BAB II COLUMBIFORMES, COLUMBIDAE, JENIS-JENIS MERPATI, MERPATI BALAP (Columba livia), STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI
|
|
- Indra Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II COLUMBIFORMES, COLUMBIDAE, JENIS-JENIS MERPATI, MERPATI BALAP (Columba livia), STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI A. Ordo Columbiformes Kemampuan terbang memunginkan burung dapat bersarang di pohon sehingga terhindar dari predator. Pohon juga merupakan sumber makanan yang menyediakan biji-bijian dan buah-buahan, dan tunas bagi burung-burung ini. Dedaunan jarang menjadi bahan makanan mereka karena energinya rendah, namun insect dan ulat yang memakan dedaunan sangat penting sebagai sumber bagi burung-burung arboreal. Burung arboreal dibagi menjadi dua kelompok utama. Kelompok satu yaitu: Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, dan Coliiformes. Kelompok kedua yaitu: Coraciformes, Trogoniformes, dan Piciformes. Kelompok satu terdiri atas burung-burung yang umumnya herbivor. Dan membuat sarang di daerah terbuka. Kelompok kedua terdiri atas burungburung yang membuat sarang di dalam lubang pohon. Secara umum burung arboreal mempunyai kaki yang beradaptasi untuk bertengger, dengan tendon jarijari yang tersusun sedemikian rupa untuk memperkuat cengkraman ketika sendisendi kaki menunjang tubuh burung. Beberapa kelompok mempunyai cara mencengkram yang lebih khusus, dengan pola jari-jari dua ke arah depan dan dua lainnya ke arah belakang (zygodactylus) dan kelompok lainnya mempunyai jari 8
2 9 terluar yang menghadap ke samping (semizygodactlyus), sehingga mereka dapat mencekram tempat bertenggernya dan berlari-lari di sepanjang dahan pohon. 1. Ciri-ciri Ordo Columbiformes a. Anggotanya bejalan di tanah atau arboreal dengan ukuran berkisar dari yang kecil hingga besar (15-84 cm). b. Plumae rapat dan lembut, kriptik atau berwarna cerah, dan bahkan ada yang berwarna metalik (Columbidae). c. Paruh sangat pendek, agak lemah dan berbentuk kerucut (Pteroclididae): berukuran sedang, ramping, kuat dan mempunyai cere berdaging di pangkalnya (merpati). d. Kaki pendek tetapi kuat, mempunyai tiga jari kaki ke depan, bercakar, jari belakang ada atau tidak ada. e. Sayap panjang dan runcing, dapat terbang cepat tetapi menimbulkan suara. f. Sarang dibuat di dataran terbuka dari ranting-ranting (merpati) atau dengan mencakar-cakar tanah (sandgrous). Jumlah telur 1-3 butir berwarna putih atau perak. g. Palatum schizognathous. h. Anak-anaknya altricial atau precoccial (Gambar 2.1.). i. Sub ordo terdiri dari Pteroclididae (syrrhaptes), Columbidae (Columba, treptopelia).
3 10 a b Gambar 2.1. Anak Burung yang Baru Menetas a. Precoccial, b. Altricial (Sumber: gildartphoto.com) B. Famili Columbidae Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan panjang tubuh berkisar antara cm dengan berat gram, memiliki kepala berukuran kecil dengan paruh dan kaki yang pendek. Sebanyak 44% bagian tubuh terdiri dari otot terbang sehingga memiliki kemampuan terbang yang baik dan terarah. Ciri lainnya yaitu tubuh kokoh, leher pendek, paruh ramping, dan cere berdaging. Distribusi famili Columbidae tersebar luas di seluruh dunia, terutama di hutan hujan tropis (Pereira et al., 2007). Terdapat dua jenis burung famili Columbidae berdasarkan sumber makanannya, yaitu burung pemakan biji-bijian dan pemakan buah. Burung pemakan biji-bijian biasanya berwarna gelap seperti abu-abu atau coklat, sedangkan pemakan buah berwarna lebih cerah (Burgess, 2009). Warna bulu pada umumnya memiliki gradasi pada bagian leher, dada, punggung, sayap, dan kepala. Kelompok ini terdiri dari jenis burung monomorfik maupun dimorfik dan dapat
