ABSTRACT. Conclusion: There is no relationship between students' knowledge of the actions against food snacks that contain

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRACT. Conclusion: There is no relationship between students' knowledge of the actions against food snacks that contain"

Transkripsi

1 THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES WITH STUDENT ACTION AGAINST THE HAWKER FOODS THAT CONTAIN ARTIFICIAL SWEETENERS IN SMP 2 MARONGE, SUMBAWA BESAR, NUSA TENGGARA BARAT Lili Harianti 1, Waluyo 2, Margaretha Arinanti 3 ABSTRACT Background: Knowledge about artificial sweeteners affect a person's attitudes and actions in choosing foods that are easy to determine whether a person understands the benefits of the food consumed. Good knowledge of food consumption is expected to affect the good that can affect nutritional status is good too. School-age children are an investment because they are the next generation. Quality of the nation in the future is determined by the quality of children now. Growth of school-age children is strongly influenced by the feeding of good quality and quantity. Food and Drug Regulatory Agency stated that some school kids snack foods contain harmful chemicals one of which is an artificial sweetener. Survey of Food and Drug Regulatory Agency, in 2007, a total of 4,500 schools in Indonesia, proves that 45% of school children eating snacks dangerous and does not qualify the quality and food safety. Objective: Determine the relationship of knowledge and attitudes with student action against the hawker foods that contain artificial sweeteners in SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Method: This study is an observational research with cross sectional approach. This study population was students in grade VII, VIII and IX of the school year 2011/2012 SMP 2 Maronge many as 175 people. Sampling technique used was purposive sampling with the sample obtained as many as 64 people. Data collection uses questionnaires. Time study conducted in February Analysis of research data uses Chi square analysis. Result: Level of students' knowledge about hawker foods that contain artificial sweeteners in SMP 2 Maronge is most in both categories at 67.25%, and the attitude of most of the unfavorable category of 79.7%. Students' action against the hawker food containing the artificial sweetener is most of the good that is equal to 76.6%. Chi square analysis there is no relationship between students' knowledge of the actions against food snacks that contain artificial sweeteners. There is no relationship between students' attitudes to the action of snack foods that contain artificial sweeteners. Conclusion: There is no relationship between students' knowledge of the actions against food snacks that contain artificial sweeteners. There is no relationship between students' attitudes to the action of snack foods that contain artificial sweeteners. Keywords: knowledge, attitudes, actions, artificial sweeteners, junior high school students 1 Student of S-1Science of Nutrition in Respati University of Yogyakarta 2 Lecturer in Respati University of Yogyakarta 3 Lecturer in Respati University of Yogyakarta 1

2 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SISWA TERHADAP MAKANAN JAJANAN YANG MENGANDUNG PEMANIS BUATAN DI SMPN 2 MARONGE, SUMBAWA BESAR, NUSA TENGGARA BARAT Lili Harianti 1, Waluyo 2, Margaretha Arinanti 3 INTISARI Latar Belakang : Pengetahuan tentang pemanis buatan seseorang berpengaruh terhadap sikap dan tindakan dalam memilih makanan yang menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaat makanan yang dikonsumsi. Pengetahuan yang baik diharapkan mempengaruhi konsumsi makanan yang baik, sehingga dapat mempengaruhi satus gizi yang baik pula. Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa ke depan ditentukan oleh kualitas anak-anak sekarang. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah sangat dipengaruhi pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), menyatakan bahwa sebagian makanan jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia berbahaya salah satunya adalah pemanis buatan. Survei BPOM tahun 2007, sebanyak sekolah di Indonesia, membuktikan bahwa 45% jajanan anak sekolah berbahaya dan tidak memenuhi syarat mutu serta keamanan pangan. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX tahun ajaran 2011/2012 SMPN 2 Maronge sebanyak 175 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 64 orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Analisis data penelitian menggunakan analisis Chi square. Hasil: Tingkat pengetahuan siswa tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB sebagian besar dalam katagori baik sebesar 67,2%, dan sikap sebagian besar dalam kategori kurang baik sebesar 79,7%. Tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan sebagian besar baik yaitu 76,6%. Hasil analisis Chi Square adalah tidak ada hubungan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. Tidak ada hubungan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. Kesimpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. Tidak ada hubungan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, tindakan, pemanis buatan, siswa 1 Mahasiswa S-1 Ilmu Gizi Universitas Respati Yogyakarta 2 Dosen Universitas Respati Yogyakarta 3 Dosen Universitas Respati Yogyakarta 2

