampir mencapai 5 juta rupiah. Uangnya saya gunakan untuk membeli keperluan rumah tungga, membayar biaya sekolah ke-enam anak saya, membeli bibit dan sedikit menabung 08

12 09 Sri Wahyuni Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

13 Dari Pedagang Lokal Menjadi Petani Andalan Terima kasih banyak Armajaro dan Swisscontact untuk sekolah lapangnya yang sangat bermanfaat. Sekarang saya adalah benar seorang pelaku kakao yang bisa menyarankan bagaimana cara budidaya kakao yang benar. Sebagai pedagang, saya menawarkan pelanggan saya harga yang sesuai. Dengan cara ini, saya berharap saya bisa memotivasi mereka untuk tetap menanam kakao. Saya percaya program ini membawa kebaikan bagi kami, para petani kakao kecil. Saya berharap program serupa bisa dijalankan di daerah lainnya juga yang sedang membutuhkan motivasi untuk menanam kakao dan meningkatkan perekonomian mereka SRI WAHYUNI (33), adalah pribadi yang komunikatif dan memiliki jaringan luas di sektor kakao di desa Mubang kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Terlahir dari keluarga yang berkecimpung disektor kakao, Sri mengikuti jejak ibunya menjadi seorang pedagang pengumpul sejak dua belas tahun yang lalu. Dalam jangka waktu tersebut, jaringan yang luas dan hubungan baik telah terbangun antara Sri dan para petani kakao. Sayangnya, menjadi pedagang tidak membuat Sri lantas menjadi seorang petani yang baik. Meskipun keluarganya memiliki lahan kakao seluas 6 hektar, Sri sering tidak mampu menjawab saat ditanya oleh pelanggannya bagaimana cara meningkatkan hasil panen. Sampai dengan Armajaro dan Swisscontact pelatihan sekolah lapang di desa Mubang pada bulan Mei Saya segera mendaftarkan diri dalam program SCPP dan terpilih untuk mengikuti Pelatihan menjadi Pelatih (ToT). Kemudian, saya ditugaskan sebagai petani andalan untuk mendampingi kelompok tani 'Jaya Kakao'. Saya membantu memfasilitasi sekolah lapang bagi 20 anggota kelompok. Selama pelatihan, saya selalu termotivasi dan selalu ingin belajar. Saya kira itu adalah saat yang tepat untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saya terima dari pelanggan saya, para petani kecil. Menurut saya mempraktekan teori adalah cara terbaik untuk mempelajari keahlian baru, karena itu saya segera saya mengimplementasi semua teknik yang saya pelajari di sekolah lapang di kebun keluarga saya untuk mendapatkan hasil yang baik. Belajar dari pengalaman, saya juga mengajak anggota lainnya untuk mengaplikasi perlakuan yang sama di kebun mereka. Saya bahkan rela melewati daerah pegunungan dimana kebanyakan anggota kelompok saya tinggal dan menanam kakao agar mereka bisa mendapatkan bantuan yang diperlukan. Keluarga saya memiliki lahan kakao seluas 6 hektar yang ditanami sekitar 900 pohon per hektarnya. Sekarang saya turut serta membantu perawatannya, dan hal ini membuat saya lebih menghargai kebun kakao. Saya mengaplikasikan teknik terbaik untuk mencapai hasil yang maksimum, hasilnya lebih banyak buah sehat yang tumbuh. Dari satu hektar saya bisa menghasilkan 21 karung, per karungnya diisi dengan 25 kg biji basah. Sebenarnya tergantung kita apa yang kita inginkan dari kebun kita. Kita telah mendapat pengetahuan dan keahlian yang bisa diterapkan dari Armajaro dan Swisscontact. Benar, bahwa dibutuhkan kerja keras dan usaha untuk memproduksi kakao dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Tetapi kakao adalah komoditas yang sangat menjanjikan yang menurut pengalaman saya adalah komoditas yang bernilai tinggi dan sangat layak untuk tetap dibudidayakan 10