4 11 hampir hidup hampir di semua jenis habitat teresterial dari gurun hingga hutan tropis dan area urban. 1. Streptopelia chinensis (Tekukur) Burung tekukur merupakan salah satu spesies dari famili Columbidae. Tekukur merupakan burung pembiak yang berasal dari Asia daerah barat yang banyak menyebar ke daerah Australia, India, Srilanka, China, dan Asia Tenggara (TN1, 2008). Bulu di bagian ventral berwarna coklat, sedangkan di daerah dorsal dan sayap berwarna kehitaman. Bulu di kepala berwarna abu dan bagian leher abu kecoklatan. Ciri khusus burung tekukur yaitu bulu dengan pola hitam-putih di bagian punggung lehernya. Panjang individu dewasa antara 27,5-31,0 cm dengan berat 128 gram. Burung tekukur berbiak beberapa kali sepanjang tahun (Robbins et al., 1966). Tekukur termasuk burung pemakan biji-bijian dan bersifat monomorfik. 2. Streptopelia bitorquata (Puter) Burung puter merupakan salah satu spesies dari famili Columbidae yang tersebar di daerah Gum, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Habitat aslinya adalah di daerah hutan mangrove tropis (TN, 2008). Burung puter termasuk pemakan biji-bijian dan bersifat monomorfik. 3. Columba livia ( Merpati ) Burung merpati (Gambar 2.4.) merupakan salah satu spesies dari famili Columbidae yang berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara, dan banyak tersebar di seluruh belahan dunia (TN, 2008). Warna bulu merpati bermacam-
5 12 macam, ada yang berwarna coklat, hitam, kelabu, atau kombinasi. Pada umumnya merpati memiliki ekor tebal dan tidak terlalu panjang. Ada dua jenis merpati, yaitu merpati liar dan merpati domestik. Merpati liar biasa hidup di daerah pantai atau hutan, sedangkan merpati domestik hidup di area urban. Panjang individu dewasa antara cm dengan berat gram dan panjang sayap cm (Robbins et al., 1966). Merpati hanya memiliki satu pasangan sepanjang hidupnya. Baik merpati jantan maupun betina aktif dalam proses reproduksi dan membesarkan keturunannya. Merpati termasuk burung pemakan biji-bijian dan bersifat monomorfik. 4. Geopilia striata (Perkutut) Burung perkutut (Gambar 2.5.) merupakan salah satu spesies dari famili columbidae yang banyak terdapat di Australia, Asia Tenggara dan tersebar di seluruh belahan dunia (TN, 2008). Bulu di bagian atas badan berwarna kekelabuan dan terdapat jalur-jalur yang gelap pada bagian belakang pangkal tengkuk. Pada sisi kepala dan badan terdapat jalur-jalur berwarna hitam dan putih. Pada bagian tengah dada terdapat warna merah jambu. Bulu dibagian kepala berwarna kelabu kebiruan serta kulit disekelilingnya berwarna biru kekelabuan. Paruh warna merah dengan bagian ujung berwarna kuning. Panjang individu dewasa antara 30,0-38,0 cm dengan berat gram (Robbins et al., 1966). Perkutut termasuk burung pemakan biji-bijian dan bersifat monomorfik.
6 13 C. Jenis-jenis Merpati Burung merpati merupakan salah satu spesies dari famili Columbidae yang berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara dan banyak tersebar di seluruh belahan dunia (TN, 2008). Warna bulu merpati bermacam-macam, ada yang berwarna coklat, hitam, kelabu, atau kombinasi. Pada umumnya merpati memiliki ekor tebal dan tidak terlalu panjang. Ada dua jenis merpati yaitu merpati liar dan merpati domestik, merpati liar biasa hidup di daerah pantai atau hutan. Sedangkan merpati domestik biasanya hidup di daerah urban. Panjang individu dewasa antara cm dengan berat gram dan panjang sayap cm (Robbins et al., 1966). Burung merpati biasanya dipelihara sebagai hobi. Bentuk badannya tegap dengan daging yang relatif tebal, hidup berpasang-pasangan. Burung merpati berkembang biak dengan cepat. Burung merpati betina Lokal mulai bertelur pada umur 4-5 bulan (Djanah dan Sulistyani, 1985). Burung merpati mempunyai suhu tubuh sekitar 41 o C. Burung merpati dapat beradaptasi dengan mudah di darat maupun di udara, lehernya panjang dan fleksibel, kepalanya termasuk besar, karena mempunyai otak yang besar, tubuhnya kompak dan kaku, organ vitalnya terlindungi secara baik terhadap serangan musuhnya (Levi, 1945). Blakely dan Bade, (1998) membagi burung merpati menjadi tiga kelompok utama yaitu untuk tujuan produksi daging, pameran dan penampilan. Burung merpati yang dimanfaatkan untuk produksi daging lebih menekankan pada jumlah anak burung merpati yang berat badannya besar. Begitu juga Cartmill, (1991) membedakan burung merpati menjadi tiga tipe yaitu: utility group yaitu kelompok burung merpati penghasil daging, fancy breed yaitu bangsa