3 PENDAHULUAN Dewasa ini, masyarakat bukan hanya tertarik pada aspek apakah bahan pangan memberikan cita rasa enak, apakah anak-anak mau menikmati pangan yang disajikan, tetapi lebih dari itu masyarakat telah tertarik pada hal-hal apakah bahan pangan itu baik untuk dikonsumsi dan komponen apa saja yang terdapat di dalamnya (1). Saat ini masalah yang paling banyak disoroti adalah tingkat keamanan dari Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) masih rendah. PJAS sendiri adalah pangan siap saji yang ditemui di lingkungan sekolah dan secara umum dikonsumsi oleh sebagian besar anak sekolah. Selain itu berdasarkan pengawasan yang dilakukan BPOM periode menunjukkan bahwa sekitar persen jajanan anak sekolah ini tidak memenuhi syarat. Kondisi ini merupakan masalah yang serius karena dapat memperburuk status gizi anak akibat terganggunya asupan gizi (2). Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam proses produksi pangan, baik oleh produsen maupun konsumen. Dampak penggunaannya dapat berakibat positif maupun negatif bagi masyarakat. Penyimpanan dalam penggunaannya akan membahayakan kita bersama, khususnya generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa. Di bidang pangan kita memerlukan sesuatu yang lebih untuk masa yang akan datang, yaitu pangan yang aman untuk dikonsumsi, lebih bermutu, bergizi, dan lebih mampu bersaing dalam pasar global. Kebijakan keamanan pangan dan pembangunan gizi nasional merupakan bagian integeral dari kebijakan pangan nasional, termasuk penggunaan bahan tambahan pangan (1). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), menyatakan bahwa sebagian makanan jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia berbahaya. Dari 163 sampel jajanan anak yang diuji 10 provinsi pada tahun 2003, sebanyak 80 sampel atau 50% tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan pangan (3). Survei lain yang dilakukan oleh BPOM pada tahun 2004 melibatkan ratusan Sekolah Dasar di seluruh Indonesia dan menampung sekitar 550 jenis makanan yang diambil dari sampel pengujian. Hasil survei tersebut menunjukkan 60% jajanan anak sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan (4). Berikutnya pada bulan November 2005, BPOM menguji makanan jajanan pada 195 Sekolah Dasar di 18 provinsi. Dari sampel yang diuji yakni es sirup/es cendol, minuman ringan/sirup/limun, kue, makanan gorengan, kerupuk dan saus mengandung Rhodamin B (5). Survei BPOM tahun 2007, sebanyak sekolah di Indonesia, membuktikan bahwa 45% jajanan anak sekolah berbahaya (4). Dari survei awal yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Maronge terletak di Desa Pamasar Kecamatan Maronge Kabupaten Sumbawa Besar-Nusa Tenggara Barat. SMPN 2 Maronge terletak di desa tetapi tidak terlalu jauh dari pusat kota, sehingga akses jajanan pun tidak terlalu susah. Terdapat sebuah kantin di sekolah tersebut yang menjual beraneka ragam makanan dan minuman antara lain mie goreng, permen, makanan kemasan (snack), makanan gorengan, minuman kemasan yang sudah teridenfikasi oleh BPOM mengandung pemanis buatan seperti pop ice, segar sari, teh sisri, kola-kola, sparta, marimas dan jas jus. Namun sebagian besar makanan dan minuman yang dijajakan adalah makanan dan minuman kemasan. Kebiasan anak-anak SMPN 2 Maronge sering mengkonsumsi minuman kemasan yang sudah teridentifikasi mengandung pemanis buatan. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. 3

4 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2012 di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Subjek penelitian adalah siswa siswi yang bersekolah di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat saat penelitian berlangsung. Jenis Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengetahuan dan sikap tentang pemanis buatan sebagai variabel bebas dan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan sebagai variabel terikat. Skala data yang digunakan pada penelitian ini yaitu ordinal. Sedangkan teknik olah data yang digunakan yaitu menggunakan uji statistik Chi-Square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Jumlah Presentase (%) Umur tahun 5 7, tahun 46 71, tahun 13 20,3 Jenis kelamin Perempuan 27 42,2 Laki-laki 37 57,8 Pekerjaan Orang Tua Petani 59 92,2 Karyawan swasta 5 7,8 Sarapan sebelum berangkat sekolah Selalu 33 51,6 Kadang-kadang 31 48,4 Tidak pernah 0 0 Membawa bekal makanan dari rumah Selalu 0 0 Kadang-kadang 14 21,9 Tidak pernah 50 78,1 Siswa Menerima Uang Jajan Selalu Kadang-kadang 0 0 Tidak pernah 0 0 4

