RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Jalan Nyaman Nomor 01 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Tahun 2014

2 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDIDIKAN Jl. Nyaman Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Telp. (021) Cibinong SURAT PENGANTAR NOMOR : 800/92-Program Kepada Yth. Kepala Bappeda Kabupaten Bogor Di tempat NO URAIAN KETERANGAN 1 Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun Disampaikan dengan hormat dan mohon untuk ditindaklanjuti Cibinong, 05 November 2014 Kepala, DACE SUPRIADI, SH., M.Si NIP

3 1.1. LATAR BELAKANG LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN BUPATI NOMOR :... TANGGAL :... RENSTRA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN Sehubungan dengan telah disahkannya RPJMD Kabupaten Bogor Tahun yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , maka Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD harus menyelaraskan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada RPJMD yang telah ditetapkan. Ketentuan setiap SKPD harus membuat Renstra tercantum dalam Pasal 151 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Renstra dimaksud memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Program dan kegiatan tersebut meliputi program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam Intruksi Presiden Nomor 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan strategis I-1

4 merupakan langkah awal yang harus dilakukan dan mampu menjawab tuntutan di lingkungan strategis lokal, nasional, dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Strategi memuat kebijakan, program dan kegiatan. Selain Inpres tersebut di atas, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang merupakan pedoman teknis yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun Renstra SKPD. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Tahun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun Renstra Dinas Pendidikan ini merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. 1.2 LANDASAN HUKUM Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun didasarkan kepada: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Dalam Lingkungan Propinsi I-2

5 Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang I-3

6 Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah I-4

7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 43); 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7); I-5

8 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun sesuai dengan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Pendidikan dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan perubahan dokumen Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun sebagai landasan/pedoman penyusunan Renja Dinas Pendidikan dan penganggarannya, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Renja Dinas Pendidikan, dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. I-6

9 1.4 SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENSTRA Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dilakukan oleh Tim Penyusun Renstra Dinas Pendidikan. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh anggota organisasi dalam rapat-rapat internal serta melibatkan stakeholders Dinas Pendidikan dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan dalam penyusunan renstra. Penyusunan Renstra ini dimulai dengan inventarisasi rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan keselarasannya dengan dokumen RPJMD Kabupaten Bogor Tahun , serta pengumpulan data-data yang berkaitan. Perumusan indikator kinerja di tingkat sasaran dilakukan dengan pengumpulan data dasar capaian kinerja, pengelohan dan analisis data, serta memperhatikan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Legalisasi Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Alur pikir penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun disajikan dalam gambar 1.2 I-7

10 Gambar 1.2. Alur Fikir Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Dokumen Perencanaan Lainnya Masukan-masukan Stakeholder Pengumpulan, Pengolahan Data dan Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Strategi : Kebijakan, Program, dan Kegiatan Sedangkan sistematika penyusunan perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun sebagai berikut: Legalitas Perubahan Renstra Disahkan dengan Keputusan Bupati dan Ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang; 1.2. Landasan Hukum; 1.3. Maksud dan Tujuan; 1.4. Sistematika. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD; 2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan; I-8

11 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan; 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi; 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih; 3.3. Telaahan Renstra Kemendiknas; 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pendidikan; 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD; 4.3. Sasaran, Strategi dan Kebijakan. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF. Penyajian menggunakan Tabel. BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD. I-9

12 Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam tabel. I-10

13 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN 2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendidikan. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : 1. KEPALA DINAS a. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendidikan dan tugas pembantuan. b. Fungsi Kepala Dinas 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Adapun tugas pokok dan fungsi sekretaris dan masingmasing bidang adalah sebagai berikut : 2. SEKRETARIAT DINAS a. Tugas Pokok Sekretaris Dinas : Sekretaris mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab II-1

14 kepada Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan kesekretariatan dinas. b. Fungsi: 1. Pengelolaan administrasi program dan pelaporan; 2. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian; 3. Pengelolaan administrasi keuangan. 3. BIDANG PENDIDIKAN DASAR a. Tugas pokok Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Pendidikan Dasar. b. Fungsi: 1. Pengelolaan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD); 2. Pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP); dan 3. Pengelolaan pembinaan tenaga pendidik TK/SD/SMP. 4. BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH a. Tugas Pokok Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan pendidikan menengah. b. Fungsi 1. Pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA); II-2

15 2. Pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 3. Pengelolaan pembinaan tenaga pendidikan SMA/SMK 5. BIDANG PENDIDIKAN NONFORMAL a. Tugas Pokok Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan pendidikan non formal. b. Fungsi 1. Pengelolaan kegiatan pendidikan masyarakat; 2. Pengelolaan kegiatan pendidikan kesetaraan; dan 3. Pengelolaan kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 6. BIDANG SARANA PRASARANA a. Tugas Pokok Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. b. Fungsi 1. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan TK/SD; 2. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan SMP; dan 3. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan SMA/SMK dan pendidikan non formal. II-3

16 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) sekretariat, 4 (empat) bidang, 3 (tiga) subag, 12 (dua belas) seksi. Susunan organisasi Dinas Pendidkan sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat Dinas, membawahi: a. Sub Bagian Program dan Pelaporan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan. 3. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi: a. Seksi Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD); b. Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP); dan c. Seksi Bina Tenaga Pendidik TK/SD/SMP. 4. Bidang Pendidikan Menengah, membawahi: a. Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA); b. Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); dan c. Seksi Bina Tenaga Pendidik SMA/SMK. 5. Bidang Pendidikan Non Formal, membawahi: a. Seksi Pendidikan Masyarakat; II-4

