Kisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional"

Transkripsi

1 Kisah-Kisah Sukses Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional

2 Kementerian Dalam Negeri R Kata Pengantar Daftar Isi Sejak hari pertama program ini diluncurkan, SCPP bersama dengan mitra swastanya tanpa lelah telah bekerja untuk membangun produksi kakao berkelanjutan yang memenuhi permintaan dan kualitas standar dari industri kakao. Pada tahun 2014, Program kami berfokus untuk mengidentifikasi karakteristik dari para petani profesional, seperti mereka yang telah melakukan peningkatan produktivitas, proaktif dalam bertukar pengalaman dengan petani lain, selalu mencari upaya untuk memperbaiki cara bertani untuk meningkatkan pendapatan, dan menerapkan manajemen pertanian profesional termasuk keuangan dan manajemen. Kami temukan bahwa petani yang melakukan banyak aktivitas akan lebih mudah untuk bertransisi untuk menjadi petani yang profesional melalui usaha kewirausahaan. Pada tahun 2015, Program kami berencana untuk memberikan bantuan lebih intensif untuk mengidentifikasi petani profesional dengan berbagai kegiatan, dan memantau kemajuan mereka untuk menjadikan mereka sebagai pengusaha petani di pertanian kakao. Edisi terbaru dari kisah-kisah sukses ini menggambarkan pelajaran yang dapat kita petik dari petani terpilih di wilayah implementasi kami, dari petani yang sudah mengambil langkah-langkah kecil menuju pertanian kakao komersial, ketika sebelumnya mereka hanya melakukan pertanian subsisten, hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami berharap kisahkisah sukses mereka ini akan menginspirasi petani lain untuk dapat mencapai produksi kakao yang berkelanjutan di Indonesia Ayo Rawat Kebun! Pengalaman Langsung dari Sekolah Lapang Petani Musliadi SECO, Desa Pantee Cremin, Kec. Babahrot, Aceh Barat Daya 5 7 Bereksperimen untuk Produksi Kakao yang Lebih Baik Sarifuddin, SH - ADM Cocoa, Desa Wowa Tomboli, Kab. Kolaka, Sulawesi Tenggara 9 11 Manfaat dari Bergabung dengan Program yang telah Membuka Mata Kami Sunawar - Cargill, Desa Barrakae, Kab. Bone, Sulawesi Selatan Doktor Kakao yang Berdedikasi Muhammad Yusuf - Mars, Desa Lumbewe, Kec. Burau, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan Generasi Masa Depan Pengusaha Kakao Kholifatan - Barry Callebaut, Nagari Lima Kaum, Tanah Datar, Sumatra Barat Bersama Menuju Sukses Dewo Gede Oka - ECOM, Desa Sausu Taliabo, Kab. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Dewan Editorial Pendukung Manfred Borer Penerbit Swisscontact Indonesia EDITOR Chandra Manalu, Megi Wahyuni Asisten Editor Noval Rahman Disain & Seni Roy Prasetyo Manfaat dari Program Gizi untuk Seluruh Keluarga Latifah - EKN, Desa Pantee Cermin, Kab. Aceh Barat Daya, Aceh Memaksimalkan Produk sampingan dari Pohon Kakao Ramadhan - Barry Callebaut, Nagari Batu Gadang, Padang Pariaman, Sumatra Barat Pengelolaan Pertanian Kakao yang Inovatif Ruslan Abdul Gani - Ecom, Desa Lembah Bomban, Kab. Parigi, Sulawesi Tengah Penghasilan Tambahan dengan Kelompok Pembibitan Rusnadi - Kelompok tani Padang Utama-NESTLÉ, Desa Salukayu, Mamuju, Sulawesi Barat Pengalaman telah Merubah Kehidupan Melalui Kakao Mawarni - Cargill, Desa Sengang Palie, Kab. Bone, Sulawesi Selatan Kebun Sayuran Membawa Berbagai Manfaat Nursiah Nurdin - EKN, Desa Sinyonyoi, Kec. Kalukku, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat Manfred Borer Country Director Indonesia TM Republik Indonesia Cocoa Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional

3 Mudah-mudahan keberhasilan kami sebagai petani pertama yang memiliki kebun klonal dan entres di Aceh bisa menginsipirasi kelompok tani lainnya untuk membangun kebun klonal yang lebih banyak, karena terbukti bahwa kebun klonal ini membawa beberapa manfaat tidak hanya untuk pemilik dan yang merawatnya, tetapi juga bagi banyak petani lainnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Swisscontact untuk pelatihan yang berharga dan pemantauan yang berkesinambungan yang membawa saya lebih dekat ke impian saya untuk memiliki keluarga yang mapan dari hasil usaha kakao kami Entres Bersertifikat Rp Ha 6 Rp. 120 Kebun Klonal Ton Pengalaman Langsung dari Sekolah Lapang Petani Musliadi SECO, Desa Pantee Cermin, Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya Ribuan Petani di Aceh Barat Daya dan sekitarnya sekarang bisa lega. Mereka dapat menyambung pucuk bibit mereka dan merehabilitasi pohon kakao mereka yang menua dengan entres yang handal, bersumber dari kebun klonal bersertifikat yang dipelihara oleh Musliadi dan Kelompok Tani Mekar. Dari bulan Juni sampai dengan Desember 2014, kelompok tani ini telah mampu menjual cabang entres bersertifikat, sehingga mendapatkan keuntungan Rp. 20 juta. Selanjutnya dari dua hektar kebun klonal, mereka bisa memproduksi hingga enam ton biji kakao per tahun yang setara dengan Rp.120 juta. Di antara pohon kakao yang sehat berhias buah-buah kakao berwarna merah, seseorang dengan sosok mungil tapi kokoh tampak sibuk memotong cabang dari pohon kakao untuk dibuat menjadi entres/ calon batang. Namanya Musliadi, petani kakao berumur 30 tahun dari Desa Pantee Cermin di Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya, yang bergabung dengan Swisscontact melalui proyek PEKA (Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh) pada tahun Melalui proyek PEKA, Swisscontact memberikan petani kakao dari Aceh pelatihan di sekolah lapang sampai dengan Maret Dengan dukungan dana dari Pemerintah Swiss, Swisscontact secara kontinu membantu rumah tangga petani kakao di lima Kabupaten di Aceh, termasuk Aceh Barat Daya, melalui program penjangkauan bernama Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) untuk durasi dari Januari 2012 hingga Desember Tahun 2010 yang lalu, Musliadi berpartisipasi dalam pelatihan intensif selama 16 hari dan menghadiri berbagai modul termasuk praktek pertanian yang baik, manajemen pasca panen, dan rehabilitiasi pertanian. Sehingga, ia menjadi petani yang terampil dan termotivasi untuk mengurus kebun kakaonya. Dengan pengetahuan yang saya peroleh dari sekolah lapang, saya menjadi lebih percaya diri untuk memulihkan produksi dari setengah hektar pertanian. Setelah saya menerapkan semua teknik yang direkomendasikan untuk pohon kakao, saya melihat perubahan positif, misalnya daun yang sehat dan bunga kakao yang mekar dan tumbuh, kata Musliadi. Dia juga ditugaskan sebagai ketua dari Kelompok Tani Mekar, yang membuatnya sebagai panutan di antara anggota kelompoknya. Kesuksesan Musliadi didengar oleh paman Musliadi bernama Akmansyah yang kebetulan bekerja sebagai pegawai pemerintah di Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Disbun) yang juga salah satu pelatih utama Swisscontact di Aceh Barat Daya. Pada saat itu, Akmansyah sadar akan mendesaknya kebutuhan untuk membangun kebun klonal sebagai sumber untuk entres (budwood) yang dapat diandalkan untuk memulihkan produksi kakao lokal. Akmansyah secara sukarela membiarkan lahannya seluas dua hektar ditanami bibit kakao unggul, dan meminta Musliadi dengan keterampilan budidaya kakao yang sudah diuji untuk memelihara kebunnya. Akhirnya, pada tahun 2011, bibit yang dicangkokkan dari klonal unggul S1, S2, TSH858, dan 45 ditanam kembali, seperti yang direkomendasikan selama sekolah lapang. Pendanaan dari bibit didukung oleh Swisscontact dan Disbun lokal. Dengan bantuan dari Akmansyah dan tujuh kelompok tani lainnya, Musliadi merawat kebun seluas dua hektar tersebut. Setelah 1,5 tahun, beberapa pohon mulai menghasilkan. Hasilnya menakjubkan, biji tumbuh dengan berlimpah, dan sehat dan tahan terhadap hama dan penyakit, dan mengakibatkan tingginya permintaan untuk entres kakao tersebut. Sebenarnya, semula ide itu hanya untuk membangun kebun klonal, tetapi hasilnya, hingga Desember 2014, enam ton biji kakao telah diproduksi per tahun senilai Rp. 120 juta. Dan dari penjualan cabang entres, kami mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 20 juta, Musliadi menjelaskan dengan bangga. Menyaksikan kesuksesan itu, Musliadi dan Akmansyah, dengan dukungan dari Disbun lokal, merencanakan untuk mensertifikasi kebun klonal dengan melibatkan Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI) sebagai agen sertifikasi nasional. Selama evaluasi, fasilitator lapangan SCPP - Swisscontact terus memantau perkembangan kebun tersebut dan memberikan masukan-masukan yang berharga. Setelah proses evaluasi selama satu tahun, kebun klonal tersebut akhirnya mendapatkan sertifikat dari ICCRI pada bulan Juni Sekarang, petani di Aceh Barat Daya tidak perlu khawatir lagi untuk mendapatkan entres yang handal. Kebun klonal bersertifikat siap memenuhi permintaan entres dari ribuan petani, termasuk penerima manfaat SCPP yang datang dari berbagai kabupaten di Aceh. Selain itu, kebun ini juga dapat digunakan sebagai demplot untuk petani yang ingin melakukan percobaan untuk produksi kakao yang lebih baik. 4 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 5