5 Uang Jajan Yang Diterima Per Hari < Rp ,8 Rp ,2 Mendengar Informasi Pemanis Makanan Pernah 42 65,6 Tidak Pernah 22 34,4 Karakteristik Jumlah Presentase (%) Sumber Informasi Media elektronik (televisi, 24 37,5 radio) Media cetak (surat kabar, 6 9,4 majalah,buku) Lisan (temen-teman, guru, 12 18,7 orang tua) Tidak pernah mendengar 22 34,4 Berdasarkan hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut umur kebanyakan berumur tahun yaitu 46 anak (71,9%). Anak usia tahun tersebut berada di kelas VII dan VIII. Responden menurut jenis kelamin diketahui responden yang terbanyak adalah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 37 anak (57,8%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 27 anak (42,2%). Sebagian besar pekerjaan orang tua responden adalah seorang petani,bisa dilihat dari dari jumlah yaitu 59 orang (92,2%) dan hanya 5 orang (7,8%) yang bekerja sebagai karyawan swasta. Hal ini didukung dari daerah tempat tinggal yang temasuk daerah agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai seorang petani. Responden yang selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah adalah sebanyak 33 anak (51,6%) dan 31 anak (48,4%) yang kadang-kadang melakukan sarapan sebelum berangkat ke sekolah, bisa masuk kategori kadang-kadang apabila anak melakukan sarapan sampai 3 kali dalam seminggu, tidak ada anak yang tidak pernah melakukan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Responden yang kadang-kadang membawa bekal ke sekolah 14 anak (21,9%) dan yang tidak pernah membawa bekal ke sekolah mempunyai persentasi lebih besar yaitu 50 anak (78,1%), tidak ada responden yang setiap hari membawa bekal ke sekolah. Semua responden menerima uang jajan dari orang tua mereka dan responden yang menerima uang jajan < Rp sebanyak 37 anak (57,8%) dan yang menerima uang jajan > Rp lebih banyak yaitu 27 anak (42,2%). Responden yang pernah mendengarkan informasi tentang pemanis buatan sebanyak 42 anak (65,6%) dan 22 anak (34,4%) yang tidak pernah mendengar informasi tentang pemanis buatan. Sumber informasi yang diperoleh responden kebanyak dari media elektronik seperti televisi dan radio yaitu sebanyak 24 orang (37,5%) dan hanya 6 orang (9,4%) yang memperoleh informasi dari media cetak (surat kabar, majalah, dan buku). 5

6 2. Pengetahuan Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Tentang Pemanis Buatan. Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%) Baik 43 67,2 Sedang 15 23,4 Kurang 6 9,4 Berdasarkan hasil pengukuran di atas dapat dilihat bahwa kategori responden menurut tingkat pengetahuan tentang pemanis buatan yakni sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 43 orang (67,2%). 3. Sikap Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Sikap Tentang Pemanis Buatan. Sikap Jumlah Persentase (%) Baik 13 20,3 Sedang 35 54,7 Kurang Berdasarkan hasil pengukuran di atas dapat dilihat bahwa kategori responden menurut sikap tentang pemanis buatan yakni sebagian besar responden bersikap sedang yaitu 35 orang (54,7%). 4. Tindakan Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Tindakannya Terhadap Pemanis Buatan. Tindakan Jumlah Persentase (%) Baik 49 76,6 Sedang 10 15,6 Kurang 5 7,8 Berdasarkan Tabel 4, diketahui tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan sebagian besar dalam kategori baik yaitu sebanyak 49 orang (76,6%). 5. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa Terhadap Makanan Jajanan Yang Mengandung Pemanis Buatan Tabel 5. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Siswa Terhadap Makanan Jajanan yang Mengandung Pemanis Buatan Pengetahuan Tindakan Baik Kurang Baik Total p n % n % n % Baik

