Kebijakan Sebagai Proses. Darmawan Senin, 24 September 2012
|
|
- Erlin Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kebijakan Sebagai Proses Darmawan Senin, 24 September 2012
2 Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami proses kegiatan penyusunan kebijakan
3 Proses Kebijakan Kebijakan publik dilihat sebagai suatu kesatuan sistem yang bergerak dari satu bagian ke bagian lain secara sinambung, saling menentukan, saling membentuk (Nugroho, 2009)
4 David Easton (1984) Analog dengan sistem biologi Proses interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya menciptakan kelangsungan perubahan hidup yang relatif stabil Analognya adalah kebijakan merupakan hasil atau output sistem (politik) Sistem politik terdiri dari input, throughput dan output
5 INPUT Pendekatan Sistem Easton Environment Environment demands support A POLITICAL SYSTEM decisions or policies OUTPUT Feedbacks
6 Anderson, dkk (1978) Stage 1: Stage 2: Stage 3: Stage 4: Stage 5: Policy agenda Policy formulation Policy adoption Policy implementation Policy evaluation
7 Thomas R. Dye (1995) Identification of policy problem Agenda setting Policy formulation Policy legitimation Policy implementation Policy evaluation
8 Problem structuring William N. Dunn (1981) evaluation Policy Performance forecasting Problem structuring Observed Policy Outcomes Policy Problems Problem structuring Expected Policy Outcomes Problem structuring monitoring Preferred Policies recommendation
9 Patton & Savicky (1983) Define the problem Implement the preferred policy Determine evaluation criteria Select preferred policy Identify alternative policies Evaluate alternative policies
10 Model Proses Kebijakan Linear Easton, Anderson, Dye, Meier, Hogwood & Gunn Cycle Patton & Savicky Decision Tree Merilee Grindle & John Thomas Centralist, Pluralist, Fragmented & Multidirected David Scott
11 Pola Dasar Proses Kebijakan Gagasan Kebijakan Formalisasi Legalisasi Kebijakan Implementasi Kinerja Kebijakan
12 Proses Kebijakan Ideal Proses kebijakan Proses politik Evaluasi kebijakan Isu Kebijakan (agenda pemerintah) Formulasi Kebijakan Implementasi Kebijakan Kinerja Kebijakan input proses output Lingkungan kebijakan
13 Proses Perumusan Kebijakan Hogwood & Gunn (Policy Analysis for the Real World, 1984) Deciding to decide (agenda setting) Deciding how to decide (issue filtration) Issue definition Forecasting Setting objectives and priorities Option analysis Policy implementation, monitoring and control Evaluation and review Policy maintenance, succession or termination
14 Hogwood dan Gunn, Policy Analysis for The Real World, 1984 Memutuskan untuk mengambil keputusan (pencarian isu dan penentuan agenda) Memutuskan bagaimana cara memutuskan (penyaringan isu) Mendifinisikan isu Memprakirakan (forecasting) Menentukan tujuan dan prioritas Menganalisis berbagai pilihan Penerapan kebijakan, pemantauan dan pengendalian Evaluasi dan pengkajian Melanjutkan kebijakan, pergantian atau penghentian
15 1. Memutuskan untuk mengambil keputusan (pencarian isu dan penentuan agenda) Pentingnya pencarian isu Kontribusi potensial dari analisis kebijakan pada tahap lanjutan dari proses penyusunan kebijakan tergantung kapan dan bagaimana awal dari isu kebijakan tersebut diidentifikasi Berbagai metode dipergunakan untuk mengidentifikasi isu kebijakan Pentingnya penentuan agenda Mengapa dan bagaimana isu yang ada terpilih untuk diagendakan untuk didiskusikan ataupun diambil tindakan? Pertimbangan: 1) isu tersebut mencapai tahap kritis dan tidak bisa lagi diabaikan; 2) isu tersebut telah menjadi topik utama permasalahan yang lebih besar; 3) isu tersebut menyentuh emosi publik; 4) isu telah berdampak luas; 5) isu yang menimbulkan prasangka terhadap kewenangan dan legitimasi pemerintahan; 6) isu tersebut telah menjadi populer; 7) dll Penentuan agenda banyak ditentukan oleh aktivitas dan pengaruh penentu agenda (agenda setter) seperti: 1) kelompok massa; 2) demonstran; 3) pimpinan partai politik; 4) pejabat tinggi pemerintah; 5) redaktur media massa; 6) pakar