7 14 yang diambil keindahannya untuk pameran, dan performing breed yaitu bangsa yang dinilai ketangkasannya. Contoh bangsa burung yang termasuk dalam utility group adalah King, Carneau, Swiss Mondain, Runt dan White King; fancy breed adalah India, America Fantail, Pouter, Jacobin, Swallow, Chinese Owl, English Trumpeter, Modena dan Helmet; performing breed adalah Homer, Birmingham Roller, Racing Homer dan Parlor Tumbler. Rachmanto, (2001) menjelaskan jenis-jenis merpati hasil perkawinan silang dapat dikelompokan berdasarka tujuan dan kegunaannya. Berdasarkan tujuan dan kegunaannya, merpati dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis sebagai berikut. 1. Merpati Hias Merpati hias dipelihara oleh penggemarnya karena mempuyai keunikan tersendiri. Merpati hias memiliki bulu yang indah dan penampilannya sangat memikat sehingga banyak disukai orang. Para penggamar merpati hias biasanya berusaha mengawinsilangkan untuk mendapatkan jenis merpati hias baru yang lebih indah. Merpati hias yang sangat popular di Indonesia adalah merpati kipas (fantail). Jenis merpati ini paling banyak digemari orang karena bulunya lebat dan seluruh kakinya dibalut bulu hingga hingga menutupi kedua kakinya. Merpati kipas yang sering dipelihara penggemar adalah yang berwarna putih. Ada juga merpati kipas yang warna bulunya hitam, abu-abu, coklat, dan sebagainya. Merpati kipas juga memiliki perilaku menarik yakni bulu ekor mekar jika berjalan, sedangkan leher bergerak-gerak bak liukan penari bali. Jenis merpati
8 15 hias lain yang cukup bagus dan menarik adalah merpati satenette, trumpet, Jacobin, English pouter, frillback, Florentine, cropper, nun, dan latiore. 2. Merpati Konsumsi atau Pedaging Merpati konsumsi dipelihara dengan tujuan untuk dimanfaatkan dagingnya. Jenis merpati pedaging di Indonesia yang kita kenal adalah merpati hummer king. Merpati ini memiliki keunggulan tersendiri karena tubuhnya gemuk sehingga dagingnya banyak. Dalam waktu satu bulan, merpati ini sudah mebcapai berat gr dan siap dipasarkan. Jenis merpati konsumsi lainnya adalah merpati mondaine (berasal dari Italia dan Perancis) dan merpati carneau (berasal dari Belgia dan Perancis) yang berat badannya dapat mencapai 1 kg, namun jenis merpati ini kurang diminati karena kurang berkembangbiak sehingga kurang ekonomis. Daging merpati yang dijual di restoran atau di sekitar emperan tokoh (lesehan) adalah merpati local yang cepat berkembangbiak. Pada umur dua bulan, merpati lokal ini sudah dapat dikonsumsi. Namun, tidak sedikit pula daging merpati yang dijual tersebut berasal dari merpati afkiran yang sudah tua atau tidak produktif dan pemiliknya sudah bosan memeliharanya. 3. Merpati Pacuan Merpati pacuan di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat karena banyak diminati oleh para penggemar. Merpati pacuan dapat terbang dengan cepat sehingga sering menjadi merpati acuan yang handal. Penilaian dalam aduan berdasarkan kecepatan terbang dalam jarak tertentu. Merpati pacuan pada dasarnya dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut.
9 16 a. Merpati Pos Merpati POS berbeda dengan merpati lokal atau merpati biasa. Jika dilihat secara kasat mata, bentuk fisik merpati pos tidak jauh berbeda dengan merpati biasa. Namun, para penggemar merpati pasti bisa membedakannya. Berat tubuh merpati POS sekitar gram atau 1,5 kali berat tubuh merpati balap. Keistimewaan merpati POS adalah nalurinya yang kuat untuk pulang ke kandang, kecepatan terbangnya tinggi, waktu terbangnya relatif lama, dan jarak terbangnya sangat jauh. Merpati pos yang bagus mampu terbang sekitar kilometer per jam. Contohnya, merpati pos yang dipelihara di Yogyakarta. Saat latihan, merpati ini bisa sampai ke Probolinggo, Jawa Timur. Bahkan, saat dilombakan, merpati ini bisa sampai ke Denpasar, Bali. Dan Yogyakarta, ke Denpasar bisa ditempuh merpati pos sekitar 7 jam. Bulu tubuh merpati pos tampak licin, mengikilap, dan memiliki variasi warna dan abu-ahu bercorak hitam, cokelat