ANALISIS PENGARUH HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP KELESTARIAN KAWASAN HUTAN DI HULU DAS POLEANG. Oleh : Alamsyah Flamin 1)
|
|
- Indra Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 130 ANALISIS PENGARUH HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP KELESTARIAN KAWASAN HUTAN DI HULU DAS POLEANG Oleh : Alamsyah Flamin 1) ABSTRACT Forests are renewable resources and have economic and ecological functions. The existence of errors in land-use change activities undertaken in the upstream areas, will give a bad impact in both the upstream and downstream. Writing goal is to investigate the effect of relationship factors to the socioeconomic sustainability of forests in upper Poleang watersheds. Method of execution was done by observation of the peasant communities socio-economic variables of forest consisting of internal and external characteristics of the farming communities who live in the watershed forest Poleang Bombana Regency Karya Baru Village. Analysis using quantitative methods and qualitative descriptive analysis, and analyzed by multiple linear regression analysis. Social economic characteristics that influence the sustainability of forests in upper Poleang watersheds based on internal factors peasant farmers from farming experience are variables age, education and social status of farmers and external factors of the level of farmers' income is a variable area, the ease in marketing and family dependents. Key words: Forests area, social economic, watersheds PENDAHULUAN Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41 Tahun 1999). Keberadaan hutan dengan berbagai manfaat yang dimilikinya memiliki korelasi yang cukup kuat dengan evolusi dinamika kondisi sosial ekonomi masyarakat desa sekitar hutan. Masyarakat di dalam dan sekitar hutan dengan kehidupan yang bersentuhan langsung dengan hutan merasakan dampak keberadaan hutan secara langsung, baik dalam arti positif maupun negatif. Maka sangat beralasan menempatkan masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebagai mitra utama pengelolaan hutan menuju hutan lestari. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh daya dukung lingkungan sumberdaya alamnya. Pada daerah-daerah yang subur, tingkat kesejahteraan masyarakatnya relatif tinggi, demikian pula sebaliknya terjadi pada daerah yang kurang subur, tingkat kesejahteraan masyarakatnya relatif rendah. Selanjutnya dikatakan pula bahwa pemanfaatan hutan yang tidak memperhitungkan aspek pengrusakan lingkungan terjadi akibat program pengelolaan hutan yang tidak baik dan mempengaruhi sistem alami dan kualitas lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat dicegah sepanjang faktor manusianya menyadari mengenai pentingnya keseimbangan lingkungan (Nurrochmat, 2005). Jika tekanan terhadap hutan terus terjadi, maka hutan akan semakin berkurang dan bencana dampak ekologi akan berantai ke sektor-sektor lain, dan pada gilirannya akan berdampak pada kehidupan masyarakat secara luas (Purnomo, 2003). Adanya kesalahan dalam aktivitas perubahan tataguna lahan yang dilaksanakan di daerah hulu, akan memberikan dampak buruk baik di daerah hulu maupun di daerah hilir. DAS Poleang merupakan salah satu DAS terbesar yang terdapat di Kabupaten Bombana, memiliki luas kawasan Ha dengan panjang sungai utama sepanjang 84 Km, namun kondisinya saat ini sudah mulai terdegradasi. Ancaman terbesar terjadinya degradasi kawasan DAS Poleang adalah adanya perambahan dan 1 ) Staf Pengajar Pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari. 130