4 Manfaat dari Program Gizi untuk Seluruh Keluarga Latifah - EKN, Desa Pantee Cermin, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Kebun sayur yang dikelola oleh kelompok tani 18 telah menjadi sumber sayuran organik di desa mereka. Berkat program nutrisi dari Swisscontact dan Kerajaan Belanda, tidak hanya 34 rumah tangga petani yang dapat menikmati tapi seluruh desa dapat menikmati manfaat dari kesehatan yang lebih baik berkat konsumsi sayuran bergizi secara rutin, Latifah mengatakan dengan penuh syukur. Kami menjual seikat sayuran seharga Rp. 1,000 kepada tetangga dan pedagang lokal. Untuk memaksimalkan keuntungan, anggota kelompok dengan senang hati membeli dengan harga yang sama. 10x15m Menggarap Sebidang Tanah Variasi Melon, Terong dan Lain-lain. Tujuh ibu-ibu dengan wajah ceria sedang sibuk menanam bayam di kebun di Desa Pantee Cermin, di Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya. Salah satunya adalah Latifah (35), istri dari alumnus sekolah lapang SCPP - Swisscontact. Latifah, ibu dari dua anak, bergabung dalam sekolah lapang nutrisi pada bulan April Selama pelatihan, Latifah ditugaskan sebagai pemimpin, mengawasi 33 wanita lainnya. Mereka semua menerima pelatihan Praktek Gizi yang Baik (Good Nutritional Practices), dengan modul pembelajaran seperti pengenalan untuk diet seimbang atau bagaimana cara meningkatkan teknik berkebun di rumah untuk meningkatkan asupan sayuran bergizi bagi keluarga. Saya hanya mendengar hal-hal yang baik tentang program Swisscontact. Jadi saya percaya bahwa pelatihan gizi juga akan membawa banyak keuntungan, kata Latifah. Harapan Latifah menjadi kenyataan. Kami belajar bagaimana menyiapkan makanan kaya nutrisi untuk keluarga kami berdasarkan piramida makanan, mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai fakta gizi dan bagaimana membangun kebun sayuran di rumah untuk memastikan pasokan makanan sehat yang berkelanjutan, Latifah menguraikan. Didorong oleh pemikiran bahwa makin besar maka akan makin banyak manfaat, kelompok mendirikan kebun yang besar sesuai yang disarankan oleh Program. Dengan dukungan bersama dari kelompok kami dan dengan memanfaatkan lahan kosong, kami menggarap sebidang tanah berkuran 10 x 15 m, Latifah menyampaikan. Untuk memberikan dukungan kepada kelompok ini, program SCPP telah menyediakan pagar jaring dan bibit tanaman sayur-sayuran bergizi, seperti kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, selada air dan cabai rawit. Untuk menambah varietas, beberapa anggota kelompok juga menyediakan bibit pare, terong, dan ketimun, Latifah menambahkan. Setelah satu bulan, semua anggota kelompok bisa mencicipi sayuran kaya nutrisi hasil panen pertama mereka. Rasanya berbeda. Timunnya lebih manis dan segar karena kami menanam secara organik, Latifah menambahkan dengan senyum. Pada hasil panen kedua, kelompok mulai merawat kebun sayuran organik untuk tujuan komersial. Kami menjual seikat sayuran seharga Rp kepada tetangga dan pedagang lokal. Untuk memaksimalkan keuntungan, anggota kelompok dengan senang hati membeli dengan harga yang sama, Latifah menjelaskan. Dari penjualan pertama mereka pada bulan Mei sampai dengan Desember 2014, kelompok telah menabung Rp. 4 juta, yang akan digunakan untuk membeli bibit baru dan sisanya kemudian dibagi antara anggota. 6 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 7

5 Bereksperimen untuk Produksi Kakao yang Lebih Baik Sarifuddin, SH - ADM Cocoa, Desa Wowa Tomboli, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Ketrampilan Sarifuddin dalam membudidayakan kakao didapatkan secara otodidak dengan membaca literatur kakao dengan penuh semangat sejak ia masih duduk di bangku SMA. Sarifuddin tertarik bergabung dengan sekolah lapang petani (Farmer Field School) dari SCPP dan ADM untuk meningkatkan pengetahuannya. Dikenal sebagai pengambil resiko, ia bereksperimen dan menerapkan pengetahuan yang baru ia peroleh dan dikaruniai dengan hasil panen yang meningkat. Sarifuddin adalah anak muda yang menjadi panutan dan menginsipirasi petani lainnya, terutama generasi muda, untuk memulai bertani kakao. Dengan harga kakao yang menguntungkan, saya yakin bahwa pertanian kakao tidak harus menjadi pekerja yang dibayar dengan upah rendah. Faktanya, pendapatan bisa melebihi upah yang diterima oleh pegawai negeri. 450 kg 300 Biji Kakao Pohon Sambung Samping Sarifuddin, SH (33) adalah seorang petani kakao yang memegang gelar sarjana hukum. Pada tahun 2014, ia menghadiri SL di desanya, Wowa Tomboli di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Sarifuddin membantu fasilitasi pelatihan bagi petani kakao lainnya dalam kelompok Muara Sipatokkong, dimana ia juga bertindak sebagai ketua. Sarifuddin mulai bertani kakao saat ia mewarisi kebun kakao seluas 3 hektar dari orang tuanya pada tahun Dalam empat tahun, ia memperluas lahan pertanian menjadi 4,5 hektar dengan sekitar pohon kakao per hektar. Memiliki gelar sarjana hukum tidak menghentikan Sarifuddin untuk bertani kakao. Kepemimpinan dan kemampuan teknisnya membuat Sarifuddin menjadi panutan yang menginsipirasi generasi muda di sekitarnya untuk tetap bekerja di sektor kakao. Sarifuddin juga menggunakan latar belakang pendidikan dan pengalamannya yang mumpuni untuk memastikan petani lain menerapkan perawatan yang tepat untuk memberikan hasil panen yang berlimpah. Karena melihat wawasan dan antusiasme Sarifudin, banyak petani yang merupakan lulusan universitas juga mulai menjalankan usaha perkebunan kakao. Untuk meningkatkan produktivitas, Sarifuddin merehabilitasi pohon yang sudah menua melalui sambung samping dengan klon unggul. Dia bahkan mengambil resiko untuk sambung samping pohon yang masih produktif tetapi tidak menghasilkan biji yang banyak. Beberapa orang berpendapat bahwa ia gila, tetapi pohon-pohon yang disambung samping sekarang telah menunjukkan hasil. Selama musim panen raya, ia bisa menghasilkan sampai 450 kg biji dari hanya 300 pohon di sambung samping, sedangkan pada panen di luar musim (off season) bisa menghasilkan sekitar kg per minggu. Berkat pelatihan di tempat dan pendekatan langsung di sekolah lapang, petani menyadari bahwa pelajaran yang didapatkan bisa membantu untuk mengatasi tantangan sehari-hari di perkebunan. Dan juga, penyampaian yang ramah dari fasilitator adalah salah satu kunci dari keberhasilan program ini. Sarifuddin menyimpulkan: Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Swisscontact dan ADM Cocoa untuk program yang berharga bagi kami, petani-petani berskala kecil (smallholders) 8 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 9

