The Field Travel. Presiden Jokowi. Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014
|
|
- Leony Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Journal The Field Travel Presiden Jokowi Blusukan untuk Kakao Mamuju - Sulawesi Barat, 6 November 2014
2
3 Selamat Datang di Journal Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) Mitra yang terhormat, Pada tanggal 6 November 2014, Provinsi Sulawesi Barat menjadi tuan rumah untuk kunjungan Presiden Joko Widodo ke salah satu wilayah pelaksanaan Nestlé Cocoa Plan dan SCPP di Desa Saletto, Kabupaten Mamuju. Ratusan warga desa dan pejabat pemerintah sangat antusias menyambut kedatangan Presiden dan menunjukkan kehidupan dan pekerjaan petani kakao. Dalam kunjungan tersebut beberapa komitmen penting disepakati untuk mendorong keberlanjutan produksi kakao. SCPP bersama-sama dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) akan segera menindaklanjuti komitmen yang disampaikan oleh Presiden di kebun kakao di Desa Salleto. Hari itu merupakan hari yang besar bagi sektor kakao Indonesia. Journal ini menceritakan kegembiraan yang disaksikan oleh Tim Public Relations Swisscontact-SCPP. Terima kasih banyak atas semua dukungan Anda kepada program kami dan petani kakao di Indonesia. Ayo rawat kebun! Sorotan Edisi Ini Blusukan untuk Kakao Harapan dari Salleto Komitmen untuk keberlanjutan kakao Tentang Program Cerita Sukses TIM REDAKSI PENANGGUNG JAWAB Manfred Borer PENERBIT Swisscontact Indonesia EDITOR Chandra Manalu, Megi Wahyuni Joko Widodo atau yang lebih dikenal Jokowi, melakukan rutinitas inspeksi langsung yang lebih dikenal dengan Blusukan ke Mamuju... Sungguh luar biasa melihat dan merasakan emosi ketika Jokowi berdiri di tengah-tengah kerumunan masyarakat... Pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar Rp. 1,2 Triliun (USD 100 Juta) untuk pengembangan kakao berkelanjutan di Indonesia... Swisscontact - SCPP, bekerja sama dengan Nestlé Cocoa Plan, yang didanai oleh Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO)... Sekarang lahan kakao saya terlihat lebih baik dan bisa menghasilkan sekitar 500 kg per tahun dari 0,5 hektar lahan... GRAFIK DISAIN Roy Prasetyo KONTRIBUTOR Ratih Kusumastuti, Valeska Liviani Priadi, Pemprov Sulbar Rini Indrayanti (CSP) ASISTEN EDITOR Somad Bin Yusup PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL Mamuju, 6 November 2014
4 Di kebun kakao di Salleto - Mamuju: Presiden Jokowi meninjau kebun kakao milik masyarakat, dikelilingi oleh ratusan penduduk setempat yang beruntung bertemu dengan beliau 4 PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL
5 Blusukan untuk Kakao Tanggal 6 November 2014 merupakan hari yang tak terlupakan bagi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam sektor kakao di Indonesia, khususnya petani kakao di Kabupaten Mamuju. Pada hari yang cerah itu, Presiden Republik Indonesia yang baru dilantik, Joko Widodo atau yang dipanggil Jokowi, melakukan blusukan ke Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Sebagai salah satu provinsi termuda di Indonesia, Sulbar sedang berbenah untuk kemajuan perekonomiannya. Provinsi ini memasok sekitar 24% dari total produksi biji kakao di Indonesia, salah satu pemasok terbesar secara nasional. Kakao merupakan komoditas unggulan di Sulbar sehingga dijadikan salah satu fokus kunjungan Presiden kali ini. Selama kunjungannya di Mamuju, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk mengunjungi kebun kakao di Desa Salleto untuk meninjau kemajuan Gerakan Nasional Kakao (Gernas Kakao) serta sarana dan prasarana yang tersedia untuk pertanian kakao. Kunjungan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kakao terbesar di dunia, saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Desa Salleto merupakan salah satu dari 236 desa di Sulbar yang menjadi wilayah pelaksanaan program Swisscontact-SCPP. Melalui kerjasama dengan Nestlé Cocoa Plan (NCP), dan didanai oleh Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO), SCPP telah memfasilitasi