2 131 penebangan liar sebelum penemuan tambang emas di Tahi Ite dan adanya pasca penemuan tambang emas Bombana. Untuk kerusakan hutan di wilayah DAS adalah adanya kegiatan perambahan kawasan oleh masyarakat (kegiatan perladangan, perluasan pemukiman dan perkebunan swasta), penebangan liar, aktifitas penambangan dan bekas kegiatan HPH. Akibat yang telah terjadi tersebut sudah mulai mempengaruhi lingkungan yang ada disekitar DAS tersebut, misalnya pada musim hujan sering terjadi banjir di lahan masyarakat serta peningkatan sedimentasi. Untuk meminimalisir kerusakan hutan di wilayah DAS, yang lebih penting dilakukan adalah pemerintah harus mempunyai konsep kebijakan pembangunan daerah yang tidak hanya berorientasi pada ekonomi tapi juga berlandaskan pada aspek ekologi (lingkungan hidup) berbasis ekosistem DAS. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh hubungan faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat terhadap kelestarian kawasan hutan di hulu DAS Poleang. Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pihakpihak yang berkompoten terhadap pengelolaan hutan di hulu DAS Poleang. METODOLOGI Tulisan ini merupakan hasil pelaksanan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2010 di Kawasan Hutan Hulu DAS Poleang, Desa Karya Baru, Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Metode pelaksanaan dilakukan dengan melakukan serangkaian kegiatan pengamatan terhadap variabel sosial ekonomi masyarakat tani hutan yang terdiri dari karakteristik internal dan eksternal masyarakat tani hutan. Pengambilan data untuk sosial ekonomi dilakukan dengan penentuan petani sampel (responden). Jumlah petani responden ditetapkan secara Stratified Random Sampling dengan intensitas sampling (IS) yang digunakan 10%. Penentuan besarnya sampel sejalan dengan pendapat Arikunto (2002), menyatakan apabila petani kurang dari 100 orang maka keseluruhan petani dijadikan sampel, namun jika jumlah petani lebih dari 100 orang maka penarikan sampel dilakukan sebanyak 10-30% dari jumlah petani tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif. Analisis data kuantitatif menggunakan cara tabulasi, yaitu data primer dan data sekunder yang terkumpul di tabulasi kemudian diolah dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda (multiple liniar regression). Untuk mengetahui sejauh mana dari faktor-faktor yang berhubungan dengan keterkaitan antara pengaruh karakteristik sosial ekonomi masyarakat terhadap kelestarian kawasan hutan dihulu DAS Poleang, maka dilakukan pendekatan dengan analisis regresi linier berganda antara jumlah responden dengan faktor-faktor tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan tentu tidak berbeda dengan faktorfaktor yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat lainnya. Secara umum dikatakan oleh Soejono (1984), mengatakan bahwa yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah: umur, tingkat pendidikan, keterampilan, kesehatan, tingkat pendapatannya, pengalaman, volume kegiatan dan jenis usahanya. Pengaruh Karakteristik Internal terhadap Pengalaman Usahatani dalam Kelestarian Kawasan Hutan Menurut Sabti (1997) dalam Nur (2005) bahwa pengalaman dalam berusahatani memegang peranan penting dalam upaya mengefisienkan faktor-faktor produksi yang akan digunakan petani dalam kegiatan usahataninya. Dari hasil analisis koefisien korelasi regresi berganda menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap faktor pengalaman usahatani dalam kelestarian kawasan hutan dan mampu menunjukkan besarnya pengaruh variabel independent secara bersama-sama.