6 Memaksimalkan Produk Sampingan dari Pohon Kakao Ramadhan - Barry Callebaut, Nagari Batu Gadang, Padang Pariaman, Sumatra Barat Berkat Swisscontact dan Barry Callebaut, kebun kakao milik Ramadhan sekarang dikenal sebagai taman kakao Ramadhan mendapatkan keterampilannya dari pelatihan di sekolah lapang untuk membangun sumber pendapatan tambahan dengan memanfaatkan dan menjual produk-produk dari pohon kakao. Saya merasa berhasil tidak hanya karena telah meningkatkan kesejahteraan keluarga saya, tetapi juga karena telah terpilih oleh Pemerintah Daerah untuk mengunjungi kebun kakao di Luwu, Sulawesi Selatan, untuk studi banding. Saya berterima kasih kepada Swisscontact dan Barry Callebaut. Akhir kata, saya juga berharap agar kesuksesan ini dapat menginspirasi petani lain sehingga mimpi saya untuk mengubah desa saya menjadi desa kakao menjadi kenyataan Entres Bersertifikat Kg Biji Kakao RP Pohon Sambung Samping Senyum yang lebar menghiasi wajah Ramadhan yang berkeringat. Belakangan ini, Ramadhan (43), yang tinggal di Nagari Batu Gadang, Kelurahan Sungai Geringging di Padang Pariaman, sering menerima kunjungan dari petani yang ingin melihat perubahan dari hutan kakao menjadi taman kakao yang indah. Ramadhan dengan senang hati berbagi pengalamannya, jatuh bangun, sebelum berhasil dan kini dianggap sebagai petani panutan. Pada tahun 2004, saya hanya dikenal sebagai petani kakao biasa yang mencoba keberuntungannya dengan memulai usaha kakao, kata Ramadhan. Dia memilih untuk menanam 600 pohon kakao di lahan 1 hektar miliknya karena ia yakin bahwa tanah itu cocok untuk kakao. Dengan pengetahuan pertanian yang terbatas ia hanya memproduksi 400 kg per tahun. Beberapa tahun kemudian, hama dan penyakit menghancurkan kebunnya dan mengakibatkan hasil panen yang buruk. Ini menurunkan motivasinya dan membuatnya enggan untuk merawat kebunnya; perkebunan milik Ramadhan tampak seperti hutan, banyak tanaman liar yang tumbuh dan tidak terawat. Ketika Swisscontact dan Barry Callebaut datang ke desanya, Ramadhan dengan antusias bergabung dengan Program ini dan terpilih menjadi ketua kelompok Balkan Sayo yang terdiri dari 24 petani lainnya. Saya setuju lahan saya dijadikan sebagai demplot sehingga kita bersama-sama bisa berlatih teknik budidaya yang baik yang kita pelajari. Bersama-sama kita pangkas, bersihkan, memberi pupuk, sambung samping, dan meremajakan pohon-pohon kakao secara teratur, kata Ramadhan dengan bangga. Perubahan di pertanian Ramadhan memotivasi kelompok, khususnya dalam menjaga dan merawat perkebunan mereka. Sekarang Ramadhan bisa menghasilkan kg per tahun dari 600 pohon yang di sambung samping. Dia menyatakan, Saya berterima kasih kepada Program ini yang telah memberikan pengetahuan yang berharga untuk mendapatkan penghasilan tambahan, misalnya dengan menjual entres seharga Rp Saya bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 7 juta pada tahun Ramadhan juga mengembangkan pembibitan bibit kakao unggul, yang memberikan sumber pendapatan tambahan bagi keluarganya. Selain itu, ia mempercantik kebun kakao miliknya sehingga terlihat bagus dan membuatnya betah berlama-lama di kebun. Itu alasan petani lain menamakan kebun milik saya sebagai taman kakao. Saya merasa berhasil tidak hanya karena telah meningkatkan kesejahteraan keluarga saya, tetapi juga karena telah terpilih oleh Pemerintah Daerah untuk mengunjungi kebun kakao di Luwu, Sulawesi Selatan, untuk studi banding. Saya berterima kasih kepada Swisscontact dan Barry Callebaut. Akhir kata, saya juga berharap agar kesuksesan ini dapat menginspirasi petani lain sehingga mimpi saya untuk mengubah desa saya menjadi desa kakao menjadi kenyataan, Ramadhan berkata. 10 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 11

7 TM Manfaat dari Bergabung dengan Program telah Membuka Mata Kami Sunawar - Cargill, Desa Barrakae, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Dimulai dengan pembibitan yang dikelola secara berkelompok, Munawar dan 30 petani lainnya sekarang adalah pemilik pembibitan yang dikelola secara individu yang memberikan para petani akses ke bibit unggul dan penghasilan tambahan. Inilah sebabnya mengapa SCPP mendorong petani untuk membangun pembibitan sebagai bagian dari target program untuk menyokong produksi kakao yang tinggi kualitas dan tingkat produktivitasnya. Setelah pelatihan, saya langsung merehabilitasi perkebunan saya. Saya sering panen biji kakao, memangkas, membersihkan dan memberikan pupuk secara teratur kebun saya untuk mengatasi hama dan penyakit. Hasilnya menggembirakansejumlah tunas baru dan tumbuh dengan sehat dari pohon yang disambung samping, Rp. 5 Bibit Di sebelah rumah panggung tradisional di Desa Barrakae di Bone, biji kakao yang berwarna-warni tumbuh di kebun terawat milik Sunawar. Sunawar (48), di daerahnya, dikenal sebagai seorang petani kakao yang rajin. Termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kebunnya, Sunawar mendaftarkan diri ke Sekolah Lapang Petani yang difasilitasi oleh Cargill dan Swisscontact pada tahun Sunawar baru berusia 19 tahun ketika ia mewarisi kebun kakao seluas 0,5 hektar, ia kemudian menambahkan 0,5 hektar dan memiliki 900 pohon. Pada saat itu, saya bekerja sebagai pegawai tata usaha di kantor desa kami, Sunawar menjelaskan. Tetapi saya bisa menyisihkan waktu untuk menjaga kebun kakao saya. Pada saat itu, produksi bisa mencapai hingga 1 ton per tahun. Dengan tabungan dari kakao, saya memperluas usaha saya ke perdagangan biji kakao yang melipat gandakan manfaat bagi saya dari kakao, Sunawar mengatakan dengan bangga. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini, kebun kakao di wilayahnya diserang oleh hama dan penyakit sehingga hasil panennya rendah. Saya kemudian mendengar bahwa Swisscontact dan Cargill akan memfasilitasi pelatihan. Saya yakin bahwa program ini akan membantu mengatasi permasalahan pertanian di perkebunan kami. Sehingga, saya mendaftarkan diri sebagai peserta dan bahkan terpilih sebagai petani andalan setelah Pelatihan untuk Pelatih, Sunawar menjelaskan. Di dalam SL, Sunawar memberikan pelatihan kepada kelompok Maccoli Loloe. Berbagai bahan pembelajaran disampaikan untuk meningkatkan produktivitas kakao. Setelah pelatihan, saya langsung merehabilitasi kebun saya. Saya memanen biji kakao, memangkas, membersihkan dan memberikan pupuk secara teratur dan sering di kebun saya untuk mengatasi hama dan penyakit. Hasilnya menggembirakansejumlah tunas baru tumbuh dengan sehat dari pohon yang disambung samping, Sunawar menjelaskan. Kelompok ini juga mendirikan pembibitan untuk mengamankan pasokan bibit unggul. SCPP menyediakan plastik UV dan polybag untuk kebun bibit. Ketika bibit telah siap, setiap anggota kelompok mengambil bagian mereka untuk penanaman kembali di kebun mereka, sementara saya melanjutkan pembibitan saya sendiri, Sunawar menjelaskan. Ternyata semua anggota ingin memulai pembibitannya sendiri untuk mendapatkan penghasilan tambahan. SCPP telah membuka mata kami dan kami menyadari bahwa bukan hanya kebun yang bisa menjadi sumber pendapatan namun juga bagian dari pohon kakao yang lain. Jika kita mampu menjual bibit per tahun, ini berarti keuntungan tambahan sebesar Rp. 5 juta, kata Munawar dengan penuh keyakinan. 12 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 13