17 b. Seksi Pendidikan Kesetaraan; dan c. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 6. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahi: a. Seksi Sarana Prasarana TK/SD; b. Seksi Sarana Prasarana SMP; dan c. Seksi Sarana Prasarana SMA/SMK. 7. UPT: 8. Kelompok Jabatan Fungsional Secara lengkap struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor disajikan dalam gambar 2.1 II-5

18 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT 1. Pengawas Dikmen 2. Arsiparis Subag Program dan Pelaporan Subag Umum dan Kepegawaian Subag Keuangan Bidang Pendidikan Dasar Bidang Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Non Bidang Sarana dan Prasarana Seksi Pendidikan TK/SD Seksi Pendidikan SMA Seksi Pendidikan Masyarakat Seksi Sarana Prasarana TK/SD Seksi Pendidikan SMP Seksi Pendidikan SMK Seksi Pendidikan Kesetaraan Seksi Sarana Prasarana SMP Seksi Bina Tenaga Pendidik TK/SD/SMP Seksi Bina Pendidik SMA/SMK Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Seksi Sarana Prasarana SMA/SMK Keterangan: : Garis Intruksi : Garis Koordinasi UPTK/UPTD UPTK/UPTD UPTP/UPT II-6

19 2.2. SUMBER DAYA DINAS PENDIDIKAN 1. Kondisi Umum Pegawai Berikut adalah tabel yang menggambarkan kondisi pegawai Dinas Pendidikan TABEL Data Pegawai Berdasarkan Jabatan NO PEGAWAI JUMLAH % 1 Struktural ,65 2 Fungsional ,35 JUMLAH ,00 TABEL Data Pegawai Struktural Berdasarkan Eselon NO ESELON JUMLAH % 1 Eselon II 1 0,11 2 Eselon III 5 0,54 3 Eselon IV 63 6,80 4 Eselon V ,39 5 STAF ,16 JUMLAH ,00 TABEL Data Pegawai Fungsional Berdasarkan Penugasan/Fungsi NO URAIAN JUMLAH % 1 Guru/ kepala sekolah ,25 2 Pengawas/penilik/pamong 298 2,75 JUMLAH 10, ,00 TABEL II-7

20 Data Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan NO PENDIDIKAN JUMLAH % 1 Strata ,11 2 Strata ,20 3 Strata 1 / diploma IV ,48 NO PENDIDIKAN JUMLAH % 4 Diploma ,82 5 Diploma ,13 6 Diploma ,40 7 SLTA 590 5,01 8 SLTP 343 2,91 9 SD 110 0,93 JUMLAH ,00 TABEL Data Pegawai Berdasarkan Golongan NO GOLONGAN JUMLAH % 1 Golongan IV ,41 2 Golongan III ,25 3 Golongan II ,18 4 Golongan I 19 0,16 JUMLAH ,00 Dari tabel-tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah seluruh pegawai Dinas Pendidikan berjumlah orang, yang terdiri dari pegawai struktural sebanyak 926 orang dan pegawai fungsional sebanyak orang. II-8

21 Data pegawai struktural yang berjumlah 926 orang di atas, terdiri terdiri dari pejabat eselon II sebanyak 1 orang, pejabat eselon III sebanyak 5 orang, pejabat eselon IV sebanyak 63 orang yang tersebar di tingkat kabupaten, UPT Pendidikan, UPT SKB dan SMK, pejabat eselon V sebanyak 124 yang tersebar di tingkat satuan pendidikan tingkat SMP dan SMA, staf berjumlah 734 orang yang tersebar di tingkat kabupaten, UPT Pendidikan kecamatan, UPT SKB, dan satuan pendidikan dari tingkat SMP, SMA, dan SMK. Sementara untuk jumlah pegawai fungsional yang berjumlah orang terdiri dari guru dan kepala sekolah sebanyak orang yang tersebar di tingkat satuan pendidikan yaitu tingkat TKN, SDN, SMPN, SMAN, dan SMKN, dan pengawas/penilik/pamong berjumlah 298 orang terdiri dari pengawas dikmen dan pengawas TK/SD. Sedangkan untuk pegawai berdasarkan jenjang pendidikan terdiri dari lulusan strata tiga (S3) sebanyak 13 orang, lulusan strata dua (S2) sebanyak 377 orang, lulusan strata satu/diploma empat (S1/D4) sebanyak orang, lulusan diploma tiga (D3) sebanyak 97 orang, lulusan diploma dua (D2) sebanyak 839 orang, lulusan diploma satu (D1) sebanyak 47 orang, lulusan SLTA sebanyak 590 orang, lulusan SMP sebanyak 343 orang, lulusan SD sebanyak 110 orang. pegawai berdasarkan golongan terdiri dari golongan IV sebanyak orang, golongan III sebanyak II-9

22 2.973 orang, golongan II sebanyak rang, dan golongan I sebanyak 19 orang. Tahun 2. Kondisi Umum Anggaran Anggaran belanja daerah Dinas Pendidikan Kabupaaten Bogor tahun telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Kabupaten Bogor TABEL Perkembangan anggaran Dinas Pendidikan lima tahun terakhir ( ) Belanja Disdik Belanja Tidak Langsung (BTL) % *) Belanja Langsung (BL) , , , , , , , , , ,27 % *) Dilihat dari tabel di atas, dari tahun ke tahun anggaran Dinas Pendidikan selalu ada kenaikan kecuali pada tahun 2012, hal ini dikerenakan anggaran BOS pada tahun tersebut langsung pada penerima dan tidak masuk dalam DPA Dinas Pendidikan. Pada tahun 2009 sebesar Rp , pada tahun 2010 sebesar Rp , tahun 2011 Rp , tahun 2012 Rp , tahun 2013 Rp adanya kenaikan anggaran disetiap tahunnya, diharapkan dapat berkontribusi positif pada upaya pencapaian setiap sasaran yang sudah ditetapkan. II-10