kemerahan, sampai putih. Ciri khas merpati POS adalah bentuk hidungnya besar dan postur badannya lebih besar dibandingkan dengan merpati lokal. Keberadaan merpati pos di Indonesia sebenarnya sudah cukup lama, yakni sekitar dekade 1960-an. Meskipun demikian, dalam perkembangannya tidak sebagus di Fropa, RRC, atau Taiwan. Penggemar merpati pos di Indonesia sebenarnya mengikuti (mengadopsi) tren yang berkembang di Filipina. Dahulu, merpati POS memiliki peran penting. Misalnya saat Perang Dunia I dan II, ketika pengiriman telegram tidak bisa dilaksanakan, burung jagoan terbang ini yang menggantikan perannya. Ia bisa mengirim pesan sandi melalui jarak ratusan kilometer tanpa harus was-was menghadapi barikade musuh. Di negara kita, jasa kurir merpati ini juga pernah
10 17 terjadi, yakni pada masa revolusi kemerdekaan. Pada masa itu, beberapa komunikasi rahasia bisa berjalan lancar karena jasa merpati pos. Merpati pos saat ini tidak lagi sebagai pengantar surat atau pesan, tetapi sudah beralih sebagai atlet balap dalam menjelajah angkasa. Jarak terbang yang dilombakan bisa lebih dan km. Strain merpati yang diadu tentu saja tidak sama dengan merpati lokal. Strain yang pertama kali dipakai adalah carrier pigeon dari Timur Tengah. Namun, karena ia hanya mampu terbang sejauh 200 km, penggemar mencari strain lain yang lebih kuat dan cerdas. Saat ini, merpati modem racing homer berhasil ditemukan orang Belgia yang paling dominan digunakan sebagai jagoan dalam lomba balap merpati. Merpati ini merupakan hasil perkawinan silang antara carrier pigeon dan beberapa strain yang kuat terbang. Gaya terbang merpati POS tidak sehebat merpati balap. Saat terbang cepat, ia hanya mampu terbang tinggi tetapi tidak bisa menukik. Untuk menyalurkan hobi memelihara merpati POS, di beberapa negara sudah dibentuk klub yang mewadahi penggemar merpati POS, di antaranya di Belgia, Belanda, dan Cina. Saat ini, penggemar merpati pos di luar negeri jumlahnya banyak. Bahkan, merpati yang menjadi juara dalam sebuah lomba, harga jualnya bisa melejit hingga puluhan juta rupiah. Dan beberapa tempat pertandingan, baik di Eropa maupun di Indonesia, medan yang dihadapi berbeda-beda. Jarang sekali ada merpati yang mampu menempuh semua medan dengan sukses. Merpati pos dimanfaatkan untuk membawa berita ke suatu tujuan tertentu. Banyak orang memelihara merpati pos karena jenis merpati ini memiliki daya terbang yang kuat, mengenal medan dengan tepat, dan dapat membawa berita ke
11 18 suatu tempat tepat pada sasarannya. Merpati pos pertama kali adalah merpati pacuan (carrier pigeon) yang berasal dari timur tengah dan telah dikembangkan di Inggris empat abad yang lalu dengan kemampuan terbang 200 km/jam. Upaya menyilangkan merpati pos dengan merpati jenis merpati unggul lainnya telah banyak dilakukan antara lain dengan merpati tumbler, dragon, cumulet, dan jenis merpati unggul lainnya. Hasil silangan dari kebangsaan seorang Belgia menghasilkan jenis merpati unggul yang disebut Belgian homer atau modern racing homer. Merpati ini memiliki kemampuan jelajah mencapai km dengan terbang tinggi dan cepat. Selain itu, jenis merpati ini memiliki kecerdasan tinggi dan mengenal kandang dengan cepat dan tepat. Jenis merpati pacuan lainnya adalah merpati tumbler dan merpati flaying typer. Merpati tumbler mempunyai kemampuan terbang menukik dan kemampuan bersalto yng sagat memukau. Sedangkan merpati flaying typer memiliki kemampuan terbang lebih dari 20 km tanpa berhenti. Dalam perkembangan selanjutnya, merpati pos berubah fungsi menjad merpati pacuan lainnya. Lomba untuk merpati pos dengan tempat start dan finish dengan jarak tertentu yang tempatnya sama. Jarak tempuh lomba merpati pos dapat mencapai ratusan hingga ribuan kilometer dalam waktu 6 jam sampai dikandang dan dengan kecepatan yang luar biasa mencapai km/6jam. b. Mepati Tinggian Merpati tinggian di Jawa sering disebut merpati tomprangan atau merpati kentongan atau merpati dhuwuran. Merpati tinggian sebenarnya adalah jenis merpati lokal, memiliki jarak tempuh terbang kurang lebih 6 km.