3 132 Tabel 1. Hasil analisis regresi linier berganda dan pengaruh faktor-faktor internal terhadap variabel dependent pengalaman usahatani dalam kelestarian kawasan hutan di Hulu DAS Poleang Variabel bebas Koefisien regresi t hitung t signifikan Keterangan Umur (X1) Pendidikan (X2) Status sosial (X3) Konstanta = 0,900 R = 0,798 R 2 = 0,637 F hitung = 4,688 F signifikan = 0,036 0,023 0,633-0,118 Sumber : Data primer diolah dengan software SPSS versi ,076 3,154-0,194 F-tabel = 4,39 t-tabel = 1,943 N = 12 α = 0,05 0,941 0,014 0,851 Signifikan Berdasarkan hasil uji regresi Tabel 1, maka persaman linier matematik yang diperoleh adalah: Y = 0, ,023X1 + 0,633X2 0,118X3. Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien variabel umur (X1), pendidkan (X2) dan status sosial (X3) dapat dilihat berdasarkan besarnya nilai koefisien regresinya (b1,b2 dan b3), dimana nilai konstanta variabel terikat (dependentvariable) sebesar 0,900. Hasil estimasi secara statistik dapat diketahui bahwa ada beberapa variabel bebas (independentvariable) dalam penelitian ini yang tidak signifikan terhadap variabel terikat yaitu umur dan status sosial. Sedangkan variabel yang kurang berpengaruh terhadap variabel terikat dalam hal ini variabel sifat kosmopolit dan tingkat kebutuhan tidak masuk dalam persamaan karena semua nilai kriterianya adalah sama sehingga dianggap tidak berpengaruh. Variabel-variabel ini tidak memiliki pengaruh signifikan karena pada dasarnya petani responden yang melakukan pengelolaan lahan sistem usahataninya tidak menjadikan faktor umur, status sosial, sifat kosmopolit maupun tingkat kebutuhan sebagai faktor yang menentukan dalam keberhasilan menerapkan sistem usahataninya. Namun, lebih mengutamakan bagaimana memperoleh manfaat yang optimal melalui pemikiran serta pemahaman yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dalam mengolah usahataninya untuk memperoleh hasil panen yang maksimal. Hal ini jika dihubungkan antara pengalaman usahatani dengan tingkat pendidikan akan memberikan pengaruh secara parsial berdasarkan hasil koefisien korelasi yang diproleh yaitu 0,798. Berdasarkan hasil analisis Tabel 1, mengindikasikan bahwa variabel karakteristik internal yaitu pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengalaman usahatani dalam pengaruhnya terhadap kelestarian kawasan hutan. Oleh karena itu semakin tinggi pemahaman ilmu pengetahuan responden yang erat kaitannya dengan pengalaman usahataninya akan memberikan pengaruh yang besar terhadap tingkat kelestarian kawasan hutan dihulu DAS Poleang. Fenomena tersebut diatas dipertegas pula dengan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,637 artinya sebesar 63,7% menunjukkan bahwa terjadinya variasi jumlah pengalaman usahatani dalam pengelolaan lahan kawasan hutan dipengaruhi oleh variasi variabel tingkat umur, tingkat pendidikan dan status sosial. Dengan kata lain, bahwa pengaruh langsung secara simultan dari ketiga variabel karakteristik internal masyarakat tani hutan (X1,X2 dan X3) tersebut terhadap pengalaman usahatani (Y) adalah sebesar 63,7%. Sedangkan sebesar 36,3% dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model seperti sifat kosmopolit, tingkat kebutuhan dan lain-lain. Kondisi ini menandakan bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi dari responden secara parsial akan mengoptimalkan cara berfikir mereka dalam mengelola lahan dengan menerapkan pengalaman usahataninya secara
4 133 nyata. Dengan demikian pengalaman usahatani yang tinggi akan memberikan dampak positif ataupun negatif terhadap kelestarian kawasan hutan tergantung tingkat pendidikan yang dimiliki responden. Selain itu, tingkat keeratan hubungan secara parsial dari ketiga variabel bebas terhadap pengalaman usahatani adalah sebesar 0,798 (79,8%). Angka ini menunjukkan bahwa variabel pendidikan memiliki keeratan hubungan langsung terhadap peningkatan dan menurunnya pengalaman usahatani dalam kaitannya dengan pengelolaan kawasan hutan. Oleh karena itu untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tersebut dilakukan uji signifikansi t terhadap setiap koefisien regresi. Berdasarkan hasil uji Analisis of Variance (ANOVA), menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel bebas dalam model regresi ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 4,688 > 4,39 yang signifikan pada tingkat kesalahan 5%. Nilai signifikansi sebesar 0,036 dengan α = 5% yang artinya sebesar 95% secara simultan semua variabel bebas berpengaruh terhadap pengalaman usahatani. Berdasarkan hasil uji signifikan t-test terhadap koefisien regresi secara parsial menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas tersebut terdapat dua variabel bebas yang menunjukkan t-hitung dengan derajat kepercayaan (confidence level) rendah yaitu X1 = 0,76 dengan signifikan t = 0,941dan X3 = - 0,194 dengan signifikan t = 0,851. Selanjutnya terdapat satu variabel bebas yang memiliki t- hitung dengan derajat kepercayaan sangat tinggi yaitu X2 = 3,154 dengan signifikan t = 0,014. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka faktorfaktor yang paling berpengaruh nyata (α = 5%) terhadap pengalaman usahatani adalah variabel pendidikan. Pengaruh Karakteristik Eksternal terhadap Pendapatan dalam Kelestarian Kawasan Hutan Menurut Sajogyo (1997), pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari penjualan dikurangi dengan harga pokok barang-barang atau jasa yang telah dikeluarkan ditambah dengan biaya-biaya lain. Menurut Sadono Sukirno (1986), pendapatan adalah perolehan yang berasal dari biaya-biaya faktor produksi atau keseluruhan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi atau jasa-jasa produktif. Hasil analisis koefisien korelasi regresi berganda akan menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap faktor pengalaman usahatani dalam kelestarian kawasan hutan dan mampu menunjukkan besarnya pengaruh variabel independent secara bersama-sama. Analisis koefisien korelasi regresi berganda akan memberikan persamaan linier matematik yang sangat berguna untuk memprediksi besarnya pengaruh variabel independent terhadap pendapatan dalam kelestarian kawasan hutandihulu DAS Poleang. Berdasarkan hasil uji regresi seperti pada Tabel 2, maka persaman linier matematik yang diperoleh adalah: Y = -2,235+1,941X1-0,059X2 0,529X3. Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien variabel bebas (independent variable) luas lahan (X1), kemudahan dalam pemasaran (X2) dan jumlah tanggungan keluarga (X3) dapat dilihat berdasarkan besarnya nilai koefisien regresinya (b1,b2 dan b3), dimana nilai konstanta variabel terikat (dependentvariable) sebesar -2,235. Hasil estimasi secara statistik dapat diketahui bahwa ada beberapa variabel bebas dalam penelitian ini yang tidak signifikan terhadap variabel terikat yaitu kemudahan dalam pemasaran dan jumlah tanggungan keluarga. Sedangkan variabel yang kurang berpengaruh terhadap variabel terikat dalam hal ini variabel jarak lahan tidak masuk dalam persamaan.
5 134 Tabel 2. Hasil analisis regresi linier berganda dan pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap variabel dependent pendapatan dalam kelestarian kawasan hutandi HuluDAS Poleang Variabel bebas Luas lahan (X1) Kemudahan dalam pemasaran (X2) Jumlah tanggungan keluarga (X3) Konstanta = -2,235 R = 0,911 R 2 = 0,830 F hitung = 13,011 F signifikan = 0,002 Koefisien regresi 1,941-0,059-0,529 t hitung t signifikan Keterangan 5,500-0,400-1,765 F-tabel = 4,12 t-tabel = 1,895 N = 12 α = 0,05 0,001 0,700 0,116 Signifikan Sumber : Data primer diolah dengan software SPSS versi 17.0 Variabel-variabel ini tidak memiliki pengaruh signifikan karena pada dasarnya petani responden dalam melakukan pengelolaan lahan sistem usahataninya tidak menjadikan faktor kemudahan dalam pemasaran, jumlah tanggungan keluarga maupun jarak lahan sebagai faktor utama dalam menentukan keberhasilan menerapkan sistem usahataninya. Namun, lebih mengutamakan bagaimana memperoleh hasil usahatani yang maksimal melalui kepemilikan luas lahan. Oleh karena itu dengan adanya penguasaan lahan yang semakin luas sudah jelas akan memberikan keuntungan yang maksimal bagi masyarakat tani hutan, namun pada kenyataannya hal ini berbanding terbalik dengan aspek kelestarian kawasan hutan pada taraf pengelolaan lahan sekitar hutan sehingga akan memberikan dampak buruk terhadap kelestarian kawasan hutan dihulu DAS Poleang untuk beberapa tahun kedepannya. Indikatornya adalah semakin banyak lahan yang terbuka pada areal sekitar kawasan hutan maka akan mempengaruhi tingkat kelestariannya. Hal ini jika dihubungkan antara pendapatan dengan luas lahan akan memberikan pengaruh secara parsial berdasarkan hasil koefisien korelasi yang diproleh yaitu 0,911. Berdasarkan hasil analisis Tabel 2, mengindikasikan bahwa variabel karakteristik eksternal yaitu luas lahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan usahatani dalam pengaruhnya terhadap