23 3. Kondisi Umum Sarana Kerja TABEL Sarana dan Prasarana Kerja Dinas Pendidikan NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN A SARANA GEDUNG 1 Tanah M 2 2 Gedung Kantor Disdik M 2 3 Gedung UPTP 40 Unit 4 Gedung TKN 1 Unit 5 Gedung SDN 1552 Unit 6 Gedung SMPN 79 Unit 7 SMAN 37 Unit 8 SMKN 7 Unit 9 SLBN 1 Unit 10 UPT SKB 1 Unit B SARANA ANGKUTAN 1 Kendaraan roda empat 10 Unit C 2 Kendaraan roda dua 15 Unit SARANA PERKANTORAN BANYAKNYA SATUAN 1 Komputer 42 Unit D 2 Laptop/Book Note 16 Unit 3 Infocus 3 Unit 4 Tustel 3 Unit SARANA PENUNJANG LAINNYA 1 Jaringan WEB DAPODIK 1 Line II-11

24 A. Sarana Penunjang Lainnya Untuk pelaksanaan fungsi layanan informasi dan pelaporan data pokok pendidikan (DAPODIK), Dinas Pendidikan dilengkapi dengan akses internet yang menghubungkan Dinas Pendidikan dengan unit layanan teknis pendidikan dengan kantor Kemendikbud melalui jejaring Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN Capaian kinerja hasil pelayanan dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan agenda perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, dan relevansi serta daya saing pendidikan dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagaimana tertera dalam tabel berikut: II-12

25 TABEL PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN TARGET SPM TARGET IKK TARGET INDIKATOR TARGET RENSTRA DISDIK TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN TAHUN KE A A.1 SD A.2 SMP 1 STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) % SD yang semua rombelnya tidak melebihi 32 siswa % SD yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombel % SD yang memiliki Ruang Guru Lengkap % SD yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik % SD yang memiliki 6 orang guru % SD yang memiliki 2 orang guru dengan kualifikasi S1/D4 % SD yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik % Kepala SD yang berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik % SMP yang semua rombelnya tidak melebihi 36 siswa ,46 83, ,44 58, ,03 69, ,90 91, ,01 33, ,24 36, ,85 94, ,70 85, ,08 89, ,91 78, ,60 79, ,32 101, ,74 94, ,40 97, ,81 102, ,53 96, ,26 97, ,68 100, ,13 71, ,82 82, ,57 115, ,15 74, ,69 91, ,68 122, ,06 76, ,34 62, ,65 82,15 II-23

26 NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN TARGET SPM TARGET IKK TARGET INDIKATOR TARGET RENSTRA DISDIK TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN TAHUN KE B B.1 % SMP yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombel % SMP yang memiliki ruang guru dan meja + kursi untuk setiap orang % SMP yang memiliki ruang Kepala Sekolah dan dilengkapi meja kursi % SMP yang memiliki guru untuk setiap mata pelajaran % SMP yang memiliki guru berkualifikasi S1/D4 70% % guru SMP yang memiliki guru dengan kualifikasi S1/D4 dan telah memiliki sertifikat pendidik 35% % Kepala SMP yang berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik TARGET IKK FOKUS KESEJAHTERAAN ,88 62, ,51 66, ,10 105, ,14 81, ,67 85, ,40 104, ,99 86, ,49 81, ,77 93, ,38 93, ,57 71, ,88 75, ,55 93, ,15 68, ,56 73, ,35 75, ,05 23, ,24 30, ,20 68, ,82 50, ,67 74,11 1 Angka Melek Huruf (AMH) 97,75 97,80 97,81 97,84 97,90 94,29 95,00 95,09 95,27 95,35 96,46 97,14 97,22 97,37 97, Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/PA Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/PB Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/PC Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 7,26 7,63 7,64 7,76 7,85 7,54 7,98 7, ,04 103,86 104,59 104,58 103,09 102,42 127,37 129,29 121,77 120,23 116,23 127,37 129,29 122,15 116,84 108,71 100,00 100,00 100,31 97,18 93,53 93,29 99,55 99,60 99,65 99,70 93,29 99,55 95,03 95,95 95,43 100,00 100,00 95,41 96,29 95,72 41,47 45,25 47,59 50,71 53,68 41,47 45,25 48,58 49,98 54,15 100,00 100,00 102,08 98,56 100,88 108,51 110,12 109,00 108,35 108,15 108,51 110,12 115,61 108,09 99,02 100,00 100,00 106,06 99,76 91,56 II-24