Sekolah Lapang Petani (Farmer Field School, FFS) dalam modul praktek-praktek pertanian terbaik untuk petani kakao (lihat infografik). Kunjungan Presiden Jokowi merupakan peristiwa yang penting. Diantara ratusan orang, Country Director Swisscontact sekaligus Program Director SCPP - Manfred Borer hadir untuk menampilkan capaiancapaian Program. Beliau didampingi oleh Regional Program Manager Sulawesi - Haerul Nangngareng, dan perwakilan CSP - Igor Rangga. Mewakili Nestlé, Sustainability Director PT. Nestlé Indonesia - R. Wisman Djaja, dan VP - Corporate Affairs - Ratih Kusumastuti, juga turut hadir. Tim Public Relations SCPP beruntung dapat berpartisipasi dalam mensukseskan kunjungan tersebut yang mungkin merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Gubernur Sulawesi Barat - H. Anwar Adnan Saleh memperkenalkan Manfred Borer (Swisscontact) dan R. Wisman Djaja (Nestlé) kepada Presiden Jokowi. Mamuju, 6 November
6 Sebelum kedatangan Presiden Jokowi ke Salleto, ratusan warga menunggu dengan sangat antusias, termasuk Country Director Swisscontact/ Program Director SCPP - Manfred Borer, Regional Program Manager Sulawesi - Haerul Nangngareng, dan Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar,Kementerian Pertanian Republik Indonesia - Ir. Azwar, AB.MSi. 6 PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL
7 Harapan dari Salleto Didampingi oleh Ibu Negara - Iriana Jokowi, Presiden dan rombongan menuju Saletto sekitar jam 10 pagi. Selama perjalanan Beliau didampingi oleh Menteri Pertanian - Dr. Ir. H. A. Amran Sulaiman, MP, dan Gubernur Sulawesi Barat - H. Anwar Adnan Saleh. Sungguh luar biasa melihat dan merasakan suasana ketika Jokowi duduk di tengah-tengah kerumunan ratusan warga. Dan membayangkan betapa rumitnya sistem pengamanan kepresidenan. Beliau tiba-tiba menghentikan mobilnya ditengah-tengah perjalanan untuk berbicara dengan warga disepanjang jalan. Di kebun kakao di Salleto, Beliau duduk di atas tanah bersama-sama petani untuk mendengarkan cerita tentang kehidupan mereka, dan apa yang mereka harapkan dari pemerintah. Tidak ada persiapan sama sekali, hanya beberapa warga desa yang beruntung duduk di barisan paling depan di bawah pohon kakao dan paling dekat dengan Jokowi. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mewakili masyarakat, menyampaikan harapan masyarakat untuk pembangunan pabrik pengolahan kakao demi peningkatan mata pencaharian penduduk setempat. Disekelilingnya, ratusan warga berusaha mendorong maju dalam kerumunan untuk bisa melihat sekilas presiden mereka. Tim kami hanya berdiri, tidak terganggu, tepat dibelakang beliau dan ajudannya, para menteri, dan ibu negara. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun dengan ketat mengelilingi beliau di tengah-tengah kerumunan. Sangatlah menakjubkan melihat sosok beliau yang rendah hati, duduk di tengah-tengah kerumunan ratusan petani kakao, dan berbicara langsung dengan mereka. Presiden Jokowi berkomitmen untuk mengalokasikan Rp. 1,2 triliun untuk revitalisasi kebun kakao rakyat untuk mendukung visi Indonesia menjadi produsen kakao terbesar di dunia. (Kiri) Presiden Jokowi berhenti di meja pameran yang disiapkan oleh Swisscontact-SCPP, dan disambut hangat oleh warga setempat yang berbahagia bertemu beliau. (Kanan) Ketika memasuki kebun, Gubernur menjelaskan tentang kemajuan sektor kakao di provinsi ini. Mamuju, 6 November
8 (Gambar paling atas) Presiden Jokowi, didampingi Ibu Negara - Iriana Jokowi, dan Menteri Pertanian - Dr. Ir. H. A. Amran Sulaiman, menunjukkan salah satu kartu ajaib yang akan dibagikan ke seluruh masyarakat yang membutuhkan, termasuk petani petani kakao di pedesaan. (Kanan) Foto Kelompok Tani Tunas Baru dari Salleto yang beruntung mendapat kunjungan Presiden Jokowi. (Kiri) Swisscontact bersama CSP memamerkan contoh bibit kakao, buah dan biji kakao, materi pelatihan, dan brosur bagi warga desa termasuk petani kakao untuk sosialisasi Program. 8 PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL
9 Komitmen untuk Keberlanjutan Kakao Bagi kami, kunjungan ini merupakan momentum yang penting untuk pengembangan sektor kakao di Indonesia. Ketika Presiden Jokowi berpidato, beliau menyuarakan komitmen pemerintah yang kita nantikan untuk keberlanjutan kakao. Beliau mengumumkan rencana pemerintah untuk mengalokasikan Rp. 1,2 Triliun (USD 100 Juta) untuk pertanian kakao berkelanjutan di Indonesia. Beliau mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun kedepan, Indonesia menargetkan untuk menjadi produsen kakao terbesar di dunia, menyaingi Pantai Gading dan Ghana. Jangka waktu yang ditetapkan oleh Presiden lebih pendek dibandingkan rencana CSP dalam Roadmap Keberlanjutan Kakao Indonesia Swisscontact dan anggota CSP lainnya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai target sebelum Saat ini Swisscontact bekerja sama dengan Kantor Eksekutif CSP untuk mengembangkan strategi penguatan kapasitas forum kakao di Sulawesi Barat dalam hal koordinasi dan komunikasi untuk pengembangan sektor kakao di provinsi tersebut. Sebelum kedatangan Presiden, Swisscontact bersama CSP memamerkan contoh bibit, buah dan biji kakao, materi pelatihan, dan brosur untuk warga setempat termasuk petani kakao untuk sosialisasi program. Selama kunjungan Presiden, staf SCPP dan staf Dinas Perkebunan memberikan penjelasan dan menyerahkan publikasi dan Manual kepada Menteri Pertanian. Di salah satu meja pameran, Presiden Jokowi mengangkat dan memeriksa bibit kakao yang berumur 3 bulan bahkan memakan daging kakao dari buah yang baru dibuka. Selama kunjungannya, Presiden Jokowi juga mensosialisasikan tiga kartu ajaib; Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera dan membagikannya secara simbolis kepada petani kakao. Pembagian kartu tersebut dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan secara gratis. Syamsudin dari kelompok tani Tunas Baru menjadi salah satu petani yang beruntung menerima kartu ajaib tersebut langsung dari Presiden. Kartu ini bermanfaat untuk menjamin kesejahteraan petani kakao kecil sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengembangan pertanian kakao mereka. Tanpa disadari, satu jam berlalu. Karena alasan keamanan, Experimental and Development (ED) Farm atau fasilitas percobaan dan demonstrasi pertanian kakao dari Nestlé tidak bisa dikunjungi seperti yang dijadwalkan sebelumnya. Presiden Jokowi beserta rombongan melanjutkan kegiatan kunjungan ke Kendari, Sulawesi Tenggara setelah makan siang di rumah dinas Gubernur Sulawesi Barat. Kehadiran Presiden Jokowi di kebun kakao di Mamuju menjadi angin segar bagi sektor kakao Indonesia. Selain itu, komitmen pemerintah membawa harapan bagi pengembangan sektor kakao di Indonesia dan mendorong pencapaian target Indonesia menjadi negara penghasil kakao terbesar di dunia. Mamuju, 6 November
10 Tentang Program Swisscontact - SCPP, bekerja sama dengan Nestlé Cocoa Plan, dan didanai oleh Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO), The Sustainable Trade Initiative (IDH), dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda memfasilitasi penguatan keahlian teknis kepada petani kakao untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi mereka, juga mendukung organisasi petani di Sulawesi Barat. Program ini memberikan pelatihan sekolah lapang petani, penyediaan klon unggul, promosi transparansi dalam rantai pasokan yang berkelanjutan, dan membangun fasilitas percobaan dan demonstrasi pertanian kakao (ED Farm) sebagai pusat pembelajaran petani kakao. Sebagai pelaksana program, SCPP memperkenalkan pendekatan holistik yang melibatkan pelatihan bagi petani yang ditargetkan melalui kerjasama yang erat dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju dan Majene, serta Gerakan Nasional Kakao (Gernas Kakao). 