kelestarian kawasan hutan. Kenyataan tersebut dipertegas pula dengan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,830 artinya sebesar 83% menunjukkan bahwa terjadinya variasi jumlah pendapatan usahatani dalam pengelolaan lahan kawasan hutan dipengaruhi oleh variasi variabel luas lahan, kemudahan dalam pemasaran dan jumlah tanggungan keluarga. Dengan kata lain, bahwa pengaruh langsung secara simultan dari ketiga variabel karakteristik eksternal masyarakat tani hutan (X1,X2 dan X3) tersebut terhadap pendapatan (Y) adalah sebesar 83%. Sedangkan sebesar 17% dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model seperti jarak lahan faktor lainnya. Kondisi ini menandakan bahwa dengan kepemilikan luas lahan yang banyak dari responden secara parsial akan memberikan ruang dalam memperoleh keuntungan yang maksimal bagi mereka dalam mengelola lahan dengan pertimbangan bahwa faktor luas lahan yang besar dapat menghasilkan potensi pendapatan yang besar dari hasil usahataninya secara nyata. Selain itu, tingkat keeratan hubungan secara parsial dari ketiga variabel bebas terhadap pendapatan adalah sebesar 0,911 (91,1%). Angka ini menunjukkan bahwa variabel luas lahan memiliki keeratan hubungan langsung terhadap peningkatan dan menurunnya
6 135 pendapatan hasil usahatani dalam kaitannya dengan pengelolaan areal kawasan hutan. Berdasarkan hasil uji Analisis of Variance (ANOVA), menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel bebas dalam model regresi ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 13,011> 4,12 yang signifikan pada tingkat kesalahan 5%. Nilai signifikansi sebesar 0,002 dengan α = 5% yang artinya sebesar 95% secara simultan semua variabel bebas berpengaruh terhadap pendapatan hasil usahatani. Berdasarkan hasil uji signifikan t-test terhadap koefisien regresi secara parsial menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas tersebut terdapat dua variabel bebas yang menunjukkan t-hitung dengan derajat kepercayaan (confidence level) rendah yaitu X2 = -0,400 dengan signifikan t = 0,700 dan X3 = - 0,765 dengan signifikan t = 0,116. Selanjutnya terdapat satu variabel bebas yang memiliki t- hitung dengan derajat kepercayaan sangat tinggi yaitu X1 = 5,500 dengan signifikan t = 0,001. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka faktorfaktor yang paling berpengaruh nyata (dengan taraf kepercayaan 95%) terhadap pendapatan adalah variabel luas lahan. KESIMPULAN DAN SARAN Karakteristik sosial ekonomi masyarakat petani yang melakukan sistem usahatani di sekitar kawasan hutan di hulu DAS Poleang umumnya memiliki karakteristik yang berbeda, baik karakteristik internal maupun eksternalnya: (1) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat berupa faktor internal petani yang berpengaruh terhadap kelestarian kawasan hutan di hulu DAS Poleang berdasarkan pengalaman usahatani petani adalah variabel umur, pendidikan dan status sosial. (2) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat berupa faktor eksternal petani yang berpengaruh terhadap kelestarian kawasan hutan di hulu DAS Poleang berdasarkan tingkat pendapatan petani adalah variabel luas lahan, kemudahan dalam pemasaran dan tanggungan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian disarankan: (1) Penerapan sistem usahatani dengan pola tanam Agroforestry agar masyarakat dapat memperoleh hasil tanaman semusim maupun tanaman tahunan yang bernilai ekonomi tinggi. (2) Penerapan sistem usahatani di Desa Karya Baru memerlukan perhatian dari pemerintah setempat, khususnya dalam peningkatan penyuluhan dari Dinas Pertanian dan Dinas Kehutanan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan dan pembinaan berupa penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat petani secara intensif dan teratur. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Nur, H Motivasi Petani Dalam pengelolaan Kahuma di Areal Hutan Rakyat (Kasus: Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna). Tesis. Bogor: Program Pascasarjana IPB. Nurrochmat, D Strategi Pemasaran Hasil Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Purnomo Mengelola Hutan Berbasis Masyarakat. Sinar Harapan. Jakarta. Sadono, S Pengantar Teori Makro Ekonomi. LPFE-UI. Jakarta. Sajogyo Garis Miskin dan Kebutuhan Minimum Pangan. Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan (LPSP). IPB, Bogor Soejono, S Teori Sosiologi Dinamika Perubahan Sosial. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT
193 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN KACANG METE DI KABUPATEN BUTON Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT The study aimed to find out and to analyze factors affecting the amount of
Lebih terperinciPENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
1 PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Desi Gustina 1, Rina Selva Johan 2, Riadi Armas 3 Email : desi.dc98@gmail.com/085365048785
Lebih terperinciPENDAHULUAN. daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
11 PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan, termasuk hutan tanaman, bukan hanya sekumpulan individu pohon, namun merupakan suatu komunitas (masyarakat) tumbuhan (vegetasi) yang kompleks yang terdiri dari pohon,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciABSTRACT. Nisha Selvia 1, Ansofino 2, Putri Meliza Sari 2.
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, HARGA JUAL, LUAS LAHAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI 4 NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Nisha Selvia 1, Ansofino 2, Putri
Lebih terperinciNasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK
Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Wilayah Pemasaran Terhadap Keuntungan Pedagang Komoditas Pertanian di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang (Analysis Of The Influence of Labor Capital and Marketing
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus: Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat) Ade Rezkika Nasution*),
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
219 ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Analysis Of Socioeconomic Factors On The Income Of
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Sistem Integrasi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT
ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN PADI SAWAH
PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN PADI SAWAH System of Rice Intensification (SRI) (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Hutan memiliki defenisi yang bervariasi, menurut Undang-Undang Nomor
TINJAUAN PUSTAKA Hutan Hutan memiliki defenisi yang bervariasi, menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Praja Sembiring*), Tavi Supriana**), Siti Khadijah**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH
DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution
Lebih terperinciPengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong
Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².
Lebih terperinciJURNAL. Oleh : YULISA NPM
PENGARUH UPAH TENAGA KERJA, HARGA JUAL, LUAS KEBUN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh : YULISA NPM.
Lebih terperinciPenilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-65 Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan Yani Wulandari dan Rulli Pratiwi
Lebih terperinciABSTRACT
AGRISE Volume XV No. 1 Bulan Januari 2015 ISSN: 1412-1425 PENGARUH TEKNOLOGI P3S (PEMANGKASAN, PEMUPUKAN, PANEN SERING DAN SANITASI) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO (STUDI KASUS DI KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer
Lebih terperinciOleh : SULISMAN NIM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 1997
PENGARUH LUAS PEMILIKAN LAHAN, LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENYERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN TERHADAP TEKANAN DAN MIGRASI PENDUDUK KE TAMAN NASIONAL GUNUNG LAUSER DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Oleh : SULISMAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: GITA FITRIA 12090014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian
DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN(PUAP) Evri Ricky Rodesta Sianturi *), Meneth Ginting **), dan Rahmanta Ginting **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen
Lebih terperinciPARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI
PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH IKLAN TV OLI TOP 1 TERHADAP MINAT MEMBELI MASYARAKAT PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH IKLAN TV OLI TOP 1 TERHADAP MINAT MEMBELI MASYARAKAT PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN OLEH: IHSAN AHMED MUSTAFA 070502201 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS
Lebih terperinciAnalisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT
E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui. Sudirman NO.73 (Sudirman Bawah) Pekanbaru.