27 NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN TARGET SPM TARGET IKK TARGET INDIKATOR TARGET RENSTRA DISDIK TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN TAHUN KE B.2 B Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C ASPEK PELAYANAN UMUM PENDIDIKAN DASAR Angka Partisipasi Sekolah terhadap penduduk usia 7-12 tahun Angka Partisipasi Sekolah terhadap penduduk usia tahun Rasio ketersediaan SD-MI terhadap penduduk usia 7-12 tahun Rasio ketersediaan SMP- MTs terhadap penduduk usia tahun 79,29 82,83 83,25 83,32 83,92 79,29 82,83 88,77 84,74 85,53 100,00 100,00 106,63 101,70 101,92 34,22 36,08 36,50 37,25 37,75 34,22 36,08 39,76 40,24 48,92 100,00 100,00 108,93 108,03 129, , , , , , , , , , ,19 100,00 100,00 106,95 98,64 93,36 855,57 890,97 894,95 895,41 901,51 855,57 890,97 903,77 877,06 938,84 100,00 100,00 100,99 97,95 104,14 44,14 44,79 44,79 44,79 44,79 44,14 44,79 42,33 41,94 39,86 100,00 100,00 94,51 93,64 88,99 30,71 32,65 32,96 33,25 33,67 30,71 32,65 32,96 30,73 31,04 100,00 100,00 100,00 92,42 92,19 5 Rasio Guru SD-MI / Murid 256,61 253,18 268,85 271,27 272,35 256,61 253,18 257,31 314,95 380,61 100,00 100,00 95,71 116,10 139,75 6 Rasio Guru SMP-MTs / Murid 231,29 218,70 213,24 209,28 200,65 231,29 218,70 292,98 268,79 370,54 100,00 100,00 137,39 128,44 184,67 7 Rasio rombel/guru SD-MI 1,14 1,14 1,10 1,09 1,09 1,14 1,14 1,15 1,14 0,85 100,00 100,00 104,55 104,59 77, Sekolah pendidikan SD kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP kondisi bangunan baik Angka Putus Sekolah SD- MI Angka Putus Sekolah SMP- MTs Angka Kelulusan (AL) SD/MI 76,78 81,90 86,08 87,97 89,85 76,78 81,90 97,23 57,49 57,05 100,00 100,00 112,95 65,35 63,49 89,02 92,05 93,43 94,09 95,09 89,02 92,05 86,83 68,78 63,98 100,00 100,00 92,94 73,10 67,28 0,702 0,273 0,260 0,250 0,240 0,702 0,273 0,264 0,254 0, ,00 100,00 101,54 101,60 157,92 0,457 0,900 0,890 0,880 0,870 0,457 0,900 0,885 0,550 0, ,00 100,00 99,44 62,50 109,66 99,15 98,88 99,07 99,19 99,21 99,15 98,88 99,42 99,46 99,81 100,00 100,00 100,35 100,27 100,60 II-25

28 NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN TARGET SPM TARGET IKK TARGET INDIKATOR TARGET RENSTRA DISDIK TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN TAHUN KE B.2.2 B.2.3 B Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs PENDIDIKAN MANENGAH Angka Partisipasi Sekolah terhadap penduduk usia tahun Rasio ketersediaan SMA/SMK/MA terhadap penduduk usia tahun Rasio Guru SMA-SMK-MA / Murid Sekolah pendidikan SMA- SMK kondisi bangunan baik Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Guru yg memenuhi kualifikasi S1 / D-IV PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini 95,61 96,60 96,70 96,80 96,90 95,61 96,60 99,89 98,74 99,99 100,00 100,00 103,30 102,00 103,19 115,19 91,23 92,25 92,50 92,75 115,19 91,23 92,65 97,91 99,38 100,00 100,00 100,43 105,85 107,15 364,06 383,48 385,18 388,09 389,71 364,06 383,48 417,48 409,87 518,29 100,00 100,00 108,39 105,61 132,99 15,36 17,07 17,43 17,79 18,15 15,36 17,07 17,24 16,04 19,24 100,00 100,00 98,91 90,16 106,01 296,42 282,76 279,43 276,32 270,54 296,42 282,76 628,30 234,16 369,49 100,00 100,00 224,85 84,74 136,57 89,47 92,21 93,27 94,29 95,28 89,47 92,21 93,27 80,25 71,18 100,00 100,00 100,00 85,11 74,71 0,310 0,553 0,540 0,530 0,520 0,310 0,553 0,544 0,751 0, ,00 100,00 100,74 141,70 147,88 98,31 96,40 96,70 97,10 97,99 98,31 96,40 99,96 99,52 99,97 100,00 100,00 103,37 102,49 102,02 70,67 69,18 69,31 69,52 69,67 70,67 69,18 71,14 72,36 79,44 100,00 100,00 102,64 104,09 114,02 33,84 46,79 49,80 52,98 55,94 33,84 46,79 57,71 59,60 68,86 100,00 100,00 115,88 112,50 123,10 21,74 24,22 25,46 27,45 30,41 21,74 24,22 25,49 27,57 31,10 100,00 100,00 100,12 100,44 102,27 II-26

29 Jika kita perhatikan tabel II-27 di atas, capaian indikator outcome pada tahun pertama dan tahun kedua ( ) hampir seluruhnya mencapai 100% atau sesuai dengan target renstra, kecuali dua indikator yaitu angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (RRLS), yang masing-masing 96,46%, 97,14% dan 103,86%, 104,59%. Hal ini dikarenakan sumber penghitungan dua indikator tersebut dari instansi lain (BPS dan Bappeda). Adapun untuk indikator yang lainnya, realisasi yang sesuai target atau yang mencapai 100%, dikarenakan pada tahun III renstra periode ada momentum perubahan dokumen renstra dan konsekuensinya ada penyesuaian target dengan realisasi. Sementara pada pada tahun-tahun selanjutnya, realisasi renstra terbagi dalam dua kategori, yaitu yang melebihi target dan yang tidak sesuai target, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di atas. Selanjutnya untuk indikator pelayanan pemerataan dan perluasan akses pendidikan dasar pada aspek indikator standar pelayanan minimal (SPM) yang berdasarkan pada peraturan menteri pendidikan nasional nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar yang kemudian dirubah dengan Permendikbud Nomor 23 tahun 2013 target-targetnya baru dimasukkan pada tahun 2012 dan Pada jenjang SD ada 8 (delapan) indikator, yaitu: (1) % SD yang semua rombelnya tidak melebihi 32 siswa, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 64,03% dan 69,90%; (2) % SD yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombel, dengan capaian pada tahun 2012 dan