10 Praktek Pertanian Terbaik dan Sistem alih-teknologi Proses pengetahuan dan teknologi baru dilakukan melalui pelatihan sekolah lapang yang memberikan modul Praktek Pertanian Terbaik (Good Agricultural Practices, GAP) kepada petani, pembuatan lahan belajar (demo-plot), kebun pembibitan, serta pelatihan teknik rehabilitasi dan peremajaan tanaman kakao di Pusat Pembelajaran (Learning Center). Integrasi Nutrisi dan Sensivitas Gender Modul Praktek Gizi Terbaik (Good Nutrion Practices, GNP) mendorong pembuatan kebun keluarga, mempromosikan diet seimbang, serta makanan yang kaya gizi bagi rumah tangga petani kakao. Program ini juga mempromosikan keterlibatan aktif perempuan dalam seluruh komponennya. Organisasi Petani, Akses Pasar dan Sertifikasi Organisasi petani mendorong pemberdayaan petani, penyebaran modul-modul secara efisien, membentuk struktur investasi, dan memungkinkan petani mencapai nilai tambah dalam rantai nilai. Program ini juga mempromosikan peningkatan kualitas dan pengolahan pasca panen bagi produksi petani melalui sertifikasi dan ketertelusuran biji kakao. Pembiayaan Bisnis Pertanian Terpadu Program ini meningkatkan akses ke pembiayaan komersial dengan menggunakan pendekatan-pendekatan pasar dan berfokus pada intervensi strategis seperti pengembangan kapasitas petani, penguatan koperasi, promosi menabung, dan fasilitasi di sektor-sektor terkait. Pengelolaan Jaringan dan Platform Program ini secara konsisten melibatkan lembaga-lembaga pemerintah, Sektor Swasta, Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan Kemitraan untuk Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro), dan lembaga internasional. PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL TARGET 2015 PENCAPAIAN* kg/ha/tahun Target & Pencapaian ,000 5,124 0 Petani Kakao Petani Kakao * Per November 2014 Produktivitas 430 4,000 Peserta GNP 2,982 Peserta GNP Majene Baseline Komposisi Kebun (%) 100 Rumah Pembibitan 42 Rumah Pembibitan Daerah Pelaksanaan Program di Sulbar ,124 Desa Kecamatan Kabupaten 592 Kelompok Petani Petani Kakao 17% Petani Perempuan 471 Mamuju Postline 716 Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Menghasilkan Tanaman Rusak Tanaman Lain 200 Kelompok Petani 171 Kelompok Petani % 12% 67% 11% 10%
11 Setia Menanam Kakao Muhammad Takdir, Majene, Nestlé Saya sangat bersyukur atas program dari Nestlé dan Swisscontact di desa kami. Sekarang kebun saya kelihataan lebih terawat dan memproduksi 500 kg per tahun di lahan seluas 0,5 hektar. Kemajuan seperti ini membuat kami para petani muda merasa lebih termotivasi untuk membudidayakan kakao dan berkeinginan untuk menjadikan kakao sebagai usaha keluarga untuk menjamin keberlangsungan kakao dan sektor kakao Indonesia secara keseluruhan. MUHAMMAD TAKDIR (30) adalah petani kakao muda dari Desa Ulidang, Kabupaten Majene di Provinsi Sulawesi Barat. Seperti kebanyakan anak didaerahnya, Takdir belajar secara tradisional keahlian menanam kakao dari orangtuanya dan para tetangganya. Di tahun 2013, bersama dengan anggota lain dari kelompok tani Sinar Lemo-lemo, ia menerima pelatihan intensif melalui sekolah lapang yang diadakan oleh Swisscontact dan Nestlé. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas di tahun 2001, Takdir diwariskan oleh orang tuanya lahan kakao seluas 0,5 hektar. Kebunnya hanya ditanami sebanyak 300 pohon dikarenakan lokasinya yang berbatu dan berbukit-bukit. Sebelum ikut sekolah lapang, Takdir tidak tahu bagaimana merawat kebunnya. Dengan pengetahuan yang terbatas, pohon kakao dikebunnya tumbuh hingga 4 meter. Takdir juga menggunakan sarana produksi dengan tidak semestinya dengan menggunakan pestisida dalam jumlah berlebihan untuk mengurangi hama dan penyakit. Perlakuan tersebut berdampak terhadap kondisi kebun yang semakin buruk dan mengakibatkan penurunan hasil panen. Saya bersyukur, Nestlé dan Swisscontact hadir di desa kami dengan program sekolah lapang. Pelatihan tersebut mengajarkan kami tentang berbagai teknik budidaya kakao yang benar seperti teknik perawatan, rehabilitasi, pengembangan pembibitan serta mengatasi hama dan penyakit dan penanganan pasca panen. Tidak lama setelah pelatihan, saya sadar bahwa apa yang saya lakukan di kebun saya salah. Saya segera memotong cabang-cabang