14 11 Musto Aceh Tamiang, Aceh

15 Berani Bereksperimen Saya berterima kasih kepada Swisscontact dan Pemerintah Swiss melalui SECO yang telah mengajarkan saya teknologi baru dan memberikan informasi bagi peningkatan produktivitas kakao saya. Saya sekarang menghasilkan pendapatan yang lebih besar walaupun dengan luas lahan yang sama hasil dari mempraktekan teknik terbaru dan menanam klon kakao yang lebih baik. Mudah-mudahan, rekan-rekan petani kakao lainnya bisa meraih kesuksesan yang sama sehingga impian kami akan peningkatan ekonomi melalui kakao bisa tercapai. Kami beruntung telah dibantu oleh Swisscontact dan SECO, terima kasih banyak MUSTO (38), adalah petani andalan proyek Swisscontact PEKA dari desa Rantau Bintang di Aceh Tamiang yang terkenal memiliki antusiasme tinggi untuk mengadopsi teknik-teknik baru demi mendapatkan manfaat yang lebih dari sektor kakao. Musto memulai usaha kakaonya 17 tahun yang lalu di Lhokseumawe. Saat itu ia gagal karena kurangnya kapasitas mengenai teknik yang tepat dalam budidaya kakao. Pada tahun 2004, tanpa berputus asa, ia pindah ke Aceh Tamiang dan mencoba lagi menanam lahan barunya yang seluas 0,5 hektar dengan 250 pohon kakao. Swisscontact memulai proyek PEKA di Aceh tamiang pada tahun 2012 dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani kakao kecil melalui pelatihan praktek pertanian kakao terbaik. Musto segera mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan. Dia akhirnya terpilih sebagai petani andalan karena pengalamannya dalam menanam kakao. Saya bertanggung jawab untuk membantu anggota kelompok 'Bandar Pusaka' untuk meningkatkan manajemen kebun mereka. Sebagai seseorang yang membantu petani lainnya, saya pertama kali mengaplikasikan perlakuan yang direkomendasikan di kebun saya. Saya selalu ber kir bahwa lebih baik jika saya melakukan eksperimen di kebun saya dan mengamati hasilnya sebelum menyebarkan pengetahuan tersebut kepada kelompok. Bagi saya, ilmu yang sangat bermanfaat adalah ilmu dan pelatihan penggunaan klon unggul untuk meningkatkan produksi kakao. Sebelumnya saya hanya menanam klon lokal yang tidak menghasilkan. Selama pelatihan saya diperkenalkan dengan klon unggul baru yang bisa menghasilkan lebih banyak dan lebih sehat buah kakao. Saya juga belajar cara sambung samping dengan klon S1, S2 dan M01. Untuk perbandingan, saya meninggalkan beberapa pohon dengan klon lokal. Setelah delapan bulan, saya mendapati bahwa pohon yang disambung samping dengan klon S1 menghasilkan lebih banyak dan lebih sehat buah kakao. Ini membenarkan apa yang saya pelajari pada saat sekolah lapang. Selama pelatihan, saya juga belajar tentang karakter berbeda yang dimiliki klon-klon tersebut. Buah kakao dari klon S1 lebih rentan terhadap hama dan penyakit, sementara M01 bisa menghasilkan lebih banyak buah di sepanjang tahun. Berdasarkan pengalaman pribadi ini, saya memutuskan untuk membudidayakan klom M01 karena produksinya yang berkelanjutan. Sebagaimana didorong oleh Swisscontact, saya juga membuat catatan sederhana produktivitas kakao saya, tahun lalu saya memproduksi sekitar 1 ton dari 0,5 hektar. Jika diuangkan, sama hasilnya dengan 4 juta rupiah per bulan, artinya saya menikmati kenaikan penghasilan sebanyak 20-40%. Pengalaman ini telah mendorong saya untuk menbuat pembibitan untuk menjamin keberlangsungan pengadaan bibit klon unggulan. Saya ingin membagikan bibit-bibit tersebut ke teman petani kakao lainnya sehingga setiap orang bisa meraih keberhasilan juga. Terima kasih kepada teknologi dan teknik baru, sekarang kebun saya menjadi referensi bagi petani lainnya di desa saya. Saya akhirnya belajar bahwa berkebun kakao adalah usaha yang menguntungkan 12