30 2013 masing-masing adalah 52,24% dan 36,44%; (3) % SD yang memiliki Ruang Guru Lengkap, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 85,08% dan 89,69%; (4) % SD yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 98,32% dan 101,27%; (5) % SD yang memiliki 6 orang guru, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 102,81% dan 102,99%; (6) % SD yang memiliki 2 orang guru dengan kualifikasi S1/D4, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 98,68% dan 100,85%; (7) % SD yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 107,57% dan 115,69%; (8) % Kepala SD yang berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 96,68% dan 122,31%. Pada jenjang SMP, ada 8 (indikator) SPM, yaitu: (1) % SMP yang semua rombelnya tidak melebihi 36 siswa, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 80,65% dan 82,15%; (2) % SMP yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombel, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 109,10% dan 105,77%; (3) % SMP yang memiliki ruang guru dan meja + kursi untuk setiap orang, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masingmasing adalah 104,40% dan 104,66%; (4) % SMP yang memiliki ruang Kepala Sekolah dan dilengkapi meja kursi, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 94,77% dan 93,89%; (5) % SMP yang memiliki guru II-28

31 untuk setiap mata pelajaran, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 95,88% dan 75,93%; (6) % SMP yang memiliki guru berkualifikasi S1/D4 70%, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 72,56% dan 73,30%; (7) % guru SMP yang memiliki guru dengan kualifikasi S1/D4 dan telah memiliki sertifikat pendidik 35%, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 33,24% dan 30,70%; (8) % Kepala SMP yang berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 69,67% dan 74,11%. Dari penjabaran capaian SPM di atas, dapat kita lihat bahwa dari 16 (enam belas) indikator banyak yang realisasinya tidak mencapai target, hal ini disebabkan antara lain: indikator tersebut relatif masih baru dan sebelumnya belum dilakukan telaahan; terlalu tingginya penetapan angka-angka dalam target indikator-indikator tersebut. Untuk indikator yang realisasinya melebihi target, terdapat pada indikator yang berkaitan dengan guru, hal ini kemungkinan disebabkan adanya kebijakan pemerintah yaitu pemberian tunjangan sertifikasi terhadap guru yang secara langsung maupun tidak langsung guru berupaya untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi. Untuk indikator pelayanan pemerataan dan perluasan akses pendidikan pada fokus kesejahteraan, terdapat delapan indikator sebagai alat ukurnya, yaitu: (1) Angka Melek Huruf (AMH); (2) Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS); (3) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/PA; (4) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/PB; (5) Angka Partisipasi Kasar (APK) II-29

32 SMA/SMK/MA/PC; (6) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A; (7) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B; (8) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C. Dari 8 (delapan) indikator tersebut ada beberapa indikator yang realisasinya terus mengikat dari tahun , APM SMA/SMA/MA/PC misalnya, dari target 34,22%; 36,08%; 36,50%; 37,25%; 37,75% teralisasi 34,22%; 36,08%; 39,76%; 40,24%; 48,92%. Dengan demikian dalam kurun lima tahun, indikator tersebut ada peningkatan yang sangat singnifikan, yaitu sekitar 14,70%. Peningkatan ini kemungkinan besar disebabkan adanya kebijakan pemerintah pusat tentang implementasi pendidikan menengah universal (PMU) atau wajib belajar 12 tahun, yang dibarengi dengan adanya pemberian bos untuk jenjang dikmen. Pada indikator yang kenaikannya belum mencapai target, terlihat pada APK SMP/MTs/PB contohnya, yang selama lima tahun terakhir kenaikannya hanya 2,14% atau rata-rata hanya 0,43% pertahunnya. Hal ini disebabkan antara lain oleh faktor peningkatan jumlah penduduk usia tahun lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tersebut yang masuk ke jenjang SMP/sederajat. Pada aspek pelayanan umum untuk jenjang pendidikan dasar, capaian indikator outcome terbagi dalam dua kategori, kategori pertama adalah yang realisasinya terus meningkat atau melebihi target yang sudah ditetapkan; kedua adalah indikator yang realisasinya tidak mencapai target. Indikator yang realisasinya melebihi target dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya ( ) antara lain dapat II-30