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui Pusat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.
ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Produk dan kebijakan promotin penting untuk pengrajin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskrispsi Data
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskrispsi Data Penelitian yang berjudul Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Sukoharjo
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR
STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR Oleh: HERIASMAN L2D300363 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani Karet Rakyat Melakukan Peremajaan Karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani Karet Rakyat Melakukan Peremajaan Karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Septianita Abstract The research aims to know the factor that influence rubber farmer
Lebih terperinciKata kunci: Fungsi hutan, opini masyarakat, DAS Kelara
Opini Masyarakat Terhadap Fungsi Hutan di Hulu DAS Kelara OPINI MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI HUTAN DI HULU DAS KELARA Oleh: Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.16 Makassar, 90243,
Lebih terperinciPENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN
PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alamnya untuk pembangunan. Pada negara berkembang pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967, arti hutan dirumuskan sebagai Suatu lapangan tetumbuhan pohon-pohonan yang secara keseluruhan merupakan
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciTingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari
Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Widya Lestari 1, Syafril Hadi 2 dan Nahri Idris 2 Intisari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciKAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
KAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Marthen A. Tumigolung 1, Cynthia E.V. Wuisang, ST, M.Urb.Mgt, Ph.D 2, & Amanda Sembel,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang ilmiah, agar metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif lebih mudah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu
Lebih terperinciTingkat Diversifikasi Usaha Tani di Daerah Hulu, Tengah, dan Hilir Daerah Irigasi Mambal
Tingkat Diversifikasi Usaha Tani di Daerah Hulu, Tengah, dan Hilir Daerah Irigasi Mambal PUTU UDAYANI WIJAYANTI, AAA WULANDIRA SAWITRI DJELANTIK Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciAnalisa Faktor Luas Lahan Dan Tenaga Kerja Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Jagung Di Desa Dadapan
Analisa Faktor Luas Lahan Dan Tenaga Kerja Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Jagung Di Desa Dadapan Titin *) * Dosen Fakultas ekonomi Universitas Islam Lamongan ABTRAKSI Pembangunan pertanian mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia (Ganesha Enterpreneur Club, Pola Tanam Padi Sri, Produktifitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara agraris, yaitu negara yang penghasilan penduduknya sebagian besar berasal dari hasil bercocok tanam padi sawah dan kebanyakan penduduknya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bertambahnya jumlah penduduk dan masuknya migrasi penduduk di suatu daerah, maka akan semakin banyak jumlah lahan yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan sandang, papan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH Farwah Inal Abdi *), Hasman Hasyim **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Hutan sebagai sumberdaya alam mempunyai manfaat yang penting bagi
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai sumberdaya alam mempunyai manfaat yang penting bagi kehidupan manusia baik secara ekonomi, ekologi dan sosial. Dalam Undangundang Nomor 41 Tahun 1999 disebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi nasional tekanan terhadap sumber daya hutan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan di Indonesia mempunyai peranan baik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya, maupun secara ekologis. Sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Jumlah pemeriksa sebanyak 57 orang yang secara keseluruhan akan dijadikan obyek dalam
Lebih terperinciOleh: Andri Christian Ginting. Dosen Pembimbing: Drs. Jimmy Andrianus SE., MM., Ak ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN, SIKAP RASIONAL, LINGKUNGAN, SANKSI DENDA DAN SIKAP FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WILAYAH KPP KOTA MALANG) Oleh: Andri Christian Ginting Dosen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Regresi pertama kali digunakan
Lebih terperincidalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGARANG ARGUMENTASI TENTANG LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU MEMELIHARA KELESTARIAN LINGKUNGAN SEKOLAH (The Relationship Between The Ability
Lebih terperinciWURI PRATIWI SILVIANI A
HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PENGUASAAN KONSEP AKUNTANSI DAN KONTINUITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016 PUBLIKASI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan sebagai bagian dari sumber daya alam nasional memiliki arti dan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan lingkungan hidup. Hutan memiliki
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PERKEBUNAN KOPI RAKYAT DI DESA GOMBENGSARI KECAMATAN KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI. Oleh: NUR AINI FITRI NIM.