yang tinggi untuk perawatan yang lebih mudah agar pohon kakao mendapat cahaya matahari yang cukup. Saya menggunakan pestisida organik buatan saya sendiri untuk mengurangi pemakaian bahan kimia di kebun saya. Saya juga melakukan sambung samping pada pohon-pohon kakao yang tua untuk meremajakan kembali kebun saya, dengan klon unggul s1 dan s2. Untuk penghasilan tambahan, pelatihan juga menyarankan kami untuk memadukan kakao dengan tanaman cabai karena mudah dirawat dan tidak membahayakan tanaman kakao. Penghasilan tambahan tersebut bahkan cukup untuk membeli bahan makanan walaupun nilai ekonomisnya tidak setinggi kakao. Mamuju, 6 November
12 Swisscontact - SCPP Sumatra Komplek Taman Setia Budi Indah I, Jl. Chrysant Blok E No. 76 Medan Tel.: Swisscontact Indonesia Country Office THE VIDA Building 5th Floor 01-04, Jl. Raya Perjuangan No. 8, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Tel.: Swisscontact - SCPP Sulawesi Gedung Graha Pena lantai 11, Kav , Jl. Urip Sumoharjo, No. 20 Makassar Tel./Fax:
Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Pembiayaan Lahan bagi Petani Kakao cara melakukannya Desain Produk I Beberapa Limitasi Edisi #2 Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich
Lebih terperinciDuta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone. The Field Travel. Rekap Inti. Sulawesi Selatan, 10 November 2014
Journal The Field Travel Rekap Inti Duta Besar Swiss H.E. Dr. Yvonne Baumann Kunjungan ke Bone Sulawesi Selatan, 10 November 2014 2 Kemitraan 3 Pengalaman 6 Pemerintah-Swasta Langsung Komitmen yang Kuat
Lebih terperinciKomponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program. Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi. * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga
Komponen GNP * dalam Sustainable Cocoa Production Program Sebuah Pembelajaran dari Sulawesi * Good Nutritional Practices / Praktik Gizi Keluarga Kantor Pusat Swisscontact Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich
Lebih terperinciStok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia
Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website
Lebih terperinciStok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia
Stok Karbon SCPP dan Jejak Karbon di Sektor Kakao Indonesia SWISSCONTACT Head Office Hardturmstrasse 123 CH-8005 Zurich Phone : +41 44 454 17 17 Fax : +41 44 454 17 97 Email : info@swisscontact.ch Website
Lebih terperinciPEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PEDAGANG KAKAO SEBAGAI AGEN TABUNGAN UPAYA MENINGKATKAN MENABUNG Mengapa menggunakan pedagang kakao sebagai agen menabung dan bagaimana caranya? Edisi #2 Kantor
Lebih terperinciswisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao
swisscontact Cerita Sukses Generasi Penerus Petani Kakao Prakata Keberlangsungan produksi kakao telah menjadi perhatian dunia saat ini. Dengan banyaknya tantangan yang memperburuk produktivitas kakao
Lebih terperinciswisscontact Cerita sukses petani kakao
swisscontact Cerita sukses petani kakao Bustami Muhammad Sabar, petani kakao dari Aceh Barat Daya dan peserta sekolah lapang yang di adakan oleh Swisscontact, telah berhasil meningkatkan produksi kakaonya
Lebih terperinciPEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM
PEREMPUAN DALAM MATA RANTAI KAKAO: SUSTAINABLE COCOA PRODUCTION PROGRAM 1 Desember 2016 Putri Mumpuni Gender and Community Development Specialist - Swisscontact 1 1 Facts & Figures 2015 1000+ Employees
Lebih terperinciCocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra
R Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra Swiss Confederation Federal Department of Economic Affairs, Education and Research EAER State Secretariat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Peranan pertanian antara lain adalah : (1) sektor pertanian masih menyumbang sekitar
Lebih terperinciMemperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen
RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani
PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani SCPP Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan
Lebih terperinci[ nama lembaga ] 2012
logo lembaga 1.04.02 KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES DI WILAYAH GERNAS KAKAO Prof. Dr. Ir. Azmi Dhalimi, SU Balai Besar Pengkajian
Lebih terperinciProgram Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia
Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 2014 Daftar Isi 4 6 8 12 22 12 24 14 26 15 16 17 Wilayah Implementasi SCPP Latar Belakang dan Pendekatan Pencapaian Program sampai 2014 Praktik
Lebih terperinciProgram Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia
Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tahunan 215 Daftar Isi Latar Belakang Program Peta Cluster Pendekatan Menyeluruh 212-215 Hasil Program sampai dengan Desember 215 Mengukur Dampak
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,
Lebih terperinciBusiness Enabling Environment of Cocoa Value Chain Mendorong Perbaikan Lingkungan Usaha pada Rantai Nilai Kakao
Business Enabling Environment of Cocoa Value Chain Mendorong Perbaikan Lingkungan Usaha pada Rantai Nilai Kakao KPPOD Membangun Indonesia dari Daerah Tentang KPPOD Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian mengenai strategi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan, maka prioritas strategi yang direkomendasikan untuk mendukung
Lebih terperinciPIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA
PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA The Business and Investment Forum for Downstream Palm Oil Industry Rotterdam, Belanda, 4 September 2015 Bismillahirrohmanirrahim 1. Yang Terhormat
Lebih terperinciPENGELOLAAN KAKAO LESTARI
PENGELOLAAN KAKAO LESTARI Sebagai bagian dari upaya mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, MCA-Indonesia membangun kemitraan publik-swasta dan dengan lembaga swadaya masyarakat
Lebih terperinciFasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI
Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI 2 Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI: Kemitraan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciMembangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)
Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Desi Kusumadewi Senior Program Manager Landscape & Commodities IDH, The Sustainable Trade Initiative
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN KETUA UMUM IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA INOVASI RANTAI NILAI SEKTOR AGRO DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI FINANCIAL INCLUSION
KATA SAMBUTAN KETUA UMUM IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA INOVASI RANTAI NILAI SEKTOR AGRO DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI FINANCIAL INCLUSION UNTUK PETANI Diselenggarakan Oleh: KADIN, ISEI, PISAgro Balai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia pangan bagi
Lebih terperinciRESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan
ABSTRAK Upaya Swisscontact yang dilakukan di dalam negeri, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya manusia, dan mensosialisasikan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.157, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN. Penanganan. Fakir Miskin. Pendekatan Wilayah. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449) PERATURAN
Lebih terperinciPe n g e m b a n g a n
Potensi Ekonomi Kakao sebagai Sumber Pendapatan Petani Lya Aklimawati 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 9 Jember 68118 Petani kakao akan tersenyum ketika harga biji kakao
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja
Lebih terperinciPanduan Pengembangan Usaha Kakao di Daerah
Panduan Pengembangan Usaha Kakao di Daerah KERJASAMA ANTARA: FORD FOUNDATION dengan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Jakarta 2013 Panduan Pengembangan Usaha Kakao Di Daerah Bab. I Pendahuluan
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya
VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun
Lebih terperinciLOKAKARYA KAKAO INDONESIA
LOKAKARYA KAKAO INDONESIA 2013 Dalam Rangka Peringatan Hari Kakao Indonesia Tema Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Menuju Kakao Indonesia Berkelanjutan Jakarta, 18 September 2013 Indonesia sebagai
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan potensial untuk dikembangkan menjadi andalan ekspor. Menurut ICCO (2012) pada tahun 2011, Indonesia merupakan produsen biji
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, di mana perekonomian dunia semakin terintegrasi. Kebijakan proteksi, seperi tarif, subsidi, kuota dan bentuk-bentuk hambatan lain, yang
Lebih terperinciVIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN
VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN 8.1. Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat pembangunan perdesaan di Kabupaten Bogor adalah: 1. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya masalah komunikasi disebabkan oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya masalah komunikasi disebabkan oleh adanya pemahaman yang kurang mengenai faktor-faktor penting dan sangat diperlukan dalam berkomunikasi. Seperti
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN
SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN International Conference on Sustainable Mangrove Ecosystems Bali, 18 April 2017 Yang kami
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTISE DI WILAYAH GERNAS KAKAO
LAPORAN KEMAJUAN KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTISE DI WILAYAH GERNAS KAKAO PROGRAM: INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN
Lebih terperinciHotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016
SAMBUTAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN/ SEKRETARIS DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH TIMUR Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016 Assalaamu
Lebih terperinciDUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN
DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL Direktur Jenderal Perkebunan disampaikan pada Rapat Kerja Revitalisasi Industri yang Didukung oleh Reformasi Birokrasi 18
Lebih terperinciKeputusan Menteri Kehutanan No. 31 Tahun 2001 Tentang : Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan
Keputusan Menteri Kehutanan No. 31 Tahun 2001 Tentang : Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 677/Kpts-II/1998 jo Keputusan Menteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen kakao terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi sumberdaya lahan dan dan sumber daya manusia yang ada di wilayah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perkebunan merupakan salah satu program pembangunan di sektor pertanian yang berperan cukup besar dalam rangka perbaikan ekonomi wilayah termasuk ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran pembangunan nasional diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor pertanian memiliki
Lebih terperincitersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.
ELABORASI Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN GELAR BATIK NUSANTARA 2015 JAKARTA CONVENTION CENTER JUNI 2015
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN GELAR BATIK NUSANTARA 2015 JAKARTA CONVENTION CENTER 24 28 JUNI 2015 Yth. Presiden Republik Indonesia beserta istri; Yth. Para Menteri Kabinet
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI BHINEKA TUNGGAL IKA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan
Lebih terperinciI B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT
I B M KELOMPOK TANI KOPI RAKYAT Mochamat Bintoro 1 dan Yuslaili Ningsih 2 1 Produksi Pertanian, 2 Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Politeknik Negeri Jember 1 mochamatb17@gmail.com, 2 yuslaili74@gmail.com
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012
1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara
Lebih terperinciadalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani kakao.
Kisah Sukses Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan KATA PENGANTAR Program Produksi Kakao Berkelanjutan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016
SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Sayur dan buah merupakan komoditas pertanian yang sangat berpotensi dalam memajukan dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, komoditas sayur dan buah Indonesia
Lebih terperinciMemperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada
RI N G K ASA N KEG IATA N BANDUNG, 3 APRIL 2017, JAKARTA, 10 APRIL 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan
Lebih terperinciSNV Indonesia. Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations
SNV Indonesia Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Antara Kementerian Dalam Negeri dengan Internasional Non-Goverment Organisations Kerjasama antara... Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Stichting
Lebih terperinciMembangun pasar kopi inklusif
Membangun pasar kopi inklusif Manfaat dari kekuatan kopi Potensi kopi Indonesia sangat besar, karenanya Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dan sektor kopi mempekerjakan ratusan
Lebih terperinciPENGANTAR. Ir. Suprapti
PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis
Lebih terperinciKepada Yth. Bapak/Ibu/Responden Warga Pematang Raya, Sondi Raya Merek Raya
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN PERDESAAN Jalan Sivitas Akademika, Tel. 8212453, Kode Pos 20155 - Medan Perihal: Mohon Kesediaan Mengisi
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari : Kamis Tanggal : 31 Juli 2008 Pukul : 09.00 Wib
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati
Lebih terperinciBAHAN MASUKAN PAPARAN DIRJEN PDN PADA LOKAKARYA KAKAO 2013 SESI MATERI: RANTAI TATA NIAGA KAKAO. Jakarta, 18 September 2013
BAHAN MASUKAN PAPARAN DIRJEN PDN PADA LOKAKARYA KAKAO 2013 SESI MATERI: RANTAI TATA NIAGA KAKAO Jakarta, 18 September 2013 Kebijakan Tata Niaga Komoditi MEKANISME PASAR Harga dan ketersediaan barang tergantungpadasupply-demand
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI DI KABUPATEN BANTUL I. PENDAHULUAN
ANALISIS FINANSIAL USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI DI KABUPATEN BANTUL A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciSwiss Government Commitment for Promoting Sustainable Cocoa Value Chain in Indonesia
Media release English In Bahasa please see below Swiss Government Commitment for Promoting Sustainable Cocoa Value Chain in Indonesia Mamuju Indonesia, 21 April 2015 Swiss State Secretary for Economic
Lebih terperinciEuropean Union. Potensi rotan ramah lingkungan
European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang
Lebih terperinciPOHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :
Lebih terperinciMuslim M. Amin Sama halnya dengan kakao, Indonesia juga dikenal sebagai produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah...
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndonesia dikenal sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Untuk lingkup Asia, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian dan perkebunan memegang peranan penting dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dan perkebunan memegang peranan penting dan merupakan sektor dalam perekonomian negara berkembang termasuk Indonesia. Pentingnya sektor-sektor pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi, persaingan antarbangsa semakin ketat. Hanya bangsa yang mampu mengembangkan daya sainglah yang bisa maju dan bertahan. Produksi yang tinggi harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting
Lebih terperinciKisah-Kisah Sukses. Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional
Kisah-Kisah Sukses Langkah Menuju Pertanian Kakao Profesional Kementerian Dalam Negeri R Kata Pengantar Daftar Isi Sejak hari pertama program ini diluncurkan, SCPP bersama dengan mitra swastanya tanpa
Lebih terperinciTEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN
TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanaman kakao lindak di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan
Lebih terperinciProgram Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia
Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia Laporan Tengah Tahunan (Bi Annual) 215 Program Produksi Kakao Berkelanjutan Indonesia - Laporan Tengah Tahunan (Bi Annual) 215 1 Daftar Isi Latar Belakang
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016 Kepada Yang Terhormat: 1. Saudara Rektor Universitas Nusa
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada
RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian
Lebih terperinci2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2015 PEMERINTAHAN. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pembinaan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717). PERATURAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2009
Lebih terperinciALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 14 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29
Lebih terperinciPROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH
PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH (Januari 2016) CV. AGRO BINTANG SEJAHTERA Jl. Terusan Noch Kartanegara No. 1A Kel. Kota Wetan Kec. Garut Kota Kab. Garut Jawa Barat Hp. 081321801417 (Khaerul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2014 KEPENDUDUKAN. Transmigrasi. Wilayah. Kawasan. Lokasi. Pemukiman. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5497) PERATURAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan perkebunan karet terluas di dunia, meskipun tanaman tersebut baru terintroduksi pada tahun 1864. Hanya dalam kurun waktu sekitar 150
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS PETANI PADI SAWAH ORGANIK DI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH
PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM PRODUKSI PADI STUDI KASUS PETANI PADI SAWAH ORGANIK DI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH Ronnie S. Natawidjaja, Haris F. Harahap, dan Henri W. Perkasa Center for Agrifood Policy
Lebih terperinciProgram Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara
No. 107 November - Desember 2014 www.bakti.or.id Nurman Sang Penebar Benih Harapan Mendekatkan Parlemen dengan Rakyat Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan
Lebih terperinciARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT
ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT Hotel Mercure Surabaya, 16 Mei 2016 Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Lebih terperinci