16 13 Nuridah Aceh Barat Daya, Aceh

17 Sehat dan Bahagia dengan Kebun Nutrisi Saya sangat berterima kasih kepada Kerajaan Belanda dan Swisscontact atas program nutrisinya di desa kami. Anggota kelompok saya dan saya sendiri telah mendapatkan ilmu pengetahuan tentang makanan bergizi bagi kami dan keluarga kami. Program nutrisi ini juga mengajarkan kami untuk mendapatkan sumber bahan makanan yang segar dan terpercaya dari kebun sayuran kecil dan mudah dirawat disekitar kebun kakao kami. NURIDAH (20), adalah ketua kelompok dan salah satu petani andalan program SCPP. Ia memfasilitasi pelatihan untuk kelompoknya yang terdiri dari 31 orang dengan berbagai topik seperti makanan yang seimbang dan bergizi tinggi, membuat kebun hortikultura dan pengetahuan tentang pentingnya nutrisi bagi kelompok rentan. Pelatihan yang dilaksanakan pada bulan April 2014 itu bertujuan untuk menjamin pengadaan nutrisi yang lebih baik bagi keluarga petani kakao. Peserta menerima ilmu praktis bagaimana menanam sayur-sayuran dan bagaiman menyiapkan sayur-sayuran tersebut untuk dikonsumsi melalui sekolah lapang nutrisi. Setelah sekolah lapang, kelompok membuat kebun sayur-sayuran yang berukuran 100 m2 yang ditanami dengan bayam, kangkung, kacang panjang, sawi dan tomat. Saya tertarik untuk mengikuti program karena saya memiliki latar belakang pendidikan di bidang peternakan. Saya kira, ini akan menjadi pengalaman menarik buat saya. Saya terpilih menjadi ketua kelompok dan mengikuti Pelatihan untuk Pelatih (ToT). Setelah pelatihan saya membagikan ilmu saya kepada seluruh anggota kelompok, 10 diantaranya kebetulan adalah para perempuan muda seperti saya. Mereka menunjukan ketertarikan yang sama untuk belajar modul praktek nutrisi yang baik. Semangat ini pun tersebar ke anggota kelompok lainnya. Saat ini, kebun kami baru berumur beberapa minggu, sayuran hijaunya terlihat sangat rimbun. Kami akan membagikan hasil panen pertama kami ke seluruh anggota. Karena kami ingin merasakan sayuran organik, setahu kami sayuran organik itu mahal di pasar. Setelah menerima pelatihan, kami didorong untuk membuat kebun nutrisi setidaknya 9 m2 disekitar kebun kakao atau rumah kami. Pelatihan juga mengajarkan kami bahwa selain untuk konsumsi keluarga, kami juga bisa menjual hasil panen kami yang berlebih untuk penghasilan tambahan. Kami ingin yang lainnya juga menerima manfaat dari program nutrisi ini. Uang dari hasil penjualannya akan kami gunakan untuk membeli lebih banyak bibit. Saya berharap akan lebih banyak orang yang terinspirasi untuk membuat kebun nutrisi demi meningkatkan status nutrisi keluarga mereka. Sehingga, mereka tidak hanya bisa mencapai peningkatan ekonomi tetapi juga bisa menjadi keluarga yang sehat dan lebih bahagia. Tanpa program nutrisi ini, kemungkinan saya tidak akan pernah tahu bahwan kebun sayuran yang sekecil ini bisa memberikan manfaat yang sebegitu besarnya bagi keluarga saya 14