33 kita lihat pada indikator rasio guru SD-MI/murid atau angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs. Kedua indikator ini target dan realisasinya masing-masing adalah : rasio guru SD-MI/murid, target : 256,61; 253,18; 268,85; 271,27; 272,35, realisasi : 256,61; 253,18; 257,31; 314,95, dan 380,61. Untuk indikator angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs, target : 115,19; 91,23; 92,25; 92,50, 92,75, realisasi 115,19,19; 91,23; 92,65; 97,91; dan 99,38. Pada pendidikan menengah untuk aspek pelayanan umum, pada tahun terakhir periode renstra dari tujuh indikator yang ada, 6 (enam) diantaranya melampau target yang ditetapkan, contohnya adalah angka partisipasi sekolah terhadap penduduk usia tahun, target dan realaisasi dari tahun pertama sampai tahun ketiga masingmasing adalah; terget: 364,06; 383,48; 385,18; 388,09; 389,71, realisasi: 364,06; 383,48; 417,48; 409,87; 518,29. Sementara satu inddikator lainnya, realisasi selama 5 (lima) tidak mencapai target, indikator tersebut adalah sekolah pendidikan SMA-SMK kondisi bangunan baik. Masing-masing target dan realisasi selama lima tahun terkahir adalah: terget; 89,47; 92,21; 93,27; 94,29; 95,28. Realisasinya adalah: 89,47; 92,21; 93,27; 80,25; 71,18. Faktor penyebab pada indikator yang melebihi target yang ditetapkan antara lain adalah: adanya kebijakan pemerintah pusat tentang implemantasi pendidikan menengah universal yang diimbangi dengan kebijakan pemberian bantuan operasional sekolah pada jenjang pendidikan menengah; faktor penyebab yang lain adalah banyak didirikannya unit-unit sekolah baru dan sekolah- II-31

34 sekolah alternatif pada jenjang dikmen, baik yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat. Kedua faktor tersebut mendorong penduduk usia tahun yang sudah lulus pada jenjang SMP/sederajat melanjutkan ke SMA/sederajat. Sementara faktor penyebab pada indikator yang tidak mencapai target antara lain adalah: jumlah kerusakan ruang kelas pada jenjang SMA/SMK lebih besar dibandingkan dengan jumlah kegiatan rehab; usia teknis bangunan relatif lebih pendek. Untuk aspek pelayanan umum pada pendidikan anak usia dini dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, masing-masing hanya ada 1 (satu) indikator, yaitu: angka partisipasi pendidikan anak usia dini dan guru yang memenuhi kualifikasi S1/D4 dan kedua melebihi terget yang sudah ditetapkan pada II-32 tiap tahunnya. Faktor yang menyebabkan terlampuainya target untuk dua indikator tersebut masing-masing adalah: pada angka partisipasi kasar pendidikan anak usia dini antara: meningkatnya pendirian lembaga pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal menyebabakan semakin dekatnya lembaga pendidikan dengan masyarakat; banyaknya masyarakat yang memasukkan anaknya yang berusia 4-6 tahun ke lembaga pendidikan anak usia dini, baik jalur formal nonformal. maupun Kondisi yang hampir sama dalam realisasi selama lima tahunpun terjadi pada realisasi keuangan, baik pada aspek pemerataan dan perluasan akses maupun pada aspek pelayanan mutu dan relevansi pendidikan juga aspek yang lainnya. Capaian selama lima tahun terakhir terjadi secara

35 fluktuatif, contohnya terjadi pada program pendidikan dasar sembilan tahun, capaian pada lima tahun terakhir (2009 s.d. 2013) masing-masing adalah: 88,95%; 63,93%; 75,31%; 58,32%; dan 90,61%. Hal yang sama terjadi juga pada program PMPTK, yaitu: 96,69%; 97,27%; 76,89%; 79,68%; 99,00%. Sementara untuk program yang lainnya dalam pencapaian lima tahun terakhir relatif stabil, contohnya terjadi pada program pendidikan anak usia dini, yaitu: 97,42%; 98,35%; 97,67%; 94,44%; dan 96,57%. Untuk perkembangan capaian keuangan secara lebih detail dapat dilihat pada tabel di bawah ini. II-33

36 TABEL PAGU ANGGARAN DAN REALISASI KEUANGAN TAHUN 2009 S.D 2013 N O URAIAN PAGU ANGGARAN TAHUN (* REALISASI ANGGARAN TAHUN (* CAPAIAN Program Pendidikan Anak Usia Dini ,42% 98,35% 97,67% 94,44% 96,57% 2 Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun ,95% 63,93% 75,31% 58,32% 90,61% 3 Program Pendidikan Menengah ,95% 95,43% 93,40% 80,27% 89,03% 4 Program Pendidikan Nonformal ,23% 91,56% 98,19% 96,28% 92,97% 5 Program PMPTK ,69% 97,27% 76,89% 79,68% 99,00% 6 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan ,78% 87,82% 91,67% 93,57% 91,21% (* dalam ribuan II-34

37 2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN Kajian terhadap kondisi real perkembangan pembangunan sektor pendidikan dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), yang meliputi bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal, dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Kajian tersebut diarahkan pada lingkungan strategis dinas pendidikan, baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Lingkungan eksternal meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Di bawah ini adalah rumusan terhadap kajian internal dan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT. 1. Lingkungan Internal KEKUATAN/STRENGTHS (S) a. Animo masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD) semakin meningkat; b. Banyak bermunculannya lembaga-lembaga PAUD yang didirikan oleh masyarakat; c. Capaian APK/APM pada jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat yang berdasarkan hasil evaluasi II-35

38 internal dinas pendidikan sudah diatas rata-rata capaian nasional dan provinsi; d. Adanya peningkatan yang cukup signifikan terhadap capaian APK/APM pada jenjang pendidikan menengah (SMA/sederajat), terutama dalam dua tahun terakhir; e. Lulusan SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dari tahun-ketahun semakin meningkat; f. Proporsi SMK terhadap SMA mendekati proporsi ideal, yaitu 60:50; g. Penduduk melek aksara sudah mencapai angka 97,10%; h. Adanya peningkatan kualifikasi akademik PTK, baik pada jenjang PAUD, Dikdas, maupun Dikmen. KELEMAHAN/WEAKNESSES (W) a. Tingkat capaian APK PAUD, berdasarkan hasil evaluasi internal, masih dibawah capaian rata-rata nasional dan provinsi; b. Kepastian dalam memperoleh pendidikan dasar yang berkualitas belum dapat diwujudkan sepenuhnya; c. Ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan layanan pendidikan menengah masih belum memadai; d. Layanan pendidikan keaksaraan fungsional bagi orang dewasa belum sepenuhnya dapat menjangkau penduduk yang belum melek aksara; e. Peningkatan kualifikasi akademik PTK, baik pada jenjang PAUD, Dikdas, maupun Dikmen belum sesuai dengan kebutuhan yang ada. II-36