7 Kurang Baik Total Berdasarkan tabulasi silang pada Tabel 5, diketahui sebagian besar siswa yang berpengetahuan baik, mempunyai tindakan baik sebanyak 34 orang (79,1%). Sedangkan siswa yang berpengetahuan kurang baik sebagian besar mempunyai tindakan yang baik sebanyak 15 orang (71,4%). Berdasarkan hasil analisis Chi Square diperoleh sebesar 0,459 dengan p value sebesar 0,506. Oleh karena nilai p value sebesar 0,506 lebih besar dari 0,1 (p<0,1), maka hipotesis pertama ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa besar, NTB. 6. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Siswa Terhadap Makanan Jajanan Yang Mengandung Pemanis Buatan Tabel 6. Hubungan Sikap dengan Tindakan Siswa Terhadapa Makanan Jajanan yang Mengandung Pemanis Sikap Buatan Tindakan Total Baik Kurang Baik n % n % n % Baik Kurang Baik Total p Berdasarkan tabulasi silang pada Tabel 6, diketahui sebagian besar siswa yang mempunyai sikap baik, mempunyai tindakan baik sebanyak 11 orang (84,6%). Sedangkan siswa yang mempunyai sikap kurang baik sebagian besar mempunyai tindakan yang baik sebanyak 38 orang (74,5%). Berdasarkan hasil analisis Chi Square diperoleh sebesar 0,590 dengan p value sebesar 0,451. Oleh karena nilai p value sebesar 0,451 lebih besar dari 0,1 (p<0,1), maka hipotesis kedua ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa besar, NTB. 7

8 PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Hasil analisis diketahui tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan pada siswa kelas VII dan VIII SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB sebagian besar berpengetahuan baik (67,2%). Pada analisis kategori pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan baik dan kurang baik. Pengetahuan kurang baik terdiri dari pengetahuan sedang (23,4%) dan kurang (9,4%). Pengetahuan responden kebanyakan berpengetahuan baik, hal ini disebabkan lokasi SMPN 2 Maronge di daerah tidak terlalu jauh dari pusat kota sehingga lebih mudah akses informasinya melalui media elektronik seperti televisi dan radio, selain itu pendidikan dari guru dan orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh responden. Pengetahuan merupakan hasil mengetahui yang diperoleh setelah individu melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Proses melakukan penginderaan tersebut akan menghasilkan sebuah pemahaman yang membentuk pengetahuan. (6) Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. 2. Sikap Hasil analisis diketahui sikap tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan pada siswa kelas VII dan VIII SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB sebagian besar memiliki sikap kurang baik (79,7%). Pada analisis sikap dibagi menjadi dua kategori yaitu sikap baik dan kurang baik. Sikap kurang baik terdiri dari sikap sedang (54,7%) dan kurang baik (25%). Walaupun pengetahuan yang dimiliki siswa sebagian besar baik tetapi belum tentu sikap yang dimiliki baik juga. Lingkungan, teman sebaya dan media elektronik seperti televisi juga dapat mempengaruhi sikap yang dimiliki oleh seseorang. (7) Media televisi sampai saat ini masih diasumsikan sebagai alat informasi yang ampuh dalam mengubah sikap dan perilaku pemirsanya. 3. Tindakan Hasil analisis diketahui tindakan tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan pada siswa kelas VII dan VIII SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB sebagian besar memiliki sikap baik (76,6%). Pada analisis tindakan dibagi menjadi 2 kategori yaitu siswa yang memliki tindakan baik dan kurang baik. Tindakan kurang baik terdiri dari tindakan sedang dan kurang. Hasil ini dapat diartikan bahwa siswa telah mampu bertindak yang benar terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. Tindakan yang baik dilakukan dengan selalu membaca label yang terdapat pada makanan, dan dapat membedakan rasa makanan yang mengandung pemanis buatan. Terbentuknya tindakan yang baik ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. (8) Pembentukan tindakan dapat terjadi dengan kebiasaan, dan adanya model atau contoh. Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang mengalami perkembangan sehingga kebiasaan yang dilakukan orang tua dan contoh langsung yang dbiberikan oleh guru maupun orang tua merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan tindakan anak. 8