18 15 Asman Luwu Utara, Sulawesi Selatan

19 Muda dan Berhasil Atas keberhasilan yang saya raih, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada MARS dan Swisscontact untuk pelaksanaan sekolah lapang di desa saya. Sekolah lapang tersebut merupakan kontribusi yang sangat berarti bagi kami, para petani kecil. Saya yakin bahwa pohon kakao saya akan tetap produktif dan memungkinkan saya untuk memiliki perekonomian yang lebih baik dengan menanam kakao. Mudahmudahan banyak orang lain yang terinspirasi dan mengalami kesuksesan yang sama seperti yang saya ASMAN (27), petani kakao muda dari desa Bumi Harapan, Luwu Utara di Sulawesi Selatan, bergabung dengan Sekolah Lapang Kakao yang difasilitasi oleh MARS dan Swisscontact pada bulan September Sebelum mengikuti sekolah lapang, kebun kakao Arman dikenal sebagai salah satu kebun kakao yang paling buruk diantara petani lokal. Tetapi sekarang, dia adalah salah satu lulusan sekolah lapang yang sukses didaerahnya. Saya mulai menanam kakao sejak saya berumur dua belas tahun. Saat itu, saya hanya membantu orang tua saya merawat 800 pohon kakao di lahan seluas satu hektar. Setelah tamat Sekolah Menengah Atas, orang tua saya menyerahkan lahan tersebut agar saya melakukan perawatan rutin seterusnya. Saya akhirnya setuju untuk melanjutkan merawat kebun kakao kami ketimbang mencari pekerjaan karena harga kakao memang bagus saat itu. Meskipun pengetahuan saya yang terbatas dalam budidaya kakao, saya mampu menghasilkan sampai dengan 500 kg per tahun per hektar. Tetapi setelah beberapa waktu, produksi kakao saya semakin berkurang disebabkan hama dan penyakit. Hama Penggerek Buah Kakao (PBK), penyakit pembuluh kayu (VSD) dan busuk buah menyerang kebun saya. Kebun saya menjadi rusak dan mengakibatkan produksi kakao saya berkurang secara drastis Saya pun putus asa. Namun kemudian saya mendengar bahwa MARS dan Swisscontact datang ke desa kami. Saya tertarik untuk ikut serta dan segera mendaftarkan diri sebagai peserta sekolah lapang. Selama sekolah lapang, saya belajar tentang teknik panen sering, pemangkasan, sanitasi serta pemupukan. Saya juga belajar tentang pembuatan pupuk organik dan pengendalian hama. Saya pun segera mengaplikasi teknik-teknik baru tersebut di kebun saya. Tidak lama setelahnya, saya bisa melihat bahwa masalah busuk buah berkurang, serangan hama PBK dan penyakit VSD juga mengalami penurunan. Ternyata, pelatihan menekankan bahwa manajemen kebun yang baik adalah salah satu solusi untuk mengatasi hambatan di kebun. Setelah sekolah lapang, saya tetap melanjutkan mengaplikasi ilmu yang saya punya. Sekarang kebun saya terawat dengan baik dan dijadikan sebagai referensi bagi petani lain di desa saya. Saya juga membagikan ilmu saya ke petani lainnya. Saat ini produksi kakao saya semakin meningkat dan saya mampu menghasilkan sampai dengan 1 ton per tahun per hektar. Harga kakao sekarang juga menguntungkan bagi petani, dengan harga 35 ribu rupiah per kilogram, saya mampu menghasilkan sekitar 35 juta rupiah tahun ini. Hasil yang memuaskan ini memotivasi saya untuk tetap menjalankan usaha kakao saya dan memperluas kebun kakao saya. Selain itu, karena terinspirasi oleh keberhasilan saya, sekarang banyas para pemuda di daerah saya yang tertarik untuk menanam kakao 16

20

swisscontact Cerita sukses petani kakao

swisscontact Cerita sukses petani kakao swisscontact Cerita sukses petani kakao Bustami Muhammad Sabar, petani kakao dari Aceh Barat Daya dan peserta sekolah lapang yang di adakan oleh Swisscontact, telah berhasil meningkatkan produksi kakaonya

Lebih terperinci

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat

Lebih terperinci

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

Kisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional

Kisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kementerian Dalam Negeri R Kata Pengantar Daftar Isi Sejak hari pertama program ini diluncurkan, SCPP bersama dengan mitra swastanya tanpa

Lebih terperinci

Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA Perkebunan kakao merupakan salah satu sektor unggulan di bidang pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara dimana sekitar 52% total

Lebih terperinci

Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas

Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas Kata Pengantar Anda akan membaca kisah-kisah terbaru dari Swisscontact Sustainable Cocoa Production Program

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan pertanian, dalam pemenuhan kebutuhan hidup sektor ini merupakan tumpuan sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Pada saat

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanaman kakao lindak di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan

Lebih terperinci

Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan. pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten

Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan. pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten 44 V. Penutup Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali, maka pada bagian penutup ini disajikan

Lebih terperinci

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Oleh : Binti Masruroh Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan

Lebih terperinci

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR AgroinovasI SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR Sayuran dan buah merupakan satu dari empat pilar pangan berimbang selain biji-bijian, protein dan sedikit susu yang dianjurkan dalam pemenuhan gizi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, oleh sektor

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, oleh sektor 8 II. Tinjauan Pustaka 1.1. Kakao Dalam Usaha Pertanian Dalam percakapan sehari-hari yang dimaksud dengan pertanian adalah bercocok tanam, namun pengertian tersebut sangat sempit. Dalam ilmu pertanian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM. Oleh : Medi Humaedi

AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM. Oleh : Medi Humaedi AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM Oleh : Medi Humaedi BAB I 1.1. 1.2. 1.3. DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan. Rumusan Masalah.. 1 1 2 3 BAB II 2.1. 2.2. TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin tinggi, hal tersebut diwujudkan dengan mengkonsumsi asupan-asupan makanan yang rendah zat kimiawi sebagai

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA Amirudin Pohan dan Yohanes Leki Seran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN BAB I PENDAHULUAN Beberapa program terkait pengembangan perkebunan kakao yang dicanangkan pemerintah adalah peremajaan perkebunan kakao yaitu dengan merehabilitasi tanaman kakao yang sudah tua, karena

Lebih terperinci

Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!!

Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!! KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!! NAMA : ELI RUSTIKA DEWI NIM : 11.01.2930 KELAS JURUSAN : 11-D3TI-02 : TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 a. Abstrak I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Subsektor hortikultura merupakan bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peran penting dalam menunjang peningkatan perekonomian nasional dewasa ini. Subsektor ini

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di

I. PENDAHULUAN. negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sayuran cukup penting di Indonesia, baik untuk konsumsi di dalam negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di dataran rendah sampai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat karbohidrat dan protein sebagai sumber energi. Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK DISUSUN OLEH : NAMA : YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELAS : 11-S1TI-11 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI 10712027 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,

Lebih terperinci

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung Oleh: Agus Wahyudi (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi) (Sumber : SINAR TANI Edisi 17 23 November 2010)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani

PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani SCPP Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian masih merupakan prioritas pembangunan secara nasional maupun regional. Sektor pertanian memiliki peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk

Lebih terperinci

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Journal The Field Travel Presiden Jokowi Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan sektor pertanian

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ternak. Penanaman tanaman dengan sistem agroforestri ini dapat meningkatkan

I. PENDAHULUAN. ternak. Penanaman tanaman dengan sistem agroforestri ini dapat meningkatkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroforestri adalah sistem dan teknologi lahan dimana tanaman berkayu ditanam secara sengaja pada unit manajemen lahan yang sama dengan pertanian dan/atau ternak. Penanaman

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI

VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI 6.1. Keragaan Usahatani Jambu biji Usahatani jambu biji di Desa Cimanggis merupakan usaha yang dapat dikatakan masih baru. Hal ini dilihat dari pengalaman bertani jambu

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan. salah satu industri primer yang mencakup pengorganisasian sumber daya

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan. salah satu industri primer yang mencakup pengorganisasian sumber daya 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan peningkatan perekonomian dari berbagai sektor misalnya sektor industri, sektor perdagangan, sektor jasa,

Lebih terperinci

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi   Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014 BUDIDAYA SAYURAN Paramita Cahyaningrum Kuswandi Email : paramita@uny.ac.id Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014 Budidaya Tanaman Sayuran Langkah-langkah yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

PENUTUP. Enam. Rangkuman dan Kesimpulan

PENUTUP. Enam. Rangkuman dan Kesimpulan Enam PENUTUP Rangkuman dan Kesimpulan Dari uraian sekaligus analisis hasil penelitian pada bagian Lima, dapat dirangkum sebagai berikut: Dalam sebuah usaha pertanian, petani selalu dihadapkan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi Cobb- Douglas. Faktor-faktor produksi yang diduga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sesuai untuk perkebunan rakyat, karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga

Lebih terperinci

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK 6.1. Analisis Risiko Produksi Risiko produksi menyebabkan tingkat produktivitas tanaman sayuran organik mengalami fluktuasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI

PENGELOLAAN KAKAO LESTARI PENGELOLAAN KAKAO LESTARI Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, MCA-Indonesia membangun kemitraan publik-swasta dan dengan lembaga swadaya masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang menjadikan sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor pertanian. Walau termasuk sektor penting, namun sektor pertanian ini masih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang paling dominan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dimana padi merupakan bahan makanan yang mudah diubah menjadi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peranan pertanian antara lain adalah : (1) sektor pertanian masih menyumbang sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Pembangunan pertanian di Indonesia memiliki tujuan yang penting

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Salah satu tantangan terbesar yang dimiliki oleh Indonesia adalah ketahanan pangan nasional. Ketahanan pangan nasional adalah masalah sensitif yang selalu

Lebih terperinci

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014 Journal The Field Travel Rekap Inti Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone Sulawesi Selatan, 10 November 2014 2 Kemitraan 3 Pengalaman 6 Pemerintah-Swasta Langsung Komitmen yang Kuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam menyumbangkan pendapatan

Lebih terperinci

2. Kabupaten Pontianak

2. Kabupaten Pontianak BOKS 1. MONITORING APLIKASI TRICHODERMA PADA TANAMAN PADI DI KABUPATEN LANDAK, KABUPATEN PONTIANAK, KABUPATEN BENGKAYANG, KABUPATEN SAMBAS, DAN KABUPATEN KUBU RAYA Monitoring aplikasi Trichoderma dilaksanakan

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK Analisis pendapatan usahatani paprika hidroponik meliputi analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis R/C. Perhitungan usahatani

Lebih terperinci

Cara dan Proses Pembuatan Demplot dan Diskusi Lapangan

Cara dan Proses Pembuatan Demplot dan Diskusi Lapangan Cara dan Proses Pembuatan Demplot dan Diskusi Lapangan pangan Kecamatan Pauh terletak di Kota Padang. Daerah ini terletak tidak jauh dari pusat kota dengan ketinggian tempat ± 200 m dpl. Pada umumnya petani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan penyokong utama perekonomian rakyat. Sebagian besar masyarakat

Lebih terperinci

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I BUDI DAYA 122 Peta Materi IV Budi daya Tanaman Sayuran Jenis-Jenis Tanaman Sayuran Alternatif Media Tanam Tanaman Sayuran Tujuan Pembelajaran Prakarya 123 Bab IV Budi Daya Tanaman Sayuran Gambar 4.1 Tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan sebagai pemasok devisa negara.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan 47 PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan cara membuang tunastunas liar seperti cabang-cabang yang tidak produktif, cabang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu dari tujuh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani yang sebagian besar

Lebih terperinci

Tahun Bawang

Tahun Bawang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki berbagai macam potensi sumber daya alam yang melimpah serta didukung dengan kondisi lingkungan, iklim, dan cuaca yang

Lebih terperinci

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan. TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN 10.3

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)

Lebih terperinci

Kaya Raya Berkebun Salak

Kaya Raya Berkebun Salak Kaya Raya Berkebun Salak 9 Kaya Raya Berkebun Salak Anda pernah membeli salak Pondoh di supermarket? Salak ini ber ukuran besar, dagingnya tebal, tetapi bijinya kecil. Warnanya coklat muda bersih, dan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32

Lebih terperinci

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya

Lebih terperinci

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting bagi perekonomian Negara Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan kehidupan mereka pada sektor

Lebih terperinci

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara BRIEF No. 76 Seri Agroforestry and Forestry in Sulawesi (AgFor Sulawesi) Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara World Agroforestry Centre/Tim AgFor Sultra Temuan-temuan

Lebih terperinci

Christina Oktora Matondang, SP dan Muklasin, SP

Christina Oktora Matondang, SP dan Muklasin, SP REKOMENDASI PENGENDALIAN PENYAKIT VSD (Vascular Streak Dieback) PADA TANAMAN KAKAO (Theobromae cocoa) di PT. PERKEBUNAN HASFARM SUKOKULON KEBUN BETINGA ESTATE KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA Christina

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka 2. 1. Tinjauan Agronomis Secara umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sejarah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian mengenai Analisis Kelayakan Usahatani Kedelai Menggunakan Inokulan di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah meliputi

Lebih terperinci

I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT

I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT Mochamat Bintoro 1 dan Yuslaili Ningsih 2 1 Produksi Pertanian, 2 Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Politeknik Negeri Jember 1 mochamatb17@gmail.com, 2 yuslaili74@gmail.com

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Karangsewu terletak di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas wilayah Desa Karangsewu adalah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha) 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian khususnya di sektor perkebunan. Sektor perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produk

Lebih terperinci