12 19 ketinggianterbang mencapai ratusan meter hingga tidak tampak. Merpati ini juga sering terbang menukik tajam dengan kecepatan sangat tinggi sehingga kadangkadang membentur tanah hingga mati. c. Merpati Balap Merpati balap bersal dari Madura, merpati jenis ini termasuk merpati yang memiliki kemampuan terbang cepat. Jarak tempuh terbang mencapai 1,1 km/jam dan terbang menyusur tanah kurang lebih 80 cm di atas permukaan tanah. Para penggemar merpati di Indonesia sering menyebutnya merpati balap. Merpati balap merupakan jenis merpati yang dimanfaatkan untuk kepentingan lomba balap merpati. Berat tubuh merpti balap gram. Merpati balap oleh kalangan penggemar merpati disebut dengan merpati lokal atau merpati biasa, Jarak yang ditempuh dalam lomba balap merpati ini meter. Ketika berlomba, merpati balap jantan beradu kecepatan terbang dengan lawannya menuju merpati betina (pasangannya). Merpati betina yang akan dituju dipegang dan dikepak-kepakkan sayapnya (dikeber) oleh seorang joki yang menunggu di kejauhan. Semakin cepat merpati jantan hinggap di punggung merpati betina atau di lengan si joki, merpati jantan itulah yang keluar sebagai pemenan dalarn lomba balap merpati. Sebagian besar masyarakat Jawa Timur menyebut merpati balap ini dengan istilah doro andokan (andokan,). Konon, merpati balap merupakan keturunan merpati karang (Colurnba livia). Di karangkarang habitat aslinya, merpati karang ini lebih rnenyukai hidup dan berkembangbiak di karang-karang dan juga di pepohonan, sehingga sangat tepat jika dijuluki merpati karang. Manifestasi perilaku merpati karang pada saat ini
13 20 bisa dilihat dan cara burung merpati yang lebih suka bermain di atas genteng atau di atas gedung. Postur tubuh merpati balap mengesankan bahwa ia bisa menjadi penerbang handal. Gaya terbangnya yang meliuk-liuk di udara sangat mempesona. Burung mi memiliki cadangan oksigen di kantung-kantung tubuhnya, sehingga saat terbang di udara, secara otomatis kekurangan oksigen bisa diatasitnya. Kondisi ini sangat membantu kerja paru-paru dan bisa mengontrol suhu tubuh saat terbang.
BAB I PENDAHULUAN. Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia karena berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia karena berbagai alasan diantaranya adalah burung lebih mudah dilihat dari hewan lain. Beberapa burung memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Burung Merpati
TINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati Burung merpati termasuk kedalam kelas unggas yang telah lama dikenal di Indonesia dengan sebutan burung dara (Gambar1). Burung merpati merupakan spesies paling terkenal
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati )
TINJAUAN PUSTAKA Merpati Menurut Yonathan (2003), penyebaran merpati hampir merata di seluruh bagian bumi kecuali di daerah kutub. Merpati lokal di Indonesia merupakan burung merpati yang asal penyebarannya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Tekukur Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang terbentang dari India dan Sri Lanka di Asia Selatan Tropika hingga ke China Selatan dan Asia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan ciri umum tubuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan ciri umum tubuh kokoh, leher pendek, paruh ramping dan cere berdaging. Distribusi burung Famili Columbidae tersebar
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu dan Kelembaban Lokasi Penelitian Suhu dan kelembaban lokasi penelitian diamati tiga kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Rataan suhu dan kelembaban pada lokasi penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.
1 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ternak unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah dibandingkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Burung jalak bali oleh masyarakat Bali disebut dinamakan dengan curik putih atau curik bali, sedangkan dalam istilah asing disebut dengan white starling, white mynah,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati
TINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati Burung merpati mencakup sekitar 255 spesies dengan penyebaran yang hampir meliputi seluruh dunia. Kecuali di kutub dan beberapa kepulauan samudera. Bulunya yang khas berwarna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Burung adalah salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Burung adalah salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Sukmantoro et al. (2007) menyebutkan bahwa jumlah burung di Indonesia mencapai 1598 jenis dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Burung anggota Famili Columbidae merupakan kelompok burung yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Burung anggota Famili Columbidae merupakan kelompok burung yang mudah dikenali dan distribusinya tersebar luas di dunia. Dominan hidupnya di habitat terestrial. Kelimpahan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN Oleh : Taufik Rizky Afrizal 11.12.6036 S1.SI.10 STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRAK Di era sekarang, dimana ekonomi negara dalam kondisi tidak terlalu baik dan
Lebih terperinciBurung Kakaktua. Kakatua
Burung Kakaktua Kakatua Kakak tua putih Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Psittaciformes Famili: Cacatuidae G.R. Gray, 1840 Subfamily Microglossinae Calyptorhynchinae
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di peternakan merpati di area Komplek Alam Sinar Sari, Desa Sinarsari, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini berlangsung selama bulan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Burung Merpati Balap Tinggian Karakteristik dari burung merpati balap tinggian sangat menentukan kecepatan terbangnya. Bentuk badan mempengaruhi hambatan angin, warna
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Merak hijau 2.1.1 Taksonomi Grzimek (1972) menyatakan bahwa klasifikasi merak hijau jawa (Pavo muticus muticus) sebagai berikut : Kingdom Phyllum : Animalia : Chordata
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati
7 TINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati Burung merpati atau burung dara diklasifikasikan sebagai berikut: kelas Aves; sub kelas Neornithes; super ordo Neognathae; ordo Columbiformes; sub ordo Columbiae; famili
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN
IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN IDENTIFICATION OF QUANTITATIVE TRAITS ON MALE "TINGGIAN" AND SPRINT RACING PIGEONS Dimas Aji S*, Dani Garnida**,
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Puyuh Beberapa ratus tahun yang lalu di Jepang telah diadakan penjinakan terhadap burung puyuh. Mula-mula ditujukan untuk hewan kesenangan dan untuk kontes
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :
Lebih terperinciTugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali
Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berukuran kecil misalnya burung berencet kalimantan (Ptilochia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki 1598 jenis burung dengan ukuran beragam ada burung yang berukuran kecil misalnya burung berencet kalimantan (Ptilochia leucogrammica), gemuk (Turnix
Lebih terperinciFlona. 114 intisari-online.com
Flona 114 intisari-online.com Cabai-cabai yang Tak Pedas Penulis & Fotografer: Iman Taufiqurrahman di Yogyakarta Anda pasti sangat familiar dengan cabai rawit atau cabai keriting. Namun, apakah Anda tahu
Lebih terperinciLOVEBIRD. Semoga bermanfaat.