9 4. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Siswa Terhadap Makanan Jajanan Hasil analisis membuktikan tidak ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB. Tidak terbuktinya hubungan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan ditunjang dengan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan gizi dengan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan. Hasil uji statistiknya menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan pengetahuan gizi dan sikap anak dalam memilih makanan jajanan (9). Pengetahuan anak mengenai pemilihan makanan jajanan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB sebagian besar adalah baik. Pengetahuan yang baik belum tentu bertindak baik. Faktor yang mempengaruhi tindakan adalah ketersediaan makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah. Makanan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah kebanyakan adalah jajanan yang mengandung pemanis buatan dan makanan tidak sehat sehingga itulah yang dibeli dan dikonsumsi anak. (6) Tindakan anak memilih makanan pada dasarnya merupakan bentuk penerapan kebiasaan makan. Kebiasaan makan merupakan cara-cara individu atau kelompok masyarakat dalam memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan yang tersedia, yang didasarkan pada latar belakang social budaya tempat mereka hidup. Anak usia sekolah mempunyai kebiasaan makan makanan jajanan. Kebiasaan jajan cenderung menjadi bagian budaya dalam suatu keluarga. 5. Hubungan Sikap dengan Tindakan Siswa Terhadap Makanan Jajanan Hasil analisis membuktikan tidak ada hubungan yang signifikan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB. Hasil penelitian menunjukkan sikap kurang baik tetapi tindakan responden baik. Hal ini disebabkan anak yang mempunyai sikap kurang baik terpengaruh oleh lingkungan terutama teman sebayanya. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya. Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya (10). Sikap dapat dipengaruhi juga oleh persepsi seseorang mengenai makanan yang mengandung pemanis buatan. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (11). Tidak terbuktinya hubungan sikap dengan tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan ditunjang dengan hasil penelitian mengenai hubungan sikap mengenai pemilihan makanan jajanan dengan perilaku anak memilih makanan. Hasil uji statistiknya menunjukkan tidak ada hubungan antara sikap mengenai pemilihan makanan jajanan dengan perilaku anak memilih makanan (12). 9

10 KESIMPULAN 1. Tingkat pengetahuan responden tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan, sebagian besar tingkat pengetahuan baik yaitu 67,2%, pengetahuan sedang 23,4% dan yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 9,4%. 2. Sikap responden tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan sikap baik sebesar 20,3%, sikap sedang sebesar 54,7% dan sikap kurang sebesar 25%. 3. Tindakan responden terhadap makanan yang mengandung pemanis buatan sebagian besar memiliki tindakan baik sebesar 76,6% dan tindakan sedang sebesar 15,6%, dan responden yang memliki tindakan kurang baik terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan adalah 7,6%. 4. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB. 5. Tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan di SMPN 2 Maronge, Sumbawa Besar, NTB. SARAN 1. Bagi pihak sekolah diharapkan dapat memberikan informasi kepada siswa tentang pemanis makanan. 2. Bagi siswa, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. 3. Bagi peneliti berikutnya, perlu mengadakan penelitian yang berkaitan dengan faktor lain yang mempengaruhi tindakan siswa terhadap makanan jajanan yang mengandung pemanis buatan. 10

11 DAFTAR PUSTAKA 1. Cahyadi, Wisnu Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Makanan. Bumi Aksara. Jakarta. 2. Kustantinah, Makanan Jajanan Anak Sekolah. Diakses pada hari selasa, 15 November 2011 dari http//: news. okezone.com/ read/2011/ 12/22/ 337/ / jajanan-anak-sekolah-bpom. 3. Evy Keamanan Pangan Di Sekolah Rendah. http// Diakses tanggal 15 November Suci Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar Di Jakarta. Psikobuana. Vol. No Jakarta. 5. Yulianti, Nurheti Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Penerbit Andi. Yogyakarta. 6. Notoatmojo, Soekidjo Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta. 7. Sitanggang Pengaruh Televisi Terhadap Perkembangan Anak. Diakses pada hari Senin, 18 Juni 2012 dari 8. Bandura Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 9. Yulianingsih, P Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Sikap Anak Sekolah Dasar Dalam Memilih Makanan Jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan Baruretno, Wonogiri. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Diploma III Gizi Universitas Muhammadiyah Sukarta. 10. Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. 11. Notoatmojo, Soekidjo Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. PT Rineka Cipta. Jakarta. 12. Purtiantini Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Perilaku Anak Memilih Makanan Di SDIT Muhammadiyah Al Kautsar Gumpang Kartasura. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. 11

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack Widyoningsih 1*, Elang Subakti 2, Ahmad Kusnaeni 3 1,2,3 STIKES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja (Titi S, 2004 dalam Qonita, 2010).

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Shinta Asih Witha Lestari J500110063 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Zaman sekarang terdapat masalah gizi ganda yang salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan yang tidak seimbang. Makanan sangat dibutuhkan manusia terutama pada saat masa dewasa muda. Pada masa

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta   ABSTRACT THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUTH PUBERTY WITH ADOLESCENTS ATTITUDE IN THE FACE OF PUBERTY IN ADOLESCENTS IN JUNIOR HIGH SCHOOL 3 DEPOK, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA Dwi Agustiana Sari, Wiwin Lismidiati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan Guru Sekolah Dasar terhadap

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERILAKU ANAK DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SD NEGERI 23 PALEMBANG

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERILAKU ANAK DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SD NEGERI 23 PALEMBANG JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 4 Nomor 02 Juli 2013 Artikel Penelitian PERILAKU ANAK DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SD NEGERI 23 PALEMBANG CHILDREN BEHAVIOUR OF SNACKS PREFERENCE AT SD N 23