8 Pengelolaan Pertanian Kakao yang Inovatif Ruslan Abdul Gani - Ecom, Desa Lembah Bomban, Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah Pengelolaan kebun kakao terintegrasi yang inovatif milik Ruslan telah memotivasi banyak petani untuk meniru sistem yang dikelolanya. Pengetahuan Ruslan mengenai perawatan bibit unggul telah membawanya untuk memulai menjalankan pembibitan komersial. Ruslan berterima kasih kepada Swisscontact dan Ecom, karena pelatihan yang diterimanya telah memungkinkan Ruslan untuk berinovasi dengan usaha kakao yang ia miliki. Bergabung dengan sekolah lapang yang dikelola oleh Swisscontact dan Ecom benar-benar keputusan yang tepat. Melalui pelatihan ini, saya sekarang lebih tahu bagaimana menumbuhkan bibit unggul. Seiring dengan meningkatnya permintaan, saya melihat kesempatan untuk mendirikan pembibitan komersial sebagai sumber pendapatan tambahan saya, 3,5 Hektar Perkebunan Pohon Kakao Bebas Limbah 35 Fermentasi Pupuk Kambing Sekam Kakao Air Seni Ruslan Abdul Gani (42), peserta sekolah lapang yang dijalankan oleh Swisscontact dan Ecom pada September 2013 memiliki perkebunan terletak di sebuah lembah di Desa Lembah Bomban di Parigi, Sulawesi Tengah. Kini, ia dikenal sebagai seorang petani kakao yang inovatif, dan ini untuk alasan yang sangat spesifik. Ruslan mulai menanam kakao pada tahun 2004, ketika ia tinggal di Cianjur, Jawa Barat. Pada tahun 2009, Ruslan bertransmigrasi ke Sulawesi Tengah dan mengandalkan mata pencahariannya pada kakao. Ruslan membeli lahan 3,5 hektar dengan pohon kakao dengan harga sangat murah karena lokasi yang tidak strategis dan pohon yang sudah menua dan tidak produktif. Orang-orang mengira saya gila waktu saya membeli tanah ini. Tetapi saya yakin dengan ketekunan dan pengetahuan, saya dapat mengubah tanah ini menjadi sumber penghasilan yang terus menerus, kata Ruslan. Ruslan langsung merehabilitasi kebunnya dengan sambung samping klon unggul ke pohon kakaonya. Pada awalnya Ruslan mengkompensasi kurangnya nutrisi tanah dengan menggunakan pupuk kimia, tetapi kemudian ia menyadari bahwa biayanya mahal dan tidak efektif. Ruslan mengintegrasi kebun kakaonya dengan peternakan kambing, peternakan perikanan, dan pertanian tumpang sari dengan pohon pisang. Saya lebih menyukai konsep bebas limbah (zero-waste) di kebun saya. Saya menggunakan fermentasi sekam kakao sebagai pakan untuk kambing saya, yang kemudian memberikan pupuk kaya nutrisi dalam bentuk air seni dan pupuk untuk pohon dan tanah saya. Ketika Ruslan mendengar bahwa Swisscontact dan Ecom mengunjungi desanya, ia bergabung dengan Program ini di bawah kelompok tani Harapan Jaya untuk lebih meningkatkan pengetahuannya. Bergabung dengan sekolah lapang yang dikelola oleh Swisscontact dan Ecom benar-benar keputusan yang tepat. Melalui pelatihan ini, saya sekarang lebih tahu bagaimana merawat bibit unggul. Seiring dengan meningkatnya permintaan, saya melihat kesempatan untuk mendirikan pembibitan komersial sebagai sumber pendapatan tambahan saya, ucap Ruslan. Ruslan mulai membiakan 50 bibit kakao unggul di perkebunannya, Program menyediakan plastik UV, kain peneduh, dan polybag. Program juga akan membeli bibitnya untuk petani yang lain sehingga akan memastikan keberlanjutan usaha Ruslan. Berkat Swisscontact dan Ecom, perkebunan Ruslan meningkat secara pesat dan perkebunannya adalah yang paling produktif di daerahnya. Dari hasil panen yang meningkat, saya mampu mengembangkan usaha perikanan saya dan membeli 35 ekor kambing, Ruslan menjelaskan dengan bangga. Dan tentu saja, Ruslan senang hati, berbagi pengetahuannya tentang kebun terpadu dengan ternak dan kolam ikan dengan rekan-rekan petani yang lain, dan bangga jika petani yang lain berhasil mereplikasi sistem di perkebunan mereka sendiri. 14 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 15

9 Dokter Kakao yang Berdedikasi Muhammad Yusuf - Mars, Desa Lumbewe, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan Berkat pengetahuan mengenai budidaya kakao yang baru ia peroleh, yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Mars, seorang Dokter Kakao yang berdedikasi telah mengubah desanya. Bibit unggul miliknya banyak dicari oleh petani lokal dan ia sendiri telah mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 80 juta dari penjualan bibit per tahun. Mengingat tingkat aktivitas saya, saya perlu orang untuk membantu saya di kebun. Jadi saya juga menciptakan lapangan kerja bagi petani setempat. Saya bersyukur telah bergabung dengan program yang sangat berguna ini dari Swisscontact dan Mars yang telah memberikan saya kemampuan untuk membantu sesama petani yang membutuhkan. Selain itu, saya telah meningkatkan status ekonomi saya sehingga saya dapat memberikan pendidikan lebih baik bagi keempat anak-anak saya Bibit Kakao Sambung Pucuk 700 Kg Produksi Sebelumnya -> Rp. 80 Menjadi 1,2 Ton Di kebun pembibitan yang terlihat terawat di Desa Lumbuwe, Luwu Timur, Muhammad Yusuf (41) dengan hati-hati sedang melakukan pucuk sambung bibit kakao yang baru berumur 3 bulan. Akhir-akhir ini, ia menghabiskan banyak waktu di kebun pembibitan miliknya karena meningkatnya permintaan bibit unggul dari petani lokal yang ingin menanam kembali di kebun mereka. Yusuf berpartisipasi dalam Cocoa Productivity and Quality Program (CPQP) yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Mars pada tahun Tidak lama setelah pelatihan, Yusuf merehabilitasi kembali pohon yang menua di kebun seluas 2 hektar yang ia miliki dengan pucuk samping pohon dengan klon unggul 45 dan M01. Pada tahun 2013, Yusuf diundang ke Mars Cocoa Development Center (MCDC). Ia terpilih di antara ratusan petani dari desanya setelah memenuhi beberapa kriteria yaitu memiliki kebun bibit, keterampilan budidaya kakao, dan pengalaman kewirausahaan. Bersama-sama dengan petani lainnya, Yusuf mengikuti kursus selama 7 minggu secara intensif. Ia dilatih dalam topik agronomi dan agribisnis oleh pelatih terampil yang disediakan oleh Mars. Yusuf memperdalam pengetahuannya dalam Praktek Pertanian yang Baik, Pengenalan klon, manajemen pembibitan dan penanaman kembali, serta manajemen keuangan. Setelah lulus, saya merasa terhomat untuk menerima gelar Dokter Kakao. Tetapi saya sekarang memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan pengetahuan saya kepada orang lain, Yusuf menjelaskan. Sejak mengikuti sekolah lapangan dan pelatihan MCDC, usaha kakao milik Yusuf telah meningkat secara signifikan. Pada tahun 2013 dan 2014, total keuntungan saya adalah Rp. 80 juta per tahun dengan menjual bibit yang telah disambung pucuk. Saya berencana untuk membangun pembibitan tambahan dengan kapasitas bibit pada tahun 2015, Yusuf mengatakan dengan bangga. Pada saat ini, di kebun bibit miliknya yang sekarang menjadi semacam pusat klinik, Yusuf menyambut para petani yang membutuhkan saran dan dukungannya. Saya merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa rekan-rekan saya menerapkan teknik yang tepat ketika menanam bibit mereka. Dan tentu saja, dengan senang hati saya akan menjawab semua pertanyaan mereka tentang budidaya kakao, Yusuf menjelaskan. Yusuf juga telah meningkatkan produksinya menjadi 1,2 ton per tahun dari sebelumnya 700 kg. Mengingat tingkat aktivitas saya, saya perlu orang untuk membantu saya di kebun. Jadi saya juga menciptakan lapangan kerja bagi petani setempat. Saya bersyukur telah bergabung dengan program yang sangat berguna ini dari Swisscontact dan Mars yang telah memberikan saya kemampuan untuk membantu sesama petani yang membutuhkan. Selain itu, saya telah meningkatkan status ekonomi saya sehingga saya dapat memberikan pendidikan lebih baik bagi keempat anakanak saya, Yusuf menjelaskan. 16 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 17