16 2. Memutuskan bagaimana cara memutuskan (penjaringan isu) Tidak ada satu cara yang terbaik (no one best way ) Terjadi di setiap aras unit pemerintahan/organisasi Kriteria untuk menjaring isu dapat bersifat subyektif, berbeda antar waktu, berbeda antar organisasi, kemungkinan tumpang tindih, kemungkinan dianalisis secara formal, sistematik atau tidak, dll Cara paling efektif kemungkinan adalah menyusun daftar kriteria berdasarkan beberapa kajian kemudian diujicobakan Pendekatan berdasarkan konteks isu: 1) apakah ada waktu; 2) apa pengaruhnya terhadap politik; 3) bagaimana posisi terdahulu; 4) sejauhmana pengaruhnya terhadap organisasi Pendekatan berdasarkan karakteristik internal: 1) apakah ada sejumlah pilihan; 2) seberapa jauh konsensus yang ada terhadap isu dan solusinya; 3) seberapa pelik isu tersebut; 4) seberapa jauh ketidakpastian isu dan kemungkinan hasil akhirnya; 5) berapa besar mengandung nilai-nilai yang ada di masyarakat Pendekatan berdasarkan dampak: 1) berapa besar skala konsekuensinya; 2) berapa banyak masyarakat yang terkena dampak; 3) berapa besar signifikansi kelompok yang terkena dampak; 4) berapa signifikan dampak terhadap kelompok tertentu; 5) apakah isu berpengaruh terhadap isu lain; 6) apa pengaruhnya terhadap fleksibilitas aksi pemerintah dimasa mendatang Pendekatan berdasarkan biaya aksi dan biaya analisis: 1) berapa besar biaya aksi; 2) biaya bertahap atau sekaligus; 3) berapa lama pembiayaan; 4) berapa besar biaya analisis; 5) apakah biaya yang dikeluarkan sepadan
17 3. Mendefinisikan isu Merupakan proses dimana satu isu (problem, peluang, tren) telah dikenali dan diletakan sebagai agenda kebijakan publik, dieksplorasi, diartikulasikan, dikuantifikasi, diterima penyebabnya, komponennya dan konsekuensinya oleh berbagai kelompok yang berminat (interested parties) Pendekatan terhadap pendefinisian isu: 1) siapa yang mengatakan ada permasalahan dan mengapa; 2) apakah benar2 permasalahan; 3) apakah peluang kesepakatannya; 4) apakah waktunya sudah tepat; 5) apakah ada kerangka kebijakan tertentu pada para pendefinisi; 6) apakah ada alternatif kerangka kebijakan lain; 7) apakah tingkat pengelompokannya; 8) apakah penyebabnya dipahami; 9) apakah implikasinya bisa dispesifikasikan atau dikuantifikasi; 10) kapan isu tersebut dikaji kembali
18 4. Memprakirakan (forecasting) Prakiraan penting karena pilihan yang diambil saat ini mempengaruhi masa depan, dan apa yang terjadi di masa depan akan mempengaruhi dampak dari pilihan yang diambil di masa kini. Dalam menentukan pilihan, secara implisit dan eksplisit kita membuat asumsi-asumsi mengenai masa depan. Prakiraan adalah membuat asumsi2 tersebut eksplisit dan menyeluruh sehingga pilihan yang dibuat lebih baik Membutuhkan pengetahuan tentang teknik-teknik yang tersedia, kekurangan dan kelebihannya Prakiraan tidak meramalkan masa depan tapi membantu menghadapi ketidakpastian, perubahan dan implikasi opsi-opsi kebijakan Prakiraan juga perlu memperhatikan bagaimana akan digunakan, selain bagaimana dilakukan Prakiraan bisa sangat mahal sehingga perlu disetimbangkan antara manfaat, biaya dan penggunaannya.
19 5. Menentukan tujuan dan prioritas Tujuan yang spesifik dan dipahami secara luas akan memberikan perasaan kegunaan (sense of purpose) dan arahan pada satu organisasi dan berbagai program serta kebijakan yang dibuatnya. Penentuan tujuan terkait dengan tahapan sebelumnya. Bila pernyataan hasil prakiraan adalah perkiraan masa depan (expected future), maka pernyataan hasil penentuan tujuan adalah masa depan yang diharapkan (desired future) Tujuan sebagai kunci tetapi elemen yang bermasalah dalam analisis kelembagaan: 1) masalah identifikasi tujuan organisasi; 2) bukan organisasi yang punya tujuan tapi orang-orangnya; 3) pernyataan dan kenyataan tujuan bisa berbeda; 4) pernyataan tujuan banyak dan tidak selaras; 5) tujuan berubah sesuai waktu; 6) berbagai jenis tujuan Daftar periksa tujuan: 1) dimana kondisi saat ini; 2) apa/kemana kondisi yang diinginkan; 3) apa yang menghalangi; 4) apa yang dibutuhkan dari orang lain; 5) apa yang harus dilakukan di tiap aras; 6) bagaimana menangani lebih dari satu tujuan; 7) apa tolok ukur keberhasilan; 8) apakah keberhasilan harus dapat diukur; 9) apa yang menjadi syarat keberhasilan; 10) apa yang harus dilakukan bila tidak tercapai Prioritasi tujuan Kemauan untuk memilih sangatlah penting, demikian pula kekuatan untuk mempertahankan pilihan tersebut. Selain itu memiliki kapasitas teknis untuk memilih juga merupakan landasan kebutuhan. Berbagai tipe kriteria penentuan prioritas dapat meliputi hal-hal yang bersifat faktual yang masuk akal, obyektif dan teknis, tetapi dapat pula bersifat subyektif dan semata mata penilaian politis, misalnya 1) Kriteria intrinsik (mendasar); 2) Permintaan; 3) Kebutuhan; 4) Manfaat Sosial atau Ekonomis Sebaiknya tidak semata pendekatan mekanis tetapi berupa proses dialog antara analis dan pengambil kebijakan
20 6. Menganalisis berbagai pilihan Penggunaan metode analitis ataupun obyektif bisa jadi sangat terbatas karena sebagian besar isu didominasi oleh pertimbangan politis ataupun nilai-nilai tertentu. Bilapun memungkinkan prosesnya adalah: 1) identifikasi opsi yang tersedia dan mempertimbangkan perlunya ada tambahan opsi lain; 2) mendefinisikan opsi secara seksama; 3) melakukan penilaian dan perbandingan antar opsi dengan berbagai kriteria; 4) menyampaikan opsi terbaik pada pengambil keputusan Beberapa teknik analisis keputusan: 1) Linear programming; 2) Dynamic programming; 3) Pay-off matrix; 4) Decision Tress; 5) Risk analysis; 6) Queuing theory; 7) Inventory models; *0 etc.
21 7. Penerapan kebijakan, pemantauan dan pengendalian Non-implementation vs Unsuccessful implementation Kegagalan disebabkan oleh: 1) pelaksanaan yang buruk; 2) kebijakan yang buruk; 3) nasib buruk Mengapa kondisi ideal implementasi kebijakan tidak dapat diperoleh: 1) adanya hambatan pengaruh eksternal; 2) waktu dan sumber daya tidak mencukupi; 3) ketersediaan kombinasi sumber daya tidak tersedia; 4) kebijakan dibuat tanpa teori sebab-akibat yang valid; 5) hubungan antara sebab-akibat adalah tidak langsung dan banyak kaitan lainnya; 6) faktor ketergantungan besar; 7) tidak ada kesepakatan pemahaman dan tujuan; 8) urutan aksi dan tugas tidak tertata baik; 9) komunikasi dan koordinasi buruk; 10) kepatuhan/ketaatan tidak ada Pendekatan implementasi kebijakan: 1) pendekatan struktural/organisasional; 2) pendekatan prosedural dan manajerial; 3) pendekatan kebiasaan dan tingkah laku; 4) pendekatan politis
22 8. Evaluasi dan pengkajian Terkait dengan peristiwa setelah kebijakan di implementasikan Harus sudah dipikirkan sebelum diimplementasikan Harus mulai pada tahap pemilihan opsi dan desain program Perhatian bukan hanya pada bagaimana evaluasi dilakukan dengan baik, tetapi juga bagaimana hasilnya dipergunakan Pemantauan membutuhkan rangkaian informasi dan spesifikasi awal mengenai bagaimana program yang dilaksanakan tersebut dinilai Teknis evaluasi sistematis: 1) Kajian sebelum-sesudah; 2) Modelling; 3) metode eksperimental; 4) metode kuasi eksperimental; 5) analisis cost-benefit; 6)
23 9. Melanjutkan kebijakan, pergantian atau penghentian Akhir dan awal dari lingkaran proses kebijakan Berbagai varian pergantian atau penghentian: 1) fungsional; 2) kelembagaan; 3) penghentian kebijakan atau pergantian; 4) penghentian program atau pergantian Kesulitan menghentikan kebijakan: 1) keengganan intelektual; 2) kurangnya insentif politik; 3) sifat permanen institusi; 4) dinamika konservasionis; 5) koalisi menentang penghentian; 6) kendala hukum; 7) biaya awal yang tinggi; 8) konsekuensi buruk; 9) penundaan dan penolakan
24 Terima Kasih
Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. 3/7/2016 Marlan Hutahaean
Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK 1 KNOWLEDGE POLICY - ACTION SCIENTIFIC RESEARCH SCIENTIFIC INFORMATION POLICY ANALYSIS POLICY ACTION POLICY INFORMATION 2 Rational Policy Making Process
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1 PROSES KEBIJAKAN PUBLIK Proses kebijakan publik merupakan proses yg amat rumit dan kompleks. Oleh karenanya untuk mengkajinya para ahli kemudian membagi
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. secara umum memberikan penafsiran yang berbeda-beda akan tetapi ada juga yang
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik 1. Pengertian Kebijakan Publik Penafsiran para ahli administrasi publik terkait dengan definisi kebijakan publik, secara umum memberikan penafsiran
Lebih terperinciisu kebijakan dan dinamikanya. Kemudian pada bagian kedua kita akan Isu kebijakan publik sangat penting dibahas untuk membedakan istilah
4 Isu Kebijakan Publik A. Pendahuluan Pada bagian ini, anda akan mempelajari konsep isu kebijakan publik dan dinamikanya dalam pembuatan kebijakan. Untuk itu, kita akan membagi uraian ini menjadi tiga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Konsep Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
Lebih terperinciPenulisan Policy Paper. LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Penulisan Policy Paper LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Penulisan Policy Paper Ringoringo Achmadi r.achmadi@ui.ac.id Bahan untuk FPP Utama Angkatan 9 Outline 1. Review Policy Analysis
Lebih terperinciInformasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik. Nurjati Widodo, S.AP, M.AP
Informasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Cakupan Bahasan: Informasi Apa yang dilakukan manajer publik Manajemen Publik pada sisi Sistem Informasi Kebijakan Publik:
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan Publik
Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Publik ASROPI, SIP, MSi asropimsi@yahoo.com Pusat Kajian Manajemen Lembaga Administrasi Negara 2010 Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pengertian Publik (policy) Policy means plan of action,
Lebih terperinciUntuk memenuhi salah satu syarat ujian Mata kuliah Teori Analisis dan Proses Kebijakan Publik
TUGAS MATA KULIAH TEORI ANALISIS DAN PROSES KEBIJAKAN PUBLIK ADAKAH PRODUK KEBIJAKAN PUBLIK DI PROVINSI PAPUA YANG TIDAK MEMERLUKAN PARTISIPASI PUBLIK Oleh Kelompok II : 1. ADDEN SIAGIAN NIM : 20151011025058
Lebih terperinciPelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan
Pelatihan Analisis Kebijakan Bidang Kesehatan Jusuf Irianto Gitadi Tegas S. Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, 5 Juni 2012 Pokok Bahasan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB
KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Pangan TIP FTP UB PENGERTIAN, JENIS-JENIS, DAN TINGKAT-TINGKAT KEBIJAKAN PUBLIK 1. Pengertian Kebijakan Publik a. Thomas R. Dye Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah
Lebih terperinciKuliah 3-4 KONSEP DAN PRINSIP DASAR MONITORING DAN EVALUASI. 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1
Kuliah 3-4 KONSEP DAN PRINSIP DASAR MONITORING DAN EVALUASI 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1 Pendahuluan 5/1/2017 Marlan Hutahaean 2 Pendahuluan 5/1/2017 Marlan Hutahaean 3 Pendahuluan AGENDA SETTING POLICY
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan dalam kepastian 2. Mahasiswa dapat mencari
Lebih terperinciMODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific
MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung Siklus Proyek Policy & Strategy Pre-project discussion & activities Project Identification Pre-feasibility
Lebih terperinciB A B II TINJAUAN PUSTAKA
9 B A B II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Publik 2.1.1. Pengertian Kebijakan Publik Quade (1975) mengemukakan bahwa setiap jenis analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi dapat menjadi dasar
Lebih terperinciPertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan dalam kepastian 2. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dengan model keputusan
Lebih terperinciTopik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik
Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik What is public policy? Keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah publik (pattern
Lebih terperinciKEBIJAKAN PUBLIK Kuliah 4
KEBIJAKAN PUBLIK Kuliah 4 Perumusan Kebijakan 1. Perumusan Kebijakan 2. Penyusunan Agenda Kebijakan 3. Perumusan Usulan Kebijakan 4. Tahap-tahap dalam Perumusan Kebijakan Bahan Bacaan: Agustino: 113, Islamy:
Lebih terperinciA. Proses Pengambilan Keputusan
A. Proses Pengambilan Keputusan a) Definisi Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar
Lebih terperinciPERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2
PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO Konteks Perencanaan Skenario kemasadepanan dan ketidakpastian ramalan dan visi Pemahaman Dasar Perencanaan
Lebih terperinciGLOBAL FRAMEWORK AND LOCAL REALITIES
PARIWISATA DAN POLITIK LUAR NEGERI TOURISM AND POLITICS: GLOBAL FRAMEWORK AND LOCAL REALITIES KELOMPOK 4 Anggie Aditya Murti Ajeng Yuliana R Pandu Raka Pangestu Annisa Nadya I Farid Ali Syahbana Muhammad
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. diamati/diteliti. Berbagai teori yang dipaparkan dalam kajian teori ini
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori Teori merupakan seperangkat konsep atau konstruksi, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan dan disusun secara sistematis sebagai hasil penulisan ilmiah terdahulu
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, Drs., M.Pd. Hakekat pembelajaran sebenarnya menunjuk pada fungsi pendidikan sebagai wahana untuk menjadikan
Lebih terperinciKekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan
KMA Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Proses Pembuatan Kebijakan
Lebih terperinciMonitoring & Evaluation of Policy Research. Indra K. Nasution
Monitoring & Evaluation of Policy Research Indra K. Nasution Latarbelakang Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan Monitoring dan evaluasi pada dasarnya adalah kegiatan
Lebih terperinciKriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)
ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan
Lebih terperinciTujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian yang beralasan dalam merumuskan
Kerangka analisis kebijakan yang terkait dengan mutu pelayanan kesehatan Bahan bacaan: Public Policy Analysis (William Dunn, 2003) 1 Tujuan analisis kebijakan Menyediakan informasi yang dapat digunakan
Lebih terperinciKUNCI KEBERHASILAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KUNCI KEBERHASILAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh: Budi Santoso 1 ABSTRAK Pengambilan keputusan bukan merupakan suatu kajian sepele yang dapat diabaikan begitu saja. Masa depan organisasi dipertaruhkan,
Lebih terperinciHUKUM & KEBIJAKAN PUBLIK
HUKUM & KEBIJAKAN PUBLIK (Prof. Dr. JAMAL WIWOHO, SH.MHum) 6/22/2012 www.jamalwiwoho.com PENGERTIAN KEBIJAKAN PUBLIK THOMAS R. DYE: Public Policy is whatever to government choose to do or not to do JAMES
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2. Teknik Evaluasi. Modul ke: Perencanaan. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Fakultas. Program Studi.
KEWIRAUSAHAAN - 2 Teknik Evaluasi Modul ke: Perencanaan Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id Evaluasi-pengantar Tinjauan teoritis evaluasi Evaluasi dalam kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, bahkan kinerja pendidikan yaitu gabungan angka partisipasi
Lebih terperinciSesi IX : RISET OPERASI. Perkembangan Riset Operasi
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi IX : RISET OPERASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Perkembangan Riset Operasi Dimulai
Lebih terperinciPENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL
PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL 1. Pengertian dan ruang lingkup ekonomi manajerial. 2. Hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu yang lain. 3. Teori perusahaan. 4. Laba. 2 SIFAT
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN, DAN DUKUNGAN.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN, DAN DUKUNGAN http://www.brigidaarie.com Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara pelbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau
Lebih terperinciPANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : KEBIJAKAN PEMERINTAH JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ III HARI/ TANGGAL : SELASA,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT
BAB I. PENDAHULUAN Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi setiap mahasiswa.
Lebih terperinciPerspektif Kebijakan Publik
Perspektif Kebijakan Publik What is Public Policy? Policy is: Whatever governments choose to do or not to do (apapun yang dipilih untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah) (Dye, 1975). jalan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS
GARIS-GARIS BESAR POKOK PERKULIAHAN/SILLABUS Mata Kuliah : Publik Dosen Pengampu Penguji : Dr. Marlan Hutahaean, M.Si. Kode Mata Kuliah : B330936 Mata Kuliah Pendukung : Pengantar Ilmu Adm. Negara, Publik
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK Jakarta, 18 November - 3 Desember 1998 KEBIJAKAN PUBLIK Hubungan antara unit-unit pemerintah dengan lingkungannya (Anderson) Apa yang
Lebih terperinciKuliah Ke-9. Marlan Hutahaean
Kuliah Ke9 Agenda Setting 1 Pendahuluan Agenda setting merupakan daftar permasalahan atau isu yang ditindaklanjuti, a listing of items for action (Jones, 1984) Agenda setting sebagai permasalahan yang
Lebih terperinciKabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011
DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proses Pengambilan Keputusan mengungkapkan bahwa analisis didefinisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis Bernadus Luankali dalam bukunya Analisis Kebijakan Publik dalam Proses Pengambilan Keputusan mengungkapkan bahwa analisis didefinisikan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-1. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
GAMBARAN UMUM RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-1 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Apa Itu Riset Operasional? (1) REAL WORLD ASSUMED REAL WORLD MODEL 2 Apa Itu
Lebih terperinci2 Mengingat tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Komnas HAM; : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 2. Undang-U
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1559, 2014 KOMNAS HAM. Manajemen Resiko. Penerapan. PERATURAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA NOMOR 005/PER.KOMNAS HAM/IX/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI
Lebih terperinciPengertian Pengambilan Keputusan
Dadang Sunendar Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Paparan Metode Penelitian Penelitian tesis ini memfokuskan pada formulasi kebijakan kriminal dalam kaitan fenomena korupsi selama masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar
Lebih terperinciMerumuskan Solusi Masalah
Merumuskan Solusi Masalah Mencari dan Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah 1. Apa yang dimaksud Alternatif Pemecahan Masalah? Kata alternatif menurut kamus besar bahasa indonesia mempuyai arti yaitu
Lebih terperinciTEKNIK RISET OPERASI (TRO) OPERATIONS RESEARCH (OR) Mbayak Ginting TRO
TEKNIK RISET OPERASI (TRO) OPERATIONS RESEARCH (OR) Mbayak Ginting TRO KETENTUAN Dilarang mengganggu jalannya PBM Kehadiran min. 75% Paling lambat masuk ke kelas 15 menit Harus buat tugas Mhs dapat lulus
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan
Lebih terperinciOrganisasi menurut KBBI adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah organisasi tentulah harus
Organisasi menurut KBBI adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah organisasi tentulah harus memiliki sistem manajerial yang baik sehingga dapat stabil
Lebih terperinciPerencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
6 BAB II LANDASAN TEORITIS Salah satu alasan mendasar pendirian kawasan lindung adalah agar keberadaan kawasan tetap utuh selama-lamanya untuk melestarikan nilai-nilai biologi dan budaya yang dimilikinya
Lebih terperinciPengantar: Kebijakan Berbasis Bukti
Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti 1 Kebijakan Publik dan Penelitian Sosial Proses Kebijakan: Anggapan bahwa proses kebijakan merupakan suatu chaos tujuan dan kecelakaan. Sama sekali bukan persoalan pelaksanaan
Lebih terperinciStrategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session
Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BADUNG
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BADUNG A.A.Ayu Dewi Larantika Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisip Universitas Warmadewa agungdewilarantika@gmail.com ABSTRACT This paper
Lebih terperinciKuliah 8. Pendekatan Melakukan Prakiraan
Kuliah 8 Pendekatan Melakukan Prakiraan 1 Tiga Hal yang Patut Diperhatikan dalam Prakiraan 1. Objek yang akan diprakirakan 2. Basis untuk melakukan prakiraan 3. Teknik yang sesuai 2 Objek yang Akan Diprakirakan
Lebih terperinciPENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
KEBIJAKAN KESEHATAN PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Menurut Winslow 1920 Public Health is the science and art of Preventing disease Prolonging life, and Promoting physical and mental health and efficiency
Lebih terperinciAKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN
AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Context Actors national politicians
Lebih terperinciPENULISAN ARGUMENTATIF Oleh Ashadi Siregar
PENULISAN ARGUMENTATIF Oleh Ashadi Siregar 1. Penulisan, sebagaimana halnya dalam berkomunikasi, menggunakan bahan baku informasi yang diproses dari dua dimensi, yaitu fakta dan fiksi. Fakta adalah realitas
Lebih terperinciPokok Bahasan II PERENCANAAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (PERENCANAAN P-DAS)
Pokok Bahasan II PERENCANAAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (PERENCANAAN P-DAS) Deskripsi Singkat Bab ini dimulai dengan mendiskusikan hubungan antara perencanaan dan pengelolaan, khususnya dalarn P-DAS.
Lebih terperinciKB 1 KPJM SEBAGAI SALAH SATU PENDEKATAN PENGANGGARAN. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah 30/01/2017
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah Diklat Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja Pusdiklat Anggaraan dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS GADJAH MADA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN Jakarta KEBIJAKAN PUBLIK Hubungan antara unit-unit pemerintah dengan lingkungannya (Anderson)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang diurakan pada Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa proses perumusan kebijakan sertifikasi pendidik
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR Evaluasi Kebijakan Sebagai Tahapan Penting Kebijakan Publik Oleh: Sari Wahyuni, S.Ap Staf Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat I. Pendahuluan Sebuah
Lebih terperinciPEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.
PEMODELAN DEFINISI Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas. Fenomena dapat berupa entity, jika fenomena itu berupa instansi maka instansi sebagai
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan
Lebih terperinciMODEL DALAM KEBIJAKAN PUBLIK. R. Slamet Santoso
MODEL DALAM KEBIJAKAN PUBLIK R. Slamet Santoso KONSEP MODEL KEBIJAKAN PUBLIK Model digunakan krn adanya eksistensi masalah publik yg kompleks. Model = pengganti kenyataan. A model is an abstraction of
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR
9 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Output Penelitian Sebelumnya Dalam melakukan penelitian tentang Evaluasi Implementasi Kebijakan Penyediaan Sistem Teknologi Informasi di Mahkamah
Lebih terperinciPrakiraan Hasil Kebijakan yang Diharapkan
Kuliah 6 Prakiraan Hasil Kebijakan yang Diharapkan 1 Pengantar Prakiraan atau forecasting, merupakan metode kedua dari Analisis Kebijakan Publik. Pembuatan forecasting adalah untuk menyusun alternatifalternatif
Lebih terperinciPertemuan 3 PEMODELAN
Pertemuan 3 PEMODELAN DEFINISI Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas. Fenomena dapat berupa entity, jika fenomena itu berupa instansi maka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical
Lebih terperinciKuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK Agenda PENGERTIAN DAN KRITERIA EVALUASI INDIKATOR EVALUASI KENDALA DALAM EVALUASI I. Pengertian dan Kriteria Evaluasi EVALUASI KEBIJAKAN MERUPAKAN TAHAPAN PROSES PEMBUATAN
Lebih terperinciEVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO. Oleh FERA HANDAYANI
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh FERA HANDAYANI Abstrak Dalam pengelolaan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), masyarakat mendapatkan kewenangan untuk mengelola
Lebih terperinciatas beberapa konsep yang terjalin dalam bentuk hubungan sebab-akibat. Adapun Chandler dan Plano (1988:107) berpendapat bahwa kebijakan publik adalah
II.1 Kerangka Teori Teori merupakan seperangkat proposisi yang menggambarkan suatu gejala terjadi seperti itu. Proposisi-proposisi yang dikandung dan yang membentuk teori terdiri atas beberapa konsep yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Melalui penelitian ini dapat dihasilkan beberapa temuan. Pertama, dari
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Melalui penelitian ini dapat dihasilkan beberapa temuan. Pertama, dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa organisasi BKN telah menjalankan proses inovasi melalui sistem Computer
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
Lebih terperinciAPAKAH AGENDA KEBIJAKAN ITU?
MENETAPKAN AGENDA KEBIJAKAN APAKAH AGENDA KEBIJAKAN ITU? Terminologi agenda diartikan sebagai daftar subyek atau masalah yang mana pejabat pemerintah dan masyarakat diluar pemerintah yang berhubungan erat
Lebih terperinciOrganisasi dan Efektivitas Organisasi
Modul ke: Organisasi dan Efektivitas Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciMonitoring dan Evaluasi (M&E) Magister Ilmu Pemerintahan Universitas MuhammadiyahYogyakarta 2012
Monitoring dan Evaluasi (M&E) Magister Ilmu Pemerintahan Universitas MuhammadiyahYogyakarta 2012 Pengantar Monitoring dan evaluasi (M&E) secara luas diakui sebagai suatu elemen yang krusial dalam pengelolaan
Lebih terperinciISBN : Analisis Kebijakan Publik. Jakarta - LAN xxx hlm : 15 x 21 cm
MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2008 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110 Telp.
Lebih terperinciISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi
Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciStudi kasus (Case study)
Studi kasus (Case study) Teaching case Research case Teaching case vs Research case Aspek Penerapan Pengajaran (teaching case) Instrumen untuk memfasilitasi pembelajaran dan menambah pengetahuan praktis
Lebih terperinciSistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Pertemuan Ke-2. Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
GAMBARAN UMUM RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-2 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Apa Itu Riset Operasional? (1) Operational research is the application of the method
Lebih terperinciAn issue ignored is a crisis ensured (Regested & Larkin, 2008:95)
MANAJEMEN ISU An issue ignored is a crisis ensured (Regested & Larkin, 2008:95) The reality of a crisis is socially constructed through languange, a process whereby meaning is created and agreed upon.
Lebih terperinciDEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Baru FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS
BAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS Metode perancangan sistematis adalah metode pemecahan masalah teknik menggunakan tahap analisis dan sintesis. Analisis adalah penguraian sistem yang komplek menjadi
Lebih terperinciEVALUASI KEBIJAKAN PENETAPAN BATAS DESA
65 EVALUASI KEBIJAKAN PENETAPAN BATAS DESA Tangkas Marisi Hasudungan dan Sujianto FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Determination of Policy
Lebih terperinciINTRODUCTION TO DECISION ANALYSIS
INTRODUCTION TO DECISION ANALYSIS ANALISA KEPUTUSAN Permasalahan yang kompleks: hard decision perlu hard thinking Analisa keputusan memberikan struktur dan pedoman untuk berpikir secara sistematis dalam
Lebih terperinci