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA SDN 1 TISTA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA SDN 1 TISTA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA SDN 1 TISTA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 Studi Dilakukan di SDN 1 Tista Kabupaten Karangasem OLEH IDA AYU

Lebih terperinci

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Higiene, Sanitasi. Dan Nilai Gizi terhadap Sikap Konsumsi Makanan Jajanan Siswa

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Higiene, Sanitasi. Dan Nilai Gizi terhadap Sikap Konsumsi Makanan Jajanan Siswa 221 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Higiene, Sanitasi Dan Nilai Gizi terhadap Sikap Konsumsi Makanan Jajanan Siswa SMP Negeri di Pontianak Barat Siti Ratnawati 1, Agustina Arundina 2, Didiek

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP DALAM MEMILIH JAJANAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR. Ayu Indrawati Dewi P

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP DALAM MEMILIH JAJANAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR. Ayu Indrawati Dewi P HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP DALAM MEMILIH JAJANAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR Ayu Indrawati Dewi P Abstract Snack is a type of food which is commonly and well-known by the community particularly by

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI KLEDOKAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI KLEDOKAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA 1 HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN JAJAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI KLEDOKAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Sumiarsih Ahmad 1, Waluyo 2, Farissa Fatimah 3 INTISARI Latar Belakang :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keamanan pangan memegang peranan yang sangat strategis. Terjaminnya kondisi keamanan pangan di Indonesia berarti telah memenuhi hak-hak masyarakat Indonesia untuk memperoleh

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Correlation Of Energy Consumption Level, Protein and Food Consumerism With Nutritional Status

Lebih terperinci

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA Listia Anita 1, Yeni Prawiningdyah 2, Farissa Fatimah 3 ABSTRACT

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN YANG SEHAT DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN YANG SEHAT DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK TERHADAP PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN YANG SEHAT DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ULFAH NUR AISYAH J 300 120 022 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Variabel independen Variabel Dependen Perilaku siswa-siswi Pengetahuan Sikap Tindakan Makanan dan Minuman yang mengandung Bahan Tambahan

Lebih terperinci

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2014 DI MEDAN TAHUN 2015 OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG 12010017

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan INTAN GIOVANI SETYANINGRUM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung

ABSTRAK. Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung ABSTRAK Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung Pippy YPBM, Januari 2011 Pembimbing I : Winny Suwindere, drg,.ms. Pembimbing II :

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN SISWA SLTP NEGERI (PENELITIAN) ( Chudus Mariawati, Pembimbing: Surja Tanurahardja, dr, MPH, DTM&H)

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN SISWA SLTP NEGERI (PENELITIAN) ( Chudus Mariawati, Pembimbing: Surja Tanurahardja, dr, MPH, DTM&H) ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN SISWA SLTP NEGERI (PENELITIAN) 18 BANDUNG ( Chudus Mariawati, 2003. Pembimbing: Surja Tanurahardja, dr, MPH, DTM&H) Latarbelakang Anak-anak masa kini adalah harapan nusa dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DENGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SD N KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RUDI SETIAWAN J.300

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Naskah Publikasi diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. Rika Prastiwi Maulani,2012. Pembimbing I : Dani, dr., M.kes Pembimbing II

Lebih terperinci

PRAKTEK KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA TAHUN 2013

PRAKTEK KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA TAHUN 2013 PRAKTEK KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA TAHUN 2013 Erni Viarni 1) Lilik Hidayanti dan Sri Maywati 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Gizi Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT ABSTRAK Asupan gizi sangat penting untuk diperhatikan terutama pada saat masa kanakkanak. Asupan gizi yang baik akan rnernpengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mencarijrnengetahui

Lebih terperinci

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR JURNAL Jurnal ILMU Ilmu KESEHATAN Kesehatan Masyarakat MASYARAKAT VOLUME 2 Nomor 03 November 20 Artikel Penelitian KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK Anna Erliana Oetarman, 2010; Pembimbing I : dr. J. Teguh Widjaja, SpP. Pembimbing II :

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh : NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU, PENGETAHUAN GIZI IBU, PENGELUARAN PANGAN DAN NON PANGAN KELUARGA PADA ANAK SD YANG STUNTED DAN NON STUNTED DI WILAYAH KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA NAPZA DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA NAPZA DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA NAPZA DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT EFFECT OF SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) SOCIALIZATION TO KNOWLEDGE ON SANITATION HYGIENE OF FOOD PROCESSING STAFF AT NUTRITION INSTALLATION OF PROF. DR. W. Z JOHANES HOSPITAL KUPANG Cindy