LOVEBIRD Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Aves Order : Psittaciformes Superfamily : Psittacoidea Family : Psittaculidae Subfamily : Agapornithinae Genus : Agapornis Species: 1. Agapornis Personatus
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),
1 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Sejarah Perkembangan Itik Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa), golongan terdahulunya merupakan itik liar bernama Mallard (Anas plathytynchos)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tikus
5 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting bagi kehidupan manusia baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Lebih dari 150 spesies tikus
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik ternak tinggi, namun sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Kambing 2.1.1. Kambing Kacang Menurut Mileski dan Myers (2004), kambing diklasifikasikan ke dalam : Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili Upafamili Genus Spesies Upaspesies
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kambing 1. Kambing Boer Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer
Lebih terperinciMaine Coon Published on KucingKita.com (http://www.kucingkita.com)
Sejarah Maine Coon adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine (Amerika serikat). Berbagai mitos dan legenda berhubungan dengan
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang
II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Asal-Usul dan Klasifikasi Domba Domba yang dijumpai saat ini merupakan hasil domestikasi yang dilakukan manusia. Pada awalnya domba diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon
Lebih terperinciAtraksi Fisika di Udara
Atraksi Fisika di Udara Sekumpulan burung Pelikan, Camar dan Angsa terbang indah di udara. Suatu atraksi udara yang sangat menakjubkan! Ada rasa iri yang dapat dimengerti saat manusia menyaksikan pertunjukan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakkan dalam penelitian ini adalah deskriptif,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakkan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
Lebih terperinci4. Ordo Apterygiformes
1. Ordo Accipitriformes Ordo Accipitriformes adalah kelompok burung dengan ciri-ciri paruh tajam dan melengkung, sayap panjang dan lebar, cakar kuat dan karnivora. Contoh: Haliastur indus (Elang Bondol)
Lebih terperinciSOAL PSIKOTEST KEMAMPUAN TEKNIKAL
SOAL PSIKOTEST KEMAMPUAN TEKNIKAL Pilihlah satu jawaban yang paling tepat berdasarkan beberapa informasi yang diberikan. Kemudian, pilihlah opsion a, b, c, atau d sebagai pilihan jawaban anda. Kerjakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat jenisnya beragam, salah satunya pemenuhan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2006 IV. MENGENAL BERBAGAI BANGSA SAPI PERAH Dari berbagai bangsa sapi perah yang terdapat di dunia pada dasarnya dapat dikelompokkan
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. kuda Pony dengan tinggi pundak kurang dari 140 cm. dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (Przewalski) dan kuda Arab.
7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Klasifikasi Kuda Menurut Blakely dan Bade (1991) secara umum klasifikasi zoologis ternak kuda adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Sub Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di
6 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 1.1 Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di seluruh daratan, kecuali Amerika. Awalnya puyuh merupakan ternak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kuntul 2.1.1 Klasifikasi Burung Kuntul Burung kuntul termasuk ordo Ciconiiformes dan famili Ardeidae (Mackinnon, 1993). klasifikasi Kuntul besar (Egretta alba) adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kambing Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo ruminansia, famili Bovidae, dan genus Capra atau Hemitragus (Devendra dan Burn, 1994). Kambing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas, jenis ternak yang dipelihara oleh masyarakat pun semakin beragam. Beternak
Lebih terperinciTINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi
II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Perkembangan Domba Asia merupakan pusat domestikasi domba. Diperkirakan domba merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi oleh manusia kira-kira
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa
PENDAHULUAN Latar Belakang Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa pulang anak kambing dari hasil buruannya. Anak-anak kambing
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung
7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Taksonomi dan Deskripsi Burung Walet Terdapat beberapa jenis Burung Walet yang ditemukan di Indonesia diantaranya Burung Walet Sarang Putih, Burung Walet Sarang Hitam, Burung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Burung Puyuh Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang pertama kali diternakkan
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6485.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar induk ikan gurami kelas induk pokok diterbitkan oleh Badan Standardisasi
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG DI PASAR BURUNG EMPUNALA MOJOKERTO
BAB III PELAKSANAAN GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG DI PASAR BURUNG EMPUNALA MOJOKERTO A. Gambaran Umum Pasar Empunala Mojokerto Pasar Empunala terkenal dengan sebutan Pasar Burung. Keberadaan Pasar
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: (http://www.google.com/earth/) Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat
LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat sumber: (http://www.google.com/earth/) Lampiran 2. Data spesies dan jumlah Amfibi yang Ditemukan Pada Lokasi
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Tinjauan Umum Kerbau Kerbau adalah hewan ruminansia dari sub famili Bovidae yang berkembang di banyak bagian dunia dan diduga berasal dari daerah India. Kerbau domestikasi atau
Lebih terperinciJENIS_JENIS TIKUS HAMA
JENIS_JENIS TIKUS HAMA Beberapa ciri morfologi kualitatif, kuantitatif, dan habitat dari jenis tikus yang menjadi hama disajikan pada catatan di bawah ini: 1. Bandicota indica (wirok besar) Tekstur rambut
Lebih terperinciSejarah Kambing. Klasifikasi Kambing. Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang) Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui)
Sejarah Kambing Kambing lokal (Capra aegagrus hircus) adalah sub spesies dari kambing liar yang tersebar di Asia Barat Daya dan Eropa. Kambing merupakan suatu jenis binatang memamah biak yang berukuran
Lebih terperinciPERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN
PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN WAFIATININGSIH 1, IMAM SULISTYONO 1, dan RATNA AYU SAPTATI 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian Anorganik Dan Organik Padi merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi sebagian besar bangsa Indonesia (Idham & Budi, 1994). Menurut Pracaya (2002) upaya untuk mampu
Lebih terperinciOleh: drh. Adil Harahap (dokadil.wordpress.com)
Oleh: drh. Adil Harahap (dokadil.wordpress.com) BANGSA-BANGSA SAPI BANGSA-BANGSA SAPI Bangsa sapi dari Inggris Bangsa sapi Eropa Daratan Bangsa sapi Zebu Bangsa sapi Brahman dan persilangannya BANGSA SAPI
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BURUNG MERPATI LOKAL (Columba livia) SEBAGAI MERPATI BALAP DAN PENGHASIL DAGING.
PRODUKTIVITAS DAN PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BURUNG MERPATI LOKAL (Columba livia) SEBAGAI MERPATI BALAP DAN PENGHASIL DAGING Sri Darwati SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciBANGSA-BANGSA KERBAU PERAH
BANGSA-BANGSA KERBAU PERAH TIK : Dengan mengikuti kuliah ke-5 ini mahasiswa dapat menjelaskan tipe bangsa kerbau perah Sub Pokok Bahasan : 1. Asal usul bangsa kerbau perah 2. Sifat masing-masing bangsa
Lebih terperinciKarya Ilmiah Peluang Bisnis
Karya Ilmiah Peluang Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kampus terpadu : Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta DI SUSUN OLEH : Nama : M.Ghufron.Wiliantoro NIM : 10.12.4963 Jurusan :
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
MATERI DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Rawamangun Selatan, Gg. Kana Tanah Merah Lama, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan empat bulan, yaitu mulai bulan Agustus sampai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas
HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu dan Kelembaban Ruangan Rata-rata suhu dan kelembaban ruangan selama penelitian pada pagi hari 22,4 0 C dan 78,6%, siang hari 27,4 0 C dan 55%, sore hari 25 0 C dan 75%. Hasil
Lebih terperinciKucing MAINE COON (American Snughead)
Kucing MAINE COON (American Snughead) Kucing Maine Coon merupakan kucing berbadan besar yang anggun dan indah. Kucing Maine Coon ini merupakan kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras
Lebih terperinciOleh: Suhardi, SPt.,MP
Oleh: Suhardi, SPt.,MP Ayam Puyuh Itik Itik Manila (entok) Angsa Kalkun Merpati (semua jenis burung) Burung Unta Merak, bangau, dll Unggas atau khususnya ayam dalam sistematika taksonomi termasuk dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Bali Sapi bali adalah sapi lokal Indonesia keturunan banteng yang telah didomestikasi. Sapi bali banyak berkembang di Indonesia khususnya di pulau bali dan kemudian menyebar
Lebih terperinciHAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA
HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugal ke India
Lebih terperinciPEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV
PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV Kendala utama penelitian walet rumahan yaitu: (1) rumah walet memiliki intensitas cahaya rendah, (2) pemilik tidak memberi ijin penelitian menggunakan metode pengamatan
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sapi Perah Fries Holland (FH) Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut : Phylum Subphylum Class Sub class Infra class
Lebih terperinciAyo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1 Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Peta Konsep Ciri khusus mahkluk hidup 1. Mencari makan 2. Kelangsungan hidup 3. Menghindari diri dari Hewan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. bagian selatan atau pesisir selatan Kabupaten Garut. Kecamatan Pameungpeuk,
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Pameungpeuk merupakan salah satu daerah yang berada di bagian selatan atau pesisir selatan Kabupaten Garut. Kecamatan Pameungpeuk, secara
Lebih terperincilagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah kelinci Menurut Kartadisatra (2011) kelinci merupakan hewan mamalia dari family Leporidae yang dapat ditemukan di banyak bagian permukaan bumi. Dulunya, hewan ini adalah
Lebih terperinciPengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea)
Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia Kima Lubang (Tridacna crosea) Kima ini juga dinamakan kima pembor atau kima lubang karena hidup menancap dalam substrat batu karang. Ukuran cangkang paling kecil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. puyuh memiliki karakter yang unik sehingga menyebabkan dapat diadu satu
7 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Perkembangan Puyuh. Burung Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, memiliki ukuran tubuh relatif kecil, dengan potongan kaki yang pendek dan juga burung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Sapi Sapi menurut Blakely dan Bade (1992), diklasifikasikan ke dalam filum Chordata (hewan bertulang belakang), kelas Mamalia (menyusui), ordo Artiodactile (berkuku atau berteracak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang dilindungi melalui Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Lebih terperinciHEWAN YANG HIDUP DI AIR. 1. Hiu Kepala Martil
HEWAN YANG HIDUP DI AIR 1. Hiu Kepala Martil Hiu kepala martil memiliki kepala berbentuk seperti martil. Dengan satu cuping hidung dan satu mata di setiap pangkal "martil"nya, mereka mengayunkan kepalanya
Lebih terperinciKIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)
KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber protein hewani daging dan telur. Hal tersebut disebabkan karena ternak unggas harganya relatif murah
Lebih terperinciTerbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut
Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Karya Ilmiah Di susun oleh : Nama : Didi Sapbandi NIM :10.11.3835 Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Abstrak Belut merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam Bangkok merupakan jenis ayam lokal yang berasal dari Thailand dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada daya adaptasi tinggi karena
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Clownfish Klasifikasi Clownfish menurut Burges (1990) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Perciformes
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kampung Ayam kampung merupakan turunan panjang dari proses sejarah perkembangan genetik perunggasan di tanah air. Ayam kampung diindikasikan dari hasil domestikasi ayam hutan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai
1 I. PENDAHULUAN Keanekaragaman tumbuhan menggambarkan jumlah spesies tumbuhan yang menyusun suatu komunitas serta merupakan nilai yang menyatakan besarnya jumlah tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asal Usul dan Klasifikasi Domba Bangsa Domba di Indonesia
TINJAUAN PUSTAKA Asal Usul dan Klasifikasi Domba Domestikasi domba diperkirakan terjadi di daerah pegunungan Asia Barat sekitar 9.000 11.000 tahun lalu. Sebanyak tujuh jenis domba liar yang dikenal terbagi
Lebih terperinciBAB VIII PEMBIBITAN TERNAK RIMINANSIA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VIII PEMBIBITAN TERNAK RIMINANSIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciMengamati Kehidupan Hewan
8 Mengamati Kehidupan Hewan Ketekunan adalah ciri seorang pembelajar. Berhubungan dengan hal ini, kamu akan mengamati benda melalui kegiatan menulis dan membaca. Belajar Apa di Pelajaran 8? Mengenal isi
Lebih terperinciBeruang Kutub. (Ursus maritimus) Nana Nurhasanah Nabiilah Iffatul Hanuun
Beruang Kutub (Ursus maritimus) Nana Nurhasanah 1417021082 Nabiilah Iffatul Hanuun 1417021077 Merupakan jenis beruang terbesar. Termasuk kedalam suku Ursiidae dan genus Ursus. Memiliki ciri-ciri sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Burung Puyuh Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa burung liar yang mengalami proses domestikasi. Ciri khas yang membedakan burung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan dari bangsa lain meskipun masih dalam spesies. bangsa sapi memiliki keunggulan dan kekurangan yang kadang-kadang dapat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keragaman Bangsa Sapi Lokal Bangsa (breed) adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tersebut, suatu bangsa dapat dibedakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi
TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi Bangsa (breed) adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tertentu tersebut, suatu bangsa dapat dibedakan dari
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa sapi peranakan ongole
Lebih terperinciACARA PENGAJARAN (SAP) IV A.
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IV A. 1. Pokok Bahasan : Jenis dan tipe ayam komersial A.2. Pertemuan minggu ke : 6 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Ayam tipe petelur 2. Ayam tipe pedaging 3. Ayam tipe dwiguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis menjadi salah satu faktor pendukung peternakan di Indonesia. Usaha peternakan yang berkembang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh merupakan salah satu jenis ternak unggas yang dikembangkan sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur maupun daging. Sejak
Lebih terperinciUji Organoleptik Ikan Mujair
Uji Organoleptik Ikan Mujair Bahan Mentah OLEH : PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu atau nilai-nilai tertentu yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan
3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda
Lebih terperinciPENDAHULUAN. cara diburu di hutan-hutan pedalaman. Puyuh liar biasanya hidup di semak-semak
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh adalah salah satu jenis burung yang hidup secara liar dan keberadaannya di alam bebas dan terbuka. Burung ini biasanya ditemukan dengan cara diburu di hutan-hutan
Lebih terperinci