39 2. Lingkungan Eksternal PELUANG/OPPORTUNITIES (O) a. Komitemen pemimpin daerah dalam menjamin ketersediaan layanan pembangunan pada sektor pendidikan untuk semua jenjang dan jenis pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menegah universal (pendidikan menengah); b. Adanya komitmen pemerintah daerah yang menetapkan pembangunan sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan lima tahun mendatang; c. Semakin meningkatnya daya dukung anggaran dari pemerintah pusat (APBN), provinsi (APBD Provinsi), maupun kabupaten (APBD Kabupaten) dalam memenuhi perluasan daya tampung dan peningkatan mutu pendidikan; d. Semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam meningkatkan kualifikasi akademik pendidik agar sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP); e. Kepedulian masyarakat dalam DUDI terhadap pembangunan sektor pendidikan melalui program CSR (corporate social responsibility)-nya dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif; f. Kepedulian serta partisipasi masyarakat semakin meningkat terhadap dunia pendidikan; II-37

40 g. Adanya kebijakan pemerintah pusat terhadap bantuan operasional sekolah (BOS), baik untuk tingkat pendidikan dasar maupun menengah; h. Adanya peningkatan koordinasi dan sinergitas antarfungsi baik di internal maupun internal dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. ANCAMAN/THREATS (T) a. Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat; b. Pada jenjang dikmen khususnya SMK, antara kompetensi lulusan dengan dunia kerja (pelung kerja) masih kurang relevan; c. Aksesisibilitas penyelenggraan pendidikan pada jenjang menengah masih belum merata; d. Angka kemiskinan relatif tinggi; e. Masih terdapat perusahan yang merekrut karyawan/karyawatinya pada penduduk yang masih usia sekolah; f. Dalam hal kebijakan pengupahan, DUDI masih memperlakukan sama antara karyawan yang lulusan pendidikan menengah dengan lulusan yang ada di bawahnya; II-38

41 Dengan berpijak pada analisis lingkungan internal dan eksternal sebagaimana tergambarkan di atas, maka strategi yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. STRATEGI S-O a. Meningkatkan daya tampung dengan cara mendirikan unit satuan/program pendidikan pada ssemua jenjang dan jenis pendidikan; b. Meningkatkan pembangunan ruang kelas baru dalam rangka menambah daya tampung pada semua jenjang pendidikan; c. Memenuhi ketercukupan sarana penunjang satuan/program pendidikan, baik secara kualitas maupun kuantitas; d. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kempetensi pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan; e. Lebih meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri; f. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas antarfungsi yang ada di internal maupun eksternal; g. Meningkatkan kerjasama pembangunan pada sektor pendidikan dengan wilayah-wilayah yang ada di sekitar wilayah perbatasan. 2. STRATEGI W-O a. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan tenaga pendidik pada semua jenjang dan jenis pendidikan; II-39

42 b. Meningkatkan aksebilitas pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; c. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; d. Meningkatkan rekrutmen guru honor daerah; e. Mempermudah pengurusan izin operasional satuan/program pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; f. Meningkatkan pengembangan program keahlian sesuai dengan tuntutan DUDI baik secara kualitas maupun kuantitas. 3. STRATEGI S-T a. Meningkatnya daya tampung dengan cara menambah pembangunan ruang kelas; b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana penunjang satuan/program pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; c. Menambah jumlah satuan/program pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; d. Menjalin berbagai kerjasama dengan stakeholder pendidikan; e. Meningkatkan program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu yang ada pada semua jenjang dan jenis pendidikan; f. Meningkatkan partisipasi komite sekolah dalam penyelenggaran pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; II-40

43 g. Mengembangkan program kegiatan yang ada pada jalur pendidikan nonformal. 4. STRATEGI W-T a. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan tenaga pendidik pada semua jenjang dan jenis pendidikan; b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta kompetensi penilik PNF dan Tutor pada jalur pendidikan nonformal; c. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana satuan/program pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan; d. Meningkatkan daya tampung sekolah; e. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawas satuan/program pendidikan pada jalur pendidikan formal; f. Meningkatkan peran pengusaha dan stakeholder pendidikan dalam pembangunan pendidikan. II-41

44 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Setelah melakukan talaahan dan evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan pendidikan lima tahun terakhir, sebagaimana digambarkan pada bab sebelumnya (BAB 2), masih ada permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam kurun waktu lima tahun mendatang, antara lain adalah: a. Tingkat perluasan akses dan pemerataan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berkualitas masih perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dari capaian APK PAUD walaupun capaian pada tahun 2013 dapat melampaui target yang sudah ditetapkan yaitu target 30,31% dan realisasi 31,10%, akan tetapi realisasi tersebut masih dibawah capaian provinsi dan nasional, yang masingmasing sudah mencapai 58,15% dan 63,01%. Dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, ada 19 kecamatan yang capaian di atas capaian rata-rata kabupaten dengan capaian tertinggi 56,29%, sementara 21 kecamatan lainnya berada pada di bawah rata-rata capaian kebupaten, dengan capaian terendah 9,79%. b. Tingkat perluasan akses dan pemerataan pendidikan dasar yang berkualitas adalah permasalahan lain yang juga perlu mendapaatkan perhatian serius, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain adalah APM SD/sederajat, capaian rata-rata kabupaten pada tahun 2013 sebesar 99,02%. 16 kecamatan dari seluruh III-1