Lebih terperinci

SIKAP MURID DAN PENJUAL MAKANAN JAJANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KELURAHAN RONGTENGAH KECAMATAN SAMPANG

SIKAP MURID DAN PENJUAL MAKANAN JAJANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KELURAHAN RONGTENGAH KECAMATAN SAMPANG AGROINTEK Volume 6, No.2 Agustus 2012 105 SIKAP MURID DAN PENJUAL MAKANAN JAJANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KELURAHAN RONGTENGAH KECAMATAN SAMPANG Sisca Yanuar Ningtyas,

Lebih terperinci

Gambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor

Gambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor KERANGKA PEMIKIRAN Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk memperoleh zat- zat yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Tetapi makanan yang masuk ketubuh beresiko sebagai pembawa

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA Maria Melania Muda, 2010, Pembimbing pertama : Evi Yuniawati, dr., MKM Pembimbing kedua

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA TERASI BERDASARKAN PENGETAHUAN & SIKAP PRODUSEN TERASI DI DESA BONANG KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA TERASI BERDASARKAN PENGETAHUAN & SIKAP PRODUSEN TERASI DI DESA BONANG KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Penggunaan Zat Warna Pada Terasi PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA TERASI BERDASARKAN PENGETAHUAN & SIKAP PRODUSEN TERASI DI DESA BONANG KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Rahayu Astuti 1, Wulandari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan modal pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF SIKLAMAT DALAM AIR PEMANIS PADA SIRUP JAJANAN ES KELAPA DI SIRING BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

ANALISIS KUANTITATIF SIKLAMAT DALAM AIR PEMANIS PADA SIRUP JAJANAN ES KELAPA DI SIRING BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET INTISARI ANALISIS KUANTITATIF SIKLAMAT DALAM AIR PEMANIS PADA SIRUP JAJANAN ES KELAPA DI SIRING BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Nazila Mu minah 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Rivai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati

Lebih terperinci

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia Produktif tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Knowledge of Women on Childbearing Age about Exclusive Breastfeeding Daniel 1, Murniati Manik 2 1 Mahasiswa F. Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SDN TUNGGULWULUNG 3 KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SDN TUNGGULWULUNG 3 KOTA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SDN TUNGGULWULUNG 3 KOTA MALANG Sella Damayanti 1), Atti Yudiernawati 2), Neni Maemunah 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN di SDN Mrican 1, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Oleh : Lulut Subekti NIM : 12631278 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

PENGARUH STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI AKADEMIK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN. Oleh: TN BADIUZZAMAN BIN TUAN ISMAIL

PENGARUH STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI AKADEMIK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN. Oleh: TN BADIUZZAMAN BIN TUAN ISMAIL PENGARUH STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI AKADEMIK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN Oleh: TN BADIUZZAMAN BIN TUAN ISMAIL 070100301 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PENGARUH

Lebih terperinci

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua, pendidik, dan pengelola sekolah. Makanan dan jajanan sekolah

Lebih terperinci

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016 142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016 ANALISIS PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI ASUPAN ZAT GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI Analysis Of Reproductive Health Knowledge Of Exposure

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III Reinhard Yosua Lontoh 1), A. J. M. Rattu 1), Wulan P. J. Kaunang 1)

Lebih terperinci

Oktavia Candra Susanti, Eni Purwani. Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura ABSTRAK

Oktavia Candra Susanti, Eni Purwani. Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura ABSTRAK Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KEAMANAN MAKANAN JAJANAN ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN CERGAM DI SMP NEGERI 1 KEBAKRAMAT

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 27 Umur dan Jenis Kelamin HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 62 orang, terdiri dari siswa laki-laki yaitu 34 orang dan siswa perempuan yaitu 28 orang. Umur siswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS IMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Heldayanti Sirenden R1116037 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Nanik Kristianti, Dwi Sarbini dan Mutalazimah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Learning Approach dan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswi kelas 10 SMA X Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gangguan perkembangan (www.yayasan.amalia.org, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. gangguan perkembangan (www.yayasan.amalia.org, 2013) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah satu masa usia anak yang sangat berbeda

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi ABSTRAK Persepsi adalah suatu proses menerima dan menginterpretasikan data. Persepsi tentang penggunaan alat ortodontik cekat dapat dilihat dari aspek estetik dan aspek fungsional. Bagi remaja, salah satu