10 Penghasilan Tambahan dengan Kelompok Pembibitan Rusnadi - Kelompok tani Padang Utama-NESTLÉ, Desa Salukayu, Mamuju, Sulawesi Barat Para anggota kelompok tani Padang Utama tidak perlu lagi membeli bibit kakao yang mahal dari pemasok luar, karena sekarang mereka bisa menghasilkan sendiri bibit berkualitas tinggi. Selain itu, mereka telah mampu menjual bibit sambung pucuk ke petani yang bukan anggota dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp sejauh ini. Setiap hari saya dapat menerapkan apa yang saya pelajari selama di Sekolah Lapang Petani. Saya mengingat pelajaran Praktek Pertanian yang Baik, seperti PsPSP (Panen, Pemangkasan, Sanitasi, dan Pemupukan yang teratur dan sering), yang menurut pengalaman saya akan efektif untuk mengurangi hama dan penyakit yang menyerang perkebunan kakao kami, Rusnadi menjelaskan. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscontact dan Nestlé yang telah memfasilitasi Sekolah Lapang Petani yang sangat bermanfaat dan Program Pembibitan di desa saya. Saya berharap Program ini akan terus memberikan bimbingan kepada petani, dan membantu mereka mempertahankan produksi kakao mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka Rp. 4,5 Bibit Sambung Pucuk Kelompok tani Padang Utama, yang berbasis di Desa Peuweang di Sulawesi Barat, mendirikan Sekolah Lapang Petani yang diselenggarakan oleh Swisscontact dan Nestlé pada tahun Selama pelatihan, Rusnadi (40) adalah seorang petani yang luar biasa dan antusias dan ia segera bertindak sebagai pemimpin kelompok tani, membimbing 31 petani kakao lainnya. Rusnadi masih teringat ketika ia menanam bibit kakao pertama kalinya di kebun kakao milik orang tuanya 30 tahun yang lalu. Rusnadi sekarang memiliki lahan seluas dua hektar, yang terdiri dari sekitar pohon kakao. Sayangnya, dengan adanya kejadian penyakit pembuluh kayu (vascular-streak dieback) yang sangat ganas beberapa tahun terakhir di Sulawesi Barat, mengakibatkan hasil panen kakao menurun. Dalam situasi yang sulit ini, saya mendengar bahwa Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) akan memfasilitasi Sekolah Lapang Petani di desa saya, dengan memberikan pelatihan kepada petani kakao. Saya percaya bahwa program pelatihan ini bisa memberikan manfaat besar bagi petani kakao di desa kami, Rusnadi mengatakan. Namun, itu bukanlah awal yang mudah untuk kelompok tani yang tidak mempunyai pengalaman. Pada awalnya, kelompok tani Rusnadi memberikan pupuk kambing untuk bibit kakao, alih-alih memberikan pupuk kompos yang direkomendasikan. Sebagai konsekuensinya, semua bibit mati. Saat ini, banyak usaha dan kerjasama yang diperlukan untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh ulat dan menyiram bibit setiap hari selama musim kemarau. Sayangnya, hanya enam anggota kelompok yang menunjukkan ketekunan dan secara aktif berkerjasama dengan Rusnadi dalam merawat kebun pembibitan mereka. Meskipun demikian, mereka bisa menghasilkan bibit setiap tahunnya. Mereka telah membesarkan bibit untuk kebun kakao mereka sendiri dan mendapatkan pendapatan tambahan dari bibit yang disambung pucuk kepada petani lainnya, sehingga jumlah keuntungan yang mereka dapat sekitar Rp. 4,5 juta. Setiap hari saya dapat menerapkan apa yang saya pelajari selama di Sekolah Lapang Petani. Saya mengingat pelajaran Praktek Pertanian yang Baik, seperti PsPSP (Panen, Pemangkasan, Sanitasi, dan Pemupukan yang teratur dan sering), yang menurut pengalaman saya akan efektif untuk mengurangi hama dan penyakit yang menyerang perkebunan kakao kami, Rusnadi menjelaskan. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscontact dan Nestlé yang telah memfasilitasi Sekolah Lapang Petani yang sangat bermanfaat dan Program Pembibitan di desa saya. Saya berharap Program ini akan terus memberikan bimbingan kepada petani, dan membantu mereka mempertahankan produksi kakao mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka. 18 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 19