45 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, capaiannya di atas rata-rata kabupaten dengan capaian tertinggi 123,78%, 24 kecamatan yang lainnya berada di bawah capaian rata-rata kabupaten dengan capaian terendah 76,26%. Indikator lain dapat dilihat pada capaian APM SMP/sederajat. Capaian tingkat kabupaten adalah 85,53%. Dari 40 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bogor, capaian yang berada di atas rata-rata capaian kabupaten ada di 21 kecamatan, dengan capaian tertinggi 105,49%, dan 19 kecamatan lainnya berada di bawah capaian kabupaten dengan capain terendah 50,48%. Dari 2 (dua) indikator di atas, dapat kita lihat ada kesenjangan (gap) yang cukup lebar antarkecamatan dan hal ini perlu ada intervensi yang serius dari pemerintah kabupaten agar kesenjangan tersebut tidak terlalu lebar dengan cara menambah daya tampung dan membuka unit-unit sekolah baru di kecamatan-kecamatan yang capaian indikatornya masih jauh dari harapan. Kesenjangan yang terjadi dari capaian dua indikator di atas merupakan hasil perhitungan internal dinas pendidikan dengan melakukan pendataan yang basisnya adalah persekolahan. c. Peningkatan perluasan akses dan pemerataan pendidikan menengah yang berkualitas adalah permasalahan lain yang juga harus mendapatkan perhatian dan penanganan serius, hal ini bisa kita lihat dari beberapa indikator yang sebarannya masih terjadi kesenjangan antarkecamatan, indikator tersebut antara lain APK dan APM SMA/sederajat yang walaupun capaian terjadi kenaikan III-2

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Jalan Nyaman Nomor 01 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Tahun 2014 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan Pemerintah Daerah dalam seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pendidikan Kota Pontianak merupakan unsur pelaksana bidang pendidikan dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN I-1 LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah mor 8 Tahun 2008

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Hubungan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan Dokumen

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 2021 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 Rencana Strategis Dinas Kab. Kendal Tahun 2016-2021 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan

Lebih terperinci

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 Oleh : Drs. ABIMANYU, M.Si DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI Selaras 1 VISI MISI KE 2 NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK, BERBASIS PEDESAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Martapura, Desember 2014 Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banjar. H. Gusti Ruspan Noor, SE Pembina Tingkat I NIP

KATA PENGANTAR. Martapura, Desember 2014 Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banjar. H. Gusti Ruspan Noor, SE Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan kepada Allah SWT karena atas perkenan-nya maka penyusunan Revisi Rencana Strategi (Renstra) Dinas Pendidikan Tahun 2011 2015 dapat terselesaikan. Tersusunnya

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

Indikator Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Indikator Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu Indikator Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu 22-24 Uraian Angka Partisipasi Sekolah(APS) 7-12 Tahun 13-15 Tahun 16-18 Tahun Angka Partisipasi Murrni (APM) SD SLTP SLTA Angka Partisipasi Kasar (APK)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 2013-2017 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Jend.Gatot Subroto Kav. 40 41 Jakarta Selatan 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA,

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR Nomor :.. Lampiran : 1 (satu) dokumen TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

Lebih terperinci

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016)

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016) LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN ) D I NAS P E NDIDIKAN PEMUDA D A N OLAHRAGA KOTA BIMA 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur KATA PENGANTAR

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan perkenan-nya maka Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Kabupaten Barru, pendidikan adalah unsur pelaksana

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 336 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA BANDUNG PADA PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TAHUN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TAHUN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN 2016 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR : 050/A.2/2308. TANGGAL : 5 SEPTEMBER 206 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016 BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014 BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Analisis Situasi Strategis S etiap organisasi menghadapi lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR 5.1. Matriks Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RKPD TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA RKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pencapaian Program Tahun Lalu dan Perkiraaan Tahun Berjalan Program dan kegiatan yang dievaluasi meliputi semua program dan kegiatan, target

Lebih terperinci

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pendidikan nasional

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

VISI MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN

VISI MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN INDIKATOR SASARAN VISI MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1. TUJUAN DAN SASARAN NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5 (1) (2)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) 21222 B A N G K O Kode Pos : 37314 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MERANGIN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH ( RPJM ) DAERAH KABUPATEN WONOSOBO 2006-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR Nomor :.. Lampiran : 1 (satu) dokumen TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARO TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan yang diharapkan mampu melahirkan tenaga-tenaga keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan yang diharapkan mampu melahirkan tenaga-tenaga keperawatan BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Akademi Keperawatan Kabupaten Subang merupakan institusi pendidikan kesehatan, yang menyelenggarakan pendidikan Diploma III Keperawatan yang diharapkan mampu melahirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 385 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 385 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 385 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GARUT TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan tuntutan masyarakat, mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA S A L I N A N BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI MALINAU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR 16 (ENAM BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN : BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 21 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 21 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 21 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :24 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 207 RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 204 208 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAHAT 207 BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Seiring dengan bergulirnya otonomi daerah sebagai

Lebih terperinci