ANALISIS USAHATANI PERKEBUNAN KOPI RAKYAT DI DESA GOMBENGSARI KECAMATAN KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: NUR AINI FITRI NIM. 061510291002 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO Kiki Diantoro 1, M. Sunarsih 2, Djoko Soejono 3 1) Alumni Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciTINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) Melfrianti Romauli *), Lily Fauzia **),
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: JELLY SASTRA PIKA 12090038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciMAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)
MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Nasional Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciI. Pendahuluan. Yunilas 1
Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumberdaya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan dan lain - lain merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Penurunan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah
PENDAHULUAN Latar Belakang Alih-guna lahan hutan menjadi lahan pertanian disadari menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan
43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan Rekan Sekerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Provinsi Riau. Yaitu untuk
Lebih terperinciPERBEDAAN POLA TANAM TERHADAP BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO
1 PERBEDAAN POLA TANAM TERHADAP BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO Oleh : Abdul Gafaruddin ABSTRAK The objectives of this research were to know the differences between the cost production and revenue
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah field research, yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung
Lebih terperinciKORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU. Trisna Anggreini 1)
KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU Trisna Anggreini 1) Abstract. The purpose of this research are acessing the correlation of attitudes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Sriwijaya Perkasa Malang, dengan alamat Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. 3. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR
PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR A. Rezki Ayu Lestary MD Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut sumber data atau informasi yang diperoleh dalam kegiatan penelitian, maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya bagi kesejahteraan manusia. Keberadaan sumber daya alam dan manusia memiliki kaitan yang sangat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yaitu di Kabupaten Deli Serdang, dengan pertimbangan bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciKAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI
KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: AYU PUSPITANINGSIH NIM. 071510201086 JURUSAN
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Tambak dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi (Heru Susilo) 19 ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI (Economic Analysis
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU Sri Wahyuni 1, Ikhsan Gunawan 2, Edward Bahar 3 1 Students of
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PT Go-Jek Indonesia di kota Bandung secara parsial dan simultan. Variabel
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah karunia alam yang memiliki potensi dan fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Potensi dan fungsi tersebut mengandung manfaat bagi populasi manusia
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH
SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH ERNIATY FRISKA ARIS TAMBA 110521170 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN
Lebih terperinciStaf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciUSAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI
117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal tersebut biasanya diselidiki sifat hubungannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh
Lebih terperinciPENGARUH ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI BUNDA CINTA SHOP SANGATTA
PENGARUH ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI BUNDA CINTA SHOP SANGATTA Masna, Theresia Militina, Suyatin Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda e-mail:
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat.
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS
PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS Ilham Rasyid, Amrulah, Muhammad Darwis Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya pemanfaatan sumber daya alam khususnya hutan, disamping intensitas teknologi yang digunakan. Kehutanan
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI PADI PENGGUNA PUPUK NPK DENGAN NON PENGGUNA PUPUK NPK DI DESA TRANGKIL KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI
ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI PADI PENGGUNA PUPUK NPK DENGAN NON PENGGUNA PUPUK NPK DI DESA TRANGKIL KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI RICE FARMERS INCOME DIFFERENCES ANALYSIS OF NPK FERTILIZER
Lebih terperinci