11 Generasi Masa Depan Pengusaha Kakao Kholifatan - Barry Callebaut, Nagari Lima Kaum, Tanah Datar, Sumatra Barat Di kebun kakao yang terawat dengan baik di Nagari Lima Kaum di Kabupaten Tanah Datar, seorang pemuda sedang sibuk di bawah pohon kakao yang disambung samping, memanen biji kakao matang yang berwarna-warni. Namanya Kholifatan, petani kakao yang baru berumur 22 tahun dan salah satu yang termuda di Sekolah Lapang Petani yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Barry Callebaut. Jika saya dapat memastikan produksi yang optimal di kebun saya, saya berencana untuk memiliki lebih banyak pekerja sehingga saya bisa menyebarkan pengetahuan yang saya miliki sekarang kepada orang lain. Saya berterima kasih banyak kepada Swisscontact dan Barry Callebaut karena telah membuat program bantuan kakao yang berharga yang membawa kita lebih dekat dalam mewujudkan impian kita menjadi keluarga petani kakao yang sejahtera. 500 kg 800 Kg Produksi Sebelumnya Produksi Saat ini Sebelum mengikuti Sekolah Lapang Petani, Kholifatan hanya lulusan dari SMK Pertanian. Sebagai anak yang baik dan berbakti, ia rela membantu mengurus tiga hektar kebun kakao milik keluarganya dengan menggunakan pengetahuan yang ia peroleh di sekolah. Suatu hari, ia harus mengambil alih usaha kakao keluarga karena kondisi kesehatan Bapaknya yang semakin memburuk. Setelah mengurus kebun kakao dengan hanya menggunakan pengetahuan yang saya terima dari sekolah, saya tidak melihat banyak kemajuan. Daun kakao masih terlihat kering dan tidak begitu banyak bunga yang mekar. Ditambah dengan perusakan oleh monyet dan musang, menyebabkan hasil kakao menurun, meskipun sebagian besar pohon kakao saya telah mencapai usia produktif delapan tahun, Kholifatan memulai bercerita. Karena penasaran, ia mengikuti pelatihan sekolah lapang yang diselenggarakan oleh Swisscontact bekerja sama dengan Barry Callebaut di wilayah rumahnya pada tahun dengan santai dan tanpa mendaftar. Dia mendengarkan dengan seksama penjalasan yang diberikan oleh fasilitator terampil mengenai praktek pertanian yang baik. Kholifatan menjadi sadar bahwa ia masih kekurangan pengetahuan mengenai pertanian dan membutuhkan bimbingan untuk meningkatkan keterampilan pertaniannya. Kholifatan kemudian bergabung dalam kelompok tani Bukit Bayur di angkatan pelatihan sekolah lapang pertanian berikutnya. Kelompoknya adalah salah satu dari 33 kelompok tani Kabupaten Tanah Datar yang telah memperoleh manfaat dari Program ini. Seperti penerima manfaat yang lain, mereka belajar tentang GAP, mendirikan kebun pembibitan, merehabilitasi pohon yang menua, dan meremajakan pohon kakao. Di sekolah saya hanya belajar tentang teori pertanian. Tetapi sekolah lapang yang saya terima adalah pelatihan yang praktis yang membantu saya untuk benar-benar memahami teknik pertanian. Pengetahuan yang paling berharga adalah teknik sambung samping dan pemangkasan, Kholifatan menjelaskan. Sekarang produksi kebun Kholifatan meningkat sampai 800 Kg per hektar dari sebelumnya hanya 500 Kg per hektar. Dia mengakui bahwa kakao adalah komoditas yang menjanjikan, jika ditangani dengan benar. Jika saya dapat memastikan produksi yang optimal di kebun saya, saya berencana untuk memiliki lebih banyak pekerja sehingga saya bisa menyebarkan pengetahuan yang saya miliki sekarang kepada orang lain. Saya berterima kasih banyak kepada Swisscontact dan Barry Callebaut karena telah membuat program bantuan kakao yang berharga yang membawa kita lebih dekat dalam mewujudkan impian kita menjadi keluarga petani kakao yang sejahtera, Kholifatan menyimpulkan. 20 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 21

12 TM Pengalaman Melalui Kakao yang telah Merubah Kehidupan Mawarni - Cargill, Desa Sengang Palie, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Berkat Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) dan Cargill Cocoa Promise, hidup Mawarni telah berubah. Melalui usaha kakao yang sukses, ia telah memperbaiki ekonomi keluarganya dan dianugerahi sebagai petani yang aktif memberikan kontribusi terhadap negara untuk pertanian yang berkelanjutan. Dengan harga penawaran Rp per kilogram, saya memperoleh penghasilan sekitar Rp. 33 juta per tahun pada tahun Tetapi saya yakin, dengan keuletan dan perawatan yang tepat secara kontinu produksi kakao saya akan lebih meningkat. Saya sangat berterima kasih kepada Program ini, yang memberikan keuntungan ini dan telah mengubah kehidupan keluarga saya dan rumah tangga petani lainnya. 1 Ha Kebun Rehabilitasi Rp Per kg Kg Per Tahun Rp. 33 Di dalam kebun pembibitan kakao yang subur, seorang sosok ibu sedang sibuk menyirami bibit kakao miliknya. Namanya Mawarni, petani kakao berumur 47 tahun yang merupakan salah satu alumnus wanita dari sekolah lapang yang difasilitasi oleh Swisscontact dan Cargill di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tahun Swisscontact berkolaborasi dengan Cargill Cocoa Promise dan telah mendukung lebih dari petani kakao di wilayah itu untuk meningkatkan produksi dan kualitas kakao mereka dengan memberikan pelatihan mengenai Praktek Pertanian yang Baik (GAP), penanganan pasca panen, manajemen pertanian yang profesional dan juga manajemen kebun pembibitan yang baik. Ketika saya bergabung dengan sekolah lapang, tujuan saya hanya untuk meningkatkan produksi kebun kakao saya. Ternyata, saya terpilih di antara ribuan petani lainnya dari Sulawesi Selatan untuk mendapatkan penghargaan atas kontribusi dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia pada acara 3 tahun Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PisAgro) pada Februari 2015 di Jakarta, Mawarni memulai kisahnya dengan mata berbinar. Setelah mengikuti sekolah lapang, saya mampu menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan dan memulai untuk merehabilitasi pohon kakao yang menua di 3 hektar lahan kebun kakao milik saya. Tetapi saya menghadapi kesulitan dengan memperoleh bibit kakao unggul. Sesuai dengan yang dipromosikan oleh Program, saya kemudian mengembangkan pembibitan sendiri dengan keterampilan yang diperoleh, Mawarni menjelaskan. Enam bulan setelah itu, ia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan bibit sendiri namun juga membantu sesama petani lainnya yang membutuhkan. Kemudian, Mawarni melihat pembibitan sebagai usaha yang menjanjikan karena tidak ada yang menjual bibit yang unggul. Meskipun, permintaan bibit unggul sangat tinggi. Dimulai dengan pembibitan unggul pada Januari Saya telah mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 12,5 juta dari penjualan bibit yang disambung pucuk dan saya akan mendapatkan lebih banyak dalam waktu dekat ini, Mawarni menceritakan dengan nada senang. Ia kini telah menanam bibit di kebun pembibitan yang kedua, didukung oleh Swisscontact dan Cargill, yang merupakan bagian dari komitmen Swisscontact dan Cargill Cocoa Promise dalam mengamankan keberlanjutan pertanian kakao di daerah dan sebagai upaya untuk mendorong petani untuk berwirausaha. Kini Mawarni dapat menghasilkan sampai Kg per tahun dari 1 hektar pertanian yang direhabilitasi, sementara 2 hektar perkebunan lainnya menunjukkan hasil yang juga menggembirakan dengan tumbuhnya biji yang sehat. Dengan harga penawaran Rp per kilogram, saya memperoleh penghasilan sekitar Rp. 33 juta per tahun pada tahun Tetapi saya yakin, dengan keuletan dan perawatan yang tepat secara kontinu produksi kakao saya akan lebih meningkat. Saya sangat berterima kasih kepada Program ini yang memberikan keuntungan dan telah mengubah kehidupan keluarga saya dan rumah tangga petani lainnya, Mawarni menyimpulkan. 22 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 23

13 Bersama Menuju Sukses Dewo Gede Oka - ECOM, Desa Sausu Taliabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Menanam bibit kakao unggul secara kolektif dan memelihara kebun pembibitan secara bersama-sama tidak hanya membawa kelompok tani Sri Winangon memiliki hasil panen yang tinggi dan sukses, tetapi juga membuat mereka bekerja lebih erat dan saling mengandalkan satu sama lain. Duapuluh enam anggota kelompok dilatih oleh Swisscontact dan Ecom dan mereka semua memperoleh seluruh keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksi biji kakao mereka. Dengan harga kakao yang menguntungkan, saya yakin bahwa petani kakao tidak harus berpenghasilan rendah. Bahkan mungkin bisa memiliki penghasilan yang lebih besar dari gaji yang diterima oleh pegawai negeri. 5,000 Rp. 25 Bibit Dewo Gede Oka (35) adalah petani kakao yang dihormati dari Desa Sausu Taliabo di Kabupaten Parigi Moutong. Seperti di perkebunan kakao lainnya, mayoritas pohon kakao terinfeksi oleh penyakit pembuluh kayu (VSD vascular-streak dieback) yang mengerikan sehingga hasil panen berkurang. Oleh karena itu, ia bergabung dengan SCPP pada tahun Ia berpartisipasi dalam Pelatihan untuk Pelatih dan ditugaskan sebagai petani andalan untuk memfasilitasi SL untuk kelompoknya. Kelompok mereka, beranggota lima perempuan, diberikan pengetahuan yang komprehensif mengenai Praktek Pertanian Terbaik (GAP), teknik rehabilitasi dan peremajaan, dan pembangunan demplot dan kebun pembibitan. Kami sangat senang dengan teknologi baru untuk menanam bibit kakao unggul untuk mengatasi masalah hasil panen yang rendah. Kami didorong oleh fasilitator lapangan untuk pembibitan dan menanam bibit klon S1, S2, TSH 858 dan 45 secara berkelompok. Klon tersebut telah dievaluasi oleh Program ini untuk menghasilkan panen yang lebih banyak, melawan hama dan penyakit, dan menghasilkan biji yang berkualitas tinggi. Didorong oleh semangat kelompoknya, Dewo dipindahkan untuk menggarap sebidang tanah dan dengan dana sejumlah Rp dari uang sakunya sendiri, Dewo memulai kelompok pembibitan. Swisscontact dan Ecom mendukung upaya mereka dan memberikan mereka atap plastik UV, bahan pelindung matahari untuk naungan, dan polybag. Pada awalnya, kelompok ini berhasil menghasilkan bibit sambung pucuk untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri atas bibit berkualitas tinggi. Setelah kebutuhan kelompok terpenuhi mereka berencana untuk menjual bibit kepada sesama petani di daerah sekitarnya, yang juga akan memberikan penghasilan tambahan bagi kelompok. Selain itu, mereka akan promosi dari mulut ke mulut tentang keuntungan dari penanaman bibit sambung pucuk untuk meningkatkan hasil panen, karena sebagian besar dari petani belum mengetahui keuntungan dari teknik sambung pucuk. Saya senang bisa berkontribusi untuk keberhasilan kelompok saya. Kelompok kami menjadi lebih kuat dan kompak, kami secara sukarela akan membantu satu sama lain untuk memangkas atau meremajakan kebun kami. Upaya bersama ini akan mengurangi beban tenaga kerja, memastikan untuk saling tukar pengetahuan dan memperkuat solidaritas kelompok, Dewo mengatakan dengan senyum. Terima kasih khususnya untuk fasilitator lapangan program yang terus menerus memberikan kami informasi terbaru mengenai teknologi kakao meskipun Sekolah Lapang Petani di desa kami telah lama berakhir. Saya percaya bahwa bersama-sama kita bisa bergerak menuju kesuksesan lebih cepat di pertanian kakao, Dewo menyimpulkan. 24 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 25

14 Kebun Sayuran Membawa Berbagai Manfaat Nursiah Nurdin - EKN, Desa Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat The Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) telah membantu Nursiah dan keluarganya untuk meningkatkan hasil kakao mereka dan meningkatkan kesehatan keluarga mereka berkat pengetahuan yang diperoleh dari program gizi. Sekarang, mereka menggarap kebun sayuran kecil dan memiliki berbagai sayuran bergizi yang segar dan siap dikonsumsi. Dan juga, penghasilan tambahan dari penjualan sayur bisa menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Setelah pelatihan, saya menanam berbagai sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, selada air, dan cabai rawit sesuai yang direkomendasikan oleh program karena nilai ekonomi tanaman tersebut tinggi dan kaya nutrisi. Dari Oktober 2013 hingga Desember Bayam & Kol Pendapatan Tambahan Sawi Buncis Rp. 10 Di kebun sayur di Desa Sinyonyoi di Mamuju, seorang ibu ditemani oleh putranya yang masih kecil sibuk mencabut rumput liar di antara tanaman selada air yang rimbun. Ia adalah Nursiah Nurdin (34), seorang ibu rumah tangga dan seorang alumnus sekolah lapangan yang difasilitasi oleh SCPP. Di bulan Juli 2013, Nursiah berpartisipasi dalam sekolah lapang nutrisi untuk rumah tangga petani kakao, program ini difasilitasi oleh Swisscontact dengan Kedutaan Kerjaan Belanda. Bersama-sama dengan 25 ibu-ibu yang lain dari kelompok Padang Utama, Nursiah menerima pelatihan mengenai Praktek Gizi Terbaik (Good Nutrional Practices - GNP) meliputi topik seperti diet yang seimbang, praktek asupan makanan untuk anak yang tepat dan bagaimana mengembangkan kebun sayur dapur untuk meningkatkan asupan keluarga dengan sayuran yang bergizi. Ketika suaminya mengatakan bahwa Nursiah bisa mengikuti pelatihan tersebut, ia sebetulnya ragu-ragu. Pada waktu itu, saya berpikir bahwa saya hanya akan diajarkan untuk memasak, kata Nursiah malu-malu. Tapi ketika saya bergabung, kita benar-benar dilatih dengan topik-topik yang bermanfaat oleh fasilitator lapangan yang terampil. Kami belajar bagaimana memberikan keluarga kita asupan makanan dengan diet yang seimbang dan kaya nutrisi berdasarkan piramida makanan. Kami memperoleh pengetahuan tentang gizi untuk orang yang lebih sensitif terhadap makanan dan bagaimana membangun kebun sayur rumahan untuk memastikan pasokan makanan yang sehat. Selama penanaman bersama pertama di demplot salah satu halaman rumah peserta kelompok, Program mendistribusikan benih tanaman sayuran yang kaya gizi. Setelah pelatihan, saya menanam berbagai sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, selada air, dan cabai rawit sesuai yang direkomendasikan oleh program karena nilai ekonomi tanaman tersebut tinggi dan kaya nutrisi, Nursiah menceritakan. Dari Oktober 2013 hingga Desember 2014, Nursiah panen bayam dan kol lebih dari 20 kali, sawi 13 kali dan buncis 7 kali. Selain untuk konsumsi keluarga, Nursiah dapat menjual sayurannya ke pedagang lokal, dan mendapatkan penghasilan tambahan sampai Rp. 10 juta sejauh ini. Nursiah bukan satu-satunya peserta program yang menjual sayuran ke pedagang lokal. Para pedagang lebih memilih untuk membeli sayuran dari peserta SCPP dikarenakan penanaman dan pembudidayaan yang tepat, dan sayuransayurannya organik, tentunya, Nursiah menjelaskan. 26 Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kisah-Kisah Sukses - Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional 27

15 Swisscontact Indonesia Country Office The VIDA Building 5th Floor Kav Jl. Raya Perjuangan, No.8 Kebon Jeruk, Jakarta Barat Indonesia Phone Fax Swisscontact - SCPP Sulawesi SCPP Sulawesi Graha Pena lantai 11 Kav Jl. Urip Sumoharjo No. 20 Makassar Sulawesi Selatan Indonesia Phone or Fax Swisscontact - SCPP Sumatera SCPP Sumatera Komplek Taman Setiabudi Indah Jl. Chrysant, Blok E No.76 Medan Sumatera Utara Indonesia Phone Fax

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga

Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao

swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao Prakata Keberlangsungan produksi kakao telah menjadi perhatian dunia saat ini. Dengan banyaknya tantangan yang memperburuk produktivitas kakao

Lebih terperinci

Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao

Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao cara melakukannya Desain Produk I Beberapa Limitasi Edisi #2 Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich

Lebih terperinci

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat

Lebih terperinci

swisscontact Cerita sukses petani kakao

swisscontact Cerita sukses petani kakao swisscontact Cerita sukses petani kakao Bustami Muhammad Sabar, petani kakao dari Aceh Barat Daya dan peserta sekolah lapang yang di adakan oleh Swisscontact, telah berhasil meningkatkan produksi kakaonya

Lebih terperinci

PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN

PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN UPAYA MENINGKATKAN MENABUNG Mengapa menggunakan pedagang kakao sebagai agen menabung dan bagaimana caranya? Edisi #2 Kantor

Lebih terperinci

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website

Lebih terperinci

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia

Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website

Lebih terperinci

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014

Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014 Journal The Field Travel Rekap Inti Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone Sulawesi Selatan, 10 November 2014 2 Kemitraan 3 Pengalaman 6 Pemerintah-Swasta Langsung Komitmen yang Kuat

Lebih terperinci

Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas

Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas Kisah-Kisah Sukses Pertanian Kakao Berkelanjutan: Mengubah Kehidupan dan Membangun Komunitas Kata Pengantar Anda akan membaca kisah-kisah terbaru dari Swisscontact Sustainable Cocoa Production Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanaman kakao lindak di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU YAYASAN SEKA APRIL 2009 RANGKUMAN EKSEKUTIF Apa: Untuk mengurangi ancaman utama terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014

The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Journal The Field Travel Presiden Jokowi Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya berperan dalam pembentukan

Lebih terperinci

[ nama lembaga ] 2012

[ nama lembaga ] 2012 logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian

Lebih terperinci

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN* POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN* Muhammad Fauzan, S.P., M.Sc Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) I. PENDAHULUAN Pertanian pekarangan (atau budidaya tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana, dilaksanakan terus-menerus oleh pemerintah bersama-sama segenap warga masyarakatnya atau dilaksanakan

Lebih terperinci

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Oleh : Binti Masruroh Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peranan pertanian antara lain adalah : (1) sektor pertanian masih menyumbang sekitar

Lebih terperinci

Konsep Awal Pembangunan Ekonomi Pertanian Secara Kolektif melalui Organisasi

Konsep Awal Pembangunan Ekonomi Pertanian Secara Kolektif melalui Organisasi 1 Lampiran 1 Konsep Awal Pembangunan Ekonomi Pertanian Secara Kolektif melalui Organisasi Untuk dapat membayangkan sebuah model pembangunan ekonomi pertanian secara kolektif, maka mestilah dilihat dan

Lebih terperinci

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja

Lebih terperinci

Ketersediaan klon kakao tahan VSD

Ketersediaan klon kakao tahan VSD Alternatif Pengendalian Penyakit VSD (vascular-streak dieback) Melalui Penggantian Tajuk Tanaman Teguh Iman Santoso 1), Sudarsianto 1), dan A. Adi Prawoto 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu pemenuhannya menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Di Indonesia, pemenuhan kecukupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan sandang dan papan. Pangan sebagai kebutuhan pokok bagi kehidupan umat manusia merupakan penyedia

Lebih terperinci

adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao.

adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao. Kisah Sukses Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan KATA PENGANTAR Program Produksi Kakao Berkelanjutan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di daerah tropis karena dilalui garis khatulistiwa. Tanah yang subur dan beriklim tropis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR AgroinovasI SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR Sayuran dan buah merupakan satu dari empat pilar pangan berimbang selain biji-bijian, protein dan sedikit susu yang dianjurkan dalam pemenuhan gizi

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mayoritas penduduk di negara berkembang adalah petani. Oleh karena itu, pembangunan pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan 51 BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Harga pasaran yang

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,

Lebih terperinci

Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!!

Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!! KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!! NAMA : ELI RUSTIKA DEWI NIM : 11.01.2930 KELAS JURUSAN : 11-D3TI-02 : TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 a. Abstrak I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan pertanian, dalam pemenuhan kebutuhan hidup sektor ini merupakan tumpuan sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014 No. 76/12/33 Th. VIII, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PRODUKSI USAHA TANAMAN CABAI MERAH PER

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA Amirudin Pohan dan Yohanes Leki Seran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan perekonomian nasional Indonesia salah satunya ditopang oleh sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian penduduk Indonesia. Sektor

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU SAYURAN MELALUI SERTIFIKASI PRIMA 3 PADA KAWASAN PRIMA TANI PAAL MERAH KOTA JAMBI. Abstrak

PENINGKATAN MUTU SAYURAN MELALUI SERTIFIKASI PRIMA 3 PADA KAWASAN PRIMA TANI PAAL MERAH KOTA JAMBI. Abstrak PENINGKATAN MUTU SAYURAN MELALUI SERTIFIKASI PRIMA 3 PADA KAWASAN PRIMA TANI PAAL MERAH KOTA JAMBI Kiki Suheiti dan Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal Lima

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan

Lebih terperinci

PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM

PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM 1 Desember 2016 Putri Mumpuni Gender and Community Development Specialist - Swisscontact 1 1 Facts & Figures 2015 1000+ Employees

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit. BOKS LAPORAN PENELITIAN: KAJIAN PELUANG INVESTASI PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI I. PENDAHULUAN Laju pertumbuhan areal perkebunan

Lebih terperinci

I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT

I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT Mochamat Bintoro 1 dan Yuslaili Ningsih 2 1 Produksi Pertanian, 2 Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Politeknik Negeri Jember 1 mochamatb17@gmail.com, 2 yuslaili74@gmail.com

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha) 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian khususnya di sektor perkebunan. Sektor perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produk

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Menurut Ciputra

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum, Geografis dan Iklim Desa Cipelang Desa Cipelang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, desa ini memiliki luas daerah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH

1. PENDAHULUAN 2. STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH Lampiran 1.b. BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 71/12/73/Th. II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, DAN JERUK TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN TOTAL

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan 47 PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan cara membuang tunastunas liar seperti cabang-cabang yang tidak produktif, cabang

Lebih terperinci

ECHO Asia Notes, Issue 23 February 2015 BEKERJA BERSAMA PETANI DI MALAYSIA oleh Tan Swee Lian, Ph.D.

ECHO Asia Notes, Issue 23 February 2015 BEKERJA BERSAMA PETANI DI MALAYSIA oleh Tan Swee Lian, Ph.D. ECHO Asia Notes, Issue 23 February 2015 BEKERJA BERSAMA PETANI DI MALAYSIA oleh Tan Swee Lian, Ph.D. Terjemahan Bahasa Indonesia: Tyas Budi Utami, ECHO Asia Foundation, Thailand [Catatan Editor: Dr. Tan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM 5.1. Sejarah Singkat Wahana Farm Wahana Farm didirikan pada tahun 2007 di Darmaga, Bogor. Wahana Farm bergerak di bidang pertanian organik dengan komoditas utama rosela.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Studi tentang petani dan usahatani, terutama dari aspek budidaya sudah cukup banyak dilakukan di Indonesia. Namun, kajian dan penelitian dalam hal pemilihan

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan Juli 1997 mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian negara. Sektor pertanian di lndonesia dalam

Lebih terperinci

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi   Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014 BUDIDAYA SAYURAN Paramita Cahyaningrum Kuswandi Email : paramita@uny.ac.id Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014 Budidaya Tanaman Sayuran Langkah-langkah yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen kakao terbesar

Lebih terperinci

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang. ELABORASI Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian telah terbukti memiliki peranan penting bagi pembangunan perekonomian suatu bangsa. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang berperan

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG USAHA Durian merupakan salah satu jenis buah yang sangat di idolakan di Indonesia. Sesuai dengan sebutan durian yang di duga berasal dari istilah melayu, buah ini sudah

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia

Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 2014 Daftar Isi 4 6 8 12 22 12 24 14 26 15 16 17 Wilayah Implementasi SCPP Latar Belakang dan Pendekatan Pencapaian Program sampai 2014 Praktik

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara

Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara No. 107 November - Desember 2014 www.bakti.or.id Nurman Sang Penebar Benih Harapan Mendekatkan Parlemen dengan Rakyat Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian subsektor perkebunan mempunyai arti penting dan strategis terutama di negara yang sedang berkembang, yang selalu berupaya: (1) memanfaatkan kekayaan

Lebih terperinci

Alang-alang dan Manusia

Alang-alang dan Manusia Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah

Lebih terperinci

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA BAB I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena berkah kekayaan alam yang berlimpah, terutama di bidang sumber

Lebih terperinci

Si Hijau Pembawa Berkah

Si Hijau Pembawa Berkah Lembar Kerja Kegiatan Sosial Berkelanjutan Palangka Raya, 17 Maret 2015 Si Hijau Pembawa Berkah Kegiatan sosial di Kelurahan Bukit Tunggal adalah salah satu contoh kegiatan sosial yang berkelanjutan. Hal

Lebih terperinci

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN Menghias rumah tinggal dengan tanaman hias? Itu sudah biasa. Lain halnya yang dilakukan para ibu anggota Kelompok Wanita Tani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (Back to nature) telah menjadi trend baru masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) merupakan program yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.

Lebih terperinci

Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah

Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah Gayo merupakan daerah dataran tinggi di wilayah tengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Secara umum posisi sektor perkebunan dalam perekonomian nasional

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain

Lebih terperinci