Lebih terperinci

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : CHOLIFATUR ROSYIDAH J PROGRAM STUDI ILMU GIZI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : CHOLIFATUR ROSYIDAH J PROGRAM STUDI ILMU GIZI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI DI SD NEGERI KUDU 02 KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 Maria Justitia Parantika, 2014 Pembimbing I : Dr. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN PERILAKU KADARZI DI DESA SENGGRONG KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Anak Dengan Kebiasaan Jajan Di SDN Banjarbaru Kota 1 (GS) Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Anak Dengan Kebiasaan Jajan Di SDN Banjarbaru Kota 1 (GS) Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Anak Dengan Di SDN Banjarbaru Kota 1 (GS) Tahun 2014 Correlation of Knowledge And Kid s Behavior with the Habit Of Consumerism at Banjarbaru Kota 1 (GS) Elementary School

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Anak membeli jajanan menurut kesukaan mereka sendiri dan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Anak membeli jajanan menurut kesukaan mereka sendiri dan tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui upaya mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar di Sekolah Dasar (SD), anak

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN Oleh: DONNY G PICAULY 070100065 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TINGKAT PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat pemerintah telah melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sedang istirahat di sekolah. Hal tersebut terjadi karena jarangnya orang tua

BAB 1 PENDAHULUAN. sedang istirahat di sekolah. Hal tersebut terjadi karena jarangnya orang tua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak dan jajanan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Anak-anak pada umumnya akan membeli aneka jajan terutama saat mereka sedang istirahat di sekolah.

Lebih terperinci

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang

BAB I PENDAHULUAN. pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi

Lebih terperinci

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017 Volume. No APRIL 0 PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGUNAAN KMS BERHUBUNGAN DENGAN PERTUMBUHAN ANAK 6- BULAN a Asweros U. Zogaraa Program Studi Gizi, Poltekkes Kemenkes Kupang, 85000 *Email : eroz.zogara@gmail.com

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK. GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK 1 Valeria Legoh 2 J.S.M Saerang 2 Laya Rares 1 Kandidat Skripsi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah DAMPAK KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH (Studi Pada Anak Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya) Gita Hermawati 1) Lilik

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBKLIKASI KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN SISWI DENGAN KESIAPAN SISWI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI DI MI SANGGRONG TEGALREJO PURWANTORO WONOGIRI Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN.

ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN. ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN. Yurita Apriyati Lestari 1 ;Muhammad Arsyad, 2 ; Devi Wulandari 3 Salah

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Gizi Disusun oleh Nama :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY 120100524 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: TITIN TRY WULANDARI 201210201071

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Pritha Fajar

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO. Randa Manik*, Franckie R.R. Maramis*, Febi K. Kolibu*

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP JAJANAN DI SEKOLAH DASAR SEKITAR KAMPUS UMS

IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP JAJANAN DI SEKOLAH DASAR SEKITAR KAMPUS UMS IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP JAJANAN DI SEKOLAH DASAR SEKITAR KAMPUS UMS PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Gizi

Lebih terperinci

: PAMBUDI EKO PRASETYO

: PAMBUDI EKO PRASETYO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : PAMBUDI EKO PRASETYO NIM

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 215 Anggun Wiwi Sulistin*, I Nyoman Widajadnya** *Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Meity Asshela 1), Swito Prastiwi 2), Ronasari Mahaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi dan dikenal oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi dan dikenal oleh banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan jajanan adalah makanan berupa penganan kudapan.makanan jajanan merupakan salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi dan dikenal oleh banyak orang, termasuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI Diajukan Oleh: M. Fadhil Ilhami J500110079 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU WANITA TERHADAP LABEL NUTRISI DI SUPERMARKET CARREFOUR KIARA CONDONG

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU WANITA TERHADAP LABEL NUTRISI DI SUPERMARKET CARREFOUR KIARA CONDONG ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU WANITA TERHADAP LABEL NUTRISI DI SUPERMARKET CARREFOUR KIARA CONDONG Try Christian S, 0610024 Pembimbing I: Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing manusia akan meningkat yang berpengaruh terhadap kelanjutan serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. saing manusia akan meningkat yang berpengaruh terhadap kelanjutan serta kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah bangsa dalam memajukan pembangunan di segala bidang adalah salah satu wujud dari tercapainya bangsa yang maju dan mandiri. Salah satu faktor yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK Rama Aristiyo,, Nurul Amaliyah dan Salbiah Jurusan Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SMAN 1 SIDAREJA DI DESA DAN DI SMAN 1 CILACAP DI KOTA Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci